06 kak rencana pengembangan kawasan mamminasata

14
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN JL. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110.Telepon (021) 7398618, Fax (021)7398620

Upload: harisanti-phew

Post on 15-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

Tahun Anggaran 2015

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M P E R U M A H A N R A K Y A T B AD AN P E N G E M B AN G AN I N F R A S T R U K T U R W I L A Y AH

P U S A T P E N G E M B A N G A N K A W A S A N P E R K O T A A N

JL. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

12110.Telepon (021) 7398618, Fax (021)7398620

Page 2: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat

Unit Eselon I : Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Program : Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Hasil : Rencana Pengembangan Kawasan

Mamminasata

Unit Eselon II/Satker : Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

Kegiatan : Pengembangan Kawasan Perkotaan

Pekerjaan : Rencana Pengembangan Kawasan

Mamminasata

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Dokumen NSPK, Rencana

Pengembangan Kawasan, dan Rencana Teknis

Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur PUPR

di Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

Satuan Ukuran dan Jenis Kegiatan : Kegiatan, Laporan Penyelenggaraan

Volume : 1 (satu) laporan, 1 (satu) dokumen, 1 (satu)

album peta

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan

Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2004-2025;

c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

d. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang;

g. Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau

Sulawesi;

h. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Kawasan Perkotaan Makassar, Sungguminasa (Gowa), Maros, dan Takalar

(Mamminasata).

Page 3: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

2

i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pengembangan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

2. Gambaran Umum

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan globalisasi, pertumbuhan kota-kota di

Indonesia mengalami peningkatan. Kota-kota besar semakin berkembang dan

mengarah pada pembentukan kawasan metropolitan. Hingga saat ini sudah ada 7

kawasan metropolitan sebagai Kawasan Strategis Nasional Perkotaan (KSN

Perkotaan) di Indonesia, termasuk Kawasan Mamminasata, dan akan terus

bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.

PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, menetapkan Kawasan Perkotaan

Mamminasata sebagai KSN. KSN merupakan kawasan yang diprioritaskan

penataan ruangnya karena memiliki nilai strategis secara nasional yang perlu

dikembangkan dan dipertahankan kestrategisannya.

Kawasan Mamminasata adalah kawasan metropolitan yang memiliki kontribusi

signifikan terhadap perekonomian nasional melalui pengembangan kawasan

industri, jasa, komersial, dan kegiatan ekonomi perkotaan lainnya.

KSN Perkotaan Mamminasata merupakan kawasan perkotaan metropolitan yang

berdasarkan Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan

Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan

Ruang didefinisikan sebagai kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan

perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan

perkotaan lainnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan

dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah

penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.

KSN Perkotaan Mamminasata telah ditetapkan Rencana Tata Ruang-nya dengan

Perpres Nomor 55 Tahun 2011 tentang RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata,

Salah satu fungsi dari RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata adalah sebagai

pedoman untuk perwujudan keterpaduan rencana pengembangan Kawasan

Perkotaan Mamminasata dengan kawasan sekitarnya. Perpres 55/2011 juga

mengamanatkan tentang bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang

dimana salah satunya berupa kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pertumbuhan Kawasan Perkotaan Mamminasata selain membawa dampak positif

juga memunculkan permasalahan-permasalahan perkotaan, antara lain kemacetan

lalu lintas, banjir, tumbuhnya kawasan kumuh, serta permasalahan persampahan,

sanitasi, dan kurangnya pelayanan air bersih. Permasalahan-permasalahan

tersebut perlu diatasi dengan pendekatan kewilayahan (keterpaduan infrastruktur).

Prioritisasi perlu dilakukan dalam pengembangan infrastruktur wilayah melalui

dukungan infrastruktur bagi kawasan-kawasan strategis di metropolitan. Oleh

karenanya, Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Mamminasata perlu

disusun.

Memahami kondisi tersebut, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun anggaran 2015

ini, perlu untuk melakukan penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan

Mamminasata.

Page 4: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

3

B. MAKSUD

Maksud dari kegiatan ini adalah agar dukungan infrastruktur strategis PUPR dan non-

PUPR di Kawasan Perkotaan Mamminasata dapat diselenggarakan secara terpadu,

efektif, dan efisien dalam upaya meningkatkan fungsi kawasan perkotaan yang

smart/cerdas (hijau, teknologi, berketahanan, dan berkelanjutan), peningkatan

pelayanan publik, sekaligus mengatasi permasalahan strategis.

C. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun rencana pengembangan infrastruktur strategis

di Kawasan Perkotaan Mamminasata, yang terpadu antarsektor, antarwilayah, dan

antartingkat pemerintahan. Jangka waktu rencana pengembangan dimaksud adalah

jangka panjang (10 tahunan), jangka menengah (5 tahunan), dan jangka pendek.

D. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini meliputi:

1. Teridentifikasinya kawasan/sub kawasan strategis di Kawasan Mamminasata;

2. Teridentifikasinya kondisi dan sebaran infrastruktur eksisting di Kawasan

Mamminasata;

3. Teridentifikasinya isu dan permasalahan, termasuk bottlenecking pengembangan

kawasan/sub kawasan strategis dan infrastruktur wilayah di Kawasan

Mamminasata;

4. Teridentifikasinya tingkat urban sprawl dan konurbasi di Kawasan Mamminasata;

5. Teridentifikasinya social capital infrastruktur di Kawasan Mamminasata;

6. Teridentifikasinya elemen strategis konektivitas global (virtual network) dalam

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya saing di

Kawasan Mamminasata;

7. Teridentifikasinya usulan arahan pengembangan green belt di Kawasan

Mamminasata;

8. Teridentifikasinya kebutuhan pengembangan infrastruktur dalam pengembangan

kawasan/sub kawasan strategis di Kawasan Mamminasata;

9. Teridentifikasinya infrastructure gap di Kawasan Mamminasata; dan

10. Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata untuk jangka

panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, termasuk dalam bentuk peta dan

tabel kegiatan prioritas.

E. RUANG LINGKUP

1. Lingkup Wilayah

Page 5: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

4

Lingkup wilayah dalam kegiatan ini meliputi Kawasan Strategis Nasional Perkotaan

(Metropolitan) Mamminasata.

2. Ruang Lingkup kegiatan ini meliputi:

Kajian konsep pengembangan infrastruktur wilayah perkotaan berdasarkan

literatur dan pengalaman praktis negara lain yang berhasil;

Kajian kebijakan payung dalam pengembangan kawasan perkotaan

Mamminasata seperti RPJP 2005-2025, RPJMN 2015-2019, Rencana Tata

Ruang Pulau Sulawesi, RTRW Provinsi Sulawesi Selatan, RTRW

Kabupaten/Kota di lingkup Kawasan Perkotaan Mamminasata.

Identifikasi seluruh wujud fisik kota/morfologi kota yakni lingkungan fisik/built

environment termasuk infrastruktur baik infrastruktur PUPR maupun non

PUPR, juga bentuk dan struktur kota, serta kecenderungan perkembangannya;

Kajian potensi kawasan/sub kawasan strategis di Kawasan Perkotaan

Mamminasata, baik potensi ekonomi ataupun social capital infrastruktur;

Pengumpulan data sekunder terkait dan strukturisasi data sekunder, serta

dilakukan beberapa sampling survei lapangan di Kawasan Mamminasata;

Pengumpulan data primer untuk melengkapi ketersediaan data sekunder

Koordinasi dan diskusi dalam forum-forum antar sektor, antar wilayah, dan

antar tingkat pemerintahan

Pengadaan dan pengolahan peta untuk Rencana Pengembangan Kawasan

Mamminasata;

Workshop penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata;

Penentuan dan Penetapan Key Performance Index (KPI); dan

Proses penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata.

3. Lingkup Analisis, sekurang-kurangnya meliputi:

Analisis Arahan Pengembangan Wilayah;

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung;

Analisis Kependudukan dan Intensitas Ruang;

Analisis Penentuan Kawasan/Sub Kawasan Strategis;

Analisis Penentuan Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur;

Analisis Keterpaduan Program dan Sinkronisasi Pembangunan Infrastruktur;

dan

Analisis Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi/Investasi.

F. KELUARAN

Keluaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata, yang memuat

sekurang-kurangnya:

a. Struktur dan bentuk kota (urban form and structure);

Page 6: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

5

b. Sub Kawasan Perkotaan, yaitu Pusat dan Sub Pusat yang strategis;

c. Strategi Keterpaduan Program Pengembangan Infrastruktur Kawasan;

d. Program dan kegiatan infrastruktur strategis pendukung kawasan-kawasan

pengembangan di Mamminasata untuk jangka panjang (10 tahun), jangka

menengah (5 tahun), dan jangka pendek;

e. Key Performance Index (KPI);

2. Laporan pelaksanaan kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata.

G. MANFAAT

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada semakin terpadunya rencana

dan sinkronnya program pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan

sehingga dapat memberikan dampak pada peningkatan fungsi kawasan dan

pemecahan permasalahan wilayah/kawasan khususnya untuk infrastruktur fisik.

H. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebanyak 20 orang dengan 12 jenis

kualifikasi dan 118 MM. Secara rinci kebutuhan tenaga ahli berikut perincian tugas dan

tanggungjawabnya sebagai berikut.

No. Tenaga Ahli Pendidikan Pengalaman kerja Jumlah Orang

Bulan

1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

(Ketua Tim)

S2 Perencanaan Wilayah dan

Kota/Planologi 4 tahun 1 6 OB

2. Ahli Arsitektur (Wakil Ketua Tim) S2 Arsitektur 3 tahun 1 6 OB

3. Ahli Arsitektur Lansekap S1 Arsitektur Lansekap 3 tahun 2 12 OB

4. Ahli Sipil S1 Teknik Sipil 3 tahun 1 6 OB

5. Ahli Hidrologi S1 Teknik Hidrologi 3 tahun 1 6 OB

6. Ahli Rancang Kota S1 Arsitektur /Rancang Kota 3 tahun 2 12 OB

7 Ahli Transportasi S1 Teknik Sipil/Transportasi 3 tahun 2 12 OB

8. Ahli Ekonomi Kota/Wilayah S1 Ekonomi Kota/Wilayah 3 tahun 2 12 OB

9. Ahli Lingkungan S1 Teknik Lingkungan 3 tahun 2 12 OB

10. Ahli Pemetaan (Ahli GIS) S1 Geografi/Geodesi 3 tahun 2 12 OB

11. Ahli Geodesi S1 Teknik Geodesi 3 tahun 1 6 OB

Page 7: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

6

12. Ahli Desain Grafis S1 Desain Grafis 3 tahun 1 6 OB

Jumlah 18 108 OB

Dengan perincian tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

1. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Ketua Tim)

Merupakan Magister lulusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

(PWK)/Planologi dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang

telah disamakan dengan negeri, berijazah S2 dengan pengalaman paling sedikit 4

(empat) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman kerja pada penanganan

kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, khususnya terkait

pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, di samping tugasnya sebagai tenaga ahli

PWK seperti melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi yang

diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

mengolah dan menganalisa data & informasi untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, juga bertugas sebagai ketua tim, yang bertanggungjawab

mengkoordinir tugas-tugas tenaga ahli lainnya, menerima laporan, perkembangan

dari aktivitas setiap anggota tim, dan soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai

tujuan, sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

2. Tenaga Ahli Arsitektur (Wakil Ketua Tim)

Merupakan Magister lulusan Teknik Arsitektur dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S2 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, disamping tugasnya sebagai tenaga ahli

Arsitektur seperti melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi yang

diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan output/keluaran, juga

bertugas sebagai wakil ketua tim, yang bertanggungjawab pula membantu

mengkoordinir tugas-tugas tenaga ahli lainnya, menerima laporan, perkembangan

dari aktivitas setiap anggota tim, dan soliditas/kekompakan tim, memberikan laporan

kepada ketua tim terhadap perkembangan dari aktivitasnya sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

3. Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Arsitektur Lansekap dari perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1

dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat

pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah

dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan

Rencana Pengembangan Kawasan Mebidangro, tenaga ahli Arsitektur Lansekap

memiliki tugas melakukan pengumpulan data dan dokumen, informasi yang

diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan output/keluaran.

4. Tenaga Ahli Sipil

Page 8: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

7

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil Konstruksi dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

5. Tenaga Ahli Hidrologi

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Hidrologi dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

6. Tenaga Ahli Rancang Kota

Merupakan Sarjana lulusan Arsitektur/Rancang Kota dari perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1

dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat

pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah

dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan

Rencana Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan

data dan dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan

pihak-pihak yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan

pemenuhan output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

7. Tenaga Ahli Transportasi

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Sipil/Transportasi dari perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1

dengan pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat

pengalaman kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah

dan kota, khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan

Page 9: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

8

Rencana Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan

data dan dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan

pihak-pihak yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan

pemenuhan output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

8. Tenaga Ahli Ekonomi Kota/Wilayah

Merupakan Sarjana lulusan Ekonomi Kota/Wilayah dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

9. Tenaga Ahli Lingkungan

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Lingkungan dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

