16. laporan magang gabungan
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
1/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses pembuatan semen diperlukan alat transportasi untuk
mengangkut atau memindahkan material dari satu tahap proses ke tahap yang lain
sesuai dengan waktu yang diinginkan. lat transportasi yang digunakan
bermacam ! macam tergantung material "ukuran dan bentuk# dan juga metode
transportasi yang sesuai dengan kondisi. Pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk. Conveyor merupakan salah satu alat penunjang produksi yang terpenting
karena merupakan alat transportasi utama material dan juga bahan bakar " fuel #
sehingga segala bentuk kerusakan pada belt conveyor harus diminimalisir agar
tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan kerja praktek di PT. Indocemet Tunggal Prakarsa, Tbk
Cirebon yaitu$
%.&.% Tujuan 'mum
a. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara
dunia perguruan tinggi dan dunia kerja.
b. (eningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam
memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
c. (embuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami aplikasi ilmunya di dunia industri pada umumnya, serta
mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
d. (ahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia
industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara
utuh.
e. (enumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstrukti) yang
lebih berwawasan bagi mahasiswa.
%.&.& Tujuan Khusus
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
2/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
a. 'ntuk memenuhi beban satuan kredit semester "sks# yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di urusan Diploma Teknik
(esin '+(.
b. (engenal lebih jauh tentang teknologi yang sesuai dengan bidang
yang dipelajari di urusan Diploma Teknik (esin '+(.
c. (elaporkan peralatan-peralatan dan mesin produksi PT. Indocemet
Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon.
d. (ampu menganalisa kerusakan yang terjadi pada belt conveyor
sebagai alat transportasi material yang ada PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon.
1.3 Batasan Masalah
elama penyusunan laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang
akan dilaporkan yang di)okuskan pada topik /nalisa Kerusakan pada Belt
Conveyor di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Cirebon0. gar pembahasan
ter)okus dan diperoleh hasil yang diharapkan.
1.4 Metoe Penul!san
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menggunakan
beberapa metode pengambilan data sebagai berikut $
%. tudi literatur
(etode yang dilakukan dengan mengambil data yang diperoleh dari buku-
buku penunjang yang tersedia di PT. Indocemet Tunggal Prakarsa, Tbk
Cirebon.
&. 1awancara
(etode yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak-
pihak terkait sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
2. 3bser*asi
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
3/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
(etode yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
peralatan-peralatan yang terdapat didalam perusahaan serta cara kerja
masing-masing peralatan tersebut.
1." #aktu an Te$%at Pelaksanaan
Program Kerja Praktek ini dilaksanakan pada tanggal 4 anuari &5%4 ! 25
pril &5%4, di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. alan 6aya Cirebon !
7andung K(. &5, Palimanan - Cirebon, awa 7arat 84%9%. 'nit Kerja Praktek di
Technical Service Department (TSD).
1.& '!ste$at!ka Penul!san
Laporan kerja praktek ini tersusun dari beberapa bab dengan sistematika
penulisan dari masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut.
BAB I ( Penahuluan
%.% Latar 7elakang (asalah
%.& Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek
%.2 7atasan (asalah
%.8 (etode Penulisan
%.4 1aktu dan Tempat Pelaksanaan
%.9 istematika Penulisan
BAB II ( T!njauan U$u$ Perusahaan
&.% ejarah ingkat PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
&.& :isi, (isi dan (otto Perusahaan
&.2 ejarah Perseroan
&.8 enis Produk Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
&.4 Kapasitas Produksi
&.9 truktur 3rganisasi
&.; truktur 3rganisasi Technical Service Department
&.< istem (anajemen Perusahaan
&.= >asilitas Tenaga Kerja
&.%5 Program Kepedulian Lingkungan
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 2
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
4/90
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
5/90
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
6/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Dengan merek /Tiga 6oda0, Indocement telah menjual %
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
7/90
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
8/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
15
Pabrik ke-%% di Citeureup, 7ogor, awa 7arat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang &,9 juta ton semen per tahun.
1
Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement "Pabrik ke-% melalui
penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang &,9 juta ton semen
per tahun.
1
Indocement mengakuisisi Pabrik ke-= di Palimanan, Cirebon, awa 7arat,
dengan kapasitas produksi terpasang %,2 juta ton semen per tahun.
2661
eidelbergCement +roup menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak
perusahaannya, Kimmeridge Anterprise Pte. Ltd.
2663
Kimmeridge Anterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di
Indocement kepada C Indocement +mb.
266"
Indocement meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia.
Penggabungan usaha antara C Indocement +mb dengan
eidelbergCement outh-Aast sia +mb, dimana yang disebutkan terakhir
menjadi pemegang saham mayoritas langsung Indocement.
266&
eidelbergCement outh-Aast sia +mbh. melakukan penggabungan usaha
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
9/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
dengan eidelbergCement +. Dengan demikian eidelbergCement +.
menguasai 94,%8 saham Indocement.
2665
Indocement membeli 4% saham PT +unung Tua (andiri, sebuah
perusahaan tambang agregat yang terletak di 6umpin, 7ogor, awa 7arat.
Indocement memodi)ikasi Pabrik ke-< di Citeureup untuk menambah
kapasitas produksi terpasang sebesar 955.555 ton semen per tahun.
266
Indocement menerima Amisi 6eduksi yang Diserti)ikasi "Certi)ied Amission
6eduction@CA6# untuk pertama kalinya dalam kerangka (ekanisme
Pembangunan 7ersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternati).
Indocement menerima Peringkat ijau Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan "P63PA6# untuk periode &55;-&55
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
10/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Purwakarta, awa 7arat, dengan estimasi cadangan sekitar =4 juta ton.
kuisisi ini memampukan Indocement menjadi pemimpin pasar untuk
pasokan agregat dengan total cadangan sebesar %%4 juta ton.
(elalui anak perusahaannya, PT Dian badi Perkasa dan PT Indomi?
Perkasa, Indocement menguasai %55 saham PT 7ahana Indonor, sebuah
perusahaan di bidang transportasi laut.
2616
Dua unit penggilingan-semen baru mulai beroperasi di Pabrik Palimanan,
meningkatkan total kapasitas terpasang sebesar %,4 juta ton semen menjadi
%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
11/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2612
(ulai digunakannya kereta api sebagai moda transportasi untuk pengiriman
semen kantong dari Palimanan ke Purwokerto.
'nited Bations >ramework Con*ention on Climate Change "'B>CCC#
menerbitkan CA6 untuk Indocement atas keberhasilannya mengurangi emisi
dari proyek blended cement untuk periode &559-&55;.
Dimulainya pengoperasian Terminal emen 7anyuwangi, awa Timur guna
mem)asilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
Dimulainya pengoperasian Terminal emen amarinda, Kalimantan Timur
guna mem)asilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
2.4 en!s Prouk PT. Ino-e$ent Tunggal Prakarsa T/k.
Portlan 0o$%os!te 0e$ent 7P008
PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan
tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-
stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland
Cement Tipe I.
9r!nar+ Portlan 0e$ent 79P08
3PC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe
semen standar. Indocement memproduksi 3PC Tipe I, II dan :.
3PC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk
berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi,
jembatan, dan jalan. 3PC Tipe II dan : memberikan
perlindungan tambahan terhadap kandungan sul)at di air dan
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
12/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
tanah.
9!l #ell 0e$ent 79#08
31C adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan
gas baik di darat maupun lepas pantai. 31C dicampur menjadi
suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan
cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan
kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
#h!te 0e$ent
emen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior
gedung. ebagai satu-satunya produsen semen putih di
Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan
semen putih pasar domestik.
A-!an Put!h T36
cian Putih T625 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat.
Komposisi cian Putih T625 antara lain emen Putih 0Tiga
6oda0, kapur "Kalsium Karbonat# dan bahan aditi) khusus
lainnya. Keuntungan menggunakan cian T625 antara lain,
permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan
terkelupasnya permukaan, karena mempunyai si)at plastis
dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan,
hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada
permukaan beton dengan menambahkan lem putih.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %&
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
13/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
ea+:M!; 0on-rete 7!%rouks! anak %erusahaan8
7eton iap-Pakai diproduksi dengan mencampur 3PC dengan
bahan campuran yang tepat "pasir dan batu# serta air dan
kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk
semen untuk dicurahkan. ebagai nilai tambah produk, 7eton
iap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari
produk semen lainnya. (ayoritas yang signi)ikan dari 7eton
iap-Pakai Indocement adalah dijual di daerah akarta dimana
industri pembangunannya sangat baik.
Agregat 7!%rouks! anak %erusahaan8
Tambang aggregates "batu andesit# di 6umpin dan Purwakarta,
awa 7arat dengan total cadangan %25 juta ton andesit, melalui
anak perusahaan Indocement akan memperkuat posisi
Indocement sebagai pemasok bahan bangunan.
2." ,a%as!tas Prouks!
Tabel &.4 Kapasitas produksi
Tahun Pa/r!k Lokas! Prouk
,a%as!tas
Prouks! 'e$en
7uta Ton
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
14/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
%=
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
15/90
CIREBON OPERATION
GENERAL MANAGER
PCC GROUP
ADVISOR
Sr. STAFF
Sr. ADM OFFICER
Sr. CLERK
OPERATION DIVISION
PLANT MANAGER
PRODUCTION
DEPARTMENT
MECHANICAL
DEPARTMENT
ELECTRICAL
DEPARTMENT
QUALITY CONTROL
DEPARTMENT
MINING
DEPARTMENT
TECHNICAL SERVICES DEPARTMENT
SUPPLY DEPARTMENT
HUMAN RESOURCES
DEPARTMENT
GENERAL AFFAIR
DEPARTMENT
PLANT ACC.
