asthma pada anak & status asthmaticus

53
Asma pada Anak Asma pada Anak Definisi, Gambaran Definisi, Gambaran Klinis, Pengobatan dan Klinis, Pengobatan dan Pencegahan Pencegahan Kenneth C. Hinton, MD FAAP Kenneth C. Hinton, MD FAAP

Upload: nuril-bahari-putra

Post on 22-Nov-2015

67 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

asthma pada anak

TRANSCRIPT

  • Asma pada AnakDefinisi, Gambaran Klinis, Pengobatan dan Pencegahan

    Kenneth C. Hinton, MD FAAP

  • ASMA: Definisi GINA (Global Initiative for Asthma) 1997Gangguan inflamasi kronik saluran nafas.

    Dengan banyak sel beperan, khususnya sel mast, eosinofil dan limfosit T.

    Terjadi hanya pada orang yang rentan.

    Inflamasi ini berhubungan dengan hiper-reaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan

    Menyebabkan episode/peristiwa berulang dengan mengi, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk.

    Gejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitanjalan nafas yang luas.

    Namun bervariasi dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan.

  • ASMA: Definisi GINAAddendum pada 2002Mungkin kurang responsif terhadap pengobatan

    Mungkin ko-morbid dengan bronkitis kronis

  • Pengaruh Asma pada AnakPenyakit kronis yang paling sering menyebab anak-anak diopame.

    Anak-anak asma berhalangan hadir sekolah 3 kali lebih sering daripada anak bebas asma.

    40% anak asma mengalami ganggunan tidur 1 2 malam seminggu

    Banyak anak asma, walaupun tidak absen di sekolah, kesulitan belajar karena gangguan tidurdari asma.

  • Epidemiologi AsmaDi negara-negara maju prevalensi asma meningkat dalam 20 tahun terakhir ini baik pada anak & dewasa

    Berkaitan dengan polusi udara (industri & otomotif), kebiasaan merokok d.l.l.

    Di dunia pada umumnya: 7.2% (6% pada dewasa dan 10% pada anak) menderita asma

    International Study of Asthma and Allergies in Children in Lancet 1998: Insidence Asma Tertinggi: Inggris 31%, USA 23% Japan 15%, Malaysia 11%, China 5%, Indonesia < 2% (??)

    Berbagai laporan tentang asma pada anak dari jumlah anak yang diopname di Indonesia: Jakarta: 10.4%, Bandung: 4.1%, Surabaya: 2.9%

  • Prevelansi / Insidensi Asma di AS Percentageincreasefrompreviousyears report

    Persentasitambahan dibandingkandengan laporanpada tahunsebelumnya

  • Morbiditas Status Asmatikus di AS

  • Mortalitas Status Asmatikus di AS

  • Patogenesis AsmaTahun 1970: Penyakit Asma diartikan sebagai

    sumbatan jalan nafas yang timbul mendadak &

    akan membaik secara spontan atau dengan pengobatan (reversibel),

    diakibatkan hiper-reaktivitas bronkus.

    Maka dari definisi itu, dulu pengobatan utama asma adalah untuk mengatasi bronkospasme yaitu: mengobati gejala kalau ada saja. SALAH!

  • Patogenesis Asma KiniProses inflamasi kronik yang khas

    melibatkan dinding saluran respiratorik,

    menyebabkan terbatasnya aliran udara dan

    peningkatan reaktivitas saluran napas.

    Gambaran khas adanya inflamasi saluran nafas adalah aktivasi eosinofil, sel mast, makrofag & limfosit T pada mukosa & lumen.

    Proses kerusakan dari inflamasi ini mungkin terjadi meskipun asmanya ringan atau tidak bergejala.

  • Saluran Nafas Waktu Serangan Asma

    Penyempitan saluran karena konstriksi otot halus Banyak mukus dikeluarkan dari sel-sel goblet Edema pada submukosa

  • Saluran Nafas Waktu Serangan Asma

  • Saluran Nafas Waktu Serangan Asma

  • Perubahan (Remodeling) Saluran NafasPerlukaan epithel bronkus merangsang proses reparasisaluran nafas yang menghasilkan perubahan struktural dan fungsional yang menyimpang dari yang semula.

