asupan produk susu tidak meningkatkan risiko … terkini-asupan produk sus… · meta-analisis yang...

1
643 BERITA TERKINI CDK-256/ vol. 44 no. 9 th. 2017 Asupan Produk Susu Tidak Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular P enyakit kardiovaskular/cardiovascular diseases (CVD) merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Faktor-faktor risiko CVD yang dapat dimodifikasi meliputi kadar kolesterol darah yang tinggi, hipertensi, diabetes, obesitas/kelebihan berat badan, dan diet aterogenik. Asupan lemak jenuh/saturated fat (SF) dan trans fatty acids (TFA) yang tinggi telah dihubungkan dengan peningkatan risiko CVD yang dimediasi terutama oleh meningkatnya kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, di samping data yang menunjukkan bahwa asupan SF tinggi pada manusia meningkatkan kadar LDL plasma serta bukti ilmiah penurunan kejadian penyakit jantung iskemik/ ischemic heart disease (IHD) dan stroke pada penggunaan obat-obat penurun kolesterol LDL, hubungan kausal antara asupan SF dan risiko CVD masih kontroversial. Produk susu mengandung lemak susu merupakan sumber utama SF. Sebagai konsekuensinya, hanya susu dan produk susu rendah-lemak dan bebas-lemak yang direkomendasikan sebagai bagian dari diet sehat untuk mengurangi risiko CVD. Akan tetapi, belum ada bukti ilmiah yang konsisten menunjukkan bahwa asupan susu dan produk susu yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko CVD, penyakit jantung koroner (PJK), ataupun stroke. Bahkan, beberapa studi kohort prospektif mengemukakan adanya hubungan terbalik antara status kalsium dan vitamin D serta asupan harian produk susu dengan berkembangnya sindrom metabolik dan diabetes melitus tipe 2. Meskipun sebagian besar lemak susu merupakan SF, susu sapi merupakan campuran kompleks lipid, protein, dan berbagai mikronutrien, beberapa di antaranya menunjukkan efek netral ataupun positif terhadap risiko CVD, baik dikonsumsi terpisah maupun sebagai komponen dari susu. Berdasarkan ulasan Huth PJ, et al, atas beberapa studi observasional prospektif dan meta-analisis yang mengevaluasi hubungan asupan susu dan produk susu dengan risiko CVD, didapati hal-hal sebagai berikut : Diet tinggi SF dari susu whole dan mentega meningkatkan kolesterol LDL jika menggantikan karbohidrat atau asam lemak tidak jenuh, namun juga dapat meningkatkan kolesterol HDL yang dapat menurunkan atau tidak mempengaruhi rasio kolesterol total : HDL. Sebagian besar studi klinis menunjukkan bahwa keju alami full-fat, produk fermentasi tinggi, secara signifikan menurunkan kolesterol LDL jika dibandingkan dengan asupan mentega dengan kandungan lemak total dan lemak jenuh yang sama. Manfaat konsumsi yoghurt fermentasi terhadap lipid dan lipoprotein plasma terbatas untuk strain tertentu. Simpulan: Tidak ditemukan hubungan antara asupan produk susu mengandung lemak susu dan risiko CVD, PJK, dan stroke; bahkan beberapa studi menunjukkan hubungan terbalik di antara keduanya. Tidak adanya asosiasi bahkan hubungan terbalik terhadap kardiovaskular ini mungkin terkait dengan keseimbangan net antara efek positif dan negatif kandungan-kandungan nutrisi dan komponen bioaktif lainnya pada produk susu. (JCH) REFERENSI: Huth PJ, Park KM. Influence of dairy product and milk fat consumption on cardiovascular disease risk: A review of the evidence. Adv Nutr. 2012;3:266-85.

Upload: duongthuy

Post on 06-Aug-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asupan Produk Susu Tidak Meningkatkan Risiko … Terkini-Asupan Produk Sus… · meta-analisis yang mengevaluasi hubungan asupan susu dan produk susu dengan risiko CVD, didapati hal-hal

643

BERITA TERKINI

CDK-256/ vol. 44 no. 9 th. 2017CDK-256/ vol. 44 no. 9 th. 2017

Asupan Produk Susu Tidak Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular/cardiovascular diseases (CVD) merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara

berkembang. Faktor-faktor risiko CVD yang dapat dimodifikasi meliputi kadar kolesterol darah yang tinggi, hipertensi, diabetes, obesitas/kelebihan berat badan, dan diet aterogenik. Asupan lemak jenuh/saturated fat (SF) dan trans fatty acids (TFA) yang tinggi telah dihubungkan dengan peningkatan risiko CVD yang dimediasi terutama oleh meningkatnya kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, di samping data yang menunjukkan bahwa asupan SF tinggi pada manusia meningkatkan kadar LDL plasma serta bukti ilmiah penurunan kejadian penyakit jantung iskemik/ischemic heart disease (IHD) dan stroke pada penggunaan obat-obat penurun kolesterol LDL, hubungan kausal antara asupan SF dan risiko CVD masih kontroversial.

Produk susu mengandung lemak susu merupakan sumber utama SF. Sebagai konsekuensinya, hanya susu dan produk susu rendah-lemak dan bebas-lemak yang direkomendasikan sebagai bagian dari diet

sehat untuk mengurangi risiko CVD. Akan tetapi, belum ada bukti ilmiah yang konsisten menunjukkan bahwa asupan susu dan produk susu yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko CVD, penyakit jantung koroner (PJK), ataupun stroke. Bahkan, beberapa studi kohort prospektif mengemukakan adanya hubungan terbalik antara status kalsium dan vitamin D serta asupan harian produk susu dengan berkembangnya sindrom metabolik dan diabetes melitus tipe 2. Meskipun sebagian besar lemak susu merupakan SF, susu sapi merupakan campuran kompleks lipid, protein, dan berbagai mikronutrien, beberapa di antaranya menunjukkan efek netral ataupun positif terhadap risiko CVD, baik dikonsumsi terpisah maupun sebagai komponen dari susu.

Berdasarkan ulasan Huth PJ, et al, atas beberapa studi observasional prospektif dan meta-analisis yang mengevaluasi hubungan asupan susu dan produk susu dengan risiko CVD, didapati hal-hal sebagai berikut :

� Diet tinggi SF dari susu whole dan mentega meningkatkan kolesterol LDL jika menggantikan karbohidrat atau asam

lemak tidak jenuh, namun juga dapat meningkatkan kolesterol HDL yang dapat menurunkan atau tidak mempengaruhi rasio kolesterol total : HDL.

� Sebagian besar studi klinis menunjukkan bahwa keju alami full-fat, produk fermentasi tinggi, secara signifikan menurunkan kolesterol LDL jika dibandingkan dengan asupan mentega dengan kandungan lemak total dan lemak jenuh yang sama.

� Manfaat konsumsi yoghurt fermentasi terhadap lipid dan lipoprotein plasma terbatas untuk strain tertentu.

Simpulan: Tidak ditemukan hubungan antara asupan produk susu mengandung lemak susu dan risiko CVD, PJK, dan stroke; bahkan beberapa studi menunjukkan hubungan terbalik di antara keduanya. Tidak adanya asosiasi bahkan hubungan terbalik terhadap kardiovaskular ini mungkin terkait dengan keseimbangan net antara efek positif dan negatif kandungan-kandungan nutrisi dan komponen bioaktif lainnya pada produk susu. (JCH)

REFERENSI:

• Huth PJ, Park KM. Influence of dairy product and milk fat consumption on cardiovascular disease risk: A review of the evidence. Adv Nutr. 2012;3:266-85.