asuhan kebidanan ibu bersalin patologi pada ny. p … · ny. p yang telah bersedia untuk menjadi...
TRANSCRIPT
i
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI PADA
NY. P UMUR 19 TAHUN GIP0A0 UK 38 MINGGU
DENGAN ANEMIA SEDANGDI RSU
SARILA HUSADASRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
Sulani
NIM B13042
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI PADA
NY. P UMUR 19 TAHUN GIP0A0 UK 38 MINGGU
DENGAN ANEMIA SEDANGDI RSU
SARILA HUSADASRAGEN
Diajukan Oleh :
Sulani
NIM B31042
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal..........................
Pembimbing
Ernawati, SST.,M.Kes
NIK 200886033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI PADA
NY. P UMUR 19 TAHUN GIP0A0 UK 38 MINGGU
DENGAN ANEMIA SEDANG DI RSU
SARILA HUSADASRAGEN
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
Sulani
NIM B13042
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Pragam D III Kebidanan
Pada Tanggal.............
PENGUJI I PENGUJI II
Kartika Dian L, SST., M.Sc Ernawati, SST., M.Kes
NIK.200884032 NIK.200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Siti Nurjanah, SST., M.Keb
NIK. 201188093
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. P
Umur 19 Tahun G1P0A0 UK 38 Minggu Dengan Anemia Sedang Di RSU Sarila
Husada Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III
Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku Ketua STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu drg. Evelina Yuliani M.P.H selaku direktur RSU Sarila Husada Sragen.
5. Ny. P yang telah bersedia untuk menjadi subjek dalam studi kasus Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2016
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Sulani
B13042
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. P UMUR 19 TAHUN
GIP0A0 UK 38 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG
DI RSU SARILA HUSADA SRAGEN
(xi +83 halaman + 13 lampiran )
INTISARI
Latar Belakang : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Hasil penelitian di RSU Sarila Husada pada bulan Januari 2014 –
Desember 2014 tercatat dari 781 (100%) persalinan seluruhnya. Persalinan normal
623 (77,7%), persalinan patologi 158 (22,3%). Persalinan patologi yang terdiri
dari ; persalinan KPD 81 (10,3%) persalinan, persalinan Anemia 31 (5,2%)
persalinan, persalinan presentasi bokong 29 (4,7%) persalinan, persalinan IUFD
17 (2,1%) persalinan.
Tujuan Studi Kasus : Mahasiswa mendapat pengalaman nyata dan dapat
memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan proses manajemen
kebidanan pada ibu bersalin dengan anemia sedang.
Metodologi Penelitian : Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan
metode deskriptif. Lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di RSU Sarila Husada
Sragen. Subyek seorang ibu bersalin Ny. P dengan anemia sedang. Waktu studi
kasus pada tanggal 28 Desember 2015 – 28 Mei 2016. Instrumen yang digunakan
adalah format asuhan kebidanan ibu bersalin. Teknik pengumpulan data meliputi
data primer dan data sekunder. Alat dan bahan yang digunakan dalam
pengambilan kasus yaitu alat wawancara.
Hasil Studi Kasus :Ibu bersalin Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 dengan anemia
sedang. Terapi tranfusi darah 2 colf, amoxan 3 x 500 mg, mefinal 3 x 500 mg,
biosanbe 1 x 1, vit. A¹ dan A², terpasang infus Nacl. Keadaan umum ibu baik,
kesadaran composmenis, sakit kepala sudah mulai berkurang dan mau makan, ibu
bedrest dan tidur miring kiri, ibu bersedia tidak meneran sebelum pembukan
lengkap dan ibu bersedia nafas panjang untuk mengurangi rasa nyeri.
Kesimpulan : Pada kasus Ny. P terdapat kesenjangan anatara teori dan kasus
pada pengkajian[‘;, yaitu hasil laboratorium Hb 8,5 gr/dL.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan, bersalin, anemia sedang
Kepustakaan : 24 literatur (tahun 2007 s/d 2015)
vi
MOTTO
1. Saat rintangan membuat putus asa, ingatlah bahwa orangtua kita tidak
pernah mengeluh demi masa depan anaknya yang lebih baik.
2. Tidak ada jalan yang mudah untuk perubahan hidup yang lebih baik, tetap
semangat dengan mengingat kebahagiaan orang tua.
3. Gantungkan impianmu setinggi mungkin dan gapailah dengan semua
kekuatanmu, insya allah kesuksesan akan datang menghampirimu.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat dan KaruniaNya sehingga
terwujud Karya Tulis Ilmiah
2. Ayah dan Ibu tercintaterimakasih atas doa restunya dan cinta kasih selama
ini.
3. Kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan support setiap
langkahku.
4. Ibu Ernawati yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk
membimbing hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah
5. Teman-teman yang telah berpartisipasidalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Sulani
Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 6 April 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jatirejo RT 03, Sambi, Sambirejo, Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD N Sambi 2 LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 2 Sambirejo LULUS TAHUN 2009
3. SMA Swasta Jakarta Karya Raharja LULUS TAHUN 2012
4. D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada ANGKATAN
TAHUN 2013
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI ...................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ........................................................................ 3
D. Manfaat Studi Kasus ...................................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis .................................................................................... 6
B. Teori Manajemen Kebidanan ......................................................... 17
C. Landasan Hukum ........................................................................... 35
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi ...................................................................................... 36
B. Lokasi Studi Kasus ......................................................................... 36
C. Subjek Studi Kasus ........................................................................ 36
D. Waktu Studi Kasus ......................................................................... 37
E. Instrumen Studi Kasus ................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan ............................................................ 40
ix
H. Jadwal Penelitian ............................................................................ 41
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ..................................................................................... 42
B. Pembahasan .......................................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 70
B. Saran ..................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan ....................................................................... 43
Tabel 4.2 Pemeriksaan Laborat ..................................................................... 51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Pasien
Lampiran 7. Surat Persetujuan Pasien
Lampiran 8. Lembar Observasi
Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan 1
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan 2
Lampiran 11. Satuan Acara Penyuluhan 3
Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus
Lampiran 13. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan
SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target global MDGs
(Millenium Development Goals) ke-5 adalah menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencpai target MDGs
ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja
keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya (Depkes RI, 2012).
Capaian AKB 32 di tahun 2012 kurang menggembirakan
dibanding target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 di tahun
2014 juga target MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup di tahun
2015. Penurunan AKB yang melambat antara tahun 2003 sampai 2012
yaitu dari 35 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup, memerlukan akses
seluruh bayi terhadap intervensi kunci seperti ASI eksklusif atau
imunisasi dasar, sementara berdasarkan Riskesdas2010 cakupan ASI
eksklusif sebesar 15%, imunisasi DPT-HB3 sebesar 62%, dan imunisasi
campak 74% (Menkes, 2012).
Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012
berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota sebesar 116,34/100.000
kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI
pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93%
kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar
24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Sementara
berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah
pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada
2
kelompok umur ≥35 tahun sebesar 26.67% dan pada kelompok umur ≤20
tahun sebesar 6,37% (Dinkes, 2012).
AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1.000
kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
10,34/1.000 kelahira hidup. Dibandingkan dengan target Millenium
Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebasar 17/1.000 kelairan
hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sudah cukup baik
karena telah melampaui target (Dinkes, 2012).
Peran bidan dalam penatalaksanaan anemia sedang yaitu dengan
meningkatkan konsumsi gizi penderita, terutama protein dan zat besi,
pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan mineral lain
yang dibutuhkan (Hasdianah dan Suprapto, 2014).
Untuk menghindari komplikasi-komplikasi yang sering terjadi
pada ibu bersalin, bidan harus melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin dengan baik dan benar. Bidan diharapkan mampu melakukan
pendekatan dalam melihat permasalahan kebidanan, sehingga
permasalahan kebidanan mampu memecahkan masalah dan memenuhi
kebutuhan klien (Octasari, 2012).
Dari studi kasus di RSU Sarila Husada Sragen pada bulan Januari
2014 – Desember 2014 tercatat dari 781 (100%) persalinan seluruhnya.
Persalinan normal 623 (77,7%), persalinan patologi 158 (22,3%).
Persalinan patologi yang terdiri dari ; persalinan KPD 81 (10,3%)
persalinan, persalinan Anemia 31 (5,2%) persalinan, persalinan presentasi
bokong 29 (4,7%) persalinan, persalinan IUFD 17 (2,1%) persalinan.
Persalinan dengan kasus anemia merupakan komplikasi yang masih tinggi
di RSU Sarila Husada Sragen.
Berdasarkan angka kejadian anemia yang banyak memberi dampak
terhadap bayi dan ibu bersalin, maka penulis tertarik mengambil judul
“Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi pada Ny. P G1P0A0 Umur y
tahun UK 38 minggu dengan Anemia Sedang” di RSU Sarila Husada
Sragen.
3
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah, “Bagaimana
Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Patologi pada Ny. P umur 19 tahun
G1P0A0 UK 38 minggu dengan Anemia Sedang di RSU Sarila Husada
Sragen?”.
C. Tujuan Studi Kasus
1. Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan ibu bersalin patologi pada Ny. P
umur 19 tahun G1P0A0 UK 38 minggu dengan anemia sedang di RSU
Sarila Husada Sragen menggunakan metode pendekatan tujuh langkah
Varney.
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu:
1) Melakukan pengkajian ibu bersalin patologi pada Ny. P umur
19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu dengan anemia sedang.
2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada ibu bersalin patologi Ny. P umur
19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu dengan anemia sedang.
3) Menentukan diagnosa potensial ibu bersalin patologi pada Ny.
P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38 tahun dengan anemia sedang.
4) Mengantisipasi penanganan atas tindakan ibu bersalin patologi
pada Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu dengan
anemia sedang.
5) Menyusun rencana asuhan kebidanan ibu bersalin patologi
pada Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu dengan
anemia sedang.
6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun ibu bersalin
patologi pada Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu
dengan anemia sedang.
4
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan ibu
bersalin patologi pada Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38
minggu dengan anemia sedang.
b. Penulis mampu menganalisis kesenjangan anatara teori dan kasus
nyata di lapangan ibu bersalin patologi pada Ny. P umur 19 tahun
G1P0A0 Uk 38 minggu dengan anemia sedang.
c. Penulis mampu memberi alternatif pemecahan masalah ibu
bersalin patologi pada Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38
minggu dengan anemia sedang.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Manfaat Bagi Diri Sendiri
Dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam
praktek di lahan, serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan kebidan ibu bersalin dengan anemia sedang.
2. Manfaat Bagi Profesi
Sebagai masukan bagi profesi kebidanan dalam memberikan
asuhan kebidanan ibu bersalin dengan anemia sedang.
3. Manfaan Bagi Institusi
a. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan pada ibu
bersalin dengan anemia sedang.
b. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi dan sumber bacaan tentang asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan anemia sedang.
E. Keaslian Studi Khasus
Laporan studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu bersalin Patologi
dengan Anemia Sedang sudah pernah dilakukan oleh:
1. Siti Choirun Nisa (2011), Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pesantren Tinggi Darul’ulum Jombang dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. W G1P0A0 UK 40 minggu dengan
5
Anemia sedang di PONEK RSU Jombang”. Setelah dilakukan
observasi KU, His, DJJ, Pembukaan 10 cm, Penurunan kepala di
hodge III. Setelah kolaborasi dengan dokter SpOG kemudian diberi
terapi O² 3 liter/menit, transfuni, amoxilin 3x500mg dan asam
mefenamat 1x1 tablet. Bayi lahir secara spontan.
2. Ananda Dita Muriawati (2011), Kementrian Kesehatan RI Politeknik
Kesehatan Surabaya dengan judul “Asuhan Kebidanan Ny. M G4P3A0
UK 39 Minggu. Tunggal, Hidup, Intra, Uterin, Inpartu Kala I Fase
Laten, Keadaan Jalan Lahir Baik, KU Ibu dan Janin Baik dengan
Anemia Sedang d PUSKESMAS Jagir Jln Bendul Merisi no 1
Surabaya”. Setelah dilakukan observasi KU, TTV, Penurunan Kepala
H I. Setelah persiapan BAKSO KUDA dan dipasang infus. Ibu dirujuk
ke RSUD Dr Soetomo.
Dalam keaslian ini ada Perbedaan dan Kesamaan, antara
lain:Perbedaan pada kasus dengan keaslian terletak pada penanganan
yang diberikan, dan persamaan pada judul yaitu persalinan dengan
anemia sedang.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Persalinan
a. Definisi
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya
kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif
dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran plesenta; dan proses
tersebut merupakan proses alamiah (Rohani dkk, 2011).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,
dan janin turun ke dalam jalan lahir (Prawirohardjo, 2009).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan seniri), (Manuaba, 2010).
b. Macam-macam Persalinan
Menurut Rohani dkk (2011), macam-macam persalinan adalah:
1) Persalinan spontan: bila seluruh persalinan berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri.
2) Persalinan buatan: bila persalinan berlangsung dengan bantuan
tenaga dari luar.
3) Persalinan anjuran: bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian
rangsang.
Macam-macam persalinan menurut usia kehamilan:
1) Abortus adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin
dapat hidup (viable), berat janin di bawah 1.000 gram, atau usia
kehamilan di bawah 28 minggu.
7
2) Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada
umur kehamilan 28-36 minggu. Janin dapat hidup, tetapi
prematur; berat janin antara 1.000-2.500 gram.
3) Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur
kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan di atas
2.500 gram.
4) Partus postmaturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut
postmatur.
5) Partus presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat,
mungkin dikamar mandi, di atas kendaraan, dan sebagainya.
6) Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan
untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya Cephalo
Pelvix Disproportion (CPD).
c. Tanda dan Gejala
Menurut Manuaba (2010), tanda dan gejala impartu adalah:
1) Terjadinya His persalinan
pinggang terasa nyeri yang menjalar kedepan, sifatnya teratur,
interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar,
mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks, makin
beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
2) Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda)
Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang
menimbulkan pendataran dan pembukaan. Pembukaan
menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah
pecah.
3) Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan. Sebagian ketuban baru pecah menjelang
8
pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan
persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
d. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
Menurut Rohani dkk (2011), faktor yang mempengaruhi persalinan
adalah:
1) Power (Tenaga/Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam rahim adalah his,
kontraksi otot-otot perut kontraksi diafragma, dan aksi dari
ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan dalam peralinan
adalah his, sedangkan kekuatan sekundernya adalah tenaga
meneran ibu.
a) His (Kontraksi Uterus)
His adalah kontaksi otot-otot rahim pada perslinan.
b) Pembagian dan Sifat-sifat His
(1) His pendahuluan (palsu): his tidak kuat dan tidak tertur,
menyebabkan bloody how.
(2) His pembukaan: his membuka serviks sampai terjadi
pembukaan lengkap 10 cm. Mulai kuat, teratur, dan
sakit.
(3) His pengeluaran: sangat kuat, teratur, simetris,
terkoordinasi, dan lama. His untuk mengeluarkan janin.
Koordinasi antara his, kontraksi otot perut, kontraksi
diafragma, dan ligamen.
(4) His pelepasan plasenta: kontraksi sedang untuk
melepaskan dan melahirkan plasenta.
(5) His pengiring: kontaksi lemah, masih sedikit nyeri
(meriang), menyebabkan pengecilan rahim dalam
beberapa jam atau hari.
2) Passage (Jalan Lahir)
Jalan lahir adalah bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus. Jalan lahir dibagi atas:
9
a) Bagian keras (tulang panggul)
Tulang panggul tersusun atas empat tulang, yakni dua
tulang koksa, sakrum, dan koksigis yang dihubungkan oleh
tiga sendi. Os. Kosa dibagi menjadi os. Illium, os. Iskium,
dan os. Pubis.
b) Jalan lahir lunak
Jalan lahir lunak pada panggul terdiri atas uterus, otot dasar
panggul, dan perinium.
3) Passenger (Janin dan Plasenta)
Cara penumpang (pessenger) atau janin bergerak sepanjang
jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yaitu
ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, penumpang yang
menyertai janin. Namun, plasenta yang menghambat proses
persalinan pada kelahiran normal.
4) Psikis (Psikologis)
Banyak wanita normal bisa merasakan kegairahan dan
kegembiraan saat merasa kesakitan di awal menjelang
kelahiran bayinya. Perasaan positif ini merupakan kelegaan
hati, seolah-olah pada saat itu benar-benar terjadi realitas
“kewanitaan sejati”, yaitu munculnya rasa bangga bisa
melahirkan atau memproduksi anak.
5) Penolong
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
janin, dalam hal ini tergantung dari kemampuan dan kesiapan
penolong dalam menghadapi proses persalinan.
e. Tahap Persalinan
Menurut Manuaba (2010), tahapan persalinan dibagi menjadi 4
kala, antara lain:
10
1) Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Lamanya kala I
untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan
multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurva Friedman,
diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan
pembukaan multigravida 2cm/jam.
2) Kala II atau kala pengusiran. Gejala utama kala II (pengusiran)
adalah:
a) His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit,
dengan durasi 50 sampai 100 detik.
b) Menjelang akhir kala I, ketuban pecah dan ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak.
c) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti
keinginan mengejan, karena tertekannya pleksus
Frankenhauser.
d) Kedua kekuatan, His dan mengejan lebh mendorong kepala
bayi sehingga terjadi kepala membuka pintu, suboksiput
bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-
ubun besar, dahi, hidung dan muka, dan kepala seluruhnya.
e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar,
yaitu penyesuaian kepala terhadap punggung.
f) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka perlinan bayi
ditolong dengan jalan: kepala dipegang pada os oksiput dan
di bawah dagu, ditarik curam ke bawah untuk melahirkan
bahu depan, dan curam ke atas untuk melahirkan bahu
belakang, setelah kedua bahu lahir, ketika dikait untung
melahirkan sisa badan bayi, bayi lahir diikuti oleh sisa air
ketuban.
g) Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan
multigravida 30 menit.
11
3) Kala III (pelepasan uri)
Setelah kala II, kontraksi uetrus berhenti sekitar 5 sampai 10
menit. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan
memerhatikan tanda-tanda: uterus menjadi bundar, uterus
terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah
rahim, tali pusat bertambah panjang, terjadi perdarahan.
4) Kala IV (observasi)
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena
perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam
pertama.observasi yang dilakukan meliputi tingkat kesadaran
penderita,pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi
dan pernafasan, kontraksi uterus, terjadinya perdarahan.
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak
melebihi 400 sampai 500 cc.
f. Mekanisme Persalinan
Tahap-tahap mekanisme persalinan menurut Sulistyawati dan
Nugraheny (2013), antara lain:
1) Penurunan kepala
Terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari
kontraksi uterus yang efektif, posisi, serta kekuatan meneran
dari pasien.
2) Penguncian (engagement)
Tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala
janin telah melalui lubang masuk panggul pasien.
3) Fleksi
Dalam proses masuknya kepala janin ke dalam panggul, fleksi
menjadi hal yang sangat penting karena dengan fleksi diameter
kepala janin terkecil dapat bergerak melalui panggul dan terus
menuju dasar panggul. Pada saat kepala bertemu dengan dasar
panggul, tahanannya akan meningkatkan fleksi menjadi
bertambah besar yang sangat diperlukan agar saat sampai di
12
dasar panggul kepala janin sudah dalam keadaan fleksi
maksimal.
4) Putaran paksi dalam
Putaran internal dari kepala janin akan membuat diameter
anteroposterior (yang lebih panjang) dari kepla menyesuaikan
diri dengan diameter anteroposterior dari panggul pasien.
Kepala akan berputar dari arah diameter kanan, miring ke arah
diameter PAP dari panggul tetapi bahu tetap miring ke kiri,
dengan demikian hubungan normal antara as panjang kepala
janin dengan as panjang dari bahu akan berubah dan leher akan
berputar 45 derajat. Hubungan antara kepala dan panggul ini
akan terus berlanjut selama kepala janin masih berada di dalam
panggul.
Pada umumnya rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika
kepala telah sampai di dasar panggul atau segera setelah itu.
Perputaran kepala yang dini kadang-kadang terjadi pada
multipara atau pasien yang mempunyai kontraksi efisien.
5) Lahirnya kepala dengan cara ekstensi
Cara kelahiran ini untuk kepala dengan posisi oksiput posterior.
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul,
dimana gaya tersebut membentuk lengkungan carus, yang
mengarahkan kepala ke atas menuju lorong vulva. Bagian leher
belakang di bawah oksiput akan bergeser kebawah simfisis
pubis dan bekerja sebagai titik poros (hipomoklion). Uterus
yang berkontraksi kemudian memberi tekanan.
g. Penatalaksanaan Persalinan
Penatalaksanaan persalinan (Ratri, 2015), antara lain:
1) Kala I
a) Persiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi:
mempersiapkan ruang yang hangat, bersih, sirkulasi udara
13
yang baik, terlindung dari tiupan angin, sumber air bersih
dan mengalir untuk memndikan ibu.
b) Pastikan bahwa perlengkapan dari bahan-bahan sudah
bersi/steril dan siap pakai.
c) Persiapan rujukan apabila ada penyulit dalam persalinan.
d) Berikan asuhan sayang ibu.
e) Pengurangan rasa sakit dengan menghadirkan keluarga,
suami maupun teman terdekat ibu.
f) Dukungan emosional.
g) Mengatur posisi.
h) Evaluasi His setiap 30 menit sekali, pembukaan setiap 40
jam sekali.
i) Pembetian cairan dan nutrisi.
j) Kamar mandi.
k) Pencegahan infeksi.
l) Persiapan persalinan.
2) Kala II
a) Anjurkan agar ibu selalu didampingi oleh
keluarganyaselama proses persalinan dan kelahiran
bayinya.
b) Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan, diantaranya
membantu ibu untuk berganti posisi, melakukan
rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman,
teman bicara, dan memberikan dukungan dan semangat
selama persalinan dan melahirkan bayinya.
c) Penolong persalinan dapat memberikan dukungan dan
semangat kepada ibu dan keluarganya dengan menjelaskan
tahapan dan proses persalinan atau kelahiran bayi kepada
mereka.
d) Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani
kala dua persalinan.
14
e) Bantu ibu memilih posisi yang nyaman saat meneran.
f) Setelah pembukaan lengkap, anjurkan ibu hanya meneran
apa bila ada dorongan kuat dan spontan untuk meneran.
Jangan menganjurkan untuk meneran berkepanjangan dan
menahan nafas.
g) Menganjurkan ibu untuk minum selama persalinan kala
dua.
3) Kala III
a) Melakukan manajemen aktif kala III.
b) Pemberian suntikan oksitosin.
c) Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
4) Kala IV
a) Memperkirakan kehilangan darah.
b) Memeriksa perdarahan dari perinium.
c) Pencegahan infeksi.
d) Pemantauan keadaan umum ibu selama dua jam pospartum.
2. Anemia Sedang Dalam Persalinan
a. Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel
darah merah atau hemoglobin kurang dari normal (Proverawati,
2011).
Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut
anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila
kurang dari 6 gr/dl disebut anemia gravis (Nugraheny, 2010).
b. Etiologi
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), penyebab umum dari
anemia antara lain adalah:
1) Kekurangan zat besi.
2) Pendarahan usus.
3) Pendarahan.
4) Genetik.
15
5) Kekurangan vitamin B12.
6) Kekurangan asam folat.
7) Gangguan sumsum tulang.
c. Kategori Anemia
Berikut ini kategori tingkat keparahan pada anemia (Manuaba,
2010) :
1) Kadar Hb 11 g% disebut tidak anemia
2) Kadar Hb 9-10 g% disebut anemia ringan
3) Kadar Hb 7-8 g% disebut anemia sedang
4) Kada Hb <7 g% disebut anemia berat.
d. Gejala
Gejala anemia menurut Proverawati (2011), antara lain:
1) Kelelahan
2) Penurunan energi
3) Kelemahan
4) Sesak nafas ringan
5) Tampak pucat
Gejala pada anemia sedang menurut Manuaba (2010), antara lain:
1) Cepat lelah
2) Sering pusing
3) Mata berkunang-kunang
4) Mual-muntah
e. Mendiagnosis anemia
Dokter dengan mudah dapat mendeteksi anemia dengan melihat
gambaran sempel darah untuk pemeriksaan darah lengkap.
Berdasarkan hasil uji dan evaluasi menyeluruh pasien, dokter akan
melakukan lebih banyak tes untuk menentukan penyebab pasti
anemia. Jumlah darah lengkap dapat dilakukn sebagai bagian dari
rutinitas general check-up atau berdasarkan adanya tanda-tanda dan
gejala yang dapat berhubungan dengan anemia (Proverawati,
2011).
16
f. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Menurut Nugraheny (2010), pengaruh anemia terhadap kehamilan,
persalinan dan nifas adalah:
1) Keguguran
2) Partus prematurus
3) Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
4) Atonia uteri
5) Syok
6) Afibrinogemia dan hipofibrinogemia
7) Infeksi intra partum dan nifas
8) Bila terjadi anemia gravis terjadi payah jantung
g. Pengaruh Anemia Terhadap Hasil Konsepsi
Menurut Nugraheny (2010), pengaruh anemia terhadap hasil
konsepsi adalah:
1) Abortus
2) IUFD
3) Stillbirth (kematian janin waktu lahir)
4) Kematian perinatal tinggi
5) Prematuritas
6) Dapat terjadi cacat bawaan
7) Cadangan besi kurang
h. Manajemen Terapi
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), terapi langsung ditujukan
pada penyebab anemia berupa:
1) Transfusi darah.
2) Pemberian kostikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat
menekan sistem imun.
3) Pemberian eritropoietin, hormon yang berperan pada proses
hematopoiesis, berfungsi untuk membantu sumsum tulang pada
proses hematopoiesis.
17
4) Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan
mineral lain yang dibutuhkan.
i. Pencegahan Anemia
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), banyak jenis anemia
tidak dapat dicegah. Tapi dapat menghindari iron deficiency
anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat
yang mengandung:
1) Zat besi
Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang,
sayuran berwarna hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-
lain.
2) Folat
Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau
gelap, kacang-kacangan, sereal dan pasta.
3) Vitamin B12
Vitamin ini terdapat pada daging dan susu.
4) Vitamin C
Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang
mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.
j. Pelaksanaan Persalinan dengan Anemi Sedang
Persalinan dengan Anemia Sedang menurut Hasdianah dan
Suprapto (2014), anatara lain:
1) Transfusi darah
2) Pemberian kortikosteroid
3) Pemberian eritripoietin
4) Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan
mineral yang dibutuhkan.
B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah kebidanan
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
18
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan
yang terfokus pada pasien (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
Manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan,
dimulai dengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Proses ini
bersifat siklus (dapat berulang), dengan tahap evaluasi sebagai data
awal pada siklus berikutnya, (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
2. Proses manajemen asuhan kebidanan
a. Langkah I : Pengkajian
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi pasien (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
1) Anamnesa (data subyektif)
Pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien
melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013).
a) Biodata
Isi biodata adalah :
(1) Nama
Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan
memanggilndengan nama panggilan sehingga hubungan
komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih
akarab (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(2) Usia
Untuk mengetahui faktor resiko dilihat dari umur pasien
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(3) Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikn dukungan
mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga
sebelum dan pada saat persalinan (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013).
19
(4) Pendidikan
Sebagai dasar bidan untuk menentukan metode yang
paling tepat dalam penyampaian informasi mengenai
teknik melahirkan bayi. Tingkat pendidikan ini akan
sangat mempengaruhi daya tangkap dan tanggap pasien
terhadap intruksi yang diberikan bidan pada proses
persalinan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(5) Pekerjaan
Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola
sosialisasi, dan data pendukung dalam menentukan pola
komunikasi yang akan dipilih selama persalinan
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(6) Suku/bangsa
Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
persalinan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(7) Alamat
Selain sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien,
data ini juga memberi gambaran mengenai jarak dan
waktu yang ditempuh pasien menuju lokasi persalinan.
Ini mungkin berkaitan dengan keluhan terkhir, atau
tanda persalinan yang disampaikan dengan patokan saat
terakhir sebelum berangkat ke lokasi persalinan
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
b) Keluhan Utama
Keluhan utama dinyatakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013).
Menurut Manuaba (2010), keluhan utama adalah cepat
lelah, lemas, pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan
menurun dan mula-mual.
20
c) Menstruasi
Dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran
tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013). Beberapa data yang
harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain:
(1) Menarche
Usia pertama kali mengalami mentruasi.
(2) Siklus
Jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya dalam hitungan hari, biasanya sekitar 23-32
hari.
(3) Volume
Data ini menjelaskan sberapa banyak darah menstruasi
yang dikeluarkan kadang kita akan kesulitan
mendapatkan data yang valid.
(4) Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi misalnya sakit
yang sangat, pening sampai pingsan, atau jumlah darah
yang banyak. Keluhan yang disampaikan oleh pasien
dapat menunjukan kepada diagnosis tertentu.
d) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu
Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak,
cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaaan
nifas yang lalu (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
N
o
.
Tgl
/th
par
tus
Tem
pat
Part
us
U
K
Jen
is
Par
tus
pe
n
ol
o
n
g
Anak Nifas Keadaa
n anak
sekaran
g
J
K
B
B
P
B
kea
daa
n
lak
tasi
21
e) Riwayat kehamilan sekarang
Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2013), riwayat hamil
sekarang meliputi :
(1) Hari Pertama Haid Terakhir ( HPHT)
(2) Hari Perkiraan Lahir
(3) Ante Natal Care (ANC)
(4) Keluhan
(5) Penyuluhan yang pernah didapat
(6) Imunisasi TT
f) Riwayat Keluarga Berencana
Untuk mngetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan
kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi serta rencana KB, (Ambarwati
dan Wulandari, 2010).
g) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai
“warning” akan adanya penyulit saat pesalinan. Beberapa
data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu
kita ketahui adalah apakah pasien pernah atau sedang
menderita penyakit seperti jantung, diabetes mellitus,
ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis atau anemia,
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
h) Status perkawinan
Data ini penting untuk kita kaji karena dari data ini kita
akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan serta kepastian mengenai siapa yang akan
mendampingi persalinan.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013).
(1) Usia nikah pertama kali.
22
(2) Status pernikahan sah/tidak
(3) Lama pernikahan
(4) Perkawinan sekarang adalah suami yang ke berapa.
i) Pola kebiasaan sehari-hari
(1) Nutrisi
Data ini penting untuk diketahui agar bisa mendapatkan
gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizi
selama hamil sampai dengan masa awal persalinan
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(2) Istirahat
Data ini memberikan gambaran kita entang seberapa
berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di rumah
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(3) Personal hygiene
Data ini perlu kita gali karena akan sangat berkaitan
dengan kenyamanan pasien dalam menjalani proses
persalinan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
(4) Aktivitas seksual
Data yang kita perlukan berkaitan dengan aktivitas
seksual (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
j) Psikososial
Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2013), yang kita kaji
anatara lain :
(1) Respon ibu terhadap kehamilan ini
Dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan
langsung kepada pasien mengenai bagaimana
perasaannya mengenai kehamilannya.
(2) Respon ayah terhadap kehamilan ini
Data mengenai respon suami pasien ini sangat penting
karena dapat kita jadikan sebagai salah satu acuan
23
mengenai pola kita dalam memberikan asuhan kepada
pasien dan bayinya.
(3) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa
hamil
Hal penting yang biasa mereka anut berkaitan dengan
masa hamil yaitu pantangan makan yang berasal dari
telur, daging, ikan karena dipercaya akan menyebabkan
kelainan janin. Adat ini sangat merugikan pasien dan
janin karena hal tersebut justru akan membuat
pertumbuhan janin tidak optimal.
2) Data Obyektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data
objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara
berurutan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
a) Keadaan Umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
Menurut Prawirohardjo (2009), keadaan umum pasien
dengan anemia sedang adalah lemah.
b) Kesadaran
Untuk memdapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,
kita dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien
dari keadaan komposmentis (kesadaran maksimal) sampai
dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar),
(Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), pada penderita
dengan anemia sedang kesadaran menjadi letargi atau
menurun.
c) Tanda Vital
24
(1) Tekanan darah : untuk mengetahui faktor resiko
hipertensi, normalnya 110/80 –
120/80 mmHg (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013).
Menurut Prawirohardjo (2009),
tekanan darah pasien dengan
anemia sedang masih dalam batas
normal
(2) Nadi : untuk mengetahui denyut nadi
ibu, normalnya 80 – 90 x/menit
(Sulistyawati dan Nugraheny,
2013).
Menurut Hasdianah dan Suprapto
(2014), pada penderita dengan
anemia sedang denyut jantung
menjadi tidak teratur, terlalu kuat
atau memiliki kecepatan
abnormal.
(3) Pernafasan : untuk mengetahui kelainan
saluran nafas, normalnya 18 –
24x/menit (Ratri, 2015).
Menurut Hasdianah dan Suprapto
(2014), pada penderita dengan
anemia sedang pernafasan
menjadi sering sesak nafas atau
terengah-engah saat aktivitas
sehari-hari seperti berjalan.
(4) Suhu : untuk mengetahui suhu ibu,
normalnya 36’5ºC – 37’6ºC
(Ratri, 2015).
d) Pemeriksaan Sistematis
25
(1) Inspeksi
Proses observasi denganmenggunakan mata. Inspeksi
dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang
berhubungan dengan status fisik (Priharjo, 2007).
(a) Kepala
Untuk mengetahui keadaan kulit kepala pda rambut
untuk menilai kebersihan, kelembapan, kerontokan.
(b) Muka
Untuk mengetahui keadaan muka, pucat atau tidak.
Ada oedema (bengkak) dan cloasama gravidarum
(warna kecoklatan pada kulit wajah) atau tidak.
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), pada
penderita dengan anemia sedang wajah tampak
pucat.
(c) Telinga
Bagaimana keadaan telinga, liang telinga, ada
srumen atau tidak.
(d) Mata
Untuk mengetahi conjungtiva pucat atau tidak,
sklera putih atau tidak.
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), pada
penderita dengan anemia sedang kelopak mata
tampak berwarna pucat.
(e) Hidung
Untuk menilai simetris kanan dan kiri, ada lubang
kanan dan kiri, ada benjolan atau tidak.
(f) Mulut
Untuk mengetahui kebersihan mulut, ada karies atau
tidak.
26
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), pada
penderita dengan anemia sedang mulut tampak
pucat.
(g) Leher
Untuk mengetahui adakah kelenjar tyroid dan ada
pembesaran getah bening atau tidak
27
(h) Dada
Untuk mengrtahui ada kelainan atau tidak, bentuk
payudara, simtris kanan dan kiri atau tidak, sudah
keluar kolostrum atau belum.
(i) Perut
Ada bekas operasi atau tidak, ada kelainan atau
tidak.
(j) Ekstermitas
Pada kaki dan tangan apakah terjadi oedema, ada
varices atau tidak, reflek patella positif atau negatif.
Menurut Hadianah dan Suprapto (2014), pada ujung
jari pasien dengan anemia sedang tampak pucat.
(k) Genital
Apakah oedema atau tidak, pengeluaran
pervaginam, ada kelainan atau tidak.
(l) Anus
Untuk mengetahui adanya haemaroid atau kelainan.
(2) Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau
rabaan. Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi
ciri-ciri jaringan atau organ (Priharjo, 2007).
Abdomen : menggunakan teknik leopold
Lopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan
bagian janin pada fundus uteri.
Leopold II : untuk menentukan bagian janin yang
berada pada perut ibu bagian kanan dan kiri.
Leopold III : untuk menentukan bagian bawah janin,
apakah bagian bawah janin sudah masuk panggul atau
belum.
Leopold IV : untuk menentukan bagian terbawah janin
berapa jauh sudah masuk panggul.
28
TFU : perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan
palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan.
Untuk menentukan umur kehamilan dan TBJ (Taksiran
Berat Janin).
TBJ : taksiran ini hanya berlaku untuk janin dengan
presentasi kepala. Rumusannya adalah sebagai berikut :
(TFU (cm)-n) X 155 = berat (gram). Bila kepala belum
masuk panggul maka n-12, jika kepala sudah masuk
panggul maka n-11.
(3) Auskultasi
Auskultasi merupakan metode pengkajian yang
menggunakan pendengaran, untuk mendengarkan bunyi
jantung, paru-paru, bising usus, serta untuk mengukur
tekanan darah dan denyut nadi (Priharjo, 2007).
(4) Perkusi
Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara
mengetuk. Tujuan perkusi adalah menentuka batas-
batas organ atau bagian tubuh dengan cara merasakan
vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang
diberikan ke bawah jaringan (Priharj, 2007).
e) VT (vagina taucher)
Untuk mengetahui keadaan vagina, portio keras atau lunak,
pembukaan serviks berapa, penurunan kepala, UUK dan
untuk mendeteksi panggul normal atau tidak (Ratri, 2015).
f) Data Penunjang
(1) USG
Merupakan suatu metode diagnostik dengan
menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari
struktur jaringan berdasarkan gambaran dari ultrasonik,
(Marmi dkk, 2011).
29
(2) Laboratorium
Laboratorium untuk menguji adanya kelainan yang
menyertai kehamilan atau tidak berguna untuk
mengetahui kesejahteraan janin (Octasari, 2012).
Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan urine
untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, dan
pemeriksaan darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb (Hemoglobin), HbSAg dan
penyakit rubella untuk mengetahui kadar protein dan
glukosanya (Kurniasari, 2015).
b. Langkah II : Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap rumusan
diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan (Sulistyawati
dan Nugraheny, 2013).
Dalam langkah kedua ini, bidan membagi interpretasi data dalam
tiga bagian, anatara lain :
1) Diagnosa kebidanan
Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), mengidentifikasi
diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnose : ibu X berumur ..... tahun, G...P...A..., hamil ....
minggu, letak ...., presentasi ...., punggung ...., masuk .... bagian
terbawah masuk ... bagian, dengan persalinan anemia sedang
impartu kala I fase ....
Data Dasar
a) Data subyektif
Mengetahui data subyektif dari pasien meliputi :
(1) Ibu mengatakan bernama ny...
(2) Ibu mengatakan berumur....
30
(3) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke .... dan
keguguran ....
(4) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal...
(5) Ibu mengatakan khawatir menghadapi persalinannya
(6) Ibu mengatakan khawatir dengan keadaan bayinya
b) Data obyektif
Palapasi tentang tinggi fundus uteri dan kontraksi, hasil
pemeriksaan tentang pngeluaran pervaginam, hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital (Ambarwati dan Wulandari,
2010).
(1) Vital sign : TD : ....... mmHg, Nadi : .........x/mnt,
Suhu : ........ºC, RR : ..........x/mnt (Nugraheny, 2010).
(2) Inspeksi
Meliputi pemeriksaan : luka bekas operasi, pembesaran
perut, linea nigra, strie gravidarum (Octasari, 2012).
(3) Palpasi
Meliputi pemeriksaan : kontraksi, Tinggi Fundus Uteri,
Letak, Presentasi, Posisi dan penurunan kepala
(Octasari, 2012).
(4) Auskultasi
Meliputi pemeriksaan Denyut Jantung Janin (Octasari,
2012).
(5) Pemeriksaan dalam (Vagina Toucher)
Untuk mengetahui keadaan vagina, portio keras atau
lunak, pembukaan serviks berapa, penurunan kepala,
UUK dan untuk mendeteksi panggul normal atau tidak
(Ratri, 2015).
2) Masalah
Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien,
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
31
Masalah yang sering timbul pada ibu bersalin dengan anemia
sedang yaitu sakit kepala, denyut jantung tidak teratur, wajah
pucat (Hasdianah dan Suprapto, 2014).
3) Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013). Kebutuhan untuk ibu bersalin dengan
anemia sedang adalah konseling tentang anemia, pemberian
rasa nyaman, pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh.
c. Langkah III : Menentukan diagnosa potensial
Pada langkah ini idan mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang ada. Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan.
Sambil mengamati pasien, bidan diharapkan siap bila diagnosis
atau masalah potensial benar-benar terjadi (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2013).
Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada persalinan dengan
anemia sedang menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2013), antara
lain : perdarahan intrapartum.
Menurut Sari (2012), diagnosa potensial yang kemungkinan
muncul bahwa pasien akan mengalami anemia berat.
d. Langkah IV : Tindakan segera
Berdasarkan diagnosis yang ditegakkan, bidan melakukan tindakan
antisipasi untuk menyelamatkan jiwa pasien. Tapi ingat, tindakan
antisipasi harus selalu menyesuaikan batas kewenangan bidan dan
Standar Pelayanan Kebidanan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
Memberi transfusi darah, pemberian kortikosteroid atau obat-
obatan lain yang dapat menekan sistem imun, pemberian suplemen
besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan mineral lain yang di
butuhkan (Hasdianah dan Suprapto, 2014).
32
e. Langkah V :Merencanakan Asuhan Kebidanan
Pada asuhan ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat
harus berdasarkan pertimbangan yang tepat meliputi pengetahuan,
teori yang terbaru, evidance based care, serta divalidasi dengan
asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh
pasien (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
1) Kala I
a) Persalinan Normal menurut Agustina (2015), antara lain :
(1) Persiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi:
mempersiapkan ruang yang hangat, bersih, sirkulasi
udara yang baik, terlindung dari tiupan angin, sumber air
bersih dan mengalir untuk memndikan ibu.
(2) Pastikan bahwa perlengkapan dari bahan-bahan sudah
bersi/steril dan siap pakai.
(3) Persiapan rujukan apabila ada penyulit dalam persalinan.
(4) Berikan asuhan sayang ibu.
(5) Pengurangan rasa sakit dengan menghadirkan keluarga,
suami maupun teman terdekat ibu.
(6) Dukungan emosional.
(7) Mengatur posisi.
(8) Evaluasi His setiap 30 menit sekali, pembukaan setiap 40
jam sekali.
(9) Pembetian cairan dan nutrisi.
b) Persalinan dengan Anemia Sedang menurut Hasdianah dan
Suprapto (2014), antara lain :
(1) Tranfusi darah.
(2) Pemberian kortikosteroid.
(3) Pemberian eritripoietin.
(4) Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-
vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan.
33
2) Kala II
a) Bimbing ibu untuk meneran.
b) Atur posisi ibu saat meneran.
c) Tolong kelahiran bayi
(1) Posisi ibu saat melahirkan
(2) Pencegahan laserasi
(3) Lahirkan kepala
(4) Periksa lilitan tali pusat
(5) Lahirkan bahu
(6) Lahirkan seluruh tubuh bayi
3) Kala III
a) Suntikan Oksitosin segera setelah bayi lahir
b) Lakukan Penegangan talipuat terkendali
c) Lahirkan plasenta
4) Kala IV
a) Perkirakan kehilangan darah
b) Pemeriksaan perdarahan dari perinium
c) Pencegahan infeksi
d) Pemantauan keadaan umum ibu pada 2 jam postpartum
f. Langkah VI : Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan
aman. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu, biaya, dan
meningkatkan mutu asuhan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
1) Kala I
a) Persalinan Normal menurut Ratri (2015), antara lain :
(1) Mempersiapkan ruangan untuk persalinan dan
kelahiran bayi: mempersiapkan ruang yang hangat,
bersih, sirkulasi udara yang baik, terlindung dari tiupan
angin, sumber air bersih dan mengalir untuk
memndikan ibu.
34
(2) Memastikan bahwa perlengkapan dari bahan-bahan
sudah bersi/steril dan siap pakai.
(3) Mempersiapan rujukan apabila ada penyulit dalam
persalinan.
(4) Memberikan asuhan sayang ibu.
(5) Pengurangan rasa sakit dengan menghadirkan keluarga,
suami maupun teman terdekat ibu.
(6) Dukungan emosional.
(7) Mengatur posisi.
(8) Mengevaluasi His setiap 30 menit sekali, pembukaan
setiap 40 jam sekali.
(9) Memberikan cairan dan nutrisi.
b) Persalinan dengan Anemia Sedang menurut Hasdianah dan
Suprapto (2014), anatara lain :
(1) Memberi tranfusi darah.
(2) Memberikan kortikosteroid.
(3) Memberikan eritripoietin.
(4) Memberikan suplemen besi, vitamin B12, vitamin-
vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan.
2) Kala II
a) Bimbing ibu untuk meneran.
b) Atur posisi ibu saat meneran.
c) Tolong kelahiran bayi
(1) Posisi ibu saat melahirkan
(2) Pencegahan laserasi
(3) Lahirkan kepala
(4) Periksa lilitan tali pusat
(5) Lahirkan bahu
(6) Lahirkan seluruh tubuh bayi
35
3) Kala III
a) Suntikan Oksitosin segera setelah bayi lahir
b) Lakukan Penegangan talipuat terkendali
c) Lahirkan plasenta
4) Kala IV
a) Perkirakan kehilangan darah
b) Pemeriksaan perdarahan dari perinium
c) Pencegahan infeksi
d) Pemantauan keadaan umum ibu pada 2 jam postpartum
g. Langkah VII : Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang bidan
berikan kepada pasien (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013).
Evaluasi pada ibu bersalin dengan anemia sedang menurut
Manuaba (2010), adalah :
1) Kesadaran penderita
2) Pemeriksaan yang dilakukan : TTV, kontraksi, perdarahan,
luka episiotomi, perlukaan pada serviks, kandung kemih
dikosongkan, karena dapat mengganggu kontraksi rahim.
3) Bayi yang telah dibersihkan diletakkan disamping ibunya agar
dapat memulai pemeberian ASI.
4) Observasi dilakukan selama 2 jam dengan interval
pemeriksaan setiap jam.
5) Bila keadaan baik, pasien dipindahkan ke ruangan inap
bersama-sama dengan bayinya.
h. Data Perkembangan
Berdasarkan evaluasi selanjutnya rencana asuhan kebidanan
dituliskan dalam catatan perkembangan yang menggunakan SOAP
menurut Ratri (2015), yang meliputi :
S : Subyektif
Menggambarkan hasil pendokumentasian hasil pengumpulan data
melalui anamnesa sebagai langkah varney.
36
O : Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil lab dan test diagnostic lain dirumuskan dalam focus untuk
mendukung asuhan sebagai langkah varney.
