ajaran sosial gereja

Upload: maria-intan-domitarius

Post on 07-Jul-2015

1.550 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Ajaran sosial Gereja sebenarnya adalah ajaran Gereja yang diperuntukkan bagi kebaikan bersama (common good) dalam masyarakat, untuk mengarahkan masyarakat kepada kebahagiaan. Banyak orang menghubungkan surat ensiklik Bapa Paus Leo XIII, Rerum Novarum, tahun 1891, sebagai tanggapan Gereja Katolik yang nyata terhadap keadaan krisis sosial dunia. Namun sebenarnya, keberadaan ajaran sosial Gereja telah ada sejak lama, bahkan sejak jaman Perjanjian Lama. Maka sumber ajaran sosial Gereja Katolik adalah: (disarikan dari buku karangan Arthur Hippler, Citizens of the Heavenly City, A Catechism of Catholic Social Teaching, (Rockford Illinois: Borromeo Books, 2003) p. 1-11: 1. Kitab Suci, terutama ke-sepuluh perintah Allah yang menjadi dasar pengajaran moral dalam Gereja Katolik (lih. KGK 264-2068). Melalui hukum-hukum Musa di Perjanjian Lama, sesungguhnya kita dapat mengetahui bahwa Allah memberikan hukum tidak hanya untuk mengatur penyembahan kepada Allah, tapi juga untuk mengatur kehidupan yang benar antara sesama keluarga dan masyarakat. Hukum ini yang kemudian disarikan menjadi Kasihilah Tuhanmu dengan segenap hatimu dan kekuatanmu dan kasihilah sesamamu seperti mengasihi dirimu sendiri (lih. Mat 22:37-39) 2. Pengajaran para Bapa Gereja dan para Pujangga Gereja (Doctors of the Church), terutama St. Agustinus (354-430) melalui bukunya The City of God, yang mengatur pengajaran tentang manusia dan masyarakat; dan St. Thomas Aquinas (1225-1274), dengan bukunya, Summa Theologiae, di mana bagian yang terbesar dari Summa adalah Teologi moral/ Moral Theology. 3. Pengajaran dari Bapa Paus, yaitu dari surat-surat ensiklik dan pengajaran lisan/ dalam homili/ sermon/ pidato. Pengajaran dari Bapa Paus ini merangkum Kitab Suci dan pengajaran dari para Bapa Gereja dan Pujangga Gereja. Bapa Paus yang mengajarkannya ajaran sosial ini kepada dunia adalah merupakan tanda bahwa Kristus tak meninggalkan umat manusia bagai yatim piatu, namun terus menyertainya dengan ajaran-Nya yang ditujukan bagi semua orang, demi kebaikan bersama. Memang banyak orang sukar melihat bahwa ajaran dari Bapa Paus merupakan ajaran bagi semua orang, sebab mereka berpikir bahwa Paus hanya mengajar umat Katolik. Namun sebagai the Vicar of Christ, wakil Kristus di dunia, sebenarnya, Paus mempunyai tugas untuk mengajar semua orang. Otoritas Paus dalam mengajarkan doktrin sosial Gereja sifatnya tetap, tidak terpengaruh masa jabatan. Maka artinya: 1. Paus yang sekarang ini mengajarkan sesuatu yang telah menjadi pengajaran Gereja sepanjang sejarah, dan tidak mengajarkan hal yang baru/ inovasi yang dibuatnya sendiri. 2. Demikian pula, ajaran para Paus di masa lampau tetap berlaku. Contohnya, surat ensiklikal Centesimus Annus dari Paus Yohanes Paulus II ditulis berdasarkan Rerum Novarum dari Paus Leo XIII dan Quadragesimo anno dari Paus Pius XII. Dan yang barubaru ini surat ensiklik Caritatis in Veritate dari Paus Benediktus XVI merupakan

pengembangan/ kelanjutan dari surat-surat ensiklik dari para Paus pendahulunya tersebut. Dalam surat ensikliknya, khususnya Rerum Novarum dan Centesimus Annus, Paus mendorong dibentuknya kegiatan dan lembaga sosial dalam masyarakat yang sifatnya untuk mendukung masyarakat itu sendiri, namun harus dilihat dasarnya, bahwa semua itu adalah untuk menerapkan hukum kasih dalam masyarakat. Memang dalam hal ini Gereja tidak mengajarkan penemuan suatu sistem bisnis/ pengaturan masyarakat, namun Gereja mengajarkan prinsip-prinsip dasarnya demi mengarahkan umat manusia kepada kekudusan, sehingga manusia dapat mencapai tujuan akhirnya, yaitu surga. Semua perkembangan di dunia tidak boleh menghalangi manusia untuk mencapai tujuan akhir ini. Maka dengan demikian, ajaran sosial Gereja tidak terbatas pada mendirikan rumah sakit atau keterlibatan politik, atau teologi sosial politik seperti yang pernah anda dengar. Mungkin ada baiknya jika anda membaca surat ensiklik Paus Benediktus XVI Caritas in Veritate (In Charity and Truth), silakan klik, sehingga anda memperoleh gambaran tentang ajaran sosial Gereja.

PENGERTIAN TENTANG AJARAN SOSIAL GEREJA Ajaran Sosial Gereja atau ASG berisikan ajaran Gereja tentang permasalahan keadilan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. ASG berusaha membawakan terang Injil ke dalam persoalan keadilan sosial di tengah jaringan relasi masyarakat yang begitu kompleks. Dengan kata lain, ASG berusaha mengaplikasikan ajaran-ajaran Injil ke dalam realitas sosial hidup bermasyarakat di dunia. Tujuan ASG adalah menghadirkan kepada manusia rencana Allah bagi realitas sekular dan menerangi serta membimbing manusia dalam membangun dunia seturut rencana Tuhan (bdk. Hervada). Secara sempit ASG dimengerti sebagai kumpulan aneka dokumen (umumnya disebut ensiklik) yang dikeluarkan oleh Magisterium Gereja dan berbicara tentang persoalanpersoalan sosial. Dokumen-dokumen tersebut antara lain Rerum Novarum (tentang kondisi buruh, dikeluarkan oleh Paus Leo XIII tahun 1891), Quadragessimo Anno (tentang pembaharuan tatanan sosial oleh Paus Pius XI tahun 1931), Mater et Magistra (tentang umat kristiani dan persoalan-persoalan sosial di dunia oleh Paus Yohanes XXIII tahun 1961), hingga yang terakhir untuk sementara ini, yakni Centesimus Annus (1991). Ensiklik terakhir ini berisi penegasan Paus Yohanes Paulus II bahwa Ajaran Sosial Gereja termasuk dalam ajaran resmi iman dan tergolong dalam antropologi teologis. Antropologi teologis dimengerti sebagai teologi tentang manusia yang telah ditebus dan dirahmati oleh Kristus. Kita masih bisa memasukkan dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh konferensi para uskup dari berbagai negara. Pertemuan para uskup dari bumi Amerika Latin di Medelin melahirkan dokumen-dokumen yang kemudian dikenal dengan dokumen Medelin pada tahun 1968. Para uskup Amerika Serikat mengeluarkan Surat Pastoral berjudul Economic Justice for All (Keadilan Ekonomi bagi Semua) di tahun 1986. Dari KWI kita mengenal Surat Gembala tentang Pemilu, Nota-nota Pastoral 2003-2005, dsb. Dokumen-dokumen sosial dari para uskup tersebut mencerminkan pergulatan Gereja dalam usaha menghadirkan diri di tengah kehidupan bermasyarakat dalam konteks masing-masing. Karena itu, ASG tidak dapat dipahami melulu sebagai kumpulan dokumen sosial yang diterbitkan oleh Magisterium. Sementara dokumen atau ensiklik sosial berisikan ajaran sosial yang kurang lebih baku, ASG ditafsirkan dan dijabarkan dalam pergulatan umat kristiani di tengah-tengah kehidupan sosial, politik, budaya dan ekonomi (bdk. Kieser, 2). Kehidupan bermasyarakat dan konteks hidup sehari-harinya menjadi lapangan konkret bagi pengembangan ajaran sosial Gereja. Dengan kata lain, ASG telah ada sejak umat kristiani menjalani hidup di tengah masyarakat dan dunia. Keberadaan ASG dalam Gereja tidak dapat dilepaskan dari kenyataan bahwa Gereja diutus oleh Tuhan ke dalam dunia (bdk. Yoh 17:18). Tuhan bahkan tidak berpikir untuk mengambil Gereja dari dunia (bdk. Yoh 17:15). Tuhan mengutus Gereja ke dunia untuk menjadi sakramen kehadirannya dan menandai hadirnya tanda dan sarana keselamatan Tuhan di dunia. Karena itu, tugas Gereja adalah hadir di dunia, bukan lari dari dunia. Misinya adalah mewartakan dan mengomunikasikan keselamatan Kristus, yang disebutNya Kerajaan Allah, yakni persatuan dengan Allah dan persatuan seluruh umat

manusia. Dengan hadir di dunia, Gereja menjadi benih dan awal dari Kerajaan Allah (bdk. Compendium art. 49). Warta keselamatan Kristus melalui kehadiran Gereja menuntut terjadinya perubahan nyata tatanan dunia sesuai dengan yang dikehendaki Kristus. Cinta kasih Kristus, yang menjadi perintah utama dan syarat utama sebagai murid Tuhan (Yoh 13:35), harus diterapkan kepada sesama dalam relasi sehari-hari. Perwujudan cinta kasih itu bukan sekedar menyapa orang lain, memberi senyum, dan membantu dengan mengulurkan tangan. Perintah kasih diwujudkan dalam konteks membuat dunia ini menjadi tempat yang sesuai dengan kehendak Allah dan membangun KerajaanNya. Maka, membangun keadilan sosial, menebarkan perdamaian, mengutamakan kepentingan mereka yang paling membutuhkan, mempromosikan hormat terhadap martabat manusia merupakan bentuk nyata dari aplikasi perintah kasih. Ajaran Sosial Gereja berkaitan langsung dengan bagaimana hukum cinta kasih Kristus dilaksanakan oleh Gereja dalam hidup sehari-hari di tengah masyarakat dan dunia.

