10. langkah ke 6 - belajar dari pengalaman dgn rca (dr.arjaty)

Upload: erna-sri-rahayu

Post on 06-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    1/72

    Dr Arjaty W Daud MARS

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    2/72

    Kriteria : 

    1. 

    Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program KP.2.

     

    Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan & program

    meminimalkan insiden, yang mencakup jenis kejadian yang memerlukanperhatian, mulai dari KNC “Kejadian Nyaris Cedera” (Near miss) sampai

    dengan KTD ( Adverse event).

    3. 

    Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dariRS terintegrasi & berpartisipasi dalam program KP.

    4. 

    Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhankepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain &

    penyampaian informasi yang benar & jelas untuk keperluan analisis.

    5. 

    Tersedia mekanisme pelaporan internal & eksternal berkaitan dengan

    insiden termasuk penyediaan informasi yang benar & jelas tentang AnalisisAkar Masalah (RCA) “Kejadian Nyaris Cedera” (Near miss) & “Kejadian

    Sentinel’ pada saat program KP mulai dilaksanakan.

    STANDAR V. Peran kepemimpinan dalam

    meningkatkan keselamatan pasien

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    3/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 3

    PatientSafe

    Practice

    Patient Safety

    Incident

    Clinical Performance

    Organisational Capacity

    External Bodies

    Identification

    Investigation

    & Analysis

    Management

    Feedback

    Learning

    HEALTH CARE PATIENT SAFETY SYSTEM

    Malpraktek ?

    KeselamatanPasien ?

    somasi

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    4/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 4

    SISTIMATIKA

    1. 

     Apa itu RCA?

    2. 

    Memulai RCA ?!  Investigasi & Analisis!  Penyebab Insiden

    !  Langkah-langkah RCA

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    5/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 5

    Analisis

    Immediate Cause

    Root Cause 

    Rekomendasi( POA )

    Pembelajaran

    Improve (PDCA)

    (Data)

    Investigasi

    Penyebab

    (Faktor Kontributor) Solusi

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    6/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 6

    Sentinel Event  January 1995 - December 2005:

    464 inpatient suicides

    455 events of surgery at the wrong site

    444 operative/post op complications

    358 events relating to medication errors

    269 deaths related to delay in treatment189 patient falls138 deaths of patients in restraints

    121 assault/rape/homicide

    109 perinatal death/injury

    94 transfusion-related events67 infection-related events66 deaths following elopement

    65 fires

    58 anesthesia-related events

    651 “other”

    Experience to Date Of 3548  sentinel events reviewed by the Joint Commission,

    3548 / 10 thn

    355 /thn

    30 / bln

    1/ hr

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    7/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 7

    Root Causes of Sentinel Events

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    Organization culture

    Care planningContinuum of care

    Leadership

    Environ. safety / security

    Procedural compliance

    Competency/credentialing

     Availability of info

    Staffing

    Patient assessment

    Orientation/training

    Communication

    (All categories; 1995-2005)

    Percent of 3548 events

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    8/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 8

    Root Cause Analysis :

    A Root Cause Analysis seeks to determine the root cause of an error, failure, oraccident. 

    Metode evaluasi terstuktur untuk identifikasi akar masalah dari kejadianYang tidak diharapkankan dan tindakan adekuat untuk mencegah kejadian yang

    sama berulang kembali.

    Metode proses analisis yang dapat digunakan secara retrospektif untuk

    mengidentifikasifaktor2 yang menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD)

    Root Cause:The underlying source of an error, failure, or accident

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    9/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 9

    RCA

    The process RCA is a critical feature of any safety and quality management system because it

    finds answers to the questions posed by high risk, high impact events notably :

    •  What happened, (norms)

    •  What should have happened? (policies)

    •  Why it occurred and what can be done to prevent it from happening again. (actions/

    outcomes) 

    !  How will we know that our actions improved patient safety? (measures/tracking) 

    Proses RCA merupakan gambaran kritis dari sistem manajemensafety dan quality

    karena dapat menjawab pertanyaan2 untuk hal2 yg berisiko tinggi,

    seperti:

    • 

     Apa yang terjadi (aktual)•  Apa yang harusnya terjadi (kebijakan)•  Mengapa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk

    mencegahnya agar tidak terjadi kembali (tindakan/outcome?

    •  Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tindakn kita dapat

    meningkatkan keselamatan pasien? (ukuran)

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    10/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 10

    INVESTIGASI

    1.  Mengkaji ulang laporan kasus insiden!  Mencatat ringkasan kejadian sec kronologis & identifikasi

    masalah / CMP

    !  Catat staf yg terlibat

    !  Tentukan siapa yg akan diinterview 

    2. Batasi masalahBagian mana dalam proses pelayanan yang akan ditelititergantung kondisi pasien, kapan dan dimana insiden terjadi.

    Mis. Insiden perdarahan post operasi -" pasien meninggal 2 minggukmdn.

    Investigasi difokuskan pada :- Persiapan operasi

    - Durante operasi

    - Pengawasan pasca operasi 

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    11/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 11

    Contoh LAPORAN KASUS Jam Keterangan Tindakan

    11/9/06

    21.26 wib 

    :  Pasien datang ke IGD dengan keluhan sudah 1minggu ini kurang makan, sakit perut 3 hari,

    demam (-), muntah 1 hari ini 1 kali, badan

    lemas, pusing, sudah terlambat haid 1 bulan ini. 

    1. Ukur TD 

    21.30 wib  :  Setelah ditegakkan diagnosa kerja oleh dr Jaga IGD(dr umum) sebagai Syok Hipovolemik dengan

    disertai nyeri tekan abdomen seluruh perut dan

    Defans Muskuler . diberikan terapi sesuai

    kronologis pertamaDilakukan pemeriksaan fisik :

    Tanda vital :

    Pasien Sadar

    TD = ..........mmHg ( tidak dilakukan )

     Nadi = … x/menit

     Napas = 20 x/menit

    Suhu = afebrisMata = anemis +/+, ikterus -/-

    Jantung/Paru = Tak ada kelainan

    Abdomen = Nyeri tekan seluruh perut +, Defans

    muskuler +

    Di diagnosa sementara (awal) :

     Syok Hipovolemik  

    Instruksi terapi yang diberikan :

    1. Infus RL guyur

    2. pasang kateter

    3. pantozol 1 ampul i.v.

    4. Seftrikason 1 gram i.v.Permintaan pemeriksaan :

    1. Pem.darah Emergency 5

    2. Pem.Ureum-kreatinin

    3. Test Kehamilan 

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    12/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 12

    21.40 wib  :  TD = tidak terukur   1. Infus RL guyur  

    22.00 wib  :  Keluarga pasien masih belum ada  1. Infus RL kolf ke-22. EKG

    3. D.catheter  

    22.30 wib  : TD = 50/palpasi 

    22.40 wib  :  Infus RL kolf ke-3 

    23.00 wib  :  TD = 70/palpasi 

    23.40 wib  :  Infus RL kolf ke-4 

    01.15 wib  :  TD = 80/50 mmHg  Infus RL kolf ke-5 

    02.05 wib  :  TD = 90/50 mmHg  Infus RL kolf ke-6 

    02.30 wib  :  TD = 90/60 mmHg  1. Seftriakson 2 gram i.v. (testnegatif)

    2. Infus RL kolf ke-7 

    03.00 wib  :  Pasien dikabarkan oleh dokter PPDSAnesthesi di D/KET dan sudah di

     pegang oleh dr. Jaga PPDS

    kebidanan.

    TD = 90/60 mmHg 

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    13/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 13

    ContohHASIL INVESTIGASI

    !  31 Januari 2002 pk 14.00 

    Pasien ke klinik pre-admission untuk re-revisi total lutut kanan (right total knee

    replacement) oleh Residen 1. Persetujuan tindakan medis tertulis sudah diisi.Risiko telah secara jelas diinformasikan dan didokumentasi dalam catatan.

    !  4 Februari 2002 pk 08.00 

    Pasien tiba di RS, tetapi pulang lagi karena tidak tersedianya tempat tidur.Pasien merasa tak enak karena ini sudah kali ketiga operasinya dibatalkan.

    !  8 Maret 2002 pk 14.00 

    Pasien datang lagi ke Residen 1 di klinik pre-admission. Persetujuan tindakanmedis tertulis telah diisi. Risiko telah secara jelas diinformasikan dandidokumentasi dalam catatan.

    !  18 Maret 2002 pk 15.00 

    Pasien tiba di RS untuk rawat inap. Staf ruangan saat itu sangat sibuk karenaada beberapa kasus darurat, yaitu pasien dengan cardiac arrest danperdarahan pasca operasi. Staf yang bertugas hanya 2 orang yaitu seorangperawat yunior dan seorang perawat senior yang keduanya bertanggungjawabatas 18 tempat tidur Ortopedik. 

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    14/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 14

    18 Maret pk 17.00 

    !  Pasien dirawat sebagai pasien elektif untuk tindakan operasi revisi totallutut kanan. Pasien masuk terlalu sore untuk diperiksa oleh dokterkonsultan bedah dalam rondenya, (biasanya ronde selesai pada pk16.30).

    !  SOP ruang OK menyatakan bahwa “dokter bedah harus melihat danmemeriksa semua pasien dan dokumen terkait sebelum melakukanoperasi, termasuk memberi tanda (mark site) pada lokasi yang akandibedah. Dia dapat mendelegasikannya kepada asistennya”.

    !  Pedoman tersebut tidak merinci kapan pemeriksaan tsb harus dilakukan.Dokter Bedah mengatakan bahwa kebiasaannya menemui pasienprabedah adalah di ruangan saat ia ronde sehari sebelum operasi. Ia jugabiasanya mengecek sendiri lokasi yang akan dibedah, tetapi pada kasus

    ini pasien masuk RS terlalu sore. Dokter bedah mengatakan bahwaketidaktersediaan tempat tidur sering mengakibatkan pasien masuk RSterlalu sore, sehingga mengakibatkan pasien kadang-kadang tidakditemuinya pra-bedah. Dokter bedah memang melakukan ronde tidakpada waktu yang sama setiap harinya.

    !  18 Maret 2002 pk 19.15 

    !  Pasien divisit oleh Dokter anestesi di ruang rawat. Pasien menolak

    tawaran anestesi regional. Catatan di anestesi bertanggal 19 Maret 2002.!  Klarifikasi ke dr SpAn: “Sudah kebiasaan anestesi dan kebiasaan di RS

    untuk mencatat pre-assessment dalam log-book  dan kemudianmenyalinnya ke catatan anestesi pada hari operasi. Cara kerja seperti inibanyak dilakukan oleh para anestesi, karena catatan seringkali hilang.Pada saat menyalin informasi / pre assessment tersebut, tindakan yangdirencanakan tidak terdokumentasi / tidak diisi pada kolom yang tersedia.

    Intervie

    w

    Hsl

    review

    dokumen

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    15/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 15

    2. Underlying Cause -- Root Cause ( Akar Masalah) !

     

    One of multiple factors (events, conditions or organizational factors) that contributed to or created the

    proximate cause and subsequent undesired outcome and, if eliminated, or modified would have prevented

    the undesired outcome. Typically multiple root cause contribute to an undesired outcome.

