bab 15 siklus buku besar dan pelaporan2

Upload: vesgi-irlin

Post on 03-Jun-2018

520 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    1/35

    BAB XV

    SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

    Kasus Integratif: Alpha Omega Electronics

    Linda Spurgeon, direktur utama dan CEO di AOE, merasa tidak puas dengan

    kemampuan pelaporan keuangan dari sistem ERPyang baru di AOE. Walaupun proses

    penutupan bulanan sekarang membutuhkan waktu kurang dari dua hari dan memberi

    pihak manajemen informasi tepat waktu tentang kinerja keuangan perusahaan, sistem

    ERP yang baru hanya memberikan informasi mengenai satu dimensi dari kinerja AOE.

    Pada liburan terakhir, pihak manajemen puncak AOE mengembangkan laporan

    multidimensional, disebut sebagai balanced scorecard, untuk AOE. Balanced scorecard

    yang diusulkan mengintegrasikan ukuran kinerja keuangan tradisional proses bisnis

    utama dengan beberapa ukuran nonkeuangan lainnya. Sekarang tugasnya adalah

    memastikan bahwa balanced scorecard ini dapat dibuat tepat waktu.

    Selain itu, walaupun sistem baru AOE memberi para manajer akses yang cepat dan

    mudah atas data keuangan tahun ini, analisis tren mengenai kinerja selama 5 hingga 10

    tahun lebih sulit dan memakan waktu. Lagipula, Stephanie Cromwell, chief financial

    officer di AOE, menemukan peningkatan biaya yang berkaitan dengan pemberian

    informasi keuangan kepada para pihak yang berkepentingan secara tepat waktu.

    Linda mengundang rapat Elizabeth Venko, kontroler di AOE, dan Ann Brandt,

    wakil direktur utama bagian sistem informasi di AOE, untuk mendiskusikan hal-hal ini.

    Mereka setuju untuk meneliti bagaimana sistem informasi yang baru di AOE dapat lebih

    ditingkatkan untuk menangani masalah-masalah ini.

    PENDAHULUAN

    Bab ini mendiskusikan operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan untuk

    memperbarui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil-hasil aktivitas

    organisasi. Seperti yang diperlihatkan di Gambar 15-1, sistem buku besar dan pelaporan

    keuangan memainkan peranan penting dalam SIA perusahaan. Salah satu fungsi

    utamanya adalah mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber berikut ini:

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    2/35

    Setiap sub sistem siklus akuntansi yang dijelaskan dalam Bab 11 hingga 14

    memberikan informasi mengenai transaksi regular. (hanya data utama yang mengalir

    dari setiap sub sistem yang diperlihatkan, untuk menjaga gambar tersebut tetap rapi).

    Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti

    pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas dan

    pembelian atau penjualan surat berharga investasi.

    Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.

    Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

    Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi pemenuhan

    berbagai kebutuhan informasi dan pemakai eksternal. Para manajer perlu informasi terinci

    mengenai hasil-hasil operasi dalam bidang tanggung jawab mereka masing-masing. Para

    investor dan kreditor menginginkan laporan keuangan periodik untuk membantu mereka

    menilai kinerja organisasi. Semakin banyak dari mereka yang meminta laporan yang lebih

    terinci dan sering. Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan informasi periodik yang

    harus dipenuhi.

    Akibatnya, sistem buku besar dan pelaporan harus didesain untuk menghasilkan

    laporan periodik teratur dan untuk mendukung kebutuhan pertanyaan real-time.

    Contohnya, para manajer departemen harus sewaktu-waktu mampu menilai kinerja

    actual dengan yang direncanakan agar penyimpangan dapat diidentifikasi sedini

    mungkin untuk dapat dilakukan tindakan korektif. Begitu pula dengan bendabara, dia

    harus mampu secara dekat mengawasi arus kas agar penyimpangan dari prediksi dapat

    diidentifikasi tepat pada waktunva, untuk menyesuaikan rencana peminjaman jangka

    pendek.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    3/35

    Gambar 15-1 Diagram Konteks Sistem Buku Besar dan Pelaporan

    Akan tetapi, pertanyaan yang paling logis untuk ditanyakan pada tahap ini adalah

    berkaitan dengan kebutuhan atas sistem buku besar. Sistem ERP dapat dikonfigurasikan

    tanpa buku besar. Oleh karenanya, bab-bab sebelumnya menyajikan berbagai model data

    REA di dalam setiap subsistem SIA. Secara teoritis, mengimplementasikan model data

    REA di dalam setiap subsistem SIA akan menghindarkan dari kebutuhan atas buku besar

    terpisah. Beberapa akun dalam buku besar, seperti persediaan dan penjualan, akan

    disajikan secara eksplisit sebagai tabel relasional. Akun buku besar lainnya, seperti

    piutang usaha dan utang usaha, dapat diambil dari data yang disimpan dalam beberapa

    tabel, tetapi mungkin juga disimpan sebagai atribut ringkasan di dalam tabel pelanggan

    dan vendor.

    Akan tetapi, bab ini akan menjelaskan sistem buku besar yang terpisah karena

    organisasi tempat Anda bekerja setelah lulus, tampaknya masih akan menggunakan

    software buku besar terpisah, biasanya untuk alasan tradisi dan politik. Ingatlah bahwa

    praktik ini tidak hanya menghasilkan pengulangan, tetapi juga meneruskan pemisahan

    data operasional keuangan dan nonkeuangan. Salah satu hasil yang disayangkan adalah

    para akuntan sering kali tergoda untuk berpikir bahwa satu-satunya data yang terpen ting

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    4/35

    adalah data yang menyajikan aspek keuangan dari operasi. Seperti yang telah Anda

    pelajari, pemikiran semacam ini akan sangat membatasi peluang bagi para akuntan untuk

    mengambil peran bernilai tambah yang proaktif dalam memberi semua informasi yang

    dibutuhkan para manajer untuk membuat keputusan yang baik.

    Akan tetapi, hal-hal yang telah Anda pelajari tentang database relasional dan

    model REA masih berguna. Semakin banyak software buku besar yang didasarkan pada

    model database relasional dan mendukung akses SQL ke data finansial; jadi keahlian

    pemodelan data yang Anda kembangkan dalam bab-bab terdahulu dapat secara produktif

    diaplikasikan untuk mendesain dan menggunakan buku besar. Tampaknya juga para

    akuntan menjadi makin merasa nyaman dengan konsep membuat laporan keuangan

    secara langsung dari database relasional, hingga penggunaan software buku besar

    terpisah akhimya akan menghilang.

    Oleh sebab itu, bab ini dimulai dengan menjelaskan operasi pemrosesan informasi

    untuk memperbarui buku besar dan untuk membuat laporan baik untuk pihak

    manajemen internal maupun pemakai eksternal. Berikutnya, akan didiskusikan mengenai

    ancaman utama pengendalian dalam siklus buku besar dan pelaporan, serta prosedur

    pengendalian yang dapat digunakan untuk mengurangi ancaman tersebut. Kemudian,

    akan disajikan model data REA keseluruhan perusahaan yang terintegrasi, yang dapat

    digunakan untuk memahami bagaimana sistem ERP saling berhubungan dengan berbagai

    sistem yang didiskusikan dalam empat bab sebelumnya. Bab ini akan diakhiri dengan

    pembahasan mengenai beberapa perkembangan baru yang penting dalam sistem

    pelaporan.

    AKTIVITAS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

    Gambar 15-2 adalah DFD tingkat 0 yang memperlihatkan empat aktivitas dasar

    yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan. Gambar 15-3 memperlihatkan

    sistem on-line umum yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

    Ketiga aktivitas pertama dalam Gambar 15-2 menyajikan langkah-langkah dasar

    dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian laporan keuangan

    tradisional. Aktivitas keempat menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    5/35

    keuangan untuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen

    internal juga. Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci.

    Gambar 15-2 DFD Level 0 Sistem Buku Besar dan Pelaporan

    Perbarui Buku Besar

    Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 15-2, aktivitas pertama dalam sistembuku besar (lingkaran 1.0) adalah memperbarui buku besar. Aktivitas memperbarui

    terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber:

    1. Subsistem akuntansi. Setiap subsistem akuntansi yang dijelaskan di Bab 11 hingga 14

    membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat

    diperbarui saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi, praktiknya, berbagai subsistem

    akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan

    yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu

    tertentu (hari, mingguan, atau bulanan). Contohnya, subsistem siklus pendapatan akan

    menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas, serta

    mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode

    pembaruan. Dalam cara yang hampir sama, siklus pengeluaran akan menghasilkan

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    6/35

    ayat jurnal ringkasan untuk mencatat pembelian perlengkapan dan persediaan, serta

    untuk mencatat pengeluaran kas ketika membayar pembelian tersebut.

    2. Bendahara. Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui

    buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang,

    pembelian atau penjualan saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.

