rencana induk pengembangan universitas pendidikan...

110
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (RIP Undiksha) 2015 2045 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017

Upload: hathu

Post on 11-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(RIP Undiksha)

2015 – 2045

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

Page 2: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR
Page 3: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR
Page 4: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa sehingga

Dokumen “Rencana Induk Pengembangan (RIP) Undiksha 2015-2045 (Revisi

Tahun 2017)” ini dapat disusun sesuai dengan periode kepemimpinan di Undiksha

dan merupakan acuan untuk pembuatan program kerja jangka pendek (satu tahun)

dan jangka menengah (lima tahun).

RIP Undiksha 2015-2045 (Revisi Tahun 2017) disusun berdasarkan

pemikiran: “Pilihlah pijakan yang tepat karena pijakan adalah titik awal dari

sebuah perjalanan untuk sampai ketujuan”. Berdasarkan pemikiran tersebut,

penyusunan RIP Undiksha 2015-2045 (Revisi Tahun 2017) dilakukan dengan

sungguh-sungguh dan hati-hati, melalui proses analisis kondisi internal dan

eksternal kinerja layanan Undiksha dalam beberapa tahun terakhir dan prediksi

perubahan yang diperkirakan terjadi untuk masa yang akan datang. Dasar

pertimbangan lainnya adalah nilai-nilai utama yang menjadi tuntunan dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Adapun Penyusunan RIP Undiksha 2015-2045 (Revisi Tahun 2017) ini melalui

serangkaian rapat dan kerja tim penyusun secara keseluruhan.

Selanjutnya RIP Undiksha 2015-2045 (Revisi Tahun 2017) ini akan

digunakan sebagai acuan dalam membuat program kerja universitas sampai

dengan tahun 2045. Program kerja tahunan akan dievaluasi pada setiap akhir

tahun yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk penyempurnaan program

tahun berikutnya yang telah ditetapkan. Terwujudnya dokumen ini diharapkan

dapat memberikan layanan yang prima, menghasilkan lulusan berkualitas, dan

berdaya saing tinggi baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

Singaraja, 15 November 2017

Tim Penyusun

Page 5: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. i

HALAMAN IDENTIFIKASI .............................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Sejarah Undiksha (ini diambil di dokumen yang sudah ada) ............... 2

1.3 Dasar Hukum ....................................................................................... 3

1.4 Visi, Misi, Tujuan dan Motto ............................................................... 5

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

2.1 Analisis Internal ..................................................................................... 7

2.1.1 Kekuatan ....................................................................................... 7

2.1.2 Kelemahan .................................................................................... 14

2.2 Analisis Ekternal .................................................................................... 18

2.2.1 Peluang ......................................................................................... 18

2.2.2 Ancaman ....................................................................................... 21

2.3 Analisi SWOT ....................................................................................... 22

2.4 Isu-Isu Strategis .................................................................................... 26

BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP)

3.1 Tahap I (2016-2020) : Undiksha Teaching University ......................... 28

3.2 Tahap II (2021-2025): Undiksha sebagai excellent teaching univers .... 28

3.3 Tahap III (2026-2030) Undiksha sebagai pre-research university ....... 29

3.4 Tahap IV (2031-2035) Undiksha sebagai research university ............ 30

BAB IV STRATEGI DASAR , KEBIJAKAN DASAR DAN INDIKATOR

4.1 Pengembangan Kelembagaan ................................................................ 33

4.2 Pengembangang Program Program Akademik menuju Lulusan

yang Bermutu ......................................................................................... 42

4.3 Pengembangan bidang Penelitian ........................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 51

Page 6: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

v

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

2.1 Daya Dukung Laboratorium di Undiksha ............................................ 10

2.2 Deskripsi Kekuatan dan Kelemahan Undiksha .................................... 24

2.3 Deskripsi Peluang dan Ancaman Undiksha ......................................... 25

2.4 Hasil Analisis Antar-Komponen SWOT .............................................. 27

Page 7: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR
Page 8: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR
Page 9: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penjabaran pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 adalah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya diikuti

dengan penyusunan dan regulasi produk hukum berikutnya yang terkait dengan

Pendidikan Tinggi yaitu Undang-Undang Pendidikan Tinggi No. 12/2012, dan

selanjutnya ditetapkannya Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) No. 44/2015

yang mengharuskan perguruan tinggi dalam pengelolaan kelembagaannya

berdasarkan sepuluh Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang terdiri dari:

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penelitian,

dan standar pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan pendidikan nasional ialah untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, terampil, berdisiplin, beretos

kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasman dan rohani

serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan nasional harus

menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan

semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa

dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi pada masa depan.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, maka perguruan tinggi sebagai

penyelenggara pendidikan tinggi harus dapat: 1) Menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional

yang dapat menerapkan mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian, 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta pengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Page 10: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

2

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai salah satu institusi

pendidikan tinggi di Indonesia senantiasa berupaya untuk terus mengembangkan

dirinya agar tetap dapat berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni serta turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.Untuk mencapai

tujuan tersebut, Undiksha telah menetapkan Rencana Induk Pengembangan (RIP)

2015–2045 sebagai landasan pengembangannya.

Dalam RIP Undiksha ini akan dijabarkan program-program strategis yang

perlu dilaksanakan, dengan memperhatikan kondisi internal Undiksha saat ini, di

mana terdapat kekuatan dan kelemahan, serta kondisi eksternal Undiksha yang

ditandai dengan berbagai isu penting yang dapat menjadi peluang maupun ancaman

untuk Undiksha dalam mencapai visinya sebagai universitas terpandang di Asia yang

dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa. Kebijakan

pengembangan merupakan bagian dari Strategi Jangka Panjang Undiksha untuk

mencapai visi sesuai RIP Undiksha.

Kebijakan ini juga merupakan elemen dari misi Undiksha untuk mewujudkan

Undiksha sebagai institusi pendidikandan lembaga penelitian yang terkemuka di

Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara menuju Undiksha sebagai World Class

University (WCU) di masa mendatang. Tujuan utama pengembangan adalah untuk

meningkatkan peran Undiksha dalam membangun riset ke depan dan berkontribusi

untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam skala nasional,

regional, dan internasional.

Dalam rangka melaksanakan mandat dan mewujudkan visi Undiksha

tersebut, disusun Rencana Induk Strategi (RIP)Undiksha yang inti substansinya

bersumber pada Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), tahapan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Induk Pembangunan Pendidikan

Nasional, serta isu-isu strategis dan program pengembangan pendidikan tinggi.

1.2 Sejarah Undiksha

Perjalanan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), yang berdasarkan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2006 tanggal 11 Mei 2006

sangat terkait dengan sejarah pendidikan guru di Indonesia. Keberadaan tersebut

Page 11: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

3

melalui perjuangan panjang yakni berawal dari kursus B-1 Bahasa Indonesia 1955

yang kemudian ditambah dengan kursus B-1 Perniagaan pada Tahun 1957. Kursus

tersebut pernah menjadi bagian dari FKIP Universitas Airlangga dan FKIP

Universitas Udayana. Sejalan kebijakan pemerintah, maka melalui SK Presiden

Nomor: 1 Tahun 1963, Tahun itu juga FKIP Universitas Udayana dilepas dan

diintegrasikan pada IKIP Malang, menjadi IKIP Malang cabang Singaraja. Namun

demikian, IKIP Malang cabang Singaraja hanya bertahan sekitar 5 Tahun karena

Tahun 1968 IKIP Malang cabang Singaraja kembali diintegrasikan ke Universitas

Udayana menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Keguruan (FKg) dan Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP). Selanjutnya, berdasarkan kebijaksanaan baru pemerintah dalam

penataan kembali universitas dan institut negeri Indonesia yang tertuang pada PP

Nomor: 5 Tahun 1980, PP Nomor: 27 Tahun 1981, dan SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor: 0174/0/1983, berdasarkan Keppres RI Nomor: 62 Tahun 1982

pada tanggal 12 Pebruari 1983, Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Udayana dilebur menjadi satu yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Udayana.

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan surat Keputusan Presiden nomor: 8

Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, secara resmi menyatakan perubahan FKIP

Universitas Udayana menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) Singaraja. Melalui perjuangan yang cukup berat untuk melaksanakan

rencana perluasan mandat dan melalui studi kelayakan tentang usulan perubahan

Institusi dari STKIP menjadi Universitas, akhirnya, berdasarkan Keputusan Presiden

nomor: 19 Tahun 2001 tanggal 5 Pebruari 2001 STKIP Singaraja disetujui berubah

menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP Negeri Singaraja).

Perkembangan besar di lembaga ini terjadi setelah diterbitkan Perpres Nomor: 11

Tahun 2006 yang mengubah status IKIP Negeri Singaraja menjadi Universitas

Pendidikan Ganesha (Undiksha).

1.3 Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Induk

Pengembangan (RIP) Undiksha Tahun 2016-2046 mengacu kepada peraturan

perundang-undangan yang berlaku, sebagai berikut.

Page 12: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

4

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

12. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia;

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

14. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

15. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun

2015 tentang Rencana StrategisKementerianRiset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019;

16. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 14 Tahun

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Pendidikan Ganesha;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 Tahun 2008 tentang

Statuta Universitas Pendidikan Ganesha;

18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka

Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Page 13: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

5

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan

Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; dan

19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun

2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

1.4 Visi, Misi, Tujuan dan Motto

Arah pengembangan Undiksha selama kurun waktu 30 Tahun ke depan

dituangkan dalam RIP Undiksha Tahun 2015-2045 yang didasarkan pada rumusan

visi, misi, tujuan, dan motto Undiksha.

1. Visi Undiksha

Visi Undiksha adalah “Menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri

Hita Karana di Asia pada tahun 2045”.

Pencapaian visi tersebut ditandai oleh indikator lulusan yang bermutu dan berdaya

saing dalam pembangunan dan pasar kerja nasional dan internasional, memiliki

ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiawanan yang ditunjukkan antara lain oleh

sikap dasar menjunjung tinggi nilai-nilai humanis,sosio-religius, dankearifan

lingkungan.

2. Misi Undiksha

Misi Undiksha adalah sebagai berikut.

(1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermartabat untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif, kolaboratif, dan

berkarakter;

(2) Menyelenggarakan penelitian yang kompetitif, kolaboratif, dan inovatif untuk

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

(3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif, kolaboratif,

akomodatif, dan inovatif.

Page 14: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

6

3. Tujuan

Tujuan Undiksha adalah sebagai berikut.

1) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan lulusan univertas lain dalam

mengisi pasar kerja;

2) Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara bersama-sama atau dalam

bentuk tim di tempat kerja;

3) Menghasilkan lulusan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusian,

dan kelestarian alam dalam menjalankan tugas;

4) Menghasilkan karya-karya penelitian yang mampu bersaing dengan karya-karya

penelitian yang dihasilkan oleh sivitas akademika universitas lain;

5) Menghasilkan karya-karya penelitian yang dilakukan secara bersama-sama

dengan sivitas akademika lainnya dan atau masyarakat, baik yang berasal dari

dalam maupun luar Undiksha;

6) Menghasilkan karya-karya penelitian yang memiliki kebaruan;

7) Menghasilan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang mampu bersaing

dengan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh

universitas lain;

8) Menghasilkan karya-karya pengabdian masyarakat yang dilakukan secara

bersama-sama antarsivitas akademika dan atau pegawai, baik yang berasal dari

dalam maupun luar Undiksha;

9) Menghasilkan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan atas

permintaan masyarakat; dan

10) Menghasilkan karya-karya pengabdian masyarakat yang memiliki kebaruan.

4. Motto

Motto Undiksha adalah dharmaning sajjana umerdhyaken widyaguna, yang

memiliki arti kewajiban orang bijaksana adalah mengembangkan ilmu pengetahuan

dan pekerti.

Page 15: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

7

BAB II

ANALISIS LINGKUNGAN

Analisis Lingkungan bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi internal

(kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman). Analisis

kekuatan dan kelemahan menggambarkan kondisi internal yang dimiliki oleh

Undiksha, sedangkanndiksha. Data dan informasi tentang kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman menjadi dasar untuk melakukan analisis SWOT. Selanjutnya

hasil analisis SWOT digali isu-isu strategis dan kebijakan strategis, untuk

menyusun Rencana Induk Pengembangan Undiksha.

2.1 Analisis Internal

2.1.1Kekuatan

Melalui analisis diagnostik teridentifikasi sejumlah kekuatan yang dimiliki

oleh Undiksha, sebagai berikut.

1) Bidang Pendidikan dan Pengajaran

(1) Undiksha mengemban dua mandat (kependidikan dan nonkependidikan)

yang memungkinkan membuka dual degree dengan berorientasi pada

centers of excellences bidang kependidikan dan nonkependidikan, baik

vokasi, keahlian akademik, dan profesi. Hal ini sesuai dengan visi, misi, dan

tujuan Undiksha yang dinyatakan dalam OTK dan Statuta.

(2) Tersedia sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Terutama tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan yang terakumulasi sejak berdirinya cikal-

bakal Undiksha pada Tahun 1962 sampai dengan Tahun 2015 yaitu 430

dosen tetap PNS dan 251 pegawai tetap PNS. Dengan jumlah total

mahasiswa total Tahun 2015 sebanyak 14.154 orang (sumber data pada

bagian akademik semester ganjil Tahun akademik 2014/2015) maka rasio

dosen: mahasiswa yaitu 1:33 mendekati ideal dan rasio pegawai: mahasiswa

sebesar 1:56 sedangkan rasio dosen pegawai adalah 1.7:1. Distribusi

kualifikasi akademik dosen yang berjumlah 430 orang adalah 15 orang

(3,49%) S-1, 305 orang (70,93%) S-2, dan 110 orang (25,58%) S-3. Rata-

rata beban kerja dosen adalah 14,1 SKS/semester. Sementara sebaran

kualifikasi pendidikan pegawai adalah 1 orang berpendidikan SD, 64 orang

Page 16: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

8

berpendidikan SMA, 31 orang Diploma, 144 orang sarjana (S1) dan 7 orang

pasca sarjana (S2).

(3) Komitmen dosen dalam menjalankan tugas-tugas pendidikan dan pengajaran

cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dosen dalam membuat

perencanaan perkuliahan (SAP) serta rata-rata kehadirannya dalam

perkuliahan cukup tinggi (>85%). Beberapa dosen telah menerapkan

pembelajaran bilingual dan metode-metode pembelajaran inovatif.

Berdasarkan pengalaman, kualifikasi, kompetensi, dan komitmen dosen

yang cukup baik tersebut, maka untuk Tahun-Tahun berikutnya,

UNDIKSHA sangat dimungkinkan dapat mengembangkan program-

program unggulan sesuai dengan kebutuhan bangsa dalam pembangunan,

baik pembangunan daerah maupun berskala nasional, serta ikut dalam

persaingan ditingkat regional bahkan global. Potensi SDM Undiksha yang

cukup baik ini masih dapat dikembangkan lagi untuk berkontribusi pada

tingkat yang lebih tinggi yaitu di tingkat daerah, nasional, maupun

internasional. Kenyataan di atas (rasio dan kesiapan perkuliahan) dan

terjadinya asimilasi akademik antara pedagogical knowledge dan scientific

knowledge, sangat memungkinkan terjadinya pengelolaan proses

perkuliahan secara optimaldalam memberi peluang terjadinya kondisi

perkuliahan yang inovatif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

memotivasi. Situasi akademik tersebut akan mempengaruhi kualitas lulusan

(output) dan arah pencapaian outcome bagi para lulusan lembaga ke depan.

(4) Sarana dan prasarana pendidikan telah tersedia secara memadai. Undiksha

memiliki lokasi kampus dengan luas lahan 321.246 m2 yang tersebar di tiga

lokasi, yaitu: kampus di Kota Singaraja (Jalan Udayana, Jalan A. Yani)

seluas 155.970 m2, kampus di Desa Jineng Dalem Kecamatan Buleleng

seluas 141.278 m2, dan kampus di Kota Denpasar seluas 24.000 m

2.

(5) Undiksha telah memperoleh sejumlah sarana penunjang pendidikan dan

pelatihan melalui berbagai hibah kompetisi pemerintah seperti program

PGSM, SEMIQUE, DUE-LIKE, SP4, PHK A2, PHK A1, PHK PGSD B,

TPSDP,Institutional Support Services (ISS), I-MHERE, dan INHERENT.

Sarana pendidikan yang dimiliki Undiksha meliputi sarana ICT dan

Page 17: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

9

teleconference, buku-buku, fasilitas laboratorium MIPA, fasilitas

laboratorium komputer, fasilitas`laboratorium bahasa, ruang belajar multi

media, fasilitas audio visual, media pembelajaran, dan sarana penunjang

pendidikan lainnya. Menpora RI telah memberikan bantuan fasilitas

showroom olahraga dan peralatan pendukung proses pembelajaran

keolahragaan. Sarana dan prasarana penunjang pendidikan tersebut dapat

digunakan secara optimal guna meningkatkan kualitas PBM di UNDIKSHA.

(6) Daya dukung laboratorium pendidikan sudah memenuhi standar minimal.

Laboratorium pendidikan yang ada di UNDIKSHA adalah seperti pada

Tabel 3.1.

Tabel 2.1. Daya Dukung Laboratorium di Undiksha

No Jurusan/Program

Studi

Luasan

Laboratorium/Work

shop/Studio (m2)

Jumlah

Mahasiswa

(Jurusan)

Rasio

Mahasiswa

: Luasan

A Lab/studio/workshop

1. Pendidikan

Matematika

450 298 1 : 1.5

2. Pendidikan Fisika 498.4 372 1 : 1.3

3. Analis Kimia 195.6 36 1 : 5.4

4. Pendidikan Kimia 281.44 171 1 : 1.6

4. Pendidikan Biologi 736 199 1 : 3.8

5. Pendidikan Bahasa

Inggris

180 722 1 : 0.2

6. Pendidikan Seni

Rupa

120 166 1 : 0.7

7. Pendidikan Geografi 138.24 305 1 : 0.5

9. Pendidikan Sejarah 45.76 270 1 : 0.2

10. Pendidikan Ekonomi 138.24 527 1 : 0.3

11. PPKn 45.36 605 1 : 0.1

12 Akuntansi 116 337 1 : 0.3

13 Manajemen

Perhotelan

200 105 1 : 1.9

12. PKK 339.55 118 1 : 2.9

13. Elektronika 214.2 125 1 : 1.7

14. Penjaskesrek 811.08 1130 1 : 0.7

15. BK 128.63 281 1 : 0.5

16. PGSD 394.2 2863 1 : 0.1

Page 18: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

10

Lanjutan Tabel 2.1.

No Jurusan/Program

Studi

Luasan

Laboratorium/Work

shop/Studio (m2)

Jumlah

Mahasiswa

(Jurusan)

Rasio

Mahasiswa

: Luasan

B Fasilitas Penunjang

1 UBK 12 - -

2 Perpustakaan 1550 11.308 1 : 0.14

3 Puskom 662 11.308 1 : 0.6

4 Unit Layanan

Bahasa

340 11.308 1: 0.3

Sumber : SIMAK BMN (Bagian Perlengkapan)

Fasilitas yang cukup memadai dengan dukungan tenaga pengelola yang

profesional sangat membantu terjadinya peningkatan kualitas akademik dan

kualitas pembelajaran baik yang bersifat teori, praktikum di laboratorium

maupun lapangan, yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas output dan

mengarah pada predictable outcome yang berkualitas tinggi.

2) Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(1) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) memiliki

Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian yang menguraikan Penelitian,

Pengabdian dan Tema-tema Unggulan yang merupakan dasar pengembangan

wawasan maupun pengelolaan penelitian dan pengabdian.

(2) LPPM yang dimiliki Undiksha telah mampu memenangkan peluang untuk

memperoleh danapenelitian baik melalui DRPMDiktimaupun dari berbagai

instansi terkait melalui kerjasama penelitian secara nasional maupun

internasional.

(3) Kekuatan penelitian Undiksha lima tahun terakhir dideskripsikan dengan

sebaran tema kependidikan 80%; ilmu dasar dan ilmu terapan 20%. Oleh

karena itu, Undiksha layak menjadi pusat pengembangan kependidikan di

samping juga pengembangan IPTEK yang berbudaya.

(4) Prestasi dosen Undiksha dalam memenangkan hibah penelitian merupakan

modal dasar dalam meningkatkan kualitas dosen serta mengembangkan

Undiksha dalam mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini

tercermin dari keterlibatan dosen PNS dalam melaksanakan penelitian dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, misalnya,

Page 19: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

11

partisipasi dosen PNS yang terlibat dalam penelitian mencapai 353 orang

(71,81%) dari 432 orang dosen PNS yang ada.

(5) LPPM memiliki sistem informasi penelitian berupa SimLemlit Undiksha,

Sistem Sitasi, dan Sistem Penilaian Kinerja Penelitian yang tersambung

dengan SIMLITABMAS DIKTI.

(6) Secara kuantitas,jumlah dana kegiatan penelitian yang dikelola mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Adapun pada Tahun 2014 jumlah judul yang

diterima sebanyak 92 judul dengan dana DIPA dan 31 judul dengan dana dari

DRPM DIKTI, jumlah dosen yang terlibat 261 orang, dan jumlah dana yang

diterima sebesar Rp. 2.511.250.000,00. Pada tahun 2015 terdapat 292 judul

yang didanai dari dana DIPA sebesar Rp. 4.204.943.000,- dan 69 judul

dengan dana dari DRPM sebesar Rp. 5.127.500.000,-. Peningkatan melonjak

terjadi pada tahun 2016 dengan total jumlah penelitian sebanyak 91 judul

yang diterima baik melalui dana desentralisasi dan dana kompetitif nasional

(DP2M) sebesar Rp 5.838.200.000,-

Capaian tersebut didorong oleh minat dan kapasitas dosen dalam bidang

penelitian sangat tinggi dengan bidang garapan yang semakin variatif. LPPM

telah menjadi anggota dari forum layanan Iptek bagi masyarakat (Flymas)

yang merupakan wadah kerja sama LPPM di seluruh Bali. Hal ini diyakini

juga mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dosen.

(7) Prestasi Undiksha dalam bidang P2M juga dapat dilihat dari dimenangkannya

beberapa hibah di tingkat nasional seperti Iptek bagi Masyarakat (IbM),

Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK), Ipteks bagi Wilayah

(IbW), Hi-Link (dana DIKTI dan Pemda), dan KKN-PPM dan P2M lainnya

bekerja sama dengan pemerintah daerah di Bali. Peningkatan kuantitas dan

kualitas P2M masih memiliki peluang yang cukup besar dalam kurun lima

Tahun ke depan.

(8) Undiksha memiliki sejumlah dosen sebagai reviwer nasional dalam P2M.

(9) Sistem informasi yang terpadu dalam web LPPM sangat memadai untuk

menunjang administrasi kegiatan P2M.

Page 20: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

12

3) Tata Kelola

Sistem tata pamong telah menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,

tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang ditetapkan dengan lima pilar

berikut:(1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5)

adil. Selain itu, kepemimpinan perguruan tinggi juga memiliki karakteristik: (1)

kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan

publik. Dalam hal ini visi dan misi telah dijabarkan dalam kegiatan operasional

universitas, tata kerja organisasi antar unit berjalan baik, dan berbagai kerja sama

juga telah diwujudkan.

Selain itu, Undiksha telah mengalami peningkatan kapasitas pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagai dampak dari hibah-hibah kompetitif

baik yang diterima oleh Prodi/juruan maupun lembaga seperti: PGSM,

SEMIQUE, DUE-LIKE, SP4, PHK A2, PHK A1, PHK PGSD B, TPSDP,

Institutional Support Services (ISS), I-MHERE, dan INHERENT. Peningkatan

efisiensi internal UndikshaA telah memenuhi standar akuntansi instansi

pemerintah yang tertuang dalam laporan akuntansi instansi pemerintah (LAKIP).

Beberapa indikator membaiknya tata kelola Undiksha, terlihat dalam hal :

(1) Partisipasi dosen Undiksha dalam berbagai program pengembangan baik di

daerah maupun di tingkat nasional tergolong tinggi. Keterlibatan tersebut

dilakukan di berbagai instansi/institusi, diantaranya 1 orang dosen dipercaya

menjadi Ketua Badan Akreditasi Nasional (BAN) Pendidikan Nonformal,

seorang dosen terlibat dalam tim ahli Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP), satu orang dosen menjadi Reviewer PHK Dewan Pendidikan Tinggi

(DPT), satu orang dosen menjadi asesor BAN-PT, dua orang Reviewer PHK

PGSD (Ditjen Ketenagaan), seorang dosen sebagai Reviewer DIA

BERMUTU (Ditjen Ketenagaan), serta beberapa orang dosen terlibat aktif

dalam berbagai program yang dikembangkan Subdit Ketenagaan Ditjen

Dikti seperti tim sertifikasi guru, Sekretaris Revitalisasi UPP PGSD, dan

PGSM. Di tingkat daerah, dosen Undiksha cukup banyak terlibat dalam

berbagai kegiatan dalam membantu pendidikan di daerah Bali, diantaranya,

enam orang dosen telah menjadi konsultan olimpiade MIPA di Provinsi Bali,

empat orang dosen telah diangkat menjadi konsultan DBEB, 15 orang dosen

Page 21: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

13

telah diangkatmenjadi konsultan dalam pengembangan sekolah bertaraf

internasional (SBI) pada jenjang SMP maupun SMA, tujuh orang dosen

diangkat menjadi konsultan akademik pada pendidikan nonformal di Bali,

tiga orang dosen terlibat dalam review dan perakit soal UASBN bekerja

sama dengan BSNP, serta sebagai nara sumber dalam berbagai kegiatan

pelatihan, workshop, seminar yang berhubungan dengan pendidikan formal

maupun nonformal.

(2) Produktivitas sebagai gambaran efisiensi internal Undiksha telah memenuhi

standar akuntansi instansi pemerintah yang tertuang dalam laporan akuntansi

instansi pemerintah (LAKIP).

(3) Sejumlah mahasiswa baik secara individual maupun kelompok meraih juara

dalam berbagai lomba/kejuaraan nasional/internasional baik di bidang

akademik maupun nonakademik seperti; LKTI, LKTM, PKM, PIMNAS,

dan silat internasional. Kelebihan ini dapat dipakai sebagai indikator empiris

akuntabilitas publik dalam pengelolaan kemahasiswaan.

(4) Rata-rata masa tunggu lulusan pada beberapa jurusan seperti Pendidikan

Bahasa Inggris dan Penjaskesrek tergolong pendek (< 6 bulan) sedangkan

lulusan FMIPA rata-rata masa tunggunya paling lama enam bulan. Masa

tunggu ini dapat digunakan sebagai indikator empiris kredibilitas dan

akuntabilitas publik beberapa jurusan yang ada di Undiksha.

(5) Penjaminan kualitas penyelenggaraan dan pelayanan akademik (pendidikan

dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat) telah berjalan secara

sistemik dan jaminan mutu menjadi komitmen tinggi kepemimpinan

Undiksha. Monev-In terhadap penyelenggaraan dan pelayanan akademik dan

hibah-hibah PHK dan hibah-hibah lainnya telah berjalan dengan baik di

semua unit/satuan kerja dan layanan namun, masih perlu diintegrasikan

secara institusional baik penyelenggaraannya maupun pelaporannya

sehingga menjadi feedback bagi institusi. Hal ini perlu didukung dengan

pengembangan sistem jaminan mutu yang handal. Unit jaminan mutu yang

telah dibangun dengan berbagai dokumen jaminan mutu yang telah

dihasilkan perlu dikembangkan lagi sampai ke tingkat satuan kerja/layanan

Page 22: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

14

terkecil dan diimplementasikan secara konsisten serta dievaluasi secara

periodik.

(6) Pengembangan kapasitas dan pencitraan institusi termasuk pengembangan

sistem manajemen sumber daya, manajemen keuangan dan pengadaan, serta

manajemen sistem informasi dan administrasi akademik cukup memadai

sebagai dampak dari program hibah kompetisi. Peningkatan komitmen dan

kinerja institusi dalam peningkatan kapasitas dan pencitraan publik perlu

didukung oleh pengembangan sistem terintegrasi kehumasan dan

peningkatan kinerja kehumasan institusi.

(7) Data IPK lulusan (Diploma, S1 dan S2) Undiksha Tahun 2016yang lulus

dengan IPK lulusan > 3.0 mencapai 82% dan mahasiswa S-1 yang lulus

dengan masa studi 3,5 - <4 Tahun sebanyak 66%, 4 - <4.5 Tahun sebanyak

17%, 4.5 – 5.0 Tahun sebanyak 8%, dan > 5.0 Tahun sebanyak 9%.

Peningkatan IPK dan makin meningkatnya persentase mahasiswa yang lulus

dengan masa studi 3,5 - <4 Tahun. Adapun untuk mahasiswa D3 dan S2,

hampir 95% lulus dengan tepat waktu (Sumber: Data UPT TIK Undiksha,

2017).

2.1.2. Kelemahan

Di samping kekuatan-kekuatan yang diuraikan di atas, Undiksha juga

memiliki beberapa kelemahan,sebagai berikut.

1) Bidang Pendidikan dan Pengajaran

(1) Sejak perluasan mandat hingga saat ini, Undiksha belum mampu

mengembangkan jurusan/program studi yang bisa memperluas akses

pelayanan pendidikan tinggi bagi masyarakat untuk menyiapkan SDM yang

memiliki daya saing terutama di bidang nonkependidikan. Konsekuensinya,

Undiksha perlu mengembangkan jurusan/program studi yang telah ada dan

membuka jurusan/program studi baru yang relevan dengan keperluan

pembangunan dan pasar kerja di bidang nonkependidikan. Hal ini karena

kurangnya perhatian terhadap bidang tersebut terutama dalam

pengembangan program studi sains dan teknologi.

Page 23: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

15

(2) Kemampuan ekonomi mahasiswa Undiksha secara umum tergolong kelas

menengah ke bawah. Hal ini membawa konsekuensi pentingnya afirmasi

bagi mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.

(3) Kurikulum yang relevan dengan perluasan mandat dan kebutuhan pasar

kerja perlu disesuaikan lagi dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI). Kondisi ini menuntut pengelola bidang akademik untuk bekerja

keras sehingga PBM, capaian pembelajaran (learning outcome), dan output

yang berkualitas dapat dicapai secara efektif dan efisien.

(4) Kemampuan berbahasa Inggris dosen umumnya belum memadai. Akibatnya,

banyak program studi lanjut ke luar negeri dan kegiatan akademik lain yang

membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris menjadi terhambat. Sebagian

besar lulusan studi lanjut (S2 dan S3) berasal dari perguruan tinggi nasional

sedangkan yang berhasil lulus dari berbagai perguruan tinggi internasional

masih terbatas. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi pengembangan

Undiksha menjadi perguruan tinggi bertaraf nasional menuju internasional

sesuai dengan tuntutan kemajuan sains dan teknologi. Kondisi ini menuntut

Undiksha mengembangkan program pendidikan dan latihan yang bisa

meningkatkan kesiapan dosen dalam berbahasa Inggris.

(5) Program studi lanjut dosen ke S2 dan S3 belum didasarkan pada pemetaan

yang akurat terhadap kebutuhan pengembangan SDM karena belum

tersedianya Renstra Pengembangan Ketenagaan. Hal ini berimplikasi pada

tidak seimbangnya perbandingan antara bidang keahlian dan jumlah dosen

yang dibutuhkan. Konsekuensinya, pengembangan keilmuan pada bidang-

bidang tertentu tidak dapat berjalan secara optimal. Kondisi ini menuntut

Undiksha untuk membuat pemetaan sumber daya manusia sesuai dengan

keahliannya serta membuat proyeksi pemanfaatannya.

(6) MoU dan afiliasi akademik dengan berbagai perguruan tinggi di dalam dan

luar negeri belum berjalanoptimal. Hal ini karena terbatasnya kemampuan

Undiksha untuk mengakses dan mengeksekusi kerja sama dengan

universitas luar negeri. Kondisi ini mengurangi peluang dosen dan

mahasiswa mengakses berbagai peluang belajar dan memperoleh beasiswa

maupun kegiatan akademik lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 24: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

16

Kondisi ini menuntut Undiksha lebih meningkatkan kemampuan

membangun kerja sama.

(7) Penciptaan lulusan berkualitas yang memenuhi persyaratan guru sekolah

bertaraf internasional masih dalam taraf rintisan. Hal senada terjadi pada

pengembangan kurikulum yang secara nyata mendukung terciptanya proses

pembelajaran yang berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan yang

berkualitas pula. Kondisi ini menuntut pemantapan rancangan pokok (grand

design) kurikulum yang relevan dengan perluasan mandat Undiksha.

(8) Kredibilitas program studi/jurusan belum mencapai taraf yang diidealkan

yang ditandai oleh peringkat akreditasi A baru 1 jurusan, C sebanyak 5

jurusan, sementara jurusan lain sebanyak 48jurusan sudah terakreditasi B

(Sumber: Data Kantor Jaminan Mutu per Agustus, 2017). Adapun pada

tingkat institusi Undiksha telah memperoleh Akreditasi B SK. No

0366/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2017 yang masa berlakunya berakhir tanggal

19 Januari 2022. Permendikbud No. 87 Tahun 2014 mensyaratkan bahwa

agar akreditasi institusi perguruan tinggi dapat diajukan maka, semua

program studinya harus telah terakreditasi. Kondisi ini menuntut

pembenahan pengelolaan jurusan/program studi terutama yang belum

terakreditasi dan terakreditasi C segera mengajukan usulan akreditasi dan

meningkatkan kinerjanya untuk memenuhi persyaratan (borang) akreditasi

BAN-PT.

(9) Persebaran dosen pada setiap program studi rasionya belum merata.

2) Bidang Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

(1) Produk-produk akademik unggulan Undiksha seperti berbagai hasil-hasil

penelitian dalam bidang pendidikan, humaniora, dan IPTEK belum dikemas

seoptimal mungkin dalam bentuk program-program unggulan yang memiliki

daya saing tinggi untuk bisa dijual atau ditawarkan pada pemerintah daerah

maupun perguruan tinggi lain dan industri terkait baik di dalam maupun di

luar negeri. Hal ini berakibat pada rendahnya pemasukan dana yang berasal

dari program tersebut.

Page 25: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

17

(2) Sumber dana penelitian masih sebagian besar dari pemerintah khususnya

Ditjen Dikti (DRPM). Sumber dana dari pemerintah daerah, dunia industri

dan dunia usaha (Dudi) masih sangat minim.

(3) Jumlah publikasi ilmiah dalam Jurnal berskala internasional dan nasional

terakreditasi serta HAKI/Paten nasional maupun internasional masih sedikit

dan masih sangat memungkinkan untuk ditingkatkan berdasarkan potensi

karya penelitian yang dimiliki. Hal ini terutama karena terbatasnya jenis

jurnal yang telah terkareditiasi pada lingkup nasional dan rendahnya

kemampuan sebagian besar dosen dalam menulis artikel dalam jurnal

international.

(4) P2M belum dilaksanakan secara komprehensif dan konstelatif secara

berkelanjutan sebagai wujud kepekaan terhadap stakeholders. Hal ini karena

masih adanya gap antara solusi yang ditawarkan dengan kebutuhan

masyarakat.

(5) P2M yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian masih rendah demikian pula

spin off teknologinya hal ini karena rendahnya hasil-hasil penelitian yang

menghilir.

(6) Kurang dilakukan need assesment terhadap kebutuhan stakeholders dan

kurang dilibatkan instansi terkait maupun dunia usaha dalam pemberdayaan

masyarakat kurang beruntung. Hal ini karena rendahnya kemampuan dosen

dalam menulis karya P2M pada jurnal internasional.

(7) Publikasi ilmiah berskala nasional dan internasional maupun HAKI/paten dari

hasil P2M masih kurang dan ada prospek untuk ditingkatkan.

3) Tata Kelola

(1) Database dan sistem informasi manajemen (SIM) yang terintegrasi belum

tersedia. Begitu pula updating data yang belum maksimal. Kelemahan ini

berpengaruh terhadap pendayagunaan data dan informasi guna mendukung

tata kelola Undiksha secara optimal belum terwujud.

(2) Kepuasan stakeholderUndiksha baik internal maupun eksternal belum

terpenuhi secara optimal. Hal ini tercermin dari kualitas pelayanan kepada

dosen, pegawai, dan mahasiswa masih belum optimal baik bidang akademik,

penelitian, P2M, maupun hubungan masyarakat, dan tata kelola lainnya.

Page 26: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

18

Diperlukan akses internet yang stabil dan cepat dalam rangka mempercepat

pelayanan Undiksha kepada stakeholder.

(3) Undikshasudah memiliki skema generating revenue activities yang

mendongkrak pendanaan PNBP non-SPP melalui Badan Pengelola Usaha

(BPU) Undiksha, namun belum dilaksanakan secara optimal. Beberapa

lembaga/unit yang prospektif untuk hal tersebut perlu diberdayakan dalam

suatu sistem lingkar dan terpadu seperti LPPM, LPPPM, Unit Penerbitan,

Sekolah Laboratorium,Koperasi Kuwera, Usaha Kantin, Asrama Mahasiswa,

Edutel Undiksha, Tenant Bisnis dan sebagainya.

2.2. Analisis Eksternal

2.2.1. Peluang

1) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen berdampak positif

terhadap peningkatan jumlah calon mahasiswa Undiksha khususnya untuk

jurusan/program studi kependidikan. Kondisi ini telah meningkatkan tingkat

persaingan calon mahasiswa di Undiksha yang dengan demikian sangat

memungkinkan bagi Undiksha untuk memperoleh calon mahasiswa baru yang

berkualitas tinggi. Mengingat raw input merupakan salah satu faktor menentukan

kualitas lulusan Undiksha maka, semakin besar peluang Undiksha untuk dapat

menghasilkan SDM bidang kependidikan yang berkualitas tinggi.

2) Adanya kebijakan pemerintah tentang SM3T yang memberikan peluang bagi

terserapnya lulusan.

3) Adanya persyaratan sertifikasi guru memberi peluang bagi Undiksha untuk

meningkatkan perannya dalam pembinaan dan pengembangan program-program

peningkatan profesionalisme guru.

4) Kebutuhan masyarakat terhadap tenaga kependidikan dan nonkependidikan yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi di bidang vokasi, ahli akademik, dan profesi

semakin meningkat. Oleh karena itu, ada peluang besar bagi Undiksha untuk

menjalankan perluasan mandat dalam bentuk peningkatan kualitas keilmuan dan

kependidikan dalam bentuk double degree (kependidikan dan nonkependidikan).

5) Undiksha menjadi harapan pemkab/pemkot se-Bali, pemerintah provinsi Bali,

dan yang ada di Indonesia untuk berkontribusi dalam program-program

Page 27: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

19

peningkatan mutu, pemerataan, dan akses pendidikan yang mereka programkan.

Oleh karena itu, ada peluang besar Undiksha untuk membangun komunitas kerja

sama yang saling menguntungkan (community development) dengan

pemkab/pemkot/pemprov untuk menghasilkan PNBP non-SPP bagi Undiksha,

seiring dengan kebijakan otonomi daerah.

6) Adanya kesadaran dan komitmen semua stakeholders (pemerintah dan organisasi

nonpemerintah) tentang pendidikan untuk lingkungan berkelanjutan dan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang telah

dicanangkan oleh UNESCO, memberi peluang Undiksha untuk mengembangkan

program-progam pendidikan lingkungan hidup, IPTEK berbasis lingkungan

hidup, mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup pada mata kuliah-mata

kuliah relevan, dan program-program penanggulangan bencana yang

memerlukan kerja sama dari berbagai pihak terkait.

7) Semakin diperlukan produk perguruan tinggi yang berupa lulusan, ilmu

pengetahuan, dan teknologi yang berguna langsung untuk mengatasi berbagai

masalah pengentasan kemiskinan, masalah kependudukan, pengelolaan

sumberdaya alam, pemberdayaan ekonomi rakyat, hukum, dan aspek

IPOLEKSOSBUD lainnya.

8) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang mensyaratkan porsi dana

pendidikan 20% dari RAPBN/RAPBD yang didukung oleh komitmen

pemerintah pusat dan daerah untuk terus mengusahakan keterwujudannya

menjadi peluang bagi Undiksha untuk memenuhi tuntutan terhadap mutu sumber

daya manusia Indonesia sejalan dengan pengakuan dan kesadaran terhadap fungsi

dan peran SDM tersebut dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara

Indonesia. Peningkatan anggaran tersebut menjadi peluang Undiksha untuk

meningkatkan kesejahteraan civitasnya dan menawarkan berbagai program

peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan serta program-program

peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.

9) Sorotan masyarakat dan media massa mengenai maraknya perkelahian antar

pelajar dan tindak kekerasan di lingkungan sekolah memberi peluang bagi

Undiksha sebagai pusat pengembang pendidikan berkarakter, berkualitas,

humanis, dan berbudaya untuk meningkatkan kualitas lulusan khususnya di

Page 28: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

20

bidang karakter dan mengembangkan program-program penguatan pendidikan

karakter.

10) Globalisasi memberikan peluang semakin terbuka luas untuk bekerja sama baik

dengan kalangan perguruan tinggi di dalam negeri maupun dengan kalangan

perguruan tinggi luar negeri dalam berbagai bentuk kegiatan akademik dan

nonakademik yang terkait.

11) Posisi Bali sebagai daerah tujuan wisata (DTW) nasional dan internasional

membuka peluang kerja yang besar di sektor kepariwisataan dengan berbagai

keahlian pendukung temasuk di dalamnya penguasaan berbagai bahasa asing. Di

samping itu, Bali juga banyak dipelajari orang karena kesenian dan

kebudayaannya. Oleh karena itu, ada peluang Undiksha untuk mengembangkan

kebudayaan, kesenian, dan bahasa daerah. Undiksha dapat turut berkontribusi

dalam internasionalisasi kearifan lokal Bali dalam berbagai bentuk karya

akademik.

12) Biaya hidup dan lingkungan sekitar di daerah Bali Utara (Singaraja) masih

memungkinkan para pelajar memenuhi keperluan hidup dengan biaya yang

relatif lebih murah dibandingkan dengan di Bali Selatan. Di samping itu, relatif

terbebas dari berbagai gangguan lingkungan yang lazim muncul di daerah pusat

dan kapariwisataan. Demikian pula, beberapa sumber belajar yang tersedia di

kota Singaraja seperti perpustakaan daerah, Museum Gedong Kertya serta obsesi

pemkab Buleleng menjadikan Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan memberi

peluang bagi Undiksha untuk menjadi jantung pengembangan kota Pendidikan

Singaraja. Hal ini akan berdampak pada peluang semakin banyaknya minat

siswa/calon siswa bersekolah dan kuliah di kota Singaraja.

13) Akses untuk mencapai Singaraja tersedia dari berbagai arah dan cara. sehingga

menguntungkan komunikasi dan transportasi baik dari laut, darat maupun udara.

Akses melalui udara telah dirintis Pemkab Buleleng dengan pendirian Lapangan

Udara Letkol Wisnu di Gerokgak yang sejauh ini masih dalam taraf

pengembangan.

14) Moratorium prodi-prodi baru berlanjut kecuali untuk Science, Technology,

Engineering and Mathematics (STEM).Oleh karena itu, Undiksha memiliki

peluang mengembangkan prodi-prodi baru di bidang STEM.

Page 29: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

21

15) Prioritas yang tinggi pada pembangunan pendidikan dan kesehatan masyarakat

memberi peluang pada Undiksha untuk memperluas akses layanan pendidikan.

2.2.2Ancaman

1) Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang memberi

peluang bagi lulusan nonkependidikan untuk menjadi guru akan memperketat

persaingan lulusan Undiksha di pasar kerja. Hal ini merupakan ancaman bagi

Undiksha yang mengharuskannya untuk meningkatkan daya saing lulusan.

2) Tuntutan terhadap mutu semakin meningkat baik secara nasional maupun

internasional. Hal ini ditandai oleh semakin maraknya persaingan antarperguruan

tinggi di tingkat nasional, regional, dan internasional. Memasuki Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan mulai Desember 2015 dan Free

Trade Asean (FTA) maka akan terjadi perdagangan bebas ASEAN salah satunya

adalah bidang perguruan tinggi yang menyebabkan terjadinya mobilitas keluar

masuk sumberdaya untuk bekerja di perguruan tinggi, di samping masuknya

perguruan tinggi asing yang menyasar warga masyarakat sebagai calon

konsumen jasa pendidikan tinggi. Sebagai inplikasinya tingkat persaingan

semakin ketat sehingga untuk memenangkan persaingan itu diperlukan resources

embodyment dan resources utilization secara optimal.

3) Keluhan stakeholders tentang melorotnya moral anak didik dan pendidik dengan

maraknya perkelahian antarpelajar dan penggunaan cara-cara tidak manusiawi

dalam mendidik oleh beberapa oknum guru menjadikan lembaga penghasil guru

dan pengembang pendidikan menjadi sorotan banyak pihak dan humanisasi

pendidikan dipertanyakan. Oleh karena itu, Undiksha menghadapi tantangan

untuk mengembangkan diri dan menawarkan pendidikan yang humanis dan

berbudaya.

4) Warga masyarakat sekitar yang tergolong mampu cenderung memilih perguruan

tinggi bergengsi di luar Bali dan di luar negeri sehingga menantang Undiksha

untuk meningkatkan reputasi, akreditasi, dan pencitraan institusinya.

5) Kecenderungan meningkatnya biaya pendidikan pada masa depan dalam menuju

pendidikan tinggi yang lebih berkualitas pada sisi lainnya akan menyulitkan

golongan ekonomi lemah untuk memperoleh pendidikan tinggi yang sesuai

Page 30: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

22

dengan harapan dan kemampuannya. Tantangan otonomi perguruan tinggi yang

mematok biaya operasional yang harus ditanggung perguruan tinggi sebesar

minimal 1/6 dan 1/3 dari mahasiswa di luar yang disubsidi pemerintah akan

memberikan ancaman kritis jika tidak ditanggapi dengan segera melalui

pengembangan program-program self-generarting revenue.

2.3 Analisis SWOT

Sebelum analisis SWOT dilakukan, butir-butir kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman yang telah teridentifikasi diberikan skor yang bergerak dari 1 hingga 5.

Pemberian skor didasarkan pada interpretasi relatif tentang urgensi butir-butir

kekuatan dan kelemahan, dan intensitas persoalan dari butir-butir peluang dan

ancaman. Deskripsi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman beserta skornya

disajikan pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.

Tabel 2.2. Deskripsi Kekuatan dan Kelemahan UNDIKSHA

KEKUATAN/STRENGTH (S) KELEMAHAN/WEAKNESS (W)

Deskripsi Skor Deskripsi Skor

1. Mengemban mandat

kependidikan dan

nonkependidikan sehingga

dapat mengakomodasi

pengembangan berbagai

keahlian (vokasi, akademik,

dan profesi).

2. Komitmen yang tinggi dari

civitas untuk pengembangan

Undiksha.

3. Memiliki SDM (dosen dan

pegawai) yang memadai.

4. Daya dukung lahan,

prasarana, dan sarana

pendidikan masih layak.

5. Kuantitas dan kualitas

penelitian dosen semakin

meningkat.

6. Kuantitas dan kualitas

kegiatan P2M semakin

meningkat.

7. Beberapa jurusan/prodi telah

memiliki tata kelola yang

memadai

8. Kepercayaan pihak eksternal

terhadap Undiksha (dosen)

5

4

5

5

3

3

1. Kualitas jurusan/program studi yang

sudah ada belum optimal dan

pengembangan jurusan/program studi

baru yang strategis masih terbatas.

2. Rata-rata kemampuan ekonomi

mahasiswa Undiksha berada pada

kelas menengah ke bawah.

3. Relevansi kurikulum dengan tuntutan

pasar dan kebijakan pemerintah serta

penelitian yang dilakukan belum

optimal.

4. Kemampuan berbahasa inggris dosen

belum memadai, lulusan S2 dan S3

luar negeri masih terbatas, dan

pemetaan studi lanjut S2 dan S3 yang

sesuai dengan pengembangan SDM

belum akurat.

5. MoU dan afiliasi akademik dengan

berbagai perguruan tinggi di dalam dan

luar negeri belum terwujud secara

Optimal

6. Penciptaanlulusan berkualitas yang

memenuhi persyaratan guru sekolah

bertaraf internasional masih dalam

taraf rintisan.

4

2

4

4

5

3

3

4

Page 31: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

23

makin meningkat.

9. Potensi dan prestasi

kemahasiswaan di tingkat

nasional dan internasional

cukup membanggakan.

10. Produktivitastergolong tinggi

(telah memenuhi standar

AKIP).

11. Masa tunggu lulusan pada

jurusan tertentu < 6 bulan.

12. Sudah terbentuk dan

berfungsinya unit sistem

penjaminan mutu pendidikan.

13. Pengembangan kapasitas dan

pencitraan institusi yang

cukup memadai.

14. IPK lulusan > 3,0 sekitar

82%.

4

4

5

3

3

5

7. Baru sebagian kecil akreditasi

jurusan/program studi memperoleh

nilai A.

8. Jurnal ilmiah yang dimiliki

Undikshabelum terakreditasi nasional.

9. Hasil-hasil penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yang

dipublikasikan dalam jurnal

terakreditasi nasional dan dalam jurnal

internasional, perolehan HAKI/hak

paten, buku ajar sangat terbatas.

10. Partisipasi dosen dalam kompetisi

penelitian dan pengabdian masyarakat

belum merata.

11. Updating data base dan SIM yang

terintegrasi belum tersedia.

12. Kepuasan layanan administrasi

terhadap stakeholder belum terpenuhi

secara optimal.

13. Undiksha belum memiliki pola

pengembangan perolehan dana PNBP

non SPP.

5

5

5

2

3

3

4

Jumlah Skor Kekuatan 56 Jumlah Skor Kelemahan 49

Tabel 2.3. Deskripsi Peluang dan Ancaman Undiksha

PELUANG/OPPORTUNITY (O) ANCAMAN/THREAT (T)

Deskripsi Skor Deskripsi Skor

1. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005

tentang guru dan dosen berdampak positif

terhadap peningkatan jumlah calon

mahasiswa Undiksha khususnya untuk

jurusan/program studi kependidikan.

2. Permendiknas No. 18 Tahun 2007 dan

Permendiknas No. 8 Tahun 2009 memberi

peluang untuk menyelenggarakan

sertifikasi guru dan menyelenggarakan

pendidikan.

3. Kebutuhan masyarakat terhadap tenaga

kependidikan dan non- kependidikan yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi di

bidang vokasi, keahlian akademik, dan

profesi semakin meningkat.

4. Undiksha berpeluang untuk membangun

komunitas kerja sama yang saling

menguntungkan (community development)

3

3

3

4

1. Undang-Undang No.14

Tahun 2005 tentang

guru dan dosen yang

memberi peluang bagi

lulusan

nonkependidikan untuk

menjadi guru akan

memperketat

persaingan lulusan

Undiksha di pasar

kerja.

2. Tuntutan terhadap

mutu dan kompetisi

antar-perguruan tinggi

semakin meningkat

dan kompetitif baik

secara lokal, nasional

maupun global.

3

5

Page 32: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

24

dengan Pemkab/Pemkot/ Pemprov untuk

seiring dengan kebijakan otonomi daerah.

5. Letak geografis Undiksha di Bali Utara

sangat strategis sebagai pusat

pengembangan pendidikan dilihat dari

potensi dan kondisi fisik wilayah dan

masyarakat dalam konteks Bali sebagai

daerah tujuan wisata internasional.

6. Globalisasi dan internasionalisasi memberi

peluang kepada Undiksha untuk menjalin

kerja sama luar negeri dalam

mengembangkan SDM dan lulusan yang

unggul dan kompetitif.

3

4

3. Warga masyarakat

sekitar yang tergolong

mampu cenderung

memilih perguruan

tinggi bergengsi di luar

Bali dan di luar negeri.

4. Kecenderungan

meningkatnya biaya

pendidikan dan

otonomi pembiayaan

pendidikan pada masa

depan dalam menuju

pendidikan tinggi yang

lebih berkualitas.

3

5

Jumlah Skor Peluang 20 Jumlah Skor Ancaman 16

Selisih skor kekuatan dengan kelemahan menunjukkan nilai positif, yakni +7,

dan selesih skor peluang dengan ancaman juga nilainya positif, yakni +4. Hasil

selisih skor yang bernilai positif menunjukkan posisi Undiksha ada pada kuadran I,

yang berarti posisinya mendukung strategi agresif (Gambar 2.1). Hal tersebut berarti

Undiksha mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dan tidak banyak

mendapatkan ancaman eksternal. Artinya Undiksha memiliki posisi yang baik untuk

menggunakan kekuatan internalnya guna: (1) memanfaatkanpeluang eksternal, (2)

mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari ancaman ekternal.

Page 33: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

25

Gambar 2.1. Posisi Undiksha Pada Analisis SWOT.

Analisis butir-butir komponen SWOT di atas menghasilkan 4 strategi S-O, 6

strategi W-O, 3 strategi S-T, dan 4strategi W-T (Tabel 2.4).

