bab v recloser pada jaringan distribusi

28
52 BAB V RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI 5.1. Gambaran Umum Sehubungan dengan pentanahan Jaringan Distribusi, maka umumnya feeder distribusi yang keluar dari GI dilengkapi dengan: a.Relai Arus Lebih. b.Relai Arus Hubung Tanah Apabila diujung feeder distribusi yang keluar dari GI ada sumber daya (Pusat Listrk) maka relai arus lebih dan relai arus hubung tanah tersebut diatas arus bersifat power directional. Apabila feeder distribusi adalah SUTM dan bersifat radial, tidak ada sumber daya diujungnya, maka dipasang pula relai untuk Auto Reclosing (Penutup Balik). Karena jumlah gangguan per km per tahun pada SUTM adalah tinggi maka untuk dapat melokalisir gangguan secepat mungkin sering kali SUTM dibagi atas beberapa seksi yang mempunyai pengaman sendiri dengan harapan apabila ada gangguan pada salah satu seksi, ganggguan tidak akan merembet kepada seksi yang ada didepannya. Selektifitas antar seksi dapat dilakukan dengan menggunakan relai arus lebih untuk setiap seksi serta menggunakan time grading. Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

Upload: azis-nurrochma-wardana

Post on 12-Aug-2015

455 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

laporan KP Reloser

TRANSCRIPT

Page 1: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

52

BAB V

RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI

5.1. Gambaran Umum

Sehubungan dengan pentanahan Jaringan Distribusi, maka umumnya feeder

distribusi yang keluar dari GI dilengkapi dengan:

a. Relai Arus Lebih.

b. Relai Arus Hubung Tanah

Apabila diujung feeder distribusi yang keluar dari GI ada sumber daya (Pusat

Listrk) maka relai arus lebih dan relai arus hubung tanah tersebut diatas arus

bersifat power directional.

Apabila feeder distribusi adalah SUTM dan bersifat radial, tidak ada sumber

daya diujungnya, maka dipasang pula relai untuk Auto Reclosing (Penutup Balik).

Karena jumlah gangguan per km per tahun pada SUTM adalah tinggi maka untuk

dapat melokalisir gangguan secepat mungkin sering kali SUTM dibagi atas

beberapa seksi yang mempunyai pengaman sendiri dengan harapan apabila ada

gangguan pada salah satu seksi, ganggguan tidak akan merembet kepada seksi

yang ada didepannya. Selektifitas antar seksi dapat dilakukan dengan

menggunakan relai arus lebih untuk setiap seksi serta menggunakan time grading.

Kesulitan menggunakan relai arus lebih dengan time grading adalah

timbulnya akumulasi waktu. Akumulasi waktu ini dapat dikurangi apabila dipakai

relai arus lebih dengan karakteristik invers, namun kesulitan ini tidak teratasi

apabila besarnya arus gangguan pada setiap seksi tidak cukup berbeda untuk

menyelenggarakan time grading. Untuk menginstalasi persoalan ini dipakai

Pemisah Seksi Otomatis dan juga.sekering sekering (Pelebur-pelebur) pada seksi-

seksi SUTM seperti ditunjukkan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.

Gambar 5.1. SUTM radial dengan tiga pemisah seksi Otomatis (PSO)

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 2: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

53

Seksi Otomatis (PSO) dapat disetel Normally Open atau Normally closed.

PSO bekerja membuka atau menutup berdasarkan tegangan yang diterimanya jadi

penginderaannya (sensing) adalah atas dasar tegangan dan dapat disetel time

delaynya. (waktu tundanya), Apabila di setel normally closed PSO akan menutup

apabila menerima tegangan setelah melalui time delaynya. Sebaliknya apabila

disetel normally open PSO akan menutup setelah tegangan hilang untuk waktu

yang melampaui time delaynya.

