asuhan keperawatan isolasi sosial pada ny k

53
KEPERAWATAN JIWA ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL Dosen Pengampu :Ruti Wiyati S.Kep.,Ns.,M.Kep. Disusun Oleh : Rizal Nugroho P17420213061 IIB

Upload: ridho-ndut-rimba-mania

Post on 16-Aug-2015

249 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL

Dosen Pengampu :Ruti Wiyati S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh :

Rizal Nugroho

P17420213061

IIB

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2015

Page 2: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

LAPORAN PENDAHULUAN

ISOLASI SOSIAL

A.    Masalah Utama

Isolasi Sosial

B.     Proses Terjadinya Masalah

1.      Pengertian

Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain

menyatakan sikap yang negatif dan mengancam ( Twondsend, 1998 ).

Atau suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali

tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak,

tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak mampu

membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006 ).

Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,

menghindari hubungan dengan orang lain ( Pawlin, 1993 dikutip Budi Kelliat, 2001).

Menurut Townsend, M.C (1998:152) isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami

oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi

dirinya.

Isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan

dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai

kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam kegagalan. (Carpenito,

L J, 1998).

Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi

akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptif dan

mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI 2000).

2.      Penyebab

Terjadinya faktor ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya perkembangan dan

sosial budaya. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri,

tidak percaya dengan orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan

Page 3: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

dengan orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, keadaan menimbulkan perilaku

tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain.

Adapun gejala klinis sebagai berikut :

a.       Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit

b.      Rasa bersalah terhadap diri sendiri

c.       Gangguan hubungan sosial

d.      Percaya diri kurang

e.         Menciderai diri

3.      Tanda dan Gejala

a.       Menyendiri dalam ruangan

b.      Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan kontak mata

c.       Sedih, afek datar

d.      Perhatian dan tindakan tidak sesuai dengan usia

e.       Apatis

f.       Mengekspresikan penolakan atau kesepian pada orang lain

g.      Menggunakan kata – kata simbolik

h.      Menggunakan kata – kata yag tidak berarti

i.        Kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara

j.        Rendah diri

4.      Akibat dari Isolasi Sosial

Klien dengan isolasi sosial dapat berakibat terjadinya resiko perubahan sensori persepsi

(halusinasi) atau bahkan perilaku kekerasan menciderai diri ( akibat dari harga diri rendah

disertai dengan harapan yang suram, mungkin klien akan mengakhiri hidupnya )

5.      Rentang Respon

Hubungan dengan orang lain dan lingkungan menimbulkan respon sosial pada individu

                                                                                                                     

Respon Adaptif

Respon Maladaptif

Page 4: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

 

Berikut ini akan dij

pelaskan tentang respon yang terjadi pada isolasi sosial :

a.       Respon Adaptif

Respon Adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan

budaya secara umum yang berlaku.Dengan kata lain individu tersebut masih dalam batas

normal ketika menyelesaikan masalah.Berikut ini adalah sikap yang termasuk respon adaptif :

1)      Menyendiri

Respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang terjadi dilingkungan

sosialnya

2)      Otonomi

Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,dan perasaan dalam

hubungan sosial

3)      Bekerja keras

Kemampuan individu saling membutuhkan satu sama lain.

4)      Interdependen

Saling ketergantungan antar individu dengan orang lain dalam membina hubungan

interpersonal

b.      Respon Maladaptif

Respon Maladaptif adalah respon yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan disuatu

tempat.Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respon maladaptif :

1)      Menarik diri

Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang

lain.

2)      Ketergantungan

Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung dengan orang lain.

Page 5: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

3)      Manipulasi

Seseorang yang menganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat dapat

membina hubungan sosial secara mendalam

4)      Curiga

Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.

6.        Fase Terjadinya Masalah

Menurut (Stuart. G. W ; 2007 ) isolasi sosial di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

a.      Faktor Predisposisi

1)      Faktor tumbang :

tugas perkembangan padafase tumbang tidak terselesaikan

2)      Faktor komunikasi dalam keluarga :

komunikasiyang tidak jelas (suatu keadaan dimana seorangmenerimapesan yang

salingbertentangan dlm waktu yg bersamaan), ekpresiemosi yang tinggi dalam keluarga yg

menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga.

3)      Faktor Sosial Budaya :

Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial, disebabkan norma - norma

yangsalah dianut keluarga, seperti : anggota keluarga tidak produktif ( lansia, berpenyakit

kronis dan penyandangcacat) diasingkan dari lingkungan sosialnya.

4)      Faktor biologis :

gangguan dalam otak, seperti pada skizofrenia terdapat struktur otak yang abnormal( atropi

otak, perubahan ukuran dan bentuk sel – seldalam limbik dan daerah kortik

b.      Faktor Presipitasi

1)      Faktor eksternal :

stressor sosial budaya : stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya( keluarga.