DELIVERY
MIS
AUDIT
PAPER BAG
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2.& 'truktur 9rgan!sas!
+ambar &.% truktur 3rganisasi PT.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.Cirebon
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %4
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
16/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2.5 'truktur 9rgan!sas! Te-hn!-al 'er=!-e De%art$ent
TD bertugas melakukan repair dan )abrikasi yang sebelumnya telah
direncanakan oleh departemen mekanik, pada umumnya TD hanya melakukan
repair mesin-mesin yang berukuran besar dan juga kendaraan berukuran sedang
sehingga proses operasi produksi dapat berjalan dengan optimal. 3leh sebab itu,
Technical er*ice Departement bertanggung jawab untuk menjaga dan menjamin
kelancaran kegiatan operasional dari seluruh mesin dan peralatan yang terdapat
didalam plant. truktur organisasi yang terdapat didalam TD terdapat dalam
gambar &.&.
+ambar &.& truktur 3rganisasi Technical er*ice Departemen "TD#
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %9
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
17/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2. '!ste$ Manaje$en Perusahaan
(anajemen dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan agar kinerja
setiap elemen perusahaan tersebut dapat teratur, e)ekti) dan e)isien. istem
manajemen yang baik pada suatu perusahaan akan berdampak pada kinerja
produksi yang baik pula karena setiap akti*itas produksi telah memiliki
arahan yang disusun di dalam sebuah sistem perencanaan dan penjadwalan
" planning and schedulling # yang matang. 7egitupun sebaliknya, suatu
perusahaan yang memiliki sistem manajemen buruk akan berdampak pada
buruknya kinerja setiap elemen produksi. istem manajemen yang diuraikan
berikut ini dibatasi pada sistem manajemen yang berhubungan dengan sumber
daya manusia.
2..1 I'9 661 : '!ste$ Manaje$en Mutu
Ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang,
membangun, memproduksi, memasang dan@atau melayani produk apapun
atau memberikan bentuk jasa apapun. tandar ini memberikan da)tar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka
hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa
yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan serti)ikasi
oleh pihak ketiga.
2..2 I'9 14666 > '!ste$ Manaje$en L!ngkungan
I3 %8555 adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan
lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi untuk$
%. meminimalisir dampak negati) kegiatan-kegiatan "proses dll# mereka
terhadap lingkungan, seperti menimbulkan perubahan yang merugikan
terhadap udara, air atau tanahF
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %;
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepuasan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepuasan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepuasan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengelolaan_lingkungan&action=edit&redlink=1
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
18/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
&. mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan
berorientasi lingkungan yang berlakuF
2. memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
2..3 I'9 1562" > '!ste$ Manaje$en 'tanar!sas! La/orator!u$
I3 %;5&4 mengatur semua aspek tentang bagaimana laboratorium
melakukan bisnis mereka " siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, berapa
banyak, G mengapa# pengukuran, pengujian, serti)ikasi, merekomendasikan,
G pelaporan. erti)ikat "konsultan# I3 =55%$&55< merupakan serti)ikat yang
menandakan bahwa perusahaan telah dinilai dan hasilnya telah memenuhi
persyaratan ! persyaratan yang sesuai dengan standar I3.
2..4 I'9 1661 > '!ste$ Manaje$en ,3
(erupakan standar internasional untuk penerapan istem (anajemen
Kesehatan G Keselamatan Kerja atau biasa disebut (anajemen K2 . Tujuan
dari I3 %
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
19/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
memenuhi persyaratan pada I3@IAC &;55% walaupun serti)ikasinya tetap
opsional dan terlepas satu sama lain, kecuali jika diminta oleh para pemangku
kepentingan organisasi.
2. *as!l!tas Tenaga ,erja
>asilitas yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja meliputi $
%. 6ekreasi untuk tenaga kerja dan keluarganya.
&. Tunjangan tenaga kerja dan uang lembur.
2. Perumahan tempat tinggal.
8. (asjid.
4. Kantin.
9. Pakaian seragam dan perlengkapan sa)ety yang bisa diganti jika terjadi
kerusakan.
;. Terminal truk semen.
asilitas kesehatan.
%2. ePT.ic tanks.
%8. 6uang parkir.
%4. arana olahraga
%9. Terminal tambang.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page %=
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentinganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentinganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentinganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentinganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
20/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2.16 Progra$ ,e%eul!an L!ngkungan
Dalam kegiatan kepedulian lingkungan ini, direksi perusahaan telah
mengambil kebijaksanaan yang disebut dengan bina lingkungan dan telah
diterapkan sebagai kegiatan rutin tahunan. Program ini mempunyai sasaran agar
masyarakat sekitar pabrik dapat menikmati nilai tambah dengan adanya kegiatan
tersebut.
Kegiatan bina lingkungan ini meliputi $
%. Pemberian keterampilan kepada pemuda @ pemudi putus sekolah,
berupa $
a. Keterampilan mengelas karbit dan listrik.
b. Keterampilan instalasi listrik.
c. Keterampilan menjahit.
&. 7antuan dan prasarana pendidikan dan peribadatan.
2. Program anak asuh bagi siswa D dari keluarga yang kurang mampu.
8. Kegiatan keluarga berencana dan imunisasi balita.
4. 7antuan anak yatim piatu dan orang jompo.
9. Khitanan massal bagi masyarakat yang kurang mampu.
&.%5.% Penanganan Limbah
Limbah merupakan suatu masalah yang membutuhkan perhatian besar,
oleh karenanya perlu dilakukan penanganan khusus dalam pengelolaan dan
pembuanganya agar tidak mencemarri lingkungan sekitar. Terdapat du amacam
limbah di PT. ITP yautu imbah gas dan limbah padat.
a. Limbah gas "asap#
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &5
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
21/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
+as atau asap yang dihasilkan selama proses produksi yang
mengandung Hat partikulat yang berbentuk asap, nitrogen karbon
monoksida, hidrokarbon, sul)ur dioksida yang dilepas di udara.
'paya yang dilakukan perusahaan untuk menghindari terjadinya
limbah asap ini maka dilakukan tindakan pre*enti), yaitu
mengopersikan proses pembakaran berdasarkan kondisi operasi yang
ditentukan "aman#.
b. Limbah Padat "Debu#
Debu yang terbawa dalam gas buang maupun debu-debu akibat
proses produksi menjadi tanggung jawab Departemen Produksi, dimana
pelaksanaannya diserahkan pada section masing-masing, seperti pada unit
Ra !rinding , Burning , Coal !rinding "ill dan cement mill .
'ntuk mengatasi debu ini PT. ITP menggunakan & jenis alat
pengumpul debu yaitu dust collector dan #lectrostatic $recipitator "AP#,
dimana e)isiensi dari kedua alat ini cukup tinggi, yaitu =9 untuk dust
collector dan == untuk AP.
2.11De%arte$en PT. Ino-e$ent Tunggal Prakarsa T/k.
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan perusahaan berbentuk
perseroan terbatas "PT.#. edangkan untuk kegiatan )ungsional dipimpin oleh
seorang $lant "anager dan %ice $lant "anager yang membawahi departemen-
departemen yang berbeda, dimana tiap departemen dipimpin oleh Departemen
&ead . Tiap departemen dibagi menjadi seksi yang jumlahnya tergantung dari
masing-masing pekerjaan yang berada dalam departemen tersebut. eksi-seksi
tersebut dipimpin oleh seorang Chief Section.
:ice $lant (anager terbagi menjadi & yaitu %ice $lant "anager bagian
te'ni' dan %ice $lant "anager bagian administrasi. %ice $lant "anager bagian
te'ni' membawahi department sebagai berikut $
. "ining Department
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
22/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Departemen ini bertugas meyediakan bahan baku pembuatan semen dari
penambangan, penghancuran "crushing #, dan penyimpanan " storage#.
Departemen ini terdiri dari $
a. Crushing Section.
b. Drilling blasting Section.
c. oading &auling
d. &eavy #*uipment
+. $roduction Department
Departemen ini bertanggung jawab untuk melaksanakan proses produksi,
mulai dari bahan baku sampai terbentuk semen dan pengantongan "packing#.
Departemen ini terdiri dari $
a. Burning Section.
b. $roduct Section.
c. !rinding Section.
d. $ac'ing Section.
,. "echanical Department
Departemen ini bertugas menangani perbaikan dan perawatan alat dalam
skala minor. Departemen ini dibagi menjadi 2 seksi $
a. "aintenance Section.
b. Repair Section.
c. oubrication Section.
-. #lectrical Department
Departemen ini melakukan maintenance secara rutin terhadap peralatan
yang berhubungan dengan elektrik. chedule time yang dipergunakan adalah
harian dan normal maintenance dan trouble shooting maintenance. Alectrical
Department dibagi menjadi 2 section, yaitu $
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &&
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
23/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
a. #lectrical "aintenance Trouble Section "A(# ! rus Kuat.
b. #lectrical nstrument Section "AI# ! rus Lemah.
c. $lanning and #valuation !roup.
/. 0uality Control Department
Departemen ini bertugas melakukan pengawasan terhadap kualitas
material seperti bahan baku, clinker, dengan cara meneliti sampel sebelum
menjadi semen ataupun setelah menjadi semen. Departemen ini juga meneliti
kandungan batubara "coal# melalui laboratorium )isika dan laboratorium
kimia. Departemen ini terdiri dari & bagian, yaitu $
a. $rocess Section.
b. aboratorium Section (Chemical1 $hysical1 and Coal aboratorium).