Gambar 4.1. menggambarkan SUTM dengan tiga PSO yang dapat

menginderai tegangan saja dan mengalamai gangguan pada seksi III, maka urutan

alat-alat yang bekerja adalah sebagai bcrikut:

a. PMT di GI jatuh (trip). \

b. Sesudah selang waktu t yaitu time delay dari PSO maka PSO 1, PSO 2 dan

PSO 3 membuka karena tidak ada tegangan.

c. Setelah dicapai waktu penutup balik (reclosing time) maka PMT di GI

masuk kembali.

d. PSO I mendapat tegangan, setelah waktu t1 berlalu PSO 1 masuk secara

otomatis.

e. PSO 2 mendapat teganggan, setelah waktu t1 berlalu PSO 2 masuk secara

otomatis dan seksi III yang terganggu mendapat tegangan listrik.

f. Karena masih ada gangguan pada seksi III, maka PMT di GI jatuh lagi dan

setelah waktu t1 PSO 1 dan PS 0 2 terbuka lagi karena tidak menerima

tegangan. PSO 2 langsung terkunci karena dia merasakan bahwa tegangan

yang dating terlalu cepat hilang kembali, lebih kecil daripada t2 yaitu

waktu penyetelannya untuk tidak mengunci.

g. PMT di GI masuk kembali setelah dicapai waktu menutup balik (reclosing

time)

h. PSO 1 mendapat tegangan dan setelah waktu tj, PSO 1 masuk secara

otomatis.

Seksi I dan seksi II mendapat tegangan kembali.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 3: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

54

Gambar 4.2. menggambarkan SUTM dalam konfigurasi ring dan mengalami

gangguan pada seksi II PSO 3 adalah Normally Open sehingga dalam keadaan

normal ring terbuka pada PSO 3.

Gambar 5.2. STUM dalam ring dengan lima pemisah Seksi Otomatis (PSO)

Pada konfigurasi ring diperlukan PSO yang dapat bekerja karena mengindera

tegangan dari 2 arah yaitu PSO 3, PSO 2 dan PSO.

Dengan adanya gangguan pada seksi II maka urutan alat - alat yang bekerja adalah

sebagai berikut:

a. PMT A di GI jatuh (trip).

b. Sesudah selang waktu t1 PSO 1 dan PSO 2 membuka secara otomatis

karena tidak ada tegangan.

c. Setelah waktu menutup balik tercapai maka PMT A di GI masuk kembali.

d. Setelah selang waktu t, berlalu PSO 1 masuk kembali dan seksi II yang

terganggu mendapat tegangan.

e. PMT A di GI jatuh lagi karena masih ada gangguan, setelah selang waktu t

berlalu, PSO 1 terbuka lagi dan langsung terkunci karena merasa tegangan

yang datang kembali terlalu cepat hilang, lebih kecil daripada waktu yang

disetel yaitu t2

f. Setelah selang waktu t3 PSO 3 yang Normally Open dan merasa lama

tidak mendapat tegangan dari arah PSO 2, akan masuk secara otomatis

dengan menggunakan tegangan dari arah PSO 2, sehingga seksi III

mendapat tegangan kembali.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 4: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

55

g. PSO 2 mendapat tegangan dari arah PSO 3 dan PSO 2 bisa mengindera

tegangan dari dua arah dia akan bekerja dan masuk secara otomatis.

Selanjutnya tegangan masuk ke seksi II yang masih terganggu.

h. ]PMT B jatuh karena ganguan di seksi II.

i. PSO 1, PSO 2’ dan PSO 2 terbuka setelah selama waktu t tidak ada

tegangan. PSO 3 tetap menutup karena dia melihat kearah PS 0 2 maupun

PSO 2’ tidak ada tegangan.

j. Setelah PMT B menutup balik tegangan tiba di PSO 1 setelah waktu t1

berlalu PSO T masuk kembali, kemudian tegangan sampai pada PSO 2’

yang telah melalui waktu tt PSO 2' akan masuk dan tegangan melalu PSO

3 (yang masih menutup karena tidak, menerima tegangan dan bersifat

Normally open) sampai pada PSO 2, yang selanjutnya masuk ke seksi II

yang masih terganggu.

k. PMT B jatuh lagi karena gangguan di seksi II.

l. Peristiwa seperti butir 1 terulang tetapi diikuti dengan terkuncinya PSO 2.

m. PMT B menutup balik dan urutan kejadian butir i terulang kembali tetapi

tegangan berhenti di PSO 2,tidak memasuki seksi II karena PSO 2 sudah

terkunci, sehingga seksi III mendapat tegangan kembali dan hanya seksi II

yang terganggu tidak mendapat tegangan.

