gangguan belajar dan depresi pada anak

33
GANGGUAN BELAJAR DAN DEPRESI PADA ANAK Pembimbing Rawat Jalan: dr. Benediktus S. Selena Christy

Upload: aneleselle

Post on 18-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PORTOFOLIO KASUS JIWA ANAKDOKTER INTERNSHIP INDONESIAMALANGPPT POWER POINT

TRANSCRIPT

GANGGUAN BELAJAR DN DEPRESI PADA ANAK

GANGGUAN BELAJAR DAN DEPRESI PADA ANAKPembimbing Rawat Jalan: dr. Benediktus S.

Selena ChristyPendahuluanDepresi merupakan gangguan yang cukup mengganggu kehidupan. Depresi dapat terjadi pada semua usia termasuk anak dan remaja.Pada anak, insidennya semakin meningkat seiring dengan pertambahan umur.Angka kejadian depresi pada anak mencapai:9 kejadian dari 1000 anak pada usia prasekolah, 20 kejadian dari 1000 anak usia sekolah (6-11 tahun)50 kejadian dari 1000 remaja (12-18 tahun). Laporan KasusIDENTITAS PASIENNama: An. DDUmur: 7 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAlamat : Turen, Kab. MalangPekerjaan : PelajarPendidikan : Kelas 2 SDAgama : IslamSuku Bangsa : JawaStatus : Belum MenikahNomor RM: 373759

Laporan KasusAnamnesisDilakukan Auto dan Allo-anamnesa kepada Ibu pasien.Tanggal: 18 April 2015, jam 8.30 WIB

Keluhan Utama:Pasien mengeluh sering sakit kepala.

Laporan KasusRiwayat Gangguan SekarangSejak bulan Januari 2015, prestasi pasien di sekolah mulai menurun dan pasien mulai tidak mau masuk ke sekolah dengan alasan sakit kepala yang berat. Ibu pasien merasa itu adalah hal yang biasa di masa sekolah. Pasien mengatakan ibu guru pernah menghukum dengan menyuruh pasien berdiri di depan kelas karena tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan dan pasien mengaku ia malu kepada teman-teman sekelasnya karena ia sering dihukum.

Laporan KasusRiwayat Gangguan SekarangSampai bulan April, pasien tetap tidak mau masuk sekolah. Pasien mengatakan ia tidak mau masuk sekolah karena takut dengan ibu guru dan karena kepalanya sakit setiap masuk ke dalam kelas. Namun menurut ibu pasien, pasien sangat pandai dan rajin mengaji. Di lingkungan rumahpun pasien merupakan anak yang ramah dan suka berteman dengan banyak anak lainnya.

Laporan KasusRiwayat Gangguan DahuluTidak ada gangguan sebelumnya.

Riwayat Gangguan MedikPernah berobat untuk keluhan sakit kepalanya.Riwayat MRS (+) berulangPasien pernah di CT-Scan.Keluarga menyangkal adanya gangguan medik lainnya seperti kejang, penurunan kesadaran dan trauma di kepala.

Laporan KasusRiwayat Penggunaan zat PsikoaktifPasien dan keluarga menyangkal penggunaan zat psikoktif sebelumnya.Laporan KasusRIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRiwayat Perkembangan Fisik:Sesuai dengan usiaRiwayat Perkembangan KepribadianMasa kanak-kanakMenurut keluarga, saat masa kanak-kanak, pasien merupakan anak yang pemalu dan pendiam. Namun keluarga berkata pasien mempunyai cukup banyak teman. Saat masuk sekolah SD, prestasi kurang baik. Pasien dibesarkan oleh kedua orang tuanya.

Laporan KasusRiwayat PendidikanSaat ini pasien duduk di kelas 2 SD.Riwayat PekerjaanPasien belum pernah bekerja.Riwayat Kehidupan BeragamaMenurut ibu pasien, pasien adalah anak yang taat beragama dan pandai mengaji.Riwayat Kehidupan Seksual dan PerkawinanPasien belum pernah menikah.

