bab 5 laporan

Upload: jevier-arios

Post on 07-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    1/26

    BAB V

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN

    PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu merupakan

     perusahaan yang menjalankan proses produksi secara terus menerus sehingga

    mesin dan peralatan bekerja selama 2 jam dalam satu hari. !al ini membutuhkan

    kondisi mesin dan peralatan yang baik agar mendukung proses produksi pabrik 

    tersebut. Telah ditentukan sebelumnya bahwa yang akan menjadi objek penelitian

    adalah Cane Cutter atau Mesin Pencacah Tebu.

    Cane Cutter   merupakan mesin yang bersi"at critical unit   karena proses

    awal produksi gula kristal putih terjadi disini. Tebu yang sudah dipanen akan

    terlebih dahulu dicacah menggunakan mesin ini sebelum dilakukan proses

     penggilingan. #pabila pada unit Cane Cutter  terganggu kinerjanya akan berakibat

    terhentinya proses giling hal ini akan berdampak pada terhambatnya proses

     pengolahan gula lebih lanjut karena bahan baku nira mentah terhenti pasokannya.

    $leh karena itu perlu dilakukan pengukuran kinerja mesin untuk mengetahui

    tingkat e"ekti%itas penggunaan mesin dengan menggunakan metode Overall 

     Equipment Effectiviness &$''(.

    )ntuk melakukan pengukuran e"ekti%itas mesin menggunakan Overall 

     Equipment Effectiveness  &$''( pada Cane Cutter   ini dibutuhkan data yang

     bersumber dari laporan produksi bulanan dan delay Cane Cutter   bulanan. *ata

    yang digunakan adalah dalam periode +ebruari 2,- sd. /uli 2,-0 data ini

    digunakan karena masa giling tebu di pabrik setiap tahunnya berlangsung dari

    1-

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    2/26

    12

     bulan +ebruari sd /uli. *ata tersebut dikelompokkan atas beberapa kategori

    sebagai berikut.

    5.1. Pengumpulan Data Overall Equipment Effectiveness

    5.1.1. Data Down Time

    *ata down time adalah jam berhenti mesin akibat kerusakan yang terjadi

    sehingga proses produksi berhenti0 adapun data down time  mesin saat proses

     produksi dari bulan +ebruari sd /uli 2,- adalah sebagai berikut3

    Tabel 5.1. Jumlah Down time

    Bulan Jumlah Jam Berhent !Jam"

    +ebruari -,,04

    Maret 2402

    #pril -50

    Mei 6

    /uni 0

    /uli 20

    Sumber: Laboratorium Pabrik Gula Kwala Madu P! Perkebunan "usantara ## 

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    3/26

    16

    5.1.#. Data Pr$%u&'

    *ata produksi cane cutter PT Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala

    Madu periode +ebruari sd /uli 2,- adalah3

    -. Tebu dicacah adalah jumlah tebu yang diproses pada mesin cane cutter  yang

    selanjutnya akan diproses pada penggilingan.

    2. Total scrap adalah jumlah ampas yang dihasilkan stasiun gilingan yakni setelah

     proses akhir pada mesin gilingan kelima. Proses pencacahan merupakan

    keadaan yang continue sehingga scrap dari mesin cacah merupakan ampas dari

    hasil gilingan0 semakin baik pencacahan tentunya ampas gilingan akan semakin

    halus dan beratnya minimum.

    *ata pencacahan tebu segar pada mesin Cane Cutter  periode +ebruari s.d /uli

    2,- dapat dilihat pada tabel .2.

    Tabel 5.#. Data Pen(a(ahan pa%a Me'n Cane Cutter 

    Tahun BulanTebu % )a(ah

    !T$n"

    T$tal Scrap !Ampa'"

    !T$n"

    2,-

    +ebruari 55042 7,086Maret 688504- 5-0,

    #pril 7,470 77-0,

    Mei 27205 -,2804

    /uni 56,,064 -82702

    /uli -244086 57042

    Sumber: Laboratorium Pabrik Gula Kwala Madu P! Perkebunan "usantara ## 

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    4/26

    1

    5.1.*. Data Loading Time

    *ata loadin$ time  meliputi jam kerja yang seharusnya selama proses

     produksi berlangsung setiap bulannya &tanpa ada jam henti(0 adapun data jam

    kerja selama proses produksi adalah sebagai berikut3

    Tabel 5.*. Data Loading Time

    Bulan Jumlah Loading Time !Jam"

    +ebruari 48

    Maret 82

    #pril 82Mei 82

    /uni 82

    /uli 82

    Sumber: Laboratorium Pabrik Gula Kwala Madu P! Perkebunan "usantara ## 

    5.#. Peng$lahan Data Overall Equipment Effectiveness

    5.#.1. Perhtungan Ideal Cycle Time

     #deal c%cle time ditentukan berdasarkan pada lama waktu mesin untuk 

    memproses produk. Kapasitas terpasang mesin dalam sehari adalah ,,, ton

    tebu9jam yang dapat dicacah pada mesin Cane Cutter . Maka dapat dihitung ideal 

    c%cle time sebagai berikut.

     #deal c%cle time ¿24 jam /4000 ton=0,006 jam / ton

    5.#.#. Perhtungan Availability

     &vailabilit% adalah rasio dari operation time  dengan menghilangkan

    downtime mesin terhadap loadin$ time. :umus untuk menghitung availabilit%

    ratio adalah3

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    5/26

    1

     Availability=OperationTime

     Loading Time  x100

    :umus untuk menghitung operation time adalah3

    Operationtime= Loading Time−Total Down Time

    Operation time merupakan waktu yang tersedia per bulan dikurangi

    dengan waktu downtime &jam berhenti(.

     'owntime merupakan waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan

     proses produksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin maka mesin

    tidak dapat melakukan proses produksi sebagaimana mestinya.

    !asil perhitungan downtime Cane Cutter untuk periode +ebruari sd /uli

    2,- dapat dilihat pada Tabel ..

    Tabel 5.+. T$tal Downtime Me'n Cane Cutter  untu& Per$%e ,ebruar '% Jul

    #-15

    Bulan Jumlah Jam Berhent

    !Jam"

    +ebruari -,,04

    Maret 2402

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    6/26

    18

    #pril -50

    Mei 6

    /uni 0/uli 20

    Sumber: Laboratorium Pabrik Gula Kwala Madu P! Perkebunan "usantara ## 

    Perhitungan availabilit%  dilakukan dengan melihat operation time.

    Operation time  merupakan hasil pengurangan loadin$ time dengan downtime

    mesin. :umus yang digunakan untuk melakukan perhitungan avalabilit%  adalah

    sebagai berikut3

    Operationtime= Loading time− Downtime

    ;ehingga3

     Availability=OperationTime

     Loading Time  x100

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    7/26

    14

    Februari Maret April Mei Juni Juli0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    Nilai Availability

     Availability 

     Nilai &vailabilit% tertinggi terjadi pada bulan Mei dan terendah terjadi pada bulan

    +ebruari0 gra"ik nilai &vailabilit% dapat dilihat pada Gambar .-.

    Gambar 5.1. Gra/& Nla Availability Me'n Cane Cutter Pa%a Bulan

    ,ebruar 0Jul #-15

    5.#.*. Perhtungan erformance Efficiency

     Performance efficienc%  pada pabrik gula adalah dengan melihat seberapa

     besar kapasitas eksklusi" giling per jam dibanding dengan kapasitas giling

    terpasang pada pabrik. :umus yang digunakan adalah sebagai berikut3

     Performance Efficiency= Processed Amount x Ideal cycle time

    Operationtime  x100

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    8/26

    15

     Performance Efficiency=45884,72 x 0,006

    475,25 x 100=57,92

    !asil perhitungan  Performance Efficienc% Cane Cutter Periode +ebruari

    sd /uli 2,- dapat dilihat pada tabel .8.

    Tabel 5.. erformance Efficiency Me'n Cane Cutter  untu& Per$%e ,ebruar

    '% Jul #-15

    Tahun BulanTebu % )a(ah  Ideal Cycle Time

    !Jam2T$n"

    Operation Time

    !Jam"

     erformance

    !"!T$n"

    2,-

    +ebruar 

    i55042 ,0,,8 402

    4072

    Maret 688504- ,0,,8 7804 68055

    #pril 7,470 ,0,,8 8,0 5086

    Mei 27205 ,0,,8 82- -0-6

    /uni 56,,064 ,0,,8 870 57058

    /uli -244086 ,0,,8 5-0 207

    Sumber: Pen$ola(an 'ata

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    9/26

    17

    =erdasarkan nilai  Performance Efficienc% pada Tabel .8. dapat dilihat

    nilai Performance Efficienc% tertinggi terjadi pada bulan /uni dan terendah terjadi

     pada bulan Maret0 gra"ik nilai  Performance Efficienc% dapat dilihat pada Gambar 

    .2.

    Februari Maret April Mei Juni Juli

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    Performance Eciency

    Performance Ecienc!

    Gambar 5.#. Gra/& Nla erformance Efficiency Me'n Cane Cutter Pa%a

    Bulan ,ebruar 0Jul #-15

    5.#.+. Perhtungan !ate of "uality roduct 

     )ate of qualit% product merupakan rasio produk baik yang dihasilkan

    sesuai dengan spesi"ikasi kualitas produk yang ditentukan. Pada mesin cane

    cutter kemampuan mesin mencacah dibanding dengan ampas yang dihasilkan pada

    akhir gilingan merupakan indikator tingkat kualitas produk yang dihasilkan.

    :umus untuk menghitung rate of qualit% product  adalah3

     Rate of uality product = Process amount − Deffect amount 

     Process amount 

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    10/26

    1-,

    ¿ !umla" Tebu Dicaca"(Ton)−!umla" Ampas(Ton)

    !umla" Tebu Dicaca"

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    11/26

    1--

    Februari Maret April Mei Juni Juli

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    Rate Of Quality 

    "ate #f $ualit!

    Gambar 5.*. Gra/& Nla !ate of "uality Me'n Cane Cutter Pa%a Bulan

    ,ebruar 0Jul #-15

    5.#.5. Perhtungan Overall Equipment Effectiveness !OEE"

    ;etelah nilai availabilit%+ performance efficeienc%+ dan rate of qualit%

     product  pada cane cutter  diperoleh maka dilanjutkan dengan menghitung overall 

    equipment effectiveness  &$''(. #dapun gra"ik yang menunjukkan nilai

    availabilit%+ performance efficeienc%+ dan rate of qualit% product  pada cane cutter 

    dari bulan +ebruari > /uli 2,- dapat dilihat pada Gambar .. :umus untuk 

    melakukan perhitungan $'' adalah3

    OEE ( )= Availability ( ) x PerformanceEfficiency ( ) x#uality Rate ( )

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    12/26

    1-2

    Februari Maret April Mei Juni Juli

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    A%ailablit! Performance Ecienc! &olumn1

    Gambar 5.+. Gra/& Nla Availability& erformance Efficeiency& %an !ate of 

    "uality roduct  Me'n Cane Cutter Pa%a Bulan ,ebruar 0Jul #-15

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    13/26

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    14/26

    1-

    5.*. Pengumpulan Data 6en%emen

    :endemen gula tebu dalam suatu pabrik gula merupakan nilai dari proses

     produksi yang dicapai oleh pabrik tersebut dalam mengasilkan gula kristal dari

    tebu yang diolah. Nilai rendemen gula PG Kwala Madu mempengaruhi

     produkti%itas perusahaan0 semangkin tinggi rendemen gula maka produkti%itas

     perusahaan juga akan semakin tinggi. #dapun nila rendemen pada Pabrik Gula

    Kwala Madu PT. Perkebunan Nusantara II dapat dilihat pada Tabel .7.

    Tabel 5.7. Data Nla 6en%emen

    Bulan Nla 6en%emen

    +ebruari 0

    Maret 80,6

    #pril 80-

    Mei 804

    /uni 805

    /uli 805Sumber: Laboratorium Pabrik Gula Kwala Madu P! Perkebunan "usantara ## 

    5.*.1. Pemaparan 'aterial (alance Hngga %%apat&an Nla 6en%emen

    Proses produksi mulai dari tebu yang masuk hingga didapatkan output 

     berupa gula kristal dapat diketahui dari material balance. #dapun pemaparan

     proses didapatkannya rendemen pada bulan +ebruari sebagai contoh0 dapat dilihat

    dengan pemaparan material balance sebagai berikut3

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    15/26

    1-

    Gambar 5.. 'aterial (alance Pr$'e' Peng$lahan Tebu Men8a% Gula 9r'tal

    PG 9:ala Ma%u pa%a Bulan ,ebruar

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    16/26

    1-8

    =erdasarkan pemaparan material balance  pada Gambar .. dapat

    dijelaskan nilai rendemen yang diperoleh berdasarkan gula kristal yang dihasilkan

     jumlah tebu yang diproses. Nilai rendemen pada bulan +ebruari dapat dihitung

    dengan rumus 3

     Nilai :endemen A &$utput9input( B -,,? A &22955042(B-,,?

      A ,0 B -,,? A 5;5+

    5.+. Pengumpulan Data )ault Tree Analysis

    Metode 0ault ree &nal%isis digunakan untuk mencari "aktor apa saja yang

    mempengaruhi rendemen gula pada PG Kwala Madu.

    5.+.1. Data Prmer

    *ata primer yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data penyebab

    rendahnya nilai rendemen gula yang diperoleh PG. Kwala Madu. +aktor"aktor 

     penyebab rendahnya rendemen gula &event dalam metode 0&(  adalah sebagai

     berikut3

    -. +aktor kebun tebu.

    a. Kualitas tebu yang buruk 

     b. Tebu yang tidak bersih saat ditebang

    2. +aktor Pabrik 

    a. Terlalu lama jarak waktu antara tebu yang sudah ditebang hingga digiling

     b. Proses produksi yang tidak optimum

    5.+.#.

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    17/26

    1-4

    Tabel 5.1-. Da/tar 6e'p$n%en

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    18/26

    1-5

    -,, Probabilitas kejadian -,,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    7, Probabilitas kejadian 7,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    5, Probabilitas kejadian 5,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan4, Probabilitas kejadian 4,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    8, Probabilitas kejadian 8,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    , Probabilitas kejadian ,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    , Probabilitas kejadian ,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    6, Probabilitas kejadian 6,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    2, Probabilitas kejadian 2,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    -, Probabilitas kejadian -,? dari seluruh kecacatan 9 kegagalan

    5.5. Peng$lahan )ault Tree Analysis

    5.5.1. Peng$lahan Data Ha'l

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    19/26

    1-7

    yang paling mempengaruhi rendahnya nilai rendemen gula yang dilihat dari

    hubungan antara basic event dengan di%isi dari sta"" ahli yang memberikan nilai.

    =obot ,0- akan diberikan kepada di%isi yang tidak bertanggung jawab

    secara langsung terhadap basic e%ent dan bobot ,0 akan diberikan kepada di%isi

    yang bertanggung jawab secara langsung terhadap basic event! Nomor basic event 

    yang bertanggung jawab langsung terhadap responden ditampilkan pada Tabel

    .-.

    Tabel 5.1+. Hubungan (asic Event %engan D='

    N$m$r D='

    -

    Manajer Kebun2

    6

    Manajer Maintenance+Manajer produksi

    84

    5

    !asil probabilitas basic event   setelah dilakukan pembobotan ditampilkan pada

    Tabel .-.

    5.5.#. Perhtungan P$n Pr$bablta' )ault Tree Analysis !,TA"

    Metode +T# digunakan untuk mengidenti"ikasi masalah dan menentukan

     probabilitas terjadinya kegagalan yang sering terjadi pada proses produksi.

    Gambar fault tree anal%sis dapat dilihat pada Gambar .8.

    Cangkahlangkah menyusun fault tree anal%sis3

    -. Tentukan kejadian yang paling atas0 disebut juga kejadian utama yang

    merupakan elemen utama pada permasalahan.

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    20/26

    12,

    Tabel 5.15. Nla Pr$bablta' ,a&t$r Penebab 6en%ahna 6en%emen

    N$

     (asic Event 

    Mana8er

    Pr$%u&'

    Mana8er

    9ebun

    Mana8er

     'aintenanc

    e

    T$tal

    -

    Tidak dilakukan pengukuran

    kadar sukrosa optimum pada

    tebu secara rutin. ,0, ,02 ,0,,06

    2

    Penebangan tebu tidak tepat

    waktu saat kadar sukrosa tebu

    optimum. ,0,8 ,025 ,0,,0-

    6

    Proses penebangan tebu yang

    tidak menggunakan mesin

    modern ,0, ,02 ,0,8,06

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    21/26

    12-

    Tabel 5.15. Nla Pr$bablta' (asic Event Penebab 6en%ahna Nla

    6en%emen !Lan8utan"

    N

    $ (asic Event  Mana8er

    Pr$%u&'

    Mana8e

    r 9ebun

    Mana8er

     'aintenanc

    e

    T$tal

    Tidak dilakukan inspeksi

    kebersihan tebu setelah ditebang ,0, ,02 ,0,5 ,064

    ;ering terjadi kerusakan mesin

    cane cutter sebagai mesin proses

    sebelum tebu digiling ,02, ,0,8 ,068,0

    8

    ;ering terjadi kerusakan rantai

    conve%er pembawa tebu ,02, ,0,8 ,025 ,0

    4

     Nilai $'' mesin cane cutter  

    dibawah ;NI dan ;tandar

    Internasional ,02 ,0, ,025,04

    5

    Mesin proses produksi yang

    sangat tua ,068 ,0,5 ,068 ,05,

     

    2. Tetapkan batasan  fault tree anal%sis yakni permasalahan pada kebun dan

     permasalahan pada pabrik. :endahnya nilai rendemen gula merupakan

    kejadian top event  pada +T#.

    6. Periksa sistem untuk mengerti bagaimana elemenelemen saling berhubungan

    antara satu dengan yang lain. Tentukan gerbang #N* dan $:. )ntuk gerbang

    #N* adalah top element 0 sedangkan yang termasuk gerbang $: adalah

     penyebab kerusakan dan "aktor"aktor penyebab kerusakan.

    . =uat  fault tree anal%sis pada kejadian paling atas dan bekerja ke arah bawah.

    +T# dapat dilihat pada Gambar .8.

    . #nalisis +T# untuk mengidenti"ikasi perbaikan yang akan dilakukan dalam

     jangka panjang dan pendek.

    *iagram  0ault ree &nal%sis &+T#( penyebab rendahnya nilai rendemen

    gula ditampilkan pada Gambar .8.

    Perhitungan probabilitas ditampilkan sebagai berikut3

    P -( A P-a( D P-b(

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    22/26

    122

    A &P-a( D P-b(( > &P-a( B P-b((

    A &,06 D ,0-( > &,06 B ,0-( A ,08-

    P ( A Pc( D Pd(

    A &Pc( D Pd(( > &Pc( B Pd((

    A &,06 D ,064( > &,06 B ,064( A ,05

    P &=6( A P&=6e( D P&=6"(

    A &P&=e( D P&=6"(( > &P&=6e( B P&=6"((

    A &,0 D ,0( > & ,0 B ,0( A ,04

    P &=( A P&=g( D P&=h(

    A &P&=g( D P&=h(( > &P&=g( B P&=h((

    A &,04 D ,05,( > &,04 B ,05,( A ,07-

    P ( A P-( D P(

    A &P&-( D P&2(( > &P&-( B P&2((

    A &,08- D ,05( > &,08- B ,05( A ,046

    P &=( A P&=6( D P&=(

    A &P&=6( D P&=(( > &P&=6( B P&=((

    A &,04 D ,07-( > &,04 B ,07-( A ,074

    *ari perhitungan probabilitas dengan metode +T# didapatkan penyebab

    rendahnya nilai rendemen gula disebabkan oleh "aktor pabrik dengan nilai

     probabilitas ,074 sedangkan probabilitas terkecil penyebab rendahnya rendemen

    gula adalah "aktor kebun tebu dengan nilai probabilitas ,046.

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    23/26

    126

    =erdasarkan nilai probabilitas yang menyatakan bahwa "aktor pabrik yang paling

     berpengaruh terhadap nilai rendemen0 hal itu berhubungan kepada nilai e"ekti%itas

    mesin cane cutter  yang rendah0 bahwa nilai e"ekti%itas mesin cane cutter   yang

    rendah mempengaruhi nilai rendemen gula yang rendah pula.

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    24/26

    12

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    25/26

    12

    Gambar 5.. Bagan )ault Tree Analysis 6en%ahna Nla 6en%emen Gula PG 9:ala Ma%u

  • 8/18/2019 Bab 5 Laporan

    26/26

    128