Setelah seksi II diperbaiki maka konfigurasi jaringan dapat dikembalikan

seperti sebelum terjadi gangguan dengan jalan membuka PSO 3 secara manual

dan di non aktifkan dulu kemudian memasukkan PSO 1 dan PSO 2. Setelah PSO

1 dan PSO 2 masuk kembali serta seksi II sudah normal maka PSO 3 diaktifkan

kembali PSO 3 tidak akan menutup setelah diaktifkan karena mengindera adanya

dua tegangan bersamaan dari arah PSO 2 dan PS 2’ dank arena sifatnya yang

Normally Open. PSO 3 akan bekerja yaitu aka menutup apabila dia mengindera

bahwa tegangan dari arah PSO 2 dan PSO 2’ tidak ada secara bersamaan dalam

arti salah satu hilang, dia akan menutup kearah PSO yang bertegangan.

Recloser adalah suatu peralatan proteksi arus hubung singkat atau arus lebih,

yang mana recloser ini digunakan pada sistem distribusi yang dapat membuka dan

menutup kembali kontak memutus dayanya secara otomatis untuk beberapa kali

sesuai dengan waktu serta urutan kerja yang telah ditentukan, yaitu untuk

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 5: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

56

menghadapi gangguan hubung singkat bersifat temporer, dan jika gangguan itu

bersifat permanent maka recloser akan mengkunci ( lock – out ).

Gambar 5.3. Proses Kerja Dari Recloser

Proses operasi kerja recloser dari saat mulai terjadinya arus hubung singkat

sampai terjadi pembukaan kontak pemutus dayanya hingga menutup kembali

kontak pemutus daya tersebut, dapat di lihat seperti gambar 4.3. sementara bentuk

arutan kerja recloser dari saat mulai terjadi arus gangguan, sampai terjadi proses

buka tutup untuk beberapa kali dan akhirnya melakukan penguncian dapat dilihat

seperti gambar 4.4. berikut ini :

Gambar 5.4. Bentuk Buka Tutup Hingga Mengunci Dari Recloser

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 6: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

57

Pemakai recloser pada sistim distribusi tergantung pada peralatan-peralatan

listrik dari sistem distribusi, dan koordinasinya dengan peralatan proteksi arus

hubung singkat atau arus lebih yang lainnya.

Recloser juga merupakan perlengkapan proteksi untuk meningkatkan

keandalan saluran udara, baik pada saluran udara tegangan tinggi ( SUTT )

maupun pada saluran udara tegangan menengah ( SUTM ). Dalam penulisan ini

hanya pada STUM yang dibicarakan. Telah diketahui bahwa jenis gangguan

( STUM ) terdiri gangguan sementara dan gangguan menetap.

Gangguan sementara antara lain disebabkan oleh terjadinya arus susulan pada

isolator akibat petir, pengotoran ( kontaminasi ) dari isolator, binatang yang

melintas saluran, dahan / ranting yang menyentuh saluran yang lainnya.

Gangguan menetap antara lain disebabkan karna putusnya hantaran, pecahnya

isolator dan lain sebagainya.

Pada gangguan sementara, sesaat sesudah rele pemutus membuka dan

gangguan telah hilang, maka alat pemutus dapat masuk kembali, sedangkan pada

gangguan menetap sesudah alat pemutus merasakan gangguan dan membuka,

maka alat pemutus tidak dapat masuk kembali sebelum gangguan diatasi. Melihat

hal tersebut di atas maka di perlukan perlatan yang dapat membedakan gangguan

sementara dan menetap sehingga dapat memberikan perintah kepada alat pemutus

untuk menutup kembali bila terjadi gangguan sementara serta mengunci (lock-

out) bila terjadi gangguan menetap.

5.2. Klasifikasi Recloser

Recloser yang dipakai sebagai proteksi arus hubung singkat atau arus lebih

pada jaringan distribusi dapat diklasifikasikan berdasarkan :

- Menurut jumlah fasanya.

