bab ii tinjauan pustaka a. lembaga dakwah kampus 1. …repository.ump.ac.id/7647/3/bab ii_siti...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lembaga Dakwah Kampus
1. Pengertian Lembaga Dakwah Kampus
Dakwah kampus adalah implementasi dakwah ilallah dalam
lingkup perguruan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika
ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal/ informal
yang ada di dalam kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan
masyarakat ilmiah yang mengedepankan intelektualitas dan
profesionalitas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas dakwah kampus
merupakan salah satu tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak
aktivitasnya serta medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya
terhadap masyarakat. (GAMAIS, 2007: 7)
Menurut Alam (2016: 118) Lembaga Dakwah Kampus dapat
menjadi sarana dakwah yang diselenggarakan di kampus yang dibidangi
oleh para mahasiswa yang memiliki perhatian intens terhadap masalah
agama. Sehingga dengan adanya Lembaga Dakwah Kampus tersebut
menjadi sarana mengembangkan pengetahuan, kepribadian serta turut
menciptakan model dakwah yang lebih humanis di perguruan tinggi.
Maka dari Lembaga Dakwah Kampus ini pula tercipta suasana
dakwah komuitas yang tetap mengena ke sasaran sebagai bagian dari
pendidikan Islam itu sendiri.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
7
2. Sejarah Berdirinya Lembaga Dakwah Kampus
Lembaga Dakwah Kampus ( LDK ) adalah sebuah organisasi
kemahasiswaan intra kampus yang terdapat di tiap – tiap perguruan tinggi
di Indonesia. Organisasi ini bergerak dengan Islam sebagai asasnya. Pada
pertengahan tahun 80-an ketika kebijakan orde baru menghapus kegiatan
politik mahasiswa di kampus dengan NKK/BKK nya, muncul geliat
keislaman yang berpusat di masjid – masjid kampus yang awalnya dalam
bentuk kelompok – kelompok kecil yang berdiskusi seputar keislaman.
Adanya tekanan terhadap umat Islam, ditambah dengan
kebangkitan Islam di negara – negara timur tengah pada masa itu juga
turut mempengaruhi geliat keislaman mahasiswa kala itu. Kelompok kecil
ini kemudian berkembang menjadi kegiatan rutin yang melembaga.
Sehingga bermunculan LDK berbasis masjid dengan berbagai nama,
seperti Salam UI, Salman ITB, dan lain – lain. (http://wawasansejarah.com
/sejarah-ldk-kammi-dan-hti-chapter- kampus/) diakses pada 10 September
2017 pada pukul 06:02 WIB.
Menurut GAMAIS (2007: 7) terbentuknya Lembaga Dakwah
Kampus di Perguruan Tinggi bukan hanya asal dibentuk, melainkan ada
beberapa alasan yang kuat untuk membentuk sebuah Lembaga Dakwah
Kampus oleh mahasiswa – mahasiswa Islam. Antara lain alasan – alasan
terbentuknya Dakwah Kampus adalah :
a. Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian yang cukup besar
terhadap para pemuda
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
8
b. Pentingnya dukungan para pemuda sebagai prasyarat tegaknya suatu
pemikiran atau pergerakan
c. Adanya kekhasan mahasiswa Indonesia
d. Pelajaran dari sejarah
e. Masalah regenerasi, pewarisan nilai dan pengalaman merupakan suatu
hal yang wajib diperhatikan demi keberlangsungan dakwah
f. Kampus merupakan medan kompetensi antar pergerakan yang lebih
terbuka
3. Tujuan Lembaga Dakwah Kampus
Berdasarkan keistimewaan mahasiswa dan keistimewaan kampus
itu sendiri, tujuan dakwah kampus dapat dijabarkan singkat sebagai
berikut: Membentuk dan me-suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam
serta optimalisasi peran kampus dalam mentransformasi masyarakat
menuju masyarakat Islami.