    Ayat jurnal untuk memperbarui buku besar dapat didokumentasikan dalam

    sebuah formulir yang disebut sebagai voucher jurnal. Gambar 15-2 menunjukkan bahwa

    setiap ayat jurnal digunakan untuk memperbarui buku besar dan disimpan dalam file

    voucher jurnal. File ini karenanva berisi informasi yang akan ditemukan dalam jurnal

    umum di SIA manual. Akan tetapi, ingatlah bahwa file voucher jurnal adalah hasil

    sampingan, bukan merupakan input ke dalam proses memasukkan ayat jurnal. Seperti

    yang akan dijelaskan kemudian, file voucher jurnal membentuk bagian penting dari jejak

    audit.

    Gambar 15-3 Bagan Alir Sistem Buku Besar dan Pelaporan

    Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    7/35

    Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat jurnal

    penyesuaian (lingkaran 2.0 dalam Gambar 15-2). Ayat jurnal penyesuaian ini berasal dari

    kantor kontroler, setelah neraca saldo awal dibuat. Neraca saldo adalah laporan yang

    mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku besar. Namanya mencerminkan

    kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat dengan benar, maka total saldo debit

    dalam berbagai akun, harus sama dengan total saldo kredit. Ayat jurnal penyesuaian

    terbagi ke dalam lima kategori dasar:

    1. Akrual mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk

    mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau

    dikeluarkan. Contohnya meliputi pencatatan pendapatan bunga yang didapat dan

    utang gaji.

    2. Pembayaran di muka mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi

    untuk mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contoh-

    contohnya meliputi pengakuan sebagian pembayaran di muka yang didapat dari

    pelanggan selama periode tertentu dan pembebanan sebagian aset yang dibayar di

    muka (contohnya, sewa, bunga, dan asuransi), yang digunakan dalam periode ini.

    3. Perkiraan mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi selama

    beberapa periode akuntansi. Contoh-contohnya meliputi beban depresiasi atau

    penyusutan dan beban piutang tak tertagih.

    4. Penilaian ulang mewakili jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai

    yang sesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu aset, atau perubahan dalam

    prinsip akuntansi. Contoh-contohnya meliputi perubahan dalam metode yang

    digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan untuk

    mencerminkan umur, atau menyesuaikan catatan persediaan untuk mencerminkan

    hasil yang didapat selama perhitungan fisik persediaan.

    5. Perbaikan mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan yang

    ditemukan dalam buku besar.

    Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 15-2, informasi mengenai ayat jurnal

    penyesuaian ini disimpan di dalam file voucher jurnal. Setelah semua ayat jurnal dibuat,

    neraca saldo disesuaikan akan dibuat. Neraca saldo disesuaikan bertindak sebagai input

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    8/35

    ke langkah berikutnya dalam siklus buku besar dan buku pembantu, yaitu pembuatan

    laporan keuangan.

    Buat Laporan Keuangan

    Akvitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan-

    laporan keuangan (lingkaran 3.0 dalam Gambar 15-2). Laporan laba rugi dibuat pertama,

    dengan menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo

    disesuaikan. Neraca dibuat setelahnya. Aktivitas ini membutuhkan ayat jurnal penutupan

    yang akan menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta memindahkan laba

    bersih atau kerugian, ke laba ditahan. Di dalam model REA, hal ini akan mencakup

    penyimpanan isi semua tabel kegiatan. Sebagian besar organisasi melakukan baik

    penutupan bulanan maupun tahunan. Penutupan bulanan akan menolkan saldo akun

    pendapatan dan pengeluaran bulan yang sekarang, tetapi membiarkan total awal tahun

    hingga saat ini, utuh. Jadi, laporan laba rugi yang dihasilkan segera setelah penutupan

    bulanan semuanya akan menunjukkan nol dalam kolom bulan sekarang, tetapi akan

    menyimpan jumlah kumulatif dalam kolom awal tahun hingga saat ini. Laporan

    keuangan penting ketiga yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini menggunakan

    data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan rincian mengenai aktivitas

    investasi dan keuangan organisasi.

    Membuat Laporan Manajerial

    Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan (lingkaran 4.0 dalam

    Gambar 15-2) menghasilkan berbagai laporan manajerial. Contoh laporan pengendalian

    buku besar termasuk (1) daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun,

    atau tanggal, dan (2) daftar saldo akun buku besar. Laporan-laporan ini digunakan untuk

    memverifikasi akurasi proses memasukkannya ke buku besar.

    Beberapa anggaran dibuat untuk perencanaan dan pengevaluasian kinerja.

    Anggaran operasional memperlihatkan pendataan dan pengeluaran yang direncanakan

    untuk setiap unit organisasi. Anggaran pengeluaran modal memperlihatkan perkiraan

    aliran masuk dan keluar kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    9/35

    perkiraan aliran kas masuk dari kegiatan operasi dengan perkiraan pengeluaran, dan

    digunakan untuk menetapkan kebutuhan peminjaman.

    Laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi

    pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan atas

    dasar tanggung jawab manajerial di dalam organisasi. Hasilnya adalah serangkaian

    laporan berkaitan, yang merinci kinerja keseluruhan organisasi berdasarkan subunit

    tertentu, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 15-4. Ingatlah bahwa setiap laporan

    mencerminkan biaya aktual dan penyimpangan dari anggaran untuk bulan sekarang, dan

    awal tahun hingga hari ini, tetapi hanya untuk bagian-bagian yang berada dalam kendali

    manajer subunit tersebut. Ingatlah juga bahwa sifat hierarki dari laporan adalah: Total

    biaya setiap subunit ditampilkan sebagai satu bagian dalam laporan berikutnya yang lebih

    tinggi tingkatnya.

    Isi laporan kinerja berdasarkan anggaran harus dibentuk berdasarkan sifat unit

    yang dievaluasi. Contohnya, banyak departemen produksi, jasa, dan administratif

    diperlakukar sebagai pusat biaya. Oleh karenanya, laporan kinerja mereka, seperti yang

    diperlihatkar dalam Gambar 15-4, harus menekankan kinerja aktual dan yang

    dianggarkan, atas hal biaya yang dapat dikendalikan (biaya-biaya yang dapat

    dipengaruhi secara langsung oleh manajer unit). Sebaliknya, departemen penjualan sering

    kali dievaluasi sebagai pusat pendapatan. Akibatnya, laporan kinerja mereka harus

    membandingkan penjualan actual dengan prediksi penjualan, dirinci berdasarkan

    kategori produk dan wilayah yang sesuai. Beberapa departemen, seperti TI dan utilitas,

    membebani unit lainnya atas layanan mereka dan dievaluasi sebagai pusat laba. Dalam

    kasus ini, laporan kinerja harus dengan benar membandingkan pendapatan, pengeluaran

    dan laba yang aktual, dengan jumlah anggaran masing-masing. Apabila pabrik, divisi,

    dan unit operasi yang independen diperlakukan sebagai pusat investasi, laporan kinerja

    mereka harus memberikan data untuk menghitung tingkat pengembalian investasi unit

    tersebut.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    10/35

    Gambar 15-4 Contoh Serangkaian Laporan untuk Sistem Akuntansi

    Pertanggungjawaban

    Apa pun dasar yang digunakan untuk membuat laporan kinerja anggaran, metode

    yang digunakan untuk menghitung standar anggaran adalah hal yang penting.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    11/35

    Pendekatan yang paling mudah adalah membuat target tetap untuk tiap unit, menyimpan

    target tersebut ke dalam database, dan membandingkan kinerja aktual dengan nilai yang

    ditetapkan tersebut. Salah satu kelemahan utama dalam pendekatan ini adalah angka

    anggaran statis dan tidak mencerminkan perubahan tidak terduga dalam lingkungan

    operasi. Akibatnya, tiap manajer dapat dipenalti atau diberi penghargaan atas faktor-

    faktor yang berada di luar kendali mereka. Contohnya, anggaplah bahwa jumlah

    anggaran dalam Gambar 15-4 untuk supervisor umum didasarkan pada output terencana

    sebesar 2.000 unit. Akan tetapi, jika karena adanya penjualan yang lebih besar daripada

    yang diperkirakan, produksi aktual adalah 2.200 unit, maka penyimpangan selisih negatif

    untuk setiap kategori biaya tidak benar-benar menunjukkan inefisiensi, tetapi hanya

    mencerminkan peningkatan tingkat output.

    Solusi atas masalah semacam ini adalah mengembangkan anggaran fleksibel, yang

    jumlah anggarannya berbeda sehubungan dengan beberapa pengukuran aktivitas

    organisasi. Dalam hal contoh sebelumnya, anggaran fleksibel akan mencakup pembagian

    anggaran untuk setiap baris anggaran dalam departemen tempat supervisor umum, ke

    dalam komponen biaya tetap dan variabel. Dengan cara ini, standar anggaran akan secara

    otomatis disesuaikan untuk peningkatan (atau penurunan) apa pun dalam produksi. Jadi,

    perbedaan apa pun antara standar yang disesuaikan dengan biaya aktual, dapat diartikan

    lebih tepat.