    Kerusakan epitel bronkus adalah akibat dilepaskannya sitokin IL4 dari sel inflamasi seperti eosinofil.

    Sel fibroblast dirangsang untuk membuat epitel hiperplasia dengan pembentukan kolagen bertambah.

    Akitabnya jaringan selaput basalis mukosa menebal hiperplasia kelenjar mukus, edema submukosa, infiltrasi sel radang & hyperplasia otot.

    Akirnya penempitan lumen bronkus yang persisten

  • Perubahan (Remodeling) Saluran NafasAkibat inflamasi kronis dari AsmaKolagen menumpuk

    Hiperplasia otot halus

    Hiperplasia sel mast & sel goblet

    Hipertrofi sel epitelium

  • Faktor-faktor Hospes yang membuat orang rentan timbul asma Faktor Genetik

    Atopi / Alergi (> 60%)

    Hiper-reaktivitas saluran nafas

    Gender ( > pada , seperti biasa! )

    Ras / Ethnis ( di AS > pada Negro & Hispanic )

    Obesitas

  • Faktor-faktor lingkungan: mempengaruhi ke rentan timbulnya asma Alergen-alergen di dalam rumah: kecoak, kutu debu, jamur (ruangan lembab), ketombe (dander) cucing / anjing

    Alergen-alergen diluar rumah: serbuk sari, debu, bau

    Perangsan yang berhubungan dengan pekerjaan/aktivitas

    Infeksi virus saluran nafas

    ASAP TEMBAKO

    Polusi udara

    Infeksi parasit

    Faktor ekonomi / masyrakat

    Makanan dan pengobatan

  • Faktor yang Memberatkan AsmaISNA virus! Pemicu 80% serangan anak!http://www.medscape.com/viewarticle/736827

    Alergen-alergen

    Polusi udara (termasuk asap rokok)

    Senam fisik dan hyperventilasi

    Perubahan cuaca

    Sulfur dioxide

    Bahan tambahan makanan & obat-obatan

  • Gejala-gejala khas dari AsmaEpisode mengik (expirator) berulang - ulang

    Batuk-batuk timbul pada malam hari

    Batuk atau mengik sesudah senam

    Batuk, mengik atau merasa dada tertekan sesudah kedapatan alergen / polusi udara

    ISPA yang sering menjadi bronchitis atau berlangsung terlama - lama, > 10 hari.

  • Diagnosa Banding AsmaPneumonia (dgn takipnea)Tuberculosis (semua anak asma dites kulit dulu!)Bronkiolitis (terberat pd yg
  • Klasifikasi Derajat Asma dari Pedoman GINA (Global Initiative for Asthma)

    Frekwensi (jarang-kerapnya) gejala

    Kegiatan dibatasi atau tidak

    Serangan

    Uji Faal Paru (diluar serangan) FEV1 / PEF

    Variasi Faal Paru (FEV1 / PEF) bila ada serangan

    PEF = Peak Expiratory Flow FEV1 = Forced Expiratory Volume

  • Klasifikasi Derajat AsmaPenggunaan Peak Flow Meter yang mengukur PEF sangat penting untuk menentukan status & tatalaksana asma.

    Lembar Catatan Harian diisi setiap hari dapat menolong mengetahui hasil pengobatan.

