siklus hidup sistem

22
1. SIKLUS HIDUP SISTEM Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design. Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu : 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis 3. Tahap Rancangan 4. Tahap Penerapan 5. Tahap Penggunaan Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle – SDLC). Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini, meletakkan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Ada tiga tingkatan besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu : 1.1. Tanggung Jawab Eksekutif

Upload: rahadiamuba

Post on 23-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sistem informasi manajemen (siklus hidup sistem)

TRANSCRIPT

Page 1: Siklus Hidup Sistem

1. SIKLUS HIDUP SISTEM

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam

menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan

pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :

1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Analisis

3. Tahap Rancangan

4. Tahap Penerapan

5. Tahap Penggunaan

Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system

development life cycle – SDLC).

Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu

oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini,

meletakkan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Ada tiga

tingkatan besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu :

1.1. Tanggung Jawab Eksekutif

Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi,

direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek

pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan folusnya lebih operasional

kemungkinan besar kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih

rendah, seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi, dan CIO.

1.2. Komite Pengarah SIM (steering committee MIS – SC MIS)

Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus, di bawah tingkat komite

eksekutif, yang bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan

Page 2: Siklus Hidup Sistem

komiter tersebut adalah memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang

berkesinambungan, dalam rangka penggunaan sumber daya komputer perusahaan maka

komite tersebut dinamakan Komite Pengarah SIM.

Komite Pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu :

a. Menetapkan kebijakan

b. Menjadi pengendali keuangan

c. Menyelasaikan pertentangan

Keuntungan yang dicapai :

a. Semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung

pemakai di seluruh perusahaan.

b. Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai

perencanaan dan pengendalian yang baik.

1.3. Kepemimpinan Proyek

Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung

jawabnya ada pada Tim Proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta

dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim tersebut diarahkan oleh

seorang Pemimpin Proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung.

Tidak seperti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya

dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai.

2. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen

melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan

melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system

basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.

Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim

teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi

yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses

Page 3: Siklus Hidup Sistem

desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama

dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup

kegiatan sebagai berikut:

a. Menetapkan rencana penelitian sistem

b. Mengorganisasikan tim proyek

c. Mendefinisikan kebutuhan informasi

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

e. Menyiapkan usulan rancangan sistem

f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system

Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang

harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi,

beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak

risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.

3. TAHAP ANALISIS SISTEM

Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek

beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.

Adapun tahapannya yaitu :

3.1. Mengumumkan Penelitian Sistem

Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang

mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para

pegawai tentang :

a. alasan perusahaan melaksanakan proyek

b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.

3.2. Mengorganisasikan Tim Proyek

Page 4: Siklus Hidup Sistem

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek

berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak

perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan

bukannya spesialis informasi.

3.3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai

kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan

survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan

alasan :

a. Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.

b. Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun

pihak pemakai.

c. Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.

d. Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang

berbeda bahkan bertentangan.

Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram),

dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering

digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.

3.4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus

dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,

a. Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer

b. Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan

c. Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya

baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).

3.5. Menyiapkan Usulan Rancangan

Page 5: Siklus Hidup Sistem

Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan

teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui

tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan

rancangan.

3.6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan

menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus,

tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau

mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

4. TAHAP DESAIN SISTEM

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai: “Tahap setelah analisis dari siklus

pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan

untuk rancang bangun implementasi; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.” 

4.1. Tujuan desain sistem

a. Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama. Yaitu sebagai

berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemograman computer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat

b. Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan

rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan sebagai

pembuatan program komputernya. Untuk mencapai tujuan ini. analis sistem hurus

dapat mencapai sasaran-Sasaran sebagai berikut :

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.

Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode baru mudah

diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan

digunakan.

Page 6: Siklus Hidup Sistem

2. Desain system harus dapat mendukung tujuan perusahaan sesuai dengan yang

telah didefinisikan pada tahap perencanaan system yang dilanjutkan pada

analisi system

3. Desain system harus efisien agar dapat mendukung pengolahan transaksi,

pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh

manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tdak dilakukan oleh

computer

4. Desain system harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk

masing-masing komponen dari system informasi yang meliputi data dan

informasi simpanan data, metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat

keras perangkat lunak dan pengendalian intern.

4.2. Teknik desain sistem secara umum

Pada desain sistem informasi, semua teknik-teknik yang digunakan di tahap

analisis sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, misal flowchart dan formulir-

formulir. Di samping itu terdapat beberapa teknik lain yang dapat diterapkan pada

tahap desain sistem ini yiatu teknik sketsa (dilakukan dengan menggunakan lembar

kosong untuk sketsa desain) dan prototyping (pembuatan asuatu model kerja dari

sistem final) secepat mungkin. Sistem prototype ini kemudian dapat diperiksa oleh

user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan. Pendekatan

prototype pada tahp desain sistem ini disebut dengan design by prototyping. Prototype

di review olwh user, perubahan-perubahan baru kemudian di kembangkan. Proses ini

disebut dengan prototype Loop

4.3. Desain komponen secara umum

Pada tahap ini, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan

untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram.

Komponen-komponen yang didesain adalah :

a. Desain model secara umum.

Page 7: Siklus Hidup Sistem

Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan

dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (system

flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical

system.

b. Desain output secara umum.

Output adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Disamping itu

output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain

dan tersimpan di suatu media penyimpanan.

c. Desain Input secara umum.

Alat input dapat digolongkan ke dalam 2 golongan yaitu alat input langsung

(online input device) dan alat input tidak langsung (offline input device).

d. Desain database secara umum

Database berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya.

Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system yaitu

suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa

aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

4.4. Tipe dari file

Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat

dikategorikan ke dalam beberapa file yaitu :

a. File induk (master file)

Dapat dibedakan menjadi :

File induk acuan (reference master file) yaitu file induk yang recordnya relatif

statis, jarang berubah.

File induk dinamik (dynamic master file) yaitu file induk yang nilai dari

record-recordnya sering berubah sebagai akibat dari suatu transaksi.

Page 8: Siklus Hidup Sistem

File transaksi (transaction file)

b. Akses dan organisasi file

Akses file (file access) adalah suatu metode yang menunjukkan bagaimana

suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file. Sedangkan

organisasi file adalah pengaturan dari record secara logika di dalam file di

hubungkan satu dengan yang lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut

(sequential organization)/secara acak (random organization). Walaupun organisasi

file dan pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi biasanya

pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya yaitu :

File urut (sequential file) merupakan file dengan organisai urut dengan

pengaksesan secara urut

File urut berindeks (indexed sequential file) merupakan file dengan organisasi

urut dengan pengaksesan secara langsung.

File akses langsung (direct access file) merupakan file dengan organisasi acak

dengan pengaksesan langsung.

4.5. Langkah-langkah desain database secara umum

a. Menentukan kebutuhan file database baru

b. Menentukan parameter dari file database yang meliputi tipe dari file, media file,

organisasi dari file, field kunci dari file.

5 TAHAP IMPLEMENTASI SISTEM

Tahap implementasi system merupakan tahap keempat dari 5 tahap system life

cycle. Tahap implementasi system adalah tahap penggabungan design-design data base

yang telah dibentuk pada tahap ketiga, yaitu tahap design. Penggabungan ini bertujuan

untuk memadukan beberapa data base menjadi sebuah program sehingga program ini

dapat dilaksanakan pada tahap berikutnya. Salah satu contoh pemprograman adalah

pascal. Pascal ini berfungsi untuk coding atau menghasilkan kode untuk tujuan tertentu.

Page 9: Siklus Hidup Sistem

Tahap implementasi merupakan tahap penyatuan system sehingga hasil dari tahap

1 – 3 adalah tahap 4 yaitu tahap implementasi system. Untuk lebih jelasnya, tahap

implementasi system menurut Whitten, Bentley & Barlow, 1993 menyatakan bahwa

tahap implementasi system terdiridari 4 tahap. 4 tahapan tersebut, yaitu: membuat dan

menguji basis data & jaringan, membuat dan menguji program, memasang dan menguji

system baru, dan mengirim system baru kedalam system operasi.

Tahap membuat dan menguji basis data & jaringan merupakan tahap pengecekan

system yang dibuat apakah system baru yang digunakanperlupembaharuan basis data

danjaringanbaru.Artinya, jika system baruinisesuaidengan basis data danjaringan yang

lama, system inidapatditerima.Jikatidak, basis data danjaringan yang lama

perludiperbaharui agar sesuaidengan system yang baru. Dengan sesuainya ketiga

elemen ini, maka tahap berikutnya dapat dilaksanakan.

Tahap membuat dan menguji program merupakan tahap pengecekan program.

Program ini merupakan gabungan dari beberapa basis data dan jaringan menjadi

satu.Setelah sesuainya basis data dan jaringan, maka bias dilihatdari program yang

dihasilkan.Apakah program tersebut sudah layak digunakan, sehingga program tersebut

sesuai dengan tujuan dari dibuatnya program tersebut .Jika belum, perlua dan

penyesuaian-penyesuaian pada data program tersebut sehingga bias disempurnakan

program tersebutdengan basis-basis data yang baru. Intinya, program ini dapat

direalisasikan sehingga dapat memenuhi tujuan dari perencanaan program ini.

Tahap memasang dan menguji sistem baru merupakan tahap pelaksanaan

program-program menjadi sebuah system baru. Pada tahap ini, apakah program-

program tersebut dapat saling membantu dan bersinergi menjadi sistem baru, sehingga

sistem baru tersebut mampu berintegrasi ke sistem operasi. Contoh: sistem arus kas.

Apakah sistem ini telah didukung dengan program-program yang baru seperti MYOB

dan Excell. Jika sudah berintegrasi dengan baik, sistem arus kas tersebut dapat

diaplikasikan ketahap berikutnya.

Tahap mengirim sistem baru kedalam sistem operasi merupakan tahap terakhir

implementasi sistem. Tahap ini merupakan tahap akhir intergrasi sistem sehingga

sistem ini dapat bersinergi dengan sistem operasi. Misalkan sistem arus kas. Apakah

system arus kas dapat bersinergi dengan sistem operasi misalnya Windows. Apakah

Page 10: Siklus Hidup Sistem

versi sistem baru tersebut sesuai dengan versi windows tersebut. Jikat idak, perlu

adanya pengecekan ulang versi yang digunakan agar sistem tersebut dapat

diimplementasikan pada windows 7. Sedangkan, jika versi tersebut diimplementasikan

pada windows 8, implementasi gagal dilakukan sehingga tidak terjadi sinergi yang baik.

Hal inilah yang perlu diperhatikan pada tahap akhir ini.

Keempat tahap implementasi ini merupakan tahap dari basis data menjadi sebuah

program. Lalu program-program tersebut disusun menjadi sebuah sistem. Sistem in

bersinergi ke sistem operasi, maka system ini layak digunakan atau dipakai oleh

pengguna sistem.Namun, penyesuaian disetiap tahap sangat perlu dilakukan dan

diperhatikan. Jika terjadi ketidaksesuaian, dampaknya akan terjadi pada tahap-tahap

berikutnya. Sistem baru yang dibuat tidak akan berjalan sesuai dengan perencanaan

yang diharapkan, sehingga perlu diidentifikasi hal-ha lkecil yang dapat menghambat

sistem barutersebut. Penghambat sistem baru tersebut seperti dari segi basis data,

program, maupun integrasi antara basis data dan program tersebut. Hal inilah yang

penting diperhatikan sebagai bekal pengetahuan untuk tahap berikutnya.

6. TAHAP PENGGUNAAN

6.1. Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :

a. Menggunakan system

Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan

pada tahap perencanaan.

b. Audit sistem

Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan

seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal

dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil

audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi,

mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.

c. Memelihara sistem

Page 11: Siklus Hidup Sistem

Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga

sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut

pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk

3 alasan, yakni :

Memperbaiki kesalahan

Menjaga kemutakhiran sistem

Meningkatkan sistem

d. Menyiapkan usulan rekayasa ulang

Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem

tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu

perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau

laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem

baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem,

statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

e. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang

sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

Guna memberi respon yang lebih baik bagi kebutuhan pemakai, spesialis

informasi telah membuat modifikasi pada SLC, sehingga waktu yang diperlukan

untuk menerapkan sistem dapat dikurangi. Hal tersebut yang banyak mendapat

perhatian yaitu protipe (prototyping) dan pengembangan aplikasi cepat (Rapid

Application Development – RAD).

6.2. Prototipe (Prototyping).

Prototipe memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara

sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype

(prototyping).

Page 12: Siklus Hidup Sistem

Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan Prototipe

Menggunakan Prototipe

Prototipe dapat diterima ?

Ya

Tidak

6.3. Jenis-jenis Prototipe

Prototipe jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Langkah-

langkah pengembangannya adalah sebagai berikut

Page 13: Siklus Hidup Sistem

Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan Prototipe

Prototipe dapat diterima ?

Ya

Tidak

Mengkodekan Sistem Operasional

Menguji Sistem Operasional

Menggunakan Sistem operasional

Sistem dapat

diterima ? Tidak

Ya

Prototipe jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi

sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :

Page 14: Siklus Hidup Sistem

6.4. Daya tarik prototype, yaitu :

a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.

b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.

c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.

e. Penerapan lebih mudah.

6.5. Potensi kegagalan prototype, yaitu :

a. Bersifat tergesa-gesa.

b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.

c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa

pemrograman.

d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

6.6. Pengembangan Aplikasi Cepat (rapid application development – RAD)

RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi

dalam satu kerangka kerja menyeluruh (information engineering – IE).

Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai,

tetapi dengan lingkup yang lebih luas.

6.7. Unsur-unsur penting RAD, yaitu :

a. Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan

kerja yang membuat kegiatan tersebut sangat menyenangkan.

b. Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah

SWAT (Skilled with advanced tools).

c. Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan kebutuhan,

rancangan pemakai, konstruksi, dan cutover.

Page 15: Siklus Hidup Sistem

d. Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan CASE

(computer aided software engineering)

Page 16: Siklus Hidup Sistem

McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey,

1998.

McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in

Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.

Mcleod, Raymond danP.Schell, George. 2012. SistemInformasiManajemen

http://dida-gilbert.blogspot.com/2010/05/siklus-hidup-sistem-tahap-penggunaan.html

http://eko3db14.blogspot.com/2010/03/tahapan-implementasi-sistem-informasi. html

http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/02/seputar-pengertian-desain-sistem.html

http://abdee-joy.blogspot.com/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html