asuhan keperawatan pada anak dengan thypoid

60
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN THYPOID OLEH : Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes

Upload: penny

Post on 24-Feb-2016

306 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN THYPOID. OLEH : Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes. Definisi. Typhoid  penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN THYPOID

OLEH :Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Typhoid penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi.

Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella.

Typhoid penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella Thypi

Typhoid penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis.

Definisi

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Typhoid penyakit infeksi pada usus halus, typhoid disebut juga paratyphoid fever, enteric fever, typhus dan para typhus abdominalis.

Typhoid suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Lanjutan

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C Ada dua sumber penularan salmonella typhi

yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier.

Carier orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.

Etiologi

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly( lalat) dan melalui Feses.

Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain.

Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.

Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut.

Patofisiologi

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid.

Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial.

Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.

Lanjutan

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses inflamasi lokal pada usus halus.

Demam disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

Lanjutan

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID
Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Masa tunas typhoid 10 – 14 hari1. Minggu I Demam pada umumnya berangsur naik,

terutama sore hari dan malam hari. Nyeri otot Nyeri kepala Anorexia Mual Batuk Epitaksis Obstipasi / diare Perasaan tidak enak di perut.

Gejala Klinik

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

2. Minggu II Demam Bradikardi Lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya

hiperemi) Hepatomegali Penurunan kesadaran.

Lanjutan

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

a. Komplikasi intestinal1) Perdarahan usus2) Perporasi usus3) Ilius paralitik

b. Komplikasi extra intestinal1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan

sirkulasi (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis, tromboplebitis.

2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma uremia hemolitik.

Komplikasi

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.

4) Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis.

5) Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis.

6) Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan arthritis.

7) Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillain bare dan sidroma katatonia.

Lanjutan

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

1. Perawatan.a. Klien diistirahatkan 7 hari sampai

demam hilang atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.

b. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.

Penatalaksanaan

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

2.Diet.a. Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi

protein.b. Pada penderita yang akut dapat diberi

bubur saring.c. Setelah bebas demam diberi bubur kasar

selama 2 hari lalu nasi tim.d. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah

penderita bebas dari demam selama 7 hari.

Lanjutan

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

3. Obat-obatan. a. Klorampenikolb. Tiampenikolc. Kotrimoxazold. Amoxilin / ampicillin

Lanjutan

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan

Hindari minum susu mentah (yang belum dipasteurisasi)

Hindari minum air mentah Rebus air sampai mendidih dan hindari

makanan pedas

Pencegahan

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap leukopeni, leukositosis atau kadar leukosit normal.

2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi

akan kembali normal setelah sembuh. Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak

memerlukan penanganan khusus

Pemeriksaan

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

3. Pemeriksaan Uji Widal Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi.

Uji Widal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita Demam Tifoid.

Lanjutan

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Akibat adanya infeksi oleh Salmonella typhi maka penderita membuat antibodi (aglutinin) yaitu:

Aglutinin O: karena rangsangan antigen O yang berasal dari tubuh bakteri

Aglutinin H: karena rangsangan antigen H yang berasal dari flagela bakteri

Aglutinin Vi: karena rangsangan antigen Vi yang berasal dari simpai bakter.

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglitinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis Demam Tifoid. Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan menderita Demam Tifoid.

Lanjutan

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Hospitalisasi atau sakit dan dirawat di RS bagi anak dan keluarga akan menimbulkan stress dan tidak merasa aman.

Jumlah dan efek stress tergantung pada persepsi anak dan keluarga terhadap kerusakan penyakit dan pengobatan.

@ Penyebab anak stress meliputi ;a. Psikososial Berpisah dengan orang tua, anggota keluarga lain, teman

dan perubahan peran b. Fisiologis Kurang tidur, perasaan nyeri, imobilisasi dan tidak

mengontrol diric. Lingkungan asing Kebiasaan sehari-hari berubahd. Pemberian obat

Dampak hospitalisasi

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

1. Pengkajiana. Identitas anak

1) Nama2) Usia 3) Jenis Kelamin 4) Suku/ bangsa5) Agama6) Pendidikan7) Pekerjaan

8) Alamat

Asuhan Keperawatan

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

2. Riwayat Penyakit Sekarang3. Riwayat Penyakit Dahulu4. Riwayat penyakit keluarga5. Riwayat Tumbuh kembang anak Personal Sosial Motorik Halus Bahasa Motorik Kasar

Lanjutan

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

6. Faktor Presipitasi dan Predisposisi Faktor presipitasi dari demam typhoid adalah

disebabkan oleh makanan yang tercemar oleh salmonella typhoid dan salmonella paratyphoid A, B dan C yang ditularkan melalui makanan, jari tangan, lalat dan feses, serta muntah diperberat bila klien makan tidak teratur.

Faktor predisposisinya adalah minum air mentah, makan makanan yang tidak bersih dan pedas, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dari wc dan menyiapkan makanan.

Lanjutan

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

1. Resti ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah.

2. Resti gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat.

3. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi.4. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan

sehari-hari b.d kelemahan fisik.5. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

b.d kurang informasi atau informasi yang tidak adekuat.

Diagnosa Keperawatan

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Tujuan Ketidak seimbangan volume cairan tidak terjadi

@ Kriteria hasil Membran mukosa bibir lembab, tanda-tanda vital (TD,

S, N dan RR) dalam batas normal, tanda-tanda dehidrasi tidak ada

@ Intervensi Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering,

turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh Pantau intake dan output cairan dalam 24 jam

Perencanaan KeperawatanNDX 1

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Ukur BB tiap hari pada waktu dan jam yang sama

Catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung.

Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000-2500 cc per hari

Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, K, Na, Cl)

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral sesuai indikasi.

Lanjutan

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Tujuan Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

tidak terjadi@ Kriteria hasil Nafsu makan bertambah, menunjukkan

berat badan stabil/ideal Nilai bising usus/peristaltik usus normal (6-

12 kali per menit) Nilai laboratorium normal Konjungtiva dan membran mukosa bibir

tidak pucat.

NDX 2

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Intervensi Kaji pola nutrisi klien Kaji makan yang di sukai dan tidak disukai klien Anjurkan tirah baring/pembatasan aktivitas selama

fase akut Timbang berat badan tiap hari. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering Catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah,

nyeri dan distensi lambung Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium seperti

Hb, Ht dan Albumin Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

antiemetik seperti (ranitidine).

Lanjutan

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Tujuan Hipertermi teratasi@ Kriteria hasil Suhu, nadi dan pernafasan dalam batas normal bebas dari

kedinginan Tidak terjadi komplikasi yang berhubungan dengan

masalah typhoid.@ Intervensi Observasi suhu tubuh klien Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien Beri kompres dengan air hangat pada daerah axila, lipat

paha, temporal bila terjadi panas Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat

menyerap keringat seperti katun Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti

piretik (paracetamol)

NDX 3

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Tujuan Kebutuhan sehari-hari terpenuhi@ Kriteria hasil Mampu melakukan aktivitas, bergerak dan

menunjukkan peningkatan kekuatan otot. @ Intervensi Berikan lingkungan tenang dengan membatasi

pengunjung Bantu kebutuhan sehari-hari klien seperti mandi, BAB

dan BAK Bantu klien mobilisasi secara bertahap Dekatkan barang-barang yang selalu di butuhkan ke

meja klien Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin

sesuai indikasi.

NDX 4

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@Tujuan Infeksi tidak terjadi@Kriteria hasil Bebas dari eritema, bengkak, tanda-tanda

infeksi dan bebas dari sekresi purulen/drainase serta febris.

@Intervensi Observasi tanda-tanda vital (S, N, RR dan TD). Observasi kelancaran tetesan infus Monitor tanda-tanda infeksi dan antiseptik

sesuai dengan kondisi balutan infus Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

obat antibiotik sesuai indikasi.

NDX 5

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Tujuan Pengetahuan keluarga meningkat@ Kriteria hasil Menunjukkan pemahaman tentang penyakitnya, melalui

perubahan gaya hidup dan ikut serta dalam pengobatan.@ Intervensi Kaji sejauh mana tingkat pengetahuan keluarga klien tentang

penyakit anaknya Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan klien Beri kesempatan keluaga untuk bertanya bila ada yang belum

dimengerti Beri reinforcement positif jika klien menjawab dengan tepat Pilih berbagai strategi belajar seperti teknik ceramah, tanya jawab

dan demonstrasi dan tanyakan apa yang tidak di ketahui klien Libatkan keluarga dalam setiap tindakan yang dilakukan pada

klien

NDX 6

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

@ Berdasarkan implementasi yang di lakukan, maka evaluasi yang di harapkan untuk klien dengan gangguan sistem pencernaan typhoid adalah :

Tanda-tanda vital stabil Kebutuhan cairan terpenuhi Kebutuhan nutrisi terpenuhi Tidak terjadi hipertermia Klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

secara mandiri Infeksi tidak terjadi dan keluaga klien mengerti

tentang penyakitnya.

Evaluasi

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  THYPOID

Terima Kasih