bab i pendahuluan a. latar...

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung telah menjadi salah satu penyebab utama kematian wanita usia subur dalam dekade terakhir. Walaupun kontribusi penyakit jantung terhadap angka mortalitas relatif tetap, etiologinya berubah karena kebanyakan wanita hamil yang memiliki masalah jantung memiliki kelainan jantung konginetal (Nuning, 2009). Di dunia terdapat 15 juta orang meninggal akibat penyakit jantung atau sama dengan 30% dari total kematian di seluruh dunia. Menurut Word Heath Report (WHO), lebih dari 15 juta orang di dunia meninggal karena penyakit sirkulasi, yaitu 7,2 juta karena penyakit jantung koroner, 4,6 juta orang karena stroke, 500 ribu karena demam rematik dan penyakit jantung rematik dan 3 juta karena penyakit lainnya (Mangoenprasodjo, 2004). Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit jantung lebih banyak mendominasi kematian di dunia, daripada penyakit lainnya. Di perkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit jantung. Dari 17,3 juta ini diperkirakan 7,3 juta meninggal akibat penyakit jantung koroner dan 6,2 juta meninggal akibat stroke. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit jantung terjadi 1

Upload: ngotuong

Post on 04-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit jantung telah menjadi salah satu penyebab utama

kematian wanita usia subur dalam dekade terakhir. Walaupun

kontribusi penyakit jantung terhadap angka mortalitas relatif tetap,

etiologinya berubah karena kebanyakan wanita hamil yang memiliki

masalah jantung memiliki kelainan jantung konginetal (Nuning, 2009).

Di dunia terdapat 15 juta orang meninggal akibat penyakit

jantung atau sama dengan 30% dari total kematian di seluruh dunia.

Menurut Word Heath Report (WHO), lebih dari 15 juta orang di dunia

meninggal karena penyakit sirkulasi, yaitu 7,2 juta karena penyakit

jantung koroner, 4,6 juta orang karena stroke, 500 ribu karena demam

rematik dan penyakit jantung rematik dan 3 juta karena penyakit

lainnya (Mangoenprasodjo, 2004).

Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di

dunia. Penyakit jantung lebih banyak mendominasi kematian di dunia,

daripada penyakit lainnya. Di perkirakan 17,3 juta orang meninggal

akibat penyakit jantung. Dari 17,3 juta ini diperkirakan 7,3 juta

meninggal akibat penyakit jantung koroner dan 6,2 juta meninggal

akibat stroke. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit jantung terjadi

1

2

di negara berpenghasilan rendah dan menengah dan terjadi hampir sama

pada pria maupun wanita (World Health Organization, 2013)

Penyakit jantung bukan hanya menjadi masalah di negara

maju, tetapi juga di negara berkembang termasuk Indonesia. Di

Indonesia, berdasarkan catatan Yayasan Jantung Indonesia,

prevalensinya 7-12% per tahun. Artinya, minimal ada 16,8 juta

penduduk mengidap penyakit jantung dari 240 juta penduduk

Indonesia. Dari jumlah itu, kelompok usia reproduktif (30-50 tahun)

mencapai 50% (Lusia Kus Anna ; Kompas, 2012).

Penyakit jantung adalah penyebab utama ketiga kematian

pada wanita berusia 25 sampai 44 tahun. Karena relatif terjadi pada

wanita usia subur, penyakit jantung mempersulit pada sekitar 1%

kehamilan. Meskipun angka kematian ibu hamil yang terkait dengan

penyakit kardiovaskular telah berkurang secara nyata dalam 50 tahun

terakhir, namun penyakit jantung masih berperan signifikan dalam

mortalitas ibu hamil (Neneng, 2004).

Kasus tertinggi penyakit tidak menular di Provinsi Jawa

Tengah pada tahun 2011 adalah kelompok penyakit jantung dan

pembuluh darah. Dari total 1.409.857 kasus yang dilaporkan sebesar

62,43% (880.193 kasus) adalah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2010, yaitu sebesar

61,65% (874.668 kasus) (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah).

3

Penyakit jantung dan pembuluh darah di Kota Semarang

dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun

2010 jumlah penderita penyakit jantung dan pembuluh darah di Kota

Semarang sebesar 3672 kasus, sedangkan pada tahun 2011 sebesar

6736 kasus (Profil Kesehatan Kota Semarang).

Insiden penyakit jantung terdapat pada 1% kelahiran hidup.

