askep sindrom nefrotik

39
LAPORAN PENDAHULUAN SINDROM NEFROTIK Medical Concept A. Pengertian Merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan fungsi ginjal yang bercirikn hipoproteinemia, oedema, hiperlipidemia, proteinuri, ascites dan penurunan keluaran urine. B. Tanda dan Gejala Sebagai sebuah sindroma (kumpulan gejala), tanda / gejala penyakit sindroma nefrotik meliputi : 1. Proteinuria 2. Hipoalbuminemia 3. Hiperkolesterolemia/hiperlipidemia 4. Oedema Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain hematuria, azotemia dan hipertensi ringan. Proteinuria (85-95%) terjadi sejumlah 10 –15 gram/hari (dalam pemeriksaan Esbach) . Selama terjadi oedema biasanya BJ Urine meningkat. Mungkin juga terjadi penurunan faktor IX, Laju endap darah meningkat dan rendahnya kadar kalsium serta hiperglikemia. C. Etiologi

Upload: afrian-calvin

Post on 20-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP SINDROM NEFROTIK

LAPORAN PENDAHULUAN

SINDROM NEFROTIK

Medical Concept

A. Pengertian

Merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan fungsi ginjal yang bercirikn

hipoproteinemia, oedema, hiperlipidemia, proteinuri, ascites dan penurunan keluaran

urine.

B. Tanda dan Gejala

Sebagai sebuah sindroma (kumpulan gejala), tanda / gejala penyakit sindroma

nefrotik meliputi :

1. Proteinuria

2. Hipoalbuminemia

3. Hiperkolesterolemia/hiperlipidemia

4. Oedema

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain hematuria, azotemia dan hipertensi

ringan. Proteinuria (85-95%) terjadi sejumlah 10 –15 gram/hari (dalam pemeriksaan

Esbach) . Selama terjadi oedema biasanya BJ Urine meningkat. Mungkin juga terjadi

penurunan faktor IX, Laju endap darah meningkat dan rendahnya kadar kalsium serta

hiperglikemia.

C. Etiologi

Penyebab umum penyakit tidak diketahui; akhir-akhir ini sering dianggap sebagi

suatu bentuk penyakit autoimun. Jadi merupakan reaksi antigen-antibodi. Umumnya

dibagi menjadi 4 kelompok :

1. Sindroma nefrotik bawaan

2. Sindroma nefrotik sekunder

3. Sindroma nefrotik idiopati

4. Glumerulosklerosis fokal segmental

Page 2: ASKEP SINDROM NEFROTIK

D. Patofisiologi

Penyakit nefrotik sindoma biasanya menyerang pada anak-anak pra sekolah. Hingga

saat sebab pasti penyakit tidak ditemukan, tetapi berdasarkan klinis dan onset gejala

yang muncul dapat terbagi menjadi sindroma nefrotik bawaan yang biasanya jarang

terjadi; Bentuk idiopati yang tidak jelas penyebabnya maupun sekunder dari penyakit

lainnya yang dapat ditentukan faktor predisposisinya; seperti pada penyakit malaria

kuartana, Lupus Eritematous Diseminata, Purpura Anafilaktoid, Grumeluronefritis

(akut/kronis) atau sebagai reaksi terhadap hipersensitifitas (terhadap obat)

Nefrotik sindroma idiopatik yang sering juga disebut Minimal Change Nefrotic

Syndrome (MCNS) merupakan bentuk penyakit yang paling umum (90%).

Patogenesis penyakit ini tidak diketahui, tetapi adanya perubahan pada membran

glumerolus menyebabkan peningkatan permeabilitas, yang memungkinkan protein

(terutama albumin) keluar melalui urine (albuminuria). Perpindahan protein keluar

sistem vaskular menyebabkan cairan plasma pindh ke ruang interstitisel, yang

menghasilkan oedema dan hipovolemia. Penurunan volume vaskuler menstimulasi

sistem renin angiotensin, yang memungkinkan sekresi aldosteron dan hormon

antidiuretik (ADH). Aldosteron merangsang peninkatan reabsorbsi tubulus distal

terhadap Natrium dan Air, yang menyebabkan bertambahnya oedema. Hiperlipidemia

dapat terjadi karena lipoprotein memiliki molekul yang lebih berat dibandingkan

albumin sehingga tidak akan hilang dalam urine.

