pemerataan ekonomi indonesia tentang keadilan …

36
PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN EKONOMI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Oleh : SANDRA HANUBUN NIM. 0140105300 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON AMBON 2019

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANGKEADILAN EKONOMI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE)pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon

Oleh :

SANDRA HANUBUNNIM. 0140105300

JURUSAN EKONOMI SYARIAHFAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBONAMBON

2019

Page 2: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …
Page 3: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …
Page 4: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

MOTTO

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku,hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.( Q.S. Al-An’am : 162 )

Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.(Q.S. Al-Insyirah : 6-7)Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyakmanfaat bagi orang lain.(H.R Bukhari)

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk: Allah SWT SegalaKeberkahan-Nya, Rasulullah Muhammad SAW. Ibundatercinta Maryam Temarwut yang telah memberikansemangat dan kasih sayang Ayhanda tersayang AmirHanubun yang telah memberikan doa dan kekasih hati yangtercinta Ayu Supele dalam pengorbanannya besertaSaudara-saudara dan sahabat yang memberikankekuatan,Jusril Hanubun,Irna Hanubun,Samsul kamalHanubun,Sulaiman Soulissa dan Nurbaceh Heluth atas Do’adan motivasi kepada saya serta Almamaterku kampus IAINAmbon tempat penulis menimban ilmu dan menyelesaikanskripsi

Page 5: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas nikmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

judul: “Pemerataan Ekonomi Indonesia Perspektif Islam Tentang Keadilan

Ekonomi”. Sebagai tugas akhir akademik ini dalam keadaan yang sebaik-

baiknya. Shalawat dan salam tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah

memberikan tuntunan kepada umat manusia, sehingga sampai dengan saat ini kita

bisa merasakan kebahagiaan dalam kehidupan islam

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat petunjuk, motivasi dan

bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan skripsi ini akhirnya dapat

diselesaikan. Berbekal kesadaran itu maka dengan tulus penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada ;

1. Bapak Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor IAIN Ambon dan

Para Wakil Rektor yang telah memberikan andilnya dalam perkembangan

IAIN Ambon

2. Bapak Dr. Djumadi Djunaidi, M.HI selaku Dekan, Bapak Dr. Abubakar

Kabakoran, M.Si Selaku Wakil Dekan I, Bapak Husen Wattimena, M.Si

Selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Husen Maswara, M.Th.I selaku Wakil

Dekan III Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam yang telah memberikan

andil dalam proses belajar penulis hingga selesainya perkuliahan.

3. Ibunda H. Mar’atun Shalihah, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

dan Bapak Didin Baharuddin, M.Sc selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Syariah yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesai.

4. Bapak Darwis Amin, M.Si selaku pembimbing I dan Ibunda H. Mar’atun

Sahlihah, M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis hingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Page 6: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

5. Bapak Suud Marasabessy, M.Si Selaku Penguji I dan Bapak Muammar

Kadafi, M.Si Selaku Penguji Penguji II yang banyak membantu dalam

perbaikan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen tenaga pengajar pada jurusan Ekonomi Syariah dan pegawai

BAK Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Intsitut Agama Islam Negeri

(IAIN) Ambon

7. Bapak Dr. Hasan Lauselang, M.Ag selaku penasehat akademik yang selalu

memberikan nasehat dan arahan dalam menyelesaikan studi.

8. Seluruh staf dosen IAIN Ambon dan semua Civitas Akademika IAIN

Ambon yang membekali penulis dengan ilmu dari pelayanan yang baik

selama mengikuti proses perkuliahan.

9. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT.

Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat

memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dunia Ekonomi Islam.

Ambon, Juni 2019

Penulis

Page 7: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

ABSTRAK

Nama : Sandra HanubunNIM : 0140105300Judul : PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA PERSPEKTIF ISLAM

TENTANG KEADILAN EKONOM

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pemerataan ekonomi di Indonesiadan Untuk mengetahui perspektif ekonomi Islam tentang keadilan ekonomi dalamhubungannya dengan pemerataan ekonomi di Indonesia.

Metode yanag digunakan dalam penelitian ini adalah study kepustakaan(library research) dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitumenggambarkan secara sistematis suatu gejala tertentu, secara faktual dan akuratmengenai fenomena yang diteliti berkenaan dengan konsep pemerataan distribusikekayaan ditinjau dari perspektif ekonomi Islam di Indonesia.

Hasil penelitian menunjukan pendistribusian ekonomi di Indonesia masihbelum merata karena masih meningkatnya capital pemilik modal yang semaking kayadan pekerja hanya memiliki modal tenaga dan keahliannya saja. Ketimpangan sumberdaya manusia dan sumber daya alam dalam pengelolaannya. Banyaknyapengangguran yang menjadi sumber kemiskinan. Akar dari kemiskinan structural ituadalah eksploitasi dan ketidakadilan Perspektif Islam tentang keadilan ekonomidalam hubungannya dengan pemerataan ekonomi di Indonesia yaitu dengan konsepdistribusi ekonomi Islam dalam sistem ekonomi Indonesia secara utuh.Pendistribusian ekonomi dalam Islam ada dua sendi, yaitu kebebasan dan keadilan.Konsep distribusi yang bebas dan adil ini hanya sebagian kecil diterapkan pemerintahIndonesia. Dari konsep distribusi yang telah teraplikasi diantaranya denganberdirinya Badan Amil Zakat, serta wakaf dan secara hukum diaplikasikannya hukumwaris Islam. Namun, aplikasi konsep distribusi tersebut belum mampu memberikankontribusi yang berarti bagi ekonomi Indonesia

