bab i pendahuluan - digilib.uns.ac.id · bab i pendahuluan a. latar belakang masalah organisasi...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi yang ideal harus mampu memberikan ruang gerak untuk keadilan,
serta menjadikan keadilan sebagai bagian dari budayanya. Keadilan interaksional adalah
salah satu bentuk dari keadilan, dimana keadilan tersebut diterima oleh karyawan
selama bekerja atau berinteraksi di dalam organisasi tersebut. Edward (2002)
mendefinisikan keadilan interaksional sebagai sensitivitas seseorang terhadap kualitas
perlakuan yang diterimanya selama pelaksanaan prosedur (aktivitas maupun pekerjaan).
Persepsi terhadap keadilan interaksional diprediksi dari hubungan dengan supervisor
karyawan.
Stanly dan Magner (2002) menyebutkan bahwa trust in supervisor lahir dari
interaksi antara karyawan terhadap supervisornya. Sebuah tim kerja biasanya di back up
oleh seorang supervisor. Trust akan muncul ketika karyawan merasakan keadilan dari
seorang supervisor
Menurut Howkins, Best, dan Coney (2001 :647) loyalitas adalah suatu
tanggapan perilaku yang cenderung untuk dinyatakan setiap waktu oleh beberapa unit
pembuat keputusan dengan perhatian pada suatu atau lebih alternatif tertentu yang
sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. Pada dasarnya loyalitas akan
menentukan kemampuan karyawan untuk dapat bekerja secara optimal bagi organisasi.
Penelitian ini merupakan replikasi parsial dari penelitian Wong et al. (2002)
yang mengungkapkan secara empiris bahwa keadilan interaksional dan kepercayaan
terhadap supervisor berpengaruh terhadap loyalitas kepada supervisor. Objek dari
penelitian ini adalah PT. EINS TREND (KBN) dimana perusahaan ini merupakan
cabang atau subsidiary dari SAE-A Trading Co., LTD Korea dan perusahaan ini
bergerak dalam pengembangan sample product garmen. Cabang lain dari SAE-A
Trading Co., LTD antara lain PT. EINS TREND Purwakarta dan PT. WINNERS Int
Bekasi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ”PENGARUH KEADILAN INTERAKSIONAL TERHADAP
LOYALITAS KEPADA SUPERVISOR DENGAN KEPERCAYAAN KEPADA
SUPERVISOR SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada PT. EINS TREND
Jakarta).
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Keadilan interaksional berpengaruh terhadap kepercayaan kepada
supervisor (trust in supervisor) ?
2. Apakah Kepercayaan kepada supervisor (trust in supervisor) berpengaruh terhadap
loyalitas kepada supervisor (loyality to supervisor) ?
3. Apakah Keadilan interaksional berpengaruh terhadap loyalitas kepada supervisor
(loyality to supervisor) ?
4. Apakah Keadilan interaksional berpengaruh terhadap loyalitas kepada supervisor
(loyality to supervisor) dengan kepercayaan kepada supervisor (trust in supervisor)
sebagai variabel mediasi ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian adalah apa yang ingin dicapai dengan penelitian tersebut.
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan
adalah :
1. Mengetahui pengaruh keadilan interaksional terhadap kepercayaan kepada
supervisor (trust in supervisor).
2. Mengetahui pengaruh kepercayaan kepada supervisor (trust in supervisor) terhadap
loyalitas kepada supervisor (loyality to supervisor).
3. Mengetahui tentang pengaruh keadilan interaksional terhadap loyalitas kepada
supervisor (loyality to supervisor).
4. Mengetahui kemampuan kepercayaan kepada supervisor (trust in supervisor)
sebagai variabel mediasi hubungan antara keadilan interaksional dan loyalitas
kepada supervisor (loyality to supervisor).