    PENYEBAB INSIDEN1.  Immediate Cause / Proximate Cause

    (Penyebab Langsung)!  The event (s) that occurred,including any condition (s) that existed immediatly before the

    undesired outcome, directly resulted in its occurrence and, if eliminated or modified,

    would have prevented the undesired outcome. Also known as the direct cause (s)

    Examples of undesired outcomes : failure, anomaly, schedule delay, broken equipment,

    product defect, problem, close call, mishap, etc

    Kejadian2 termasuk kondisi2 yang terjadi sebelum terjadi suatudampak yg tidak diharapkan / KTD, yang secara langsung

    menyebabkan kejadian tersebut , juga dikenal sebagai penyebab

    langsung

    Satu dari multipel faktor (kejadian, kondisi, faktor organisasi) yang

    berkontribusi menyebabkan penyebab langsung dan jikadieliminasi, atau dimodifikasi akan dapat mencegah KTD

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    16/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 16

    FLOW CHART INSIDEN

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    17/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 17

    KTD

    (Treat etiology)

    PreventRekurens

    Adverse Event

    KTDKTD

    KTD

    KTDKTD

    KTDKTD

    KTD

    ADVERSE EVENT (KTD)

    Vs

    IMMEDIATE CAUSE & ROOT CAUSE

    Treat

    Symptomatik

    Corrective Action

     Preventive Action

     Adverse

    Event / KTD 

    Immediate

    Cause 

    Symptom

    Root

    Cause 

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    18/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 18

    IDENTIFY ROOT CAUSES

    Started to collect data on proximate cause!  “Why did that proximate cause happen ? Which system & processes underlie proximate cause ?

    !  Probing for system rather than focus on human errors.

    !  Teams often have trouble at this stage (Tendency is to stop after identifying proximate causesand not to probe deeper).

    !  The probing must continue until a reason underlying a cause can no longer be identified. This, then

    is a ROOT CAUSE

    • 

     Awali dengan mengumpulkan data penyebab langsung•

     

    Mengapa terjadi penyebab langsung? Sistem dan proses mana

    yang melatarbelakangi penyebab langsung?

    . Gali data lebih kepada sistem daripada fokus pada human error

    . Tim Investigator sering memiliki masalah pada tahap ini .

    (cenderung berhenti setelah mengidentifikasi penyebab langsung& tidak digali lebih dalam)

    . Penggalian harus diteruskan sampai tidak dapat lagi diidentifikasi

    penyebab lain -"  disebut akar masalah

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    19/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 19

    Differentiating root cause and contributing cause

    Penyebab!!!!!!! 

    1 Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut tidak ada?

    Tidak = akar masalah Ya : faktor kontributor

    2. Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut dikoreksi atau

    dieliminasi?

    Tidak = akar masalah Yes : faktor kontributor

    3. Akankah koreksi atau eliminasi penyebab menimbulkan insiden

    serupa?

    Tidak = akar masalah Yes : faktor kontributor

    If the answer is “no” to each of the three questions,

    the cause is a ROOT CAUSE.

    If the answer is “yes” to any one of the three questions,

    the cause is CONTRIBUTING CAUSE.

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    20/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 20

    Proximate causes vs Root causes

    Example : Medication error.

    Penyebab langsung Akar Masalah

    Salah label produk Problem komunikasiSalah identifikasi Training staf tidak

    adekuat

    Teknik pemberian obat

    tidak tepat

    (mis. IM diberi IV)

    Kompetensi esesmen

    buruk

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    21/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 21

    LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    22/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 22

    LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS

    1. Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi

    2. Tentukan Tim Investigator

    3. Kumpulkan data(Observasi, Dokumentasi, Interview) 

    4. Petakan kronologi Kejadian(Narrative chronology, Timeline, Tabular Timeline, Time Person Grid) 

    5. Identifikasi Masalah (CMP)(Brainstorming, Brainwriting, Nominal Group Technique) 

    6. Analisis Informasi(5 Why’s, Analisis Perubahan,Analisis Penghalang, Fish Bone dll) 

    7. Rekomendasi & Rencana Kerja untuk Improvement

    I

    N

    V

    E

    S

    T

    I

    G

    A

    S

    I

    A

    N

    A

    LI

    S

    A

    I

    M

    P

    R

    O

    V

    E

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    23/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 23

     Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detil:

    !  masalah serius / membahayakan pasien / RS

    !  masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit

    atau organisasi yang lebih luas.

    1. Identifikasi insiden untuk diinvestigasi

    AAM / RCA wajib dilakukan pada keadaan :

    •  Semua kematian yang tidak diharapkan

    • 

    Semua insiden yg diduga mengakibatkan cedera

    permanen, kehilangan fungsi atau kehilangan

    bagian tubuh 

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    24/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 24

    !  Perlu orang yg expert untuk melakukan investigasi suatu insiden serius.(Terlatih dengan AAM) Idealnya Tim terdiri dari 3-4 orang.

    !  Penting mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan berbeda dankomit terhadap waktu investigasi. Untuk insiden serius Tim investigasi dapatdibebas tugaskan dari pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada investigasi

    insiden dan analisis.

    !  Tim ideal untuk investigasi insiden serius / Sentinel Event dapat terdiri dari:

    1.  Org yg expert dalam investigasi insiden dan analisis

    2.  External expert, (mis. seorang yg tidak berlatar blkg medis)

    3.  Senior Management expert (mis: Direktur Medis, Direktur Keperawatan)

    4.  Senior Clinical expertise (contoh: Direktur Medis atau Konsultan senior)

    5.  Seseorang yang mengetahui unit atau departeman dengan baik, walauorang tersebut tidak langsung terlibat insiden.

    2. Pilih Tim Investigator

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    25/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 25

    !  Observasi langsung 

    Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan,posisi, hal2 yg berhubungan dengan insiden.

