acara 2

26
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH ACARA II PENETAPAN KADAR AIR TANAH Oleh: Nama : Mochamad Sofyan A. NIM : A1L014139 Rombongan : 2 Asisten : KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2015

Upload: ianardians

Post on 08-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

acara 2

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR ILMU TANAH

ACARA IIPENETAPAN KADAR AIR TANAH

Oleh:Nama: Mochamad Sofyan A.NIM: A1L014139Rombongan: 2Asisten :

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2015

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAir mempunyai fungsi yang penting dalam tanah.Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman.Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman.Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.Tanah berperan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi, tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air.Analisis tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis).Air berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas.Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun.Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1050C 1100C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbi, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi, yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105C hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap.B. TujuanMenetapkan kadar air contoh tanah kering angin, kapasitas lapang dan kadar air maksimum tanah dengan metode gravimetri (perbandingan massa air dengan massa padatan tanah) atau disebut berdasarkan % berat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A.TINJAUAN PUSTAKAKadar air biasanya dinyatakan dalam banyaknya air yang hilang bila massa tanah dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC sampai diperoleh berat tanah kering yang tetap. Penentuan kandungan air dalam tanah dapat ditentukan dengan istilah nisbi, seperti basah dan kering dan istilah jenuh atau tidak jenuh. Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat atau isi (Pairunan, dkk. 1997).Kadar air pada kapasitas lapang yaitu apabila permukaan lapisan air berkisar 1/3 atm, dimana air memasuki tanah dan tebal lapisan air tanah menipis, tegangan pada batas antara air dengan udara meningkat dan akhirnya begitu besar sehingga menghentikan gerakan air kebawah. Air dalam ruangporimakrotidakadalagi,tetapimasihterdapatdalamporimikro (Foth, 1998).Titik Layu Permanen adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Kandungan air pada titik layu permanen adalah pada tegangan 15 atm. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan antara 1/3 atm sampai dengan 15 atm (Hakim, 1986). Faktor faktor yang Mempengaruhi Kadar Air tanahFaktor yang mempengaruhi kadar air adalah : (1)tekstur tanah.Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. (2)Bahan organik, semakin tinggi kadar bahan organik suatu tanah semakin tinggi pula kadar dan ketersediaan airnya (3)Senyawa kimia, semakin banyak senyawa kimia semakin rendah kadar air tanah, (4) Kedalaman solum, semakin dalam kedalaman solum suatu tanah maka semakin besar kadar airnya, (5)Iklim, faktor iklim meliputi curah hujan suhu dan air (6)Tanaman,faktor tanaman dapat meliputi kedalaman perakaran toleransi terhadap kekeringan serta tingkat dan stadium pertumbuhan yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman. (7)Struktur tanah, apabila struktur tanahnya berbentuk remah, granuler maka kemampuan menahan airnya lebih besar karena struktur tanah tersebut tidak mudah rusak sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup apabila terjadi hujan (Hakim, 1986). Kapasitas LapangKapasitas lapang adalahsuatu keadaan tanah yang merupakan tanah paling lembab dan mampu untuk menahan kadar air terbanyak terhadap adanya gaya tarik bumiatau gaya gravitasi,kapasitas lapang berhubungan dengan lingkungan dan kondisi tanah yang mampu untuk menahan air didalamnya. Misalnya di suatu daerah memiliki kondisi tanah yang bagus dengan kapasitas lapang terbaik maka di dalam tanah tersebut mungkin saja terdapat akar-akaran dari pohon sehingga membantu penyerapan air tanah dan menyimpannya lebih lama di dalam tanah.Akan tetapi dengan berkurangnya jumlah pepohonan menjadikan ekosistem di dalam tanah menjadi semakin buruk dan air tanahpun akan cepat sekali menguap, sehingga tak heran kalau suatu saat nanti akan menimbulkan bencana banjir(Mulyani, M. 1991)Menurut (Hardjowigeno, 2007) bahwa air terdapat di daalam tanah karena di tahan/diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. air dapat mersap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:a. Air higroskopis, yang terserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adhesi antara tanah dan air)b. Air kapiler, yang terdapat dalam tanah dimana kohesi dan daya adhesi lebih kuat dari gravitasi. dapat bergerak kesamping atau keatas karena gaya-gaya kapiler. B.RUMUSAN MASALAH1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya Adhesi, Kohesi, dan Gravitasi yang bekerja pada air tanah2. Mengapa pada kapasitas lapang tanah mengandung air optimum?Jelaskan.3. Mengapa pada tanah yang bertekstur liat seperti vertisol memiliki daya serap yang tinggi?4. Apa fungsi dari perendaman dan pengovenan pada pengukuran kadar air maksimum tanah5. Bahas hasil perhitungan praktikum,sesuaikan dengan literatur

BAB IIIMETODE KERJAA. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol timbang, timbangan analitis, keranjang kuningan, cawan tembaga porus, bejana seng, kertas label, spidol, pipet ukur 2mm, bak perendam, serbet, kertas saring, oven, tang penjepit, eksikator dan contoh tanah kering angin.B. Prosedur Kerja1. Kadar air tanah kering udaraa) Botol timbang dan penutupnya dibersihkan, diberi label, lalu ditimbang ( =a gram),b) Botol timbang diisi dengan contoh tanah kering angin yang berdiameter 2 mm, kurang lebih setengahnya, ditutup, lalu ditimbang kembali ( =b gram),c) Botol timbang berisi tanah dimasukkan ke dalam oven dengan keadaan tutup terbuka. Pengovenan dilakukan pada suhu 105 - 110C selama minimal 4 jam,d) Setelah waktu pengovenan selesai, botol timbang ditutup kembali dengan menggunakan tang penjepit,e) Botol timbang yang telah ditutup dikeluarkan dari oven dengan menggunakan tang penjepit, lalu dimasukkan ke dalam eksikator selama 15 menit,f) Setelah itu, botol timbang diambil satu persatu dengan menggunakan tang penjepit untuk ditimbang dengan timbangan yang sama (= c gram).2. Kadar air kapasitas lapanga) Keranjang kuningan dibersihkan, diberi label kemudian ditimbang ( = a gram),b) Keranjang kuningan yang telah ditimbang diletakkan ke dalam bejana seng, c) Contoh tanah kering angin 2 mm dimasukkan ke dalam keranjang kuningan setinggi 2,5 cm secara merata tanpa ditekan,d) Diteteskan sebanyak 2 mL dengan pipet ukur secara perlahan-lahan pada 3 titik tanpa bersinggungan (1 titik = 0,67 mL), kemudian bejana seng ditutup, diletakkan di tempat teduh dan dibiarkan selama 15 menit,e) Keranjang kuningan dikeluarkan dari bejana seng, diayak dengan hati-hati hingga tertinggal 3 gumpalan tanah lembab, lalu ditimbang ( = b gram).Perhitungan :Kapasitas Lapang = 2 x 100% + Kab- (a+2)

3. Kadar air maksimum tanaha) Cawan tembaga porus dan Petridis dibersihkan dan diberi label secukpnya,b) Pada dasar cawan tembaga porus diberi kertas saring, dijenuhi air dengan menggunakan botol semprot. Kelebihan air dibersihkan dengan lap dimasukkan ke dalam Petridis kemudian ditimbang ( = a gram),c) Cara tembaga poros dikeluarkan dari Petridis, isi dengan contoh tanah halus ( diameter 0,5 mm) kurang lebih 1/3-nya, cawan diketuk-ketuk perlahan sampai permukaan tanahnya rata, contoh tanah halus ditambahkan lagi 1/3-nya dengan jalan yang sama sampai cawan tembaga porus penuh dengan tanah. Kelebihan tanah di atas cawan diratakan dengan colet,d) Cawan tembaga porus direndam dalam bak perendam dengan ditumpu batu di bawahnya agar air bebas masuk ke dalam tembaga porus. Perendam dilakukan selama 12 16 jam,e) Setelah waktu perendam selesai, cawan tembaga porus diambil dari bak perendam. Permukaan tanah yang mengembang diratakan dengan colet, dibersihkan dengan lap, dimasukkan ke dalam cawan Petridis yang digunakan pada waktu penimbangan pertama, lalu ditimbang ( =b gram ),f) Cawan tembaga porus dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 - 110C,g) Setelah waktu pengovenan selesai, cawan diangkat dengan tang penjepit dan dimasukkan ke dalam eksikator selama 15 menit. Setelah itu diambil dengan tang penjepit kemudian ditimbang beratnya ( = c gram),h) Tanah yang ada di dalam cawan tembaga porus dibuang, cawan tembaga porus dibersihkan dengan kuas, dialasi dengan Petridis yang sama lalu ditimbang beratnya ( = d gram).Kadar air maksimum = (b a) - (c d) x 100 % (c d)

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan1.`Tanah kering udaraUlanganBotol Timbang Kosong (a g)(a) + contoh tanah (b g)(b) setelah di oven (c g)Kadar air tanah kering udara (%)

Ka 122, 4330,5929,4715,91

Ka 229,0937,2736,1316,19

Rata-rata16,05

2.`Kapasitas LapangUlanganKeranjang Kuningan kosong (a g)(a) + gumpalan tanah basah (b g)Kadar air kapasitas lapang (%)

KL 175,0889,3932,15

KL 276,5590,6432,73

Rata-rata32,44

3. Kadar Air MaksimumUlanganCawan + kertas saring jenuh + petridish (a g)(a) + tanah basah jenuh air (b g)(b) setelah dioven 24 jam (c g)Petridish + cawan + kertas saring setelah dioven (d g)Kadar air maksimum (%)

KAM 181,61142,18110,1381,59112

KAM 298,42158,04124,7198,28125

Rata-rata118,5

B. Pembahasan Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.Gaya Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul air dan tanah,gaya kohesi adalah, gaya tarik menarik antar molekul air,sedangkan gaya gravitasi adalah gaya yang cenderung menarik air kebawah akibat gaya tarik bumi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi :1. Air higroskopis, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air higroskopis merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.2. Air kapiler, adalah air tanah dimana daya kohesi (gaya tarik-menarik antara sesama butir-butir air) dan gaya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat begerak secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.Menurut Kartasapoetra dan Sujedja (1991), air kapiler dibedakan menjadi 2, yaitu:a) Kapasitas lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air gravitasi turun semua. Kondisi kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air atau setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama 48 jam, sehingga air gravitasi sudah turun semua. Pada kondisi kapsitas lapang, tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman karena pori makro berisi udara sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air. Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan dengan tegangan 1/3 atm atau pada pF 2,54.b) Titik layu permanen, yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan jika hal ini dibiarkan maka tanaman akan mati. Pada titik layu permanen, air ditahan pada tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen disebut juga sebagai koefisien layu tanaman.

3. Air gravitasi, adalah bagian dari air tanah yang tidak dapat ditahan oleh tanah dan mengalir secara bebas karena pengaruh gaya gravitasi. Jumlah air yang ditahan oleh tanah setelah air gravitasi habis disebut air kapasitas lapang, dengan besarnya tekanan sekitar 1/3 atmosfer. (Hasan, 2011).Kapasitas lapang secara luas adalah persentase kelembapan yang di tahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dankeceoatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat.Keadaan ini terjadi 2-3 hari setelah hujan jatuh,yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, tekstur dan struktur tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan temperatur yang cukup tinggi. Kelembapan pada saat ini berada di antara 5-40%.Selama air didalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang maka tanah akan tetap lembap,ini disebabkan air kapiler selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses evaporasi.Bila kelmbapan tanah turun sampai di bawah kapasitas lapang maka air menjadi tidak mobile,akar-akar akan membentuk cabang lebih banyak,pemanjangan lebih cepat untuk mendapatkan suatu air bagi konsumsinya.Pada kondisi kapasitas lapang,tanah-tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman,karena pori makro berisi udara sedangkan pori mikro berisi air. Kadar air maksimum suatu jenis tanah ditentukan oleh daya hisap matriks atau partikel tanah, kedalaman tanah dan pelapisan tanah (Hakim, 1986).Vertisol adalah tanah yang berwarna abu-abu gelap hingga kehitaman,bertekstur liat ,mempunyai slickenside dan rekahan secara periodik yang dapat membuka dan menutup. Tanah Vertisol umumnya berbentuk dari tanah sedimen yang mengandung mineral smektit dalam jumlah tinggi, di daerah datar ,daerah cekungan hingga berombak (Driessen and Dudal, 1989)Pada tanah Vertisol umumnya sifat-sifat fisik lebih merupakan kendala dibanding sifat-sifat kimianya. Kendala utama untuk tanaman adalah tekstur yang berlait ,ketika basah tanah menjadi sangat lekat dan plastis serta kedap air, tapi ketika kering, tanah menjadi sangat keras dan masif atau membentuk pola prisma yang terpisahkan oleh rekahan, sifat mengembang dan mengkerut, kecepatan infiltrasi air yang rendah, serta drainase yang lambat,sehingga tanah Vertisol ini memiliki daya serap air yang tinggi.(Mukanda and Mapiki, 2001)Secara Kimiawi Vertisol tergolong tanah yang relatif kaya akan hara karena mempunyai cadangan sumberhara yang tinggi, dengan kapasitas tukar kation tinggi dan pH netral hingga alkali.(Deckers et al., 2001).Fungsi dari perendaman tanah pada pengukuran kadar air maksimum tanah adalah untuk pemadatan tanah,sehingga pori-pori mikro dan pori-pori makro yang ada pada tanah dapat menyerap air hingga batas maksimum,sedangkan fungsi dari pengovenan tanah yaitu untuk menghilangkan kadar air yang terkandung pada tanah.Kadar air kering udara berguna untuk mengetahui kadar air yang terkandung pada sampel tanah atau tanaman yang sudah dikering udarakan. Berfungsi sebagai faktor kadar air pada setiap perhitungan analisa.Berdasarkan data yang kami peroleh pada percobaan tanah kering udara pada tanah vertisol mempunyai kadar air tanah kering udara berturut-turut pada ulangan I, dan II adalah 15,91 %, dan 16,19 % dengan rata-rata 16,05 %. Berdasarkan percobaan yang kedua yaitu kadar air kapasitas lapang pada tanah Vertisol pada ulangan pertama adalah 32,15 % dan pada ulangan kedua sebesar 32,73 % dengan rata-rata adalah 32,44 %. Pada ulangan pertama kapasitas air lapang lebih kecil, jika pemberian air pada permukaan tanah dihentikan, air akan turun ke bawah lebih cepat.Berdasarkan percobaan yang ketiga yaitu kadar air maksimum pada tanah Vertisol dapat diperoleh data yaitu pada KAM-1 sebesar 112 % dan KAM-2 sebesar 125 % dengan rata-rata 118,5%. MenurutRaes (1988) Kandungan air antara kapasitas lapang dan titik kritis disebut RAW (Readily Available Water).Perbandingan antara RAW dengan total air tanah yang tersedia dipengaruhi oleh iklim, evapotranspirasi, tanah, jenis tanaman dan tingkat pertumbuhan tanaman.Kadar air tanah dapat digunakan untuk menghitung parameter sifat-sifat tanah. Humus merupakan bahan organik tanah yang sudah mengalami perubahan bentuk dan bercampur dengan mineral tanah. Sumber bahan organik tanah adalah hasil fotosintesis, yaitu bagian atas tanaman seperti daun, duri, serta tanaman lainnnya.Bahan organik tanah merupakan hasil dekomposisi atau pelapukan bahan-bahan mineral yang terkandung didalam tanah.. Bahan organik dapat digunakan untuk menentukan sumber hara bagi tanaman, selain itu dapat digunakan untuk menentukan klasifikasi tanah (Soetjito, dkk. 1992).Sebagian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan berasal dari tanah ( disebut air tanah ). Air ini harus tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kadar dan komposisi udara tanah sebagian besar ditentukan oleh hubungan air dan tanah. Udara tanah yang terdiri dari campuran gas itu bergerak menuju ke pori-pori yang belum diduduki oleh air (Hakim,1986).Tumbuhan air umumnya memerlukan air lebih banyak dibandingkan jenis tumbuhan lain. Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk memenuhi transpirasi, dalam proses asimilasi untuk pembentukan karbohidrat, serta untuk mengangkut hasil-hasil fotosintesisnya ke seluruh jaringan tumbuhan. Air tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah. Air tanah berfungsi membawa unsur hara ke permukaan akar tumbuhan. (Indranada, 1994).Tanah yang diovenkan beratnya akan berkurang dari berat awal. Hal ini dikarenakan hilangnya kadar air yang terkandung pada tanah tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur Craig (1994) yang menyatakan bahwa energi yang telah dilepaskan ketika air berubah dari uap air menjadi cairan.

BAB IVKESIMPULANBerdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa,kadar dan komposisi udara tanah sebagian besar ditentukan oleh hubungan air dan tanah.Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah tersebut.Tinggi rendahnya kapasitas lapang tergantung pada jenis tanah dan ruang pori-pori total pada setiap jenis tanah berbeda. Tinggi rendahnya kadar air maksimum tergantung juga pada jenis tanah, sebab tanah juga mempunyai tekstur yang berbeda pula. Data yang kami peroleh dari hasil perhitungan untuk rata-rata kadar air tanah Vertisol adalah sebagai berikut:a. Kadar air tanah kering udara sebesar16,05 %b. Kadar air kapasitas lapang tanah sebesar32,44 %c. Kadar air maksimum tanah sebesar118,5 %

DAFTAR PUSTAKABuringh, P. 1983.Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika dan Subtropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Darmawijaya. 1990.Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Hakim, Nurhajati dkk. 1986.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA. Lampung.Hanafiah, K., A. 2007.Dasar-Dasar ILmu Tanah. Rajawali Press. Jakarta.Hardjowigeno. S., 1987.Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.Indranada, Henry . 1994 .Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara. Semarang.Munir, Moch. 1996.Tanah-Tanah Utama Indonesia. PT Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.Raes, D. dkk. 1987. Irrigation Schedulling Information Sistem. Katholike Universiteit Leuven. Leuven.Soetjipto . 1992. Dasar-Dasar Irigasi. Erlangga. Jakarta.