A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subyektif dalam suatu identifikasi :
1) Diagnosa atau masalah
2) Antisipasi diagnose lain atau masalah potensial
3) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter konsultasi atau
kolaborasi.
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi
berdasarkan assesment.
C. LANDASAN HUKUM
Bidan dalam menjalankan prakteknya berlandaskan pada Permenkes
Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan dalam memeberikan Pelayanan persalinan normal yaitu,
Episiotomi, Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II, Penanganan
kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan, Fasilitas/bimbingan
inisiasi menyusui dini (IMD)dan promosi air susu ibu (ASI) eksklusif,
pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum.
Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan dan Keputusan Mentri
Indonesia No. 900/Menkes/SK/VII/2002 pasal 16 ayat 1 tentang
Pertolongan persalinan abnormal, yang mencakup letak sungsang, partus
macet, ketuban pecah dini, perdarahan, distosia.
37
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi
Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah Studi Kasus. Studi kasus adalah
studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci,
memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi (Nasir dkk, 2011).
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan studi kasus dengan
menggunakan metode diskriptif yaitu kondisi atau hal-hal yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian
(Ratri, 2015).
Studi kasus inimenggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Ibu
Bersalin Patologi pada Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu
dengan anemia sedang di RSU Sarila Husada Sragen Tahun 2016.
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi kasus adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut
dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Pengambilan studi kasus telah
dilaksanakan di RSU Sarila Husada Sragen.
C. Subjek Studi Kasus
Subjek studi kasus adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti menjadi pusat perhatian sasaran peneliti (Arikunto, 2013). Subjek
yang dalam kasus ini adalah Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi pada
Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 Uk 38 minggu dengan anemia sedang di
RSU Sarila Husada Sragen.
38
D. Waktu Studi Kasus
waktu studi kasus adalah langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini telah dilaksanakan pada
tanggal 12 April 2016.
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis
sehngga lebih mudah diolah (Arikunto, 2013). Dalam kasus ini instrument
yang digunakan adalah format asuhan kebidanan ibu bersalin menurut
Tujuh Langkah Varney dan Data Perkembangan SOAP.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan studi kasus ini digunakan berbagai
pengumpulan data antara lain data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Adalah Data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil
data, langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari
(Saryono, 2011).
Cara mendapatkan data primer dalam pengumpulan data antara lain
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik
pasien secara sistematis dengan cara :
1) Inspeksi
39
Proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi
dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang
berhubungan dengan setatus fisik (Priharjo, 2007).
Pada kasus ibu bersalin dengan anemia sedang telah
dilakukan pemeriksaan dari kepala, muka, telinga, mata,
hidung, mulut, leher, dada, perut, ekstermitas, genitalia dan
anus.
Menurut Hasdianah dan Suprapto (2014), ciri kusus pada
pasien dengan anemia sedang diantaranya kelopak mata pucat,
wajah dan bibir pucat, ujung-ujung jari pucat, sesok nafas.
2) Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau
rabaan. Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri
jaringan atau organ (Priharjo, 2007).
Pada kasus ibu bersalin dengan anemia sedang akan
dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen mulai leopold I,
leopold II, leopold III, leopold IV, TFU dan TBJ.
3) Auskultasi
Auskultasi merupakan metode pengkajan yang
menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran
(Priharjo, 2007).
Pada kasus ibu bersalin dengan anemia sedang
pemeriksaan auskultasi dilakukan untuk mendeksi denyut
jantung, serta untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi.
4) Perkusi
Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk.
Tujuan perkusi adalah menentukan batas-batas organ atau
bagiantubuh dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan
akibat adanya gerakan yang diberikan kebawah jaringan
(Priharjo, 2007).
40
Pada kasus ibu bersalin dengan anemia sedang akan
dilakukan pemeriksaan reflek patella kanan dan kiri.
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
mewanwancarai langsung responden yang diteliti, sehingga
metode ini memberikan hasil secara langsung (Hidayat, 2014).
Pada kasus ibu bersalin dengan anemia sedang wawancara
dilakukan pada pasien, keluarga pasien dan tenaga kesehatan.
c. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden
penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang diteliti
(Hidayat, 2014). Pada kasus ini telah dilakukan pemeriksaan
keadaan umum, kesadaran, pemeriksaan tanda-tanda vital dan
pemeriksaan Hb,TFU, kontraksi, DJJ.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya
berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia
(Saryono, 2011).
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari
permasalahan penelitian (Hidayat, 2014). Dalam kasus ini studi
kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku kepustakaan
terbitan tahun 2006 -2016.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prsasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya,
(Arikunto, 2013). Pada kasus ibu bersalin patologi dengan anemia
41
sedang diambil dari data observasi, data perkembangan dan
dokumentasi yang menjadikan informasi tentang berbagai hal yang
diperoleh di RSU Sarila Husada Sragen.
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data menurut
Setiawan dan Saryono (2011), antara lain:
1. Alat dan bahan dalam pengambilan data antara lain
a. Format pengkajian pada ibu bersalin.
b. Buku tulis.
c. Bolpoint
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik
dan observasi:
a. Timbangan berat badan.
b. Alat pengukur berat badan.
c. Tensi meter.
d. Termometer.
e. Jam tangan.
f. Stetoskop monokuler.
g. Metlin.
h. Reflek hummer.
i. Doopler.
j. Korentang.
k. Partus set, terdiri dari: 2 klem tali pusat, gunting tali pusat steril,
penjepit tali pusat, gunting episiotomy, ½ kocher, 2 pasang sarung
tangan steril/DTT, kassa steril, spuit 3cc berisi oksitosin 10 IU,
penghisap lendir deelee, benang, jarum, nalfuder.
l. Infus set, terdiri dari: selang, abocath, plester, flaboth, kassa,
betadine.
m. Oksitosin 10 IU.
n. Transfusi darah
o. Infus NaCL
42
p. Pada kala IV dibutuhkan : baskom berisi air bersih, larutan clorin
0,5%, pakaian ganti pasien, kain bersih dan pembalut.
3. Alat dan bahan dalam pendokumentasian
a. Status atau catatan medik pasien.
b. Dokumen yang ada.
c. Alat tulis.
H. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian adalah langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan peneitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
43
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Ruang : VK
Tanggal Masuk : 12 April 2016
No Register : 1601198
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Ny. P Nama : Tn. S
2. Umur : 19 tahun Umur : 23 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
5. Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Cekel 05, Badran, Sambirejo, Sragen
B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF):
Tanggal: 12 April 2016 Pukul. 15.00 WIB
1. Alasan utama pada watu masuk:ibu mengatakan kenceng-kenceng
semakin sering dan nyeri menjalar sampai pinggang sejak tanggal 11
April 2016 Pukul 23.00, keluar lendir bercampur darah sejak Pukul
09.00 dan merasa badannya lemas, pusing.
2. Tanda-tanda persalinan
Kontraksi sejak tanggal 12 April 2016, Pukul: 15.00 WIB.
Frekuensi 3x setiap 10 menit, lamanya 25 detik.
Kekuatan sedang lokasi nyeri perut bagian bawah.
3. Riwayat menstruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertamakali
pada umur 13 tahun
43
44
b. Siklus : Ibu mengatakan siklus menstruasinya
setiap 30 hari
c. Lama : Ibu mengatakan 7 hari bersih
d. Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 3x pada
hari 1-3 dan ganti pembalut 2x sampai
hari ke 7
e. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan
f. Sifat darah : Ibu mengatakan merah dan terkadang ada
gumpalan darah
g. Dismeorhoe : Ibu mengatakan pernah nyeri tapi tidak
mengganggu aktivitas
4. Riwayat perkawinan
a. Status perkawinan : Syah kawin : 1 kali
b. Kawin/menikah : umur 18 tahun, dengan suami umur 22 tahun
Lamanya : 1 tahun, anak: - orang
5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Table. 4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
N
o.
Tgl/t
hn
Part
us
Tem
pat
Part
us
U
K
Jenis
part
us
peno
long
ANAK NIFAS Kea
d
ank
skra
ng
J
K
B
B
P
B
Ke
ada
an
lak
tsi
1. Sekarang
6. Riwayat Hamil Ini
a. HPHT : 19-07-2015
b. HPL : 26-04-2016
c. Keluhan keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan sering mual, sering pusing tapi
hilang saat beristirahat
Trimester II : ibu mengatakan tidak ada keluhan
45
Trimester III : ibu mengatakan sering merasa pusing, mata
berkunang-kunang, merasa lemah dan lesuh
d. ANC : 6 kali, tidak teratur
1) Trimester I :
a) uk 4⁺3 minggu di bidan dengan keluhan tidak menstruasi
selama kurang lebih 1 bulan
b) uk 9⁺5 mgg di bidan dengan keluhan mual, letih, lesuh,
HB 9 gr/dL
2) Trimester II :
a) Uk 18⁺1 minggu di bidan dan tidak ada keluhan
b) Uk 24 minggu di bidan dengan keluhan pusing dan cepat
lelah.
3) Trimester III :
a) Uk 32 mgg di bidan dengan keluhan merasa lemah dan
lesuh, HB 8,9 gr/dL
b) Uk 35 mgg di bidan dengan keluhan sering pusing, lelah,
mata berkunang-kunang, HB 8,9 gr/dL
e. Penyuluhan yang pernah didapat : ibu mengatakan pernah
mendapat nutrisi ibu hamil, tablet penambah darah, suntik TT,
tanda bahaya ibu hamil, persipan persalinan.
