skripsi studi tentang penggunaan recloser

8/20/2019 Skripsi Studi Tentang Penggunaan Recloser

1/63

Desta Hadi Surya : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV,

TUGAS AKHIR

STUDI TENTANG PENGGUNAAN RECLOSER

PADA SISTIM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

OLEH :

NAMA : Desta Hadi Surya NPM : 11010013

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syaratuntuk

Memperoleh gelar sarjana Teknik lektro

TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN

SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

LAMPUNG

2016


2/63


ABSTRAK

!aringan distri"usi adalah sarana untuk mengalirkan energi listrik dari

pem"angkit kekonsumen# !aringan distri"usi yang digunakan untuk

menditri"usikan aliran energi listrik t idak luput dari "er"agai gangguan

yang mungkin terjadi yang dapat mengganggu supplai aliran tenaga listrik ke

konsumen yang mengaki"atkan pemadaman aliran listrik dan juga keruasakan

pada peralatan yang dipakai#

Dalam hal ini jaringan distri"usi harus menggunakan suatu peralatan

proteksi re$loser yang dapat mengamankan kelan$aran supplai aliran listrik

kekonsumen dari "er"agai gangguan terjadi pada aliran listrik#

%angguan yang terjadi sering "ersi&at sementara' ini penggunaan $ir$uit

"reaker dirasa kurang e&esien' dengan itu digunakan peralatan pengaman

re$loser yang dapat mem"uka (open) se$ara automatis "ila ada gangguan'

jika kondisi sudah normal akan menutup ($lose) kem"ali# *perasi mem"uka

dan menutup kem"ali dari re$loser dapat terjadi "e"erapa kali sesuai dengan

setting yang ditentukan operator#


3/63


KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati penulis mengu$apkan puji syukur kehadirat

Tuhan +ang Maha ,uasa' karena "erkat rahmat dan karunia - N+A penulis

dapat menyelesaikan' Tugas Akhir ini

Tugas yang "erjudul “STUDI TENTANG PENGGUNAAN

RECLOSER PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV” ini di

maksud untuk memenuhi kurikulum pada jurusan Teknik lektro

.ni/ersitas Sumatera .tara#

Sesuai dengan judulnya' tugas akhir ini akan di"ahas mengenai tentang

penggunaan re$loser pada sistem jaringan distri"usi 0 , demi keamanan

material jaringan distri"usi dan juga konsumen yang mengguanakan jaringan

listrik#

Dalam proses pem"uatan tugas ke$il ini' penulis telah mendapat

"im"ingan dan "antuan dari "er"agai pihak' "aik "erupa material' spiritual'

in&ormasi' maupun segi administrasi# *leh karena itu sudah selayaknya penulis

mengu$apkan terima kasih kepada :

1# 2apak !a$kson ST'Mpdt ' selaku dosen pem"im"ing

# 2apak ProDr#r# .sman 2aa&ai' selaku ketua Departemen Teknik lektro


3# Seluruh sta& pengajar4 Dosen dan petugas "iro !urusan Teknik lektro


5# Semua pihak yang tidak dapat dise"utkan satu persatu' yang telah

"anyak mem"antu#


4/63


Dan teristime6a untuk kedua orang tua ku' serta kakak dan adik - adikku

yang tidak henti - hentinya mem"eri "im"ingan' moti/asi' dan "antuan material

maupun spiritual' hingga penulisan tugas akhir ini dapat di selesaikan#

Penulis menyadari "ah6a tugas akhir ini masih jauh dari kesempur

naan' untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran mem"angun demi

per"aikan isi untuk masa yang akan datang#

Akhirnya penulis "erharap agar tugas akhir ini "ermam&aat "agi kita

smua' dan semoga Tuhan +ang Maha ,uasa selalu mem"eri "erkat7 N+A "agi

kita semua' Amin#

2andar 8ampung' 19 e"ruari 01;

Hormat Saya'

Penulis'

Desta Hadi Surya


5/63


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PENGESAHAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

#1# 8atar 2elakang Masalah##


6/63


BAB III.PENGAMAN PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

#1# .mum


7/63


#5#1# =e$loser pengaturan Hidrolik


8/63


DAFTAR GAMBAR

%am"ar ##1# 2entuk !aringan Tipe =adial#############################################################

%am"ar ### 2entuk !aringan Tipe =ing################################################################ ?

%am"ar ##3# 2entuk !aringan Tipe Spindel############################################################ 11

%am"ar #1# S.TM radial dengan tiga pemisah seksi *tomatis (PS*)################## 5

%am"ar ## ST.M dalam ring dengan lima pemisah Seksi *tomatis (PS*)######## 9

%am"ar #3# Proses ,erja Dari =e$loser################################################################# >

%am"ar #5# 2entuk 2uka Tutup Hingga Mengun$i Dari =e$loser######################## ?

%am"ar #9# =e$loser asa Tunggal


9/63


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. L!" B#$%&' M($). *2+

,egiatan operasi !aringan Distri"usi untuk suatu ,a6asan tertentu

dikoordinir oleh Pusat Pengatur Distri"usi# Pusat Pengatur Distri"usi

terutama mengkoordinir operasi !aringan Tegangan Menengah#

Sedangkan untuk !aringan Tegangan =endah termasuk sam"ungan rumah

dan instalasi pelanggan' operasinya se"agian "esar meliputi pekerjaan mengatasi

gangguan' pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas %angguan yang tempatnya

terse"ar di"er"agai tempat# ,arena jaringan distri"usi jangkauannya luas serta

meli"atkan le"ih "anyak peralatan jika di"andingkan jaringan transmisi'

sedangkan persoalan operasionil terutama adalah mengatasi gangguan#

!aringan distri"usi primer (tegangan menengah) dan juga

jaringan distri"usi sekunder (tegangan rendah) pada umumnya "eroperasi se$ara

radial# Pengoperasian !aringan dengan sistem ring (loop) sesungguhnya "isa

mengurangi rugi 7 rugi dalam jaringan' tetapi memerlukan alat 7 alat pengaman

(prote$tion) yang le"ih $anggih dan juga relati& mahal untuk jaringan distri"usi#

Peralatan pengaman misalnya $ir$uit "reaker' umumnya "ekerja

memisahkan daerah yang mengalami gangguan dari sum"er dan untuk menutup

kem"ali di perlukan seorang opereator# Dilain pihak gangguan yang terjadi tidak

selamanya "ersi&at permanent' ada juga gangguan yang "ersi&at sementra

penggunaan $ir$uit "reaker kurang e&esien# .ntuk le"ih e&esien digunakan yang

dapat menutup kem"ali automatis atau re$loser "ila gangguan yang

menye"a"kan ter"uka "ersi&at sementara#


10/63


I.2. P#",($)&.

Dikarenakan $akupan materi yang mengenai re$loser dan mengingat

6aktu yang tersedia $ukup singkat dan dise"a"kan keter"atasan kemampuan

yang di miliki oleh penulis hanya mem"ahas mengenai penggunaan re$loser

pada jaringan distri"usi tegangan menenah#

Adapun penulis ini dilakukan hanya "erdasarkan study literatur

kepustakaan# !adi hanya di"ahas penggunaan re$loser pada jaringan distri"usi#

I.-. B!(& M($).

Permasalahan yang terdapat pada sistem tenaga listrik adalah "erma$am

- ma$am jenisnya' maka mengingat judul dari pem"ahasan tugas ini perlu

adanya pem"atasan permasalahan se"agai "erikut#

7 Pem"ahasan mengenai sistim $ara kerja dari re$loser pada

jaringan distri"usi 0 ,#

I.. M#!//$/'.

Dalam pengumpulan "ahan pem"ahasan yang menunjang pem"uatan

tugas akhir ini' penulis mengguanakan metode :

Study kepustakaan : Pem"ahasan "erdasarkan pada sum"er

kepustakaan' seperti pada "uku re&erensi' "uku

manual' diktat dll' yang menyangkut dengan masalah

yang akan di"ahas#

,onsultasi : Tanya ja6a" dengan pem"im"ing Tugas Akhir ini' "aik

dengan dosen yang "ekenaan dengan Tugas Akhir ini#


11/63


I.. T343& P#&3$(.

Tujuan penulis Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem

pengaman pada sistem jaringan distri"usi 0 ,' aliran tenaga listirk yang

se6aktu - 6aktu dapat terjadi gangguan pada jaringan distri"usi dan penye"a"

gangguan# Dan le"ih akan memahami prinsip kerja peralatan pengaman

re$loser pada jaringan distri"usi# Dan untuk memenuhi persyaratan

kelulusan sarjana di Teknik lektro .ni/ersitas Muhammadiyah 8ampung#

I.6. S(!#,!% T3'( A%)".

Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan se"agai "erikut :

1# 2agian pendahuluan tugas akhir yang "erisikan halaman judul'

halaman pengesahan' pernyataan' intisari' a"strak' dan

persem"ahan' kata pengantar' da&atar isi' dan da&tar gam"ar#

# 2agian isi sikripsi yang terdiri atas lima "a"' yaitu :

BAB I . PENDAHULUAN

Dalam "a" ini "erisikan : Pendahuluan

BAB II. LANDASAN TEORI

Dalam "a" ini "erisikan : 8andasan teori

BAB III. PENGAMAN PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

Dalam "a" ini "erisikan : Sistem pengamanan pada jaringan

distri"usi# BAB IV. RECLOSER PADA SISTEM JARINGAN

DISTRIBUSI Dalam "a" ini "erisikan : ungsi dan kegunaan re$loser

pada jaringan

distri"usi#

BAB V. KESIMPULAN

Dalam "a" ini "erisikan : ,esimpulan


12/63


BAB II LANDASAN

TEORI

II.1. S(!#, J"&'& D(!"53(.*2+

2agian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan

pelanggan adalah sistem distri"usi# Sistem distri"usi adalah "agian sistem tenaga

listrik yang paling "anyak mengalami gangguan' sehingga masalah utama dalam

*perasi Sistem Distri"usi adalah mengatasi gangguan#

Tenaga listrik di"angkitkan dalam Pusat - pusat 8istrik seperti

P8TA' P8T.' P8T%' P8TP dan P8TD kemudian disalurkan melalui saluran

transmisi setelah terle"ih dahulu dinaikkan tegangannya oleh trans&ormator

penaik tegangan (step up trans&ormator) yang ada pada pusat listrik# Setelah

tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi (%) maka sampailah tenaga

listrik ke %ardu nduk untuk diturunkan tegangannya melalui trans&ormator

penurun tegangan (step do6n trans&ormator) menjadi tegangan menengah atau

juga yang dise"ut se"agai tegangan distri"usi primer# Tegangan distri"usi primer

yang dipakai P8N adalah 0 ,' 1 , dan ; ,# ,e$enderungan saat ini

menunjukkan "ah6a tegangan distri"usi primer P8N yang "erkem"ang adalah 0

,#

!aringan setelah keluar dari % "isa dise"ut jaringan distri"usi' sedangkan

jaringan antara Pusat 8istrik dengan % "isa dise"ut jaringan transmisi# Setelah

tenaga listrik disalurkan memlalui jaringan distri"usi primer maka

kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannya dalam gardu - gardu

distri"usi menjadi tegangan rendah dengan tegangan 3>040 olt 04110 olt'

kemudian disalurkan melalui !aringan Tegangan =endah (!T=) untuk selanjutnya

disalurkan ke rumah - rumah pelanggan (konsumen) P8N#


13/63


Pelanggan - pelanggan yang mempunyai daya tersam"ung "esar

tidak dapat disam"ung melalui jaringan tegangan rendah melainkan

disam"ung langsung pada jaringan tegangan menengah "ahkan ada pula yang

disam"ung pada jaringan tegangan tinggi' tergantung "esarnya daya tersam"ung#

II.2. B#&!3% J"&'&.*2+

Masalah utama dalam operasi sistem Distri"usi adalah "agaimana

mengatasi gangguan dengan $epat karena gangguan yang ter"anyak dalam sistem

tenaga listrik terdapat dalam sistem distri"usi !aringan Distri"usi tegangan

menengah atau juga dise"ut !aringan Distri"usi Primer# %angguan pada S.TM

jumlahnya le"ih "anyak dan ke"anyakan "ersi&at temporer sedangkan pada ,a"el

tanah jumlah ganguannya le"ih sedikit tetapi ke"anyakan "ersi&at sementara#

*leh karenanya "anyak dipakai penutup "alik (re$loser) untuk S.TM#

Ada "e"erapa "entuk sistm distri"usi yang umum dipergunakan

untuk dipergunakan untuk menyalurkan dan mendistri"usikan tenaga listrik

yaitu : sistem radial' sistem =ing dan sistem Spindel#

Pemilihan dari masing - masing jaringan distri"usi terse"ut

tergantung pada keperluan dan keandalan system yang di inginkan' seperti

kontiniutas penyalur 4 pelayanan tenaga listrik' perkem"angan "e"an dan

&a$tor ekonomis yang di inginkan#

,husus dalam pem"ahasan disini' uraian mengenai "entuk jaringan

distri"usi akan di"atasi' akan di "ahas antara lain :

1# !aringan =adial

# !aringan =ing

3# !aringan Spindel


14/63


II.2.1. J"&'& R$

Sistem radial merupakan "entuk sistem jaringan distri"usi yang

paling sederhana dan yang paling umum dipakai untuk menyalurkan dan

mendistri"usikan tenaga listrik# Sistem ini dikatakan karena dari kenyataan

"ah6a jaringan ini ditarik se$ara radial dari gardu ke pusat7pusat "e"an 4

konsumen yang dilayaninya# Sistem ini terdiri dari saluran utama dan saluran

$a"ang#

Pelayanan tenaga listrik untuk suatu daerah "e"an tertentu dilaksanakan

dengan memasang tras&ormator pada sem"arang titik pada jaringan yang sedekat

mungkin dengan daerah "e"an yang dilayaninya# Trans&ormator ini "erguna

untuk menurunkan tenaga sistem agar dapat dikonsumsikan pada "e"an

konsumen# .ntuk daerah "e"an yang menyimpang jauh dari saluran utama

atu saluran $a"ang maka akan ditarik lagi saluran tam"ahan yang di$a"angkan

pada saluran terse"ut#

Ditinjau dari "esarnya penampang saluran 'maka penampang yang

terdekat dengan sum"er daya akan memiliki penampang

ter"esar'kemudian akan "erangsur7angsur menge$il kearah ujung saluran# Hal

ini dise"a"kan karena semakin dekat dengan sum"erdaya distri"usi kerapatan

arusnya akan semakin "esar#


15/63


"#$K P%&'R S%#R('

S#" TR)*S+,S,%*

D,STR,"#T,%*

S#" ST)T,%*

-R,+)R, -''D'R

D,STR,"#T,%*

TR)*S-%R+'R

S'(%*D)R,'S

(%*S#+'RS S'RV,('

G,5" II.2.1. B#&!3% J"&'& T# R$

,elemahan yang dimiliki oleh sistem radial ini adalah /oltage dropnya

$ukup "esar dan "ila terjadi ganguan pada sistem akan dapat

mengaki"atkan jatuhnya se"agian atau keseluruhan "agian sistem#

Sistem radial ini kurang $o$ok dipergunakan untuk mensupplay

"e"an seperti rumah sakit' instalasi militer atau "e"an lainnya yang memerlukan

tingkat keandalan yang $ukup tinggi#


16/63


II.2.2. J"&'& R&'.

Sistem ini dise"ut rangkaian tertutup' karena saluran primer yang

menyalurkan daya sepanjang daerah "e"an yang dilayaninya mem"entuk suatu

rangkaian tutup gam"ar ## menujukkan "entuk umum dari sistem rangkaian

tertutup#

Pada gam"ar tampak "ah6a pada "agian - "agian tertentu dari

sistem rangkaian tertutup dipasang peralatan pemisah 4 penghu"ung untuk

memerlukan saluran "agian (seksi7seksi)' guna melokalisir gangguan yang

mungkin terjadi pada sistem# Antara saluran primer yang satu dengan saluran

primer lainnya juga dipasang peralatan pemutus seksi otomatis yang "er&ungsi

se"agai 8oop s6it$h# .ntuk memisahkan saluran se$ara otomatis "ila saat salah

satu salurannya mengalami gangguan# Pengoperasian dari peralatan pemutus ini

juga akan menentukan pengoperasian normally open (N*) maka sistem akan

"ekerja se"agai 8oop ter"uka' sedangkan untuk pengoperasian normali $losed

( N@ ) maka sistem akan "ekerja se"agai loop tertutup#

Sistem rangkai tertutup "anyak digunakan untuk mensupplay daerah

"e"an dengan kerapatan "e"an yang $ukup tinggi' seperti "e"an - "e"an industri'

