acara 2

15
I.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Air mrupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan tanaman, tanpa air maka mobilitas akan tanaman tersebut akan terganggu dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan tanaman tersebut. Air mempunyai fungsi yang sangat pnting bagi tanaman, salah satu fungsinya adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi. Ketika tanaman melakukan proses fotosintesis, maka tanaman akan menghasilkan energi yang berguna untuk tanaman tumbuh dan berkembang. Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk hidup karena ia tidak dapat bergerak. Mereka memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ- organ mereka sangatlah kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut. Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xylem dan juga floem. Berikut ini, akan dipapaparkan betapa pentingnya mereka bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan Xilem yang berfungsi sebagai saluran pengangkutan air dan zat-zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain serta jaringan floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil assimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan dan bagian tubuh lainnya. Sel-sel penyusun jaringan xylem berdinding tebal dan keras,pada penampang lintang selnya kelihatan sebagai bagian yang jernih. Sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis,pada penampang melintang kelihatan sebagai bagian yang jernih. 1.2 Tujuan Praktikum

Upload: hendra-setiawan-pangaribuan

Post on 29-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: acara 2

I.Pendahuluan1.1    Latar Belakang

Air mrupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan tanaman, tanpa air maka mobilitas akan tanaman tersebut akan terganggu dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan tanaman tersebut. Air mempunyai fungsi yang sangat pnting bagi tanaman, salah satu fungsinya adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi. Ketika tanaman melakukan proses fotosintesis, maka tanaman akan menghasilkan energi yang berguna untuk tanaman tumbuh dan berkembang.

Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk hidup karena ia tidak dapat bergerak. Mereka memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut.

Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xylem dan juga floem. Berikut ini,  akan dipapaparkan betapa pentingnya mereka bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal.

Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan Xilem yang berfungsi sebagai saluran pengangkutan air dan zat-zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain serta jaringan floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil assimilasi dari daun ke tempat-tempat   penyimpanan  makanan cadangan dan bagian tubuh lainnya. Sel-sel penyusun jaringan xylem berdinding tebal dan keras,pada penampang lintang selnya kelihatan sebagai bagian yang jernih. Sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis,pada penampang melintang kelihatan sebagai bagian yang jernih.

1.2    Tujuan Praktikum                         Tujuan yang dicapai dalam praktikum ini yaitu untuk mempelajari proses pengankutan air oleh jaringan tanaman.

II.Tinjauan Pustaka

Kebutuhan AirKebutuhan air di sini adalah suatu gambaran besarnya kebutuhan air untuk keperluan

tumbuhnya tanaman sampai tanaman (padi) itu siap panen. Kebutuhan air ini harus dipertimbangkan terhadap jenis tanaman, keadaan medan tanah, sifat-sifat tanah, cara pemberian air, pengolahan tanah, iklim, waktu tanam (pola tanaman), kandungan air tanah, efisiensi irigasi, curah hujan efektif, koefisien tanaman bulanan, pemakaian air konsumtif, perkolasi, kebutuhan air untuk tanaman, dan kebutuhan air di sawah.Ketersediaan air

Ketersediaan air adalah berapa besar cadangan air yang tersedia untuk keperluan irigasi. Ketersediaan air ini biasanya terdapat pada air permukaan seperti sungai, danau, dan rawa-rawa, serta sumber air di bawah permukaan tanah. Pada prinsipnya perhitungan ketersediaan air ini bersumber dari banyaknya curah hujan, atau dengan perkataan lain hujan yang jatuh pada daerah tangkapan hujan (catchment area/ watershed) sebagian akan hilang menjadi evapotranspirasi, sebagian lagi menjadi limpasan langsung (direct run off), sebagian yang lain akan masuk sebagai infiltrasi. Infiltrasi ini akan menjenuhkan tanah atas (top soil), kemudian menjadi perkolasi ke

