rencana induk pengembangan insitut teknologi ...1 rencana induk pengembangan insitut teknologi...

33
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INSITUT TEKNOLOGI TELKOM 2018 - 2042 Institut Teknologi Telkom Kawasan Pendidikan Telkom Terpadu Jl. D. I. Panjaitan No. 128, Purwokerto 53147 Telp. 0281-641629, Faks. 0281-641630 Email: [email protected]

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

39 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1

    RENCANA INDUK PENGEMBANGAN

    INSITUT TEKNOLOGI TELKOM

    2018 - 2042

    Institut Teknologi Telkom Kawasan Pendidikan Telkom Terpadu

    Jl. D. I. Panjaitan No. 128, Purwokerto 53147 Telp. 0281-641629, Faks. 0281-641630

    Email: [email protected]

  • ishanTypewritten textIT Tel 1700/SPM-000/REK-00/VIII/2017

    ishanTypewritten text25

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Dengan bersyukur kepada Allah SWT, kami sampaikan Rencana Induk

    Pengembangan Institut Teknologi Telkom tahun 2018-2042. Rencana

    pengembangan ini merupakan panduan dalam pencapaian visi Institut Teknologi

    Telkom 25 tahun ke depan untuk menjadi perguruan tinggi entrepreuner global

    (Global Entrepreneurial Institute).

    Institut Teknologi Telkom menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan

    berdaya saing global sekaligus menciptakan entrepreneur sukses. Disamping itu

    Institut Teknologi Telkom dapat menghasilkan karya riset kualitas tinggi yang

    dapat dimanfaatkan untuk kepentingan industri skala global dan melahirkan

    perusahaan-perusahaan baru yang menjadi agen pertumbuhan ekonomi bangsa

    dan dunia.

    Terima kasih diucapkan kepada tim penyusun Rencana Induk Pengembangan ini

    dan kepada semua pihak yang telah membantu diterbitkannya RIP Insitut

    Teknologi Telkom 2018-2042 ini.

    Purwokerto, Agustus 2017

    Rektor Institut Teknologi Telkom

    Ali Rokhman, Ph.D

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5

    1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 5

    1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 6

    1.3. Kondisi Umum ........................................................................................ 6

    1.4. Potensi dan Permasalahan ..................................................................... 8

    1.4.1. Kekuatan .......................................................................................... 8

    1.4.2. Kelemahan ....................................................................................... 8

    1.4.3. Peluang ............................................................................................ 9

    1.4.4. Ancaman .......................................................................................... 9

    BAB II ANALISA PERENCANAAN STRATEGIS ................................................. 11

    2.1. Arahan .................................................................................................. 12

    2.2. Faktor Internal ..................................................................................... 12

    2.2.1. Sumber Daya Manusia ................................................................... 12

    2.2.2. Kapabilitas Operasional ................................................................. 13

    2.2.3. Performansi ................................................................................... 14

    2.2. Faktor Eksternal ................................................................................... 15

    2.3 Harapan Stakeholder ............................................................................ 17

    2.3.1 Pengelompokan Stakeholder ITTP dan Mekanisme Hubungan ....... 17

    2.3.2 Harapan Stakeholder Utama ........................................................... 19

    BAB III VISI, MISI, DAN CORE VALUE ........................................................... 21

    3.1 Visi ........................................................................................................ 21

    3.2 Misi ........................................................................................................ 21

    3.3. Core Value ............................................................................................ 21

    3.4. Tujuan .................................................................................................. 22

    BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ...................................................... 23

    4.1. Strategi dan Arah Kebijakan ................................................................ 23

    4.2. Strategi Pencapaian ............................................................................. 23

    4.3. Tahapan Pengembangan ITTP Dalam 25 Tahun .................................. 24

    4.4. Sasaran dan Program ........................................................................... 25

    BAB V EVALUASI DAN PENGENDALIAN ........................................................ 288

  • 4

    5.1. Evaluasi .............................................................................................. 288

    5.1.1. Tujuan Evaluasi ......................................................................... 288

    5.1.2. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi ...................................................... 28

    5.2. Pengendalian ....................................................................................... 29

    BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 0

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Institut Teknologi Telkom Purwokerto yang selanjutnya disebut ITTP didirikan oleh Yayasan

    Sandhykara Putra Telkom pada tahun 2002 dengan nama Akademi Teknik Telekomunikasi

    Sandhy Putra Purwokerto, pada awalnya bertujuan untuk menyiapkan sumber daya

    manusia unggul yang dibutuhkan oleh masyarakat industri informasi dan telekomunikasi.

    ITTP merupakan intitusi pendidikan tinggi yang menitikberatkan pendidikan, penelitiam

    da pengabdian masyakarat pada bidang telekomunikasi dan informasi yang kemudian

    dikenal dengan Infokom (ICT : Information and Communication Technology).

    Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang sedemikian pesat

    memerlukan banyak tenaga ahli dalam implementasi teknologi tersebut sebagai basis

    operasional semua jenis industri. ITTP sebagai lembaga pendidikan pada bidang teknologi

    informasi dan telekomunikasi dituntut untuk mampu secara terus menerus meningkatkan

    kapasitasnya dalam memenuhi tingginya kebutuhan tenaga ahli di perusahaan –

    perusahaan industri infokom. Disamping itu ITTP diharapkan mampu beradaptasi terhadap

    perkembangan teknologi tersebut dengan berperan serta aktif pada perkembangan

    industri infokom dengan menghasilkan penelitian – penelitian unggulan.

    Di masa mendatang ITTP Purwkerto juga dihadapkan pada tantangan perubahan regulasi,

    persaingan, dan perkembangan teknologi yang semakin pesat di tingkat internasional.

    Untuk mengantisipasi perubahan tersebut perlu ditetapkan arah dan kebijakan untuk

    dapat dijadikan pedoman untuk peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan dan

    pembinaan sumber daya manusia, serta peningkatan efisiensi. Dalam hal ini dibutuhkan

    arah dan kebijakan yang sistematis berupa Rencana Induk Pengembangan ITTP yang

    terstruktur untuk dapat memperkuat citra dan keberadaan ITTP sebagai institusi

    penyelenggara pendidikan di bidang Infokom berbasis budaya.