- Recloser satu fasa.

- Recloser tiga fasa.

- Menurut peralatan pengaturannya.

- Pengaturan hydrolik.

- Pengaturan elektronis.

- Menurut media pemutusannya.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 7: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

58

- Media minyak.

- Media hampa udara ( vacuum ).

5.3. Menurut Jumlah Fasanya

5.3.1. Recloser satu fasa

Recloser ini dipakai untuk pengaman saluran fasa, misalnya saluran cabang

satu fasa dari saluran utama tiga fasa. Dapat juga di pakai saluran tiga fasa,

dimana beban yang terbanyak adalah beban satu fasa, sehingga apabila terjadi

ganguan menetap fasa tanah, maka hanya recloser pada fasa yang terganggu saja

akan terus terbuka ( lock- out), sedang pada fasa yang sehat akan dapat

menyalurkan saluran tenaga listrik. Recloser satu fasa berbentuk seperti pada

gambar 4.5.

Gambar 5.5. Recloser Fasa Tunggal

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 8: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

59

5.3.2. Recloser tiga fasa

Recloser tiga fasa digunakan apabila pelepasan gangguan menetap. Keadaan

untuk menghindari beban tiga fasa bekerja pada satu fasa. Dan umumnya recloser

dengan tiga fasa digunakan pada gardu induk atau pada percabangan jaringan

distribusi primer.

Recloser tiga fasa ini mempunyai dua cara kerja, yaitu:

a. Satu fasa membuka tiga fasa mengunci

Cara kerja seperti ini susunannya terdiri dari tiga unit recloser satu fasa yang

ditempatkan dalam satu tangki, dan secara mekanis ketiganya di kopel untuk

keadaan mengunci saja, sedangkan untuk membuka dan menutup kembali ketiga

recloser itu bekerja pada fasanya masing-masing. Misalnya, jika salah satu fasa

mengalami gangguan, maka recloser pada fasa itu saja bekerja sesuai dengan

urutan kerjanya untuk melakukan operasi buka tutup. Sampai waktu kerjanya

mengunci.

b. Tiga fasa membuka tiga fasa mengunci

Umumnya recloser dengan sistem kerja seperti ini digunakan pada jaringan

distribusi tiga fasa. Untuk gangguan yang bersifat temporer maupun yang bersifat

permanent akan menyebabkan kontak fasanya dapat membuka dan menutup

kembali serta mengunci secara serentak. Dan biasanya recloser tiga fasa di

lengkapi dengan peralatan pendeteksi gangguan fasa-fasa maupun gangguan fasa

ke tanah.

Berikut ini dapat dilihat gambar recloser tiga fasa.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 9: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

60

Gambar 5.6. Recloser Tiga Fasa

5.4. Menurut Peralatan Pengaturannya

5.4.1. Recloser Pengaturan Hidrolik

Sistem pengendalian hidrolik ini adalah sistem yang memanfaatkan minyak

isolasi bersama dengan sistem mekanis hidrolik di dalam peralatan pemutus

tenaga recloser yang terdiri dari bermacam-macam pompa, dan katup pengatur

karakteristik kerja arus waktu, perhitungan serta interval waktu buka tutup hingga

mengunci, arus gangguan yang dirasakan oleh kumparan sclonoid yang

dihubungkan seri.

Recloser ini menggunakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap

beban (Seri Trip Coil). Bila arus yang mengalir melalui recloser mencapai 200%

dari rating arus kontinu, kumparan akan menarik plunyer secara mekanik dapat

membuka kontak utama recloser. Pengaturan kerja dan waktu dilakukan dengan

pemompaan minyak secara terpisah, yang besar kecilnya aliran diatur dengan

menyetel lubang minyak. umumnya recloser satu fasa dipakai pengaturan

hidrolik. Penutupan kontak recloser terkendali hidrolik dilakukan oleh pegas yang

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 10: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