2)      Faktor Internal :

stresor psikologik : stres terjadiakibat ansietas berkepanjangan disertaiakibat keterbatasan

kemampuan membatasinyaketerba

7.      Mekanisme Kopingtasan kemampuan m’atasinya

1)      Perilaku curiga : regresi, proyeksi, represiPerilaku curiga : regresi, proye

2)      Perilaku dependen : regresiPerilaku dependen : regresi

3)      Perilaku manipulatif : regresi, represiPerilaku manipulatif : regresi, represi

4)      Isolasi/ menarik diri : regresi, represi, isolasi

8.      Perilaku

Page 6: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

1)      Menarik diri :

kurang spontan, apatis, ekspresiiwajah kurang berseri, defisit perawatan diri,wajah

komunikasi kurang, isolasi diri, aktivitasmenurun, kurang berenergi, rendah diri, postur tubuh

sikap fetus.

2)      Curiga :

tidak percaya orang lain, bermusuhan,isolasi sosial, paranoiaisolasi

3)      Manipulasi :

kurang asertif, isolasi sosial, hargadiri rendah, tergantung pd orang lain, ekspresiperasaan

tidak langsung pada tujuan.

9.      Sumber Koping

Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman tentang pengaruh gangguan otak

pada prilaku. Kekuatan dapat meliputi model, seperti intelegensi dan kretifitas yang tinggi.

Orang tua harus secara aktif mendidik anak – anak dan dewasa muda tentang keterampilan

koping kerena mereka biasanya tidak hanya belajar dari pangalaman.p

10.  Pohon Masalah

Resti mencederai diri,orang lain dan lingkungan

Defisit Perawatan diri Halusinasi

Intoleransi aktivitas

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Kronis

 

Koping individu tidak efektif Koping Keluarga tidak efektif

11.  Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

Page 7: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

a.       Isolasi Sosial

b.      Harga Diri rendah Kronis

c.       Perubahan Persepsi sensori : Halusinasi

d.      Defisit Perawatan Diri

e.       Koping Individu Tidak Efektif

f.       Koping Keluarga Tidak efektif

g.      Intoleransi aktifitas

h.      Defisit perawatan diri

i.        Resti mencedarai diri,orang lain dan lingkungan.

12.  Data yang Perlu Dikaji

Masalah Keperawatan

Keperawatan

Data yang perlu dikaji

Isolasi Sosial 1.      Subjektif

a.       Klien mengatakan mulai bergaul dengan orang

lain.

b.      Klien mengatakn dirinya tidak ingin ditemani

perawat dan meminta untuk sendirian

c.       Klien mengatakan tidak mau berbicara dengan

orang lain.

d.      Tidak mau berkomunikasi

e.       Dta tentang klien biasanya didapat dari keluarga

yang mengetahui keterbukaan klien

2.      Objektif

a.       Kurang spontan

b.      Apatis

c.       Ekspresi wajah kurang berseri

d.      Todak merawat diri dan tidak memperhatikan

kebersihan diri

e.       Tidak ada atau kurang komunikasi verbal

f.       Mengisolasi diri

g.      Asupan makanan dan minuman terganggu

h.      Retensi urine dan feses

Page 8: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

i.        Aktivitas menurun

j.        Kurang berenergi atau bertenaga

k.      Rendah diri

13.  Diagnosa Keperawatan

Isolasi Sosial

14.  Rencana Tindakan Keperawatan

a.       Tindakan Keperawatan untuk klien

1)      Membina hubungan saling percaya

2)      Menyadari penyebab isolasi sosial

3)      Mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain

4)      Melakukan interaksi dengan orang lain

b.      Tindakan Keperawatan untuk keluarga

1)      Keluarga mengetahui masalah isolasi sosial dan dampaknya pada klien

2)      Keluarga mengetahui penyebab isolasi sosial

3)      Sikap keluarga untuk membantu klien mengatasi isolasi sosialnya

4)      Keluarga mengetahui pengobatan yang benar untuk klien.

5)      Keluarga mengetahui tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi klien.

Page 9: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

KASUS ISOLASI SOSIAL

Terdapat seorang pasien yang bernama Ny.K, berumur 20 tahun di Ruang Anggrek

Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto, masuk tanggal 10Februari 2015. Ny.K sudah di

rawat selama 6 minggu.

Ny.K di rawat karena mengalami musibah yaitu pembegalan mobil sewaktu pulang

dari kampusnya.Dan sebelum pembegalan, Ny.K diancam akan diperkosa jika berteriak atau

menelpon bantuan. Semenjak kejadian itu Ny.K menjadi murung dan selalu mengurung diri

tidak mau beraktifitas seperti biasanya. Ny.Kmenolak berinteraksi dengan orang-orang di

sekitarnya, karena Ny.K merasa tertekan dan menganggap dirinya telah dinodai oleh para

begal tersebut.

Page 10: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL PADA Ny.K

DI RUANG ANGGREK KAMAR 02

RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. Identitas Klien

Nama : Ny.K

Umur : 20 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Tgl masuk : 10 Februari 2015

Identitas penanggungjawab :

Nama : Tn. B

Umur : 43 Tahun

Jenis kelamin : Laki - laki

B. Alasan masuk/faktor presipitasi

Ayah pasien mengatakan, Ny.K masuk ke Rumah Sakit karena salalu mengisolasi dirinya

di kamar, tidak mau makan dan tidak mau beraktifitas, dikarenakan Ny.K malu merasa

ternodai sewaktu pembegalan.

C. Faktor predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

() Ya(v) Tidak

2. Pengobatan sebelumnya :

( - ) Berhasil ( - ) kurang berhasil ( - ) Tidak berhasil

3. Trauma :

Usia Pelaku Korban Saksi

(-) Aniaya Fisik

(-) Aniaya Seksual

(-) Penolakan

Page 11: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

(-) Kekerasan dalam keluarga

(-) Tindakan kriminal

Jelaskan:

Istri pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami trauma sebelumya.

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa : ( ) Ada( v ) Tidak, Jika ada :

Hubungan keluarga : -

Gejala : -

Riwayat pengobatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?

Ayah pasien mengatakan Ny.K pernah sesekali hp nya dicuri sewaktu duduk di

bangku SMA

D. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital : TD = 150/80 S = 37oC HR = 80 x/m RR = 24 x/m

2. Ukur : BB = 70 kg TB = 180 cm

3. Keluhan fisik : -

E. Psikososial

1. Genogram

Pasien bernama Ny.K mempunyai seorang ayah yang bernama Tn.B. Dari semua

keluarganya dan saudara-saudaranya tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa

isolasi sosial seperti Ny.K.

Konsepsi diri :

a) Citra tubuh : Pasien merasa senang dengan keadaan tubuhnya.

b) Identitas : Pasien bernama Ny.K berusia 20 tahun.

c) Peran : Pasien berperan sebagai anak tunggal di keluarganya.

d) Ideal diri : Pasien ingin kembali ke rumah dan bisa berkumpul dengan

keluarganya dan tidak mengurung diri.

e) Harga diri : Pasien merasa malu karena harus tinggal di RSJ.

Page 12: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

2. Hubungan sosial

a) Orang yang berarti :

Orang yang paling berarti adalah ayahnya

b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Sebelum sakit pasien selalu rajin untuk menimba ilmu di universitasnya, selain itu

dia juga aktif dalam organisasi di kampusnya.

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, ayah pasien mengatakan Ny.K

lebih senang menyendiri dan tidak bisa mengawali komunikasi dengan orang lain.

3. Spiritual

a) Nilai dan keyakinan :Tn.B mengatakan Ny.K beragama islam

b) Kegiatan ibadah :Tn.B mengatakan semenjak Ny.K mengisolasi dirinya dan

sering murung dan diam, Ny.K tidak pernah melaksanakan kewajibannya sebagai

seorang muslim.

F. Status Mental

1. Penampilan

( v ) Tidak rapi

( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai

( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan :

Penampilan Ny.K tidak rapi karena Ny.K tidak mau untuk merias dirinya supaya

penampilannya rapi.

2. Pembicaraan

( ) Cepat ( ) Apatis ( ) Keras ( ) Lambat

( ) Gagap ( v ) Membisu( ) Inkoherensi

( ) Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan :

Ketika diajak berbicara Ny.K tidak merespon dan selalu diam.

3. Aktivitas motorik

( ) Lesu ( ) Tik ( ) Tegang ( ) Grimasem

( v ) Gelisah ( ) Tremor ( ) Agitasi ( ) Kompulsif

Page 13: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

Jelaskan :

Pasien terlihat gelisah dan tidak tenang terlihat dari raut mukannya,yang terlihat

bingung dan frustasi.

4. Alam Perasaan

( ) Sedih ( ) Ketakutan ( v ) Putus asa ( ) Khawatir ( ) Gembira

berlebihan

Jelaskan :

Pasien terlihat putus asa dan tidak ada semangat untuk hidup.

5. Afek

( ) Datar ( v ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai

Jelaskan :

Klien hanya berespon ketika ditanya perawat degan pertanyaan beberapa kali

6. Interaksi selama wawancara

( ) Bermusuhan ( v ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung

( v ) Kontak mata kurang ( ) Curiga

Jelaskan :

Saat diwawancarai atau diajak komunikasi oleh perawat pasien tidak kooperatif

karena pasien kebanyakan membisu ketika ditanya oleh perawat. Kontak mata pasien

kurang.

7. Persepsi

Halusinasi/ilusi

( - ) Pendengar ( - ) Penglihat ( - ) Perabaan ( - ) Pengecap( - )

Penghidu

Jelaskan

Pasien tidak terlihat berhalusinasi.

8. Isi pikir

( ) Obsesi ( ) Depersonalisasi ( ) Phobia

( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis

Waham

( ) Agama ( ) Ninilistik ( ) Somatik ( ) Sisip pikir

( ) Kebesaran( ) Siar pikir ( ) Curiga ( ) Kontrol pikir

Page 14: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

Jelaskan :

Klien tidak ada gangguan tidak menunjukkan dan tidak ada waham

9. Proses pikir

( ) Sirkumtansial ( ) Flight of idea( ) Tangensial

( ) Blocking ( ) Kehilangan asosiasi

( ) Pengulangan pembicaraan persevasi

Jelaskan

Ketika ditanya klien mau menjawab tapi hanya menjawab sebatas pertanyaan perawat

10. Tingkat kesadaran

( v ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor

( ) disorientasi waktu ( ) Disorientasi orang ( ) Disorientasi tempat

Jelaskan :

Saat berinteraksi pasien terlihat bingung dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

11. Memori

( ) Gangguan daya ingat jangka panjang

( ) Gangguan daya ingat jangka pendek

( ) Gangguan daya ingat saat ini

Jelaskan :

Klien masih ingat kejadian-kejadian yang terjadi terutama pengalaman buruktersebut

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

( ) Mudah beralih

( ) Tidak mampu berkonsentrasi

( ) Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :

Klien mengatakan sulit berkonsentrasi untuk hal, lain jika ia mencoba

memikirkannya, pikirannya kembali lagi teringat kejadian yang membuat ia malu.

13. Kemampuan penilaian

( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna

Jelaskan :

Pasien mampu memberi keputusan pada saat di beri pilihan sederhana

14. Daya tilik diri

Page 15: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

( v ) Mengingkari penyakit yang diderita

( ) Menyalahkan hal diluar dirinya

Jelaskan :

Klien menyangkal bahwa klien saat ini sedang menderita penyakit jiwa. Yang klien

tahu bahwa dia ingin menyendiri untuk menenangkan pikiran dan tidak mau ditemui

oleh orang sekitarnya.

G. Kebutuhan Perencanaan Pulang

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

( v ) Makanan ( ) Keamanan ( ) Perawatan kesehatan ( v ) Pakaian

( ) Transportasi ( ) Tempat tinggal ( ) Uang

Jelaskan :

Klien mau makan tapi hanya sedikit dari porsi yang diberikan rumah sakit serta masih

bisa berpakaian

- Nutrisi

Apakah anda puas dengan pola makan anda? ( ) Ya ( v ) Tidak

Frekuensi makan sehari : 1x sehari

Frekuensi kedapan sehari : 3x sehari

Nafsu makan : ( ) Meningkat ( v ) Menurun ( ) Berlebihan ( ) Sedikit2

Berat badan : ( ) Meningkat ( v ) Menurun

Jelaskan :

Pola makan pasien terganggu sehingga nafsu makan dan berat badan pasien turun.

- Tidur

Apakah ada masalah tidur?

Apakah merasa segar setelah bangun tidur?

Apakah ada kebiasaan tidur siang?

Lama tidur siang :

Page 16: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

Apakah yang menolong tidur?

Tidur malam jam :

Jelaskan :

Tidak ada gangguan pola tidur

2. Penggunaan obat

( v ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

Jelaskan : Pasien hanya perlu disiapkan obatnya dan perawat harus menunggui klien

minum obat dan memastikan obat sudah benar-benar diminum oleh klien

3. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan : ya

Sistem pendukung : ya

Jelaskan : Pasien tidak mampu menggunakan obat secara mandiri, harus dengan

motivasi. klien sudah dirawat selama 2 minggu.

4. Aktivitas didalam rumah

Mempersiapkan makanan : tidak

Menjaga kerapian rumah : tidak

Mencuci pakaian : tidak

Jelaskan :

Pasien hanya duduk malamun dan terkadang ketakutan

5. Aktivitas diluar rumah

( ) Belanja

( ) Transportasi

( ) Lain-lain :

Jelaskan :Tidakadamasalahkeperawatan

Page 17: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

H. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol

( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih

( ) Tehnik relokasi ( ) Bekerja berlebihan

( ) Aktivitas konstruktif ( v) Menghindar

( ) Olah raga ( ) Mencederai diri

( ) Lainnya : ( ) Lainnya :

Jelaskan : Pasienmengatakanapabilapasienmengalamipasienlebihsuka di

pendamsendiridaripadaberceritadengan orang lain

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan

o Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan

Pasien menganggap pasien malu kepada keluarganya karena pasien merasa sudah

tidak bisa lagi menafkai keluarganya karena sudah jatuh bangkrut.

o Masalah berhubungan dengan lingkungan,uraikan

Semenjak kejadian tersebut klien mengaku tidak pernah berinteraksi dengan lingkungannya

o Masalah dengan pendidikan, uraikan

Tidak ada masalah dengan pendidikannya

o Masalah dengan pekerjaan, uraikan

Pasien mengalami bangkrut di perusahaannya.

o Masalah dengan perumahan

Tidaka ada masalah

o Masalah dengan ekonomi, uraikan

Pasien sudah jatuh miskin dan merasa sudah tidak bisa lagi menafkahi

o Masalah dengan pelayanan kesehatan

Tidak ada masalah

o Masalah dengan lainnya

Tidak ada masalah

J. Aspek Medis

Diagnosa medis : Isolasi Sosial

Page 18: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

Terapi yang diberikan :

1. Chlopromazine          : 1 x 100 mg

2. Trihexipenidine         : 2 x 2 mg

3. Trifluorperazine         : 2 x 5 mg

K. Analisa data

Tgl / Jam

Data Fokus Diagnosis

11 Februari 2015

10.00

DS :

1. Pasien merasakan di jauhi oleh orang

sekitarnya

2. Pasien mengatakan malas berinteraksi

dengan orang lain, pasien lebih suka

menyendiri

DO :

1. Pasien sering menyendiri

2. Pasien tidak mau bercakap-cakap dengan

orang laindari pada bergabung bersama

rekan-rekannya

DS :

1. Pasien mengatakan merasa minder karena

sudah

Jatuh bangkrut dan jatuh miskin, pasien

malu betemu orang sekitar

2. Tidak bisa memenuhi harapannya untuk

membahagiakan keluarganya

 DO : 1. Kontak mata kurang

2. Tidak berinisiatif untuk berinteraksi

dengan orang lain.