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang pengaruh keadilan
interaksional terhadap loyalitas terhadap supervisor dengan kepercayaan terhadap
supervisor sebagai variabel mediasi sehingga dapat dijadikan referensi atau bahkan
melakukan perbaikan terhadap kekurangan - kekurangan yang ada.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas terhadap supervisor sehingga dapat dijadikan dasar dalam
membuat kebijakan SDM yang baik.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Keadilan Interaksional
Wong et al (2002) menyatakan bahwa keadilan interaksional akan
berpengaruh positif dengan kepercayaan dan loyalitas terhadap supervisor. Pada
fase yang lebih tinggi loyalitas terhadap supervisor akan membentuk loyalitas
dan komitmen yang besar terhadap organisasi.
2. Kepercayaan Terhadap Supervisor ( Trust In Supervisor)
Bal (2008) mendefinisi trust sebagai kepercayaan, keyakinan dan
tanggung jawab moral untuk mencapai sesuatu. Trust akan muncul ketika
karyawan merasakan keadilan dari seorang supervisor. Cara supervisor
memperlakukan dan membantu masalah yang dihadapi oleh karyawan akan
menentukan seberapa percaya seseorang kepada supervisornya.
3. Loyalitas Terhadap Supervisor
Penelitian Chen (2002) menyebutkan bahwa trust in supervisor sangat
dekat dengan loyality to supervisor. Loyalitas memiliki beberapa dimensi antara
lain identifikasi terhadap nilai supervisor dan internalisasi nilai supervisor.
Identifikasi terhadap supervisor muncul ketika karyawan merasa bangga
terhadap perilaku sopan santun, personaliti dan pencapaian yang telah dilakukan
oleh supervisornya.
B. Penelitian Terdahulu
Studi dari penelitian sebelumnya dilakukan oleh Yui-Tim Wong, Chi-Sum
Wong, Hang Yue Ngo (2002) dalam ”Loyalty to supervisor and trust in supervisor of
workers in Chinese joint ventures: a test a two competing models”. Mengungkapkan
secara empiris bahwa keadilan interaksional dan kepercayaan terhadap supervisor
berpengaruh terhadap loyalitas kepada supervisor.
Chen et al., (2002) melakukan penelitian tentang loyalitas terhadap supervisor
dan komitmen organisasi dengan melihat kinerja pada pekerja di China. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa loyalitas terhadap supervisor berpengaruh dengan
kuat baik terhadap kinerja maupun komitmen karyawan terhadap organisasi.
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian Wong et al (2002) yang
menyatakan bahwa kepercayaan kepada supervisor memediasi secara penuh hubungan
antara keadilan interaksional terhadap loyalitas kepada supervisor.
H1
Kerangka Pemikiran
Variable Independen : Keadilan Interaksional
Variabel Mediasi : Kepercayaan (trust) terhadap supervisor
Variabel Dependen : Loyalitas terhadap supervisor
D. Hipotesis
Keadilan Interaksional
Trust In Supervisor
Loyality to Supervisor
H1 : Keadilan interaksional berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan kepada
supervisor (trust in supervisor)
H2 : Kepercayaan kepada supervisor (trust in supervisor) berpengaruh terhadap
loyalitas kepada supervisor (loyality to supervisor).
H3 : Keadilan interaksional berpengaruh signifikan terhadap loyalitas kepada
supervisor (loyality to supervisor).
H4 : Keadilan interaksional berpengaruh terhadap loyalitas kepada supervisor (loyality
to supervisor) dengan kepercayaan kepada supervisor (trust in supervisor) sebagai
variabel mediasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), secara umum yang perlu ditentukan
di dalam desain penelitian adalah karakteristik-karakteristik dari penelitiannya
meliputi: tujuan studi, tipe hubungan antar variabel, lingkungan (setting) studi, unit
analisis, horison waktu dan pengukuran kostruk.
1. Tujuan Studi
Tujuan penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian hipotesis), yaitu
penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keadilan interaksional terhadap
loyalitas terhadap supervisor dengan kepercayaan terhadap supervisor sebagai
variabel mediasi.
2. Tipe Hubungan Variabel
Tipe hubungan variabel dalam penelitian ini adalah hubungan sebab-akibat
(kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas
(independen) dengan variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini variabel
dependen adalah loyalitas terhadap supervisor, sedangkan variabel independen
keadilan interaksional dengan kepercayaan terhadap supervisor sebagai sebagai
variabel mediasi.
3. Unit Analisis
Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian
dan merupakan elemen penting dalam desain penelitian karena mempengaruhi
proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Unit analisis penelitian ini adalah
tingkat individual, yaitu data yang dianalisis berasal dari setiap individu karyawan.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak
diduga (Djarwanto, 1998). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
EINS TREND KBN Jakarta. Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan
populasinya (Djarwanto, 1998). Karena teknik analisis yang dipergunakan dalam
penelitian ini dengan pendekatan SEM, maka jumlah sampel yang harus dipenuhi
dalam permodelan ini berjumlah 100 hingga 200 sampel atau 5 kali parameter variabel
laten yang digunakan (Hair et al. 2006). Jumlah parameter yang digunakan adalah 12
item. Sehingga jumlah sampel yang harus dipenuhi adalah (12+3) x 5 = 75. Supaya
lebih aman, maka sampel yang diambil sebanyak 130 orang karyawan PT. EINS
TREND KBN Jakarta.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode
non probability sampling dimana setiap elemen dari populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Sedangkan tipe yang digunakan
purposive sampling yaitu dengan mengambil sample dari populasi berdasrkan suatu
kriteria tertentu (Jogiyanto, 2004). Criteria yang digunakan oleh penliti adalah
karyawan dari PT EINS TERND KBN Jakarta yang sudah bekerja selama minimal 1
tahun.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik, maka berikut
ini akan disampaikan beberapa definisi operasional dari masing-masing variabel yang
berkaitan dan akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah keadilan interaksional
(interaksional justice). Keadilan interaksional adalah keadilan pada perlakuan
interpersonal yang diterima karyawan selama pembuatan keputusan (Bies & Moag,
Ambrosse & Schimke, dalam Firmanto, 2009). Pengukuran variabel keadilan
interaksional dilakukan dengan 4 item pertanyaan dan dinilai dengan skala likert
dengan 5 alternatif pilihan, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Netral (N), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Kuesioner pertanyaan mengacu
pada penelitian Moorman (1991).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Loyalitas kepada supervisor.
Loyalitas didefinisikan sebagai perasaan mau untuk menuruti perintah dan
bekerjasama dengan baik dengan supervisor (Wong et al., 2002). Pengukuran
variabel loyalitas kepada supervisor dilakukan dengan 4 item pertanyaan dan
dinilai dengan skala likert dengan 5 alternatif pilihan, yaitu Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS).
Kuesioner pertanyaan mengacu pada penelitian Chen et al (1998).
3. Variabel mediasi
Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah kepercayaan kepada supervisor
(trust in supervisor). Kitapci et al (2005) trust in supervisor adalah kepercayaan
dan keyakinan terhadap supervisor yang merupakan awal loyalitas terhadap
supervisor. Sikap tersebut menunjukkan sebuah kepercayaan terhadap atasannya.
Pengukuran variabel Trust in supervisor dilakukan dengan 4 item pertanyaan dan
dinilai dengan skala likert dengan 5 alternatif pilihan, yaitu Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS).
Kuesioner pertanyaan mengacu pada penelitian Podsakof et al dalam Wong (2002).
D. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala
ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tertentu tentang fenomena sosial (Sugiono, 2004).
Skala ini berinterasi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
(1) Sangat Tidak Setuju (STS)
(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Netral (N)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)
Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam kuesioner adalah sebagai
berikut:
(1) Pilihan pertama memiliki nilai skor 1 (satu)
(2) Pilihan kedua memiliki nilai skor 2 (dua)
(3) Pilihan ketiga memiliki nilai skor 3 (tiga)
(4) Pilihan keempat memiliki nilai skor 4 (empat)
(5) Pilihan kelima memiliki nilai skor 5 (lima)
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung ditempat
penelitian atau suatu tempat yang menjadi obyek penelitian (Sekaran, 2000).