Page 8: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

DAFTAR ISI

Halaman.PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................................. iPERSEMBAHAN...................................................................................................... iiKATA PENGANTAR ............................................................................................... iiiABSTRAK ................................................................................................................. ivDAFTAR ISI.............................................................................................................. vDAFTAR TABEL...................................................................................................... viDAFTAR GAMBAR................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah................................................... 7

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian .............................................. 8

D. Defenisi Operasional ................................................................................. 9

BAB II KAJIAN TEORITIS .................................................................................. 14

A. Pemerataan Ekonomi ................................................................................ 14

B. Pemerataan Ekonomi Perspektif Islam ..................................................... 17

C. Prinsip-Prinsip Distribusi Dalam Al-Qur’an ............................................ 25

D. Keadilan Ekonomi Dalam Islam................................................................ 27

E. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 34

B. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................ 35

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35

D. Teknik Analisa Data ................................................................................. 36

E. Validasi Data ............................................................................................ 38

Page 9: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 39

A. Kriteria Bank Dunia …………………………………………………….. 39

B. Ketimpangan Pengeluaran di Indonesia .................................................... 42

C. Distribusi Ekonomi Islam : Upaya Mewujudkan Keadilan Distributif ..... 46

D. Analisis Tipologi Klassen.......................................................................... 50

BAB V PENUTUP..................................................................................................... 66

A. Kesimpulan................................................................................................ 66

B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

DAFTAR TABEL

Halaman.

Tabel 1.1. Statistik Kemiskinan dan Ketidaksetaraan di Indonesia ........................... viii

Page 11: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (TW I 2014 – TW IV 2018)............ 4

Gambar 1.2 Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di

Indonesia, 1999-2018............................................................................ 7

Gambar 4.1 Perkembangan Gini Ratio, 2010 – Maret 2018..................................... 38

Page 12: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan pertumbuhan

ekonomi, yang menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu

wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam

konsep nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor–sektor ekonomi di

wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto

(PDB). Dengan demikian, PDB dapat digunakan sebagai salah satu indikator

untuk mengukur kinerja perekonomian suatu negara atau sebagai cerminan

keberhasilan suatu pemerintahan dalam menggerakkan sektor-sektor ekonomi.1

Kondisi ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2018 mengharuskan inflasi

untuk tetap relatif tenang meskipun depresiasi rupiah dan harga bahan bakar yang

terus meningkat. Harga impor yang lebih tinggi telah memperluas defisit transaksi

berjalan. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan tetap di atas 5% pada 2019 –

2020. Pendapatan yang meningkat akan meningkat konsumsi pribadi. Defisit

anggaran diperkirakan akan menurun 2019, sehingga memberikan kelonggaran lebih

1 BPS. Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2014-2018. Katalog BPS-StatistikIndonesia. h.3

Page 13: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

2

besar terhadap batas yang ditentukan undang – undang yaitu sebesar 3% dari nilai

PDB.2

Tabel 1.1.

Statistik Kemiskinan dan Ketidaksetaraan di Indonesia

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kemiskinan Relatif(% dari populasi)

11.5 11.0 11.2 10.7 10.1 9.8¹

Kemiskinan Absolut(dalam jutaan)

28.6 27.7 28.5 27.8 26.6 26.0¹

Koefisien Gini/Rasio Gini

0.41 0.41 0.41 0.40 0.39 0.39¹

¹ Maret 2018Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia

Tabel 1.1 menunjukkan penurunan kemiskinan nasional secara perlahan dan

konsisten. Namun, pemerintah Indonesia menggunakan persyaratan yang tidak ketat

mengenai definisi garis kemiskinan, sehingga yang tampak adalah gambaran yang

lebih positif dari kenyataannya. Tahun 2016 pemerintah Indonesia mendefinisikan

garis kemiskinan dengan pendapatan per bulannya (per kapita) sebanyak Rp. 354,386

(atau sekitar USD $25) yang dengan demikian berarti standar hidup yang sangat

rendah, juga buat pengertian orang Indonesia sendiri.3

Namun jika kita menggunakan nilai garis kemiskinan yang digunakan Bank

Dunia, yang mengklasifikasikan persentase penduduk Indonesia yang hidup dengan

2 SURVEI ECONOMI OECD INDONESIA 2018. h.3www.oecd.org/economy/outlook/indonesia-economic-forecast-summary.htm. Diakses pada tanggal20 Januari 2019, pukul 08:00 WIT

3. https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/kemiskinan/item301 (diakses tanggal 20 Januari 2019)

Page 14: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

3

penghasilan kurang dari USD $1.25 per hari sebagai mereka yang hidup di bawah

garis kemiskinan (dengan kata lain miskin), maka persentase tabel di atas akan

kelihatan tidak akurat karena nilainya seperti dinaikkan beberapa persen. Lebih lanjut

lagi, menurut Bank Dunia, kalau kita menghitung angka penduduk Indonesia yang

hidup dengan penghasilan kurang dari USD $2 per hari angkanya akan meningkat

lebih tajam lagi. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia hidup

hampir di bawah garis kemiskinan.

