aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan free

26
MAKALAH SISTEM REPRODUKSI TAKE HOME EXAMINATION Disusun Oleh : Novita Damaiyanti 05.12.033 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1

Upload: novita-damaiyanti

Post on 26-Dec-2015

167 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI

TAKE HOME EXAMINATION

Disusun Oleh :

Novita Damaiyanti

05.12.033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2014-2015

1

Page 2: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu

tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya

penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata

kuliah Sistem Reproduksi.

Dalam penyusunan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak

lain berkat bantuan, dorongan, bimbingan orang tua, dan referensi-referensi

sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar

pembaca dapat memperluas ilmu tentang aspek psikososial dan kultural dalam

masa kehamilan, contoh praktek psikososial dan kultural di komunitas dalam

masa kehamilan, serta cara mengatasinya dengan pendekatan.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih

luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para

mahasiswa Universitas STIKes Muhammadiyah Palembang. Penulis sadar bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, 

kepada  dosen  pembimbing  kami  meminta  masukannya  demi  perbaikan 

pembuatan  makalah  kami di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik

dan saran dari para pembaca.

Palembang, November 2014

Penulis

2

Page 3: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................2

1.3.1 Tujuan Umum........................................................................2

1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................3

1.4.1 Bagi Pembaca.........................................................................3

1.4.2 Bagi Penulis...........................................................................3

1.4.3 Bagi Akademik........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kehamilan..........................................................................4

2.2 Perubahan dan Kebutuhan Psikologis Selama Kehamilan...............5

2.3 Transisi Menjadi Ibu........................................................................6

2.4 Asumsi terhadap peran Orang Tua...................................................8

2.5 Aspek Psikososial dalam Kultural Kehamilan Ibu dan Janin...........9

2.6 Contoh Kultural di Komunitas Saat Kehamilan..............................10

2.7 Cara Pendekatan Keperawatan Mengenai Aspek Kultural..............12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................14

3.2 Saran.................................................................................................14

3

Page 4: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang

bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik.

Masalah psikososial adalah masalah kejiwaan dan kemasyarakatan yang

mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat terjadinya perubahan sosial dan

atau gejolak sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan jiwa.

Budaya (kultural) adalah suatu kebiasaan atau rutinitas. Budaya merupakan

suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang maupun kelompok

orang serta di wariskan secara turun temurun sehingga budaya terbentuk dari

banyak unsur seperti agama, politik, adat istiadat dan karya seni. Budaya tidak

bisa di pisahkan dengan manusia, karena budaya bisa dikatakan seperti warisan

secara genetis.

Fetus (janin) adalah nama yang diberikan untuk bayi yang belum lahir dari

minggu kedelapan setelah pembuahan hingga saat kelahiran, pembentukan

sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari

(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan terhitung dari

hari pertama haid terakhir.

Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun

psikososial seorang wanita karena pertumbuhan dan perkembangan alat

reproduksi dan janinnya. Kehamilan merupakan peristiwa yang normal terjadi

dalam hidup, tetapi demikian banyak ibu yang mengalami stress yang signifikan.

Ball, 1994 mencatat banyak penyebab ketidakbahagiaan dalam kehidupan

beberapa ibu karena status sosial ekonomi rendah, kemiskinan, kurangnya

dukungan sosial, dan kekerasan dalam rumah tangga. Banyak ibu juga dapat

4

Page 5: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

mengalami disstres yang tidak seharusnya dan kecemasan hanya karena mereka

tidak mengantisipasi atau tidak mengetahui pergolakan psikologis normal,

perubahan emosi, dan penyesuaian yang merupakan bagian integral proses

kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu Perawat mempunyai peran penting

dalam membantu ibu dan persalinan untuk mempersiapkan fisik, sosial, dan

psikologis dalam mengadapi kehamilan, persalinan, dan masa nifas, dan yang

lebih penting lagi adalah menjadi orang tua (RCM 1999). Untuk mencapai itu

semua, perawat harus mempertimbangkan dampak atau faktor yang telah ada,

selain rangkaian respon emosi yang mungkin akan di hadapi oleh ibu hamil. Oleh

karena itu, pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai psikologi kehamilan dan

persalinan merupakan hal yang penting. Hal ini harus di bedakan dari

psikopatologi yang mungkin dialami beberapa ibu selama proses kehamilan dan

persalinan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu

dan janin dalam masa kehamilan ?

Bagaimana contoh pratek psikososial dan kultural yang dilaksakan

dalam masa kehamilan di komunitas ?

Bagaimana cara mengatasi kultural komunitas saat masa kehamilan

dengan pendekatan keperawatan

1.3. Tujuan Penulis

1.3.1       Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami aspek psikososial dalam

kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa

kehamilan

5

Page 6: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

Untuk mengetahui dan memahami contoh praktek psikososial

dan kultural yang dilaksakan dalam masa kehamilan di

komunitas

Untuk mengetahui dan memahami cara mengatasi kultural

komunitas saat masa kehamilan dengan pendekatan keperawatan

1.3.2        Tujuan Khusus

Untuk mengatahui aspek psikososial dalam masa kehamilan

Untuk mengetahui kultural di komunitas mengenai contoh

praktek psikososial pada masa kehamilan

Untuk mengetahui dan memahami cara mengatasi kultural

komunitas saat masa kehamilan dengan pendekatan keperawatan

1.4         Manfaat Penulisan

1.4.1        Bagi Pembaca

Agar pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai aspek

psikososial dalam kultural di komunitas yang berpengaruh pada

ibu dan janin dan cara mengatasinya dengan pendekatan

keperawatan

1.4.2        Bagi Penulis

Mampu memahami tentang bagaimana pengaruhnya aspek

psikososial terhadap ibu dan janin dalam masa kehamilan

1.4.3 Bagi Akademik

Dalam bidang akademik, penulis berharap supaya makalah ini

dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran bagi

mahasiswa atau teman-teman sekalian pada sistem reproduksi

khususya tentang maternitas.

6

Page 7: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang

sedang tumbuh didalam tubuhnya (didalam rahim). Kehamilan adalah proses

dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilisasi

sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari atau bisa juga

disebut 40 minggu/9 bulan dihitung.

Beberapa pendapat ahli mengenai defenisi tentang kehamilan, yaitu :

Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional), Kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan

keluarnya sel telur yang matang, pada saluran telur yang kemudian

bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan

bertumbuh.

Menurut Guyton (1997) Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru

terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang

sampai menjadi fetus yang aterm.

Menurut Kushartanti (2004) Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil

pembuahan sel telur oleh sel sperma.

Menurut Hanifa (2000) Masa kehamilan dimulai dan konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terahir.

Menurut Manuaba I.B.G (1998) Kehamilan adalah pertumbuhan dan

perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

permulaan persalinan.

Menurut Judi J.E, (2002) Kehamilan dimulai dari proses pembuahan

(konsepsi) sampai sebelum janin lahir

7

Page 8: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

Jadi, dari beberapa defenisi menurut beberapa para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa Kehamilan adalah ketika seorang wanita mengandung atau

membawa embrio didalam perutnya dimulai dari ketika embrio itu terbentuk

sampai saat lahirnya janin.

2.2. Perubahan dan Kebutuhan Psikologis Selama Kehamilan

Banyak hal yang dapat berubah pada diri ibu hamil dan sulit untuk

memprediksinya. Beberapa teori menjelaskan bahwa adanya tekanan biologis,

sosial dan psikososial. Tekanan biologis dapat timbul akibat berbagai perubahan

fisik, seperti perubahan bentuk tubuh seiring dengan membesarnya usia

kehamilan. Perubahan citra ini dapat menimbulkan ketakutan pada diri ibu.

Tekanan sosial dirasakan ibu ketika kehamilan membatasinya untuk melakukan

kegiatan sosial lain, sedangkan tekanan psikososial muncul akibat faktor

hormonal dan faktor lainnya.

Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologis yang dialami pada

setiap trimester, yaitu :

1. Trimester I, sering kali terlihat fluktuasi lebar pada aspek emosional ibu

sehingga beresiko tinggi menimbulkan pertengkaran.

8

Page 9: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

2. Trimester II, fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian ibu

lebih terfokus pada perubahan tubuh selama kehamilan, kehidupan seksual

keluarga, dan kebutuhan batiniah dengan bayi yang dikandungnya.

3. Trimester III, ibu sering kali membayangkan risiko kehamilan dan proses

persalinan yang menyebabkannya sangat emosional dalam mempersiapkan

atau mewaspadainya segala sesuatu yang mungkin akan di hadapinya.

