rencana induk pengembangan insitut teknologi ...1 rencana induk pengembangan insitut teknologi...
TRANSCRIPT
-
1
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
INSITUT TEKNOLOGI TELKOM
2018 - 2042
Institut Teknologi Telkom Kawasan Pendidikan Telkom Terpadu
Jl. D. I. Panjaitan No. 128, Purwokerto 53147 Telp. 0281-641629, Faks. 0281-641630
Email: [email protected]
-
ishanTypewritten textIT Tel 1700/SPM-000/REK-00/VIII/2017
ishanTypewritten text25
-
2
KATA PENGANTAR
Dengan bersyukur kepada Allah SWT, kami sampaikan Rencana Induk
Pengembangan Institut Teknologi Telkom tahun 2018-2042. Rencana
pengembangan ini merupakan panduan dalam pencapaian visi Institut Teknologi
Telkom 25 tahun ke depan untuk menjadi perguruan tinggi entrepreuner global
(Global Entrepreneurial Institute).
Institut Teknologi Telkom menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan
berdaya saing global sekaligus menciptakan entrepreneur sukses. Disamping itu
Institut Teknologi Telkom dapat menghasilkan karya riset kualitas tinggi yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan industri skala global dan melahirkan
perusahaan-perusahaan baru yang menjadi agen pertumbuhan ekonomi bangsa
dan dunia.
Terima kasih diucapkan kepada tim penyusun Rencana Induk Pengembangan ini
dan kepada semua pihak yang telah membantu diterbitkannya RIP Insitut
Teknologi Telkom 2018-2042 ini.
Purwokerto, Agustus 2017
Rektor Institut Teknologi Telkom
Ali Rokhman, Ph.D
-
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 5
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 6
1.3. Kondisi Umum ........................................................................................ 6
1.4. Potensi dan Permasalahan ..................................................................... 8
1.4.1. Kekuatan .......................................................................................... 8
1.4.2. Kelemahan ....................................................................................... 8
1.4.3. Peluang ............................................................................................ 9
1.4.4. Ancaman .......................................................................................... 9
BAB II ANALISA PERENCANAAN STRATEGIS ................................................. 11
2.1. Arahan .................................................................................................. 12
2.2. Faktor Internal ..................................................................................... 12
2.2.1. Sumber Daya Manusia ................................................................... 12
2.2.2. Kapabilitas Operasional ................................................................. 13
2.2.3. Performansi ................................................................................... 14
2.2. Faktor Eksternal ................................................................................... 15
2.3 Harapan Stakeholder ............................................................................ 17
2.3.1 Pengelompokan Stakeholder ITTP dan Mekanisme Hubungan ....... 17
2.3.2 Harapan Stakeholder Utama ........................................................... 19
BAB III VISI, MISI, DAN CORE VALUE ........................................................... 21
3.1 Visi ........................................................................................................ 21
3.2 Misi ........................................................................................................ 21
3.3. Core Value ............................................................................................ 21
3.4. Tujuan .................................................................................................. 22
BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ...................................................... 23
4.1. Strategi dan Arah Kebijakan ................................................................ 23
4.2. Strategi Pencapaian ............................................................................. 23
4.3. Tahapan Pengembangan ITTP Dalam 25 Tahun .................................. 24
4.4. Sasaran dan Program ........................................................................... 25
BAB V EVALUASI DAN PENGENDALIAN ........................................................ 288
-
4
5.1. Evaluasi .............................................................................................. 288
5.1.1. Tujuan Evaluasi ......................................................................... 288
5.1.2. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi ...................................................... 28
5.2. Pengendalian ....................................................................................... 29
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 0
-
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Institut Teknologi Telkom Purwokerto yang selanjutnya disebut ITTP didirikan oleh Yayasan
Sandhykara Putra Telkom pada tahun 2002 dengan nama Akademi Teknik Telekomunikasi
Sandhy Putra Purwokerto, pada awalnya bertujuan untuk menyiapkan sumber daya
manusia unggul yang dibutuhkan oleh masyarakat industri informasi dan telekomunikasi.
ITTP merupakan intitusi pendidikan tinggi yang menitikberatkan pendidikan, penelitiam
da pengabdian masyakarat pada bidang telekomunikasi dan informasi yang kemudian
dikenal dengan Infokom (ICT : Information and Communication Technology).
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang sedemikian pesat
memerlukan banyak tenaga ahli dalam implementasi teknologi tersebut sebagai basis
operasional semua jenis industri. ITTP sebagai lembaga pendidikan pada bidang teknologi
informasi dan telekomunikasi dituntut untuk mampu secara terus menerus meningkatkan
kapasitasnya dalam memenuhi tingginya kebutuhan tenaga ahli di perusahaan –
perusahaan industri infokom. Disamping itu ITTP diharapkan mampu beradaptasi terhadap
perkembangan teknologi tersebut dengan berperan serta aktif pada perkembangan
industri infokom dengan menghasilkan penelitian – penelitian unggulan.
Di masa mendatang ITTP Purwkerto juga dihadapkan pada tantangan perubahan regulasi,
persaingan, dan perkembangan teknologi yang semakin pesat di tingkat internasional.
Untuk mengantisipasi perubahan tersebut perlu ditetapkan arah dan kebijakan untuk
dapat dijadikan pedoman untuk peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan dan
pembinaan sumber daya manusia, serta peningkatan efisiensi. Dalam hal ini dibutuhkan
arah dan kebijakan yang sistematis berupa Rencana Induk Pengembangan ITTP yang
terstruktur untuk dapat memperkuat citra dan keberadaan ITTP sebagai institusi
penyelenggara pendidikan di bidang Infokom berbasis budaya.