Tabel 2.4. Hasil Analisis Antar-Komponen SWOT

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Terdapat 14 butir kekuatan

yang dimiliki oleh Undiksha

Terdapat 13 butir kelemahan yang

dialami oleh Undiksha

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

Terdapat 6 butir

peluang yang dapat

dimanfaatkan oleh

Undiksha

1. Peningkatan APK dan

kualitas input mahasiswa.

2. Pengembangan program

studi kependidikan dan

nonkependidikan (vokasi,

akademik, profesi)

berorientasi nasional dan

internasional.

1. Afirmasi ekonomi mahasiswa

yang tergolong tidak mampu.

2. Pengembangan kurikulum

berbasis kompetensi, KKNI,

dan berorientasi pasar kerja.

3. Peningkatan akreditasi program

studi menuju level sangat baik

atau level unggul.

3. Pengembangan dan

optimalisasi penggunaan

sarana dan prasarana

pendidikan.

4. Pengembangan kerja sama

dengan stakeholders dalam

dan luar negeri.

4. Pengembangan studi lanjut staf

dosen (S2 dan S3) ke luar

negeri.

5. Peningkatan publikasi hasil

penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat ke jurnal

nasional terakreditasi dan jurnal

Page 34: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

26

internasional, perolehan hak

paten, dan buku ajar.

6. Penguatan tata kelola dan

layanan prima Undiksha.

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

Terdapat 4 butir

ancaman yang dihadapi

oleh Undiksha

1. Mengembangkan kebijakan

pemberdayaan tenaga

pendidik dan kependidikan

dengan memperhatikan

profesionalisme.

2. Peningkatan prestasi

akademik dan

ekstrakurikuler mahasiswa

di tingkat nasional dan

internasional

3. Peningkatan daya saing

penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat dalam

kompetisi hibah nasional

dan internasional.

1. Peningkatan mutu dan daya

saing lulusan program

kependidikan dan

nonkependidikan.

2. Membangun pusat data base

dan sistem informasi

terintegrasi berbasis IT dan

berkesinambungan.

3. Pengembangan unit-unit bisnis

untuk mendukung income

generating PNBP.

4. Peningkatan efisiensi,

efektivitas, dan akuntabilitas

pendayagunaan anggaran.

3.4. Isu-Isu Strategis

Mencermati4 strategi S-O, 6 strategi W-O, 3 strategi S-T, dan 4 strategi W-T

di atas, dapat diidentifikasi 8 isu strategis yang dijadikan pangkal tolak dalam

merumuskan strategi pengembangan Undiksha untuk mencapai visi, misi, dan dan

tujuan Undiksha. Ke delapan isu strategis tersebut, sebagai berikut.

1) Menyediakan akses dan kesempatan pendidikan tinggi yang bermutu bagi

masyarakat luas.

2) Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di bidang pendidikan

dan nonkependidikan di tingkat nasional, regional, dan internasional.

3) Menyediakan sumberdaya manusia (SDM) baik pendidik dan tenaga

kependidikan yang bermutu.

4) Menghasilkan produk penelitian dan pengembangan yang berorientasi inovasi,

pemecahan masalah dan pengembangan ilmu di bidang pendidikan dan

nonkependidikan yang bermanfaat bagi kemajuan kehidupan

masyarakat/bangsa dan peradaban umat manusia, dengan publikasi tingkat

nasional dan internasional, beserta hak kekayaan intelektualnya.

Page 35: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

27

5) Memberikan pelayanan profesional atau pengabdian kepada

masyarakat/komunitas dengan pendekatan riset aksi sosial, dalam berbagai

bentuk layanan, termasuk publikasi /diseminasi produk-produk siap pakai

dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat/bangsa.

6) Menerapkan dan mengembangkan manajemen atau tata kelola berbasis

pengetahuan (knowledge based management), yang menjamin terselenggaranya

tata kelola dan layanan prima pendidikan tinggisecaraefisien, efektif dan

berkelanjutan.

7) Membentuk komunitas dan mengembangkanpusat-pusat kewirausahaan,

menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi, dunia usaha dan

industri,instansi pemerintah di dalam maupun di luar negeriyang bermuara pada

peningkatan sumber-sumber pendapatan dana masyarakat.

8) Mengembangkan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat

kolaboratif, kontekstual, berkarakter, dan terintegrasi dengan masyarakat sesuai

paradigma pembelajaran abad 21.

Page 36: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

28

BAB III

ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP)

3.1 Tahap I (2015-2020): Undiksha Teaching University

Pada tahap ini fokus penyelenggaraan Undiksha adalah delivering and

transforming of knowledge.Fungsi utama dari sebuah perguruan tinggi pengajaran

adalah pelestarian ipteks dan penyebarluasan ipteks melalui pengajaran.Pada tahap

ini kebijakan diarahkan kepada pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi serta

menghasilkan kulitas lulusan berdaya saing nasional.Perwujudan dari tahap ini

tampak dari berbagai komponen pendidikan dan pembelajaran seperti software dan

hardware.Sebagai langkah awal dari tahap ini adalah diarahkan kepada penataan

organisasi dan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya untuk

mendapatkan sistem organsisasi yang sehat dan sumber daya yang berkualitas.Unsur

utama dari perguruan tinggi pengajaran adalah program-program studi dan

kelompok-kelompok penelitian yang beroperasi secara mono-disipliner dan non-

interaktif.

3.2 Tahap II (2021-2025): Undiksha sebagai excellent teaching university

Undiksha sebagai excellent teaching university merupakan peningkatan dari

teaching university.Pada tahap ini Undiksha diharapkan memiliki ciri keunggulan

yang dibangun atas keunikan lokal.Undiksha diharapkan mampu menciptakan

kompetensi dan keunggulan institusi, serta terjalinnya kerjasama dengan berbagai

pihak.Undiksha diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya

saimg tinggi yang dicirikan oleh keunikan lokal, didukung oleh kompetensi moralitas

dan karakter yang kuat dan berjiwa kewirausahaan.Untuk mencapai kondisi ini

Undiksha harus memiliki standar akademik unggul (excellent academic standard)

yang setara dengan universitas maju nasional maupun internasional. Undiksha harus

memiliki penciri yang membedakannya dengan unversitas lain.

Di samping tetap melanjutkan pemenuhan standar nasional pendidikan

tinggi.Undiksha juga harus memulai pengembangan program-program yang

berorientasi keunggulan internasional.Kerjasama-kerjasama internasional dibidang

Page 37: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

29

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang melibatkan

dosen maupun mahasiswa dalam berbagai bentuk misalnya PPL, magang, pertukaran

mahasiswa, pertukaran dosen (refresher), dll mulai ditingkatkan.Untuk itu,

penguatan pusat bahasa Undiksha untuk mendukung kemampuan berkomunikasi

internasional civitas akademika undiksha merupakan suatu keharusan. Undikha harus

mampu mengembangkan/menciptkan program-program unggul dan unik (yang tidak

dimiliki oleh universitas lain di Indonesia/dunia) dalam bidang pendidikan, enelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menarik minat mitra internasional

untuk menjalin kerjasama dengan Undiksha.

3.3 Tahap III (2026-2030) Undiksha sebagai pre-research university

Setelah tercapainya excellent teaching university, pengembangan Undiksha

dilanjutkan dengan tahapa awal Research University. Pada tahap ini, Undiksha tidak

hanya melanjutkan dan meningkatakan pencapaian-pencapaian dalam bentuk

delivering and tranforming of knowledge (teaching university), tetapi juga mulai

memberi tambah yang berbentuk creating knowledge. Untuk memulai tahap pre-

research university para dosen harus tergabung dalam kelompok-kelompok keahlian,

agar penelitian dosen undiksha terfokus pada bidang ilmu tertentu.Setiap kelompok-

kelompok keahlian harus memiliki roadmap pengembangan keilmuannya melalui

penelitian, paling tidak untuk jangka waktu 5 tahun.Kelompok-kelompok penelitian

berinteraksi secara interaktif dan dinamis untuk menghasilkan ipteks baru.Selain itu,

ciri khas dari tahap ini adalah kegiatan pengajaran di program-program studi

diintegrasikan dengn pusat-pusat pengabdian masyarakat dan kegiatan penciptaan

ipteks.Hasil-hasil penelitian diharapkan sudah mulai menghilir untuk memcahkan

permasalahan paling tidak pada tingkat lokal dan nasional.Pengabdian kepada

masyarakat harus didasarkan pada hasil-hasil penelitian.

Pada tahap ini Undiksha disiapkan untuk menghasilkan dan mengelola

produk-produk baru non-pendidikan. Fungsi utama dari utama Unidiksha pada tahap

ini adalah penciptaan ipteks baru melalui riset dan pendidikan pascasarjana, dan

difusi ipteks ke masyarakat luas melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Pada perguruan tinggi riset, perguruan tinggi dituntut untuk bersikap responsif

terhadap permasalahan yang berkembang di masyarakat dan antisipatif terhadap

Page 38: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

30

tantangan masa depan. Saat Undiksha sebagai pre-research university di samping

mengiatkan program-program studi mono-disipliner, turut digiatkan program-

program studi multi dan lintas-disipliner. Pengembangan program studi-program

studi pascasarjana yang mengelola bidang keilmuan multi dan lintas disiplin harus

sudah mulai dilakukan.Kedudukan Undiksha sebagai Pre-Research University

diharapkan dapat member nilai tambah terhadap sumber pendapatan Undiksha di

samping yang berasal dari mahasiswa.

3.4 Tahap IV (2031-2035) Undiksha sebagai research university

Pada tahap ini pengembangan Undiksha memberi prioritas tinggi kepada

penemuan-penemuan pengetahuan baru dan menghasilkan sumber daya manusia

bergelar doktor.Hal ini sesuai dengan hakikat dari research university yang

dikemukakan oleh Kathryn Mohrman et al (2008).

Research universities are institutions with a high priority on the discovery of

new knowledge and the production of Ph.D.s in a wide range of

disciplines.While research universities also educate undergraduates, train

professionals fora wide range of positions, provide service to society, and

engage in appliedwork and technology transfer, their distinguishing feature is

the production ofnew knowledge especially (but not exclusively) in science

and technology areas (Research universities are institutions with a high

priority on the discovery ofnew knowledge and the production of Ph.D.s in a

wide range of disciplines (Kathryn Mohrman et al, 2008, p-6).

Tahap ini ditandai oleh tingginya kontribusi research dalam memperkaya body of

knowledge secara kuantitatif dalam bentuk jumlah publikasi maupun secara

kualitatif dalam bentuk citationindex.Reserch-research Undiksha harus diarahkan

pada fokus yang jelas baik dalam research dasar maupun terapan. Pusat-pusat

penelitian dengan tenaga akademik yang mumpuni harus menjadi prioritas.

Di samping sudah terpenuhi standar nasional pendidikan tinggi, sumber daya

Undiksha harus ditingkatkan untuk mendukung upaya creating body of knowledge

dan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi doktor dalam berbagai bidang

ilmu.Pusat-pusat penelitian harus didukung oleh sarana prasarana yang memadai,

memiliki laboratorium yang lengkap sesuai dengan kebutuhan, didukung oleh jumlah

pofesor dan doktor dengan spesialisasi akademik yang tepat.Pada tahap ini para

peneliti Undiksha harus mampu memberikan jawaban terhadap masalah-masalah

lokal, nasional, dan global.Sebagai research university, Undiksha diharapkan

Page 39: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

31

menjadi pusat keunggulan pengembangan dan penerapan ipteks yang dapat

meningkatkan kesejahtaraan masyarakat. Pada akhir tahap ini diharapkan keberadaan

Undiksha dan bentuk-bentuk hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

betul-betul dirasakan oleh masyarakat lokal, nasional, dan global.

Di bawah ini adalah delapan cirri research university yang diadaptasi dari

Emerging Global Model (EGM) of the 21st century research university (Kathryn

Mohrman et al, 2008) sebagai berikut:

(1) EGM universities see their mission as transcending the boundaries of thenation-state,

educating for global perspective and advancing the frontiersof knowledge worldwide.

(2) EGM institutions are increasingly more research intensive with the use of scientific methods

in disciplines outside the sciences.

(3) Faculty members, as producers of new knowledge, are assuming new roles, shifting from

traditional independent patterns of inquiry to becomingmembers of team-oriented, cross-

disciplinary, and international partnerships,with research directed more often than before

toward real-world problems.

(4) The research enterprise is extremely costly. Universities are going beyondgovernment

support and student contributions to diversify their financialbase with funding from

corporations and private donors, competitivegrants for technology innovation, and creation of

for-profit businesses asspin-offs of research enterprises.

(5) New relationships are being created among universities, governments, andcorporations to

advance economic development and to produce knowledgefor the social good.

(6) These universities are adopting worldwide recruitment strategies forstudents, faculty, and

administrators.

(7) EGM institutions require greater internal complexity directed towardresearch, such as

interdisciplinary centers, integration of research elementsin student training programs, and

greater technological infrastructure fordiscovery.

(8) Universities participate with international non-governmental organizationsand multi-

governmental organizations in support of collaborative research,student and faculty mobility,

and validation of international stature.

Page 40: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

32

Road Map Undiksha

ROAD MAP PENGEMBANGAN UNDIKSHA (2015-2045)

Gambar 01. Road Map Pengembangan Undiksha (2016-2035)

teaching university

excellent teaching university

pre-research university

research university

Transforming

and delivering

knowledge dan

pemenuhan

standar nasional

pendidikan

tinggi

Keunggulan

nasional dan

internasional

dalam bidang

pendidikan,

Penelitian

dan PkM.

Memberi prioritas

tinggi kepada

penemuan

pengetahuan baru

dan jumlah

produksi doktor.

Memberi prioritas

tinggi kepada

jumlah publikasi

internasional dan

indeks sitasi.

Creating New

Knowledge.Exc

ellent academic

standard.

Research

Group.

Kerjasama

internasional

dalam bidang

pendidikan,

penelitian dan

PkM Undiksha

sebagai

pusat

keunggulan

pengemban

gan dan

penerapan

Ipteks

Page 41: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

33

BAB IV

STRATEGI DASAR, KEBIJAKAN DASAR DAN INDIKATOR

Dalam bab empat ini diuraikan pengembangan Undiksha antara lain, (1)

pengembangan kelembagaan, (2)pengembangan bidang pendidikan/akademik, (3)

pengembangan bidang penelitian, (4) pengembangan bidang P2M, (5)

pengembangan bidang SDM, (6) pengembangan sarana dan prasarana, dan (7)

pengembangan sistem informasi.Ketujuh pengembangan ini mengacu pada visi dan

misi undiksha, yang secara jelas dapat diimplementasikan pada tahun 2015-2020

4.1Pengembangan Kelembagaan

Gerakan menuju universitas berkelas dunia bukan hanya terjadi di Indonesia

saja, namun diberbagai penjuru dunia, baik di negara-negara berkembang maupun

sudah maju, yang menunjukkan bahwa menuju WCU merupakan gerakan

globalisasi. Oleh karenanya, Altbach (2003) mengemukakan bahwa banyak

universitas di berbagai belahan dunia telah mengklaim dirinya sebagai universitas

yang sudah mencapai kelas dunia; namun klaim tersebut, sebenarnya tidak memilki

justifikasi yang cukup. Altbach kemudian mendefinisikan WCU dengan,”Universitas

yang memiliki ranking di antara universitas yang terkemuka di dunia, memiliki

standar unggul internasional.” Walaupun kemudian dipertanyakan siapakah yang

menetapkan standar unggul tersebut? Menurutnya WCU adalah universitas yang

telah memenuhi beberapa karakteristik yang relevan yang menunjukkan sudah

memiliki status universitas kelas dunia. Menuju universitas kelas dunia (WCU)

bukanlah suatu hal yang mudah, seperti yang dikatakan Altbach (2003), “For most

countries, even large and relatively wealthy ones, only one or two world-class

universities are possible or even desirable. For many countries, a world-class

university is beyond the ability of the nation to support.” Sehingga pada dasarnya

konsep WCU mencerminkan norma dan nilai lembaga-lembaga akademis dunia yang

memiliki orientasi dominan pada penelitian, terutama Amerika Serikat dan Eropah

Barat. Apabila dikatakan untuk membangun sebuah WCU memerlukan dukungan

Pemerintah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Fasli Jalal

Page 42: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

34

mengungkapkan bahwa pemerintah mengalami keterbatasan sumber dana bagi

peningkatan kualitas pendidikan perguruan tinggi, sebab untuk anggaran pendidikan,

pemerintah masih menitikberatkan pada penuntasan program wajib belajar 9 tahun.

Selain dana yang dibutuhkan cukup besar, masalah mentalitas untuk

melakukan perubahan juga merupakan hal penting lainnya. Dalam penelitian

Hayward (2008, 6) di negara-negara berkembang ditemukan bahwa, “The major

obstacles are not money but mentality.” Menuju WCU diperlukan perubahan yang

mendasar, yaitu perubahan mental, yaitu menciptakan suatu keinginan untuk

merubah universitasnya menjadi berkelas dunia, sehingga hal inilah yang

membutuhkan dukungan seluruh civitas akademika. Semangat mengembangkan

WCU ataupun meraih akreditasi internasional bukan hanya langkah untuk

berkompetisi dengan PT yang ada di luar negeri, namun paling tidak dapat diarahkan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, mulai dari taraf nasional

bahkan regional sekalipun. Sub bab ini terbagi dalam pembahasan tujuan/arah

pengembangan, pengertian dan karakteristik, strategi pengembangan dan bagaimana

mengawali pengimplementasiannya.

1. Tujuan/Arah Pengembangan

Arah pengembangan menuju WCU yang dicanangkan di Indonesia dapat

dilihat dari pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diungkapkan pada

suatu kesempatan kuliah umum di UNAIR Surabaya. Beliau mengatakan, “Saya kira,

sumber daya manusia merupakan modal awal kita untuk maju, karena negara-negara

maju umumnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.” Sehingga dapat

dikatakan bahwa membangun sebuah WCU adalah untuk membangun bangsa lewat

peningkatan sumber daya manusia dan kemajuan ekonomi.

Menurut Salmi (2009), sekarang ini pertumbuhan ekonomi dan kompetisi

global yang terus meningkat ternyata banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan,

yang menyebabkan PT menjadi memegang peranan penting. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan memberikan

potensi yang luar biasa untuk pengembangan ekonomi negara. Dalam laporan

Pembangunan Dunia tahun 1998/1999 dari World Bank dikemukakan adanya 4

(empat) dimensi kunci strategis yang saling melengkapi satu sama lain dalam

Page 43: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

35

membangun ekonomi yang berlandaskan ilmu pengetahuan: pelembagaan dan

ekonomi yang bersesuaian, landasan sumberdaya manusia yang kuat, infrastruktur

informasi yang dinamis, dan sistem inovasi nasional yang efisien. Dalam hal ini PT

memainkan peran sentral pada ke 4 dimensi tersebut, terutama dalam 2 hal, yaitu:

membangun landasan kapital sumberdaya manusia yang kuat dan sistem inovasi

nasional yang efisien. PT mendukung negara dengan membangun ekonomi

kompetitif global dari aspek pengembangan tenaga kerja yang terampil, produktif

dan fleksibel dan memciptakan, menerapkan dan menyebarluaskan ide-ide dan

penemuan dan teknologi baru.

2. Pengertian dan Karakteristik

Levin, Jeong dan Ou (2006) berpendapat bahwa pada dasarnya WCU yang

ditulis para akhli adalah samar dan merupakan pengulangan-pengulangan kata yang

masih belum memberikan kejelasan. Hal ini disebabkan sangat subjektif seperti

rujukannya adalah pada aspek-aspek reputasi tanpa adanya contoh-contoh konkrit.

Berikut merupakan penjelesan Levin, Jeong dan Ou (2006, 32) tentang pengertian

WCU yang masih sangat bervariasi atau belum adanya kesepakan.

a. WCU memiliki fakultas yang mempublikasikan hasil penelitiannya pada

jurnal-jurnal yang paling top sesuai dengan disiplin ilmunya, badan

mahasiswa pasca betul-betul internasional aslinya, dan para lulusan

dipekerjakan dimana saja di dunia (Mohrman 2005)

b. WCU adalah sistem review sejawat dimana standarnya ditentukan oleh para

petinggi bidang ilmu pengetahuan tertentu dan mereka sendiri tertantang dan

dinilai oleh proses tersebut (Niland 2000).

c. Bagi PT memiliki nama kelas dunia dibangun lewat reputasi dan persepsi,

yang seringkali terlihat subjectif dan tidak tertentu, dan memerlukan persepsi

yang luar biasa dalam berbagai kejadian (Niland, 2000).

d. Dalam kamus didefinisikan sebagai rangking diantara yang paling terkemuka

di dunia; memiliki standar ekselensi internasional (Altbach, 2003).

e. Suatu standar minimum atau sebuah posisi yang relatif dari sebuah bentuk

perangking-an; definisi kualitas industri maknanya jaminan untuk sesusatu

Page 44: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

36

yang memenuhi standar dasar tertentu; tertinggi diantaranya rangking-

rangking dunia (Robinson, 2005).

f. Menjadi kelas dunia harus memiliki sebuah dimensi sistem (Lang, 2004).

Senada dengan Levin, Jeong dan Ou, Salmi (2009, 4) mengatakan bahwa

menjadi anggota dari kelompok eksklusif universitas kelas dunia tidak dapat dicapai

dengan pengakuan diri; melainkan status elit dianugrahkan oleh dunia luar yang

merujuk pada landasan pengakuan internasional. Sedangkan sampai sekarang proses

pengakuan tersebut meliputi kualifikasi subjektif, utamanya ialah reputasi. Contoh,

Liga Ivy universitas di Amerika: Harvard, Yale atau Columbia; Inggris: Oxford dan

Cambridge; dan Universitas Tokyo semuanya secara konvensional sudah dianggap

sebagai universitas kelas elit dunia, tetapi tidak didapat ukuran yang dapat dilihat

secara langsung dan diteliti sehingga dapat menbedakan secara substansi status

superior mereka, seperti dalam hal hasil-hasil yang terkemuka pelatihan para

lulusannya, produk penelitiannya dan transfer ilmu pengetahuannya di masyarakat.

Namun, akhir-akhir ini telah hadir cara-cara yang lebih sistematis dalam

mengidentifikasi dan mengklasifikasi WCU, dengan adanya pembuatan ranking

internasional yang paling tidak terdapat 3 jenis. Yang paling komprehensif dari

internasional ranking tersebut adalah THES (The Times Higher Education

Supplement) dan SJTU (Shanghai Jiao Tong University) yang mengandung

perbandingan tolok ukur luas mencakup batas-batas negara di seluruh dunia.

Lebih jelasnya situs Wikipedia (2010) menyebutkan bahwa daftar ranking

200 PT tersebut dibuat berdasarkan urutan peringkat perguruan tinggi dan lokasi

negara. Adapun bobot peringkat yang dipergunakan adalah: Skor Peer Review

(40%), Recruiter Review (10%), Skor Fakultas internasional (5%), Skor Mahasiswa

internasional (5%), Skor Fakultas / Siswa (20%), Skor Karya Fakultas (20%).

Sedangkan ranking internasional PT yang lain adalah SJTU (Shanghai Jiao

Tong University). SJTU beroperasi sejak 2003 dengan menggunakan metodologi

yang terfokus pada: indikator-indikator objektif yang eksklusif (seperti: performen

akademis dan penelitian dari fakultas, alumni dan staf) untuk mengidentifikasi 500

PT yang terkemuka di dunia. Pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi

Page 45: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

37

adalah publikasi, pengutipan, dan penghargaan internasional yang sifatnya eksklusif

seperti Hadil Nobel dan Medali Disiplin ilmu tertentu (Salmi 2009, 4-5).

Adapun Situs Wikipedia (2010) menyebutkan bahwa Peringkat Akademis

Universitas Dunia ( Academic Ranking of World Universities) yang dikompilasi oleh

SJTU adalah peringkat dari sebuah institusi PT menurut rumusan bobot peringkat

yang dipergunakan: (1)Para alumninya adalah pemenang Hadiah Nobel dan Piala

penghargaan (10 persen) (2) Para staf pengajar adalah memenangi Hadiah Nobel dan

Piala penghargaan (20 persen) (3) Melakukan penelitian yang dikutip dalam 21

kategori subyek luas” (20 persen) (4) Jumlah artikel yang dipublikasikan dalam

jurnal ilmu pengetahuan Alam dan Sains (20 persen) (5) Dalam Indeks Citation,

Indeks Citation Ilmu Sosial, Indeks Citation dalam Seni dan Kemanusian (20 persen)

Selanjutnya, Levin, Jeong dan Ou (2006, 33-35) memaparkan lebih lanjut

mengenai berbagai indikator yang mereka kumpulkan dari berbagai sumber literatur

sehingga mereka simpulkan menjadi tolok ukur yang digunakan dalam mengevaluasi

perankingan yang digunakan THES dan SJTU. Tolok ukur-tolok ukur tersebut

mencakup berbagai penilaian yang luas mulai dari hasil penelitian, lingkungn

akademis, pengelolaan, pengadaan dana, menggunakan teknologi informasi dan

komunikassi dan seterusnya, seperti yang digambarkan berikut ini:

1) Unggul dalam riset: indeks kutipan ilmu-ilmu sosial; publikasi dalam jurnal

akademis yang direview teman sejawat; kualitas fakultas “sebagai tempat

dimana staff terkemuka mau berkumpul”; reputasi riset; kredibiliti akademis

fakultas, produktifitas riset, publikasi ilmiah; sebuah grup dari fakultas yang

ekselen adalah sangat mendasar bagi sebuah PT.

2) Kebebasan akademis dan lingkungan intelektual yang menggairahkan;

kualitas PT secara positif berhubungan dengan otonomi dan kebebasan

akademik. Di Standford university sebagai WCU menerapkan kebebasan

akademis sebabagi suatu jiwanya PT. Sedangkan kebebasan berbicara di PT

mendapatkan perlakuan yang paling tinggi di masyarakat China walaupun

masih juga ada batasnya.

3) Pengelolaan sendiri; otorisasi bagi PT nasional untuk bekerjasama sebagai

perusahaan-perusahaan umum dengan komite yang dipercaya dan kementrian

yang independen di Jepang.

Page 46: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

38

4) Fasilitas dan dana yang mendukung; dukungan dana yang cukup untuk riset

unggulan di AS; merupakan investasi bagi prinsip-prinsip seleksi dan

konsentrasi di Korea. Sumber dana yang terkonsentrasi bagi sejumlah kecil

lembaga yang memiliki potensi besar untuk berhasil pada Project China 985.

Gelar WCU tidak akan pernah teraih dengan harga obral, tanpa dana WCU

tujuan-tujuan pencapaian, pemeliharaan standar tinggi world class hanya

merupakan retorika semata.

