assignment pedagogi nov 2015

26
HALAMAN PENGAKUAN “ Saya akui karya ini adalah hasil kerja saya kecuali nurkilan dan ringkasan yang tiap-tiap satunya telah saya jelaskan sumbernya ” Tandatangan : Nama Penulis : CLORA ANAK JELAPING @ NURUL AIN ABDULLAH JELAPING Tarikh : 21 NOVEMBER 2015 PENGHARGAAN PENGHARGAAN Alhamdulillah. Bersyukur ke hadrat Illahi kerana dengan limpah dan kurnianya, akhirnya dapat juga menyiapkan kerja kursus bagi Pedagogi. “Jutaan terima kasih khasnya 1 | Page

Upload: leto-manai-penang

Post on 31-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Assignment Pedagogi NOV 2015

HALAMAN PENGAKUAN

“ Saya akui karya ini adalah hasil kerja saya kecuali nurkilan dan ringkasan yang

tiap-tiap satunya telah saya jelaskan sumbernya ”

Tandatangan :

Nama Penulis : CLORA ANAK JELAPING @ NURUL AIN ABDULLAH

JELAPING

Tarikh : 21 NOVEMBER 2015

PENGHARGAANPENGHARGAANAlhamdulillah. Bersyukur ke hadrat Illahi kerana dengan limpah dan

kurnianya, akhirnya dapat juga menyiapkan kerja kursus bagi Pedagogi.

“Jutaan terima kasih khasnya ditujukan buat En.V.Rajasegara M Veloo selaku

pensyarah Pedagogi yang telah banyak memberi tunjuk ajar serta dorongan

yang membangun dan nasihat sepanjang penghasilan kerja kursus ini. Begitu

banyak pengalaman serta ilmu pengetahuan yang terdapat dalam proses

menyiapkan tugasan ini dan sedikit sebanyak telah membuka minda serta fikiran

1 | P a g e

Page 2: Assignment Pedagogi NOV 2015

saya supaya berusaha tanpa berputus asa. Oleh kerana kerjayaan itu lahirnya

daripada usaha yang berterusan dan tidak mengenal erti putus asa.

Terima kasih juga dihadiahkan buat kedua ibu bapa saya, yang telah

banyak memberi dorongan dan sokongan kepada saya selama ini. Terutama

sekali banyak membantu dari segi kewangan dalam menyiapkan kerja kursus

tersebut dan setia mendengar rungutan dan luahan perasaan sepanjang

penyiapan kerja kursus ini. Selain itu, dari segi masa juga mereka banyak

berkorban dalam menyelesaikan tugasan ini.

Disamping itu, tidak lupa juga untuk mengucapkan berbanyak terima kasih

kepada rakan-rakan dan kakak-kakak senior yang telah banyak membantu

dalam pemberian idea serta maklumat yang bernas. Terima kasih yang tidak

terhingga terutama sekali kepada kawan-kawan iaitu Jessica Ijau, Caroline Ena,

Valerie Thomas, Gorittie dan juga mana-mana nama lagi yang mungkin terlibat.

Terima kasih sekalung budi dari saya. Terima kasih.

“Sesungguhnya…kerjayaan itu bermula dari kegagalan dan

kesilapan”

RANCANGAN PENGAJARAN SLOT

PENDIDIKAN PRASEKOLAH

2 | P a g e

Page 3: Assignment Pedagogi NOV 2015

Disediakan oleh

NURUL AIN ABDULLAH JELAPING

Kumpulan KOHORT 6C Ambilan NOV 2013

Institut Pendidikan Guru Kampus Rajang

96509 Bintangor

RANCANGAN PENGAJARAN SLOT

Kelas

Tarikh (Hari)

Masa

Bilangan Murid

: Tabika Kemas Kampung Gelam Song(Kelas B)

: 12 OKTOKBER 2015

: 0830 – 0900 ( 30 minit )

: 20 orang

Modul

Tajuk

Tunjang Utama

Fokus

Standard Kandungan

Standard Pembelajaran

Kesepaduan Tunjang

: Asas

: Mari Menulis

: Tunjang Komunikasi-Bahasa Malaysia

: ( BM 4.0 Kemahiran Menulis)

: ( BM 4.2) menguasai kemahiran menulis

: ( BM 4.2.5) menulis huruf besar mengikut cara yang betul(5+)

: ( PSE 2.2.2) menunjukkan semangat dan sifat positif seperti:

-sabar

-berdikari

-berkeyakinan

3 | P a g e

Page 4: Assignment Pedagogi NOV 2015

-kecindan

-perpaduan/kekitaan

-tolong menolong

-setia kawan

-belas kasihan

-empati

Hasil Pembelajaran Pada akhir sesi pengajaran dan pembelajaran kanak-kanak dapat:

1.menulis huruf besar dengan cara yang betul

2.mengenal huruf besar dengan baik

Pengetahuan Sedia Ada Kanak-kanak mengenal huruf A-Z

Kemahiran Berfikir Banding beza

Penerapan Nilai Berkeyakinan,berdikari

Bahan Bantu Mengajar (BBM) Lembaran Kerja

Fokus Kecerdasan Pelbagai Kinestetik,linguistik

Kosa Kata Menulis

PROSEDUR PELAKSANAAN PELAJARAN SLOT

LANGKAH

(MASA)

ISI PELAJARAN AKTIVITI PENGAJARAN

DAN PEMBELAJARAN

Set Induksi Lagu ABC 1. Guru menayangkan video lagu ABC kepada kanak-kanak.