Page 2: acara 2

ground water yang akan keluar menjadi base flow Di samping data meteorologi, dibutuhkan pula data cahaya permukaan (exposed surface), dan data kelembaban tanah (soil moisture). Untuk rumus run off adalah Run off = base flow + direct run off.Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan, maupun dari tumbuh-tumbuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi ini antara lain: suhu udara, kembaban udara, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari, ketinggian lokasi proyek, dan lain sebagainya. Di dalam perencanaan irigasi, penilaian jumlah air yang dibutuhkan untuk suatu areal tidak memisahkan antara evaporasi dan transpirasi. Istilah yang digunakan adalah ET, dan merupakan kombinasi antara evaporasi dan transpirasi. Oleh karena air yang digunakan oleh tanaman untuk proses metabolisme hanya sedikit atau kurang dari 1%, nilai tersebut diabaikan (Sudjarwadi, 1990). Evapotranspirasi atau ET merupakan penguapan total dari permukaan air, permukaan tanah, dan dari tumbuh-tumbuhan. Untuk menentukan besarnya kebutuhan air bagi tanaman secara teliti pada umumnya terbentur pada kesukaran untuk mendapatkan hasil pengukuran yang teliti di lapangan. Metode perhitungan untuk menentukan kebutuhan air bagi tanaman yang berdasarkan rumus-rumus pendekatan seringkali dipakai. Rumus-rumus pendekatan umumnya berupa rumus-rumus empiris yang dikembangkan berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. Rumus-rumus tersebut antara lain: Blaney Criddle, Hergreaves, Penman, Penman Modifikasi, Penman Mounteith, Radiasi, Panci Evaporasi, Thornthwaite, Wickman, IRRI, Lowry Johnson, Christiansen, dan lain-lainnya. Di dalam kajian ini, penulis mencoba membahas mengenai perbandingan pemakaian rumus Blaney Criddle, Hargreaves, dan Penman Modifikasi terhadap luas daerah irigasi yang dapat diairi dari ketiga metode tersebut. (Acehpedia, 2009).Fungsi air

•         Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)•         Pelarut dan medium reaksi biokimia•         Medium transpor senyawa•         Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel)•         Bahan baku fotosintesis•         Menjaga suhu tanaman supaya konstan

Bentuk air yang tersediaAir kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas

atas). Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan). Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi. Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan. Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan).Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas. Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial. Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat lambat. Energi potensial tinggi, penjumlahan dari potensial gravitasi, potensial matrik, potensial tekanan, dan potensial solut. (Wikipedia, 2009)

III.Bahan dan Metode2.1  Alat dan Bahan2.1.1                    Bahan praktikum      Tanaman berkayu (ranting alamanda) sepanjang 30 cm.

2.1.2                    Alat praktikum

Page 3: acara 2

      Pisau stek yang tajam, botol, dan gelas ukur.2.2  Langkah Kerja1)      Siapkan air yang cukup di dalam botol.2)      Potong tangkai tanaman yang masih banyak daun3)      Bawa potongan tangkai kedalam ember yang berisi air.4)      Potong dan buanglah bagian dasar tangkai daun (kira – kira 5 cm dari pangkal).

Sisakan 5 tangkai daun yang akan digunakan.5)      Kupaslah kulit batang kira – kira 3 cm dari bawah, kikis jaringan floem dari kayu dan

buanglah.6)      Siapkan 3 tangkai daun dengan cara yang sama.7)      Tutuplah jaringan xylem tangkai pertama.8)      Tutuplah jaringan floem tangkai kedua.9)      Haringan xylem dan floem dibiarkan terbuka.10)  Masukkan tangkai berdaun (7-8-9) ke dalam boto yang berisi air (volume air diketahui).11)  Tutup mulut botol dengan kapas, lapisi plastik wrap agar tidak ada air yang meguap

melalui mulut botol.

IV.Hasil dan Pembahasan

4.1  Hasil PengamatanPerlakuan Hari ke Catatan morfologi

5Xylem ditutup 2,5 cm 3,5 cm Daun gugur sebagian daun gugurFloem ditutup 1,5 cm 2,5 cm Daun gugur sebagian Daun gugur,tapi masih

ada yang tumbuhKontrol 0,3 cm 0,5 cm Daun gugur dan

megunningDaun gugur dan menguning.