C. Pemeriksaan Diagnostik

1. Uji urine

a. Protein urin – meningkat

b. Urinalisis – cast hialin dan granular, hematuria

c. Dipstick urin – positif untuk protein dan darah

d. Berat jenis urin – meningkat

2. Uji darah

a. Albumin serum – menurun

b. Kolesterol serum – meningkat

c. Hemoglobin dan hematokrit – meningkat (hemokonsetrasi)

d. Laju endap darah (LED) – meningkat

Page 3: ASKEP SINDROM NEFROTIK

e. Elektrolit serum – bervariasi dengan keadaan penyakit perorangan.

3. Uji diagnostic

Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutin

D. Komplikasi

1. Infeksi sekunder mungkin karena kadar imunoglobulin yang rendah akibat

hipoalbuminemia.

2. Shock : terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (< 1 gram/100ml) yang

menyebabkan hipovolemia berat sehingga menyebabkan shock.

3. Trombosis vaskuler : mungkin akibat gangguan sistem koagulasi sehingga terjadi

peninggian fibrinogen plasma.

4. Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan ginjal.

E. Penatalaksanaan

1. Istirahat sampai oedema tinggal sedikit

2. Makanan tinggi protein 3-4g/kgBB/hari, makanan rendah garam

3. Mencegah infeksi

4. Pemberian diuretikum

Page 4: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Nursing Concept

A. Pengkajian.

Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Dalam

mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan proses keperawatan

sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.

Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik (Donna L.

Wong,200 : 550) sebagai berikut :

1. Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya edema

2. Dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat, terutama yang berhubungan dengan

penambahan berat badan saat ini, disfungsi ginjal.

3. Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :

a. Penambahan berat badan

b. Edema

c. Wajah sembab :

1) Khususnya di sekitar mata

2) Timbul pada saat bangun pagi

3) Berkurang di siang hari

d. Pembengkakan abdomen (asites)

e. Kesulitan pernafasan (efusi pleura)

f. Pembengkakan labial (scrotal)

g. Edema mukosa usus yang menyebabkan :

1) Diare

2) Anoreksia

3) Absorbsi usus buruk

h. Pucat kulit ekstrim (sering)

i. Peka rangsang

Page 5: ASKEP SINDROM NEFROTIK

j. Mudah lelah

k. Letargi

l. Tekanan darah normal atau sedikit menurun

m. Kerentanan terhadap infeksi

n. Perubahan urin :

1) Penurunan volume

2) Gelap

3) Berbau buah

4. Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, misalnya

analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa darah

untuk protein serum (total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah

darah merah, natrium serum.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan

dalam jaringan.

2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan

kehilangan protein dan cairan, edema

3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun,

kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.

4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan

pertahanan tubuh.

5. Perubahan nutrisi ; kurang dari kebtuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan

nafsu makan

6. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan

7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan

8. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak yang menderita penyakit

serius

C. Rencana Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan

dalam jaringan dan ruang ketiga.

Page 6: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Tujuan : Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien

mendapatkan volume cairan yang tepat)

Intervensi

a. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.

Rasional : perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian

cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan.

b. Timbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika diindikasikan).

Rasional : mengkaji retensi cairan

c. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau

edema sekitar mata.

Rasional : untuk mengkaji ascites dan karena merupakan sisi umum edema.

d. Atur masukan cairan dengan cermat.

Rasional : agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang dibutuhkan

e. Pantau infus intra vena

Rasional : untuk mempertahankan masukan yang diresepkan

f. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.

Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria

g. Berikan diuretik bila diinstruksikan.

Rasional : untuk memberikan penghilangan sementara dari edema.

2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler)

berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan, edema

Tujuan : Klien tidak menunjukkan kehilangan cairan intravaskuler atau shock

hipovolemik yang diyunjukkan pasien minimum atau tidak ada

Intervensi

a. Pantau tanda-tanda vital

Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan

b. Kaji kualitas dan frekwensi nadi

Rasional : untuk tanda shock hipovolemik

c. Ukur tekanan darah

Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik

d. Laporkan adanya penyimpangan dari normal

Page 7: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan

3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan

tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.