Departement Supporting %ice $lant "anager bagian te'ni' membawahi
department sebagai berikut, yaitu $
. Technical Services Departement
+. Supply Department
,. &uman Resources
-. !eneral 2ffairs
edangkan %ice $lant "anager bagian administrasi membawahi 4 departemen
yaitu $
. nventory Department
Departemen ini bertugas menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh
departemen lain. Departemen ini meliputi $
a. nventory Section.
b. 3arehouse Section.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &2
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
24/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
+. !eneral 2ffair Department
Departemen ini menangani hal-hal yang bersi)at non teknis misalnya
penerimaan karyawan baru. Departemen ini meliputi $
a. CSR Section.
b. !S Section.
c. &ealty Section.
,. 2ccounting Department
Departemen ini bertugas mengawasi pelaksanaan dan anggaran belanja
perusahaan. Departemen ini meliputi Cost 2ccounting Section.
-. $aper Bag
Departemen ini membuat kantong semen untuk kebutuhan packing.
Departemen ini meliputi $aper Bag Section.
4. Delivery
Departemen ini bertugas mensuplay semen.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &8
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
25/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
BAB III
P9'E' P9DU,'I 'EMEN
3. 1. Bahan Baku Pe$/uatan 'e$en
emen terbuat dari beberapa bahan baku yang bercampur membentuk
suatu senyawa kimia dalam komposisi tertentu yang bersi)at hidrolis yang dapat
bereaksi dengan air sehingga akan mengikat bahan-bahan yang lain sehinggamenjadi padatan yang sangat keras. 7ahan baku yang diperlukan dalam proses
pembuatan semen ini dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu$
a. 7ahan baku utama
b. 7ahan baku tambahan
c. 7ahan baku korekti)
2.%.% 7ahan 7aku 'tama
7ahan baku utama merupakan bahan baku yang paling dominan dan
sangat diperlukan dalam proses pembuatan semen sehingga didapatkan
karakteristik semen yang diinginkan. 7ahan baku utama yang diperlukan yaitu
batu kapur " imestone#. 7atu kapur merupakan senyawa CaC32 yang banyak
diperoleh di alam. Kualitas batu kapur ini ditunjukkan berdasarkan usia
geologinya. emakin lama usianya maka kualitas batu kapur tersebut semakin
baik. Dalam proses produksi semen, batu kapur merupakan bahan baku yang
paling dominan dengan prosentase sekitar ;9 -
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
26/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2.%.& 7ahan 7aku Tambahan " 2dditive#
7ahan baku ini ditambahkan jika komponen kimia yang dibutuhkan
dalam campuran bahan baku semen tidak sesuai komposisi yang diinginkan.
7ahan baku ini ditambahkan dalam ra mix dan klinker untuk mendapatkan
si)at-si)at tertentu dari semen. 7ahan baku tambahan ini adalah clay "tanah liat#
dan gypsum.
a. Tanah Liat "Clay#
Tanah liat mengandung senyawa silikat dan senyawa lainnya seperti
alumina dan besi. Deposit tanah liat terjadi dari hasil peleburan batuan
silika yang kaya mineral. Pembentukannya dihasilkan dari proses
eathering al'ali dan tanah al'alin yang mengandung aluminium silika
yang dibagi dalam dua golongan, yaitu endapan clay dan transported clay,
berikut penjelasannya $
%. Andapan clay dapat mengandung banyak air atau tidak tergantung dari
ukuran butir materialnya. 1arnanya dapat berubah dari putih, abu-abu,kuning, coklat, biru, dan ungu. Kandungan yang terdapat pada clay
yaitu 3&, (g, Ba, dan K yang sangat penting dalam pembentukan
semen.
&. Transported Clay yang memiliki komposisi ber*ariasi dan dipakai
untuk mencampurkan hasil akhir batu-batuan asal dan endapan kimia
dapat berbentuk plastis seperti pasir dan sangat lembab, homogenous
clay kering bercampur dengan pasir batu-batuan.
b. !ypsum
!ypsum ber)ungsi sebagai Hat untuk memperlamabat pengrasan semen atau
retarder , fly ash, flourspar , blast furnace slag , dan po44olan. Pemakaian
gypsum untuk campuran harus diperhatikan karena jika komposisinya
melebihi ketentuan maka akan terjadi kelebihan C2 yang menyebabkan
panas yang besar, sehingga dalam penggunaannya semen mudah pecah
"crac'ing #, waktu pengeringan semen lama, dan pemborosan bahan.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &9
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
27/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
2.%.2 7ahan 7aku Korekti)
7ahan baku ini digunakan apabila terjadi kekurangan salah satu
komponen utama dalam campurannya, misalnya kekurangan i3&, l&32, atau
>e&32. (aterial yang termasuk bahan korekti) diantaranya adalah pasir besi
"iron sand # yang mengandung >e&32, bauksit dan kaolin yang mengandung
l&32, serta pasir silika " silica sand # yang mengandung senyawa i3&. Pasir
besi "iron sand # dalam pencampurannya hanya digunakan sekitar 2 dalam
semen. >ungsinya adalah sebagai bentuk komponen dasar semen yang
menyebabkan semen berwarna abu-abu dan berpengaruh terhadap ketahanan
dalam penyiraman. Pasir besi didatangkan dari Kutoarjo, awa Tengah,
sedangkan pasir silika ini dibeli dari 6embang dengan kombinasi sekitar 8
dalam semen. >ungsi pasir silika antara lain$
a. (embentuk C2 yang ber)ungsi untuk menunjang kekuatan awal dari
semen untuk menghasilkan panas hidrasi yang rendah dari panas hidrasi
C2. b. (embentuk C2 yang ber)ungsi untuk menunjang kekuatan akhir dari
semen, dengan penambahan air maka akan terjadi pengerasan dan
menghasilkan panas hidrasi.
2.%.8 Komponen Pengotor dalam 7ahan 7aku
7ahan baku yang diperoleh sebagai bahan pembuatan semen selain
mangandung unsur yang sangat diperlukan ternyata juga mengandung
komponen yang tidak diinginkan yang disebut komponen pengotor sehingga
jumlahnya harus dibatasi sekecil mungkin. da beberapa jenis komponen
pengotor diantaranya adalah$
a. (agnesium 3ksida "(g3#
Kadar (g3 ini didalam klinker tidak boleh lebih dari & . ika lebih dari
itu maka akan menjadi (g3 bebas "periclase# yang dapat bersatu dengan
air. al ini dapat menyebabkan keretakan pada semen yang sedang
mengeras
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &;
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
28/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
b. lkali
enyawa alkali yang biasa terdapat didalalam pasir dan tanah liat adalah
K &3 dan Ba&3 yang kadarnya tidak boleh lebih dari % . ika melebihi
batasan tersebut maka akan menyebabkan terbentuknya ring dalam kiln
c. ul)ur
ul)ur terdapat didalam bahan baku dan bahan bakar. Kadar sul)at yang
terdapat didalam semen dibatasi antara &,4-8 . ika kadar sul)at tersebut
melebihi batas maka akan menyebabkan terjadinya ekspansi sul)at dan
membentuk ring yang dapat mempengaruhi kerja kiln sehingga
berpengaruh pula terhadap kualitas semen yang dihasilkan
d. Klorida
Klorida terdapat didalam ra mix. Bamun kadar klorida ini hanya dibatasi
hanya 5,% . ika melebihi kadar tersebut akan menyebabkan korosi pada
baj.
e. >os)or dan )lourida
Kandungan )lourida yang terdapat didalam semen umumnya 5,52-5,5<
sedangkan kandungan )os)or didalam klinker antara 5,54-5,&4 . ika
jumlahnya melebihi kadar yang tersebut maka akan menyebabkan
berkurangnya kekuatan material khususnya pada kekuatan awal semen
ecara umum bahan baku yang dibutuhkan agar terbentuk semen dengan
komposisi yang baik dapat dilihat pada tabel 2.& berikut.
Ta/el 3.1 Bahan /aku se$en
Bahan Baku se$en Ele$ent Prosentase ? Dar!
Limestone Ca3 e&32 2 Cilacap
+ypsum Ca38 2 +resik, Thailand
3.2 Teknolog! Pe$/uatan 'e$en
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
29/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Teknologi proses pembuatan semen dibagi menjadi dua, yaitu proses basah
"et process# dan proses kering "dry process#. Perbedaan utama kedua proses ini
adalah adanya pemanasan sebelum proses pembakaran atau burning di kiln
"proses kering#. da juga proses lain yang merupakan pengembangan kedua
model ini. PT Indocement Tunggal Prakarsa Cirebon menggunakan proses kering
"dry process# dalam produksinya. Proses basah dan proses kering dalam produksi
semen dijelaskan sebagai berikut.
%. Proses 7asah "3et $rocess#
Pada proses ini, material yang dicampur akan langsung masuk kiln untuk
dilakukan proses pembakaran "burning # tanpa adanya proses pemanasan
awal. kibatnya, proses pemanasan yang dilakukan di kiln akan memakan
waktu lebih lama karena proses kalsinasi akan berlangsung setelah proses
pengeringan @ penguapan air yang terkandung didalam material. elain itu,
dibutuhkan kiln yang panjang agar proses kalsinasi berlangsung sempurna.
uhu yang terdapat pada kiln berkisar antara %895-%455 oC sedangkan
suhu gas buangnya berkisar antara %45-&45 5C.