Dalam beberapa tahun belakangan ini angka kemiskinan di Indonesia

memperlihatkan penurunan yang signifikan. Meskipun demikian, diperkirakan

penurunan ini akan melambat di masa depan. Mereka yang dalam beberapa tahun

terakhir ini mampu keluar dari kemiskinan adalah mereka yang hidup di ujung garis

kemiskinan yang berarti tidak diperlukan sokongan yang kuat untuk mengeluarkan

mereka dari kemiskinan. Namun sejalan dengan berkurangnya kelompok tersebut,

kelompok yang berada di bagian paling bawah garis kemiskinanlah yang sekarang

harus dibantu untuk bangkit dan keluar dari kemiskinan. Ini lebih rumit dan akan

menghasilkan angka penurunan tingkat kemiskinan yang berjalan lebih lamban dari

sebelumnya. Stabilitas harga makanan (khususnya beras) merupakan hal penting

sekali bagi Indonesia sebagai negara yang penduduknya menghabiskan sebagian

besar pendapatan mereka untuk membeli beras (dan produk makanan lain). Oleh

karena itu, tekanan inflasi pada harga beras (misalnya karena gagal panen) dapat

memiliki konsekuensi serius bagi mereka yang miskin atau hampir miskin, bahkan

sebagian dari mereka yang hidup sedikit saja di atas garis kemiskinan bisa jatuh

Page 15: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

4

dalam kemiskinan penuh karena inflasi yang tinggi. Selain inflasi yang disebabkan

oleh kenaikan harga makanan, keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi

(terutama subsidi untuk BBM dan listrik) menyebabkan inflasi yang tinggi.

Dampak negatif tersebut memacu kita agar terus meningkatkan kewaspadaan,

ketahan dan kesiapan perekonomian kita dalam menghadapi gejolak dunia. Selain itu,

faktor eksternal lain seperti pergerakan harga minyak, potensi perang dagang

Amerika dan Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional di Timur Tengah dan

Semenanjung Korea juga perlu terus diwaspadai.4

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan

pemerintah RI telah melakukan pemangkasan anggaran subsidi untuk pembangunan

infrastruktur, bantuan sosial dan peningkatan sumber daya manusia, sebagai upaya

meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Terkait pemerataan ekonomi,

pemerintah menjalankan tiga pilar utama yakni reforma agraria, peningkatan

pendidikan dan pelatihan vokasi, dan penciptaan lapangan kerja.5

Perekonomian Indonesia tahun 2018 yang diukur berdasarkan Produk

Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada triwulan IV sebesar Rp 3.798,7

triliun dan sepanjang 2018 mencapai Rp 14.837,4 triliun. Sementara berdasarkan atas

dasar harga konstan 2010 pada triwulan IV sebesar Rp 2.639 triliun dan secara

akumulasi 2018 mencapai Rp 10.425,3 triliun.

4Sri Mulyani, (Menteri Keuangan RI),Pidato Menteri Keuangan Republik IndonesiaPengantar dan Keterangan Pemerintah Atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok KebijakanFiskal Tahun Anggaran 2019. Di Depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia, (Jakarta,18 Mei 2018), h. 4

5https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/10/17/oxz2bd415-ini-cara-pemerintah-wujudkan-pemerataan-ekonomi (diakses pada tanggal 23 Agustus 2018, pukul 06:05 WIT)

Page 16: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

5

Gambar 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (TW I 2014 – TW IV 2018)

Sumber: katadata.co.id

Dari gambar 1.1 menunjukan struktur PDB berdasarkan pengeluaran triwulan

IV tahun lalu, konsumsi domestik masih menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi

nasional terbesar dengan kontribusi lebih dari 56%. Diikuti Pembentukan Modal

Tetap Bruto 33,84%, ekspor 21,34% dan konsumsi pemerintah 12,09%.6

Secara nasional, nilai Gini Ratio Indonesia selama periode 2010–

September 2014 mengalami fluktuasi dan mulai Maret 2015 hingga Maret 2018

nilainya mulai menurun. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode Maret

2015–Maret 2018 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia. Pada Maret

2018, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini

Ratio adalah sebesar 0,389. Angka ini menurun sebesar 0,002 poin jika dibandingkan

6 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/02/06/ekonomi-indonesia-triwulan-iv-2018-tumbuh-518-yoy (diakses pada tanggal 20 Februari 2019, pukul 09:05 WIT)

Page 17: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

6

dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,391.Tentunya jauh dari angka 1,

namun rasio gini tersebut cukup memberikan isyarat bahwa ada kesenjangan. Faktor-

Faktor yang mempengaruhi tingkat ketimpangan selama periode September 2017–

Maret 2018 diantaranya adalah:

a. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), secara nasional

tercatat bahwa kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk

kelompok 40 % terbawah lebih cepat dibanding penduduk kelompok 40 %

menengah dan kelompok 20 % teratas.

b. Di daerah perkotaan, kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan

penduduk kelompok 40 % terbawah meningkat lebih cepat dibanding

penduduk kelompok 40 % menengah dan 20 % teratas. Kenaikan rata-rata

pengeluaran perkapita berturut-turut adalah sebesar 2,49 %; 2,17 %; dan 0,94

%.

c. Di perdesaan, terjadi pola yang berbeda. Kenaikan rata-rata pengeluaran

perkapita per bulan kelompok penduduk 40 % terbawah lebih cepat dibanding

kelompok penduduk 40 % menengah, namun lebih lambat dibanding

kelompok 20 % teratas. Kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita September