10. Tenaga Ahli Pemetaan (Ahli GIS)

Merupakan Sarjana lulusan Geografi/Geodesi dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

Page 10: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

9

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

11. Tenaga Ahli Geodesi

Merupakan Sarjana lulusan Teknik Geodesi dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

12. Tenaga Ahli Desain Grafis

Merupakan Sarjana lulusan Desain Grafis dari perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah disamakan dengan negeri, berijazah S1 dengan

pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan surat pengalaman

kerja pada penanganan kegiatan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota,

khususnya pengembangan wilayah kawasan perkotaan. Dalam kegiatan Rencana

Pengembangan Kawasan Mebidangro, tugasnya melakukan pengumpulan data dan

dokumen, informasi yang diperlukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran. Dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, mengolah dan menganalisa data untuk keperluan pemenuhan

output/keluaran, memberikan laporan kepada ketua tim terhadap perkembangan

dari aktivitasnya, dan menjaga soliditas/kekompakan tim, sehingga dicapai tujuan,

sasaran, output, outcome, benefit, dan dampak positif dari kegiatan ini.

Untuk menunjang kelancaran kegiatan dan pencapaian sasaran serta pencapaian

output sesuai dengan target yang telah ditentukan, pelaksanaan kegiatan ini

memerlukan tenaga ahli penunjang yaitu: 1 orang Asisten Ahli Pemetaan, 1 orang

sekretaris, dan 1 orang operator komputer.

I. METODOLOGI

1. Persiapan

Tahap persiapan meliputi persiapan persuratan dan administratif dalam rangka

koordinasi dengan sektor pusat dan pemerintah daerah, penyusunan SK Rencana,

Kerja, dan metodologi pekerjaan serta administrasi untuk menyediakan alat tulis dan

bahan komputer.

2. Survei

Page 11: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

10

Survei dilakukan dalam rangka menjaring data dan informasi mengenai

pengembangan Wilayah Kawasan Mamminasata. Survei dilakukan dengan

mengunjungi instansi dan Kawasan Mamminasata yang menjadi obyek sasaran

kegiatan ini atau pengumpulan data primer.

3. Pengadaan, dan pengolahan peta

Pengadaan dan pengolahan peta dengan ketelitian mendekatai 1:5000. Interpretasi

dan pegolahan peta citra serta handling peta dengan ketelitian 1:5000 pada bagian

urban area dapat dilakukan penyesuaian pada bagian non-urban area dengan peta

SPOT/ ALOS. Pengolahan peta dilakukan untuk melakukan identifikasi perubahan

guna lahan dengan analisis land use cover change.

4. Rapat koordinasi

Rapat koordinasi dilakukan dalam rangka menjaring saran dan masukan mengenai

pengembangan Wilayah Kawasan Mamminasata. Rapat koordinasi dilakukan di

pusat dan daerah dengan mengundang stake holder terkait pelaksana

pembangunan di Kawasan Mamminasata. Rapat koordinasi pertama ditujukan

untuk menemukenali kondisi eksisting, permasalahan, dan potensi terkait Rencana

Pengembangan Kawasan Mamminasata. Rapat koordinasi kedua dilakukan dalam

rangka menindaklanjuti rapat koordinasi pertama dan memperoleh masukan lebih

lanjut serta perumusan mengenai Rencana Pengembangan Kawasan

Mamminasata.

5. Workshop

Workshop merupakan wadah bekerja sama dalam rangka menggali saran dan

masukan terkait pengembangan Wilayah Kawasan Mamminasata. Workshop

dilaksanakan di pusat dan daerah dengan melibatkan stake holder terkait pelaksana

pembangunan di Kawasan Mamminasata. Workshop ditujukan untuk mempertajam

hasil rapat koordinasi sekaligus menyiapkan dan merumuskan serta menetapkan

konsep Rencana Pengembangan yang akan dikembangkan di Kawasan

Mamminasata.

6. Seminar

Seminar merupakan wadah dalam menampung berbagai masukan, kajian serta

pengetahuan baru dari berbagai tenaga ahli, pandangan sektor dalam menyusun

rencana Rencana Pengembangan Kawasan MamminasataSeminar dilakukan di

pusat dan daerah dengan melibatkan stake holder terkait pelaksana pembangunan

di Kawasan Mamminasata. Seminar dilakukan di pusat dengan melibatkan stake

holder terkait pelaksana pembangunan di Kawasan Mamminasata. Seminar

ditujukan untuk mempublikasikan dan mensosialisasikan konsep Rencana

Pengembangan Kawasan Mamminasata.