    XBRL: Peluang TI untuk Meningkatkan Pelaporan Keuangan

    Teknologi komunikasi telah lama digunakan untuk mengurangi baik waktu

    maupun biaya membuat serta menyebarkan laporan keuangan. Contohnya, para kontroler

    secara rutin mengakses database pelaporan keuangan publik, seperti NAARS dan

    EDGAR, untuk menemukan contoh-contoh bagaimana perusahaan lainnya

    mengungkapkan berbagai hal. Dalam cara yang hampir sama, formulir pajak dan

    peraturan tersedia di situs Web IRS. Sebaliknya, banyak perusahaan dapat menyerahkan

    file laporan keuangan dan pajak yang diminta, secara elektronis ke SEC dan IRS. Lagipula,

    banyak situs Web perusahaan menyajikan laporan keuangan perusahaan yang

    bersangkutan.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    12/35

    Walaupun demikian, hingga saat ini, penyebaran informasi keuangan dan

    nonkeuangan secara elektronis adalah proses yang lamban dan tidak efisien. Salah satu

    masalahnya adalah banyak penerima memiliki permintaan berbeda berkaitan tentang cara

    informasi dikirim. Hal ini berarti organisasi harus mengorbankan banyak waktu dan

    biaya untuk memformat informasi yang sama dalam beberapa cara. Masalah kedua yang

    berhubungan adalah penerima harus secara manual memasukkan kembali banyak dari

    informasi tersebut ke dalam alat analisis keputusan milik mereka. Contohnya, penerima

    harus secara manual memasukkan kembali informasi dari laporan keuangan yang

    disajikan ialam dokumen HTML ke dalam spreadsheets EXCEL, agar informasi tersebut

    dapat dianalisis.

    Penyebab dasar dari kedua masalah tersebut terletak pada metode yang digunakan

    untuk memperlihatkan informasi di Internet. Kode HTML hanya menspesifikasikan

    bagaimana bagian data tertentu harus ditampilkan (contohnya, lokasinya dan karakter

    hurufnya), tetapi tidak memberikan cara untuk secara otomatis mengidentifikasi bahwa

    bagian data tertentu tersebut menyajikan jumlah dari penjualan tahun ini.

    Kesemua hal ini berubah dengan adanya perkembangan extensible business reporting

    language (XBRL), yang merupakan varian dari XML. Bahasa untuk semua tujuan ini

    didesain untuk memberikan cara mengkomunikasikan isi data. HTML menggunakan

    label untuk menunjukkan bagaimana data diformat. Contohnya, label menunjukkan

    bahwa semua teks selanjutnya hingga label ditampilkan dalam huruf tebal. XBRL

    menggunakan jenis label yang hampir sama untuk mengidentifikasi isi setiap bagian data.

    Contohnya, label XBRL dapat menunjukkan bahwa bagian data berikutnya mewakili

    piutang usaha.

    Kini, sebagian besar orang dapat membuat halaman Web tanpa harus secara

    langsung menulis kode HTML, karena produk seperti Microsoft Word, membuat kode

    HTML secara otomatis dengan pilihan "Save as HTML". Sebagian besar penjual software

    utama membuat fungsi yang hampir sama ke dalam produk-produk mereka untuk

    membuat XBRL mudah digunakan. Jadi, para profesional akuntan dan sistem informasi

    tidak akan perlu mengetahui cara untuk menulis kode XBRL untuk mengambil

    keuntungan dari manfaat vang ditawarkannya.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    13/35

    XBRL memberikan dua manfaat utama dalam pembuatan dan penyebaran data

    keuangan secara elektronis. Pertama, XBRL memungkinkan organisasi untuk

    mempublikasikan informasi hanya sekali, dengan menggunakan label XBRL. Saat ini, data

    keuangan dapat dikirim ke satu pihak sebagai dokumen HTML, ke pihak lainnya sebagai

    file Adobe Acrobat, ke lainnya sebagai file teks, dan ke pihak lainnya sebagai file comma-

    delimited. Proses ini menimbulkan biaya yang tidak perlu. Sebaliknya, file XBRL yang

    sama dapat dikirim ke setiap pihak tersebut, yang dapat kemudian menggunakan file

    tersebut dalam cara seperti yang mereka kehendaki. Jadi, dengan XBRL, perusahaan dapat

    mempublikasikan laporan keuangan mereka bersamaan dalam format yang dapat

    digunakan semua orang.

    Manfaat kedua dari XBRL adalah informasi yang diberikan oleh label XBRL, dapat

    diartikan. Hal ini berarti para penerima tidak perlu lagi secara manual memasukkan

    kembali data yang mereka dapatkan secara elektronis, agar alat pendukung keputusannya

    dapat menganalisis informasi tersebut. Sebagai gantinya, jika data berisi label XBRL, data

    tersebut dapat dimasukkan secara langsung ke alat analisis apa pun yang dapat membaca

    XBRL. Hal ini juga berarti bahwa pencarian data di Internet akan lebih efisien dan akurat.

    Contohnya, sebelum XBRL, pencarian di Internet atas informasi mengenai kewajiban

    kontinjensi akan menghasilkan ratusan situs, sebagian besar tidak berkaitan dengan data

    keuangan yang dicari. Akan tetapi, dengan data yang disertai tag XBRL, pencarian

    tersebut akan terbatas pada informasi mengenai kewajiban kontinjensi yang dilaporkan

    dalam laporan keuangan.

    XBRL tentu saja penting dalam perkembangan TI. XBRL juga berharga karena

    profesi akuntansi memulai perkembangan XBRL (lihat Fokus 15-1). Proses perkembangan

    XBRL memberikan gambaran bagus tentang bagaimana para akuntan dapat secara aktif

    terlibat dalam perkembangan TI yang sedang berjalan.

    TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR PENGENDALIAN

    Tujuan pengendalian dalam sistem buku besar dan pelaporan hampir sama dengan

    tujuan dalam siklus SIA lainnya yang didiskusikan dalam bab-bab sebelumnya:

    1. Semua pembaruan ke buku besar diotorisasi dengan benar.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    14/35

    2. Semua transaksi buku besar yang dicatat, valid.

    3. Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi, telah dicatat.

    4. Semua transaksi buku besar dicatat secara akurat.

    5. Data buku besar dijaga dari kehilangan atau pencurian.

    6. Aktivitas sistem buku besar dilakukan secara efisien dan efektif.

    Dokumen dan catatan yang didesain dengan baik memainkan peranan penting

    dalam mencapai tujuan ini. Entri data secara on-line oleh bendahara dan kontroler, seperti

    yang diperlihatkan dalam Gambar 15-3, memfasilitasi pencatatan ayat jurnal buku besar

    secara efisien dan akurat. Dalam situasi semacam ini, menggunakan pengendalian

    aplikasi yang tepat, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan field (format),

    meningkatkan akurasi entri data. Mencatat orang yang mengisi dan meninjau formulir

    tersebut, akan memberikan bukti bahwa ayat jurnal telah diotorisasi dengan benar.

    Memberikan nomor cetakan ke semua ayat jurnal, akan memfasilitasi pemeriksaan semua

    transaksi yang telah dicatat. Membatasi akses ke program buku besar akan makin

    mengurangi risiko transaksi yane tidak sah.

    Tabel 15-1 Ancaman dan Pengendalian dalam Buku Besar dan Pelaporan

    Proses/ aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian yang Dapat

    Diterapkan

    Memperbarui buku besar

    Akses ke buku besar

    Kehilangan atau

    kehancuran buku besar

    1. Kesalahan-kesalahan

    2. Kehilangan data

    rahasia dan/ atau

    penyembunyian

    pencurian

    3. Kehilangan data dan

    aset

    Pengendalian input dan pemrosesan,

    laporan rekonsiliasi dan pengendalian;

    jejak audit.

    Pengendalian akses; jejak audit

    Prosedur pembuatan cadangan dan

    pemulihan dari bencana

    Tabel 15-1 mencantumkan berbagai ancaman dan eksposur (exposures) utama

    dalam sistem pelaporan keuangan dan buku besar, bersama dengan prosedur

    pengendalian yang dapat diterapkan untuk menguranginya. Oleh karena sistem buku

    besar dan pelaporan hanya melibatkan aktivitas pemrosesan informasi, terdapat lebih

    sedikit ancaman daripada dalam siklus SIA lainnya. Lagipula, ancaman dalam sistem

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    15/35

    buku besar dan pelaporan terutama berhubungan dengan perusakan, penghilangan, atau

    penghancuran data. Mari kita sekarang mempelajari prosedur pengendalian yang dapat

    digunakan untuk menangani ancaman-ancaman ini.

    Ancaman 1: Kesalahan dalam Memperbarui Buku Besar

    Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada

    pembuatan keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam

    laporan kinerja keuangan. Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi

    dalam tiga kategori: pengendalian edit input dan pemrosesan, laporan rekonsiliasi dan

    pengendalian, serta pemeliharaan jejak audit yang mencukupi.

