wrap up skenario 3

Upload: gusdinda27

Post on 10-Mar-2016

25 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

  • Ketua: Gus DindaMarsella1102012102Sekretaris: Fiki Setiawan1102012086Anggota:Andriana Wijaya1102011027Amalia Hairina1102012018Harya Hermawan1102012109Maya AstutiSaphira1102012158Hanifah Hafsari1102012106Laela Fitriah1102012141Entin Kartika Sari 1102012076Farenthya Jessica R1102012083WRAP UP SKENARIO 3Kelompok A-3

  • SKENARIODr. Ahmad, 31 tahun, praktek di sebuah klinik dokter keluarga yang bekerja sama dengan BPJS. Klinik ini dikelola dengan baik sehingga dalam waktu yang relatif singkat mengalami kemajuan yang cukup pesat dan dikenal luas di masyarakat. Suatu hari klinik ini dikunjungi seorang pasien, Ny. A, 38 tahun dengan kehamilan trimester 1 pada G5P2A2. Pasien ingin melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di klinik dr. Ahmad karena pasien mendapat informasi bahwa pelayanan di klinik ini baik. Pasien mempunyai keluhan sering mual, muntah, lemas, cepat lelah dan sesak. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik bersama bidan. Pada pemeriksaan ditemukan bahwa kadnugan dalam kondisi yang baik namun ibu tampak pucat, takikardi, murmur, takipnea, dan terdapat nyeri tekan epigastrium.

  • Dr. Ahmad menyarankan agar pasien mengikuti pemeriksaan ANC yang teratur dan menjelang partus kelak pasien akan dirujuk ke spesialis obgyn yang sudah bekerja sama dengan klinik dokter keluarga tersebut. Pasien menanyakan ke dokter tentang pilihan pembiayaan persalinan, mengingat kemungkinan membutuhkan biaya yang lebih besar.

  • HIPOTESISIndonesia memiliki beberapa jenis jaminan kesehatan, salah satunya adalah BPJS yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan angka kesehatan masyarakat. BPJS bertugas untuk menghimpun dana iuran dari masyarakat kemudian akan digunakan bagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Masyarakat yang ingin mendapat pelayanan kesehatan diwajibkan untuk terdaftar dan terdata sebagai penerima layanan kesehatan.Masyarakat dapat mendatangi klinik kedokteran keluarga yang telah bekerja sama dengan BPJS. Pelayanan kesehatan yang meliputi, Kuratif, preventif, promotif. Di klinik kedokteran keluarga terdapat SDM yang berkompeten, sarana dan prasarana yang menunjang . Apabila kasus tidak dapat diselesaikan oleh klinik kedokteran keluarga, maka akan di rujuk ke pelayanana kesehatan yang lebih tinggi.

  • Sasaran BelajarLI. 1. Memahami dan menjelaskan manajemen klinik kedokteran keluargaLI. 2. Memahami dan menjelaskan sistem pembiayaan kesehatan dalam klinik kedokteran keluargaLI. 3. Memahami dan menjelaskan Prosedur pemeriksaan kedokteran keluargaLI. 4. Memahami dan menjelaskan Peran dokter dan mitra kerja dalam kedokteran keluargaLI. 5. Memahami dan menjelaskan Sistem rujukan klinik kedokteran keluargaLI. 6. Memahami dan menjelaskan Adab dokter muslim dalam menangani pasienLI. 7. Memahami dan menjelaskan Sistem asuransi dalam islam

  • LI. 1. Memahami dan menjelaskan manajemen klinik kedokteran keluargaProgram menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambunagn, sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggrakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memeperbaiki mutu pelayanan. (Maltos and Keller, 1989)

  • Karakteristik program menjaga mutu ada empat macam :

  • LI. 2. Sistem pembiayaan kesehatan dalam klinik kedokteran keluarga

  • Bentuk - Bentuk Pembiayaan Pra-Upaya

  • LI. 3. Prosedur pemeriksaan kedokteran keluarga

  • LI. 4. Peran dokter dan mitra kerja dalam kedokteran keluarga

  • Hubungan kerjasama antara dokter keluarga dengan mitra kerjanyaAnggota Tim interdisiplin

  • Pendekatan Praktik Hirarkis

  • Model kolaboratif tipe IIPASIEN

  • LI. 5. Memahami dan menjelaskan Sistem rujukan klinik kedokteran keluarga

  • Pembagian wewenang & tanggungjawab

  • LI. 6. Memahami dan menjelaskan Adab dokter muslim dalam menangani pasienAdab-adab yang bersifat khusus diantaranya:Berusaha menjaga kesehatan pasien sebagai konsekuensi amanah dan tanggung jawabnya dan berusaha menjaga rahasia pasien kecuali dalam kondisi darurat atau untuk tindakan preventif bagi yang lainnya. Rosulullah sholallohu 'alaihi wasalam bersabda :"Barangsiapa yang menutup (aib) seorang muslim maka Allah akan menutup (aibnya) pada hari kiamat. " (HR. al-Bukhari 2442 dan Muslim 7028).

  • Senantiasa menyejukkan hati pasien, menghiburnya dan mendo'akannya.Salah satunya ialah dengan mengucapkan "Tidak mengapa, insyaallah ini adalah penghapus dosa", atau meletakkan tangan kanan di tempat yang sakit seraya berdo'a :" Wahai Robb manusia, hilangkanlah penyakit tersebut, sembuhkanlah, Engkau adalah penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak ditimpa penyakit lagi. " (HR. Muslim 2191 dan yang lainnya).

  • Hendaknya memberitahukan kepada pasien bahwa yang menyembuhkan hanya Allah Ta'ala sehingga hatinya bergantung kepada Allah, bukan kepada dokter.Seorang dokter tidak boleh membohongi pasiennya.Hendaknya profesi dalam bidang kedokteran bertujuan untuk memuliakan manusia.

  • Seorang dokter, perawat, mantri, bidan, apoteker dan petugas kesehatan lainnya hendaknya betul-betul meningkatkan dan menekuni pekerjaanya.Rosulullah sholallohu 'alaihi wasalam :"Barangsiapa yang menerjuni kedokteran sedangkan tidak diketahui orang itu ahli kedokteran, maka ia menanggung (kerugian pasien)." (HR. Abu Dawud 4586, ash-shahiihah 635).

  • g. Profesi dalam bidang pengobatan termasuk pekerjaan yang mulia sehingga diharapkan bagi para dokter untuk menggapai ridha Allah dalam setiap aktivitasnya.h. Memberikan keringanan biaya pasien yang kurang mampu.

  • LI. 7. Memahami dan menjelaskan Sistem asuransi dalam islamPerbedaan asuransi syariah dengan asuransi konvensional, di antaranya adalah sebagai berikut:Akad (Perjanjian)Gharar (Ketidakjelasan)Tabarru dan TabunganRibaDana Hangus

    ************************