Dalam kurun waktu satu tahun terdapat 2500 orang dewasa yang

mengalami penyakit jantung kongenital. Pada ibu hamil yang

mengalami penyakit jantung kongenital sebesar 0,8%. (Angelina dkk,

2011).

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan

menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI). Di Indonesia, data (SDKI,

2007) AKI telah menurun dari 307/100.000 kelahiran hidup (2004)

menjadi 228/100.000 kelahiran hidup (2007). Sementara target yang

harus dicapai sesuai kesepakatan Millenium Development Goals

(MDGs) pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup

(Departemen Kesehatan RI, 2012).

AKI di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2010 sampai tahun

2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 AKI di Provinsi Jawa

Tengah sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup, tahun 2011 AKI di

Provinsi Jawa Tengah sebesar 106,01/100.000 kelahiran hidup, dan

pada tahun 2012 AKI di Provinsi Jawa Tengah sebesar 116,34/100.000

kelahiran hidup. Angka kejadian kematian maternal pada waktu hamil

4

tertinggi pada tahun 2011, yaitu sebesar 25,57%. (Profil Kesehatan

Jawa Tengah tahun 2012).

AKI di Kota Semarang dari tahun 2010 sampai tahun 2011

mengalami peningkatan. AKI di Kota Semarang pada tahun 2010

sebesar 73,80/100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada AKI di Kota

Semarang pada tahun 2011 sebesar 119,1/100.000 kelahiran hidup.

(Profil Kesehatan kota Semarang tahun 2011).

Berdasarkan laporan puskesmas, AKI maternal di kota

Semarang pada tahun 2012 sebesar 22 kasus (80,06/100.000 KH),

mengalami penurunan bila dibandingkan AKI pada tahun 2011 sebesar

31 kasus (119,1/100.000 KH). Kematian ibu tertinggi adalah karena

eklamsi (41%). Penyebab lainnya adalah karena perdarahan (23%),

penyakit (jantung) sebesar 23%, lain-lain (emboli air ketuban) sebesar

9% dan karena infeksi (4%) (Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota

Semarang tahun 2012).

Berdasarkan data dari RSUD Kota Semarang selama tahun

2012 didapatkan sebanyak 15 kasus kehamilan dengan penyakit jantung

yang disebabkan karena penyakit jantung koroner, kelainan jantung

kongenital, penyakit jantung pada saat kehamilan. Berdasarkan hal itu,

peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus “Asuhan Kebidanan pada

Ibu Hamil Patologis dengan Penyakit Jantung” di RSUD Kota

Semarang”.

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan latar belakang di atas maka

dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Asuhan Kebidanan

pada Ibu Hamil Patologis dengan Penyakit Jantung di RSUD Kota

Semarang?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memperoleh Pengalaman nyata dalam melaksanakan

asuhan kebidanan pada kehamilan patologi dengan penyakit

jantung menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengumpulan data dasar pada kehamilan patologi

dengan penyakit jantung

b. Menginterpretasikan data pada kehamilan patologi dengan

penyakit jantung

c. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada kehamilan patologi

dengan penyakit jantung

d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada

kehamilan patologi dengan penyakit jantung

e. Merencanakan asuhan kebidanan pada kehamilan patologi

dengan penyakit jantung

6

f. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan patologi

dengan penyakit jantung

g. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada

kehamilan patologi dengan penyakit jantung

D. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Wanita hamil dengan penyakit jantung

2. Tempat

RSUD Kota Semarang

3. Waktu

April sampai dengan Juni 2013

E. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk memberikan pengalaman dan sebagai perbandingan

teori dan praktek dalam melakukan asuhan kebidanan pada Ibu

Hamil Patologi dengan Penyakit Jantung

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Asuhan kebidanan kehamilan patologi ini dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi tenaga kesehatan

7

agar bisa menjadi lebih baik dalam meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan di masyarakat.

c. Bagi Institusi pendidikan

Dengan adanya asuhan kebidanan kehamilan patologis ini,

diharapkan dapat memberikan masukan dalam sistem

pendidikan, terutama untuk materi perkuliahan dan

memberikan gambaran serta informasi bagi mahasiswa

selanjutnya.

2. Manfaat Teoretis

Dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi

dengan penyakit jantung.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Survey pendahuluan

2. Anamnesa

3. Pemeriksaan fisik

4. Studi dokumentasi