"e"an komersial' rumah sakit dan se"againya# Si&at - si&at lain yang

memiliki olek sistem rangkaian tertutup adalah drop tegangannya $ukup rendah#

Tingkat keandalan $ukup tinggi dan $ukup "aik perluasan jaringan#


17/63


D,STR,"#T,%* S#" ST)T,%*

$%& V%$T).' "#S

$%%P PR,+)R/ -''D'R

D,STR,"#T,%*

TR)*-%R+'R

a b 1

G,5" II.2.2. B#&!3% J"&'& T# R&'

II.2.-. S(!#, S&#$

Sistem spindel ini se"etulnya merupakan perkem"angan dari sistem

jaringan 8oop - =adial# 2e"erapa &eeder utama keluar dari se"uah gardu

induk dan kemudian "ertemu ujung - ujungnya pada se"uah gardu hu"ung (

"us - re&leksi )#

!aringan spindel ini normalnya adalah radial' rel daya pada gardu induk

mensupplai daya kemasing - masing ka"el kerja ( &eeder utama)# !ika terjadi

gangguan di suatu seksi' pemutus daya akan &eeder yang "ersangkutan akan

ter"uka# Setelah gangguan diisolir' sementara dis$onne$t - s6it$h yang normaly

- open pada "us re&leksi dimasukkan' sehingga daya akan mengalir dari gardu

induk


18/63


melalui ka"el $adangan ( eCprees 7 &eeder )' masuk ke "us re&leksi'

kemudian mensuppli ka"el sisanya#

Se"uah pola spindel terdiri dari "e"erapa ka"el kerja dan se"uah

ka"el $adangan ( eCpress7&eeder)# %ardu - gardu tra&o distri"usi disam"ungkan

hanya ka"el - ka"el kerja# !adi ka"el $adangan hanya "er&ungsi untuk

menyaluran daya listrik kesepanjang ka"el kerja yang masih sehat' setelah

daerah gangguan dipisahkan dari jaringan yang dipisahkan dari jaringan yang

"eroperasi# .ntuk dipergunakan setiap saat' disini perlunya ka"el $adangan

selalu "ertegangan agar kerusakan yang mungkin terjadi pada ka"el ini dengan

segera dapat diketahui# Sistem spindel sangat "aik digunakan untuk memenuhi

ke"utuhan :

7 peningkatan keandalan 4 kontiniutas pelayanan sistem

7 Penurunan 4 penekanan rugi - rugi aki"at gangguan pada sistem#

7 Sangat "aik dipergunakan untuk mensupplai daerah "e"an

yang memiliki kerapatan yang $ukup tinggi#

7 Perluasan jaringan dapat dilakukan dengan mudah 4 "aik#

Tingkat keandalan dari sistem spindel adalah yang paling "aik diantara

sistem jaringan distri"usi lainnya' namun kerugian adalah "iaya in/estasi

a6alnya $ukup tinggi di"andingkan dengan sistem jaringan se"elumnya#


19/63


G,5" II.2.-. B#&!3% J"&'& T# S&#$.

II.-. P#&3!3 B$% O!/,!( * A3!/ C"73! R#7$/(#" +.(2,,3,5)

a. Recloser.

Recloser merupakan suatu peralatan pengaman yang dapat

mendeteksi arus lebih, karena hubung singkat antara fasa dengan

fasa atau fasa dengan tanah, dimana rekloser ini memutus arus dan

menutup kembali secara otomatis dengan selang waktu yang dapat

diatur sesuai dengan setting interval recloser.

b. Kegunaan Recloser.

Pada suatu gangguan permanen, recloser berfungsi memisahkan

daerah atau jaringan yang terganggu sistemnya secara cepat

sehingga dapat memperkecil daerah yang terganggu pada gangguan

sesaat, recloser akan memisahkan daerah gangguan sesaat sampai

gangguan tersebut akan dianggap hilang, dengan demikian recloser

akan masuk kembali sesuai settingannya sehingga jaringan akan

aktif kembali secara otomatis.


20/63


c. Prinsip Kerja Recloser.

=e$loser hampir sama dengan $ir$uit "reaker'hanya re$loser dapat

diseting untuk "ekerja mem"uka dan menutup "e"erapa kali se$ara otomatis#

Apa"ila &eeder mendapat gangguan sementara' "ila $ir$uit "reaker yang di

gunakan untuk &eeder yang mendapat gangguan sementaraa' akan menye"a"kan

hu"ungan &eeder terputus# Tetapi jika re$loser yang di gunakan diharapkan

gangguan sementara terse"ut tidak mem"uat &eeder terputus' maka re$loser akan

"ekerja "e"erapa kali sampai akhirnya re$loser mem"uka#

. C" K#"4 R#7$/(#".

Baktu Mem"uka dan menutup pada re$loser#

1# Arus yang mengalir normal "ila tidak terjadi gangguan

# ,etika terjadi se"uah gangguan' arus yang mengalir melalui recloser

mem"uka kontak pada re$loser#

3# ,ontak recloser akan menutup kem"ali setelah "e"erapa detik' sesuai

setting yang ditentukan# Tujuan mem"erikan selang 6aktu adalah mem"eri

kesempatan agar ganguan terse"ut hilang dari system' terutama

gangguan yang "ersi&at temporer#

5# Apa"ila yang terjadi adalah gangguan permanent' maka recloser

akan mem"uka dan "alik sesuai setting yang ditentukan dan kemudian lock

out.

9# Setelah gangguan permanen di"e"askan oleh petugas' "aru dapat

dikem"alikan pada keadaan normal#


21/63


BAB III

PENGAMAN PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

III.1. U,3,.*2+

Pada saat terjadi gangguan ketidak normalan pada system tenaga listrik'

misalnya adanya arus le"ih' tegangan le"ih' dan se"againya' maka perlu diam"il

suatu tindakan untuk mengatasi kondisi gangguan terse"ut# !ika di"iarkan'

gangguan itu akan meluas keseluruh sistem sehingga "isa merusakkan

semua peralatan system tenaga listrik yang ada# .ntuk mengatasi hal terse"ut'

mutlak diperlukan suatu system pengaman yang andal# salah satu komponen yang

penting untuk pengaman tenaga listrik adalah relai pengaman ( protective relay)#

=elai pengaman adalah susunan piranti' "aik elektronik maupun

magneti$ yang diren$anakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan

pada peralatan listrik yang "isa mem"ahayakan atau tidak diinginkan# !ika

"ahaya itu mun$ul maka relai pengaman akan se$ara otomatis mem"erikan

sinyal atau perintah untuk mem"uka pemutus tenaga (circuit breaker) agar

"agian yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem yang normal# =elai

pengaman dapat mengetahui adanya gangguan pada peralatan yang perlu

diamankan dengan mengukur atau mem"andingkan "esaran - "esaran yang

diterimanya' misalnya arus' tegangan' daya sudut &ase' &rekuensi' impedansi' dan

se"againya sesuai dengan "esaran yang telah ditentukan#

Alat terse"ut kemudian akan mengam"il keputusan seketika dengan

perlam"atan 6akut mem"uka pemutus tenaga atau hanya mem"erikan tanda

tanpa mem"uka pemutus tenaga# Pemutus tenaga dalam hal ini harus mempunyai

kemampuan untuk memutus arus hu"ung singkat maksimum yang

mele6atinya


22/63


dan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hu"ung singkat yang

kemudian mem"uka kem"ali# Di samping itu relai juga "er&ungsi untuk

menunjukkan lokasi dan ma$am gangguannya# 2erdasarkan data dari relai maka

akan memudahkan kita dalam menganalisis gangguanya#

III.2. P#&'#"!& P#&',&.*1+

Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada

peralatan 7 peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik' seperti generator'

"us "ar' trans&ormator' saluran udara tegangan t inggi' saluran ka"el "a6ah tanah'

dan lain se"againya terhadap kondisi a"7normal operasi sistem tenaga listrik

terse"ut#

III.-. F3&'( P#&',&.*182+

Sistem proteksi tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada

peralatan peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik' misalnya generator'

trans&ormator' jaringan dan lain7lain' terhadap kondisi a"normal operasi sistem

itu sendiri# ,ondisi a"normal itu dapat "erupa antara lain: hu"ung singkat'

tegangan le"ih' "e"an le"ih' &rekuensi sistem rendah' asinkron dan lain7lain#

Dengan kata lain sistem proteksi itu "erman&aat

untuk:

1# Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan7peralatan aki"at

gangguan (kondisi a"normal operasi sistem)# Semakin $epat reaksi perangkat

proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan

kepada kemungkinan kerusakan alat#

# @epat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan' menjadi

seke$il mungkin#


23/63


3# Dapat mem"erikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi

kepada konsumen dan juga mutu listrik yang "aik#

5# Mengamankan manusia terhadap "ahaya yang ditim"ulkan oleh listrik#

Pengetahuan mengenai arus7arus yang tim"ul dari "er"agai tipe gangguan

pada suatu lokasi merupakan hal yang sangat esensial "agi pengoperasian sistem

proteksi se$ara e&ekti !ika terjadi gangguan pada sistem' para operator

yang merasakan adanya gangguan terse"ut diharapkan segera dapat

mengoperasikan $ir$uit7$ir$uit "reaker (@2) yang tepat untuk mengeluarkan

sistem yang terganggu atau memisahkan pem"angkit dari jaringan yang

terganggu# Sangat sulit "agi seorang operator untuk menga6asi gangguan

gangguan yang mungkin terjadi dan menentukan @2 mana yang dioperasikan

untuk mengisolir gangguan terse"ut se$ara manual#

Mengingat arus gangguan yang $ukup "esar' maka perlu se$epat mungkin

dilakukan proteksi# Hal ini perlu suatu peralatan yang digunakan untuk

mendeteksi keadaan keadaan yang tidak normal terse"ut dan selanjutnya

menginstruksikan $ir$uit "reaker yang tepat untuk "ekerja memutuskan

rangkaian atau sistem yang terganggu# Dan peralatan terse"ut kita kenal dengan

relai#

III.. P#"(9"!& K3$!( S(!#, P"/!#%(.