f. Imunisasi TT : ibu mengatakan sudah mendapatkan suntik TT 3x
pada :
1) TT1: Calon pengantin tanggal 5 Juni 2015
2) TT2: 1 bulan setelah TT1 tanggal 6 Juli 2015
3) TT3: pada UK 24 mgg tanggal 4 Januari 2016
7. Riwayat Keluarga Berencana : ibu mengatakan belum menggunakan
KB apapun
a. Metode yang pernah dipakai : belum pernah mengguanakan KB
apapunLama Penggunaan : -
b. Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : -
46
8. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang : ibu mengatakan agak pusing dan
merasa lemah
b. Riwayat penyakit sistemik
1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri
dada sebelah kiri, tidak mudah lelah
atau megap-megap saat aktivitas ringan
2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri
pinggang saat aktivitas atau saat BAK
3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak
nafas saat aktivitas ringan
4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk
lebih dari 2 minggu saat hamil ataupun
tidak hamil
5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat
kuning paa kulit, kuku dan mata
6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah lapar,
haus atau sering BAK pada malam hari
7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki
tensi lebih dari 140/90 mmHg
8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang
bahkan sampai keluar busa dari mulut
9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki
penyakit menular, menahun atau
menurun
c. Riwayat penyakit keluarga:
Ibu mengatakan dikeluarganya atau
keluarga suami tidak ada yang
memiliki penyakit menurun, menular
atau menahun
47
d. Riwayat keturunan kembar:
Ibu mengatakan dikeluarganya atau
keluarga suami tidak ada yang kembar
e. Riwayat operasi:
ibu mengatakan belum pernah
melakukan operasi apapun
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
1) Makan dan minum terakhir pukul : ibu mengatakan terakhir
makan pukul. 14.20 dan
15.00
2) Jenis makanan dan minuman : nasi, sayur, ikan, porsi
sedikit dan teh manis ½
gelas
b. Personal higine : ibu mengatakan hari ini baru mandi, gosok
gigi sekali, ganti pakaian 2x
c. Eliminasi
1) BAB terkhir pukul : ibu mengatakan BAB pukul 05.00
tanggal 12-04-2016, konsistensi
lembek bau khas
2) BAK terakhir pukul : ibu mengatakan BAK pukul. 14.30
tanggal 12-04-2016, warna kuning
agak kecoklatan, bau khas urine
d. Aktifitas : ibu mengatakan hari ini tidak melakukan
aktifitas apapun
e. Istirahat/tidur : Ibu mengatakan setelah sampai Rumah Sakit
belum tidur
f. Psikososial budaya
1) Perasaan menghadapi persalinan ini :
Ibu mengatakan cemas dan takut anaknya lahir tidak normal
2) Kehamilan ini direncanakan tidak :
48
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan
3) Jenis kelamin yang diinginkan :
Ibu mengatakan laki-laki atau perempuan sama saja yang
penting sehat
4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung
5) Keluarga lain yang tinggal serumah :
Ibu mengatakan tinggal dengan mertua
6) Pantangan makanan :
ibu mengatakan tidak boleh makan makanan hewani seperti
hati dan ikan
7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan :
Ibu mengatakan ada adat mitoni pada umur kehamilan 7
bulan
g. Penggunaan obat-obatan, jamu/rokok :
Ibu mengatakan hanya minum obat dari bidan dan tidak merokok
h. Merokok :
Ibu mengatakan suaminya merokok
C. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1. Status generalis
a. Keadaan umum :Lemah
b. Kesadaran : letargi
c. TTV :TD: 90/80 mmHg Nadi: 88x/m
Suhu: 36ºC Respirasi: 22x/m
d. TB : 151 cm
e. BB sebelum hamil : 47 kg
f. BB sekarang : 57 kg
g. LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
49
1) Rambut : hitam, panjang, tidak rontok dan tidak
berketombe
2) Muka : tidak ada odema
3) Mata
a) Oedema : tidak ada
b) Conjungtiva : pucat
c) Sklera :warna putih
4) Hidung : tidak ada secret, tidak ada benjolan,
simetris
5) Telinga : simetris tidak ada serumen
6) Mulut/gigi/gusi : bibir tampak pucat, bibir tidak pecah-
pecah/tidak berlubang/tidak berdarah
b. Leher
1) Kelenjar Gondok : tidak ada pembengkakan
2) Tumor : tidak ada benjolan
3) Pembesaran Kelenjar Limfe :tidak ada pembesaran
c. Dada dan Axilla
1) Dada : simetris, tidak ada benjolan
2) Mammae
a) Membesar : normal
b) Tumor : tidak ada benjolan
c) Simetris : simetris kanan dan kiri
d) Areola : hiperpigmentasi
e) Puting susu : menonjol
f) Kolostrum : belum keluar
3) Axilla
a) Benjolan : tidak ada
b) Nyeri : tidak ada nyeri tekan
d. Ekstremitas
1) Atas : simetris, jari-jari lengkap
2) Bawah
50
a) Varices : tidak ada
b) Oedema : tidak ada
c) Reflek Patella : positif kanan dan kiri
d) Kuku : agak pucat
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Pembesaran Perut : Sesuai dengan usia kehamilan
b) Bentukperut : Memanjang
c) Linea alba/nigra : nigra
d) Strie albican/livide : livide
e) Kelainan : Tidak ada
f) Pergerakan janin : Terlihat, 4x gerakan janin
2) Palpasi
a) Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : ada, 22x
b) Kontraksi : 3x dalam 10 menit durasi 15 detik
c) Leopold I : TFU: 3 jari dibawah PX, teraba
bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
d) Leopold II : kanan: teraba bagian-bagian
terkecil janin (ekstermitas), kiri:
teraba panjang, keras, lurus seperti
papan (punggung)
e) Leopold III : teraba bulat, melenting, keras
(kepala)
f) Leopold IV : bagian bawah sudah masuk
panggul 4/5 bagian, hodge I (sulit
digerakkan, bagian terbesar kepala
belum masuk panggul)
g) TFU Mc Donald : 29 cm
h) TBJ : 2790 gr
51
3) Auskultasi
DJJ : Punctum maximum : bagian kiri bawah umbilicus
Frekuensi : 136 x/m
Teratur/tidak : teratur
b. Pemeriksaan Panggul
1) Kesan panggul : Normal
2) Distantia Spnarum : 24 cm
3) Distantia Kristarum : 27 cm
4) Conjugata Kristarum : 18 cm
5) Lingkar Panggul : 85 cm
c. Anogenital
1) Vulva Vagina
a) Varices : tidak ada
b) Luka : tidak ada
c) Kemerahan : tidak ada
d) Nyeri : tidak ada nyeri tekan
e) Pengeluaran pervaginam: lendir darah
2) Perinium
a) Bekas Luka :tidak ada
b) Lain-lain : tidak ada
3) Anus
a) Haemorid : tidak ada
b) Lain-lain : tidak ada
4) Inspekulo
a) Vagina : tidak dilakukan
b) Portio : tidak dilakukan
5) Vagina Toucher
a) Pembukaan : ø 1 cm
b) Portio : menonjol (didepan)
c) Ketuban :utuh
d) Presentasi :kepala
52
e) Posisi : UUK kiri depan
f) Penurunan :hodge I (sulit digerakkan, bagian terbesar
kepala belum masuk panggul)
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium :
Tabel 4.2 Pemeriksaan Laborat
Hasil Pemeriksaan Kadar Normal
dalam Kehamilan
Satuan
Hemoglobin 8.5 11 – 14 g/Dl
Leukosit 22.1 6 – 16 10ʼ/L
Neutrosit 16 2.5 – 7 10ʼ/L
Trombosit 536 150 – 400 10ʼ/L
Natrium 135 130 – 140 mmol/L
Kalium 3.4 3.3 – 4.1 mmol/L
Ureum 6 2.4 – 4.3 mmol/L
Kreatinin 80 3.4 – 82 µmol/L
Protein C-reaktif 122 < 5 mg/L
Gol darag A
HbsAg - - Negatif
b. Pemeriksaan penunjang :
1) USG :kantung gestasi intrauterin tunggal
2) B20 : (-) negatif
II. INTERPRETASI DATA
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. PUmur Ibu 19 thG1P0A0, hamil 38 mgg, janin Tunggal, Hidup,
Intrauterin, Letak memanjang, Punggung kiri, Presentasi kepala, inpartu
kala 1 fase laten dengan anemia sedang
Data Dasar :
DS :
1. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama
2. Ibu mengatakan agak pusing dan merasa lemah
3. Ibu mengatakan belum pernah keguguran
53
DO :
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : letargi
3. TTV : TD: 90/80 mmHg Nadi:88x/m
Suhu:36ºC Respirasi:22x/m
4. Leopold I TFU : 3 jari dibawah PX, teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
Leopold II kanan : teraba bagian terkecil janin (ekstermitas)
Kiri : teraba panjang, keras, lurus, seperti papan
(punggung)
Leopol III : teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV : bagian bawah sudah masuk PAP 4/5 bagian, hodge I-II
(sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum masuk panggul)
5. Hasil laborat : Hb 8,5 gr%
6. Terpasang infus Nacl 20tpm di tangan kiri
7. Mata: conjungtiva tampak pucat
8. Mulut : bibir tampak pucat
9. Kuku: agak pucat
10. Bak: warna kuning ±150cc
11. Human sign: + ada
12. Kontraksi : 3x10’’15
13. PPV: lendir dan darah
14. DJJ: 136 x/mnt, teratur
15. KK: utuh
B. Masalah
1. Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini
2. Ibu merasa agak pusing dan lemah
C. Kebutuhan
1. Berikan suport mental pada ibu
2. Anjurkan ibu untuk istirahat
54
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Anemia berat
IV. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi Dengan dokter SpOG dengan pemberian Transfusi Darah
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal : 12 April 2016 pukul : 15.00 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Kolaborasi dengan dr. SpOG , laborat, gizi
3. Beritahu ibu dan keluarga mengenai keadaan ibu saat ini
4. Motivasi ibu dan keluarga
5. Minta inform koncent pada ibu dan keluarga
6. Anjurkan ibu untuk istirahat
7. Pasang infus Nacl 20 tmp
8. Hubungi PMI dan mengambil darah
9. Lakukan Tranfusi darah dan pemantauan darah
10. Dokumentasikan semua hasil tindakan
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 12 April 2016 pukul : 15.00 WIB
1. Pukul 15.00 WIB : memberitahu ibu hasil pemeriksaan
a. Keadaan Umum: cukup
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : TD : 90/80 mmHg Nadi:88x/m
Suhu: 36ºC Respirasi:22x/m
d. Hb : 8,5 gr/Dl
e. DJJ : 136 x/m, teratur
f. Pembukaan : ø 1 cm
g. KK : (+)
h. PPV : lendir bercampur darah
i. Kontraksi : 3’10’’15 detik
2. Pukul 15.15 WIB : melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG, laborat
dan gizi
55
3. Pukul 15.20 WIB : Memberitahu ibu dan keluarga mengenai keadaan
saat ini, bahwa ibu mengalami anemia sedang dan harus segera
ditransfusi agar ibu dan bayi selamat saat proses persalinan.
4. Pukul 15.25 WIB: memotivasi ibu dan keluarga, bahwa ibu harus
memenuhi nutrisi sebagai cadangan tenaga saat persalinan nanti. Ibu
dan keluarga harus tetap tenang dan terus berdo’a untuk keselamatan
dan kesehatan ibu dan bayi.
5. Puluk 15.30 WIB : melakukan informent koncent pada ibu dan
keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan berupa pemasangan
infus dan transfusi darah 2 kantong.
6. Pukul 15.32 WIB : menganjurkan ibu untuk istirahat
7. Pukul 15.35 WIB : memasang infus Nacl pertama pada tangan kiri
dengan 20 tpm pukul 14.00 WIB
8. Pukul 15.37 WIB : menghubungi PMI untuk mengonfirmasi darah
yang dibutuhkan 2 colf dengan golongan darah A
9. Pukul 16.30 WIB : mengganti infus Nacl pertama dengan transfusi
darah PRC 1colf dan melakukan pemantauan selama transfusi
10. Pukul 16.32 WIB : mendokumentasikan semua hasil tindakan
VII. EVALUASI
Tanggal : 12 April 2016 pukul : 16.45 WIB
1. Ibu sudah tau hasil pemeriksaan
2. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang kondisi ibu saat ini
3. Ibu dan keluarga tetap tenang dan sabar dalam menghadapi proses
persalinan ini, ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisinya
4. Ibu dan keluarga setuju dengan tindakan yang akan dilakukan
5. Ibu bersedia istirahat
6. Infus Nacl sudah dilepas sudah diganti dengan transfusi darah dan
telah dilakukan pemantauan
7. Semua tindakan sudah didokumentasikan
56
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal : 12 April 2016 Pukul : 20.45 WIB
S:
1. Ibu mengatakan pusing sudah berkurang dan tidak lemas lagi
2. Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng semakin lama semakin sering
dan kuat
O :
1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD : 105/80 mmHg N : 84 x/m
R : 20x/m S : 36’2 ºC
4. Abdomen
a. Inspeksi : perut memanjang
b. Palpasi : preskep, puki, PAP 2/5 bagian hodge III
c. Auskultasi : DJJ 136x/m teratur
d. VT : ø 7 cm
e. Ketuban : (+) utuh
f. PPV : lendir darah
g. Kontraksi : 3x10’’35 detik
h. Infus : Nacl 20tpm di tangan kiri, infus pertama
i. Hb : 9,5 gr/dL
A :
Ny. P G1P0A0 umur 19 th, hamil 38 mgg, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak
memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, UUK jam 13.00 , inpartu kala I fase
aktif dengan anemia sedang.
