bahan paparan fgd rencana pengembangan wilayah kek sei mangkei

72
| Palm | KI Sei Mangkei Materi Paparan FGD PENYEMPURNAAN DAN PENYEPAKATAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN SEI MANGKEI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS Oleh : Tiar Pandapotan Purba, ST| Agst, 2014

Upload: tiar-pandapotan-purba

Post on 19-Jan-2016

381 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Bahan Paparan FGD Sektor Kementerian Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

| Palm | KI Sei Mangkei

Materi

Paparan FGD

PENYEMPURNAAN DAN PENYEPAKATAN

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH

KAWASAN SEI MANGKEI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

D I R E K T O R A T P E N A T A A N R U A N G W I L A Y A H N A S I O N A L

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

Oleh : Tiar Pandapotan Purba, ST| Agst, 2014

Page 2: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Pendahuluan

2. Daftar Sektor Unggulan

3. Tujuan, Kebijakan dan Strategi

4. Rencana Pengembangan Sektor

5. Rencana Pengembangan Ruang

6. Indikasi Program

DAFTAR ISI

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 2

Page 3: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Latar Belakang

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran

3. Lingkup Wilayah Studi

4. Kerangka Pekerjaan

5. Kegiatan yang telah dilaksanakan

1. PENDAHULUAN

Stasiun Pematang Siantar

Stasiun Perlanaan, Bandar, Simalungun

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 3

Page 4: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Pendahuluan | Latar Belakang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 4

Page 5: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

SASARAN (yang harus dicapai konsultan):

1. Teridentifikasi sektor unggulan Kawasan Sei Mangkei yang dapat mendorong percepatan pembangunan;

2. Teridentifikasinya rantai nilai komoditas unggulan;

3. Teridentifikasinya dampak pengembangan KEK Sei Mangkei;

4. Terumuskannya tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Sei Mangkei;

5. Terumuskannya rencana pengembangan Kawasan Sei Mangkei

6. Teridentifikasinya indikasi program jangka menengah;

7. Teridentifikasinya prasyarat penunjang keberhasilan pengembangan KEK Sei Mangkei meliputi peraturan perundangan, pertanahan, sumber daya manusia, infrastruktur yang handal.

SASARAN (yang harus dicapai konsultan):

1. Teridentifikasi sektor unggulan Kawasan Sei Mangkei yang dapat mendorong percepatan pembangunan;

2. Teridentifikasinya rantai nilai komoditas unggulan;

3. Teridentifikasinya dampak pengembangan KEK Sei Mangkei;

4. Terumuskannya tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Sei Mangkei;

5. Terumuskannya rencana pengembangan Kawasan Sei Mangkei

6. Teridentifikasinya indikasi program jangka menengah;

7. Teridentifikasinya prasyarat penunjang keberhasilan pengembangan KEK Sei Mangkei meliputi peraturan perundangan, pertanahan, sumber daya manusia, infrastruktur yang handal.

1. Pendahuluan | Maksud, Tujuan dan Sasaran

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 5

MAKSUD:

Untuk mendukung

upaya pengembangan

Kawasan Sei Mangkei sehingga

dapat memacu pertumbuhan

ekonomi nasional

MAKSUD:

Untuk mendukung

upaya pengembangan

Kawasan Sei Mangkei sehingga

dapat memacu pertumbuhan

ekonomi nasional

TUJUAN:

Terumuskannya rencana

pengembangan Kawasan Sei

Mangkei.

TUJUAN:

Terumuskannya rencana

pengembangan Kawasan Sei

Mangkei.

Page 6: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Pendahuluan | Lingkup Wilayah Pengamatan dan Studi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 6

Lingkup wilayah pengamatan: Prov. Sumatera Utara

Lingkup wilayah studi: Kab. Simalungun, Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kota Pematang Siantar

Lingkup wilayah pengamatan: Prov. Sumatera Utara

Lingkup wilayah studi: Kab. Simalungun, Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kota Pematang Siantar

Page 7: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Pendahuluan | Kerangka Pekerjaan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 7

Page 8: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Pendahuluan | Keluaran Pekerjaan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 8

1. Dokumen rencana pengembangan kawasan sei mangkei mencakup:

1. Daftar sektor unggulan beserta lokasi pengembangannya;

2. Rencana pengembangan untuk masing-masing sektor;

3. Kebutuhan infrastruktur pendukung;

4. Indikasi program terdiri atas sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan tahap pengembangan;

2. Dokumen dilengkapi dengan peta skala 1:50.000 meliputi:

1. Peta arahan sistem air baku;

2. Peta arahan sistem pembuangan limbah;

3. Peta rencana struktur ruang; dan

4. Peta rencana pola ruang.

3. Prosiding pembahasan rencana pengembangan wilayah kawasan sei mangkei;

4. Laporan-laporan (lap. Pendahuluan, antara, tiga bulanan, dan akhir).

Page 9: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Pendahuluan | Kegiatan yang telah dilaksanakan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 9

No Kegiatan Terlaksana

1 Pembahasan Lap. Pendahuluan;

2 FGD dengan lintas sektor kementerian;

3 FGD dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten di Kawasan Sei Mangkei;

4 Survei pengumpulan data di Sumatera Utara dan Jakarta

5 Tinjauan terhadap kebijakan pembangunan terkait Kawasan Sei Mangkei

6 Analisis perekonomian wilayah

7 Analisis pengembangan komoditas unggulan

8 Analisis daya dukung lingkungan (air dan lahan);

9 Analisis kebutuhan infrastruktur (perumahan, jaringan transportasi, energi & kelistrikan, telekomunkasi)

10 Analisis pembiayaan pembangunan;

11 Pembahasan Lap. Antara;

12 Diskusi temu pakar;

13 Penyusunan rencana pengembangan Kawasan Sei Mangkei

14 FGD lintas sektor kementerian (Akhir)

Page 10: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Dampak Terhadap Output Perekonomian (PDB & PDRB)

2. Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat

3. Dampak Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

4. Daftar Sektor Unggulan

2. DAMPAK KEK SEI MANGKEI & SEKTOR UNGGULAN

Perusahaan Unilever

Palm Oil Product

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 10

Kualanamu Airport

Page 11: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 11

Penciptaan Output (Rp. Milyar)

Penciptaan/peningkatan output perekonomian

secara nilai (Rp. Milyar) terbesar diterima

oleh Nasional, namun secara persentase

(Persen) dirasakan oleh Kab. Simalungun

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun

Pertumbuhan Ekonomi (Persen)

Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei, dan Kab. Simalungun, 2012

DAMPAK TERHADAP OUTPUT PEREKONOMIAN (PDB & PDRB)

Page 12: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 12

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun

Penciptaan Pendapatan (Rp. Milyar)

Penciptaan/peningkatan pendapatan masyarakat secara nilai (Rp. Milyar)

terbesar diterima oleh Nasional, namun

secara proporsi diterima oleh masyarakat Provinsi Sumut (selain Kaw. Sei

Mangkei) dan persentase (Persen)

peningkatannya tertinggi di Kab. Simalungun

Peningkatan Pendapatan (Persen)

Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei, dan Kab. Simalungun, 2012

DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT

Page 13: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 13

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun

Penciptaan Lapangan Kerja (Orang)

Penciptaan lapangan kerja jumlah (Rp. Milyar)

terbesar diterima oleh Nasional, namun

secara proporsi diterima oleh masyarakat di

Kawasan Sei Mangkei , dan peningkatan

persentasenya terbesar terjadi di Kab. Simalungun

Peningkatan Lapangan Kerja (Persen)

-

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. SimalungunSumber: Hasil Pengolahan dengan IO Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei, dan Kab. Simalungun, 2012

DAMPAK TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA

Page 14: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 14

Perekonomian Nasional

Bangunan (12%) Perdaganagan (9%)