5) Keberagaman; tersedianya lingkungan yang menyeluruh bagi pembelajaran,

riset, pengajaran dimana berbagai cabang ilmu pengetahuan dipelajari dan

dihormati. Jika suatu PT mengharap meraih status WCU, fakultas dan

mahasiwanya harus memahami keberagaman budaya yang mendiami dunia.

6) Internasionalisasi; mahasiwa, sarjana dan fakultas dari luar negeri.PT harus

berusaha mengembangkan “penduduk dunia.” Program-program

internasionalisasi, kurikulum yang terinternasionalisasi, meningkatkan

pertukaran mahasiswa. Memiliki hubungan internasional dengan lembaga

lain untuk menciptakan program kelas dunia. WCU merekret profesor

terkemuka dan merekrut mahasiswa dari seluruh dunia.

7) Kepemimpinan yang demokratis; kompetisi yang terbuka bagi fakultas dan

mahasiswa; bekerjasama dengan konstitusi luar.

8) Lembaga SI yang berbakat; Munculnya efek peningkatan yang spesial karena

memiliki beribu-ribu mahasiswa S1 yang betul-betul berbakat pada suatu

kampus. Walaupun riset adalah integral bagi terciptanya suatu WCU, namun

pengukuran yang sejati adalah sukses para alumni atau lulusan PT.

9) Penggunaan ICT, efisiensi manajemen dan perpustakaan; penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi.

10) Kualitas pengajaran; para lulusan yang tidak dilengkapi dengan keahlian

untuk bekerja di ekonomi pasar yang memerlukan keahlian dalam

menterjemahkan dan menerapkan informasi. Proyek yang dibuat perlu

diarahkan untuk memperkuat dan meningkatkan pendidikan dan menawarkan

kurikulum yang komprehensif yang mencermati isu tersebut.

11) Terhubung dengan masyarakat/kebutuhan masyarakat; adanya hubungan

antara pengajaran dan riset dan PT mengambil mata kulaih dari

Page 47: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

39

lingkungannya. PT seharusnya menghubungkan diri dengan sektor swasta

dan berhubungan dalam strategi strategi-strategi riset yang bersetting

masyarakat sekitar.

12) Di dalam Kolaborasi lembaga; riset kolaborasi yang dikerjakan antar jurusan

dalam suatu PT dan antar suatu kelompok ilmu pengetahuan dengan

kelompok ilmu pengetahuan lainnya.Dari sekian banyak tolok ukur (12 butir)

di atas, yang digunakan dalam mengukur tingkat pencapaian suatu PT menuju

WCU, secara ringkas Salmi (2009, 6) mengidentifikasi sejumlah karakteristik

yang mendasar yang dimiliki berbagai PT yang sudah meraih status WCU.

Karakteristik-karakteristik yang mendasar tersebut dapat dijadikan tolok ukur

bagi PT yang sedang berusaha meraih Status WCU merupakan suatu tujuan

yang ingin diraih suatu PT, maka inti dari pembicaraan jenis produk/hasil dari

suatu PT yang sudah mendapat WCU adalah lulusan yang sangat dicari, riset

unggulan, dan kemampuan mentransfer teknologi.

Ketiga produk WCU tersebut dapat dikaitkan pada satu set faktor yang saling

melengkapi yang menentukan pada PT yang terkemuka (Salmi 2009, 7):

a. Konsentrasi tinggi orang-orang berbakat (fakultas dan mahasiswa). Faktor

ekselensi yang pertama dan utama adalah adanya masa kritis dari mahasiswa-

masiswa dan fakultas yang terkemuka. WCU mampu memilih dan memiliki daya

tarik bagi para profesor/tenaga pengajar dan peneliti (Salmi 2009, 20).

b. Sumber daya yang melimpah yang ditawarkan untuk menciptakan lingkungan

belajar yang bagus dan melaksanakan riset yang handal.Sumber daya yang

melimpah merupakan komponen yang ke 2 yang memberi karakteristik sebagai

WCU dalam menghabiskan dana yang besar sekali unntuk menjalankan PT yang

memiliki riset yang kompleks dan intensif. WCU tersebut memiliki 4 sumber

dana utama: alokasi Pemerintah untuk pengeluaran dan riset, riset kontrak dengan

organisasi-organisasi umum dan perusahaan-perusahaan swasta, dan keuangan

balik yang dihasilkan dari subsidi dan hadiah, juga uang SPP (Salmi 2009, 23).

c. Pengelolaan yang diharapkan yang dapat mendorong terciptanya visi, misi yang

strategis, dan fleksibel yang memungkinkan lembaga-lembaga dapat membuat

keputusan dalam pengelolaan sumberdaya tanpa tercampur aduk dengan

birokrasi.Inilah dimensi yang ke tiga yang berkenaan dengan kerangka peraturan

Page 48: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

40

secara keseluruhan, lingkungan yang kompetitif, dan tingkat otonomi akademis

dan manajerial yang mandiri (Salmi 2009, 26).

Apabila diilustrasikan ketiga komponen tersebut mencerminkan beberapa

karakteristik yang merupakan ciri-ciri khas yang dimiliki WCU. Kolaborasi antara

konsentrasi orang-orang berbakat dengan sumber daya yan melimpah akan

menghasilkan lulusan yang unggulan, perpaduan antara konsentrasi orang-orang

berbakat dengan pengelolaan yang diharapkan akan menghasilkan hasil penelitian,

pertemuan antara sumber dana yang melimpah dengan pengeloaan yang diharapkan

akan menghasilkan transfer teknologi.

3. Strategi Pengembangan

Strategi pada dasarnya dapat dipahami sebagai suatu kumpulan tindakan atau

aktifitas yang sudah terencana secara sistematis dan lengkap yang dijadikan landasan

untuk meraih suatu tujuan. Strategi dapat juga diartikan sebagai suatu kumpulan

instrumen yang tersusun untuk memenuhi suatu tujuan yang sudah direncanakan.

Dengan demikian strategi yang diharapkan dapat memenuhi sasaran terdiri dari 2

komponen yang perlu menjalankan aktifitasnya masing-masing dengan baik, adalah:

1. Pemerintah baik di tingkat nasional, dan provinsi atau regional dengan

memberikan sumber dana yang tersedia bagi peningkatan lembaga PT; dan 2.

Lembaga PT yang terkait (Salmi 2009, 35).Pada awalnya peran Pemerintah dalam

meningkatkan PT menjadi WCU tidaklah begitu sentral. Liga Ivy dimana berbagai

PT terkemuka didalamnya, mencapai WCU tidaklah mendapat dukungan signifikan

dari Pemerintah. Namun, sekarang ini Pemerintah dapat memerankan peranan

pentingnya dengan memberikan dukungan dana secara penuh sehingga suatu PT

dapat meraih WCU dengan cepat. Dalam hal ini ada tiga pendekatan yang dapat

digunakan Pemerintah dalam memfasilitasi PT: yaitu melalui peng-upgrade-an

lembaga-lembaga yang sudah ada, membuat merger lembaga-lembaga yang sudah

ada dan menciptakan lembaga baru. Apabila pemerintah ingin mengarahkan pada

terciptanya pengumpulan sumber daya manusia yang berbakat maka Pemerintah

akan mengalami kesulitan untuk meperbaharui tenaga pengajar dan mengubah merek

dagang agar mahasiswa yang berbakat mau memilih PT tersebut manakala

menggunakan pendekatan upgrading. Sedangkan dalam pendekatan merger

Page 49: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

41

pemerintah akan mendapatkan kesempatan untuk mengubah kepemimpinan,

merekrut staff yang baru, namun staff yang lama akan menjadi resisten. Ketika

menggunakan pendekatan baru, pemerintah akan mendapatkan kesempatan untuk

memilih staff dan mahasiswa yang berbakat untuk bergabung PT tersebut; namun

mahasiswa baru akan mendapat kesulitan untuk mengenali kualitas PT yang baru.

Pemerintah perlu membangun tradisi pengajaran dan penelitian yang diharapkan

(Salmi 2009, 48).

Sehubungan dengan pengembangan UIN menuju WCU, pendekatan

upgrading merupakan yang paling tepat untuk dilaksanankan Pemerintah dan

lembaga PT terkait. Ada beberapa kelemahan yang dimiliki apabila menggunakan

pendekatan upgrading, disamping kesulitan dalam meperbaharui saff dan mengubah

merek dagang, kesulitan lainnya adalah kesulitan mengubah model operasional di

dalam kerangka kerja peraturan yang sama dan dalam pengubahan dari dalam yang

disebabkan adanya budaya lembaga tertentu. Selanjutnya manajemen perubahan

yang perlu dilakukan dengan konsultasi major dan kampanye komunikasi dengan

seluruh stakeholder yang ada di kampus.

4. Implementasi Pengembangan

Pada implementasi yang dilaksanakan lembaga PT yang terkait, tiga

pendekatan yang dapat dilakukan Pemerintah, juga dapat dilaksanakan. Kombinasi

yang harmonis yang dilaksanakan Salunkhe (2009) misalnya menggabungkan antara

pendekatan upgrading untuk meningkatkan PT yang sudah ada dengan melakukan

peningkatan-peningkatan pada tahap-tahap mendasar seperti visi, misi, target dan

tujuan, dan kurikulum. Disamping itu, pihak Salunkhe juga mengajukan penciptaan

beberapa kumpulan cabang-cabang ilmu yang satu rumpun, lembaga-lembaga baru

yang terspesialisasi, dan mata kuliah-mata kuliah yang inovatif.

Strategi pengembangan WCU pada tingkat lembaga diarahkan pada

kepemimpinan yang kuat, visi yang jelas dari misi PT, tujuan dan perencanaan

strategis yang terartikulasi secara jelas dalam menterjemahkan visinya ke dalam

target-target dan program-program yang kongkrit. PT yang memiliki cita-cita untuk

menghasilkan sesuatu yang lebih baik bergandengan dalam penilaian/evaluasi yang

objektif terhadap kekuatan-kekuatannya dan ranah-ranah yang memerlukan

Page 50: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

42

peningkatan, menyusun pencapaian yang akan diraih, dan mendisain dan

mengimplementasikan perencanaan yang sudah diperbaharui yang akan membawa

pada pengingkatan performen PT menjadi lebih baik. Namun sebaliknya, apabila PT

merasa puas terhadap kondisi yang sudah ada, kurang berambisi untuk membuat

sesuatu lebih baik pada masa yang akan datang maka akhir performen yang

ditampilkan adalah semakin tertinggalnya PT tersebut dengan pesaing PT-PT yang

lain baik pada tingkat regional, nasional, apalagi internasional (Salmi 2009, 9-10).

Sedangkan bagi PT yang menginginkan suatu perubahan yang lebih baik di masa

yang lebih baik, upgrading merupakan strategi yang lebih mungkin diterapkan. Hal

ini bertepatan dengan strategi yang perlu diterapkan pada tingkat lembaga PT yang

perlu mengawali dengan aspirasi meraih sesuatu yang lebih baik. Adapun konsep

dasar untuk memulai menanamkan komponen-komponen pondasi berada pada

tingkat pimpinan suatu PT yang berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang

berada di kampus, termasuk menciptakan target-target dan program-program yang

dapat direalisasikan dengan tatanan pendanaan yang lebih memungkinkan. Dengan

demikian, penciptaan PT menuju WCU memerlukan konsep yang akurat,

pengimplementasian yang konsisten dengan dana yang cukup sehingga akan

membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sampai pada cita-cita yang diharapkan.

4.2 Pengembangan Program Program Akademik menuju Lulusan yang

Bermutu.

Memasuki era globalisasi sekarang ini, penyelenggaraan pendidikan tinggi

nasional sedang dan akan menghadapi sejumlah permasalahan. Di antara

permasalahan tersebut adalah gejala semakin menguatnya arus globalisasi, pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan arah kebijakan

pendidikan, khususnya Pendidikan Tinggi.

Dewasa ini merupakan era globalisasi dan informasi. Dalam kaitannya

dengan globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menyetujui dan

terlibat aktif dalam berbagai kesepakatan perdagangan secara global, seperti WTO,

GATT, APEC dan sebagainya. Dalam era globalisasi dan informasi, hampir semua

faktor produksi seperti uang, teknologi, jasa, pabrik dan peralatan dapat bergerak

melintasi tapal batas negara tanpa kesulitan berarti.

Page 51: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

43

Dunia terasa menjadi semakin sempit, jarak terasa semakin dekat, waktu

terasa berjalan semakin cepat dan movilitas orang dan barang semakin tinggi.

Kondisi tersebut akan mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan

pendidikan tinggi nasional. Implikasi yang dimaksud adalah:

I. Tingginya peluang tenaga kerja terdidik dari luarnegeri masuk ke Indonesia

sehingga persaingan dunia kerja bagi lulusan perguruan tinggi menjadi semakin

ketat.

II. Institusi pendidikan tinggi luar negeri semakin mudah menyelenggarakan

pendidikan di Indonesia, sehingga para calon mahasiswa memiliki peluang yang

lebih tinggi untuk memilih Perguruan Tinggi yang berkualitas. Hal demikian

mengakibatkan persaingan diantaraperguruan tinggi semakin ketat dalam

menarik mahasiswa. Persaingan tersebut memberi efekterhadap peningkatan

biaya pengembangan perguruan tinggi dan kinerja penyelenggaraan pendidikan

tinggi, baik yang menyangkut dengan sumberdaya manusia, fasilitas, maupun

manajemen.

Isulain yang perlumen dapatkan perhatian dalam penyusunan rencana

strategis adalah implementasi otonomi pendidikan. Pemberlakuan otonomi perguruan

tinggi mempunyai implikasi-implikasi sebagai berikut:

a. Pengurangan subsidi pemerintah terhadap perguruan tinggi negeri (PTN),

b. Strategi yang ditempuh oleh PTN dalam menggali sumber dana lain di luar

subsidi pemerintah

c. Strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi (PTN dan PTS) dalam

memenangkan persaingan antar perguruan tinggi, terutama dalam menjaring

calon mahasiswa.

Dalam kaitannya dengan implementasi otonomi pendidikan tinggi, PTN

bagaimanapun verada dalam posisi lebih menguntungkan dari pada PTS, karena dua

alasan. Pertama, pemerintah masih memberikan subsidi berupa gaji pegawai negeri,

sehingga PTN tidak perlu memikirkan untuk mencari dan menggaji karyawan.

Kedua, rata-rata PTN telah memiliki SDM yang lebih baik dari pada PTS, terutama

dalam aspek jabatan akademik dosen, meskipun dalam kewirausahaan

Page 52: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

44

(entrepreneurship) rata-rata PTS secara relatif telah memiliki pengalaman yang lebih

baik dari pada rata-rata PTN.

Melalui strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi lain dalam

mengimplementasikan otonomi pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan bahwa

sebagian besar perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri, akan menambah

calon mahasiswa yang dapat diterima diperguruan tinggi bersangkutan. Strategi ini

cenderung ditempuh karena berkaitan dengan upaya perguruan tinggi negeri (PTN)

untuk dapat mandiri, baik dalam penggalian maupun pengelolaandana, sehingga PTN

tidak lagi banyak tergantung pada kemampuan pembiayaan pemerintah, terutama

dalam pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pemeliharaan

berbagai fasilitas pembelajaran.

Di antara upaya-upaya yang dilakukan PTN untuk meningkatkan daya

tampung tersebut adalah menyelenggarakan kelas paralel, membuka berbagai

program diploma, dan membuka ekstensi. Peningkatan daya tampung ini berkaitan

erat dengan jumlah dana yang bisa diperoleh dari calon mahasiswa. Konsekuensinya

adalah bahwa jumlah spill-over (limpahan) calon mahasiswa dari PTN yang selama

ini menjadi konsumen utama PTS menjadi semakin berkurang, sehingga perolehan

calon mahasiswa PTS juga semakin kecil dan keberlangsungan PTS dapat menjadi

terancam.

Sehubungan dengan strategi yang ditempuh oleh perguruantinggi (PTN &

PTS) dalam memenangkan persaingan antara perguruan tinggi, terutama dalam

menjaring calon mahasiswa, terdapat kecendrungan bahwa masing-masing perguruan

tinggi akan bersikap lebih proaktif, terutama dalam membangun berbagai jaringan

(networking) dengan berbagai institusi untuk berbagai keperluan, baik pendidikan,

penelitian, maupun pengabdian pada masyarakat. Konsekuensinya adalah bila PTS

tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka dapat diperkirakan bahwa PTS akan

selalu tertinggal dibelakang dan tak mampu mengakses berbagai resources yang ada

diberbagai institusi.

Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam perumusan rencana

strategis adalah kondisi internal institusi sendiri, baik dalam kaitanya dengan

kekuatan dan kelemahan maupun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk

meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan. Oleh karena itu, perlu

Page 53: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

45

mengidentifikasi secara lebih cermat dan jujur kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan tersebut dalam bentuk evaluasi diri, sehingga dapat merumuskan strategi

yang tepat untuk mengoptimalisasikan kekuatan dan meminimalisasikan kelemahan

tersebut. Evaluasi diri di bagi dalam empat kajian yakni evaluasi sumberdaya

manusia dan sistema manajeman SDM, evaluasi sistema infrastruktur dan

fasilitaslainya, evaluasi sumberdaya finansial dan manajemen keuangan, serta

evaluasi program akademik dan penjaminmutu.

Dengan melakukan evaluasi diri berdasarkan analisis SWOT (strength,

weaknesses, opportunities, challenges) maka dapat dirumuskan tujuan, sasaran,

strategi, prioritas program dan indikator kinerja.

KUALITAS AKADEMIK LULUSAN

Salah satu tolok ukur kualitas perguruan tinggi adalah daya saing lulusan dalam

pasar kerja. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu memenangkan

persaingan-persaingan pasar kerja, sekurang-kurangnya di tingkat lokal, dan harus

mampu menghasilkan lulusan yang memiliki estándar kualifikasi nasional dan

regional, maka perguruan tinggi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Prioritas Program Peningkatan Kompetensi Dosen dan Metode Pembelajaran.

1. Meningkatkan jumlah dosen untuk mengikuti berbagai kursus pembelajaran

secara berjenjang dan berkelanjutan untuk menunjang proses pembelajaran

kreatif, innovatif, dan menarik.

2. Meningkatkan sarana-prasarana pembelajaran yang menunjang proses

pembelajaran yang kreatif, innovatif, dan menarik

3. Mendorong dosen untuk menyusun bahan ajar.

b. Prioritas Program Pembaharuan Kurikulum

1. Melakukan needassesment dunia kerja (baik sektor formal maupun informal)

2. Melakukan kompilasi Iptek yang mutakhir

3. Meng-update kurikulum secara priodik.

c. Prioritas Program Peningkatan Kualitas Lulusan

1. Mengikut sertakan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan tutorial, asistensi,

penelitian, jurnalistik, seminar dan berbagai lomba karya ilmiah.

Page 54: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

46

2. Menyusun desain pembelajaran yang mendorong mahasiswa menulis dan

menyajikan gagasan secara sistematik.

3. Menetapkan estándar kompetensi lulusan pada tingkat nasional dan

internacional

4. Melembagakan kegiatan lomba karyailmiah, karyainnovatif, dan kreatif

secara terprogram dan terintegrasi dengan perkuliahan.

5. Menerapkan standar kualifikasi profesi tingkat regional

6. Membangun unit organisasi yang menangani penempatan kerja dan

peningkatan ketrampilan kewirasusahaan.

7. Menyelenggarakan program, magang bagi mahasiswa.

8. Mendirikan lembaga penjaminan mutu (quality assurance)

9. Membangun laboratoriom otonomi daerah

10. Membangun Laboratorium Micro teaching

11. Membangun Laboratorium Kultur Jaringan

KUALITAS MORAL LULUSAN

Sebagai perguruan tinggi berdasarkan nilai-nilai pancasila perlu

menghasilkan lulusan yang memiliki integritas kepribadian dan moralitas religius

baik dalam konteks kehidupan individual maupun sosial sehingga proses

pembelajaran yang dilakukan menekankan bentuk-bentuk pembelajaran yang

berorientasi pada learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to

live together. Dihasilkannya lulusan yang bersifat jujur, adil, cerdas, terpercaya,

Cerdas yang meliputi cerdas spritual yakni beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu

untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia

termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.

Cerdas emosional dan sosial yakni beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk

meningkatkan sensitivitas dan appresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan

budaya, serta kompetensi untuk mengepresikannya. Berak tualisasi diri melalui

interaksi timbal balik :

a. Membina dan memupuk hubungan timbal balik

b. Demokratis

c. Empatik dan simpatik

Page 55: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

47

d. Menjunjung tinggi hak asasi manusia

e. Ceria dan percayadiri

f. Menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara

g. Berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga

negara.

h. Cerdas Intelektual yakni beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk

memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.

i. Cerdas Kinestetis yakni beraktualisasi diri melalui olah raga untuk

mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya, tahan, sigap, terampil.

IKLIM AKADEMIK

Untuk mencapai prestasi akademik yang baik diperlukan lingkungan yang

kondusif. Menciptakan iklim akademik (academic atmosphere) yang

memungkinkan tumbuhnya pemikiran kritis dan inovatif, dengan demikian program

yang harus dilaksanakan :

a. Prioritas Program Peningkatan kemampuan Dosen Melakukan Kajian dan

Penelitian Unggulan. Meningkatkan peluang dan keterlibatan dosen untuk

melakukan kajian dan penelitian unggulan.

b. Prioritas Program Pelembagaan Forum-Forum Ilmiah. Menyelenggarakan

forum-forum ilmiah pada semua unit akademik, baik secara reguler maupun

insidental. Menyelenggarakan stadium general untuk isu-isu aktual ditingkat

Universitas maupun Fakultas/Unit.

c. Prioritas Program Peningkatan Kompetensi Dosen Menempatkan para pakar

sebagai motivator dan konsultan untuk menumbuh kembangkan tradisi akademik,

baik ditingkat universitas maupun unit.

d. Prioritas Program Peningkatan Deseminasi Ilmiah Melakukan deseminasi dan

dokumentasi materi (dan hasil) kegiatan akademik.

e. Indikator kinerja Program Peningkatan Kemampuan Dosen dalam kajian dan

penelitian unggulan, Pelembagaan Forum-Forum Ilmiah, Peningkatan

Kompetensi Akademik Dosen, Deseminasi Ilmiah, dan Pelembagaan Forum-

Forum Ilmiah.

Page 56: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

48

4.3 Pengembangan bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Penelitian merupakan unsur pelaksana di lingkungan perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik untuk melaksanakan kegiatan

penelitian/pengkajian. Pengabdian kepada masyarakat merupakan unsur pelaksana

di lingkungan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat dan ikut mengusahakan sumberdaya yang diperlukan masyarakat

serta pengendalian administrasi sumberdaya. Adapun langkah-langkah yang akan

diambil menyangkut diseminasi penelitian, paten dan kerjasama dapat juga

dijelaskan sebagai berikut.

A. Indikator Penelitian Undiksha

1. Meningkatkan Peringkat Undiksha di Dunia: a. ARWU (Academic Ranking

of World University) b. QS (Quacquarelli Symonds) c. Webometrics

2. Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan oleh KK/tahun

3. Jumlah sitasi Scopus

4. Persentase dosen bersitasi

5. Jumlah IPR (paten, copy right, dan lain-lain) yang dihasilkan

6. Jumlah produk teknologi, kebijakan, karya seni dan desain yang dihasilkan

7. Persentase produk teknologi, kebijakan, karya seni dan desain yang

terimplementasikan di masyarakat

8. Persentase (%) penelitian yang melibatkan mahasiswa S2 & S3

9. Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan Pusat dan Pusat Penelitian

(PP)

10. Jumlah KK yang terlibat aktif dalam kolaborasi penelitian dan kerma dengan

PP per tahun

11. Jumlah dana penelitian yang diperoleh dari luar Undiksha

12. Jumlah penelitian multidisiplin dengan dana > 500 juta per tahun

13. Tingkat kepuasan peneliti terhadap pelayananan administrasi riset

14. Integrasi Sistem Informasi

15. Persentase Guru Besar yang terlibat dalam pembimbingan doktor dan

penelitian.

16. Rata-rata publikasi internasionalGuru Besar/tahun

17. Rata-rata publikasi internasional lulusan S3

Page 57: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

49

18. Jumlah proceeding dan jurnal tersitasi oleh Scopus yang diterbitkan

UNDIKSHA

19. Investasi barang modal penelitian dan pengembangan (% dari dana yang

diperoleh dari masyarakat)

B.Indikator Pengabdian Masyarakat

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

2. Meningkatnya kemampuan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada

masyarakat di tingkat nasional dan internasional.

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kerjasama LPPM dengan Stakeholder

4. Meningkatnya kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang

berorientasi produk (fisik atau non fisik) dan/atau perolehan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI)

5. Terdiseminasinya hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh

Stakeholders

6. Terbangunnya sistem informasi hasil pengabdian masyarakat

7. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat

untuk pengembangan proses pembelajaran

8. Terbentuknya budaya akademik dan kewirausahaan (enterpreneurship) di

kalangan sivitas akademika Undiksha

C. Sarana dan prasarana

1. Pengembangan laboratorium : (1) Profil/studio teknis pemerintahan nasional,

provinsi, daerah, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan; (2) Sarana dan

prasarana agro foresty (hutan nasional); (3) Sarana dan prasarana pertanian

terpadu (pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan); (4) Studio teknis

tehnologi tepat guna (TTG); dan (5) Pertanian dengan pola green house.

2. Pengembangan perpustakaan : E-library atau digital library dengan cakupan

cakupan e-library meliputi beberapa aspek, diantaranya pengadaan materi

atau content digital, penyusunan catalog, dan pengarsipan, pengembangan

sistim aplikasi, penyelenggaraan sistim komunikasi data, serta pemeliharaan

dan pembaharuan data dalam jangka panjang.

Page 58: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

50

3. Pengembangan pusat informasi (e-campus): (1) pengembangan infrastruktur,

yang meliputi : pembangunan jaringan (fully network) dalam bentuk wire,

wireless, voice, data dan hotspot, pembangunan server computer; (2)

penyedian koneksi internet (internet conection) : Komunikasi dan keamanan,

meliputi: Voice over internet protokol (voip) dan virtual private network

(vpn) video conferencing with date,close circuit television (CCTV); (3)

Pengembangan sarana pendukung, meliputi: Konsep kampus terpadu,

Fasilitas kesehatan praja, Penambahan prasarana mobilitas (armada angkutan

bagi praja sesuai jumlah/kapasitas peserta didik sampai dengan tahun 2013

direncanakan mencapai 14 unit), Fasilitas kebersihan kampus, Pengamanan

dan gedung negara, serta antisipasi bahaya kebakaran perlu dilakukan dengan

mengadakan fasilitas pemadam kebakaran, Prasarana umum dan sosial dalam

rangka meningkatkan ketersediaan layanan public, dan Pembuatan master

plan pengembangan kampus Undiksha .