    Untuk menetapkan arahan dan kebijakan tersebut perlu disusun rencana strategis yang

    dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) ITTP selama kurun waktu 25

    tahun ke depan. RIP ITTP tersebut yang akan dipergunakan sebagai pedoman bagi

  • 6

    seluruh unit kerja dan civitas academica di lingkungan ITTP dalam melakukan

    perencanaan dan evaluasi program jangka pendek maupun program jangka panjang.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Penyusunan RIP ITTP dimaksudkan sebagai arah dan pedoman yang jelas, terukur,

    sistematis dan sinergis, serta berkesinambungan dengan memperhitungan potensi,

    peluang dan kendala yang ada dan yang mungkin akan muncul. Selain itu RIP juga dapat

    dijadikan sebagai dasar pijakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja ITTP dengan

    menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.

    Secara garis besar RIP mempunyai tujuan sebagai berikut :

    Memberikan pedoman kepada seluruh unit kerja dan civitas academica ITTP

    Purwokerto berkaitan dengan arah pengembangan 2018-2042.

    Membangun sinergi secara internal dan eksternal antar lembaga.

    Sebagai pijakan penyusunan Rencana Strategis lima tahunan (RENSTRA) dan

    Rencana Kerja Manajerial Tahunan (RKM), Rencana Kerja Anggaran (RKA) tingkat

    lembaga.

    1.3. Kondisi Umum

    Dalam rangka mewujudkan pencapaian target ITTP pada periode 2018-2042, ITTP telah

    melakukan beberapa transformasi organisasi dari Akademi Telkom lalu menjadi Sekolah

    Tinggi Teknologi Telematika Telkom dan saat ini menjadi Institut Teknologi Telkom

    Purwokerto (ITTP). Kondisi umum akan dijelaskan berdasarkan bidang pendidikan,

    penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,

    tata kelola organisasi, manajemen sistem informasi, dan keuangan.

    a. Bidang pendidikan, secara umum menunjukkan kondisi perbaikan dapat dilihat dari

    peringkat akreditasi “BAIK” untuk tiga program studi yakni prodi D3 Teknik

    Telekomunikasi, S1 Teknik Telekomunikasi dan S1 Informatika, sedangkan untuk

    lima program studi baru belum mengajukan akreditasi program studi. Dari

    peringkat akreditasi yang dinilai baik oleh DIKTI ini mampu menaikkan jumlah

    pendaftar dan mendorong peningkatan faktor pendukung.

    b. Bidang penelitian, secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yakni

    meningkatnya perolehan dana hibah DIKTI yang merupakan dampak dari jumlah

  • 7

    proposal penelitian yang diajukan, selain itu publikasi nasional maupun

    internasional juga meningkat, keikutsertaan mahasiswa dalam riset yang dilakukan

    dosen juga meningkat, yang kesemua aktifitas tersebut tetap memegang teguh

    mutu dalam penelitian.

    c. Bidang pengabdian kepada masyarakat

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tenaga pendidik

    lebih banyak bersifat incidental, dimana kegiatan tersebut tidak ada keberlanjutan

    program hal ini tentu saja memicu lembaga terkait untuk dapat menerapkan

    program pengabdian kepada masyarakat secara kontinyu. Namun apabila dilihat

    dari jumlah kegiatan, terjadi kenaikan setiap tahunnya.

    d. Sumber daya manusia, secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia masih

    perlu ditingkatkan. Untuk tenaga pendidik (dosen) masih terbatasnya tenaga

    pendidik yang memiliki jabatan fungsional bahkan lektor kepala dan guru besar

    masih belum ada, masih terbatasnya tenaga pendidik yang tersertifikasi, dan

    belum adanya tenaga pendidik yang memiliki pendidikan S3. Sedangkan untuk

    tenaga kependidikan/tenaga penunjang akademik cenderung menunjukkan

    kualitas yang baik.

    e. Sarana dan prasarana, secara umum pengembangan sarana prasarana selalu

    meningkat yang disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk kebutuhan akademik

    (ruang kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, ruang dosen) maupun penunjang

    akademik (fasilitas kegiatan mahasiswa, sarana olahraga, aula, ruang pelayanan

    kesehatan, dan lainnya). Selain itu, sarana pendukung juga terpenuhi misalnya

    alat-alat laboratorium, buku-buku referensi (non fiksi) maupun buku fiksi, alat-alat

    olahraga, dan sebagainya.

    f. Tata kelola organisasi, menunjukkan peningkatan kualitas dimana memegang

    prinsip continuous improvement demi kemajuan institusi. Salah satu contohnya

    adalah kenaikan tingkat kepuasan dosen dan karyawan terhadap kinerja institusi

    secara keseluruhan.

    g. Sstem informasi manajemen, saat ini institusi telah memiliki sistem informasi

    manajemen yang disebut d’ions yang didalamnya memuat data akademik

    mahasiswa dan data pegawai (dosen dan karyawan), namun masih belum

    terintegrasi secara keseluruhan hal ini disinyalir kurangnya sumber daya manusia

    pada unit sisfo.

  • 8

    h. Keuangan, secara umum sumber pendapatan yang diterima selalu menunjukkan

    kenaikan. Sumber pendanaan masih bertumpu pada pendapatan tuition fee,

    sedangkan pendapatan non tuition fee masih rendah.

    1.4. Potensi dan Permasalahan Berdasarkan kondisi umum yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, dapat

    diketahui suatu sintesis terkait perkembangan ITTP sebagai input bagi perumusan isu-isu

    strategis. Dalam uraian selanjutnya, akan dilakukan analisis terkait potensi dan

    permasalahan yang dimiliki oleh ITTP yang ditinjau baik secara internal maupun eksternal.