Industri Mesin, Alat-alat dan Perlengkapan Listrik (5%)

Perekonomian Nasional

Bangunan (12%) Perdaganagan (9%)

Industri Mesin, Alat-alat dan Perlengkapan Listrik (5%)

Provinsi Sumatera Utara

Perdagangan (12%) Bangunan (11%)

Industri Makanan, Minuman dan Temb. (10%)

Provinsi Sumatera Utara

Perdagangan (12%) Bangunan (11%)

Industri Makanan, Minuman dan Temb. (10%)

Kawasan Sei Mangkei

Industri Non Migas (34%) Jasa Perusahaan (13%)

Bangunan (12,5%)

Kawasan Sei Mangkei

Industri Non Migas (34%) Jasa Perusahaan (13%)

Bangunan (12,5%)

Kab. Simalungun Jasa Perusahaan (26%)

Bangunan (20%) Industri Non Migas (12%)

Kab. Simalungun Jasa Perusahaan (26%)

Bangunan (20%) Industri Non Migas (12%)

Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei, dan Kab. Simalungun, 2012

DAFTAR SEKTOR UNGGULAN DAN LOKASI

Page 15: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 15

Bangunan

Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei, dan Kab. Simalungun, 2012

Jasa Perusahaan

Industri Non Migas

Bangunan Tempat Tinggal

Bangunan Bukan Tempat Tinggal

Pras. Pertanian, Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan

Jasa Bangunan, Arsitek, dan Teknik

Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi, dan Bangunan Lainnya

Jasa Periklanan, Riset Pemasaran, R&D

Jasa Hukum, Akuntansi, dan Pembukuan

Jasa Perusahaan Lainnya

Industri Pengolahan CPO dan Turunannya

Industri Pengolahan Karet dan Turunannya

Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau

Industri Logam Dasar Besi, dan Baja, dll

Karet

Karet Remah dan Asap

Industri Ban

Industri Lainnya

Industri Minyak Makan

Industri Barang

Kosmetik

Industri Sabun dan Pembersih

Farmasi, Kimia,

dll

Kelapa Sawit/CPO

DAFTAR SEKTOR UNGGULAN DAN LOKASI

Page 16: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Isu Strategis

2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi

3. ISU STRATEGIS, TUJUAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Permasalahan Kebijakan Spasial

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 16

Page 17: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 17

1.Posisi geografis Kawasan Sei Mangkei dekat dengan jalur perdagangan internasional.

2.Kawasan Sei Mangkei khususnya dan Prov. Sumut umumnya berpotensi untuk dikembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet, karena ketersediaan bahan baku yang cukup banyak. Selain itu, industri pupuk juga berpotensi dikembangkan dikarenakan kebutuhan yang cukup besar, untuk mendukung perkebunan kelapa sawit dan karet, serta industri.

3.Pengembangan KEK Sei Mangkei berpeluang besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di Kab. Simalungun dan sekitarnya (Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, dan Kota Pematang Siantar) dan umumnya di Provinsi Sumatera Utara.

4.Pengembangan KEK Sei Mangkei lebih menguntungkan Prov. Sumut, sehingga diperkirakan tidak terjadi adanya backwash effect ke Pulau Jawa, sehingga tidak benar nantinya Pulau Jawa lebih diuntungkan dengan adanya pengembangan KEK Sei Mangkei.

5.Keterlambatan atau bahkan pembatalan pengembangan dan pengoperasian KEK Sei Mangkei akan menyebabkan opportunity lost yang besar, baik bagi perekonomian Kab. Simalungun dan sekitarnya, Prov. Sumut, maupun nasional.

6.Terciptanya lapangan pekerjaan baru.

7.Dukungan infrastruktur, baik eksisting maupun yang direncanakan.

Page 18: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 18

1. Raperda RTRW Kabupaten Simalungun yang belum dilegalisasi sehingga menyebabkan sulitnya perubahan status lahan.

2. Kualitas tenaga kerja masih rendah atau tenaga kerja terampil masih terbatas, sehingga berdampak kecilnya penciptaan output dan lapangan kerja baru di Kawasan Sei Mangkei, namun masih dinikmati masyarakat Prov. Sumut.

3. 50% CPO nasional dan 70% CPO Sumut diekspor. Utilitisasi terbatas pada industri minyak goreng dan relatif sedikit untuk sabun dan bahan pembersih, kosmetik, farmasi, dll;

4. 75% karet (nasional & Sumut) diekspor dalam bentuk karet remah dan karet asap. Utilitisasi terbatas untuk ban dan lainnya.

5. Produktifitas perkebunan rakyat (kelapa sawit dan karet) yang rendah. 6. Adanya persaingan dari kawasan industri sejenis di daerah lain; 7. Terjadi dan akan terjadi penurunan kualitas lingkungan bila KEK Sei Mangkei berkembang; 8. Kinerja Sungai Bah Bolon yang mulai menurun; 9. Sebagian Kawasan Sei Mangkei rawan banjir; 10. Prasarana lalu lintas yang terbatas dan belum merata (jaringan jalan dan terminal). 11. Kualitas jaringan jalur kereta api yang terbatas. 12. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang terkendala legalitas. 13. Pelayanan jaringan gas yang belum berkembang, sedangkan jaringan listrik yang terbatas. 14. Prasarana sumber air yang belum berkembang; 15. Belum adanya dukungan insentif fiskal dari pusat dan daerah; 16. Kelembagaan pendukung KEK belum terbentuk.

Page 19: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 19

“Mewujudkan Pusat Pengembangan Ekonomi Kelapa Sawit dan Karet yang Berdaya Saing Internasional dan Optimal dengan Tetap

Menjaga Pelestarian Lingkungan”

Page 20: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 20

NO KEBIJAKAN STRATEGI

1

Peningkatan nilai tambah komoditas kelapa sawit dan karet

a. Meningkatkan intensifikasi perkebunan kelapa sawit dan karet; b. Mengembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet; c. Mengembangkan dan meningkatkan keterpaduan prasarana dan sarana

industri hilir kelapa sawit dan karet; d. Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik untuk industri hilir

kelapa sawit dan karet; e. Meningkatkan promosi peluang investasi yang menciptakan lapangan

kerja.

2

Pengembangan kegiatan ekonomi berdaya saing lainnya pendukung kegiatan utama kawasan (Tambahan utk zona yg belum diatur)

a. Mengembangkan sentra pertanian tanaman pangan yang sesuai dengan potensi lahan untuk mencapai kemandirian pangan masyarakat;

b. Mengembangkan sentra perikanan dengan memperhatikan potensi lestari yang didukung pengembangan industri pengolahan hasil perikanan;

c. Mengembangkan potensi pariwisata berbasis pariwisata bahari, pariwisata budaya, dan pariwisata alam dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

3

Peningkatan pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pencegahan dampak negatif pembangunan yang dapat menimbulkan penurunan fungsi lingkungan

a. Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dengan luas paling sedikit 30% dari luas DAS untuk menjaga kelestarian ekosistem;

b. Mempertahankan dan melindungi kawasan lindung yang masih baik; c. Mengembalikan fungsi kawasan lindung di dataran tinggi dan dataran

rendah yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya untuk menjaga keseimbangan lingkungan;

d. Mencegah dan mengendalikan dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit dan karet;

e. Mengembangkan kawasan penyangga antara kawasan industri dengan kawasan budi daya di sekitarnya.