Tujuan : Tidak menunjukkan adanya bukti infeksi

Intervensi

a. Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi

Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif

b. Gunakan teknik mencuci tangan yang baik

Rasional : untuk memutus mata rantai penyebaran infeksi

c. Jaga agar anak tetap hangat dan kering

Rasional : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan

d. Pantau suhu badan

Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi

e. Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi

Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan gejala infeksi

4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan edema, penurunan pertahanan tubuh.

Tujuan : Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan integritas : kemerahan

atau iritasi

Intervensi

a. Berikan perawatan kulit

Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan kulit

b. Hindari pakaian ketat

Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan

c. Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari

Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena gesekan dengan

alat tenun

d. Topang organ edema, seperti skrotum

Rasional : unjtuk menghilangkan aea tekanan

e. Ubah posisi dengan sering ; pertahankan kesejajaran tubuh dengan baik

Page 8: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Rasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan

diam saja

f. Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun tekanan

sesuai kebutuhan

Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus

5. Perubahan nutrisi ; kurang dari kebtuhan tubuh

berhubungan dengan kehilangan nafsu makan

Tujuan : Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal

Intervensi

a. Beri diet yang bergizi

Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya tahan

tubuh anak

b. Batasi natrium selama edema dan trerapi kortikosteroid

Rasional : asupan natrium dapat memperberat edema usus yang menyebabkan

hilangnya nafsu makan anak

c. Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada saat makan

Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan

d. Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya

Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak

e. Beri makanan spesial dan disukai anak

Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan

f. Beri makanan dengan cara yang menarik

Raional : untuk menrangsang nafsu makan anak

6. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan

penampilan

Tujuan : Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan mengikutin

aktivitas yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak.

Intervensi

a. Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan

Rasional : untuk memudahkan koping

b. Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan edema

Page 9: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Rasional : meningkatkan harga diri klien dan mendorong penerimaan terhadap

kondisinya

c. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif

Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi

d. Beri umpan balik posisitf

Rasional : agar anak merasa diterima

7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan

Tujuan : Anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan dan

mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat

Intervensi

a. Pertahankan tirah baring awal bila terjadi edema hebat

Rasional : tirah baring yang sesuai gaya gravitasi dapat menurunkan edema

b. Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi

Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan

c. Rencanakan dan berikan aktivitas tenang

Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang dapat

menyebabkan kelelahan

d. Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah

Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak

e. Berikan periode istirahat tanpa gangguan

Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya

8. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak

yang menderita penyakit serius

Tujuan : Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang adekuat

Intervensi

a. Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukungan

Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluarga

b. Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan

Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala tindakan keperawatan

yang dilakukan

Page 10: ASKEP SINDROM NEFROTIK

c. Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur

dan terapi yang dianjurkan, serta prognosanya

Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan anaknya

d. Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga

tentang penyakit dan terapinya

Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap

e. Ulangi informasi sesering mungkin

Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman

f. Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta responnya

Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai orang yang

terdekat dengan anak

g. Jangan tampak terburu-buru, bila waktunya tidak tepat

Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya.

D. Evaluasi

1. Balance volume cairan (total tubuh)

2. Tidak terjadi kekurangan volume cairan (intravaskuler)

3. Tidak terjadi infeksi

4. Tidak ditemukan kerusakan integritas kulit

5. Kebutuhan nutrisi terpenuhi

6. Tidak terjadi gangguan citra tubuh

7. Toleransi aktifitas

8. Perubahan proses keluarga kearah yang baik

Page 11: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Penyimpangan KDM

Sindrom nefrotik

Reaksi antigen antibody(peradangan pada glomerulus)

Permeabilitas basalis meningkatProtein uria

Hipoalbuminemia

Tekanan osmotic kapiler menurun

Transudasi kedalam intertisium

Hipovolemia

ADH meningkat, GFR menurun, RPF menurun

Aldosteron meningkat

Retensi Na+ & H2O

Edema

Kelebihan volume cairan

Perubahan status kesehatan

Kurang informasi

Kurang pengetahuan

Stressor pada keluarga

Cemas

Prosedur invasive

Merusak jaringan

Port d’entry

Daya taha tubuh menurun

Risiko tinggi infeksi

Page 12: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Daftar Pustaka

Betz, Cecily L dan Sowden, Linda L. 2002.Keperawatan Pediatrik, Edisi 3,EGC : Jakarta

Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Media Aesculapius : Jakarta

Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8,

Volume 2, EGC : Jakarta

Suriadi & Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan Anak, Edisi 1, Fajar Interpratama :

Jakarta

Wong,L. Donna, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi 4, EGC : Jakarta

Page 13: ASKEP SINDROM NEFROTIK

Asuhan Keperawatan Pada Bayi An “A” Dengan Sindrom Nefrotik

Di Ruang Perawatan Anak RSUD Salewangan Kab. Maros

Ruang : Perawatan Anak

No Register : 023142

Tanggal / Jam MRS : 04 Mei 2009 / 11.05 WITA

Anamnese diperoleh dari : Orang tua bayi (Ibu Klien).

Tanggal pengkajian : 04 Mei 2009

I. BIODATA KLIEN

A. Identitas klien

1. Nama : An.“ A”

2. Tempat tgl lahir/usia : Kariango, 02-11-1999/10 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Suku : Bugis

5. Agama : Islam

6. Pendidikan : SD

7. Alamat : Dusun Pannasakkang Kec. Tanralili

Page 14: ASKEP SINDROM NEFROTIK

8. Diagnosa Medik : SN

B. Identitas orang tua

1. Ayah

a. Nama : Tn “H”

b. Usia : 30 tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Wiraswasta

e. Agama : Islam

f. Alamat : Dusun Pannasakkang Kec. Tanralili

2. Ibu

a. Nama : Ny. “I”

b. Usia : 28 tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : IRT

e. Agama : Islam

f. Alamat : Dusun Pannasakkang Kec. Tanralili

II. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan sekarang

a. Keluhan utama

Klien masuk dengan keluhan bengkak pada bagian wajah

b. Riwayat keluhan

Ibu klien mengatakan bengkak pada wajah, dialami sejak 3 hari yang lalu.

Bengkak pada wajah muncul disekitar mata dan pipi terutama pada pagi

Page 15: ASKEP SINDROM NEFROTIK

hari, bengkak juga ditemukan pada bagian tubuh yang lain. Disertai

dengan demam selama beberapa sebelum masuk rumah sakit.

2. Riwayat kesehatan lalu

Klien pernah menderita penyakit, diare, demam, batuk dan influenza. Klien

sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak sedang

mengkonsumsi obat-obat tertentu.

3. Riwayat kesehatan keluarga (Genogram 3 generasi)

GI :

GII :

GIII :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

30 28

16 14 10

Page 16: ASKEP SINDROM NEFROTIK

: Serumah

: Meningal

: Hubungan perkawinan

: Hubungan sedarah

? : Umur tidak di ketahui

GI : Kedua kakek / nenek klien masih hidup

GII : Kedua orang tua klien masih hidup, pola hubungan keluarga harmonis,

pengambilan keputusan dengan musyawarah, orang tua tidak memiliki

riwayat penyakit yang sama dengan anaknya.

GIII : Klien adalah anak ketiga dari tiga orang bersaudara, tidak ada saudara

kandung yang menderita penyakit yang sama dengan klien

4. Riwayat imunisasi

No. Jenis Imunisasi Waktu Pemberian (Usia

Anak)

Reaksi Setelah Pemberian

1.

2.

3.

4.

5.

BCG

DPT (I,II,III)

Polio (I,II,III,IV)

Campak

Hepatitis B.

1 bulan

( 3, 5, 6) bulan

(lahir, 4,5,6,18) bulan

7 bulan

lahir

Demam

Demam

-

-

-

5. Riwayat tumbuh kembang

a. Pertumbuhan fisik

1) Berat badan : 25 Kg

Page 17: ASKEP SINDROM NEFROTIK

2) Tinggi badan :128 cm

b. Perkembangan tiap tahap

Usia anak mulai :

1) Berguling : 5 bulan

2) Duduk : 7 bulan

3) Merangkak : 8,5 bulan

4) Berdiri : 9 bulan

5) Berjalan : 1,5 tahun

6) Senyum kepada orang lain pertama kali : ibu klien mengatakan lupa

7) Bicara pertama kali : ibu mengatakan lupa

8) Berpakaian tanpa bantuan : orang tua lupa

6. Riwayat nutrisi

a. Pemberian ASI

Klien diberikan ASI oleh ibunya begitu klien lahir. Cara pemberian ; setiap

kali mau dan menangis. ASI diberikan selama 2 tahun.

b. Pemberian susu formula

1) Ibu klien mengatakan anaknya diberikan susu formula 1 sampai dengan

2 kali dalam sehari.

2) Cara pemberian : ibu klien mengatakan menggunakan dot.

c. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia saat ini

Page 18: ASKEP SINDROM NEFROTIK

7. Riwayat psikososial

Klien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya, jarak tempat tinggal dengan

sekolah kira-kira sekitar 1 km sehingga klien biasanya di antar oleh orang

tuanya. Ketika pulang dari sekolah, biasanya anak bermain dengan anak-anak

yang ada ditetangganya, kecuali klien sedang sakit biasanya kedua orang

tuanya melarang untuk bermain di luar rumah. Klien sangat disayangi oleh

kedua orang tuanya begitupun kedua kakak kandungnya.

8. Riwayat spiritual

Kepala keluarga dan anggota keluarga sangat rajin beribadah. Disamping itu

bila ada kegiataan keagamaan anggota keluarga bisanya terlibat.

No Usia Jenis makanan Lama pemberian

1.

2.

3.

0-6 bulan

6-12

bulan

2 tahun

sampai

Saat ini

ASI

ASI + Bubur +

Ikan

Nasi + Ikan +

Sayur (Buah

kadang-kadang)

Asi diberikan sampai usia 2 tahun

Sampai usia 1 tahun

Page 19: ASKEP SINDROM NEFROTIK

9. Riwayat Hospitalisasi

a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

Klien dibawah kerumah sakit oleh kedua orang tuanya karena cemas

dengan kondisi yang dialami oleh anaknya yang sudah berapa hari demam

dan timbul bengkak di sekitar wajah selama 3 hari. Dokter memberikan

penjelasan mengenai kondisi anaknya akan tetapi kedua orang tua klien

tampaknya belum mengerti karena masih sering bertanya mengenai

anaknya baik kepada dokter maupun perawat yang bertugas.

b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Klien menanyakan kepada orang tuanya kenapa ia dibawa kerumah sakit,

klien juga merasa takut untuk menjalani perawatan dan merasa bosan

kareana tidak ada teman untuk bermain

10. Aktivitas sehari-hari

a. Nutrisi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Selera makan Baik Kurang

2 Menu makan Nasi + lauk pauk Sesuai dengan diet dan

terapi.

3 Frekuensi makan 3 kali sehari Sesuai jadwal pemberian

makanan di rumah sakit.

4 Makanan pantangan Tidak ada Makanan rendah garam

Page 20: ASKEP SINDROM NEFROTIK

5 Pembatasan pola makan Tidak ada Pola makan diatur sesuai

dengan diet

6 Cara makan Makan sendiri dan

terkadang disuapi ibu

Disuapi ibunya.

7 Ritual saat makan Saat makan tidak boleh

bercerita

Tidak ada

b. Cairan

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Jenis minum Air putih dan terkadang

the atau susu

Air putih

2 Frekuensi minum Setelah makan dan

bermain

Setelah makan

3 Kebutuhan cairan 1500-2000 ml/hari Kurang lebih 1500

ml/hari

4 Cara pemenuhan Minum Minum

c. Eliminasi (BAK/BAB)

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Tempat pembuangan WC rumah WC rumah Sakit

2 Frekuensi (waktu) PSM Tidak teratur

3 Konsistensi Padat/cair Padat

4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada

5 Penggunaan obat

pencahar

Tidak pernah Tidak pernah

Page 21: ASKEP SINDROM NEFROTIK

d. Istirahat tidur

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Jam tidur :a. Siangb. Malam

13.00-14.30wita. 20.30-05.30 wita.

