laporan tutorial a blok 5 b4
DESCRIPTION
lapora tutorTRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
Skenario A Blok 5
Kelompok 4
Tutor Sri Nita SSi MSi
Rani Iswara (04111401001)
Felicia Ivanty Fam (04111401002)
Atia Julika (04111401010)
Satria Marrantiza (04111401012)
M Addien Prima N (04111401037)
Intan Permatasari (04111401048)
Deswan Capri Nugroho (04111401062)
Ni Made Restianing R (04111401064)
M Aulia MOPC (04111401079)
Syena Damara Riza Gustam (04111401081)
Kristian Sudana Hartanto (04111401085)
Shobana Augustine (04111401101 )
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
20111
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan karunia-Nya lah laporan
tutorial Skenario A Blok 5 ini dapat diselesaikan dengan baik
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Kami pun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan untuk itu sumbangan ide pemikiran kritik dan masukan yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi
lebih baik
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sri Nita SSi MSi selaku tutor kelompok 4
yang telah membimbing dan menuntun kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini
Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya
laporan tutorial ini Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak
Palembang November 2011
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2
Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
BAB I Pendahuluan
11 Latar Belakanghelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4
12 Maksud dan Tujuanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4
BAB II Pembahasan
21 Data Tutorialhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
22 Skenario Kasus helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 6
II Identifikasi Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7
III Analisis Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8
V Kerangka Konsephelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13
VI Learning Objective helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
VII Hipotesis hellip 24
BAB III Penutup
31 Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang
berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan
kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia
kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj
aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Data Tutorial
Tutorial Skenario A Blok 3
Tutor Sri Nita SSi MSi
Moderator M Addien Prima Nanda
Sekretaris Syena Damara Riza Gustam
Notulen Ni Made Restianing R
Waktu Senin 28 November 2011
Rabu 30 November 2011
Peraturan tutorial
1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent
2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan
pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih
dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator
3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk
meninggalkan ruangan selama
proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar
kecil
22 Skenario Kasus
Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak
2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun
rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah
menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan
untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing
baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan
menyangkal adanya trauma atau nyeri leher
5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah
a Kesemutan
b Trauma
c Sehat
d Panas terbakar
e Lemah
f Hamil
II Identifikasi Masalah
NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu
jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak
2 bulan yang lalu
TIDAK SESUAI VV
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri
ataupun rasa seperti panas terbakar
TIDAK SESUAI V
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah
sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
TIDAK SESUAI VVV
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher
SESUAI X
Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas
1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas
keseharian Linda yang sedang hamil
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar
6
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan karunia-Nya lah laporan
tutorial Skenario A Blok 5 ini dapat diselesaikan dengan baik
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Kami pun menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan untuk itu sumbangan ide pemikiran kritik dan masukan yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi
lebih baik
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sri Nita SSi MSi selaku tutor kelompok 4
yang telah membimbing dan menuntun kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini
Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya
laporan tutorial ini Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak
Palembang November 2011
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2
Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
BAB I Pendahuluan
11 Latar Belakanghelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4
12 Maksud dan Tujuanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4
BAB II Pembahasan
21 Data Tutorialhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