7. Menyusun laporan

Laporan pendahuluan,

Laporan antara,

Laporan akhir,

Laporan prosiding,

Album Peta A3,

Cetak Peta,

Page 12: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

11

Buku deluxe; dan

Laporan dalam bentuk DVD.

J. WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 dan seluruh pekerjaan harus

dapat diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan kalender.

K. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata dilaksanakan selama 6

(enam) bulan kalender secara berturut-turut untuk tahun anggaran 2015.

No. Tahapan Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1 Pekerjaan Persiapan

2 Survei Lapangan

3 Rapat Koordinasi

4 Workshop

5 Seminar

6 Penyusunan Laporan (pendahuluan, antara, akhir, prosiding,

album peta A3, cetak petak, buku deluxe)

L. PENANGGUNG JAWAB

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan, Pusat Pengembangan Kawasan

Perkotaan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

M. SUMBER PENDANAAN

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 3.000.000.000 (tiga

milyar rupiah) termasuk PPN dan dibiayai dari APBN.

N. TIPE PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual.

O. SISTEMATIKA PELAPORAN

Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:

1. Laporan Pendahuluan

Page 13: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

12

Laporan ini menjelaskan jadwal rencana kerja rinci tentang pelaksanaan kegiatan

ini. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Kegiatan

Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata dimulai dan dibuat rangkap

rangkap 5 (lima) dengan softcopy-nya.

2. Laporan Antara

Laporan ini menjelaskan proses dan capaian pelaksanaan uraian kegiatan di

setengah waktu pelaksanaan kegiatan termasuk kajian dan identifikasi:

permasalahan, lokasi, kebijakan dan strategi, serta program-program sektor terkait.

Laporan diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dimulainya

pekerjaan dan dibuat rangkap rangkap 5 (lima) dengan softcopy-nya.

3. Laporan Akhir

Laporan ini menjelaskan hasil dari pelaksanaan Kegiatan Rencana Pengembangan

Kawasan Mamminasata mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan kegiatan

itu sendiri. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah

Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata ini dimulai sebanyak 5

(lima) eksemplar.

4. Laporan Prosiding

Laporan Prosiding merupakan kumpulan hasil pelaksanaan rapat dibuat 6 (enam)

bulan setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat rangkap rangkap 5 (lima) dengan

softcopy-nya.

5. Album Peta A3

Album ini berisi gambar-gambar konsep rencana Rencana Pengembangan

Kawasan Mamminasata. Album Peta A3 diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam)

bulan setelah Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata ini

dimulai sebanyak 5 (lima) eksemplar.

6. Cetak Peta

Cetak Peta berisikan peta ukuran A2/A1 seluruh peta hasil kajian dan analisis

terpilih yang dilaksanakan dalam Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan

Mamminasata. Peta yang dicetak merupakan peta-peta yang terkait dengan

infrastruktur pengembangan wilayah khususnya untuk Kawasan Mamminasata.

Cetak peta diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kegiatan

Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasataini dimulai sebanyak 5 (lima)

eksemplar.

7. Buku Deluxe

Buku Deluxe dibuat dengan desain khusus dan memuat ringkasan dari muatan

substansi kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata. Buku deluxe

dibuat secara eksklusif dengan desain grafis yang baik. Buku deluxe dibuat pada

bulan ke 6 (enam) setelah dimulainya pekerjaan dan dibuat rangkap 100 (seratus)

dengan softcopy-nya.

8. Pembuatan Laporan Dalam DVD

Semua materi yang merupakan bagian dari Kegiatan Rencana Pengembangan

Kawasan Mamminasata dan dikumpulkan dalam format softcopy dalam bentuk

cakram padat sebanyak 10 (sepuluh) buah.

Page 14: 06 KAK Rencana Pengembangan Kawasan Mamminasata

13

P. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN

Semua bentuk data, dokumen, peta, peta citra, foto, disket atau peralatan yang

dipergunakan selama pekerjaan, dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik

pemberi pekerjaan (Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perkotaan).

Q. LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum diatur dalam KAK ini dan dianggap sangat penting, akan

dilaksanakan sesuai kesepakatan antara pemberi kerja dengan penerima kerja.

Penanggungjawab,

Kasatker Pengembangan

Kawasan Perkotaan

Endra S. Atmawidjaja

NIP. 110054227