4 | P a g e

Page 5: Assignment Pedagogi NOV 2015

( 5 minit )

A B C D E F G H I J K

L M N O P Q R S T U

V W X Y Z

2. Kanak-kanak dibimbing oleh guru menyanyi lagu ABC.

3.Kanak-kanak dan guru menyanyi bersama-sama dengan riang.

Langkah 1

(10 minit)

Demonstrasi huruf “A” 1.Guru menunjukkan kad Imbasan huruf “A “ kepada kanak-kanak.

2.Kanak-kanak mendengar penerangan guru tentang cara menulis huruf “A” dengan betul.

3.Guru menunjukkan demonstrasi menulis huruf besar mengikut cara yang betul kepada kanak-kanak.

Langkah 2

(10 minit)

Membuat Lembaran Kerja 1.Ketua kelas di minta oleh guru untuk mengagihkan lembaran kerja kepada rakan-rakan yang lain.

2. Guru menerangkan tentang cara membuat lembaran kerja kepada kanak-kanak.

3.Kanak-kanak di minta menyiapkan lembaran kerja.

5 | P a g e

Page 6: Assignment Pedagogi NOV 2015

Penutup

( 5 minit )

Rumusan

* Penutup kognitif

* Penutup sosial

1.Kanak-kanak diberi pujian tentang hasil kerja masing-masing.

2.Guru bertanyakan perasaan kanak-kanak tentang aktiviti hari ini.

3.Kanak-kanak dan guru semula lagu ABC.

Disemak oleh Penyelia Prasekolah

Tandatangan :

Nama :

Tarikh :

Disemak oleh Pensyarah Penyelia

Tandatangan :

Nama :

Tarikh :

6 | P a g e

Page 7: Assignment Pedagogi NOV 2015

7 | P a g e

Page 8: Assignment Pedagogi NOV 2015

Tugasan 1 – Laporan

8 | P a g e

Page 9: Assignment Pedagogi NOV 2015

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget (1896-1980) membahas munculnya

dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya

dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam

merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam

konstruktivisme, yang berarti tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan

perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan),

Piaget berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan

yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.Piaget berpikir sebagaimana

tubuh fisik kita memiliki struktur yang memampukan kita beradaptasi dengan dunia.

Piaget menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia kognitif

mereka sendiri, informasi dari lingkungan tidak begitu saja dituangkan ke dalam pikiran-

pikiran mereka. Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan

kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan

lingkungannya. Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang

membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan.

Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih

bayi dan masa kanak–kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.

Lev Vygotsky (1896-1934) berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan

bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Vygotsky

adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan

kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda,

tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi

dunianya sendiri dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri. Teori Vygotsky

menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak

terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan

bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan

penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti

bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan.

9 | P a g e

Page 10: Assignment Pedagogi NOV 2015

Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan masyarakat di dalam

perkembangan kognitif berbeda dengan gambaran Piaget tentang anak sebagai

ilmuwan kecil yang kesepian. Piaget memandang anak-anak sebagai pembelajaran

lewat penemuan individual, sedangkan Vygotsky lebih banyak menekankan peranan

orang dewasa dan anak-anak lain dalam memudahkan perkembangan si anak. Menurut

Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relatif dasar seperti kemampuan

untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun, anak-anak tak banyak

memiliki fungsi mental yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan

masalah.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, Iaitu 1)

kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu

hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi sosial, yaitu

pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, dan

4) ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme

agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri

terhadap lingkungannya. Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena

memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik.

Kematangan membuka kemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang

hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif. Perkembangan

berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat kontak dengan

lingkungan dan kegiatan belajar sendiri. Interaksi antara individu dan dunia

luar merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak

cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat

memanfaatkan pengalaman tersebut. Lingkungan sosial termasuk peran bahasa dan

pendidikan, pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat perkembangan struktur

kognitif.

10 | P a g e

Page 11: Assignment Pedagogi NOV 2015

Kontsruktivisme adalah satu pendekatan pengajaran berdasarkan kepada

penyelidikan tentang bagaimana manusia belajar (McBrien dan Brant, 1997). Semasa

proses pengajaran dan pembelajaran, setiap individu akan membina pengetahuan

mereka sendiri secara aktif dimana mereka bukan hanya menerima pengetahuan

tersebut secara pasif daripada orang lain. Pelajar membina pengetahuan dan konsep

secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sedia ada.