Page 59: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

51

DAFTAR PUSTAKA

Altbach, Phillip G. “The Cost and Benefits of World-Class Universities.”

International Higher Education, Fall 2003.

Azra, Azymardi. World Class University. April 20, 2006.

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A1156_0_3_0_M (accessed

Juni 28, 2010).

Hayward, Fred M. “Strategic Planning for Higher Education in Developing

Countries: Challenges and Lessons. Planning for Higher Education.”

International Higher Education, 2008: 36 (3): 5-21.

Levin, Henry M, Dong Wook Jeong, and Dengshu Ou. “What is a World Class

University.” The Conference of the Comparative annd International

Education Society. Honolulu, Hawaii: The 2006 Conference of the

Comparative annd International Education Society, 2006. 16 Maret.

Menuju World Class University.Mei 30, 2008.

http://lifestyle.okezone.com/read/2008/05/30/29/113895/29/menuju-world-

class-university (accessed Juni 28, 2010).

Salmi, Jamil.The Challenge of Establishing World-Class Universities. Washington,

DC: The International Bank for Reconstraction and Development/The World

Bank, 2009.

Salunkhe, Manikrao M. A Concept Paper of Strategic Development of Cntral

University of Rajasthan. April 11, 2009.

http://mmsalunkhe.files.wordpress.com/2009/03/cp.pdf (accessed Juni 28,

2010).

50 Universitas Disiapkan Jadi “World Class University”. September 4, 2007.

http://www.antaranews.com/view/?i=1188900543&c=NAS&s= (accessed

Juni 28, 2010).

Page 60: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penjabaran pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 adalah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya diikuti

dengan penyusunan dan regulasi produk hukum berikutnya yang terkait dengan

Pendidikan Tinggi yaitu Undang-Undang Pendidikan Tinggi No. 12/2012, dan

selanjutnya ditetapkannya Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) No. 44/2015

yang mengharuskan perguruan tinggi dalam pengelolaan kelembagaannya

berdasarkan sepuluh Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang terdiri dari:

standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penelitian,

dan standar pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan pendidikan nasional ialah untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, terampil, berdisiplin, beretos

kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasman dan rohani

serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan nasional harus

menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan

semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa

dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi pada masa depan.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, maka perguruan tinggi sebagai

penyelenggara pendidikan tinggi harus dapat: 1) Menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional

yang dapat menerapkan mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian, 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta pengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Page 61: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

2

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai salah satu institusi

pendidikan tinggi di Indonesia senantiasa berupaya untuk terus mengembangkan

dirinya agar tetap dapat berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni serta turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.Untuk mencapai

tujuan tersebut, Undiksha telah menetapkan Rencana Induk Pengembangan (RIP)

2015–2045 sebagai landasan pengembangannya.

Dalam RIP Undiksha ini akan dijabarkan program-program strategis yang

perlu dilaksanakan, dengan memperhatikan kondisi internal Undiksha saat ini, di

mana terdapat kekuatan dan kelemahan, serta kondisi eksternal Undiksha yang

ditandai dengan berbagai isu penting yang dapat menjadi peluang maupun ancaman

untuk Undiksha dalam mencapai visinya sebagai universitas terpandang di Asia yang

dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa. Kebijakan

pengembangan merupakan bagian dari Strategi Jangka Panjang Undiksha untuk

mencapai visi sesuai RIP Undiksha.

Kebijakan ini juga merupakan elemen dari misi Undiksha untuk mewujudkan

Undiksha sebagai institusi pendidikandan lembaga penelitian yang terkemuka di

Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara menuju Undiksha sebagai World Class

University (WCU) di masa mendatang. Tujuan utama pengembangan adalah untuk

meningkatkan peran Undiksha dalam membangun riset ke depan dan berkontribusi

untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam skala nasional,

regional, dan internasional.

Dalam rangka melaksanakan mandat dan mewujudkan visi Undiksha

tersebut, disusun Rencana Induk Strategi (RIP)Undiksha yang inti substansinya

bersumber pada Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), tahapan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Induk Pembangunan Pendidikan

Nasional, serta isu-isu strategis dan program pengembangan pendidikan tinggi.

1.2 Sejarah Undiksha

Perjalanan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), yang berdasarkan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2006 tanggal 11 Mei 2006

sangat terkait dengan sejarah pendidikan guru di Indonesia. Keberadaan tersebut

Page 62: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

3

melalui perjuangan panjang yakni berawal dari kursus B-1 Bahasa Indonesia 1955

yang kemudian ditambah dengan kursus B-1 Perniagaan pada Tahun 1957. Kursus

tersebut pernah menjadi bagian dari FKIP Universitas Airlangga dan FKIP

Universitas Udayana. Sejalan kebijakan pemerintah, maka melalui SK Presiden

Nomor: 1 Tahun 1963, Tahun itu juga FKIP Universitas Udayana dilepas dan

diintegrasikan pada IKIP Malang, menjadi IKIP Malang cabang Singaraja. Namun

demikian, IKIP Malang cabang Singaraja hanya bertahan sekitar 5 Tahun karena

Tahun 1968 IKIP Malang cabang Singaraja kembali diintegrasikan ke Universitas

Udayana menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Keguruan (FKg) dan Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP). Selanjutnya, berdasarkan kebijaksanaan baru pemerintah dalam

penataan kembali universitas dan institut negeri Indonesia yang tertuang pada PP

Nomor: 5 Tahun 1980, PP Nomor: 27 Tahun 1981, dan SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor: 0174/0/1983, berdasarkan Keppres RI Nomor: 62 Tahun 1982

pada tanggal 12 Pebruari 1983, Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Udayana dilebur menjadi satu yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Udayana.

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan surat Keputusan Presiden nomor: 8

Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, secara resmi menyatakan perubahan FKIP

Universitas Udayana menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) Singaraja. Melalui perjuangan yang cukup berat untuk melaksanakan

rencana perluasan mandat dan melalui studi kelayakan tentang usulan perubahan

Institusi dari STKIP menjadi Universitas, akhirnya, berdasarkan Keputusan Presiden

nomor: 19 Tahun 2001 tanggal 5 Pebruari 2001 STKIP Singaraja disetujui berubah

menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP Negeri Singaraja).

Perkembangan besar di lembaga ini terjadi setelah diterbitkan Perpres Nomor: 11

Tahun 2006 yang mengubah status IKIP Negeri Singaraja menjadi Universitas

Pendidikan Ganesha (Undiksha).

1.3 Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Induk

Pengembangan (RIP) Undiksha Tahun 2016-2046 mengacu kepada peraturan

perundang-undangan yang berlaku, sebagai berikut.

Page 63: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

4

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

12. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia;

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

14. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

15. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun

2015 tentang Rencana StrategisKementerianRiset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019;

16. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 14 Tahun

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Pendidikan Ganesha;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 Tahun 2008 tentang

Statuta Universitas Pendidikan Ganesha;

18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka

Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Page 64: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

5

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan

Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; dan

19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun

2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

1.4 Visi, Misi, Tujuan dan Motto

Arah pengembangan Undiksha selama kurun waktu 30 Tahun ke depan

dituangkan dalam RIP Undiksha Tahun 2015-2045 yang didasarkan pada rumusan

visi, misi, tujuan, dan motto Undiksha.

1. Visi Undiksha

Visi Undiksha adalah “Menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri

Hita Karana di Asia pada tahun 2045”.

Pencapaian visi tersebut ditandai oleh indikator lulusan yang bermutu dan berdaya

saing dalam pembangunan dan pasar kerja nasional dan internasional, memiliki

ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiawanan yang ditunjukkan antara lain oleh

sikap dasar menjunjung tinggi nilai-nilai humanis,sosio-religius, dankearifan

lingkungan.

2. Misi Undiksha

Misi Undiksha adalah sebagai berikut.

(1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermartabat untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif, kolaboratif, dan

berkarakter;

(2) Menyelenggarakan penelitian yang kompetitif, kolaboratif, dan inovatif untuk

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

(3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif, kolaboratif,

akomodatif, dan inovatif.

Page 65: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

6

3. Tujuan

Tujuan Undiksha adalah sebagai berikut.

1) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan lulusan univertas lain dalam

mengisi pasar kerja;

2) Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara bersama-sama atau dalam

bentuk tim di tempat kerja;

3) Menghasilkan lulusan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusian,

dan kelestarian alam dalam menjalankan tugas;

4) Menghasilkan karya-karya penelitian yang mampu bersaing dengan karya-karya

penelitian yang dihasilkan oleh sivitas akademika universitas lain;

5) Menghasilkan karya-karya penelitian yang dilakukan secara bersama-sama

dengan sivitas akademika lainnya dan atau masyarakat, baik yang berasal dari

dalam maupun luar Undiksha;

6) Menghasilkan karya-karya penelitian yang memiliki kebaruan;

7) Menghasilan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang mampu bersaing

dengan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh

universitas lain;

8) Menghasilkan karya-karya pengabdian masyarakat yang dilakukan secara

bersama-sama antarsivitas akademika dan atau pegawai, baik yang berasal dari

dalam maupun luar Undiksha;

9) Menghasilkan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan atas

permintaan masyarakat; dan

10) Menghasilkan karya-karya pengabdian masyarakat yang memiliki kebaruan.

4. Motto

Motto Undiksha adalah dharmaning sajjana umerdhyaken widyaguna, yang

memiliki arti kewajiban orang bijaksana adalah mengembangkan ilmu pengetahuan

dan pekerti.

Page 66: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

7

BAB II

ANALISIS LINGKUNGAN

Analisis Lingkungan bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi internal

(kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman). Analisis

kekuatan dan kelemahan menggambarkan kondisi internal yang dimiliki oleh

Undiksha, sedangkanndiksha. Data dan informasi tentang kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman menjadi dasar untuk melakukan analisis SWOT. Selanjutnya

hasil analisis SWOT digali isu-isu strategis dan kebijakan strategis, untuk

menyusun Rencana Induk Pengembangan Undiksha.

2.1 Analisis Internal

2.1.1Kekuatan

Melalui analisis diagnostik teridentifikasi sejumlah kekuatan yang dimiliki

oleh Undiksha, sebagai berikut.

1) Bidang Pendidikan dan Pengajaran

(1) Undiksha mengemban dua mandat (kependidikan dan nonkependidikan)

yang memungkinkan membuka dual degree dengan berorientasi pada

centers of excellences bidang kependidikan dan nonkependidikan, baik

vokasi, keahlian akademik, dan profesi. Hal ini sesuai dengan visi, misi, dan

tujuan Undiksha yang dinyatakan dalam OTK dan Statuta.

(2) Tersedia sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Terutama tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan yang terakumulasi sejak berdirinya cikal-

bakal Undiksha pada Tahun 1962 sampai dengan Tahun 2015 yaitu 430

dosen tetap PNS dan 251 pegawai tetap PNS. Dengan jumlah total

mahasiswa total Tahun 2015 sebanyak 14.154 orang (sumber data pada

bagian akademik semester ganjil Tahun akademik 2014/2015) maka rasio

dosen: mahasiswa yaitu 1:33 mendekati ideal dan rasio pegawai: mahasiswa

sebesar 1:56 sedangkan rasio dosen pegawai adalah 1.7:1. Distribusi

kualifikasi akademik dosen yang berjumlah 430 orang adalah 15 orang

(3,49%) S-1, 305 orang (70,93%) S-2, dan 110 orang (25,58%) S-3. Rata-

rata beban kerja dosen adalah 14,1 SKS/semester. Sementara sebaran

kualifikasi pendidikan pegawai adalah 1 orang berpendidikan SD, 64 orang

Page 67: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

8

berpendidikan SMA, 31 orang Diploma, 144 orang sarjana (S1) dan 7 orang

pasca sarjana (S2).

(3) Komitmen dosen dalam menjalankan tugas-tugas pendidikan dan pengajaran

cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dosen dalam membuat

perencanaan perkuliahan (SAP) serta rata-rata kehadirannya dalam

perkuliahan cukup tinggi (>85%). Beberapa dosen telah menerapkan

pembelajaran bilingual dan metode-metode pembelajaran inovatif.

Berdasarkan pengalaman, kualifikasi, kompetensi, dan komitmen dosen

yang cukup baik tersebut, maka untuk Tahun-Tahun berikutnya,

UNDIKSHA sangat dimungkinkan dapat mengembangkan program-

program unggulan sesuai dengan kebutuhan bangsa dalam pembangunan,

baik pembangunan daerah maupun berskala nasional, serta ikut dalam

persaingan ditingkat regional bahkan global. Potensi SDM Undiksha yang

cukup baik ini masih dapat dikembangkan lagi untuk berkontribusi pada

tingkat yang lebih tinggi yaitu di tingkat daerah, nasional, maupun

internasional. Kenyataan di atas (rasio dan kesiapan perkuliahan) dan

terjadinya asimilasi akademik antara pedagogical knowledge dan scientific

knowledge, sangat memungkinkan terjadinya pengelolaan proses

perkuliahan secara optimaldalam memberi peluang terjadinya kondisi

perkuliahan yang inovatif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

memotivasi. Situasi akademik tersebut akan mempengaruhi kualitas lulusan

(output) dan arah pencapaian outcome bagi para lulusan lembaga ke depan.

(4) Sarana dan prasarana pendidikan telah tersedia secara memadai. Undiksha

memiliki lokasi kampus dengan luas lahan 321.246 m2 yang tersebar di tiga

lokasi, yaitu: kampus di Kota Singaraja (Jalan Udayana, Jalan A. Yani)

seluas 155.970 m2, kampus di Desa Jineng Dalem Kecamatan Buleleng

seluas 141.278 m2, dan kampus di Kota Denpasar seluas 24.000 m

2.

(5) Undiksha telah memperoleh sejumlah sarana penunjang pendidikan dan

pelatihan melalui berbagai hibah kompetisi pemerintah seperti program

PGSM, SEMIQUE, DUE-LIKE, SP4, PHK A2, PHK A1, PHK PGSD B,

TPSDP,Institutional Support Services (ISS), I-MHERE, dan INHERENT.

Sarana pendidikan yang dimiliki Undiksha meliputi sarana ICT dan

Page 68: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

9

teleconference, buku-buku, fasilitas laboratorium MIPA, fasilitas

laboratorium komputer, fasilitas`laboratorium bahasa, ruang belajar multi

media, fasilitas audio visual, media pembelajaran, dan sarana penunjang

pendidikan lainnya. Menpora RI telah memberikan bantuan fasilitas

showroom olahraga dan peralatan pendukung proses pembelajaran

keolahragaan. Sarana dan prasarana penunjang pendidikan tersebut dapat

digunakan secara optimal guna meningkatkan kualitas PBM di UNDIKSHA.

(6) Daya dukung laboratorium pendidikan sudah memenuhi standar minimal.

Laboratorium pendidikan yang ada di UNDIKSHA adalah seperti pada

Tabel 3.1.

Tabel 2.1. Daya Dukung Laboratorium di Undiksha

No Jurusan/Program

Studi

Luasan

Laboratorium/Work

shop/Studio (m2)

Jumlah

Mahasiswa

(Jurusan)

Rasio

Mahasiswa

: Luasan

A Lab/studio/workshop

1. Pendidikan

Matematika

450 298 1 : 1.5

2. Pendidikan Fisika 498.4 372 1 : 1.3

3. Analis Kimia 195.6 36 1 : 5.4

4. Pendidikan Kimia 281.44 171 1 : 1.6

4. Pendidikan Biologi 736 199 1 : 3.8

5. Pendidikan Bahasa

Inggris

180 722 1 : 0.2

6. Pendidikan Seni

Rupa

120 166 1 : 0.7

7. Pendidikan Geografi 138.24 305 1 : 0.5

9. Pendidikan Sejarah 45.76 270 1 : 0.2

10. Pendidikan Ekonomi 138.24 527 1 : 0.3

11. PPKn 45.36 605 1 : 0.1

12 Akuntansi 116 337 1 : 0.3

13 Manajemen

Perhotelan

200 105 1 : 1.9

12. PKK 339.55 118 1 : 2.9

13. Elektronika 214.2 125 1 : 1.7

14. Penjaskesrek 811.08 1130 1 : 0.7

15. BK 128.63 281 1 : 0.5

16. PGSD 394.2 2863 1 : 0.1

Page 69: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

10

Lanjutan Tabel 2.1.

No Jurusan/Program

Studi

Luasan

Laboratorium/Work

shop/Studio (m2)

Jumlah

Mahasiswa

(Jurusan)

Rasio

Mahasiswa

: Luasan

B Fasilitas Penunjang

1 UBK 12 - -

2 Perpustakaan 1550 11.308 1 : 0.14

3 Puskom 662 11.308 1 : 0.6

4 Unit Layanan

Bahasa

340 11.308 1: 0.3

Sumber : SIMAK BMN (Bagian Perlengkapan)

Fasilitas yang cukup memadai dengan dukungan tenaga pengelola yang

profesional sangat membantu terjadinya peningkatan kualitas akademik dan

kualitas pembelajaran baik yang bersifat teori, praktikum di laboratorium

maupun lapangan, yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas output dan

mengarah pada predictable outcome yang berkualitas tinggi.

2) Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(1) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) memiliki

Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian yang menguraikan Penelitian,

Pengabdian dan Tema-tema Unggulan yang merupakan dasar pengembangan

wawasan maupun pengelolaan penelitian dan pengabdian.

(2) LPPM yang dimiliki Undiksha telah mampu memenangkan peluang untuk

memperoleh danapenelitian baik melalui DRPMDiktimaupun dari berbagai

instansi terkait melalui kerjasama penelitian secara nasional maupun

internasional.

(3) Kekuatan penelitian Undiksha lima tahun terakhir dideskripsikan dengan

sebaran tema kependidikan 80%; ilmu dasar dan ilmu terapan 20%. Oleh

karena itu, Undiksha layak menjadi pusat pengembangan kependidikan di

samping juga pengembangan IPTEK yang berbudaya.

(4) Prestasi dosen Undiksha dalam memenangkan hibah penelitian merupakan

modal dasar dalam meningkatkan kualitas dosen serta mengembangkan

Undiksha dalam mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini

tercermin dari keterlibatan dosen PNS dalam melaksanakan penelitian dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, misalnya,

Page 70: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

11

partisipasi dosen PNS yang terlibat dalam penelitian mencapai 353 orang

(71,81%) dari 432 orang dosen PNS yang ada.

(5) LPPM memiliki sistem informasi penelitian berupa SimLemlit Undiksha,

Sistem Sitasi, dan Sistem Penilaian Kinerja Penelitian yang tersambung

dengan SIMLITABMAS DIKTI.

(6) Secara kuantitas,jumlah dana kegiatan penelitian yang dikelola mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Adapun pada Tahun 2014 jumlah judul yang

diterima sebanyak 92 judul dengan dana DIPA dan 31 judul dengan dana dari

DRPM DIKTI, jumlah dosen yang terlibat 261 orang, dan jumlah dana yang

diterima sebesar Rp. 2.511.250.000,00. Pada tahun 2015 terdapat 292 judul

yang didanai dari dana DIPA sebesar Rp. 4.204.943.000,- dan 69 judul

dengan dana dari DRPM sebesar Rp. 5.127.500.000,-. Peningkatan melonjak

terjadi pada tahun 2016 dengan total jumlah penelitian sebanyak 91 judul

yang diterima baik melalui dana desentralisasi dan dana kompetitif nasional

(DP2M) sebesar Rp 5.838.200.000,-

Capaian tersebut didorong oleh minat dan kapasitas dosen dalam bidang

penelitian sangat tinggi dengan bidang garapan yang semakin variatif. LPPM

telah menjadi anggota dari forum layanan Iptek bagi masyarakat (Flymas)

yang merupakan wadah kerja sama LPPM di seluruh Bali. Hal ini diyakini

juga mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dosen.

(7) Prestasi Undiksha dalam bidang P2M juga dapat dilihat dari dimenangkannya

beberapa hibah di tingkat nasional seperti Iptek bagi Masyarakat (IbM),

Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK), Ipteks bagi Wilayah

(IbW), Hi-Link (dana DIKTI dan Pemda), dan KKN-PPM dan P2M lainnya

bekerja sama dengan pemerintah daerah di Bali. Peningkatan kuantitas dan

kualitas P2M masih memiliki peluang yang cukup besar dalam kurun lima

Tahun ke depan.

(8) Undiksha memiliki sejumlah dosen sebagai reviwer nasional dalam P2M.

(9) Sistem informasi yang terpadu dalam web LPPM sangat memadai untuk

menunjang administrasi kegiatan P2M.

Page 71: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

12

3) Tata Kelola

Sistem tata pamong telah menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,

tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang ditetapkan dengan lima pilar

berikut:(1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5)

adil. Selain itu, kepemimpinan perguruan tinggi juga memiliki karakteristik: (1)

kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan

publik. Dalam hal ini visi dan misi telah dijabarkan dalam kegiatan operasional

universitas, tata kerja organisasi antar unit berjalan baik, dan berbagai kerja sama

juga telah diwujudkan.

Selain itu, Undiksha telah mengalami peningkatan kapasitas pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagai dampak dari hibah-hibah kompetitif

baik yang diterima oleh Prodi/juruan maupun lembaga seperti: PGSM,

SEMIQUE, DUE-LIKE, SP4, PHK A2, PHK A1, PHK PGSD B, TPSDP,

Institutional Support Services (ISS), I-MHERE, dan INHERENT. Peningkatan

efisiensi internal UndikshaA telah memenuhi standar akuntansi instansi

pemerintah yang tertuang dalam laporan akuntansi instansi pemerintah (LAKIP).

Beberapa indikator membaiknya tata kelola Undiksha, terlihat dalam hal :

(1) Partisipasi dosen Undiksha dalam berbagai program pengembangan baik di

daerah maupun di tingkat nasional tergolong tinggi. Keterlibatan tersebut

dilakukan di berbagai instansi/institusi, diantaranya 1 orang dosen dipercaya

menjadi Ketua Badan Akreditasi Nasional (BAN) Pendidikan Nonformal,

seorang dosen terlibat dalam tim ahli Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP), satu orang dosen menjadi Reviewer PHK Dewan Pendidikan Tinggi

(DPT), satu orang dosen menjadi asesor BAN-PT, dua orang Reviewer PHK

PGSD (Ditjen Ketenagaan), seorang dosen sebagai Reviewer DIA

BERMUTU (Ditjen Ketenagaan), serta beberapa orang dosen terlibat aktif

dalam berbagai program yang dikembangkan Subdit Ketenagaan Ditjen

Dikti seperti tim sertifikasi guru, Sekretaris Revitalisasi UPP PGSD, dan

PGSM. Di tingkat daerah, dosen Undiksha cukup banyak terlibat dalam

berbagai kegiatan dalam membantu pendidikan di daerah Bali, diantaranya,

enam orang dosen telah menjadi konsultan olimpiade MIPA di Provinsi Bali,

empat orang dosen telah diangkat menjadi konsultan DBEB, 15 orang dosen

Page 72: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

13

telah diangkatmenjadi konsultan dalam pengembangan sekolah bertaraf

internasional (SBI) pada jenjang SMP maupun SMA, tujuh orang dosen

diangkat menjadi konsultan akademik pada pendidikan nonformal di Bali,

tiga orang dosen terlibat dalam review dan perakit soal UASBN bekerja

sama dengan BSNP, serta sebagai nara sumber dalam berbagai kegiatan

pelatihan, workshop, seminar yang berhubungan dengan pendidikan formal

maupun nonformal.

(2) Produktivitas sebagai gambaran efisiensi internal Undiksha telah memenuhi

standar akuntansi instansi pemerintah yang tertuang dalam laporan akuntansi

instansi pemerintah (LAKIP).

(3) Sejumlah mahasiswa baik secara individual maupun kelompok meraih juara

dalam berbagai lomba/kejuaraan nasional/internasional baik di bidang

akademik maupun nonakademik seperti; LKTI, LKTM, PKM, PIMNAS,

dan silat internasional. Kelebihan ini dapat dipakai sebagai indikator empiris

akuntabilitas publik dalam pengelolaan kemahasiswaan.

(4) Rata-rata masa tunggu lulusan pada beberapa jurusan seperti Pendidikan

Bahasa Inggris dan Penjaskesrek tergolong pendek (< 6 bulan) sedangkan

lulusan FMIPA rata-rata masa tunggunya paling lama enam bulan. Masa

tunggu ini dapat digunakan sebagai indikator empiris kredibilitas dan

akuntabilitas publik beberapa jurusan yang ada di Undiksha.

(5) Penjaminan kualitas penyelenggaraan dan pelayanan akademik (pendidikan

dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat) telah berjalan secara

sistemik dan jaminan mutu menjadi komitmen tinggi kepemimpinan

Undiksha. Monev-In terhadap penyelenggaraan dan pelayanan akademik dan

hibah-hibah PHK dan hibah-hibah lainnya telah berjalan dengan baik di

semua unit/satuan kerja dan layanan namun, masih perlu diintegrasikan

secara institusional baik penyelenggaraannya maupun pelaporannya

sehingga menjadi feedback bagi institusi. Hal ini perlu didukung dengan

pengembangan sistem jaminan mutu yang handal. Unit jaminan mutu yang

telah dibangun dengan berbagai dokumen jaminan mutu yang telah

dihasilkan perlu dikembangkan lagi sampai ke tingkat satuan kerja/layanan

Page 73: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

14

terkecil dan diimplementasikan secara konsisten serta dievaluasi secara

periodik.

(6) Pengembangan kapasitas dan pencitraan institusi termasuk pengembangan

sistem manajemen sumber daya, manajemen keuangan dan pengadaan, serta

manajemen sistem informasi dan administrasi akademik cukup memadai

sebagai dampak dari program hibah kompetisi. Peningkatan komitmen dan

kinerja institusi dalam peningkatan kapasitas dan pencitraan publik perlu

didukung oleh pengembangan sistem terintegrasi kehumasan dan

peningkatan kinerja kehumasan institusi.

(7) Data IPK lulusan (Diploma, S1 dan S2) Undiksha Tahun 2016yang lulus

dengan IPK lulusan > 3.0 mencapai 82% dan mahasiswa S-1 yang lulus

dengan masa studi 3,5 - <4 Tahun sebanyak 66%, 4 - <4.5 Tahun sebanyak

17%, 4.5 – 5.0 Tahun sebanyak 8%, dan > 5.0 Tahun sebanyak 9%.