    !  Dokumentasi

    Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data,observasi dan inspeksi

    !  Interviews

    Untuk mengetahui kejadian secara langsung untukpengecekan pada hasil observasi dan datadokumentasi

    3. Kumpulkan data

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    26/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 26

    Observasi - Site

     – Take photographs – Sketch the layout

     – Where were the people and equipment

     – Do a reconstruction

    The way we do things around here 

    - Difoto

    -  buat gambaran layout

    -  dimana orang dan alat

    lakukan rekonstruksi

    DOKUMENTASI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    27/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 27

    !  Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:1.  Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama investigasi

    dan jika kasus disidangkan di pengadilan

    2.  Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan3.  Menggambarkan insiden secara akurat

    4.  Mengorganisasi informasi5.  Memberikan petunjuk pada Tim Investigasi

    Semua bukti yang berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan sesegera

    mungkin.1.  Semua catatan medis (mis : cat keperawatan, medis, dll)2.  Hasil pemeriksaan yang berhubungan & penunjang diagnosis mis Xray, CT Scan)3.  Dokumentasi dan formulir mengenai insiden (Incident Report)

    4.  Kebijakan & Prosedur (SOP)5.  Integrated care pathway yg berhubungan

    6.  Pernyataan-pernyataan dan observasi

    7.  Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden

    8.  Bukti fisik ( contoh: tata ruang bangsal, dll)

    9.  Daftar staf yg terlibat10.  Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden (contoh: pergantian

     jaga, ada tidaknya staf yang terlatih,dll) 

    DOKUMENTASI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    28/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 28

    Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.

     Ada berbagai macam cara :

    1. Kronologi Narasi

    Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden

    2. Timeline 

    Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.Memungkinkan Investigator untuk menemukan bagian dalam prosesdimana masalah terjadi

    3. Tabular Timeline 

    Sama dengan Timeline tetapi lebih detail menginformasikan Good practice, CMP

    4. Time Person Grids

    Memungkinkan untuk melacak gerak / kehadiran orang sebelum dansesudah insiden.

    4. Petakan Informasi Kronologi Insiden

    KRONOLOGI CERITA / NARASI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    29/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 29

    KRONOLOGI CERITA / NARASI!  Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan tanggal dan waktu.

    Kronologi cerita dibangun berdasarkan kumpulan data saat investigasi yangkemudian di dipadatkan dalam suatu cerita.

    Kapan menggunakan kronologi cerita ?

    !  Untuk kejadian sederhana dan tidak kompleks, dimana masalah, praktek danfaktor kontribusinya sederhana.

    !  Dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum suatu kejadian yanglebih kompleks,

    Dapat digunakan sebagai bagian integral dari suatu laporan sebagairingkasan dimana hal tersebut mudah dibaca.

    Bagaimana melengkapi kronologi cerita ?

    !  Sebenarnya hampir sama dengan garis waktu. Kunci perbedaannya adalahpada informasi pelengkap berhubungan dengan badan teks.

    Nilai positif

    !  Format tersebut baik untuk presentasi informasi

    Nilai negatif

    !  Sulit untuk menemukan titik cerita dengan cepat

    !  Sulit untuk mengerti jalannya cerita dengan cepat bila terlibat dengan banyak

    pihak.

    CONTOH TIME LINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    30/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 30

    CONTOH TIME LINE

    TABULAR TIMELINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    31/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 31

    TABULAR TIMELINE!  Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal, waktu,

    cerita kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi tambahan, praktek ygbaik (good practice) dan masalah / CMP (care management problem)

    Kapan digunakan Tabular Timeline ?

    !  Pada tiap tipe insiden. Berguna pada kejadian yang berlangsung lama

    Bagaimana melengkapi Tabular Timeline ?!  Mengisinya seperti garis waktu diagram, dimana waktu dan tanggal kejadian

    kemudian pada baris berikutnya diisi kejadian, informasi tambahan, Good Practice

    dan masalah.

    Nilai Positif :

    !  Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagramsehingga mudah dibaca.

    !  Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat.!  Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah format.

    Nilai Negatif :

    !  Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dandinamis.

    TABULAR TIME LINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    32/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 32

    TABULAR TIME LINE

    WAKTU /

    KEJADIAN

    31-1-2002 j.14.00 4-2-2002 j.08.00 8-3-2002 J.14.00

    KEJADIAN

    Pasien terlihat diruang penerimaan

    pasien untuk di operasi ulang

    Right total knee replacement

    dilakukan informed consent

    Pasien tiba di RS Pasien datang kembali,di

    ruang penerimaan pasien

    diterima oleh petugas

    residen 1. Dibuat informed

    consent

    INFORMASI

    TAMBAHAN

    Pasien pulangkarena tempat

    penuh, pasien diberi

    tahu pembatalan

    Good Practice Risiko tindakan telah dijelaskan dan

    Terdokumentasi

    Risiko tindakan telah

    dijelaskan dan

    terdokumentasi

    MASALAH

    PELAYANAN

    FORM TABULAR TIMELINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    33/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 33

    WAKTU /

    KEJADIAN

    18-3-2002 j.15.00 18-3-2002 j. 17.00 18-3-2002 j. 19.15

    KEJADIAN Pasien tiba di RS untuk dirawat

    Pasien dirawat

    untuk operasi elektif 

    Pasien dilihat oleh

    konsultan anastesi diruangan

    INFORMASI

    TAMBAHAN

    Perawat sedang sibuk karena ada

    keadaan daurat. Pasien tidak

    dilihat

    Pasien masuk

    terlalu sore

    sehingga tdk

    dipeiksa olehkonsultan bedah

    Pasien menolak untuk

    anastesi regional.

    Penilaian anastesi dicatat

    di log book. Kemudiandipindahkan dicatatan

    anastesi saat hari

    operasi.

    Tetapi kadang tidakdipindahkan

    Good Practice

    MASALAH

    PELAYANAN

    Konsultan bedah

    tidak melihat pasien

    sebelum operasi

    Tidak mendokumenta-

    sikan rencana tindakan

    FORM TABULAR TIMELINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    34/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 34

    WAKTU /

    KEJADIAN

    18-3-2002 j.20.00 19-3-2002 j. 07.30 19-3-2002 j. 07.35

    KEJADIAN

    Pasien diperiksa oleh perawat OK

    Untuk ditandai daerah operasinya.