    Pengendalian edit input dan pemrosesan

    Gambar 15-3 menunjukkan dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku

    besar: ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA dan ayat jurnal yang secara langsung dibuat

    oleh bendahara atau kontroler. Ayat jurnal ringkasan sendiri merupakan output dari

    serangkaian langkah pemrosesan, yang masing-masing harus melalui berbagai jenis

    prosedur pengendalian yang didesain untuk memastikan akurasi serta kelengkapan,

    seperti yang dijelaskan dalam empat bab sebelumnya. Akibatnya, pengendalian edit input

    awal untuk ayat jurnal ringkasan adalah pemeriksaan untuk memastikan bahwa ayat

    jurnal tersebut mencerminkan sebagian besar periode waktu terakhir.

    Akan tetapi, ayat jurnal yang dibuat oleh bendahara atau kontroler adalah entri

    data asli. Akibatnya, jenis pengendalian edit input dan pemrosesan berikut ini dibutuhkan

    untuk memastikan bahwa mereka akurat dan lengkap:

    1. Pemeriksaan validitas untuk memastikan bahwa akun buku besar benar-benar ada

    untuk setiap nomor akun yang direferensikan dalam ayat jurnal.

    2. Pemeriksaan field (format) untuk memastikan bahwa field jumlah dalam ayat jurnal

    hanya berisi data numeris.

    3. Pemeriksaan saldo nol untuk memverifikasi bahwa total debit sama dengan total kredit

    dalam sebuah ayat jurnal.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    16/35

    4. Uji kelengkapan untuk memastikan bahwa semua data terkait dimasukkan, terutama

    sumber ayat jurnal.

    5. Verifikasi closed-loop mencocokkan nomor akun dengan deksripsi akun, untuk

    memastikan bahwa akun buku besar yang benar, yang diakses.

    6. Membuat file ayat jurnal penyesuaian standar untuk ayat jurnal penyesuaian yang

    berulang untuk setiap periode, seperti biaya depresiasi. (Akurasi input ditingkatkan

    tanpa berulang-ulang memasukkan ayat jurnal ini. Kemungkinan untuk melupakan

    melakukan entri ayat jurnal penyesuaian yang berkali-kali ada, juga berkurang,

    hingga dapat memastikan kelengkapan input.)

    7. Pemeriksaan tunda dari saldo akun buku besar, saat pembaruan selesai, untuk

    memverifikasi saldonya telahbenar (debit atau kredit).

    8. Menghitung total run-to-run untuk memverifikasi akurasi pemrosesan batch voucher

    jurnal. (Komputer menghitung saldo akun buku besar yang baru, berdasarkan pada

    saldo awalnya dan total debit serta kredit yang dimasukkan ke akun tersebut,

    kemudian membandingkannya dengan saldo akun yang aktual dalam buku besar

    yang diperbarui. Penyimpangan apa pun akan menunjukkan kesalahan pemrosesan

    yang harus diselidiki.)

    Laporan rekonsiliasi dan pengendalian

    Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat

    selama proses pembaruan buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi adalah pembuatan

    neraca saldo. Neraca saldo menunjukkan apakah saldo debit dalam buku besar sama

    dengan total saldo kredit; jika tidak, telah terjadi kesalahan posting. Di dalam sistem

    otomatis, penggunaan akun kliring dan perkiraan penundaan, biasanya memastikan

    bahwa buku besar selalu seimbang. Pada saat penutupan periode fiskal, akun-akun

    khusus ini harus memiliki saldo nol; jika tidak, telah terjadi kesalahan dalam proses

    memperbarui (memutakhirkan) buku besar.

    Guna menggambarkan bagaimana jenis akun khusus ini digunakan, anggaplah

    bahwa seorang staf administrasi bertanggung jawab untuk mencatat pelepasan persediaan

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    17/35

    ke pelanggan, sementara staf administrasi lainnya bertanggung jawab untuk mencatat

    penagihan ke pelanggan. Staf administrasi pertama akan membuat ayat jurnal berikut ini:

    Kiriman yang belum ditagih xxx

    Persediaan xxx

    Staf administrasi kedua akan membuat ayat jurnal berikut ini:

    Piutang usaha yyy

    Kiriman yang belum ditagih yyy

    Setelah kedua ayat jurnal telah dilengkapi, akun kliring khusus, kiriman yang belum

    ditagih, harus memiliki saldo nol. Jika tidak, maka telah terjadi kesalahan yang harus

    diselidiki dan diperbaiki.

    Rekonsiliasi penting lainnya adalah membandingkan saldo akun pengendali buku

    besar dengan saldo total buku pembantu yang terkait. Apabila kedua jumlah total ini

    tidak sama, perbedaannya harus diselidiki dan diperbaiki. Merupakan hal yang juga

    penting untuk mempelajari semua transaksi yang terjadi dekat akhir periode akuntansi,

    untuk memverifikasi bahwa transaksi tersebut dicatat dalam periode waktu yang tepat.

    Laporan pengendalian dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan apa

    pun yang terjadi dalam proses memperbarui buku besar. Mendaftar voucher jurnal

    berdasarkan nomor akun buku umum akan memfasilitasi identifikasi sebab kesalahan

    yang mempengaruhi akun buku besar tertentu. Mendaftar voucher jurnal berdasarkan

    urutan, dapat menunjukkan tidak dipostingnya ayat jurnal tertentu. Terakhir, daftar

    jurnal umum memperlihatkan rincian (nomor akun, kode referensi sumber, deksripsi, dan

    jumlah yang didebit serta dikredit) setiap ayat jurnal yang dimasukkan ke dalam buku

    besar. Laporan ini menunjukkan apakah total debit sama dengan total kredit yang

    dimasukkan ke dalam buku besar.

    Jejak audit

    Jejak audit memperlihatkan jejak sebuah transaksi di sepanjang sistem akuntansi.

    Secara khusus, jejak audit memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menelusuri

    semua perubahan yang dibuat atas buku besar. Jejak audit khususnya memfasilitasi tugas-

    tugas berikut ini:

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    18/35

    1. Menelusuri transaksi apa pun dari dokumen sumber aslinya (atau catatan dalam tabel

    kegiatan) hingga ke buku besar, dan ke laporan apa pun atau dokumen lainnya yang

    menggunakan data itu.

    2. Menelusuri kembali bagian apa pun yang muncul dalam sebuah laporan dari buku

    besar hingga ke dokumen sumber (atau catatan dalam tabel kegiatan).

    3. Menelusuri semua perubahan dalam akun buku besar dari saldo awalnya hingga

    saldo akhirnya.

    Contohnya, file transaksi buku besar menunjukkan sumber semua ayat jurnal yang

    dibuat untuk memperbarui buku besar. File utama pelanggan berisi informasi mengenai

    saldo akun setiap pelanggan, yang dapat dijumlahkan dan dibandingkan dengan berbagai

    akun pengendali piutang usaha dalam buku besar. Para pemakai dapat mengikuti proses

    yang hampir sama untuk merekonsiliasi saldo utang usaha, persediaan, dan

    perlengkapan. Akan tetapi, di dalam SIA yang canggih, mungkin dokumen kertas tidak

    diperlukan lagi, hingga merupakan hal yang penting untuk secara periodik membuat dan

    menyimpan salinan cadangan dari file utama transaksi, serta mengambil berbagai langkah

    untuk memastikan bahwa file-file yang disimpan tersebut tidak dapat diubah.

    Gambar 15-5 Contoh Rincian Jejak Audit (Software Excellent)

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    19/35

    Gambar 15-6 Contoh Ringkasan Jejak Audit (Software Excellent)

    Ancaman 2: Akses Tanpa Otorisasi ke Buku Besar

    Akses tanpa otorisasi ke buku besar dapat mengakibatkan kebocoran data rahasia

    ke pesaing atau kerusakan buku besar. Hal tersebut juga dapat memberikan cara untuk

    menyembunyikan pencurian aset. Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk

    memiliki pengendalian yang memadai agar dapat mencegah akses tanpa otorisasi ke buku

    besar.

    ID dan pasword pemakai harus digunakan untuk mengendalikan akses ke buku

    besar dan untuk mendorong pemisahan tugas yang benar, dengan cara membatasi fungsi

    yang dapat dilakukan setiap pemakai yang sah. Contohnya, para pegawai yang

    menyimpan aset atau memiliki wewenang untuk melepaskan aset, harus dicegah untuk

    dapat memperbarui buku besar (fungsi pencatatan). Dalam cara yang hampir sama, pihak

    manajemen harus diberikan akses baca saja ke buku besar, seperti yang diperlihatkan

    dalam bagian bawah Gambar 15-3. Matriks pengendali akses juga harus membatasi fungsi

    yang dapat dilakukan di berbagai terminal. Ayat jurnal penyesuaian, contohnya,

    diizinkan hanya dari terminal dalam kantor kontroler.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    20/35

    Pengendalian atas pembuatan catatan voucher jurnal juga penting, karena mereka

    mengotorisasi perubahan ke saldo akun buku besar. Jadi, sistem tersebut harus memeriksa

    keberadaan kode otorisasi yang valid untuk setiap catatan voucher jurnal sebelum

    memasukkan transaksi tersebut ke buku besar. Jika tidak, integritas buku besar mungkin

    dapat diragukan. Ingatlah bahwa kode otorisasi juga membentuk bagian dari jejak audit.