Melalui dakwah kampus diharapkan lahir intelektual – intelektual
muda yang professional dalam bidang yang digelutinya dan tetap memiliki
ikatan dan keberpihakan yang tinggi terhadap Islam. Merekalah
pembaharu – pembaharu yang dapat melakukan perubahan – perubahan
kondisi masyarakat menuju kehidupan Islami hingga akhirnya terwujudlah
cita – cita kebangkitan Islam. (GAMAIS, 2007: 12)
4. Perkembangan Lembaga Dakwah Kampus
Sekitar tahun 1978, gerakan Dakwah Kampus di Indonesia tengah
memasuki sebuah babak baru. Di tengah – tengah tekanan kebijakan
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
9
NKK/BKK rezim Orde Baru, geliat Dakwah Kampus diam – diam
menelurkan benihnya.
Dakwah kampus di Indonesia kini memulai sebuah babak baru
dalam dinamikanya. Berbagai macam pergeseran tata nilai, dan perubahan
kondisi mahasiswa di berbagai kampus telah mendesak para aktivis
dakwah kampus di seluruh Indonesia untuk segera berbenah diri dan
menemukan pola baru dalam aktivitas dakwah yang dilakukannya. Tentu
bukan sekedar perubahan seadanya, tetapi perubahan yang mendasar dan
perlu di jiwai oleh aktivis dakwah kampus seantero negeri ini. (Noor,
2011:xi)
Perkembangan – perkembangan LDK di Indonesia memiliki babak
yang berbeda – beda, mulai dari awal berdirinya LDK di Indonesia sampai
perkembangannya saat ini. Pada awal berdirinya LDK di Indonesia para
aktivis dakwah kampus memiliki tantangan yang berbeda dengan saat ini,
yaitu LDK berusaha semaksimal mungkin untuk menyebarkan dakwah di
bawah tekanan kebijakan NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus)/ BKK
(Badan Koordinasi Keorganisasian) yang mengakibatkan mahasiswa tidak
bebas berdiskusi dan mengeluarkan kebebasan berfikirnya, karena gerakan
mahasiswa pada saat itu dikontrol oleh kampus.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman yang semakin
maju, tantangan bagi LDK semakin bertambah dan menantang. Seperti
pada saat ini, LDK tidak lagi harus menebarkan dakwahnya secara diam –
diam tetapi LDK harus menemukan pola baru dalam dakwahnya di
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
10
kampus. Tantangan ini harus diterima oleh semua LDK di setiap kampus,
karena berbagai pergeseran tata nilai dan perubahan kondisi mahasiswa.
Selain kedua alasan itu, perkembangan jaman yang memudahkan
mahasiswa mendapatkan apa saja yang dibutuhkannya menjadi alasan juga
mengapa LDK harus menemukan pola baru dalam kegiatan dakwahnya.
5. Ruang Lingkup Dakwah Kampus
Menurut GAMAIS (2007: 12 ) salah satu karakteristik dakwah
adalah syumuliyah atau menyeluruh. Sehingga dalam melakukan aktivitas
dakwah haruslah meliputi segala aspek. Akan tetapi dakwah kampus
punya orientasi tersendiri dalam menjalankan agenda dakwahnya. Dakwah
kampus haruslah punya dakwah tertentu agar energi yang telah
dikeluarkan oleh seorang aktivis dakwah kampus dapat tersalurkan dengan
efektif dan efisien. Ruang lingkup dakwah kampus yakni:
a) Amal Assasiyatu Dakwah ( dasar – dasar dakwah )
Dakwah kampus diharapkan dapat menyampaikan risalah Islam
dan menegakkan kalimat – kalimat Allah secara jelas di kampus.
Mahasiswa yang menjadi subjek dakwah kampus harus bisa menjadi
da‟i yang menyeru kepada kebenaran dan menolak kemungkaran.
b) Amal Khidamy ( pelayanan )
Salah satu sasaran dalam dakwah ini adalah bagaimana agar
dakwah ini bisa diterima oleh semua kalangan dan Islam dan menjadi
rahmatan lil‟alamin. Sebelum mencapai tahapan tersebut Islam
haruslah mampu menjadi khidmatul ummah, yakni pelayan umat.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
11
Pelayan disini dimaksudkan memberikan pelayanan – pelayanan yang
dibutuhkan objek dakwah agar mereka bisa menjalani aktivitas mereka
dengan baik.
c) Amal Ilmiah Fanniyah ( ilmu dan profesi )
Tujuan mahasiswa di kampus adalah kuliah. Sebagai seorang
muslim haruslah mempunyai kompetensi akademik yang baik serta
betul – betul memahami keilmuan yang dipelajari di bangku kuliah.