Laporan KasusRIWAYAT KELUARGAKeluarga menyangkal adanya keluarga dengan keluhan yang serupa atau keluarga dengan gangguan jiwa. Pasien adalah putra kedua dari dua bersaudara.Laporan KasusPEMERIKSAAN FISIKSTATUS GENERALISBerat Badan: 25 kgTinggi Badan: 120 cmFrekuensi Nadi: 98 kali per menitFrekuensi Nafas: 21 kali per menitSuhu Tubuh: 36,5oCKepala: NormocephaliThorax: simetris saat statis dan dinamisCor: dalam batas normalPulmo: dalam batas normalAbdomen: dalam batas normalEkstremitas: dalam batas normalStatus Neurologis: dalam batas normal

Kondisi fisik lain yang penting: tidak adaLaporan KasusSTATUS PSIKIATRIRoman Muka: DatarKesadaran: Compos Mentis

Kontak/rapport: (+)/ adekuatOrientasi: Tidak terganggu.Ingatan: Tidak tergangguPerhatian: BaikInsight of Illness: Tilikan 2Persepsi: Tidak terganggu

Laporan KasusPikiran Bentuk: RealistikJalan: KoherenIsi: Tidak ada wahamEmosi: StabilBicara: RelevanTingkah Laku: NormoaktifDekorum : Baik

Pemeriksaan PenunjangHasil CT-Scan Kepala dalam batas normal.Laporan KasusHASIL PSIKOTERAPITanggal 14 April 2015, dengan Psikolog RSUD Kanjuruhan KepanjenKomunikasi: kooperatifAfek: mudah takut terutama kepada pelajaran dan guruPsikomotor: tidur cukupKemauan: malas beraktivitas, tidak mau sekolahStatus Pediatri: sering dirawat di rumah sakit karena sakit kepala Stressor: dihukum di sekolah, sehingga tidak mau sekolah.Kelebihan: pasien pandai mengaji

Test tingkat kecerdasan (metode CPM)Hasil: Benar 14; Slow Learner, lambat belajar

Laporan KasusDIAGNOSIS MULTIAKSIALAksis 1: Depresi Atipikal pada anak dengan Gangguan BelajarDD/ 1. ADHDDD/ 2. AutismeAksis 2: Tidak ada retardasi mentalAksis 3: Tidak ada gangguan medikAksis 4: Masalah dengan pendidikanAksis 5: GAF Scale 71-80

Laporan KasusTERAPIPsikoterapi AnakMedikamentosa: Fluoxetine 10 mg ( 0 1 tab 0 )Risperidone 2 mg ( tab 0 tab )THD 2 mg ( 0 0 1 tab )Paracetamol 500 mg ( 3 x tab prn. )Anjuran supaya anak disekolahkan di sekolah yang tidak terlalu menuntut anak.Laporan KasusPrognosis:Quo ad Vitam: Dubia ad BonamQuo ad Functionam: DubiaQuo ad Sanationam: Dubia

Tinjauan PustakaDefinisi gangguan belajar menurut DSM-IV, yaitu:Ditegakkan bila hasil yang dicapai di bidang membaca, matematik, atau menulis dibawah hasil yang semestinya dapat dicapai sesuai dengan tingkat usia, akademik, dan intelegensinya.Problem belajar erat kaitannya dengan pencapaian hasil akademik dan aktivitas sehari-hari. Orang dengan learning disorders mempunyai proses kognitif yang abnormal, yaitu kelainan di bidang persepsi visual, bicara, atensi, dan daya ingat.Tinjauan PustakaJenis Gangguan BelajarGangguan membaca (Disleksia) : Anak yang mengalami gangguan disleksia biasanya melihat tulisan bercampur aduk, sehingga sulit untuk di baca dan di ingat. Gangguan menulis (Disgrafia) : Anak dengan gangguan disgrafia sebetulnya mengalami kesulitan dalam mengharmonisasikan ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara otomatis saat menulis huruf dan angka. Gangguan matematika (Diskalkulia) : Anak yang bersangkutan akan menunjukkan kesulitan dalam memahami proses-proses matematis.Tinjauan PustakaCiri Anak dengan gangguan belajarPada usia pra-sekolahTerlambat bicaraKesulitan dalam pengucapan beberapa kataPenguasaan jumlah katanya lebih sedikit (terbatas)Tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk satu kalimat yang akan dikemukakanSulit mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari

Sulit merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimatSering gelisahTerganggu konsentrasinyaSulit berinteraksi dengan temanSulit mengikuti instruksi yang diberikanSulit mengikuti rutinitas tertentuMenghindari tugas-tugas tertentu, misalnya menggunting dan menggambar.