  • Klasifikasi Derajat Asma (GINA)ASMA INTERMITEN

    ASMA PERSISTEN RINGAN

    ASMA PERSISTEN SEDANG (MODERATE)

    ASMA PERSISTENT BERAT

  • Klasifikasi Derajat Asma (GINA)

    Gambaranklinissebelummulai Rx Asma IntermitanAsma PersistenRinganAsma PersistenSedangAsma PersistenBeratGejala< 2 kali / minggu 2 X / mgg tetapi < 1 X /hSetiap hariTerus menerusSerangan Singkat & ringanKegiatan/tidurmungkindipengaruhi tiap hariKegiatan / tidurdipengaruhi tiap hariSeringGejala Malam< 2 kali / bulan> 2 kali / bulan> 1 kali / mggSeringFEV1 & PEF> 80% 80 %60 80% < 60%Variasi PEF< 20% 20 30%> 30%> 50%

  • Obat-obat Pelega (Reliever) diberi bila ada gejala (PRN) 2 Agonis jangka pendek hirupan MDI (Terbutaline & Albuterol: Ventolin)

    Anticholinergik hirupan (Ipratropium)

    Methylxanthin (Theophylline / Aminophylline) P O

    Glukokortikosteroid sistemik P O

    2 Agonis jangka pendek P O

  • Obat-obat Pengendali (Controller) diberi secara sinambungan Inhaled glucocorticosteroids ICS (MDI) (Beclomethasone, & Budesomide: Pulmicort

    2 Agonis jangka pendek hirupan MDI (Terbutaline & Albuterol: Ventolin)

    Methylxanthines (Theophylline / Aminophylline)

    2 Agonis jangka panjang PO (Salmeterol)

    Cromones, Stabilizer Sel Mast, (Cromolyn Sodium)

    Glukokortikosteroid sistemik PO (efek samping!)

    Leukotriene modifier, Inhibit LTD4/LTE4 (Zakirlukast)

  • Obat-obat Pengendali (Controller)ASMA INTERMITEN Obat pengendali tidak diberi rutin. 2 Agonist jangka pendek hirupan bila serangan sesak

    ASMA PERSISTEN RINGANSteroid dosis rendah hirupan MDI Mungkin Leukotrieme modifier atau Cromolyn atau nedocromil atau theophylline

    ASMA PERSISTEN SEDANGSteroid dosis rendah - sedang hirupan MDI plus 2 Agonist jangka panjang. Mungkin theophylline

    ASMA PERSISTENT BERATSteroid dosis tinggi hirupan MDI plus 2 Agonist jangka panjang. Mungkin kortikosteroid PO.

  • Tanda pengendalian kurang pada penderita asma & perlu ICS Eosinofil pd periksaan sputum http://www.medscape.com/viewarticle/736827

    Gangguan gejala pd malam > 2 kali sebulan

    Gangguan gejala pd siang > 2 kali seminggu

    Kurang tahan aktivitas/kegiatan yg keras

    Pengunaan MDI 2 agonis terlalu banyak

  • STATUS ASMATIKUSDefinisi: Pasien asma masih tetap sesak berat walaupun dia menerima hirupan -receptor agonist (atau Adrenalin subkutan) 3 kali.

    Batuk (sering kali gejala pertama)Dyspnea: kerja keras untuk bernafasSulit bicara jelas karena sesakMengik expirator dulu, kemudian tambah mengik inspirator & retraksiLemahCemas dan Gelisah

  • STATUS ASMATIKUSTanda Kegagalan Nafas Segera Menyusul

    Gangguan kesadaran: Ngantuk atau gelisah Suara nafas diauskultasi berkurang atau tiada (Suara dada yang diam serta dyspnea bahaya sekali: Udara tidak masuk paru!)

    Bradikardia

    Sianosis tubuh serta berkeringat

    FEV1 & PEF < 33% dari yang diramalkan

    Tidak mau / tahan posisi berbaring

    Pulsus paradoxicus > 25 mmHg. Perbedaan tekanan darah systol diantara fase nafas inspirasi dan expirasi. Biasanya tekanan systol tidak turun pada fase inspirator lebih dari 15.

  • Pernilaian Beratnya Asma> 5 berarti menjelang kegagalan nafas

    012SianosisTiadaDi udara (O2 21%)O2 40%PaO2>70 di udara< 70 di udara< 40 di O2 40%Nafas inpiratorBiasaTidak seimbang atau berkurangTiada suara nafasMengik ekspiratorTiadaSedangBeratStatus MentalBiasaBerkurang atau gelisahKoma atau tidak sadar

  • Radiograf Dada pada Pasien AsmaRadiograf bukan Evaluasi Asma Rutin kecuali:

    Pasien diintubasi atau ditolong alat nafas/ventilator.

