bab 2 landasan teori - library & knowledge...

50
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005: 22), sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi membentuk satu kesatuan yang utuh. Menurut Whitten (2007: 7), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berkaitan dan bersama-sama memiliki berfungsi untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem adalah kumpulan komponen atau elemen yang memiliki fungsi berbeda-beda, namun dikarenakan fungsi yang berbeda tersebut, mereka saling berkerja sama dan berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan secara bersama-sama. 2.1.2 Pengertian Data Menurut O’Brien (2005: 26), data adalah fakta-fakta mentah atau pengamatan-pengamatan yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi-transaksi bisnis.

Upload: vuquynh

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2005: 22), sistem adalah kumpulan elemen-elemen

yang saling berhubungan atau berinteraksi membentuk satu kesatuan

yang utuh.

Menurut Whitten (2007: 7), sistem adalah sekelompok komponen

yang saling berkaitan dan bersama-sama memiliki berfungsi untuk

mencapai hasil yang diinginkan.

Menurut pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem adalah

kumpulan komponen atau elemen yang memiliki fungsi berbeda-beda,

namun dikarenakan fungsi yang berbeda tersebut, mereka saling berkerja

sama dan berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan

secara bersama-sama.

2.1.2 Pengertian Data

Menurut O’Brien (2005: 26), data adalah fakta-fakta mentah atau

pengamatan-pengamatan yang biasanya mengenai fenomena fisik atau

transaksi-transaksi bisnis.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

8

Menurut Whitten (2007: 21), data adalah fakta mentah mengenai

orang-orang, tempat, kejadian dan sesuatu yang penting bagi organisasi.

Biasanya fakta tersebut belum memiliki arti.

Menurut Gary (2003: 8), data adalah bahan baku yang dibutuhkan

sistem informasi untuk diubah menjadi informasi yang berguna.

Berdasarkan pengertian diatas, data adalah fakta mentah yang belum

memiliki makna dan merupakan bahan baku untuk sistem informasi.

2.1.3 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2005: 27), informasi adalah data yang telah diubah

menjadi konteks yang memiliki makna dan berguna bagi pengguna

tertentu.

Menurut Brian K.Williams (2007: 25), informasi adalah data yang

telah dirangkum atau dimanupulasi untuk digunakan dalam pembuatan

keputusan.

Menurut Rainer (2009: 6), informasi adalah data yang telah

diorganisir sehingga data tersebut memiliki makna dan nilai bagi

penerimanya.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa informasi

adalah data yang telah diolah, dirangkum sehingga memiliki arti dan

berguna bagi penerimanya dalam pembuatan keputusan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

9

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Whitten (2007: 6), sistem informasi adalah suatu susunan

orang, data, proses dan teknologi informasi yang saling berinteraksi

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan memberikan hasil

berupa informasi yang dibutuhkan untuk menunjang sebuah perusahaan.

Menurut O’Brien (2005: 6), sistem informasi dapat diorganisir dengan

sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, dan data untuk dikumpulkan, diubah, dan informasi

disebarkan ke dalam sebuah organisasi.

Menurut Gary (2003: 4), sistem informasi merupakan kombinasi

antara teknologi informasi, sumber daya manusia dan data yang dikelola

untuk mendukung kebutuhan bisnis.

Menurut ketiga pengertian diatas, sistem informasi adalah kumpulan

dari beberapa komponen (orang, data, proses, teknologi informasi) yang

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk dikumpulkan,

diproses, disimpan dan menghasilkan informasi yang dapat bermanfaat

bagi suatu organisasi.

2.1.5 Pengertian Business Process

Menurut Whitten (2007: 21), business process adalah pekerjaan,

prosedur, dan aturan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis,

yang terlepas dari teknologi informasi yang digunakan untuk

mengotomatisasikan atau mendukung pekerjaan tersebut.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

10

Input � Proses � Output

Proses bisnis merupakan kumpulan kegiatan dalam suatu organisasi

untuk mencapai tujuan. Kumpulan kegiatan tersebut dapat dikerjakan

secara berurutan atau paralel. dalam melaksanakan proses bisnis tersebut

melibatkan material berupa input yang akan diolah menjadi output.

Gambar 2.1 Proses Bisnis

2.1.6 Pengertian Business Function

Menurut Whitten (2007: 51), business function adalah sekelompok

proses terkait yang mendukung bisnis tersebut. Fungsi dapat diuraikan ke

dalam subfungsi lain dan akhirya melakukan melakukan tugas-tugas

tertentu.

2.1.7 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.1.7.1 Analisis Sistem

Menurut Whitten (2007: 160), analisis sistem adalah teknik

pemecahan masalah yang diuraikan suatu sistem menjadi bagian-

bagian komponen yang bertujuan untuk mengetahui seberapa baik

bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk

mencapai tujuannya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

11

Menurut Rainer (2009: 304), analisis sistem adalah pemeriksaan

masalah bisnis berupa rencana organisasi untuk menyelesaikannya

dengan bantuan sistem informasi.

Berdasarkan pengertian diatas, analisis sistem dapat diartikan

sebagai suatu teknik penyelesaian masalah dengan mengurai suatu

sistem ke berbagai komponen untuk mengetahui kinerja dan

interaksi antar masing-masing komponen, agar komponen-

komponen tersebut dapat bekerja sesuang dengan tujuan yang

diharapkan organisasi.

2.1.7.2 Perancangan Sistem

Menurut Whitten (2007: 160), perancangan sistem adalah suatu

teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi untuk analisis

sistem, yang memasangkan atau mengumpulkan kembali potongan

komponen sistem ke sistem yang lengkap. Dalam perancangan

sistem, dapat melibatkan penambahan, penghapusan dan pengisian

potongan relatif yang terdapat dalam sistem asli.

2.1.8 Object-Oriented Analysis and Design

Menurut Whitten (2007: 163), object-oriented analysis and

design adalah suatu kumpulan alat dan teknik untuk pengembangan

sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk membangun

sebuah sistem dan perangkat lunaknya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

12

Menurut Satzinger (2009: 60), object-oriented analysis and

design dibagi 2 yaitu object-oriented analysis (OOA) dan object-

oriented design (OOD). Object-oriented analysis mendefinisikan

semua jenis objek yang melakukan kegiatan atau pekerjaannya

dalam sistem dan menunjukkan use case apa yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas yang berorientasi pada objek. Sedangkan

object-oriented design mendefinisikan semua jenis objek yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat

dalam sistem, menunjukkan bagaimana objek tersebut beriteraksi

dalam menyelesaikan tugas-tugas dan memperbaiki definisi dari

masing-masing jenis objek sehingga dapat diimplementasikan

dengan bahasa atau lingkungan tertentu.

Gambar 2.2 Persyaratan model untuk pendekatan

tradisional dan pendekatan object-oriented

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

13

Berikut merupakan hubungan dalam model object-oriented:

Gambar 2.3 Hubungan dalam model object-oriented

2.1.8.1 Diagram UML

Menurut Whitten (2007: 371), UML (Unified Modelling

Language) adalah seperangkat konvensi yang digunakan untuk

menspesifikasikan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat

lunak dalam objek tertentu.