Untuk menetapkan arahan dan kebijakan tersebut perlu disusun rencana strategis yang
dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) ITTP selama kurun waktu 25
tahun ke depan. RIP ITTP tersebut yang akan dipergunakan sebagai pedoman bagi
-
6
seluruh unit kerja dan civitas academica di lingkungan ITTP dalam melakukan
perencanaan dan evaluasi program jangka pendek maupun program jangka panjang.
1.2. Maksud dan Tujuan
Penyusunan RIP ITTP dimaksudkan sebagai arah dan pedoman yang jelas, terukur,
sistematis dan sinergis, serta berkesinambungan dengan memperhitungan potensi,
peluang dan kendala yang ada dan yang mungkin akan muncul. Selain itu RIP juga dapat
dijadikan sebagai dasar pijakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja ITTP dengan
menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
Secara garis besar RIP mempunyai tujuan sebagai berikut :
Memberikan pedoman kepada seluruh unit kerja dan civitas academica ITTP
Purwokerto berkaitan dengan arah pengembangan 2018-2042.
Membangun sinergi secara internal dan eksternal antar lembaga.
Sebagai pijakan penyusunan Rencana Strategis lima tahunan (RENSTRA) dan
Rencana Kerja Manajerial Tahunan (RKM), Rencana Kerja Anggaran (RKA) tingkat
lembaga.
1.3. Kondisi Umum
Dalam rangka mewujudkan pencapaian target ITTP pada periode 2018-2042, ITTP telah
melakukan beberapa transformasi organisasi dari Akademi Telkom lalu menjadi Sekolah
Tinggi Teknologi Telematika Telkom dan saat ini menjadi Institut Teknologi Telkom
Purwokerto (ITTP). Kondisi umum akan dijelaskan berdasarkan bidang pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
tata kelola organisasi, manajemen sistem informasi, dan keuangan.
a. Bidang pendidikan, secara umum menunjukkan kondisi perbaikan dapat dilihat dari
peringkat akreditasi “BAIK” untuk tiga program studi yakni prodi D3 Teknik
Telekomunikasi, S1 Teknik Telekomunikasi dan S1 Informatika, sedangkan untuk
lima program studi baru belum mengajukan akreditasi program studi. Dari
peringkat akreditasi yang dinilai baik oleh DIKTI ini mampu menaikkan jumlah
pendaftar dan mendorong peningkatan faktor pendukung.
b. Bidang penelitian, secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yakni
meningkatnya perolehan dana hibah DIKTI yang merupakan dampak dari jumlah
-
7
proposal penelitian yang diajukan, selain itu publikasi nasional maupun
internasional juga meningkat, keikutsertaan mahasiswa dalam riset yang dilakukan
dosen juga meningkat, yang kesemua aktifitas tersebut tetap memegang teguh
mutu dalam penelitian.
c. Bidang pengabdian kepada masyarakat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tenaga pendidik
lebih banyak bersifat incidental, dimana kegiatan tersebut tidak ada keberlanjutan
program hal ini tentu saja memicu lembaga terkait untuk dapat menerapkan
program pengabdian kepada masyarakat secara kontinyu. Namun apabila dilihat
dari jumlah kegiatan, terjadi kenaikan setiap tahunnya.
d. Sumber daya manusia, secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia masih
perlu ditingkatkan. Untuk tenaga pendidik (dosen) masih terbatasnya tenaga
pendidik yang memiliki jabatan fungsional bahkan lektor kepala dan guru besar
masih belum ada, masih terbatasnya tenaga pendidik yang tersertifikasi, dan
belum adanya tenaga pendidik yang memiliki pendidikan S3. Sedangkan untuk
tenaga kependidikan/tenaga penunjang akademik cenderung menunjukkan
kualitas yang baik.
e. Sarana dan prasarana, secara umum pengembangan sarana prasarana selalu
meningkat yang disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk kebutuhan akademik
(ruang kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, ruang dosen) maupun penunjang
akademik (fasilitas kegiatan mahasiswa, sarana olahraga, aula, ruang pelayanan
kesehatan, dan lainnya). Selain itu, sarana pendukung juga terpenuhi misalnya
alat-alat laboratorium, buku-buku referensi (non fiksi) maupun buku fiksi, alat-alat
olahraga, dan sebagainya.
f. Tata kelola organisasi, menunjukkan peningkatan kualitas dimana memegang
prinsip continuous improvement demi kemajuan institusi. Salah satu contohnya
adalah kenaikan tingkat kepuasan dosen dan karyawan terhadap kinerja institusi
secara keseluruhan.
g. Sstem informasi manajemen, saat ini institusi telah memiliki sistem informasi
manajemen yang disebut d’ions yang didalamnya memuat data akademik
mahasiswa dan data pegawai (dosen dan karyawan), namun masih belum
terintegrasi secara keseluruhan hal ini disinyalir kurangnya sumber daya manusia
pada unit sisfo.
-
8
h. Keuangan, secara umum sumber pendapatan yang diterima selalu menunjukkan
kenaikan. Sumber pendanaan masih bertumpu pada pendapatan tuition fee,
sedangkan pendapatan non tuition fee masih rendah.
1.4. Potensi dan Permasalahan Berdasarkan kondisi umum yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, dapat
diketahui suatu sintesis terkait perkembangan ITTP sebagai input bagi perumusan isu-isu
strategis. Dalam uraian selanjutnya, akan dilakukan analisis terkait potensi dan
permasalahan yang dimiliki oleh ITTP yang ditinjau baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal, kondisi ITTP akan ditinjau berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki, sedangkan peluang dan ancaman akan dianalisis sebagai bentuk tinjauan secara
eksternal
1.4.1. Kekuatan
- Meningkatnya animo masyarakat terhadap institusi, terlihat dari jumlah
pendaftar yang selalu meningkat
- Dari segi pendanaan, pendapatan juga selalu meningkat
- Telah didapatkan sertifikasi ISO 9001
- Dukungan penuh dari Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) selalu penyelenggara
pendidikan
- Sumber daya manusia yang dimiliki ITTP saat ini banyak usia muda
- Pengaruh citra Telkom yang cukup kuat di masyarakat
- ITTP dibentuk oleh industri sehingga realisasi “Link and Match” berjalan
dengan cukup kuat
- Penambahan kapasitas gedung setiap tahun
- Tersedianya hotspot dengan bandwidth yang disesuaikan dengan jumlah
pengguna (civitas academica)
- Semakin meningkatnya jumlah penelitian yang didanai internal maupun
eksternal (hibah DIKTI)
1.4.2. Kelemahan
- Sarana dan prasarana penunjang akademik masih kurang lengkap
- Sistem informasi manajemen yang belum terintegrasi
-
9
- Belum terbangunnya budaya organisasi secara kuat
- Masih sedikitnya jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional
- Belum adanya dosen dengan pendidikan S3
- Belum adanya dosen yang memiliki jabatan fungsional lektor kepala dan guru
besar
- Masih terbatasnya dosen yang sudah tersertifikasi profesi
- Masih rendahnya prestasi dan reputasi civitas akademika di tingkat nasional
maupun internasional
- Masih rendahnya dana non tuition fee yang didapat
- Produktivitas dan digitalisasi karya ilmiah masih rendah
1.4.3. Peluang
- ITTP berada di kota pelajar yang sedang tumbuh
- ITTP berada di kota dengan biaya hidup yang relatif murah
- Pangsa pasar nasional
- Tren perkembangan ICT yang terus meningkat
- Kebijakan Pemerintah daerah yang memberi peluang dan dukungan untuk
pengembangan terhadap dunia pendidikan
- Tren keinginan masyarakat untuk mendapatkan sekolah dengan jaminan
peluang kerja semakin meningkat
- Dana hibah penelitian dan pengabdian masih terbuka lebar dari DIKTI dan dari
pihak swasta yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap ilmu
pengatahuan dan teknologi
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi
- Pertumbuhan industri di bidang ICT cukup tinggi
- Regulasi pemerintah yang semakin mendukung pendidikan tinggi
1.4.4. Ancaman
- Makin banyaknya institusi pendidikan tinggi yang memiliki prodi yang sama
- Makin banyaknya perubahan status perguruan tinggi swasta menjadi negeri
- Semakin banyaknya ekspansi perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi
negeri ke daerah
-
10
- Banyaknya institusi yang memiliki peringkat akreditasi perguruan tinggi sangat
baik
- Banyaknya program studi di kampus lain yang memiliki predikat akreditasi yang
lebih baik
- Banyaknya kampus yang menawarkan harga kuliah yang lebih murah
- Kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan masih rendah
-
11
BAB II
ANALISA PERENCANAAN STRATEGIS
Sebagai pengelola lernbaga pendidikan tinggi, ITTP senantiasa berupaya agar proses
strategi dan alokasi sumberdaya diarahkan tepat pada sasaran, mengedepankan prioritas
pada pengembangan kapasitas lembaga secara sistematis dan berkesinambungan,
dengan menggunakan pendekatan strategi fokus. Oleh karena itu, untuk menjamin
kualitas proses perencanaan strategis, maka perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
a. Kondisi makro bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya
b. Kecenderungan & perkembangan pasar dalam Pendidikan Tinggi
c. Harapan mahasiswa, dosen dan karyawan serta stakeholder lainnya
d. Kondisi kompetisi antar institusi pendidikan di tingkat nasional, regional &
internasional
e. Perkembangan regulasi di sektor pendidikan nasional
f. Perkembangan teknologi & informasi
g. Evaluasi SWOT
h. Kapabilitas pengembangan penyelenggaraan program
i. Kapabilitas pengembangan student learning
j. Faktor-faktor unik (uniqueness), misalnya hubungan khusus dengan incumbent
operator (TELKOM) dan positioning ITTP sebagai lembaga penyelenggara pendidikan
di bidang teknologi telekomunikasi dan lnformasi di Indonesia.
Pendekatan-pendekatan tersebut di atas digunakan dalam proses strategis untuk
menganalisis posisi strategis dan strategi bersaing penyelenggaraan pendidikan tinggi
bagi ITTP. Melalui pendekatan ini maka seluruh data yang diperoleh digunakan untuk
melihat peluang yang ada dan tantangan yang akan dihadapi.
Proses analisis faktor internal yang bersumber dari kondisi saat ini merupakan
kekuatan dan kelemahan yang mengungkapkan tingkat kesenjangan kapabilitas yang
ada dengan kapabilitas yang dibutuhkan untuk menetapkan langkah strategis dalam
mengantisipasi peluang masa depan dan repositioning dalam persaingan.
-
12
Sumber data dan informasi yang digunakan dalam penyusunan RIP mencakup; (1)
Arahan, (2) Faktor Internal dan (3) Faktor External yang akan diuraikan di bawah ini:
2.1. Arahan
Arahan dari Yayasan Pendidikan Telkom yang secara garis besar sebagai berikut:
a. Strategi yang digunakan adalah untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan
(Sustainable Growth), Orientasi Kualitas (Quality Orientation) & Peningkatan
Sinergi (Enhane Synergy).
b. Pentahapan strategi dibagi atas 5 (lima) tahap dengan masing-masing kurun waktu
perencanaan selama 5 (lima) tahun, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaman Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi, Pasal 5 Ayat 1 butir C
c. Fokus mengembangkan Pendidikan, Penelitian dan Pelatihan yang didukung oleh
kegiatan badan usaha, untuk kelangsungan institusi.
2.2. Faktor Internal
Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan meliputi SDM, kinerja operasional,
dan performansi. Selanjutnya akan diuraikan kondisi saat ini dan proyeksi 25 (dua puluh
lima) tahun ke depan dari faktor internal ITTP:
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Sebagai Human Capital maka SDM ditempatkan pada factor yang sangat penting dalam
kegiatan pendidikan. Kondisi SDM posisi Juni tahun 2017 dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Berdasarkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Perlu dillakukan analisis kebutuhan Sumber Daya Manusia baik dalam kuantitas
maupun analisis tentang kebutuhan pelatihan yang harus dilakukan guna pemenuhan
kualitas yang baik (pelatihan yang bersifat soft skill maupun hard skill).
b. Komposisi Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap
Perbandingan antara dosen tetap dan dosen tidak tetap yakni 68% : 32%. Angka
tersebut masih cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengurang jumlah dosen tidak
tetap, beberapa mata kuliah keahlian khusus masih diampu oleh dosen tidak tetap.
c. Komposisi Dosen berdasarkan Jabatan Fungsional Akademik
Untuk Dosen yang memiliki jabatan fungsional masih rendah (sekitar 26%), dari
komposisi 26% tersebut jabatan fungsional yang dimiliki adalah Asisten Ahli dan Lektor
-
13
namun Lektor Kepala dan guru besar belum ada sehingga perlu adanya stimulus
khusus untuk mendorong Dosen mencapai lektor kepala maupun guru besar.
d. Rasio Dosen terhadap mahasiswa.
Rasio dosen dan mahasiswa sudah memenuhi standar BAN PT 1:26.
e. Proyeksi SDM 2018-2042
Dalam kurun waktu 25 tahun mendatang sangat perlu didorong Dosen untuk
mendapat jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar agar dapat meningkatkan
kualitas pendidik dan juga sertifikasi profesi Dosen (Serdos).
2.2.2. Kapabilitas Operasional
Kapabilitas operasional ITTP yang menjadi kekuatan dan modal utama dalam
mempertahankan eksistensi ITTP antara lain:
a. Brand lmage ITTP sebagai bagian dari Telkom Group Secara historis pendirian ITTP
diprakarsai oleh YSPT (saat ini sudah di bawah naungan YPT) yang merupakan
lembaga di bawah naungan Telkom sehingga perkembangan ITTP tidak terlepas
dari pengawasan Telkom serta operasionalnya. Meskipun keterlibatan Telkom tidak
secara langsung namun brand image Telkom masih melekat pada setiap produk di
lingkungan ITTP yang merupakan kekuatan dan daya tarik bagi masyarakat.
b. Hasil Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) menunjukkan peningkatan jumlah
peminat setiap tahun, namun rasio antara pendaftar dan mahasiswa yang diterima
masih rendah.
c. Kualitas Lulusan Proses belajar mengajar membentuk lingkungan kampus yang
kondusif, aktif dan dinamis yang menjamin kualitas lulusan. Hal ini terlihat dari
penerimaan industri terhadap lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan rata-rata satu tahun sudah terserap
industry.
d. Fasilitas Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Kelengkapan fasilitas belajar seperti jumlah kelas, laboratorium, sarana dan
prasamna pendukung menjadi kekuatan ITTP. Sesuai Master Plan pemanfaatan
lahan ITTP sampai tahun 2042, maka potensi pengembangan ITTP ke depan
sangat didukung oleh ketersediaan lahan yang dimiliki saat ini lebih kurang 18.140
m2. Hal ini diharapkan akan dapat merealisasikan visi dan misi ITTP 25 (dua puluh
lima) tahun ke depan. Untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan maka
-
14
ITTP mendorong inovasi dan program sinergi antar lembaga penelitian yang sama-
sama berada di lingkungan YPT.
e. Hubungan kerja sama industri memudahkan mahasiswa dalam melakukan ooop
dan magang. Penambahan kerjasama selalu diupayakan untuk kemajuan institusi
namun juga dilakukan evaluasi setiap periode kerjasama akan berakhir untuk
dilanjutkan atau tidak. Saat ini mitra yang sudah bekerjasama dengan institusi
didominasi kerjasama dengan lembaga pendidikan yakni 58%, selanjutnya
kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri sebanyak 24% dan kerjasama
dengan lembaga pemerintah sebanyak 18%.
2.2.3. Performansi Kinerja ITTP menunjukkan pertumbuhan yang membaik dan diharapkan akan tumbuh
secara terus menerus, baik untuk lembaga pendidikan maupun pertumbuhan kinerja
finansial, umumnya pencapaian di atas 100 % dari target pada posisi TW ll tahun 2017.
Jika dilihat dari 2 tahun terakhir ini performansi ITTP selalu mencapai di atas 100% dari
target yang ditentukan. Data performansi empat tri wulan terakhir menunjukkan angka
yang cukup baik. Skor tri wulan 3 tahun 2016 hingga tri wulan 2 tahun 2017 secara
berturut-turut adalah 100,77 ; 100,46 ; 101,21 ; 101,23. Secara lebih rinci dilihat dari
empat aspek utama diperlihatkan dalam Gambar 3.1 di bawah ini.
Gambar 3.1 Performance ITTP Empat TW terakhir
Produktivitas dapat diukur melaui dua cara yaitu produktivitas pegawai dan kinerja
keuangan. Untuk kinerja keuangan selalu menunjukkan pencapaia di atas 100 untuk
empat tri wulan terakhir. Namun hal tersebut diprediksi akan mengalami penurunan
terutama diakibatkan sebagai konsekuensi logis dari ketidaktercapaian penerimaan
0
20
40
60
80
100
120
TW3 2016 TW4 2016 TW1 2017 TW2 2017
Customer Internal Business Process Learning & Growth Financial
-
15
mahasiswa baru tahun 2017. Jika ditilik tahun 2016 dan tahun 2017 memiliki perbedaan
karakteristik terutama performance dalam aspek learning & growth. Tahun 2016 apek
tersebut tidak mencapai target sedangkan di tahun 2017 ini aspek learning & growth
menunjukkan peningkatan dan selalu berada di pencapaian di atas 100 namun aspek
customer yang mengalami penurunan karena imbas langsung dari penerimaan mahasiswa
baru yang tidak tercapai.
Performa baik lainnya adalah perihal akreditasi program studi. Dari tiga program studi
yang mengajukan akreditasi secara berturut-turt semuanya mendapatkan skor B dari
sebelumnya C. Namun demikian, hal ini tidak menjadikan ITTP berpuas diri karena masih
ada 5 program studi baru yang tahun 2018 akan mengajukan akreditasi dan prodi eksisting
juga harus melakukan proses reakreditasi.
2.2. Faktor Eksternal Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan ITTP dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembangnya ITTP antara lain diuraikan di bawah ini:
1. Perubahan teknologi
Perubahan teknologi yang cenderung cepat merupakan suatu kepastian yang tidak
bisa dielakkan lagi. Teknologi digital yang saat ini berbasis IP (Internet Protocol),
kemudian evolusi teknologi 4G, 5G, OTT (Over The Top). Selain itu teknologi yang
saat ini lebih banyak pada perkembangan aplikasi dimana hasilnya berupa produk
baru yang bersifat destruktif. Pembelajaran jarak jauh juga merupakan hal penting
yang harus dijadikan fokus lebih mengingat perkembangan teknologi pembelajaran
saat ini lebih berbasis online.
Beberapa implikasi dari perubahan teknologi adalah:
- Program rekrutasi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai
dengan perkembangan teknologi
- Pengembangan sarana dan prasarana yang semestinya sudah berbasis
teknologi secara penuh
- Dilihat dari aspek konten pembelajaran, maka seluruh program studi mau tidak
mau harus mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan perkembangan
teknologi yang saat ini dan dan tren teknolgi dalam kurun waktu 25 tahun
mendatang
-
16
- Pembangunan kerjasama secara intensif dengan industri (Telkom group). Hal
ini penting sebab berhubungan dengan penyerapan lulusan ITTP nantinya serta
dalam rangka menimba masukan secara kontinu sehingga ITTP bisa menjadi
perguruan tinggi yang selalu up to date dalam hal perkembnagan teknologi
terkini.
- Pengembangan riset baik yang bersifat scientific maupun terapan.
2. Kompetisi
Kompetisi antar perguruan tinggi yang berlaku saat ini semakin masif dan agresif.
Kompetisi ini tidak hanya antar perguruan tinggi swasta saja akan tetapi juga
dengan perguruan tinggi negeri. Saat ini perguruan tinggi internasional telah
melakukan beberapa afiliasi dengan kampus nasional. Kecenderungan lain yang
saat ini berlaku adalah dengan mempercepat waktu pendidikan di berbagai tingkat.
Satu hal lain yang menjadi perhatian adalah persaingan bebas. Maraknya tenaga
kerja dari luar negeri harus disikapi degan serius. Hal-hal tersebut merupakan
keniscayaan yang akan dipertimbangkan dalam perumusan sasaran strategis ITTP
dalam kurun waktu 25 tahun kedepan.
Implikasi dari kompetisi adalah :
- Mengembangkan competititve advantage (focus differentiation and value
creation)
- Berkurangnya pendaftar di ITPP
- Pengembangan program OPES (One Pipe Education System).
- Program bundling pendidikan menengah dan pendidian tinggi (SMA/K, D3)
3. Perubahan regulasi
Regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah cenderung berubah yang tentu
disesuaikan dengan perkembangan jaman sehingga dalam perumusan
perencanaan ITTP perlu memperhatikan aspek ini. Regulasi tersebut terutama
yang berhubungan dengan standar minimal yang diharapkan dari sistem
pendidikan nasional dimana hal-hal tersebut dituangkan dalam dokumen Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, kemudian regulasi terkait tenaga akademik, dan lain
sebagainya.
Sesuai dengan isu strategis yang dipaparkan oleh perwakilan pemerintah yang
turut memberikan masukan kepada ITTP adalah mengenai isu kurangnya
pemerataan keterjangkauan, ketersediaan, mutu dan relevansi pendidikan.
Implikasi bagi ITTP adalah adanya pengembangan kompetensi baik dosen maupun
-
17
mahasiswa, harus adanya kerjasama dengan berbagai pihak yang berkepentingan,
pengembangan ITTP terutama dalam hal penekana pada terapan/vokasi.
4. Kondisi sosial ekonomi
Dari sisi sosial ekonomi, beberapa yang harus diperhatikan adalah :
- Tingkat inflasi berkisar antara 3,14% - 5,6%
- Pertumbuhan GDP (LPE) sekitar 5,16% - 6,75%
- Pertumbuhan populasi sekitar 1,5% per tahun
- Kurs saat ini pada posisi sekitar 13.355 rupiah/USD
Hal-hal di atas menimbulkan implikasi :
- Pengembangan segmentasi, target, dan posisi
- ITTP harus mengembangkan sumber pendanaan yang mandiri
5. Pasar
Karena insitusi ini memiliki kekhasan dalam bidang teknolofi, maka kondisi pasar
sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi, yang berdampak pada tuntutan
kompetensi dan profesionalitas. Implikasinya adalah penyesuaian kurikulum sesuai
dengan perkembangan teknologi, pertukaran mahasiswa dan dosen, penerimaan
mahasiswa asing.
2.3 Harapan Stakeholder
Dalam pengelolaan usaha dan kegiatan akademik, ITTP memberi perhatian pada seluruh
stakeholder. Analisis stakeholder menjadi alat penting dalam mengidentifikasi kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh lembaga. Pemahaman yang jelas atas peran dan kontribusi
potensial dari berbagai stakeholder merupakan prasyarat utama bagi proses perencanaan
partisipatif.