Page 21: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 21

NO KEBIJAKAN STRATEGI

4

Peningkatan fungsi pusat pelayanan ekonomi dan sosial yang merata dan terpadu

a. Mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa yang terintegrasi dengan pelayanan sekitarnya;

b. Mengembangkan pusat pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kelapa sawit dan karet skala internasional;

c. Mengembangkan sistem pusat permukiman berbasis klaster (tambahan strategi) d. Mengembangkan pusat industri hilir kelapa sawit dan karet dengan prinsip

ekoindustri; e. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan pelayanan pusat perhubungan

nasional; f. Meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat bahan baku dan industri;

5

Peningkatan kualitas jaringan transportasi, jaringan energi, jaringan telekomunikasi, dan jaringan sumber daya air yang berskala internasional yang ekokontruksi

a. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi yang terpadu antara jaringan transportasi darat, jaringan transportasi laut, dan jaringan transportasi udara;

b. Meningkatkan keterpaduan pelayanan intermoda dan antarmoda; c. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik, minyak, dan

gas bumi untuk memenuhi kegiatan industri kelapa sawit dan karet serta masyarakat;

d. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi di seluruh kawasan;

e. Meningkatkan pengelolaan wilayah sungai berbasis daerah aliran sungai secara terpadu untuk menjaga konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air;

f. Meningkatkan kualitas dan jangkauan sistem pengelolaan air minum, sistem pengelolaan sampah, dan sistem pelayanan air limbah terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Page 22: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 22

NO KEBIJAKAN STRATEGI

6

Pengembangan prasarana dan sarana pertahanan dan keamanan. (Tambahan utk zona yg belum diatur)

a. mengembangkan pangkalan dan/atau markas TNI AL, TNI AD, TNI AU yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana kemiliteran yang memadai untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan

Page 23: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Intensifikasi Kelapa Sawit & Karet

2. Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit dan Karet

4. RENCANA PENGEMBANGAN SEKTOR

Rubber Product

Palm Oil Product

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 23

Page 24: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

4. Rencana Pengembangan Sektor

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 24

INTENSIFIKASI KELAPA SAWIT DAN KARET:

1. Tingkat produktivitas kelapa sawit dan karet yang rendah;

2. Intensifikasi tanaman kelapa sawit adalah penerapan best practice meliputi varietas, pemupukan, pengendalian OPT (organisme pengganggu), dan panen serta penanganan pasca panen;

3. Intensifikasi tanaman karet adalah penerapan best practice meliputi: replanting dengan klon unggul, pemupukan, pengendalian OPT, pemanen dan penanganan pasca panen, serta perbaikan tata niaga.

Page 25: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

4. Rencana Pengembangan Sektor

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 25

PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT DAN KARET:

1. Industri prioritas kelapa sawit:

1. Rafinasi dan minyak goreng;

2. Industri surfaktan dan sabun;

3. Industri margarin, mayonese, coco butter subtitut.

2. Industri prioritas karet:

1. Barang dari karet untuk keperluan rumah tangga;

2. Barang dari karet untuk keperluan industri;

3. Barang dari karet untuk kesehatan;

4. Vulkanisir ban.

Page 26: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

4. Rencana Pengembangan Sektor

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 26

MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF DAN MENARIK UNTUK INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT DAN KARET:

1. Bebas bea impor sehingga tarif final menjadi 0%;

2. Pajak ekspor barang jadi lebih kecil dibandingkan ekspor bahan baku;

3. Restitusi (pengembalian) bea impor pada importasi bahan dan barang yang dibutuhkan untuk proses manufaktur, pembebasan pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan;

4. Perusahaan industri hilir yang berlokasi di kawasan ini diberikan insentif-insentif khusus.

Page 27: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

4. Rencana Pengembangan Sektor

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 27

MENINGKATKAN PROMOSI PELUANG INVESTASI:

1. Bebas bea impor sehingga tarif final menjadi 0%;

2. Menyusun profil peluang investasi industri prioritas;

3. Menentukan target promosi (daerah atau negara) yang berpeluang kerja sama investasi;

4. Promosi dengan berbagai bentuk dan media.

Page 28: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

Pengembangan Pendidikan Teknologi Tinggi Berbasis Sektor Unggulan

5. RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Ex. Gajah Tunggal Politeknik

Ex. Chemical Politechnic

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 28

Page 29: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

5. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | 29

1. Rencana pengembangan pendidikan terkait perkebunan dan industri hilir kelapa sawit meliputi: 1. Rencana pengembangan SMK bidang

perkebunan di Kota Pematang Siantar dan Kawasan Perkotaan Perdagangan (Kab Simalungun);

2. Rencana pengembangan politeknik bidang perkebunan di Kota Pematang Siantar.

2. Pengembangan balai latihan kerja (BLK) terkait perkebunan dan industri di Perdagangan (Kab Simalungun) atau Indrapura (Kab Batu Bara).

Page 30: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Perwujudan Struktur Ruang

1. Rencana Pengembangan Sistem Pusat – Pusat Kegiatan

2. Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi

3. Rencana Pengembangan Jaringan Energi (Listrik dan Gas)

4. Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi

5. Rencana Pengembangan Jaringan SDA

6. Rencana Pengembangan Jaringan Pengelolaan Lingkungan

2. Perwujudan Rencana Pola Ruang

1. Zona Budidaya

2. Zona Lindung

6. RENCANA STRUKTUR DAN POLA RUANG

Bah Bolon River Rafting

Rumah Bolon, Simalungun

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | 30

Page 31: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | TIPOLOGI KSN Ekonomi (NON KAPET)

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 31

Ketentuan Umum Penentuan Muatan RTR KSN Berdasarkan Tipologi KSN

Sesuai dengan PERMEN PU No 15 Tahun 2012, tentang Pedoman RTR KSN. Disebutkan bahwa ketentuan umum penentuan muatan RTR KSN berdasarkan tipologi KSN dimana KEK Sei Mangkei merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam tipologi Kawasan Ekonomi dengan perlakuan khusus (NON KAPET), maka ;

Tipologi

Bentuk Deliniasi Fokus

Penanganan

Muatan Rencana Tata Ruang

Tujuan, Kebijakan

dan Strategi Penataan

Ruang

Konsep Pengembangan Arahan

Pemanfaatan ruang

Arahan Pengendalia

n Ruang

Pengelolaan

Rencana Struktur Ruang

Rencana Pola Ruang

Kawasan Ekonomi dengan perlakuan khusus (NON KAPET)

ditentukan sebagai KSN dengan bentuk berbasis kawasan/ objek strategis

Ditentukan dengan memperhatikan kawasan inti Dan kawasan Penyangga

difokuskan dalam rangka mewujudkan kawasan ekonomi dengan batas area tertentu yang mampu berdaya saing internasional melalui insentif fiskal dan nonfiskal, serta dukungan sistem jaringan prasarana yang handal

Difokuskan pada: • Penetapan

kegiatan ekonomi

• ketenagakerjaan,

• Sistem prasarana, dan

• Pelindungan Kawasan

difokuskan pada: • Pusat

kegiatan perekonomian,

• Sistem pusat pelayanan,dan

• Sistem jaringa Prasarana

difokuskan pada: • Penentu

an zona pada kawasan inti, dan

• Penentuan zona pada kawasan Penyangga

difokuskan pada perwujudan fungsi kawasan ekonomi dengan fasilitas fiskal dan nonfiskal agar memiliki dayasaing internasional

difokuskan pada: • Arahan

peratura zonasi,

• Arahan perizinan,

• Arahan pemberian insentif dan disinsentif, dan

• Arahan pengenaan Sanksi

dilakukan oleh: • pusat

(lembaga pusatyang menangani pengembangan ekonomi khusus)

• Daerah (lembaga daerah yang menangani pengelolaan

• ekonomi • khusus)

Page 32: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | TIPOLOGI KSN Ekonomi (NON KAPET)

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 32

Ketentuan Umum Penentuan Muatan RTR KSN Berdasarkan Tipologi KSN

1. Sesuai dengan PERMEN PU No 15 Tahun 2012, tentang Pedoman RTR KSN. Disebutkan bahwa ketentuan umum penentuan muatan RTR KSN berdasarkan tipologi KSN dimana KEK Sei Mangkei merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam tipologi Kawasan Ekonomi dengan perlakuan khusus (NON KAPET), maka ;