Peningkatan IPK dan makin meningkatnya persentase mahasiswa yang lulus

dengan masa studi 3,5 - <4 Tahun. Adapun untuk mahasiswa D3 dan S2,

hampir 95% lulus dengan tepat waktu (Sumber: Data UPT TIK Undiksha,

2017).

2.1.2. Kelemahan

Di samping kekuatan-kekuatan yang diuraikan di atas, Undiksha juga

memiliki beberapa kelemahan,sebagai berikut.

1) Bidang Pendidikan dan Pengajaran

(1) Sejak perluasan mandat hingga saat ini, Undiksha belum mampu

mengembangkan jurusan/program studi yang bisa memperluas akses

pelayanan pendidikan tinggi bagi masyarakat untuk menyiapkan SDM yang

memiliki daya saing terutama di bidang nonkependidikan. Konsekuensinya,

Undiksha perlu mengembangkan jurusan/program studi yang telah ada dan

membuka jurusan/program studi baru yang relevan dengan keperluan

pembangunan dan pasar kerja di bidang nonkependidikan. Hal ini karena

kurangnya perhatian terhadap bidang tersebut terutama dalam

pengembangan program studi sains dan teknologi.

Page 74: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

15

(2) Kemampuan ekonomi mahasiswa Undiksha secara umum tergolong kelas

menengah ke bawah. Hal ini membawa konsekuensi pentingnya afirmasi

bagi mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.

(3) Kurikulum yang relevan dengan perluasan mandat dan kebutuhan pasar

kerja perlu disesuaikan lagi dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI). Kondisi ini menuntut pengelola bidang akademik untuk bekerja

keras sehingga PBM, capaian pembelajaran (learning outcome), dan output

yang berkualitas dapat dicapai secara efektif dan efisien.

(4) Kemampuan berbahasa Inggris dosen umumnya belum memadai. Akibatnya,

banyak program studi lanjut ke luar negeri dan kegiatan akademik lain yang

membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris menjadi terhambat. Sebagian

besar lulusan studi lanjut (S2 dan S3) berasal dari perguruan tinggi nasional

sedangkan yang berhasil lulus dari berbagai perguruan tinggi internasional

masih terbatas. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi pengembangan

Undiksha menjadi perguruan tinggi bertaraf nasional menuju internasional

sesuai dengan tuntutan kemajuan sains dan teknologi. Kondisi ini menuntut

Undiksha mengembangkan program pendidikan dan latihan yang bisa

meningkatkan kesiapan dosen dalam berbahasa Inggris.

(5) Program studi lanjut dosen ke S2 dan S3 belum didasarkan pada pemetaan

yang akurat terhadap kebutuhan pengembangan SDM karena belum

tersedianya Renstra Pengembangan Ketenagaan. Hal ini berimplikasi pada

tidak seimbangnya perbandingan antara bidang keahlian dan jumlah dosen

yang dibutuhkan. Konsekuensinya, pengembangan keilmuan pada bidang-

bidang tertentu tidak dapat berjalan secara optimal. Kondisi ini menuntut

Undiksha untuk membuat pemetaan sumber daya manusia sesuai dengan

keahliannya serta membuat proyeksi pemanfaatannya.

(6) MoU dan afiliasi akademik dengan berbagai perguruan tinggi di dalam dan

luar negeri belum berjalanoptimal. Hal ini karena terbatasnya kemampuan

Undiksha untuk mengakses dan mengeksekusi kerja sama dengan

universitas luar negeri. Kondisi ini mengurangi peluang dosen dan

mahasiswa mengakses berbagai peluang belajar dan memperoleh beasiswa

maupun kegiatan akademik lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 75: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

16

Kondisi ini menuntut Undiksha lebih meningkatkan kemampuan

membangun kerja sama.

(7) Penciptaan lulusan berkualitas yang memenuhi persyaratan guru sekolah

bertaraf internasional masih dalam taraf rintisan. Hal senada terjadi pada

pengembangan kurikulum yang secara nyata mendukung terciptanya proses

pembelajaran yang berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan yang

berkualitas pula. Kondisi ini menuntut pemantapan rancangan pokok (grand

design) kurikulum yang relevan dengan perluasan mandat Undiksha.

(8) Kredibilitas program studi/jurusan belum mencapai taraf yang diidealkan

yang ditandai oleh peringkat akreditasi A baru 1 jurusan, C sebanyak 5

jurusan, sementara jurusan lain sebanyak 48jurusan sudah terakreditasi B

(Sumber: Data Kantor Jaminan Mutu per Agustus, 2017). Adapun pada

tingkat institusi Undiksha telah memperoleh Akreditasi B SK. No

0366/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2017 yang masa berlakunya berakhir tanggal

19 Januari 2022. Permendikbud No. 87 Tahun 2014 mensyaratkan bahwa

agar akreditasi institusi perguruan tinggi dapat diajukan maka, semua

program studinya harus telah terakreditasi. Kondisi ini menuntut

pembenahan pengelolaan jurusan/program studi terutama yang belum

terakreditasi dan terakreditasi C segera mengajukan usulan akreditasi dan

meningkatkan kinerjanya untuk memenuhi persyaratan (borang) akreditasi

BAN-PT.

(9) Persebaran dosen pada setiap program studi rasionya belum merata.

2) Bidang Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

(1) Produk-produk akademik unggulan Undiksha seperti berbagai hasil-hasil

penelitian dalam bidang pendidikan, humaniora, dan IPTEK belum dikemas

seoptimal mungkin dalam bentuk program-program unggulan yang memiliki

daya saing tinggi untuk bisa dijual atau ditawarkan pada pemerintah daerah

maupun perguruan tinggi lain dan industri terkait baik di dalam maupun di

luar negeri. Hal ini berakibat pada rendahnya pemasukan dana yang berasal

dari program tersebut.

Page 76: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

17

(2) Sumber dana penelitian masih sebagian besar dari pemerintah khususnya

Ditjen Dikti (DRPM). Sumber dana dari pemerintah daerah, dunia industri

dan dunia usaha (Dudi) masih sangat minim.

(3) Jumlah publikasi ilmiah dalam Jurnal berskala internasional dan nasional

terakreditasi serta HAKI/Paten nasional maupun internasional masih sedikit

dan masih sangat memungkinkan untuk ditingkatkan berdasarkan potensi

karya penelitian yang dimiliki. Hal ini terutama karena terbatasnya jenis

jurnal yang telah terkareditiasi pada lingkup nasional dan rendahnya

kemampuan sebagian besar dosen dalam menulis artikel dalam jurnal

international.

(4) P2M belum dilaksanakan secara komprehensif dan konstelatif secara

berkelanjutan sebagai wujud kepekaan terhadap stakeholders. Hal ini karena

masih adanya gap antara solusi yang ditawarkan dengan kebutuhan

masyarakat.

(5) P2M yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian masih rendah demikian pula

spin off teknologinya hal ini karena rendahnya hasil-hasil penelitian yang

menghilir.

(6) Kurang dilakukan need assesment terhadap kebutuhan stakeholders dan

kurang dilibatkan instansi terkait maupun dunia usaha dalam pemberdayaan

masyarakat kurang beruntung. Hal ini karena rendahnya kemampuan dosen

dalam menulis karya P2M pada jurnal internasional.

(7) Publikasi ilmiah berskala nasional dan internasional maupun HAKI/paten dari

hasil P2M masih kurang dan ada prospek untuk ditingkatkan.

3) Tata Kelola

(1) Database dan sistem informasi manajemen (SIM) yang terintegrasi belum

tersedia. Begitu pula updating data yang belum maksimal. Kelemahan ini

berpengaruh terhadap pendayagunaan data dan informasi guna mendukung

tata kelola Undiksha secara optimal belum terwujud.

(2) Kepuasan stakeholderUndiksha baik internal maupun eksternal belum

terpenuhi secara optimal. Hal ini tercermin dari kualitas pelayanan kepada

dosen, pegawai, dan mahasiswa masih belum optimal baik bidang akademik,

penelitian, P2M, maupun hubungan masyarakat, dan tata kelola lainnya.

Page 77: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

18

Diperlukan akses internet yang stabil dan cepat dalam rangka mempercepat

pelayanan Undiksha kepada stakeholder.

(3) Undikshasudah memiliki skema generating revenue activities yang

mendongkrak pendanaan PNBP non-SPP melalui Badan Pengelola Usaha

(BPU) Undiksha, namun belum dilaksanakan secara optimal. Beberapa

lembaga/unit yang prospektif untuk hal tersebut perlu diberdayakan dalam

suatu sistem lingkar dan terpadu seperti LPPM, LPPPM, Unit Penerbitan,

Sekolah Laboratorium,Koperasi Kuwera, Usaha Kantin, Asrama Mahasiswa,

Edutel Undiksha, Tenant Bisnis dan sebagainya.

2.2. Analisis Eksternal

2.2.1. Peluang

1) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen berdampak positif

terhadap peningkatan jumlah calon mahasiswa Undiksha khususnya untuk

jurusan/program studi kependidikan. Kondisi ini telah meningkatkan tingkat

persaingan calon mahasiswa di Undiksha yang dengan demikian sangat

memungkinkan bagi Undiksha untuk memperoleh calon mahasiswa baru yang

berkualitas tinggi. Mengingat raw input merupakan salah satu faktor menentukan

kualitas lulusan Undiksha maka, semakin besar peluang Undiksha untuk dapat

menghasilkan SDM bidang kependidikan yang berkualitas tinggi.

2) Adanya kebijakan pemerintah tentang SM3T yang memberikan peluang bagi

terserapnya lulusan.

3) Adanya persyaratan sertifikasi guru memberi peluang bagi Undiksha untuk

meningkatkan perannya dalam pembinaan dan pengembangan program-program

peningkatan profesionalisme guru.

4) Kebutuhan masyarakat terhadap tenaga kependidikan dan nonkependidikan yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi di bidang vokasi, ahli akademik, dan profesi

semakin meningkat. Oleh karena itu, ada peluang besar bagi Undiksha untuk

menjalankan perluasan mandat dalam bentuk peningkatan kualitas keilmuan dan

kependidikan dalam bentuk double degree (kependidikan dan nonkependidikan).

5) Undiksha menjadi harapan pemkab/pemkot se-Bali, pemerintah provinsi Bali,

dan yang ada di Indonesia untuk berkontribusi dalam program-program

Page 78: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

19

peningkatan mutu, pemerataan, dan akses pendidikan yang mereka programkan.

Oleh karena itu, ada peluang besar Undiksha untuk membangun komunitas kerja

sama yang saling menguntungkan (community development) dengan

pemkab/pemkot/pemprov untuk menghasilkan PNBP non-SPP bagi Undiksha,

seiring dengan kebijakan otonomi daerah.

6) Adanya kesadaran dan komitmen semua stakeholders (pemerintah dan organisasi

nonpemerintah) tentang pendidikan untuk lingkungan berkelanjutan dan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sebagaimana yang telah

dicanangkan oleh UNESCO, memberi peluang Undiksha untuk mengembangkan

program-progam pendidikan lingkungan hidup, IPTEK berbasis lingkungan

hidup, mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup pada mata kuliah-mata

kuliah relevan, dan program-program penanggulangan bencana yang

memerlukan kerja sama dari berbagai pihak terkait.

7) Semakin diperlukan produk perguruan tinggi yang berupa lulusan, ilmu

pengetahuan, dan teknologi yang berguna langsung untuk mengatasi berbagai

masalah pengentasan kemiskinan, masalah kependudukan, pengelolaan

sumberdaya alam, pemberdayaan ekonomi rakyat, hukum, dan aspek

IPOLEKSOSBUD lainnya.

8) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang mensyaratkan porsi dana

pendidikan 20% dari RAPBN/RAPBD yang didukung oleh komitmen

pemerintah pusat dan daerah untuk terus mengusahakan keterwujudannya

menjadi peluang bagi Undiksha untuk memenuhi tuntutan terhadap mutu sumber

daya manusia Indonesia sejalan dengan pengakuan dan kesadaran terhadap fungsi

dan peran SDM tersebut dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara

Indonesia. Peningkatan anggaran tersebut menjadi peluang Undiksha untuk

meningkatkan kesejahteraan civitasnya dan menawarkan berbagai program

peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan serta program-program

peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.

9) Sorotan masyarakat dan media massa mengenai maraknya perkelahian antar

pelajar dan tindak kekerasan di lingkungan sekolah memberi peluang bagi

Undiksha sebagai pusat pengembang pendidikan berkarakter, berkualitas,

humanis, dan berbudaya untuk meningkatkan kualitas lulusan khususnya di

Page 79: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

20

bidang karakter dan mengembangkan program-program penguatan pendidikan

karakter.

10) Globalisasi memberikan peluang semakin terbuka luas untuk bekerja sama baik

dengan kalangan perguruan tinggi di dalam negeri maupun dengan kalangan

perguruan tinggi luar negeri dalam berbagai bentuk kegiatan akademik dan

nonakademik yang terkait.

11) Posisi Bali sebagai daerah tujuan wisata (DTW) nasional dan internasional

membuka peluang kerja yang besar di sektor kepariwisataan dengan berbagai

keahlian pendukung temasuk di dalamnya penguasaan berbagai bahasa asing. Di

samping itu, Bali juga banyak dipelajari orang karena kesenian dan

kebudayaannya. Oleh karena itu, ada peluang Undiksha untuk mengembangkan

kebudayaan, kesenian, dan bahasa daerah. Undiksha dapat turut berkontribusi

dalam internasionalisasi kearifan lokal Bali dalam berbagai bentuk karya

akademik.

12) Biaya hidup dan lingkungan sekitar di daerah Bali Utara (Singaraja) masih

memungkinkan para pelajar memenuhi keperluan hidup dengan biaya yang

relatif lebih murah dibandingkan dengan di Bali Selatan. Di samping itu, relatif

terbebas dari berbagai gangguan lingkungan yang lazim muncul di daerah pusat

dan kapariwisataan. Demikian pula, beberapa sumber belajar yang tersedia di

kota Singaraja seperti perpustakaan daerah, Museum Gedong Kertya serta obsesi

pemkab Buleleng menjadikan Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan memberi

peluang bagi Undiksha untuk menjadi jantung pengembangan kota Pendidikan

Singaraja. Hal ini akan berdampak pada peluang semakin banyaknya minat

siswa/calon siswa bersekolah dan kuliah di kota Singaraja.

13) Akses untuk mencapai Singaraja tersedia dari berbagai arah dan cara. sehingga

menguntungkan komunikasi dan transportasi baik dari laut, darat maupun udara.

Akses melalui udara telah dirintis Pemkab Buleleng dengan pendirian Lapangan

Udara Letkol Wisnu di Gerokgak yang sejauh ini masih dalam taraf

pengembangan.

14) Moratorium prodi-prodi baru berlanjut kecuali untuk Science, Technology,

Engineering and Mathematics (STEM).Oleh karena itu, Undiksha memiliki

peluang mengembangkan prodi-prodi baru di bidang STEM.

Page 80: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

21

15) Prioritas yang tinggi pada pembangunan pendidikan dan kesehatan masyarakat

memberi peluang pada Undiksha untuk memperluas akses layanan pendidikan.

2.2.2Ancaman

1) Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang memberi

peluang bagi lulusan nonkependidikan untuk menjadi guru akan memperketat

persaingan lulusan Undiksha di pasar kerja. Hal ini merupakan ancaman bagi

Undiksha yang mengharuskannya untuk meningkatkan daya saing lulusan.

2) Tuntutan terhadap mutu semakin meningkat baik secara nasional maupun

internasional. Hal ini ditandai oleh semakin maraknya persaingan antarperguruan

tinggi di tingkat nasional, regional, dan internasional. Memasuki Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan mulai Desember 2015 dan Free

Trade Asean (FTA) maka akan terjadi perdagangan bebas ASEAN salah satunya

adalah bidang perguruan tinggi yang menyebabkan terjadinya mobilitas keluar

masuk sumberdaya untuk bekerja di perguruan tinggi, di samping masuknya

perguruan tinggi asing yang menyasar warga masyarakat sebagai calon

konsumen jasa pendidikan tinggi. Sebagai inplikasinya tingkat persaingan

semakin ketat sehingga untuk memenangkan persaingan itu diperlukan resources

embodyment dan resources utilization secara optimal.

3) Keluhan stakeholders tentang melorotnya moral anak didik dan pendidik dengan

maraknya perkelahian antarpelajar dan penggunaan cara-cara tidak manusiawi

dalam mendidik oleh beberapa oknum guru menjadikan lembaga penghasil guru

dan pengembang pendidikan menjadi sorotan banyak pihak dan humanisasi

pendidikan dipertanyakan. Oleh karena itu, Undiksha menghadapi tantangan

untuk mengembangkan diri dan menawarkan pendidikan yang humanis dan

berbudaya.

4) Warga masyarakat sekitar yang tergolong mampu cenderung memilih perguruan

tinggi bergengsi di luar Bali dan di luar negeri sehingga menantang Undiksha

untuk meningkatkan reputasi, akreditasi, dan pencitraan institusinya.

5) Kecenderungan meningkatnya biaya pendidikan pada masa depan dalam menuju

pendidikan tinggi yang lebih berkualitas pada sisi lainnya akan menyulitkan

golongan ekonomi lemah untuk memperoleh pendidikan tinggi yang sesuai

Page 81: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

22

dengan harapan dan kemampuannya. Tantangan otonomi perguruan tinggi yang

mematok biaya operasional yang harus ditanggung perguruan tinggi sebesar

minimal 1/6 dan 1/3 dari mahasiswa di luar yang disubsidi pemerintah akan

memberikan ancaman kritis jika tidak ditanggapi dengan segera melalui

pengembangan program-program self-generarting revenue.

2.3 Analisis SWOT

Sebelum analisis SWOT dilakukan, butir-butir kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman yang telah teridentifikasi diberikan skor yang bergerak dari 1 hingga 5.

Pemberian skor didasarkan pada interpretasi relatif tentang urgensi butir-butir

kekuatan dan kelemahan, dan intensitas persoalan dari butir-butir peluang dan

ancaman. Deskripsi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman beserta skornya

disajikan pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.

Tabel 2.2. Deskripsi Kekuatan dan Kelemahan UNDIKSHA

KEKUATAN/STRENGTH (S) KELEMAHAN/WEAKNESS (W)

Deskripsi Skor Deskripsi Skor

1. Mengemban mandat

kependidikan dan

nonkependidikan sehingga

dapat mengakomodasi

pengembangan berbagai

keahlian (vokasi, akademik,

dan profesi).

2. Komitmen yang tinggi dari

civitas untuk pengembangan

Undiksha.

3. Memiliki SDM (dosen dan

pegawai) yang memadai.

4. Daya dukung lahan,

prasarana, dan sarana

pendidikan masih layak.

5. Kuantitas dan kualitas

penelitian dosen semakin

meningkat.

6. Kuantitas dan kualitas

kegiatan P2M semakin

meningkat.

7. Beberapa jurusan/prodi telah

memiliki tata kelola yang

memadai

8. Kepercayaan pihak eksternal

terhadap Undiksha (dosen)

5

4

5

5

3

3

1. Kualitas jurusan/program studi yang

sudah ada belum optimal dan

pengembangan jurusan/program studi

baru yang strategis masih terbatas.

2. Rata-rata kemampuan ekonomi

mahasiswa Undiksha berada pada

kelas menengah ke bawah.

3. Relevansi kurikulum dengan tuntutan

pasar dan kebijakan pemerintah serta

penelitian yang dilakukan belum

optimal.

4. Kemampuan berbahasa inggris dosen

belum memadai, lulusan S2 dan S3

luar negeri masih terbatas, dan

pemetaan studi lanjut S2 dan S3 yang

sesuai dengan pengembangan SDM

belum akurat.

5. MoU dan afiliasi akademik dengan

berbagai perguruan tinggi di dalam dan

luar negeri belum terwujud secara

Optimal

6. Penciptaanlulusan berkualitas yang

memenuhi persyaratan guru sekolah

bertaraf internasional masih dalam

taraf rintisan.

4

2

4

4

5

3

3

4

Page 82: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

23

makin meningkat.

9. Potensi dan prestasi

kemahasiswaan di tingkat

nasional dan internasional

cukup membanggakan.

10. Produktivitastergolong tinggi

(telah memenuhi standar

AKIP).

11. Masa tunggu lulusan pada

jurusan tertentu < 6 bulan.

12. Sudah terbentuk dan

berfungsinya unit sistem

penjaminan mutu pendidikan.

13. Pengembangan kapasitas dan

pencitraan institusi yang

cukup memadai.

14. IPK lulusan > 3,0 sekitar

82%.

4

4

5

3

3

5

7. Baru sebagian kecil akreditasi

jurusan/program studi memperoleh

nilai A.

8. Jurnal ilmiah yang dimiliki

Undikshabelum terakreditasi nasional.

9. Hasil-hasil penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yang

dipublikasikan dalam jurnal

terakreditasi nasional dan dalam jurnal

internasional, perolehan HAKI/hak

paten, buku ajar sangat terbatas.

10. Partisipasi dosen dalam kompetisi

penelitian dan pengabdian masyarakat

belum merata.

11. Updating data base dan SIM yang

terintegrasi belum tersedia.

12. Kepuasan layanan administrasi

terhadap stakeholder belum terpenuhi

secara optimal.

13. Undiksha belum memiliki pola

pengembangan perolehan dana PNBP

non SPP.

5

5

5

2

3

3

4

Jumlah Skor Kekuatan 56 Jumlah Skor Kelemahan 49

Tabel 2.3. Deskripsi Peluang dan Ancaman Undiksha

PELUANG/OPPORTUNITY (O) ANCAMAN/THREAT (T)

Deskripsi Skor Deskripsi Skor

1. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005

tentang guru dan dosen berdampak positif

terhadap peningkatan jumlah calon

mahasiswa Undiksha khususnya untuk

jurusan/program studi kependidikan.

2. Permendiknas No. 18 Tahun 2007 dan

Permendiknas No. 8 Tahun 2009 memberi

peluang untuk menyelenggarakan

sertifikasi guru dan menyelenggarakan

pendidikan.

3. Kebutuhan masyarakat terhadap tenaga

kependidikan dan non- kependidikan yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi di

bidang vokasi, keahlian akademik, dan

profesi semakin meningkat.

4. Undiksha berpeluang untuk membangun

komunitas kerja sama yang saling

menguntungkan (community development)

3

3

3

4

1. Undang-Undang No.14

Tahun 2005 tentang

guru dan dosen yang

memberi peluang bagi

lulusan

nonkependidikan untuk

menjadi guru akan

memperketat

persaingan lulusan

Undiksha di pasar

kerja.

2. Tuntutan terhadap

mutu dan kompetisi

antar-perguruan tinggi

semakin meningkat

dan kompetitif baik

secara lokal, nasional

maupun global.

3

5

Page 83: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

24

dengan Pemkab/Pemkot/ Pemprov untuk

seiring dengan kebijakan otonomi daerah.

5. Letak geografis Undiksha di Bali Utara

sangat strategis sebagai pusat

pengembangan pendidikan dilihat dari

potensi dan kondisi fisik wilayah dan

masyarakat dalam konteks Bali sebagai

daerah tujuan wisata internasional.

6. Globalisasi dan internasionalisasi memberi

peluang kepada Undiksha untuk menjalin

kerja sama luar negeri dalam

mengembangkan SDM dan lulusan yang

unggul dan kompetitif.

3

4

3. Warga masyarakat

sekitar yang tergolong

mampu cenderung

memilih perguruan

tinggi bergengsi di luar

Bali dan di luar negeri.

4. Kecenderungan

meningkatnya biaya

pendidikan dan

otonomi pembiayaan

pendidikan pada masa

depan dalam menuju

pendidikan tinggi yang

lebih berkualitas.

3

5

Jumlah Skor Peluang 20 Jumlah Skor Ancaman 16

Selisih skor kekuatan dengan kelemahan menunjukkan nilai positif, yakni +7,

dan selesih skor peluang dengan ancaman juga nilainya positif, yakni +4. Hasil

selisih skor yang bernilai positif menunjukkan posisi Undiksha ada pada kuadran I,

yang berarti posisinya mendukung strategi agresif (Gambar 2.1). Hal tersebut berarti

Undiksha mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dan tidak banyak

mendapatkan ancaman eksternal. Artinya Undiksha memiliki posisi yang baik untuk

menggunakan kekuatan internalnya guna: (1) memanfaatkanpeluang eksternal, (2)

mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari ancaman ekternal.

Page 84: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

25

Gambar 2.1. Posisi Undiksha Pada Analisis SWOT.

Analisis butir-butir komponen SWOT di atas menghasilkan 4 strategi S-O, 6

strategi W-O, 3 strategi S-T, dan 4strategi W-T (Tabel 2.4).

Tabel 2.4. Hasil Analisis Antar-Komponen SWOT

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Terdapat 14 butir kekuatan

yang dimiliki oleh Undiksha

Terdapat 13 butir kelemahan yang

dialami oleh Undiksha

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

Terdapat 6 butir

peluang yang dapat

dimanfaatkan oleh

Undiksha

1. Peningkatan APK dan

kualitas input mahasiswa.

2. Pengembangan program

studi kependidikan dan

nonkependidikan (vokasi,

akademik, profesi)

berorientasi nasional dan

internasional.

1. Afirmasi ekonomi mahasiswa

yang tergolong tidak mampu.

2. Pengembangan kurikulum

berbasis kompetensi, KKNI,

dan berorientasi pasar kerja.

3. Peningkatan akreditasi program

studi menuju level sangat baik

atau level unggul.

3. Pengembangan dan

optimalisasi penggunaan

sarana dan prasarana

pendidikan.

4. Pengembangan kerja sama

dengan stakeholders dalam

dan luar negeri.

4. Pengembangan studi lanjut staf

dosen (S2 dan S3) ke luar

negeri.

5. Peningkatan publikasi hasil

penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat ke jurnal

nasional terakreditasi dan jurnal

Page 85: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

26

internasional, perolehan hak

paten, dan buku ajar.

6. Penguatan tata kelola dan

layanan prima Undiksha.

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

Terdapat 4 butir

ancaman yang dihadapi

oleh Undiksha

1. Mengembangkan kebijakan

pemberdayaan tenaga

pendidik dan kependidikan

dengan memperhatikan

profesionalisme.

2. Peningkatan prestasi

akademik dan

ekstrakurikuler mahasiswa

di tingkat nasional dan

internasional

3. Peningkatan daya saing

penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat dalam

kompetisi hibah nasional

dan internasional.

1. Peningkatan mutu dan daya

saing lulusan program

kependidikan dan

nonkependidikan.

2. Membangun pusat data base

dan sistem informasi

terintegrasi berbasis IT dan

berkesinambungan.