    Secara internal, kondisi ITTP akan ditinjau berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang

    dimiliki, sedangkan peluang dan ancaman akan dianalisis sebagai bentuk tinjauan secara

    eksternal

    1.4.1. Kekuatan

    - Meningkatnya animo masyarakat terhadap institusi, terlihat dari jumlah

    pendaftar yang selalu meningkat

    - Dari segi pendanaan, pendapatan juga selalu meningkat

    - Telah didapatkan sertifikasi ISO 9001

    - Dukungan penuh dari Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) selalu penyelenggara

    pendidikan

    - Sumber daya manusia yang dimiliki ITTP saat ini banyak usia muda

    - Pengaruh citra Telkom yang cukup kuat di masyarakat

    - ITTP dibentuk oleh industri sehingga realisasi “Link and Match” berjalan

    dengan cukup kuat

    - Penambahan kapasitas gedung setiap tahun

    - Tersedianya hotspot dengan bandwidth yang disesuaikan dengan jumlah

    pengguna (civitas academica)

    - Semakin meningkatnya jumlah penelitian yang didanai internal maupun

    eksternal (hibah DIKTI)

    1.4.2. Kelemahan

    - Sarana dan prasarana penunjang akademik masih kurang lengkap

    - Sistem informasi manajemen yang belum terintegrasi

  • 9

    - Belum terbangunnya budaya organisasi secara kuat

    - Masih sedikitnya jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional

    - Belum adanya dosen dengan pendidikan S3

    - Belum adanya dosen yang memiliki jabatan fungsional lektor kepala dan guru

    besar

    - Masih terbatasnya dosen yang sudah tersertifikasi profesi

    - Masih rendahnya prestasi dan reputasi civitas akademika di tingkat nasional

    maupun internasional

    - Masih rendahnya dana non tuition fee yang didapat

    - Produktivitas dan digitalisasi karya ilmiah masih rendah

    1.4.3. Peluang

    - ITTP berada di kota pelajar yang sedang tumbuh

    - ITTP berada di kota dengan biaya hidup yang relatif murah

    - Pangsa pasar nasional

    - Tren perkembangan ICT yang terus meningkat

    - Kebijakan Pemerintah daerah yang memberi peluang dan dukungan untuk

    pengembangan terhadap dunia pendidikan

    - Tren keinginan masyarakat untuk mendapatkan sekolah dengan jaminan

    peluang kerja semakin meningkat

    - Dana hibah penelitian dan pengabdian masih terbuka lebar dari DIKTI dan dari

    pihak swasta yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap ilmu

    pengatahuan dan teknologi

    - Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi

    - Pertumbuhan industri di bidang ICT cukup tinggi

    - Regulasi pemerintah yang semakin mendukung pendidikan tinggi

    1.4.4. Ancaman

    - Makin banyaknya institusi pendidikan tinggi yang memiliki prodi yang sama

    - Makin banyaknya perubahan status perguruan tinggi swasta menjadi negeri

    - Semakin banyaknya ekspansi perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi

    negeri ke daerah

  • 10

    - Banyaknya institusi yang memiliki peringkat akreditasi perguruan tinggi sangat

    baik

    - Banyaknya program studi di kampus lain yang memiliki predikat akreditasi yang

    lebih baik

    - Banyaknya kampus yang menawarkan harga kuliah yang lebih murah

    - Kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan masih rendah

  • 11

    BAB II

    ANALISA PERENCANAAN STRATEGIS

    Sebagai pengelola lernbaga pendidikan tinggi, ITTP senantiasa berupaya agar proses

    strategi dan alokasi sumberdaya diarahkan tepat pada sasaran, mengedepankan prioritas

    pada pengembangan kapasitas lembaga secara sistematis dan berkesinambungan,

    dengan menggunakan pendekatan strategi fokus. Oleh karena itu, untuk menjamin

    kualitas proses perencanaan strategis, maka perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:

    a. Kondisi makro bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya

    b. Kecenderungan & perkembangan pasar dalam Pendidikan Tinggi

    c. Harapan mahasiswa, dosen dan karyawan serta stakeholder lainnya

    d. Kondisi kompetisi antar institusi pendidikan di tingkat nasional, regional &

    internasional

    e. Perkembangan regulasi di sektor pendidikan nasional

    f. Perkembangan teknologi & informasi

    g. Evaluasi SWOT

    h. Kapabilitas pengembangan penyelenggaraan program

    i. Kapabilitas pengembangan student learning

    j. Faktor-faktor unik (uniqueness), misalnya hubungan khusus dengan incumbent

    operator (TELKOM) dan positioning ITTP sebagai lembaga penyelenggara pendidikan

    di bidang teknologi telekomunikasi dan lnformasi di Indonesia.

    Pendekatan-pendekatan tersebut di atas digunakan dalam proses strategis untuk

    menganalisis posisi strategis dan strategi bersaing penyelenggaraan pendidikan tinggi

    bagi ITTP. Melalui pendekatan ini maka seluruh data yang diperoleh digunakan untuk

    melihat peluang yang ada dan tantangan yang akan dihadapi.

    Proses analisis faktor internal yang bersumber dari kondisi saat ini merupakan

    kekuatan dan kelemahan yang mengungkapkan tingkat kesenjangan kapabilitas yang

    ada dengan kapabilitas yang dibutuhkan untuk menetapkan langkah strategis dalam

    mengantisipasi peluang masa depan dan repositioning dalam persaingan.

  • 12

    Sumber data dan informasi yang digunakan dalam penyusunan RIP mencakup; (1)

    Arahan, (2) Faktor Internal dan (3) Faktor External yang akan diuraikan di bawah ini:

    2.1. Arahan

    Arahan dari Yayasan Pendidikan Telkom yang secara garis besar sebagai berikut:

    a. Strategi yang digunakan adalah untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan

    (Sustainable Growth), Orientasi Kualitas (Quality Orientation) & Peningkatan

    Sinergi (Enhane Synergy).

    b. Pentahapan strategi dibagi atas 5 (lima) tahap dengan masing-masing kurun waktu

    perencanaan selama 5 (lima) tahun, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

    4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaman Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

    Perguruan Tinggi, Pasal 5 Ayat 1 butir C

    c. Fokus mengembangkan Pendidikan, Penelitian dan Pelatihan yang didukung oleh

    kegiatan badan usaha, untuk kelangsungan institusi.

    2.2. Faktor Internal

    Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan meliputi SDM, kinerja operasional,

    dan performansi. Selanjutnya akan diuraikan kondisi saat ini dan proyeksi 25 (dua puluh

    lima) tahun ke depan dari faktor internal ITTP:

    2.2.1. Sumber Daya Manusia

    Sebagai Human Capital maka SDM ditempatkan pada factor yang sangat penting dalam

    kegiatan pendidikan. Kondisi SDM posisi Juni tahun 2017 dapat diklasifikasikan sebagai

    berikut:

    a. Berdasarkan Kualitas Sumber Daya Manusia

    Perlu dillakukan analisis kebutuhan Sumber Daya Manusia baik dalam kuantitas

    maupun analisis tentang kebutuhan pelatihan yang harus dilakukan guna pemenuhan

    kualitas yang baik (pelatihan yang bersifat soft skill maupun hard skill).

    b. Komposisi Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap

    Perbandingan antara dosen tetap dan dosen tidak tetap yakni 68% : 32%. Angka

    tersebut masih cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengurang jumlah dosen tidak

    tetap, beberapa mata kuliah keahlian khusus masih diampu oleh dosen tidak tetap.

    c. Komposisi Dosen berdasarkan Jabatan Fungsional Akademik

    Untuk Dosen yang memiliki jabatan fungsional masih rendah (sekitar 26%), dari

    komposisi 26% tersebut jabatan fungsional yang dimiliki adalah Asisten Ahli dan Lektor

  • 13

    namun Lektor Kepala dan guru besar belum ada sehingga perlu adanya stimulus

    khusus untuk mendorong Dosen mencapai lektor kepala maupun guru besar.

    d. Rasio Dosen terhadap mahasiswa.

    Rasio dosen dan mahasiswa sudah memenuhi standar BAN PT 1:26.

    e. Proyeksi SDM 2018-2042

    Dalam kurun waktu 25 tahun mendatang sangat perlu didorong Dosen untuk

    mendapat jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar agar dapat meningkatkan

    kualitas pendidik dan juga sertifikasi profesi Dosen (Serdos).

    2.2.2. Kapabilitas Operasional

    Kapabilitas operasional ITTP yang menjadi kekuatan dan modal utama dalam

    mempertahankan eksistensi ITTP antara lain:

    a. Brand lmage ITTP sebagai bagian dari Telkom Group Secara historis pendirian ITTP

    diprakarsai oleh YSPT (saat ini sudah di bawah naungan YPT) yang merupakan

    lembaga di bawah naungan Telkom sehingga perkembangan ITTP tidak terlepas

    dari pengawasan Telkom serta operasionalnya. Meskipun keterlibatan Telkom tidak

    secara langsung namun brand image Telkom masih melekat pada setiap produk di

    lingkungan ITTP yang merupakan kekuatan dan daya tarik bagi masyarakat.

    b. Hasil Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) menunjukkan peningkatan jumlah

    peminat setiap tahun, namun rasio antara pendaftar dan mahasiswa yang diterima

    masih rendah.

    c. Kualitas Lulusan Proses belajar mengajar membentuk lingkungan kampus yang

    kondusif, aktif dan dinamis yang menjamin kualitas lulusan. Hal ini terlihat dari

    penerimaan industri terhadap lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan

    masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan rata-rata satu tahun sudah terserap

    industry.

    d. Fasilitas Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

    Kelengkapan fasilitas belajar seperti jumlah kelas, laboratorium, sarana dan

    prasamna pendukung menjadi kekuatan ITTP. Sesuai Master Plan pemanfaatan

    lahan ITTP sampai tahun 2042, maka potensi pengembangan ITTP ke depan

    sangat didukung oleh ketersediaan lahan yang dimiliki saat ini lebih kurang 18.140

    m2. Hal ini diharapkan akan dapat merealisasikan visi dan misi ITTP 25 (dua puluh

    lima) tahun ke depan. Untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan maka

  • 14

    ITTP mendorong inovasi dan program sinergi antar lembaga penelitian yang sama-

    sama berada di lingkungan YPT.

    e. Hubungan kerja sama industri memudahkan mahasiswa dalam melakukan ooop

    dan magang. Penambahan kerjasama selalu diupayakan untuk kemajuan institusi

    namun juga dilakukan evaluasi setiap periode kerjasama akan berakhir untuk

    dilanjutkan atau tidak. Saat ini mitra yang sudah bekerjasama dengan institusi

    didominasi kerjasama dengan lembaga pendidikan yakni 58%, selanjutnya

    kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri sebanyak 24% dan kerjasama

    dengan lembaga pemerintah sebanyak 18%.

    2.2.3. Performansi Kinerja ITTP menunjukkan pertumbuhan yang membaik dan diharapkan akan tumbuh

    secara terus menerus, baik untuk lembaga pendidikan maupun pertumbuhan kinerja

    finansial, umumnya pencapaian di atas 100 % dari target pada posisi TW ll tahun 2017.

    Jika dilihat dari 2 tahun terakhir ini performansi ITTP selalu mencapai di atas 100% dari

    target yang ditentukan. Data performansi empat tri wulan terakhir menunjukkan angka

    yang cukup baik. Skor tri wulan 3 tahun 2016 hingga tri wulan 2 tahun 2017 secara

    berturut-turut adalah 100,77 ; 100,46 ; 101,21 ; 101,23. Secara lebih rinci dilihat dari

    empat aspek utama diperlihatkan dalam Gambar 3.1 di bawah ini.

    Gambar 3.1 Performance ITTP Empat TW terakhir

    Produktivitas dapat diukur melaui dua cara yaitu produktivitas pegawai dan kinerja

    keuangan. Untuk kinerja keuangan selalu menunjukkan pencapaia di atas 100 untuk

    empat tri wulan terakhir. Namun hal tersebut diprediksi akan mengalami penurunan

    terutama diakibatkan sebagai konsekuensi logis dari ketidaktercapaian penerimaan

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    TW3 2016 TW4 2016 TW1 2017 TW2 2017

    Customer Internal Business Process Learning & Growth Financial

  • 15

    mahasiswa baru tahun 2017. Jika ditilik tahun 2016 dan tahun 2017 memiliki perbedaan

    karakteristik terutama performance dalam aspek learning & growth. Tahun 2016 apek

    tersebut tidak mencapai target sedangkan di tahun 2017 ini aspek learning & growth

    menunjukkan peningkatan dan selalu berada di pencapaian di atas 100 namun aspek

    customer yang mengalami penurunan karena imbas langsung dari penerimaan mahasiswa

    baru yang tidak tercapai.

    Performa baik lainnya adalah perihal akreditasi program studi. Dari tiga program studi

    yang mengajukan akreditasi secara berturut-turt semuanya mendapatkan skor B dari

    sebelumnya C. Namun demikian, hal ini tidak menjadikan ITTP berpuas diri karena masih

    ada 5 program studi baru yang tahun 2018 akan mengajukan akreditasi dan prodi eksisting

    juga harus melakukan proses reakreditasi.

    2.2. Faktor Eksternal Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan ITTP dan faktor-faktor yang

    mempengaruhi tumbuh kembangnya ITTP antara lain diuraikan di bawah ini:

    1. Perubahan teknologi

    Perubahan teknologi yang cenderung cepat merupakan suatu kepastian yang tidak

    bisa dielakkan lagi. Teknologi digital yang saat ini berbasis IP (Internet Protocol),

    kemudian evolusi teknologi 4G, 5G, OTT (Over The Top). Selain itu teknologi yang

    saat ini lebih banyak pada perkembangan aplikasi dimana hasilnya berupa produk

    baru yang bersifat destruktif. Pembelajaran jarak jauh juga merupakan hal penting

    yang harus dijadikan fokus lebih mengingat perkembangan teknologi pembelajaran

    saat ini lebih berbasis online.

    Beberapa implikasi dari perubahan teknologi adalah:

    - Program rekrutasi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai

    dengan perkembangan teknologi

    - Pengembangan sarana dan prasarana yang semestinya sudah berbasis

    teknologi secara penuh

    - Dilihat dari aspek konten pembelajaran, maka seluruh program studi mau tidak

    mau harus mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan perkembangan

    teknologi yang saat ini dan dan tren teknolgi dalam kurun waktu 25 tahun

    mendatang

  • 16

    - Pembangunan kerjasama secara intensif dengan industri (Telkom group). Hal

    ini penting sebab berhubungan dengan penyerapan lulusan ITTP nantinya serta

    dalam rangka menimba masukan secara kontinu sehingga ITTP bisa menjadi

    perguruan tinggi yang selalu up to date dalam hal perkembnagan teknologi

    terkini.

    - Pengembangan riset baik yang bersifat scientific maupun terapan.

    2. Kompetisi

    Kompetisi antar perguruan tinggi yang berlaku saat ini semakin masif dan agresif.

    Kompetisi ini tidak hanya antar perguruan tinggi swasta saja akan tetapi juga

    dengan perguruan tinggi negeri. Saat ini perguruan tinggi internasional telah

    melakukan beberapa afiliasi dengan kampus nasional. Kecenderungan lain yang

    saat ini berlaku adalah dengan mempercepat waktu pendidikan di berbagai tingkat.

    Satu hal lain yang menjadi perhatian adalah persaingan bebas. Maraknya tenaga

    kerja dari luar negeri harus disikapi degan serius. Hal-hal tersebut merupakan

    keniscayaan yang akan dipertimbangkan dalam perumusan sasaran strategis ITTP

    dalam kurun waktu 25 tahun kedepan.

    Implikasi dari kompetisi adalah :

    - Mengembangkan competititve advantage (focus differentiation and value

    creation)

    - Berkurangnya pendaftar di ITPP

    - Pengembangan program OPES (One Pipe Education System).

    - Program bundling pendidikan menengah dan pendidian tinggi (SMA/K, D3)

    3. Perubahan regulasi

    Regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah cenderung berubah yang tentu

    disesuaikan dengan perkembangan jaman sehingga dalam perumusan

    perencanaan ITTP perlu memperhatikan aspek ini. Regulasi tersebut terutama

    yang berhubungan dengan standar minimal yang diharapkan dari sistem

    pendidikan nasional dimana hal-hal tersebut dituangkan dalam dokumen Standar

    Nasional Pendidikan Tinggi, kemudian regulasi terkait tenaga akademik, dan lain

    sebagainya.

    Sesuai dengan isu strategis yang dipaparkan oleh perwakilan pemerintah yang

    turut memberikan masukan kepada ITTP adalah mengenai isu kurangnya

    pemerataan keterjangkauan, ketersediaan, mutu dan relevansi pendidikan.

    Implikasi bagi ITTP adalah adanya pengembangan kompetensi baik dosen maupun

  • 17

    mahasiswa, harus adanya kerjasama dengan berbagai pihak yang berkepentingan,

    pengembangan ITTP terutama dalam hal penekana pada terapan/vokasi.

    4. Kondisi sosial ekonomi

    Dari sisi sosial ekonomi, beberapa yang harus diperhatikan adalah :

    - Tingkat inflasi berkisar antara 3,14% - 5,6%

    - Pertumbuhan GDP (LPE) sekitar 5,16% - 6,75%

    - Pertumbuhan populasi sekitar 1,5% per tahun

    - Kurs saat ini pada posisi sekitar 13.355 rupiah/USD

    Hal-hal di atas menimbulkan implikasi :

    - Pengembangan segmentasi, target, dan posisi

    - ITTP harus mengembangkan sumber pendanaan yang mandiri

    5. Pasar

    Karena insitusi ini memiliki kekhasan dalam bidang teknolofi, maka kondisi pasar

    sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi, yang berdampak pada tuntutan

    kompetensi dan profesionalitas. Implikasinya adalah penyesuaian kurikulum sesuai

    dengan perkembangan teknologi, pertukaran mahasiswa dan dosen, penerimaan

    mahasiswa asing.

    2.3 Harapan Stakeholder

    Dalam pengelolaan usaha dan kegiatan akademik, ITTP memberi perhatian pada seluruh

    stakeholder. Analisis stakeholder menjadi alat penting dalam mengidentifikasi kebutuhan

    yang harus dipenuhi oleh lembaga. Pemahaman yang jelas atas peran dan kontribusi

    potensial dari berbagai stakeholder merupakan prasyarat utama bagi proses perencanaan

    partisipatif.

    2.3.1 Pengelompokan Stakeholder ITTP dan Mekanisme Hubungan

    Stakeholder ITTP dibagi menjadi beberapa kelompok:

    1. Industri

    2. Pemerintah

    3. Alumni

    4. Mahasiswa

    5. Pegawai (Dosen dan Karyawan)

    6. Masyarakat

    7. Yayasan

  • 18

    Mekanisme hubungan stakeholder dengan ITTP seperti terlihat pada Gambar 2.1.