4.2  PembahasanSelama dilakukan pengamatan yang dilakukan tiga hari sekali, maka didapatkan

hasil seperti di atas yang menunjukan bahwa pada percobaan xylem tertutup hanya sedikit air yang terserap dan tanaman semakin menunjukan keadaan layu,untuk floem tertutup di dapatkan keadaan air yang terserap lebih banyak daripada keadaan xylem tertutup,dan keadaannya tidak terlalu layu. Sedangkan untuk control dimana xylem dan floem dalam keadaan terbuka,didapatkan kondisi yang hampir sama dengan kondisi floem tertutup atau xylem terbuka. Hal ini di sebabkan karena jaringan yang berfungsi mengangkut air adalah Jaringan xylem. Sehingga pada saat xylem terbuka lebih banyak menyerap air daripada keadaan xylem tertutup. Selanjutnya diketahui bahwa pada sebagian besar tumbuhan,tahanan besar terhadap air terdapat pada runutan daun atau di pangkal tangkai daun,Ini berate apabila dalam keadaan rawan air timbul karena

Page 4: acara 2

kekeringan, peronggaan pertama-tama terjadi pada daun sehingga daunnya melayu dan mati, tetapi sistem air di batang dapat dikatakan tetap utuh. Daun baru lebih mudah dihasilkan daripada batang baru.

V.Kesimpulan dan Saran

5.1  KesimpulanJaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem, dimanaXylem

berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan Floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali daun, ke bagian-bagian lain dalam tumbuhan (semua hasil dari fotosintesis). Penyusun utama xylem adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme. Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid.

5.2  SaranLaporan praktikum yang telah dibuat ini berdasarkan data yang telah diamati selama

pengamatan berlangsung. Agar laporan ini lebih baik, maka saya selaku penulis memohon dan meminta saran yang bersifat membangun agar laporan ini dan laporan selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

http://acehpedia.org/Air_dan_Tanaman (diakses  tanggal 16 November 2011)

http://wikipedia.com./Hubungan-Air-dan-Tanaman.(diakses tanggal 16 November 2011)Suharjo, Usman  K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Universitas

Bengkulu: Bengkulu

LAPORAN PRAKTIKUMFISIOLOGI TUBUHAN

ACARA 2HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN

Di Susun Oleh :

Page 5: acara 2

Nama                                  : Diah Kartika SariNPM                                   : E1J011078Dosen Pembimbing           : Ibu RustikawatiCo-ass                                 : Fahriza Khairi SiregarHari / Waktu/Kel              : Senin/ 14.00 WIB/2

LABORATORIUM AGRONOMIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU2012

BAB IPendahuluan

Air Merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di muka bumiini, air hampir menutupi 71% permukaan bumi. Air di katakan sebagai sumber kehidupan karena tanpa air manusia, hewan dan tumbuhan serta penghuni kehidupandimuka bumi ini tidak bisa berlangsung. Air juga melangalami sebuah sirkulasi yang biasa disebut dengan siklus air  atau siklus hidrologi, sebelum beranjak lebih jauh ada baiknya anda memahami pengertian air ataudefinisi air .

Air sangat dibutuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-sel penyusun jaringan tanaman. Kehidupan tiap sel tergantung pada sifat cairan di sekelilingnya yaitu cairan extra sel (ces), dimana air adalah komponen utama pengisi sel. Dalam larutan sel terdapat ion-ion dan molekul-molekul yang diperlukan dalam melaksanakan fungsinya dalam proses difusi, osmosis, transpor aktif dan dalam reaksi biokimia seperti fotosintesis, transpirasi dan lain-lain.

Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.

Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh. Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara bersama gerakan air tersebut ke bawah. Pada tanah yang bertekstur halus, hal ini mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.

Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya, selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat lima mekanisme utama yang menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lain, yaitu melalui proses: difusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan hidrostatik, dan gravitasi.

1.2 Tujuan

Page 6: acara 2

Untuk mengukur kadar air yang ada pada bagian tanaman dan mengukur turgiditas relative dan deficit air dari jaringan tumbuhan.

BAB IITinjauan Pustaka

Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola (Fitter dan Hay, 1981).