    Kerusakan saluran nafas karena tekanan udara ventilator (barotrauma) dicurigai

    Infeksi pneumonia dicurigai

    Penyebab mengik / dyspnea yang lain dicurigai (pneumotoraks).

  • Radiograf Status Asthmaticus Hyperinflasi karena air-trapping Paru tinggi & Dada lebar & Jantung langsing Banyak udara dpn Jantung

  • Hiperinflasi Paru: Status Asthmaticus Hiperaerasi Diafram rata/datar

  • Pneumonia pada Status Asthmatikus

  • Periksa Gas Darah Arterial (ABG) pada penderita Status AsmatikusStatus asthmatikus awal: hypoxemia (PO2 ) & hypocarbia (PCO2 )

    Status asthmatikus akhir: hypercarbia (PCO2 )

    Keputusan untuk intubasi tidak terganggung pada hasil periksaan Gas Darah Arterial (ABG) namun tergantung pada status kinis pasien

    Kalau pasien dibantu ventilator, Gas Darah Arterial (ABG) sering perlu diperiksa

  • Natalaksana Status AsthmaticusMemberi Zat Axam (Oksigen) dengan aliran cepat. Asma berat menyebabkan V/Q mismatch atau pirau (shunting)

    Oksigen langsung dari sumber terlalu kering dan menyebabkan mukus mengeras. Perlu dilembab-kan dengan udara lewat air.

    Memberi Oxygen tidak mengu-rangi dorongan bernafas (respiratory drive) pada anak yg menderita asma(Schiff M. Clin Chest Med 1980;1(1):85-9)

  • Natalaksana Status AsthmaticusCairan infus harus diberi dengan hati-hati

    Kebanyakan pasien asma datang dalam keadaan dehidrasi.

    Tujuan infus adalah euvolemia (normal)

    Hidrasi yang terlalu banyak (overhydration)dapat menyebabkan edema paru

    SIADH (Sindroma Kelebihan Hormon Anti-Diuresis) tidak jarang terjadi pada kasus asma berat

    (Baker JW. Mayo Clin Proc 1976;51(1):31-4)

  • Natalaksana Status AsthmaticusPesan Antibiotika?

    Kebanyakan infeksi yang memicu serangan asma adalah VIRUS

    Biasanya tidak ada indikasi memesan antibiotika

  • Natalaksana Status AsthmaticusOBAT -reseptor agonist

    Aksi: merangsang reseptor 2 di otot halus bronkial dan mengendurkan otot.

    EpinephrineReaksi KardiovascularIsoproterenol 1 yang bahaya ()

    Terbutaline*Lebih berfokusAlbuterol merangsan 2 di paru.

    Efek-efek samping dari Agonis:Tachycardia Gelisah, tremor Hypokalemia

  • Obat -reseptor agonisTerbutaline nebulized / uap secara kontinu (sinambungan) lebih efektif daripada cara intermitan lebih cepat membaik Lebih murah Lebih mudah diterima pasien (patient friendly)Dosis: 4-40 mg / jam Terbutaline intravenus IV Untuk kasus dimana saluran nafas terlalu sempit atau Kasus yang tidak membaik dengan uap -receptor agonis. (Terbutaline is i.v. -agonist of choice in US) Dosis: 0.1 - 10 microgram / kg / menit

  • Natalaksana Status AsthmaticusKORTIKOSTEROID

    Asthma adalah penyakit inflamasi kronis!