Mahasiswa merupakan tumpuan bagi bangsa, dan saat ini salah satu
fungsi mengembalikan kejayaan Islam adalah dengan menggunakan
teknologi dan ilmu pengetahuan, sehingga peran mahasiswa dalam hal
ini sangatlah dominan.
d) Amal Siyasi ( politik )
Mahasiswa memiliki peran sebagai komponen penekan
kebijakan pemerintah. Terutama kebijakan yang merugikan rakyat.
Patut mahasiswa sadari bersama bahwa masyarakat berharap banyak
agar mahasiswa bisa menjadi jembatan perubah kondisi bangsa.
6. Pilar – pilar Lembaga Dakwah Kampus
Ada 3 pilar fundamental yang mesti ada dalam setiap tubuh LDK
sehingga kegemilangan dakwah kampus bisa terealisasi ,yaitu :
a) Kaderisasi (regenerasi yang akumulatif)
Regenerasi yang akumulatif disini didefiniskan sebuah sistem
pengkaderan yang tidak terputus akan tetapi kontinu bersimultan terus
menerus sehingga tidak adanya kekosongan profil - profil aktivis
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
12
dakwah kampus idaman. Sehebat apapun sebuah organisasi kampus
dengan berbagai macam ukiran prestasi, pencapaian - pencapaian yang
fenomenal bahkan monumental semua tidak lepas dari SDM - SDM
yang ada di dalamnya. Bakat - bakat potensial setiap individu aktivis
dakwah kampus harus diarahkan sesuai dengan bidang keahliannya
masing - masing maka semua itu tak lepas dari siapa pelaku atau orang
yang ada diorganisasi tersebut tidak lain adalah masalah sumber daya
manusia.
Dimana pilar kaderisasi menjadi sangat penting baik dari
urgensinitas ataupun segmentasi dakwah saat ini. Disaat tantangan dan
goncangan dakwah semakin kuat dan tinggi. Maka dibutuhkan kader -
kader dakwah yang sudah matang dan faham akan dakwah dengan
manhaj yang benar dan aqidah yang kokoh. Maka diperlukan adanya
pembentukan dan penjagaan dari SDM - SDM yang sudah terbina
yang nantinya akan menjadi cikal - bakal juru - juru dakwah dikampus
kepengurusan selanjutnya.
b) Kelembagaan (advokasi dan birokrasi)
Penguasaan dan pengendalian medan dakwah menjadi hal
penting yang harus diprioritaskan oleh para pelaku dakwah kampus.
Dimana kedekatan antara pihak kampus selaku lembaga tertinggi (
pihak universitas seperti Rektor, pudir bidang kemahasiswaan dan
lain–lain ) dengan pengurus LDK harus selalu diperhatikan, harus
senantiasa dijaga dan dikuatkan dalam ranah perjuangan dakwah
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
13
kampus. Harmoniasasi, komunikasi dan koordinasi jadi skala prioritas
agar tidak terjadi dikotomi ataupun diskriminasi baik dari segi
kebijakan ataupun dari hal lainnya terhadap para aktivis dakwah
kampus yang berkecimpung di dakwah. Maka dari itu para aktivis
dakwah kampus tidak hanya fokus dalam satu ranah saja tetapi ranah -
ranah lainpun harus jadi sekala prioritas dalam menegakkan dakwah
kampus, seperti ranah siyasi ( politik kampus ).