2.3.1 Pengelompokan Stakeholder ITTP dan Mekanisme Hubungan
Stakeholder ITTP dibagi menjadi beberapa kelompok:
1. Industri
2. Pemerintah
3. Alumni
4. Mahasiswa
5. Pegawai (Dosen dan Karyawan)
6. Masyarakat
7. Yayasan
-
18
Mekanisme hubungan stakeholder dengan ITTP seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Mekanisme Hubungan Stakeholder dengan ITTP
-
19
2.3.2 Harapan Stakeholder Utama
Dari sejumlah stakeholder yang ada di ITTP, mahasiswa, orangtua, pengguna lulusan, dan
dosen dan karyawan serta yayasan merupakan stakeholder utama dengan harapan yang
berbeda-beda untuk kelompok tersebut. Beberapa harapan stakeholder utama seperti
pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Harapan Stakeholder
Harapan YPT Harapan
Dosen dan Karyawan
Harapan
Mahasiswa
Harapan Orang
Tua Mahasiswa
Harapan
Pengguna Lulusan
1. Akreditasi Perguruan
Tinggi dinilai
sangat baik
2. Transformasi
lembaga pendidikan
3. Meningkatnya
rangking webometric
4. Meningkatnya kualitas
Sumber Daya
1. Meningkatnya kualitas
manajemen
sumber daya
2. Meningkatnya fasilitas
penunjang
yang diterima
3. Meningkatnya insentif
1. Kualitas pelayanan
pendidikan
baik
2. Kualitas
sumber daya pendidik dan
tenaga
penunjang baik
3. Fasilitas kegiatan
kemahasiswa
an memadai
4. Dukungan
penuh terhadap
pengembangan
kemahasiswa
an
5. Masa tunggu
lulusan relatif cepat
1. Biaya kuliah tidak mahal
2. Kualitas
pelayanan pendidikan baik
3. Kualitas sumber daya pendidik
dan tenaga
penunjang baik
4. Keterserapan
mahasiswa di dalam dunia
kerja
1. Lulusan ITTP mempunyai
kualitas dan
daya saing tinggi daln
lingkup nasional
maupun
internasional
2. Lulusan ITTP
berpartisipasi aktif dalam
pengembanga
n ilmu pengetahuan
dan teknologi
3. Link and match antara pendidikan
dan dunia
kerja
Analisis stakeholder digunakan untuk mengidentifikasi harapan stakeholder yang
relevan dengan perencanaan pengembangan. ldentifikasi dan analisis stakeholder
merupakan alat unfuk memperoleh pemahaman mengenai stakeholder yang terlibat dalam
pengembangan ITTP serta peran dan kontribusi untuk keberhasilan pembangunan
lembaga. Hasil analisis juga digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam
pengembalian keputusan secara partisipatif, menjamin keadilan dan kesamaan hak atas
-
20
proses pengembangan, keterlibatan dalam pengembalian keputusan, menpsun priodtas,
dan langkah kegiatan. Analisis digunakan unfuk memetakan peran dan kontribusi
stakehotder dalam pengembangan, memberikan gambaran yang jelas tentang stakeholder
yang berpengalaman dengan proses perencanaan partisipatif dan menyediakan data
sebagai dasar untuk kepentingan evaluasi dan monitoring.
-
21
BAB III
VISI, MISI, DAN CORE VALUE
TTP telah melakukan analisis kondisi intemal dan ekstemal agar strategi dan kebijakan
serta proses alokasi sumber daya diarahkan tepat pada sasaran dengan prioritas tata
kelola organisasi yang baik. Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka ITTP menetapkan Visi, Misi, Core Value, dan Tujuan.
3.1. Visi
“Menjadi Global Entrepreneural Institute pada Tahun 2042”
3.2. Misi
- Menyelenggarakan sistem pendidikan dengan dasar keilmuan yang kuat,
bersinergi antar disiplin ilmu, berwawasan kewirausahaan dan berorientasi
global (global innovative entrepreneurial education system)
- Menyelenggarakan penelitian lanjut (advance research) yang menghasilkan
pengetahuan baru (new knowledge) dan produk–produk intelektual bernilai
ekonomi (intellectual economic value products) sesuai kebutuhan bangsa dan
dunia.
- Meningkatkan kemajuan bangsa dan dunia melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan mendorong terciptanya unit-unit bisnis baru (new business
incubators).