Keuntungan proses basah yaitu$
a. Debu yang dihasilkan tidak banyak
b. (utu semen yang dihasilkan lebih baik karena campuran pembuatan
semen lebih homogen
c. Tidak memerlukan ruangan pengeringan didalam unit ra mill
d. 'mpan dapat tercampur lebih homogen karena pencampurannya
dalam bentuk slurry
e. Kadar alkali tidak menimbulkan gangguan penyempitan dalam
saluran preheater
). Cocok untuk daerah beriklim lembab karena uap air sudah ada dalam
campuran material
edangkan kerugian proses basah yaitu$
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page &=
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
30/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
a. Dimensi kiln yang lebih panjang karena harus dipasang berbagai alat
penukar panas untuk menghilangkan dan mengeringkan uap air dari
slurry
b. 7ahan bakar yang digunakan lebih banyak
c. Proses pembakaran berlangsung lebuh lama
&. Proses Kering " Dry $rocess#
Proses kering merupakan proses yaang paling sering digunakan dalam
proses produksi semen termasuk di PT Indocement Tunggal Prakarsa
Cirebon. Pada proses ini, material yang akan masuk ke dalam kiln di
panaskan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air yang terkandung
didalamnya. (aterial dipanaskan didalam siklon-siklon yang dialiri gas
panas dari pembuangan kiln dan udara panas dari cooler yang biasa
disebut reinforced suspension preheater "6P#. Kadar air material yang
diijinkan ketika memasuki kiln adalah sekitar 5,%-%. 3leh karena itu,
pada proses kering, kiln yang dibutuhkan relati) pendek. A)isiensi
pengeringan pada proses kering lebih tinggi dibandingkan pengeringan pada proses basah karena peman)aatan dari gas panas dari 'iln dan cooler .
Keuntungan proses kering yaitu$
a. Pemakaian bahan bakar lebih sedikit
b. 'kuran kiln lebih pendek dan kecil pada kapasitas yang sama
dibandingkan pada proses basah
c. Tahap homogenisasi memerlukan energi yang lebih kecil
d. 7iaya produksi rendah
edangkan kerugian proses kering yaitu$
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 25
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
31/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
a. Debu yang dihasilkan lebih banyak
b. Campuran ra mill kurang homogen
c. Kadar air sangat mengganggu operasi karena material menjadi
lengket
d. 7anyak dibutuhkan penangkap debu atau electrostatic precipitator
"AP#
Proses kering digunakan di PT ITP Tbk Cirebon karena )aktor
biaya produk si yang relati) lebih rendah dibandingkan proses basah.
3.3. Proses Prouks! 'e$en
Tahapan pembuatan semen baik menggunakan proses basah "et process#
maupun proses kering "dry process# dapat dibagi menjadi empat tahapan dimana
setiap tahapan tersebut membentuk siklus tertutup. Keempat tahapan tersebut
yaitu$
%. Persiapan material@bahan baku " preparation of ra material #
&. Pembakaran "burning #
2. Penggilingan akhir " finish grinding #8. Pengepakan " pac'ing #
edangkan proses yang dilakukan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
adalah proses kering "dry process).Dalam subbab ini akan dijelaskan secara umum
proses pembuatan semen yang dilakukan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk, sedangkan penjelasan selanjutnya akan dijelaskan pada 7ab I: pesi)ikasi
Peralatan dan >ungsinya.
2.2.% Persiapan (aterial 7aku " $reparation of Ra "aterial #
Tahap ini meliputi proses penyediaan bahan baku dan proses pengolahan
bahan baku seperti crushing , pre5homogeni4ing , grinding , eighing , dan mixing
"homogeni4ing #.
2.2.%.% Penyediaan 7ahan 7aku
Proses awal pembuatan semen dimulai dengan mempersiapkan bahan
baku seperti limestone, clay, silica sand , gypsum dan iron sand . Departemen
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 2%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
32/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
"ining adalah departemen yang bertugas menyediakan bahan baku berupa
limestone dan clay yang ditambang langsung dari gunung Kromong "terletak
%,4 km dari lokasi pabrik#. 7ahan lainnya didatangkan dari luar, seperti pasir
silika " silica sand # didatangkan dari 6embang, pasir besi "iron sand #
didatangkan dari Cilacap, serta gypsum didatangkan dari +resik.
Penambangan di gunung Kromong dilakukan secara terbuka dengan akti*itas
penambangan sebagai berikut$
%. Pelepasan 7atu Kapur
a. Pengupasan "Stripping #
Pengelupasan dilakukan untuk mengelupasi lapisan tanah yang
menutupi batuan kapur. Pengelupasan dilakukan sedalam kurang
lebih 25 cm dengan menggunakan buldoHer.
b. Pengeboran " Drilling #
Pengeboran dilakukan di titik-titik tertentu pada batuan yang
telah tersingkap dengan menggunakan compressor roc' drill .
Pengeboran dilakukan dengan kedalaman %5 meter dan sudut
kemiringan &5o dari bidang *ertikal.
c. Peledakan " Blasting #
Peledakan dilakukan dengan memasukan dinamit " poer
gel #yang dihubungkan dengan detonator "alat pemicu ledakan#
pada dasar lubang batuan yang telah dibor. ebelum dilakukan
proses peledakan, permukaan ditutup terlebih dahulu
menggunakan tanah. Peledakan dilakukan dengan rata-rata
jenjang 3
" 2luminium 6itrat 7uel 8il # yang merupakan campuran antara
amonium nitrat dengan solar dengan perbandingan kurang lebih=8,4 $ 4,4 berat masing-masing.
&. Pengecilan 'kuran 7atuan " Brea'ing #
'kuran batuan hasil peledakan berupa limestone dan clay biasanya
masih terlalu besar "ukurannya lebih dari % m2#. 7atuan dipecahkan
dengan menggunakan roc'er brea'er "axcavator yang ujungnya
diganti dengan hammer # agar mempermudah dalam proses
pengangkutan.
2. Pemuatan " oading # dan Pengangkutan " &auling #
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 2&
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
33/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
7atuan yang telah hancur kemudian dimuat kedalam dump truc'
menggunakan heel loader . Dump truc' akan mengangkut batuan
dari tempat penambangan ke tempat penghancuran "crusher #.
8. Penghancuran "Crushing #
Crushing merupakan awal proses dari tahapan persiapan material.
Limestone dan clay hasil tambang yang masih berukuran besar
dihancurkan didalam mesin penghancur "crusher #. Crusher yang
digunakan untuk menghancurkan limestone disebut limestone
crusher dan yang digunakan untuk menghancurkan clay disebut
additive crusher . imestone yang diangkut oleh dump truc' diumpankan menggunakan appron )eeder masuk ke dalam crusher
untuk dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil. Debu yang
keluar dari sisi discharge crusher akan ditarik oleh )an untuk
ditampung dalam dust collector yang berjenis bag filter .
(aterial yang telah mengalami crushing dan debu yang telah
dikumpulkan bag )ilter akan diangkut menggunakan belt conveyor menuju
tripper. Pada proses crushing untuk clay, selain dilengkapi dengan dust
collector juga didukung dengan unit pemanas yang ber)ungsi sebagai
pengering clay yang memiliki kandungan air sangat tinggi dibandingkan
dengan limestone.
2.2.%.& Pengolahan 7ahan 7aku Proses ini berlangsung secara berkelanjutan dengan menggunakan
sejumlah peralatan utama seperti reclaimer1 eighing feeder1 drayer1 ra
grinding mill serta peralatan transport seperti belt conveyor dan buc'et
elevator.
7erikut urutan proses pengolahan bahan baku$
. $re5homogeni4ing
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 22
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
34/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Limestone yang membentuk tumpukan " piles# akan diruntuhkan dengan
menggunakan alat yang dinamakan limestone reclaimer . lat ini
ber)ungsi sebagai alat untuk mencampur lapisan-lapisan limestone dalam
piles. Kadar Ca3 pada limestone sebelum dilakukan pembakaran harus
berada pada kisaran 84-8= berat, sedangkan kondisi limestone hasil
penambangan memiliki kadar Ca3 ber*ariasi sehingga perlu dilakukan
homogenisasi. Proses homogenisasi awal " pre5homogeni4ing # limestone
dilakukan dengan menggunakan limestone reclaimer .
etelah dilakukan proses pre-homogenisasi, maka limestone dan clay
masing-masing diangkut menggunakan belt con*eyor menuju limestone
hopper "untuk limestone# dan additi*e hopper "untuk clay#. elain itu,
material lain seperti iron sand juga diangkut menuju iron sand hopper
dari belt feeder menggunakan belt conveyor , namun karena jumlah iron
sand yang digunakan sedikit maka tidak menggunakan reclaimer,
melainkan menggunakan truk untuk mengangkutnya dari stoc' yard
menuju belt feeder .
+. 3eighing
emen terbuat dari campuran beberapa material dengan komposisi
tertentu, yaitu terdiri dari "batu kapur#, clay "tanah liat#, iron sand "pasir
besi#, pasir silika, dan gypsum. 'ntuk menentukan berat dari masing-
masing material maka dilakukan proses penimbangan "eighing #
menggunakan eighing feeder . (aterial baku yang ditimbang berasal
dari masing-masing hopper. etelah mengalami proses penimbangan
maka material tersebut ditransportasikan melalui belt con*eyor menuju
raw grinding mill.
,. !rinding
(aterial baku yang telah melewati proses weighing yang telah
bercampur tersebut kemudian melalui proses grinding dengan
menggunakan raw grinding mill dengan type roller mill. Tujuan
dilakukan proses grin)ing adalah untuk menghasilkan material halus
dengan diameter rata-rata kurang dari =5 Jm. ebelum material tersebut
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 28
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
35/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
memasuki ra grinding mill1 material tersebut melewati classi)ier yang
ber)ungsi memisahkan material halus dengan material kasar. (aterial
material halus setelah dipisahkan oleh classi)ier kemudian dibawa oleh
udara menuju electrostatic precipitator . edangkan material kasar
disirkulasikan kembali dengan chain conveyor dan buc'et elevator
menuju classi)ier dan raw mill kembali. Dengan diameter butiran
material yangsangat kecil tersebut maka luas permukaan per kilogram
beratnya akan menjadi besar sehingga pada proses pembakaran nantinya
akan menyerap panas lebih baik.