Pembangunan perisian berdasarkan teori konstuktivisme, ia menekankan

perisian yang mempunyai perspektif yang pelbagai (multiple perspectives) seperti

penggunaan alat kolaborasi dan komunikasi dan juga akses kepada data membolehkan

pelajar belajar dari pelbagai perspektif. Disamping itu, pembelajaran adalah

berpusatkan pelajar iaitu pelajar akan mengaplikasikan sepenuhnya keupayaan mereka

untuk bebas memilih apa yang ingin dipelajari, menjana persoalan sendiri serta

merancang pembelajaran masing-masing (Johari Surif, 2003) Teori Konstruktivisme

memberi penekanan kepada tingkah laku pelajar (hand on) serta menekankan aktiviti

mental (minds on) pelajar. Koswer ElectroChem akan dibangunkan dan memberikan

penekanan aktiviti hands on dan minds on. Berdasarkan koswer yang menerapkan teori

konstruktivisme, pelajar telah mempunyai idea tersendiri mengenai kejadian suatu

fenomena sebelum melalui proses pengajaran dan pembelajaran. Pelajar akan

membina reality mereka sendiri atau mentafsir reality berasaskan persepsi pengalaman

mereka ( Good & Brophy, 1990).

Menurut Baharudin et al (2001), teori konstruktivisme menggalakkan strategi

penemuan dalam PBK yang akan dibangunkan. Aktiviti yang dilaksanakan oleh pelajar

perlulah menggalakkan mereka menemui sendiri prinsip pelajaran. Guru pula tidak

11 | P a g e

Page 12: Assignment Pedagogi NOV 2015

harus membantu member prinsip kepada pelajar untuk pengajaran dan pembelajaran

yang berkesan. Dalam konteks ini, pelajar akan dibantu untuk membuat generalisasi

berdasarkan pengetahuan mereka sendiri dan memindahkan pembelajaran kepada

situasi lain dengan menggunakan konsep yang sama. Kontsruktivisme adalah satu

pendekatan pengajaran berdasarkan kepada penyelidikan tentang bagaimana manusia

belajar (McBrien dan Brant, 1997). Semasa proses pengajaran dan pembelajaran,

setiap individu akan membina pengetahuan mereka sendiri secara aktif dimana mereka

bukan hanya menerima pengetahuan tersebut secara pasif daripada orang lain. Pelajar

membina pengetahuan dan konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman sedia ada. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan

oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap

arah pembangunan teori dan amalan pendidikan dan pembelajaran yang dikenali

sebagai aliran behavioristik.

 Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil

belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan

orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan

menggunakan kaedah latihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan

semakin kuat bila diberikan pengukuhan dan akan hilang bila dikenakan hukuman.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara rangsangan dan tindak balas (Slavin,

2000: 143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan

perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang

berupa rangsangan dan output yang berupa tindak balas. Rangsangan adalah apa saja

yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau

tanggapan pebelajar terhadap rangsangan yang diberikan oleh guru tersebut. Proses

yang berlaku antara stimulus dan respons tidak penting untuk diperhatikan kerana tidak

dapat diperhatikan dan tidak boleh diukur. Yang dapat diperhatikan adalah stimulus dan

respons, oleh kerana itu apa yang diberikan oleh guru (rangsangan) dan apa yang

diterima oleh pebelajar (respon) harus boleh diperhatikan dan diukur.

12 | P a g e

Page 13: Assignment Pedagogi NOV 2015

 

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara rangsangan dan

tindak balas. Rangsangan adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar

seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat

deria. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar,

yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan / tindakan. Jadi perubahan

tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati,

atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Walaupun aliran behaviorisme sangat

mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur

tingkah laku yang tidak dapat diperhatikan. Teori Thorndike ini disebut pula

dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). Ada tiga hukum belajar yang utama,

menurut Thorndike iaitu undang-undang kesan, undang-undang latihan dan hukum

kesediaan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga undang-undang ini menjelaskan bagaimana hal-

hal tertentu dapat mengukuhkan respon

Tugasan 2 – Penulisan Reflektif

13 | P a g e

Page 14: Assignment Pedagogi NOV 2015

Konflik mengikut teori perspektif berdasarkan pendekatan makro, kelas-kelasKonflik mengikut teori perspektif berdasarkan pendekatan makro, kelas-kelas

sosial dalam masyarakat sering berkonflik di antara satu sama lain keranasosial dalam masyarakat sering berkonflik di antara satu sama lain kerana

perjuangan kepentingan masing-masing. Manakala golongan yang berautoriti danperjuangan kepentingan masing-masing. Manakala golongan yang berautoriti dan

berkuasa seperti kelas atasan atau parti yang memerintah dapat memaksaberkuasa seperti kelas atasan atau parti yang memerintah dapat memaksa

golongan-golongan yang lain untuk menerima nilai-nilainya, demi untuk menjagagolongan-golongan yang lain untuk menerima nilai-nilainya, demi untuk menjaga

dan melindungi hak dan kepentingan golongan mereka. Justeru itu, perjuangandan melindungi hak dan kepentingan golongan mereka. Justeru itu, perjuangan

kepentingan di antara golongan masing-masing adalah punca perubahan sistemkepentingan di antara golongan masing-masing adalah punca perubahan sistem

sosial masyarakat sering berada di dalam keadaan berubah. Sejarahsosial masyarakat sering berada di dalam keadaan berubah. Sejarah

perkembangan ilmu pendidikan di Malaysia, perubahan sistem sosial institutsiperkembangan ilmu pendidikan di Malaysia, perubahan sistem sosial institutsi

pendidikan boleh diperlihatkan daripada perubahan polisi pendidikan semenjakpendidikan boleh diperlihatkan daripada perubahan polisi pendidikan semenjak

Merdeka. Ahli-ahli sosiologi seperti Mills, Coser, Bourdieu dan D.Hargreaves,Merdeka. Ahli-ahli sosiologi seperti Mills, Coser, Bourdieu dan D.Hargreaves,

menyatakan di dalam toeri perspektif konflik moden, bukan sahaja mengkaji konflikmenyatakan di dalam toeri perspektif konflik moden, bukan sahaja mengkaji konflik

di antara kumpulan dalam masyarakat tetapi termasuk interaksi sosial yang berlakudi antara kumpulan dalam masyarakat tetapi termasuk interaksi sosial yang berlaku

di dalam sekolah. Sebagaimana konflik ynag sering berlaku di antara golongan-di dalam sekolah. Sebagaimana konflik ynag sering berlaku di antara golongan-

golongan kelas sosial dalam masyarakat, konflik pun berlaku dalam sistem sosialgolongan kelas sosial dalam masyarakat, konflik pun berlaku dalam sistem sosial

sekolah diantara anggota-anggota dalam pelbagai hierarki organisasi sekolah yangsekolah diantara anggota-anggota dalam pelbagai hierarki organisasi sekolah yang

mengamalkan sistem birokrasi.mengamalkan sistem birokrasi.

Di peringkat sekolah, punca-punca utama masalah disiplin yang dikenalDi peringkat sekolah, punca-punca utama masalah disiplin yang dikenal

pasti, kebanyakannya disebabkan oleh pelajar sendiri. Sebilangan kecilnya berlakupasti, kebanyakannya disebabkan oleh pelajar sendiri. Sebilangan kecilnya berlaku

kerana masalah keluarga, pengaruh persekitaran dan kecuaian sekolah. Salahkerana masalah keluarga, pengaruh persekitaran dan kecuaian sekolah. Salah

satunya ialah pengaruh negative dari keluarga, rakan sebaya dan alam sekitar.satunya ialah pengaruh negative dari keluarga, rakan sebaya dan alam sekitar.

Kanak-kanak mudah dipengaruhi oleh tingkah laku daripada ahli keluarga atauKanak-kanak mudah dipengaruhi oleh tingkah laku daripada ahli keluarga atau

alam sekitar. Pengaruh negatif seperti berjudi, bergaduh, bercakap kasar,alam sekitar. Pengaruh negatif seperti berjudi, bergaduh, bercakap kasar,

membaca buku lucah, dan sebagainya adalah mudah dicontohi oleh kanak-kanak.membaca buku lucah, dan sebagainya adalah mudah dicontohi oleh kanak-kanak.

Aktiviti-aktiviti yang kurang sihat ini akan dibawa oleh mereka ke sekolah, danAktiviti-aktiviti yang kurang sihat ini akan dibawa oleh mereka ke sekolah, dan

menimbulkan masalah disiplin semasa mereka belajar. Pergurusan peraturan-menimbulkan masalah disiplin semasa mereka belajar. Pergurusan peraturan-

peraturan bilik darjah amatlah penting untuk mengurangkan masalah disiplin dalamperaturan bilik darjah amatlah penting untuk mengurangkan masalah disiplin dalam

bilik darjah. Peraturan bilik darjah yang ditetapkan hendaklah jelas, ringkas sertabilik darjah. Peraturan bilik darjah yang ditetapkan hendaklah jelas, ringkas serta

mudah diikuti. Guru haruslah bersikap tegas dan adil semasa melaksanakanmudah diikuti. Guru haruslah bersikap tegas dan adil semasa melaksanakan

14 | P a g e

Page 15: Assignment Pedagogi NOV 2015

peraturan tersebut. Sekiranya semua kanak-kanak bekerjasama dan rela mematuhiperaturan tersebut. Sekiranya semua kanak-kanak bekerjasama dan rela mematuhi

segala peraturan bilik darjah yang ditetapkan maka masalah disiplin akan kurangsegala peraturan bilik darjah yang ditetapkan maka masalah disiplin akan kurang

dan melancarkan proses pengajaran dan pembelajaran.dan melancarkan proses pengajaran dan pembelajaran.