Setelah melahirkan, perubahan-perubahan pada ibu terjadi seperti peristiwa

perkembangan fungsi glanduler, perubahan sirkulasi darah, serta reorganisasi

semua pertumbuhan somatik janin dan ibunya. Semua peristiwa itu akan

menimbulkan ketegangan fisik yang dapat mempengaruhi kondisi/kehidupan

psikis wanita sehingga dapat muncul berbagai reaksi yang relatif bervariasi yang

disebabkan oleh proses somatik kehamilan. Akan tetapi, perubahan fisik dan

psikologis yang terjadi pada ibu hamil merupakan proses kodrati yang fisiologis

dan normal.

Reaksi psikologis dan emsional yang muncul pada wanita yang baru

pertama kali hamil, seperti kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan kepanikan

reaksi itu semua dipicu oleh persepsi ibu bahwa kehamilan merupakan ancaman

yang menakutkan. Banyak kegelisahan di hati mereka, seperti takut mengalami

keguguran, takut terjadi kecacatan atau kelainan pada janinnya.

2.3. Transisi menjadi Ibu

Kehamilan dan persalinan sering kali merupakan proses yang tidak

diketahui. Ball (1994) menggambarkan transisi menjadi ibu sebagai krisis hidup,

pengalaman emosi yang menguras air mata, periode yang dapat meningkatkan

sensitifitas jika ibu sangat rentan. Banyak ibu akan menghadapi adaptasi

psikologis pada kehamilan, uji skrining antenatal yang berlebihan, masalah

mengenai pilihan, control, dan komunikasi menyurutkan emosi. Persalinan juga

memiliki tantangan sendiri terkait dengan lingkungan persalinan, strategi koping,

pendamping persalinan, penatalaksanaan nyeri, intervensi, teknologi, dan proses

9

Page 10: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

persalinan sesungguhnya.  Pada masa pasca natal, orang tua akan menghadapi

tuntutan bayi baru lahir-menyusui bayi, tuntutan keuangan,dan penyesuaian

terhadap perubahan peran dan hubungan sangat menguji kesabaran mereka. Bagi

para ibu baru, hal ini menimbulkan respon emosi yang bermacam-macam mulai

dari perasaan bahagia dan gembira hingga sedih atau penurunan suasana hati yang

sangat mendalam,untuk mengungkapkan kelelahan (Bick & MacArthur 1995).

Kelelahan nyeri, dan ketidak nyamanan biasanya muncul saat gembira

setelah kelahiran bayi mulai menghilang. Gangguan tidur tidak dapat di hindarkan

dengan kehadiran bayi yang baru lahir. Para ibu yang mencoba menyusui, ibu

lanjut usia, ibu yang mengalami persalinan operatif, atau yang mengalami

persalinan yang lama dan sulit memungkinkan merasa menjadi orang yang

malang dan selalu merasa khawatir selam beberapa bulan setelah persalinan (Bick

& Macarthur,Bick et al 2002).

Rasa sakit & nyeri yang di alami akibat trauma perineum akan

mempengaruhi libido sehingga menimbulkan perasan lelah, putus asa, dan tidak

bahagia dan berkaitan dengan tuntutan untuk merawat bayi yang baru lahir selama

24 jam. Dalam kebudayaan barat, kesengsaran sebagai ibu secara sembrono

disebut depresi meskipun hal itu mungkin merupakan respon terhadap penurunan

kepuasan hidup dan penggalaman kehilangan yang tidak diharapkan.

2.4. Asumsi terhadap peran Orang Tua

a. Respon Ayah dan Keluarga

Respon terhadap bayi Baru lahir berbeda antara ayah yang satu dengan

ayah yang lain. Hal ini tergantung bisa positif bisa negative. Masalah lain

juga dapat berpengaruh misalnya masalah pada jumlah anak keadaan

ekonomi.

1. Respon Positif

10

Page 11: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan suka cita

karena bayinya sebagai anggota baru dalam keluarga dianggap

sebagai anugrah yang menyenangkan.

Ayah bertambah giat dalam mencari nafkah

Ayah dan keluarga melibatkan dirinya dalam merawat bayi

Ayah dan keluarga lebih menyayangi dan mencinta ibu yang telah

melahirkan anak yang telah diidam-idamkan.

2. Respon Negatif

Keluarga atau ayah dari Bayi tidak mengiginkan kelahiran bayi

karena jenis kelaminnya tidak sesuai dengan keinginan.

Kurang bahagia karena kegagalan KB

Ayah merasa kurang mendapat perhatian dari istri karena lebih

perhatian pada anaknya.

Faktor ekonomi mempengaruhi rasa kurang senang atau kawatir

dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidup.