Dalam hal ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari
sumber-sumber lain yang digunakan untuk melengkapi data primer dalam
menyususun laporan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini berupa refrensi dari buku dan jurnal.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan
yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004)
2. Uji Validitas Data
Uji validitas dilakukan untuk menilai seberapa baik suatu instrument ataupun
proses pengukuran terhadap konsep yang diharapkan untuk mengetahui apakah
yang kita tanyakan dalam kuesioner sudah sesuai dengan konsepnya. (Ghozali,
2005: 45) Untuk uji validitas akan digunakan Confirmatory Factor Analysis
dengan bantuan SPSS 11,5., di mana setiap item pertanyaan harus mempunyai
factor loading >0,50 (Hair et al., 1998).
3. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur apakah
kuesioner benar-benar merupakan indikator yang mengukur suatu variabel. Nilai
Cronbach Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79
dikategorikan reliabilitasnya dapat diterima, nilai ≤ 0,60 dikategorikan
reliabilitasnya buruk (Sekaran, 2000).
4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan
antara keadilan interaksional, kepercayaan terhadap supervisor, dan loyalitas
terhadap supervisor adalah dengan menggunakan uji SEM. Dalam analisis SEM,
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model
struktural dengan pendekatan two step approach to SEM, yaitu :
a) Uji Kecukupan Sampel
b) Uji Normalitas
c) Uji Outliers
d) Uji Goodness-of-Fit Model Struktural
1. 2c - Chi Square Statistic
2. RMSEA
3. GFI – Goodness of Fit Index.
4. AGFI – Adjusted Goodness of Fit Index
5. CMIN/DF – Noermed Chi Square.
6. TLI – Tucker Lewis Index.
7. CFI – Comparative Fit Index.
8. NFI – Normed Fit Index.
e) Uji Hipotesi
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sae-A Trading Co. Ltd, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
garmen terbesar di Korea Selatan. Sebagai salah satu buktinya adalah Sae-A Trading
Co. Ltd mampu mendirikan perusahaan besar di berbagai negara Asia salah satunya di
Indonesia. Di Indonesia, Sae-A Trading Co.Ltd mempunyai tiga anak cabang
perusahaan yaitu PT. Winners International di Bekasi, PT. Eins Trend Purwakarta dan
PT. Eins Trend di KBN Cakung, Cilincing, Jakarta. Pangsa pasar utama Sae-A
Trading. Co. Ltd pada awalnya hanyalah Amerika Serikat. Tetapi melihat peluang
pasar di negara-negara lain juga potensial, maka target pasarpun diperluas ke berbagai
negara Asia bahkan Eropa seperti Jerman.
Sae-a Trading.Co. Ltd. pertama kali membuka cabang perusahaan di Indonesia
yaitu di daerah Narogong Bekasi pada tanggal 1 November 2003 yang diberi nama PT.
Winner International. Seiring dengan bertambahnya pesanan dari berbagai buyer,
maka Sae-A Trading.co.Ltd membuka perusahaan lagi di Purwakarta yaitu PT. Eins
Trend Purwakarta. Perusahaan ini didirikan pada bulan Januari 2005.
Pada bulan Desember 2005, Sae-A Trading membuka perusahaan baru lagi di
KBN Cakung, Cilincing, Jakarta Utara dengan nama PT. Eins Trend KBN. PT. Eins
Trend KBN menjadi perusahaan garment, tetapi hanya memproduksi sample product
serta menjadi development center bagi perusahaan Sae-a Trading.Co. Ltd. itu sendiri.