- Menjalankan fungsi perguruan tinggi secara harmonis (harmony) antara
kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan (economic, social and
environment interests)
3.3. Core Value
- Innovative
- Trustworthy
- Team work
-
22
3.4. Tujuan
- Menghasilkan lulusan berdaya saing global (global competitive graduates) dan
technopreneur sukses (Successful technopreneurs)
- Menghasilkan penelitian yang berkontribusi pada penciptaan pengetahuan baru
dan produk intelektual yang bernilai ekonomi (new knowledge and economic
value creation)
- Menghasilkan dan mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru (spinoff
companies) yang berdampak pada peningkatan kemajuan bangsa dan dunia
- Menjadi agen kemajuan bangsa dan dunia serta turut serta dalam menjaga
kelestarian budaya bangsa dan lingkungan dunia (sustainable development)
-
23
BAB IV
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1. Strategi dan Arah Kebijakan
Gambar 4.1 Strategi dan Arah Kebijakan ITTP
Strategi dan arah kebijakan ITTP untuk 25 tahun mendatang adalah sebagai berikut :
- 2022 : academic excellence
- 2027 : significantly research quality focus
- 2032 : excellence research quality focus
- 2037 : national economic contribution
- 2042 : international economic contribution focus
4.2. Strategi Pencapaian
Beberapa strategi pada kurun waktu Tahun 2018 – 2042 adalah sebagai berikut :
Penguatan kapasitas kepemimpinan akademik
Penguatan kualitas atmosfir akademik
Penguatan kualitas budaya akademik
-
24
Penguatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga penunjang akademik
Penguatan pada kemampuan fakultas untuk mencapai proses kualitas
pengembangan dalam pembelajaran dan pengajaran
Penguatan kepampuan tenaga pendidik untuk membuat peningkatan dalam hal
kuantitas dan kualitas penelitian
Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan dan tenaga penunjang akademik
4.3. Tahapan Pengembangan ITTP Dalam 25 Tahun
ITTP mencanangkan diri untuk melakukan beragam upaya strategis dan operasional,
untuk dapat menjadikan organisasi ITTP secara keseluruhan tumbuh dan berkembang,
yang akan dilalui secara bertahap. Pertumbuhan dan pengembangan ITTP diarahkan
melalui proses yang terstruktur dan sistematis, sebagaimana dijelaskan dalam tabel
berikut ini
Tabel 4.1 Tahapan Pengembangan ITTP Dalam 25 Tahun
Karakterist
ik
2017 –
2022
2022 –
2027
2027 –
2032
2032 – 2037 2037 – 2042
Visi Academic
Excellenc
e University
National
Research University
Research
Excellence University
National
Entrepreneurial University
International
Entrepreneurial University
Fokus Education
Service
Improvement
Research
quality
Improvement
Research excellence
National
economic contribution
International
economic contribution
Pendorong Tution fee Tuition fee,
research grant
Tuition fee,
dana
penyertaan
pihak ketiga
nasional
Tuition fee,
research grant,
dana
penyertaan
pihak ketiga
nasional dan
internasional
Tuition fee,
research grant,
dana
penyertaan
pihak ketiga
dari global companies
-
25
Indikator • ISO
Comply
• APS
minimal
B
• Akreditas
i Institusi
B
• NTF 3%
• ISO
Comply
• APS
Mayoritas
A dan ada
PS dengan
akreditasi
Internasio
na
• APT A
• NTF 8%
• ISO
Comply
• APS
Mayoritas
A dan
beberapa
PS dengan
akreditasi
Internasio
na
• APT A
• Memiliki
prodi S3
• NTF 17%
• ISO
Comply
• APS
Mayoritas
A dan
beberapa
PS
dengan
akreditasi
Internasio
na
• APT A
• Memiliki
prodi S3
• NTF 30 %
• ISO
Comply
• APS
Mayoritas
A dan
beberapa
PS
dengan
akreditasi
Internasio
na
• APT A
• Memiliki
prodi S3
• NTF 50%
Dengan mengacu pada tahapan tersebut di atas, masing-masing program studi akan
menjabarkannya secara spesifik sesuai dengan cakupan tugas dan fungsinya pada institusi
secara keseluruhan.
4.4. Sasaran dan Program
Dalam pengembangan selama 25 tahun, ITTP memiliki arah yang akan dilakukan secara
bertahap, dan dengan Formulasi strategic initiative di atas merupakan broad guideline
untuk menetapkan sasaran dan program ITTP yang akan diimplementasikan, seperti yang
ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
-
26
Tabel 4.2 Objective, Sasaran dan Program ITTP
Periode 2018-2022 2023-2027 2028-2032 2033-2037 2038-2042
Objektif Academic Excellence University
National Research University
Research Excellence University
National
Entrepreneurial University
International
Entrepreneurial University
Sasaran Akreditasi prodi
dan institusi
Tata kelola dan
sistem informasi
yang terintegrasi
Penambahan
prodi baru
Meningkatknya
jumlah publikasi
Meningkatnya
kerjasama
penelitian
Pembukaan prodi
program pasca
sarjana
Meningkatnya
jumlah sitasi
Meningkatnya
ranking QS
Dosen yang sudah
memiliki jabatan
fungsional guru
besar
Meningkatnya
jumlah perolehan
research grant
Jumlah start up
tingkat nasional
yang dihasilkan
Peningkatan
perolehan NTF
Pembukaan prodi
S3
Jumlah start up
berlevel
internasional
yang dihasilkan
Persentase
perolehan NTF >
50% dari Total
pendapatan
Bertambahnya
jumlah
kerjasama
internasional
Program Pengembangan
kurikulum sesuai
dengan standar
akreditasi
Penguatan
sistem informasi
dan peningkatan
kapasitas
infrastruktur
Peningkatan
produktifitas
penelitian dan
Pembentukan
prodi program
pasca sarjana
Pengembangan
kurikulum prodi
pasca sarjana
Pengembangan
kualitas publikasi
Peningkatan
program
datasering antar
Peningkatan
kegiatan
pembuatan
academic profile
Peningkatan
jumlah publikasi
internasional
Pemenuhan
tenaga pendidik
berjabatan
fungsional lektor
kepala/guru besar
Peningkatan
program inkubasi
hasil penelitian
yang berdaya
saing nasional
Peningkatan
keikutsertaan
dalam kompetisi-
kompetesi start
up nasional
Pengayaan
konten-konten
Pemenuhan
sumber dana
internal guna
mendukung tim
yang akan
berkompetisi
secara global
Penguatan
sumber daya
manusia yang
ahli dan
berpengalaman
-
27
ketercukupan
dana
Peningkatan
kegiatan
pengabdian
masyarakat
Peningkatan
kualitas tenaga
akademik dan
tenaga
kependidikan
Pemenuhan
sarana
prasarana yang
sesuai dengan
SNPT
Penyusunan
Pedoman Tata
Kelola Lembaga
Keberlanjutan
Pendanaan dan
perintisan
sumber-sumber
NTF
dosen dalam hal
penelitian
Peningkatan
partnersip
dengan insitusi
pendidikan lain
dan/atau
lembaga
penelitian
Peningkatan
kerjasama
dengan
pemerintah
maupun
masyarakat
umum dalam hal
penelitian dan
pengabdian
Peningkatan
program
pembekalan
mengenaik karya
tulis ilmiah
Penyelenggaraan
kegiatan seminar
dan call for paper
Peningkatan
Pendanaan
sumber-sumber
NTF
Pemenuhan
tenaga
administrasi yang
akan membantu
pendokumentasian
kenaikan jabatan
fungsional
Peningkatan
jumlah buku ajar
ber-ISBN
Penguatan kualitas
tata/karya tulis
ilmiah
Penguatan fokus
penelitian sesuai
dengan roadmap
dan bidang
keahlian
Peningkatan
jumlah tulisan
yang
dipublikasikan
secara online
Pemenuhan
inkubasi-inkubasi
hasil penelitian
aplikasi yang
memiliki daya
saing nasional
Keberlanjutan
program
kerjasama hasil
penelitian
dengan
pemerintah
maupun
lembaga-
lembaga lainnya
Pembentukan
prodi program
doctoral
Pengembangan
kurikulum
program doctoral
Pemenuhan
tenaga pengajar
yang berjabatan
fungsional lektor
kepala dan guru
besar
dalam dunia
start up
Keberlanjutan
dana penelitian /
pengabdian /
jasa yang
didapat dari
eksternal
Peningkatan
jumlah
kerjasama
internasional
baik profit
maupun non
profit
-
28
BAB V
EVALUASI DAN PENGENDALIAN
5.1. Evaluasi
5.1.1. Tujuan Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan perencanaan dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kegiatan
perencanaan pendidikan dan badan usaha ITTP dilaksanakan sesuai rencana induk
perencanaan. Evaluasi juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perencanaan serta mengungkapkan permasalahan dan hambatan
yang terjadi dalam pelaksanaan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tujuan pelaksanaan evaluasi terhadap
kegiatan perencanaan adalah:
Mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul pada perencanaan maupun
pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan.