Tidak teratur

2 Pola tidur Siang dan malam PSM

3 Kebiasaan sebelum

tidur

Tidak ada Tidak ada

4 Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

e. Olahraga

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Program olah raga Tidak ada Tidak ada

2 Jenis dan frekuensi

olah raga

Tidak ada Tidak ada

3 Kondisi Tidak ada Tidak ada

f. Personal hygiene

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Mandi :

a. Cara mandi

b. Frekuensi

c. Alat mandi

Mandi sendiri

2 kali/hari

Air dan sabun mandi

Mandi lap basah

2 kali/hari

Air hangat dan

waslam

2 Cuci rambut :

a. Frekuensi

b. Cara Seperlunya

Dilakukan sendiri

Tidak pernah

Page 22: ASKEP SINDROM NEFROTIK

3 Gosok gigi :

a. Frekuensi

b. Cara +2 kali sehari

Dilakukan sendiri

Kadang-kadang

Dibantu oleh ibu

4 Gunting kuku :

a. Frekuensi

b. Cara1 x dalam seminggu

Dibantu oleh ibu

Belum pernah

g. Aktivitas

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Kegiatan sehari-hari Sekolah dan bermain Terbaring

2 Pengaturan jadwal

harian

Tidak ada Tidak ada

3 Penggunaan alat

Bantu aktifitas

Tidak ada Tidak ada

4 Kesulitan pergerakan

tubuh

Tidak ada Tidak ada

h. Rekreasi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1 Perasaan saat sekolah Senang Sedih karena tidak

bisa kesekolah

2 Waktu luang Bermain Istirahat

3 Perasaan setelah

rekreasi

Senang Tidak ada rekreasi

4 Waktu senggang

keluarga

Berkumpul Dikunjungi

Page 23: ASKEP SINDROM NEFROTIK

5 Kegiatan hari libur Bermain dan terkadang

membantu orang tua

Istirahat

11. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : klien tampak lemah

b. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 140/100 mmHg

2) S u h u : 37 °C/Axilla

3) N a d i : 92 x/menit/reguler/radialis

4) Pernapasan : 28 x/menit

c. Antropometri

1) Tinggi Badan : 128 cm

2) Berat Badan : 25 kg

3) Lingkar lengan atas : 20 cm

4) Lingkar kepala : 53 cm

5) Lingkar dada : 65 cm

6) Lingkar perut : 58 cm

d. Sistem Pernapasan

Hidung : simetris antara kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung,

sekret, epistaksis dan polip pada hidung. Leher : tidak ada pembesaran pada

kelenajar dan massa tumor. Dada : bentuk dada normal, gerakan dada simetris

kiri dan kanan, tidak ada retraksi, tidak tampak adanya penggunaan otot bantu

pernapasan, suara napas bronkhovesikuler, tidak ada clubbing finger.

Page 24: ASKEP SINDROM NEFROTIK

e. Sistem Kardiovaskuler

Conjungtiva anemis, bibir pucat, arteri carotis kuat, tekanan vena jugularis

tidak meningkat. Ukuran jantung normal, IC tidak tampak, suara jantung S1

dan S2 kesan murni, capillary refilling time < 2 detik.

f. Sistem Pencernaan

Sklera : tidak ada ikterus. Mulut : tidak terdapat stomatitis dan

labiopalatoskizis, jumlah gigi 28 buah, caries tidak ada, kemampuan menelan

baik. Gaster : tidak kembung, tidak nyeri dan peristaltik tidak tampak

meningkat, hati, lien, ginjal tidak teraba.

g. Sistem Indra

Mata; kelopak mata edema, alis/bulu mata tidak mudah rontok/tercabut,

visus tidak dilakukan, lapang pandang kesan normal. Hidung: penciuman

baik, tidak ada perih dihidung yang dirasakan, tidak pernah trauma dan

mimisan, tidak ada sekret yang menghalangi penciuman. Telinga; kanal

auditoris bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran kesan normal.

h. Sistem saraf

1) Status cerebral

a) Status mental : orientasi baik, daya ingat baik, klien kooperatif pada

saat pemeriksaan dan menjawab segala pertanyaan sesuai

perkembangan dan usianya.

Bahasa verbalnya baik.

b) Kesadaran : eyes 4 (membuka mata spontan), motorik 6 (bergerak

mengikuti perintah), verbal 5 (berbicara normal).

Page 25: ASKEP SINDROM NEFROTIK

c) Bicara spontan; menjawab sesuai pertanyaan yang diberikan.

2) Fungsi cranial

a) N I : Baik

b) N II : Visus : tidak dilakukan pemeriksaan.

Lapang pandang : Klien dapat menggerakkan bola

mata.

c) N III, IV, VI : Gerakan bola mata baik.

d) N V : Sensorik : kesan baik.

Motorik : dapat terlihat otot-ototnya saat bergerak.

e) N VII : Sensorik : kesan baik.

Otonom : pada wajah, pipi kiri dan kanan simetris.

Motorik : tidak ada kelumpuhan pada wajah.

f) N VIII : Pendengaran : baik

Keseimbangan : tidak dilakukan

g) N XI : Tidak dikaji

h) N X : Gerakan ovula tidak dikaji

i) N XI : Tidak dikaji

j) N XII : Posisi lidah simetris

Klien dapat mengeluarkan lidahnya sendiri

3) Fungsi Motorik : Massa otot : Normal

Tonus otot : Normal terdapat tahanan pasif yang ringan

minimal dan halus.

Kekuatan otot : Ada kekuatan kontraksi penuh (5).

Page 26: ASKEP SINDROM NEFROTIK

4) Fungsi Sensorik : Suhu (dapat membedakan suhu panas dan dingin),

nyeri (dapat merasakan nyeri), getaran, posisi, diskriminasi (kesan

normal/tidak ditemukan adanya kelainan).

5) Fungsi Cerebellum: Koordinasi, keseimbangan kesan normal.

6) Refleks : Bisep, trisep, patella, kesan normal.

7) Rangsang meningen : laseque,bruzinki I/II, kernig sign (-).

i. Sistem Muskuloskeletal

Kepala; bentuk kepala normosephalus, tidak kaku dan tidak ada nyeri.

Vertebrae; tidak ditemukan adanya scoliosis, lordosis, kyposis. Gerakan

fleksibel, ROM aktif. Pelvis; gaya jalan seimbang, gerakan dan ROM aktif.

Lutut tidak bengkak, tidak ada kekakuan, gerakan aktif. Kaki tidak bengkak,

gerakan aktif, kemampuan jalan baik, tidak ada tanda tarikan. Tangan tidak

bengkak, gerakan dan ROM aktif.

j. Sistem Integumen

Warna kulit sawo matang, temperatur hangat, kering, bulu kulit kurang, ada

tai lalat, tidak ada ruam.Rambut; warna hitam, lurus, tidak mudah dicabut.

Kuku; permukaan kuku rata/bersih, tidak mudah patah.

k. Sistem Endrokin

Kelenjar thyroid; tidak nampak dan teraba tidak ada pembesaran. Ekskresi

urine biasa, tidak ada polidipsi dan poliphagi. suhu tubuh sering tidak

seimbang, tidak ada keringat berlebihan, tidak ada riwayat bekas air seni

dikelilingi semut.

Page 27: ASKEP SINDROM NEFROTIK

l. Sistem Reproduksi

Tidak dilakukan pemeriksaan.

m. Sistem perkemihan

Ditemukan adanya edema palpebra, urine warna merah pekat, tidak

ditemukan adanya nokturia, dysuria, kencing batu, hematuria.

n. Sistem Imun

Klien alergi terhadap perubahan cuaca terutama cuaca dingin. Penyakit yang

berhubungan dengan perubahan cuaca yaitu influenza.

12. Pemeriksaan tingkat perkembangan

Pemeriksaan tingkat perkembangan anak 6 tahun keatas yaitu :

a. Perkembangan kognitif : klien mampu berpikir secara cepat sesuai tingkat

perkembangannya.

b. Perkembangan Psikoseksual : Klien merasa malu untuk diperiksa pada daerah

genitalianya.

c. Perkembangan Psikososial : Klien memiliki kawan yang banyak baik di

rumah maupun disekolah, cepat mendapatkan kawan bermain.

13. Diagnostik tes

a. Laboratorium

1) Darah : (belum dilakukan pemeriksaan)

2) Urine : (belum dilakukan pemeriksaan)

b. Ro Photo (tidak dilakukan)

c. CT Scan (tidak dilakukan)

d. MRI, USG, EEG, ECG, dll (tidak dilakukan)

Page 28: ASKEP SINDROM NEFROTIK

14. Terapi saat ini

a. Masuk Ruang anak : Glukosa 5% 6 tts/menit.

b. Obat-obatan :

1) Ampicillin 500 mg/IV/8 jam

2) Chlorbitok 500 mg/IV/8 jam

3) Lasix 2 mg/IV/12 jam