2017–Maret 2018 untuk 40 % terbawah, 40 % menengah, dan kenaikan 20 %

teratas berturut – turut adalah sebesar 2,93 %; 2,35 %; dan 4,95 %.7

7 https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1533/gini-ratio-maret-2018-tercatat-sebesar-0-389.html. Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Maret 2018. h.3 (diakses padatanggal 20 September 2018, pukul 22:00 wit)

Page 18: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

7

Ketimpangan ekonomi Indonesia merupakan yang ke-empat di dunia, dimana

49,3 % ekonomi nasional dikuasi oleh satu persen dari total jumlah penduduk

Indonesia. Fakta lain tentang kesenjangan atau ketidakmerataan pembangunan

ekonomi di Indonesia ditunjukan dengan struktur perekonomian yang tak seimbang

antara pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya di Indonesia.8

Untuk pertama kalinya sejak tahun 1999 lalu, tingkat kemiskinan di Indonesia

mencapai angka di bawah 2 (dua) digit, tepatnya pada angka 9,82 persen pada posisi

Maret 2018. Berkurang jauh dari posisi Maret 2017 yang masih di angka 10,64

persen. Kepala Bada Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, jumlah

penduduk miskin Indonesia pada Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang atau turun

633,2 ribu orang dibanding September 2017 yang mencapai 26,58 juta orang. Jika

dibandingkan dengan Maret tahun lalu (2017), jumlah penduduk miskin Indonesia

menurun sebanyak 1,82 juta orang. Dijelaskan Kepala BPS, jumlah penduduk miskin

di perkotaan turun sebesar 128,2 ribu orang. Sementara penduduk miskin di pedesaan

turun sebesar 505 ribu orang. Padahal, Garis Kemiskinan yang menjadi batas untuk

mengelompokkan penduduk jadi miskin atau tidak miskin, telah naik sebesar 3,63

persen, yaitu dari Rp387.160,- per kapita pada September 2017 menjadi Rp401.220,-

per kapita pada Maret 2018. Mengenai komoditi yang memberikan sumbangan

terbesar pada Garis Kemiskinan, beliau menyebutkan, baik di perkotaan maupun di

perdesaan sama, yaitu komoditi makanan, terutama beras.

8 Ibid.. h.4. (diakses pada tanggal 20 September 2018, pukul 23:00 wit)

Page 19: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

8

Gambar 1.2

Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia, 1999-2018.

Sumber: diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

Secara Umum, Selama Maret 2016-Maret 2018 Tingkat Kesejahteraan

Penduduk Mengalami Peningkatan Selain dari segi jumlah dan persentase penduduk

miskin, perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk salah satunya dapat diukur

melalui perkembangan tingkat pendapatan, yang tercermin pada besaran dan pola

pengeluaran penduduk. Selama periode Maret 2016-Maret 2018 tingkat kesejahteraan

penduduk secara umum mengalami peningkatan dengan semakin meningkatnya rata-

rata pengeluaran per kapita per bulan. Hal ini terjadi baik pada kelompok sangat

miskin, miskin, hampir miskin, maupun rentan miskin.9

9 Humas. https://setkab.go.id/sejak-1999-pertama-kali-tingkat-kemiskinan-di-bawah-2-digit/.Diposkan pada: 17 Jul 2018. . (diakses pada tanggal 28 Januari 2018, pukul 23:00 wit)

Page 20: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

9

Realita yang nampak pada saat ini adalah terjadinya ketidakadilan dan

ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan baik di negara maju

maupun di negara-negara berkembang yang memepergunakan system kapitalis

sebagai sistem ekonomi negaranya, sehingga memicu tumbuh suburnya kemiskinan.

Dengan melihat realita di atas, jelas ada yang salah dalam konsep-konsep yang

selama ini diterapkan di berbagai negara, karena kelihatan masih jauh dari yang

diharapkan. Ini terbukti dari ketidakmampuan direalisasikannya sasaran-sasaran yang

diinginkan seperti pemenuhan kebutuhan dasar, kesempatan kerja penuh (full

employment) dan distribusi pendapatan dan kekayaan merata.10

Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umer Chapra adalah sebagai

berikut:

1. Prinsip Tauhid. Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa

segala apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh

Allah SWT, bukan kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan

inilah yang memberikan signifikansi dan makna pada eksistensi jagat raya,

termasuk manusia yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya.

2. Prinsip khilafah. Manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi. Ia

dibekali dengan perangkat baik jasmaniah maupun rohaniah untuk dapat

berperan secara efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah:

10At-Tariqy Husein Abdullah Abdul, Al-Iqtishad Al-Islami, Ushuluhu wa Mubaun wa Ahdaf,Dar An-Nafais, (Kuwait, 1999), h. 276.

Page 21: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

10

(1) persaudaraan universal, (2) sumber daya adalah amanah, (3), gaya hidup

sederhana, (4) kebebasan manusia.

3. Prinsip keadilan. Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam.

Implikasi dari prinsip ini adalah: (1) pemenuhan kebutuhan pokok manusia,

(2) sumber- sumber pendapatan yang halal dan tayyib, 3) distribusi

pendapatan dan kekayaan yang merata, (4) pertumbuhan dan stabilitas.