-. &omogeni4ing
(aterial yang telah dilakukan proses ra grinding mill tersebut
kemudian dilanjutkan dengan proses homogenisasi "homogeni4ing # yang
ditransportasikan dengan menggunakan chain conveyor dan buc'et
elevator . Bamun untuk mengetahui besarnya ukuran debu dari material
tersebut dilakukan sampling terlebih dahulu yang diambil dari material
baku selama perjalanan menuju homogeniHing. Proses sampling
dilakukan oleh *uality control dan hasilnya dilaporkan kepada operator
CC6 "Central Control Room#. ika hasilnya menympang dari range yang
ditetapkan, maka perator akan mensetting ulang besaran-besaran operasi
misalkan dengan menaikkan putaran motor classi)ier jika debu terlalu
kasar sehingga debu yang keluar dari classifier akan lebih halus.
omogenisasi pada prinsipnya adalah proses pengadukan material baku
yang dilakukan dalam homogeniHing ilo. al ini dilakukan karena
komposisi material tersebut masih belum homogen. Proses pengadukan
dalam homogeni4ing silo tersebut menggunakan aliran udara yang
dihembuskan oleh bloer .
Proses homogeni4ing ini merupakan proses akhir dari tahap persiapan
material baku. (aterial tersebut kemudian ditransportasikan dengan ala
transpportasi debu yaitu air sliding con*eyor,bucket ele*ator dan
pneumatic con*eyor. Dan untuk mengukur berat material baku yang
akan diumpankan ke uspension Preheater digunakan weighing )eeder.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 24
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
36/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Bamun sebelum material memasuki pneumatic con*eyor, terlebih dahulu
dilakuakn sampling ulang untuk mengetahui komposisi material setelah
proses homogenisasi dan sebelum memasuki proses pemanasan awal di
suspension preheater. Proses penentuan komposisi material dilakukan
dengan menggunakan 95ray analy4er di bagian 0uality Control .
2.2.& Pembakaran " Burning #
Tahapan kedua dari proses pembuatan semen adalah proses pembakaran
"burning #. Proses pemanasan awal material dilakukan di Suspension $reheater
dengan menggunakan gas hasil pembakaran dari kiln dan cooler dengan
temperatur mencapai %%55oC. (aterial baku terlebih dahulu dimasukkan ke
dalam Suspension preheater dengan pneumatic conveyor . Didalam Suspension
$reheater aliran berawal dari siklon tertinggi dan turun menjadi siklon
terbawah. +as panas dihisap oleh D fan dari 'iln dan cooler menuju siklon
tertinggi sehingga proses perpindahan panas antara material panas dan gas panas
terjadi secara counter flo. Perpindahan panas pada material terjadi secara
kon*eksi.Suspension $reheater yang digunakan dilengkapi dengan calsiner
dimana proses pembakaran dilakukan didalamnya. Proses kalsinasi mulai terjadi
pada siklon paling bawah dengan temperatur material sekitar ;45oC. Proses
kalsinasi bertujuan mengubah material baku menjadi 'lin'er . :lin'er yang
keluar dari Suspension $reheater melalui outlet duct kedua "siklon paling
bawah# masuk kiln melalui 'iln feed end untuk melanjutkan proses kalsinasi
yang telah dilangsungkan di calsiner dan dua siklon paling bawah dari
Suspension $reheater . 7ahan bakar utama yang digunakan untuk proses
pembakaran di kiln adalah batu bara yang disuplai dari unit coal mill .
etelah selesai proses pembakaran di kiln maka material keluar melalui
discharge end dari kiln menuju proses pendinginan yang dilakukan di cooler.
Proses pendinginan klinker di cooler menggunakan aliran udara yang disuplai
dari sejumlah blower. liran udara pendingin tersebut masuk melalui celah-
celah yang terdapat diantara grate cooler. kibat proses pendinginan tersebut,
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 29
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
37/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
klinker yang awal masuk cooler bertemperatur sekitar %855 oC turun hingga
mencapai temperatur sekitar &&5 oC. 7atas maksimum temperatur udara yang
keluar dari cooler sekitar &45 oC dapat menurunkan kemampuan Alectrostatic
Precipitator sehingga untuk menjamin tidak dilampauinya batasan temperatur
tersebut maka cooler dilengkapi dengan satu unit ater spray.
ebelum dibuang ke lingkungan sekitar, udara dari cooler yang telah
melewati electrostatic precipitator dengan temperatur yang masih tinggi di
ekstrak menuju Susoension $reheater yang digunakan sebagai udara
pembakaran di calsiner yang biasa disebut tertiary air . Klinker yang telah
mengalami penurunan temperatur tersebut kemudian membeku dan membentuk
gumpalan karena pendinginan yang terjadi di cooler. Bamun klinker yang telah
membeku ini akan menyulitkan proses transportasi menuju clin'er storage
silo1maka klinker tersebut terlebih dahulu dihancurkan di clin'er brea'er yang
terdapat di pintu keluar cooler. etelah dihancurkan di clin'er brea'er tersebut
maka dihasilkan klinker dengan diameter sekitar 45 mm. Klinker yang keluar
dari proses penghancuran di clin'er brea'er tersebut kemudian
ditransportasikan menuju dua buah clin'er storage silo yang menggunakan
drag chain conveyor dimana klinker yang telah dihaluskan tersebut dipisahkan
antara klinker dengan kualitas yang baik dengan kualitas yang kurang baik di
dua buah clin'er storage silo secara terpisah.
2.2.2 Penggilingan khir " 7inish !rinding;cement mill #
Klinker yang telah diangkut menuju clin'er storage silo kemudian
ditransportasikan menuju clin'er hopper dengan menggunakan buc'et elevator1
dan belt conveyor . elain itu gypsum yang diangkut dari gypsum yard menuju
gypsum hopper dan juga additive material diangkut menuju additive hopper.
Ketiga jenis material yang terdapat didalam hopper tersebut kemudian
ditimbang dengan menggunakan eighing feeder sesuai dengan komposisi
semen yang dibutuhkan.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 2;
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
38/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
:lin'er dan additive material tersebut kemudian dicampur dan digiling
dalam pre5grinding mill. asil yang telah digiling hingga halus tersebut
kemudian dialirkan dengan aliran udara dari booster fan menuju classifier1
sedangkan yang masih kasar akan jatuh kembali menuju buc'et elevator dan
kemudian dikembalikan menuju pre5grinding mill.
(aterial dari classifier yang masih kasar kemudian diproses di cement
mill yang dicampur dengan gypsum. Produk cement mill yang masih kasar
tersebut kemudian diangkut buc'et elevator menuju classifier sedangkan produk
yang telah halus pada classifier akan dialirkan menggunakan bag filter.
edangkan cement halus yang telah diproses di cement mill kemudian diangkut
dengan scre conveyor menuju dua jenis cement storage silo. atu digunakan
untuk semen jenis 8rdinary $ortland Cement "3PC# dedangkan yang kedua
diisi dengan semen jenis campuran.
2.2.8 Pengepakan " $ac'ing #
emen yang berada dalam cement storage silo kemudian diangkut dengan
air sliding conveyor menuju buc'et elevator dan kemudian dilewatkan padavibrating screen untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan semen sehingga
dabat terbentuk debu seluruhnya. Dari vibrating screen kemudian semen
ditransportasikan ke sejumlah feed bin dengan menggunakan air sliding
conveyor dan dari masing-masing feed bin akan mensuplai semen menuju rotary
feeder yang berputar dan mengisi kantong-kantong semen yang dialirkan
dengan menggunakan udara bertekanan. Rotary feeder juga dilengkapi dengan
peralatan kontrol yang dapat mengatur jumlah semen yang akan dimasukkan
kedalam kantong semen. Kelebihan semen yang dialirkan kedalam kantong
semen kemudian ditampung dalam scre conveyor yang kemudian dialirkan ke
chain conveyor dan dilanjutkan menuju buc'et elevator untuk diumpankan
kembali ke dalam feed bin. Kantong kantong semen yang telah diisi kemudian
ditransportasikan oleh belt conveyor menuju chec' eigher untuk dilakukan
pengecekan berat tiap kantong semen.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 2
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
39/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
emen yang telah ditimbang beratnya tersebut kemudian dilewatkan
melalui sebuah bag cleaner yang ber)ungsi untuk menghisap debu yang
menempel dibagian luar kantong semen. Dari sini kantong semen tersebut
ditransportasikan kembali dengan menggunakan belt conveyor menuju dua buah
bag loader yang dilengkapi dengan lifting yang ber)ungsi mengangkut dan
mengarahkan kantong semen menuju ke truc'. emen yang telah di- pac'ing
tersebut memiliki barat sebesar 85 kg tiap kantong untuk jenis 3PC, dan 45 kg
tiap kantong untuk semen PPC " $eu4olan $ortland Cement # yang siap untuk
distribusikan.
BAB I)
PEALATAN DAN *UN@'INA
7ermacam ! macam peralatan produksi yang terdapat PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk. $lant Cirebon memiliki )ungsi yang berbeda ! beda.
ecara garis besar, jika diklasi)ikasikan, peralatan-peralatan tersebut dapat
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 2=
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
40/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
digolongkan dalam tiga kelompok yaitu peralatan utama, peralatan penangkap
debu, dan peralatan transportasi material.
4.1. Peralatan Uta$a
4.1.1 Limestone Crusher
imestone yang didapatkan melalui proses penambangan di gunung
Kromong memiliki ukuran yang sangat beragam dan bahkan bisa mencapai
hingga diameter % m. gar material tersebut mudah ditransportasikan, maka
material tersebut harus diseragamkan dan dikecilkan dengan mesin pemecah
yang disebut limestone crusher . (emiliki dua rotor yang digunakan sebagai
penopang stri'ing blade untuk menghancurkan material. 'kuran material
yang keluar setelah dihancurkan berukuran &4 mm.
Type $ :aasa'i 2$5
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
41/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
@a$/ar 4.1 Limestone Crusher
4.1.2 Additive Crusher
2dditive crusher memiliki )ungsi yaitu untuk menghancurkan
bongkahan clay hasil tambang untuk memudahkan proses transportasi dengan
menggunakan belt conveyor menuju storage yard . Karena komposisi clay
yang diperlukan dalam pembuatan semen lebih kecil dibandingkan dengan
bahan utama "limestone# maka kapasitas dari additive crusher ini lebih kecil
daripada limestone cruher . 2dditive crusher menggunakan satu motor dengan
stri'ing blade sebagai pemukul yang dipasang pada rotor serta dilengkapi
dengan impact plate dan grinding path. Kapasitas additive crusher mampu
hingga &55 ton per jam.
Cara kerja additive crusher yaitu material umpan masuk melalui inlet
chute kemudian dipukul dengan stri'ing blade type S yang berputar dan
terpental menumbuk impact plate dan dihancurkan oleh grinding path.
2dditive crusher juga dilengkapi dengan sistem pemanas yang ber)ungsi
untuk mengeringkan clay selama proses pemecahan tersebut karena si)at clay
yang mudah lengket dan menempel pada casing liner1 impact plate1 dan
stri'ing blade serta dilengkapi dengan sistem hidrolik untuk sistem membuka
dan menutup casing crusher .
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 8%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
42/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
pesi)ikasi yang dimiliki additive crusher adalah sebagai berikut$
plikasi $ Penghancur Clay
Kapasitas $ &55 ton@jam
(aterial umpan $ Clay
Kekuatan tekan $ maksimum 255 kg@cm&
'kuran umpan $ maksimum %555 mm2
Type pemukul $ Kawasaki K7 %9%4 super breaker "heating type#
Dimensi $ Diameter %955 mm, lebar %455 mm
istem penggerak $ :- Belt
Daya motor listrik $ 3ound rotor type
Konsumsi daya listrik $ %,& k1h@ton
'kura produk $ && mm dibawah ;4 pass
'kuran bukaan $ %495 mm lebar ? %%45 mm tinggi
Kecepatan peripheral $ 29 m@s
Kadar air $ normal %4 , maksimal &4
@a$/ar 4.2 Additive Crusher
@a$/ar 4.3 Striking Blade Type S
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 8&
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
43/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
4.1.3 Limestone Tripper
imestone yang sudah dihancurkan dengan crusher kemudian
disimpan didalam limestone storage untuk menunjang ketersediaan limestone
selama proses produksi. edangkan alat yang digunakan untuk membantu
proses penumpukan material " stoc' pile# disebut dengan tripper . Tripper
digerakkan akan membawa limestone yang berasal dari limestone storage.
elama pengisian ini, trolley bergerak maju mundur pada lintasannya.
@a$/ar 4.4 Stockpile
4.1.4 Additive Tripper
Tripper digunakan untuk membuat stoc' pile dengan material berupa
clay dan silica sand . Prisnsip kerja dari peralatan ini sama dengan limestone
tripper. Karena kebutuhan bahan aditi) yang dibutuhkan ini tidak sebanyak
bahan utama, maka stoc' piles untuk clay dan silica sand ini hanya berada
pda satu storage serta menggunakan satu buah tripper yang dilengkapi
dengan sebuah belt conveyor dengan sebuah penggerak berupa motor listrik
yang ber)ungsi mengarahkan pengisian material menuju clay stoc' piles atau
silica sand stoc' piles.
4.1. Limestone !eclaimer
imestone yang dihasilkan dari penambangan memiliki kadar Ca3 yang
ber*ariasi sedangkan kadar Ca3 yang diperlukan dalam pembuatan semen
harus berkisar antara 84 - 8= berat. 3leh sebab itu perlu dilakukan
homogenisasi awal " pre5homoheni4ing # dengan cara mencampurkan antara
limestone yang kadar Ca3 tinggi dengan Ca3 yang rendah dengan
menggunakan limestone reclaimer. imestone reclaimer menggunakan tipe
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 82
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
44/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
bridge reclaimer dengan kapasitas 855 ton per jam. udut kemiringan dari
harro dapat diatur sehingga dapat diubah ketika diperlukan.
Type $ bridge reclaimer
umlah $ % unit
Kapasitas $ 855 ton@jam
A?ca*ation height $ %% m
Tra*elling $ panjang &29 m
Kecepatan $ 5,2-2 m@jam at loading , dan %4 m@jam at no
loading
Dimensi blade $ %955 mm ? 855 mm
(otor Listrik
crapper chain speed $ 84 k1 "& buah#
6eclaimer carriage $ 2; k1 "% buah#
Tra*elling under load $ 5,44 k1"% buah#
Tra*elling at no load $ 4,4 k1 "& buah#
Daya motor blade $ ;4 k1
Kapasitas rantai $ 25 m@menit
Tipe rake $ harrow
Daya motor rake $ && k1
Kecepatan rake $ 4,4 m@menit
uduk kemiringan $ dapat diatur
@a$/ar 4." Limestone !eclaimer
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 88
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
45/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Reclaimer ini dapat dikalsi)ikasikan menjadi tiga bagian yaitu$
a. Toer
(erupakan rangka utama reclaimer yang dapat bergerak translasi
horisontal sepanjang tumpukan material "limestone piles#.
b. Ra'e
6ake berbentuk segitiga samakaki yang mampu bergerak translasi pada
arah lebar dari tumpukan material " pile#. 6ake digerakkan oleh sebuah
motor listrik yang dapat bergerak bolak-balik dengan menggunakan
kawat baja dan sejumlah pulley sebagai media penghubung antara rake
dan motor.
c. Blade
asil dari runtuhan oleh rake tersebut kemudian diangkut oleh blade
yang digerakkan oleh sebuah motor dengan rantai sebagai media
transmisi putaran. asil limestone yang telah diangkut oleh blade
tersebut kemudian dijatuhkan ke hopper kemudian diangkut dengan belt
conveyor menuju proses selanjutnya yang terlebih dahulu melewati
eighing feeder untuk mengatur jumlah komposisi masing-masing
material baku sesuai dengan kebutuhan produksi.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 84
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
46/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
4.1." Additive !eclaimer
Pada reclaimer ini tidak terdapat rake seperti pada limestone
reclaimer , sedangkan komponen lainnya sama dengan komponen pada
limestone reclaimer seperti blade dan trolley. Prinsip kerja dari additive
reclaimer ini sama dengan limestone reclaimer .
pesi)ikasi yang dimiliki additive reclaimer adalah$
Type $ Slide Scraper Type
umlah $ & buah
A?ca*ation height $ =,& m
7lade width $ %555 mm
Tra*elling $ panjang %;4 m,
kecepatan 9 m@menit saat tanpa pembebanan dan
ma? &m@menit saat pembebanan
crapper chain speed $ 25 m@menit
(otor $ % buah pada kecepatan tinggi %4 k1
% buah pada kecepatan rendah %,& k1 % buah tra*elling ;,4 k1
@a$/ar 4.& Additive !eclaimer
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 89
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
47/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
4.1.# !a$ %rinding &il
Ra grinding mill adalah peralatan yang digunakan untuk
menghaluskan material bahan baku semen. Di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk. khususnya pada plant Cirebon menggunakan jenis ra
grinding mill yang berbeda yaitu tipe ball mill pada plant > dan vertical mill
pada plant %5. Pada plant = ra grinding mill dengan tipe ball mill
menghaluskan material menggunakan steel ball dengan diameter &5 mm
sampai
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
48/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Pada area ra mill terdapat classifier yang memiliki )ungsi sebagai
pemisah material yang halus dan yang masih kasar. (aterial akan masuk
melalui feed chute menuju pusat grinding table yang diputar oleh motor
dengan daya &455 k1. Putaran tersebut mengakibatkan material terkena gaya
sentri)ugal sehingga terlempar menuju jalur grinding dengan tekanan berasal
dari silinder hidrolik yang ditransmisikan oleh roller arm. (aterial yang
berputar mendapat tekanan dari tiga buah roller yang ada pada jalur grinding.
4.1.) *omogeni+ing Silo
Proses homogenisasi adalah suatu proses pencampuran beberapa
material baku menjadi satu dengan komposisi tertentu setelah dilakukan
proses ra grinding mill . Tempat yang digunakan untuk penyimpanan
sekaligus untuk proses homogenisasi material baku disebut homogeni4ing
silo. (aterial baku dari proses ra mill tersebut kemudian dimasukkan
kedalam homogeniHing silo melalui air sliding conveyor "C# bersama
udara yang mengalir lewat pipa yang didorong dengan bloer dan fan.
&omogeni4ing Silo berdimensi diameter %< m dengan tinggi 82 m
mempunyai *olume %5555 ton dengan kapasitas 2&5 ton per jam.
Tipe $ Reinforced Concrete Construction
umlah $ % buah
Kapasitas $ %5.555 ton
Dimensi $ %< m diameter ? 82 tinggi bagian dalam
A)isiensi $ kurang dari 5,&4 dari standard de*iasi CaC32
Peralatan $ type system I7'
7lower untuk silo $
a. Tipe $ rotary piston type
b. Kapasitas $ ;.9 mm2@ menitc. (otor $ %4 k1, &p, motor induksi
Peralatan pengeluaran $
a. Tipe $ !ate 8pening control continous ad?usment
b. Kapasitas $ 2&5 ton @ jam
c. (otor $ %& bah. 5,%% k1, garate motor
>ungsi mencampur dan menghomogenkan ra mill.