Menurut Satzinger (2009: 547), pendekatan object-oriented

menyediakan UML diagram untuk permodelan dialog antara

pengguna dengan komputer.

1. Rich Picture

Menurut Mathiassen (2000: 26), rich picture adalah

penggambaran secara informal yang menunjukkan pemahaman

ilustrasi dari suatu situasi.

2. Class Diagram

Menurut Satzinger (2009: 60), class diagram adalah model grafis

yang digunakan dalam pendekatan berorientasi objek untuk

menunjukkan kelas-kelas suatu objek yang ada di dalam sistem.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

14

3. State Machine Diagram

Menurut Satzinger (2009: 242), state machine diagram adalah

diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

wilayah dan transisi.

4. Use Case Diagram

Menurut Satzinger (2009: 242), use case diagram adalah sebuah

diagram untuk menunjukkan peran berbagai pengguna dan

bagaimana peran tersebut digunakan di dalam suatu sistem.

5. Use Case Description

Menurut Satzinger (2009: 126), use case description adalah daftar

langkah-langkah yang diperlukan dalam proses antara aktor dan

sistem.

Model sistem informasi yang melibatkan daftar sederhana,

misalnya daftar fitur, input, output, peristiwa, atau pengguna.

Daftar adalah bentuk model deskriptif atau naratif yang singkat,

spesifik, dan berguna.

6. System Sequence Diagram

Menurut Satzinger (2009: 242), system sequence diagram adalah

sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan diantara aktor

eksternal dan sistem selama suatu skenario.

Menurut Mathiassen (2000: 659), sequence diagram adalah

diagram UML dari model logika pada use case yang

menggambarkan interaksi pesan antara objek dalam urutan waktu.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

15

7. Activity Diagram

Menurut Satzinger (2009: 141), acitivity diagram adalah sebuah

jenis dari digram alur kerja yang menggambarkan aktivitas

pengguna dan alur dari aktivitas yang berurutan tersebut.

2.1.8.2 System Definition

Menurut Mathiassen (2000: 24), system definition adalah

gambaran singkat dari suatu sistem komputerisasi yang dinyatakan

dalam bahasa alamiah.

2.1.8.3 Problem Domain

Menurut Mathiassen (2000: 6), problem domain adalah bagian

dari suatu konteks yang dikelola, dimonitor atau dikontrol oleh

sistem.

2.1.8.4 Application Domain

Menurut Mathiassen (2000: 6), aplication domain adalah sebuah

organisasi yang mengelola, memonitor, atau mengendalikan problem

domain.

2.1.8.4.1 Usage

Menurut Mathiassen (2000: 119), usage memiliki tujuan untuk

menentukan bagaimana aktor berinteraksi dengan sistem. Hasil dari

usage ini adalah untuk menggambarkan semua use case dan aktor.

Dalam hal ini, penggambaran harus didasarkan pada pemahaman

application domain.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

16

Menurut Mathiassen (2000: 119), usage memiliki prinsip yaitu

menentukan application domain dengan use case, melakukan

evaluasi terhadap kolaborasi antara use case dengan pengguna, dan

melakukan penilaian terhadap perubahan dalam application

domain. Dengan melakukan penilaian ini, maka dapat dilakukan

perbaikan khususnya pada interface yang dibutuhkan.

Menurut Mathiassen (2000: 119-120), usage memiliki 2 konsep

yaitu actor dan use case. Actor adalah sebuah abstraksi dari

pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem target.

Use case adalah pola dari interaksi antara sistem dan aktor dalam

application domain.

2.1.8.4.2 Interface

Menurut O’Brien (2005: 705), interface adalah suatu

pembatasan antara 2 sistem. Contohnya seperti pembatasan antara

komputer dengan peralatan periferalnya.

Menurut Mathiassen (2000: 151), interface adalah suatu fasilitas

yang membuat model sistem dan fungsi sistem tersedia untuk aktor.

Dari pengertian diatas, maka interface dapat dikatakan sebagai

penghubung antara 2 sistem atau pengguna dengan sistem yang

dapat membuat keduanya berinteraksi satu sama lain.

2.1.9 Blueprint

Menurut Larocca (1999: 96), Blueprint adalah salah satu alat

dokumentasi yang sangat berguna sebagai sumber informasi global

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

17

untuk mengimplementasikan ERP. Adapun tahapan yang dilakukan

yaitu:

a. Rencana pembaruan proyek

b. Dokumentasi yang lengkap dan telah disetujui

c. Hierarki proses bisnis dan perancangannya

d. Perancangan yang diusulkan

e. Identifikasi gap

f. Penilaian organisasi dan perubahan proses bisnis

g. Konfirmasi pelaksanaan tanggal implementasi

Tujuan blueprint adalah proses perancangan usulan yang telah

disetujui dan perencanaan untuk diimplementasikan.

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 ERP

2.2.1.1 Pengertian ERP

Menurut O’Brien (2005: 216), Enterprise Resource Planning

(ERP) adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh

modul software suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis

dasar internal perusahaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

18

Menurut F. Monk dan J. Wagner (2009: 1), ERP adalah perangkat

lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengkoordinasikan informasi dalam setiap bidang bisnis. ERP

membantu mengelola proses bisnis perusahaan yang luas. ERP

software mendukung operasi yang efisien dari proses bisnis dengan

mengintegrasikan seluruh tugas-tugas bisnis yang terkait dengan

penjualan, pemasaran, manufaktur, logistik, akuntansi, dan staf.

Menurut Deloitte Consulting dalam buku Enterprise Resource

Planning (2005: 2), ERP adalah sistem yang memungkinkan

perusahaan untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses

bisnis, menghasilkan dan mengakses informasi secara real-time.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ERP

adalah sistem yang mengintegrasikan proses bisnis dasar internal

perusahaan seperti penjualan, pemasaran, manufaktur, logistik, dan

staf sehingga dapat menghasilkan dan mengakses informasi secara

real-time.

2.2.1.2 Sejarah sistem ERP

Sebelum adanya sistem ERP, pada tahun 1960, kebanyakan

sistem masih berfokus pada pengendalian persediaan. Kemudian

pada tahun 1970, fokus tersebut bergeser kepada MRP (Material

Requirements Planning), yang digunakan dengan menerjemahkan

jadwal utama produk yang dibutuhkan dan Bill of Material (BOM)

untuk perencanaan, pengadaan komponen bahan baku, barang

setengah jadi, dan barang jadi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

19

Seiring berjalannya waktu, sistem MRP diperluas dengan

menambahkan alat bantu berupa sistem untuk perencanaan penjualan

dan produksi, jadwal pembuatan produk, proses pemesanan yang

dilakukan oleh konsumen. Pengembangan sistem ini, dikenal dengan

nama Close Loop MRP. Kemudian pada tahun 1980, sistem MRP

mengalami perluasan pada area fungsional Akuntansi Keuangan dan

manajemen sumber daya, yang dikenal dengan istilah MRP II.

Pada tahun 1990-an, sistem ERP diperluas pada integrasi semua

aliran informasi di dalam perusahaan, meliputi: akuntansi keuangan,

sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan (Supply Chain

Management) dan informasi pelanggan.

Kemudian pada tahun 2000, sistem extended ERP (ERP II)

diluncurkan. Sistem ERP II ini merupakan perluasan dari fungsi-

fungsi yang ada pada sistem ERP, yaitu mencakup fungsi-fungsi

yang dapat menjembantani komunikasi antara pelanggan dan

pemasok. Sistem ERP II bahkan berfokus pada optimasi seluruh

jaringan bisnis.

G

Gambar 2.4 Evolusi Sistem ERP

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

20

2.2.1.3 Konsep ERP

Menurut Santo (2009:28), konsep dasar ERP adalah:

a. ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin

integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan.

b. Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat

dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang

berbasis informasi di dalam dan melintas area fungsional dalam

suatu perusahaan.

c. ERP merupakan satu basis data, satu aplikasi di seluruh

enterprise.

2.2.1.4 Modul ERP

Salah satu peran sistem ERP adalah mendukung proses bisnis.

Menurut Motiwalla (2012: 84-85), ada 6 modul utama proses bisnis

yang dikelola oleh sistem ERP, yaitu:

a. Sales Order Processing

Pendapatan dari penjualan adalah sumber daya bagi organisasi

komersial. Modul penjualan mengimplementasikan fungsi

penempatan pesanan, penjadwalan pesanan, pengiriman, dan

faktur.

b. Purchasing

Modul pembelian mempercepat proses pembelian bahan baku

yang diperlukan dan perlengkapan lainnya. Ini

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

21

mengotomatisasikan proses mengidentifikasi calon pemasok,

negosiasi harga, pemberian pesanan pembelian kepada pemasok,

dan proses penagihan. Modul pembelian terintegrasi dengan

modul pengendalian persediaan dan perencanaan produksi.

Modul pembelian sering diintegrasikan dengan perangkat lunak

manajemen rantai suplai dan business-to-business (B2B)

software web.

c. Production Planning

Modul Produksi membantu dalam perencanaan dan

mengoptimalkan kapasitas produksi, suku cadang, komponen,

dan sumber daya material menggunakan data produksi historis

dan perkiraan penjualan.

d. Financial Accounting

Modul ini adalah inti dari seluruh sistem software ERP. Pada

modul ini data keuangan dikumpulkan dari berbagai

departemen functional dan menghasilkan laporan keuangan.

e. Human Resources

Modul HR memanajemen sumber daya manusia dan modal

manusia. Modul ini secara rutin menjaga kelengkapan database

karyawan, termasuk informasi kontak, rincian gaji, absensi,

evaluasi kinerja, dan promosi.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

22

2.2.1.4.1 Modul Financial Accounting

Salah satu modul ERP yaitu Financial Accounting. Dalam

modul ini terdapat 6 submodul (SAP AG, 2006: 32-384), yaitu:

1. General Ledger Accounting

Submodul ini membahas proses posting ke buku besar

(General Ledger) berdasarkan pencatatan jurnal. Sebuah buku

besar disimpan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan

untuk membuat laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi.

Setiap buku besar sudah diatur sesuai dengan daftar akun (Chart

of Accounts).

Akun yang diposting ke buku besar dikelompokkan

berdasarkan kelompok akun yang digunakan untuk mengatur

dan mengelola sejumlah besar akun-akun dalam buku besar.

Buku besar nantinya juga akan terhubung ke buku besar

pembantu secara real time. Adapun akun yang terhubung ke

buku besar pembantu adalah utang, piutang, aset.

Dalam master data buku besar umumnya terdapat referensi

dokumen, tanggal posting, jenis dokumen, dan saldo. Saldo

adalah total semua posting di akun baik debit atau kredit.

Laporan keuangan perusahaan dihitung dengan menggunakan

saldo tersebut.

2. Accounts Payable

Accounts Payable adalah salah satu submodul Financial

Accounting yang berkaitan dengan transaksi pembelian kredit.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

23

Transaksi tersebut menghasilkan utang. Submodul ini

terintegrasi ke modul Material Management, di mana pencatatan

jurnal dilakukan pada saat barang diterima oleh gudang (Goods

Receipt) dan penagihan (Invoice Verification), serta pembayaran

kepada vendor (Outgoing Payment).

Submodul ini juga merupakan salah satu buku besar

pembantu dalam General Ledger Accounting yang umumnya

memiliki master data Vendor, dokumen referensi yang berkaitan

dengan transaksi pembelian, dan saldo utang. Accounts Payable

juga menangani transaksi pembelian yang melibatkan mata uang

asing yang diubah menjadi mata uang lokal perusahaan.

Setiap akhir periode akuntansi, sistem akan melakukan proses

penutupan akun utang (closing operation). Proses ini dapat

dilakukan menurut permintaan pemerintah maupun perusahaan.

Adapun proses closing meliputi pemindahan saldo utang periode

yang bersangkutan ke periode berikutnya, konfirmasi saldo

utang, pengelompokan utang.

3. Accounts Receivable

Accounts Receivable berkaitan dengan piutang melalui

integrasi dengan Sales Order Management. Adapun proses

dalam Sales Management yang melibatkan pencatatan jurnal

adalah pada saat barang keluar (goods issue), mengirim faktur

ke pelanggan (billing), dan menerima pembayaran dari

pelanggan (Incoming Payment).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

24

Untuk mengatasi pembayaran yang terlambat, maka terdapat

fungsi dunning untuk menganalisis tagihan yang belum lunas

pada saat jatuh tempo sesuai dengan jumlah tunggakan hari.

Tingkat dunning menentukan biaya dunning dan bunga yang

dikenakan. Dalam submodul ini juga terdapat batas kredit untuk

mencegah terjadinya penjualan yang jumlahnya berlebihan.

Sama seperti transaksi pembelian, sistem akan melakukan

proses penutupan akun piutang pada akhir periode akuntansi

yang bersangkutan. Bedanya dalam Accounts Receivable

terdapat penyesuaian terhadap piutang yang jatuh tempo untuk

mengantisipasi terjadinya piutang tak tertagih, dan piutang

direklasifikasi ke dalam kategori jangka pendek dan jangka

panjang untuk laporan keuangan.

Submodul ini juga merupakan salah satu buku besar

pembantu dalam General Ledger Accounting yang umumnya

memiliki master data Customer, dokumen referensi yang

berkaitan dengan transaksi penjualan, dan saldo piutang.

4. Asset Accounting

Submodul ini merupakan salah satu bagian dari buku besar

pembantu dalam general ledger accounting yang berkaitan

dengan aset. Berbagai jenis posting untuk submodul tersebut

bisa terjadi karena transaksi pembelian dan penjualan aset,

perolehan dari produksi internal, penyesuaian, dan penyusutan.

Dalam master data aset, terdapat data utama yang menjadi

dasar penghitungan penyusutan, yaitu aset yang ingin

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

25

disusutkan, umur ekonomis, waktu penggunaan aset, biaya, dan

berapa lama aset tersebut telah digunakan. Dengan demikian,

Anda dapat menggunakan metode penyusutan yang berbeda

untuk proses bisnis berdasarkan kebutuhan pajak. Adapun akun

dalam buku besar yang digunakan untuk laporan keuangan:

berupa penyesuaian nilai aset pada laporan posisi keuangan,

beban penyusutan pada laporan laba/rugi.

Sama seperti modu subsidiary ledger lainnya, setiap akhir

tahun fiskal dilakukan proses closing. Dalam proses ini aset

tahun sebelumnya akan dipindahkan ke tahun fiskal yang baru.

Pada awal tahun fiskal baru, sistem akan membandingkan angka

transaksi dalam akuntansi aset dengan angka yang sesuai dalam

rekening G/L.

5. Bank Accounting

Transaksi dalam submodul Bank Accounting meliputi kas

kecil, pengeluaran dan penerimaan melalui cek atau transfer.

Transaksi akuntansi disimpan secara terpisah sesuai jenisnya

dalam jurnal dan diposting secara berkala ke buku besar. Dalam

melakukan posting transaksi tersebut, perlu diketahui tanggal

transaksi, saldo kas masuk-keluar awal dan akhir, jenis transaksi

yang melibatkan kas, seperti pembayaran tunai, penerimaan kas,

dan penerimaan cek.

Meskipun pelanggan dan pemasok pembayarannya dapat

dilakukan dengan menggunakan bank, pembayaran bank yang

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

26

masuk dan keluar tersebut tidak langsung ke rekening bank.

Sebaliknya, diposting ke rekening bank kliring. Rekening kliring

bank kemudian dilakukann saat memproses laporan dari bank.

Untuk transaksi menggunakan cek atau transfer, sistem akan

mengupdate buku besar pembantu bank dan bagian keuangan

akan memposting jumlah cek atau transfer tersebut ke akun cek

atau transfer yang masuk. Kemudian secara otomatis sistem

akan mengupdate data vendor atau customer sehingga utang

atau piutang yang belum lunas berstatus cleared.

6. Financial Statement

Submodul ini berkaitan dengan laporan keuangan. Tahap

pertama adalah melakukan proses closing buku besar, di mana

saldo akun pada periode yang bersangkutan dipindahkan ke

periode berikutnya. Ada dua laporan keuangan yang akan

dihasilkan, yaitu laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan.

Pendapatan dan beban seringkali berasal dari periode yang

berbeda. Untuk alasan ini, pendapatan dan beban tersebut harus

diakui, sehingga terbagi atas periode terjadinya. Ada dua metode

dalam sistem untuk postingan tersebut:

a. Akrual

Beban atau pendapatan periode berjalan tidak diposting

sampai periode berikutnya, karena faktur belum dikirim atau

diterima.

b. Deferral

Beban atau pendapatan telah diposting pada periode berjalan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

27

(faktur dikirim / diterima), tetapi transaksi bisnis yang

sebenarnya, atau bagian dari itu, biasanya terjadi setelah

periode mendatang.

Untuk menyusun laporan laba rugi, ada dua metode yang

digunakan, yaitu:

a. Periodik

Total biaya periode sebelumnya dibandingkan dengan total

biaya periode tahun yang bersangkutan. Biaya keseluruhan

untuk jangka waktu tertentu tercantum sesuai dengan jenis

beban. Berikut saldo ditambahkan di akun beban yang sama.

b. Harga pokok penjualan

Pendapatan dikurang harga pokok penjualan untuk

menghitung laba kotor dan biaya-biaya.

2.2.1.5 Manfaat ERP

Menurut O’Brien, penerapan sistem ERP memiliki beberapa

manfaat, yaitu sebagai berikut:

a. Kualitas dan Efisiensi

Sistem ERP mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis

internal perusahaan yang menghasilkan peningkatan signifikan

dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan

distribusi.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

28

b. Penurunan Biaya

Sistem ERP menurunkan biaya pemrosesan transaksi, hardware,

software, serta karyawan IT jika dibandingkan dengan sistem

yang tidak terintegrasi.

c. Pendukung Keputusan

Sistem ERP dapat mempermudah tugas manajemen sehari-hari

dalam pengambilan keputusan dan melakukan fungsi

manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pengawasan, dan pengendalian.

d. Kelincahan Perusahaan

ERP dapat menghilangkan perbedaan budaya antar departemen

sehingga data dapat diintegrasikan. Dengan demikian tanggung

jawab manajerial dan peran kerja menjadi lebih fleksibel, serta

menghasilkan struktur organisasi dan tenaga kerja yang leibh

adaptif yang dapat dengan lebih mudah memanfaatkan berbagai

peluang baru bisnis.

2.2.2 Akuntansi

2.2.2.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Wild (2005: 4), Akuntansi adalah sistem informasi dan

pengukuran yang mengidentifikasi, mencatat, dan

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

29

mengkomunikasikan informasi yang relevan, handal, dan sebanding

mengenai kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Menurut Weygandt (2011: 4), akuntansi adalah sistem informasi

yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan suatu

peristiwa ekonomi dari suatu perusahaan untuk pengguna.

Berdasarkan pengertian di atas, akuntansi dapat didefinisikan

sebagai sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan

mengkomunikasikan peristiwa ekonomi sehingga menghasilkan

informasi yang relevan dalam suatu perusahaan.

2.2.2.2 Pengertian Akuntansi Keuangan

Menurut Williams (2005: 5), akuntansi keuangan adalah

informasi yang menjelaskan sumber daya keuangan, kewajiban, dan

kegiatan dari suatu entitas ekonomi (baik sebuah organisasi atau

individu).

Menurut Reeve (2009: 819), akuntansi keuangan adalah bagian

akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan transaksi dengan

menggunakan prinsip akuntansi untuk bisnis atau unit ekonomi

lainnya dan dengan persiapan periodik berbagai pernyataan dari

catatan tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa Akuntansi Keuangan adalah informasi akuntansi yang

berkaitan dengan pencatatan transaksi yang menjelaskan sumber

daya keuangan dan kegiatan dari suatu organisasi maupun individu.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

30

2.2.2.3 IFRS

Untuk menghasilkan laporan keuangan berkualitas tinggi,

akuntan menyajikan laporan keuangan tersebut sesuai dengan

standar akuntansi. Standar akuntansi yang digunakan sekarang ini

adalah International Financial Reporting Standard (IFRS).

IFRS merupakan salah satu standar akuntansi keuangan yang

dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board)

pada tahun 2003. Sekarang ini IFRS telah digunakan oleh lebih dari

115 negara (Weygandt:9).