22 Skenario Kasus helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 6
II Identifikasi Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7
III Analisis Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8
V Kerangka Konsephelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13
VI Learning Objective helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
VII Hipotesis hellip 24
BAB III Penutup
31 Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang
berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan
kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia
kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj
aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Data Tutorial
Tutorial Skenario A Blok 3
Tutor Sri Nita SSi MSi
Moderator M Addien Prima Nanda
Sekretaris Syena Damara Riza Gustam
Notulen Ni Made Restianing R
Waktu Senin 28 November 2011
Rabu 30 November 2011
Peraturan tutorial
1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent
2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan
pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih
dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator
3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk
meninggalkan ruangan selama
proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar
kecil
22 Skenario Kasus
Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak
2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun
rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah
menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan
untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing
baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan
menyangkal adanya trauma atau nyeri leher
5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah
a Kesemutan
b Trauma
c Sehat
d Panas terbakar
e Lemah
f Hamil
II Identifikasi Masalah
NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu
jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak
2 bulan yang lalu
TIDAK SESUAI VV
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri
ataupun rasa seperti panas terbakar
TIDAK SESUAI V
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah
sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
TIDAK SESUAI VVV
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher
SESUAI X
Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas
1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas
keseharian Linda yang sedang hamil
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar
6
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
DAFTAR ISI
Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2
Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
BAB I Pendahuluan
11 Latar Belakanghelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4
12 Maksud dan Tujuanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 4
BAB II Pembahasan
21 Data Tutorialhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
22 Skenario Kasus helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 6
II Identifikasi Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7
III Analisis Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8
V Kerangka Konsephelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13
VI Learning Objective helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
VII Hipotesis hellip 24
BAB III Penutup
31 Kesimpulan 25
DAFTAR PUSTAKA 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang
berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan
kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia
kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj
aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Data Tutorial
Tutorial Skenario A Blok 3
Tutor Sri Nita SSi MSi
Moderator M Addien Prima Nanda
Sekretaris Syena Damara Riza Gustam
Notulen Ni Made Restianing R
Waktu Senin 28 November 2011
Rabu 30 November 2011
Peraturan tutorial
1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent
2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan
pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih
dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator
3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk
meninggalkan ruangan selama
proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar
kecil
22 Skenario Kasus
Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak
2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun
rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah
menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan
untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing
baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan
menyangkal adanya trauma atau nyeri leher
5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah
a Kesemutan
b Trauma
c Sehat
d Panas terbakar
e Lemah
f Hamil
II Identifikasi Masalah
NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu
jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak
2 bulan yang lalu
TIDAK SESUAI VV
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri
ataupun rasa seperti panas terbakar
TIDAK SESUAI V
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah
sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
TIDAK SESUAI VVV
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher
SESUAI X
Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas
1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas
keseharian Linda yang sedang hamil
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar
6
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok mengenai struktur jaringan peta topografi dan penujang adalah blok yang
berada dalam blok 5 pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
Pada kesempatan ini dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang Penulis memaparkan
kasus yang diberikan mengenai Linda wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia
kehamilan 5 bulan yang mengeluhkan rasa kesakitan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj
aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Data Tutorial
Tutorial Skenario A Blok 3
Tutor Sri Nita SSi MSi
Moderator M Addien Prima Nanda
Sekretaris Syena Damara Riza Gustam
Notulen Ni Made Restianing R
Waktu Senin 28 November 2011
Rabu 30 November 2011
Peraturan tutorial
1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent
2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan
pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih
dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator
3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk
meninggalkan ruangan selama
proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar
kecil
22 Skenario Kasus
Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak
2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun
rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah
menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan
untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing
baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan
menyangkal adanya trauma atau nyeri leher
5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah
a Kesemutan
b Trauma
c Sehat
d Panas terbakar
e Lemah
f Hamil
II Identifikasi Masalah
NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu
jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak
2 bulan yang lalu
TIDAK SESUAI VV
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri
ataupun rasa seperti panas terbakar
TIDAK SESUAI V
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah
sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
TIDAK SESUAI VVV
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher
SESUAI X
Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas
1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas
keseharian Linda yang sedang hamil
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar
6
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
BAB II
PEMBAHASAN
21 Data Tutorial
Tutorial Skenario A Blok 3
Tutor Sri Nita SSi MSi
Moderator M Addien Prima Nanda
Sekretaris Syena Damara Riza Gustam
Notulen Ni Made Restianing R
Waktu Senin 28 November 2011
Rabu 30 November 2011
Peraturan tutorial
1 Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent
2 Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan
pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih
dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator
3 Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk
meninggalkan ruangan selama
proses tutorial berlangsung kecuali apabila ingin ke kamar
kecil
22 Skenario Kasus
Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak
2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun
rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah
menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga menyatakan kesulitan
untuk melakukan beberapa aktifitas menggunakan tangan kanan seperti mengancing
baju menyisir rambut dan sebagainya Selebihnya ia menyatakan merasa sehat dan
menyangkal adanya trauma atau nyeri leher
5
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah
a Kesemutan
b Trauma
c Sehat
d Panas terbakar
e Lemah
f Hamil
II Identifikasi Masalah
NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu
jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak
2 bulan yang lalu
TIDAK SESUAI VV
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri
ataupun rasa seperti panas terbakar
TIDAK SESUAI V
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah
sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
TIDAK SESUAI VVV
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher
SESUAI X
Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas
1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas
keseharian Linda yang sedang hamil
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar
6
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
23 Paparan
I Klarifikasi Istilah
a Kesemutan
b Trauma
c Sehat
d Panas terbakar
e Lemah
f Hamil
II Identifikasi Masalah
NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan SESUAI X
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu
jari telunjuk dan jari tengah kanannya sejak
2 bulan yang lalu
TIDAK SESUAI VV
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri
ataupun rasa seperti panas terbakar
TIDAK SESUAI V
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah
sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
TIDAK SESUAI VVV
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada trauma atau nyeri leher
SESUAI X
Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas
1 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
Alasan Keluhan tersebut dapat mengganggu dan membahayakan aktifitas
keseharian Linda yang sedang hamil
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar
6
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
III Analisis Masalah
1 Linda sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
11 Apakah ada keterkaitan antara kehamilan dengan keluhan-keluhan Linda
Liat hal pling bwah juga y
Volume darah ibu hamil sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di atas
normal Peningkatan ini terutama terjadi kselam apertengahan akhir kehamilan
Penyebab meningkatnya darah ini adalah sebagian karena aldosteron dan
estrogen yang sama ndash sama meningkat karena kehamilan dan karena retensi
cairan oleh ginjal Selain itu sel ndash sel darah merah aktif dihasilkan oleh sumsum
tulang Sekitar 45 dari semua wanita hamil mengalami peningkatan tekanan
arteri sampai tingkat hipertensi ( peerklampsia ) dan terdapat gangguan endotel
vaskular spasme arteri terjadi Tekanan yang meningkat kemungkinan menjadi
risk factor CTS
12 Apa saja keluhan-keluhan yang dialami wanita hamil
Ngidam hahaha
2 Linda mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah
kanannya sejak 2 bulan yang lalu
21 Bagaimana mekanisme kesemutan secara anatomi dan histologi
22 Apa saja penyebab kesemutan
Kesemutan (di palmar) disebabkan karena adanya stress mekanik seperti
banyaknya aktivitas sehingga retinaculum flexor menebal Retinaculum flexor
yang menebal menyebabkan nervus medianus yang ada di bawahnya tertekan
dan tekanan intravasikuler menjadi tinggi sehingga aliran darah di vena
intravasikuler melambat jadi nutrisi di daerah Palmaris tidak terpenuhi Hal
tersebut menimbulkan rasa kesemutan hingga nyeri
Nyeri terjadi pada tangan kanan karena aktivitas lebih banyak terjadi pada
tangan kanan sehingga tekanan mekanis nya lebih besar dibandingkan tangan
kiri
7
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
23 Mengapa rasa kesemutan hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah
Kesemutan dan nyeri terjadi pada jari jempol telunjuk dan jari tengah karena
nervus medianus yang tertekan itu hanya mempersarafi ketiga jari tersebut dan
setengah jari manis
3 Rasa kesemutan Linda diselingi rasa nyeri atau rasa seperti panas terbakar
31 Bagaimana mekanisme nyeri dan panas terbakar
Rasa nyeri merupakan mekanisme perlindungan Rasa nyeri timbul apabila ada kerusakan jaringan dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ( dalam kasus Linda agar ia memindahkan tangannya ke posisi yang lebih nyaman ) Bahkan aktivitas ringan saja dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebab ada kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan sebab aliran darah yang ke kulit berkurang akibat tertekannya kulit oleh berat badan Rasa nyeri ini diatur oleh medula spinalis sehingga orang dengan kecelakaan pada medula spinalis tidak akan merasa nyeri Rasa nyeri dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu nyeri cepat dan lambat Nyeri cepat berlaku untuk kejadian seperti tersetrum tertusuk benda tajam dsbg sedangkan nyeri lamnat erat kaitannya dengan kerusakan jaringan Contoh nya adalah nyeri terbakar lambat nyeri pegal nyeri berdenyut ndash denyut dan nyeri kronik Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu
32 Bagaimana cara mengatasi kesemutan dalam kasus ini
Mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau
pergelangan tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian
proses peradangan akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf
medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada
beberapa studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam
meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit
8
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat
pergelangan tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah
untuk mensupport dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan
belat umumnya pada saat olahraga untuk mencegah cedera namun pada
sindroma terowongan karpal belat pergelangan tangan sebaiknya digunakan
sepanjang hari Belat digunakan selama beberapa minggu atau bulan
bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa
jenis obat antara lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen
naproxen) cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib
rofecoxib dan meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-
prednisolon prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk
disuntik obat tersebut karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk
vitamin B6 adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10
mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-
bijian atau kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi
suplemen seperti St Johns wort willow bark billberry calendula chamomile
celery seed passion flower dan valerian
4 Linda menyatakan tangan kanannya lemah sehingga kesulitan beraktifitas
menggunakan tangan kanannya
41 Mengapa kesemutan itu hanya terjadi pada tangan kanan
Karena Linda dominan melakukan aktifitas dengan menggunakan tangan
kanannya Hal ini dikarenakan aktifitas tangan yang terlalu dominan
menyebabkan intesitas penekanan pada nervus medianus semakin sering