P :Tanggal : 12 April 2016 pukul : 20.50 WIB
1. Pukul 20.50 WIB : memberi tahu ibu bahwa HB ibu sudah naik menjadi
9,5 gr/Dl dan keadaan ibu baik
2. Pukul 20.52 WIB : Mengnjurkan ibu untuk tidur miring kiri
57
3. Pukul 20.53 WIB : Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tetap memenuhi
nutrisinya
4. Pukul 20.55 WIB : Memberikan terapi pada ibu dan meminta ibu untuk
meminumnyasesuai advice dokter
a. Amoxan 1tablet500 mg
b. Mefinal 1 tablet 500 mg
c. Biosanbe 1tablet
5. Pukul 20.57 WIB : Melepas transfusi dan memasang infus Nacl 20 tpm
6. Pukul 21.00 WIB : menjelaskan pada ibu bahwa proses yan dihadapi saat
ini adalah normal, kontraksi yang semakin sering dapat mempercepat
proses pembukaan dan penurunan kepala. Ibu tidak usah kawatir karena
ada pengawasan dari bidan dan dokter jika terjadi kegawatan. Saat ada
kontraksi tarik nafas lewat hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut.
7. Pukul 21.10 WIB : mendokumentasikan semua tindakan pada lembar
patograf
EVALUASI :
Tanggal : 12 April 2016 pukul : 21.10WIB
1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan dan ibu terlihat lega
2. Ibu bersedia miring kiri
3. Ibu bersedia istirahat dan memenuhi nutrisinya
4. Obat sudah diberikan dan ibu bersedia meminumnya
5. Infus Nacl sudah terpasang
6. Ibu sudah mengerti mengenai proses persalinan yang dihadapi
7. Semua tindakan sudah di dokumentasikan
58
DATA PERKEMBANGAN II
KALA II
Tanggal : 13 April 2016 pukul : 00.30 WIB
S :
1. Ibu mengatakan sudah tidak pusing lagi
2. Ibu mengatakan keluarcairan berbau anyir dari jalan lahir
3. Ibu mengatakan kenceng-kencengnya semakin kuat dan merasa ingin
meneran
O :
1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/m
R : 20x/m S : 36’2 ºC
4. Abdomen
a. Inspeksi : perut memanjang
b. Palpasi : preskep, puki, sudah masuk PAP hodge IV
c. Auskultasi : DJJ 136x/m teratur
d. VT : ø 10 cm
e. KK : (-) jernih
f. PPV : air ketuban dengan lendir darah
g. Kontraksi : 5x10’45 detik
h. Perdarahan kala I : ± 20 cc
i. Hb : 9,5 gr/dL
A :
Ny. P G1P0A0 umur 19 th, hamil 38 mgg, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak
memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, UUK jam 12.00, inpartu kala II
dengan anemia sedang.
P :Tanggal : 13 April 2016 pukul : 00.35 WIB
1. Pukul 00.35 WIB : Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
dan akan dipimpin meneran
59
2. Pukul 00.37 WIB : Menyiapkan persalinan
a. Partus set ( 2 klem, umbilikal klem, guntuing epis, ½ koker, kasaa,
handscoon steril, gunting tali pusat, duk steril)
b. Tempat resusitasi
c. Heating set
d. Oxytosin yang sudah dimasukkan dalam spet
e. Pakaian ibu dan janin
f. Air DTT, bengkok, APD, tempat sampah kering, basah, tempat
pakaian kotor
3. Pukul 00.45 WIB : menolong persalinan
a. Memakai APD
b. Cuci tangan 6 langkah
c. Mendekatkan alat dan memsasng handuk diatas perut ibu, memasang
1/3 kain dibawah bokong ibu
d. Melakukan vulva hygiene
e. Setelah kepala tampak 5-6 cm didepan vulva lakukan pertolongan
persalinan menggunakan handscoon panjang.
f. Tangan kiri berada di verteks untuk mencegah terjadinya defleksi
maksimal, tangan kanan menahan perinium agar tidak terjadi laserasi
jalan lahir
g. Setelah kepala lahir periksa lilitan tali pusat, biyarkan bayi melakukan
putaran paksi luar, lakukan sanggah susur, bayi lahir lakukan penilaian
sepintas gerak, warna kulit, pernafasan
h. letakkan bayi diatas perus ibu dan Keringakan bayi dan ganti handuk
kering
i. Pastikan janin tunggal, suntikan oxytosin 10 IU 1/3 paha luar secara
IM
j. Potong tali pusat dan lakukan IMD
4. Pukul 00.55 WIB : mendokumentasikan semua tindakan pada lembar
patograf
60
EVALUASI
Tanggal 13 April 2016 pukul : 01.00 WIB
1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaan dan siap untuk meneran
2. Persiapan persalinan sudah selesai
3. Pertolongan persalinan telah dilakukan bayi lahir tanggal 13 April 2016
pukul 01.00, perempuan menagis merintih, gerak aktif, warna merah
4. Semua tindakan sudah di dokumentasikan
61
DATA PERKEMBANGAN III
KALA III
Tanggal : 13 April 2016 pukul : 01.00 WIB
S :
1. Ibu mengatakan bayinya sudah lahir sehat dan normal, jenis kelamin
perempuan
2. Ibu mengatakan senang ataskelahiran anak pertamanya
3. Ibu mengatakan merasa lelah
O :
1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD : 100/80 mmHg N : 84 x/m
R : 22 x/m S : 36’6 ºC
4. Abdomen : TFU setinggi pusat
5. PPV : ± 60 cc
6. Kontaksi : keras
7. HB : 9,5 gr/dL
A :
Ny. P P1A0 Umur 19 tahun inpartu kala III dengan anemia sedang
P :
tanggal : 13 April 2016 pukul : 01.00 WIB
1. Pukul 01.02 WIB : Memberi tahu bahwa bayi sudah lahir perempuan
normal
2. Pukul 01.03 WIB : Memberi tahu ibu bahwa akan dilakukan tindakan
melahirkan plasenta
3. Pukul 01.05 WIB : membantu melahirkan plasenta
a. Mendekatkan klem 5-10 cm kedepan vulva
b. Memastikan tanda-tanda pelepasan plasenta
1) Uterus globuler
2) Talipusat memanjang
62
3) Ada semburan darah tiba-tiba dab pendek
c. Melakukan penegangan talipusat terkendali sambil melakukan
dorsokranial
d. Setelah talipusat bertambah pangjang pindahkan klem 5 cm kedepan
vulva dan kembali Lakukan penegangan talipusat terkendali dengan
dorsokranial
e. Setelah talipusat tampak di introitus vagiana tangkap dan pilin searah
jarum jam
f. Setelah plasenta lahir, lakukan masase selama 15 detik dan cek adakah
laserasi jalan lahir dan cek kelengkapan plasenta
4. Pukul 01.10 WIB : memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
ada perdarahan
5. Pukul 01.12 WIB : mengajarkan ibu untuk masase uterus selama 2 jam
dan beritahu ibu dan suami jika perut ibu keras berarti kontraksi bagus
6. Pukul 01.15 WIB : menganjurkan suami untuk memberikan makanan yang
ibu inginkan
7. Pukul 01.20 WIB : merapika ibu dan membersihkan tempat tidur
8. Pukul 01.30 WIB : Membuang sampah sesuai dengan tempatnya dan
meletkkan semua alat dalam larutan clorin
9. Pukul 01.35 WIB : Cuci tangan dalam clorin, lepas handscoon
10. Pukul 01.37 WIB : Cuci tangan pakai sabun dan lepas APD
11. Pukul 01.40 WIB : Ucapkan selamat pada ibu dan keluarga atas kelahiran
putrinya
12. Pukul 01.42 WIB: melakukan pemeriksaan Hemoglobin
13. Pukul 01.45 WIB : melakukan observasi perdarahan
EVALUASI
Tanggal : 13 April 2016 pukul : 01.50 WIB
1. Ibu sudah tahu anaknya lahir normal
2. Ibu bersedia dibantu untuk melahirkan plasenta
3. Plasenta lahir lengkap : kotiledon 20, diameter 18 cm, selapur ketuban
utuh, berat 600 gr, panjang tali pusat 35 cm
63
4. Kontraksi keras
5. Ibu dan keluarga sudah tahu cara masase uterus
6. Suami bersedia memberi makan ibu sesuai keinginannya
7. Ibu sudah rapi dan tempat tidur sudah dibersihkan
8. Sampah sudah dibuang
9. Sudah cuci tangan dan lepas APD
64
DATA PERKEMBANGAN IV
KALA IV
Tanggal : 13 April 2016 pukul : 02.00 WIB
S :
1. Ibu mengatakan perutnya mules
2. Ibu mengatakan merasa lemas dan agak pusing
O :
1. KU : lemah
2. Kesadaran : apatis
3. TTV : TD : 90/70 mmHg N : 88 x/m
R : 22 x/m S : 36’2 ºC
4. Abdomen :
a. TFU : setinggi pusat
b. Kontraksi : keras
c. Perdarahan kala III : ± 80 cc
d. Laserasi : derajat I (mukosa vagina, kulit perinium)
e. Plasenta : lahir lengkap
f. HB : 8 gr/Dl
A : Ny.PP1A0 Umur 19 tahun inpartu kala IV dengan anemia sedang
P: Tanggal : 13 April 2016 pukul : 02.10 WIB
1. Pukul 02.10 wib : memeberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
a. TTV : TD : 90/70 mmHg N : 88 x/m
R : 22 x/m S : 36’2 ºC
b. HB : 8 gr/Dl
c. Perdarahan kala III : ± 80 cc
2. Pukul 02.12 WIB : melaporkan hasil pemeriksaan pada dokter dan
melakukan tindakan sesuai advice dokter
3. Pukul 02.15 WIB : memberi tahu ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan
tindakan transfusi darah ke-2 1 colf
4. Pukul 02.17 WIB : melepas infus dan memasang tranfusi darah
65
5. Pukul 02.20 WIB : melakukan pengawasan transfusi dan pemantauan kala
IV
6. Pukul 02.21 WIB : memberikan ibu dan keluarga penyuluhan tentang
anemia.