Peranan aktivis dakwah kampus di ormawa ( organisasi
mahasiswa ) internal kampus lainnya seperti MPM, BEM dan UKM
lain akan mempermudah birokrasi dan advokasi. Permainan politik
kampus yang begitu menantang dan penuh perjuangan harus senantiasa
dijaga para aktivis dakwah kampus sehingga bargening position
aktivis dakwah kampus tetap terjaga dimata pihak kampus. Imaje LDK
dengan lembaga harus selalu positif sehingga pihak lembaga kampus
lebih mempercayai aktivis dakwah kampus dari aktivis ormawa lain.
Sehingga kemudahan birokrasi dan advokasi bisa terealiasasi
kebijakan-kebijakan yang diterapkan pihak kampus akan bisa diwarnai
oleh fikrah-fikrah Islam yang mementingkan kemaslahatan. Akan
tetapi bukan berarti aktivis dakwah kampus tidak berani menentang
kebijakan kampus yang tidak pro ke mahasiswa. Dimaksudkan disini
aktivis dakwah kampus diharapkan tidak menjadi kaki tangan pihak
kampus.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
14
c) Pers Kampus (penguasaan informasi media propaganda)
Saya teringat kata – kata ini “siapa yang menguasai informasi
maka dia akan menguasai dunia, siapa yang menguasai dunia maka
dia akan meguasai segala-galanya”. Penguasaan dan pengendalian
informasi dunia kampus menjadi hal yang mutlak diperlukan untuk
menegakkan dakwah kampus. Karena sebuah pergerakan dan tindakan
diawali dari adanya informasi. Sehingga para aktivis dakwah kampus
wajib selalu uptudate dalam mencari infromasi – informasi ataupun isu
- isu yang berkembang disekitar masyarakat kampusnya.
Peranan LDK menjadi cekatan dan selalu ada digarda terdepan
dalam memberikan solusi setiap permasalahan yang ada. Apa lagi
diera perang pemikiran (ghowzul fikri) saat ini dimana sarana media
cetak dan elektronik menjadi alat perjuangan para musuh - musuh
Islam, maka para aktivis dakwah harus mampu menandinginya.
Sehingga fikrah Islam bisa tetap tersebar di masyarakat kampus. Dan
mampu menghalangi idiologi – idiologi kiri dan liberal seperti sosialis,
komunis dan sepilis masuk ke pemikiran para mahasiswa. Aktivis
dakwah kampus diharapkan senantiasa mampu menandingi perang
propaganda melalui media cetak seperti buletin kampus, zine - zine
terbitan kampus, mading - mading dan lembaga pers mahasiswa
Ketika 3 pilar tersebut sudah mampu ditepkan dalam konsep 3
K (komunikasi, koordinasi dan kontrolisasi) yang baik dalam
implementasinya saya yakin teman-teman adk akan mampu bekerja
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
15
dengan optimalisasi yang tinggi. Ditambah lagi sikap militant dan
cekatan para aktivis dakwah dalam melihat sensitivitas sebuah keadaan
situasi dan kondisi dikampus maka akan tertanam idealisme
pergerakan yang sesungguhnya.bahwa para adk adalah solusi dari
setiap problematika yang ada. Bahwa LDK adalah wasilah cahaya
penerang yang mampu megarahkan dan memfasilitasi mahasiswa
kejalan yang benar dalam menatap masa depan.
https://dakwahadalahsolusi.wordpress.com/2012/01/30/3-pilar-tegak
nya-dakwah-kampus/ Diakses 14 Januari 2018 pukul 19;22 WIB
B. Pendidikan Islam
1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang dapat
memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai
dengan cita–cita dan nilai–nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai
corak kepribadiannya. Arifin (2011: 7)
Menurut Ramayulis (2015: 112) Istilah pendidikan dalam konteks
Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-tadib, dan al-
ta‟lim.