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Kerusakankomunikasi

Page 19: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

DS :

  Klien mengatakan lebih suka diam daripada mengobrol

DO :

1. Klienjarangberkomunikasidengantemann

ya

2. Klienlebihbanyakdiam

verbal

1. Pohon masalah

Kerusakan komunikasi verbal

Harga Diri Rendah

Isolasi Diri : Menarik Diri

2. Diagnosa keperawatan :

Isolasisosial

3. Rencana tindakan keperawatan (Yang utama)

Diagnosamedis : IsolasiSosial

a. Tujuan Umum :

Klien mampu berinteraksi dengan orang lain

b. Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Setelah 2 X berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya kepada

atau terhadap perawat :

a) Wajah cerah, tersenyum

b) Mau berkenalan

c) Ada kontak mata

Page 20: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

d) Bersedia menceritakan perasaan

Intervensi :

1. Bina hubungan saling percaya dengan :

- Beri salam setiap berinteraksi

- Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan

perawatberkenalan

- Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien

- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi

- Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien

- Buat kontrak interaksi yang jelas

- Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

Rasional :

Hubungan saling percaya merupakan langkah awal untuk melakukan

interaksi

2. Klien mampu menyebutkan penyebab tanda dan gejala isolasi sosial

Setelah 2 x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab

menarik diri :

a) Diri Sendiri

b) Orang lain

c) Lingkungan

Intervensi :

1.Tanyakan pada klien tentang :

- Orang yang tinggal serumah atau dengan sekamar klien

- Orang yang paling dekat ddengan klien dirumah atau diruangan

perawatan

- Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut

- Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah atau diruangan perawat

Page 21: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

- Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut

- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang tersebut

2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri / tidak mau bergaul

dengan orang lain

3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

Rasional :

Dengan mengetahi tanda-tanda dan gejala, kita dapat menentukanlangkah

intervensi selanjutnya

3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian

menarik diri

Setelah 2 X interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan

berhubungan sosial, misalnya :

a) Banyak teman

b) Tidak kesepian

c) Saling menolong

Dan kerugian menarik diri misalnya :

a) Sendiri

b) Kesepian

c) Tidak bisa diskusi

Intervensi

1.Tanyakan pada klien tentang :

- Manfaat hubungan sosiial

- Kerugian menarik diri

2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian

menarik diri

Page 22: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Rasional :

Reinforcement dapat meningkatkan harga diri klien

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara

bertahap dengan :

a. Perawat

b. Perawat lain

c. Kelompok

Intervensi :

1.Observasi perilaku klien tentang berhubungan sosial

2.Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan

perawat lain, klien lain, kelompok

3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi

4.Diskusikan jadwal harian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

klien bersosialisasi

5.Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat

6.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya melalui

aktifitas yang dilaksanakan

Rasional :

Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang berhubungan dengan orang

lain

5. Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial

Setelah 2X interaksi klien dapat menyebutkan perasaanya setelah berhubungan

sosial dengan :

Page 23: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

a) Orang lain

b) Kelompok

Intervensi :

1.Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah berhbungan sosial

dengan :

a. Orang lain

b. Kelompok

2.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Rasional :

Agar klien lebih percaya diri untuk berhungan dengan orang lain

6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubyngansosial

Setelah 2X pertemuan, keluarga dapat menjelaskan :

a) Pengertian menarik diri

b) Tanda dan gejala menarik diri

c) Penyebab dan akibat menarik diri

d) Cara merawat klien menarik diri dan mempraktekkannya

Intervensi :

1.Diskusikan pentingya peran serta keluarganay sebagai pendukung untuk

mengatasi perilaku menarik diri

2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku

menarik diri

3.Jelaskan pada keluarga tentang :

a) pengertian menarik diri

b) tanda dan gejala menarik diri

c) penyebab dan akibat menarik diri

d) cara merawat klien menarik diri

4.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri

Page 24: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan

6.Beri motivasi keluarga agar membantu klien bersosialisasi

7.Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien dirumah sakit

Rasional :

Agar klien lebih percaya diri dan tau akibat tidak berhubungan dengan orang

lain

7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

Setelah 2X interaksi klien menyebutkan :

a) Manfaat minum obat

b) Kerugian tidak meminum obat

c) Nama, warna, dosis, efek terapi, efek samping obat

d) Penggunaan obat dengan benar

e) Menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter

Intervensi :

a) Diskusikan dengan klien tentang manfaaat dan kerugian tidak minum obat,

nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping penggunaan obat.

b) Pantau klien saat penggunaan obat

c) Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar

d) Diskusikan berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter

e) Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter atau perawat jika terjadi hal-

hal yang tidak diinginkan

Rasional :

Minum obat dapat menyembuhkan penyakit klien

Page 25: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / Pkl. : 11 Februari 2015 / 10.00

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

Klien menghindar dari orang lain dan perawat, komunikasi kurang, tidak ada kontak

mata, menolak hubungan dengan orang lain atau perawat, tanpak sedih.

2. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial : Menarik diri

3. Tujuan Khusus

a. Membina hubungan saling percaya

b. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian

menarik diri

4. Tindakan Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya

i. Beri salam setiap berinteraksi.

ii. Perkenalkan nama,nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.

iii. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien

iv. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi

v. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien

vi. Dengarkan denganpenuh perhatian ekspresi perasaan klien.

b. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

  Tanyakan pada klien tentang:

1) Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien

2) Orang yang paling dekat dengan klien di rumah di ruang perawatan

3) Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut

4) Orang Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di ruang perawatan

5) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut

6) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain

  Diskusikan dengan klien penyebab menari diri atau tidak mau bergaul dengan

orang lain.

Page 26: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

  Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian

menarik diri

  Tanyakan pada klien tentang:

  Manfaat hubungan social

  Kerugian menarik diri

  Diskusikan bersama klien tentang manYaat berhubungan social dan kerugian

menarik diri

  Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

SP1 Pasien :

Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial,

membantu pasein mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan

dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan.

1. Orientasi

  Salam terapeutik

“ Assalamualaikum, Selamat pagi mba?”

”Nama saya Rendi, Saya Mahasiswa yang sedang praktek disini selama 3 minggu”

”Nama bapak siapa? Panggilannya siapa?”

“apa keluhanbapak hari ini ?”

  Evaluasi / validasi

”Sudah sarapan pak?”

”bapak sudah lama disini?

”bapak tau sekarang dimana? bapak kok bisa kesini, kenapa?”

Page 27: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

  Kontrak

Topik: “Bagaimana perasaan emba saat ini?”

“Bagaimana kalau kita bercakap – cakap tentang keluraga dan teman – teman

bapak ?”

Waktu : “Bisa kita bicara pak? 30 menit saja!”

Tempat:“emba mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi

depan?”

2. Fase kerja

(jika pasien baru)

“ siapa saja yang tinggal serumah? siapa yang paling dekat dengan emba? siapa yang

jarang bercakap – cakap dengan emba? apa yang membuat ibu jarang bercakap – cakap

dengannya?

(jika pasien sudah lama dirawat)

“apa yang emba rasakan selamaemba di rawat disini? O.. merasa sendirian? siapa

sajayang emba kenal di ruangan ini?

“apa saja yang emba lakukan dengan teman yang kenal?”

“apa yang menghambat emba dalam berteman atau bercakap – cakap denagn pasien

yang lain?”

“menurut emba apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar, ada

teman bercakap – cakap. Apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) nah

kalu kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya mbak ? Ya, apa lagi?( sampai pasien

dapat menyebutkan beberapa) jidi banyak ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu

inginkah belajar bergaul dengan orang lain ?

“Bagus…bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain ?”

“begini lho pak, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita,

nama panggilan yang kita suka,asal kita dan hobi kita. Contohnya : nama sayaa YY,

senang dipanggil Y. Asal saya dari kota X,hobi memasak.”

Page 28: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

“ayo dicoba! misalnya saya belum kenal dengan emba. coba berkenalan dengan saya!

ya, bagus!coba sekali lagi. Bagus sekali!”

“setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut bapak bisa melanjutkan percakapan

tentang hal – hal yang menyenangkan yang bisadibicarakan, misalnya tentang

cuaca,tentang hobi,tentang keluarga,pekerjaan dan sebagainya.”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

  Evaluasi Subyektif ( Klien )

“bagaimana perasaan emba setelah kita berkenalan?”

  Evalasi Obyektif ( perawat )

Embabisa mengingat – ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada

sehingga embalebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.

b. Rencana Tindak Lanjut

Embamau mempraktikkan ke orang lain? bagaimana kalau emba mencoba

berkenalan dengan teman saya, perawat clara. Bagimana emba mau kan?”

c. Kontrak yang akan dating

  Topik: “Bagaimana kalau besok kita berkenalan dengan teman saya perawat

clara?”

  Waktu : “Besok habis sekitar jam 10.00 wib. Emba mau?”

  Tempat : Enaknya kita nanti bicara dimana? Disini atau ditempat lain?

Page 29: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / Pkl. : 12 Februari 2015 / 10.00 WIB

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

klien menghindar dari orang lain dan perawat, komunikasi kurang, tidak ada kontak

mata, menolak hubungan dengan orang lain atau perawat.

2. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial : Menarik diri

3. Tujuan Khusus

Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap (berkenalan dengan orang

pertama (perawat)

4. Tindakan Keperawatan

a. Observasi perilaku klien saat berhubungan social

b. Beri motivasi dan bantu klien untuk berkanalan / komunikasi dengan:

  perawat lain

  Klien lain

  Kelompok

c. Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

d. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan sesuai

dengan jadwal yang telah di buat.

e. Beri pujian terhadap kemamampuan klien memperluas pergaulanya melalaui

aktivitas yang dilaksanakan.

Page 30: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

SP 2 pasien :

Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama

[perawat])

1. Orientasi

  Salam terapeutik

“Assalamualaikum Selamat pagi mba?”

” Bagaimana perasaan emba hari ini?”

  Evaluasi / validasi

”Sudah sarapan mba?”

“sudah diingat – ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Cobasebutkan lagi

sambil bersalaman dengan saya!”bagus sekali, bapak masih ingat.

  Kontrak

Topik : “ seperti janji saya, saya akan mengajak emba mencoba berkenalan

dengan teman saya, perawat clara?” sekitar 10 menit.”

Waktu : “Bisa kita bicara mba? 30 menit saja!”

Tempat: “emba mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi

depan?” setelah itu kita temui perawat clara”

2. Fase kerja

(bersama–sama Ny.Kdanperawat mendekati perawat clara)

“selamat pagi perawat ani, Ny.K ingin berkenalan dengan mba clara. Baiklah mba,

emba bisa berkenalan dengan perawat clara seperti yang kita praktikkan

kemarin.”(pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat clara:

memberi salam menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya.)

“ada lagi yang bapak ingin tanyakan kepada perawat clara? coba tanyakan tentang

keluarga perawat clara!”

Page 31: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

“jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, emba dapat menyudahi perkenalan ini.

Lalu buat janji bertemu lagi dengan perawat clara, misalnya jam 1 siang nanti”

“baiklah perawat lcara, karena Ny.K sudah selesai berkenalan, saya dan Ny.K akan

kembali ke ruang . Selamat pagi”(bersama-sama pasien sudah meninggalkan perawat

untuk melakukan terminasi dengan perawat clara ditempat ini)”.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan

” bagimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan perawat clara?”.

b. Tindak lanjut pasien

“bapak tampak bagus sekali saat berkenalan tadi”

“pertahankan terus apa yang sudah bapak lakukan tadi. Jangan lupa menanyakan

topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menayakan keluarga, hobi,

dan sebaginya. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain”.

c. Kontak yang akan datang

  Topik : ”Bagaimana kalau besok kita lanjutkan perkenalannya dengan pasien

oki?”.

  Waktu : Besok habis olahraga 10.00-11.00 wib. Mba mau?

  Tempat : Enaknya kita nanti bicara dimana? Disini atau ditempat lain?

Page 32: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / Pkl. : 13 Februari 2015

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

Klien menghindar dari orang lain dan perawat, pembicaraan koheren, ada kontak

mata, menolak hubungan dengan orang lain atau perawat.

2. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial : Menarik diri

3. Tujuan Khusus

  Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap (berkenalan dengan

orang kedua-seorang pasien)

  Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan social.

4. Tindakan Keperawatan

a. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap (berkenalan dengan

orang kedua-seorang pasien) :

  Observasi perilaku klien saat berhubungan social

  Beri motivasi dan bantu klien untuk berkanalan / komunikasi dengan:

  perawat lain

  Klien lain

  Kelompok

  Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

  Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan

sesuai dengan jadwal yang telah di buat.

  Beri pujian terhadap kemamampuan klien memperluas pergaulanya melalaui

aktivitas yang dilaksanakan.

b. Klien mampu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial :

Page 33: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

  Diskusikan,dengan klien tentang perasaanya setelah berhubungan sosial

dengan:

  Orang lain

  Kelompok

  Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

SP 3 pasien :

Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang kedua-seorang pasien)

1. Orientasi

  Salam terapeutik

“assalamualaikum Selamat pagi mba? bagimana perasaan emba hari ini??”

Evaluasi / validasi

”Sudah sarapan mba?”

” apakah emba bercakap-cakap dengan perawatoki kemarin siang”

(jika jawaban pasien ya, saudara bisa lanjutkan komunikasi berikutnya orang lain)

“bagiamana perasaan mba setelah bercakap-cakap denagan perawat oki kemarin

siang”

Kontrak

Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu

pasien Rita“.“seperti biasa kira-kira 10 menit ?”

Waktu : “Bisa kita bicara? 30 menit saja!”

Tempat: “emba mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi

depan?”

2. Fase kerja

(bersama-sama Y saudara mendekati pasien)

“selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan.”