    Residen 2 pergi ke

    ruangan, mencetak

    informed consent,

    rontgen, dan

    mendaftarkan

    rencana operasi

    pasien

    Residen 2, telah diberi

    informasi oleh perawat

    OK tentang lokasi operasi

    INFORMASI

    TAMBAHAN

    Perawat OK menandai lokasi

    operasi dgn pensil kulit. Dan

    bagian tersebut tertutup stoking.Perawat OK belum pernah dilatih

    menandai tempat operasi

    Residen 2 tidak mengcek

    kembali lokasi operasi

    Good Practice

    MASALAH

    PELAYANAN

    Penandaan bagian yang akan

    dioperasi di tempat yang salah

    FORM TABULAR TIMELINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    35/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 35

    WAKTU /

    KEJADIAN

    19-3-2002 j.07.45 19-3-2002 j. 11.25 19-3-2002 j. 11.38

    KEJADIAN

    Pasien disiapkan di ruang operasi

    oleh perawat senior ruangan

    Pasien tiba di ruang

    operasi dibanti

    siswa perawat

    Konsultan anastesi

    memanggil staf perawat

    untuk evaluasi ulang

    pasien

    INFORMASI

    TAMBAHAN

    Lokasi operasi dicatat, dan terletak

    pada daerah kanan

    Dua perawat seharusnya

    mengevaluasi tiap pasien

    tapi tidak konsisten

    Good Practice

    Catatan Medis telah di Updated

    MASALAH

    PELAYANAN

    Tidak tersedianya cuff

    (manset) tensimeter di

    ruang operasi

    FORM TABULAR TIMELINE

    FORM TABULAR TIMELINE

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    36/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 36

    WAKTU /

    KEJADIAN

    19-3-2002 j.11.45 19-3-2002 j. 11.55 19-3-2002 j. 12.00

    KEJADIAN

    Pasien diperiksa oleh konsultan

    anastesi

    Staff perawat

    mengambil formulirinfomed consent

    Penanggung jawab tiba di

    ruang operasi membantuDokter anastesi

    INFORMASI

    TAMBAHAN

    Pasien menunjukkan lutut kanan

    yang akan dioperasi kepada

    Dr.Anastesi & perawat OK,kemudian memindahkan kaus kaki

    kompresi sehingga daerah yg

    ditandai tertutup

    Tidak ada pedoman

    yang jelas bahwa

    harus ada dialogantar ahli bedah

    anastesi & Tim lain

    Good Practice

    MASALAH

    PELAYANAN

    Pasien diperiksa oleh staf yang

    tidak seharusnya

    FORM TABULAR TIMELINE

    E l G d i

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    37/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 37

    Examples Good practices

    !  as soon as the error was identified, all staff involved immediately took steps to ensure thatappropriate post incident action was taken.

    !  the surgeon discussed the mistake with the patient and offered to have another consultanttake over the patients care. The patient was happy to continue under the existingconsultants care. The mistake was also discussed with the patients relatives.

    !  the procedure on the correct leg was arranged and carried out uneventfully two weeks later.

    - Segera setelah error teridentifikasi, semua stafsegera dilibatkan untuk mengambil langkah agar

    dapat diambil tindakan yang tepat setelah terjadi

    insiden-  Dokter bedah mendiskusikan kesalahan dengan

    pasien dan menawarkan konsultan lain untukmengambil alih perawatan. Kesalahan juga

    didiskusikan dengan keluarga pasien-

     

    Prosedur pada kaki yang benar direncanakan dan

    dikerjakan 2 minggu kemudian

    TIME PERSON GRID

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    38/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 38

    TIME PERSON GRID

    !   Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan orang (Staf,Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan sesudah kejadian.

    Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat kejadian /insiden. 

    Kapan menggunakan Time Person Grid ? !  Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam kejadian tersebut dan

    Investigator ingin memastikan keberadaan mereka dalam insiden

    !  Berguna pada keadaan jangka pendek

    !  Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk mengetahui kerangka

    waktu spesifik yang lebih detil!  Bagaimana melengkapi Time Person Grid?

    !  Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom

    !  Dari tabel tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat

    !  Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu (jam, menit) pada baris atasnya

    !  Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan tempat atau kegiatan staf yang terlibat

    !  Nilai positif:!  Dapat digunakan pada waktu yang pendek

    !  Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan adanya celah informasi!  Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif

    !  Nilai negatif:!  Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek

    !  Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia berada

    !  Terfokus pada individu

    TIME PERSON GRID

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    39/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 39

    TIME PERSON GRIDMember of staff   11.38  11.45  11.50  11.55  12.00 

    Student nurse Withpatient

    (pt) 

    Ward  Ward  Ward  Ward 

     Anaesthetist With pt,Anaes

    room* 

    With pt,Anaes

    room 

    With pt,Anaes

    room 

    With pt,Anaes room 

    With pt,Anaes

    room 

    ODP (Operation DeptPractitioner) ?** 

    Recovery  Stores  Recovery  Anaesroom 

    Theatre staff nurse Theatre  With pt,Anaes

    room 

    With pt,Anaes

    room 

    Theatre  With pt,Anaes

    room 

    Theatre sister Theatreoffice 

    Theatre  Stores  ?**  Stores 

    Scrub nurse Theatre  Theatre  Stores  Theatre  Theatre 

    Surgeon  Break  Break  Theatre  Theatre  Theatre 

     Assistant  Break Break Theatre  Theatre  Theatre 

    5 Identifikasi Masalah /

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    40/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 40

    !  Masalah yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan (commision) atau

    tidak melakukan tindakan yang seharusnya (ommission)!  Suatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMP

    !  Identifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang mengakibatkan insiden.

    Prinsip dasar CMP :1.  Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yg ditetapkan

    2.  Penyimpangan memberikan dampak langsung atau tak langsung pada adverse

    event.