Berdasarkan kajian, kebudayaan, kecenderungan, minat, aspirasi, sikap,Berdasarkan kajian, kebudayaan, kecenderungan, minat, aspirasi, sikap,

ilmu pengetahuan dan gaya pembelajaran yang di bawa oleh murid ke sekolahilmu pengetahuan dan gaya pembelajaran yang di bawa oleh murid ke sekolah

adalah bertentangan dengan yang diperolehi guru. Maka timbullah konflik di antaraadalah bertentangan dengan yang diperolehi guru. Maka timbullah konflik di antara

kanak-kanak dengan guru dalam sistem sosial bilik darjah sehingga berlakunyakanak-kanak dengan guru dalam sistem sosial bilik darjah sehingga berlakunya

masalah disiplin. Konflik dalam pelbagai perbezaan di antara kanak-kanak denganmasalah disiplin. Konflik dalam pelbagai perbezaan di antara kanak-kanak dengan

guru semasa interaksi sosial di dalam bilik darjah. Iaitu perbezaan dari latarguru semasa interaksi sosial di dalam bilik darjah. Iaitu perbezaan dari latar

belakang keluarga, umur, jantina, tempat kediaman, personaliti, kumpulan rakanbelakang keluarga, umur, jantina, tempat kediaman, personaliti, kumpulan rakan

sebaya dan ibu bapa kanak-kanak tersebut. Interaksi guru dan kanak-kanaksebaya dan ibu bapa kanak-kanak tersebut. Interaksi guru dan kanak-kanak

sebagai konflik di antara perbezaan ilmu pengetahuan, pengalaman dan aspirasi.sebagai konflik di antara perbezaan ilmu pengetahuan, pengalaman dan aspirasi.

Manakala cara untuk mengatasi masalah ini, seorang guru harus ada sifatManakala cara untuk mengatasi masalah ini, seorang guru harus ada sifat

demokratik serta boleh mewujudkan interaksi dua hala dan membawa suasanademokratik serta boleh mewujudkan interaksi dua hala dan membawa suasana

sosioemosi yang sihat, mesra dan harmonis diantara guru dengan kanak-kanak.sosioemosi yang sihat, mesra dan harmonis diantara guru dengan kanak-kanak.

Sifat demokratik ini boleh mengurangkan suasana yang tegang dan mengalakkanSifat demokratik ini boleh mengurangkan suasana yang tegang dan mengalakkan

kanak-kanak berdamping rapat dengan guru, tidak merasa segan untuk bertanyakanak-kanak berdamping rapat dengan guru, tidak merasa segan untuk bertanya

atau mengemukakan pendapat mereka. Selain itu, sifat demokratik ini jugaatau mengemukakan pendapat mereka. Selain itu, sifat demokratik ini juga

mendorong kanak-kanak berinteraksi di antara satu sama lain, dan melibatkan dirimendorong kanak-kanak berinteraksi di antara satu sama lain, dan melibatkan diri

secara aktif dalam aktiviti kumpulan. Oleh itu, guru haruslah bijak mencari jalansecara aktif dalam aktiviti kumpulan. Oleh itu, guru haruslah bijak mencari jalan

penyelesaian. Salah satunya ialah mengadakan aktiviti kumpulan untuk memberipenyelesaian. Salah satunya ialah mengadakan aktiviti kumpulan untuk memberi

banyak peluang kepada kanak-kanak berinteraksi di antara satu sama lain. Oleh itu,banyak peluang kepada kanak-kanak berinteraksi di antara satu sama lain. Oleh itu,

guru mestilah merancang dan menguruskan banyak aktiviti kumpulan yang menarikguru mestilah merancang dan menguruskan banyak aktiviti kumpulan yang menarik

untuk membolehkan kanak-kanak menjalankan aktiviti pengayaan, aktivitiuntuk membolehkan kanak-kanak menjalankan aktiviti pengayaan, aktiviti

pemulihan, lakonan, sesi buzz, permaianan,pertandingan atau kerja projek.pemulihan, lakonan, sesi buzz, permaianan,pertandingan atau kerja projek.

15 | P a g e

Page 16: Assignment Pedagogi NOV 2015

Kepimpinan guru yang bersifat autokratik akan meninggalkan kesan ke atasKepimpinan guru yang bersifat autokratik akan meninggalkan kesan ke atas

interaksi guru dengan kanak-kanak di dalam bilik darjah dan menyebabkaninteraksi guru dengan kanak-kanak di dalam bilik darjah dan menyebabkan

tercetusnya konflik. Guru yang bersifat autokratik menentukan segala aktivititercetusnya konflik. Guru yang bersifat autokratik menentukan segala aktiviti

pengajaran dan pembelajaran dan kanak-kanak hanya mengikut arahan danpengajaran dan pembelajaran dan kanak-kanak hanya mengikut arahan dan

kehendak guru dan tidak berpeluang menyuarakan pendapat atau cadangankehendak guru dan tidak berpeluang menyuarakan pendapat atau cadangan

mereka. Interaksi sehala dan pasif akan membawa suasana sosioemosi yangmereka. Interaksi sehala dan pasif akan membawa suasana sosioemosi yang

tegang, menjadikan kanak-kanak tidak berani bertanya, dan mereka hanya duduktegang, menjadikan kanak-kanak tidak berani bertanya, dan mereka hanya duduk

diam-diam mendengar atau menerima apa sahaja yang diberi oleh guru. Justeru itu,diam-diam mendengar atau menerima apa sahaja yang diberi oleh guru. Justeru itu,

di dalam situasi ini semangat kerjasama dalam aktiviti pembelajaran di bawah gurudi dalam situasi ini semangat kerjasama dalam aktiviti pembelajaran di bawah guru

bersifat autokratik adalah pasif, kurang menarik, cemas dan bimbing. Akibatnya,bersifat autokratik adalah pasif, kurang menarik, cemas dan bimbing. Akibatnya,

ada kanak-kanak yang akan menaruh perasaan benci, menarik diri dan ada jugaada kanak-kanak yang akan menaruh perasaan benci, menarik diri dan ada juga

yang menjauhkan diri dari guru dengan menggunakan teknik seperti ponteng kelasyang menjauhkan diri dari guru dengan menggunakan teknik seperti ponteng kelas

dan ponteng sekolah. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya masalah disiplin didan ponteng sekolah. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya masalah disiplin di

sekolah. sekolah.

