askep pada anak dengan masalah keganasan dan hiv.pptx

Upload: bradonheat

Post on 09-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Askep pada anak dengan masalah keganasan dan HIV/AIDS

Askep pada anak dengan masalah keganasan dan HIV/AIDSDi susun oleh : kelompok 3OSTEOSARKOMA

Definisi Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang. Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu tumor tulang. Tumor-tumor tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan remaja-remaja dan lebih kurang umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua. Kanker yang melibatkan tulang pada dewasa-dewasa yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran metastasis dari tumor yang lain.

Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang yang paling umum termasuk osteosarcoma, Ewings sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma.

EtiologiPenyebab kanker tulang memang tidak diketahui secara pasti. Namun dari beberapa bukti yang ada tampaknya kemungkinan bahwa penyakit ini diturunkan besar sekali. Setiap tubuh manusia mengandung sel kanker. Agar sel kanker tidak mengganas, gaya hidup perlu dijaga.PatofisiologiKanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya.Manifestasi KlinisGejalakanker tulangyang paling sering dialami adalah nyeri. Sejalan dengan pertumbuhan tumor, bisa juga terjadi pembengkakkan, dan pergerakan yang terbatas. Tumor di tungkai akan menyebabkan penderita berjalan timpang. Sedangkan tumor di lengan akan menyebabkan nyeri ketika lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu.

KomplikasiRisiko-risiko utama yang berhubungan dengan operasi termasuk infeksi, kekambuhan dari kanker, dan luka pada jaringan-jaringan yang mengelilinginya. Dalam rangka untuk mengangkat seluruh kanker dan mengurangi risiko kekambuhan, beberapa jaringan normal yang mengelilinginya harus juga diangkat.

PenatalaksanaanSama seperti penyakit lainnya yang mempunyai tingkat stadium, begitu pun dengan kanker tulang. Pada kanker tulang, ada yang berkembang lambat. Yang ini dinamakanlow grade.Sedangkan yang perkembangannya menyebar secara cepat dan dapat menyerang organ lain dinamakanhigh grade.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK OSTEOSARKOMA

PengkajianAnamnesa Pemeriksaan fisik Palpasi dengan lembut : ukuran dan pembengkakan jaringan lunak yang diakibatkannya dan nyeri tekan dicatat Status neurovaskuler dan gerakan ekstremitas Mobilitas dan kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari

DiagnosaGangguan rasa nyaman: nyeri akut dan kronis berhubungan dengan proses perjalanan penyakit (nyeri yang timbul ketika kanker mulai tumbuh)Disorganisasi perilaku bayi b.d nyeri akut pada vertebrae Resiko cedera: fraktur patologis ditandai dengan faktor resiko osteosarkomaAnsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai prosedur pembedahan dan proses penyakitResiko intoleransi aktifitas ditandai dengan prosedur pembedahanKoping keluarga tidak efektif b.d kurang pengetahuan, persepsi tentang proses penyakit

Intervensi Dx 1Gangguan rasa nyaman: nyeri akut dan kronis berhubung-an dengan proses perjalanan penyakit (nyeri yang timbul ketika kanker mulai tumbuh)

Kriteria hasil :Pasien/ anak akan menunjuk-kan nyeri: efek merusak, dengan indikasi seperti: penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, terganggu-nya tidurMenunjuk-kan tingkat nyeri (skala 0-10)IntervensiTentukan lokasi, inten-sitas dan karakteristik nyeri, perhatikan isya-rat verbal dan non verbal seperti meringisBerikan informasi dan petunjuk antisipasi mengenai penyebab ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat.Evaluasi tekanan darah dan nadi, perhatikan perubahan perilakuUbah posisi pasien, gunakan teknik pernapasan dan relaksasiAjarkan napas dalamLibatkan keluargaAjarkan pasien manajemen nyeriKolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi

TUMOR WILMS ( KANGKER GINJAL)

DefinisiTumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak-anak. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa

Etiologi Neoplasma ganas ini termasuk tumor embrional, yang mengandung bermacam komponen dan jaringan, semua berasal dari mesoderm. Nama lainnya adalah adenomyosarooma embrional carcinoma, embryonal mixed tumor. Merupakan 20-25% dari semua tumor ganas pada anak-anak, dan frekuensinya no 2 setelah neuroblastoma, namun hanya 5% dari semua tumor ginjal ganas. Afrekuensi pada laki-laki dan wanita sama. Biasanya di ketahui pada umur 2-3 tahun, sebagai tumor abdomen yang asimtomatik. Dapat menjadi bilateral.kadang-kadang disertai hematuri dan anemia.