Semua proses merchandising dari negotiating of price ke buyer sampai pembuatan
sample di kerjakan di perusahaan ini. Dalam PT. Eins Trend KBN terdapat 8 lines
pekerjaan. PT. Eins Trend KBN merupakan sample develop center untuk berbagai
buyer seperti: Adidas, Wal-Mart, Khol’s, Sears, C&B, Carters, Target, GAP,
Gymboree, Liz Claborne, Hollister / ANF dan Reebok. Kapasitas produksinya
5,500pcs / bulan. Produk utama dari PT. Eins Trend KBN sendiri berupa : Knit &
Woven, Polo Shirt, Pants, Pullovers, Dress/Skirt, Jacket, Active Wear, dan Fashion
Items.
B. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
Tabel IV.1 Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Data primer yang diolah, 2009
Tabel IV.2 Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Usia Umur (tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
16 – 25 35 35 26 – 35 39 39 36 – 45 18 18 ≥ 46 8 8 Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2009
Tabel IV.3 Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SMA 27 27 %
DIII 31 31 %
S1 36 36 %
S2 6 6 %
Lainnya 0 0 %
Jumlah 100 100 % Sumber : Data primer yang diolah, 2009
Tabel IV.4 Deskripsi Responden Penelitian
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%) Pria 46 46
Wanita 54 54 Total 100 100
Berdasarkan Status Karyawan
Status Karyawan Jumlah Responden Persentase (%) Tetap 62 62
Kontrak 28 28 Out sourching 10 10
Total 100 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2009
Tabel IV.5 Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
1 – 2 40 40 2 – 3 39 39 >3 21 21
Total 100 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2009
2. Tanggapan Responden
Tabel IV.6 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Keadilan Interaksional
Sumber : Data primer yang diolah, 2009
Tabel IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Organisasi bersikap ramah dan sopan terhadap karyawan
6 12 11 34 37
2 karyawan merasa diterima dan diperlakukan dengan hormat
3 21 15 27 34
3 Organisasi memberikan penjelasan dan informasi yang cukup tentang pekerjaan karyawan
5 18 18 28 31
4 karyawan menerima tugas dan tanggungjawab untuk outcome kerja baik positif maupun negatif.
3 16 41 34 6
Mengenai Kepercayaan Terhadap Supervisor
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1
Karyawan percaya bahwa supervisor memberikan instruksi terbaik pada setiap pekerjaan yang telah lakukan.
5 18 30 34 13
2 Supervisor selalu mengakui apabila ada pencapaian yang bagus dan tidak ragu memberikan pujian.
2 16 45 31 6
3
Supervisor memberikan kritik yang membangun dan memberikan informasi berkaitan hal-hal baru dengan pekerjaan
7 16 38 29 10
4
Supervisor memahami kesulitan kerja yang karyawan hadapi dan memberikan instruksi-instruksi yang membantu untuk mengatasi kesulitan tersebut
8 13 34 31 14
Tabel IV.8
Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Terhadap Supervisor
No Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
1 Karyawan memiliki kepatuhan yang tinggi terkait dengan kebijakan supervisor
2 12 38 35 13
2 Supervisor tidak pernah memperoleh keuntungan dengan cara menipu karyawan
3 10 24 31 32
3 Karyawan merasakan loyalitas yang kuat terhadap supervisor
3 10 29 36 22
4 Karyawan akan selalu berusaha mendukung supervisor dalam keadaan apapun
2 18 44 31 5
Sumber : Data primer yang diolah, 2009
C. Uji Validitas
Tabel IV.9 Hasil Faktor Analisis 1 Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3
ki1 .818
ki2 .794
ki3 .837
ki4
ks1 .634
ks2 .721
ks3 .779
ks4 .727
ls1 .762
ls2 .661
ls3 .749
ls4 .774
Sumber : Data primer yang diolah, 2009 Tabel IV.10
Hasil Faktor Analisis 2 Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3
ki1 .837
ki2 .810
ki3 .834
ks1 .682
ks2 .789
ks3 .815
ks4 .787
ls1 .779
ls2 .690
ls3 .765
ls4 .767
Sumber : Data primer yang diolah, 2009
D. Uji Reliabilitas
Tabel IV.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Keadilan Interaksional 0.903 Baik Kepercayaan Terhadap Supervisor 0.856 Baik Loyalitas Terhadap Supervisor 0.815 Baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2009
E. Uji Asumsi Model 1. Normalitas Data
Tabel IV.12 Hasil Uji Normalitas
Assessment of normality min max skew c.r. kurtosis c.r. ls4 1.000 5.000 -0.088 -0.358 -0.231 -0.471 ls3 1.000 5.000 -0.463 -1.892 -0.292 -0.596 ls2 1.000 5.000 -0.599 -2.446 -0.423 -0.863 ls1 1.000 5.000 -0.188 -0.769 -0.277 -0.566
ks1 1.000 5.000 -0.268 -1.093 -0.600 -1.224 ks2 1.000 5.000 -0.080 -0.327 -0.129 -0.263 ks3 1.000 5.000 -0.228 -0.929 -0.385 -0.785 ks4 1.000 5.000 -0.347 -1.419 -0.451 -0.920 ki1 1.000 5.000 -0.898 -3.667 -0.238 -0.486 ki2 1.000 5.000 -0.453 -1.848 -1.088 -2.221 ki3 1.000 5.000 -0.470 -1.920 -0.931 -1.900
Multivariate 11.060 3.270
Sumber: Data primer yang diolah
2. Evaluasi Outliers
Tabel IV.13 Jarak Mahalanobis Data Penelitian
Nomor Observasi
Jarak Mahalanobis Jarak Mahalanobis Kritis (11, 0.001)
30 29 23 . . . 72
27,182 25,883 22,674 . . . 0,987
31,264
Sumber: Data primer yang diolah
F. Uji Hipotesis
1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit)
Tabel IV.14 Hasil Goodness-of-Fit Model
Indeks Nilai Kritis Hasil Keterangan
1 Chi-Square (2) Diharapkan kecil 73.748 -
2 Probability level ≥ 0.05 0.001 Buruk
3 CMIN/DF ≤ 2.0 / ≤ 3.0 1.799 Baik
4 CFI ≥ 0.90 0.947 Baik
5 RMSEA ≤ 0.08 0.090 Buruk
6 TLI ≥ 0.90 0.929 Baik
7 NFI ≥ 0.90 0.890 Marginal
8 GFI ≥ 0.90 0.887 Marginal
9 AGFI ≥ 0.90 0.818 Marginal
Sumber: Data primer yang diolah G. Modifikasi Model
Tabel IV.15 Hasil Goodness-of-Fit Model Setelah Modifikasi
Indeks Nilai Kritis Hasil Keterangan
1 Chi-Square (2) Diharapkan kecil 45.897 -
2 Probability level ≥ 0.05 0.150 Baik
3 CMIN/DF ≤ 2.0 / ≤ 3.0 1.240 Baik
4 CFI ≥ 0.90 0.986 Baik
5 RMSEA ≤ 0.08 0.049 Baik
6 TLI ≥ 0.90 0.979 Baik
7 NFI ≥ 0.90 0.932 Baik
8 GFI ≥ 0.90 0.926 Baik
9 AGFI ≥ 0.90 0.867 Marginal
Sumber: Data primer yang diolah
Regression Weights: Estimate S.E. C.R. ------------------- -------- ------- ----- Kepercayaan terhadap supervisor <---- - 0.561 0.082 6.847 Keadilan Interaksional Loyalitas terhadap supervisor <----- 0.246 0.095 2.590 Keadilan Interaksional Loyalitas terhadap supervisor<----- 0.259 0.129 2.017 Kepercayaan terhadap supervisor Sumber : Data primer yang diolah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh keadilan interaksional pada loyalitas
terhadap supervisor (loyality to supervisor) dengan kepercayaan terhadap supervisor
(trust in supervisor) sebagai variabel mediasi dan dari analisis yang telah dilakukan
oleh peneliti pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural Equation
Modelling (SEM), dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Keadilan interaksional berpengaruh signifikan pada kepercayaan terhadap
supervisor. Ketika supervisor memperlakukan karyawan dengan cara-cara yang
adil, maka kepercayaan karyawan terhadap supervisor juga akan meningkat.
2. Kepercayaan terhadap supervisor berpengaruh signifikan pada loyalitas terhadap
supervisor. Kepercayaan terhadap supervisor adalah kepercayaan dan keyakinan
terhadap supervisor yang merupakan awal loyalitas terhadap supervisor.
3. Keadilan interaksional berpengaruh signifikan pada loyalitas terhadap supervisor. Cara
supervisor memperlakukan dan membantu masalah yang dihadapi oleh karyawan akan
meningkatkan loyalitas seorang karyawan terhadap supervisornya.
4. Kepercayaan terhadap supervisor memediasi pengaruh keadilan interaksional pada
loyalitas terhadap supervisor. Karyawan yang diperlakukan secara adil oleh
supervisor akan memiliki kepercayaan yang tinggi kepada supervisor, yang
nantinya akan meningkatkan loyalitas kepada supervisor.
B. Keterbatasan dan Saran
1. Keterbatasan Penelitian :
a) Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti
sebelumnya, dengan menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga ada
beberapa item pertanyaan yang kurang dapat dipahami atau menimbulkan
makna dan tafsiran yang berbeda bagi responden.
b) Penelitian ini hanya melibatkan karyawan PT. EINS TREND Jakarta, sehingga
generalisasi hasil penelitian hanya terbatas pada karyawan PT. EINS TREND
Jakarta.
2. Saran :
a) Saran untuk studi lanjutan
Dalam penelitian berikutnya, pretest yang lebih mendalam seharusnya
dilakukan sebelum pengumpulan data untuk proses verifikasi jika terjadi
kesalahan tafsir (misunderstanding). Penelitian berikutnya hendaknya meneliti
dengan populasi yang lebih luas, sehingga didapat generalisasi hasil penelitian
yang lebih baik.
b) Saran Teoritis,
Hasil pengujian diharapkan dapat memberikan pemahaman teoritikal
terhadap variabel-variabel yang diamati yaitu: keadilan interaksional,
kepercayaan terhadap supervisor, loyalitas terhadap supervisor. Hubungan
antarvariabel yang terbentuk diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dalam ilmu sumber daya manusia.
c) Saran Praktis ( bagi PT. EINS TREND )
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keadilan interaksional
berpengaruh terhadap loyalitas kepada supervisor yang dimediasi oleh
kepercayaan terhadap supervisor. Hal ini memiliki implikasi bagi organisasi /
perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat
diberikan untuk PT. EINS TREND adalah :
1. Memberikan pemahaman pada praktisi khususnya dalam hal ini adalah PT.
EINDS TREND dimana organisasi seharusnya memotivasi supervisor agar
membiasakan diri berperilaku adil terhadap bawahannya. Dengan begitu,
diharapkan rasa kepercayaan karyawan terhadap supervisor dapat terbangun
demi terciptanya suasana kerja yang baik. Cara supervisor memperlakukan
dan membantu masalah yang dihadapi oleh karyawan akan menentukan
seberapa percaya seorang karyawan terhadap supervisornya. Kepercayaan
yang tinggi terhadap supervisor akan berbanding lurus dengan peningkatan
kinerja dan berbanding terbalik dengan keinginan berpindah karyawan.
2. Berdasarkan deskripsi tanggapan responden mengenai keadilan
interaksional pada item pertanyaan karyawan merasa diterima dan
diperlakukan dengan hormat, yang menunjukkan nilai tidak setuju yang
tinggi. Maka perusahaan harus lebih memperhatikan dan menghargai kinerja
yang dilakukan oleh karyawan. Salah satu caranya adalah dengan pemberian
reward kepada karyawan yang berprestasi. Karena dengan pemberian
reward tersebut maka karyawan merasa lebih dihargai hasil dari kinerjanya.