SERI AJARAN SOSIAL GEREJA (ASG)

(1) Rerum Novarum Kondisi Pekerja Paus Leo XIII, 15 Mei 1891 (2) Quadragesimo Anno 40 tahun Rerum Novarum Paus Pius XI, 15 Mei 1931 (3) Mater et Magistra Ibu dan Gereja Paus Yohanes XXIII, 15 Mei 1961 (4) Pacem in Terris Damai di Bumi Paus Yohanes XXIII, 11 April 1963 (5) Dignitatis Humanae Deklarasi Kebebasan Beragama Konsili Vatikan II, 7 Desember 1965 (6) Gaudium et Spes Gereja di Dunia Dewasa Ini Konsili Vatikan II, 7 Desember 1965

(7) Populorum Progressio Perkembangan Bangsa-Bangsa Paus Yohanes Paulus VI, 26 Maret 1967 (8) Octogesima Adveniens 40 Tahun Rerum Novarum Paus Pius XI, 15 Mei 1971 (9) Justice in the World Keadilan Dunia Sinode Uskup, 30 November 1971 (10) Laborem Exercens Hakikat Kerja Paus Yohanes Paulus II, 14 September 1981 (11) Theology of Liberation Teologi Pembebasan Kongregasi Doktrin Iman, 6 Agustus 1984 (12) Sollicitudo Rei Socialis Perhatian Akan Masalah Sosial, Perayaan 20 Tahun Populorum Progressio Paus Yohanes Paulus II, 30 Desember 1987 (13) Centesimus Annus Karya Sosial Gereja Perayaan 100 Tahun Rerum Novarum Paus Yohanes Paulus II, 15 Mei 1991 Catatan: Dokumen yang bercetak miring sebenarnya bukan termasuk ASG, namun erat kaitannya dengan ASG. Ensiklik sosial itu tidak lepas dari konteks sejarahnya. Inilah kelebihan dan menariknya mempelajari teks-teks karena tidak lepas dari konteksnya. Misalnya, Ensiklik pertama Rerum Novarum (1891) sendiri lahir dalam konteks ketegangan dua kubu ideologi besar saat itu, yakni kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Pacem in Terris (Damai di Bumi, 1963) lahir karena krisis nuklir, paska Krisis Misil di Kuba (1962) dan pembangunan Tembok Berlin. Ensiklik Quadragessimo Anno lahir dalam konteks Perang Dunia I (1914-1918), Perang Dunia II, Rasisme Jerman, Komunisme Soviet, Fasisme Mussolini, dan krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan The Great Depression. Ensiklik Rerum Novarum membahas tentang kondisi kelas kerja pada waktu itu, yakni buruh. Paus Leo XIII prihatin pada kondisi buruk para buruh, khususnya di negara-negara industri. Dilihat sejarahnya, ini sebagai dampak dari Revolusi Industri yang melahirkan pembagian kelas sosial, yakni kelas kapitalis (majikan) dan kelas pekerja (buruh). Para pecandu Marx sering mengkaitkan ini dengan gagasannya tentang Das Kapital dan relasi kapital dan

pekerja. Ensiklik kedua Quadragessimo Anno. Ensiklik ini ditulis oleh Paus Pius XI pada peringatan 40 tahun lahirnya Rerum Novarum. Pius XI mengkritik tajam penyalahgunaan kapitalisme dan komunisme dan berusaha menyesuaikan Pengajaran Sosial Katolik dengan keadaan yang sudah berubah. Pius XI memperluas keprihatinan Gereja akan kaum buruh miskin, termasuk struktur-struktur yang menindas mereka. Paus inilah yang pertama kali menggulirkan istilah subsidiaritas dalam usaha membantu kaum buruh dan masyarakat tertindas.Mater et Magistra (Paus Yohanes XXIII, 15 Mei 1961) dan Pacem in Terris, Paus Yohanes XXIII, 11 April 1963) , menyampaikan sejumlah petunjuk bagi umat Kristiani dan para pengambil kebijakan dalam menghadapai kesenjangan antara bangsa-bangsa yang kaya dan yang miskin, dan ancaman terhadap perdamaian dunia. Paus mengajak orang Kristiani dan semua orang yang berkehendak baik bekerja sama menciptakan lembaga-lembaga sosial, sekaligus menghormati martabat manusia serta menegakkan keadilan dan perdamaian. Gaudium et Spes, Konsili Vatikan II, 7 Desember 1965, konsili meneguhkan bahwa perutusan khas religius Gereja memberinya tugas terang , dan kekuatan yang dapat membantu pembentukan dan pemantapan masyarakat manusia menurut hukum ilahi. Keadaan, waktu, dan tempat menuntut Gereja agar dapat dan bahkan harus memulai kegiatan sosial demi semua orang. Paulus VI dalam ensiklik Populorum Progressio (1967) dan surat apostolik Octogesima adveniens (1971) menegaskan masalah sosial, yang kini menjadi tajam terutama di Amerika Latin. Keduanya menghimbau agar negara kaya dan negara miskin bekerja sama menciptakan tata keadilan dan tata dunia. Laborem Exercens, Hakikat Kerja, Paus Yohanes Paulus II, 14 September 1981 berisi pandangan Katolik mengenai kerja manusia. Dari kerja, manusia memperoleh martabatnya yang istimewa. Penaklukan bumi (dalam arti luas) hanya bisa dilakukan melalui kerja. Bekerja memampukan manusia mencapai kedaulatannya dalam dunia yang kelihatan sebagaimana layaknya baginya. Kerja akan lebih memanusiawikan pelakunya. Kerja adalah kunci persoalan sosial. Kendatipun kerja merupakan sesuatu yang mulia, namun kenyataannya para pelaku kerja justru mengalami berbagai penderitaan dalam menjalani kerja. Hal ini diakibatkan oleh pandangan umum masyarakat yang keliru dalam memaknai kerja. Kerja lebih dipandang sebagai barang dagangan. Buktinya manusia diperdagangkan, kerja hanya dihubungkan dengan pencarian uang, dan tentu banyak lagi yang diungkap oleh dokumen ini terutama dalam menanggapi persoalan modern berupa kesenjangan dan penghisapan satu kelompok manusia terhadap kelompok yang lain. Dan harus tetap diakui bahwa dokumen ini tak seperti teori-teori sosial lainya, yang menawarkan rumusan kongkret untuk mengatasi persoalan sosial yang kompleks ini. Sollicitudo Rei Socialis (Keprihatinan Sosial) tahun 1987 tentang meningkatnya jumlah penderita kemiskinan dan stuktur-struktur dosa yang membelenggu masyarakat. Dan terakhir, Centesimus Annus (Ulang tahun Ke-100 Rerum Novarum) tahun 1991. Dokumen yang lahir pada ulang tahun ke-100 Rerum Novarum ini menanggapi keruntuhan komunis internasional dan masyarakat barat yang konsumtif. Gereja diharapkan terus belajar untuk bergumul dengan masalah-masalah sosial.

Demikianlah seputar isi ASG. ASG merupakan jawaban Gereja atas situasi dunia. Paus Benedictus XVI dikabarkan dalam situs berita Katolik sedang mempersiapkan ensiklik sosial pertamanya yang isunya berjudul Labor Domini. Tidak lupa juga pada tahun ini akan diperingati 115 tahun lahirnya Rerum Novarum.

Ajaran Sosial Gereja1. Pengantar Ajaran Sosial Gereja (biasa disingkat ASG), adalah kumpulan dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik, seputar perhatiannya kepada masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya. Gereja sedari dulu tidak ingin menjadi menara gading yang berdiri kokoh, namun lingkungan sekitarnya terabaikan dan tertindas. Baiklah kiranya jika kita lebih mengenal sedikit saja tentang ajaran-ajaran itu; sehingga dapat menjadi inspirasi dalam kehidupan nyata kita sekarang. Ada 13 dokumen yang dapat dikategorikan sebagai ASG : 1. Rerum Novarum, "Keadaan Buruh", 1891, Paus Leo XIII 2. Quadragesimo Anno, "Empat Puluh Tahun Kemudian", 1931, Paus Pius XI 3. Mater et Magistra, "Kekristenan dan Kemajuan Sosial", 1961, Paus Yohanes XXIII 4. Pacem in Terris, "Perdamaian Dunia", 1963, Paus Yohanes XXIII 5. Gaudium et Spes,"Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Modern",1965, Konsili Vatikan II 6. Dignitatis Humanae, "Deklarasi tentang Kebebasan Beragama", 1965, Konsili Vatikan II 7. Populorum Progressio, "Tentang Kemajuan Bangsa", 1967, Paus Paulus VI 8. Octogesima Adveniens, "Panggilan untuk bertindak, dalam rangka Memperingati ulang tahun ke-80 Rerum Novarum, 1971, Paus Paulus VI 9. Iustitia in Mundo, "Keadilan di Dunia", 1971, Sinode Uskup di Roma 10. Evangelii Nuntiandi, "Penginjilan dalam dunia modern", 1975, Paus Paulus VI 11. Laborem Excersens, "Tentang Kerja Manusia", 1981, Paus Yohanes Paulus II 12. Solicitudo rei socialis, "Tentang Keprihatinan Sosial", 1987, Paus Yohanes Paulus II 13. Centesimus Annus, "Pada peringatan Ulang Tahun ke-100 Rerum Novarum", 1991, Paus Yohanes Paulus II Keseluruhan dokumen tersebut haruslah dibaca dan dimengerti sesuai dengan jaman yang melingkupi pembuatan dokumen tersebut, inilah kekayaan kita yang menghargai adanya Tradisi dalam gereja kita. Misalnya munculnya Rerum Novarum, tidak lepas dari situasi abad ke-19 dimana buruh / pekerja kurang dimanusiawikan dalam lingkup dunia industri saat itu. Jika tertarik untuk mendalami satu per satu ajaran itu, baiklah untuk sejenak membaca beberapa buku yang sudah beredar dalam bahasa Indonesia, seperti : 1. Ajaran Sosial Katolik 1891 - sekarang; Buruh, Petani, dan Perang Nuklir;

Charles E. Curran, terjemahan Kanisius 2007. 2. Ajaran Sosial katolik, R Hardaputranto, Seri Forum LPPS No.18, LPPS, 1991 3. Solidaritas: 100 tahun Ajaran Sosial Katolik, Kanisius, 1992 4. Pokok-pokok Ajaran Sosial katolik, Michael Schulties, terj. Kanisius, 1993 5. Diskursus Sosial Gereja sejak Leo XIII, Eddy Krisitanto, Dioma, 2003 6. Bukan Kapitalisme, Bukan Sosialisme, Kanisius, 2004 7. Kumpulan Dokumen Ajaran Sosial katolik tahun 1891-1991, terj. R Hardawiryana, Dokpen KWI, 1999 Dan ada beberapa situs yang dapat dijadikan bantuan utk berdiskusi juga ada : 1. www.sabda.org 2. www.ekaristi.org 3. www.pondokrenungan.com 4. www.gerejakatolik.net 2. Dari Rerum Novarum hingga Quadragesimo anno Gerakan enlightment,- sebuah gerakan pencerahan muncul pada abad ke-18 di seluruh daratan eropa. Gerakan intelektual ini menekankan kebebasan individu serta kebebasan manusia. Pengaruhnya terasa pada ajaran sosial Katolik serta kehidupan sosial dan lebih-lebih dalam teori politik dan praktik. Ada sebuah upaya untuk memadukan keduanya, dialog antara Gereja dan liberalisme politik. Namun, akhirnya Gereja merasa kebebasan individu, kebebasan manusia, dan akal budi manusia seharusnya tidak terpisah dari hubungannya dengan Allah dan hukum Allah. Dilanjutkan pada abad ke-19, pada abad revolusi industri. Gereja mulai melihat adanya penderitaan kaum buruh dimana-mana. Buruh-buruh ini tidak mempunyai pendapatan yang layak, upah minimal. Tak ada undang-undang tentang pembatasan jam kerja, hak untuk berorganisasi, asuransi kecelakaan, perlindungan terhadap PHK. Pengusaha dengan seenaknya mengejar keuntungan, tanpa memperhitungkan kesejahteraan para buruh. Dengan demikian Kapitalisme ditolak. ( Rasanya, sampai sekarang hal ini masih relevan di Indonesia .... ) Sejalan dengan penderitaan kaum buruh itu, muncullah kritik atas sistem modal. Ada upaya untuk mencita-citakan masyarakat yang sejahtera, damai. Tenaga kerja dan pekerjaan diarahkan tidak untuk memperoleh keuntungan pribadi, tetapi untuk mencapai kehidupan yang menyenangkan. Negara diharapkan berperan besar dalam hal ini. Segala hal harus diatur oleh Negara. Inilah inti gerakan sosialisme pada waktu itu. Dan lagi-lagi dialog antara Gereja dan sosialisme terjadi. Gereja menolak terlalu besarnya peran Negara ini. Gereja memilih jalan tengah. Muncullah Rerum Novarum. 1891. Bukan kapitalisme. Bukan Sosialisme. Gereja mengakui hak sah dan kebutuhan partisipasi oleh semua orang dalam hal milik pribadi, namun mendukung upah yang adil, hak buruh untuk berorganisasi, dan kebutuhan intervensi terbatas oleh Negara untuk menolong kelompokkelompok yang ada dalam kesulitan.

"Ketika kepentingan umum dari sebuah kelas terganggu atau terancam oleh kejahatan yang tidak mungkin dapat diatasi, otoritas publik ( negara ) harus masuk untuk menghadapinya .......... Hukum tidak boleh berbuat lebih banyak dan tidak boleh masuk terlalu jauh daripada yang dibutuhkan untuk menangkal kejahatan dan menyingkirkan bahaya." ( Rasanya, juga masih relevan terjadi di negara kita ... ) Depresi besar akibat gelombang revolusi industri masih terjadi di awal abad ke20. Dan buruh adalah korbannya. Tuan-tuan pemodal tetap bergembira. Kutukan Gereja terhadap bentuk extrem sosialisme dan individualisme kapitalistik tetap menggema. Dengan lebih tegas, Quadragesimo anno, menyerukan perlunya intervensi negara dan hak terbatas atas hak milik pribadi yang mempunyai dimensi sosial. Kita ingat tahun 1931 adalah tahun krisis di Eropa dan Amerika. Mungkin ringkasan ini terlalu singkat untuk menjelaskan masa-masa revolusi industri dalam dunia modern pasca Renaissance. Khusus untuk Pergumulan pemikiran di era modern ini dapat dibaca lebih detil dalam buku Filsafat Modern, karangan F Budi Hardiman, yang menggambarkan dengan jelas proses pemikiran akhir abad pertengahan hingga awal abad ke-20. Begitu banyak pergumulan ide, berbagai pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan yang mendasari segala hal yang terjadi pada masa itu, bahkan hingga kini. Namun message dua ensiklik ini, oleh Paus Leo XIII dan Pius XI bahwa kita harus terlibat dan berpartisipasi memberi perhatian dalam ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita. Kita wajib dan berhak mengumpulkan harta pribadi demi kehidupan yang lebih layak. Namun orang lain, kaum miskin, juga berhak mendapatkan penghidupan yang layak. Sebagian harta kita, adalah hak orang lain, hak kaum tertindas itu.

Paus: Ketamakan Dalang Krisis GlobalVincent Yong / July 8, 2009 /

Paus Benediktus XVI

Paus: Ketamakan Dalang Krisis GlobalVIVAnews Paus Benediktus XVI menyalahkan sikap tamak dan egois sebagai dalang krisis finansial global. Pernyataan itu dimuat dalam ensiklik terbaru Paus. Surat edaran dari Paus kepada para uskup yang merupakan bentuk tertinggi dari ajaran kepausan tersebut akan dipublikasikan di malam pertemuan G8 di LAquila, Italia, pekan ini. Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, surat tersebut akan mengingatkan para pemimpin dunia, bankir, pebisnis, dan orang biasa akan kewajiban moral mereka. Edaran tersebut, Caritas in Veritate atau Charity in Truth adalah edaran ketiga yang dibuat Paus Benediktus sejak ditasbihkan menjadi Paus pada 2005. Di hadapan pastur-pastur di Roma pada awal tahun, dua tahun lalu saat Paus Benediktus mulai menulis surat edaran tersebut, dia mengatakan, tidak ingin memberi jawaban sederhana atas pertanyaan kompleks mengenai ekonomi dunia. Namun dia akan menyebut secara rinci bahwa ketamakan dan keegoisan manusia sebagai akar penyebab krisis ekonomi.

Sementara sistem finansial global memerlukan perubahan, kata Paus Benediktus, masingmasing individu juga harus menyadari bahwa mereka harus berkorban secara pribadi untuk membantu kaum miskin dan bergerak menuju kehidupan yang lebih adil. Jumat pekan ini, Paus Benediktus akan melakukan pertemuan pertama dengan Presiden Barack Obama di Vatikan. Obama akan memiliki kesempatan bertukar pikiran dengan Paus Benediktus mengenai kewajiban moral yang dihadapi para pemimpin negara pada 2009. Paus Benediktus XVI, Paus Benediktus XVI berita, Paus Benediktus XVI kini, Paus Benediktus XVI dunia, Paus Benediktus XVI Paus Benediktus XVIia, Paus Benediktus XVI malaysia, Paus Benediktus XVI melayu, Paus Benediktus XVI indon, Paus Benediktus XVI indonesia, Paus Benediktus XVI kl, Paus Benediktus XVI foto, Paus Benediktus XVI gambar, Paus Benediktus XVI terkini, Paus Benediktus XVI web, Paus Benediktus XVI harian, Paus Benediktus XVI baru, Paus Benediktus XVI bf1, beritabf1, berita bf1, berita kini, beritakini, berita malaysia, berita indon, berita indonesia, berita dunia, berita harian, berita majalah, berita baru, berita Paus Benediktus XVIia, berita artis, berita hiburan, berita kawan, berita politik

Ensiklik CARITAS IN VERITATE dari Paus Benediktus XVI Ditulis Oleh Dimas Danang AW Wednesday, 08 July 2009

Paus Benediktus XVI mengeluarkan Ensikliknya yang ketiga, Caritas in veritate (: Cinta kasih dalam kebenaran), setelah ensikliknya yang pertama, Deus caritas est (: Allah adalah kasih), dan kedua, Spe salvi (: Harapan dan keselamatan). Caritas in veritate adalah ensiklik yang ke-296 dalam Gereja Katolik setelah Ensiklik yang pertama dari Paus Benediktus XIV yang diterbitkan pada tanggal 3 Desember 1740 dengan judul Ubi primum. Ensiklik Caritas in veritate berisi 30.468 kata yang terdiri dari sebuah pengantar, enam bab, kesimpulan dan 159 catatan kaki. Apakah yang dimaksud dengan Ensiklik? Dalam Gereja Katolik, Ensiklik merupakan sebuah surat yang bersifat agung dan universal dari Paus. Biasanya, teks resmi suatu ensiklik ditulis dalam bahasa Latin kemudian diterjemahkan ke pelbagai bahasa lain. Ensiklik dikirim kepada para patriarkh, uskup agung dan uskup di seluruh dunia, bahkan terbuka untuk seluruh umat Allah. Isinya tidaklah pertama-tama untuk menyampaikan suatu dogma atau ajaran Gereja yang baru, tetapi terutama untuk lebih menggarisbawahi iman Gereja mengenai suatu tema yang aktual. Tujuannya adalah mengemukakan pokokpokok penting dari ajaran Gereja, menganalisa suatu situasi atau keadaan khusus atau juga mengangkat seorang tokoh yang patut diteladani.Judul sebuah ensiklik biasanya diambil dari beberapa kata pertama dari keseluruhan teks ensiklik tersebut, di dalam bahasa Latin.

CARITAS IN VERITATE ENSIKLIK PAUS BENEDICTUS YANG TERBARUSaturday, 08 August 2009 04:19 I.Ismartono SJPaus Benedictus XVI pada tanggal 7 Juli 2009 menerbitkan Ensiklik sosial baru yang bertanggal 29 Juni 2009 dengan judul "Caritas in Veritate" atau Kasih Dalam Kebenaran". Setiap Ensiklik dimaksudkan agar menjadi bahan inspirasi hidup umat beriman. Memang "Caritas in Veritate" belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.Tetapi mengingat isinya sangat relevan dengan situasi di dunia saat ini termasuk G 8 dan juga situasi di Indonesia tentu, kiranya sambil menanti terjemahan yang biasanya dilakukan oleh Biro Dokumentasi dan Penerangan KWI, pribadi-pribadi maupun kelompok-kelompok basis dan kategorial katolik dapat mulai mencermati naskah melalui terbitan Bahasa Inggris yang diterbitkan oleh Vatikan, misalnya yang berbahasa Inggris seperti tersimpan dalam (http://www.vatican). Ensiklik ini memang diterbitkan untuk memperingati 40 tahunnya Populorum Progressio. Ensiklik ini memandang tema perkembangan PP dalam kaitan dengan Ensiklik lain yang controversial yaitu 'Humanae Vitae'. Dikatakannya bahwa di mata Paulus VI, hidup perlu dijunjung tinggi pada tahap mana pun. Progress atau development yang benar tak pernah bisa difahami tanpa kaitan dengan si manusia. Development yang membuat manusia rusak itu bukan 'real progress'. Maka ekonomi yang mengakibatkan manusia saling membunuh atau suatu suku bangsa merosot, itu bukan ekonomi. Sebab di situ hidup manusia tidak dihargai. Nilai suatu model perkembangan ekonomi terletak pada jawab atas pertanyaan 'apakah di dalamnya si manusia dihargai lebih daripada modal atau negara?' Suatu masyarakat yang memandang rendah hidup manusia dalam tahap apa pun juga akan melecehkan manusia pada lapisan apa pun; bahkan ia akan meremehkan segala yang hidup.

Itulah sebabnya mengapa ia melihat juga kaitan erat sekali antara sikap dasar ini dengan ekologi, yakni hormat terhadap segala yang hidup, bahkan pada seluruh alam semesta. Di situ ia menunjukkan kegagalan kebudayaan dunia masa kini yang mau menghancurkan hidupnya sendiri habis-habisan dengan melecehkan HAM, hidup manusia pada lapisan apa pun dan segala hidup di alam ini. Itulah sumber segala duka derita budaya, politis, ekonomis, medis dan pribadi banyak manusia masa kini. Ilmu pengetahuan sudah memberi peringatan pada kita mengenai keterbatasan manusia ini. Maka cinta pada manusia dan segala yang hidup erat berkaitan dengan pencarian kebenaran ilmiah yang paling dalam. Hal baru lain dalam Ensiklik ini adalah penegasan Paus yang menunjukkan kaitan erat antara logika kontrak ekonomis ('do ut des': aku beri supaya kau beri) dengan logika koalisi politis ('aku beri karena kepentingan politis mewajibkan aku memberimu') dengan menambahkan sikap batin cintakasih ('aku beri karena aku mencintaimu dan baiklah bahwa aku memberimu'). Dengan kata lain,keuntungan ekonomis dan keuntungan politis tidak memadai untuk membangun persaudaraan manusiawi kalau tidak dilengkapi dengan persaudaraan rohani: karena dasar cinta; dan cinta itu mempunyai implikasi dalam kebenarankebenaran ekonomis dan politis. Karena kaitan itu maka Paus mendukung sekali pengorganisasian buruh agar logika kontrak ekonomi maupun logika koalisi politis diatasi secara struktural melalui proses perundingan konstruktif. Hal itu menuntut bahwa managemen perusahaan dan pemilik modal mewujudkan rasa tanggungjawabnya dalam mengintegrasikan pekerja di seluruh proses pengambilan keputusan hal-hal yang menyangkut hidup buruh. Paus juga meneruskan, bahwa pemikiran di atas menuntut kerjasama lintas negara: sebab sekarang ini tidak ada urusan ekonomi dan politis serta ekologis yang seluruhnya dapat diselesaikan tanpa kerjasama internasional. Kerjasama itu tidak mungkin tanpa hubungan tulus dan terbuka. Caritas internasional erat terkait dengan kebenaran internasional: bukan kucing-kucingan. Kerjasama ekonomi dan politik serta kebudayaan internasional dinilai dari sudut: 'sejauh manakah mengembangkan kemanusiaan dan sejauh

mana tidak malah menyebabkan semakin banyaknya kematian, pelecehan hak azasi manusia, penghancuran ekonomi rakyat miskin serta pemburukan sikap dasar terhadap kesehatan dan hidup manusia. Jadi ensiklik ini menegaskan isi PP dan juga membaharuinya. Ia ingin menunjukkan, betapa nilai-nilai rohani mendasari perkembangan sejati ekonomi dan politik serta budaya manusia, juga masa kini dan mendatang. Bila tidak, ekonomi, politik, dan kebudayaan tidak memperkaya manusia dan tidak layak bagi manusia. Paus ingin melihat bahwa caritas itu lebih dari pada sekedar memberi kepada si miskin tetapi yang lebih mendasar lagi: mengakui bahwa semua datang dari cinta Allah. Itulah kebenaran yang terdalam. Jadi ini memang refleksi teologis tentang Keadilan Sosial: mendahulukan si Kecil itu memang bagian dari keharusan ekonomis, hal mutlak dalam kewajiban politis, unsur hakiki dalam kebudayaan tetapi yang terdalam adalah bahwa itu bagian tak terpisahkan dari pengakuan kita atas iman "Kita diciptakan oleh cinta Allah yang serba murah hati dan bahkan ditebus kembali kendati egoisme manusia". Tampak sekali usaha memadukan iman, refleksi teologis dengan kenyataan empirik di dunia ekonomi, politis, internasional dan budaya. (Mirifica/Kiriman dari I.Ismartono SJ)

Paus Benediktus XVISri Paus Benediktus XVI, secara resmi bernama Benedictus PP. XVI dalam bahasa Latin, (lahir di Marktl am Inn, Bayern, Jerman, 16 April 1927; umur 83 tahun ;terlahir sebagai Joseph Alois Ratzinger), terpilih sebagai Paus Gereja Katolik Roma pada 19 April 2005. Dia adalah Uskup Roma, pemimpin Negara Kota Vatikan dan Gereja Katolik Roma termasuk Gereja Katolik Timur dalam komuni dengan Takhta Suci. Dia dilantik sebagai Paus secara resmi saat Misa Pelantikan Paus pada 24 April 2005. Pada usia 78 tahun, dia adalah Paus tertua yang dilantik dalam 275, tahun terakhir sejak Paus Klemens XII (yang terpilih pada tahun 1730 pada umur 3 bulan lebih tua dari Ratzinger). Benediktus XVI merupakan Paus berdarah Jerman pertama sejak Paus Adrianus VI (1522-1523) yang dilahirkan di wilayah bagian Jerman Kuno yang sekarang menjadi bagian dari negara Belanda. Paus terakhir yang berasal dari Jerman Modern adalah Paus Viktor II yang meninggal pada tahun 1057. Benediktus XVI merupakan Paus Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman pertama Paus Gregorius V. Paus terakhir yang bergelar nama kepausan Benediktus, Paus Benediktus XV, bertugas sebagai dari 1914 hingga 1922 pada masa Perang Dunia I.

Daftar isi[sembunyikan]

1 Karier dan pandangan 2 Ensiklik 3 Sastra 4 Tulisan 5 Referensi 6 Pranala luar

[sunting] Karier dan pandangan

Kardinal Ratzinger dilantik sebagai Ketua Dewan Kepausan untuk Doktrin Iman oleh Paus Yohanes Paulus II pada November 1981, dijadikan Uskup Kardinal Katedral Velletri-Segni pada 1993, dan dilantik sebagai Dekan (Ketua) Kolegium Dewan Kardinal pada 2002, menjadi uskup Ostia. Dia telah merupakan salah satu tokoh terpenting di Vatikan dan rekan dekat Yohanes Paulus II sebelum menjadi Paus. Dia juga memimpin pemakaman Yohanes Paulus II dan konklaf tahun 2005 yang memilihnya. Pada sede vacante terakhir, dia adalah pejabat dengan posisi tertinggi dalam Gereja Katolik Roma. Benediktus dianggap sebagai seorang tradisionalis perlindungannya yang ketat terhadap prinsip-prinsip Kepausan. Dia adalah seorang pengkritik homoseksualitas, pernikahan kelamin sejenis, euthanasia, dan aborsi. Sebagai Kardinal, ia menulis buku Truth and Tolerance yang mencela penggunaan toleransi sebagai alasan untuk menyimpangkan kebenaran. Benediktus XVI juga mengikuti Konsili Vatikan II dan secara konsisten terus menerus mempertahankan hasil Konsili tersebut termasuk Nostra Aetate, dokumen yang menekankan pada rasa saling menghormati dengan agama lain dan pernyataan hak kebebasan beragama. Selama Konsili ia dianggap berpandangan liberal.

Sebagai Ketua Dewan Kepausan untuk Doktrin Iman, Benediktus XVI menjelaskan posisi Gereja Katolik dengan agama lain dalam dokumen Dominus Iesus yang juga berbicara tentang dialog antar gereja. Pada tanggal 29 Mei 2007, ia berencana akan memulihkan kantor khusus Vatikan yang menangani hubungan dengan umat Muslim, setahun setelah ia dikritik karena membubarkan kantor tersebut[1].

Paus Benediktus XVI

Ensiklik

Deus Caritas Est, diterbitkan pada 25 Januari 2006

Sastra

Allen, John L.: Cardinal Ratzinger: the Vatican's enforcer of the faith. New York: Continuum, 2000 Wagner, Karl: Kardinal Ratzinger: der Erzbischof in Mnchen und Freising in Wort und Bild. Mnchen : Pfeiffer, 1977 Janish, Justin: Pope Culture. Boston : Harvard Press, 2002

Tulisan

Unterwegs zu Jesus Christus, Augsburg 2003. Glaube - Wahrheit - Toleranz. Das Christentum und die Weltreligionen, 2. Aufl., Freiburg i. Brsg. 2003. Gott ist uns nah. Eucharistie: Mitte des Lebens. Hrsg. von Horn, Stephan Otto/ Pfnr, Vinzenz, Augsburg 2001. Gott und die Welt. Glauben und Leben in unserer Welt. Ein Gesprch mit Peter Seewald, Kln 2000. Der Geist der Liturgie. Eine Einfhrung, 4. Aufl., Freiburg i. Brsg. 2000. Vom Wiederauffinden der Mitte. Texte aus vier Jahrzehnten, Freiburg i. Brsg. 1997. Salz der Erde. Christentum und katholische Kirche an der Jahrtausendwende. Ein Gesprch mit Peter Seewald, Wilhelm Heyne Verlag, Mnchen, 1996, ISBN 3453-14845-2

Wahrheit, Werte, Macht. Prfsteine der pluralistischen Gesellschaft, Freiburg/ Basel/ Wien 1993. Zur Gemeinschaft gerufen. Kirche heute verstehen, Freiburg/ Basel/ Wien 1991. Auf Christus schauen. Einbung in Glaube, Hoffnung, Liebe, Freiburg/ Basel/ Wien 1989. Abbruch und Aufbruch. Die Antwort des Glaubens auf die Krise der Werte, Mnchen 1988. Kirche, kumene und Politik. Neue Versuche zur Ekklesiologie [Robert Spaemann zum 60. Geburtstag zugeeignet], Einsiedeln 1987. Politik und Erlsung. Zum Verhltnis von Glaube, Rationalitt und Irrationalem in der sogenannten Theologie der Befreiung (= Rheinisch-Westflische Akademie der Wissenschaften: G (Geisteswissenschaften), Bd. 279), Opladen 1986. Theologische Prinzipienlehre. Bausteine zur Fundamentaltheologie (= Wewelbuch, Bd. 80), Mnchen 1982. Das Fest des Glaubens. Versuche zur Theologie des Gottesdienstes, 2. Aufl., Einsiedeln 1981. Eschatologie, Tod und ewiges Leben, Leipzig 1981. Glaube, Erneuerung, Hoffnung. Theologisches Nachdenken ber die heutige Situation der Kirche. Hrsg. von Kraning, Willi, Leipzig 1981. Umkehr zur Mitte. Meditationen eines Theologen, Leipzig 1981. Zum Begriff des Sakramentes (= Eichsttter Hochschulreden, Bd. 79), Mnchen 1979. Die Tochter Zion. Betrachtungen ber den Marienglaube der Kirche, Einsiedeln 1977. Der Gott Jesu Christi. Betrachtungen ber den Dreieinigen Gott, Mnchen 1976. Das neue Volk Gottes. Entwrfe zur Ekklesiologie (Topos-Taschenbcher, Bd. 1) Dsseldorf 1972. Die Einheit der Nationen. Eine Vision der Kirchenvter, Salzburg u.a. 1971. Das Problem der Dogmengeschichte in der Sicht der katholischen Theologie (= Arbeitsgemeinschaft fr Forschungen des Landes Nordrhein-Westfalen: Geisteswissenschaften, Bd. 139), Kln u.a. 1966. Die letzte Sitzungsperiode des Konzils (= Konzil, Bd. 4), Kln 1966. Ereignisse und Probleme der dritten Konzilsperiode (= Konzil, Bd. 3), Kln 1965. Die erste Sitzungsperiode des Zweiten Vatikanischen Konzils. Ein Rckblick (= Konzil, Bd. 1), Kln 1963. Das Konzil auf dem Weg. Rckblick auf die 2. Sitzungsperiode des 2. Vatikanischen Konzils (= Konzil, Bd. 2), Kln 1963. Die christliche Brderlichkeit, Mnchen 1960. Die Geschichtstheologie des heiligen Bonaventura (habilisasjonsavhandling), Mnchen u.a. 1959. Volk und Haus und Gottes in Augustins Lehre von der Kirche (diss. 1951), Mnchen 1954. Dogma und Verkndigung Einfhrung in das Christentum (2000)

SELINTAS TENTANG DOKUMEN-DOKUMEN AJARAN SOSIAL GEREJA Tahun Dokumen Ajaran Sosial Tema-Tema Pokok Konteks Zaman Gereja 1891 RERUM NOVARUM Promosi martabat Revolusi industri; (KONDISI KERJA) manusia lewat kemiskinan yang hebat Ensiklik Paus Leo XIII keadilan upah pada kaum RN (Rerum Novarum) pekerja; hak-hak pekerja/buruh; merupakan Ensiklik buruh; hak milik tiadanya perlindungan pertama ajaran sosial pribadi (melawan pekerja oleh otoritas Gereja. Menaruh fokus gagasan Marxispublik dan pemilik keprihatinan pada kondisi komunis); konsep modal; jurang kaya kerja pada waktu itu, dan keadilan dalam miskin yang luar biasa. tentu saja juga nasib para konteks pengertian buruhnya. Tampilnya hukum kodrat; masyarakat persaudaraan antara terindustrialisasi yang kaya dan miskin mengubah pola lama untuk melawan hidup bersama, pertanian. kemiskinan Tetapi, para buruh (melawan gagasan mendapat perlakuan dialektis Marxis); buruk. Mereka diperas. kesejahteraan umum; Jatuh dalam kemiskinan hak-hak negara untuk struktural yang luar biasa. campur tangan Dan tidak mendapat (melawan gagasan keadilan dalam upah dan komunisme); soal perlakuan. Ensiklik RN pemogokan; hak merupakan ensiklik membentuk serikat pertama yang menaruh kerja; dan tugas perhatian pada masalah- Gereja dalam masalah sosial secara membangun keadilan sistematis dan dalam jalan sosial. pikiran yang berangkat dari prinsip keadilan universal. Dalam RN hakhak buruh dibahas dan dibela. Pokok-pokok pemikiran RN menampilkan tanggapan Gereja atas isu-isu keadilan dan pembelaan atas martabat manusia (kaum buruh). 1931 QUADRAGESIMO QA bermaksud Depresi ekonomi ANNO (SESUDAH 40 menggugat sangat hebat terjadi THN) kebijakan-kebijakan tahun 1929

Ensiklik Paus Pius XI ekonomi zaman itu; menggoyang dunia. Di QA (Quadragesimo membeberkan akar- Eropa bermunculan Anno) memiliki judul akar kekacau-annya diktator, kebalikannya maksud Rekonstruksi sekaligus demokrasi merosot di Tatanan Sosial. Nama menawarkan solusi mana-mana. Ensiklik ini (40 tahun) pembenahan tata dimaksudkan untuk sosial hidup bersama, memperingati Ensiklik sambil mengenang Rerum Novarum. Tetapi Ensklik RN; soal pada zaman ini memang hak-hak pribadi dan ada kebutuhan sangat kepemilikan hebat untuk menata bersama; soal modal kehidupan sosial bangsa dan kerja; prinsipmanusia. Diperkenalkan prinsip bagi hasil dan ditekankan yang adil; upah adil; terminologi yang sangat prinsip-prinsip penting dalam Ajaran pemulihan ekonomi Sosial Gereja, yaitu dan tatanan sosial; subsidiaritas pembahasan (maksudnya, apa yang sosialisme dan tentu bisa dikerjakan oleh saja kapitalisme; tingkat bawah, otoritas di langkah-langkah atasnya tidak perlu ikut Gereja dalam campur). Dalam banyak mengatasi hal QA masih kemiskinan melanjutkan RN struktural. mengenai soal-soal dialog-nya dengan perkembangan masyarakat. Menolak solusi komunisme yang menghilangkan hak-hak pribadi. Tetapi juga sekaligus mengkritik persaingan kapitalisme sebagai yang akan menghancurkan dirinya sendiri 1961 MATER ET Ensiklik ini masih Kemiskinan luar biasa MAGISTRA berkaitan dengan di negara-negara (KRISTIANITAS DAN peringatan RN, maka selatan; maraknya KEMAJUAN SOSIAL) pada bagian awal problem sosial dalam Ensiklik Yohanes XXIII Mater et Magistra skala luas dunia; Masalah-masalah sosial diingat sekali lagi yang diprihatini oleh semangat RN dan Ensiklik ini khas pada QA. Disadari isu-isu

zaman ini. Soal jurang baru dalam kaya miskin tidak hanya perkembangan disimak dari sekedar terakhir di bidang urusan pengusaha dan sosial, politik dan pekerja, atau pemilik ekonomi; peranan modal dan kaum buruh, negara dalam melainkan sudah kemajuan ekonomi; menyentuh masalah partisipasi kaum internasional. Untuk buruh; soal kaum pertama kalinya isu petani; bagaimana internasional dalam hal ekonomi ditata keadilan menjadi tema seimbang; kerjasama ajaran sosial Gereja. Ada antarnegara; bantuan jurang sangat hebat antara internasional; soal negara-negara kaya dan pertambahan negara-negara miskin. penduduk; kerjasama Kemiskinan di Asia, internasional; ajaran Afrika, dan Latin sosial Gereja dan Amerika adalah produk kepentingannya. dari sistem tata dunia yang tidak adil. Di lain pihak, persoalan menjadi makin rumit menyusul perlombaan senjata nuklir, persaingan eksplorasi ruang angkasa, bangkitnya ideologiideologi. Dalam Ensiklik ini diajukan pula jalan pikiran Ajaran Sosial Gereja: see, judge, and act. Gereja Katolik didesak untuk berpartisipasi secara aktif dalam memajukan tata dunia yang adil. 1963 PACEM IN TERRIS Tata dunia, tata Perang dingin antara (DAMAI DI BUMI) negara, relasi Barat dan Blok Timur, Ensiklik Paus Yohanes antarwarga pendirian Tembok XIII masyarakat dan Berlin yang Pacem in Terris negara, struktur memisahkan antara menggagas perdamaian, negara (bagaimana Jerman Barat dan yang menjadi isu sentral diatur), hak-hak Timur simbol pada dekade enam warganegara; pemisahan bangsa puluhan. Bilamana terjadi hubungan manusia (Agustus perdamaian? Bila ada internasional 1961), soal krisis

rincian tatanan yang adil antarbangsa; seruan Misile Cuba (1962) dengan mengedepankan agar dihentikannya hak-hak manusiawi dan perlombaan senjata; keluhuran martabatnya. soal Cold War Yang dimaksudkan (perang dingin) oleh dengan tatanan hidup produksi senjata ialah tatanan relasi (1) nuklir; komitmen antarmasyarakat, (2) Gereja terhadap antara masyarakat dan perdamaian dunia. negara, (3) antarnegara, Penekanan pondasi (4) antara masyarakat dan uraian pada gagasan negara-negara dalam levelhukum kodrat. komunitas dunia. Ensiklik menyerukan dihentikannya perang dan perlombaan senjata serta pentingnya memperkokoh hubungan internasional lewat lembaga yang sudah dibentuk: PBB. Ensiklik ini memiliki muatan ajaran yang ditujukan tidak hanya bagi kalangan Gereja Katolik tetapi seluruh bangsa manusia pada umumnya. 1965 GAUDIUM ET SPES Penjelasan tentang Perang dingin masih (GEREJA DI DUNIA perubahantetap berlangsung. Di MODERN) perubahan dalam tata lain pihak, negaraDokumen Konstitusi hidup masyarakat negara baru Pastoral Konsili Vatikanzaman ini; martabat bermunculan II pribadi manusia; (beroleh kemerdekaan) Konsili Vatikan II ateisme sistematis merupakan tonggak dan ateisme praktis; pembaharuan hidup aktivitas hidup Gereja Katolik secara manusia; hubungan menyeluruh. GS timbal balik antara (Gaudium et Spes) Gereja dan dunia; menaruh keprihatinan beberapa masalah secara luas pada tema mendesak, seperti hubungan Gereja dan perkawinan, Dunia modern. Ada keluarga; cinta kasih kesadaran kokoh dalam suami isteri; Gereja untuk berubah kesuburan seiring dengan perubahan perkawinan;

kehidupan manusia kebudayaan dan modern. Soal-soal yang iman; pendidikan disentuh oleh GS dengan kristiani; kehidupan demikian berkisar tentang sosial ekonomi dan kemajuan manusia di perkembangan dunia modern. Di lain terakhirnya; harta pihak tetap diangkat ke benda diperuntukkan permukaan soal jurang bagi semua orang; yang tetap lebar antara si perdamaian dan kaya dan si miskin. Relasi persekutuan bangsaantara Gereja dan sejarah bangsa; pencegahan perkembangan manusia di perang; kerjasama dunia modern dibahas internasional. dalam suatu cara yang lebih gamblang, menyentuh nilai perkawinan, keluarga, dan tata hidup masyarakat pada umumnya. Judul dokumen ini mengatakan suatu perubahan eksternal dari kebijakan hidup Gereja: Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusiamanusia zaman ini, terutama kaum miskin dan yang menderita, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Kardinal Joseph Suenens (dari Belgia) berkata bahwa pembaharuan Konsili Vatikan II tidak hanya mencakup bidang liturgis saja, melainkan juga hidup Gereja di dunia modern secara kurang lebih menyeluruh. GS membuka cakrawala baru dengan mengajukan perlunya membaca tanda-tanda zaman

(signs of the times). 1967 POPULORUM Perkembangan PROGRESSIO bangsa manusia (KEMAJUAN BANGSA- zaman ini; kesulitanBANGSA) kesulitan yang Ensiklik Paus Paulus VI dihadapi; kerjasama antarbangsa-bangsa; Perkembangan bangsa- dukungan organisasi bangsa merupakan tema internasional, seperti pokok perhatian dari badan-badan dunia Ensiklik Ajaran Sosial. yang mengurus Gereja memandang bantuan keuangan bahwa kemajuan bangsa dan pangan; manusia tidak hanya kemajuan diperlukan dalam kaitannya dengan bagi perdamaian. perkara-perkara ekonomi atau teknologi, tetapi juga budaya (kultur). Kemajuan bangsa manusia masih tetap dan bahkan memiliki imbas pemiskinan pada sebagian besar bangsa-bangsa. Isu marginalisasi kaum miskin mendapat tekanan dalam dokumen ini. Revolusi di berbagai tempat di belahan dunia kerap kali tidak membawa bangsa manusia kepada kondisi yang lebih baik, malah kebalikannya, kepada situasi yang sangat runyam. Kekayaan dari sebagian negara-negara maju harus dibagi untuk memajukan negaranegara yang miskin. Soalsoal yang berkaitan dengan perdagangan (pasar) yang adil juga mendapat sorotan yang tajam. Ensiklik ini menaruh perhatian secara khusus pada

Tahun enampuluhan memang tahun perkembangan bangsabangsa; banyak negara baru bermunculan di Afrika; tetapi juga sekaligus perang ideologis dan antarkepentingan kelompok manusia luar biasa ramainya; pada saat yang sama terjadi ancaman proses marginalisasi (pemiskinan); terjadi perang di Vietnam yang sangat brutal; di Indonesia sendiri terjadi perang ideologis (Marxiskomunis dan militer).

perkembangan masyarakat dunia, teristimewa negaranegara yang sedang berkembang. Diajukan pula refleksi teologis perkembangan / kemajuan yang membebaskan dari ketidakadilan dan pemiskinan. 1971 OCTOGESIMA Soal kepastian dan Dunia mengalami ADVENIENS ketidakpastian resesi ekonomi dengan (PANGGILAN UNTUK fenomen kemajuan korban mereka yang BERTINDAK) bangsa manusia miskin; di Amerika Surat Apostolik Paus zaman ini berkaitan aksi Martin Luther Paulus VI dengan keadilan; King untuk perjuangan Arti Octogesima adalah urbanisasi dan hak-hak asasi marak yang ke-80; maksudnya: konsekuensidan menjadi perhatian surat apostolik ini konsekuensinya; soal dunia; protes melawan dimaksudkan untuk diskriminasi; hak-hak perang Vietnam. manandai usia Rerum manusiawi; Novarum yang ke-80 kehidupan politik, tahun. Paulus VI ideologi; menyimak menyerukan kepada sekali lagi daya tarik segenap anggota Gereja sosialisme; soal dan bangsa manusia kapitalisme; untuk bertindak panggilan kristiani memerangi kemiskinan. untuk bertindak Soal-soal yang berkaitan memberi kesaksian dengan urbanisasi hidup dan partisipasi dipandang menjadi salah aktif dalam hidup satu sebab lahirnya politik. kemiskinan baru, seperti orang tua, cacat, kelompok masyarakat yang tinggal di pinggiran kota, dst. Diajukan ke permukaan pula masalahmasalah diskriminasi warna kulit, asal usul, budaya, sex, agama. Gereja mendorong umatnya untuk bertindak ambil bagian secara aktif dalam masalah-masalah politik dan mendesak

untuk memperjuangkan nilai-nilai / semangat injili. Memperjuangkan keadilan sosial. 1971 CONVENIENTES EX Misi Gereja dan Konteks peristiwa UNIVERSO keadilan merupakan dunia masih berada (BERHIMPUN DARI dua elemen yang pada dokumen di SELURUH DUNIA) atau tidak bisa dipisahkan; atasnya. Dunia sangat lebih tepat dikenal: soal-soal yang haus akan keadilan JUSTICIA IN MUNDO berhubungan dengan dan perdamaian. (JUSTICE IN THE keadilan dan Pengaruh dari WORLD) perdamaian: hak Pertemuan Medellin Sinode para Uskup di asasi manusia; (di Kolumbia) tahun dunia keadilan dalam 1968 sangat besar. Dunia sedang berhadapan Gereja; keadilan dan dengan problem keadilan. liturgi; kehadiran Untuk pertama kalinya Gereja di tengah (boleh disebut demikian) kaum miskin. sinode para uskup Terminologi kunci menaruh perhatian pada yang dibicarakan soal-soal yang berkaitan adalah oppression dengan keadilan. Para dan liberation. uskup berhimpun dan bersidang serta menelorkan keprihatinan tentang keadilan dalam tata dunia. Misi Gereja tanpa ada suatu upaya konkret dan tegas mengenai tindakan perjuangan keadilan, tidaklah integral. Misi Kristus dalam mewartakan datangnya Kerajaan Allah mencakup pula datangnya keadilan. Dokumen ini banyak diinspirasikan oleh seruan keadilan dari GerejaGereja di Afrika, Asia, dan Latin Amerika. Secara khusus pengaruh pembahasan tema Liberation oleh para uskup Amerika Latin di Medellin (Kolumbia).

Keadilan merupakan dimensi konstitutif pewartaan Injil. 1975 EVANGELII EN (Evangelii EN dimaksudkan NUNTIANDI Nuntiandi) untuk memperingati (EVANGELISASI DI mengajukan tema- Konsili Vatikan ke-10. DUNIA MODERN) tema problem Anjuran apostolik Paus kultural sekularisme Paulus VI ateistis, indi-ference, Arah dasarnya: agar konsumerisme, Gereja dalam diskriminasi, pewartaannya dapat pengedepanan menyentuh manusia pada kenikmatan dalam abad ke duapuluh. Ada gaya hidup, nafsu tiga pertanyaan dasar: untuk mendo-minasi. (1) Sabda Tuhan itu berdaya, menyentuh hati manusia, tetapi mengapa Gereja dewasa ini menjumpai hidup manusia yang tidak disentuh oleh Sabda Tuhan (melalui pewartaan Gereja)? (2) Dalam arti apakah kekuatan evangelisasi sungguhsungguh mampu mengubah manusia abad ke-20 ini? (3) Metodemetode apakah yang harus diterapkan agar kekuatan Sabda sungguh menemukan efeknya? Tuhan Yesus mewartakan keselamatan sekaligus pewartaan pembebasan. Gereja melanjutkannya. Hal baru dalam dokumen ini ialah bahwa pewartaan Kabar Gembira sekaligus harus membebaskan pula. 1979 REDEMPTOR Misteri penebusan Merupakan Ensiklik HOMINIS (SANG manusia di zaman pertama dari kepausan PENEBUS MANUSIA) modern; kemajuan Bapa Suci Yohanes Ensiklik Yohanes dan akibat-akibatnya; Paulus II. Paulus II (Ensiklik-nya misi Gereja untuk

yang pertama) menjawab persoalan Sebenarnya Ensiklik ini zaman ini. tidak dikategorikan sebagai Ensiklik Ajaran Sosial Gereja. Tetapi, lukisan tentang penebusan umat manusia oleh Yesus Kristus sebagai penebusan yang menyeluruh memungkinkan beberapa gagasan ensiklik ini bersinggungan dengan tema-tema keadilan sosial. Gagasan dasarnya: manusia ditebus oleh Kristus dalam situasi hidupnya secara konkret. Yaitu, dalam hidup situasi di dunia modern. Disinggung mengenai konsekuensi kemajuan dan segala macam akibat yang ditimbulkan. Hakhak asasi manusia dengan sendirinya juga didiskusikan. Misi Gereja dan tujuan hidup manusia. 1979 LABOREM Sebagian besar isinya Dalam periode zaman EXCERCENS (KERJA ialah tentang ini dirasakan sangat MANUSIA) keadilan kerja, yang besar jumlah Ensiklik Paus Yohanes sudah dikatakan pengangguran. Para Paulus II dalam Rerum pekerja migrant Kerja merupakan tema Novarum; memang (tenaga asing) sangat sentral hidup manusia. Ensiklik ini mudah diperas dan Hanya dengan kerja, dimaksudkan untuk mendapat perlakuan harkat dan martabat memperingati 90 tidak adil. manusia menemukan tahun Rerum pencetusan keluhurannya. Novarum. Manusia berhak bekerja Kerja dan manusia; untuk kelangsungan semua orang berhak hidupnya, untuk membuat atas kerja, termasuk agar hidup keluarga di dalamnya yang bahagia dan cacat; perlunya berkecukupan. Ensiklik jaminan ini mengkritik tajam keselamatan /

komunisme dan kesehatan dalam kapitalisme sekaligus kerja; manusia sebagai yang berhak atas pencarian memperlakukan manusia kerja yang lebih baik sebagai alat produktivitas. di mana pun, juga di Manusia cuma sebagai negeri orang. instrumen penghasil kemajuan dan perkembangan. Manusia berhak kerja, sekaligus berhak upah yang adil dan wajar, sekaligus berhak untuk makin hidup secara lebih manusiawi dengan kerjanya. 1987 SOLLICITUDO REI Ensiklik ini Perang berkecamuk SOCIALIS mengajukan makna seputar ideologi pada (KEPRIHATINAN baru tentang zaman ini; Soviet SOSIAL) pengertian the menginvasi Afganistan Ensiklik Paus Yohanes structures of sin; dan setahun kemudian Paulus II pemandangan secara menarik diri dari Ensiklik ini merupakan teliti sumbangsih Afganistan; dan ulang tahun ke-20 dari Ensiklik yang berbagai ketegangan Ensiklik Populorum diperingati, yang dimunculkan Progressio. Jurang antara Populorum oleh persaingan wilayah / negara-negara Progressio; ideologis yang hebat. Selatan (miskin) dan digambarkan pula Utara (kaya) luar biasa panorama zaman ini besarnya. Perkembangan dengan segala dan kemajuan sering kali kemajuannya; sekaligus pemiskinan tinjauan teologis pada wilayah lain. masalah-masalah Persoalannya semakin modern; rumit manakala dirasakan semakin hebatnya pertentangan ideologis antara Barat dan Timur, antara kapitalisme dan komunisme. Persaingan ini semakin memblokir kerjasama dan solidaritas kepada yang miskin. Negara-negara Barat semakin membabi buta dalam eksplorasi kemajuan. Sementara

negara-negara miskin semakin terpuruk oleh kemiskinannya. Konsumerisme dan dosa struktural makin mendominasi hidup manusia. 1991 CENTESIMUS ANNUS Skema jalan pikiran (TAHUN KE SERATUS) Ensiklik ini serupa Ensiklik Yohanes dengan dokumenPaulus II dokumen Menandai ulang tahun sebelumnya: Rerum Novarum yang ke- pertama-tama 100. Dokumen ini dibicarakan dulu memiliki jalan pikiran mengenai Rerum yang kurang lebih sama, Novarum yang paradigma yang diperingati; ditampilkan dalam Rerum berikutnya dengan Novarum untuk menyimak pola menyimak dunia saat ini. Rerum Novarum, Perkembangan baru Ensiklik Centesimus berupa jatuhnya Annus membahas komunisme dan hal-hal baru zaman sosialisme marxisme di sekarang; diajukan wilayah Timur (Eropa pula catatan tahun Timur) menandai suatu 1989 (adalah tahun periode baru yang harus jatuhnya tembok disimak secara lebih teliti. Berlin); prinsip harta Jatuhnya sosialisme benda dunia marxisme tidak berarti diperuntukkan bagi kapitalisme dan semua orang; negara liberalisme menemukan dan kebudayaan; pembenarannya. manusia ialah jalan Kesalahan fundamental bagi Gereja; soal dari sosialisme ialah lingkungan hidup tiadanya dasar yang lebih manusiawi atas perkembangan. Martabat dan tanggung jawab pribadi manusia seakanakan disepelekan. Di lain pihak, kapitalisme bukanlah pilihan yang tepat pula. Perkembangan yang mengedepankan eksplorasi kebebasan

Jatuhnya komunisme di Eropa Timur yang ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin; Nelson Mandela sang figur penentang diskriminasi bebas dari penjara (1990). Memang ada sekian hal-hal baru yang pantas disimak

akan memicu ketidakadilan yang sangat besar. Centesimus Annus mengurus pula soal-soal lingkungan hidup yang menjadi permasalahan menyolok pada zaman ini. 2002

The Participation of Catholics in Political lifeDokumen yang dikeluarkan oleh Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman. Dokumen ini merupakan garis bawah pentingnya partisipasi umat Katolik pada kehidupan politik. Umat Katolik tidak boleh pasif. Tantangan perkembangan dan kemajuan demikian besar, umat Katolik diminta memiliki kesadarankesadaran tanggung jawab dan partisipasi untuk memajukan kehidupan bersama dalam soal-soal politik. Politik bukanlah lapangan kotor, melainkan lapangan kehidupan yang harus ditata dengan baik.

Seputar kehidupan politik dan pentingnya partisipasi umat beriman Katolik untuk peduli dengan soal-soal politik.

Zaman ini mengukir soal-soal yang sangat menyolok: hidup manusia ditentukan oleh realitas tata politik; aneka persoalan kemunduran sosial seringkali ditandai dengan kebangkrutan politik dalam hidup bersama; soal-soal yang menyangkut kebebasan beragama dan kebebasan berkembang dalam budayanya juga menjadi perkara yang dominan pada periode sekarang ini.

SELINTAS TENTANG DOKUMEN-DOKUMEN AJARAN SOSIAL GEREJA Tahun Dokumen Ajaran Sosial Tema-Tema Pokok Konteks Zaman Gereja 1891 RERUM NOVARUM Promosi martabat Revolusi industri; (KONDISI KERJA) manusia lewat kemiskinan yang hebat Ensiklik Paus Leo XIII keadilan upah pada kaum RN (Rerum Novarum) pekerja; hak-hak pekerja/buruh; merupakan Ensiklik buruh; hak milik tiadanya perlindungan pertama ajaran sosial pribadi (melawan pekerja oleh otoritas Gereja. Menaruh fokus gagasan Marxispublik dan pemilik keprihatinan pada kondisi komunis); konsep modal; jurang kaya kerja pada waktu itu, dan keadilan dalam miskin yang luar biasa. tentu saja juga nasib para konteks pengertian buruhnya. Tampilnya hukum kodrat; masyarakat persaudaraan antara terindustrialisasi yang kaya dan miskin mengubah pola lama untuk melawan hidup bersama, pertanian. kemiskinan Tetapi, para buruh (melawan gagasan mendapat perlakuan dialektis Marxis); buruk. Mereka diperas. kesejahteraan umum; Jatuh dalam kemiskinan hak-hak negara untuk struktural yang luar biasa. campur tangan Dan tidak mendapat (melawan gagasan keadilan dalam upah dan komunisme); soal perlakuan. Ensiklik RN pemogokan; hak merupakan ensiklik membentuk serikat pertama yang menaruh kerja; dan tugas perhatian pada masalah- Gereja dalam masalah sosial secara membangun keadilan sistematis dan dalam jalan sosial. pikiran yang berangkat dari prinsip keadilan

universal. Dalam RN hakhak buruh dibahas dan dibela. Pokok-pokok pemikiran RN menampilkan tanggapan Gereja atas isu-isu keadilan dan pembelaan atas martabat manusia (kaum buruh). 1931 QUADRAGESIMO QA bermaksud Depresi ekonomi ANNO (SESUDAH 40 menggugat sangat hebat terjadi THN) kebijakan-kebijakan tahun 1929 Ensiklik Paus Pius XI ekonomi zaman itu; menggoyang dunia. Di QA (Quadragesimo membeberkan akar- Eropa bermunculan Anno) memiliki judul akar kekacau-annya diktator, kebalikannya maksud Rekonstruksi sekaligus demokrasi merosot di Tatanan Sosial. Nama menawarkan solusi mana-mana. Ensiklik ini (40 tahun) pembenahan tata dimaksudkan untuk sosial hidup bersama, memperingati Ensiklik sambil mengenang Rerum Novarum. Tetapi Ensklik RN; soal pada zaman ini memang hak-hak pribadi dan ada kebutuhan sangat kepemilikan hebat untuk menata bersama; soal modal kehidupan sosial bangsa dan kerja; prinsipmanusia. Diperkenalkan prinsip bagi hasil dan ditekankan yang adil; upah adil; terminologi yang sangat prinsip-prinsip penting dalam Ajaran pemulihan ekonomi Sosial Gereja, yaitu dan tatanan sosial; subsidiaritas pembahasan (maksudnya, apa yang sosialisme dan tentu bisa dikerjakan oleh saja kapitalisme; tingkat bawah, otoritas di langkah-langkah atasnya tidak perlu ikut Gereja dalam campur). Dalam banyak mengatasi hal QA masih kemiskinan melanjutkan RN struktural. mengenai soal-soal dialog-nya dengan perkembangan masyarakat. Menolak solusi komunisme yang menghilangkan hak-hak pribadi. Tetapi juga sekaligus mengkritik

persaingan kapitalisme sebagai yang akan menghancurkan dirinya sendiri 1961 MATER ET Ensiklik ini masih Kemiskinan luar biasa MAGISTRA berkaitan dengan di negara-negara (KRISTIANITAS DAN peringatan RN, maka selatan; maraknya KEMAJUAN SOSIAL) pada bagian awal problem sosial dalam Ensiklik Yohanes XXIII Mater et Magistra skala luas dunia; Masalah-masalah sosial diingat sekali lagi yang diprihatini oleh semangat RN dan Ensiklik ini khas pada QA. Disadari isu-isu zaman ini. Soal jurang baru dalam kaya miskin tidak hanya perkembangan disimak dari sekedar terakhir di bidang urusan pengusaha dan sosial, politik dan pekerja, atau pemilik ekonomi; peranan modal dan kaum buruh, negara dalam melainkan sudah kemajuan ekonomi; menyentuh masalah partisipasi kaum internasional. Untuk buruh; soal kaum pertama kalinya isu petani; bagaimana internasional dalam hal ekonomi ditata keadilan menjadi tema seimbang; kerjasama ajaran sosial Gereja. Ada antarnegara; bantuan jurang sangat hebat antara internasional; soal negara-negara kaya dan pertambahan negara-negara miskin. penduduk; kerjasama Kemiskinan di Asia, internasional; ajaran Afrika, dan Latin sosial Gereja dan Amerika adalah produk kepentingannya. dari sistem tata dunia yang tidak adil. Di lain pihak, persoalan menjadi makin rumit menyusul perlombaan senjata nuklir, persaingan eksplorasi ruang angkasa, bangkitnya ideologiideologi. Dalam Ensiklik ini diajukan pula jalan pikiran Ajaran Sosial Gereja: see, judge, and act. Gereja Katolik didesak untuk berpartisipasi secara aktif