61

dibebani gerakan plunyer kumparan penjatuh minimum sewaktu operasi

pembukaan. disamping itu ada juga penutupan kontaknya diperoleh dari

kumparan terpisah, yang diberi aliran listrik dari sisi sumber. Selanjutnya sistem

pengendalian hidrolik ini terdiri dari dua jenis :

Menurut peralatan pengendalinya adalah :

1. Recloser terkendali hidraulik

Gambar 5.7. Rangkaian Reclosing

S = Saklar switch on – off

DT = Dead time Delay Element

BT = Blocking Time Delay Element

C = Counter / Perhitungan kerja relai

Recloser ini mengguanakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap

beban (seri trip coil). Bila arus yang mengalir pada recloser melebihi dari arus

setting-nya, maka kumparan penjatuh akan menarik tuas yang secara mekanik

membuka kontak utama recloser.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 11: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

62

a. Sistem pengendalian hidrolik tunggal

Sistem ini digunakan pada recloser satu phasa dan recloser tiga phasa yang

mempunyai rating arus kontinu yang rendah. Dari setiap phasanya arus masuk

menuju ke kumparan selenoid pembuka, kemudian menuju ke kontak diam dan

akhirnya bergerak keluar melalui satu bushing yang lain. Jika arus gangguan yang

dirasakan oleh recloser besarnya melebihi dari 200% rating arus kontinue

kumparan selenoidnya, maka hal ini mengakibatkan gaya maknetis yang akan

menggerakkan selenoid flunger ini mengakibatkan peralatan mekanis bekerja

untuk membuka kontak recloser.

b. Sistem pengendalian hidrolik ganda

Sistem pengendalian hidrolik ganda ini digunakan pada recloser tiga phasa,

dimana prinsipnya sama dengan recloser pengendalian hidrolik tunggal, yaitu

sama-sama memiliki kumparan selenoid yang terhubung secara seri untuk

merasakan adanya arus gangguan. Tetapi pada hidrolik ganda ini arus masuk dari

tiap phasa ketiga bushing, dan keluar melalui tiga bushing lainnya. Recloser

Hidrolik ganda ini dapat digunakan pada rating arus kontinu yang lebih dari

rating arus kontinue hidrolik tunggal.

5.5. Cara Kerja Recloser Pengaturan Elektronik

Recloser yang banyak digunakan adalah recloser elektronik, dan blok diagram

dari recloser elektronik ini dapat dilihat seperti gambar berikut :

Ground trip network

Gambar 5.8. Blok diagram Dari Recloser Pengaturan Elektronik

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 12: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

63

Arus pada saluran deteksi oleh trafo arus yang dipasang pada bushing

recloser, kemudian arus sekundernya dialirkan ke elektronik kontrol box. Apabila

arus yang mengalir itu melebihi batas nilai terendah dari arus penjatuh minimum

(sama atau lebih besar dari resistor trip minimum), maka level detector dan timing

ciscuit akan bekerja. Setelah mencapai waktu tunda yang ditentukan oleh program

karakteristik arus waktu, maka rangkaian trip (penjatuh) mengirimkan sinyal

untuk menjatuhkan (melepaskan) kontak utama recloser.

Sementara itu rele urutan akan bekerja mengatur waktu penutup kembali

sesuai dengan urutan yang diinginkan. Relei urutan kerja akan diriset pada posisi

semula untuk mengatur penutupan kembali yang berikutnya. Apabila gangguan

yang terjadi belum hilang,maka pada pembukaan yang terakhir sesuai urutan

recloser akan berada pada posisi lock-out (terkunci).

5.6. Recloser Menurut Media Pemutusnya

a. Media Pemutusan Minyak

Dalam hal ini minyak dipergunakan untuk melindungi isolasi dari tegangan

impuls frekwensi rendah.

b. Media Pemutusan Hampa Udara

Penggunaan hampa udara juga untuk melindungi isolasi dari tegangan impuls

frekwensi rendah. Disini masalah pemeliharaan dapat dikurangi.

5.7. Prinsip Penyetingan

Recloser dapat diseting untuk beberapa kali operasi. Peneyetingan untuk

jumlah operasi dilakukan dengan memutar seting lock out yang terdapat pada

panel control elektronik. Recloser dapat di seting satu, dua atau tiga interfal

penutupan kembali dan masing – masing interval memilki waktu yang berbeda.

Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan plug pada soket RECLOSER

INTERVAL DELAY yang di inginkan.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 13: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

64

Untuk recloser pengaturan hidrolik tiga fasa yang selang waktu penutupan

standart 2 detik. Pada recloser pengaturan elektronik selang waktu penutupan

lebih besar dapat diprogram dalam rangkaian pengaturannya.

Beberapa pilihan waktu penutupan baik recloser dapat dibuat, hal ini sangat

dipengaruhi oleh koordinasinya pada peralatan pengamannya yang lain :

1. Penutup balik seketika, artinya setelah kontak recloser membuka karena

gangguan maka dengan waktu yang singkat kontak tersebut akan menutup

kembali.

2. Menutup balik setelah dua detik artinya setelah kontak recloser membuka

karena gangguan, maka selang dua detik kemudian kontak recloser akan

balik. Selang dua detik ini diharapkan sudahkan cukup untuk

menghilangkan adanya gangguan transien dan menghilangkan adanya

ionisasi gas. Bila digunakan diantara fast trip operation, maka dua detik ini

sudah cukup untuk mendinginkan sekring disisi beban.

3. Menutup balik setelah lima detik, ini dimaksudkan agar dapat memberikan

kesempatan sekring untuk dingin kembali sehingga tidak sampai titik leleh

minimumnya. Dan dipakai juga untuk selang waktu penutupan operasi

diperlambat pada recloser digardu induk untuk mendinginkan sekring

disisi tegangan tinggi.

4. Menutup balik setelah sepuluh detik, lima belas detik dan seterusnya atau

dikenal juga sebagia longer Recloser interval, pada umumnya digunakan

apabila pengaman cadangannya adalah pemutus tenaga yang dikontrol

dengan relei.

Penyetelan yang dilakukan terhadap recloser adalah berdasarkan salah satu urutan

penutup dibawah ini :

1. Satu kali penutupan cepat, tiga kali penutupan diperlambat

2. Dua kali penutupan cepat, dua diperlambat

3. Empat kali penutupan diperlambat

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 14: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

65

Berikut ini penampilan recloser untuk beberapa kali penyetingan dalam mengatasi

kesalahan yang terjadi :

a. Recloser Disetting 4 Kali Operasi

- Mendapat gangguan permanent

Pada gambar 5.9. recloser diseting 4 kali operasi dan pada feeder yang diamankan

mendapat gangguan permanent, setelah a detik gangguan terjadi recloser

membuka, t1 detik kemudian recloser menutup tetapi b detik kemudian recloser

membuka kembali proses ini berlangsung terus sampai d detik kemudian recloser

membuka terus.

Gambar 5.9. Recloser Disetting 4 Kali Operasi Mendapat Gangguan Permanen.

- Mendapat gangguan sementara

Gambar 5.10. Recloser diseting 4 kali Operasi Mendapat Gangguan Sementara

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 15: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

66

Pada gambar 5.10. Reclosing disting 4 kali operasi pada feeder yang

diamankan mendapat gangguan sementaraa. Setelah a detik gangguan terjadi

recloser membuka, t1 detik kemudian recloser menutup, b detik kemudian

recloser membuka kembali, t2 detik kemudian recloser menutup dan ternyata

gangguan yang terjadi telah hilang maka recloser akan menutupsampai terjadi

gangguan berikutnya.

b. Recloser Diseting 3 Kali Operasi

-Mendapat gangguan permanenta

Gambar 5.11. Recloser Diseting 3 Kali Operasi Mendapat Gangguan Permanen

Gambar 5.11. memperlihatkan penampilan recloser untuk tiga kali operasi,

dimana feeder yang diamankan mendapat gangguan permanent. Setelah a detik

gangguan terjadi recloser membuka t1 detik, kemudian menutup selama b detik,

membuka kembali selama t2 detik, kemudian menutup kembali selama c detik dan

akhirnya membuka terus.