*182+

Ada "e"erapa persyaratan yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu

peren$anaan sistem proteksi yang e&ekti&' yaitu:

a)# Selekti/itas dan Diskriminasi

&ekti/itas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem

dalam mengisolir "agian yang mengalami gangguan saja#


24/63


")# Sta"ilitas

Si&at yang tetap inoperati& apa"ila gangguan7gangguan terjadi diluar

ona yang melindungi (gangguan luar)#

$)# ,e$epatan *perasi

Si&at ini le"ih jelas' semakin lama arus gangguan terus mengalir'

semakin "esar kemungkinan kerusakan pada peralatan# Hal yang paling

penting adalah perlunya mem"uka "agian7"agian yang terganggu

se"elum generator7 generator yang dihu"ungkan sinkron kehilangan

sinkronisasi dengan sistem# Baktu pem"e"asan gangguan yang tipikal

dalam sistem7sistem tegangan tinggi adalah 150 ms# Dimana dimasa

mendatang 6aktu ini hendak dipersingkat menjadi >0 ms sehingga

memerlukan relai dengan ke$epatan yang sangat tinggi (/ery high speed

relaying)#

d)# Sensiti/itas (kepekaan)

+aitu "esarnya arus gangguan agar alat "ekerja# Harga ini dapat dinyatakan

dengan "esarnya arus dalam jaringan aktual (arus primer) atau se"agai

prosentase dari arus sekunder (tra&o arus)#

e)# Pertim"angan ekonomis

Dalam sistem distri"usi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis' oleh

karena jumlah &eeder' tra&o dan se"againya yang "egitu "anyak' asal

saja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi# Dalam suatu sistem

transmisi justru aspek teknis yang penting# Proteksi relati& mahal' namun

demikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi dan jaminan

terhadap kelangsungan peralatan sistem adalah /ital#


25/63


&)# =ealia"ilitas (keandalan)

Si&at ini jelas' penye"a" utama dari EoutageF rangkaian adalah

tidak "ekerjanya proteksi se"agaimana mestinya (mal operation)#

g) Proteksi Pendukung

Proteksi pendukung ("a$k up) merupakan susunan yang sepenuhnya terpisah

dan yang "ekerja untuk mengeluarkan "agian yang terganggu apa"ila proteksi

utama tidak "ekerja (&ail)# Sistem pendukung ini sedapat mungkin

indenpenden seperti halnya proteksi utama' memiliki tra&o7tra&o dan rele7rele

tersendiri# Seringkali hanya triping @2 dan tra&o 7tra&o tegangan yang

dimiliki "ersama oleh keduanya# Tiap7tiap sistem proteksi utama

melindungi suatu area atau ona sistem daya tertentu# Ada kemungkinan

suatu daerah ke$il diantara ona 7ona yang "erdekatan misalnya antara

tra&o7tra&o arus dan $ir$uit "reaker7$ir$uit "reaker tidak dilindungi#

III.. P#"$#&'%& P#&',& P J"&'& D(!"53(.*182868+

!aringan distri"usi yang "aik adalah jaringan yang memiliki

perlengkapan dan peralatan yang $ukup lengkap' "aik itu peralatan guna

kontruksi maupun peralatan proteksi# .ntuk jaringan distri"usi sistem saluran

udara' peratan7 peralatan proteksi dipasangkan diatas tiang7tiang listrik

"erdekatan dekat letak pemasangan tra&o' perlengkapan utama pada sistem

distri"usi terse"ut antara lain:

1# Penghantar : 2er&ungsi se"agai penyalur arus listrik dari tra&o daya

pada gardu induk ke konsumen# ,e"anyakan penghantar

yang digunakan pada sistem distri"usi # 2egitu juga dengan

"e"erapa ka6at jaringan "a6ah tanah#


26/63


# =e$loser : 2er&ungsi untuk memutuskan saluran se$ara

otomatis ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup

kem"ali "e"erapa 6aktu kemudian sesuai dengan setting

6aktunya# 2iasanya alat ini disetting untuk dua kali

"ekerja' yaitu dua kali pemutusan dan dua kali

penyam"ungan # Apa"ila hingga kerja re$loser yang kedua

keadaan masih mem"uka dan menutup' "erarti telah terjadi

ganggua n permanen#

3# use : 2er&ungsi untuk memutuskan saluran apa"ila terjadi

gangguan "e"an le"ih maupun adanya gangguan

hu"ung singkat#

5# PMT : 2er&ungsi untuk memutuskan saluran se$ara

keseluruhan pada tiap out put# Pemutusan dapat terjadi

karena adanya gangguan sehingga se$ara otomatis PMT

akan mem"uka ataupun se$ara manual diputuskan karena

adanya pemeliharaan jaringan#

9# Tans&ormator : 2er&ungsi untuk menurunkan le/el tegangan

sehingga sesuai dengan tegangan kerja yang diinginkan

;# solator : 2er&ungsi untuk melindungi ke"o$oran arus dari

penghantar' menahan tegangan langsung#

# =elai Arus 8e"ih : 2er&ungsi "erdasarkan adanya kenaikan arus yang

mele"ihi suatu nilai pengaman tertentu dan jangka 6aktu

tertentu#


27/63


III.6. G&''3&.*1828+

+ang dimaksud dengan gangguan dalam operasi sistem tenaga listrik

adalah kejadian yang menye"a"kan "ekerjanya relai dan menjatuhkan Pemutus

Tenaga yang melalui (PMT) diluar kehendak operator' sehingga menye"a"kan

putusnya aliran daya yang melalui PMT terse"ut# .ntuk "agian sistem yang tidak

dilengkapi PMT misalnya yang diamankan dengan sekering' maka gangguan

adalah kejadian yang menye"a"kan putusnya hu"ungan ("ekerjanya) sekering#

Ditinjau dari si&atnya' ada gangguan yang "ersi&at temporer dan ada yang

"ersi&at permanent# +ang "ersi&at Temporer ditandai dengan normalnya

kerja PMT setelah dimasukkan kem"ali# +ang "ersi&at permanent ditandai

dengan kerjanya kem"ali PMT untuk memutus daya listrik (dalam praktek

dikatakan PMT trip kem"ali)# %angguan permanen "aru dapat diatasi setelah

se"a" %angguanya dihilangkan sedangkan pada %angguan temporer se"a"

