presentasi neuro kortikospinalis

Post on 08-Dec-2015

41 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Presentasi Neuro Kortikospinalis

TRANSCRIPT

CORTICOSPINALIS

PEMBAHASAN

DEFINISI

• Disebut juga Traktus Pyramidalis. Traktus kortikspinal adalah jalur panjang yang berasal dari dalam korteks serebrum, berjalan melalui piramis medulla oblongata, dan berakhir dalam medulla spinalis.

• Sekitar 60% serabut kortikospinal berasal dari daerah 4 dan 6 lobus frontal, 40% bermula di area 3, 1, 2, dan 5 lobus parietal

JALUR TRAKTUS KORTIKOSPINALIS

• Traktus ini berasal dari korteks motorik dan berjalan melalui substantia alba serebri (korona radiata), krus posterior kapsula interna (serabut terletak sangat berdekatan disini), bagian sentral pedunkulus serebri( krus serebri), pons, dan basal medulla ( bagian anterior), tempat traktus terlihat sebagai penonjolan kecil yang disebut piramid

PEMBAGIAN

Traktus kortikospinal lateralNeuron I berasal dari area motorik kortek serebral. Akson saraf berdesenden kemedulla, memanjang sampai ke kornu posteroir untuk bersinap langsung atau melalui interneuron dengan neuron bagian bawah ( neuron II ) dalam kornu anterior. Akson berterminasi pada lempeng ujung motorik otot rangka. Fungsinya menghantar impuls untuk koordinasi dan ketetapan gerak volunter

Traktus kortikospinal AnteriorNeuron I berasal dari sel piramidal pada area motorik kortek serebral dan berdesenden sampai medulla spinalis. Di sini akson menyilang ke sisi yang berlawanan tempat sebelum bersinap, secara langsung maupun melalui interneuron dengan neuron II dalam kornu anterior. Fungsinya mengkoordinasi gerakan rangka axial dengan mengontrol kontraksi otot di leher dan lengan.

ASPEK KLINIKDalam klinik gangguan traktus kortikospinalis memberikan kelumpuhan tipe UMN berupa: parese/paralisis spastis disertai dengan tonus meninggi:

o Hiperrefleksi o Klonus o Refleks patologis positif o Tidak ada atrofi

LESI PADA JALUR MOTORIK SENTRAL

a. Lesi Kortikal

Gejala khas yang berkaitan dengan lesi pada gambar (a) adalah paresis distal ekstremitas atas, kerusakan yang paling serius terjadi adalah gangguan kontrol motorik, lebih sering parese daripada plegia, dan lebih sering flaksid daripada spastik karena yang berperan besar adalah jalur nonpiramidal.

b. Lesi kapsula interna

Jika kapsula interna (gambar b) terkena, seperti perdarahan, iskemia, akan terjadi spastik hemiplegia kontralateral. Lesi pada tingkat ini akan mempengaruhi serabut piramidal dan non piramidal karena keduanya terletak saling berdekatan.

c. Lesi pedunkel

Lesi pedunkel seperti proses vascular, perdarahan atau tumor menghasilkan hemiparese spastik kontralateral yang dapat disertai oleh kelumpuhan nervus okulomotorius ipsilateral.

d. Lesi Pons

Lesi pons seperti tumor, iskemia otak atau perdarahan dapat menyebabkan hemiparesis kontralateral atau bilateral. Tidak semua serabut piramidalis yang akan terkena karena serabut ini menyebar ke area yang lebih luas pada pons. Serabut-serabut yang mempersarafi wajah dan nukleus hipoglosus telah berpindah ke posisi yang lebih dorsal sebelum mencapai tingkat ini, oleh karena itu kelumpuhan wajah atau hipoglosus sentral jarang ditemukan, meskipun masih ada kemungkinan terjadi kelumpuhan nervus 5 atau 6.

e. Lesi Pyramidal

Lesi pada piramid medularis biasanya tumor, dapat merusak serabut piramidalis, sebagai akibatnya hemiparese kontralateral dapat terjadi. Kelemahannya lebih bersifat paresis daripada plegia karena masih terdapat sisa serabut desenden lainnyaLesi servikal

f. Lesi Servikal

Lesi traktus piramidalis pada daerah servikal seperti tumor, mielitis, trauma, menyebabkan hemiplegia spastik ipsilateral karena traktus ini telah menyilang pada tingkat yang lebih atas, dan spastik terjadi karena adanya serabut non piramidal pada daerah ini. Lesi yang bilateral pada bagian servikal yang lebih atas akan menyebabkan terjadinya quadriparese atau quadriplegia.

f. Lesi Torakal

Lesi ini (akibat trauma atau mielitis) menyebabkan monoplegia spastik ipsilateral ekstremitas inferior. Kerusakan bilateral menyebabkan paraplegia.

g. Lesi Radiks Anterior

Kelumpuhan akibat lesi ini adalah ipsilateral dan flaksid, akibat kerusakan motor neuron bawah atau perifer. Lesi pada neuron motorik pertama pada otak atau medula spinalis biasanya akan menyebabkan paresis spastik, sedangkan lesi neuron motorik kedua pada kornu anterior, ganglion anterior, nervus perifer, atau motor end plate biasanya menyebabkan paresis flaksid.

TERIMAKASIH

top related