Melihat ketiga istilah tersebut term yang popular digunakan dalam
praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-tadib
dan al-ta‟lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah
digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
16
a. Al-Tarbiyah
Istilah Al-Tarbiyah menurut Al-Raghib al-Asfahaniy berasal
dari kata rabba yang berarti insya‟ ai-syai halan fahalan ila had al-
taman artinya menumbuhkan sesuatu secara bertahap hingga sampai
ke batas kesempurnaan. Maka arti rabba dalam pandangannya adalah
semakna dengan ansyaaa yunsyiau-insyaa (al-insya‟) dengan arti
menumbuhkan atau mengembangkan (secara berangsur – angsur).
b. Al-Ta‟lim
Seperti haalnya istilah tarbiyah, term ta‟lim-pun memiliki
cakupan makna yang luas seperti yang tertera di berbagai tempat
dalam Al-Qur‟an. Diantaranya ada yang bermakna informasi
pengetahuan yang belum diketahui manusia sebagai sebuah keutamaan
baik melalui lisan maupun tulisan, seperti yang terdapat dalam surat al-
Kah, ayat 65-66, yaitu tentang potongan ayat “alama” dengan arti
memberitahukan informasi yang belum diketahui sebelumnya.
c. Al-Ta‟dib
Istilah ta‟dib sama halnya dengan istilah – istilah sebelumnya
tidak ditemukan di dalam Al-Qur‟an secara eksplisit, namun ada
sejumlah hadits yang memaknai term “ta‟dib” dengan bentuk kata
kerja ( addaba ) yang berasal dari akar kata tsulatsiy mujarrad (
addaba ) dengan arti „allamhu al-addab mengajarinya sopan santun
atau kebudayaan. Sedangkan istilah “taddabi” berarti belajar sopan
santun.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
17
2. Sumber Pendidikan Islam
Menurut Daradjat (2014: 19) Setiap usaha, kegiatan dan tindakan
yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan
tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan Islam
sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan ke
mana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan Islam itu
dihubungkan.
Landasan itu terdiri dari Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al maslahah al mursalah,
istihsan, qiyas, dan sebagainya.
a. Al-Qur‟an
Al-Qur‟an adalah firman Allah berupa wahyu yang
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya
terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan
seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung dalam
Al-Qur‟an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan
dengan masalah keimanan yang disebut Aqidah, dan yang berhubungan
dengan amal yang disebut syari‟ah.
b. As-Sunnah
Dasar kedua selain Al-Qur‟an adalah sunnah Rasulullah.
Amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dalam proses perubahan
hidup sehari – hari menjadi sumber utama pendidikan Islam setelah Al-
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
18
Qur‟an. Hal ini disebabkan, karena Allah SWT menjadikan Muhammad
sebagai teladan bagi umatnya. Firman Allah:
Artinya: “Di dalam diri Rasulullah itu kamu bisa menemukan
teladan yang baik…”. ( QS. 33: 21 )
Nabi mengajarkan dan mempraktekan sikap dan amal baik
kepada istri dan sahabatnya, dan seterusnya mereka mempraktekkan
pula seperti yang dipraktekkan Nabi dan mengajarkan pula kepada
orang lain. Perkataan atau perbuatan dan ketetapan Nabi inilah yang
disebut hadits atau sunnah. ( Ramayulis,2015: 167 )
c. Ijtihad
Menurut istilah, ijtihad ialah menggunakan seluruh
kesanggupan untuk menetapkan hukum – hukum syariat. Dengan jalan
mengeluarkannya dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah atau menghabiskan
kesanggupan seorang fuqaha untuk menghabiskan zhann ( sangkaan )
dengan menetapkan suatu hukum syara‟. Orang yang melakukannya
disebut mujtahid. (Saebani,2012: 179)
3. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam memiliki keistimewaan, yaitu untuk
menyembah dan berbakti kepada Allah sepanjang hayat. Tujuan ini sejalan
dengan tujuan diciptakannya manusia, yaitu hanya menyembah Allah
semata. Berpegang kepada sumber tersebut, dan sumber – sumber illahi
lainnya yang serupa dengan hal tersebut, semua filosof muslim sepakat
bahwa”…pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam. sebab tujuan
pertama dan termulia pendidikan Islam adalah menghaluskan akhlak dan
mendidik jiwa.”
