siklus hidup dorsophilla melanogaster
DESCRIPTION
Laporan Praktikum GenetikaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
PEMELIHARAAN DAN SIKLUS HIDUP Dorsophila
meanogaster
O
L
E
H
Yulia
(F05109031)
Kelompok : Brown
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang
masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal
sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun
banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme
model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi,
dan evolusi sejarah kehidupan. D. melanogasterpopuler karena sangat
mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk
menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta
memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati (Anonim,
2011).
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat
ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara
bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror,
1992):
Kingdom :Animalia
Phyllum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Diptera
Famili :Drosophilidae
Genus :Drosophila
Spesies :Drosophila melanogaster
Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo
Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3,
mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu
imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa (Karta, 2011).
2
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
1. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus
dekat dengan tubuhnya.
1. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
2. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
3. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
4. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil
dibanding mata majemuk.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam
6. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara
lain;
Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis
sempurna, yaitu dari telur – larva
instar I – larva instar II – larva
instar III – pupa – imago (Zarzen,
2008).
3
Jantan Betina
1. Ukuran tubuh
lebih kecil
dari betina
1. Ukuran tubuh
lebih besar
dari jantan
2. Sayap lebih
pendek dari
sayap betina
2. Sayap lebih
panjang dari
sayap jantan
3. Terdapat sisir
kelamin (sex
comb)
3. Tidak
terdapat
sisir
kelamin (sex
comb)
4. Ujung
abdomen
tumpul dan
lebih hitam
4. Ujung
abdomen
runcing
Perkawinan dan Perkembangbiakan Dhrosophila melanogaster
Dewasa pada Dhrosophila melanogaster pada siklus hidupnya
berusia sekitar 8-9 hari. Setelah keluar dari pupa, warna lalat buah masih
pucat dan sayapnya belum terbentang.
Proses perkawinan diawali oleh “atraksi” lalat buah jantan untuk
menarik lalat buah betina. Lalat buah jantan akan mempertunjukkan 5
bentuk adaptasi tingkah laku secara berurutan. Pertama, lalat buah jantan
memainkan “lagu” yang bertujuan untuk menarik lalat buah betina untuk
kawin dengan cara memanjangkan dan menggetarkan sayapnya secara
horizontal. Setelah itu, lalat buah jantan akan memposisikan dirinya pada
bagian belakang abdomen lalat buah betina dalam posisi yang lebih rendah
untuk mengetuk dan memukul-mukul (tap dan lick) pada genitalia lalat
buah betina. Terakhir, lalat buah jantan akan menggulungkan abdomennya
dan berusaha untuk melakukan kopulasi. Lama waktu kopulasi sekitar
30 menit.
Lalat buah betina bisa menolak ajakan “perkawinan” dengan cara
pergi. Perkawinan pertama lalat betina setelah 8-12 jam lalat buah betina
muncul (emerge) atau keluar dari pupa. Drosophila melanogaster betina
sanggup menghasilkan 50-75 butir telur per hari atau dapat menghasilkan
400-500 butir telur. Telur Drosophila melanogaster berwarna putih susu
berbentuk bulat panjang dengan ukuran 0,5 mm. Pada ujung anterior
terdapat lubang yang disebut mikropil dan terdapat tonjolan memanjang
seperti sendok. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat
spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk
ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan
pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam
perkembangan jaringan embrio.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Dhrosophila melanogaster antara lain:
1. Suhu lingkungan
Lalat buah mengalami kondisi siklus hidup dan pertumbuhan yang
optimal sekitar 8-11 hari apabila berada pada suhu 25o-28oC. Waktu
4
perkembangan yang paling pendek (telur-dewasa), adalah 7 hari, dan
dicapai pada suhu 28° C. Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih
tinggi, yaitu sekitar 30° C, selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan
pemanasan tekanan. Pada suhu 25° C tersebut, lama harinya umumnya
adalah sekitar 8.5 hari, sedangkan pada suhu 18° C lama harinya sekitar 19
hari dan pada suhu 12° C lama hari perkembangannya adalah 50 hari. Pada
suhu 30o ,lalat buah dewasa yang dihasilkan akan steril.
2. Nutrisi makanan
Kekurangan nutrisi atau makanan akan menyebabkan jumlah telur
yang dihasilkan menurun dan pertumbuhannya menjadi lambat. Lalat buah
yang kekurangan nutrisi juga akan menghasilkan larva-larva yang kecil,
pupa yang kecil dan seringkali gagal tumbuh menjadi lalat dewasa atau
menghasilkan individu dewasa yang akan menghasilkan sedikit telur.
Viabilitas telur-telur ini juga dipengaruhi juga oleh jenis dan jumlah
makanan yang dimakan oleh larva betina.
3. Tingkat Kepadatan
Pengisian botol medium sebaiknya dengan menggunakan medium
buah yang cukup dan tidak terlalu banyak. Jumlah lalat buah dalam botol
medium juga mempengaruhi kualitas pertumbuhan lalat buah, yang
dikembangkan dalam botol media cukup hanya beberapa pasang saja.
Dengan kondisi yang ideal, lalat buah dapat hidup hingga 40 hari. Kondisi
botol yang terlalu padat akan menurunkan jumlah telur yang dihasilkan
dan menurunkan lama hidup suatu individu (tingkat kematian meningkat).
4. Intensitas cahaya
Dhrosophila melanogaster menyukai daerah yang remang-remang.
Intensitas cahaya yang tinggi akan menyebabkan fase bertelur yang
terlambat. Intensitas cahaya yang gelap (rendah) akan menyebabkan
pertumbuhannya menjadi lambat.
5. Medium
Kekentalan dan keenceran dari suatu medium akan mempengaruhi
pertumbuhan dari Dhrosophila melanogaster. Pengenceran medium akan
mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan namun tidak berpengaruh
5
pada siklus hidupnya. Tingkat survival dan lamanya waktu hidup akan
berkurang apabila lalat dewasa berada pada medium yang sangat encer
(Widyaningrum, 2009).
Media Drosophila melanogaster
Drosophila melanogaster banyak ditemukan di buah lembut (soft
fruits) seperti anggur, pisang dan plum, terutama pada buah terlalu matang
dan mulai terjadi fermentasi. Lalat ini dapat berkembang di media
fermentasi lainnya. Di dalam laboratorium, Drosophila melanogaster dapat
dipelihara pada medium pendukung pertumbuhan ragi. Drosophila lebih
menyukai makanan yang mengandung karbohidrat dengan variasi ragi.
Dalam pertumbuhannya, ragi menyebabkan diperoleh larva yang besar-
besar.
Shorrocks (1972) menyatakan bahwa lalat ini memiliki
ketertarikan terhadap variasi makanan dari campuran senyawa-senyawa
organik, seperti dijumpai di alam dalam fermentasi buah. Termasuk
diantaranya etil alkohol, asam laktat, asetic, amilum dan etil asetat.
Penggunaan makanan buatan memberikan hasil pertumbuhan lalat yang
baik sekali (Bnyu, 2011).
Ada beberapa keuntungan dari Lalat buah (Drosophila
melanogaster) sehingga banyak dijadikan objek atau bahan percobaan
genetik, di antaranya :
1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam
laboratorium karena makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan
sedikit ruangan dan tubuhnya cukup kuat. Biasanya Lalat buah
(Drosophila melanogaster) dikembangbiakan dalam botol medium,
mediumnya dapat terdiri dari :
Ø Molase
Ø Agar Molase
Ø Agar Pisang
Ø Campuran antara Pisang dengan tape singkong dengan
perbandingan 6:1
6
Jenis medium yang paling banyak digunakan adalah medium
yang terdiri dari campuran antara pisang dengan tape singkong. Jenis
medium ini juga biasanya digunakan untuk pemeliharaan.
2. Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila
melanogaster) dapatmenyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam
12 hari.
3. Jumlahnya di alam sangat berlimpah dan mudah didapati.
4. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menghasilkan
keturunan dalam jumlah yang besar.
5. Jumlah kromosom relatif sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki
"Giant Chromosme”. kromosom ini terdapat dalam sel-sel kelenjar ludah
yang besarnya 100 kali lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah
diamati di bawah mikroskop cahaya.
6. Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki berbagai
macam perbedaan sifat keturunan yang dapat dikenali dengan pembesaran
lemah. Lalat buah (Drosophila melanogaster) ini memiliki beberapa jenis
mutan (individu yang dihasilkan karena adanya mutasi) yang dapat
diamati dengan perbesaran yang lemah pula.
7. Perkembangan dari siklus hidupnya mudah di amati, karena
terjadi di luar tubuhnya mulai dari telur, larva, pupa hinggá menjadi
dewasa (imago)
LALAT BUAH
a. Penampilan
Ø Panjang 3 mm
Ø Berwarna kunig coklat atau berbintik-bintik dengan mata merah
terang
Ø Perut menggelatung saat terbang , sehingga jadi lambat
Ø Cenderung melayang
7
b. Siklus hidup
Ø Berkembang menjadi dewasa dalam 7-10 hari
Ø Dewasa hidup selama 2-9 minggu
c. Pola hidup
Ø Melakukan perkembangbiakan pada sisa sisa buah dan sayur
(Husna, 2010).
B. Tujuan
Tujuan ndari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui siklus hidup Dorsophila melanogaster
2. Membedakan seks pada Dorsophila melanigaster
3. Membuat biakan untuk pemeliharaan Dorsophila melanogaster
BAB II
METODELOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Rabu 23 Oktober 2011
8
Waktu Pelaksanaan : 13.00 WIB
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan
B. Alat dan Bahan
Alat :
- Botol biakan
- Petri dish
- Selang plastik
- Sumbat botol dari busa
- Kain kassa
- Karet
- Pipet tetes
- Beaker glass
- Kaca pembesar
- ATK
- Pisau
- Blender
- Kuas kecil
- Timbangan
- Panic
- Kompor
- Pengaduk
- Korek api
- Kertas pupasi
Bahan :
- Pisang
- Tape singkong
- Gula merah
- Ragi
- Air
- Eter
- Dorsophila melanogaster
C. Prosedur
1. Pemeliharaan Dorsophila melanogaster
Cucilah botol selai menggunakan sabung hingga bersih dan kering
anginkan. Selanjutnya buatlah tutup botol dari busa sehingga
9
menghalangi lalat keluar dari dalam botol. Buat medium hidup lalat
dengan cara :
Timbanglah pisang tape singkong; gula merah dengan
perbandingan 7 : 2 : 2 (dalam gram). Haluskan pisang dan tape
menggunakan blender, tambah air secukupnya, lalu tuangkan ke
dalam panic. Masak bahan yang telah dihaluskan dan tambahkan
dengan potongan gula merah selama ± 1 jam sambil diaduk.
Masukkan medium ke dalam botol. Tutup botol biakan dengan
spons. Dinginkan hingga suam-suam kuku, kemudian tambahkan
ragi ± 7 butir dan kertas pupasi, kemudian tutup kembali dengan
spons.
Gantilah medium Dorsophila melanogaster setiap 14 hari sekali
supaya hasil yang diperoleh maksimum. Jika tidak bisa, maka paling
tidak Anda menggantinya setiap 1 bulan sekali. Dorsophila
melanogaster pada medium yang selalu Anda ganti ini disebut sebagai
stok Dorsophila melanogaster.
2. Menangkar Dorsophila melanogaster
Sediakan buah pisang yang telah matang, letakkan selama beberapa
saat. Tangkaplah Dorsophila melanogaster yang mendatangi buah
tersebut menggunakan bantuan plastic, dan pindahkan segera ke dalam
botol yang telah disiapkan untuk penangkaran Dorsophila
melanogaster menggunakan pipa plastic yang dapat dibuat dengan cara
:
Siapkan pipa plastic dengan diameter 1 cm dan 2 cm. potong
dengan ukuran 5 cm. selipkan kain kassa pada salah satu ujung
pipa plastic 1 cm dan kemudian dorong hingga masuk ke potongan
pipa 2 cm kira-kira setengah panjang pipa.
3. Mengecek Perbedaan Jantan dan Betina
10
Hisaplah Dorsophila melanogaster menggunakan pipet yang telah
dibuat. Masukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi kapas
mengandung eter. Diamkan beberapa saat hingga tampak Dorsophila
melanogaster telah pingsan. Ambillah Dorsophila melanogaster
menggunakan kuas, dan letakkan di atas petri dish. Amati cirri-ciri
Dorsophila melanogaster dengan menggunakan kaca pembesar.
Bedakan jantan dan betina berdasarkan tabel. Lalu gambarlah hasil
pengamatan Anda. Lakukan dengan cepat sebelum Dorsophila
melanogaster terbang. Sedot kembali Dorsophila melanogaster ke
dalam botol pemeliharaan.
4. Mengamati siklus Hidup Dorsophila melanogaster
Amati Dorsophila melanogaster yang dibiakkan selama setiap hari
setiap hari untuk melihat siklus hidup Dorsophila melanogaster. Catat
hasil pengamatan Anda beserta gambar fase-fase hidup Dorsophila
melanogaster, pada hari keberapa dan berapa lama siklus tersebut
berlangsung.
Tabel 1. Perbedaan Morfologi Dorsophila melanogaster Jantan dan Betina
Perbedaan Jantan Betina
Ukuran Lebih kecil dari betina Lebih besar dari jantan
Ujung Abdomen Tumpul Runcing
Segmen Abdomen
5 segmen (2 segmen di
bagian ujung bersatu dan
berwarna hitam)
7 segmen yang jelas
Tungkai Depan Terdapat sex comb Tidak ada sex comb
BAB III
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
11
Tabel 1. Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Hari/Tanggal Stadium perkembangan
Rabu, 23 Nopember 2011 Memasukkan 5 lalat betina dan 5 lalat jantan.
Kamis, 24 Nopember 2011Pada bagian atas medium dan kaca botol mulai
tampak adanya telur.
Jumat, 25 Nopember 2011Jumlah telur semakin banyak dan menempel
pada bagian kaca botol.
Sabtu, 26 Nopember 2011 Jumlah telur dan larva semakin banyak.
Minggu, 27 Nopember 2011
Larva banyak menempel di kaca dekat medium, larva berwarna kekuningan.
Larva instar, berwarna kecokelatan.
Senin, 28 Nopember 2011Beberapa larva memasuki stadia pupa dan
menempel pada bagian kaca botol yang lebih atas (menjauhi medium).
Selasa, 29 Nopember 2011Terdapat bintik hitam di bagian ujung pupa.
Jumlah pupa meningkat.
Rabu, 30 Nopember 2011 Beberapa induk mati.
Kamis, 1 Desember 2011 Pupa memasuki fase dewasa.
Jum’at, 2 Desember 2011 Lalat telah menjadi dewasa.
Telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.
B. Pembahasan
Percobaan siklus dari Dorsophila melanogaster ini dilakukan
dengan pengamatan selama 10 hari. Dalam 10 hari tersebut, Dorsophila
melanogaster yang di tangkar talah menyelesaikan siklus hidupnya.
12
Sebelum dilakukan penangkaran, terlebih dahulu diamati perbedaan cirri
Dorsophila melanogaster betina dan jantan.
Terdapat perbedaan pada Dorsophila melanogater jantan dan
betina, diantaranya, yaitu ukuran tubuh jantan lebih kecil dari betina,
segmen pada tubuh jantan lebih jelas disbanding betina dan ujung
abdomen jantan tumpul dan berwarna hitam, sedangkan ujung abdomen
betina runcing.
Pada penangkaran Dorsophila melanogaster, digunakan beberapa
bahan seperti pisang, tape singkong, gula merah dan ragi yang dimasak
hingga matang. Drosophila lebih menyukai makanan yang mengandung
karbohidrat dengan variasi ragi dan yang hamper mengalami fermentasi.
Dorsophila juga menyukai tempat yang lembut. Tape singkong dan gula
merah mengandung karbohidrat dengan variasi ragi, shingga Dorsophila
akan dapat hidup. Dalam pertumbuhannya, ragi menyebabkan diperoleh
larva yang besar-besar.
Media tersebut dimasukkan ke dalam botol dan diberi kertas
pupasi. Kertas pupasi yang diberikan pada botol saat penangkaran berguna
saat Dorsophila akan bertelur. Karena, Dorsophila senang meletakkan
telurnya pada tempat yang agak tersembunyi.
Dalam siklus hidupnya, Dorsophila melanogaster memiliki
beberapa tahap, yaitu : Telur – larva instar I – larva instar II – larva instar
III – pupa – imago.
Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi
sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam
waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-
berhenti untuk makan.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya
diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari
kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu
sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum
400-500 buah dalam 10 hari.
13
Kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut
perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva,
pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap).
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing,
dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk
pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada
pada ujung anterior dan posterior.
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti
kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan
integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama
periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva
sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar
adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah
pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk
membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas
permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti
bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva
terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali
dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II
ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya
memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap
disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala,
bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan
kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan
tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa .
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian
kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan
jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari
pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah :
15
1. Ukuran tubuh jantan lebih kecil dari betina, segmen pada tubuh jantan
lebih jelas disbanding betina dan ujung abdomen jantan tumpul dan
berwarna hitam, sedangkan ujung abdomen betina runcing.
2. Siklus hidup Dorsophila melanogaster adalah Telur – larva instar I –
larva instar II – larva instar III – pupa – imago.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan, yaitu :
1. Pengamatan yang dilakukan dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Drodophila melanogaster.
http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster. Diakses; Jumat, 25
Nopember 2011.
16
Banyu. 2011. Drosophila melanogaster. http://banyublogz.blogspot.com/2011/04/drosophila-melanogaster.html. Diakses; Jumat , 26 Nopember 2011.
Husna, Asmaul. 2010. Dorsophila melanogaster (Lalat Buah). http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/drosophila-melanogaster-lalat-buah.html. Diakses; Jumat, 26 Nopember 2011.
Karta, Samuel Pola. 2011. Siklus Hidup Drosophila melanogaster. http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/11/siklus-hidup-drosophila-melanogaster.html. Diakses; Jumat, 26 Nopember 2011.
Widyaningrum, Dwiyantari. 2009. Laporan Genetika SIKLUS HIDUP
Dhrosophila melanogaster.
http://dwiyantariwidyaningrum.blogspot.com/2009/09/laporan-genetika-
siklus-hidup.html. Diakses, Jumat 26 Nopember 2011.
Zarzen. 2008. Laporan Genetika; Siklus Hidup Dorsophila melanogaster.
http://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/. Diakses;
26 Nopember 2011.
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Apa fungsi tape singkong dan gula merah pada medium Dorsophila
melanogaster ?
Jawab :
17
Drosophila lebih menyukai makanan yang mengandung karbohidrat
dengan variasi ragi dan yang hamper mengalami fermentasi. Dorsophila
juga menyukai tempat yang lembut. Tape singkong dan gula merah
mengandung karbohidrat dengan variasi ragi, shingga Dorsophila akan
dapat hidup.
2. Apa guna ragi pada medium Dorsophila melanogaster ?
Jawab :
Dalam pertumbuhannya, ragi menyebabkan diperoleh larva yang besar-
besar.
3. Mengapa pada botol penangkaran harus diberikan kertas pupasi ?
Jawab :
Kertas pupasi yang diberikan pada botol saat penangkaran berguna saat
Dorsophila akan bertelur. Karena, Dorsophila senang meletakkan telurnya
pada tempat yang agak tersembunyi.
4. Apakah fase-fase dalam siklus Dorsophila melanogaster ? jelaskan cirri-
ciri masing-masing fase !
Jawab :
Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada
saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang
lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk
makan.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya
diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari
kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu
sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum
400-500 buah dalam 10 hari.
Kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut
perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva,
pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap).
18
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing,
dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk
pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada
pada ujung anterior dan posterior.
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit
untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen
baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode
pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah
menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah
ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian
kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk
membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas
permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti
bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva
terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali
dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II
ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek,
kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut
larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala,
bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan
kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan
tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa .
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil
jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan
jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari
pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.
5. Berikan cirri khas pembeda jantan dan betina secara praktis tanpa perlu
Anda amati di bawah mikroskop !
Jawab :
19
Ukuran tubuh jantan lebih kecil dari betina, segmen pada tubuh jantan
lebih jelas disbanding betina dan ujung abdomen jantan tumpul dan
berwarna hitam, sedangkan ujung abdomen betina runcing.
20