Untuk mendapatkan informasi dan data tentang pelaksanaan kegiatan yang
sedang berjalan.
Sebagai umpan balik terhadap penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan,
merumuskan langkah-langkah perbaikan dan mengadakan penyesuaian
5.1.2. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi
Dalam pelaksanaan evaluasi RIP yang dilakukan minimal setiap 5 (lima) tahun sekali
dengan mempertimbangkan kebijakan intemal ITTP dan dampak perubahan kebijakan
lingkungan ekstemal. Kegiatan evaluasi ini disebut dengan Rolling RIP. Pelaksanaan
evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari evaluasi
Pelaksanaan dilakukan secara objektif.
-
29
Pelaksanaan dilakukan secara transparan, sehingga pihak yang berkepentingan
dapat mengetahui dan hasilnya dapat dilaporkan kepada stakeholders melalui
berbagai cara.
Melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara
proaktif (partisipatif).
Pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara intemal dan ekstemal
(akuntabel).
Mencakup seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan
situasi sasaran pemantauan dan evaluasi (komprehensif).
Pelaksanaan dilakukan sesuaidengan jadwal yang telah ditetapkan dan pada saat
yang tepat agar tidak kehilangan momenfum yang sedang terjadi.
5.2. Pengendalian
Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan RIP, perlu dilakukan pengendalian terhadap
pelaksanaan perencanaan agar penyelenggaraan pembangunan tersebut dapat terwujud
sesuai peraturan yang berlaku sehingga hasilnya akan efektif dan efisien. Dalam
pelaksanaan pengendalian harus ditunjang oleh sistem monitoing dan pelaporan yang
dapat menyediakan informasi yang diperlukan tentang perkembangan pelaksanaan
perencanaan. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui Sistem Informasi Manajemen
(SlM) Yayasan atau konsultasi, koordinasi, pelaporan maupun peninjauan lapangan.
Dengan demikian dapat diketahui kemajuan RIP dan penyimpangan yang terjadi, sehingga
langkahlangkah koreksi dapat dilakukan secara dini. Kegiatan pengendalian pembangunan
yang penting dan harus dilaksanakan, meliputi:
a. Rapat konsultasi dan koordinasi dengan Dewan Pembina, Pengawas & Pengurus
Yayasan, Lembaga Pendidikan, Penelitian, Pelatihan dan Sertifikasi/ Badan usaha.
b. Laporan bulanan, triwulan semesteran dan tahunan, di samping rapat yang
sifatnya khusus.
c. Peninjauan lapangan dan monitoring. Selain itu pengendalian RIP dilaksanakan
oleh masing-masing unit kerja, mahasiswa dan masyarakat secara fungsional
sesuai bidang garapannya. Peran serta masyanakat sangat dibutuhkan sebagai
masukan untuk ditindaklanjuti oleh Yayasan.
-
30
BAB VI
PENUTUP
Penyusunan RIP ITTP tahun 2017-2042 ini disusun dengan harapan dapat memberikan
arah yang tepat bagi perjalanan dua puluh lima tahun ke depan dalam menjawab
tantangan dan perubahan lingkungan yang terjadi. RJP merupakan rencana strategis
jangka panjang yang masih bersifat umum, berisi objective strategis yang ingin dicapai
dan bagaimana cara pencapaiannya, sehingga diperlukan penjabaran setiap tahapan per
lima tahunan (RENSTRA) dan penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya (RKM
& RKA), serta upaya perbaikan yang berkesinambungan. Agar RIP ini mampu
diimplementasikan secara optimal, diperlukan kerja sama dan koordinasi dari berbagai
pihak di lingkungan ITTP.
Seiring dengan berjalannya waktu, RIP perlu disesuaikan kembali dengan tuntutan
performansi manajemen dan perubahan lingkungan, melalui proses Rolling-Out. Hal ini
merupakan salah satu mekanisme evaluasi dan pengendalian sehingga RIP yang berlaku,
senantiasa mempertimbangkan perubahan lingkungan dan persaingan pasar, sehingga
menjadi acuan yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi, serta arah dan kebijakan yang
akan diambil bisa lebih efektif dan efisien.