Pemerataan pendapatan ataupun kesejahteraan yang selama ini masih belum

bisa dicapai oleh pemerintahan Indonesia yang penduduknya menganut mayoritas

beragama Islam. Karena itu pentingnya distribusi pendapatan, jika distribusi

pendapatan tidak tepat dilakukan dan merata, maka sebagian besar pendapatan dan

sumberdaya akan dikuasai para kapitalis yang monopolis sehingga mengakibatkan

banyak masyarakat tetap dalam kemiskinan meskipun negara mempunyai

sumberdaya melimpah. Atas pertimbangan mendasar ini dapat ditegaskan bahwa

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat bergantung pada cara bagaimana seharusnya

sistem pendistribusian yang adil dapat dilaksanakan.11

Dari paparan pendahuluan tersebut, yang menjadi sorotan penulis dalam

pengkajian tulisan ini adalah bagaimana konsep pemerataan ekonomi menurut Islam

yang dapat menjadi solusi bagi terciptanya keadilan ekonomi masyarakat Indonesia.

Untuk itu judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Pemerataan Ekonomi

Indonesia Tentang Keadilan Ekonomi Perspektif Ekonomi Islam”.

11 Rahmat Taufik, Konsep Pemerataan Distribusi Kekayaan Ditinjau dari Perspektif EkonomiIslam, Tesis Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, 2011. h.17

Page 22: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

11

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemerataan ekonomi di Indonesia?

2. Bagaimana perspektif ekonomi Islam tentang keadilan ekonomi

dalam hubungannya dengan pemerataan ekonomi di Indonesia?

2. Batasan Masalah

Agar tidak meluas penelitian ini dan lebih terarah, maka penulis

membatasi penelitian ini adalah pemerataan ekonomi pada aspek

pendapatan dan pengeluaran dalam perspektif ekonomi Islam tentang

keadilan ekonomi di Indonesia.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pemerataan ekonomi di Indonesia

b. Untuk mengetahui perspektif ekonomi Islam tentang keadilan

ekonomi dalam hubungannya dengan pemerataan ekonomi di

Indonesia.

2. Kegunaan Penelitian

a Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang

pemerataan ekonomi perspektif ekonomi Islam tentang keadilan

ekonomi Indonesia.

Page 23: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

12

b Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa

yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

c Sebagai masukan bagi pihak – pihak yang berkepentingan, khususnya

pihak Pemerintah.

d Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi di

Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN

Ambon.

D. Defenisi Operasional

Agar dapat dipahami judul penelitian ini secara konprehensif, maka dapat

diartikan sebagai berikut :

Pemerataan ekonomi adalah Prinsip distribusi ekonomi yang menjadi

pedoman dalam sistem ekonomi Islam adalah memperbanyak produksi (output), dan

distribusi kekayaan agar sirkulasi kekayaan meningkat dan memungkinkan membawa

pembagian yang adil diantara berbagai komponen masyarakat, serta tidak

memusatkan modal pada sebagian kecil kelompok tertentu. Kekayaan itu haruslah

didistribusikan ke seluruh komponen masyarakat untuk pemberdayaan ekonomi

umat, dan kekayaan itu tidak boleh menjadi suatu komoditi yang beredar secara

terbatas di antara orang-orang kaya saja.12

Kata keadilan dalam makna yang lebih luas masih dalam buku yang sama,

dijelaskan bahwa keadilan adalah sifat (perbuatan, perlakuan, dsb) yang adil: dia

hanya mempertahankan hak dan keadilannya; Pemerintah menciptakan keadilan bagi

12 Opcit. Rahmat Taufik. h.40

Page 24: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

13

masyarakat.13 Keadilan ekonomi adalah kata dasar keadilan adalah adil. Dalam Al-

Quran pengertian adil itu tidak hanya di wakili oleh kata “al-‘adl”, tetapi juga oleh

tiga kata lain sebagai sinonimnya yaitu “al-qisth”, “al-wazn”, dan “al-wasth”. Pada

pokoknya kata al-‘adl dan sinonimnya bermakna keseimbangan penciptaan manusia,

persamaan, pemenuhan hak yang semestinya dan menepatkan sesuatu pada

tempatnya. Makna keadilan tersebut seluruhnya terkait dengan kesadaran keTuhanan

(taqwa) sebagai landasan penerapannya. Keadilan berarti perimbangan atau keadaan

seimbang, tidak pincang. Keadilan dalam masyarakat mengharuskan masyarakat

untuk mempertimbangkan secara tepat berbagai keperluan yang ada, kemudian

menentukan pertimbangan untuk berbagai keperluan. Menentukan batas kemampuan

yang semestinya. Jika tingkat ini telahdicapai, barulah diperoleh kebaikan (al-

mashlahah), yaitu kebaikan umum yang diperlukan bagi ketahanan dan kelangsungan

secara keseluruhan. Jadi dorongan untuk memperhatikan tujuan ‘keseluruhan’. Dari

sudut pandang ini maka “bagian” hanya merupakan alat semata (bagi keseluruhan)

tanpa ada nilai tersendiri.14

13Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, EdisiKeempat, cet. pertama, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 10.

14 Op.Cit. Rahmat Taufik. h.91

Page 25: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan study kepustakaan

(library research) yang berkenaan dengan konsep pemerataan distribusi kekayaan

ditinjau dari perspektif ekonomi islam. Oleh karena itu, metode yang dipandang

sesuai, memiliki relevansi dan akurasi yang kuat untuk dipakai dalam penelitian ini

adalah metode teknis analisis.1 Isi (content analysis)2 secara kualitatif, salah satunya

dinyatakan dalam bentuk – bentuk symbolic seperti pernyataan-pernyataan tafsiran.

