SIKLUS BIOGEOKIMIA

Perjalanan/ aliran bahan kimia dalam ekosistem global di bumi yang membentuk suatu lingkaran/siklus. Aliran ini menunjukkan keterkaitan yang erat antara atmosfer, hidrosfer, geosfer, dan sistem kehidupan/biosfer

AIR

Sifat FisikaRumus molekul H2O

Massa molar 18.02 g/mol

Volume molar 55,5 mol/ L

Kerapatan pada fasa

1000 kg/m3, liquid917 kg/m3, solid

Titik Leleh 0 °C (273.15 K) (32 ºF)

Titik didih 100 °C (373.15 K) (212ºF)

Titik Beku 00 C pada 1 atm

Viskositas 1,002 centipoise pada 20 oC

Kalor jenis 4186 J/(kg·K) 2

• Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau Memiliki 3 fasa : cair, gas, dan padat pada temperatur normal. Air di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.

• Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.

• Air adalah pelarut yang baik karena kepolaran, konstanta dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil; terutama untuk senyawa ionik dan garam yang polar.

• Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau , sungai.

• Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun suhunya turun tetap berbentuk cair yang memungkinkan mahluk hidup tetap hidup.

4

Faktor yang Mempengaruhi Transpirasi

• Temperatur• Kelembaban relatif• Angin dan pergerakan udara• Kelembaban tanah• Jenis tanaman

• Volume air bumi mencapai 1,4 milyar km³ (70% dari permukaan bumi), terdiri dari:

1. Air laut (97%)2. Gunung es di kutub utara dan selatan bumi (2%)3. Uap air di atmosfer (0,001%)4. Air tanah (0,72%)5. Air permukaan (0,0001%)

• Dari keseluruhan air yang ada di bumi, hanya sekitar 0,75% yang merupakan air tawar dan dapat dimanfaatkan langsung untuk kehidupan manusia.

7

Sumber Air di Bumi

Freshwater : water containing less than 1,000 milligrams per liter of dissolved solids, most often saltRivers hold only about 0.006 percent of total freshwater reserves

Kyoto Protocol 1997

• Joint Implementation• Clean Development Mechanism – CER• Emission Trading

Konferensi Perubahan Iklim Lima Peru 2014

• Lima Call for Climate Actionsemua Negara Pihak menyepakati bahwa upaya pengendalian dan

penanganan perubahan iklim masa depan akan dilaksanakan di bawah Konvensi Perubahan Iklim dengan menggunakan keluaran legal yang akan disepakati pada tahun 2015. Keluaran legal yang memiliki kekuatan mengikat bagi seluruh Negara Pihak ini dapat berbentuk Protokol (sebagai pengganti dari Protokol Kyoto), instrumen legal lain,

maupun kesepakatan dengan kekuatan implementasi legal. seluruh Negara Pihak juga menyepakati bahwa intended nationally

determined contributions (INDCs) yang merupakan bentuk partisipasi aktif masing-masing Negara Pihak, harus disampaikan oleh seluruh Negara Pihak sebelum berlangsungnya COP21 di Paris pada akhir 2015.

Setiap Negara Pihak berdasarkan kondisi dan kapasitas nasionalnya harus menyampaikan kontribusi dalam hal mitigasi untuk memastikan terkendalikannya emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer sehingga dapat menekan terjadinya peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer yang akan berdampak pada meningkatnya temperatur rata-rata dunia.

Negara Pihak untuk dapat menyampaikan konstribusi dalam bentuk perencanaan dan pelaksanaan aksi adaptasi terhadap dampak perubahan iklim

Menegaskan kembali pentingnya peran mekanisme pendanaan yang bersumber dari negara maju dengan tidak menutup kemungkinan sumber pendanaan dari berbagai pihak maupun negara lain yang memang berniat melakukannya

Carbon Cycle

Nitrogen Cycle

Sulfur Cycle

Phosphorous Cycle