2. Kawasan yang disebut sebagai inti dalam penentuan Zona Pola Ruangnya adalah Kawasan KEK Sei Mangkei seluas 2002,77 Ha. Sedangkan yang dimaksud dengan Kawasan Penyangga adalah Kawasan Sekitar KEK Sei Mangkei, yang meliputi ;

1. Seluruh wilayah Kabupaten Batu Bara;

2. Sebagian wilayah Kabupaten Asahan;

3. Sebagian wilayah Kabupaten Simalungun; dan

4. Seluruh wilayah Kota Pematang Siantar.

3. Untuk itu, penentuan zona pada KAWASAN INTI mengikuti sistem zonasi yang telah dirancangkan didalam Master Plan KEK Sei Mangkei

4. Sedangkan penentuan zona pada KAWASAN PENYANGGA melalui rencana pengembangan wilayah Kawasan Sei Mangkei yang mengacu kepada PERMEN PU No 15 Tahun 2012.

Penyangga Kota Pematang Siantar

Penyangga Kab Batu Bara

Penyangga Kab Simalungun

Penyangga Kab Asahan

Inti KEK Sei Mangkei

Page 33: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Perkotaan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 33

1. Rencana Sistem Pusat Perkotaan Nasional & Provinsi

NO. PROVINSI PKN PKW PKSN

1 Sumatera Utara Mebidangro (I/C/3) 1. Tebing Tinggi (II/C/1)

2. Sidikalang (II/B)

3. Pematang Siantar (I/C/1)

4. Balige (II/C/1)

5. Rantau Prapat (I/C/1)

6. Kisaran (II/C/1)

7. Gunung Sitoli (I/D/1),

(II/C/1)

8. Padang Sidempuan (II/C/1)

9. Sibolga (I/C/1)

NO. LOKASI PKN PKW PKWp PKL

1 Kota Medan Mebidangro

(I/C/3)

2 Kota Binjai Mebidangro

(I/C/3)

3 Kab. Karo Mebidangro

(I/C/3)

Kabanjahe (III/E/3),

Berastagi (III/E/3), Merek

(II/B), Tiga Binanga (III/E/2),

Kuta Buluh (III/E/2)

4 Kab. Deli Serdang Mebidangro

(I/C/3)

5 Kota Pematangsiantar Pematangsiantar (I/E/1)

6 Kab. Asahan Kisaran (II/E/1) Simpang Empat (III/E/2)

7 Kab. Simalungun Perdagangan (III/E/2),

Saribudolok (III/E/1),

Pematang Raya (III/E/2),

Parapat (III/E/3)

8 Kab. Batu Bara Limapuluh (III/E/3),

Indrapura (III/E/3)

Page 34: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Perkotaan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 34

1. Peta Rencana Sistem Pusat Perkotaan Kawasan

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 35: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 35

1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kota Pematang Siantar

Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan

Industri Industri pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu

Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir; Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.

1. Kecamatan Siantar Martoba 2. Kecamatan Siantar Martoba 3. Kecamatan Siantar Martoba 4. Kecamatan Siantar Timur

Industri sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir

Kota Pematang Siantar

Industri Kecil di Kelurahan Setia Negara Kota Pematang Siantar

Pariwisata Fungsi pariwisata situs budaya

1. Kelurahan Simalungun meliputi kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan

2. Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi. 3. Bangunan bersejarah (heritage) meliputi : Balai Kota di Kelurahan Proklamasi;

Gedung Juang di Kelurahan Proklamasi; Tugu Taman bunga di Kelurahan Proklamasi; Kawasan Hotel Bersejarah di Kelurahan Proklamasi; Kawasan Stasiun Kereta Api di Kelurahan Proklamasi; Kawasan Rumah Sakit Umum di Kelurahan Simalungun; Bangunan Gereja di Kelurahan Teladan; Bangunan Gereja Katholik St. Laurentius di Kelurahan Karo; Kawasan Gereja HKBP di Kelurahan Kristen; Kantor Pusat GKPS di Kelurahan Bane; Kantor Pusat Gereja Pentakosta di Kelurahan Karo; Kantor Pusat Gereja HKI di Kelurahan Pardamean; Kantor Pusat Gereja GKPI di Kelurahan Teladan; Kawasan Mesjid Raya di Kelurahan Timbanggalung; Patung Dewi Kwan Im di Kelurahan Karo; dan Vihara di Kelurahan Melayu.

Kota Pematang Siantar

Fungsi pariwisata alam Pariwisata alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.

Kota Pematang Siantar

Fungsi pariwisata buatan

Pariwisata buatan meliputi : 1. Taman Hewan di Kelurahan Teladan; 2. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan; 3. Kawasan Taman Bunga di Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat; 4. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara; 5. Pengembangan kawasan wisata seluas 5 (lima) hektar di Kelurahan Simarimbun

Kecamatan Siantar Marimbun; dan 6. Pengembangan pusat jajanan di Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.

Kota Pematang Siantar

Page 36: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 36

1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kota Pematang Siantar

Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi

Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi pendukung berupa permukiman

1. Kawasan Pusat Perbelanjaan di Kecamatan Siantar Utara; Kecamatan Siantar Timur; Kecamatan Siantar Selatan; Kecamatan Siantar Barat; dan Kecamatan Siantar Marimbun

2. Kawasan Toko modern di Kecamatan Siantar Utara; Kecamatan Siantar Timur; Kecamatan Siantar Selatan; Kecamatan Siantar Barat; Kecamatan Siantar Marimbun; Kecamatan Siantar Sitalasari; dan Kecamatan Siantar Martoba

3. Pasar tradisional, meliputi : Pasar Horas di Kecamatan Siantar Barat; Pasar Dwikora di Kecamatan Siantar Utara; dan Pasar Regional Agroindustri Parluasan di Kecamatan Siantar Utara

Kota Pematang Siantar

Transportasi Simpul transportasi udara dan simpul transportasi darat untuk mendukung perpindahan penumpang dan barang

1. Terminal penumpang tipe A Sarantama 2. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Dwikora 3. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara 4. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu 5. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir, 6. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Nagahuta 7. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane 8. Stasiun Proklamasi 9. Stasiun Kereta Api Khusus Barang

1. Kecamatan Siantar Martoba 2. Kecamatan Siantar Barat 3. Kecamatan Siantar Sitalasari 4. Kecamatan Siantar Timur 5. Kecamatan Siantar Martoba 6. Kecamatan Siantar Marimbun 7. Kecamatan Siantar Utara 8. Kecamatan Siantar Barat 9. Kecamatan Siantar Barat

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

1. Kecamatan Siantar Utara, 2. Kecamatan Siantar Timur, 3. Kecamatan Siantar Selatan, 4. Kecamatan Siantar Barat, 5. Kecamatan Siantar Marimbun

Pendidikan Pusat kegiatan pendidikan dan social budaya berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

1. Kecamatan Siantar Utara, 2. Kecamatan Siantar Timur, 3. Kecamatan Siantar Selatan, 4. Kecamatan Siantar Barat, 5. Kecamatan Siantar Marimbun

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan

Page 37: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 37

2. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun

Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi

Industri Industri pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu

1. Industri Sei Mangkei

Kecamatan Bosar Maligas

Industri pengolahan (CPO) skala kecil 1. Industri (CPO) di Pematang Bandar 2. Industri (CPO) di Bandar Haluan

1. Kecamatan Pematang Bandar 2. Kecamatan Bandar Haluan

Pariwisata Pariwisata mancanegara (Danau Toba) dan Domestik dan fungsi pendukung berupa permukiman, perdagangan dan jasa

Kawasan tepi Danau Toba 1. Kecamatan Dolok Pardamean, 2. Kecamatan Pematang Sidamanik, 3. Kecamatan Girsang Sipangan

Bolon.

Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi pendukung berupa permukiman

Kawasan perdagangan jasa skala kabupaten dan antar kecamatan

1. Kecamatan Raya, 2. Kecamatan Bandar, 3. Kecamatan Girsang Sipangan

Bolon, 4. Kecamatan Silimahuta

Transportasi Simpul transportasi udara dan simpul transportasi darat untuk mendukung perpindahan penumpang dan barang

1. Bandar Udara Simalungun (Perintis) 2. Terminal Tipe B Perdagangan 3. Terminal Barang Perdagangan 4. Terminal CPO/TBS Sawit, KI Sei

Mangkei 5. Stasiun Perlanaan 6. Stasiun Bandar Tinggi 7. Stasiun Serbelawan 8. Stasiun Sei Mangkei (Rencana) 9. Stasiun Purbasari (Rencana)

1. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor

2. Kecamatan Bandar 3. Kecamatan Bandar 4. Kecamatan Bosar Maligas 5. Kecamatan Bandar 6. Kecamatan Bandar Marsilam 7. Kecamatan Dolok Batunanggar 8. Kecamatan Bosar Maligas 9. Kecamatan Tapian Dolog

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

Semua kecamatan yang masuk dalam deliniasi kawasan RPW Sei Mangkei

Pendidikan, Sosial dan Budaya Pusat kegiatan pendidikan dan social budaya berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

Semua kecamatan yang masuk dalam deliniasi kawasan RPW Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan

Page 38: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 38

3. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kabupaten Batu Bara Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi

Industri Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pusat kegiatan industri berdaya saing nasional dan internasional KI Kuala Tanjung

1. Kawasan Industri Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Suka

Pariwisata Fungsi kegiatan MICE skala internasional dan nasional

Indrapura Kecamatan Indrapura

Fungsi kegiatan wisata budaya Kawasan Cagar Budaya (CB) dan Ilmu Pengetahuan meliputi Kawasan Istana Lima, Kawasan Istana Mariam, Kawasan Permukiman Nelayan, Kawasan Pusat Pemerintahan Berciri Arsitektur Melayu

Kecamatan Talawi, Kecamatan Limapuluh Kecamatan Tanjung Tiram

Fungsi kegiatan wisata bahari dan satwa 1. Pengungsian satwa dan terumbu karang 2. Wisata bahari

1. Kecamatan Sei Suka 2. Kecamatan Lima Puluh, Talawi dan Air Putih

Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi pendukung berupa permukiman

Kawasan Perdagangan dan Jasa di Air Putih, Lima Puluh, Sei Suka, dan Tanjung Tiram

1. Kecamatan Air Putih, 2. Kecamatan Lima Puluh, 3. Kecamatan Sei Suka dan 4. Kecamatan Tanjung Tiram

Transportasi Simpul transportasi laut, udara dan simpul transportasi darat untuk mendukung perpindahan penumpang dan barang

1. Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub

2. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai Pengumpan Regional

3. Pelabuhan Pangkalan Dodek sebagai Pengumpan Regional

4. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan Lokal 5. Terminal tipe B Indrapura 6. Terminal Barang di Kuala Tanjung 7. Stasiun Siajam 8. Stasiun Bandar Tinggi 9. Stasiun Tanjung Kasau 10. Stasiun Mangkai Lama (Rencana) 11. Stasiun Kuala Tanjung (Rencana) 12. Stasiun Perupuk (Rencana)

1. Kecamatan Sei Suka 2. Kecamatan Tanjung Tiram 3. Kecamatan Medang Deras 4. Kecamatan Lima Puluh 5. Kecamatan Air Putih 6. Kecamatan Sei Suka

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

Kecamatan Air Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram

Pendidikan, Sosial dan Budaya Pusat kegiatan pendidikan dan social budaya berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

Kecamatan Air Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan

Page 39: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 39

4. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan

Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi

Pariwisata

Fungsi kegiatan wisata budaya 1. Kawasan Cagar Budaya Patung Raja Nabaruton Sitorus Pane, Patung Naga Uhun, Patung Raja Manurung, Patung Raja Imbalo

2. Kawasan Makam Syekh Silau

1. Kecamatan Buntu Pane 2. Kecamatan Silau Laut

Fungsi kegiatan wisata Flora Fauna dan Belanja

1. Kawasan Wisata Flora dan Fauna Desa Silau Baru

2. Kawasan Wisata Belanja Sepatu Bunut

1. Kecamatam Silau Laut 2. Kecamatan Kisaran Barat

Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi pendukung berupa permukiman

Kawasan Perdagangan dan Jasa Kisaran Barat, Kecamatan Rawang Panca Arga

Transportasi Simpul transportasi laut, dan simpul transportasi darat untuk mendukung perpindahan penumpang dan barang

1. Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan

2. Terminal tipe A Kisaran

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut

Pendidikan, Sosial dan Budaya Pusat kegiatan pendidikan dan social budaya berkualitas internasional dan fungsi pendukung pelayanan perkotaan

Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut

Pertahanan dan Keamanan Fungsi pusat kegiatan pertahanan dan keamanan dengan fungsi utama pertahanan dan keamanan Negara dan fungsi pendukung menjaga kedaulatan Negara RI meliputi pertahanan laut dan udara

Kawasan Pertahanan dan Keamanan Silau Laut

Kecamatan Silau Laut

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan

Page 40: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 40

1. Rencana Jaringan Transportasi di Kota Pematang Siantar

JARINGAN TRANSPOTASI DARAT

JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER (poros/penghubung antar kota), meliputi: 1. Ruas Jalan Batas Kabupaten Deli Serdang – Batas Kota Pematang

Siantar (15,067 km) 2. Ruas Jalan Ke Medan (4,526 km) 3. Ruas Jalan Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km) 4. Ruas Jalan Kota Pematang Siantar – Parapat (38,079 km) 5. Ruas Jalan Ke Parapat (P Siantar) (5,032 km)

JARINGAN JALAN ARTERI SEKUNDER, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang Siantar. 1. Ruas Jalan Sisingamangaraja; 2. Ruas Jalan Merdeka; 3. Ruas Jalan Sutomo; 4. Ruas Jalan Sudirman; 5. Ruas Jalan Gereja; dan 6. Ruas Jalan DI Panjaitan.

JARINGAN JALAN STRATEGIS NASIONAL meliputi Ruas Jalan Lingkar Pematang Siantar (16,3 Km)

JARINGAN JALAN KOLEKTOR SEKUNDER, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang Siantar. 1. Ruas Jalan Seram; 2. Ruas Jalan Rajamin Purba; 3. Ruas Jalan Dahlia; 4. Ruas Jalan Kartini; 5. Ruas Jalan Sudirman; 6. Ruas Jalan Merdeka Lapangan Merdeka; 7. Ruas Jalan DR. Sutomo Lapangan Merdeka; 8. Ruas Jalan Ade Irma Suryani; 9. Ruas Jalan Pendidikan; 10. Ruas Jalan Patuan Anggi; 11. Ruas Jalan Setia Negara; 12. Ruas Jalan HOS Cokroaminoto; 13. Ruas Jalan Sibolga; 14. Ruas Jalan Narumonda; 15. Ruas Jalan Pendeta J Sihombing; 16. Ruas Jalan Rakuta Sembiring; 17. Ruas Jalan ABRI Masuk Desa 1981; dan 18. Ruas Jalan Pdt. J. Wismar Saragih.

JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat – Sibolga;

JARINGAN JALAN KP1, Ruas Jalan Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;

JARINGAN JALAN KOLEKTOR PRIMER 2 (KP2), meliputi; 1. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas Kabupaten Simalungun

sebagai Kolektor Primer 2; 2. Ruas Jalan Melanton Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai

Kolektor Primer 2;

JARINGAN JALAN KOLEKTOR PRIMER 3 (KP3), meliputi Ruas Jalan Sidamanik – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.

Page 41: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 41

1. Rencana Jaringan Transportasi di Kota Pematang Siantar

JARINGAN TRANSPOTASI DARAT

LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN meliputi: 1. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal 2. Terminal penumpang tipe A Sarantama 3. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Dwikora 4. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara 5. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu 6. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir, 7. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Nagahuta 8. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane

JARINGAN JALUR PERKERETAPIAN PERKOTAAN, meliputi 1. Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi – Kota Medan 2. Jaringan kereta api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei

Mangke; 3. Stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi 4. Stasiun kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar

Martoba

Page 42: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 42

1. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Kota Pematang Siantar

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 43: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 43

2. Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun

JARINGAN TRANSPOTASI DARAT

JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN, meliputi : 1. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung – Sibolga 2. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) – Perdagangan (Kab Simalungun) -

Kisaran (Kab Asahan)

JARINGAN JALAN KOLEKTOR TIGA (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun, yakni: 1. Perdagangan – Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja; 2. Perdagangan – Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru; 3. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan 4. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang

Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER (poros/penghubung antar kota), meliputi: 1. Tebing tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga

JARINGAN JALAN KOLEKTOR EMPAT (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun, yakni: 1. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja; 2. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus; 3. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu

Bara; 4. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja; 5. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya

– Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan 6. Panombeian – Parbagotan – Simpang Panei.

JARINGAN JALAN STRATEGIS NASIONAL, meliputi ; 1. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

2. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

JARINGAN JALAN KOLEKTOR DUA (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun, yakni: 1. Tebing Tinggi – Sei Langgei – Perdagangan – ke arah Limapuluh

Kabupaten Batu Bara; 2. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah

Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. 3. Lubuk Pakam – Saran Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik

Sabungan – Tanjung Dolog; 4. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga

Runggu; 5. Saribu Dolog – Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo; 6. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi; 7. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan 8. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan – Perdagangan.

Page 44: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 44

2. Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun

JARINGAN TRANSPOTASI DARAT

JARINGAN JALAN LOKAL PRIMER, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun. 1. Perdagangan – Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja; 2. Perdagangan – Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar

Baru; 3. Simpang Haranggaol – Haranggaol; 4. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja; 5. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus; 6. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten

Batu Bara; 7. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja; 8. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga –

Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan

9. Panombeian – Parbagotan – Simpang Panei.

LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN meliput: 1. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal 2. Terminal tipe B Perdagangan 3. Terminal Barang Perdagangan 4. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and

CPO), kawasan Sei Mangkei

JARINGAN JALUR PERKERETAPIAN PERKOTAAN, meliputi: 1. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab.

Batu Bara; 2. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar. 3. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar 4. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam; 5. Stasiun Serbelawan Kecamatan Dolog Batu Nanggar; 6. (Rencana) Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan

Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian Dolog.

JARINGAN TRANSPORTASI UDARA Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor

Page 45: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 45

2. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 46: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 46

3. Rencana Jaringan Transportasi di Wilayah Kabupaten Batu Bara

JARINGAN TRANSPOTASI DARAT

JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER, meliputi: 1. Tanjung Kasau – Indrapura (I/A/1) (10,329 Km) 2. Indrapura – Limapuluh (I/A/1) (15,837 Km) 3. Lima Puluh - Sei Bejangkar (I/A/1) (18,332 Km)

JARINGAN JALAN STRATEGIS PROVINSI, meliputi : 1. Peningkatan status jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur

pantai timur (Susur Pantai Timur Dari Ruas Kabupaten Langkat Hingga Labuhan Batu) (518,256 Km)

2. Jalan Simpang Mayang – Pasar Baru 3. Jalan Simpang Kedai Siara – Perupuk 4. Jalan Sei Bejangkar – Tanjung Tiram

JARINGAN JALAN STRATEGIS NASIONAL, meliputi ; 1. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

2. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala Tanjung

3. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN; Kisaran – Tebing Tinggi (I/6) (I/G/2)

JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara; 1. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km) 2. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)

JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)

JARINGAN JALUR KERETA API meliputi: 1. Jalur kereta api antar kota di pantai timur, yang menghubungkan batas Aceh – Besitang – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Tebingtinggi – Kisaran

– Rantauprapat – batas Riau; 2. Jalur kereta api antar kota, Tebing Tinggi – Pematangsiantar, Kisaran – Tanjungbalai, Medan – Deli Tua, Merek – Pematang Siantar, dan Medan –

Pancur Batu; 3. Jalur kereta api antar kota bagian barat yang menghubungkan batas Aceh – Sibolga – batas Sumatera Barat; 4. Jalur kereta api antar kota di bagian tengah utara yang menghubungkan Rantauprapat – Gunung Tua – Padangsidimpuan – Sibolga; 5. Jalur kereta api Medan – Belawan – Gabion (Pelabuhan Peti Kemas), Sei Mangke - Bandar Tinggi – Pelabuhan Kuala Tanjung, Kisaran –

Pelabuhan Tanjung Tiram, Rantauprapat – Aek Nabara – Negeri Lama – Labuhan Bilik, Perlanaan – Gunung Bayu (Sei Mangkei), Aras Kabu – Bandara Kuala Namu;

Page 47: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 47

3. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Wilayah Kabupaten Batu Bara

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 48: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 48

4. Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan

JARINGAN TRANSPOTASI DARAT

JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER, meliputi: ruas jalan Labuan Batu Utara – Asahan – Batubara;

JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN; jalan bebas hambatan Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran;

JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP1, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten ; ruas jalan Asahan – Kota Tanjung Balai;

JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten ; 1. Ruas Jalan Kisaran – Simalungun; 2. Ruas Jalan BP Mandoge – Buntu Pane; dan 3. Jalan Toba Samosir – Pulau Rakyat.

JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP3, meliputi 1. Rencana peningkatan status jalan di ruas Simpang Membod –

Bandar Pulau, Simpang BW – Air Baku; 2. Rencana pembangunan jalan alternatif menuju Kota Tanjung Balai -

Pelabuhan Bagan Asahan; 3. Rencana pembangunan dan peningkatan Jalan Sei Kepayang Barat –

Labuan Batu Utara; 4. Rencana pembangunan Jalan Ring Road Aek Kanopan; 5. Rencana pembangunan Jalan Jalur Pantai – Bagan Asahan; 6. Pembangunan jalan menuju Pelabuhan Bagan Asahan dari Simpang

Pardomuan menuju Sei Lama, lanjut ke Pasar II Kecamatan Air Joman dengan pembangunan satu buah jembatan Sei Silau 3;

7. Rencana Jalur Pantai menuju pelabuhan Bagan Asahan dengan rute yaitu Bagan Asahan, Kembilik, Pematang Sungai Baru, Silo Baru, Silo Bonto, Pematang Pao, Panca Arga dan Sei Beluru (Tanjung Balai -Silau Laut); dan

8. Peningkatan dan pembangunan Akses Jalan pendukung pelabuhan melalui Jalan Lingkar Tanjung Balai menuju Simpang Empat.

JARINGAN JALUR KERETA API meliputi: 1. Pengembangan jaringan sebagai bagian Trans Asian Railway yang

meliputi batas NAD – Pangkalan Susu – Medan – Rantau Prapat; 2. Pemantapan jalur kereta api antar kota di pantai timur yang

menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;

3. Pembangunan jalur transportasi kereta api antar kota Kisaran – Tanjung Balai;

4. Pengembangan simpul kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar kota di Kisaran; dan

5. Pembangunan Jalur kereta api melalui pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.

TERMINAL 1. Terminal tipe B Kisaran menjadi terminal penumpang tipe A; 2. Pembangunan terminal penumpang tipe C di BP Mandoge;

Page 49: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 49

4. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 50: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 3. Jaringan Energi (Listrik & Gas)

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 50

1. Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik & Gas) di RPW Kawasan Sei Mangkei

WILAYAK KOTA PEMATANG SIANTAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

1. Pembangkit listrik yang melayani Kota Pematang Siantar meliputi PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi Kuning

2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,

3. Pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan bioenergi dengan memanfaatkan sampah pertanian pada lokasi kegiatan agro industri.