Walaubagaimanapun, guru boleh menggunakan teknik menyoal untukWalaubagaimanapun, guru boleh menggunakan teknik menyoal untuk

mendapatkan tindak balas kanak-kanak atau mencungkil pendapat kanak-kanak.mendapatkan tindak balas kanak-kanak atau mencungkil pendapat kanak-kanak.

Melalui kaedah menyoal, kanak-kanak akan dibimbing dan digalakkan menjawabMelalui kaedah menyoal, kanak-kanak akan dibimbing dan digalakkan menjawab

soalan-soalan guru. Di samping itu, melalui teknik ini, kanak-kanak akan melibatkansoalan-soalan guru. Di samping itu, melalui teknik ini, kanak-kanak akan melibatkan

diri secara aktif dengan memberi tindak balas, demi mewujudkan interaksi dua haladiri secara aktif dengan memberi tindak balas, demi mewujudkan interaksi dua hala

yang sihat di antara guru dan juga kanak-kanak. Menurut Flanders, percakapanyang sihat di antara guru dan juga kanak-kanak. Menurut Flanders, percakapan

guru boleh mewujudkan interaksi guru dengan kanak-kanak adalah diklasfikasikanguru boleh mewujudkan interaksi guru dengan kanak-kanak adalah diklasfikasikan

di bawah kategori pengaruh tidak langsung. Ini bermakna, untuk meujudkandi bawah kategori pengaruh tidak langsung. Ini bermakna, untuk meujudkan

interaksi dua hala, selain menggunakan kaedah menyoal, percakapan guru harusinteraksi dua hala, selain menggunakan kaedah menyoal, percakapan guru harus

boleh menggalakkan murid mengemukakan pendapat atau memberi tindak balasboleh menggalakkan murid mengemukakan pendapat atau memberi tindak balas

mereka seperti dengan menggunakan teknik memuji atau menerima pendapatmereka seperti dengan menggunakan teknik memuji atau menerima pendapat

kanak-kanak dengan hati terbuka.kanak-kanak dengan hati terbuka.

16 | P a g e

Page 17: Assignment Pedagogi NOV 2015

Selain itu, konflik juga boleh berlaku melalui penggunaan strategi danSelain itu, konflik juga boleh berlaku melalui penggunaan strategi dan

pendekatan pengajaran yang kurang sesuai dan hanya berpusatkan guru kurangpendekatan pengajaran yang kurang sesuai dan hanya berpusatkan guru kurang

memberi pertimbangan perbezaan individu, khasnya dari aspek intelek danmemberi pertimbangan perbezaan individu, khasnya dari aspek intelek dan

kebolehan di antara kanak-kanak dalam kelas. Ini kerana kaedah mengajarkebolehan di antara kanak-kanak dalam kelas. Ini kerana kaedah mengajar

keseluruhan kelas yang biasanya bertumpukan kebolehan kanak-kanak dalamkeseluruhan kelas yang biasanya bertumpukan kebolehan kanak-kanak dalam

kumpulan sederhana, kanak-kanak dalam kumpulan cerdas akan merasa bosankumpulan sederhana, kanak-kanak dalam kumpulan cerdas akan merasa bosan

manakala kanak-kanak dalam kumpulan lambat belajar akan menghadapi masalahmanakala kanak-kanak dalam kumpulan lambat belajar akan menghadapi masalah

mengikuti pengajaran guru. Jadi proses pengajaran dan pembelajaran yang tidakmengikuti pengajaran guru. Jadi proses pengajaran dan pembelajaran yang tidak

berkesan. Maka, timbullah konflik di antara kedua-dua kumpulan itu dengan guruberkesan. Maka, timbullah konflik di antara kedua-dua kumpulan itu dengan guru

dalam bilik darjah. Kanak-kanak tersebut merasa bosan hingga merekadalam bilik darjah. Kanak-kanak tersebut merasa bosan hingga mereka

memberontak dan mencetuskan masalah disiplin di dalam bilik darjah.memberontak dan mencetuskan masalah disiplin di dalam bilik darjah.