Tinjauan PustakaCiri Anak dengan gangguan belajarPada usia pra-sekolahDaya ingatnya terbatas (relatif kurang baik)Sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membacaLambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucapannya.Bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda dalam pelajaran matematika. Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan kemampuan daya ingatnya.Sangat aktif dan tidak mampu menyelesaikan tugas atau kegiatan tertentu dengan tuntas. ImpulsifSulit konsentrasiSering melanggar aturanTidak mampu berdisiplin Emosional, pemurung, mudah tersinggung, cuek terhadap lingkungannyaMenolak bersekolahTidak stabil dalam memegang alat-alat tulisKacau dalam memahami hari dan waktu

Tinjauan PustakaPenatalaksanaan Gangguan BelajarSecara MedisMedikamentosaTerapi perilakuPsikoterapiDalam bidang pendidikanTerapi remedial, yaitu bimbingan langsung oleh guru yang terlatih dalam mengatasi gangguan atau kesulitan belajar anak. Tinjauan PustakaDepresi pada anakDepresi adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan afek disforik disertai dengan gejala-gejala lain.

Penyebab depresi anak dan remaja tidak diketahui secara lengkap, namun telah diajukan sejumlah teori penting yang dapat digunakan sebagai gambaran sebagai faktor penyebab depresi.Tinjauan PustakaLima faktor penyebab depresi,Faktor psikologisFaktor biologisFaktor neuroimunologisFaktor genetikFaktor psikososialTinjauan PustakaGejala depresi pada anakPada anak berupa perasaan sedih, tidak mempunyai harapan, ketakutan atau kecemasan.Pada remaja bisa berupa kecemasan, kemarahan dan menghindari kontak sosial.Hasil belajar sekolah biasanya terganggu.Depresi pada anak jarang muncul berupa gangguan tidur atau gangguan berpikir.Sering bersamaan dengan gangguan perilaku dan gangguan mental lainnya seperti attention deficit hyperactive disorder (ADHD)Tinjauan PustakaGejala dapat digolongkan atas:Affective and behavioural Kognitif dan aktifitas sekolah SomatikTinjauan PustakaPenatalaksanaanPsikoterapiFarmakoterapiTCASSRILithium

PembahasanTanda-tanda depresi adalah:Suasana perasaan sedih, tidak mempunyai harapan, ketakutan atau kecemasan.Rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri, sulit berkonsentrasi, pobia sekolah dan gangguan kepribadian di sekolah juga gangguan hubungan dengan lingkungan sekolah.Depresi pada anak jarang muncul berupa gangguan tidur atau gangguan berpikir.SomatisasiGejala pada pasien berupa:Tidak mau sekolah, minat menurun.Takut dengan pelajaran dan guru.Menurunnya hasil belajar di sekolah.Tidur cukup, tidak ada gangguan tidur.Mengeluhkan adanya sakit kepala berat.Stressor berupa hukuman yang diterima di sekolah.

TeoriKasusPembahasanAnak dengan gangguan belajar akan menunjukkan hasil yang dicapai di bidang membaca, matematik, atau menulis dibawah hasil yang semestinya dapat dicapai sesuai dengan tingkat usia, akademik, dan intelegensinya.Hasil dari tes kecerdasan adalah hasil benar = 14. Ini menunjukkan bahwa pasien adalah anak yang lambat belajar. Untuk menentukan lebih jauh apa jenis gangguan belajarnya, pasien perlu diperiksa lebih lagi.TeoriKasusPembahasanPenatalaksanaanDipilih golongan SSRI karena merupakan obat pilihan pertama pada anak dan remaja karena dapat ditoleransi dengan baik dan efek yang merugikan lebih sedikit dibandingkan dengan antidepresi golongan trisiklik.Terapi medikamentosaFluoxetine 10 mgRisperidone 2 mgTHD 2 mgParacetamol 500 mg

PsikoterapiAnjuran pindah sekolahTeoriKasusKesimpulanDepresi mayor pada anak dan remaja ditentukan dengan gejala depresi atau mood iritabel selama 2 minggu dan kurangnya ketertarikan, diikuti dengan gejala: perubahan berat badan, gangguan tidur, retardasi atau agitasi psikomotor, kelelahan atau berkurangnya energi, perasaan bersalah, penurunan konsentrasi, dan ide atau rencana bunuh diri. Penatalaksanaan depresi pada anak terdiri dari psikoterapi dan farmakoterapi.TERIMA KASIH