3. Pengembangan unit-unit bisnis

untuk mendukung income

generating PNBP.

4. Peningkatan efisiensi,

efektivitas, dan akuntabilitas

pendayagunaan anggaran.

3.4. Isu-Isu Strategis

Mencermati4 strategi S-O, 6 strategi W-O, 3 strategi S-T, dan 4 strategi W-T

di atas, dapat diidentifikasi 8 isu strategis yang dijadikan pangkal tolak dalam

merumuskan strategi pengembangan Undiksha untuk mencapai visi, misi, dan dan

tujuan Undiksha. Ke delapan isu strategis tersebut, sebagai berikut.

1) Menyediakan akses dan kesempatan pendidikan tinggi yang bermutu bagi

masyarakat luas.

2) Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di bidang pendidikan

dan nonkependidikan di tingkat nasional, regional, dan internasional.

3) Menyediakan sumberdaya manusia (SDM) baik pendidik dan tenaga

kependidikan yang bermutu.

4) Menghasilkan produk penelitian dan pengembangan yang berorientasi inovasi,

pemecahan masalah dan pengembangan ilmu di bidang pendidikan dan

nonkependidikan yang bermanfaat bagi kemajuan kehidupan

masyarakat/bangsa dan peradaban umat manusia, dengan publikasi tingkat

nasional dan internasional, beserta hak kekayaan intelektualnya.

Page 86: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

27

5) Memberikan pelayanan profesional atau pengabdian kepada

masyarakat/komunitas dengan pendekatan riset aksi sosial, dalam berbagai

bentuk layanan, termasuk publikasi /diseminasi produk-produk siap pakai

dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat/bangsa.

6) Menerapkan dan mengembangkan manajemen atau tata kelola berbasis

pengetahuan (knowledge based management), yang menjamin terselenggaranya

tata kelola dan layanan prima pendidikan tinggisecaraefisien, efektif dan

berkelanjutan.

7) Membentuk komunitas dan mengembangkanpusat-pusat kewirausahaan,

menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi, dunia usaha dan

industri,instansi pemerintah di dalam maupun di luar negeriyang bermuara pada

peningkatan sumber-sumber pendapatan dana masyarakat.

8) Mengembangkan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat

kolaboratif, kontekstual, berkarakter, dan terintegrasi dengan masyarakat sesuai

paradigma pembelajaran abad 21.

Page 87: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

28

BAB III

ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP)

3.1 Tahap I (2015-2020): Undiksha Teaching University

Pada tahap ini fokus penyelenggaraan Undiksha adalah delivering and

transforming of knowledge.Fungsi utama dari sebuah perguruan tinggi pengajaran

adalah pelestarian ipteks dan penyebarluasan ipteks melalui pengajaran.Pada tahap

ini kebijakan diarahkan kepada pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi serta

menghasilkan kulitas lulusan berdaya saing nasional.Perwujudan dari tahap ini

tampak dari berbagai komponen pendidikan dan pembelajaran seperti software dan

hardware.Sebagai langkah awal dari tahap ini adalah diarahkan kepada penataan

organisasi dan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya untuk

mendapatkan sistem organsisasi yang sehat dan sumber daya yang berkualitas.Unsur

utama dari perguruan tinggi pengajaran adalah program-program studi dan

kelompok-kelompok penelitian yang beroperasi secara mono-disipliner dan non-

interaktif.

3.2 Tahap II (2021-2025): Undiksha sebagai excellent teaching university

Undiksha sebagai excellent teaching university merupakan peningkatan dari

teaching university.Pada tahap ini Undiksha diharapkan memiliki ciri keunggulan

yang dibangun atas keunikan lokal.Undiksha diharapkan mampu menciptakan

kompetensi dan keunggulan institusi, serta terjalinnya kerjasama dengan berbagai

pihak.Undiksha diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya

saimg tinggi yang dicirikan oleh keunikan lokal, didukung oleh kompetensi moralitas

dan karakter yang kuat dan berjiwa kewirausahaan.Untuk mencapai kondisi ini

Undiksha harus memiliki standar akademik unggul (excellent academic standard)

yang setara dengan universitas maju nasional maupun internasional. Undiksha harus

memiliki penciri yang membedakannya dengan unversitas lain.

Di samping tetap melanjutkan pemenuhan standar nasional pendidikan

tinggi.Undiksha juga harus memulai pengembangan program-program yang

berorientasi keunggulan internasional.Kerjasama-kerjasama internasional dibidang

Page 88: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

29

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik yang melibatkan

dosen maupun mahasiswa dalam berbagai bentuk misalnya PPL, magang, pertukaran

mahasiswa, pertukaran dosen (refresher), dll mulai ditingkatkan.Untuk itu,

penguatan pusat bahasa Undiksha untuk mendukung kemampuan berkomunikasi

internasional civitas akademika undiksha merupakan suatu keharusan. Undikha harus

mampu mengembangkan/menciptkan program-program unggul dan unik (yang tidak

dimiliki oleh universitas lain di Indonesia/dunia) dalam bidang pendidikan, enelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menarik minat mitra internasional

untuk menjalin kerjasama dengan Undiksha.

3.3 Tahap III (2026-2030) Undiksha sebagai pre-research university

Setelah tercapainya excellent teaching university, pengembangan Undiksha

dilanjutkan dengan tahapa awal Research University. Pada tahap ini, Undiksha tidak

hanya melanjutkan dan meningkatakan pencapaian-pencapaian dalam bentuk

delivering and tranforming of knowledge (teaching university), tetapi juga mulai

memberi tambah yang berbentuk creating knowledge. Untuk memulai tahap pre-

research university para dosen harus tergabung dalam kelompok-kelompok keahlian,

agar penelitian dosen undiksha terfokus pada bidang ilmu tertentu.Setiap kelompok-

kelompok keahlian harus memiliki roadmap pengembangan keilmuannya melalui

penelitian, paling tidak untuk jangka waktu 5 tahun.Kelompok-kelompok penelitian

berinteraksi secara interaktif dan dinamis untuk menghasilkan ipteks baru.Selain itu,

ciri khas dari tahap ini adalah kegiatan pengajaran di program-program studi

diintegrasikan dengn pusat-pusat pengabdian masyarakat dan kegiatan penciptaan

ipteks.Hasil-hasil penelitian diharapkan sudah mulai menghilir untuk memcahkan

permasalahan paling tidak pada tingkat lokal dan nasional.Pengabdian kepada

masyarakat harus didasarkan pada hasil-hasil penelitian.

Pada tahap ini Undiksha disiapkan untuk menghasilkan dan mengelola

produk-produk baru non-pendidikan. Fungsi utama dari utama Unidiksha pada tahap

ini adalah penciptaan ipteks baru melalui riset dan pendidikan pascasarjana, dan

difusi ipteks ke masyarakat luas melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Pada perguruan tinggi riset, perguruan tinggi dituntut untuk bersikap responsif

terhadap permasalahan yang berkembang di masyarakat dan antisipatif terhadap

Page 89: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

30

tantangan masa depan. Saat Undiksha sebagai pre-research university di samping

mengiatkan program-program studi mono-disipliner, turut digiatkan program-

program studi multi dan lintas-disipliner. Pengembangan program studi-program

studi pascasarjana yang mengelola bidang keilmuan multi dan lintas disiplin harus

sudah mulai dilakukan.Kedudukan Undiksha sebagai Pre-Research University

diharapkan dapat member nilai tambah terhadap sumber pendapatan Undiksha di

samping yang berasal dari mahasiswa.

3.4 Tahap IV (2031-2035) Undiksha sebagai research university

Pada tahap ini pengembangan Undiksha memberi prioritas tinggi kepada

penemuan-penemuan pengetahuan baru dan menghasilkan sumber daya manusia

bergelar doktor.Hal ini sesuai dengan hakikat dari research university yang

dikemukakan oleh Kathryn Mohrman et al (2008).

Research universities are institutions with a high priority on the discovery of

new knowledge and the production of Ph.D.s in a wide range of

disciplines.While research universities also educate undergraduates, train

professionals fora wide range of positions, provide service to society, and

engage in appliedwork and technology transfer, their distinguishing feature is

the production ofnew knowledge especially (but not exclusively) in science

and technology areas (Research universities are institutions with a high

priority on the discovery ofnew knowledge and the production of Ph.D.s in a

wide range of disciplines (Kathryn Mohrman et al, 2008, p-6).

Tahap ini ditandai oleh tingginya kontribusi research dalam memperkaya body of

knowledge secara kuantitatif dalam bentuk jumlah publikasi maupun secara

kualitatif dalam bentuk citationindex.Reserch-research Undiksha harus diarahkan

pada fokus yang jelas baik dalam research dasar maupun terapan. Pusat-pusat

penelitian dengan tenaga akademik yang mumpuni harus menjadi prioritas.

Di samping sudah terpenuhi standar nasional pendidikan tinggi, sumber daya

Undiksha harus ditingkatkan untuk mendukung upaya creating body of knowledge

dan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi doktor dalam berbagai bidang

ilmu.Pusat-pusat penelitian harus didukung oleh sarana prasarana yang memadai,

memiliki laboratorium yang lengkap sesuai dengan kebutuhan, didukung oleh jumlah

pofesor dan doktor dengan spesialisasi akademik yang tepat.Pada tahap ini para

peneliti Undiksha harus mampu memberikan jawaban terhadap masalah-masalah

lokal, nasional, dan global.Sebagai research university, Undiksha diharapkan

Page 90: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

31

menjadi pusat keunggulan pengembangan dan penerapan ipteks yang dapat

meningkatkan kesejahtaraan masyarakat. Pada akhir tahap ini diharapkan keberadaan

Undiksha dan bentuk-bentuk hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

betul-betul dirasakan oleh masyarakat lokal, nasional, dan global.

Di bawah ini adalah delapan cirri research university yang diadaptasi dari

Emerging Global Model (EGM) of the 21st century research university (Kathryn

Mohrman et al, 2008) sebagai berikut:

(1) EGM universities see their mission as transcending the boundaries of thenation-state,

educating for global perspective and advancing the frontiersof knowledge worldwide.

(2) EGM institutions are increasingly more research intensive with the use of scientific methods

in disciplines outside the sciences.

(3) Faculty members, as producers of new knowledge, are assuming new roles, shifting from

traditional independent patterns of inquiry to becomingmembers of team-oriented, cross-

disciplinary, and international partnerships,with research directed more often than before

toward real-world problems.

(4) The research enterprise is extremely costly. Universities are going beyondgovernment

support and student contributions to diversify their financialbase with funding from

corporations and private donors, competitivegrants for technology innovation, and creation of

for-profit businesses asspin-offs of research enterprises.

(5) New relationships are being created among universities, governments, andcorporations to

advance economic development and to produce knowledgefor the social good.

(6) These universities are adopting worldwide recruitment strategies forstudents, faculty, and

administrators.

(7) EGM institutions require greater internal complexity directed towardresearch, such as

interdisciplinary centers, integration of research elementsin student training programs, and

greater technological infrastructure fordiscovery.

(8) Universities participate with international non-governmental organizationsand multi-

governmental organizations in support of collaborative research,student and faculty mobility,

and validation of international stature.

Page 91: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

32

Road Map Undiksha

ROAD MAP PENGEMBANGAN UNDIKSHA (2015-2045)

Gambar 01. Road Map Pengembangan Undiksha (2016-2035)

teaching university

excellent teaching university

pre-research university

research university

Transforming

and delivering

knowledge dan

pemenuhan

standar nasional

pendidikan

tinggi

Keunggulan

nasional dan

internasional

dalam bidang

pendidikan,

Penelitian

dan PkM.

Memberi prioritas

tinggi kepada

penemuan

pengetahuan baru

dan jumlah

produksi doktor.

Memberi prioritas

tinggi kepada

jumlah publikasi

internasional dan

indeks sitasi.

Creating New

Knowledge.Exc

ellent academic

standard.

Research

Group.

Kerjasama

internasional

dalam bidang

pendidikan,

penelitian dan

PkM Undiksha

sebagai

pusat

keunggulan

pengemban

gan dan

penerapan

Ipteks

Page 92: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

33

BAB IV

STRATEGI DASAR, KEBIJAKAN DASAR DAN INDIKATOR

Dalam bab empat ini diuraikan pengembangan Undiksha antara lain, (1)

pengembangan kelembagaan, (2)pengembangan bidang pendidikan/akademik, (3)

pengembangan bidang penelitian, (4) pengembangan bidang P2M, (5)

pengembangan bidang SDM, (6) pengembangan sarana dan prasarana, dan (7)

pengembangan sistem informasi.Ketujuh pengembangan ini mengacu pada visi dan

misi undiksha, yang secara jelas dapat diimplementasikan pada tahun 2015-2020

4.1Pengembangan Kelembagaan

Gerakan menuju universitas berkelas dunia bukan hanya terjadi di Indonesia

saja, namun diberbagai penjuru dunia, baik di negara-negara berkembang maupun

sudah maju, yang menunjukkan bahwa menuju WCU merupakan gerakan

globalisasi. Oleh karenanya, Altbach (2003) mengemukakan bahwa banyak

universitas di berbagai belahan dunia telah mengklaim dirinya sebagai universitas

yang sudah mencapai kelas dunia; namun klaim tersebut, sebenarnya tidak memilki

justifikasi yang cukup. Altbach kemudian mendefinisikan WCU dengan,”Universitas

yang memiliki ranking di antara universitas yang terkemuka di dunia, memiliki

standar unggul internasional.” Walaupun kemudian dipertanyakan siapakah yang

menetapkan standar unggul tersebut? Menurutnya WCU adalah universitas yang

telah memenuhi beberapa karakteristik yang relevan yang menunjukkan sudah

memiliki status universitas kelas dunia. Menuju universitas kelas dunia (WCU)

bukanlah suatu hal yang mudah, seperti yang dikatakan Altbach (2003), “For most

countries, even large and relatively wealthy ones, only one or two world-class

universities are possible or even desirable. For many countries, a world-class

university is beyond the ability of the nation to support.” Sehingga pada dasarnya

konsep WCU mencerminkan norma dan nilai lembaga-lembaga akademis dunia yang

memiliki orientasi dominan pada penelitian, terutama Amerika Serikat dan Eropah

Barat. Apabila dikatakan untuk membangun sebuah WCU memerlukan dukungan

Pemerintah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Fasli Jalal

Page 93: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

34

mengungkapkan bahwa pemerintah mengalami keterbatasan sumber dana bagi

peningkatan kualitas pendidikan perguruan tinggi, sebab untuk anggaran pendidikan,

pemerintah masih menitikberatkan pada penuntasan program wajib belajar 9 tahun.

Selain dana yang dibutuhkan cukup besar, masalah mentalitas untuk

melakukan perubahan juga merupakan hal penting lainnya. Dalam penelitian

Hayward (2008, 6) di negara-negara berkembang ditemukan bahwa, “The major

obstacles are not money but mentality.” Menuju WCU diperlukan perubahan yang

mendasar, yaitu perubahan mental, yaitu menciptakan suatu keinginan untuk

merubah universitasnya menjadi berkelas dunia, sehingga hal inilah yang

membutuhkan dukungan seluruh civitas akademika. Semangat mengembangkan

WCU ataupun meraih akreditasi internasional bukan hanya langkah untuk

berkompetisi dengan PT yang ada di luar negeri, namun paling tidak dapat diarahkan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, mulai dari taraf nasional

bahkan regional sekalipun. Sub bab ini terbagi dalam pembahasan tujuan/arah

pengembangan, pengertian dan karakteristik, strategi pengembangan dan bagaimana

mengawali pengimplementasiannya.

1. Tujuan/Arah Pengembangan

Arah pengembangan menuju WCU yang dicanangkan di Indonesia dapat

dilihat dari pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diungkapkan pada

suatu kesempatan kuliah umum di UNAIR Surabaya. Beliau mengatakan, “Saya kira,

sumber daya manusia merupakan modal awal kita untuk maju, karena negara-negara

maju umumnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.” Sehingga dapat

dikatakan bahwa membangun sebuah WCU adalah untuk membangun bangsa lewat

peningkatan sumber daya manusia dan kemajuan ekonomi.

Menurut Salmi (2009), sekarang ini pertumbuhan ekonomi dan kompetisi

global yang terus meningkat ternyata banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan,

yang menyebabkan PT menjadi memegang peranan penting. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan memberikan

potensi yang luar biasa untuk pengembangan ekonomi negara. Dalam laporan

Pembangunan Dunia tahun 1998/1999 dari World Bank dikemukakan adanya 4

(empat) dimensi kunci strategis yang saling melengkapi satu sama lain dalam

Page 94: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

35

membangun ekonomi yang berlandaskan ilmu pengetahuan: pelembagaan dan

ekonomi yang bersesuaian, landasan sumberdaya manusia yang kuat, infrastruktur

informasi yang dinamis, dan sistem inovasi nasional yang efisien. Dalam hal ini PT

memainkan peran sentral pada ke 4 dimensi tersebut, terutama dalam 2 hal, yaitu:

membangun landasan kapital sumberdaya manusia yang kuat dan sistem inovasi

nasional yang efisien. PT mendukung negara dengan membangun ekonomi

kompetitif global dari aspek pengembangan tenaga kerja yang terampil, produktif

dan fleksibel dan memciptakan, menerapkan dan menyebarluaskan ide-ide dan

penemuan dan teknologi baru.

2. Pengertian dan Karakteristik

Levin, Jeong dan Ou (2006) berpendapat bahwa pada dasarnya WCU yang

ditulis para akhli adalah samar dan merupakan pengulangan-pengulangan kata yang

masih belum memberikan kejelasan. Hal ini disebabkan sangat subjektif seperti

rujukannya adalah pada aspek-aspek reputasi tanpa adanya contoh-contoh konkrit.

Berikut merupakan penjelesan Levin, Jeong dan Ou (2006, 32) tentang pengertian

WCU yang masih sangat bervariasi atau belum adanya kesepakan.

a. WCU memiliki fakultas yang mempublikasikan hasil penelitiannya pada

jurnal-jurnal yang paling top sesuai dengan disiplin ilmunya, badan

mahasiswa pasca betul-betul internasional aslinya, dan para lulusan

dipekerjakan dimana saja di dunia (Mohrman 2005)

b. WCU adalah sistem review sejawat dimana standarnya ditentukan oleh para

petinggi bidang ilmu pengetahuan tertentu dan mereka sendiri tertantang dan

dinilai oleh proses tersebut (Niland 2000).

c. Bagi PT memiliki nama kelas dunia dibangun lewat reputasi dan persepsi,

yang seringkali terlihat subjectif dan tidak tertentu, dan memerlukan persepsi

yang luar biasa dalam berbagai kejadian (Niland, 2000).

d. Dalam kamus didefinisikan sebagai rangking diantara yang paling terkemuka

di dunia; memiliki standar ekselensi internasional (Altbach, 2003).

e. Suatu standar minimum atau sebuah posisi yang relatif dari sebuah bentuk

perangking-an; definisi kualitas industri maknanya jaminan untuk sesusatu

Page 95: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

36

yang memenuhi standar dasar tertentu; tertinggi diantaranya rangking-

rangking dunia (Robinson, 2005).

f. Menjadi kelas dunia harus memiliki sebuah dimensi sistem (Lang, 2004).

Senada dengan Levin, Jeong dan Ou, Salmi (2009, 4) mengatakan bahwa

menjadi anggota dari kelompok eksklusif universitas kelas dunia tidak dapat dicapai

dengan pengakuan diri; melainkan status elit dianugrahkan oleh dunia luar yang

merujuk pada landasan pengakuan internasional. Sedangkan sampai sekarang proses

pengakuan tersebut meliputi kualifikasi subjektif, utamanya ialah reputasi. Contoh,

Liga Ivy universitas di Amerika: Harvard, Yale atau Columbia; Inggris: Oxford dan

Cambridge; dan Universitas Tokyo semuanya secara konvensional sudah dianggap

sebagai universitas kelas elit dunia, tetapi tidak didapat ukuran yang dapat dilihat

secara langsung dan diteliti sehingga dapat menbedakan secara substansi status

superior mereka, seperti dalam hal hasil-hasil yang terkemuka pelatihan para

lulusannya, produk penelitiannya dan transfer ilmu pengetahuannya di masyarakat.

Namun, akhir-akhir ini telah hadir cara-cara yang lebih sistematis dalam

mengidentifikasi dan mengklasifikasi WCU, dengan adanya pembuatan ranking

internasional yang paling tidak terdapat 3 jenis. Yang paling komprehensif dari

internasional ranking tersebut adalah THES (The Times Higher Education

Supplement) dan SJTU (Shanghai Jiao Tong University) yang mengandung

perbandingan tolok ukur luas mencakup batas-batas negara di seluruh dunia.

Lebih jelasnya situs Wikipedia (2010) menyebutkan bahwa daftar ranking

200 PT tersebut dibuat berdasarkan urutan peringkat perguruan tinggi dan lokasi

negara. Adapun bobot peringkat yang dipergunakan adalah: Skor Peer Review

(40%), Recruiter Review (10%), Skor Fakultas internasional (5%), Skor Mahasiswa

internasional (5%), Skor Fakultas / Siswa (20%), Skor Karya Fakultas (20%).

Sedangkan ranking internasional PT yang lain adalah SJTU (Shanghai Jiao

Tong University). SJTU beroperasi sejak 2003 dengan menggunakan metodologi

yang terfokus pada: indikator-indikator objektif yang eksklusif (seperti: performen

akademis dan penelitian dari fakultas, alumni dan staf) untuk mengidentifikasi 500

PT yang terkemuka di dunia. Pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi

Page 96: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

37

adalah publikasi, pengutipan, dan penghargaan internasional yang sifatnya eksklusif

seperti Hadil Nobel dan Medali Disiplin ilmu tertentu (Salmi 2009, 4-5).

Adapun Situs Wikipedia (2010) menyebutkan bahwa Peringkat Akademis

Universitas Dunia ( Academic Ranking of World Universities) yang dikompilasi oleh

SJTU adalah peringkat dari sebuah institusi PT menurut rumusan bobot peringkat

yang dipergunakan: (1)Para alumninya adalah pemenang Hadiah Nobel dan Piala

penghargaan (10 persen) (2) Para staf pengajar adalah memenangi Hadiah Nobel dan

Piala penghargaan (20 persen) (3) Melakukan penelitian yang dikutip dalam 21

kategori subyek luas” (20 persen) (4) Jumlah artikel yang dipublikasikan dalam

jurnal ilmu pengetahuan Alam dan Sains (20 persen) (5) Dalam Indeks Citation,

Indeks Citation Ilmu Sosial, Indeks Citation dalam Seni dan Kemanusian (20 persen)

Selanjutnya, Levin, Jeong dan Ou (2006, 33-35) memaparkan lebih lanjut

mengenai berbagai indikator yang mereka kumpulkan dari berbagai sumber literatur

sehingga mereka simpulkan menjadi tolok ukur yang digunakan dalam mengevaluasi

perankingan yang digunakan THES dan SJTU. Tolok ukur-tolok ukur tersebut

mencakup berbagai penilaian yang luas mulai dari hasil penelitian, lingkungn

akademis, pengelolaan, pengadaan dana, menggunakan teknologi informasi dan

komunikassi dan seterusnya, seperti yang digambarkan berikut ini:

1) Unggul dalam riset: indeks kutipan ilmu-ilmu sosial; publikasi dalam jurnal

akademis yang direview teman sejawat; kualitas fakultas “sebagai tempat

dimana staff terkemuka mau berkumpul”; reputasi riset; kredibiliti akademis

fakultas, produktifitas riset, publikasi ilmiah; sebuah grup dari fakultas yang

ekselen adalah sangat mendasar bagi sebuah PT.

2) Kebebasan akademis dan lingkungan intelektual yang menggairahkan;

kualitas PT secara positif berhubungan dengan otonomi dan kebebasan

akademik. Di Standford university sebagai WCU menerapkan kebebasan

akademis sebabagi suatu jiwanya PT. Sedangkan kebebasan berbicara di PT

mendapatkan perlakuan yang paling tinggi di masyarakat China walaupun

masih juga ada batasnya.

3) Pengelolaan sendiri; otorisasi bagi PT nasional untuk bekerjasama sebagai

perusahaan-perusahaan umum dengan komite yang dipercaya dan kementrian

yang independen di Jepang.

Page 97: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

38

4) Fasilitas dan dana yang mendukung; dukungan dana yang cukup untuk riset

unggulan di AS; merupakan investasi bagi prinsip-prinsip seleksi dan

konsentrasi di Korea. Sumber dana yang terkonsentrasi bagi sejumlah kecil

lembaga yang memiliki potensi besar untuk berhasil pada Project China 985.

Gelar WCU tidak akan pernah teraih dengan harga obral, tanpa dana WCU

tujuan-tujuan pencapaian, pemeliharaan standar tinggi world class hanya

merupakan retorika semata.

5) Keberagaman; tersedianya lingkungan yang menyeluruh bagi pembelajaran,

riset, pengajaran dimana berbagai cabang ilmu pengetahuan dipelajari dan

dihormati. Jika suatu PT mengharap meraih status WCU, fakultas dan

mahasiwanya harus memahami keberagaman budaya yang mendiami dunia.

6) Internasionalisasi; mahasiwa, sarjana dan fakultas dari luar negeri.PT harus

berusaha mengembangkan “penduduk dunia.” Program-program

internasionalisasi, kurikulum yang terinternasionalisasi, meningkatkan

pertukaran mahasiswa. Memiliki hubungan internasional dengan lembaga

lain untuk menciptakan program kelas dunia. WCU merekret profesor

terkemuka dan merekrut mahasiswa dari seluruh dunia.

7) Kepemimpinan yang demokratis; kompetisi yang terbuka bagi fakultas dan

mahasiswa; bekerjasama dengan konstitusi luar.

8) Lembaga SI yang berbakat; Munculnya efek peningkatan yang spesial karena

memiliki beribu-ribu mahasiswa S1 yang betul-betul berbakat pada suatu

kampus. Walaupun riset adalah integral bagi terciptanya suatu WCU, namun

pengukuran yang sejati adalah sukses para alumni atau lulusan PT.

9) Penggunaan ICT, efisiensi manajemen dan perpustakaan; penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi.

10) Kualitas pengajaran; para lulusan yang tidak dilengkapi dengan keahlian

untuk bekerja di ekonomi pasar yang memerlukan keahlian dalam

menterjemahkan dan menerapkan informasi. Proyek yang dibuat perlu

diarahkan untuk memperkuat dan meningkatkan pendidikan dan menawarkan

kurikulum yang komprehensif yang mencermati isu tersebut.