    Memang, pemeriksaan jejak audit memberikan cara untuk mendeteksi akses tanpa

    otorisasi ke buku besar.

    Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar

    Buku besar adalah komponen kunci dari sistem informasi akuntansi organisasi.

    Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk menyediakan cadangan dan

    prosedur pemulihan dari bencana, yang memadai untuk melindungi aset ini.

    Pengendalian cadangan mencakup hal-hal berikut ini:

    1. Penggunaan label file internal dan eksternal untuk melindungi buku besar yang

    terakhir dari kerusakan tanpa disengaja.

    2. Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin. Paling tidak dua salinan

    cadangan buku besar harus ada. Satu salinan disimpan di lokasi perusahaan tempat

    salinan tersebut dapat dengan cepat diakses; satunya harus disimpan di luar lokasi

    perusahaan untuk memberi perlindungan dari bencana besar seperti kebakaran atau

    gempa bumi.

    Perencanaan pemulihan dari bencana juga merupakan hal yang sangat penting.

    Meningkatnya ketergantungan pada EDI, EFT, dan Internet untuk melakukan aktivitas

    bisnis sehari-hari, membuat tidak ada organisasi yang dapat bertahan hidup lama jika

    komputer mereka mati. Oleh karenanya, organisasi perlu untuk membuat dan secara

    periodik menjalankan sebuah rencana untuk menangani bencana besar yang berpotensi

    mematikan sistem komputer mereka.

    MODEL DATA KESELURUHAN PERUSAHAAN YANG TERINTEGRASI

    Gambar 15-7 menyajikan model data keseluruhan perusahaan yang terintegrasi

    untuk AOE. Sebagian besar dari gambar ini menyajikan penyatuan model data seperti

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    21/35

    yang disajikan dalam Bab 11 hingga Bab 14. Ingatlah bahwa penyatuan ini terutama

    melibatkan penghubungan setiap sumber daya yang muncul dalam model data-model

    data yang terpisah tersebut dengan berbagai kegiatan yang menaikkan serta menurunkan

    sumber daya tersebut. Contohnya, sumber daya kas dihubungkan baik ke pengeluaran

    kas, maupun penerimaan kas. Dalam cara yang hampir sama, persediaan bahan baku

    dihubungkan ke pembelian dan penggunaan dalam produksi. Gambar 15-7 juga

    memodelkan kegiatan-kegiatan utama dalam siklus keuangan: pengeluaran instrumen

    ekuitas dan utang, serta pembayaran periodik terkait ke para investor dan kreditor.

    Ingatlah bagaimana Gambar 15-7 menunjukkan hubungan antara berbagai

    subsistem yang berbeda dalam SIA. Contohnya, seorang pelanggan memesan barang jadi,

    jika terdapat kekurangan persediaan di tangan untuk memenuhi pesanan tersebut, maka

    akan memicu penjadwalan operasi produksi untuk membuat barang tersebut.

    Selanjutnya, operasi produksi ini dapat menimbulkan perlunya pemesanan bahan baku

    tambahan. Sistem ERP didesain untuk secara otomatis memicu jenis tindakan yang saling

    berkaitan ini antarsubsistem dengan cara menghubungkan setiap subsistem ke database

    umum keseluruhan perusahaan. Jadi, walaupun sebagianbesar sistem ERP tidak secara

    khusus didasarkan pada model data REA, sebuah model seperti yang diperlihatkan dalam

    Gambar 15-7 bisa berguna untuk menyajikan isi database ERP: database ERP.

    Sebagian besar dari Gambar 15-7 hanya merupakan gambar integrasi dari bab-bab

    sebelumnya. Akan tetapi, sudut kanan bawah berisi beberapa entitas baru yang mewakili

    dua aktivitas keuangan yang penting: transaksi utang dan ekuitas.

    Kegiatan menerbitkan utang adalah jenis penerimaan kas yang khusus. Kegiatan

    tersebut dimodelkan sebagai entitas kegiatan terpisah dari kegiatan penjualan, seperti

    jumlah nominal utang yang dikeluarkan, total jumlah yang diterima, tanggal dikeluarkan,

    tanggal jatuh tempo, dan tingkat suku bunga. Biasanya, kebanyakan perusahaan tidak

    berhubungan langsung dengan para kreditor. Sebagai gantinya, mereka menjual

    instrumen utang mereka melalui perantara keuangan, yang diperlihatkan dalam Gambar

    15-7 sebagai pelaku transfer. Pelaku transfer memelihara informasi yang dibutuhkan

    mengenai setiap kreditor, untuk secara tepat mengarahkan baik pembayaran bunga

    periodik, maupun pembayaran kembali utang utama. Oleh karenanya, setiap keberadaan

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    22/35

    kegiatan menerbitkan utang, berisi data mengenai jumlah keseluruhan yang diterima dari

    serangkaian instrumen utang. Contohnya, pengeluaran obligasi senilai $10.000.000 dengan

    bunga 5 persen, yang akhirnya dibeli oleh beberapa ribu orang berbeda untuk nilai

    sejumlah $9,954,000, membentuk satu kegiatan menerbitkan utang.

    Pembayaran utang adalah pengeluaran kas. Setiap pembayaran utang

    mencerminkan pengiriman dana ke pelaku transfer sejumlah total bunga yang jatuh

    tempo pada saat itu. Jadi, untuk melanjutkan contoh kita, perusahaan akan mengirimkan

    dana $125,000 ke pelaku transfer, untuk membuat pembayaran triwulan pertama dari

    obligasi sebesar: $10,000,000. Selanjutnya, pelaku transfer akan mengirimkan cek-cek

    terpisah ke setiap kreditor.

    Gambar 15-7 Diagram REA ke seluruh perusahaan yang terintegrasi

    Transaksi ekuitas dimodelkan dengan cara yang hampir sama dengan transaksi

    utang. Kegiatan menerbitkan saham adalah jenis khusus penerimaan kas yang

    berhubungan dengan penerbitan saham tersebut, dan pembayaran dividen adalah jenis

    lain dari pengeluaran kas. Seperti juga dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    23/35

    berurusan langsung dengan setiap pemegang saham. Jadi, Gambar 15-7 memperlihatkan

    bahwa kedua jenis transaksi tersebut melibatkan partisipasi pelaku transfer.

    Manfaat Model Data Terintegrasi

    Model data keseluruhan perusahaan yang terintegrasi seperti yang diperlihatkan

    dalam Gambar 15-7 dapat secara signifikan meningkatkan dukungan yang diberikan

    untuk pembuatan keputusan manajerial. Demi menghargai fakta ini, bayangkanlah

    bagaimana daftar akun dalam sistem buku besar tradisional membatasi analisis lanjutan

    dari data biaya. Biaya-biaya biasanya dicatat dan disimpan dalam sebuah akun yang

    mencerminkan sifat biaya, seperti perjalanan, atau fungsinya, seperti kunjungan

    perekrutan di kampus. Dalam alternatif pertama, merupakan hal yang mudah untuk

    membuat laporan biaya total perjalanan, tetapi sulit untuk mengidentifikasi seberapa

    banyak biaya perjalanan dihubungkan dengan perekrutan kampus. Dalam alternatif

    kedua, merupakan hal yang mudah untuk membuat laporan yang memperlihatkan biaya

    yang berkaitan dengan perekrutan kampus, tetapi sulit untuk membuat laporan yang

    menelusuri biaya total perjalanan.

    Tindakan umum atas masalah ini dalam sistem buku besar berdasarkan file adalah

    membuat nomor akun yang lebih terinci yang mengidentifikasi sifat dan tujuan setiap

    biaya; hingga akan terdapat akun-akun terpisah untuk biaya perjalanan perekrutan di

    kampus, biaya perjalanan untuk penjualan, dan seterusnya. Akan tetapi, kelemahan dari

    pendekatan ini adalah, pendekatan ini menyebabkan perluasan eksponensial daftar akun

    dan peningkatan panjang setiap kode akun. Kedua faktor ini membuat lebih

    menyusahkan staf administrasi bagian pengkodean dan para manajer, untuk mempelajari

    daftar akun serta mengaplikasikannya dengan benar. Sebagai tambahan, kemampuan

    untuk menganalisis lebih jauh data akan tetap terbatas pada kategori-kategori tersebut

    yang dibuat ketika daftar akun dibuat.

    Sebaliknya, model data keseluruhan perusahaan yang terintegrasi akan

    menghindarkan dari masalah-masalah ini dan memberikan lebih banyak fleksibilitas

    untuk menganalisis data. Tabel-tabel dapat dibuat untuk kategori akun dasar, seperti

    biaya perjalanan. Tabel-tabel ini juga dapat memasukkan sebuah atribut teks untuk

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    24/35

    menjelaskan tujuan dari pengeluaran tersebut. Para manajer kemudian dapat

    menggunakan bahasa pertanyaan untuk mendapatkan biaya perjalanan berdasarkan

    kategori, seperti perekrutan di kampus atau pameran dagang. Selanjutnya, dengan hanya

    mengubah kondisi yang dispesifikasikan dalam bahasa pertanyaan, kategori-kategori ini

    dapat dengan mudah diubah dari waktu ke waktu sebagai respons atas kebutuhan yang

    berbeda. Jadi, para pemakai tidak terbatas pada skema klasifikasi biaya yang telah

    ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi, meniadakan sebuah klausul yang dapat

    membatasi lingkup pertanyaan juga dapat dengan mudah menghasilkan laporan biaya

    total perjalanan untuk semua tujuan.

