askep ansietas_2015

62
ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG PADA KLIEN DG ANSIETAS ANSIETAS Eyet Hidayat, Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J. SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.

Upload: eyet-hidayat

Post on 15-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Ansietas_2015

ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAKEPERAWATAN PADA KLIEN N PADA KLIEN DG ANSIETASDG ANSIETAS

Eyet Hidayat, Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.

Page 2: Askep Ansietas_2015

Pengertian AnsietasPengertian Ansietas Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu

yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).

Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.

Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.

Manusia mulai merasakan sejak bayi Berhenti kalau mati.

Page 3: Askep Ansietas_2015

Karakteristik AnsietasKarakteristik Ansietas Mpk emosi dan bersifat subyektif. Sumber tdk jelas (takut ~ sumber

jelas). Bisa ditularkan Terjadi akibat adanya ancaman

pada harga diri, identitas diri. Perlu adanya keseimbangan

antara keberanian dan kecemasan

Page 4: Askep Ansietas_2015

ADAPTIF MALADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat panik

(Peplau dlm SS’87)CEMAS RINGAN

•Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan.•Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas

lingkungan yg memberikan stimulus.•Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan.

•Serta mampu menyelesaikan masalah.•Cemas tahap i memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan

kreatifitas indiv.

5

Page 5: Askep Ansietas_2015

Gejala pada cemas ringan

FISIOLOGIS :Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatandan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibirbergetar, Kedutan otot muka/wajah.

PERILAKU:Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang, banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.

AFEKTIF :Perasaan khawatir, malu, takut

KOGNITIF :Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian padamasalah.

6

Page 6: Askep Ansietas_2015

CEMAS SEDANG

Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebihmenyempit indiv tdk. dapat mempersepsikan semua rangsang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan berkurang,tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv memusatkanpada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya.Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detailatau mendalam.

Gejala pada Cemas Sedang

Affektif :Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol emosi,perasaantidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman. 7

Page 7: Askep Ansietas_2015

FISIOLOGIS :Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkanyg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.

PERILAKU :Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur

KOGNITIF :Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikirtidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukaruntuk membuat keputusan.

8

Page 8: Askep Ansietas_2015

CEMAS BERAT

Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehinggatak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuatkaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah.

P A N I K

Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikirtidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.

Page 9: Askep Ansietas_2015

GEJALA PADA CEMAS BERAT SAMPAI PANIK

FISOLOGISNapas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensipusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuhgemetar, ekspresi wajah tegang.

PERILAKUkemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyakbicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makinmeningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluarkesadaran & sulit tidur.

10

Page 10: Askep Ansietas_2015

AFFEKTIFTakut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasakaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.

KOGNITIFLapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuatkeputusan.

11

Page 11: Askep Ansietas_2015

PengkajianPengkajian

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Mekanisme Koping Perilaku

ASKEP KLIEN KECEMASAN

Page 12: Askep Ansietas_2015

Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik

elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.

2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.

Page 13: Askep Ansietas_2015

Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat

frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)

Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.

Page 14: Askep Ansietas_2015

Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi Keadaan biologis: dpt dipengaruhi

dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.

Page 15: Askep Ansietas_2015

Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan

fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.

Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.

Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.

Page 16: Askep Ansietas_2015

PerilakuPerilaku Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui

perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.

Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit

Perilaku: motorik, afektif, kognitif

Page 17: Askep Ansietas_2015

Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-

debar, TD, pinsan, TD, N . Pernafasan: P, nafas pendek, dada

sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.

Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.

Page 18: Askep Ansietas_2015

Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas Gastrointestinal: hilang nafsu makan,

menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.

Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.

Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

Page 19: Askep Ansietas_2015

Respon PerilakuRespon Perilaku Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,

sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.

Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.

Page 20: Askep Ansietas_2015

Respon PerilakuRespon Perilaku Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,

takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

Page 21: Askep Ansietas_2015

Mekanisme KopingMekanisme Koping1. Task Oriented (orientasi pd tugas)

Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.

Realistis memenuhi tuntutan situasi stres Disadari dan berorientasi pd tindakan Berupa reaksi: melawan (mengatasi

rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)

Page 22: Askep Ansietas_2015

Mekanisme KopingMekanisme Koping

2. Ego oriented: Task oriented tdk selalu berhasil Melindungi “self” Berguna pd ansietas ringan ~ sedang Melindungi dr perasaan inadequacy

dan buruk Berupa penggunaan mekanisme

pertahanan diri (defens mechanism)

Page 23: Askep Ansietas_2015

Defens MechanismDefens Mechanism Kompensasi Denial Displacement Disosiasi Identifikasi Intelektualisasi Introyeksi Isolasi

Proyeksi Rasionalisasi Reaksi formasi Regresi

Page 24: Askep Ansietas_2015

KompensasiProses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg secara tegas menekankan keistimewaan sebuah aset dengan mencari penghargaan satu bidang apabila gagal dlm mencapai bidang ttt.CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba untuk mengatasinya dg bertindak agresif dlm usahanya.

DenialMenghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk mengakui kenyataan mekanisme paling pri,mitifCONTOH : Ny.SR diberitahu hasil biopsi PYDR adanya keganasan,Dia menyangkal bahwa tak ada /tidak pernah dilakukan biopsi.

EGO ORIENTED REACTIONMEKANISME PERTAHANAN EGO :

Page 25: Askep Ansietas_2015

DISPLACEMENTDISPLACEMENTPemindahan emosi s’orang pada objek yg netral atau kurang membahayakanCONTOH : Jhoni kena marah Ibunya, karena kesal dia bermain perang-perangan pada bonekanya

DISOSIASIPemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses jiwa dg identitas dirinya

CONTOH :Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia tak mampu menjelaskan siapa dia dan dimana ia tinggal/bekerja.

Page 26: Askep Ansietas_2015

IDENTIFIKASISuatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia kagumi dg mengambil pemikiran/selera orang tsb.CONTOH: Moh. Alex merubah model rambutnya menyerupai dosen KDM yang ia kagumi

INTELEKTUALISASIP’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan untuk menghindari pengalaman yg mengganggu perasaannya.

CONTOH : S’orang yg merasa cemas naik eskalator di TOSERBA ia menjelaskan sedang hemat uang, shg tdk pergi ke tempat tersebut

Page 27: Askep Ansietas_2015

INTROYEKSITipe identifikasi yg kuat dimana s’orang memasukkan kualitas atau nilai dari orang/kelompok lain ke struktur egonya. Merup mekanisme paling dini pada anak & penting dlm membina hati nurani CONTOH : Jordy umur 8 th (meniru ibunya) mengatakan kpd adiknya yg berumur 3 th, agar jangan mencorat-coret buku, lihat saja gambarnya yg bagus-bagus.

ISOLASIMemisahkan komponen emosional dari sebuah pemikiran, yang mungkin hanya sementara/lamaCONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah mayat, tanpa merasa terganggu oleh pikiran akan kematian

Page 28: Askep Ansietas_2015

PROYEKSIMemindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional atau keinginan yg dapat diterima orang lain.

CONTOH : Sie Ani menyangkal bahwa ia senang pada Anu dengan menuduh bahwa sie Anu yg mencoba merayunya.

RASIONALISASIMemberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh lingkungan atau orang lain sebagai pengganti impuls perasaan tingkah laku yg tidak diterima.

CONTOH : Jhoni gagal pada ujian dan mengeluh bahwa dosennya tidak pandai mengatur atau mengajar dg jelas.

Page 29: Askep Ansietas_2015

REAKSI FORMASIPerkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg berlawanan dg dorongan yg dirasakan dan diinginkan oleh seseorang.CONTOH : Seorang wanita yg telah menikah merasa tertarik pada salah satu teman suami , tapi ia memperlakukan teman suami tsb dg kasar.

REGRESIKemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik tingkah laku pada tingkat perkembangan sebelumnya.

CONTOH : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol, kembali Ngompol, Klien banyak mengeluh tentang peny.nya dan merengek minta diturutin permintaannya

Page 30: Askep Ansietas_2015

Diagnosis KeperawatanDiagnosis KeperawatanMenurut NANDA:

Ansietas Koping individu tidak efektif Takut

Contoh dx lengkap: Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci

tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.

Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.

Koping individu tdk efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.

Page 31: Askep Ansietas_2015

TujuanTujuan Menurunkan

tingkat kecemasan klien.

Mendukung dan melindungi klien

Page 32: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - pd Ansietas Berat - PanikPanik

Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.

Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.

Page 33: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik

Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.

Page 34: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme

koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.

Page 35: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Identifikasi dan mencoba menurunkan

situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat

Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.

Page 36: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tingkatkan kesehatan fisik: beri

obat-obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.

Page 37: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedangpd Ansietas Sedang1. Bina hubungan saling percaya:

Dengar dengan hangat dan responsif Beri waktu kepada klien untuk berespon Beri dukungan utk ekspresi diri.

2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:

Kenali perasaan diri Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak

negatif pd klien Bersama klien menggali perilaku dan respon shg

dapt belajar dan berkembang

Page 38: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang

3. Bantu klien mengenal ansietasnya: Bantu klien mengekspresikan perasaan. Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan

klien. Memvalidasi kesimpulan dan asumsi. Pertanyaan terbuka.

4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas:

Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.

Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.

Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu

Page 39: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang5. Bantu klien mempelajari koping yg baru

Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.

Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini. Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan

sebab-akibat keadaan ansietasnya. Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi

perilaku Anjurkan penggunaan koping yg baru

Page 40: Askep Ansietas_2015

Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.

Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi

Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.

Page 41: Askep Ansietas_2015

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang

6. Bantu klien mengatasi respon kecemasannya dengan melakukan relaksasi / hipnosis diri

Guidance imagery mis : Hipnosis lima jari

Afirmasi positif Relaksasi progresif

Page 42: Askep Ansietas_2015

SPSP1 Pasien: Asesmen 1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan ansietas dan latihan relaksasi:relaksasi:

Bina hubungan saling percaya Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,

panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian

ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat

Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian ansietas

Bantu pasien mengenal ansietas: Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan

menguraikan perasaannya.

Page 43: Askep Ansietas_2015

SPSP1 Pasien: Asesmen 1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan ansietas dan latihan relaksasirelaksasi (lanjutan) (lanjutan)

Bantu pasien mengenal penyebab ansietas

Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas

Latih teknik relaksasi: Tarik napas dalam Distraksi (pengalihan)

Page 44: Askep Ansietas_2015

SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hteknik relaksasi dan latihan hipnotis diri ipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan dan kegiatan spiritualspiritual

Page 45: Askep Ansietas_2015

HIPNOTIS HIPNOTIS LIMA JARILIMA JARI

Page 46: Askep Ansietas_2015

DEFINISI Imaginary guidance merupakan

suatu teknik pengalihan pikiran yang berguna untuk mengurangi ansietas.

Salah satu bentuk Imaginary guidance adalah hipnosis lima jari (hipnosis diri)

Page 47: Askep Ansietas_2015

Definisi Hipnotis adalah teknik yang digunakan

untuk bermain dengan alam bawah sadar manusia. Setelah seseorang memasuki alam bawah sadarnya, kita bisa menanamkan sugesti tertentu dalam pikiran mereka, dan membuat mereka melakukan hal-hal yang kita perintahkan.

Page 48: Askep Ansietas_2015

HIPNOSIS LIMA JARI

Merupakan suatu teknik pengalihan pikiran klien dengan menggunakan lima jari dan menanamkan sugesti tertentu dalam pikiran mereka yang membuat mereka melakukan hal-hal yang kita perintahkan dan mencapai tingkat relaksasi yang optimal.

Page 49: Askep Ansietas_2015

PERSIAPAN

1. Persiapan pasien: Informasikan terlebih dahulu mengenai

imaginary guidance meliputi definisi, manfaat dan cara melakukannya.

2. Persiapan alat: Tape, musik atau kaset instrumentalia

yang dapat membantu menimbulkan imajinasi, kursi.

Page 50: Askep Ansietas_2015

Cara kerja Jelaskan apa yang akan dilakukan,

tujuan, langkah-langkahnya. Duduk tegak /tidur, tangan dan kaki

tidak disilangkan, badan lurus.Kalau mau duduk bersila dengan badan tegak dan tangan diletakkan di atas paha.

Tarik nafas dalam 2X pejamkan mata, rileks dan kosongkan pikiran.

Page 51: Askep Ansietas_2015

Letakan ibu jari pd jari telunjuk, bayangkan kondisi pada saat sehat : bernafas dg lega, berjalan bebas, makan enak, tdk ada rasa sakit dll.

Letakan ibu jari pd jari tengah, bayangkan pada saat berkumpul dengan orang2 yang dicintai, bayangkan apa yang dilakukan saat itu, mis : bersenda gurau, tertawa bahagia dll

Letakan ibu jari pada jari manis, bayangkan situasi pada saat mendapat pujian, penghargaan, ucapan terima kasih dll.

Page 52: Askep Ansietas_2015

• Letakan ibu jari pada jari kelingking, bayangkan tempat terindah yang pernah kunjungi. Misalnya, di Pantai :

Bayangkan kita sekarang berjalan di pesisir pantai dengan menyentuh pasir putih dipantai, rasakan dinginnya pasir dan hembusan angin yang sepoi-sepoi. Kemudian dengarkan deburan ombak pantai, dengarkan suara kicauan burung diudara.

Lihat indahnya matahari terbenam. Nikmati indahnya suasana pantai, lepaskan semua beban pikiran kita.

Page 53: Askep Ansietas_2015

Buka mata, tarik nafas dalam 2X dan rasakan suasana baru pada diri kita.

Page 54: Askep Ansietas_2015

RELAKSASI RELAKSASI PROGRESIF PROGRESIF (PROGRESSIVE (PROGRESSIVE MUSCLE MUSCLE RELAXATION)RELAXATION)

Page 55: Askep Ansietas_2015

Pengertian Progressive Muscle Relaxation (PMR)• Merupakan terapi yang diberikan

kepada klien dg menegangkan otot-otot tertentu kemudian menjadi relaks.

• Progressive Muscle Relaxation adalah salah satu tehnik relaksasi yang mengkombinasikan latihan nafas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu (Kustanti & Widodo, 2008).

Page 56: Askep Ansietas_2015

Pengertian Progressive Muscle Relaxation (PMR)

• Menurut Bulechek, Butcher dan Dochterman (2008) Progressive Muscle Relaxation merupakan serangkaian kegiatan latihan relaksasi dengan mengencangkan dan melemaskan sekelompok otot tertentu secara bertahap yang akan menghadirkan sensasi yang berbeda.

Page 57: Askep Ansietas_2015

Manfaat Progressive Muscle Relaxation

1. Mengurangi kecemasan klien 2. Mengurangi insomnia3. Menurunkan tingkat stress4. Menurunkan denyut jantung dan

tekanan darah5. Menurunkan ketegangan otot6. Meningkatnya kontrol diri

(misalnya pada perilaku kekerasan)

Page 58: Askep Ansietas_2015

Indikasi1. Cemas 2. Gangguan tidur (Insomnia)3. hiperaktivitas4. Perilaku kekerasan 5. Depresi6. Nyeri leher dan punggung7. Tekanan darah tinggi8. Fobia ringan 9. Gagap

Page 59: Askep Ansietas_2015

Kontraindikasi• Psikosis aktif atau

ketidakmampuan mengenal realita • Penyakit lanjutan seperti kanker

dan AIDS• Cidera akut atau ketidaknyamanan

musculoskeletal• Penyakit jantung berat atau akut

Page 60: Askep Ansietas_2015

Tehnik pelaksanaan

Strategi pelaksanaan Progressive Muscle Relaxation dibagi menjadi 4 (empat) sesi modifikasi dari Progressive Muscle Relaxation yang disusun oleh Supriatin (2010), yaitu:•Sesi satu: pelaksanaan tehnik relaksasi, meliputi: dahi, mata, rahang, mulut, leher belakang dan leher depan, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.

Page 61: Askep Ansietas_2015

• Sesi dua: pelaksanaan tehnik relaksasi, meliputi: tangan, tangan bagian belakang, lengan dan bahu, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.

• Sesi tiga: pelaksanaan tehnik relaksasi, meliputi: punggung, dada, perut, tungkai dan kaki, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.

• Sesi empat: evaluasi kemampuan klien melakukan latihan relaksasi progresif

Page 62: Askep Ansietas_2015