Page 34: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

“baiklah mba, emba sekarang bisa berkenalan dengan mas oki seperti yang mba

lakukan sebelumnya”

(pasien mendemonstasikan cara berkenalan: memberi salam, menyebut nama, nama

panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal yang sama)

“ada lagi yang ingin bapak tanyakan kepada Rita “

“kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, mba bisa sudahi perkenalan ini. Lalu

bisa janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti”

(emba membuat janji untuk bertemu kembali dengan Rita)

“baiklah mba Rita, karena bapak sudah selesai berkenalan, saya dan Ny.K akan

kembali keruang Ny.K selamat pagi”

(bersama-sama pasien saudara meninggalkan Rita untuk melakukan terminasi dengan

Ny.K di tempat lain)

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan

“bagaimana perasaan mba setelah berkenalan dengan mba Rita”

“dibandingkan kemarin pagi, mba tampak lebih baik saat berkenalan dengan mba

Rita”

b. Tindak lanjut pasien

“pertahankan apa yang sudah mba lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu lagi

jam 4 sore nanti”

“selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan

orang lain kita tambah lagi di jadwal harian. Jadi satu hari bpk berbincang-

bincang dengan orang lain sebanyak tiga kali. Jam 10 pagi jam 1 siang dan jam 8

malam. Emba bisa bertemu dengan perawat Clara, dan tambah dengan pasien

yang baru dikenal. Selanjutnya mba bisa berkenalan dengan orang lain secara

bertahap. Bagaimana mba setuju kan ?”

Page 35: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

c. Kontak yang akan datang

Topik : ”Nanti sore, jangan lupa untuk bertemu untuk berkenalan

dengan pasien Rita, agar mba mempunyai banyak teman, mba setuju kan ?”

Waktu : sekitar jam 16.00 sore.

Tempat : Di ruangan pasien Oki.

Page 36: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / Pkl. : 14 Februari 2015 / 10.00 WIB

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

Klien menerima orang lain, pembicaraan koheren, ada kontak mata, tampak sedih.

2. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial : Menarik diri

3. Tujuan Khusus

Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial

4. Tindakan Keperawatan

  Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi

prilaku menarik diri

  Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik

diri

  jelaskan pada keluarga tentang:

  Pengartian menarik diri

  Tanda dan gejala menarik diri

  Penyebab dan akibat menarik diri

  Cara klien menarik diri

  Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi

Page 37: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

SP 1 Keluarga :

Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai masalah isolasi sosial,

penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien isolasi sosial. Peragakan kepada pasangan

Anda.

1. Orientasi

  Salam terapeutik

“ Assalamualaikum, Selamat pagi pak?”

”Nama saya Rendi, Saya Mahasiswa yang sedang praktek disini selama 3 minggu”

”Nama bapak siapa? Panggilannya siapa?”

  Evaluasi / validasi

“ Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana keadaan ibu Sekarang? “

  Kontrak

Topik : “ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak bapak

dan cara perawatannya? “

Waktu : Berapa lama bapak punya waktu? Bagaimana kalau setengah jam? “

Tempat: “ibu mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau Kita diskusi disini saja ya”

2. Fase kerja

“ Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat Ny.K? Apa yang sudah dilakukan? “

“ Masalah yang dialami oleh Ny.Kdisebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala

penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain. Tanda-

tandanya, antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, dan

kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya masalah ini

muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan ketika berhubungan dengan

orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang yang

dicintainya.Jika masalah isolasi sosial ini tidak diatasi, seseorang dapat mengalami

halusinasi, yakni mendengar suara ataupun meihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.

Page 38: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

Untuk menghadapi yang demikian Ibu dan anggota keluarga lainnya harus sabar

menghadapi Ny.K. Untuk merawat Ny.K, keluarga perlu melakukan beberapa hal.

Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Ny.K, caranya

adalah dengan bersikap peduli terhadap Ny.K dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga

perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Ny.K dan untuk dapat melakukan

kegiatan bersama-bersama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan

mencela kondisi Ny.K. selanjutnya jangan biarkan Ny.K sendiri. Buatlah rencana atau

jadwal bercakap-cakap dengan Ny.K, misalnya ibadah bersama, makan bersama,

rekreasi bersama, atau melakukan kegiatan rumah tangga bersama. “

“ Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untk melakukan semua cara itu? Begini

contoh komnikasinya pak, “pak lihat sekarang emba bisa bercakap-cakap dengan

orang lain. Perbincangannya lumayan lama. bapak senang sekali melihat

perkembangan emba. Coba bapak berbincang-bincang dengan yang lain. Bagaimana

pak, bapak mau coba kan”

“ Nah, coba sekarang bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan!

Bagus, bapak telah memperagakan dengan baik sekali! “

“ Sampai disini ada yang ingin ditanyakan pak? “

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi? “

b. Tindak lanjut pasien

“Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda

orang yang mengalami isolasi sosial. Selanjutnya dapatkah bapak sebutkan kembali

cara-cara merawat anak ibu yang mengalami masalah isolasi sosial? “

“ Bagus sekali, bapak dapat menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut!

Nanti kalau ketemu Ny.K coba bapak lakukan. Dan tolong ceritakan pada semua

keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama.“

Page 39: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Ny k

c. Kontak yang akan datang

Topik : ”Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk latihan langsung dengan Ny.K,

bapak setuju kan ?”

Waktu : tiga hari lagi sekitar jam 08.00 pagi.

Tempat : Di ruangan ini ya pak