gas ideal - kelompok 2

11
PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DAN HUKUM BOYLE – GAY LUSSAC KELOMPOK 2 1. HASYIM MUHAMMAD AGIEL 2. PENDAR PELANGI 3. SITI NIDAAN HOPIYYA PUTE 4. ZHILAL KIBRIYA DARAJATI

Upload: alfian-isnan

Post on 12-Apr-2017

156 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DAN HUKUM BOYLE –

GAY LUSSAC

KELOMPOK 2

1. HASYIM MUHAMMAD AGIEL

2. PENDAR PELANGI

3. SITI NIDAAN HOPIYYA PUTERI

4. ZHILAL KIBRIYA DARAJATI

A. PENDAHULUAN

• Gas merupakan wujud zat yang partikel penyusunnya terdiri atas sejumlah besar molekul yang bergerak acak segala arah. Secara mikroskopis kehadiran suatu gas dijelaskan dengan besar-besaran seperti tekanan, volume, dan temperatur. Pada bab ini anda akan mempelajari sifat-sifat gas ideal yang berkaitan dengan tekanan, volume, dan temperatur tersebut secara mikroskopis, yaitu dengan suatu anggapan atau model bahan yang terdiri atas partikel-partikel yang memiliki karakteristik tertentu, seperti yang dikemukakan dalam teori kinetik gas

B. PEMBAHASAN

1. Hukum Boyle2. Hukum Gay - Lussac3. Hukum Boyle – Gay Lussac4. Persamaan Keadaan Gas Ideal

1. HUKUM BOYLE

• Hukum Boyle dikemukakan oleh fisikawan Inggris yang bernama Robert Boyle. Hasil percobaan Boyle menyatakan bahwa apabila suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu konstan.

• Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.

• p1V1 = p2V2

• Keterangan: p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2) p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2) V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3) V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)

Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan (isotermal). Jika dibuat grafik, maka akan menghasilkan sebuah kurva yang disebut kurva isotermal. Perhatikan gambar disamping. Kurva isotermal merupakan kurva yang bersuhu sama.

2. HUKUM GAY LUSAC

• Hukum Gay Lussac dikemukakan oleh kimiawan Perancis bernama Joseph Gay Iussac. Gay Lussac menyatakan bahwa jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang yang berbeda pada volume konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.

• Keterangan: T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K) T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K) p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2) p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

Grafik hubungan tekanan dan suhu gas pada volume konstan (isokhorik) Apabila hubungan antara tekanan dan suhu gas pada hukum Gay Lussac dilukiskan dalam grafik, maka hasilnya tampak seperti pada gambar diatas. Kurva yang terjadi disebut kurva isokhorik yang artinya volume sama.

HUKUM BOYLE GAY LUSSAC

Jadi jika ketiga hukum di gabungkan menjadi

Dimana niali PV sebanding dengan TPersamaan gas ideal ini di pelajari hanya jika gas dalam kerapatan rendah dan dalam keadaan tertutupJadi molekul N gas tetap jika dalam keadaan tertutup

Tetapi apabila jumlah molekul N gas berubah maka dapat didimpulkan V NJika suhu dan volume tetap maka tekanan P akan sebanding dengan jumlah molekul NP NMaka menurut hukum Boyle Gay Lussac PV sebanding dengan T maka NPernyataan di atas hanya sebuah perbandingan belum persamaan, karena dari semua dimensi besaran belum sama antara tuas kanaa dan kiri Sedangkan tidak ada yang mempengaruhi dalam gas ideal selain P,V,N,R,T

Agar menjadi sebuah persamaan kita harus mengalikan kesebandingan diatas harus dikalikan konstantan yang besarnya dapat menyamai dimensi dari besran di atas maka PV harus sama dengan NKT[kg]=molekul[k][K] menjadi [k]=

Karena N merupakan jumlah molekul yang hanya berupa nilai dan tidak memiliki satuan maka satuan molekul dapat kita anggap 1 partikel

[k]= inilah yang disebut konstanta Boltzmann yang besarnya

k = 1,38 X - 23 J/KMaka dari itu PV = NKT

Kita tahu N adalah satuan zat yang besaran jumlah zat yang satuanya mol dan kita tahu bahwa bilangan avogadro adalah bilangan yangmenyatakan banyaknya molekul dalam satu mol yang dikembangkan . besarnya yaitu 6,022 X molekul/mol. Maka hubungan antara , N, dengan n adalah N=n

Maka persamaannya menjadi PV = nKT

Untuk mengubah K ke dalam konstanta gas umum R, maka kita perlu menghilangkan Dengan begitu hubungan antara k dan R adalah

R = kMaka besar R sama dengan 1,38 X - 23 (6,022 X 23) = 8,31 X J/mol.KSehingga dengan begitu persamaan akhir menjadi PV=nRT