3. Berdasarkan deskripsi tanggapan responden mengenai keadilan
interaksional pada item pertanyaan organisasi memberikan penjelasan dan
informasi yang cukup tentang pekerjaannya. Menunjukkan nilai tidak setuju
yang tinggi, hal ini harus diperhatikan oleh perusahaan karena informasi
yang cukup tentang pekerjaan bagi karyawan akan mempengaruhi
optimalisasi kinerja karyawan yang secara langsung mempengaruhi
produktivitas perusahaan. Memberikan penjelasan dan informasi tentang
pekerjaan yang cukup bagi karyawan dengan cara memberi job description
dan job specification. Dan melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan dengan jangka waktu tertentu sesuai kebijaksanaan
perusahaan.
.
DAFTAR PUSTAKA
Bol, C.Jasmin. 2008. ”The Determinants and Performance Effects of Supervisor Bias”. www.ssrn.com
Bockermen, Petri, Ilmakunnass, Pekka. 2007. “Job Disamenities, Job Satisfaction,Quit
Intentions, and Actual Separations: Putting the Pieces Together”. www.ssrn.com
Chen, Zhen Xiong, Tsui,Annei.S, JinggRih. 2002. “Loyalty to supervisor vs.
organizational commitment: Relationships to employee performance in China”. www.ssrn.com
Djarwanto, PS. 1998, “Statistik Sosial Ekonomi”, Yogyakarta : BPFE.
Greenberg, E.S, Patricia.B, Leon.G. 2004. “Work Teams and Organizational
Commitment: Exploring the Influence of the Team Experience on Employee Attitudes”. www.ssrn.com
Geddes, Deanna. 2001. “Fairness in the classroom: Lessons learned from
organizational justice research”. www.ssrn.com
Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hair, J.F. Jr., et al. 1998, “Multivariate Data Analysis”, Upper Saddle River. New
Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Indriantoro, dan Supomo. 2002, “Metodologi Penelitian Bisnis”, Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Jogiyanto. 2004, “Metode Penelitian Bisnis”, Yogyakarta : BPFE.
Kass, Edward. 2002. “Interactional justice, negotiator outcome satisfaction, and
desire for future negotiations: The mediating roles of counter factual generation and trust”. www.ssrn.com
Kitcapi, Hakan, Cakar N.D, Sezen.B. 2005. “The Combined Effects Of Trustt And
Employee Identification On Intention To Quit”. ISSN:1304-0278 Bahar
Leung, Kwok and Kwik Kit Tong. 2002. “Effects of Interactional Justice on
Egocentric Bias in Resource Allocation Decisions”. www.ssrn.com
Michalski, Silke and Bernd, Helmig.2007.”The Role of Identification in Eliciting Social Movement Participation: A Conceptual Framework. Working Paper Series “Nonprofit Management””. www.ssrn.com
Nabatchi, Tina and Lisa.B Bringham. 2002. “Expanding our models of justice in
dispute resolution:A field test of the contribution of interactional justice”. www.ssrn.com
Patient.David.L and Scarlicsky, Daniel. 2002. “Communicating Negative News: The
Relationship Between Power Distance, Empathy, and Managerial Interactional Justice”. www.ssrn.com
Riley, Derek. 2006. Turnover Intentions: “The Mediation Effects Of Job Satisfaction,
Affective Commitment, And Continuance Commitment”. Thesis : The University of Waikato
Russ, Moly.J. 2004. “Individual And Organizational Differences In Organizational
Commitment And Escalation Of Commitment”. A Dissertation : Louisiana State University
Sekaran, U. 2006. “Research Method for Business”, Edisi Empat. Jakarta: Salemba
Empat.
Staley, A.blair, Marger, Nace.R. 2002. “Budgetary Fairness, Supervisory Trust, and the Propensity to Create Budgetary Slack: Testing a Social Exchange Mode”l. www.ssrn.com
Wong, Yui Tim, Chi.S.W, Hang-Yue.N. 2002. Loyalty to supervisor and trustt in
supervisor of workers in Chinese joint ventures: a test of two competing models. Int. J. of Human Resource Management