Dwijoseputro (1985), menjelaskan bahwa pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis. Dengan masuknya aie melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung ion. Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan air, dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan bergantung pada interaksi antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit, fungsi yang satu berinteraksi dengan fungsi yang lain. Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi. (Salisbury dan Ross, 1995).

Perbedaan konsentrasi sangat umum terjadi pada sel hidup. Misalnya jika pada senyawa organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah daripada konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya. Hal ini penting diperhatikan terutama jika membicarakan difusi air. (Campbell, 1977).

 Proses ini yang dikenali sebagai elektrolisis menguraikan dua atom hidrogen menerima elektron dan membentuk gas H2 pada katod sementara empat ion OH- bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anod. Gas-gas ini membentuk buih dan boleh dikumpulkan air juga merupakan bahan pelarut semesta. Ini disebabkan molekul air terdiri daripada dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom oksigen pada sudut 105 darjah antara keduanya. Struktur ini menjadikan molekul air mempunyai caj positif di sebelah atom hidrogen dan negatif di sebelah atom oksigen. Oleh yang demikian, molekul air adalah dwikutub. (Anonim, 2008).

 Sel tumbuhan, prokariota, fungi, dan sejumlah protista memiliki dinding. Apabila sel seperti ini berada dalam larutan hipotonik ketika direndam dalam air hujan, misalnya dinding akan membantu mempertahankan keseimbangan air sel tersebut. Seperti sel hewan, sel tumbuhan ini membengkak ketika air masuk melalui osmosis. Akan tetapi, dindingnya yang lentur akan

Page 7: acara 2

mengembang hanya sampai pada ukuran tertentu sebelum dinding ini mengerahkan tekanan balik pada sel yang melawan penyerapan air lebih lanjut. (Salisbury dan Ross, 1995).

Pada saat ini sel tersebut membengkak (sangat kaku) yang merupakan keadaan yang sehat untuk sebagian besar sel tumbuhan. Tumbuhan yang tidak berkayu, seperti sebagian besar tumbuhan rumahan, tergantung pada dukungan mekanis dari sel yang dijaga untuk tetap bengkak oleh larutan hipotonik sekelilingnya. Jika sel tumbuhan dan sekelilingnya isotonik, tidak ada kecenderungan bagi air untuk masuk dan selnya menjadi lembek (lembut), yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu. (Salisbury dan Ross, 1995).

Molekul-molekul air bersatu sebagai akibat adanya ikatan hidrogen. Pada saat itu berada dalam wujud cair, ikatan hidrogennya sangat rapuh, kekuatannya hanya sekitar seperduapuluh dari kekuatan ikatan kovalen. Ikatan-ikatan tersebut terbentuk, terpisah, dan terbentuk kembali dengan sangat cepat. Tiap ikatan hidrogen hanya mampu beberapa piko detik, tetapi molekul-molekulnya secara terus-menerus membentuk ikatan baru dengan pasangan penggantinya. Oleh karenanya, dalam waktu yang singkat, sejumlah tertentu dari seluruh molekul air akan berikatan dengan molekul tetangganya, membuat molekul air lebih teratur dibanding cairan lainnya. Secar keseluruhan, ikatan hidrogen menyatukan substansi tersebut, suatu fenomena yang disebut kohesi. (Campbell, 1977).

Pada tumbuhan, kohesi yang terjadi karena adanya ikatan hidrogen berperan pada pengangkutan (transpor) air yang melawan gravitasi. Air mencapai daun melalui pembuluh-pembuluh mikroskopik yang menjulur ke atas dari akar. Air yang menguap dari daun digantikan oleh air dari pembuluh dalam urat daun. Ikatan hidrogen menyebabkan molekul air yang keluar dari urat daun dapat menarik molekul air yang berada lebih jauh dalam pembuluh, dan tarikan ke depan tersebut akan terus ditransmisi sepanjang pembuluh sampai ke akar. Adhesi, melekatnya satu zat pada zat lain, juga berperan. Adhesi air pada dinding pembuluh membantu melawan gravitasi. (Campbell, 1977).