    !   Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak langsungMis. - Kegagalan dalam observasi / tindakan

    - Penanganan yang tidak tepat- Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan

    - Kesalahan dalam menggunakan peralatan

    - Tidak mengikuti SOP- Kesalahan memberikan pengobatan

    !  Beberapa tehnik / instrumen untuk mengungkapkan CMP :Brainstorming, Brainwriting, NGT

    5. Identifikasi Masalah / CMP (Care Management Problem)

    CONTOH CMP /CDP/CSP

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    41/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 41

    CONTOH CMP /CDP/CSP

    CDP : care delivery problem

    CSP : care service problemCMP : care management problem

    CMP TOOLS

    Dokter konsultan tidak melihat pasien sebelum tindakanoperasi, 5 W

    Kegagalan untuk mendokumentasikan perencanaan tindakan

    dalam catatan anestesia

     Analisa

    Perubahan

    Tidak adanya cuff tensimeter di OK saat diperlukan Fishbone

    Pasien tiba di ruang operasi diterima oleh staf yang tidak

    semestinya

    Fishbone

    Tourniket yang digunakan pada tungkai kiri oleh konsultan

    bedah dan asistennya

     Analisa

    Penghalang

    Salah tungkai yang ditandai karena tersembunyi oleh kauskaki

     AnalisaPerubahan

    Penanggungjawab OK tidak ada saat pasien masuk Analisa

    Perubahan

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    42/72

    Contoh CMP

    !  Delay in diagnosis

    !  Incorrect risk assessment (for example, of suicide or self harm)

    !  Inadequate handover

    !  Failure to note faulty equipment

    Failure to carry out preoperative checks!  Not following an agreed protocol (without clinical justification)

    !  Not seeking help when necessary

    !  Failure to supervise adequately a junior member of staff

    !  Incorrect protocol applied

    Treatment given to incorrect body site!  Wrong treatment given

    arjaty/RCA/IMRK/2008 42

    6. ANALISIS INFORMASI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    43/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 43

    !  5 Why

    !  Change Analysis

    Barrier Analysis!  Fish bone

    !  Flow chart

    Cause and Effectanalysis

    Tools untuk Identifikasi Proximate & Underlying Cause

    5 WHY

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    44/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 44

    !  Dikenal juga sebagai why-why chart  (Ammerman, 1998), lebihdifokuskan pada pendalaman AAM / RCA sehingga investigatoryang menggunakan teknik ini dapat mencari penyebab insiden

    keselamatan pasien lebih mendalam.!  Tujuan :

    Untuk secara konstan bertanya mengapa? Melalui lapisanpenyebab sehingga mengarah ke akar permasalahan dari problemyang teridentifikasi.

    !  Kapan menggunakan teknik ini? 1.

      Untuk menanyakan setiap penyebab masalah yang teridentifikasidan untuk mengidentifikasi :!  Gejala (Symptom),

    !  Proximate cause

    !  Faktor-faktor yang berpengaruh (an influencing factor) atau!   Akar masalah (root cause). 

    2. Untuk melanjutkan pencarian akar masalah yang sebenarnya,meskipun telah diketahui kemungkinan penyebab.

    5 WHY

    5 WHY

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    45/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 45

    Effects “caused by” Causes

    1. Cedera jatuh

    2. Jatuh Lantai licin

    3. Lantai licin Pipa bocor

    4. Pipa bocor Karet penghubung

    rusak

    5. Karet

    penghubung rusak

    Tidak dimaintanance

    5 WHY•

     

    Why – Why chart lebih difokuskan pada Investigasi RCA yang tidak dapatdigali lebih dalam penyebab insiden keselamatan pasiennya.

    • 

    Sangat mudah untuk dimengerti dan simpel untuk dipelajari

    Contoh mencari akar masalah :

    FORM TEHNIK (5) MENGAPA

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    46/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 46

    MASALAH Konsultan tidak memeriksa pasien di ruangan (pre op),

    Mengapa Konsultan

    tidak memeriksa

    Pasien ?

    Karena dokter Konsultan tidak dihubungi oleh perawat

    Mengapa Perawat

    tidak menghubungi

    Konsultan ?

    Karena Perawat sibuk

    Mengapa Sibuk ? Karena sedang menangani 2 pasien gawat yg lain yi perdarahan dan

    cardiac arrest

    Mengapa tidak ada

    Perawat yang lain

    dalam Shift itu ?

    Karena tenaga hanya 2 orang dan Beban kerja yang tinggi dan

    masalah seperti ini sudah sering terjadi

    Mengapa hanya

    2 Orang ?

    Karena kebijakan Direksi untuk efisiensi

    Form G

    ANALISIS PERUBAHAN /CHANGE ANALYSIS

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    47/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 47

    CHANGE ANALYSIS

    !  Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)

    Digunakan untuk menganalisa proses yang tidak bekerja sesuairencana

    (Apa dan mengapa berubah ?)

    !  Metode sederhana yg dapat membantu membandingkan prosesyg berjalan efektif atau gagal. 

    !  Kapan digunakan ?

    1. 

    Bila suatu sistem / tugas yg awalnya berjalan efektif kemudianterjadi kegagalan / terdapat sesuatu yg menyebabkanperubahan situasi

    2.  Mencurigai suatu perubahan yg menyebabkanketidaksesuaian tindakan atau kerusakan alat.

     Analisis komparativ!   Apa yang berubah sehingga menimbulkan kejadian / event

    !  Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)

    Analisis perubahan / change analysis

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    48/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 48

    baseline

    comparison

    Reality Idealdifferences

    impact

    !  Membandingkan Reality dengan idealnya

    !  Membandingkan teori dengan praktek

    Analisis perubahan / change analysis

    ANALISIS PERUBAHAN /CHANGE ANALYSIS

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    49/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 49

    CHANGE ANALYSIS

    Langkah2 Analisis Perubahan :

    1.  Pelajari Prosedur normal : Apa yg seharusnya dilakukan (Kolom 1)

    2. 