11) Terhubung dengan masyarakat/kebutuhan masyarakat; adanya hubungan

antara pengajaran dan riset dan PT mengambil mata kulaih dari

Page 98: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

39

lingkungannya. PT seharusnya menghubungkan diri dengan sektor swasta

dan berhubungan dalam strategi strategi-strategi riset yang bersetting

masyarakat sekitar.

12) Di dalam Kolaborasi lembaga; riset kolaborasi yang dikerjakan antar jurusan

dalam suatu PT dan antar suatu kelompok ilmu pengetahuan dengan

kelompok ilmu pengetahuan lainnya.Dari sekian banyak tolok ukur (12 butir)

di atas, yang digunakan dalam mengukur tingkat pencapaian suatu PT menuju

WCU, secara ringkas Salmi (2009, 6) mengidentifikasi sejumlah karakteristik

yang mendasar yang dimiliki berbagai PT yang sudah meraih status WCU.

Karakteristik-karakteristik yang mendasar tersebut dapat dijadikan tolok ukur

bagi PT yang sedang berusaha meraih Status WCU merupakan suatu tujuan

yang ingin diraih suatu PT, maka inti dari pembicaraan jenis produk/hasil dari

suatu PT yang sudah mendapat WCU adalah lulusan yang sangat dicari, riset

unggulan, dan kemampuan mentransfer teknologi.

Ketiga produk WCU tersebut dapat dikaitkan pada satu set faktor yang saling

melengkapi yang menentukan pada PT yang terkemuka (Salmi 2009, 7):

a. Konsentrasi tinggi orang-orang berbakat (fakultas dan mahasiswa). Faktor

ekselensi yang pertama dan utama adalah adanya masa kritis dari mahasiswa-

masiswa dan fakultas yang terkemuka. WCU mampu memilih dan memiliki daya

tarik bagi para profesor/tenaga pengajar dan peneliti (Salmi 2009, 20).

b. Sumber daya yang melimpah yang ditawarkan untuk menciptakan lingkungan

belajar yang bagus dan melaksanakan riset yang handal.Sumber daya yang

melimpah merupakan komponen yang ke 2 yang memberi karakteristik sebagai

WCU dalam menghabiskan dana yang besar sekali unntuk menjalankan PT yang

memiliki riset yang kompleks dan intensif. WCU tersebut memiliki 4 sumber

dana utama: alokasi Pemerintah untuk pengeluaran dan riset, riset kontrak dengan

organisasi-organisasi umum dan perusahaan-perusahaan swasta, dan keuangan

balik yang dihasilkan dari subsidi dan hadiah, juga uang SPP (Salmi 2009, 23).

c. Pengelolaan yang diharapkan yang dapat mendorong terciptanya visi, misi yang

strategis, dan fleksibel yang memungkinkan lembaga-lembaga dapat membuat

keputusan dalam pengelolaan sumberdaya tanpa tercampur aduk dengan

birokrasi.Inilah dimensi yang ke tiga yang berkenaan dengan kerangka peraturan

Page 99: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

40

secara keseluruhan, lingkungan yang kompetitif, dan tingkat otonomi akademis

dan manajerial yang mandiri (Salmi 2009, 26).

Apabila diilustrasikan ketiga komponen tersebut mencerminkan beberapa

karakteristik yang merupakan ciri-ciri khas yang dimiliki WCU. Kolaborasi antara

konsentrasi orang-orang berbakat dengan sumber daya yan melimpah akan

menghasilkan lulusan yang unggulan, perpaduan antara konsentrasi orang-orang

berbakat dengan pengelolaan yang diharapkan akan menghasilkan hasil penelitian,

pertemuan antara sumber dana yang melimpah dengan pengeloaan yang diharapkan

akan menghasilkan transfer teknologi.

3. Strategi Pengembangan

Strategi pada dasarnya dapat dipahami sebagai suatu kumpulan tindakan atau

aktifitas yang sudah terencana secara sistematis dan lengkap yang dijadikan landasan

untuk meraih suatu tujuan. Strategi dapat juga diartikan sebagai suatu kumpulan

instrumen yang tersusun untuk memenuhi suatu tujuan yang sudah direncanakan.

Dengan demikian strategi yang diharapkan dapat memenuhi sasaran terdiri dari 2

komponen yang perlu menjalankan aktifitasnya masing-masing dengan baik, adalah:

1. Pemerintah baik di tingkat nasional, dan provinsi atau regional dengan

memberikan sumber dana yang tersedia bagi peningkatan lembaga PT; dan 2.

Lembaga PT yang terkait (Salmi 2009, 35).Pada awalnya peran Pemerintah dalam

meningkatkan PT menjadi WCU tidaklah begitu sentral. Liga Ivy dimana berbagai

PT terkemuka didalamnya, mencapai WCU tidaklah mendapat dukungan signifikan

dari Pemerintah. Namun, sekarang ini Pemerintah dapat memerankan peranan

pentingnya dengan memberikan dukungan dana secara penuh sehingga suatu PT

dapat meraih WCU dengan cepat. Dalam hal ini ada tiga pendekatan yang dapat

digunakan Pemerintah dalam memfasilitasi PT: yaitu melalui peng-upgrade-an

lembaga-lembaga yang sudah ada, membuat merger lembaga-lembaga yang sudah

ada dan menciptakan lembaga baru. Apabila pemerintah ingin mengarahkan pada

terciptanya pengumpulan sumber daya manusia yang berbakat maka Pemerintah

akan mengalami kesulitan untuk meperbaharui tenaga pengajar dan mengubah merek

dagang agar mahasiswa yang berbakat mau memilih PT tersebut manakala

menggunakan pendekatan upgrading. Sedangkan dalam pendekatan merger

Page 100: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

41

pemerintah akan mendapatkan kesempatan untuk mengubah kepemimpinan,

merekrut staff yang baru, namun staff yang lama akan menjadi resisten. Ketika

menggunakan pendekatan baru, pemerintah akan mendapatkan kesempatan untuk

memilih staff dan mahasiswa yang berbakat untuk bergabung PT tersebut; namun

mahasiswa baru akan mendapat kesulitan untuk mengenali kualitas PT yang baru.

Pemerintah perlu membangun tradisi pengajaran dan penelitian yang diharapkan

(Salmi 2009, 48).

Sehubungan dengan pengembangan UIN menuju WCU, pendekatan

upgrading merupakan yang paling tepat untuk dilaksanankan Pemerintah dan

lembaga PT terkait. Ada beberapa kelemahan yang dimiliki apabila menggunakan

pendekatan upgrading, disamping kesulitan dalam meperbaharui saff dan mengubah

merek dagang, kesulitan lainnya adalah kesulitan mengubah model operasional di

dalam kerangka kerja peraturan yang sama dan dalam pengubahan dari dalam yang

disebabkan adanya budaya lembaga tertentu. Selanjutnya manajemen perubahan

yang perlu dilakukan dengan konsultasi major dan kampanye komunikasi dengan

seluruh stakeholder yang ada di kampus.

4. Implementasi Pengembangan

Pada implementasi yang dilaksanakan lembaga PT yang terkait, tiga

pendekatan yang dapat dilakukan Pemerintah, juga dapat dilaksanakan. Kombinasi

yang harmonis yang dilaksanakan Salunkhe (2009) misalnya menggabungkan antara

pendekatan upgrading untuk meningkatkan PT yang sudah ada dengan melakukan

peningkatan-peningkatan pada tahap-tahap mendasar seperti visi, misi, target dan

tujuan, dan kurikulum. Disamping itu, pihak Salunkhe juga mengajukan penciptaan

beberapa kumpulan cabang-cabang ilmu yang satu rumpun, lembaga-lembaga baru

yang terspesialisasi, dan mata kuliah-mata kuliah yang inovatif.

Strategi pengembangan WCU pada tingkat lembaga diarahkan pada

kepemimpinan yang kuat, visi yang jelas dari misi PT, tujuan dan perencanaan

strategis yang terartikulasi secara jelas dalam menterjemahkan visinya ke dalam

target-target dan program-program yang kongkrit. PT yang memiliki cita-cita untuk

menghasilkan sesuatu yang lebih baik bergandengan dalam penilaian/evaluasi yang

objektif terhadap kekuatan-kekuatannya dan ranah-ranah yang memerlukan

Page 101: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

42

peningkatan, menyusun pencapaian yang akan diraih, dan mendisain dan

mengimplementasikan perencanaan yang sudah diperbaharui yang akan membawa

pada pengingkatan performen PT menjadi lebih baik. Namun sebaliknya, apabila PT

merasa puas terhadap kondisi yang sudah ada, kurang berambisi untuk membuat

sesuatu lebih baik pada masa yang akan datang maka akhir performen yang

ditampilkan adalah semakin tertinggalnya PT tersebut dengan pesaing PT-PT yang

lain baik pada tingkat regional, nasional, apalagi internasional (Salmi 2009, 9-10).

Sedangkan bagi PT yang menginginkan suatu perubahan yang lebih baik di masa

yang lebih baik, upgrading merupakan strategi yang lebih mungkin diterapkan. Hal

ini bertepatan dengan strategi yang perlu diterapkan pada tingkat lembaga PT yang

perlu mengawali dengan aspirasi meraih sesuatu yang lebih baik. Adapun konsep

dasar untuk memulai menanamkan komponen-komponen pondasi berada pada

tingkat pimpinan suatu PT yang berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang

berada di kampus, termasuk menciptakan target-target dan program-program yang

dapat direalisasikan dengan tatanan pendanaan yang lebih memungkinkan. Dengan

demikian, penciptaan PT menuju WCU memerlukan konsep yang akurat,

pengimplementasian yang konsisten dengan dana yang cukup sehingga akan

membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sampai pada cita-cita yang diharapkan.

4.2 Pengembangan Program Program Akademik menuju Lulusan yang

Bermutu.

Memasuki era globalisasi sekarang ini, penyelenggaraan pendidikan tinggi

nasional sedang dan akan menghadapi sejumlah permasalahan. Di antara

permasalahan tersebut adalah gejala semakin menguatnya arus globalisasi, pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan arah kebijakan

pendidikan, khususnya Pendidikan Tinggi.

Dewasa ini merupakan era globalisasi dan informasi. Dalam kaitannya

dengan globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menyetujui dan

terlibat aktif dalam berbagai kesepakatan perdagangan secara global, seperti WTO,

GATT, APEC dan sebagainya. Dalam era globalisasi dan informasi, hampir semua

faktor produksi seperti uang, teknologi, jasa, pabrik dan peralatan dapat bergerak

melintasi tapal batas negara tanpa kesulitan berarti.

Page 102: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

43

Dunia terasa menjadi semakin sempit, jarak terasa semakin dekat, waktu

terasa berjalan semakin cepat dan movilitas orang dan barang semakin tinggi.

Kondisi tersebut akan mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan

pendidikan tinggi nasional. Implikasi yang dimaksud adalah:

I. Tingginya peluang tenaga kerja terdidik dari luarnegeri masuk ke Indonesia

sehingga persaingan dunia kerja bagi lulusan perguruan tinggi menjadi semakin

ketat.

II. Institusi pendidikan tinggi luar negeri semakin mudah menyelenggarakan

pendidikan di Indonesia, sehingga para calon mahasiswa memiliki peluang yang

lebih tinggi untuk memilih Perguruan Tinggi yang berkualitas. Hal demikian

mengakibatkan persaingan diantaraperguruan tinggi semakin ketat dalam

menarik mahasiswa. Persaingan tersebut memberi efekterhadap peningkatan

biaya pengembangan perguruan tinggi dan kinerja penyelenggaraan pendidikan

tinggi, baik yang menyangkut dengan sumberdaya manusia, fasilitas, maupun

manajemen.

Isulain yang perlumen dapatkan perhatian dalam penyusunan rencana

strategis adalah implementasi otonomi pendidikan. Pemberlakuan otonomi perguruan

tinggi mempunyai implikasi-implikasi sebagai berikut:

a. Pengurangan subsidi pemerintah terhadap perguruan tinggi negeri (PTN),

b. Strategi yang ditempuh oleh PTN dalam menggali sumber dana lain di luar

subsidi pemerintah

c. Strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi (PTN dan PTS) dalam

memenangkan persaingan antar perguruan tinggi, terutama dalam menjaring

calon mahasiswa.

Dalam kaitannya dengan implementasi otonomi pendidikan tinggi, PTN

bagaimanapun verada dalam posisi lebih menguntungkan dari pada PTS, karena dua

alasan. Pertama, pemerintah masih memberikan subsidi berupa gaji pegawai negeri,

sehingga PTN tidak perlu memikirkan untuk mencari dan menggaji karyawan.

Kedua, rata-rata PTN telah memiliki SDM yang lebih baik dari pada PTS, terutama

dalam aspek jabatan akademik dosen, meskipun dalam kewirausahaan

Page 103: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

44

(entrepreneurship) rata-rata PTS secara relatif telah memiliki pengalaman yang lebih

baik dari pada rata-rata PTN.

Melalui strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi lain dalam

mengimplementasikan otonomi pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan bahwa

sebagian besar perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri, akan menambah

calon mahasiswa yang dapat diterima diperguruan tinggi bersangkutan. Strategi ini

cenderung ditempuh karena berkaitan dengan upaya perguruan tinggi negeri (PTN)

untuk dapat mandiri, baik dalam penggalian maupun pengelolaandana, sehingga PTN

tidak lagi banyak tergantung pada kemampuan pembiayaan pemerintah, terutama

dalam pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pemeliharaan

berbagai fasilitas pembelajaran.

Di antara upaya-upaya yang dilakukan PTN untuk meningkatkan daya

tampung tersebut adalah menyelenggarakan kelas paralel, membuka berbagai

program diploma, dan membuka ekstensi. Peningkatan daya tampung ini berkaitan

erat dengan jumlah dana yang bisa diperoleh dari calon mahasiswa. Konsekuensinya

adalah bahwa jumlah spill-over (limpahan) calon mahasiswa dari PTN yang selama

ini menjadi konsumen utama PTS menjadi semakin berkurang, sehingga perolehan

calon mahasiswa PTS juga semakin kecil dan keberlangsungan PTS dapat menjadi

terancam.

Sehubungan dengan strategi yang ditempuh oleh perguruantinggi (PTN &

PTS) dalam memenangkan persaingan antara perguruan tinggi, terutama dalam

menjaring calon mahasiswa, terdapat kecendrungan bahwa masing-masing perguruan

tinggi akan bersikap lebih proaktif, terutama dalam membangun berbagai jaringan

(networking) dengan berbagai institusi untuk berbagai keperluan, baik pendidikan,

penelitian, maupun pengabdian pada masyarakat. Konsekuensinya adalah bila PTS

tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka dapat diperkirakan bahwa PTS akan

selalu tertinggal dibelakang dan tak mampu mengakses berbagai resources yang ada

diberbagai institusi.

Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam perumusan rencana

strategis adalah kondisi internal institusi sendiri, baik dalam kaitanya dengan

kekuatan dan kelemahan maupun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk

meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan. Oleh karena itu, perlu

Page 104: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

45

mengidentifikasi secara lebih cermat dan jujur kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan tersebut dalam bentuk evaluasi diri, sehingga dapat merumuskan strategi

yang tepat untuk mengoptimalisasikan kekuatan dan meminimalisasikan kelemahan

tersebut. Evaluasi diri di bagi dalam empat kajian yakni evaluasi sumberdaya

manusia dan sistema manajeman SDM, evaluasi sistema infrastruktur dan

fasilitaslainya, evaluasi sumberdaya finansial dan manajemen keuangan, serta

evaluasi program akademik dan penjaminmutu.

Dengan melakukan evaluasi diri berdasarkan analisis SWOT (strength,

weaknesses, opportunities, challenges) maka dapat dirumuskan tujuan, sasaran,

strategi, prioritas program dan indikator kinerja.

KUALITAS AKADEMIK LULUSAN

Salah satu tolok ukur kualitas perguruan tinggi adalah daya saing lulusan dalam

pasar kerja. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu memenangkan

persaingan-persaingan pasar kerja, sekurang-kurangnya di tingkat lokal, dan harus

mampu menghasilkan lulusan yang memiliki estándar kualifikasi nasional dan

regional, maka perguruan tinggi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Prioritas Program Peningkatan Kompetensi Dosen dan Metode Pembelajaran.

1. Meningkatkan jumlah dosen untuk mengikuti berbagai kursus pembelajaran

secara berjenjang dan berkelanjutan untuk menunjang proses pembelajaran

kreatif, innovatif, dan menarik.

2. Meningkatkan sarana-prasarana pembelajaran yang menunjang proses

pembelajaran yang kreatif, innovatif, dan menarik

3. Mendorong dosen untuk menyusun bahan ajar.

b. Prioritas Program Pembaharuan Kurikulum

1. Melakukan needassesment dunia kerja (baik sektor formal maupun informal)

2. Melakukan kompilasi Iptek yang mutakhir

3. Meng-update kurikulum secara priodik.

c. Prioritas Program Peningkatan Kualitas Lulusan

1. Mengikut sertakan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan tutorial, asistensi,

penelitian, jurnalistik, seminar dan berbagai lomba karya ilmiah.

Page 105: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

46

2. Menyusun desain pembelajaran yang mendorong mahasiswa menulis dan

menyajikan gagasan secara sistematik.

3. Menetapkan estándar kompetensi lulusan pada tingkat nasional dan

internacional

4. Melembagakan kegiatan lomba karyailmiah, karyainnovatif, dan kreatif

secara terprogram dan terintegrasi dengan perkuliahan.

5. Menerapkan standar kualifikasi profesi tingkat regional

6. Membangun unit organisasi yang menangani penempatan kerja dan

peningkatan ketrampilan kewirasusahaan.

7. Menyelenggarakan program, magang bagi mahasiswa.

8. Mendirikan lembaga penjaminan mutu (quality assurance)

9. Membangun laboratoriom otonomi daerah

10. Membangun Laboratorium Micro teaching

11. Membangun Laboratorium Kultur Jaringan

KUALITAS MORAL LULUSAN

Sebagai perguruan tinggi berdasarkan nilai-nilai pancasila perlu

menghasilkan lulusan yang memiliki integritas kepribadian dan moralitas religius

baik dalam konteks kehidupan individual maupun sosial sehingga proses

pembelajaran yang dilakukan menekankan bentuk-bentuk pembelajaran yang

berorientasi pada learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to

live together. Dihasilkannya lulusan yang bersifat jujur, adil, cerdas, terpercaya,

Cerdas yang meliputi cerdas spritual yakni beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu

untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia

termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.

Cerdas emosional dan sosial yakni beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk

meningkatkan sensitivitas dan appresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan

budaya, serta kompetensi untuk mengepresikannya. Berak tualisasi diri melalui

interaksi timbal balik :

a. Membina dan memupuk hubungan timbal balik

b. Demokratis

c. Empatik dan simpatik

Page 106: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

47

d. Menjunjung tinggi hak asasi manusia

e. Ceria dan percayadiri

f. Menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara

g. Berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga

negara.

h. Cerdas Intelektual yakni beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk

memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.

i. Cerdas Kinestetis yakni beraktualisasi diri melalui olah raga untuk

mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya, tahan, sigap, terampil.

IKLIM AKADEMIK

Untuk mencapai prestasi akademik yang baik diperlukan lingkungan yang

kondusif. Menciptakan iklim akademik (academic atmosphere) yang

memungkinkan tumbuhnya pemikiran kritis dan inovatif, dengan demikian program

yang harus dilaksanakan :

a. Prioritas Program Peningkatan kemampuan Dosen Melakukan Kajian dan

Penelitian Unggulan. Meningkatkan peluang dan keterlibatan dosen untuk

melakukan kajian dan penelitian unggulan.

b. Prioritas Program Pelembagaan Forum-Forum Ilmiah. Menyelenggarakan

forum-forum ilmiah pada semua unit akademik, baik secara reguler maupun

insidental. Menyelenggarakan stadium general untuk isu-isu aktual ditingkat

Universitas maupun Fakultas/Unit.

c. Prioritas Program Peningkatan Kompetensi Dosen Menempatkan para pakar

sebagai motivator dan konsultan untuk menumbuh kembangkan tradisi akademik,

baik ditingkat universitas maupun unit.

d. Prioritas Program Peningkatan Deseminasi Ilmiah Melakukan deseminasi dan

dokumentasi materi (dan hasil) kegiatan akademik.

e. Indikator kinerja Program Peningkatan Kemampuan Dosen dalam kajian dan

penelitian unggulan, Pelembagaan Forum-Forum Ilmiah, Peningkatan

Kompetensi Akademik Dosen, Deseminasi Ilmiah, dan Pelembagaan Forum-

Forum Ilmiah.

Page 107: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

48

4.3 Pengembangan bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Penelitian merupakan unsur pelaksana di lingkungan perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik untuk melaksanakan kegiatan

penelitian/pengkajian. Pengabdian kepada masyarakat merupakan unsur pelaksana

di lingkungan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat dan ikut mengusahakan sumberdaya yang diperlukan masyarakat

serta pengendalian administrasi sumberdaya. Adapun langkah-langkah yang akan

diambil menyangkut diseminasi penelitian, paten dan kerjasama dapat juga

dijelaskan sebagai berikut.

A. Indikator Penelitian Undiksha

1. Meningkatkan Peringkat Undiksha di Dunia: a. ARWU (Academic Ranking

of World University) b. QS (Quacquarelli Symonds) c. Webometrics

2. Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan oleh KK/tahun

3. Jumlah sitasi Scopus

4. Persentase dosen bersitasi

5. Jumlah IPR (paten, copy right, dan lain-lain) yang dihasilkan

6. Jumlah produk teknologi, kebijakan, karya seni dan desain yang dihasilkan

7. Persentase produk teknologi, kebijakan, karya seni dan desain yang

terimplementasikan di masyarakat

8. Persentase (%) penelitian yang melibatkan mahasiswa S2 & S3

9. Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan Pusat dan Pusat Penelitian

(PP)

10. Jumlah KK yang terlibat aktif dalam kolaborasi penelitian dan kerma dengan

PP per tahun

11. Jumlah dana penelitian yang diperoleh dari luar Undiksha

12. Jumlah penelitian multidisiplin dengan dana > 500 juta per tahun

13. Tingkat kepuasan peneliti terhadap pelayananan administrasi riset

14. Integrasi Sistem Informasi

15. Persentase Guru Besar yang terlibat dalam pembimbingan doktor dan

penelitian.

16. Rata-rata publikasi internasionalGuru Besar/tahun

17. Rata-rata publikasi internasional lulusan S3

Page 108: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

49

18. Jumlah proceeding dan jurnal tersitasi oleh Scopus yang diterbitkan

UNDIKSHA

19. Investasi barang modal penelitian dan pengembangan (% dari dana yang

diperoleh dari masyarakat)

B.Indikator Pengabdian Masyarakat

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

2. Meningkatnya kemampuan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada

masyarakat di tingkat nasional dan internasional.

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kerjasama LPPM dengan Stakeholder

4. Meningkatnya kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang

berorientasi produk (fisik atau non fisik) dan/atau perolehan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI)

5. Terdiseminasinya hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh

Stakeholders

6. Terbangunnya sistem informasi hasil pengabdian masyarakat

7. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat

untuk pengembangan proses pembelajaran

8. Terbentuknya budaya akademik dan kewirausahaan (enterpreneurship) di

kalangan sivitas akademika Undiksha

C. Sarana dan prasarana

1. Pengembangan laboratorium : (1) Profil/studio teknis pemerintahan nasional,

provinsi, daerah, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan; (2) Sarana dan

prasarana agro foresty (hutan nasional); (3) Sarana dan prasarana pertanian

terpadu (pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan); (4) Studio teknis

tehnologi tepat guna (TTG); dan (5) Pertanian dengan pola green house.

2. Pengembangan perpustakaan : E-library atau digital library dengan cakupan

cakupan e-library meliputi beberapa aspek, diantaranya pengadaan materi

atau content digital, penyusunan catalog, dan pengarsipan, pengembangan

sistim aplikasi, penyelenggaraan sistim komunikasi data, serta pemeliharaan

dan pembaharuan data dalam jangka panjang.

Page 109: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

50

3. Pengembangan pusat informasi (e-campus): (1) pengembangan infrastruktur,

yang meliputi : pembangunan jaringan (fully network) dalam bentuk wire,

wireless, voice, data dan hotspot, pembangunan server computer; (2)

penyedian koneksi internet (internet conection) : Komunikasi dan keamanan,

meliputi: Voice over internet protokol (voip) dan virtual private network

(vpn) video conferencing with date,close circuit television (CCTV); (3)

Pengembangan sarana pendukung, meliputi: Konsep kampus terpadu,

Fasilitas kesehatan praja, Penambahan prasarana mobilitas (armada angkutan

bagi praja sesuai jumlah/kapasitas peserta didik sampai dengan tahun 2013

direncanakan mencapai 14 unit), Fasilitas kebersihan kampus, Pengamanan

dan gedung negara, serta antisipasi bahaya kebakaran perlu dilakukan dengan

mengadakan fasilitas pemadam kebakaran, Prasarana umum dan sosial dalam

rangka meningkatkan ketersediaan layanan public, dan Pembuatan master

plan pengembangan kampus Undiksha .

Page 110: RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN …lp3m.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/RENCANA-INDUK... · BAB III ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) ... BAB IV STRATEGI DASAR

51

DAFTAR PUSTAKA

Altbach, Phillip G. “The Cost and Benefits of World-Class Universities.”

International Higher Education, Fall 2003.

Azra, Azymardi. World Class University. April 20, 2006.

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A1156_0_3_0_M (accessed

Juni 28, 2010).

Hayward, Fred M. “Strategic Planning for Higher Education in Developing

Countries: Challenges and Lessons. Planning for Higher Education.”

International Higher Education, 2008: 36 (3): 5-21.

Levin, Henry M, Dong Wook Jeong, and Dengshu Ou. “What is a World Class

University.” The Conference of the Comparative annd International

Education Society. Honolulu, Hawaii: The 2006 Conference of the

Comparative annd International Education Society, 2006. 16 Maret.

Menuju World Class University.Mei 30, 2008.

http://lifestyle.okezone.com/read/2008/05/30/29/113895/29/menuju-world-

class-university (accessed Juni 28, 2010).

Salmi, Jamil.The Challenge of Establishing World-Class Universities. Washington,

DC: The International Bank for Reconstraction and Development/The World

Bank, 2009.

Salunkhe, Manikrao M. A Concept Paper of Strategic Development of Cntral

University of Rajasthan. April 11, 2009.

http://mmsalunkhe.files.wordpress.com/2009/03/cp.pdf (accessed Juni 28,

2010).

50 Universitas Disiapkan Jadi “World Class University”. September 4, 2007.

http://www.antaranews.com/view/?i=1188900543&c=NAS&s= (accessed

Juni 28, 2010).