bab 1

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik, progresif yang dikatarrestikan dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein awal terjadinya hiperglikemia (kadar gula yang tinggi dalam darah). Penyakit DM ini sudah sejak lama dikenal masyarakat dengan penyakit yang ditandai dengan sering kencing dalam jumlah banyak penurunan berat badan cepat (Tarwoto, 2012). Penyebab utama penyakit Diabetes melitus adalah pola makan tidak seimbang dan kurangnya latihan fisik seperti olah raga (Trubus, 2012). Mengkonsumsi makanan yang berlebihan menyebabkan gula dan lemak dalam tubuh menumpuk secara berlebihan, kondisi ini menyebabkan kelenjar pankreas terpaksa harus bekerja keras memproduksi hormon insulin untuk mengolah gula yang masuk. Jika suatu saat pankreas tidak mampu memenuhi hormon insulin yang terus 1

Upload: sarah-anindita

Post on 13-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 1

TRANSCRIPT

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik, progresif yang dikatarrestikan dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein awal terjadinya hiperglikemia (kadar gula yang tinggi dalam darah). Penyakit DM ini sudah sejak lama dikenal masyarakat dengan penyakit yang ditandai dengan sering kencing dalam jumlah banyak penurunan berat badan cepat (Tarwoto, 2012). Penyebab utama penyakit Diabetes melitus adalah pola makan tidak seimbang dan kurangnya latihan fisik seperti olah raga (Trubus, 2012). Mengkonsumsi makanan yang berlebihan menyebabkan gula dan lemak dalam tubuh menumpuk secara berlebihan, kondisi ini menyebabkan kelenjar pankreas terpaksa harus bekerja keras memproduksi hormon insulin untuk mengolah gula yang masuk. Jika suatu saat pankreas tidak mampu memenuhi hormon insulin yang terus bertambah maka kelebihan gula tidak terolah lagi dan akan masuk kedalam darah serta urin (Lanywati. 2001). Menurut WHO tahun 2010, melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur didunia adalah karena penyakit tidak menular seperti Diabetes mellitus menduduki urutan ke 6 sebagai penyebab kematian. Pada tahun 2030, diperkirakan DM menempati urutan ke 7 penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang DM sebanyak 21,3 juta jiwa (Depkes RI, 2015). Selanjutnya Depkes RI (2010), melaporkan bahwa di Indonesia saat ini jumlah orang terdiagnosa Diabetes juga merupakan penyebab kematian no.6 di Indonesia (Depkes RI, 2010). Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat dimana 10 persen penduduknya mengidap penyakit Diabetes Melitus (Tandra, 2008). Menurut pengamatan diruang Diabet Rumkital Dr.Ramelan Surabaya bulan Juni 2014 Mei 2015, ada sebanyak 274 penderita Diabetes melitus dengan gangren. Dan pada bulan April-Juni 2015, terdapat 80 penderita terdiagnosa Diabetes melitus dengan gangren. Menurut Riyadi dan Sukarmin (2008), Diabetes mellitus disebabkan oleh penurunan produksi insulin oleh sel-sel beta. Penyebab resistensi insulin pada Diabetes melitus ada faktor yang berperan antara lain, kelainan genetik, usia, gaya hidup stres, pola makan yang salah, obesitas, dan infeksi. Resistensi insulin ditandai dengan peningkatan lipolisis dan produksi asam lemak bebas, peningkatan produksi glukosa hepatik, dan penurunan pengambilan glukosa pada otot skelet. Disfungsi sel beta mengakibatkan gangguan pada pengontrolan glukosa darah dan berakibat hiperglikemia (Elin,dkk. 2009). Hiperglikemia akan mengakibatkan pertumbuhan berbagai mikroorganisme dengan cepat seperti jamur dan bakteri. Karena mikroorganisme tersebut sangat cocok dengan daerah kaya glukosa. Komplikasinya dapat terjadi gangguan sirkulasi, terjadi infeksi, gangren, penurunan sensasi dan hilangnya fungsi saraf sensorik dapat menunjang terjadi trauma atau tidak terkontrolnya infeksi yang mengakibatkan gangrene (Riyadi dan Sukarmin, 2008). Setiap kali timbul peradangan maka akan terjadi mekanisme peningkatan darah pada jaringan yang cedera. Hiperglikemi jangka panjang akan menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang kronis (gangren, mata dan ginjal) sehingga muncul masalah keperawatan keperawatan resiko infeksi, kerusakan integritas kulit, intoleransi aktifitas dan ketidak stabilan kadar glukosa dalam darah.Penderita Diabetes Melitus perlu mendapatkan informasi kesehatan setelah diagnosis ditegakkan, mencakup pengetahuan dasar tentang Diabetes Mellitus, diet, aktivitas sehari-hari termasuk latihan dan olah raga, pencegahan terhadap komplikasi DM diantaranya pencegahan terjadinya gangren pada kaki dengan latihan senam diabet, pemberian obat-obatan DM dan cara injeksi insulin, serta pemantauan kadar glukosa (Tarwoto, 2012). Perawat diharapkan dapat memberikan motivasi dan edukasi kepada klien tentang pentingnya kepatuhan terhadap penatalaksanaan penyakit Diabetus Melitus di rumah sehingga klien bisa meneruskan pengobatan sesuai anfis dokter.1.2Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit Diabetes melitus maka penulis akan melakukan asuhan keperawatan lebih lanjut dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut, Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosis DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya?

1.3 Tujuan Pengkajian1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa DM gangren, sepsis dan Anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengkajian pada pasien diagnosa DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

2 Menegakkan diagnosis keperawatan pada pasien DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

3 Menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.4 Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

5 Mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosis

DM gangren, sepsis dan anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Terkait dengan tujuan , maka tugas akhir ini di harapkan dapat memberi

Manfaat, antara lain :

1. Dari segi akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada klien Sepsis diabetes melitus dengan gangren dan Anemia2.Dari segi praktis, tugas akhir ini akan bermanfaat bagi :

a.Bagi Pelayanan di Rumah Sakit

Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di rumah sakit agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Sepsis diabetes melitus dengan gangren dan Anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

b.Bagi Peneliti

Hasil karya tulis ilmiah ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi penulis berikutnya yang akan melakukan studi kasus asuhan keperawatan Sepsis diabetes melitus dengan gangren dan Anemia di ruang Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.c.Bagi profesi kesehatan

Sebagai ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada pasien Sepsis diabetes melitus dengan gangren dan Anemia.

d.Bagi Klien

Hasil karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan kepada klien agar dapat menerapkan sikap atau gaya hidup sehat untuk menjaga derajat kesehatan dirinya dikehidupan sehari-hari. 1.5Metode Penulisan

1.Metode

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang mempelajari, mengumpulkan, membahas data dengan menggunakan studi pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

2.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.Wawancara

Data diambil atau diperoleh melalui percakapan yang baik atau komunikasi yang efektif dengan klien, keluarga klien maupun tim kesehatan yang lain.b.Observasi

Data yang diambil melalui pengamatan secara langsung terhadap keadaan klinis, reaksi, sikap dan perilaku klien yang dapat diamati.

c.Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang dalam menegakkan diagnosis dan penangan selanjutnya.

3.Sumber Data

Sumber data yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :a.Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari klien dan perawat memperoleh informasi yang akurat dari pasien.

b.Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat dengan klien, catatan medik perawat, hasil-hasil pemeriksaan penunjang dan tim kesehatan yang lain.

4.Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari sumber yang berhubungan dengan judul karya tulis dan masalah yang dibahas.

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas dan mempermudah dalam mempelajari dan memahami studi kasus ini, secara keseluruhan studi kasus ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :1.Bagian Awal

Memuat halaman judul, abstrak penulisan, persetujuan komisi pembimbing, pengesahan, motto, dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran dan daftar singkatan.2.Bagian Inti

Terdiri dari lima bab yang masing-masing bab terdiri dari sub bab berikut ini :

BAB 1: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan

studi kasus.BAB 2: Tinjauan Pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis yang terdiri dari definisi, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pasien dengan diagnosis medis Sepsis diabetes melitus dengan gangren dan Anemia, serta kerangka masalah.

BAB 3: Tinjauan Kasus, berisi tentang deskripsi data hasil pengkajian,

diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

BAB 4: Pembahasan berisi tentang perbandingan antara teori dengan

kenyataan yang ada di lapangan.

BAB 5: Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran

3.Bagian Akhir

Terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.1