    Petakan Alur insiden yg terjadi, bandingkan dgn Langkah 1 (Kolom2)

    3.  Bandingkan 2 proses apakah ada perbedaan, Apa sebagai

    masalah? catat pada kolom yg telah disediakan (Kolom 3) 4.  Catat akar masalah untuk perbaikan yang akan dimasukkan dalam

    Rekomendasi

    SOP INSIDEN APAKAH PERUBAHAN

    MENYEBABKAN

    MASALAH

    FORM ANALISIS PERUBAHAN

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    50/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 50

    PROSEDUR YG PROSEDUR YG DILAKUKAN APAKAH TERDAPAT BUKTI APAKAH PERUBAHAN

    NORMAL SAAT INSIDEN PERUBAHAN DLM PROSES MENYEBABKAN MASALAH

    ATAU SEBAGAI AKIBAT ?

    SpB harus mengetahuikondisi pasien

    SpB tahu kondisi pasien,bahwa kedua lutut bermasalah Tidak -

    Tandai bagian yang

    akan dioperasi

    Tandai tungkai bawah kanan,

    dan tertutup kaus kaki

    hingga tidak terlihat. Dan ini

    tidak dievaluasi ulang oleh

    dokter bedah Ya Masalah

    Persiapan di OK

    dilakukan oleh ODP

    dan perawat OK

    Sudah dilakukan persiapan

    oleh ODP & perawat OK Tidak -

    Pemasangan tourniket

    oleh ODP

    Tourniket dipasang oleh dokter

    bedah ya Masalah

    Kolom Dokumentasi

    anestesi dan rencana

    operasiharus diisi

    sebelum operasi Tidak diisi ya Masalah

    FORM ANALISIS PERUBAHAN

    ANALISIS PENGHALANG /

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    51/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 51

    !  Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya

    !   Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi :

    1.  Penghalang mana yang seharusnya untuk mencegah insiden

    2.  Mengapa penghalang gagal ?

    3.  Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insidenterulang kembali ?

     Ada 4 tipe “barrier” ;1. Physical barier : mis. Bar code

    2. Natural barrier : mis Dx MBO o/ 2 dr & tunggu 6 jam,

    Vincristin & MTX tdk diberikan dlm hari yg sama dan

    org yg sama3. Human action barrier : pengecekan “ mark site”

    4. Administrative barrier : SOP, Supervisi & training, penegecekan obat o/ 2

    org diberikan paraf.

    BARRIER ANALYSIS

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    52/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 52

    ANALISIS PENGHALANG /BARRIER ANALYSIS

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    53/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 53

    Barrier HazardTarget

    Melindungi target

    dari hazard

    PasienSumber potensial

    menyebabkan

    harm / kerugian

    BARRIER ANALYSIS

    • Checks•

     

    Protocols

    Giving ECT topatient

    Wrong patientNo consent

    BARRIER ANALYSIS (WRONG SITE SURGERY CASE)

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    54/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 54

    Masalah: torniket dilakukan pada kaki yang salah oleh dokter bedah konsultan dan

    asistennya

    Penghalang / Kontrol

    sudah ada?

    A p a k a h

    penghalang/ kontrol

    berfungsi?

    Mengapa penghalang/kontrol terabaikan dan

    apa dampaknya?

    SOP menyatakan bahwa

    dokter bedah atau asisten

    melihat pasien dan cek

    identitas dan semua halyang berkaitan dengan

    operasi termasuk

    memeriksa tanda operasi

    Tidak  1. SOP tidak menerangkan kapan dan siapayang melakukan. Tugas tersebut dilakukan

    oleh SpR2 dan konsultan, tetapi komunikasi

    dan informasi transfer tidak lengkap. 2. Konsultan lebih senang melihat pasiennya

    sebelum tanda operasi diberikan. Akibat

    terlambat waktu admission maka tanda

    operasi dilakukan oleh SHO

    Benar dan tepat tanda

    operasi

    Tidak 1. SHO menandai tanda operasi dengan

    pensil kulit pada sisi yang tidak biasa,yang tidak mudah dilihat oleh dokter

    bedah. SHO tidak pernah mendapat

    training mengenai hal ini.

    2. Kaos kompresi menghalangi tanda

    operasi

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    55/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 55

    Push or Pull, Right or left?

    How did you know?

    ANALISIS FISH BONE /FAKTOR KONTRIBUSI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    56/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 56

    !  Tiap masalah (CMP) dpt berkaitan denganbeberapa faktor yang dapat memberikandampak pada timbulnya insiden.

    Mis : motivasi individu kurang, supervisi timkurang, kebijakan pelatihan tidak adekuat dll.

    !  Berbagai metode dapat digunakan untukmencatat faktor kontribusi yang berkaitandengan CMP

    FAKTOR KONTRIBUSI 

    FISHBONE DIAGRAMISHIKAWA TOOL

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    57/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 57

    • Org &•

     

    Manjmn

    KompetensiKondisi

    Kebijakan

    Stndr &TUjuan

    Budaya“safety”

     Adm

    Desain &Bgnan

    Lingk

    Perlengkpn

    Staf

    Diklat

    BebanKerja

    Waktu”

    Komunikasi verbal, Komunikasitertulis

    Supervisi &Konsultasi

    Kepemimpinan &

    TJ

    KetersediaanSOP

    Ketersediaan& akurasi test

    Fc Penunjangdlm

    validasialat medis

    Desaintugas

    Personal

    Pengobatan

    Riwayat

    Hub Staf &

    Pasien

    Kesehatan

    Fisikdan mental

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    58/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 58

    MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    59/72

    (5)

    Mengapa

    (5 Why)

    Untuk

    mengidentifikasi

    gejala / faktor yg

    mempengaruhi /

    penyebab yg

    sederhana

    Pertanyaan

    mendalam untuk

    mengidentifikasi

    akar masalah

    Sederhana & efektif.