@a$/ar 4.16 *omogeni+ing Silo
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 8
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
49/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
4.1.( Suspension 'reheater Suspension $reheater "P# adalah rangkaian dari sejumlah siklon yang
disusun bertingkat yang ber)ungsi untuk memberikan pemanasan awal
material baku dari homogeniHing silo sebelum masuk ke proses pembakaran
di 'iln.
@a$/ar 4.11 Suspension 'reheater
Prinsip kerja dari suspension preheater yaitu dengan melakukan
pemanasan yang berasal dari gas buang pada 'iln dan clin'er cooler yang
dialirkan melalui pipa bertekanan. Pada suspension preheater terdapat 8
tingkat siklon yang masing-masing bekerja secara berurutan. Ra mill dari
homogeniHing silo dialirkan menuju siklon teratas "siklon C8# yang terdiri
dari dua siklon untuk masing-masing string. (aterial tersebut akan
dipanaskan dengan arah perpindahan panas secara counter flo "arah gas
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 8=
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
50/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
panas dan material saling berlawanan, yaitu material yang dipanaskan
bergerak ke bawah sedangkan gas panas bergerak ke atas#. Proses pemisahan
material yang halus dan kasar terjadi dengan meman)aatkan gaya sentri)ugal
dari aliran turbulen material ketika melewati siklon tingkat pertama tersebut,
akibat gaya gra*itasi maka material yang kasar@berat akan turun menuju
siklon kedua sedangkan material yang halus akan mengikuti aliran keluar dari
suspension preheater sebagai dust return. Kemudian proses selanjutnya pada
siklon tingkat dua "C2# dan tingkat tiga "C sama seperti proses di siklon
tingkat pertama "C8# yaitu material yang halus akan terbawa gas panas
menuju siklon tingkat pertama. Pada siklon tingkat tiga ini, material yang
terpisahkan akna memasuki calsiner . Di dalam calsiner ini material akan
dibakar menggunakan serbuk batubara dan udara panas yang berasal dari
cooler "tertiary air # ketika operasi telah berjalan normal, sedangkan ketika
awal pengoperasian sebagai awal pemanasan digunakan ndustrial Diesel
"ID3#.
Di dalam calsiner ini terjadi proses kalsinasi yaitu proses disosiasi
senyawa yang terdapat di ra material seperti CaC8, dan "gC8, menjadi
oksidanya "Ca8 dan "g8#. kibat pemanasan yang terjadi pada suspension
preheater yang disertai dengan calsiner ini telah tercapai =5 proses
kalsinasi, sedangkan %5 sisa pemanasan dilanjutkan di 'iln sehingga beban
pembakaran yang terjadi di 'iln akan lebih ringan namun perbandingan ini
tidak selalu tetap, tetapi tergantung desain awal dari peralatan. elain itu,
proses perpindahan panas yang terjadi di calsiner lebih baik daripada di 'iln
karena bidang kontak material didalam kalsiner lebih besar daripada didalam
'iln karena di 'iln terjadi penumpukan material yang akan memperkecil luas
bidang kontak pemanasan material, namun proses ini tetap tidak dapat
dilakukan di calsiner karena proses kalsinasi di calsiner tidak boleh melebihi
=455C. ika melebihi temperatur tersebut, klinker akan meleleh didalam
saluran-saluran siklon sehingga akan menyumbat saluran tersebut. 3leh
karena itu, temperatur di calsiner harus dikontrol dengan cara mengatur
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 45
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
51/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
bahan bakar yang digunakan dengan perbandingan bahan bakar di calsiner
dan 'iln adalah 95 dan 85.
pesi)ikasi suspension preheater sebagai berikut
Type $ Kawasaki >our tage Cyclone Preheter
umlah $ % buah
Kapasitas $ rata-rata 2ungsi $ pemanasan awal untuk proses kalsinasi
4.1.1, !otary -ryer
Clay bersi)at lengket, karena itu clay harus dikeringkan terlebih
dahulu agar ridak terjadi coating . Rotary Dryer berungsi sebagai pengering
clay.
7erikut adalah spesi)ikasi rotary dryer
Tipe $ $aralel 7lo1 Rotary Type
umlah $ % buah
Kapasitas $ 95 ton@jam "produk kering#
Dimensi $ diameter 8,& m ? panjang 85 m
Kecepata $ %,< rpm
Kandungan air $ - umpan $ &4 "basis basah#
"(oisture# - produk $ 9 "basis basah#
lope dari shell $ 4 @ %5(otor listrik $ %%5 k1, < P, motor induksi
>ungsi $ untuk mengeringkan clay
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 4%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
52/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
@a$/ar 4.12 !otary -ryer
4.1.11 !otary iln
Rotary 'iln ber)ungsi untuk melanjutkan sisa proses pembakaran
material setelah mengalami kalsinasi. Pemanasan di 'iln sangat diperlukan
karena klinker harus dipanaskan diatas temperatur =455C sehingga jika
dilakukan di calsiner akan mencair dan menyumbat saluran-saluran siklon
tersebut. Dengan ukuran panjang ;< m, rotary 'iln mampu menghasilkan
2
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
53/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
memiliki tiga buah roller yang masing-masing berkotak langsung dengan tire.
Bamun karena roller bearing ini hanya menahan beban arah *ertikal
sedangkan 'iln tersebut memiliki kemiringan maka untuk menahan beban
arah horiHontal digunakan dua buah roller bearing bed yang berkontak pula
dengan tire. edangkan beban yang besar pada rotary 'iln ditopang dengan
?ournal bearing .
@a$/ar 4.14 Burner iln
Rotary 'iln selain berputar juga bergerak translasi kekanan dan kekiri
sebesar 45 mm. al ini dapat membantu mengalirnya material dan juga untuk
menjaga agar bagian roller yang berkontak tidak aus pada satu titik saja yang
dapat menyebabkan cekungan yang bersudut sehingga terjadi konsetrasi
tegangan yang dapat mengurangi kekuatannya. Dan untuk pendorong rotary
'iln agar dapat kembali kepada posisi awal setelah mengalami translasi
menurun digunakan dua buah thruster yang masing-masing berada diatas
roller baring bed .
Panas yang terjadi di dalam rotary 'iln ditimbulkan karena e)ek aliran
panas yang berupa kon*eksi yang diberikan oleh gas panas dari hasil proses
pembakaran bahan bakar. Dan untuk mengukur temperatur 'iln digunakan
radiation thermometer. edangkan untuk menjaga temperatur shell agar tidak
melebihi batas kekuatan material shell tersebut digunakan pendingin udara
yang berasal dari turbo fan.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 42
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
54/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
@a$/ar 4.1" Tur/o 0an
dapun spesi)ikasi yang dimiliki oleh rotary 'iln adalah sebagai
berikut $
Type $ Kawasaki "dry process elded constrution#
Kapasitas $ 6ata-rata 27&-8& "M%&24 @%&8;#
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 48
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
55/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Kapasitas $ 2
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
56/90FAN
EP
Klinker Silo Klinker Cooler
KILN
SP
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
Tempat terjadinya pendinginan klinker yang bergerak mulai dari
masuk hingga keluar cooler . Terdapat dua macam grates dalam sbeuah
stage yaitu stasionary grates dan movable grates
c. Driving system
ebagai penggerak agar terjadi mekanisme maju dan mundur dari
movable grates. Daya penggerak tersebut dihasilkan oleh motor listrik
dengan trnasmisi berupa rantai yang diubah menjadi gerakan translasi
dengan menggunakan cran'shaft1 connecting rod1 serta slider.
d. Cooling system
'dara yang dialirkan oleh fan sebagai pendinginan klinker mengalir
dibawah grates cooler . 'dara hasil pendinginan tersebut dapat
mencapai temperatur &555C . ebelum dibuang kelingkungan sekitar,
udara tersebut dilewatkan ke electrostatic precipitator dan
sebagiannya digunakan untuk tambahan pembakaran pada suspension
preheater .
e. Clin'er Brea'er
Klinker yang telah dingin tersebut akan membentuk bongkahan. Dan
untuk memudahkan transportasi dengan clin'er conveyor menuju
clin'er storage silo dilakukan pemecahan dengan menggunakan
clin'er brea'er.
@a$/ar 4.15 Clinker
UT
UB
U' ,9
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 49
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
57/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
UM
,I
@a$/ar 4.1 D!agra$ Al!ran Cooler
Dimana $
KI liran clin'er dari 'iln
K3 liran clin'er keluar
' liran udara sekunder "udara ke 'iln#
'T liran udara tersier "udara ke P#
'7 aliran udara buang
'( liran udara pendingin dari fan
Al!ran In%ut
a. (assa
%. Klinker keluar 'iln
&. 'dara pendingin
b. Anergi "panas#
%. Panas clin'er keluar 'iln "NKI#
&. Panas udara pendingin "N'(#
Al!ran 9ut%ut
a. (assa
%.Klinker keluar cooler
&.'dara sekunder
2.'dara tersier
8.'dara buang ke AP
b. Anergi "panas#
%.Panas clinker keluar 'iln "NKI#
&.Panas udara sekunder "N'#
2.Panas udara tersier "N'T#
8.Panas udara buang ke AP "N'7#
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 4;
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
58/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
4.1.13 Clinker Silo
Clin'er Silo ber)ungsi sebagai tempat penyimpanan klinker yang
keluar dari cooler . Terdapat dua buah silo pada tiap plant di PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk. plant Cirebon dengan kapasitas masing-masing
sebesar 25.555 ton klinker.