Jaringan transmisi SUTT Pematang Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung (150/20 kV)

JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO

Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kota Pematang Siantar Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kota Pematang Siantar berada di Kabupaten Simalungun

WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

1. Pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan PLTBG 2,2 MW di Kawasan KEK Sei Mangkei

2. Pembangunan pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20 MW 3. Pembangunan PLTA Silau II (2 x 3.75 MW) 4. Pembangunan PLTM Karai 1 (7,5 MW) 5. Pembangunan PLTM Karai 7 (5,65 MW) 6. Pembangunan PLTM Karai 12 (5 MW) 7. Pembangunan PLTM Karai 13 (8 MW)

1. Jaringan transmisi SUTET, SUTT 2. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Simalungun

JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO

1. Rencana Gardu Induk (GI) Perdagangan (2 x 60 MVA) 2. Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Simalungun

Page 51: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 3. Jaringan Energi (Listrik & Gas)

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 51

2. Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik & Gas) di RPW Kawasan Sei Mangkei

WILAYAH KABUPATEN BATU BARA

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

1. Rencana pembangunan PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW di tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).

1. Jaringan transmisi SUTET, SUTT 2. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Batu

Bara

JARINGAN PIPA GAS GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO

Jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu Bara, meliputi; 1. Medan – Kuala Tanjung, jaringan distribusi Medan, Tebing

Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan 2. Duri – Dumai – Medan, jaringan distribusi Medan, Pematang

Siantar dan Asahan.

1. Gardu Induk Kuala Tanjung 2. Rencana Gardu Induk (GI) Lima Puluh 3. Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang

melayani Kabupaten Batu Bara

SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

1. PLTA Asahan 1 (180 MW) 2. PLTP Simbolon (2 x 55 MW) 3. PLTA Asahan III (174 MW)

1. Jaringan transmisi SUTET, SUTT 2. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Asahan

JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO

1. Gardu Induk (GI) Kisaran 2. Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang

melayani Kabupaten Asahan

Page 52: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 3. Jaringan Energi (Listrik & Gas)

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 52

2. Peta Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik & Gas) di RPW Kawasan Sei Mangkei

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 53: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Telekomunikasi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 53

1. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi di RPW Kawasan Sei Mangkei

WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN

1. Jaringan teresterial dan satelit 2. STO Kelurahan Proklamasi

1. Jaringan teresterial dan satelit 2. STO Perdagangan, Sei Mangkei

WILAYAH KABUPATEN BATU BARA SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN

1. Jaringan teresterial dan satelit 2. Pengembangan STO

1. Jaringan teresterial dan satelit 2. Pengembangan STO

Base Transceiver Station

Sentral Telepon Otomat

Page 54: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Telekomunikasi

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 54

1. Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi di RPW Kawasan Sei Mangkei

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 55: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Sumber Daya Air

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 55

1. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air di RPW Kawasan Sei Mangkei

WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN

WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI : 1. Wilayah Sungai Bah Bolon dan CAT (Cekungan Air Tanah)

Medan 2. Daerah Aliran Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi :

Sungai Bah Bolon, Sungai Bah Biak dan Sungai Bah Sibarambang; dan

3. Daerah Aliran Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Kapul dan Sigulang-gulang.

MATA AIR dan SUMUR DALAM : Sumur Dalam dan Mata Air dari DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul

WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI : 1. sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare MATA AIR dan SUMUR DALAM : 1. Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS

Bolon) WADUK Waduk Bah Bolon

WILAYAH KABUPATEN BATU BARA SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN

WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI : 1. Sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare MATA AIR dan SUMUR DALAM : 1. Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS

Sipare-Pare, DAS Bolon)

WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI : 1. sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung MATA AIR dan SUMUR DALAM : 1. Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS

Sungai Tanjung)

JARINGAN IRIGASI 1. Daerah Irigasi Silo Buntu 2. Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan provinsi 3. Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten

PRASARANA SUMBER DAYA AIR 1. Sistem pengendalian banjir sungai asahan

Page 56: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Sumber Daya Air

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 56

1. Peta Wilayah Sungai (WS) di RPW Kawasan Sei Mangkei

Page 57: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Sumber Daya Air

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 57

1. Peta DAS di RPW Kawasan Sei Mangkei

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 58: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Pengelolaan Lingk

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 58

1. Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan Lingkungan di RPW Kawasan Sei Mangkei

WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR

SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Mata Air meliputi : 1. Mata air Mual Goit di Kelurahan Simarimbun; 2. Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan Simarimbun; 3. Mata air Pancur Lima di Kelurahan Setia Negara; 4. Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Mekar Nauli; 5. Rencana produksi mata air Bah Sikam di Jalan Bah Kora

Kelurahan Pematang Marihat; dan 6. Rencana produksi mata air Aek Nauli. SUMUR POMPA AIR TANAH DALAM Sumur Pompa Air Tanah Dalam (ATD): 1. Mata Air Simarito Kelurahan Martimbang; 2. Jalan Sabang Merauke Kelurahan Simalungun; 3. Jalan Patuan Anggi Kelurahan Nagapitu; 4. Jalan Raya dengan Kelurahan Simarito; 5. Jalan Kertas Kelurahan Siopat Suhu; 6. Simarimbun Dolok Kelurahan Simarimbun; 7. Nommensen Kelurahan Siopat Suhu; 8. Timbang Galung Kelurahan Simarito; 9. Jalan Jambu Kelurahan Sukamaju; 10. Jalan Bakung Kelurahan Simarito; 11. Batu III Kelurahan Setia Negara; dan 12. Kompleks SMP Negeri I Kelurahan Pahlawan.

UNIT PRODUKSI AIR MINUM UP air minum Tirta Uli Pematang Siantar

JARINGAN DRAINASE Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder JARINGAN AIR LIMBAH pembangunan IPAL & IPLT di Kecamatan Siantar Martoba instalasi pengolahan limbah B3 di Kecamatan Siantar Selatan. TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH 1. TPA (Lama) di Kelurahan Tanjung Pinggir 2. TPST dan SPA (Stasiun Peralihan Antara) di Kelurahan

Sukadame

Page 59: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Pengelolaan Lingk

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 59

1. Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan Lingkungan di RPW Kawasan Sei Mangkei

SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN

SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN Jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri) UNIT PRODUKSI AIR MINUM UP air minum Tirta Lihou

JARINGAN DRAINASE Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder JARINGAN AIR LIMBAH pembangunan IPAL di Kota Perdagangan instalasi pengolahan limbah B3 TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH 1. TPA Regional

WILAYAH KABUPATEN BATU BARA

SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN Jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Silau Botno, DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri) UNIT PRODUKSI AIR MINUM UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab Asahan)

JARINGAN DRAINASE Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder JARINGAN AIR LIMBAH pembangunan IPAL di Indrapura dan Kuala Tanjung instalasi pengolahan limbah B3 TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH 1. TPA Desa Bogak, TPA Dasar Pasar Lapan dan TPA Desa Tanah Itam

SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN

SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN Jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Asahan yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung) UNIT PRODUKSI AIR MINUM UP air minum Tirta Asahan

JARINGAN DRAINASE Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder JARINGAN AIR LIMBAH Pembangunan IPAL & IPLT di Kecamatan Meranti Pembangunan instalasi pengolahan limbah B3 TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH 1. TPA Regional di Kecamatan Silau Laut

Page 60: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Pengelolaan Lingk

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 60

1. Peta Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan Lingkungan di RPW Kawasan Sei Mangkei

Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas

Page 61: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 61

1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di RPW Kawasan Sei Mangkei

SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN

ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA

1. L1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan dibawahnya

2. L2 Kawasan Perlindungan Setempat 3. L3 Suaka Alam, Kawasan Konservasi, Cagar Budaya, Pelestarian

Alam 4. L4 Kawasan Rawan Bencana 5. L5 Kawasan Lindung Geologi

1. B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 2. B2 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat 3. B3 Kawasan Peruntukan Pertanian 4. B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan 5. B5 Kawasan Peruntukan Perikanan 6. B6 Kawasan Peruntukan Pertambangan 7. B7 Kawasan Peruntukan Industri 8. B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata 9. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman 10. B10 Kawasan Peruntukan Peternakan 11. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan

Keamanan serta Transportasi

WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR

ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA

1. L2 Kawasan Perlindungan Setempat 2. L3 Kawasan Konservasi, Cagar Budaya 3. L4 Kawasan Rawan Bencana

1. B7 Kawasan Peruntukan Industri 2. B8 Kawasan Pariwisata 3. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman 4. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan

Keamanan serta Transportasi

Page 62: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 62

1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Tampilkan tabel Zona | Nama Zona | Luas (draf)

Page 63: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 63

1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Kota Pematang Siantar

Tampilkan tabel Zona | Nama Zona | Luas (draf)

Page 64: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 64

2. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun

Tampilkan tabel Zona | Nama Zona | Luas (draf)

Page 65: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 65

1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di RPW Kawasan Sei Mangkei

WILAYAH KABUPATEN BATU BARA

ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA

1. L1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan dibawahnya

2. L2 Kawasan Perlindungan Setempat 3. L3 Kawasan Konservasi, Pelestarian Alam 4. L4 Kawasan Rawan Bencana

1. B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 2. B3 Kawasan Peruntukan Pertanian 3. B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan 4. B5 Kawasan Peruntukan Perikanan 5. B7 Kawasan Peruntukan Industri 6. B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata 7. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman 8. B10 Kawasan Peruntukan Peternakan 9. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial dan Transportasi

SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN

ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA

1. L1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan dibawahnya

2. L2 Kawasan Perlindungan Setempat 3. L3 Kawasan Konservasi dan Cagar Budaya 4. L4 Kawasan Rawan Bencana 5. L5 Kawasan Lindung Geologi

1. B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 2. B3 Kawasan Peruntukan Pertanian 3. B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan 4. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman 5. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan

Negara serta Transportasi

Page 66: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 66

2. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Wilayah Kabupaten Batu Bara

Tampilkan tabel Zona | Nama Zona | Luas (draf)

Page 67: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 67

2. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan

Tampilkan tabel Zona | Nama Zona | Luas (draf)

Page 68: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang Kota Pematang Siantar

2. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun

3. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang Kabupaten Batu Bara

4. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan

7. INDIKASI PROGRAM UTAMA

Rencana Tata Ruang

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 68

Page 69: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

7. Indikasi Program Utama…..Lampiran

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 69

Lampiran

Page 70: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

1. Peraturan Perundangan

2. Pertanahan

3. Sumber Daya Manusia

4. Infrastruktur

8. PRASYARAT KEBERHASILAN

Prasyarat Keberhasilan

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 70

Page 71: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

8. Prasyarat Keberhasilan Pengembangan Kawasan KEK Sei Mangkei

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 71

PERATURAN PERUNDANGAN PERTANAHAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Penetapan holding zone, terhadap kawasan hutan berdasarkan SK No 44 /menhut- II/2005

2. Penetapan Ranperda RTRW Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Asahan

3. Penetapan Ranperda RTRW Provinsi Sumatera Utara. 4. Dukungan Surat Rekomendasi dari Bupati dan Gubernur

dalam upaya percepatan pengembangan Kawasan KEK Sei Mangkei

1. Perubahan HGU menjadi HPL, tanpa menunggu Perda RTRW Provinsi Sumatera Utara Selesai, dengan syarat telah diakomodasi didalam RTRW PROVSU.

2. Dukungan surat rekomendasi GUBSU No. 650/2162 Tanggal 7 Maret 2011

3. BPN dapat memproses perubahan lahan dari HGU menjadi HPL, dimana PT PTPN III melepas HGU.

1. Pengembangan dan peningkatan sumber daya menusia melalui institusi pendidikan tingkat SMK berbasis perkebunan

1. Dikembangkan di Kab Simalungun & Batu Bara

2. Bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Malaysia

2. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia melalui institusi pendidikan teknologi tinggi di Perguruan Tinggi berbasis bioteknologi perkebunan, kimia, industri, mesin, pemasaran, impor ekspor dan teknologi infrastruktur (sipil)

1. Dikembangkan di Kota Pematangsiantar, dan Medan

2. Bekerjasama dengan institusi lainnya di Nasional dan Internasional (Malaysia dan Thailand)

3. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia bidang pelayanan (services) budaya, pariwisata alam dan wisata buatan melalui institusi pendidikan kepariwisataan.

1. Di Kembangkan di Kab Batu Bara dan Asahan

2. Bekerjasama dengan institusi lainnya di Nasional dan Internasional (Malaysia dan Thailand)

DUKUNGAN PERATURAN PERUNDANGAN berupa : 1. UU No. 39/2009. 2. Perpres No. 33/2010. 3. Kepres No. 8/2010. 4. PP 29 2012 Sei Mangkei. 5. PP 43 2010 Tata Cara Penetapan Kawasan Khusus. 6. PP 100 2012 Tentang, Perubahan Atas PP No 2/2011

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. 7. PP No 2/2011, tentang Penyelenggaraan KEK. 8. Permenko Nomor 7/2011, tentang Pedoman Pengusulan

Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus. 9. Permenko Nomor 8/2011., tentang Pedoman Evaluasi Usulan

Pembentukan KEK

DUKUNGAN FASILITAS PAJAK, IMPOR DAN PERIJINAN berupa : 1. Fasilitas PPh dan tambahan fasilitas sesuai zona 2. Pengurangan pajak bumi dan bangunan 3. Fasilitas impor barang berupa ;

1. Penangguhan bea masuk 2. Pembebasan cukai 3. Tidak dipungut PPn dan atau PPnBM 4. Tidak dipungut PPh impor

4. Kemudahan/keringanan berupa; 1. Perijinan usaha. 2. Pelabuhan. 3. Keimigrasian. 4. Keamanan.

INFRASTRUKTUR 1. Dukungan investasi berupa pembangunan jaringan transportasi darat, laut dan udara yang handal berkualitas

internasional 2. Dukungan investasi berupa pembangunan jaringan energi (Minyak, Gas, Kelistrikan) oleh PLN dan Swasta

dalam upaya mendukung gerak ekonomi kawasan. 3. Dukungan investasi berupa pembangunan system jaringan sumber daya air yang mantab sebagai upaya

mendukung kebutuhan air di kawasan. 4. Dukungan investasi berupa pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan skala kawasan (TPA,

IPLT dan Pengelolaan Limbah B3) 5. Dukungan investasi berupa pembangunan jaringan telekomunikasi yang handal.

Page 72: Bahan Paparan FGD Rencana Pengembangan Wilayah KEK Sei Mangkei

TERIMA KASIH Mohon Masukan dan Saran

PT. Prospera Consulting Engineers Jalan Dempo III/4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Telp. 021 7243627, Email : [email protected]