    Manfaat kedua dari model data keseluruhan perusahaan yang terintegrasi adalah

    hal tersebut memfasilitasi integrasi informasi keuangan dan nonkeuangan. Peran penting

    dari fitur ini semakin nyata dengan meningkatnya tekanan untuk memperluas lingkup

    informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Contohnya, Komite Khusus Pelaporan

    Keuangan dari AICPA (Jenkins Committee) merekomendasikan bahwa laporan keuangan

    yang dibuat untuk pemakai eksternal harus meliputi informasi nonkeuangan seperti

    pengukuran kepuasan pelanggan dan waktu siklus produk. Dalam cara yang hampir

    sama, di dalam Bab 14 kita telah mendiskusikan tren ke arah memasukkan berbagai

    pengukuran nilai modal manusia dari sebuah perusahaan dalam laporan tahunan.

    Informasi ini juga dapat digabungkan dengan mudah ke dalam model data keseluruhan

    perusahaan yang terintegrasi.

    Integrasi yang efektif dari data keuangan dan nonkeuangan juga menghasilkan

    perbaikan pelaporan internal. Dahulu, laporan internal pertama berfokus pada

    pengukuran kinerja keuangan. Akan tetapi, manajemen organisasi yang efektif

    membutuhkan pengukuran kinerja dari berbagai dimensi karena tidak ada satu ukuran

    vang cukup. Sebagai gantinya, manajemen puncak harus memiliki laporan yang

    memberikan perspektif multidimensi atas kinerja. Manfaat ini akan dibahas secara lebih

    terinci dibawah konsep balanced scorecard.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    25/35

    Pertimbangan Pengendalian Internal

    Seperti yang diberitahukan sebelumnya, kebanyakan sistem ERP menggunakan

    database tersentralisasi, hampir sama dengan yang diperlihatkan dalam Gambar 15-7,

    untuk berbagi data antarfungsi. Sistem semacam ini biasanya menguasakan banyak orang

    yang berbeda untuk memasukkan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnis tertentu,

    tetapi hal ini mempersulit untuk memberikan tanggung jawab memelihara integritas data.

    Selanjutnya, sistern ERP sering kali menghasilkan efisiensi proses dengan memungkinkan

    seseorang untuk melakukan berbagai langkah dalam proses bisnis, hingga mengurangi

    pemisahan tugas. Terakhir, sifat sistem ERP yang terintegrasi dan lintas fungsi dapat

    meningkatkan eksposur yang berasal dari kerusakan sistem.

    Akan tetapi, berbagai ancaman ini dapat dikurangi melalui desain dan

    implementasi yang benar. Prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan pemisahan tugas

    yang dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, dapat dan harus diterapkan ke dalam sistem

    ERP. Contohnya, pegawai yang memasukkan pengeluaran kas tidak boleh merekonsiliasi

    rekening bank. Sebagai tambahan, para pegawai yang memiliki akses ke pemeliharaan file

    utama tidak boleh juga melakukan proses bisnis terkait. Contohnya, pegawai yang

    memelihara file utama vendor tidak boleh memproses pengeluaran kas. Seorang pegawai

    yang dapat kedua fungsi tersebut dapat membuat pemasok fiktif dan kemudian

    mengeluarkan dana ke pemasok fiktif tersebut (contohnya pegawai tersebut). Dalam cara

    yang hampir sama, pegawai yang memelihara file utama pelanggan harus tidak bisa

    memproses penerimaan kas. Seorang pegawai yang dapat melakukan kedua fungsi

    tersebut dapat melakukan jenis penipuan yang disebut sebagai 'gali lubang tutup lubang'

    (lapping). Sebagai tambahan, para pegawai yang memiliki tanggung jawab pemrograman

    dan administrasi sistem tidak boleh melakukan proses bisnis. Contohnya, jika seorang

    pegawai yang memiliki tanggung jawab administrasi database juga memiliki otoritas

    untuk melakukan proses bisnis seperti pengeluaran kas, orang tersebut dapat mengubah

    tabel database untuk menutupi aktivitas penipuan. Jadi, merupakan hal yang penting

    bahwa auditor internal dilibatkan dalam proses implementasi untuk mencegah kelemahan

    pemisahan tugas ini.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    26/35

    Sistem ERP juga memberi alat untuk memfasilitasi peninjauan dan mengaudit

    prosedur pengendalian. Salah satu alat semacam ini adalah kemampuan menelusuri

    secara terinci yang memungkinkan para auditor internal dengan mudah mengikuti

    sebuah transaksi di setiap tahap pemrosesan. Bahasa pertanyaan database biasanya yang

    diberikan dalam sistem ERP adalah alat yang berpotensi untuk digunakan. Guna

    menggambarkan potensi kelebihan dari kemampuan bahasa pertanyaan tersebut, mari

    kita pelajari proses memvalidasi pembaruan akun penjualan dalam buku besar. Merujuk

    pada Gambar 15-7, langkah pertama adalah menulis bahasa pertanyaan berdasarkan

    model data untuk siklus pendapatan. Salah satu pertanyaan semacam itu akan menjumlah

    nilai semua penjualan selama periode waktu yang diinginkan. Pertanyaan lainnya akan

    menghubungkan tabel penjualan, pengiriman, dan pemesanan untuk memverifikasi

    kelengkapan serta validitas semua penjualan yang dicatat. Pertanyaan tambahan dapat

    ditulis untuk menelusuri penjualan ke pelanggan tertentu dan staf administrasi

    penjualannya. Bahkan, jumlah hubungan antartabel yang dapat dengan mudah dibuat,

    terbatas hanya pada imajinasi penyelidik. Sebagai tambahan, sistem tersebut dapat

    dikonfigurasikan untuk membuat daftar file yang ekstensif, yang memungkinkan untuk

    mengidentifikasi siapa yang mengotorisasi sebuah transaksi. Jadi, sistem ERP

    memungkinkan untuk memperkaya dan makin melengkapi jejak audit, daripada yang

    dapat disediakan oleh SIA lama.

    MENGGUNAKAN INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    Seperti yang dijelaskan di sepanjang buku ini, fungsi utama SIA adalah memberikan para

    manajer informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Bagian ini

    mendiskusikan topik-topik penting yang berkaitan dengan penggunaan informasi untuk

    pengambilan keputusan: (1) balanced scorecard dan (2) gudang data untuk mendukung

    intelijen bisnis. Kedua topik tersebut berhubungan dengan berbagai masalah yang

    diangkat dalam kasus pendahuluan yang berkaitan dengan penggunaan sistem informasi

    organisasi.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    27/35

    Balanced Scorecard

    Balanced scorecard adalah laporan yang memberikan perspektif multidimensi dari kinerja

    organisasi. Balanced scorecardberisi berbagai ukuran yang mencerminkan empat perspektif

    organisasi: keuangan, pelanggan, operasi internal, dan inovasi serta pembelajaran. Bagian

    yang mencakup keuangan berisi indikator hasil dari kinerja organisasi di masa lalu,

    sementara tiga bagian lainnya memberikan indikator arah kinerja yang diinginkan di

    masa mendatang. Untuk setiap dimensi, balanced scorecard menunjukkan tujuan organisasi

    dan ukuran spesifik yang mencerminkan kinerja berkaitan dengan tujuan-tujuan itu.

    Bersama-sama, keempat dimensi balanced scorecard memberikan gambaran umum yang

    lebih komprehensif atas kinerja organisasi daripada yang disediakan oleh ukuran

    keuangan sendiri. Bahkan, balanced scorecard yang didesain dengan baik akan mengukur

    berbagai aspek penting dari strategi organisasi dan mencerminkan hubungan sebab akibat

    yang penting di antara keempat dimensi tersebut. Gambar 15-8 menunjukkan sebuah

    contoh balanced scorecard untuk AOE.

    Pihak manajemen puncak AOE, seperti juga banyak perusahaan lainnya, setuju atas

    tiga tujuan keuangan: peningkatan aliran pendapatan melalui penjualan berbagai produk

    baru, peningkatan laba seperti yang dicerminkan dalam pengembalian atas ekuitas, dan

    mempertahankan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban. Seperti yang

    diperlihatkan dalam Gambar 15-8, ukuran dan target khusus dikembangkan untuk

    menelusuri pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

    Para pelanggan adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan. Oleh karenanya,

    perspektif pelanggan di balanced scorecard AOE berisi dua tujuan utama: meningkatkan

    kepuasan pelanggan dan menjadi pemasok yang diutamakan untuk para pelanggan

    utama. Selanjutnya, memenuhi tujuan yang berorientasi pelanggan tersebut

    membutuhkan proses bisnis yang dilakukan secara efisien dan efektif. Akibatnya, bagian

    perspektif internal dalam balanced scorecard AOE berfokus atas berbagai aktivitas yang

    paling dapat secara langsung mempengaruhi persepsi pelanggan: kualitas layanan,

    kecepatan pengiriman, dan kualitas produk. Terakhir, manajemen puncak AOE

    menyadari pentingnya pengembangan berbagai produk baru dan pelatihan tenaga

    kerjanya untuk terus meningkatkan layanan dan hasil. Oleh sebab itu, ukuran untuk

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    28/35

    kedua hal tersebut dimasukkan ke dalam perspektif pembelajaran dan inovasi dalam

    balanced scorecard AOE.