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
19
Tujuan pendidikan Islam tidak hanya meningkatkan kemampuan
jasmani dan akal manusia, tetapi juga meningkatkan ruhaninya sehingga
manusia menjadi orang – orang yang berbakti kepada Tuhan dan
berakhlak mulia. Tujuan yang terakhir itulah yang menjadi tujuan
utamanya. ( Fauzi,2017: 15 )
Berdasarkan uraian tentang tujuan pendidikan Islam di atas, terlihat
bahwa tugas pendidikan Islam yang pertama dan paling utama adalah
Tauhid, yaitu menyembah kepada Allah Swt., mengajarkan bagaimana
cara meng-Esa kan Allah Swt., dan sebagainya. Pendidikan Islam juga
tidak hanya bermanfaat bagi jasmani saja, tetapi bermanfaat dan
berpengaruh terhadap ruhani manusia. Karena melalui pendidikan Islam
lah ruhani manusia tersentuh.
4. Tugas Pendidikan Islam
Menurut Ibnu Taimiyah, sebagaimana yang dikutip oleh Majid
„Irsan al-Kaylani, tugas pendidikan Islam pada hakikatnya tertumpu pada
dua aspek, yaitu pendidikan tauhid dan pendidikan pengembangan tabiat
peserta didik. Pendidikan tauhid dilakukan dengan pemberian pemahaman
terhadap dua kalimat syahadat; pemahaman terhadap jenis – jenis tauhid (
rububiyah, uluhiyah, dan sifat dan asma ); ketundukan, kepatuhan, dan
keikhlasan menjalankan Islam; dan menghindarkan dari segala bentuk
kemusyrikan. Sedang pendidikan pengembangan tabiat peserta didik
adalah mengembangkan tabiat itu agar mampu memenuhi tujuan
penciptaan-Nya, yaitu beribadah kepada Allah SWT. dan menyediakan
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
20
bekal untuk beribadah, seperti makan dan minum. Menurut Ibnu
Taimiyah, manusia yang sempurna adalah mereka yang senantiasa
beribadah, baik beribadah diniyyah maupun beribadah kawniyah. Ibadah
diniyyah adalah ibadah yang berhubungan dengan pencipta ( ta‟abbudi )
dan sesame manusia ( ijtima‟i ). Sedangkan ibadah kawniyah adalah
ibadah yang berhubungan dengan ketundukan dan kepatuhan manusia
kepada Allah SWT. setelah memahami hukum – hukum alam dan hukum–
hukum sosial kemasyarakatan. Mujib (2008: 51)
Ditinjau dari segi rohani manusia, maka yang terpenting ialah
pendidikan terhadap seluruh potensi rohani manusia yang telah diberikan
Allah kepadanya. Ada empat potensi rohani manusia: akal, kalbu, nafs,
dan roh. Keempat potensi ini perlu dididik agar menjadi Muslim dalam arti
sesungguhnya.
Tugas dari pendidikan untuk memberdayakan potensi yang ada itu
semuanya. Akal manusia diarahkan untuk memperoleh tingkat kecerdasan
semaksimal mungkin, mengisinya dengan bermacam ilmu pengetahuan
dan keterampilan, sehingga menusia yang pada kelahirannya tidak
mengetahui apa – apa menjadi mengetahui. ( Daulay,2016: 11 )
5. Fungsi Pendidikan Islam
Fungsi pendidikan Islam adalah menyediakan segala fasilitas yang
dapat memungkinkan tugas – tugas pendidikan Islam tersebut tercapai dan
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
21
berjalan dengan lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan
tujuan yang bersifat structural dan institusional. Mujib (2008: 68).
Menurut Kurshid Ahmad, yang dikutip Ramayulis, fungsi
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
a. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat –
tingkat kebudayaan, nilai – nilai tradisi dan sosial, serta ide – ide
masyarakat dan bangsa.
b. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang
secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru
ditemukan, dan melatih tenaga – tenaga manusia yang produktif untuk
menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.
C. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil pencarian terhadap penelitian terdahulu, maka
ditemukan tiga penelitian terdahulu yang serupa, yaitu:
1. Penelitian Muhammad Syafi‟ie tahun 2016 dengan judul Peran Lembaga
Dakwah Kampus ( LDK ) Nurul Fata dalam Meningkatkan Akhlak
Aktivisnya di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari
Banjarmasin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran LDK Nurul Fata
dalam meningkatkan moral aktivisnya, serta faktor penunjang dan
penghambat yang mempengaruhi peran aktivis LDK Nurul Fata Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
22
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research ),
dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menghasilkan
temuan – temuan, yaitu: pertama, peran Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
Nurul Fata dalam meningkatkan akhlak aktivisnya di Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin berupa mengembangkan
dakwah sesuai dengan kemampuan masing – masing, menjadikan LDK
Nurul Fata sebagai ruang alternative bagi aktivisnya untuk belajar Islam,
meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan yang erat di kalangan
aktivis LDK Nurul Fata, dan mendorong untuk selalu berakhlak mulia.
Kedua, faktor penunjuang adanya dukungan dari pihak Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin berupa bantuan untuk
operasional kegiatan sebesar 2 ( dua ) sampai 3 ( tiga ) juta rupiah, adanya
peran dosen dalam mengisi materi kegiatan diskusi LDK, dan tersedianya
sarana dan fasilitas yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya
yaitu adanya pengurus LDK Nurul Fata yang rangkap jabatan sehingga
pembagian kerja kurang terorganisir, kesibukan sebagian pengurus yang
dapat menghambat jalannya program yang sudah direncanakan,
terbatasnya dana, dan letak kesekretariatan yang kurang kondusif karena
berdekatan dengan ruang organisasi lain.
2. Penelitian Rafiuddin tahun 2013 dengan judul Peranan Lembaga Dakwah
Kampus ( LDK ) Pada Perilaku Mahasiswa ( Studi Kelompok Belajar
Muslim Fakultas Teknik UNM ).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Lembaga
Dakwah Kampus dalam membentuk perilaku beragama mahasiswa. Jenis
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
23
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Lembaga
Dakwah Kampus dalam membentuk perilaku mahasiswa adalah sebagai
tempat mendalami ajaran agama Tarbiyah Islamiyah dengan cara
memberikan pengetahuan keagamaan kepada mahasiswa melalui
pembinaan – pembinaan keagamaan yang dilakukan secara intensif
sehingga terciptalah suasana religious ditengah – tengah masyarakat
kampus. Perilaku agama itu dapat dilihat dari meningkatnya kesadaran
untuk menjadikan Islam menjadi pondasi hidup para anggotanya.
Adapun kendala yang dihadapi dalam dalam membentuk perilaku
keagamaan mahasiswa diantaranya kurangnya rasa tanggung jawab dan
kepemilikan bersama terhadap lembaga dakwah ini, serta adanya isu – isu
negative yang dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
menjadikan gerakan dakwah terhambat.
3. Penelitian Nuraeni tahun 2014 dengan judul Gerakan Lembaga Dakwah
Kampus dan Eksistensinya Dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota
Bandung ( 1980-1998 ). Peneliti berasal dari Universitas Pendidikan
Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki pemahaman
tentang gerakan Lembaga Dakwah Kampus. Metode yang digunakan
adalah metode historis dengan melakukan empat langkah penelitian yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sedangkan untuk
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
24
pengumpulan data penulis melakukan teknik studi literature dan
wawancara terhadap narasumber baik pelaku maupun saksi sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa gerakan
mahasiswa mempunyai peranan penting dalam tonggak perubahan di
negeri ini.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah, penelitian terdahulu dilakukan ditempat yang berbeda
dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang pertama
menggunakan field research, dan penelitian kedua menggunakan metode
historis, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif.
Selain itu, penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran
Lembaga Dakwah Kampus Al-Kahfi dalam pendidikan Islam, sedangkan
penelitian terdahulu mendeskripsikan peran LDK dalam meningkatkan
moral aktivisnya, peran LDK dalam membentuk perilaku beragama
mahasiswa, serta Gerakan LDK dan eksistensinya.
Peran Lembaga Dakwah..., Siti Amanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018