sehingga fungsi nerves sensorik dan motorik menjadi terganggu dan
menyebabkan kesemutan pada tangan tersebut
9
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
5 Linda merasa sehat dan menyangkal ada traua atau nyeri leher
51 Bagaimana mekanisme trauma dan nyeri leher secara histologi dan anatomi
52 Apa saja gejala yang dialami pada orang yang sedang trauma
IV Hipotesis
Linda seorang wanita berumur 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan
mengeluhkan rasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah dikarenakan Linda
terkena sindrom terowongan karpal
V Learning Objective
1 Struktur yang membentuk dan melintasi terowongan carpal
Struktur pada permukaan anterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum flexorum dari
medial ke lateral
1 Tendo musculus flexor carpi ulnaris berakhir pada os pisiforme
2 Nervus ulnaris terletak lateral terhadap pisiforme
3 Arteria ulnaris terletak lateral terhadap nervus ulnaris
4 Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5 Tendo musculus palmaris longus berjalan ke insersionya pada retinaculum musculorum
flexorum dan aponeurosis palmaris
6 Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum musculorum flexorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus flexor digitorum superficialis dan posterior terhadap tendo-tendo ini
terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus kedua kelompok tendo ini mempunyai
sarung sinovial yang sama
2 Nervus medianus
3 Tendo musculus flexor pollicis longus dibungkus oleh selubung sinovial
4 Tendo musculus flexor carpi radialis yang terbagi 2 di retinaculum musculorum
flexorum Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial
10
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
Struktur pada permukaan posterior regio carpalis
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum extensorum dari
medial ke lateral
1 Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2 Vena basilica
3 Vena cephalica
4 Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan dibawah retinaculum musculorum extensorum dari medial ke
lateral
1 Tendo musculus extensor carpi ulnaris yang membentuk alur pada permukaan posterior
caput ulnaris
2 Tendo musculus extensor digiti minimi yang terletak posterior terhadap articulation
radioulnaris distalis
3 Tendo musculus extensor digitorum dan extensor digitorum indicis yang mempunyai
selubung sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
4 Tendo musculus extensor pollicis longus yang membelok di sekitar sisi medial tuberositas
dorsalis radii
5 Tendo musculus extensor carpi radialis longus dan brevis yang mempunyai selubung
sinovial bersama dan terletak pada bagian lateral permukaan posterior os radius
6 Tendo musculus adductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang
mempunyai selubung sinovial terpisah tetapi menempati ruang yang sama
Kulit dilekatkan pada fascia profunda oleh beberapa pita fibrosa Musculus palmaris brevis
adalah sebuah otot kecil yang berorigo pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis
Palmaris serta berinsersio pada kulit telapak tangan Otot ini dipersarafi oleh Ramus superficialis
nervi ulnaris Fungsinya adalah mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan
demikian memperkuat genggaman tangan suatu memegang benda bulat
Saraf sensorik yang mengurus kulit telapak tangan berasal dari ramus cutaneus Palmaris nervi
medianus yang menyilang didepan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit
bagian lateral telapak tangan dan ramus cutaneus Palmaris nervi ulnaris yang juga menyilang di
depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi kulit bagian medial telapak tangan
Kulit diatas basis eminentia hypothenar dipersarafi oleh ramus cutaneus lateralis lengan
antebrachii atau ramus superficialis nervi radialis
11
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
APONEUROSIS PALMARIS
Apex Aponeurosis Palmaris melekat pada pinggir distal retinaculum musculorum
flexorum dan merupakan tempat insersio tendo musculi Palmaris longus Basis
aponeurosis membelah menjadi 4 pada basis jari Masing-masing belahan membelah lagi
menjadi dua yang satu berjalan ke superficial menuju kulit dan yang lain berjalan ke
pangkal jari Disini tiap-tiap pita profunda membelah menjadi dua yang menyebar di
sekitar tendo-tendo otot flexor dan akhirnya bersatu dengan selubung fibrosa otot flexor
dan ligamentum transversum profundus
Fungsi aponeurosis Palmaris adalah memberikan perlekatan kuat kulit yang ada di
atasnya sehingga memperkuat genggaman dan untuk melindungi tendo-tendo di
bawahnya
RUANG FASCIAL TELAPAK TANGAN
Dalam keadaan normal ruang fascial telapak tangan merupakan ruang potensial yang berisi
rang Aponeurosis Palmaris yang berbentuk segitiga menyebar dari pinggir distal retinaculum
musculorum flexorum Dari pinggir medialnya terdapat septum fibrosa yang berjalan ke belakang
dan melekat pada pinggir anterior os metacarpal V
2 Carpal Turnel Syndrome
Penyebab CTS
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya
HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan
tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan
Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis
4 Metabolik amiloidosis gout
5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan
6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma
7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik
12
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
8 Degeneratif osteoartritis
9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaranvibrasi
(misalnya pekerjaan pengeboran) atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak
ergonomis (misalnya pekerjaan dengan komputer) yang terjadi dalam jangka waktu lama
Cara mengatasi Kesemutan dalam kasus ini (CTS)
mengurangi beban penggunaan tangan Anda Istirahatkan tangan atau pergelangan
tangan Anda sekurang-kurangnya 2 minggu Dengan demikian proses peradangan
akan mereda dan mengurangi penekanan pada saraf medianus
Anda dapat pula melakukan hidroterapi (terapi air) kontras di rumah Pada beberapa
studi hidroterapi kontras telah dibuktikan cukup efisien dalam meningkatkan sirkulasi
darah pada daerah yang sakit
Pergelangan tangan sebaiknya di-imobilisasi dengan menggunakan belat pergelangan
tangan (wrist splints) Kegunaan belat pergelangan tangan adalah untuk mensupport
dan membatasi gerakan pergelangan tangan Penggunaan belat umumnya pada saat
olahraga untuk mencegah cedera namun pada sindroma terowongan karpal belat
pergelangan tangan sebaiknya digunakan sepanjang hari Belat digunakan selama
beberapa minggu atau bulan bergantung kepada derajat beratnya masalah
Sindroma terowongan karpal dapat ditanggulangi dengan obat-obatan Penggunaan
obat-obatan sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter Beberapa jenis obat antara
lain golongan anti-inflamasi nonsteroid (aspirin ibuprofen naproxen)
cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2 inhibitors celecoxib rofecoxib dan
meloxicam) dan kortikosteroid (injeksi atau oral misal metil-prednisolon
prednison) kecuali pada wanita hamil tidak dianjurkan untuk disuntik obat tersebut
karena akan hilang dengan sendirinya
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (riboflavin) diduga efektif dalam
penanganan sindroma terowongan karpal Dosis yang dianjurkan untuk vitamin B6
adalah 50-200 mghari sedangkan vitamin B2 sebanyak 10 mghari
Makanan yang dianjurkan sebaiknya sayur-sayuran hijau yang segar biji-bijian atau
kecambah serta gandum Anda dapat pula mengkonsumsi suplemen seperti St Johns
13
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
wort willow bark billberry calendula chamomile celery seed passion flower dan
valerian
3 Nervus Medianus
4 Daerah kulit yang disuplai Nervus Medianus
Disepertiga distal lengan bawah nervus medianus mempercabangkan ramus cutaneus
Palmaris yang berjalan di depan retinaculum musculorum flexorum dan menyarafi
kulit setengah bagian lateral telapak tangan Di telapak tangan nervus medianus
menyarafi otot-otot eminentia dan dua musculi lumbricales I dan II serta memberikan
persarafan sensorik untuk kulit permukaan palmar tiga setengah jari lateral termasuk
kuku dorsum manus
5 Struktur
6 Cabang-cabang yang diperlintasi oleh Nervus Medianus pada lengan bawah dan
tangan
Permukaan anterior ossa carpi sangat cekung dan membentuk saluran tulang Saluran
ini berubah menjadi terowongan karena adanya retinaculum musculorum flexorum
tendo-tendo flexor panjang untuk jari pollex berjalan melalui canalis carpi dan diikuti
oleh nervus medianus keempat tendo yang terpisah dari musculus flexor digitorum
superficialis tersusun atas baris anterior dan posterior sehingga untuk jari
tengah dan digitus anularis terletak didepan untuk index dan digitus minimus
Pada pinggir bawah retinaculum muscolorum flexorum keempat tendo berpencar
dan tersusun kembali pada bidang yang sama Tendo musculus flexor digitorum
profundus terletak pada bidang yang sama dan dibelakang tendo musculi flexor
digitorum superficialis Kedelapan tendo musculi flexor digitorum superficialis dan
musculus flexor digitorum profundus menginfaginasi selubung tendo yang sama dari
sisi lateral Keadaan ini memungkinkan suplai darah ke tendo-tendo masuk dari sisi
lateral Tendo musculus flexor policis longus berjalan melalui bagian lateral canalis
carpi didalam selubung sinovialnya sendiri Nervus medianus berjalan dibawah
retinaculum muscolorum flexorum didalam ruang sempit diantara musculus flexor
digitorum superficialis dan musculus flexor carpi radialis
14
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
BAB III
PENUTUP
I Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Jakarta EGC
Tambahan dr ks
ETIOLOGI
Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah STK
15
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk STK
Pada kasus yang lain etiologinya adalah
1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III
2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang-ulang
3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis 4 Metabolik amiloidosis gout 5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi
kehamilan 6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma 7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma
lupus eritematosus sistemik 8 Degeneratif osteoartritis 9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis
hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan
DIAGNOSA
Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu
1 Pemeriksaan fisik Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah
a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud
b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar
c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam
16
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes ini menyokong diagnosa STK
e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK
f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa
i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa
j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa
k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK
2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa normal pada 31 kasus STK
b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi
4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap
17
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
TERAPI
Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu
1 Terapi langsung terhadap STK a Terapi konservatif
1 Istirahatkan pergelangan tangan 2 Obat anti inflamasi non steroid 3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu
4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan
5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika 6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah
satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan
7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
b Terapi operatif Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten
Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka
18
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau
mencegah kekambuhannya antara lain 3
1048707 Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 1048707 Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan
dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk
1048707 Batasi gerakan tangan yang repetitif 1048707 Istirahatkan tangan secara periodik 1048707 Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu
untuk beristirahat 1048707 Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara
teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal
PROGNOSA
Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka
dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini
1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal
2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
19
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik
Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia
disestesia dan ganggaun trofik
Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali
Kesimpulan
Sindroma Terowongan Karpal (STK) adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan
STK mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan
Gejala awal STK umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasanyeri parestesia rasa tebal dan tingling pada daerah yang diinnervasi nervusmus Gejala-gejala ini umumnya bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak-gerakkan atau dipijat Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita STK yang sudah berlangsung lama demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar
Penegakan diagnosa STK didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai macam tes Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha menegakkan diagnosa
Penatalaksanaan STK dikelompokkan atas 2 dengan sasaran yang berbeda Terapi yang langsung ditujukan terhadap STK harus selalu disertai terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK Terapi terhadap STK dikelompokkan lagi atas terapi konservatif dan terapi operatif
DapusMoeliono F Etiologi Diagnosis dan Terapi Sindroma Terowongan Karpal (STK) atau (Carpal Tunnel SyndromeCTS) Neurona 1993 10 16-27 DeJong RN The Neurologic Examination revised by AFHaerer 5th ed JB Lippincott Philadelphia 1992 557-559 Krames Communication (booklet) Carpal Tunnel Syndrome San Bruno (CA) Krames Comm 1994 1-7 Salter RB Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 2nd ed Baltimore WilliamsampWilkins Co 1983p274-275 Adams RD Victor M Ropper AH Principles of Neurology 6 th ed New YorkMcGraw-Hill 1997p1358-1359
20
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-
Weimer LH Nerve and Muscle Disease In Marshall RS Mayer SA editors on Call Neurology Philadelphia WB Saunders Co 1997 p254-256 Walshe III TM Diseases of Nerve and Muscle In Samuels MA editor Manual of Neurologic Therapeutics 5th ed Boston Little Brown and Co 1995p381-382 Greenberg MS Handbook of Neurosurgery 3rd ed Lakeland (Florida) Greenberg Graphics 1994p414-419 Devinsky o Feldman E Weinreb HJ Wilterdink JL The Residents Neurology Book Philadelphia FA Davis Co1997p173-174 Rosenbaum R Occupational and Use Mononeuropathies InEvans RW editor Neurology and Trauma Philadelphia WB Saunders Co 1996p403-405 Lindsay KW Bone I Neurology and Neurosurgery Illustrated 3rd ed New York Churchill Livingstone 1997p435 Gilroy J Basic Neurology 3rd ed New York McGraw-Hill 2000p599-601 Gunderson CH Quick Reference to Clinical Neurology Philadelphia JB Lippincott Co 1982p370-371 Rosenbaum R Carpal Tunnel Syndrome In Johnson RT Griffin JW editors Current Therapy in Neurologic Disease 5th ed StLouis Mosby 1997p374-379
Solusi untuk Linda penanganan untuk Linda aku color warna BIRU
Dan tidak dianjurkan untuk menjalani tindakan operatif karena setelah melahirkan
biasanya CTS hilang
21
- ETIOLOGI
- DIAGNOSA
- TERAPI
- PROGNOSA
-