    Maka: Steroid wajib (manditory) diberi pada permulaan pengobatan S.A. (kekecualian*: Varicella)

    Hydrocortisone IV 4 8 mg/kg x 1, lalu 2 4 mg/kg tiap 6 jam

    Methylprednisolone IV 2 mg/kg x 1, lalu 0,5 1 mg/kg tiap 4 6 jam

    Prednisone PO 1 2 mg/kg/hari (max 80mg)

  • KORTIKOSTEROID Efek sampingan steroid sistemik yang perlu diperhatikan:

    Hiperglikemia Hipertensi Psychosis akut Infeksi oportunistik yang aneh atau berat Reaksi alergi: prednisolone, hydrocortisone & prednisone * Varicella (baru kena atau exposure saja) adalah kontraindiksi memberi steroid

  • Hasil Hidrokortison pada Status Asthmaticus

  • Natalaksana Status AsthmaticusAntikolinergik Ipratropium Derivitif Quaterner dari atropine Tidak diresap secara sistemikEfek samping pada jantung jarang & ringanPaling berhasil kalau diberi bersama -receptor agonis. Kasus yang paling sakit mendapat kemajuan yang paling banyak. Dosis: Nebulize 250 - 500 mg setiap 6 jam

  • Natalaksana Status AsthmaticusIpratropium Tambahan pada FEV1 setelah menerima Ipratropium nebulized selama 4 jamDosis (mikrogram)

  • Tindakan & Obat yang KONTRAINDIKASIpada Anak Status AsthmaticusPenenang (VALIUM & FENOBARBITAL mengurangi dorongan nafas! )

    Antihistamine (mengentalkan mukus)

    Mukolitik (pengencer mukus tidak berhasil)

    Physiotherapy (ditunda sampai mereda dulu)

  • Natalaksana Status AsthmaticusTheophylline IV? (Dulu Rx tahap ke1)

    Perbedaan dari placebo kurang jelas

    Tidak mengurangijumlah hari di RS

    Theophylline sering menyebab mual & muntah

  • Natalaksana Status AsthmaticusPeran Theophylline IV ?

    Peran theophylline pada anak yang kena asma berat masih kontroversial karena:

    Jarak theraputik (therapeutic range) sempit

    Resiko tinggi untuk efek sampingan yang bahaya. (takiaritmia, konvulsi & gelisah)

    Mungkin ada peran pada kasus status asmatikus berat yang tidak maju dengan Rx biasa pada 24 jam pertama.

  • Natalaksana Status Asthmaticus Magnesium sulfat (MgS04) (Rx masih berkontroversi)

    Rx tahap ke2 serta Albuterol. Paling menolong pada serangan asma yang sangat berat, dimana Rx tahap ke1 kurang menolong.Aksi: relaksasi otot halus bronkiol dengan inhibisi uptake ion Calsium++ Dosis: 25 - 75 mg/kg i.v. pelan ~20 menit

  • Intubasi dan Ventilasi Kasus Status Asthmaticus? BAHAYA! Sebagai benda asing di trakea, selang endotrakeal memberatkan bronkospasm. Ventilasi dengan tekanan positif menam-bah resiko barotrauma dan hypotensionTuxen DV. Am Rev Respir Dis 1987;136(4):872-9

    Lebih dari 50% morbilitas dan mortalitas dari kakus asma berat terjadi pada waktu intubasi atau segera sesudah tindakan itu.Zimmerman JL. Crit Care Med 1993;21(11):1727-30

  • Indikasi Wajib untuk Intubasi dan Ventilasi Kasus Asma Perhentian Pernafasan atau/dan Denyut Jantung (Cardiac or respiratory arrest)

    Deteriorasi cepat pada status mentalis

    Hipoxia yang berat

    NAMUN: Asidosis Respirator tidak mewajibkan tindakan intubasi asalkan status klinis pasien cukup baik.

  • Sumber Info Asma di Internethttp://www.emedicine.com/ped/topic152.htm

    http://www.ginasthma.org

    www.elp.ttuhsc.edu/asthma

    www.keepkidshealthy.com/asthma/ index.html

    www.nhlbi.nih.gov/health/prof/lung/ asthma/practgde.htm

    http://www.medscape.com/viewarticle/736827