    Ingatlah bahwa diskusi yang sebelumnya mengindikasikan beberapa hipotesis.

    Contohnya, peningkatan pelatihan pegawai diharapkan dapat meningkatkan kualitas

    layanan, seperti yang ditunjukkan dalam persentase pesanan pelanggan yang dipenuhi

    dengan benar. Selanjutnya, peningkatan kualitas layanan diharapkan menghasilkan

    peningkatan kepuasan pelanggan dan para pelanggan utama semakin banyak membeli

    dari AOE. Terakhir, peningkatan kepuasan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan

    laba serta arus kas. Jadi, ukuran-ukuran dalam bagian pembelajaran dan inovasi, internal,

    dan pelanggan dari balanced scorecard dapat dianggap sebagai indikator arah ukuran

    keuangan dari strategi organisasi. Menganalisis tren dalam ukuran yang sesungguhnya

    memungkinkan manajemen AOE untuk menguji validitas hipotesis-hipotesis tersebut.

    Apabila perbaikan dalam salah satu perspektif tidak menghasilkan peningkatan yang

    diharapkan dalam area lainnya, manajemen puncak harus mengevaluasi kembali

    danmungkin memperbaiki hipotesis mengenai determinan kesuksesan organisasi.

    Memang kemampuan untuk menguji dan memperbaiki strategi ini adalah salah satu

    manfaat utama yangdiberikan oleh balanced scorecard.

    Gambar 15-8 Contoh Balanced Scorecard AOE

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    29/35

    Para akuntan dan profesional sistem harus berpartisipasi dalam pengembangan

    balanced scorecard. Pihak manajemen puncak harus menspesifikasikan tujuan-tujuan yang

    akan dikejar dalam setiap dimensi. Para akuntan dan profesional sistem informasi dapat

    membantu pihak manajemen memilih ukuran yang paling tepat untuk menelusuri

    pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Sebagai tambahan, mereka dapat memberi input

    berkaitan dengan kelayakan mengumpulkan data yang akan dibutuhkan untuk

    mengimplementasikan berbagai ukuran yang diajukan.

    Menggunakan Gudang Data untuk Intelijen Bisnis

    Akses tepat waktu ke informasi adalah hal yang penting. Di dalam ekonomi global

    saa ini yang berkembang cepat, pihak manajemen harus secara konstan mengawasi dar

    mengevaluasi kembali kinerja keuangan dan operasional dalam hal tujuan strategisnya

    Perusahaan harus mampu mengubah rencana mereka dengan cepat sebagai respons

    atasperubahan dalam lingkungan mereka. Akibatnya, banyak organisasi yang

    mengadopsi sistem buku besar on-line yang hampir sama dengan yang diperlihatkan

    dalam Gambar 15-3. Ketika sistem semacam ini mencakup database berdesain baik yang

    hampir sama dengan yang diperlihatkan dalam Gambar 15-7, pihak manajemen memiliki

    akses yang selalu siap ke informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

    operasional dan taktis secara tepat waktu.

    Akan tetapi, sistem semacam ini tidaklah cukup untuk mendukung kebutuhan

    pembuatan keputusan pihak manajemen, karena database terstruktur seperti yang

    diperlihatkan dalam Gambar 15-7 didesain untuk mendukung kebutuhan pemrosesan

    transaksi organisasi. Maka, database tersebut biasanya berisi data hanya untuk tahun

    fiskal saat ini, dan mungkin ditambah satu bulan tambahan untuk memungkinkan

    perbandingan antara aktivitas bulan sekarang dengan bulan yang sama tahun lalu. Jadi.

    tabel kegiatan, yang berisi data yang biasanya berisi jurnal dalam SIA manual, akan

    seperti juga jurnal, ditutup dan disimpan pada akhir setiap tahun fiskal. Akan tetapi

    pembuatan keputusan strategis membutuhkan akses ke banyak data historis. Contohnya

    ketika mengevaluasi strategi pemasaran, pihak manajemen mungkin membutuhkan akses

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    30/35

    ke data mengenai penjualan yang dirinci berdasarkan produk, tenaga penjual, dan

    pelanggan, selama lima tahun sebelumnya.

    Guna memberikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan

    keputusan strategis, organisasi membangun database terpisah yang disebut sebagai

    gudang data. Gudang data berisi rincian dan ringkasan data untuk beberapa tahun dan

    digunakan untuk analisis, daripada untuk pemrosesan transaksi. Oleh karena berisi

    informasi untuk beberapa tahun, gudang data sangatlah besar. Bahkan, sudah biasa

    bahwa gudang data berisi puluhan, atau bahkan ratusan terabyte data. Akibatnya, gudang

    data biasanya merupakan sistem terpisah dari SIA yang digunakan untuk mendukung

    aktivitas bisnis harian organisasi, agar kinerja aktivitas tersebut tidak dipengaruhi secara

    negatif oleh sumber pemrosesan komputer yang digunakan untuk menganalisis data yang

    terdapat dalam gudang data. Sebagai tambahan, organisasi sering kali membangun

    gudang data terpisah untuk fungsi keuangan, lainnya untuk fungsi sumber daya manusia,

    dan seterusnya. Gudang data semacam ini yang lebih kecil sering kali disebut sebagai data

    mart.

    Gudang data dan data mart tidak menggantikan database pemrosesan organisasi.

    Sebaliknya, mereka melengkapi database tersebut dengan memberikan dukungan untuk

    pengambilan keputusan strategis. Merupakan hal yang penting untuk diingat bahwa

    gudang data dan data mart tidak digunakan untuk pemrosesan transaksi. Akibatnya,

    mereka biasanya tidak diperbarui secara real-time, tetapi secara periodik diperbarui untuk

    mencerminkan hasil dari semua transaksi yang terjadi sejak pembaruan yang terakhir.

    Gudang data berbeda dari database yang digunakan untuk mendukung

    pemrosesan transaksi, tidak hanya dari segi ukuran, tetapi juga cara mereka

    distrukturkan. Jika database pemrosesan transaksi didesain untuk meminimalkan

    pengulangan dan karenanya memaksimalkan efisiensi pembaruannya untuk

    mencerminkan hasil transaksi saat ini, gudang data sering kali didesain untuk sengaja

    berulang-ulang agar dapat memaksimalkan efisiensi pertanyaan. Jadi, daripada

    berdasarkan model data REA, gudang data biasanya didesain secara dimensional.

    Arsitektur dimensional yang paling umum disebut sebagai skema bintang, disebut

    demikian karena datanya diatur mirip dengan bintang (lihat Gambar 15-9).

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    31/35

    Gambar 15-9 Contoh Skema Bintang untuk Gudang Dat

    Pada pusat bintang tersebut adalah tabel fakta yang dihubungkan ke beberapa

    dimensi yang relevan. Di dalam gambar tersebut, tabel fakta berisi informasi mengenai

    berbagai pembelian bahan baku, dalam hal unit dan nilai uang. Dimensi yang relevan

    dapat meliputi lokasi tempat bahan tersebut disimpan, barang, dan staf pembelian serta

    departemennya, pemasoknya, serta periode waktumya. Gudang data berisi berbagai

    bintang semacam ini, satu untuk setiap rangkaian penting data fakta. Informasi lebih

    lanjut mengenai skema bintang berada di luar lingkup bahan bacaan ini, tetapi dapat

    ditemukan di buku teks apa pun yang digunakan untuk pelatihan gudang data.

    Proses mengakses data yang termasuk dalam gudang data dan menggunakannya

    untuk pengambilan keputusan strategis sering kali disebut sebagai intelijen bisnis.

    Terdapat dua teknik utama yang digunakan dalam intelijen bisnis: pemrosesan analitikal

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    32/35

    on-line (on-line analytical processingOLAP) dan penggalian data. Pemrosesan analitikal

    on-line (OLAP) menggunakan bahasa pertanyaan yang memungkinkan pemakai

    mengarahkan penyelidikan hubungan yang dihipotesiskan dalam data tersebut.

    Contohnya, seorang manajer mungkin mulai dengan pertanyaan yang merinci pembelian

    berdasarkan pemasok selama tiga tahun terakhir. Hal ini dapat diikuti oleh pertanyaan

    tambahan yang "memperdalam" ke tingkat yang lebih rendah (hampir sama dengan

    hierarki laporan yang ditunjukkan dalam Gambar 15-4) berdasarkan, contohnya,

    pengelompokan pembelian berdasarkan barang yang berbeda dan periode fiskal.