    Gambar 2.1 Mekanisme Hubungan Stakeholder dengan ITTP

  • 19

    2.3.2 Harapan Stakeholder Utama

    Dari sejumlah stakeholder yang ada di ITTP, mahasiswa, orangtua, pengguna lulusan, dan

    dosen dan karyawan serta yayasan merupakan stakeholder utama dengan harapan yang

    berbeda-beda untuk kelompok tersebut. Beberapa harapan stakeholder utama seperti

    pada Tabel 2.4.

    Tabel 2.4 Harapan Stakeholder

    Harapan YPT Harapan

    Dosen dan Karyawan

    Harapan

    Mahasiswa

    Harapan Orang

    Tua Mahasiswa

    Harapan

    Pengguna Lulusan

    1. Akreditasi Perguruan

    Tinggi dinilai

    sangat baik

    2. Transformasi

    lembaga pendidikan

    3. Meningkatnya

    rangking webometric

    4. Meningkatnya kualitas

    Sumber Daya

    1. Meningkatnya kualitas

    manajemen

    sumber daya

    2. Meningkatnya fasilitas

    penunjang

    yang diterima

    3. Meningkatnya insentif

    1. Kualitas pelayanan

    pendidikan

    baik

    2. Kualitas

    sumber daya pendidik dan

    tenaga

    penunjang baik

    3. Fasilitas kegiatan

    kemahasiswa

    an memadai

    4. Dukungan

    penuh terhadap

    pengembangan

    kemahasiswa

    an

    5. Masa tunggu

    lulusan relatif cepat

    1. Biaya kuliah tidak mahal

    2. Kualitas

    pelayanan pendidikan baik

    3. Kualitas sumber daya pendidik

    dan tenaga

    penunjang baik

    4. Keterserapan

    mahasiswa di dalam dunia

    kerja

    1. Lulusan ITTP mempunyai

    kualitas dan

    daya saing tinggi daln

    lingkup nasional

    maupun

    internasional

    2. Lulusan ITTP

    berpartisipasi aktif dalam

    pengembanga

    n ilmu pengetahuan

    dan teknologi

    3. Link and match antara pendidikan

    dan dunia

    kerja

    Analisis stakeholder digunakan untuk mengidentifikasi harapan stakeholder yang

    relevan dengan perencanaan pengembangan. ldentifikasi dan analisis stakeholder

    merupakan alat unfuk memperoleh pemahaman mengenai stakeholder yang terlibat dalam

    pengembangan ITTP serta peran dan kontribusi untuk keberhasilan pembangunan

    lembaga. Hasil analisis juga digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam

    pengembalian keputusan secara partisipatif, menjamin keadilan dan kesamaan hak atas

  • 20

    proses pengembangan, keterlibatan dalam pengembalian keputusan, menpsun priodtas,

    dan langkah kegiatan. Analisis digunakan unfuk memetakan peran dan kontribusi

    stakehotder dalam pengembangan, memberikan gambaran yang jelas tentang stakeholder

    yang berpengalaman dengan proses perencanaan partisipatif dan menyediakan data

    sebagai dasar untuk kepentingan evaluasi dan monitoring.

  • 21

    BAB III

    VISI, MISI, DAN CORE VALUE

    TTP telah melakukan analisis kondisi intemal dan ekstemal agar strategi dan kebijakan

    serta proses alokasi sumber daya diarahkan tepat pada sasaran dengan prioritas tata

    kelola organisasi yang baik. Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan sebelumnya,

    maka ITTP menetapkan Visi, Misi, Core Value, dan Tujuan.

    3.1. Visi

    “Menjadi Global Entrepreneural Institute pada Tahun 2042”

    3.2. Misi

    - Menyelenggarakan sistem pendidikan dengan dasar keilmuan yang kuat,

    bersinergi antar disiplin ilmu, berwawasan kewirausahaan dan berorientasi

    global (global innovative entrepreneurial education system)

    - Menyelenggarakan penelitian lanjut (advance research) yang menghasilkan

    pengetahuan baru (new knowledge) dan produk–produk intelektual bernilai

    ekonomi (intellectual economic value products) sesuai kebutuhan bangsa dan

    dunia.

    - Meningkatkan kemajuan bangsa dan dunia melalui penerapan ilmu

    pengetahuan dan mendorong terciptanya unit-unit bisnis baru (new business

    incubators).

    - Menjalankan fungsi perguruan tinggi secara harmonis (harmony) antara

    kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan (economic, social and

    environment interests)

    3.3. Core Value

    - Innovative

    - Trustworthy

    - Team work

  • 22

    3.4. Tujuan

    - Menghasilkan lulusan berdaya saing global (global competitive graduates) dan

    technopreneur sukses (Successful technopreneurs)

    - Menghasilkan penelitian yang berkontribusi pada penciptaan pengetahuan baru

    dan produk intelektual yang bernilai ekonomi (new knowledge and economic

    value creation)

    - Menghasilkan dan mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru (spinoff

    companies) yang berdampak pada peningkatan kemajuan bangsa dan dunia

    - Menjadi agen kemajuan bangsa dan dunia serta turut serta dalam menjaga

    kelestarian budaya bangsa dan lingkungan dunia (sustainable development)

  • 23

    BAB IV

    STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    4.1. Strategi dan Arah Kebijakan

    Gambar 4.1 Strategi dan Arah Kebijakan ITTP

    Strategi dan arah kebijakan ITTP untuk 25 tahun mendatang adalah sebagai berikut :

    - 2022 : academic excellence

    - 2027 : significantly research quality focus

    - 2032 : excellence research quality focus

    - 2037 : national economic contribution

    - 2042 : international economic contribution focus

    4.2. Strategi Pencapaian

    Beberapa strategi pada kurun waktu Tahun 2018 – 2042 adalah sebagai berikut :

    Penguatan kapasitas kepemimpinan akademik

    Penguatan kualitas atmosfir akademik

    Penguatan kualitas budaya akademik

  • 24

    Penguatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga penunjang akademik

    Penguatan pada kemampuan fakultas untuk mencapai proses kualitas

    pengembangan dalam pembelajaran dan pengajaran

    Penguatan kepampuan tenaga pendidik untuk membuat peningkatan dalam hal

    kuantitas dan kualitas penelitian

    Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan dan tenaga penunjang akademik