Anak lahir cacat menyebabkan rasa malu bagi orang tua dan

keluarga

Bayi yang dilahirkan dari hasil hubungan gelap atau hubungan

Haram akan menyebabkan rasa malu atau aib.

2.5. Aspek Psikososial dalam Kultural Kehamilan Ibu dan Janin

Perilaku kesehatan tersebut meliputi seluruh perilaku seseorang atau

masyarakat yang dapat memberi akibat terhadap kesehatan, kesakitan, dan

kematian. Perilaku sakit adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala penyakit

yang biasanya di pengaruhi oleh pengetahuan, fasilitas, kesempatan, kebiasaan,

kepercayaan, norma, nilai dan segala aturan dalam masyarakat atau yang biasa di

sebut dengan budaya.

11

Page 12: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan terdiri dari 3 macam faktor

antara lain :

1. Faktor fisik : Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status

gizi ibu tersebut. Status kesehatan ini dapat diketahui dengan memeriksakan

diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah

bersalin, atau poliklinik kebidanan.

2. Faktor psikologis : Faktor ini dapat mempengaruhi kehamilan seperti stress

yang terjadi pada ibu hamil dalam kesehatan ibu dan janinnya dan akan

berpengaruh terhadap perkembangan atau gangguan emosi pada janin yang

telah lahir nanti. Tidak hanya stress  yang dapat mempengaruhi kehamilan

akan tetapi dukungan dari keluarga pun dapat menjadi pemicu menentukan

kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan bahkan

mendukungnya dalam berbagai hal, maka ibu hamil tersebut akan merasa

lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan,

persalinan, dan masa nifasnya.

3. Faktor sosial budaya dan ekonomi : Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari

segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan ekonomi. Gaya hidup

yang sehat dapat dilakukan seperti menghindari asap rokok karena dapat

berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Perilaku makan juga harus

diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat seperti

makanan ysng dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka

sebaiknya tetap dikonsumsi. Ibu hamil juga harus menjaga kebersihan

dirinya.

Ekonomi juga merupakan faktor yang mempengaruhi proses kehamilan yang

sehat terhadap ibu dan janin. Dengan adanya ekonomi yang cukup dapat

memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga

kesehatan  dan melakukan persiapan lainnya dengan baik, maka proses

kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan baik.

Selain menimbulkan kebahagiaan bagi wanita dan pasangannya,

kehamilan juga dapat menimbulkan kekhawatiran pada wanita pada trimester 1, 2

12

Page 13: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

dan 3. Tingkat kebutuhan tiap individu berbeda-beda. Masa kehamilan dan

persalinan pada manusia dideskripsikan oleh Bronislaw Malinawski (1927)

sebagai fokus perhatian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Ibu

hamil dan yang akan bersalin dilindungi secara adat, religi dan moral atau

kesusilaan berdasarkan tujuan untuk menciptakan keseimbangan fisik antara ibu

dan bayi, serta terutama untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Kondisi

tersebut dihadapkan pada kenyataan adanya trauma persalinan dalam masyarakat,

yang mengakibatkan ansietas pada ibu hamil (Malinowski, 1927)

Terlepas dari sudut pandang masyarakat tentang masa kehamilan dan

persalinan yang kritis, terdapat berbagai pandangan budaya (tuntutan budaya),

serta faktor-faktor sosial lainnya dalam kepentingan reproduksi. Hal tersebut

meliputi:

a) Keinginan ideal perorangan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin

tertentu.

b) Mengatur waktu kelahiran.

c) Sikap menerima tidaknya kehamilan.

d) Kondisi hubungan suami istri.

e) Kondisi ketersediaan sumber social.

f) Pengalaman perorangan mengatasi dan menghadapi komplikasi persalinan

dan lain-lain.

2.6 Contoh Kultural di Komunitas Saat Kehamilan

Di Indonesia masih banyak orang mempercayai pernyataan yang belum

tentu kebenarannya (mitos), kultur (budaya) di Indonesia masih sangat kental

karena itu sudah menjadi warisan genetis, seperti budaya agama, politik, adat

istiadat dan karya seni dan lain-lain.

