laporan tutorial a blok 5 b4

30
LAPORAN TUTORIAL Skenario A Blok 5 Kelompok 4 Tutor : Sri Nita, S.Si., M.Si Rani Iswara (04111401001) Felicia Ivanty Fam (04111401002) Atia Julika (04111401010) Satria Marrantiza (04111401012) M. Addien Prima. N (04111401037) Intan Permatasari (04111401048) Deswan Capri Nugroho (04111401062) Ni Made Restianing. R (04111401064) M. Aulia M.O.P.C (04111401079) Syena Damara Riza Gustam (04111401081) Kristian Sudana Hartanto (04111401085) Shobana Augustine (04111401101 ) 1

Upload: lia-mahdi-agustiani

Post on 16-Feb-2016

292 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lapora tutor

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

Skenario A Blok 5

Kelompok 4

Tutor Sri Nita SSi MSi

Rani Iswara (04111401001)

Felicia Ivanty Fam (04111401002)

Atia Julika (04111401010)

Satria Marrantiza (04111401012)

M Addien Prima N (04111401037)

Intan Permatasari (04111401048)

Deswan Capri Nugroho (04111401062)

Ni Made Restianing R (04111401064)

M Aulia MOPC (04111401079)

Syena Damara Riza Gustam (04111401081)

Kristian Sudana Hartanto (04111401085)

Shobana Augustine (04111401101 )

PENDIDIKAN DOKTER UMUM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

20111

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan karunia-Nya lah laporan

tutorial Skenario A Blok 5 ini dapat diselesaikan dengan baik

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari

sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Kami pun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan

kelemahan untuk itu sumbangan ide pemikiran kritik dan masukan yang membangun dari

semua pihak sangat kami harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi

lebih baik

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sri Nita SSi MSi selaku tutor kelompok 4

yang telah membimbing dan menuntun kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini

Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya

laporan tutorial ini Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak

Palembang November 2011

Tim Penyusun

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2

Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3

BAB I Pendahuluan

11 Latar Belakanghelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4

12 Maksud dan Tujuanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4

BAB II Pembahasan

21 Data Tutorialhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5

22 Skenario Kasus helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 6

II Identifikasi Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7

III Analisis Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

V Kerangka Konsephelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

VI Learning Objective helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

VII Hipotesis hellip 24

BAB III Penutup

31 Kesimpulan 25

DAFTAR PUSTAKA 26

3

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang

berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk

menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan

kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia

kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu

1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj

aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok

3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini

4

BAB II

PEMBAHASAN

21 Data Tutorial

Tutorial Skenario A Blok 3

Tutor Sri Nita SSi MSi

Moderator M Addien Prima Nanda

Sekretaris Syena Damara Riza Gustam

Notulen Ni Made Restianing R

Waktu Senin 28 November 2011

Rabu 30 November 2011

Peraturan tutorial

1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent

2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan

pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator

3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk

meninggalkan ruangan selama

proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar

kecil

22 Skenario Kasus

Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak

2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun

rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah

menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan

untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing

baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan

menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah

a Kesemutan

b Trauma

c Sehat

d Panas terbakar

e Lemah

f Hamil

II Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu

jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak

2 bulan yang lalu

TIDAK SESUAI VV

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar

TIDAK SESUAI V

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah

sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

TIDAK SESUAI VVV

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher

SESUAI X

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas

1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas

keseharian Linda yang sedang hamil

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar

6

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan karunia-Nya lah laporan

tutorial Skenario A Blok 5 ini dapat diselesaikan dengan baik

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari

sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Kami pun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan

kelemahan untuk itu sumbangan ide pemikiran kritik dan masukan yang membangun dari

semua pihak sangat kami harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi

lebih baik

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sri Nita SSi MSi selaku tutor kelompok 4

yang telah membimbing dan menuntun kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini

Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya

laporan tutorial ini Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak

Palembang November 2011

Tim Penyusun

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2

Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3

BAB I Pendahuluan

11 Latar Belakanghelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4

12 Maksud dan Tujuanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4

BAB II Pembahasan

21 Data Tutorialhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5

22 Skenario Kasus helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 6

II Identifikasi Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7

III Analisis Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

V Kerangka Konsephelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

VI Learning Objective helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

VII Hipotesis hellip 24

BAB III Penutup

31 Kesimpulan 25

DAFTAR PUSTAKA 26

3

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang

berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk

menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan

kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia

kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu

1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj

aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok

3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini

4

BAB II

PEMBAHASAN

21 Data Tutorial

Tutorial Skenario A Blok 3

Tutor Sri Nita SSi MSi

Moderator M Addien Prima Nanda

Sekretaris Syena Damara Riza Gustam

Notulen Ni Made Restianing R

Waktu Senin 28 November 2011

Rabu 30 November 2011

Peraturan tutorial

1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent

2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan

pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator

3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk

meninggalkan ruangan selama

proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar

kecil

22 Skenario Kasus

Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak

2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun

rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah

menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan

untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing

baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan

menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah

a Kesemutan

b Trauma

c Sehat

d Panas terbakar

e Lemah

f Hamil

II Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu

jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak

2 bulan yang lalu

TIDAK SESUAI VV

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar

TIDAK SESUAI V

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah

sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

TIDAK SESUAI VVV

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher

SESUAI X

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas

1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas

keseharian Linda yang sedang hamil

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar

6

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2

Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3

BAB I Pendahuluan

11 Latar Belakanghelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4

12 Maksud dan Tujuanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4

BAB II Pembahasan

21 Data Tutorialhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5

22 Skenario Kasus helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 6

II Identifikasi Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7

III Analisis Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8

V Kerangka Konsephelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

VI Learning Objective helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

VII Hipotesis hellip 24

BAB III Penutup

31 Kesimpulan 25

DAFTAR PUSTAKA 26

3

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang

berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk

menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan

kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia

kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu

1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj

aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok

3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini

4

BAB II

PEMBAHASAN

21 Data Tutorial

Tutorial Skenario A Blok 3

Tutor Sri Nita SSi MSi

Moderator M Addien Prima Nanda

Sekretaris Syena Damara Riza Gustam

Notulen Ni Made Restianing R

Waktu Senin 28 November 2011

Rabu 30 November 2011

Peraturan tutorial

1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent

2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan

pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator

3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk

meninggalkan ruangan selama

proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar

kecil

22 Skenario Kasus

Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak

2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun

rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah

menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan

untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing

baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan

menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah

a Kesemutan

b Trauma

c Sehat

d Panas terbakar

e Lemah

f Hamil

II Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu

jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak

2 bulan yang lalu

TIDAK SESUAI VV

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar

TIDAK SESUAI V

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah

sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

TIDAK SESUAI VVV

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher

SESUAI X

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas

1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas

keseharian Linda yang sedang hamil

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar

6

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang

berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk

menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan

kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia

kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu

1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj

aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok

3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini

4

BAB II

PEMBAHASAN

21 Data Tutorial

Tutorial Skenario A Blok 3

Tutor Sri Nita SSi MSi

Moderator M Addien Prima Nanda

Sekretaris Syena Damara Riza Gustam

Notulen Ni Made Restianing R

Waktu Senin 28 November 2011

Rabu 30 November 2011

Peraturan tutorial

1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent

2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan

pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator

3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk

meninggalkan ruangan selama

proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar

kecil

22 Skenario Kasus

Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak

2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun

rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah

menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan

untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing

baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan

menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah

a Kesemutan

b Trauma

c Sehat

d Panas terbakar

e Lemah

f Hamil

II Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu

jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak

2 bulan yang lalu

TIDAK SESUAI VV

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar

TIDAK SESUAI V

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah

sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

TIDAK SESUAI VVV

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher

SESUAI X

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas

1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas

keseharian Linda yang sedang hamil

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar

6

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

BAB II

PEMBAHASAN

21 Data Tutorial

Tutorial Skenario A Blok 3

Tutor Sri Nita SSi MSi

Moderator M Addien Prima Nanda

Sekretaris Syena Damara Riza Gustam

Notulen Ni Made Restianing R

Waktu Senin 28 November 2011

Rabu 30 November 2011

Peraturan tutorial

1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent

2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan

pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator

3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk

meninggalkan ruangan selama

proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar

kecil

22 Skenario Kasus

Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak

2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun

rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah

menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan

untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing

baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan

menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

5

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah

a Kesemutan

b Trauma

c Sehat

d Panas terbakar

e Lemah

f Hamil

II Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu

jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak

2 bulan yang lalu

TIDAK SESUAI VV

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar

TIDAK SESUAI V

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah

sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

TIDAK SESUAI VVV

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher

SESUAI X

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas

1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas

keseharian Linda yang sedang hamil

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar

6

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

23 Paparan

I Klarifikasi Istilah

a Kesemutan

b Trauma

c Sehat

d Panas terbakar

e Lemah

f Hamil

II Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu

jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak

2 bulan yang lalu

TIDAK SESUAI VV

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar

TIDAK SESUAI V

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah

sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

TIDAK SESUAI VVV

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher

SESUAI X

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas

1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas

keseharian Linda yang sedang hamil

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar

6

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

III Analisis Masalah

1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda

Liat hal pling bwah juga y

Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas

normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan

Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan

estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi

cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum

tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan

arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel

vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi

risk factor CTS

12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil

Ngidam hahaha

2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah

kanannya sejak 2 bulan yang lalu

21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi

22 Apa saja penyebab kesemutan

Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti

banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor

yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan

dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena

intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal

tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri

Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada

tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan

kiri

7

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena

nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan

setengah jari manis

3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar

31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar

Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini

Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian

proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf

medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada

beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit

8

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat

pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah

untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan

belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada

sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan

sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan

bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa

jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen

naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib

rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-

prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk

disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk

vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10

mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-

bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi

suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile

celery seed passion flower dan valerian

4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas

menggunakan tangan kanannya

41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan

Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan

kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan

menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering

sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan

menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut

9

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher

51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi

52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma

IV Hipotesis

Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan

mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda

terkena sindrom terowongan karpal

V Learning Objective

1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal

Struktur pada permukaan anterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari

medial ke lateral

1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme

2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme

3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris

4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris

5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum

flexorum dan aponeurosis palmaris

6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus

Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini

terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai

sarung sinovial yang sama

2 Nervus medianus

3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial

4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum

flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial

10

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

Struktur pada permukaan posterior regio carpalis

Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari

medial ke lateral

1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris

2 Vena basilica

3 Vena cephalica

4 Ramus superficialis nervi radialis

Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke

lateral

1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior

caput ulnaris

2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation

radioulnaris distalis

3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai

selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas

dorsalis radii

5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung

sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius

6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang

mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama

Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis

adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis

Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis

nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan

demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat

Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi

medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit

bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di

depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan

Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan

antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis

11

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

APONEUROSIS PALMARIS

Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum

flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis

aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi

menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke

pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di

sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor

dan ligamentum transversum profundus

Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di

atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di

bawahnya

RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN

Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi

rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum

musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang

dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V

2 Carpal Turnel Syndrome

Penyebab CTS

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

12

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi

(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak

ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama

Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)

mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan

tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan

akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus

Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa

studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi

darah pada daerah yang sakit

Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan

tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport

dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat

olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat

pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama

beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah

Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan

obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara

lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)

cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan

meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon

prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut

karena akan hilang dengan sendirinya

Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam

penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6

adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari

Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau

kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns

13

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan

valerian

3 Nervus Medianus

4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus

Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus

Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi

kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus

menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan

persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk

kuku dorsum manus

5 Struktur

6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan

tangan

Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran

ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum

tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti

oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum

superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari

tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus

Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar

dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum

profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor

digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan

musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari

sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi

lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis

carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah

retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor

digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis

14

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

BAB III

PENUTUP

I Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC

Tambahan dr ks

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK

15

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam

16

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

17

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan

b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

18

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk

1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

19

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik

Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

Kesimpulan

Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan

STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan

Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar

Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa

Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif

DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359

20

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA

Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379

Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU

Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan

biasanya CTS hilang

21

  • ETIOLOGI
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA