wordpress.com · web viewpasal-pasal ajaran dordrecht tahun 1619 pasal i ajaran pemilihan dan...

6
PREDESTINASI MENURUT CALVINISME Calvinisme memahami bahwa predestinasi adalah keputusan Allah untuk memilih orang-orang tertentu pada keselamatan kekal dan orang-orang lainnya pada kematian kekal. Kaum Calvinis memahami bahwa tindakan Allah untuk melaksanakan pemilihan dan penolakkan merupakan keputusan Allah yang kekal. Pemilihan dan penolakan bukan berdasarkan perbuatan atau ada sesuatu yang menjadi syarat, melainkan berdasarkan rahmat-Nya yang cuma-cuma. Pengakuan iman Gereja Perancis Tahun 1559 pasal XI dijelaskan tentang hal ini: Kita percaya, bahwa dari kerusakan dan penghukuman umum yang telah menimpa semua orang itu, Allah menarik mereka yang dalam putusan-Nya yang kekal dan tidak berubah-ubah telah dipilih-Nya, hanya kerena kebaikan-Nya dan belas kasihan-Nya, dalam Tuhan kita Yesus Kristus, dengan tiada memperhatikan perbuatan- perbuatan mereka. Yang lain-lain ditinggalkan-Nya dalam kerusakan dan penghukuman itu, agar dalam diri mereka ditunjukkan-Nya keadilan-Nya, sebagaimana dalam diri orang yang disebut pertama Dia membuat bercahaya kekayaan belas kasihan-Nya. Sebab mereka yang disebut pertama sekali tidak lebih baik dari yang lain, sampai Allah membeda-bedakan mereka menurut rencana-Nya yang tidak berubah-ubah yang telah Dia tetapkan di dalam Yesus Kristus sebelum penciptaan dunia. Juga tidak seorang pun dapat meraih harta itu dengan kekuatan sendiri, sebab manusia kodrat kita sendiri tidak mungkin kita memiliki satu pun gerakan, perasaan, atau pikiran yang baik, sampai Allah mendahului kita dan membuat kita rela. Berdasarkan Pengakuan Iman Calvinisme di atas bahwa pemilihan itu tanpa syarat sebagai hasil kedaulatan Allah.

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WordPress.com · Web viewPasal-Pasal Ajaran Dordrecht Tahun 1619 Pasal I Ajaran pemilihan dan Penolakan Ilahi Artikel 14 dikemukakan: Menurut rencana Allah yang penuh hikmat, ajaran

PREDESTINASI MENURUT CALVINISME

Calvinisme memahami bahwa predestinasi adalah keputusan Allah untuk memilih orang-orang tertentu pada keselamatan kekal dan orang-orang lainnya pada kematian kekal. Kaum Calvinis memahami bahwa tindakan Allah untuk melaksanakan pemilihan dan penolakkan merupakan keputusan Allah yang kekal. Pemilihan dan penolakan bukan berdasarkan perbuatan atau ada sesuatu yang menjadi syarat, melainkan berdasarkan rahmat-Nya yang cuma-cuma. Pengakuan iman Gereja Perancis Tahun 1559 pasal XI dijelaskan tentang hal ini:

Kita percaya, bahwa dari kerusakan dan penghukuman umum yang telah menimpa semua orang itu, Allah menarik mereka yang dalam putusan-Nya yang kekal dan tidak berubah-ubah telah dipilih-Nya, hanya kerena kebaikan-Nya dan belas kasihan-Nya, dalam Tuhan kita Yesus Kristus, dengan tiada memperhatikan perbuatan-perbuatan mereka. Yang lain-lain ditinggalkan-Nya dalam kerusakan dan penghukuman itu, agar dalam diri mereka ditunjukkan-Nya keadilan-Nya, sebagaimana dalam diri orang yang disebut pertama Dia membuat bercahaya kekayaan belas kasihan-Nya. Sebab mereka yang disebut pertama sekali tidak lebih baik dari yang lain, sampai Allah membeda-bedakan mereka menurut rencana-Nya yang tidak berubah-ubah yang telah Dia tetapkan di dalam Yesus Kristus sebelum penciptaan dunia. Juga tidak seorang pun dapat meraih harta itu dengan kekuatan sendiri, sebab manusia kodrat kita sendiri tidak mungkin kita memiliki satu pun gerakan, perasaan, atau pikiran yang baik, sampai Allah mendahului kita dan membuat kita rela.

Berdasarkan Pengakuan Iman Calvinisme di atas bahwa pemilihan itu tanpa syarat sebagai hasil kedaulatan Allah. Karena pada hakekatnya semua manusia berdosa, tidak ada berkanan kepada Allah. Oleh karena itu, pemilihan dan penolakan bukan berdasarkan karena Allah melihat ada sesuatu yang baik di dalam diri manusia sehingga Allah membeda-bedakan mereka melainkan karena kehendak Allah yang sempurna.

Calvinisme tidak memberikan penjelasan yang banyak mengenai asalan penolakan. Calvinisme hanya menyatakan

Page 2: WordPress.com · Web viewPasal-Pasal Ajaran Dordrecht Tahun 1619 Pasal I Ajaran pemilihan dan Penolakan Ilahi Artikel 14 dikemukakan: Menurut rencana Allah yang penuh hikmat, ajaran

bahwa penolakan merupakan keputusan Allah yang berdaulat dan bebas sesuai dengan perkenaan kehendak-Nya. Calvinisme percaya bahwa pemilihan itu terjadi sebelum dunia dijadikan sesuai dengan perkenaan kehendak-Nya. Pengakuan Iman Westminster Artikel 5 menjelaskan hal ini:

Bagi umat manusia yang dipredestinasikan untuk kehidupan, telah dipilih Allah, sebelum dasar dunia diletakkan, seturut kehendak-Nya yang kekal dan tidak berubah, dan keputusan dan perkenan kehendak-Nya yang merupakan rahasia, telah memilih mereka di dalam Kristus untuk kemuliaan kekal. Pemilihan ini hanya dikarenakan anugerah dan kasih-Nya yang bebas, bukan karena melihat sebelumnya adanya iman, atau perbuatan baik, atau ketekunan di dalam diri mereka, atau suatu hal lain apa pun di dalam ciptaan sebagai syarat-syarat atau penyebab-penyebaab yang menggerakan Dia; dan sebagainya untuk memuji anugrah-Nya yang mulia.

Penganut Calvinisme percaya bahwa jumlah orang pilihan sudah ditetapakan sebelumnya. Calvinisme menyatakan bahwa jumlah orang pilihan sudah pasti, tertentu dan tidak berubah sehingga jumlah mereka tidak bertambah atau berkurang. Pengakuan Iman Westminster Artikel 4 menjelaskan hal ini:

Malaikat-malaikat dan manusia yang sudah dipredestinasikan dan ditetapkan sebelumnya sedemikan rupa, secara khusus dan tidak berubah dibentuk, dan jumlah mereka adalah pasti dan tertentu, sehingga jumlah tersebut tidak bertambah ataupun berkurang.

Pemilihan itu tidak dapat ditiadakan, diulang, diubah, dibatalkan ataupun dihapus, melainkan bersifat kekal dan pasti. Pasal-pasal Ajaran Dorchred Artikel Artikel ke 11 menjelaskan bahwa pemilihan itu bersifat kekal dan pasti.

Sebagaimana Allah sendiri berhikmat sempurna, tidak berubah-ubah, maha mengetahui dan mahakuasa, begitu pula pemilihan yang dilakukan-Nya tidak dapat ditiadakan dan diulang, diubah, dibatalkan atau dihapus dan tidak mungkin juga orang-orang pilihan ditolak atau jumlah mereka dikurangi.

Calvinisme meyakini bahwa pemilihan merupakan sumber keselamatan. Calvinisme memahami bahwa anugerah, pembenaran, penebusan, iman, kekudusan dan segala hal yang bersangkut paut dengan keselamatan berpusat pada doktrin pemilihan kekal. Pasal-pasal Ajaran Dorchred Artikel 9 menjelaskan, yaitu:

Pemilihan tersebut terjadi, bukan berdasarkan iman dan ketaatan iman, kesucian ataupun sifat dan pembawaan lain yang baik yang manapun, yang telah tampak terlebih dahulu, seakan-akan hal itu menjadi sebab atau syarat yang seharusnya terdapat dalam diri manusia yang bakal dipilih, melainkan supaya menghasilkan iman, ketaatan iman, kekudusan dan seterusnya. Maka pemilihan itu adalah sumber segala

Page 3: WordPress.com · Web viewPasal-Pasal Ajaran Dordrecht Tahun 1619 Pasal I Ajaran pemilihan dan Penolakan Ilahi Artikel 14 dikemukakan: Menurut rencana Allah yang penuh hikmat, ajaran

hal yang menyelamatkan. Sebagai hasil dan akibatnya mengalirlah darinya iman, kekudusan dan karunia-karunai lain yang membawa keselamatan, dan akhrinya kehidupan kekal sendiri. Ha ini sesuai dengan kesaksian Sang Rasul, “Dia telah memilih kita (bukan: sebab kita sudah kudus dan tak bercacat, melainkan) supaya kita kudus dan tak bercacat di hapan-Nya.” (Ef 1:4).

Calvinisme menghayati bahwa pemilihan itu bersifat tunggal dan dalam bentuk yang sama untuk semua orang pilihan. Pasal-pasal Ajaran Dorchred Artikel 8 menyatakan bahwa pemilihan itu berifat tunggal dan sama bagi semua orang bukan bermacam-macam, bunyinya:

Pemilihan bukan bermacam-macam, melainkan satu dan sama dalam hal semua orang yang hendak diselamatkan, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Olehnya kita dipilih-Nya dari kekekalan untuk menerima baik kasih karunia maupun kemuliaan, baik keselamatan maupun jalan keselamatan yang telah dipersiapkan-Nya supaya kita berjalan di dalamnya (Ef. 1:4-5 dan 2:10).

Kaum Calvinis percaya bahwa orang pilihan diyakinkan mengenai keselamatan kekal yang ia terima. Keyakinan tentang keselamatan kekal ini diterima masing-masing pada waktu yang berbeda-beda dan tingkat yang berbeda-beda melalui kehidupannya bersama Kristus. Pasal-pasal Ajaran Dorchred Artikel Artikel 12 menyatakan bahwa:

Orang-orang pilihan diyakinkan mengenai pemilihan mereka yang kekal dan tidak beruba-ubah, yaitu pemilihan untuk menerima keselamatan. Mereka diyakinkan tentangnya masing-masing pada waktunya, walau tingkatnya berbeda-beda dan kadarnya tidak sama. Keyakinan ini tidak didapatkan orang pilihan dengan cara mengusut hal-hal yang tersembunyi dan rahasia-rahasia Allah yang dalam. Tetapi mereka mendapatkannya dengan mengamati pada diri mereka sendiri dengan kegembiraan rohani dan sukacita yang kudus berbagai hal yang tak dapat disangkal merupakan buah pemilihan dan yang ditunjukkan dalam firman Allah, seperti umpamanya iman yang sejati kepada Kristus, takut akan Allah bagaikan seorang anak, dukacita menurut kehendak Allah karena dosa, lapar dan haus akan kebenaran dst.

Calvinisme juga percaya bahwa doktrin predestinasi adalah doktrin yang alkitabiah karena sudah diajarkan di dalam Alkitab oleh para nabi, rasul dan Yesus Kristus sendiri baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Pasal-Pasal Ajaran Dordrecht Tahun 1619 Pasal I Ajaran pemilihan dan Penolakan Ilahi Artikel 14 dikemukakan:

Menurut rencana Allah yang penuh hikmat, ajaran tentang pemilihan ilahi telah diberitahukan oleh para nabi, oleh Kristus sendiri dan oleh para Rasul, baik

Page 4: WordPress.com · Web viewPasal-Pasal Ajaran Dordrecht Tahun 1619 Pasal I Ajaran pemilihan dan Penolakan Ilahi Artikel 14 dikemukakan: Menurut rencana Allah yang penuh hikmat, ajaran

dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, dan sudah itu dituliskan dan diwariskan di dalam Kitab-kitab Suci. Begitu pula, ajaran itu harus dikemukakan juga pada masa kini, pada saat dan tempat yang tepat, dalam gereja Allah, memang secara khusus menjadi tempat tujuannya. Hal itu hendaknya dilakukan dengan kemampuan membedakan, dengan takwa dan kudus, tanpa mengusut jalan-jalan Yang Mahatinggi, demi kemuliaan Nama Allah yang mahakudus dan demi penghiburan yang menggairahkan bagi umat-Nya.

Kaum Calvinis memahami bahwa doktrin predestinasi bukan untuk bermalas-malasan, melainkan menjadikan orang pilihan makin merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyembahan kemahamurahan-Nya, menyucikan diri dan mengasihinya dengan kasih yang menyala-nyala. Pasal-pasal Ajaran Dorchred Artikel 13 menjelaskan bahwa:

Kesadaran dan keyakinan akan pemilihan itu menyebabkan anak-anak Allah makin hari makin merendakan diri di hadapan Allah, menyembah jurang kamurahan-Nya, menyucikan diri, dan membalas kasih Dia yang telah begitu mengasihi mereka lebih dahulu, dengan cara mengasihi-Nya dengan kasih yang menyala-nyala. Maka ajaran pemilihan itu dan perenungan tentangnya sama sekali tidak membuat mereka menjadi malas melaksanakan perintah-perintah Allah, atau berlengah-lengah secara daging. Hal itu, menurut hukuman Allah yang adil, biasa dialami orang yang memang dengan gegabah menganggap dirinya sudah memiliki anugerah pemilihan, ataupun berkhayal tentangnya dengan seenaknya dan lancing, namun tidak mau mengikuti jejak orang pilihan.

Penganut Calvinisme percaya bahwa Allah bukan saja mempredestinasikan orang-orang pilihan, tetapi Ia menyedikan sarana-sarana untuk melaksanakan tujuan pemilihan itu. Pengakuan iman Westerminster Artikel 6 menyatakan bahwa:

Sebagaimana Allah telah menentukan kaum pilihan untuk kemuliaan, demikian juga Dia, melalui tujuan kekal dan paling bebas dari kehendak-Nya, juga telah menetapkan sebelumnya segala sarana untuk itu. Oleh sebab itu, mereka yang terpilih, yang telah jatuh di dalam dosa Adam, telah ditebus oleh Kristus, dipanggil secara efektif kepada iman kepada Kristus oleh Roh-Nya yang berkarya pada waktu yang telah ditetapkan, dibenarkan, diadopsi, dikuduskan dan dipelihara oleh kuasa-Nya melalui iman di dalam keselamatan. Tidak ada yang lain yang ditebus oleh Kristus, dipanggil secara efektif, dibenarkan, diadopsi, dikuduskan dan di selamatkan selain kaum pilihan.

Calvisme menyatakan bahwa tujuan predestinasi adalah tidak lain untuk kemuliaan Allah. Calvinisme menghayati bahwa Allah mempredestinasikan manusia untuk kehidupan yang

Page 5: WordPress.com · Web viewPasal-Pasal Ajaran Dordrecht Tahun 1619 Pasal I Ajaran pemilihan dan Penolakan Ilahi Artikel 14 dikemukakan: Menurut rencana Allah yang penuh hikmat, ajaran

kekal dan kematian kekal bagi diri-Nya sendiri dan kemuliaan-Nnya sendiri. Pengakuan Iman Westminster Tahun 1647 BAB III tentang putusan Allah yang kekal dalam artikel 3 dijelaskan bahwa “Untuk menyatakan kemuliaan-Nya, Allah, melalui dekrit-Nya, mempredestinasikan sejumlah manusia dan malaikat untuk kehidupan kekal; dan lainnya ditetapkan sebelumnya untuk binasa." Bukan berarti karena untuk kemuliaan-Nya, Allah melakukan tindakan yang sewenang-wenang saja, tetapi melalui pemilihan ini Allah memperlihatkan kemahakuasaan-Nya.

Oleh: Shedert Yunus Telaumbanua, S. Th.