Pada dasarnya tujuan dari orang-orang terdahulu menciptakan mitos

bermacam-macam tentang kehamilan hanyalah supaya si Ibu hamil maupun

suaminya dapat menjaga kehamilan dengan baik. Tujuannya untuk menyiapkan

kehamilan yang sehat. Sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Terutama yang berkaitan dengan kebiasaan, konsumsi bahan makanan, dan

13

Page 14: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

sebagainya. Padahal jika dinalar dengan akal sehat, diteliti dari segi medis,

maupun dari segi aqidah, banyak mitos yang tidak berhubungan. Walaupun

maksud dari nenek-nenek moyang semuanya adalah baik tetapi tidak semua dari

nasehat atau pantangan kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis

maupun ilmiah. Kebanyakan hanya mitos belaka.

Kesadaran ibu-ibu akan hal untuk memeriksakan kandungannya pun belum

di proritaskan sehingga bisa menyebabkan hal yang tidak di inginkan. Tingkat

pendidikan yang menjadi penyebab utama kurangnya pengetahuan akan

pentingnya perawatan kehamilan, dan permasalahan-permasalahan pada

kehamilan.

Kehamilan merupakan masa-masa yang tidak terlupakan bagi seorang ibu,

di adat Bone terdapat beberapa upacara saat prosesi kehamilan yang sudah turun-

temurun diwariskan oleh nenek moyang, seperti upacara upacara Mappassili di

Bone.

Upacara tujuh bulan kehamilan, dalam bahasa Bugis Bone disebut

Mappassili, artinya memandikan. Makna upacara ini adalah untuk tolak bala atau

menghindari dari malapetaka/bencana, menjauhkan dari roh-roh jahat sehingga

segala kesialan hilang dan lenyap. Acara itu diawali dengan iring-iringan

pasangan muda tersebut, dalam pakaian adat Bugis menuju sebuah rumah-

rumahan. Sebelumnya, calon ibu yang hamil tujuh bulan dari pasangan muda ini

harus melewati sebuah anyaman bambu yang disebut Sapana yang terdiri dari

tujuh anak tangga, memberi makna agar rezeki anak yang dilahirkan bisa naik

terus seperti langkah kaki menaiki tangga.

Seekor ayam jago sengaja diletakkan di bawah kaki calon ibu. Bila ternyata

ayam tersebut malas mematuk beras, menurut mereka ini pertanda anak yang akan

lahir perempuan.

2.7 Cara Pendekatan Keperawatan Mengenai Aspek Kultural yang ada di

Komunitas

14

Page 15: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

Sebagai calon perawat saya menanggapi akan upacara adat Mappassili yang

dilakukan oleh warga Bugis mengenai acara adat 7 bulanan. Disini saya tidak

menyetujui kalau ada ungkapan “jika seekor ayam jago di letakkan di bawah kaki

calon ibu, lalu mematuk beras pertanda itu adalah anak laki-laki”. Dalam dunia

kesehatan penentu jenis kelamin yang paling utama adalah kromosom.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46

kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai

kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada

wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang

menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang

mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang

mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah

satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan

berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua

selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin

seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X,

dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari

wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi

yang akan lahir berjenis kelamin pria.

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana

dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.

Pendekatan yang dapat dilakukan, seperti :

Komunikasikan, informasikan dan edukasikan tentang perkembangan

kehamilan dengan cara menjaga kesehatan, tidak lupa olahraga dan

mengatur pola makan yang sehat bergizi demi kebaikan ibu dan janin

Komunikasikan, informasikan dan edukasikan budaya-budaya yang

mengandung mitos

15

Page 16: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

Mengadakan penyuluhan yang bertujuan untuk memberikan informasi

serta bimbingan kepada masyarakat awam.

BAB III

16

Page 17: aspek psikososial dalam kultural berpengaruh kepada ibu dan janin dalam masa kehamilan  FREE

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu

kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap

nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan

menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara

bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami

perubahan- perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya.

Mulai dari trimester I, trimester II dan trimester III kehamilan. Perubahan-

perubahan anatomi tersebut diantaranya adalah perubahan sistem pencernaan, dan

perubahan sistem perkemihan. Perubahan pada sistem pencernaan seperti

sembelit, mual ataunause, perut kembungakibat makanan yang tertahan dalam

lambug. Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air

kecil karena adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus. Namun

demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam

proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap

normal.

3.2. Saran

Diharapkan makalah ini bisa memberikan pengetahuan tentang aspek

psikososial dalam kultural berpengaruh pada ibu dan janin dalam masa kehamilan

dan pendekatan keperawatan kepada teman-teman, sebagai bekal untuk dapat

memahami mengenai konsep maternitas dalam kultural.

17