    Penggalian data menggunakan analisis statistik yang canggih, termasuk teknik intelijensi

    buatan seperti neural networks, untuk "menemukan" hubungan yang belum

    dihipotesiskan dalam data. Contohnya, perusahaan kartu kredit menggunakan

    penggalian data untuk mengidentifikasi pola penggunaan indikasi penipuan. Dalam cara

    yang hampir sama, teknik penggalian data dapat digunakan untuk mengidentifikasi

    hubungan yang sebelumnya belum diketahui dalam data penjualan, yang kemudian

    dapat digunakan sebagai dasar promosi di masa mendatang.

    Gudang data dapat memberikan manfaat yang signifikan pada organisasi. Akan

    tetapi, dibutuhkan pengendalian yang benar untuk mendapatkan manfaat tersebut. Fokus

    15-2 meringkas masalah-masalah utama yang harus ditangani.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    33/35

    Fokus 15-2

    Masalah-masalah Pengendalian Gudang

    Data

    Seperti proyek sistem mana pun,

    pengendalian dibutuhkan untuk

    memastikan bahwa gudang data dan datamart aman dan bahwa informasi yang

    mereka simpan andal. Berikut ini adalah

    tujuh langkah yang merupakan garis besar

    proses menyeluruh untuk menangani

    kekhawatiran mengenai potensi keamanan

    dan integritas gudang data:

    1. Identifikasi data. Mendesain pengendalian

    yang tepat untuk gudang data atau data

    mart membutuhkan pengetahuan

    mengenai apa yang disimpan didalamnya. Persediaan yang lengkap atas

    semua bagian data yang disimpan dalam

    gudang data harus dilakukan dan

    hasilnya diatur serta didokumentasikan

    dalam cara yang mudah ditelusuri.

    2. Klasifikasi data. Begitu isi gudang data

    telah diidentifikasi, pihak manajemen

    harus mengklasifikasikan data dalam hal

    risiko keamanannya. Para ahli

    merekomendasikan penggunaan tigakelas: data yang dapat tersedia untuk

    publik, data rahasia yang aksesnya harus

    dibatasi, serta data sangat rahasia yang

    sangat sensitif dan penting. Berhati-

    hatilah bahwa dengan membuat

    klasifikasi semacam itu tanpa

    mengikutinya dengan prosedur

    keamanan yang berbeda hanya membuat

    pekerjaan penyusup menjadi semakin

    mudah.3. Penilaian data. Mendesain tingkat optimal

    pengendalian atas data meliputi

    pembobotan biaya pengendalian dengan

    manfaatnya. Jadi, merupakan hal yang

    penting untuk melengkapi sebuah nilai

    ke setiap kelas data dalam langkah 2,

    dengan biaya pengendalian yang

    diajukan, agar dapat dibandingkan.

    4. Identifikasi kerentanan. Langkah inimencakup penilaian risiko. Hal yang

    paling relevan adalah kriteria SysTrust

    untuk sistem yang andal: ketersediaan,

    integritas, keamanan, dan dapat

    dipelihara.

    5. Identifikasi pengendalian. Potensi

    pengendalian harus diidentifikasi untuk

    menangani setiap ancaman yang

    sebelumnya diidentifikasi. Pengendalian

    akses sangatlah penting. Enkripsimungkin diperlukan untuk melindungi

    data yang diklasifikasikan sebagai

    sangat rahasia. Pengendalian juga

    dibutuhkan untuk memastikan bahwa

    integritas data dipelihara ketika isi

    gudang data atau data mart diperbarui.

    6. Pemilihan pengendalian yang efektif

    biayanya. Setelah berbagai ancaman dan

    potensi pengendalian telah diidentifi-

    kasi, analisis biaya manfaat dapatdigunakan untuk memilih metode

    optimal untuk mengendalikan

    kerentanan.

    7. Evaluasi. Begitu gudang data atau data

    mart digunakan, efektivitas keberadaan

    prosedur pengendalian dalam

    menangani berbagai ancaman harus

    secara periodik dinilai kembali. Penilaian

    risiko juga harus dilakukan kembali

    secara periodik, terutama jika adaperubahan signifikan dalam teknologi.

    Sumber: Slemo Warigon, "Data Warehouse

    Control & Security," Internal Auditor (Februari

    1998): 54-60

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    34/35

    RlNGKASAN DAN KESIMPULAN KASUS

    Sistem buku besar dan pelaporan mengintegrasikan serta meringkas hasil-hasil

    berbagai subsistem akuntansi dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, dan sumber

    daya manusia. Buku besar adalah file utama pusat dalam SIA. Akibatnya, merupakan hal

    yang penting untuk mengimplementasikan prosedur pengendalian agar dapat

    memastikan akurasi dan keamanannya. Pengendalian yang penting meliputi pemeriksaan

    edit catatan voucher jurnal yang dimasukkan ke dalam buku besar, pengendalian akses,

    jejak audit yang memadai, serta prosedur pembuatan cadangan dan pemulihan dari

    bencana yang tepat.

    Output yang dihasilkan oleh sistem buku besar terbagi dalam dua kategori utama:

    laporan keuangan dan manajerial. Laporan keuangan dibuat secara periodik sesuai

    dengan GAAP (PSAK di Indonesia) dan disebarkan baik ke pemakai internal maupun

    eksternal. Laporan manajerial dibuat hanya untuk pemakaian internal dan karenanya

    sering kali memasukkan perbandingan antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan.

    Kegunaan laporan-laporan ini, baik disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik,

    dipengaruhi oleh seberapa baik mereka didesain.

    Sebagai tambahan laporan tercetak, sistem buku besar harus mampu mendukung

    pemrosesan pertanyaan dari pembuat keputusan. Hal ini membutuhkan pengendalian

    yang mencukupi untuk membatasi akses ke, dan operasi yang diizinkan atas, data dalam

    buku besar. Mendesain buku besar agar sesuai dengan model data relasional akan

    memfasilitasi pemrosesan dengan membuat data lebih mudah diakses melalui alat

    desktop yang dapat ditemukan di sebagian besar komputer pribadi.

    Organisasi harus memberikan informasi ke berbagai jenis pemakai termasuk

    lembaga pemerintah, analis industri, lembaga keuangan, dan berbagai pengambil

    keputusan individual. XBRL memberikan mekanisme untuk meningkatkan efisiensi

    dalam menghasilkan informasi semacam ini dari sumber eksternal. Elizabeth Venko dan

    Ann Brandt mengusulkan agar AOE memanfaatkan kemampuan baru XBRL untuk

    meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya yang berkaitan dengan pemberian

    informasi keuangan ke pemakai eksternal.

  • 8/12/2019 Bab 15 Siklus Buku Besar Dan Pelaporan2

    35/35

    Elizabeth dan Ann menginformasikan Linda Spurgeon dan Stephanie Cromwell

    bahwa database pemrosesan terintegrasi yang baru milik AOE, hampir sama dengan yang

    diperlihatkan dalam Gambar 15-7, memfasilitasi pengumpulan, penyimpanan, dan

    penarikan data yang dibutuhkan untuk membuat balanced scorecard. Akan tetapi, Ann

    mengatakan bahwa gudang data terpisah yang berisi tidak hanya data saat ini, tetapi juga

    data historis, akan harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan intelijen bisnis AOE.

    Bab ini mengakhiri pembahasan mengenai berbagai siklus dalam sebuah SIA. Anda

    telah mempelajari bahwa sistem informasi akuntansi memiliki tiga tujuan utama: (1)

    memproses transaksi untuk tujuan akuntansi, (2) memelihara pengendalian yang

    memadai untuk memastikan integritas data organisasi dan menjaga asetnya, dan (3)

    memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Salah satu tema

    lainnya yang muncul di sepanjang buku ini adalah perlunya akuntan untuk bergerak di

    luar peran tradisional sebagai pencatat nilai dan untuk secara aktif mencari nilai tambah

    bagi organisasi mereka. Merupakan hal yang sangat penting bagi akuntan untuk terlibat

    dalam keputusan yang berkaitan dengan adopsi teknologi baru. Tiga bab berikut ini akan

    mendiskusikan berbagai aktivitas yang dilibatkan dalam mendesain, mendapatkan, dan

    mengimplementasikan sistem informasi baru.

    Para akuntan harus berpartisipasi dalam keputusan mengenai adopsi teknologi

    baru dalam mengimplementasikan sistem informasi baru, karena mereka terlatih untuk

    dengan benar mengevaluasi biaya dan manfaat relatif, seperti juga risiko ekonomi, yang

    mendasar investasi semacam itu. Akan tetapi, berpartisipasi secara efektif dalam

    keputusan yang berkaitan dengan teknologi membuat para akuntan untuk tidak hanya

    terus mengikuti perkembangan akuntansi, tctapi juga tetap mendapatkan pengetahuan

    tentang kemajuan TI. Jadi, sebagai seorang akuntan, Anda harus membuat komitmen

    untuk pembelajaran seumur hidup. Semoga Anda berhasil