Lebih dari itu, data kualitatif biasanya diperoleh dari analisis tipe ideal terhadap

sesuatu masalah.3 Kajian isi berupa yang meneliti gagasan-gagasan, ide-ide, konsep-

konsep dan nilai-nilai dari berbagai pemikiran untuk menarik kesimpulan melalui

usaha menemukan karakteristik pesan (pesan khusus) dan dilakukan secara objektif

dan sistematis.4 Teknik kajian ini biasanya digunakan untuk mengkaji suatu dokumen

yang padat isinya5, seperti Al-Qur’an lebih dari itu, teknik ini dapat digunakan untuk

membuat suatu prediksi. Dengan kata lain, hasil analisis ini hendaknya dapat

1Content Analysis adalah suatu upaya untuk menelaah maksud dari isi sesuatu bentuk informasiyang termuat dalam dokumen, syair, lukisan, pidato tertulis, naskah peraturan atau perundang-undangan. Lihat Earl Babbie, The Practice of Social Research, (Belfast, California:WardswortPublishing, 1980), h. 267

2Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian.(Jakarta: Rajawali, 1990), h. 119.3Lexy J. Moeleong.Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 1997), h. 163.4Sementara Muhadji rmengatakan bahwa teknik kajian isi merupakan analisis ilmiah tentang isi

pesan suatu komunikasi.Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Yogyakarta: Rake Sarasin,1992), h. 76

5Moeleong, Metodologi PenelitianKualitatif, ibid, h. 163

Page 26: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

35

menyajikan suatu generalisasi, artinya semuanya haruslah mempunyai sumbangan

teoritik terhadap perkembangan kajian suatu disiplin ilmu.

B. Sumber Data Penelitian

1. Sumber Data

Selain sumber data primer juga diperlukan data sekunder yang

berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer. Data sekunder

dalam penelitian ini berupa dokumen. Dokumen yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah segala bentuk catatan tentang berbagai macam peristiwa

atau keadaan dimasa lalu yang memiliki nilai atau arti penting dan dapat

berfungsi sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Dokumen yang

dimaksud berupa data-data statistik yang dikeluarkan instasi terkait masalah

penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data kepustakaan. Dengan

cara mengumpulkan berbagai literature seperti buku-buku, naskah ataupun

dokumen-dokumen serta informasi lainnya yang memiliki kaitan dengan

pembahasan keadilan social dalam Islam yang penulis angkat. Data yang

dikumpulkan kemudian ditelaah dan diteliti untuk selanjutnya diklasifikasikan sesuai

dengan keperluan pembahasan ini. Kemudian data-data yang telah diklasifikasikan

disusun secara sistematis sehingga menjadi suatu pembahasan yang jelas dan mudah

Page 27: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

36

difahami maupun dianalisa.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

analisis yaitu data yang dituangkan dalam bentuk pemaparan dan uraian naratif.

Proses analisis data peneliti lakukan secara terus-menerus, bersama dengan

pengumpulan data dan kemudian dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai

dilakukan. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,2010:337), tahap-

tahapan alisis data adalah sebagai berikut6:

a. Pengumpulan data

Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apaadanya sesuai

dengan observasi dan wawancara dilapangan. Seluruh data yang sudah

diperoleh dikumpulkan menurut klasifikasinya masing-masing. Data yang

sudah terkumpul dapat langsung dianalisis.

b. Reduksi data

Reduksi data adalah memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus

penelitian. Adapun yang direduksi adalah seluruh data mengenai

permasalahan penelitian yang kemudian dilakukan penggolongan kedalam

empat bagian yaitu: Kondisi kemiskinan, kendala-kendala penaggu langan

kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan strategi penanggulangan kemiskinan

6 Matthew Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber tentang Metode –metode Baru, (Cet. I : Jakarta : UI Press,2002), h.15

Page 28: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

37

c. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data dilakukan setelah melakukan reduksi data yang akan

dipergunakan sebagai bahan laporan. Dalam penyajian data ini dapat meliputi

berbagai jenis matriks, gambar, keterkaitan serta tabel. Peyajian ini member

kemungkinan mengadakan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan

agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan.

d. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan yang berupa

pengambilan inti sari dan penyajian data yang merupakan hasil dari analisis

yang dilakukan dalam penelitian atau kesimpulan awal yang sifatnya belum

benar-benar matang, serta merupakan tahap akhir dari keseluruhan hasil

penelitian dalam teknik analisis data. Kesimpulan dari data-data yang sudah

terkumpul untuk dijadikan bahan pembahasan yaitu strategi penanggulangan

kemiskinan di Indonesia untuk periode 2010-2016.

E. Validitas Data

Teknik validitas data yang di terapkan dalam penelitian ini menggunakan

teknik triangulasi data (subjekinformasi). Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

Page 29: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

38

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.7 Triangulasi bukan sekedar

mengecek kebenaran data dan bukan untuk mengumpulkan berbagai ragam data,

melainkan suatu usaha untuk melihat dengan lebih tajam hubunganan taraber bagai

data agar mencegah kesalahan dalam analisis data. Selain itu dalam triangulasi dapat

ditemukan perbedaan informasi yang dapat merangsang pemikiran lebih mendalam

lagi.Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

pemeriksaan dengan memanfaatkan penggunaan sumber, yaitu membandingkan dan

mengecek balik derajat berbeda-beda, hal ini diperoleh dengan cara membandingkan

data hasil pengamatan dengan data dokumentasi.

7Meleong lexsy j.metodologi penilitian kualitatif, (bandung : remaja aksara )2005.hal 330

Page 30: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasaan maka dapat disimpulkan bahawa:

1. Pendistribusian ekonomi di Indonesia masih belum merata karena masih

meningkatnya capital pemilik modal yang semaking kaya dan pekerja hanya

memiliki modal tenaga dan keahliannya saja. Ketimpangan sumber daya manusia

dan sumber daya alam dalam pengelolaannya. Banyaknya pengangguran yang

menjadi sumber kemiskinan. Akar dari kemiskinan structural itu adalah

eksploitasi dan ketidakadilan.

2. Perspektif Islam tentang keadilan ekonomi dalam hubungannya dengan

pemerataan ekonomi di Indonesia yaitu dengan konsep distribusi ekonomi Islam

dalam sistem ekonomi Indonesia secara utuh. Pendistribusian ekonomi dalam

Islam ada dua sendi, yaitu kebebasan dan keadilan. Konsep distribusi yang bebas

dan adil ini hanya sebagian kecil diterapkan pemerintah Indonesia. Dari konsep

distribusi yang telah teraplikasi diantaranya dengan berdirinya Badan Amil

Zakat, serta wakaf dan secara hukum diaplikasikannya hukum waris Islam.

Namun, aplikasi konsep distribusi tersebut belum mampu memberikan kontribusi

yang berarti bagi ekonomi Indonesia.

Page 31: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

67

B. Saran-Saran

1 Sebaiknya pemerintah memaksimalkan pemenuhan kebutuhan dengan sumber-

sumber yang memadai. Distribusi kekayaan merupakan masalah yang sangat

penting, sulit, dan rumit. Penyelesaiannya secara adil akan mewujudkan

kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh komponen masyarakat. memperbanyak

produksi dan distribusi kekayaan agar sirkulasi kekayaan meningkat. Kekayaan

itu tidak boleh hanya menjadi komoditi yang beredar secara terbatas di antara

orang-orang kaya saja.

2 Prinsip distribusi yang menjadi pedoman dalam sistem ekonomi islam adalah.

Perguruan tinggi hendaknya membuka akses pada peneliti lainnya untuk

meneliti lebih dalam lagi tentang konsep distribusi dalam ekonomi Islam.

Semua pelaku ekonomi yang independen mematuhi regulasi pemerintah. Hal

ini dimaksudkan untuk menghindari stagnasi pembangunan ekonomi apabila

faktor-faktor produksi hanya dikuasai oleh segelintir orang. Adanya

pengawasan pemerintah atau dewan pengawas syariah untuk beredar dengan

baik produktivitas ekonomi untuk pendistribusian dana-dana zakat, infaq,

sadaqah dan wakafmaka akan berdampak pada:

a) Terbukanya kesempatan baru dalam berbagai lapangan kerja

b) Peluang baru menambah pendapatan.

c) Tingginya daya beli akan meningkatkan produksi

d) Meningkatnya produksi menuntut tersedianya pekerja-pekerja baru.

Page 32: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ace Partadiredja, Pengantar Ekonomika. (Yogyakarta: BPFE, 1992)

Afzalur Rahman, Muhammad As A Trader, London, The Muslim Schools Trust,1982 terj. Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, (Jakarta, YayasanSwarna Bumi, 1997)

Agusalim Lestari . Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan danDesentralisasi di Indonesia. Article, PUBLIsh. KINERJA, Volume 20,No.1, Th. 2016: Hal. 53-68. Universitas Trilogi.https://www.researchgate.net/publication/309666829 (diakses tanggal30 maret 2019, pukul 22.00 WIT)

Ahmad Muhammad Al-Assal, dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, Prinsipdan Tujuan Ekonomi Islam, terjemahan Imam Saefuddin (Bandung:Pustaka Setia, 1999)

Badan Pusat Statistik (BPS). Metodologi dan Profil Kemiskinan Tahun 2002.Jakarta : Badan Pusat Statistik. 2003

_________. Analisis dan Penghitungan Tingkat Kemiskinan Tahun 2007. Jakarta :Badan Pusat Statistik. 2007-2016.

________. Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2017.Badan Pusat Statistik:CV. Nario Sari. 2017

Baqir Ash Shadar. Muhammad, Buku Induk Ekonomi Islam, (terj) Iqtishaduna.Yudi (penerj), Cet. 1 (Jakarta: Zahra, 2008).

Boediono, Teori Pertumbuhan Ekonomi,Seri Sinopsis Pengantar Ilmu EkonomiNo. 4, (Yogyakrta; BPFE, 1999)

Chapra M.Umer, Islam and Economic Development, (USA: The InternasionalInstitute of Islamic Though (IIIT), 1992)

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Pena PundiAksara, 2017)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,Edisi Keempat, cet. pertama, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2008)

Harun Nasution dan Bahtiar Effendy (peny), Hak Asasi Manusia dalam Islam,(Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1995)

Hasan Al-Banna, Majmu’at at-Rasail, (Alexandaria, Darud Dakwah, 1989)

Hyman Minsky dalam M. Umer Chapra, Islam dan Economic Challenge, (DanaBhakti Waqaf, Yogyakarta, terjemahan, 1999)

John L. Esposito, What Everyone Needs to Know About Islam, terj. Norma Arbi’aJuli Setiawan, Islam Aktual, (Depok: Inisiasi Press, 2005)

Page 33: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

Kuncoro Mudrajad. Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi,Perencanaan, Strategi, dan Peluang. (Jakarta : Erlangga, 2004)

Lalu Muhammad Iswandi.Prinsip Dasar Pembangunan Dan PertumbuhanEkonomi Islam. Jurnal Lisan Al–Hal. Volume 5, No. 2, Desember 2013

Lincolin Arsyad. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah(Yogjakarta: BPFE, 2002)

Manan M. Abdul, Islamic Economiys, Theory and Practice, terj. M.Nastangin,Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta, Dana Bakti Waqaf, 1997)

Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi Di dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga,2000)

Michael Todaro. Pembangunan Ekonomi. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000)

Muhammad Baqir As Shadr, Iqtishaduna, (Beirut: Daar Al-Fikr. 1973)

Musthafa Assiba’i, Isytirakiyah fi al-Islam, terj. M. Abdai Ratomy, KehidupanSosial menurut Islam: Tuntunan Hidup Bermasyarakat, (Bandung: CV.Diponegoro, 1993)

Nabi bin Malik, al-Muslim fi ‘Alam al-Iqtishod (Beirut: Dar al-Syuruq, 1974),h.255. Dalam,Veithzal Rivai dan Antoni Nizar Usman. Islamic Economicsand Finance; Ekonomi dan Keuangan Islam Bukan Alternatif, TetapiSolusi. (Jakarta: PT. Gramedia, 2007)

Nejatullah Siddiqi, The History of Islamic Economic Thought. Dalam AusafAhmad dan Karim Reza Awan, Lecture on Islamic Economics, (Jeddah :IRTI IDB, 1992)

Nurul Huda, dkk. Ekonomi Pembangunan Islam. Cetakan ke-1,(Jakarta: Kencana,2015)

Pressman, Steven. Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Terjemahan EdisiPertama (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada)

Rahardjo Adisasmita, Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, PertumbuhanEkonomi dan Pertumbuhan wilayah, cetakan pertama, (Yogyakarta; GrahaIlmu, 2013)

Rahman Afzalur, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang (Muhammad as ATrader), (Jakarta: Penerbit Yayasan Swarna Bhumy)

Revrisond Baswir, Drama Ekonomi Indonesia: Belajar dari Kegagalan EkonomiOrde Baru, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004)

Sadeq Muhammad Hasan Abdul, Economic Growth in An Islamic Economy,tulisan dalam Development and Finance in Islam, (Malaysia, InternationalIslamic University Press, 1987)

Page 34: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …

Sadono Sukirno. Makro Ekonomi; Teori Pengantar. Edisi Ketiga Cetakan ke-22(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013)

Sri Mulyani, (Menteri Keuangan RI), Pidato Menteri Keuangan RepublikIndonesia Pengantar dan Keterangan Pemerintah Atas KerangkaEkonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran2019.

Sumitro Djojohadikusumo, Indonesia dalam Perkembangan Dunia : Kini danMasa Datang, (LP3ES, cet,v, 1990)

Taufik Rahmat Konsep Pemerataan Distribusi Kekayaan Ditinjau Dari PerspektifEkonomi Islam.Tesis, Program Pascasarjana Universitas Islam NegeriSultan Syarif Kasim Riau, Riau, 2011

Taqyuddin An-Nabhani, An-Nizaham al-Iqtishad Al-Islami, (Darul ummahBeirut, 1990)

Tariqi (2004) dalam Nurul Huda, dkk, Ekonomi Pembangunan Islam. Cetakan ke-1, (Jakarta: Kencana, 2015)

Sumber Internet :

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/10/17/oxz2bd415-ini-cara-pemerintah-wujudkan-pemerataan-ekonomi. (diakses pada tanggal 23Agustus 2018, pukul 06:05 WIT)

http://www.detik.com/detik.financial. Terbitan 5/2/2018. (diakses pada tanggal 23Agustus 2018, pukul 06:05 WIT)

https://biz.kompas.com/read/2017/08/29/080000728/pemerataan-ekonomi-tidak-cukup-hanya-dengan-memberikan-equality (diakses pada tanggalNovember 2018, pukul 00:35 WIT)

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40945630 (diakses pada tanggal 23November 2018, pukul 01:05 WIT)

https://www.academia.edu/23686530/Keadilan_Ekonomi_dalam_Perspektif_Ekonomi_Syariah_Sebuah_Tinjauan_Teori?auto=download (diakses padatanggal 23 November 2018, pukul 01:10 WIT)

http://keluargaharapan.com/14-kriteria-miskin-menurut-standar-bps/ (diakses padatanggal

https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html (diakses pada tanggal24 November 2018, pukul 02:30 WIT)

https://www.harian.analisadaily.com/mobile/opini/news/kesenjangan-pendapatan-per-kapita-Indonesia. Terbitan 18 Maret 2018.

Page 35: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …
Page 36: PEMERATAAN EKONOMI INDONESIA TENTANG KEADILAN …