- Mendapat gangguan sementara

Gambar 5.12. Recloser diseting 3 Kali Operasi Mendapat Gangguan Sementara

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 16: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

67

Pada gamabar 5.12. setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka, setelah

membuka selama t1 detik, recloser menutup kembali dan ternyata gangguan yang

terjadi telah hilang.

c. Recloser Diseting 2 kali operasi

- Mendapat gangguan permanent

Gambar 4.13. Recloser Diseting 2 Kali Operasi Mendapat Gangguan Permanen

Setelah a detik gangguan terjadi recloser membukasetelah t1 detik kemudian

recloser menutup dan akhirnya setelah b detik recloser membuka terus.

- mendapat gangguan sementara

Gambar IV.14. Recloser Diseting 2 Kali Operasi Mendapat Gangguan Sementara

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 17: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

68

Pada gambar 5.13 terlihat bahwa setelah a detik gangguan terjadi recloser

membuka selama t1 detik, kemudian menutup dan ternyata gangguan yang terjadi

telah hilang.

d. Recloser Diseting 1 Kali Operasi

untuk recloser yang diseting satu kaali operasi penampilannya akan sama untuk

gangguan permanen maupun gangguan sementara,

Gambar 5.14. Recloser Diseting 1 Kali Operasi Mendapat Gangguan

setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka dan tidak akan menutup

kembaali secara automatis.

5.8. Kerakteristik Arus – Waktu

Hubungan antara besar arus kesalahan dengan waktu tripping diperlihatkan

pada gambar 5.15 dibawah ini. Semakin besar arus kesalahan yang mengalir akan

menyebabkan waktu pemutusan semakin cepat, dan semakin kecil arus kesalahan

yang terjadi akan semakin lambat waktu trip dari recloser.

Pemutusan untuk arus kesalahan yang besar sangat cepat karena pada arus

kesalahan yang besar pemanasan yang timbul akibat arus kesalahan yang mengalir

sangat besar.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 18: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

69

Gambar 5.15 Karakteristik Arus – waktu.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)

Page 19: BAB v Recloser Pada Jaringan Distribusi

70

5.9. Operasi Kontrol

Pengindraan trafo arus berpungsi untuk melengkapi level informasi arus AC

dasar dari masing – masing phasa yang sinyalnya disampaikan ke rangkaian

kontrol. Sinyal – sinyal itu masing – masing sesuai dengan suatu perbandingan

tertentu terhadap arus line pada masing – masing phasa.

Level rangkaian mendeteksi dan pewaktu berhubungan dengan kesalahaan

phasa maksimum ataau kesalaahan phasa terbesar. Bila level arus yang di deteksi

melebihi nilai triping minimum rangkaian triping akaan bekerja.

Waktu dan arus yang di hasilkaan kemudian mulai di satukan dalam bagiaan

timing sesuai dengan karaakteristik arus/waktu yang di tentukan. Setelah pewaktu,

sinyal akan dikuatkan dan akan mengaktifkan SCR yang di hubungkan ke battere

control sebesar 24 volt. SCR ini kemudian akan mengenergi selenoida triping

recloser. Gerakkan selenoida trip yang melepaskan pegas trip akaan membukaa

kontak recloser. SCR juga mengenergi riley sequence dan operasi counter. Triping

untuk kesalahan tanah dilakukan dengan cara yang sama.

Setelah trip rangkaaiaan timing dan rangkaian reset timing akan tersupplay

energi. Bila waktu membuka telaah dilewati, selenoida putar akan terenergi

menutup recloser kembali. Waktu reset mulai beroperasi pada trip yang pertamaa

kali.

Jika tidak arus kesalahaan yang mengalir setelah operasi menutup kembali

rangkaian timing reset mengembalikan rele sequence keposisi asalnya.

Jika arus kesalahaan masih ada penambaahan timing, triping dan fungsi

mentup kembali akaan belaku, sesuai dengan karaakteristik yang di tentukan.

Penentuan awal trip untuk mengunci, tercapai sebelum rangkaian reset

berakhir, relei sequence berhenti pada posisi mengunci dengan recloser terbuka.

Switch control manual kemudian harus di operasikan untuk menutup, mereset rele

sequence keposisi awal dan menutup recloser.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)