    4.3. Tahapan Pengembangan ITTP Dalam 25 Tahun

    ITTP mencanangkan diri untuk melakukan beragam upaya strategis dan operasional,

    untuk dapat menjadikan organisasi ITTP secara keseluruhan tumbuh dan berkembang,

    yang akan dilalui secara bertahap. Pertumbuhan dan pengembangan ITTP diarahkan

    melalui proses yang terstruktur dan sistematis, sebagaimana dijelaskan dalam tabel

    berikut ini

    Tabel 4.1 Tahapan Pengembangan ITTP Dalam 25 Tahun

    Karakterist

    ik

    2017 –

    2022

    2022 –

    2027

    2027 –

    2032

    2032 – 2037 2037 – 2042

    Visi Academic

    Excellenc

    e University

    National

    Research University

    Research

    Excellence University

    National

    Entrepreneurial University

    International

    Entrepreneurial University

    Fokus Education

    Service

    Improvement

    Research

    quality

    Improvement

    Research excellence

    National

    economic contribution

    International

    economic contribution

    Pendorong Tution fee Tuition fee,

    research grant

    Tuition fee,

    dana

    penyertaan

    pihak ketiga

    nasional

    Tuition fee,

    research grant,

    dana

    penyertaan

    pihak ketiga

    nasional dan

    internasional

    Tuition fee,

    research grant,

    dana

    penyertaan

    pihak ketiga

    dari global companies

  • 25

    Indikator • ISO

    Comply

    • APS

    minimal

    B

    • Akreditas

    i Institusi

    B

    • NTF 3%

    • ISO

    Comply

    • APS

    Mayoritas

    A dan ada

    PS dengan

    akreditasi

    Internasio

    na

    • APT A

    • NTF 8%

    • ISO

    Comply

    • APS

    Mayoritas

    A dan

    beberapa

    PS dengan

    akreditasi

    Internasio

    na

    • APT A

    • Memiliki

    prodi S3

    • NTF 17%

    • ISO

    Comply

    • APS

    Mayoritas

    A dan

    beberapa

    PS

    dengan

    akreditasi

    Internasio

    na

    • APT A

    • Memiliki

    prodi S3

    • NTF 30 %

    • ISO

    Comply

    • APS

    Mayoritas

    A dan

    beberapa

    PS

    dengan

    akreditasi

    Internasio

    na

    • APT A

    • Memiliki

    prodi S3

    • NTF 50%

    Dengan mengacu pada tahapan tersebut di atas, masing-masing program studi akan

    menjabarkannya secara spesifik sesuai dengan cakupan tugas dan fungsinya pada institusi

    secara keseluruhan.

    4.4. Sasaran dan Program

    Dalam pengembangan selama 25 tahun, ITTP memiliki arah yang akan dilakukan secara

    bertahap, dan dengan Formulasi strategic initiative di atas merupakan broad guideline

    untuk menetapkan sasaran dan program ITTP yang akan diimplementasikan, seperti yang

    ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

  • 26

    Tabel 4.2 Objective, Sasaran dan Program ITTP

    Periode 2018-2022 2023-2027 2028-2032 2033-2037 2038-2042

    Objektif Academic Excellence University

    National Research University

    Research Excellence University

    National

    Entrepreneurial University

    International

    Entrepreneurial University

    Sasaran Akreditasi prodi

    dan institusi

    Tata kelola dan

    sistem informasi

    yang terintegrasi

    Penambahan

    prodi baru

    Meningkatknya

    jumlah publikasi

    Meningkatnya

    kerjasama

    penelitian

    Pembukaan prodi

    program pasca

    sarjana

    Meningkatnya

    jumlah sitasi

    Meningkatnya

    ranking QS

    Dosen yang sudah

    memiliki jabatan

    fungsional guru

    besar

    Meningkatnya

    jumlah perolehan

    research grant

    Jumlah start up

    tingkat nasional

    yang dihasilkan

    Peningkatan

    perolehan NTF

    Pembukaan prodi

    S3

    Jumlah start up

    berlevel

    internasional

    yang dihasilkan

    Persentase

    perolehan NTF >

    50% dari Total

    pendapatan

    Bertambahnya

    jumlah

    kerjasama

    internasional

    Program Pengembangan

    kurikulum sesuai

    dengan standar

    akreditasi

    Penguatan

    sistem informasi

    dan peningkatan

    kapasitas

    infrastruktur

    Peningkatan

    produktifitas

    penelitian dan

    Pembentukan

    prodi program

    pasca sarjana

    Pengembangan

    kurikulum prodi

    pasca sarjana

    Pengembangan

    kualitas publikasi

    Peningkatan

    program

    datasering antar

    Peningkatan

    kegiatan

    pembuatan

    academic profile

    Peningkatan

    jumlah publikasi

    internasional

    Pemenuhan

    tenaga pendidik

    berjabatan

    fungsional lektor

    kepala/guru besar

    Peningkatan

    program inkubasi

    hasil penelitian

    yang berdaya

    saing nasional

    Peningkatan

    keikutsertaan

    dalam kompetisi-

    kompetesi start

    up nasional

    Pengayaan

    konten-konten

    Pemenuhan

    sumber dana

    internal guna

    mendukung tim

    yang akan

    berkompetisi

    secara global

    Penguatan

    sumber daya

    manusia yang

    ahli dan

    berpengalaman

  • 27

    ketercukupan

    dana

    Peningkatan

    kegiatan

    pengabdian

    masyarakat

    Peningkatan

    kualitas tenaga

    akademik dan

    tenaga

    kependidikan

    Pemenuhan

    sarana

    prasarana yang

    sesuai dengan

    SNPT

    Penyusunan

    Pedoman Tata

    Kelola Lembaga

    Keberlanjutan

    Pendanaan dan

    perintisan

    sumber-sumber

    NTF

    dosen dalam hal

    penelitian

    Peningkatan

    partnersip

    dengan insitusi

    pendidikan lain

    dan/atau

    lembaga

    penelitian

    Peningkatan

    kerjasama

    dengan

    pemerintah

    maupun

    masyarakat

    umum dalam hal

    penelitian dan

    pengabdian

    Peningkatan

    program

    pembekalan

    mengenaik karya

    tulis ilmiah

    Penyelenggaraan

    kegiatan seminar

    dan call for paper

    Peningkatan

    Pendanaan

    sumber-sumber

    NTF

    Pemenuhan

    tenaga

    administrasi yang

    akan membantu

    pendokumentasian

    kenaikan jabatan

    fungsional

    Peningkatan

    jumlah buku ajar

    ber-ISBN

    Penguatan kualitas

    tata/karya tulis

    ilmiah

    Penguatan fokus

    penelitian sesuai

    dengan roadmap

    dan bidang

    keahlian

    Peningkatan

    jumlah tulisan

    yang

    dipublikasikan

    secara online

    Pemenuhan

    inkubasi-inkubasi

    hasil penelitian

    aplikasi yang

    memiliki daya

    saing nasional

    Keberlanjutan

    program

    kerjasama hasil

    penelitian

    dengan

    pemerintah

    maupun

    lembaga-

    lembaga lainnya

    Pembentukan

    prodi program

    doctoral

    Pengembangan

    kurikulum

    program doctoral

    Pemenuhan

    tenaga pengajar

    yang berjabatan

    fungsional lektor

    kepala dan guru

    besar

    dalam dunia

    start up

    Keberlanjutan

    dana penelitian /

    pengabdian /

    jasa yang

    didapat dari

    eksternal

    Peningkatan

    jumlah

    kerjasama

    internasional

    baik profit

    maupun non

    profit

  • 28

    BAB V

    EVALUASI DAN PENGENDALIAN

    5.1. Evaluasi

    5.1.1. Tujuan Evaluasi

    Evaluasi pelaksanaan perencanaan dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kegiatan

    perencanaan pendidikan dan badan usaha ITTP dilaksanakan sesuai rencana induk

    perencanaan. Evaluasi juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

    pelaksanaan kegiatan perencanaan serta mengungkapkan permasalahan dan hambatan

    yang terjadi dalam pelaksanaan.

    Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tujuan pelaksanaan evaluasi terhadap

    kegiatan perencanaan adalah:

    Mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul pada perencanaan maupun

    pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan.

    Untuk mendapatkan informasi dan data tentang pelaksanaan kegiatan yang

    sedang berjalan.

    Sebagai umpan balik terhadap penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan,

    merumuskan langkah-langkah perbaikan dan mengadakan penyesuaian

    5.1.2. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi

    Dalam pelaksanaan evaluasi RIP yang dilakukan minimal setiap 5 (lima) tahun sekali

    dengan mempertimbangkan kebijakan intemal ITTP dan dampak perubahan kebijakan

    lingkungan ekstemal. Kegiatan evaluasi ini disebut dengan Rolling RIP. Pelaksanaan

    evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

    Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari evaluasi

    Pelaksanaan dilakukan secara objektif.

  • 29

    Pelaksanaan dilakukan secara transparan, sehingga pihak yang berkepentingan

    dapat mengetahui dan hasilnya dapat dilaporkan kepada stakeholders melalui

    berbagai cara.

    Melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara

    proaktif (partisipatif).

    Pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara intemal dan ekstemal

    (akuntabel).

    Mencakup seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan

    situasi sasaran pemantauan dan evaluasi (komprehensif).

    Pelaksanaan dilakukan sesuaidengan jadwal yang telah ditetapkan dan pada saat

    yang tepat agar tidak kehilangan momenfum yang sedang terjadi.

    5.2. Pengendalian

    Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan RIP, perlu dilakukan pengendalian terhadap

    pelaksanaan perencanaan agar penyelenggaraan pembangunan tersebut dapat terwujud

    sesuai peraturan yang berlaku sehingga hasilnya akan efektif dan efisien. Dalam

    pelaksanaan pengendalian harus ditunjang oleh sistem monitoing dan pelaporan yang

    dapat menyediakan informasi yang diperlukan tentang perkembangan pelaksanaan

    perencanaan. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui Sistem Informasi Manajemen

    (SlM) Yayasan atau konsultasi, koordinasi, pelaporan maupun peninjauan lapangan.

    Dengan demikian dapat diketahui kemajuan RIP dan penyimpangan yang terjadi, sehingga

    langkahlangkah koreksi dapat dilakukan secara dini. Kegiatan pengendalian pembangunan

    yang penting dan harus dilaksanakan, meliputi:

    a. Rapat konsultasi dan koordinasi dengan Dewan Pembina, Pengawas & Pengurus

    Yayasan, Lembaga Pendidikan, Penelitian, Pelatihan dan Sertifikasi/ Badan usaha.

    b. Laporan bulanan, triwulan semesteran dan tahunan, di samping rapat yang

    sifatnya khusus.

    c. Peninjauan lapangan dan monitoring. Selain itu pengendalian RIP dilaksanakan

    oleh masing-masing unit kerja, mahasiswa dan masyarakat secara fungsional

    sesuai bidang garapannya. Peran serta masyanakat sangat dibutuhkan sebagai

    masukan untuk ditindaklanjuti oleh Yayasan.

  • 30

    BAB VI

    PENUTUP

    Penyusunan RIP ITTP tahun 2017-2042 ini disusun dengan harapan dapat memberikan

    arah yang tepat bagi perjalanan dua puluh lima tahun ke depan dalam menjawab

    tantangan dan perubahan lingkungan yang terjadi. RJP merupakan rencana strategis

    jangka panjang yang masih bersifat umum, berisi objective strategis yang ingin dicapai

    dan bagaimana cara pencapaiannya, sehingga diperlukan penjabaran setiap tahapan per

    lima tahunan (RENSTRA) dan penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya (RKM

    & RKA), serta upaya perbaikan yang berkesinambungan. Agar RIP ini mampu

    diimplementasikan secara optimal, diperlukan kerja sama dan koordinasi dari berbagai

    pihak di lingkungan ITTP.

    Seiring dengan berjalannya waktu, RIP perlu disesuaikan kembali dengan tuntutan

    performansi manajemen dan perubahan lingkungan, melalui proses Rolling-Out. Hal ini

    merupakan salah satu mekanisme evaluasi dan pengendalian sehingga RIP yang berlaku,

    senantiasa mempertimbangkan perubahan lingkungan dan persaingan pasar, sehingga

    menjadi acuan yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi, serta arah dan kebijakan yang

    akan diambil bisa lebih efektif dan efisien.