%angguan hilang dengan sendirinya setelah PMT trip#

%anggua n permanent "isa dise"a"kan karena ada kerusakan

peralatan sehingga gangguan ini "aru hilang setelah kerusakan ini diper"aiki

atau karena ada sesuatu yang mengganggu se$ara permanen misalnya dahan yang

menimpa ka6at &asa dari saluran udara dan dahan ini perlu diam"il terle"ih

dahulu untuk dapat memasukkan kem"ali PMT se$ara normal dalam arti

"ah6a PMT tidak akan trip kem"ali# %angguan temporer yang terjadi "erkali -

kali dapat menye"a"kan tim"ulnya kerusakan peralatan dan akhirnya

menim"ulkan gangguan yang permanent se"agai aki"at tim"ulnya kerusakan

pada peralatan terse"ut#


28/63


III.. U() ; U() M#&'3"&' J3,$) G&''3&.*2+

,arena gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah hal yang tidak

diinginkan tetapi tidak dapat dihindarkan' maka perlu dilakukan usaha - usaha

untuk mengurangi jumlah gangguan dengan memperhatikan hasil analisa

gangguan seperti telah diuraikan dalam pasal - pasal terdahulu#

.saha - .saha untuk mengurangi jumlah gangguan dapat dilakukan dengan :

a# Meren$anakan dan melaksanakan pemeliharaan peralatan sesuai dengan

"uku nstruksi pemeliharaan' sehingga terjadinya or$ed *utage

dapat se"anyak mungkin di$egah#

"# Mem"uat ren$an operasi yang men$akup "utir a serta juga

memperhatikan agar tidak akan ada "agian - "agian instalasi yang

mengalami "e"an le"ih#

$# Memeriksa alat - alat pengaman (=elay - relay) se$ara periodi$ dan juga

segera setelah ada laporan yang menyatakan keraguan atas kerjanya suatu

relai#

,erjanya relay yang "aik diperlukan untuk men$egah kerusakan

peralatan maupun untuk men$egah luasnya gangguan#

d# Dalam *perasi =eal Time mengikuti perkem"angan $ua$a

khususnya yang menyangkut petir karena menye"a" gangguan ter"esar

adalah petir# !ika diketahui "ah6a daerah suatu S.TT sedang "anyak

petir' diusahakan mengurangi "e"annya selama ini mungkin dilakukan

dengan mengatur alokasi pem"angkitan dalam sistem sehingga

apa"ila S.TT terse"ut mengalami gangguan diharapkan tidak

menim"ulkan %angguan ,askade#


29/63


e# Menandakan analisis gerakan untuk menemukan se"a" gangguan dengan

tujuan sedapat mungkin men$egah atau mengurangi kemungkinan

terulangnya gangguan yang serupa#

Mengem"angkan sistem seirama dengan pertum"uhan "e"an

sehingga dapat di$egah terjadinya "e"an le"ih dalam sistem# .ntuk ini

diperlukan analisa dan e/aluasi se$ara terus menerus mengenai

perkem"angan sistem#

g# ,arena salah satu sum"er gangguan yang utama adalah kesalahan

montage (pemasangan) peralatan maka perlu ada pendidikan dan

latihan se$ara terus menerus dengan tujuan agar kesalahan montage

peralatan maka perlu ada pendidikan dan latihan se$ara terus menerus

dengan tujuan agar kesalahan montage peralatan dapat dihindarkan#

h# Pada S.TM dan S.T=' tanaman juga merupakan sum"er gangguan yang

utama karena S.TM dan S.T= tidak mempunyai jalur khusus

yang "e"as tanaman seperti halnya pada S.TT 190 ,'0 , dan 30

, sehingga untuk S.TM dan S.T= perlu ada pemeliharaan yang

intensi& agar pada jalurnya tidak terdapat tanaman yang menyentuh

penghantar#

III.


30/63


menghentikan peristi6a hu"ung singkat ini adalah =elay dan PMT# PMT

adalah


31/63


alat yang "ertugas langsung memutus arus hu"ung singkat maka PMT

memerlukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin khususnya apa"ila sudah sering

memutus arus hu"ung singkat yang "esar agar PMT tidak mengalami kerusakan 7

kerusakan se"agai aki"at gangguan#


32/63


BAB IV

IV.1. U,3,.*28+

RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI

Sehu"ungan dengan pentanahan !aringan Distri"usi' maka umumnya

&eeder distri"usi yang keluar dari % dilengkapi dengan:

a# =elai Arus 8e"ih#

"# =elai Arus Hu"ung Tanah

Apa"ila diujung &eeder distri"usi yang keluar dari % ada sum"er daya

(Pusat 8istrk) maka relai arus le"ih dan relai arus hu"ung tanah terse"ut

diatas arus "ersi&at po6er dire$tional#

Apa"ila &eeder distri"usi adalah S.TM dan "ersi&at radial' tidak ada

sum"er daya diujungnya' maka dipasang pula relai untuk Auto =e$losing

(Penutup 2alik)#

,arena jumlah gangguan per km per tahun pada S.TM adalah

tinggi maka untuk dapat melokalisir gangguan se$epat mungkin sering kali

S.TM di"agi atas "e"erapa seksi yang mempunyai pengaman sendiri dengan

harapan apa"ila ada gangguan pada salah satu seksi' ganggguan tidak akan

merem"et kepada seksi yang ada didepannya# Selekti&itas antar seksi dapat

dilakukan dengan menggunakan relai arus le"ih untuk setiap seksi serta

menggunakan time grading#

,esulitan menggunakan relai arus le"ih dengan time grading adalah

tim"ulnya akumulasi 6aktu# Akumulasi 6aktu ini dapat dikurangi apa"ila

dipakai relai arus le"ih dengan karakteristik in/ers' namun kesulitan ini

tidak teratasi apa"ila "esarnya arus gangguan pada setiap seksi tidak $ukup

"er"eda untuk menyelenggarakan time grading# .ntuk menginstalasi


33/63


persoalan ini dipakai


34/63

Pemisah Seksi *tomatis dan juga#sekering sekering (Pele"ur7pele"ur) pada

seksi7 seksi S.TM seperti ditunjukkan pada gam"ar #1 dan

gam"ar

##

.,

P+T,

PS% ,

,,

PS% 2

,,,

PS%

,V

Rel

G,5" IV.1. SUTM "$ #&'& !' #,() (#%( O!/,!( *PSO+.

Pemisah Seksi *tomatis (PS*) dapat disetel Normally *pen atau

Normally $losed# PS* "ekerja mem"uka atau menutup "erdasarkan

tegangan yang diterimanya jadi penginderaannya (sensing) adalah atas dasar

tegangan dan dapat disetel time delaynya# (6aktu tundanya)' Apa"ila di setel

normally $losed PS* akan menutup apa"ila menerima tegangan setelah

melalui time delaynya# Se"aliknya apa"ila disetel normally open PS* akan

menutup setelah tegangan hilang untuk 6aktu yang melampaui time delaynya#

%am"ar #1# menggam"arkan S.TM dengan tiga PS* yang dapat menginderai

tegangan saja dan mengalamai gangguan pada seksi ' maka urutan alat7

alat yang "ekerja adalah se"agai "$rikut:

a# PMT di % jatuh (trip)#

"# Sesudah selang 6aktu t yaitu time delay dari PS* maka PS* 1' PS*

dan

PS* 3 mem"uka karena tidak ada tegangan#


35/63

$# Setelah di$apai 6aktu penutup "alik (re$losing time) maka PMT di %

masuk kem"ali#

d# PS* mendapat tegangan' setelah 6aktu t1 "erlalu PS* 1 masuk

se$ara otomatis#

e# PS* mendapat teganggan' setelah 6aktu t1 "erlalu PS* masuk

se$ara otomatis dan seksi yang terganggu mendapat tegangan listrik#

,arena masih ada gangguan pada seksi ' maka PMT di % jatuh lagi

dan setelah 6aktu t1 PS* 1 dan PS 0 ter"uka lagi karena tidak

menerima tegangan# PS* langsung terkun$i karena dia merasakan

"ah6a tegangan yang dating terlalu $epat hilang kem"ali' le"ih ke$il

daripada t yaitu 6aktu penyetelannya untuk tidak mengun$i#

g# PMT di % masuk kem"ali setelah di$apai 6aktu menutup "alik

(re$losing time)

h# PS* 1 mendapat tegangan dan setelah 6aktu tj' PS* 1 masuk se$ara otomatis#

Seksi dan seksi mendapat tegangan kem"ali#

%am"ar ## menggam"arkan S.TM dalam kon&igurasi ring dan

mengalami gangguan pada seksi PS* 3 adalah Normally *pen sehingga dalam

keadaan normal ring ter"uka pada PS* 3#

.,

P+T ),

PS% ,

,,

PS% 2

P+T "PS% ,3 PS% 24

PS%

3 ,,3 ,,,3

Rel

G,5" IV.2. STUM $, "&' #&'& $, #,() S#%( O!/,!( *PSO+


36/63

Pada kon&igurasi ring diperlukan PS* yang dapat "ekerja

karena mengindera tegangan dari arah yaitu PS* 3' PS* dan PS*#

Dengan adanya gangguan pada seksi maka urutan alat 7 alat

yang "ekerja adalah se"agai "erikut:

a# PMT A di % jatuh (trip)#

"# Sesudah selang 6aktu t1 PS* 1 dan PS* mem"uka se$ara otomatis

karena tidak ada tegangan#

$# Setelah 6aktu menutup "alik ter$apai maka PMT A di % masuk kem"ali#

d# Setelah selang 6aktu t' "erlalu PS* 1 masuk kem"ali dan seksi

yang terganggu mendapat tegangan#

e# PMT A di % jatuh lagi karena masih ada gangguan' setelah selang 6aktu

t "erlalu' PS* 1 ter"uka lagi dan langsung terkun$i karena merasa tegangan

yang datang kem"ali terlalu $epat hilang' le"ih ke$il daripada 6aktu yang

disetel yaitu t

Setelah selang 6aktu t3 PS* 3 yang Normally *pen dan merasa lama tidak

mendapat tegangan dari arah PS* ' akan masuk se$ara otomatis

dengan menggunakan tegangan dari arah PS* ' sehingga seksi

mendapat tegangan kem"ali#

g# PS* mendapat tegangan dari arah PS* 3 dan PS* "isa mengindera

tegangan dari dua arah dia akan "ekerja dan masuk se$ara otomatis#

Selanjutnya tegangan masuk ke seksi yang masih terganggu#

h# PMT 2 jatuh karena ganguan di seksi #


37/63

i# PS* 1' PS* G

dan PS* ter"uka setelah selama 6aktu t tidak ada

tegangan#

PS* 3 tetap menutup karena dia melihat kearah PS 0 maupun PS* G

tidak ada tegangan#

j# Setelah PMT 2 menutup "alik tegangan ti"a di PS* 1 setelah 6aktu t1

"erlalu PS* T masuk kem"ali' kemudian tegangan sampai pada PS* G yang

telah melalui 6aktu tt PS* akan masuk dan tegangan melalu PS* 3 (yang

masih menutup karena tidak' menerima tegangan dan "ersi&at Normally

open) sampai pada PS* ' yang selanjutnya masuk ke seksi yang

masih terganggu#

k# PMT 2 jatuh lagi karena gangguan di seksi

#

l# Peristi6a seperti "utir 1 terulang tetapi diikuti dengan terkun$inya PS*

#

m# PMT 2 menutup "alik dan urutan kejadian "utir i terulang kem"ali tetapi

tegangan "erhenti di PS* 'tidak memasuki seksi karena PS*

sudah terkun$i' sehingga seksi mendapat tegangan kem"ali dan hanya

seksi yang terganggu tidak mendapat tegangan#

Setelah seksi diper"aiki maka kon&igurasi jaringan dapat dikem"alikan

seperti se"elum terjadi gangguan dengan jalan mem"uka PS* 3 se$ara

manual dan di non akti&kan dulu kemudian memasukkan PS* 1 dan PS* #

Setelah PS*

1 dan PS* masuk kem"ali serta seksi sudah normal maka PS* 3 diakti&kan

kem"ali PS* 3 tidak akan menutup setelah diakti&kan karena mengindera adanya

dua tegangan "ersamaan dari arah PS* dan PS G dank arena si&atnya yang

Normally *pen# PS* 3 akan "ekerja yaitu aka menutup apa"ila dia mengindera


38/63

"ah6a tegangan dari arah PS* dan PS* G tidak ada se$ara "ersamaan

dalam arti salah satu hilang' dia akan menutup kearah PS* yang "ertegangan#


39/63

=e$loser adalah suatu peralatan proteksi arus hu"ung singkat atau arus

le"ih' yang mana re$loser ini digunakan pada sistem distri"usi yang dapat

mem"uka dan menutup kem"ali kontak memutus dayanya se$ara otomatis untuk

"e"erapa kali sesuai dengan 6aktu serta urutan kerja yang telah ditentukan' yaitu

untuk menghadapi ganggua n hu"ung singkat "ersi&at temporer' dan jika

gangguan

itu "ersi&at permanent maka re$loser akan mengkun$i ( lo$k - out )#

&a5tu Hubung

Sing5at Perinta6+embu5a Konta5

Terbu5a"usur )7i

PadamKonta5

+enutu7

Tanda

membu5a&a5tu

+embu5a

&a5tu

"usur )7i

&a5tu ,nteru7si

&a5tu Pemutusan

,nter8al +enutu7 "ali5

G,5" IV.-. P"/(#( K#"4 D" R#7$/(#"

Proses operasi kerja re$loser dari saat mulai terjadinya arus hu"ung

singkat sampai terjadi pem"ukaan kontak pemutus dayanya hingga menutup

kem"ali kontak pemutus daya terse"ut' dapat di lihat seperti gam"ar #3#

sementara "entuk arutan kerja re$loser dari saat mulai terjadi arus

gangguan' sampai terjadi proses "uka tutup untuk "e"erapa kali dan akhirnya

melakukan pengun$ian dapat dilihat seperti gam"ar #5# "erikut ini :


40/63

)rus

.angguan

K'RJ) ('P)T

K%*T)K T'RT#T#P1

K'RJ) $)+")T

K%*T)K T'RT#T#P1

"'")*

0K%*T)K

T#T#P1

.)*..#)*&)KT#

*T'RV)$ R'($%S'R

K%*T)K T'R"#K)1

R'($%S'R

+'*.#*(,

0K%*T)K

T'R"#K)1

G,5" IV.. B#&!3% B3% T3!3 H&'' M#&'3&7 D" R#7$/(#".

Pemakai re$loser pada sistim distri"usi tergantung pada

peralatan7 peralatan listrik dari sistem distri"usi' dan koordinasinya dengan

peralatan proteksi arus hu"ung singkat atau arus le"ih yang lainnya#

=e$loser juga merupakan perlengkapan proteksi untuk meningkatkan

keandalan saluran udara' "aik pada saluran udara tegangan tinggi ( S.TT )

maupun pada saluran udara tegangan menengah ( S.TM )# Dalam penulisan ini

hanya pada ST.M yang di"i$arakan# Telah diketahui "ah6a jenis gangguan (

ST.M ) terdiri gangguan sementara dan gangguan menetap#

%angguan sementara antara lain dise"a"kan oleh terjadinya arus susulan

pada isolator aki"at petir' pengotoran ( kontaminasi ) dari isolator' "inatang yang

melintas saluran' dahan 4 ranting yang menyentuh saluran yang lainnya#

%angguan menetap antara lain dise"a"kan karna putusnya hantaran'

pe$ahnya isolator dan lain se"againya#

Pada gangguan sementara' sesaat sesudah rele pemutus mem"uka dan

gangguan telah hilang' maka alat pemutus dapat masuk kem"ali' sedangkan pada

gangguan menetap sesudah alat pemutus merasakan gangguan dan

mem"uka' maka alat pemutus tidak dapat masuk kem"ali se"elum gangguan


41/63

diatasi# Melihat


42/63

hal terse"ut di atas maka di perlukan perlatan yang dapat mem"edakan gangguan

sementara dan menetap sehingga dapat mem"erikan perintah kepada alat

pemutus untuk menutup kem"ali "ila terjadi gangguan sementara serta mengun$i

( lo$k7out

) "ila terjadi gangguan menetap#

IV.2. K$(>%( R#7$/(#".*+

=e$loser yang dipakai se"agai proteksi arus hu"ung singkat atau arus

le"ih pada jaringan distri"usi dapat diklasi&ikasikan "erdasarkan :

7 Menurut jumlah &asanya#

7=e$loser satu &asa#

7 =e$loser tiga &asa#

7 Menurut peralatan pengaturannya#

7 pengaturan hydrolik#

7 pengaturan elektronis#

7 Menurut media pemutusannya#

7 Media minyak#

7 Media hampa udara ( /a$uum )#

IV.-. M#&3"3! J3,$) F(&9.*28+

IV.-.1. R#7$/(#" (!3 >(

=e$loser ini dipakai untuk pengaman saluran &asa' misalnya saluran

$a"ang satu &asa dari saluran utama tiga &asa# Dapat juga di pakai saluran

tiga &asa' dimana "e"an yang ter"anyak adalah "e"an satu &asa' sehingga

apa"ila terjadi ganguan menetap &asa tanah' maka hanya re$loser pada &asa

yang terganggu saja akan terus ter"uka ( lo$k7 out)' sedang pada &asa yang

sehat akan


43/63

dapat menyalurkan saluran tenaga listrik# =e$loser satu &asa "er"entuk seperti

pada gam"ar #9#

G,5" IV.. R#7$/(#" F( T3&''$


44/63

IV.-.2. R#7$/(#" !' >(.

=e$loser tiga &asa digunakan apa"ila pelepasan gangguan menetap#

,eadaan untuk menghindari "e"an tiga &asa "ekerja pada satu &asa# Dan

umumnya re$loser dengan tiga &asa digunakan pada gardu induk atau pada

per$a"angan jaringan distri"usi primer#

=e$loser tiga &asa ini mempunyai dua $ara kerja' yaitu:

a# Satu &asa mem"uka tiga &asa mengun$i

@ara kerja seperti ini susunannya terdiri dari tiga unit re$loser satu

&asa yang ditempatkan dalam satu tangki' dan se$ara mekanis

ketiganya di kopel untuk keadaan mengun$i saja' sedangkan untuk

mem"uka dan menutup kem"ali ketiga re$loser itu "ekerja pada

&asanya masing7 masing# Misalnya' jika salah satu &asa mengalami

gangguan' maka re$loser pada &asa itu saja "ekerja sesuai dengan

urutan kerjanya untuk melakukan operasi "uka tutup# Sampai 6aktu

kerjanya mengun$i#

"# Tiga &asa mem"uka tiga &asa mengun$i#

.mumnya re$loser dengan sistem kerja seperti ini digunakan

pada jaringan distri"usi tiga &asa# .ntuk gangguan yang "ersi&at

temporer maupun yang "ersi&at permanent akan menye"a"kan kontak

&asanya dapat mem"uka dan menutup kem"ali serta mengun$i se$ara

serentak# Dan "iasanya re$loser tiga &asa di lengkapi dengan

peralatan pendeteksi gangguan &asa7&asa maupun gangguan &asa ke

tanah#


45/63

2erikut ini dapat dilihat gam"ar re$loser tiga &asa#

G,5" IV.6. R#7$/(#" T' F(

IV.. M#&3"3! P#"$!& P#&'!3"&&9.*-8+

IV..1. R#7$/(#" P#&'!3"& H"/$%

Sistem pengendalian hidrolik ini adalah sistem yang meman&aatkan

minyak isolasi "ersama dengan sistem mekanis hidrolik di dalam peralatan

pemutus tenaga re$loser yang terdiri dari "erma$am7ma$am pompa' dan katup

pengatur karakterist ik kerja arus 6aktu' perhitungan serta inter/al 6aktu "uka

tutup hingga mengun$i' arus gangguan yang dirasakan oleh kumparan s$lonoid

yang dihu"ungkan seri#

=e$loser ini menggunakan kumparan penjatuh yang dipasang seri

terhadap "e"an (Seri Trip @oil)# 2ila arus yang mengalir melalui re$loser

men$apai 00I dari rating arus kontinu' kumparan akan menarik plunyer


46/63

se$ara mekanik dapat


47/63

mem"uka kontak utama re$loser# Pengaturan kerja dan 6aktu dilakukan dengan

pemompaan minyak se$ara terpisah' yang "esar ke$ilnya aliran diatur

dengan menyetel lu"ang minyak# umumnya re$loser satu &asa dipakai pengaturan

hidrolik# Penutupan kontak re$loser terkendali hidrolik dilakukan oleh pegas

yang di"e"ani gerakan plunyer kumparan penjatuh minimum see6aktu operasi

pem"ukaan# disamping itu ada juga penutupan kontaknya diperoleh dari

kumparan terpisah' yang di"eri aliran listrik dari sisi sum"er# Selanjutnya

sistem pengendalian hidrolik ini terdiri dari dua jenis :

Menurut peralatan pengendalinya adalah

:

1# Recloser terkendalihidraulik

PMT

CT

TC CC

.-R

SC

DT "T

Recloser Relay

9


48/63

G,5" IV.. R&'%& R#7$/(&' R#$9


49/63

S J Saklar s6it$h on - o&&

DT J Dead time Delay lement

2T J 2lo$king Time Delay lement

@ J @ounter 4 Perhitungan kerja relai

Recloser ini mengguanakan kumparan penjatuh yang dipasang seri

terhadap "e"an ( seri trip coil )# 2ila arus yang mengalir pada recloser

mele"ihi dari arus setting7nya' maka kumparan penjatuh akan menarik tuas yang

se$ara mekanik mem"uka kontak utama recloser #

. S(!#, #&'#&$& )"/$% !3&''$

Sistem ini digunakan pada re$loser satu phasa dan re$loser tiga phasa

yang mempunyai rating arus kontinu yang rendah# Dari setiap phasanya arus

masuk menuju ke kumparan selenoid pem"uka' kemudian menuju ke kontak

diam dan akhirnya "ergerak keluar melalui satu "ushing yang lain# !ika arus

gangguan yang dirasakan oleh re$loser "esarnya mele"ihi dari 00I rating arus

kontinue kumparan selenoidnya' maka hal ini mengaki"atkan gaya maknetis

yang akan menggerakkan selenoid &lunger ini mengaki"atkan peralatan

mekanis "ekerja untuk mem"uka kontak re$loser#

5. S(!#, #&'#&$& )"/$% '&

Sistem pengendalian hidrolik ganda ini digunakan pada re$loser tiga

phasa' dimana prinsipnya sama dengan re$loser pengendalian hidrolik tunggal'

yaitu sama7sama memiliki kumparan selenoid yang terhu"ung se$ara seri untuk

merasakan adanya arus gangguan# Tetapi pada hidrolik ganda ini arus masuk dari

tiap phasa ketiga "ushing' dan keluar melalui tiga "ushing lainnya#

=e$loser


50/63

hidrolik ganda ini dapat digunakan pada rating arus kontinu yang le"ih dari

rating arus kontinue hidrolik tunggal#

IV.. C" K#"4 R#7$/(#" P#&'!3"& E$#%!"/&%.*+

=e$loser yang "anyak digunakan adalah re$loser elektronik' dan "lok

diagram dari re$loser elektronik ini dapat dilihat seperti gam"ar "erikut :

%round trip net6ork

G,5" IV.


51/63

IV.6. R#7$/(#" M#&3"3! M# P#,3!3(&9.*-+

. M# P#,3!3(& M&9%.

Dalam hal ini minyak dipergunakan untuk melindungi isolasi

dari tegangan impuls &rek6ensi rendah#

5. M# P#,3!3(& H, U".

Penggunaan hampa udara juga untuk melindungi isolasi dari

tegangan impuls &rek6ensi rendah# Disini masalah pemeliharaan dapat

dikurangi#

IV.. P"&( P#&9#!&'&.*288+

=e$loser dapat diseting untuk "e"erapa kali operasi# Peneyetingan untuk

jumlah operasi dilakukan dengan memutar seting lo$k out yang terdapat

pada panel $ontrol elektronik# =e$loser dapat di seting satu' dua atau tiga

inter&al penutupan kem"ali dan masing - masing inter/al memilki 6aktu yang

"er"eda# Hal ini dapat di$apai dengan menempatkan plug pada soket =@8*S=

NT=A8 D8A+ yang di inginkan#

.ntuk re$loser pengaturan hidrolik tiga &asa yang selang 6aktu penutupan

standart detik# Pada re$loser pengaturan elektronik selang 6aktu

penutupan le"ih "esar dapat diprogram dalam rangkaian pengaturannya#

2e"erapa pilihan 6aktu penutupan "aik re$loser dapat di"uat' hal ini

sangat dipengaruhi oleh koordinasinya pada peralatan pengamannya yang lain :

1# Penutup "alik seketika' artinya setelah kontak re$loser mem"uka

karena gangguan maka dengan 6aktu yang singkat kontak terse"ut akan

menutup kem"ali#

# Menutup "alik setelah dua detik artinya setelah kontak re$loser

mem"uka karena gangguan' maka selang dua detik kemudian kontak


52/63

re$loser akan


53/63

menutup "alik# Selang dua detik ini diharapkan sudahkan $ukup untuk

menghilangkan adanya gangguan transien dan menghilangkan adanya

ionisasi gas# 2ila digunakan diantara &ast trip operation' maka dua detik

ini sudah $ukup untuk mendinginkan sekring disisi "e"an#

3# Menutup "alik setelah lima detik' ini dimaksudkan agar dapat

mem"erikan kesempatan sekring untuk dingin kem"ali sehingga tidak sampai

titik leleh minimumnya# Dan dipakai juga untuk selang 6aktu penutupan

operasi diperlam"at pada re$loser digardu induk untuk mendinginkan sekring

disisi tegangan tinggi#

5# Menutup "alik setelah sepuluh detik' lima "elas detik dan seterusnya

atau dikenal juga se"agia longer =e$loser inter/al' pada umumnya digunakan

apa"ila pengaman $adangannya adalah pemutus tenaga yang dikontrol

dengan relei#

Penyetelan yang dilakukan terhadap re$loser adalah "erdasarkan

salah satu urutan penutup di"a6ah ini :

1# Satu kali penutupan $epat' tiga kali penutupan diperlam"at

# Dua kali penutupan $epat' dua diperlam"at

3# mpat kali penutupan diperlam"at

2erikut ini penampilan re$loser untuk "e"erapa kali penyetingan

dalam mengatasi kesalahan yang terjadi :

. R#7$/(#" D(#!!&' K$ O#"(

7 Mendapat gangguan permanent

Pada gam"ar #?# re$loser diseting 5 kali operasi dan pada &eeder

yang diamankan mendapat gangguan permanent' setelah a detik gangguan

terjadi


54/63

re$loser mem"uka' t1 detik kemudian re$loser menutup tetapi " detik

kemudian re$loser mem"uka kem"ali proses ini "erlangsung terus sampai d

detik kemudian

re$loser mem"uka terus#

tutup

buka

a t1 b t2 c t3 d

Reset time

G,5" IV.?. R#7$/(#" D(#!!&' K$ O#"( M#&! G&''3&

P#",&.

Mendapat gangguan sementara

tutup

buka

a t1 b t2

Reset time

G,5" IV.10. R#7$/(#" (#!&' %$ O#"( M#&! G&''3&

S#,#&!"#

Pada gam"ar #10# =e$losing disting 5 kali operasi pada &eeder yang

diamankan mendapat gangguan sementaraa# Setelah a detik gangguan terjadi

re$loser mem"uka' t1

detik kemudian re$loser menutup' " detik kemudian


55/63


56/63

a b ct1 t2

Reset time

a t1

yang terjadi telah hilang maka re$loser akan menutupsampai terjadi

gangguan "erikutnya#

5. R#7$/(#" D(#!&' - K$ O#"(

Mendapat gangguan permanent

tutup

buka

G,5" IV.11. R#7$/(#" D(#!&' - K$ O#"( M#&! G&''3&

P#",&

%am"ar #11# memperlihatkan penampilan re$loser untuk tiga kali operasi'

dimana &eeder yang diamankan mendapat gangguan permanent# Setelah a detik

gangguan terjadi re$loser mem"uka t1 detik' kemudian menutup selama " detik'

mem"uka kem"ali selama t detik' kemudian menutup kem"ali selama $ detik

dan akhirnya mem"uka terus#

7 mendapat gangguan sementara

tutup

buka

Reset Time

G,5" .12. R#7$/(#" (#!&' - K$ O#"( M#&! G&''3&

S#,#&!"


57/63

a t1

Pada gama"ar #11# setelah a detik gangguan terjadi re$loser mem"uka'

setelah mem"uka selama t1 detik' re$loser menutup kem"ali dan

ternyata gangguan yang terjadi telah hilang#

7. R#7$/(#" D(#!&' 2 %$ /#"(

7 Mendapat gangguan permanent

tutup

a t1 b

Reset Time

G,5" IV.1-. R#7$/(#" D(#!&' 2 K$ O#"( M#&! G&''3&

P#",&

Setelah a detik gangguan terjadi re$loser mem"ukasetelah t1 detik

kemudian re$loser menutup dan akhirnya setelah " detik re$loser mem"uka terus#

7 mendapat gangguan sementara

tutup

buka

Reset Time

G,5" IV.1. R#7$/(#" D(#!&' 2 K$ O#"( M#&! G&''3&

S#,#&!"


58/63

a

Reset Time

Pada gam"ar #13 terlihat "ah6a setelah a detik gangguan terjadi

re$loser mem"uka selama t1 detik' kemudian menutup dan ternyata gangguan

yang terjadi telah hilang#

. R#7$/(#" D(#!&' 1 K$ O#"(

untuk re$loser yang diseting satu kaali operasi penampilannya akan sama

untuk gangguan permanen maupun gangguan sementara'

tutup

buka

G,5" IV.1. R#7$/(#" D(#!&' 1 K$ O#"( M#&! G&''3&

setelah a detik gangguan terjadi re$loser mem"uka dan tidak akan

menutup kem"aali se$ara automatis#

IV.


59/63

G,5" IV.16 K"%!#"(!% A"3( ; %!3.

)bra6am Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010!


60/63

)bra6am Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV,

IV.?. O#"( K/&!"/$.*-+

Pengindraan tra&o arus "erpungsi untuk melengkapi le/el in&ormasi arus

A@ dasar dari masing - masing phasa yang sinyalnya disampaikan ke rangkaian

kontrol# Sinyal - sinyal itu masing - masing sesuai dengan suatu per"andingan

tertentu terhadap arus line pada masing - masing phasa#

8e/el rangkaian mendeteksi dan pe6aktu "erhu"ungan dengan

kesalahaan phasa maksimum ataau kesalaahan phasa ter"esar# 2ila le/el arus

yang di deteksi mele"ihi nilai triping minimum rangkaian triping akaan "ekerja#

Baktu dan arus yang di hasilkaan kemudian mulai di satukan dalam

"agiaan t iming sesuai dengan karaakteristik arus46aktu yang di tentukan# Setelah

pe6aktu' sinyal akan dikuatkan dan akan mengakti&kan S@= yang di

hu"ungkan ke "attere $ontrol se"esar 5 /olt# S@= ini kemudian akan

mengenergi selenoida triping re$loser# %erakkan selenoida trip yang melepaskan

pegas trip akaan mem"ukaa kontak re$loser# S@= juga mengenergi riley

seKuen$e dan operasi $ounter# Triping untuk kesalahan tanah dilakukan dengan

$ara yang sama#

Setelah trip rangkaaiaan timing dan rangkaian reset timing akan

tersupplay energi# 2ila 6aktu mem"uka telaah dile6ati' selenoida putar akan

terenergi menutup re$loser kem"ali# Baktu reset mulai "eroperasi pada trip yang

pertamaa kali#

!ika tidak arus kesalahaan yang mengalir setelah operasi menutup

kem"ali rangkaian timing reset mengem"alikan rele seKuen$e keposisi asalnya#

!ika arus kesalahaan masih ada penam"aahan timing' triping dan &ungsi

mentup kem"ali akaan "elaku' sesuai dengan karaakteristik yang di tentukan#


61/63


Penentuan a6al trip untuk mengun$i' ter$apai se"elum rangkaian reset

"erakhir' relei seKuen$e "erhenti pada posisi mengun$i dengan re$loser ter"uka#

S6it$h $ontrol manual kemudian harus di operasikan untuk menutup' mereset

rele seKuen$e keposisi a6al dan menutup re$loser#


62/63


BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil peninjauan yang telah dilakukan terhadap re$loser se"agai alat

pengaman saluran udara tegangan menengah dari gangguan arus' maka dapatlah

disimpulkan :

1# Selain "er&ungsi se"agai alat pengaman terhadap gangguan terhadap

arus' maka kom"inasi dan ga"ungan dari pemakaian =e$loser akan dapat

meningkatkan keandalan pelayanan tenaga listrik kepemakai' karena

masing - masing alat pengaman ini mempunyai kemampuan dan

kerakteristik kerja sendiri - sendiri yang "ila mana dipergunakan dengan

tepat akan saling menunjang satu sama lain#

# ,emampuan alat - alat pengaman dengan pengaturan lektronik

le"ih luas' sehingga patut dijadikan pertim"angan untuk dipilih#

3# .ntuk satu periode tertentu' perludilakuakn penilaian kem"ali

kepemakai alat - alat pengaman ini untuk mengetahui apakah

&ormasinya masih sesuai dengan ketentuan yang di inginkan atau perlu di

ingatkan sesuai dengan perkem"angan "e"an dan jaringan yang terjadi#

5# Pemakaian =e$loser le"ih "anyak digunakan pada saluran udara yang

menggunakan jaringan radial#

9# Petugas pelayanan operasional yang terampil dan "erpengetahuan

luas sreta penuh tanggung ja6a" tetap diperlukan dan tidak "oleh lengah

untuk memulihkan seksi yang terpaksa padam kerena re$loser sudah

"eroperasi sampai posisi ter"uka terus#


63/63

DAFTAR PUSTAKA

1# Drs# Ady Supriadi' SSTM PN%AMAN TNA%A 8ST=,#

# Djiteng Marsuli' *perasi SSTM TNA%A 8ST=,' edisi # %raha

lmu 00;#

3# =e$loser# @**P= Po6er System#

5# DST=2.S DAM .T8SAS TNA%A 8ST=,' A2D.8 ,adir#

9# le$tri$al Diatri"ution System Protektion# @**P=

P*B= S+STMS#

;# D=# A# Arismunandar' Teknik Tegangan 8istrik !ilid #1?9#

# r# A"dul Hadi# AS Pa"la# SSTM DST=2.S DA+A ST=,#

skripsi studi tentang penggunaan recloser

Documents