    Dapat digunakan

    untuk individu /

    kelompok

    Sebagian tidak setuju

    dgn 5 x. Karena Akar

    masalah bisa > 5, atau <

    5 tapi umumnya, dgn 5 x

    bertanya sudah dapat

    menemukan akar

    masalah.

    Diagramtulang ikan

    (Fishbone

    Diagram)

    # Untuk

    mengetahui faktor

    kontributor suatu

    masalah

    # Pada masalahmultifaset yg

    panjang atau rantai

    penyebab ygkompleks

    # Diagram yg

    digunakan untuk

    menemukan faktor

    penyebab masalah

    tdd 9 faktor

    # Mudah

    dilaksanakan

    # Tdp display visualdari proses analisis

    # Tidak semua orang

    merasa nyaman dengan

    perangkat ini

    # Memerlukan waktuagar familiar

    Memerlukan pandangan

    yg luas dari kejadian yg

    diidentifikasi tdk

    berhubungan dgn

    masalah

    INSTRUMEN KAPANDIGUNAKAN

    DESKRIPSI KEUNTUNGAN KERUGIAN

    MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    60/72

    INSTRUMEN KAPANDIGUNAKAN

    DESKRIPSI KEUNTUNGAN KERUGIAN

    AnalisisPerubahan

    (Change

    Analisis)

    Jika sistem, prosedur& peralatan yg awalnya

    berjalan baik, terjadi

    perubahan / error

    # Pada penyebab yg tdk jelas, khususnya berguna

    utk evaluasi kegagalan

    alat

    Metode untukmembandingka

    n proses yg

    terjadi dgn

    proses yg

    seharusnya

    Dapat digunakanpada insiden yg

    sederhana maupun

    yang kompleks

    Menimbulkanpertanyaan tentang

    prosedur yg normal atau

    proses pada pasien

    sehingga memerlukan

    penelitian yg lebih

    mendalam

    # Nilainya terbatas

    Seluruh akar masalah

    mungkin tdk dpt diketahui

    Analisis

    Penghalang

    (Barrier

    Analysis)

    Dapat digunakan

    secara prospektif &rektrospektif untuk

    mengidentifikasi

    adanya penghalang

    # Utk mengidentifikasipenghalang & kegagalan

    peralatan serta prosedur

    atau masalah

    administrasi

     Analisis kritis

    pengawasanuntuk

    mengidentifikas

    i gagalnya

    pertahanan

    Dapat

    menidentifikasikontrol tambahan yg

    dapat mencegah

    insiden

    # Pendekatan ygsistematik

    Dapat menyebabkan

    stres bagi staf# Memerlukan prosesagar familiar

    7. Buat Rekomendasi & Rencana TindakanImprovement

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    61/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 61

    Improvement

    Akar

    Masalah

    Tindaka

    n

    Tkt

    Rekomendasi

    (individu, Tim,

    Direktorat, RS)

    Penan

    ggung

     jawab

    Waktu Sumber daya

    yg

    dibutuhkan

    Bukti

    Penyel

    esaian

    Tanda

    Tangan

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    62/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 62

    RCA – REPORT FORMATWHAT HAPPENED?

    RCA-Format Laporan

    A t j di?

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    63/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 63

     Apa yang terjadi?

    (Including the role of all individuals directly and indirectly involved, the setting

    for the event, and any impact or potential impact of the event that is relevant to

    patient care or the conduct of the practice)

    (termasuk peran

    WHY DID IT HAPPEN?

    (Including description and discussion of the main and underlying reasons for

    the event occurring, where this is possible)

    WHAT HAVE YOU LEARNED?

    (Reflect on significant event and highlight personal and, if appropriate, team-

    based learning)

    WHAT CHANGES WILL YOU MAKE?

    (What action will be taken, where this is relevant or feasible, ensuring that all

    relevant individuals are involved, how will you monitor the changes)

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    64/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 64

    Hospital ID 

    RCA Title ................ 

    Date 

    Investigation number !!!..

    EXECUTIVE SUMMARY 

    ...........................................

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    65/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 65

    .........................................

    .......................................

    CONCLUSIONS

    !  ...........................................!  ...........................................

    !  ...........................................

    RECOMMENDATIONS 1.

    2.

    3.

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    66/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 66

    Appendices

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    67/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 67

    Appendices – lists of documentary evidence

     – copies of relevant documentation

     – methodology used and relevant diagrams;fishbone, causeand effect chart,

     – chronology/timelines etc

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    68/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 68

    DIFFERENCES FMEA & RCAFMEA RCA

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    69/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 69

    FMEA

    !  Proactive

    Specific Process

    !  Diagram process flow

    !  “What could occur?”

    !  Focusing on a processespotential system failures

    !  Prevents failures beforethey occur

    RCA

    !  Reactive!

      Specific Event

    !  Diagram chronological

    steps

    !  “What occurred?”!  Focus on an event’s

    system failures!  Prevents failures

    from reoccurring

    KEY

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    70/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 70

    TAKE HOME MESSAGE

    Insiden

    Investigasi -> AAM/ RCA

    • 

    Tim

    • 

    Kumpul data & Identifikasi masalah

    • Pemetaan Informasi (Tools)

    • 

    Analisa informasi (Tools)

    Investigasi Sederhana :•

     

    Penyebab langsung

    • Penyebab melatarbelakangi

    Rekomendasi

    Action Plan

    KEY TAKE HOME MESSAGES

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    71/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 71

    InsidenTim

    Data

    Peta

    CMPAnalisa

    POA

  • 8/17/2019 10. Langkah Ke 6 - Belajar Dari Pengalaman Dgn RCA (Dr.arjaty)

    72/72

    arjaty/RCA/IMRK/2008 72