Laporan Keuangan yang menggunakan standar IFRS

memberikan informasi yang lebih baik kepada pengguna eksternal

pada kegiatan ekonomi perusahaan serta bagaimana perusahaan

dikelola beserta manajemen informasi. IFRS juga menyediakan

analisis kepada pengguna lain untuk melihat struktur laporan posisi

keuangan dan arus kas, dan meningkatkan konsolidasi laporan

keuangan serta tingkat transparansi.

IFRS umumnya menggunakan prinsip biaya (cost principle)

atau prinsip nilai wajar (fair value principle). Prinsip Biaya adalah

prinsip di mana perusahaan mencatat aktiva sebagai biaya.

Sedangkan prinsip nilai wajar adalah prinsip bahwa aktiva dan

kewajiban harus dilaporkan sesuai dengan harga yang diterima untuk

menjual aktiva atau menyelesaikan kewajiban.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

31

2.2.2.4 Siklus Akuntansi

2.2.2.4.1 Transaksi

Proses pencatatan dimulai dari menganalisis transaksi. Menurut

Weygandt (2011: 14), transaksi adalah peristiwa ekonomi suatu

bisnis yang dicatat oleh akuntan. Dan menurut Wild (2005:13), ada

dua jenis transaksi yaitu:

a. Transaksi eksternal (External Transaction)

Transaksi eksternal adalah pertukaran nilai antara dua entitas

eksternal, yang menghasilkan perubahan dalam persamaan

akuntansi. Contoh: penjualan produk kepada pelanggan.

b. Transaksi internal (Internal Transaction)

Transaksi internal adalah pertukaran yang terjadi pada suatu

entitas dalam perusahaan, di mana mempengaruhi persamaan

akuntansi dan biasanya antara karyawan perusahaan.

Contohnya adalah gaji karyawan yang dibayar oleh akuntan,

dan pengambilan pribadi.

Selain itu, suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang

menyangkut valuta asing (foreign activities). Menurut Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10, aktivitas dalam mata

uang asing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melakukan

transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha luar

negeri (foreign operations).

Kegiatan usaha luar negeri adalah suatu anak perusahaan

(subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

32

(joint venture) atau cabang perusahaan pelapor, yang aktivitasnya

dilaksanakan di suatu negara di luar negara perusahaan pelapor.

Kegiata usaha tersebut dapat merupakan bagian integral dari suatu

perusahaan pelapor atau entitas asing.

Transaksi dalam mata uang asing adalah transaksi yang

didenominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata

uang asing, termasuk transaksi yang timbul ketika suatu

perusahaan:

a. membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya

didenominasi dalam suatu mata uang asing;

b. Meminjam (utang) atau meminjamkan (piutang) dana yang

didenominasi dalam suatu mata uang asing;

c. Menjadi pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang

belum terlaksana; atau

d. Memperoleh atau melepaskan aktiva, dan menimbulkan atau

melunasi kewajiban, yang didenominasi dalam suatu mata uang

asing.

Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan

menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs

timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan

tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul

dari transaksi dalam mata uang asing. Bila timbulnya dan

penyelesaian suatu transaksi berada dalam periode akuntansi yang

sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

33

Namun, jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada

dalam beberapa periode akuntansi, maka selisih kurs harus diakui

untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan

perubahan kurs untuk masing-masing periode.

2.2.2.4.2 Jurnal

Transaksi dicatat secara kronologis dalam buku entri yang

menunjukkan efek debit dan kredit pada akun tertentu yang disebut

sebagai jurnal (Weygandt , 2011: 14). Akun adalah pencatatan

akuntansi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan aktiva,

kewajiban, modal, pendapatan, dan beban tertentu (Wild, 2005:

49). Akun tersebut dicatat dalam format dasar yang disebut T-

Account.

Gambar 2.5 Proses Pencatatan

Dalam jurnal, posisi debit berada di kiri, dan kredit di kanan.

Debit dan kredit menunjukkan pada sisi mana dalam T-Account

jumlah transaksi dicatat. Untuk setiap transaksi, jumlah di debit

harus sama dengan jumlah di kredit. Kesamaan nilai debit dan

kredit menyediakan dasar untuk pencatatan transaksi double-entry,

di mana dapat membantu memastikan keakuratan pencatatan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

34

Gambar 2.6 Posisi debit dan kredit dalam T-Account

Gambar 2.7 Summary Debit Credit Rules

2.2.2.4.3 Buku Besar

Dari jurnal, seluruh akun dikelompokkan dalam buku besar.

Buku besar menyimpan semua informasi mengenai perubahan

saldo akun di dalam satu tempat. (Weygandt: 58)

Gambar 2.8 Buku Besar

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

35

2.2.2.4.3.1 Buku Besar Pembantu

Menurut Weygandt (2011: E1-E3), buku besar pembantu

adalah sekelompok akun dengan karakteristik umum (misalnya,

semua akun piutang).

Ada dua jenis buku besar pembantu yang dikenal secara

umum, yaitu:

1. Buku besar pembantu piutang (atau pelanggan),

mengumpulkan data transaksi dari masing-masing pelanggan.

2. Buku besar pembantu utang (atau kreditor), mengumpulkan

data transaksi dari masing-masing kreditor.

3. Buku besar pembantu aktiva mencatat semua transaksi yang

terjadi atas semua perkiraan yang berhubungan dengan aset

yang diklasifikasikan ke dalam debit dan kredit. Buku besar

pembantu ini berfokus pada aktiva tetap.

Pada akhir periode akuntansi, masing-masing buku besar

utama yang mengontrol saldo akun harus sesuai dengan saldo

dari masing-masing akun dalam buku besar pembantu yang

terkait.

Buku besar pembantu memiliki beberapa keunggulan:

1. Buku besar pembantu menunjukkan bahwa transaksi tunggal

akun mempengaruhi satu pelanggan atau satu kreditor,

sehingga memberikan informasi yang up-to-date mengenai

saldo rekening tertentu.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

36

2. Buku besar pembantu membebaskan buku besar utama dari

detail yang berlebihan. Akibatnya, neraca saldo dari buku

besar utama tidak mengandung sejumlah besar saldo akun

perorangan.

3. Buku besar pembantu membantu menemukan kesalahan

dalam akun individu dengan mengurangi jumlah akun dalam

satu buku besar.

4. Buku besar pembantu memungkinkan suatu pembagian kerja

dalam posting. Satu karyawan dapat mem-posting ke buku

besar sementara karyawan lain melakukan posting ke buku

besar pembantu.

2.2.2.4.3.2 Pengertian Chart of Accounts

Menurut Reeve (2009: 52), Chart of Accounts adalah sebuah

daftar akun dalam buku besar.

Menurut Weygandt (2011: 60), Chart of Accounts adalah

daftar akun dan nomor akun yang diidentifikasi dalam buku

besar.

Menurut Wild (2005: 52), Chart of Accounts adalah daftar

seluruh akun perusahaan yang menggunakan nomor identifikasi

yang diberikan ke masing-masing akun.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa Chart of Accounts adalah daftar akun dan nomor akun

yang digunakan dalam suatu perusahaan.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

37

2.2.2.4.3.3 Aktiva

Menurut Weygandt (2011: 12), Aktiva adalah sumber daya

yang dimiliki suatu organisasi. Organisasi tersebut

menggunakan asetnya dalam melaksanakan kegiatan seperti

produksi dan penjualan. Karakteristik umum yang dimiliki oleh

semua aset adalah kemampuan untuk menyediakan pelayanan

atau manfaat di masa depan. Di dalam suatu bisnis, pelayanan

potensial atau manfaat ekonomi masa depan pada akhirnya akan

menghasilkan arus kas masuk (penerimaan kas). Aktiva

dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu aktiva lancar dan aktiva

tetap.

2.2.2.4.3.3.1 Aktiva Lancar

Menurut Weygandt (2011: 167), Aktiva Lancar adalah

aktiva yang diharapkan oleh perusahaan untuk dikonversi

menjadi kas atau digunakan dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun. Berikut merupakan salah satu bagian dari aktiva

lancar:

2.2.2.4.3.3.1.1 Kas Kecil

Kas kecil (petty cash) adalah dana kas yang digunakan

untuk pembayaran jumlah yang relatif kecil (Weygandt,

2011: 328).

Menurut Weygandt (2011: 315), pembayaran yang

menggunakan dana kas kecil tidak dicatat secara

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

38

langsung. Pencatatan akan terjadi ketika pengisian ulang

dana kas kecil.

2.2.2.4.3.3.1.2 Persediaan

Persediaan adalah barang dagang yang dimiliki

perusahaan dagang untuk dijual kepada pelanggan.

Menurut Weygandt (2011: 201), perusahaaan memiliki

salah satu dari dua sistem untuk pencatatan persediaan

yaitu sistem perpetual atau sistem periodik.

Sistem persediaan perpetual mencatat detail dari setiap

harga pokok pembelian dan penjualan persediaan.

Pencatatan dilakukan secara terus-menerus untuk

menunjukkan persediaan yang tersedia dalam

perusahaan.

Sistem persediaan periodik tidak mencatat detail

pencatatan persediaan barang yang tersedia sepanjang

periode yang bersangkutan (Weygandt, 2011: 202).

Sebaliknya, sistem ini menentukan harga pokok

penjualan hanya pada akhir periode akuntansi yaitu

secara periodik. Sistem ini membutuhkan perhitungan

fisik persediaan untuk menentukan harga pokok barang

yang dimiliki.

Berikut ini merupakan metode arus biaya untuk

persediaan, dalam arus biaya ini tidak berkaitan dengan

arus fisik barang (Weygandt, 2011: 255). Terdapat 2

metode yaitu:

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

39

a) First-in, first-out (FIFO)

Menurut Weygandt (2011: 255-256), metode FIFO

mengambil barang yang paling awal dibeli sebagai

barang pertama dijual. Biaya barang yang paling awal

dibeli adalah yang pertama diakui dalam menentukan

harga pokok penjualan. Ini bukan berarti bahwa barang

yang tertua yang dijual pertama, tapi barang tertua yang

diakui pertama.

b) Avarage-cost

Menurut Weygandt (2011: 257), metode average-cost

mengalokasikan harga pokok barang yang tersedia untuk

dijual berdasarkan rata-rata biaya unit/barang yang

dikeluarkan.

Menurut SAP AG (2003: 276), Terdapat 2 dalam

pencatatan nilai persediaan untuk proses pembelian,

yaitu:

a) Standard Price

Harga yang ditetapkan secara tetap dan akan muncul

perbedaan harga dengan harga yang sesungguhnya.

b) Moving Average Price

Harga yang dihitung berdasakan rata-rata dari total

harga dibagi dengan jumlah stok yang tersimpan.

2.2.2.4.3.3.2 Aktiva Tetap

Menurut Weygandt (2009: 388), Aktiva Tetap adalah

sumber daya yang memiliki 3 (tiga) karakteristik, yaitu

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

40

memiliki substansi fisik (ukuran dan bentuk yang pasti),

digunakan dalam operasi bisnis, dan tidak dijual ke

pelanggan. Aktiva ini diharapkan dapat menyediakan jasa

untuk perusahaan selama jumlah tahun tertentu, kecuali

untuk tanah. Hal ini dikarenakan tanah dapat digunakan

selamanya. Menurut Eipstain (2004:277-307), siklus aktiva

tetap terdiri dari:

1. Pengukuran awal

Semua biaya yang diperlukan harus dicatat sebagai biaya

perolehan aset tersebut. Contoh biaya tersebut termasuk

penjualan atau pajak, biaya pengangkutan, dan biaya

instalasi lainnya. Biaya tersebut tidak dibebankan pada

periode yang bersangkutan, karena mereka dianggap

menambah nilai aset dan merupakan pengeluaran yang

diperlukan untuk memperoleh aset. Pertama, biaya-biaya

ini bisa telah diperkirakan dan digunakan untuk

mengurangi nilai rsidual perkiraan aset, sehingga

meningkatkan biaya depresiasi periodik. Atau, estimasi

biaya bisa saja masih harus dibayar secara berkala,

dengan biaya untuk operasi saat ini dan kredit dengan

ketentuan untuk estimasi kewajiban tersebut.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

41

2. Biaya yang terjadi sesudah membeli atau produksi

sendiri.

Biaya yang timbul setelah pembelian, seperti perbaikan,

pemeliharaan, atau perbaikan.Biaya dapat ditambahkan

ke nilai tercatat aset terkait hanya apabila kemungkinan

bahwa manfaat ekonomi masa depan di luar yang

awalnya diantisipasi untuk aset tersebut akan diterima

oleh entitas.

3. Penyusutan aset tetap

Biaya aktiva tetap dialokasikan untuk masa

manfaatnya melalui penyusutan. Ini harus menghasilkan

alokasi sistematis dan rasional dari biaya aset selama

perkiraan umur manfaat aset.

Menurut Weygandt (2011: 392), penyusutan adalah

proses mengalokasikan biaya pada biaya aktiva tetap

selama masa manfaat nya (layanan) dengan cara yang

rasional dan sistematis. Alokasi biaya memungkinkan

perusahaan untuk mencocokkan pengeluaran dengan

pendapatan sesuai dengan beban yang diakui.

Penyusutan berlaku untuk tiga kelas aset:. Perbaikan

tanah, bangunan, dan peralatan. Setiap aset dalam kelas

ini harus didepresiasi karena kegunaan untuk perusahaan

dan pendapatan masing-masing aset akan menurun

selama umur ekonomis aset ini . Penyusutan tidak

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

42

berlaku untuk tanah karena fungsi dan pendapatan tanah

umumnya tetap utuh dari waktu ke waktu.

Gambar 2.9 Penyusutan Aktiva Tetap

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

penghitungan penyusutan yaitu:

1. Biaya

Semua pengeluaran yang diperlukan untuk

memperoleh dan menggunakan aktiva tetap.

2. Umur ekonomis

Umur ekonomis adalah perkiraan dari masa

produktivitas yang diharapkan pada aktiva tetap.

3. Nilai residu

Nilai residu adalah nilai aset pada akhir masa

pakainya.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

43

Penyusutan dihitung menggunakan salah satu dari dua

metode ini:

a. Metode garis lurus

Dalam metode garis lurus, perusahaan membiayai

jumlah yang sama pada penyusutan untuk setiap tahun

umur ekonomis aktiva. Hal ini diukur semata-mata oleh

berlalunya waktu. Untuk menghitung beban penyusutan

menggunakan metode garis lurus, perusahaan perlu

menentukan biaya yang disusutkan. Biaya yang

disusutkan adalah biaya aset dikurangi nilai residu.

Dengan metode garis lurus, untuk menentukan beban

penyusutan tahunan, kita membagi biaya dengan umur

ekonomis aset. Adapun rumus metode ini adalah

sebagai berikut:

)(_

_tan_tan__

tahunekonomisumur

residunilaipenyusuBiayapertahunpenyusuBeban

−=

Gambar 2.10 Metode Penyusutan: Garis Lurus

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

44

b. Metode saldo menurun

Metode saldo menurun menghasilkan beban

penyusutan per tahun selama umur ekonomis aktiva

tetap. Metode ini dinamakan demikian karena

penyusutan periodik didasarkan pada nilai buku yang

menurun (biaya dikurangi akumulasi penyusutan) dari

aset. Dengan metode ini, perusahaan menghitung beban

penyusutan per tahun dengan mengalikan nilai buku

pada awal tahun dengan rata-rata saldo menurun. Rata-

rata saldo menurun tetap konstan dari tahun ke tahun,

tetapi nilai buku menurun setiap tahun.

Pada awal tahun pertama, nilai buku adalah biaya

aktiva tetap. Ini terjadi karena saldo dalam akumulasi

penyusutan pada awal umur ekonomis aktiva tetap

adalah nol. Dalam tahun-tahun berikutnya, nilai buku

adalah perbedaan antara biaya dan akumulasi

penyusutan sampai saat ini.

Berbeda dengan metode penyusutan lainnya, metode

saldo menurun mengabaikan nilai sisa. Nilai sisa tidak

membatasi total penyusutan. Penyusutan berhenti

ketika nilai buku aktiva tetap sama dengan nilai sisa

yang diharapkan.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

45

Berikut rumus untuk metode saldo menurun:

4. Pembuangan aset

Untuk aktiva tetap, akumulasi penyusutan harus

dihilangkan. Perbedaan antara nilai tercatat dan hasil

penerimaan akan diberikan pengakuan langsung dicatat

sebagai keuntungan atau kerugian akibat pembuangan

tersebut.Aset dan akun penyusutan terkait disesuaikan,

dan aset selanjutnya dibuang sebelum disusutkan secara

penuh. Keuntungan atau kerugian akan ditentukan oleh

perbedaan antara nilai buku bersih, berdasarkan nilai

historis, dan hasil dari pembuangan aset tersebut.

2.2.2.4.3.4 Pengertian Posting

Posting merupakan proses memindahkan nilai akun dari

jurnal ke buku besar (Weygandt, 2011: 60).

2.2.2.4.4 Penyesuaian

2.2.2.4.4.1 Dasar Penyesuaian

Penyesuaian dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk

memastikan bahwa perusahaan mengikuti prinsip pengenalan

pendapatan dan beban. Jurnal penyesuaian memungkinkan untuk

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

46

melaporkan jumlah yang benar pada laporan posisi keuangan dan

laporan laba rugi.

Transaksi yang dicatat dalam jurnal belum tentu telah diperbarui

dan menyajikan data yang lengkap. Hal tersebut berlaku untuk

beberapa alasan sebagai berikut:

a. Beberapa transaksi yang tidak dicatat setiap hari karena

dianggap tidak efisien.

b. Beberapa biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi

karena jatuh tempo seiring berlalunya waktu sebagai akibat dari

transaksi harian.

c. Beberapa akun tidak tercatat.

Oleh karena itu, setiap perusahaan harus membuat jurnal

penyesuaian ketika hendak mempersiapkan laporan keuangan.

(Weygandt, 2011: 99).

2.2.2.4.4.2 Jenis-Jenis Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian diklasifikasikan sebagai penangguhan

(deferrals) atau akrual (accruals). Keduanya memiliki

subkategorinya masing-masing sebagai berikut:

Deferrals:

a. Beban-beban dibayar di muka, yaitu biaya-biaya yang dibayar

dan tercatat sebagai aktiva sebelum digunakan.

b. Pendapatan diterima di muka, yaitu uang yang diterima dan

tercatat sebagai kewajiban sebelum pendapatan diterima.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

47

Accruals:

a. Pendapatan terutang, yaitu pendapatan yang telah diterima

namun belum tercatat.

b. Beban terutang, yaitu biaya yang dikeluarkan namun belum

dibayar dan dicatat.

2.2.2.4.5 Laporan Keuangan

2.2.2.4.5.1 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK, tujuan laporan keuangan adalah untuk

menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

2.2.2.4.5.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Ada empat karakteristik kualitatif pokok dalam menyusun

laporan keuangan, yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan,

dan dapat diperbandingkan.

a. Dapat dipahami

Pengguna laporan keuangan diasumsikan memiliki

pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan

bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari

informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun bukan

berarti informasi yang kompleks dikeluarkan dari laporan

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

48

hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut

terlalu sulit dipahami untuk pemakai tertentu.

b. Relevan

Informasi memiliki kualitas yang relevan jika dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan

mengevaluasi peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa

mendatang.

c. Keandalan

Keandalan berarti bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material, dan dapat digunakan oleh pemakainya

sebagai penyajian yang tulus dan jujur.

d. Dapat diperbandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan

perusahaan agar dapat mengidentifikasi kecenderungan

posisi dan kinerja keuangan. Oleh karena itu, pemakai harus

mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan

perubahan kebijakan serta pengaruhnya.

2.2.2.4.5.3 Unsur-unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari

transaksi dan peristiwa lain yan diklasifikasikan dalam beberapa

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

49

kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok

besar ini merupakan unsur laporan keuangan.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran

posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan dari mana

manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh

perusahaan.

b. Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang

timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan

mengakibatkan arus keluar dasri sumber daya perusahaan

yang mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah

dikurangi semua kewajiban.

Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja

dalam laporan laba rugi adalah pendapatan dan beban.

a. Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk pemasukan, penambahan

aset atau pengurangan kewajiban yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal.

b. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau

berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

50

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak meyangkut

pembagian kepada penanam modal.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009: 1.9), Laporan

Keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen

berikut ini:

a. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba rugi mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

1. Pendapatan

2. Laba Rugi Usaha

3. Beban Pinjaman

4. Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan

asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode

ekuitas.

5. Beban Pajak

6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan

7. Pos luar biasa

8. Hak minoritas, dan

9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan

b. Laporan Laba Ditahan

Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas

sebagai komponen utama laporan keuangan, yang

menunjukkan:

1. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

51

2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau

kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK

terkait diakui secara langsung dalam ekuitas

3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi

dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar

sebagaimana diatur dalam PSAK terkait

4. Transaksi modal dengan pemilk dan distribusi kepada

pemilik

5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir

periode serta perubahnnya, dan

6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing

jenis modal saham, agio, dan cadangan pada awal dan

akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah

setiap perubahan.

c. Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan (yang biasanya dikenal dengan

istilah Neraca) adalah laporan mengenai aset, kewajiban,

dan ekuitas perusahaan pada periode tertentu (Weygandt,

2011: 23).

Laporan Posisi Keuangan mencakup unsur-unsur sebagai

berikut:

1. Aktiva berwujud

2. Aktiva tidak berwujud

3. Aktiva Keuangan

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

52

4. Investasi yang diperlakukan menggunakan metode

ekuitas

5. Persediaan

6. Piutang Usaha dan Piutang Dagang

7. Kas dan setara kas

8. Utang Usaha dan Utang lainya

9. Kewajiban diestimasi

10. Kewajiban berbunga jangka panjang

11. Hak minoritas

12. Modal saham dan pos ekuitas lainnya

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merangkum informasi mengenai aliran

uang masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran)

dari periode waktu tertentu.

2.2.2.4.6 Jurnal Penutup

Menurut Weygandt (2011: 155), Jurnal penutup adalah jurnal

yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang berfungsi untuk

mentransfer saldo dari akun-akun sementara ke akun ekuitas yang

tetap (Retained Earnings). Semua akun sementara akan memiliki

saldo nol setelah posting ke jurnal penutup.

Akun income summary hanya digunakan saat penutupan

(closing). Perusahaan tidak akan membuat jurnal dan posting ke

dalam akun ini selama tahun berjalan.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

53

2.2.2.4.7 Jurnal Pembalik

Menurut Weygandt (2011: 162), Jurnal pembalik adalah sebuah

jurnal, yang dibuat pada awal dari periode akuntansi berikutnya,

yang merupakan kebalikan dari jurnal penyesuaian yang telah

dibuat di periode sebelumnya.

2.2.2.5 Retur

2.2.2.5.1 Retur Pembelian

Pembeli yang merasa tidak puas dengan barang yang diterima

karena barang yang rusak atau cacat, berkualitas rendah, atau tidak

memenuhi spesifikasi pembeli dapat mengembalikan barang ke

penjual untuk dikredit jika penjualan dilakukan secara kredit, atau

untuk pengembalian uang tunai jika pembelian adalah pembelian

tunai. Transaksi ini dikenal dengan Retur Pembelian (Weygandt,

2011: 206).

2.2.2.5.2 Retur Penjualan

Penjual yang menerima barang rusak dikarenakan adanya

pembeli yang merasa tidak puas dengan barang rusak atau cacat,

berkualitas rendah, atau tidak memenuhi spesifikasi pembeli dapat

mengembalikan barang ke penjual. Penjual akan mendebit akun

jika penjualan dilakukan secara kredit, atau untuk pengembalian

uang tunai jika penjualan adalah penjulan tunai. Transaksi ini

dikenal dengan Retur Penjualan.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

54

2.2.2.6 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

2.2.2.6.1 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan

atas setiap pembelian Barang Kena Pajak dan pemanfaatan Jasa

Kena Pajak baik di dalam wilayah Indonesia maupun dari luar

daerah Pabean.

2.2.2.6.2 Dasar Hukum

Undang-undang yang mengatur pengenaan Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) adalah Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah. (Mardiasmo, 2011: 274).

2.2.2.6.3 Tarif Pajak Pertambahan Nilai

Tarif PPN yang berlaku saat ini adalah 10% (sepuluh persen).

2.2.2.6.4 Cara Menghitung PPN

Cara menghitung PPN adalah sebagai berikut:

PPN = Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak

2.2.2.6.5 PPN Keluaran

PPN keluaran dinyatakan sebagai persentase dari harga jual.

Penjual mengumpulkan PPN Keluaran dari pelanggan ketika

penjualan terjadi dan mengirimkannya (seringkali bulanan) kepada

instansi pemerintah. Karena penjual saat ini berutang kepada

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

55

pemerintah, jumlah tersebut merupakan kewajiban lancar (Wild,

2005: 354).

2.2.2.6.6 PPN Masukan

Sama seperti PPN Keluaran, PPN masukan dinyatakan sebagai

persentase dari harga beli. Pembeli membayar PPN Masukan

kepada penjual ketika pembelian terjadi.

2.2.2.7 Piutang Tak Tertagih

Menurut Weygandt (2011: 350), piutang tak tertagih adalah

piutang yang tidak dapat dibayarkan oleh customer. Terdapat 2

metode pencatatan piutang tak tertagih yaitu:

1. Direct Write-Off Method

Dalam metode ini, akun yang menampung piutang tak tertagih

adalah beban piutang tak tertagih (Bad Debts Expense) hanya

akan menunjukkan kerugian yang sebenarnya dari piutang tak

tertagih tersebut. Perusahaan akan melaporkan piutang sebesar

jumlah brutonya. Jurnal yang akan timbul yaitu Bad Debts

Expense pada debit, dan Account Receivable (piutang) pada

kredit (Weygandt, 2011: 350).

2. Allowance Method

Metode ini melibatkan perkiraan piutang tak tertagih pada akhir

setiap periode. Piutang tak tertagih ini akan dilaporkan dalam

neraca untuk dilaporkan ke negara.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01349-SI Bab2001.pdf · diagram yang menunjukkan siklus dari suatu objek dalam bentuk

56

IFRS memerlukan metode penyisihan untuk tujuan pelaporan

keuangan saat kredit macet (Weygandt, 2011: 351). Metode ini

memiliki 3 fitur penting yaitu:

a. Perusahaan memperkirakan piutang tak tertagih dengan

membandingkan biaya dengan pendapatan pada periode

akuntansi yang sama ketika mencatat pendapatan tersebut.

b. Posisi debit diperkirakan beban piutang tak tertagih dan kredit

pada penyisihan piutang tak tertagih (Allowance for Doubtful

Account) sepanjang entri penyesuaian pada akhir bulan setiap

periode.

c. Ketika penghapusan akun tertentu, maka perusahaan

mendebitkan penyisihan piutang tak tertagih yang

sesungguhnya dan mengkreditkan piutang.

2.2.2.8 Syarat Pembayaran

Menurut NiBusinessInfo.co.uk, ada beberapa syarat pembayaran

yang biasanya digunakan yaitu:

1. 1/ 10 Net 30

1% diskon jika pembayaran diterima dalam waktu sepuluh hari.

Jatuh tempo pembayaran pembayaran maksimal 30 hari setelah

tanggal faktur.

2. COD (Cash on Delivery)

Transaksi yang dilakukan dengan pembayaran tunai.