@a$/ar 4.1 Clinker Storage Silo
4.1.14 Coal &ill
da tiga macam bahan bakar yang digunakan yaitu coal1 ndustrial Diesel 8il "ID3#, dan gas. ID3 hanya digunakan pada saat start
pemanasan 'iln dan calsiner . Dan sebagai bahan bakar utama adalah
batubara "coal # dikarenakan harganya yang lebih murah. Dikarenakan coal
yang diterima dari hasil tambang masih dalam bentuk bongkahan, maka
agar pembakaran dapat lebih e))isien dilakukan penghalusan batubara
dengan menggunakan coal mill agar dapat berbentuk debu.
Komponen yang terdapat pada coal mill ini sama dengan
komponen pada ra grinding mill yaitu roller1 mill table1 classifier1
hidraulic sytem1 dan motor driver . Bamun pada coal mill ini hanya ada dua
buah roller dengan posisi feed chute berada disamping classifier.
7atubara yang akan diproses pada coal mill masuk melalui feed
chute dan kemudian classifier untuk memisahkan batubara yang halus
dengan yang kasar. 7atubara yang telah halus akan dibawa oleh gas panas
dari suspension preheater yang didinginkan terlebih dahulu didalam
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 4
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
59/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
stabiliHer menuju bag filter1 sedangkan batubara yang masih berukuran
besar "4-%5 cm# jatuh kedalam mill table yang diputar oleh motor yang
dilengkapi dengan reducer. 7atubara yang telah masuk kedalam mill table
ini akan digilas oleh dua buah roller yang bertekanan akibat tekanan dari
silinder hidrolik.
4.1.1 're%rinding &ill
Klinker yang telah dihancurkan di clin'er brea'er masih harus
dihaluskan kembali yaitu diawali dengan pre5grinding mill kemudian
dilanjukan kembali penghalusan tersebut nantinya pada cement mill.
Klinker masuk melalui feed chute yang terletak diatas pusat
grinding table yang diputar dilempar menuju lintasan grinding. Pada
grinding tersebut terdapat tiga buah roller yang akan
menggilas@menggiling klinker. Klinker yang telah dihaluskan tersebut
kemudian diangkut oleh aliran udara panas dari cooler yang dihisap oleh
sebuah booster fan melalui sisi exhaust dari pre5grinding mill menuju
classifier. edangkan klinker yang masih kasar akan jatuh melalui materialoutlet menuju buc'et elevator untuk disirkulasikan kembali menuju feed
chute untuk dilakukan grinding ulang.
dapun spesi)ikasiyang dimiliki oleh peralatan per5grinding mill
adalah sebagai berikut $
Type $ CKP-&%5 type roller mill
umlah $ % unit
istem grinding $ CKP pre- grinding mill
istem pengumpanan $ center change
Lokasi $ Dalam ruangan
Diameter grinding table $ &%55 mm
6.P.( grinding table $ 24,;
Diameter roller $ O %825 mm ? 495 mm "tebal#
umlah roller $ 2
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 4=
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
60/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
(aterial umpan $ klinker
Kapasitas grinding $&55 ton@jam untuk 8rdinary $ortland
Cement &&4 ton@jam untuk mix cement
Kehalusan produk $ 7laine 2&55 cm&@gr
Pendukung $ % unit pelumasan untuk roller bearing %
unit penekan roller % unit mill gear reducer
(otor penggerak mill $ %455 k1@==5 rpm@ound induction motor
4.1.1" Cement &ill 0inish &ill
(aterial yang telah dihaluskan pada tahap pre5grinding kemudian
dilanjutkan menuju proses cement mill. pesi)ikasi yang dimiliki oleh
cement mill adalah sebagai berikut.
@a$/ar 4.26 Cement &ill
Produk dari hasil proses pre5grinding yang masih kasar kemudian
masuk kedalam classifier. Produk yang masih kasar akan keluar sebagai
umpan pada cement mill yang masuk melalui feed side trunnion. (aterial
tersebut kemudian melewati ?ournal feed cone dan mengalir memasuki
shell mill yang didorong oleh udara panas yang berasal dari cooler dengan
menggunakan booster fan yang juga digunakan oleh pre5grinding mill.
6uang didalam shell mill dibagi menjadi dua bagian "compartment # yang
dipisahkan oleh sebuah dia)ragma "compartment diaphragm#.
Proses grinding yang dilakukan didalam cement mill menggunakan
steel ball yang terdapat didalam shell mill yang diputar dengan sebuah
motor listrik. Steel ball tersebut akan ikut berputar didalam shell liner
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 95
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
61/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
akibat gaya sentri)ugal kemudian ketika mencapai ketinggian tertentu akan
jatuh dan menumbuk material. 'kuran steel ball yang digunakan juga
ber*ariasi dan shell liner yang dipasang pada shell mill juga didesain
sedemikian rupa untuk membentuk lintasan bola sesuai dengan ukuran
steel ball tersebut. (aterial yang telah di grinding di compartment pertama
akan terbawa aliran gas dan melewati discharge diaphragm melalui celah-
celahnya kemudian memasuki compartment kedua untuk proses grinding
selanjutnya. (aterial yang telah dihaluskan tersebut keluar menuju
classifier . Disana material akan dipisahkan antara yang halus dan kasar.
(aterial yang halus akan terbawa aliran gas sedangkan yang kasar akan
terjatuh dan terbawa kembali menuju proses grinding .
Type $ Kawasaki center dri*e ball mill
Kapasitas $ &55 ton@jam untuk 3PC
&45 ton@jam untuk mixed cement
Diameter $ 8;55 mm
Panjang $ %8555 mmKetebalan shell $ 44555 mm
Kehalusan $ %5,4 residu pada 84 micron
umlah kompartemen $ & buah
Putaran $ %8,9 rpm
(otor listrik $ 8955 k1
umlah $ % unit
4.1.1# Cement Silo
emen yang telah melalui proses grinding kemudian disimpan ke
dalam cement Silo. Cement Silo terdiri atas dua buah silo pada masing !
masing plant.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 9%
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
62/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
@a$/ar 4.21 Cement Silo
4.2. Peralatan Pengontrol De/u
liran gas yang digunakan selama proses produksi semen biasanya akan
membawa sejumlah material debu hasil dari proses produksi. ika debu tersebut
dikeluarkan ke lingkungan sekitar maka akan sangat berdampak negati) baik bagi
kebersihan maupun kesehatan. 3leh karena itu digunakan sejumlah peralatan
pengontrol debu dan debu material yang terakumulasi tersebut kemudian diproses
kembali untuk mengurangi kerugian maupun dampak terhadap lingkungantersebut.
4.2.1 lectrostatic 'recipitator '5
#lectrostatic $recipitator ini merupakan salah satu alat pengontrol
debu dengan prinsip kerjanya yang menggunakan gaya elektrostatis unutk
mengumpulkan partikel debu material yang bermuatan dalam aliran
aerosol yang merupakan campuran antara gas yang mengalir dan material
debu. (aterial yang bermuatan positi) akan tertarik oleh plat katoda
sedangkan partikel yang bermuatan negati) akan tertarik oleh plat anoda.
Dan dalam periode tertentu rapper @ hammer akan memukul yang
menyebabkan kedua jenis plat tersebut bergetar sehingga material yang
terkumpul akan terlepas dari kedua plat dan terjatuh menuju saluran
keluarnya.
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 9&
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
63/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
@a$/ar 4.22 lectrostatic 'recipitator '5
4.2.2 -ust Collector
Dust Collector ber)ungsi untuk memisahkan material padatan
dalam aerosol dengan menggunakan )ilter. Prinsip kerja dari peralatan ini
yaitu dengan menggunakan sejumlah bag filter yang dipasang
menggantung pada porous plate. (aterial padatan dalam aerosol tersebut
akan melewati sejumlah bag filter tersebut sehingga material tersebut akan
menempel pada permukaannya sedangkan gas dengan padatan yang tidak
tersaring oleh bag filter tersebut kemudian melewati porous plate menuju
saluran keluar yang ditarik oleh sebuah fan. (aterial yang tersaring
tersebut kemudian dilpaskan pada filter dengan cara menghebuskan udara
yang dihasilkan dari kompressor sehingga material tersebut akan terlepas
dan jatuh menuju rotary valve kemudian ke scre conveyor .
@a$/ar 4.23 -ust Collector
Program Diploma Teknik (esin ! 'ni*ersitas +ajah (ada Page 92
-
8/19/2019 16. Laporan Magang Gabungan
64/90
Laporan Kerja Praktek PT. Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk Cirebon
@a$/ar 4.24 Bag 0ilter Cage
4.3. Peralatan Trans%ort Mater!al
etiap material yang telah mengalami proses tertentu akan dibawa menuju
proses selanjutnya dengan menggunakan sejumlah alat transportasi. 7erikut
adalah macam ! macam alat transportasi yang ada di PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk. plant Cirebon, diantaranya $
4.2.1 Bucket levator
Peralatan ini ber)ungsi untuk mengangkut material berupa debusecara *ertikal denagn ketinggian tertentu. istem transmisi yang
digunakan pada buc'et elevator ini ada dua jenis yaitu berupa rantai
"chain# dan sabuk "belt #. Bamun biasanya sabuk digunakan jika material
yang dipindahkan cukup tinggi. Komponen utama pada buc'et elevator ini
ada tiga yaitu buc'et yang ber)ungsi untuk mengangkut material, sistem
transmisi, dan motor penggerak yang ber)ungsi untuk memutar pulley
untuk menggerakkan sabuk atau rantai.