Hal yang berkaitan dengan kohesi adalah tegangan permukaan, yaitu ukuran seberapa sulitnya permukaan suatu cairan diregang atau dipecahkan. Air memiliki tegangan permukaan yang lebih besar dibandingkan sebagian besar cairan lain. Tegangan permukaan air juga dapat membuat batu yang dilemparkan ke danau terapung selama beberapa saat di permukaan danau. (Salisbury dan Ross, 1995).

Akar mengabsorbsi air dengan cara osmosis. Oleh karena itu absorbsi air oleh tanaman mungkin dilakukan dengan mengendalikan potencial air larutan dimana akar itu berada. Jika potencial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar, maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin akan tebalik. (Campbell, 1977).

Page 8: acara 2

BAB IIIMetodologi Pengamatan

3.1 Alat dan Bahan

         Tanaman Berkayu         Pisau Stek         Botol         Gelas Ukur

3.2 Cara Kerja

         Menyiapkan air yang cukup dalam botol         Potong tangkai tanaman yang masih banyak daun         Sisakan 5 tangkai daun yang di gunakan kikis jaringan floem dari kayu         Menutup jaringan xylem dari tangkai pertama         Tutup jaringan floem dari tangkai ke dua         Jaringan xylem dan floem yang terbuka         Masukkan potongan tanaman ke dalam botol dengan perbedaan perlakuan.         Tutup mulut botol dengan kapas

BAB IVHasil Dan Pembahasan

Page 9: acara 2

4.1 Hasil Pengamatan

Perlakuan Rata rata air diserap / hari Catatan Morfologi7 (ml) 14 (ml) 21 (ml) 7 14 21

Xylem Di tutup

30 ml 32,4 ml 31 ml -Daun masih segar semua

-Daun masih

segar,hijau-Ada 1

daun layu

-3 daun kuning-bagian pucuk masih hijau

Floem Di tutup

19 21 ml 21,2 ml -Daun masih hijau

-1 daun menguning

-Daun masih hijau

-muncul 2 daun

kuning.

-3 daun menguning

-bagian pucuk masih hijau

Control 25 28 ml 28 ml -2 daun mulai kuning-bagian pucuk masih hijau

-2 daun menguning

-bagian pucuk masih hijau

-4 Daun menguning

-bagian pucuk masih hijau

4.2 Pembahasan            Air di dalam tubuh tanaman selalu mengalami flaktuasi . Berkas pengangkut xylem terdapat pada bagian paling dekat dengan empelur pada bagian kulit batang.            Air dari lingkungan akan di serap melalui pipa memanjang didalam jaringan vaskuler xylem.            Transpirasi menyebabkan air di dalam xylem mengalami tegangan,sehingga ketika evaporasi molekul air akan bergerak ke bagian atas yang kekurangan air. Hal ini terjadi secara berkesinambungan untuk kelangsunga tanaman agar tetap hidup.

BAB VPenutup

Page 10: acara 2

5.1 Kesimpulan

         Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, demikian pentingnya sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa air. Banyak fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air. Dan sifat kehidupan sering secara langsung merupakan hasil dari sifat air.

          Fungsi air bagi tumbuhan antara lain sebagai Penyusun utama protoplasma, Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan, Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat hara, Menjadi medium berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, Menjadi bahan dasar untuk reaksi-reaksi biokimia, Sebagai sistem hidrolik Air, Stabilisasi dan pemindahan panas dan Sebagai alat gerak.

Daftar Pustaka

Anonim, 2008. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Bidwell, R.G.S.1979. Plant Physiology edition 2. Macmillion Publishing. Co : NewYork

Bonner, James dan Arthur W. Galston. 1951. Priciples of Plant Physiology. W.H. Freeman and Co. Pasadena

Campbell, 1977. Biologi Umum. Vol.2. Erlangga.Jakarta

Devlin, R. M and F. H Witham. 1975. Plant Physiology. Rinelang book Corporation a Subsidiarey of Champion Reinhold inc: New York

Page 11: acara 2

Dwidjoseputro, D. 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia : Jakarta

Fitter dan Hay, 1981. Journal of Plant Phsiology. Van Hostrand Rain Hold : New York

Lukman, Diah . 1997.Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta