tutorial grav2dc
Post on 02-Aug-2015
960 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lampiran 9. Pemodelan Menggunakan Grav2DC For Windows.
Pemodelan dilakukan dengan metode trial dan eror sehingga dalam
pengerjaanya harus diiterasi sampai didapatkan ralat (error) terkecil. Perhitungan
ralat model ini menurut (Sunaryo, 2001) menggunakan rumus:
RM = = ∑ 100% … … . (4.1)dimana,
RM = Ralat rata-rata model terhadap data lapangan
XLi = Data lapangan (terukur)
XMi = Data lapangan(terhitung)
N = Jumlah data.
Masukan untuk program Grav2DC adalah nilai panjang lintasan dan nilai
anomali Bouguer pada lintasan dengan file extension “dta’’. Langkah - langkah
menggunakan Grav2DC for windows sebagai berikut:
1. Buka program Grav2DC for windows kemudian pilih menu ‘’System
Option’’ kemudian pilih ‘’Begin a new model’’ maka akan tampil kotak
dialog seperti di bawah ini.
110
Pada kotak ‘’Body 1 Density’’ masukkan nilai densitas yang diketahui
melalui tabel massa batuan, ini akan menjadi lapisan pertama dalam
pemodelan.
2. Selanjutnya pada kotak ‘’maximum depth displayed’’ masukkan nilai
kedalaman pemodelan yang diinginkan. Pada kotak ‘’station spacing’’
masukkan data spasi pengukuran. Pada kotak ‘’Strike leght 1 dan Strike
leght 2’’ masukkan nilai panjang pemodelan ke arah lateral (ke arah kanan
dan kiri model penampang) yang diinginkan. Pada penelitian ini
digunakan 100 m.
3. Selanjutnya pada kotak ‘’no. of points’’ masukkan nilai sejumlah data
yang akan dibaca oleh software. Kemudian, centang menu ‘’Read in
Observed data’’ untuk dapat memasukkan nilai data amatan. Pada kotak
‘’Unit of measure’’ pilih satuan yang diiginkan ‘’meter’’ atau
‘’kilometer’’. Terakhir klik ‘’OK’’ kemudian buatlah pola lapisan dengan
menggunakan tombol kiri Mouse kalau sudah terbentuk pola lapisan yang
diinginkan ‘’klik kanan’’ pada Mouse.
4. Selanjutnya, untuk menambahkan Body atau lapisan pilih menu ‘’Edit
Model’’ kemudian ‘’add a Body’’. Maka akan tampil kotak dialog seperti
di bawah ini.
111
Pada kotak ‘’Density’’ masukkan nilai densitas yang diinginkan.
Kemudian klik “OK’’. Selajutnya buat pola lapisan seperti yang
diinginkan dengan cara yang sama pada langkah 3. Buatlah lapisan sesuai
dengan kontrol data yang diketahui, misal penelitian sebelumnya,
informasi geologi, dll.
5. Apabila sudah mendapatkan jumlah lapisan yang diinginkan maka langkah
terakhir, rubahlah bentuk dan densitas pada setiap Body/lapisan (dengan
catatan harus berdasarkan informasi geologi dan teori yang ada) sampai
didapatkan nilai error terkecil atau sampai kurva amatan dan hitungan
Match.
112
Lampiran 10. Hasil Interpretasi Penelitian Sebelumnya (Priyambodo (2004)
dengan menggunakan metode resistivitas).
Lapisan Kedalaaman Ketebalan Resistivity Pendugaan litologi1 O,57 O,57 13,56 Tanah humus, pasir, akar2 1,56 0,99 33,92 Tufa pasiran3 4,41 2,85 55,71 Lanau pasiran4 9,72 5,31 17,7 Lempung pasiran5 17,23 7,51 6,65 Batuan tufaan+empung6 65,20 47,97 3,20 Lava vesikuler7 >65,20 ~ 2,81 Breksi vulkanik
Tabel 1. Hasil interpretasi program progres 3.0. pada titik Candi dengan RMS
minimum 3,2314%. (Sumber : Priyambodo, 2004: 61)
Lapisan Kedalaaman Ketebalan Resistivity Pendugaan litologi1 O,35 O,35 21,29 Tanah humus akar2 1,96 1,61 69,95 Pasir berkerikil3 5,47 3,51 171,47 Anglomerat4 14,07 8,6 41,78 Lempung pasiran5 27,07 13 15,61 Batuan tufaan+empung6 91,47 64,4 3,46 Lava vesikuler7 >91,47 ~ 3,98 Lava vesikuler
Tabel 2. Hasil interpretasi program progres 3.0. pada titik GL 02 dengan RMS
minimum 5,6873%. (Sumber : Priyambodo, 2004 : 62)
113
Lampiran 11. Dokumentasi Saat Akuisisi Data.
Gambar 1. Dokumentasi saat pengambilan data pada Base station di belakangJurusan Fisika Universitas Brawijaya
Gambar 2. Dokumentasi saat pengambilan data di titik 1
114
Gambar 3. Dokumentasi saat pengambilan data di salah satu titik ukur
Gambar 4. Dokumentasi Foto bersama di hari terakhir pegukuran
top related