Guru boleh menggunakan strategi memusatkan murid ialah strategi yangGuru boleh menggunakan strategi memusatkan murid ialah strategi yang

digunakan untuk melibatkan kanak-kanak secara aktif dalam aktiviti pembelajarandigunakan untuk melibatkan kanak-kanak secara aktif dalam aktiviti pembelajaran

mereka. Ini kerana kaedah menerang, syarahan atau demonstrasi guru harus dimereka. Ini kerana kaedah menerang, syarahan atau demonstrasi guru harus di

kurangkan kepada peringkat yang minimum. Seharusnya, kaedah perbincangankurangkan kepada peringkat yang minimum. Seharusnya, kaedah perbincangan

dan kaedah penyelesaian masalah ditambahkan kepada peringkat maksimum.dan kaedah penyelesaian masalah ditambahkan kepada peringkat maksimum.

Guru haruslah banyak atau mempelbagaikan alat bantu mengajar di dalam kelas.Guru haruslah banyak atau mempelbagaikan alat bantu mengajar di dalam kelas.

Apabila kanak-kanak melibatkan diri secara aktif dalam aktiviti pembelajaran,Apabila kanak-kanak melibatkan diri secara aktif dalam aktiviti pembelajaran,

interaksi, di antara murid akan dibentuk secara tidak langsung. Apabila minat muridinteraksi, di antara murid akan dibentuk secara tidak langsung. Apabila minat murid

telah dapat dibangkitkan, mereka akan berusaha belajar dengan melibatkan diritelah dapat dibangkitkan, mereka akan berusaha belajar dengan melibatkan diri

secara aktif dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran. Alat bantu mengajarsecara aktif dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran. Alat bantu mengajar

merupakan suatu media yang boleh mengaitkan perhubungan guru dengan kanak-merupakan suatu media yang boleh mengaitkan perhubungan guru dengan kanak-

kanak, dan secara tidak langsung interaksi di antara mereka akan dibentuk melaluikanak, dan secara tidak langsung interaksi di antara mereka akan dibentuk melalui

penggunaan alat bantu mengajar yang sesuai.penggunaan alat bantu mengajar yang sesuai.

Seterusnya adalah konflik yang terjadi di antara kanak-kanak dengan rakanSeterusnya adalah konflik yang terjadi di antara kanak-kanak dengan rakan

sekelasnya. Konflik ini yang berlaku dalam sistem sosial sekolah adalah berpuncasekelasnya. Konflik ini yang berlaku dalam sistem sosial sekolah adalah berpunca

daripada perbezaan kebudayaan, modal budaya, kecerdasan, pencapaian, sikap,daripada perbezaan kebudayaan, modal budaya, kecerdasan, pencapaian, sikap,

17 | P a g e

Page 18: Assignment Pedagogi NOV 2015

latar belakang, status kelas sosial dan peribadi di antara individu ataupun di antaralatar belakang, status kelas sosial dan peribadi di antara individu ataupun di antara

kumpulan kanak-kanak. Biasanya, kanak-kanak kelas sosial bawahan dan bersikapkumpulan kanak-kanak. Biasanya, kanak-kanak kelas sosial bawahan dan bersikap

negatif terhadap pembelajaran sering berkonflik dengan golongan kanak-kanaknegatif terhadap pembelajaran sering berkonflik dengan golongan kanak-kanak

dalam kelas sosial menengah dan atasan yang mempunyai modal budaya yangdalam kelas sosial menengah dan atasan yang mempunyai modal budaya yang

kuat serta prestasi yang cemerlang, Terutamanya pengawas-pengawas sekolahkuat serta prestasi yang cemerlang, Terutamanya pengawas-pengawas sekolah

yang sentiasa dipandang sebagai musuh dan penghalang kebebasan kumpulan ,yang sentiasa dipandang sebagai musuh dan penghalang kebebasan kumpulan ,

rakan sebaya untuk membentuk dan mengamalkan sub budaya yang negatif dalamrakan sebaya untuk membentuk dan mengamalkan sub budaya yang negatif dalam

sistem sosial sekolah.sistem sosial sekolah.

Guru juga boleh memilih langkah mewujudkan suasana interaksi yangGuru juga boleh memilih langkah mewujudkan suasana interaksi yang

kondusif dalam bilik darjah. Melalui suasana interaksi yang kondusif dalam bilikkondusif dalam bilik darjah. Melalui suasana interaksi yang kondusif dalam bilik

darjah dapat diwujudkan dengan menyusun keadaan fizikalnya. Ini dapat dilakukandarjah dapat diwujudkan dengan menyusun keadaan fizikalnya. Ini dapat dilakukan

dengan menyusun tempat duduk kanak-kanak mengikut bentuk kumpulan. Jika adadengan menyusun tempat duduk kanak-kanak mengikut bentuk kumpulan. Jika ada

kanak-kanak yang mempunyai masalah peribadi seperti bersifat pendiam, penakutkanak-kanak yang mempunyai masalah peribadi seperti bersifat pendiam, penakut

atau pemalu, guru harus mengadakan sesi kaunselinguntuk membantu merekaatau pemalu, guru harus mengadakan sesi kaunselinguntuk membantu mereka

mengatasi masalah peribadi dan seterusnya menggalakkan mereka menyertaimengatasi masalah peribadi dan seterusnya menggalakkan mereka menyertai

aktiviti pembelajaran bersama dengan kanak-kanak yang lain. Di samping itu,aktiviti pembelajaran bersama dengan kanak-kanak yang lain. Di samping itu,

peranan guru untuk mendorong kanak-kanak normal supaya mereka dapatperanan guru untuk mendorong kanak-kanak normal supaya mereka dapat

menerima kanak-kanak bermasalah tersebut. Melalui cara ini akan dapatmenerima kanak-kanak bermasalah tersebut. Melalui cara ini akan dapat

melibatkan lebih ramai kanak-kanak berinterasi di antara satu sama lainmelibatkan lebih ramai kanak-kanak berinterasi di antara satu sama lain