Patofisiologi Tumor Wilms tersusun dari jaringan blastema metanefrik primitif. Disamping itu tumor ini sering mengandung jaringan yang tidak biasanya terdapat pada metanefron normal, misalnya jaringan tulang, tulang rawan dan epitel skuamous.Gambaran histologik yang sangat beragam merupakan suatu ciri dari tumor Wilms. Gambaran klasik tumor Wilms bersifat trifasik, termasuk sel epitel blastema dan stroma. The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi 4 stadium tumor Wilms, yaitu :Stadium ITumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di reseksi dengan lengkap.Stadium IITumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat direseksi dengan lengkap.Stadium IIITumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum dan lain-lain.Stadium IVTumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang.

Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk

Gejala Tumor WilmsTumor Wilms mungkin tidak terdeteksi sejak awal karena dapat tumbuh besar tanpa menimbulkan rasa sakit. Ketika besar, umumnya tumor ini berhasil diketahui sebelum memiliki kesempatan untuk menyebar (metastasize) ke bagian tubuh lainnya.

Anak-anak yang terserang dapat memiliki gejala:Perut bengkakTerdapat suatu gumpalan dalam perut yang dapat dirasakanDemamDarah dalam urinNafsu makan berkurangTekanan darah tinggiSembelitNyeri PerutMual

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TUMOR WILMS

Pengkajian

Identitas Klien Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging,bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanya satu hari pertama sakit.Pengkajian fisikPengkajian PerpolaPola nutrisidan metabolik:Pola eliminasi :Pola Aktifitas dan latihan :Polatidur dan istirahat :Persepsi diri :Hubungan peran :

Diagnosa keperawatan yang bisa muncul

Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketigaPerubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairanNyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan

Rencana KeperawatanDx 1 Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalamjaringan dan ruang ketiga.

Tujuan :Pasien tidak menunjukan bukti-bukti akumulasi cairan atau akumulasi cairan yang ditujukan pasien minimum Pasien mendapat volume cairan yang tepatIntervensiCatat intake dan output secara akuratKaji perubahan edema danPembesaran abdomensetiap hari ,Timbang BB tiap hari dalam skala yang samaUji urin untuk berat jenis, albuminAtur masukan cairan dengan cermat Berikan diuretik sesuai orderdari tim medis

LEUKIMIA

DEFENISIPenyakit neoplastik yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel sel hematopietik.(Sylvia&Lorraine,1992)Proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal.(Brunner&Suddarth,1996)Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).

ETIOLOGIEtiologi pasti dari leukemia ini belum diketahui. Leukemia, sama halnya dengan kanker lainnya, terjadi karena mutasi somatic pada DNA yang mengaktifkan onkogenesis atau menonaktifkan gen suppressor tumor, dan menganggu regulasi dari kematian sel, diferensiasi atau divisi.

KLASIFIKASILeukemia Mielogenus/Mieloblastik AkutLeukemia Mielogenus/Mieloblastik KronisLeukemia Limfositik KronisLuekemia Limfositik Akut

PATOFISIOLOGILeukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan koloni sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK LEUKIMIA

PENGKAJIAN Identitas PasienKeluhan UtamaRiwayat Kehamilan dan KelahiranRiwayat Kesehatan DahuluRiwayat Kesehatan Saat IniRiwayat Kesehatan KeluargaRiwayat Tumbuh KembangRiwayat SosialPemeriksaan FisikPemeriksaan Tumbuh KembangPemeriksaan PsikososialPemeriksaan SpritualPemeriksaan PenunjangKebutuhan Dasar Sehari-hari

Diagnosa keperawatanGangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat.Resiko infeksi b.d inadekuat pertahanan sekunder atau penurunan respon kekebalan.Ketidakefektivan penatalaksanaan program terapeutik b.d kompleksitas program pengobatan

DIAGNOSA 1 : Resiko tinggi terhadap infeksi b/d inadekuat pertahanan sekunder atau penurunan respon kekebalan.Tujuan : Terbebas dari tanda dan gejala infeksiMenunjukkan higiene pribadi yang adekuatMengindikasikan status gastrointestinal, pernafasan, dan imun dalam batas normalMenggambarkan faktor yang menunjang penularan infeksi Melaporkan tanda dan gejala infeksi serta mengikuti prosedur pernafasan dan pemantauan

Intervensi :Istirahatkan klien pada ruangan khusus/ isolasiRasional :dengan mengistirahatkan pada ruangan isolasi dapaT menghindari terkontaminasi dengan klien sehingga infeksi dapat dicegah. Anjurkan klien atau orang tua untuk memelihara kebersihan diri dan lingkungan klien Rasional:dengan memelihara kebersihan diri dan lingkungan dapat menghambat perkembangbiakan kuman.Laporkan segera adanya tanda-tanda infeksiRasional : hindari keterlambatan pengobatan.Tindakan kepatuhan terhadap therapi ABRasional : untuk mencegah dan pengobatan infeksiHIV/AIDS

DefinisiAIDS (Acquired immunodeficiency syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency virus (HIV). (Mansjoer, 2000:162)AIDS adalah Runtuhnya benteng pertahanan tubuh yaitu system kekebalan alamiah melawan bibit penyakit runtuh oleh virus HIV, yaitu dengan hancurnya sel limfosit T (sel-T). (Tambayong, J:2000)Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh retrovirus (HIV) yang dapat mempermudah terkena berbagai infeksi seperti bakteri, jamur, parasit dan virus.

EtiologiHIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang melekat dan memasuki limfosit T helper CD4+. Virus tersebut menginfeksi limfosit CD4+ dan sel-sel imunologik lain dan orang itu mengalami destruksi sel CD4+ secara bertahap (Betz dan Sowden, 2002). Infeksi HIV disebabkan oleh masuknya virus yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke dalam tubuh manusia (Pustekkom, 2005).

PatofisiologiHIV secara khusus menginfeksi limfosit dengan antigen permukaan CD4, yang bekerja sebagai reseptor viral. Subset limfosit ini, yang mencakup limfosit penolong dengan peran kritis dalam mempertahankan responsivitas imun, juga meperlihatkan pengurangan bertahap bersamaan dengan perkembangan penyakit. Mekanisme infeksi HIV yang menyebabkan penurunan sel CD4Manifestasi KlinikDengan sedikit pengecualian, bayi dengan infeksi HIV perinatal secara klinis dan imunologis normal saat lahir. Kelainan fungsi imun yang secara klinis tidak tampak sering mendahului gejala-gejala terkait HIV, meskipun penilaian imunologik bayi beresiko dipersulit oleh beberapa factor unik. Pertama, parameter spesifik usia untuk hitung limfosit CD4 dan resiko CD4/CD8 memperlihatkan jumlah CD4 absolut yang lebih tinggi dan kisaran yang lebih lebar pada awalmasa bayi, diikuti penurunan terhadap pada beberapa tahun pertama.Pemeriksaan PenunjangMenurut Hidayat (2008) diagnosis HIV dapat tegakkan dengan menguji HIV. Tes ini meliputi tes Elisa, latex agglutination dan western blot. Penilaian Elisa dan latex agglutination dilakukan untuk mengidentifikasi adanya infeksi HIV atau tidak, bila dikatakan positif HIV harus dipastikan dengan tes western blot. Tes lain adalah dengan cara menguji antigen HIV, yaitu tes antigen P 24 (polymerase chain reaction) atau PCR. Bila pemeriksaan pada kulit, maka dideteksi dengan tes antibodi (biasanya digunakan pada bayi lahir dengan ibu HIV.

DiagnosisDiagnosis awal bayi yang terinfeksi sangat diinginkan, tetapi pengenalan awal bayi yang beresiko HIV lebih penting. Hanya jika infeksi HIV pada perempuan hamil teridentifikasi, terhadap kesempatan untuk mengubah ibu dan bayi secara cepat dengan terapi antiviral atau preventif. Oleh karena itu uji dan konseling HIV harus menjadi bagian rutin pada perawatan kehamilan.

KomplikasiOral LesiNeurologikGastrointestinalSensorikDermatologikRespirasi

Pemeriksaan PenunjangTes untuk diagnosa infeksi HIV :ELISA (positif; hasil tes yang positif dipastikan dengan western blot)Western blot (positif)P24 antigen test (positif untuk protein virus yang bebas)Kultur HIV(positif; kalau dua kali uji-kadar secara berturut-turut mendeteksi enzim reverse transcriptase atau antigen p24 dengan kadar yang meningkat)

Tes untuk deteksi gangguan system imun.LED (normal namun perlahan-lahan akan mengalami penurunan)CD4 limfosit (menurun; mengalami penurunan kemampuan untuk bereaksi terhadap antigen)Rasio CD4/CD8 limfosit (menurun)Serum mikroglobulin B2 (meningkat bersamaan dengan berlanjutnya penyakit).Kadar immunoglobulin (meningkatAsuhan keperawatan pada anak HIV/AIDS

PengkajianRiwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.Penampilan umum : pucat, kelaparan.Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, sulit tidur.Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan perasaan takut, cemas, meringis.Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati, withdrawl, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.

lanjutanHEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia, epsitaksis.Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness.Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot Bantu pernapasan, batuk produktif atau non produktif.GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.Gu : lesi atau eksudat pada genital,15. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.

Diagnosa keperawatanKekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihResiko terhadap infeksi b.d imunodefisiensiResiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.Diare berhubungan dengan infeksi GITidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang orang dicintai.

Dx 1:Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihTujuan : mempertahankan hidrasi cairan yang dibuktikan oleh normalnya kadar elektrolitKriteria hasil : Terpenuhinya kebutuhan cairan secara adekuatDefekasi kembali normal, maksimal 2x sehari

IntervensiMandiri selang makanan atau IV. Kaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa hausPantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hariHilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/ makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.Berikan makanan yang membuat pasien berselera.Kolaborasi Berikan obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.Berikan cairan/elektrolit melalui

Terima kasih