7. Pukul 02.22 WIB : memberikan ibu dan keluarga penyuluhan tentang gizi
ibu nifas
8. Pukul 02.23 WIB : mendokumentasikan semua hasil tindakan pada lembar
patograf
EVALUASI
Tanggal : 13 januari 2016 pukul : 02.20 WIB
1. Ibu dan keluarga sudah tahu hasil pemeriksaan
2. Hasil sudh dilaporkan dan dokter meminta untuk ditranfusi darah 1 colf
3. Ibu siap untuk dilakukan transfusi lagi
4. Tranfusi sudah terpasang
5. Pengawasan transfusi telah dilakukan
6. Ibu dan keluarga sudah mengerti tentang anemia dan penyebabnya
7. Ibu dan keluarga sudah paham dan mengerti tentang pentingnya gizi ibu
nifas, agar tidak terjadi anemia pada masa nifas
8. Semua tindakan sudah didokumentasikan
66
DATA PERKEMBANGAN V
Tanggal: 13 April 2016 pukul : 06.20 WIB
S :
1. Ibu mengatakan perutnya mules
2. Ibu mengatakan merasa lebih baik dan tidak pusing lagi
O :
1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD : 100/70 mmHg N : 82 x/m
R : 20 x/m S : 36’5 ºC
4. Abdomen :
a. TFU : 2 jari dibawah pusat
b. Kontraksi : keras
5. Laserasi : derajat I (mukosa vagina, kulit perinium)
6. HB : 9 gr/Dl
7. PPV : ± 20 cc
8. Infus Nacl ke-2 20 tpm
A : ny. P P1A0 umur 19 tahun 6 jam post partum dengan anemia sedang
P:Tanggal : 13 April 2016 pukul : 06.20 WIB
1. Pukul 06.20 WIB : memberitahu ibu hasil pemeriksaan
a. TTV : TD : 100/70 mmHg N : 82 x/m
R : 20 x/m S : 36’5 ºC
b. Abdomen :
1) TFU : 2 jari dibawah pusat
2) Kontraksi : keras
3) Laserasi : drajat I (mukosa vagina, kulit perinium)
4) PPV : ± 20 cc
5) HB : 9 gr/Dl
2. Pukul 06.23 WIB : melepas tranfusi darah dan menganti dengan infus Nacl
20 tpm
67
3. Pukul 06.23 WIB : melaporkan hasil pemeriksaan pada dokter dan
melanjutkan terapi selanjutnya
a. Amoxan 1 tablet500 mg
b. Mefinal 1tablet500 mg
c. Vit A 1
4. Pukul 06.25 WIB : memberi tahu ibu bahwa ibu akan dipindahkan keruang
nifas karena keadaan ibu sudah membaik
5. Pukul 06.30 WIB : mengantar ibu untuk pindah ke ruang ibu nifas
6. Pukul 06.40 WIB : mendokumentasikan semua hasil tindakan
EVALUASI
Tanggal : 13 April 2016 pukul : 06.40 WIB
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahu hasil pemeriksaan
2. Tranfusi darah sudah dilepas dan diganti degan Infus Nacl ke-2 20tpm
3. Terapi telah diberikan dan ibu bersedia meminum obat sesuai advice
dokter
4. Ibu dan keluarga sudah siap untuk pindah ruangan
5. Ibu sudah berada diruang ibu nifas
6. Semua tindakan sudah didokumentasikan
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan antara
praktek dan teori yang dilakukan di RSU Sarila Husada Sragen dengan
teori yang ada. Disini penulis akan menjelaskan kesenjagan tersebut
menurut langkah-langkah dalam manajemant kebidanan menurut Varney
yang meliputi tujuh langakah. Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat
diambil suatu kesempatan dan pemecahan masalah dari kesenjangan-
kesenjangan yang terjadisehingga dapat digunanakan sebagai tindak lanjut
dalam penerapan asuhan kebidanan yang meliputi :
1. Pengkajian
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang penulis peroleh dari
data Ny. P didapatkan data ibu mengatakan perutnya nyeri menjalar
68
sampai kepinggang, keluarlendir dan darah, merasa lemas,
pusing,konjungtiva pucat, TD 90/80mmHg, N:88 x/m, S: 36°C, R:
22x/m, Hb 8,5 gr%.
Menurut manuaba (2010), tandadan gejala anemia adalah cepat lelah,
lemas, pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan menurun dan ual-
mual. Dikatan anemia sedang jika Hb 7-8 g%. Berdasarkan tanda dan
gejala yang dialami Ny. P, teori dan kasus menunjukan kesenjangan
yaitu pada pemeriksaan HB 8,5 gr/dL.
2. Interpretasi Data
Pada interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah dan
kebutuhan. Pada kasus Ny. P diagnosa kebidanannya adalah Ny. P
umur 19 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal intra uterin,
puki, letak memanjang, preskep dengan anemia sedang. Kesedaran
cukup, TD: 90/80 mmHg, N: 88x/mnt, R:22x/mnt, S: 36°C. Masalah
Ny. P adalah cemas, merasa agak pusing dan lemas. Untuk mengatasi
masalah tersebut Ny. P perlu diberi suport mental, memenuhi nutrisi,
istirahat dan anjurkan keluarga untuk menemni ibu dan terus berdo’a.
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan dan masalahnya (Sulistyawati dan Nugraheny, 2013). Pada
kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.
3. Diagnosa Potensial
Menurut Sari (2012) diagnosa pontensial yang terjadi bahwa pasien
akan mengalami anemia berat, pada kasus Ny. P tidak terjadi karena
dilakukan penanganan yang baik dan tepat yaitu pemberian transfusi
darah 1 colf, amoxsan 3x1 500mg, mefinal 3x1 500mg, biosanbe 1x1,
Vit A 1&2 sehingga tidak terjadi kesenjangan anatara teori dan kasus.
4. Antisipasi
Pada langkah antisipasi ini penulis menyusun dan merencanakan
berdasarkan diagnosa dan masalah yang ada, yaitu pemberian tranfusi
darah, mengkonsumsi makanan bergizi, kolaborasi dengan dr. SpOG
untuk pemberian terapi amoxan 3x500mg, mefinal 3x500mg, biosanbe
69
1x1, Vit. A1 & A2, kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk
pemantauan Hb, kolaborasi dengan bagian gizi utuk nutrisi. Pada kasus
ini tidak terjadi kesenjangan anatara teori dan kasus.
5. Perencanaan
Pada kasus Ny. P ibu bersalin dengan anemia sedang, tindakan yang
dilakukan yaitu tranfusi darah, kebutuhan nutrisi, pemberian terapi
Amoxan 3x1 500mg, Mefinal 3x1 500mg, Biosanbe 1x1, Vit. A1 &
A2 kolaborasi dengan petugas laboratorium, gizi dan melakukan
pemantauan keadaan umum, TTV, pemeriksaan HB.
Menurut Suprapto (2014), rencana tindakan pada ibu bersalin denga
anemia sedang meliputi pemberian transfusi darah, pemberian zat besi
dan terapi obat peroral dan nutrisi. Pada kasus ini tidak terjadi
kesenjangan antara teori dan kasus.
6. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah
disusun penulis. Pasa kasus ini telah dilakukan transfusi darah,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemberian terapi Amoxan 3x1 500mg,
Mefinal 3x1 500mg, Biosanbe 1x1, Vit. A1 & A2 kolaborasi dengan
petugas laboratorium, gizi dan melakukan pemantauan keadaan umum,
TTV, pemeriksaan HB 8,5 gr/dL.
Menurut Suprapto (2014), penanganan pada ibu bersalin dengan
anemia sedang yaitu pemberian transfusi darah, terapi per oral, zat besi
dan nutrisi. Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
kasus.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah masalah yang sudah ada
dapat diatasi sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dan
dilakukan. Dan kasus ini dapat dilihat dari hasil asuhan selama 2 hari
mulai tanggal 12 April 2016 sampai dengan tanggal 13 April 2016,
70
yaitu ibu sudah merasa baikan, sudah tidak pusing,setelah diberikan
transfusi dan terapi obat dan di check Hb ternyata ada peningkatan
kadar Hb, terdapat kenaikan Hb dari 8 g% menjadi 9 g%. Menurut Sari
(2012), hasil yang diharapkan setelah melaksanakan tindakan yaitu
anemia dapat teratasi, keadaan ibu baik dan ibu merasa nyaman. Pada
kasus ini masalah masih belum teratasi HB masih 9 gr/dL.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan dengan menggunakan
7 langkah varney pada ibu bersalin dengan anemia sedang maka penulis
dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengkajian terhadap Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 UK 38 minggu
dengan anemia sedangdilaksanakan dengan pengumpulan data subjektif
yang diperoleh dari hasil wawancara dari pasien dengan keluhan
badannya lemas dan pusing, data objektif diperoleh dari pemeriksaan
fisik, yaitu keadaan umum cukup, kesadaran composmentis TD:90/80
mmHg, N: 88 x/mnt, R: 22 x/mnt, S: 36°C, serta pemeriksaan penunjang
dengan hasil laboratorium HB 8,5 grdL.
2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan
akurat sehingga didapatkan diagnosa yaitu Ny. P umur 19 tahun G1P0A0
UK 38 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang, puki,
preskep, inpartu kala I fase laten dengan anemia sedang masalah yang
muncul yaitu merasa cemas dengan keadaannya saat ini dengan keluhan
pusing dan lemah.
3. Diagnosa pontensial pada kasus Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 UK 38
minggu dengan anemia sedangadalah anemia berat tidak muncul karena
pemberian transfusi darah, amoxan 3x500mg, mefinal 3x500mg,
biosanbe 1x1, vit A1 dan A2.
4. Antisipasi pada Ny. P umur 19 thun G1P0A0 UK 38 minggu dengan
anemia sedang agar tidak terjadi diagnosa potensial yaitu dengan
pemberian transfusi darah, amoxan 3x500mg, mefinal 3x500mg,
biosanbe 1x1, vit A1 dan A2.
5. Rencana tindakan yaitu tranfusi darah, pemberian terapi berupa amoxsan
3x1 500mg, mefinal 3x1 500mg, biosanbe 1x1, Vit A 1&2, pemenuhan
nutrisi, pemantauan keadaan umum, TTV dan HB.
72
6. Pelaksanaan pada kasus Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 UK 38 minggu
sudah dilaksanakan sesuai rencana tindakan.
7. Evaluasi pada ibu bersalin Ny. P umur 19 tahun G1P0A0 UK 38 minggu
dengan anemia sedang selama 2 hari KU baik, konjungtiva merah muda,
pusing berkurang dan HB meningkat 1 gr/Dl dari 8 gr/Dl menjadi 9
gr/dL.
8. Dalam pemberian asuhan pada ibu bersalin Ny. P umur 19 tahun
G1P0A0 UK 39 minggu degan anemia sedang tidak terdapat
kesenjangan anatar tori dan praktek, akan tetapi anemia masih belum
teratasi karena keterbatasan waktu asuhan yang penulis berikan.
9. Alternatif Pemecahan adalah dengan kolaborasi dokter SpOG,
pemenuhan nutrisi, malanjutkan terapi amoxsan 3x1 500mg, mefinal 3x1
500mg, biosanbe 1x1, Vitamin A 1&2.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
a. Diharapkan mahasiswa lebih giat lagi untuk lebih memahami teori
yang ada, sehingga dapat menyesuaikan dengan kasus yang ada di
lapangan.
b. Diharapkan mahasiswa lebih kooperatif dalam melaksanakan
praktek.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan dapat lebih mengidentifikasi tanda-tanda anemia
sehingga dapat melakukan antisipasi atau tindakan segera, merencanakan
asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan anemia sedang.
3. Bagi Institusi
a. Bagi RSU Sarila Husada Sragen
1) Diharapka lebih sabar dalam memberikan bimbingan kepada
mahasiswa yang praktek
2) Diharapkan RSU Sarila dapat meningkatan pelayanan kesehatan
tentang kasus ibu bersalin dengan anemia sedang.
73
b. Bagi Pendidikan
Diharankan dapat menambah referensi di perpustakan sebagai
asuhan ibu bersalin dengan anemia sedang dan penanganan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Arikunto, S.2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta :
Rohima Press.
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Dinkes Jateng. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Hasdianah, Suprapto, S.I. 2014. Patologi dan Patofisiologi Penyakit. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Tenik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Krniasari, N.D. 2015. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi pada Ny. S umur
36 tahun G2P1A0 Hamil 41 Minggu dengan Kala II Lama di RSU
Assalam Gemolong Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Manuaba, A.C. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :
EGC.
Marmi, Suryaningsih, A.R, Fatmawati, E. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nasir, A, Muhith, A, Ideputri, M.E. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitan
Kesehatan. yogyakarta : Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nugraheny, S. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Rihana.
Octasari, A. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S G1P0A0 Trimester
III dengan Anemia Sedang di BPS Dwi Andarwati Wonogiri. Karya
Tulis Ilmiah.
Prawirohardjo, S. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka.
Priharjo, R. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC
Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Ratri, A.P. 2015. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. I G1P0A0 umur
21tahun dengan Induksi ATAS Indikasi Serotinus di RSU Assalam
Gemolong Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Rohani, Saswita, R, Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan.
Jakarta : Salemba Medika.
Sari, E.I.W. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny. A P1A0 dengan Anemia
Sedang di RB Marga Waluya Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Saryono. 2011. Metode Penelitian Kesehatan. yogyakarta : Mitra Cendikia.
Setiawan, A, Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Sulistyawati, A, Estinugraheny, E. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
Jakarta : Salemba Medika.