Akhir sekali adalah, guru juga harus menerangkan serta mengajar denganAkhir sekali adalah, guru juga harus menerangkan serta mengajar dengan

penuh kasih sayang dan sentiasa peka dengan keadaan kanak-kanak. Ini bertujuanpenuh kasih sayang dan sentiasa peka dengan keadaan kanak-kanak. Ini bertujuan

ialah untuk merapatkan hubungan guru dengan kanak-kanak. Melalui hubunganialah untuk merapatkan hubungan guru dengan kanak-kanak. Melalui hubungan

yang mesra ini, kanak-kanak akan digalakkan mengemukakan soalan-soalan,yang mesra ini, kanak-kanak akan digalakkan mengemukakan soalan-soalan,

termasuk soalan masalah peribadi dengan harapan dapat diselesai oleh guru yangtermasuk soalan masalah peribadi dengan harapan dapat diselesai oleh guru yang

di sayangi oleh mereka. Elakkan hukuman dan gunakan bimbingan yang wajardi sayangi oleh mereka. Elakkan hukuman dan gunakan bimbingan yang wajar

untuk kanak-kanak yang menimbulkan masalah disiplin, demi mengurangkanuntuk kanak-kanak yang menimbulkan masalah disiplin, demi mengurangkan

konflik di antara guru dengan kanak-kanak dalam sistem sosial sekolah. Menurutkonflik di antara guru dengan kanak-kanak dalam sistem sosial sekolah. Menurut

18 | P a g e

Page 19: Assignment Pedagogi NOV 2015

Skinner, dendaan hanya boleh membawa kesan dalam tempoh yang singkat sahajaSkinner, dendaan hanya boleh membawa kesan dalam tempoh yang singkat sahaja

dan selepas itu , tingkah laku yang tidak diingini biasanya akan diulangi. Jika ingindan selepas itu , tingkah laku yang tidak diingini biasanya akan diulangi. Jika ingin

menggunakan kaedah dendaan haruslah dendaan yang boleh mendatangkanmenggunakan kaedah dendaan haruslah dendaan yang boleh mendatangkan

pengajaran. pengajaran.

Kesimpulannya ialah sebagai seorang guru, haruslah bijak dalam Kesimpulannya ialah sebagai seorang guru, haruslah bijak dalam

menangani masalah disiplin kanak-kanak. Kepelbagaian penggunaan teknik ataumenangani masalah disiplin kanak-kanak. Kepelbagaian penggunaan teknik atau

kaedah pengajaran dan pembelajaran juga penting dalam mengatasi masalah dikaedah pengajaran dan pembelajaran juga penting dalam mengatasi masalah di

atas. Guru yang baik dan peka akan sentiasa professional dalam membuatatas. Guru yang baik dan peka akan sentiasa professional dalam membuat

keputusan untuk mencari jalan bagi mewujudkan suasana kelas yang tenteram dankeputusan untuk mencari jalan bagi mewujudkan suasana kelas yang tenteram dan

harmoni. Justeru itu, kepentingan komunikasi yang berkesan dan ada tindak balasharmoni. Justeru itu, kepentingan komunikasi yang berkesan dan ada tindak balas

adalah penting sekali dalam menghasilkan disiplin yang baik dalam bilik darjah.adalah penting sekali dalam menghasilkan disiplin yang baik dalam bilik darjah.

Membanteras masalah disiplin sekolah telah menjadi salah satu tanggungjawabMembanteras masalah disiplin sekolah telah menjadi salah satu tanggungjawab

guru yang berat. Guru harus mengenal pasti jenis masalah disiplin, mencariguru yang berat. Guru harus mengenal pasti jenis masalah disiplin, mencari

puncanya dan mengambil tindakan yang wajar supaya masalah itu tidak akanpuncanya dan mengambil tindakan yang wajar supaya masalah itu tidak akan

berulang lagi.berulang lagi.

19 | P a g e

Page 20: Assignment Pedagogi NOV 2015

Rujukan

Mok Soon Sang. (2002) . Pedagogi Untuk Kursus Diploma Perguruan Semester 3. Subang Jaya, Selangor: Kumpulan Budiman Sdn.Bhd

http://upsi-kpt4033-s.wikispaces.com/Teori+pengajaran+kognitif

http://psikologi.or.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/BELAJAR_DAN_PEMBELAJARAN/BBM_2.pdf

http://eprints.utm.my/10358/1/bab11.pdf

http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/10/behaviorisme.pdf

20 | P a g e