dalam memajukan tata dunia yang adil. 1963 PACEM IN TERRIS Tata dunia, tata Perang dingin antara (DAMAI DI BUMI) negara, relasi Barat dan Blok Timur, Ensiklik Paus Yohanes antarwarga pendirian Tembok XIII masyarakat dan Berlin yang Pacem in Terris negara, struktur memisahkan antara menggagas perdamaian, negara (bagaimana Jerman Barat dan yang menjadi isu sentral diatur), hak-hak Timur simbol pada dekade enam warganegara; pemisahan bangsa puluhan. Bilamana terjadi hubungan manusia (Agustus perdamaian? Bila ada internasional 1961), soal krisis rincian tatanan yang adil antarbangsa; seruan Misile Cuba (1962) dengan mengedepankan agar dihentikannya hak-hak manusiawi dan perlombaan senjata; keluhuran martabatnya. soal Cold War Yang dimaksudkan (perang dingin) oleh dengan tatanan hidup produksi senjata ialah tatanan relasi (1) nuklir; komitmen antarmasyarakat, (2) Gereja terhadap antara masyarakat dan perdamaian dunia. negara, (3) antarnegara, Penekanan pondasi (4) antara masyarakat dan uraian pada gagasan negara-negara dalam levelhukum kodrat. komunitas dunia. Ensiklik menyerukan dihentikannya perang dan perlombaan senjata serta pentingnya memperkokoh hubungan internasional lewat lembaga yang sudah dibentuk: PBB. Ensiklik ini memiliki muatan ajaran yang ditujukan tidak hanya bagi kalangan Gereja Katolik tetapi seluruh bangsa manusia pada umumnya. 1965 GAUDIUM ET SPES Penjelasan tentang Perang dingin masih (GEREJA DI DUNIA perubahantetap berlangsung. Di MODERN) perubahan dalam tata lain pihak, negaraDokumen Konstitusi hidup masyarakat negara baru Pastoral Konsili Vatikanzaman ini; martabat bermunculan II pribadi manusia; (beroleh kemerdekaan) Konsili Vatikan II ateisme sistematis

merupakan tonggak dan ateisme praktis; pembaharuan hidup aktivitas hidup Gereja Katolik secara manusia; hubungan menyeluruh. GS timbal balik antara (Gaudium et Spes) Gereja dan dunia; menaruh keprihatinan beberapa masalah secara luas pada tema mendesak, seperti hubungan Gereja dan perkawinan, Dunia modern. Ada keluarga; cinta kasih kesadaran kokoh dalam suami isteri; Gereja untuk berubah kesuburan seiring dengan perubahan perkawinan; kehidupan manusia kebudayaan dan modern. Soal-soal yang iman; pendidikan disentuh oleh GS dengan kristiani; kehidupan demikian berkisar tentang sosial ekonomi dan kemajuan manusia di perkembangan dunia modern. Di lain terakhirnya; harta pihak tetap diangkat ke benda diperuntukkan permukaan soal jurang bagi semua orang; yang tetap lebar antara si perdamaian dan kaya dan si miskin. Relasi persekutuan bangsaantara Gereja dan sejarah bangsa; pencegahan perkembangan manusia di perang; kerjasama dunia modern dibahas internasional. dalam suatu cara yang lebih gamblang, menyentuh nilai perkawinan, keluarga, dan tata hidup masyarakat pada umumnya. Judul dokumen ini mengatakan suatu perubahan eksternal dari kebijakan hidup Gereja: Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusiamanusia zaman ini, terutama kaum miskin dan yang menderita, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Kardinal Joseph Suenens (dari

Belgia) berkata bahwa pembaharuan Konsili Vatikan II tidak hanya mencakup bidang liturgis saja, melainkan juga hidup Gereja di dunia modern secara kurang lebih menyeluruh. GS membuka cakrawala baru dengan mengajukan perlunya membaca tanda-tanda zaman (signs of the times). 1967 POPULORUM Perkembangan PROGRESSIO bangsa manusia (KEMAJUAN BANGSA- zaman ini; kesulitanBANGSA) kesulitan yang Ensiklik Paus Paulus VI dihadapi; kerjasama antarbangsa-bangsa; Perkembangan bangsa- dukungan organisasi bangsa merupakan tema internasional, seperti pokok perhatian dari badan-badan dunia Ensiklik Ajaran Sosial. yang mengurus Gereja memandang bantuan keuangan bahwa kemajuan bangsa dan pangan; manusia tidak hanya kemajuan diperlukan dalam kaitannya dengan bagi perdamaian. perkara-perkara ekonomi atau teknologi, tetapi juga budaya (kultur). Kemajuan bangsa manusia masih tetap dan bahkan memiliki imbas pemiskinan pada sebagian besar bangsa-bangsa. Isu marginalisasi kaum miskin mendapat tekanan dalam dokumen ini. Revolusi di berbagai tempat di belahan dunia kerap kali tidak membawa bangsa manusia kepada kondisi yang lebih baik, malah kebalikannya, kepada situasi yang sangat

Tahun enampuluhan memang tahun perkembangan bangsabangsa; banyak negara baru bermunculan di Afrika; tetapi juga sekaligus perang ideologis dan antarkepentingan kelompok manusia luar biasa ramainya; pada saat yang sama terjadi ancaman proses marginalisasi (pemiskinan); terjadi perang di Vietnam yang sangat brutal; di Indonesia sendiri terjadi perang ideologis (Marxiskomunis dan militer).

runyam. Kekayaan dari sebagian negara-negara maju harus dibagi untuk memajukan negaranegara yang miskin. Soalsoal yang berkaitan dengan perdagangan (pasar) yang adil juga mendapat sorotan yang tajam. Ensiklik ini menaruh perhatian secara khusus pada perkembangan masyarakat dunia, teristimewa negaranegara yang sedang berkembang. Diajukan pula refleksi teologis perkembangan / kemajuan yang membebaskan dari ketidakadilan dan pemiskinan. 1971 OCTOGESIMA Soal kepastian dan Dunia mengalami ADVENIENS ketidakpastian resesi ekonomi dengan (PANGGILAN UNTUK fenomen kemajuan korban mereka yang BERTINDAK) bangsa manusia miskin; di Amerika Surat Apostolik Paus zaman ini berkaitan aksi Martin Luther Paulus VI dengan keadilan; King untuk perjuangan Arti Octogesima adalah urbanisasi dan hak-hak asasi marak yang ke-80; maksudnya: konsekuensidan menjadi perhatian surat apostolik ini konsekuensinya; soal dunia; protes melawan dimaksudkan untuk diskriminasi; hak-hak perang Vietnam. manandai usia Rerum manusiawi; Novarum yang ke-80 kehidupan politik, tahun. Paulus VI ideologi; menyimak menyerukan kepada sekali lagi daya tarik segenap anggota Gereja sosialisme; soal dan bangsa manusia kapitalisme; untuk bertindak panggilan kristiani memerangi kemiskinan. untuk bertindak Soal-soal yang berkaitan memberi kesaksian dengan urbanisasi hidup dan partisipasi dipandang menjadi salah aktif dalam hidup satu sebab lahirnya politik. kemiskinan baru, seperti orang tua, cacat,

kelompok masyarakat yang tinggal di pinggiran kota, dst. Diajukan ke permukaan pula masalahmasalah diskriminasi warna kulit, asal usul, budaya, sex, agama. Gereja mendorong umatnya untuk bertindak ambil bagian secara aktif dalam masalah-masalah politik dan mendesak untuk memperjuangkan nilai-nilai / semangat injili. Memperjuangkan keadilan sosial. 1971 CONVENIENTES EX Misi Gereja dan Konteks peristiwa UNIVERSO keadilan merupakan dunia masih berada (BERHIMPUN DARI dua elemen yang pada dokumen di SELURUH DUNIA) atau tidak bisa dipisahkan; atasnya. Dunia sangat lebih tepat dikenal: soal-soal yang haus akan keadilan JUSTICIA IN MUNDO berhubungan dengan dan perdamaian. (JUSTICE IN THE keadilan dan Pengaruh dari WORLD) perdamaian: hak Pertemuan Medellin Sinode para Uskup di asasi manusia; (di Kolumbia) tahun dunia keadilan dalam 1968 sangat besar. Dunia sedang berhadapan Gereja; keadilan dan dengan problem keadilan. liturgi; kehadiran Untuk pertama kalinya Gereja di tengah (boleh disebut demikian) kaum miskin. sinode para uskup Terminologi kunci menaruh perhatian pada yang dibicarakan soal-soal yang berkaitan adalah oppression dengan keadilan. Para dan liberation. uskup berhimpun dan bersidang serta menelorkan keprihatinan tentang keadilan dalam tata dunia. Misi Gereja tanpa ada suatu upaya konkret dan tegas mengenai tindakan perjuangan keadilan, tidaklah integral. Misi Kristus dalam mewartakan datangnya

Kerajaan Allah mencakup pula datangnya keadilan. Dokumen ini banyak diinspirasikan oleh seruan keadilan dari GerejaGereja di Afrika, Asia, dan Latin Amerika. Secara khusus pengaruh pembahasan tema Liberation oleh para uskup Amerika Latin di Medellin (Kolumbia). Keadilan merupakan dimensi konstitutif pewartaan Injil. 1975 EVANGELII EN (Evangelii EN dimaksudkan NUNTIANDI Nuntiandi) untuk memperingati (EVANGELISASI DI mengajukan tema- Konsili Vatikan ke-10. DUNIA MODERN) tema problem Anjuran apostolik Paus kultural sekularisme Paulus VI ateistis, indi-ference, Arah dasarnya: agar konsumerisme, Gereja dalam diskriminasi, pewartaannya dapat pengedepanan menyentuh manusia pada kenikmatan dalam abad ke duapuluh. Ada gaya hidup, nafsu tiga pertanyaan dasar: untuk mendo-minasi. (1) Sabda Tuhan itu berdaya, menyentuh hati manusia, tetapi mengapa Gereja dewasa ini menjumpai hidup manusia yang tidak disentuh oleh Sabda Tuhan (melalui pewartaan Gereja)? (2) Dalam arti apakah kekuatan evangelisasi sungguhsungguh mampu mengubah manusia abad ke-20 ini? (3) Metodemetode apakah yang harus diterapkan agar kekuatan Sabda sungguh menemukan efeknya? Tuhan Yesus mewartakan

keselamatan sekaligus pewartaan pembebasan. Gereja melanjutkannya. Hal baru dalam dokumen ini ialah bahwa pewartaan Kabar Gembira sekaligus harus membebaskan pula. 1979 REDEMPTOR Misteri penebusan Merupakan Ensiklik HOMINIS (SANG manusia di zaman pertama dari kepausan PENEBUS MANUSIA) modern; kemajuan Bapa Suci Yohanes Ensiklik Yohanes dan akibat-akibatnya; Paulus II. Paulus II (Ensiklik-nya misi Gereja untuk yang pertama) menjawab persoalan Sebenarnya Ensiklik ini zaman ini. tidak dikategorikan sebagai Ensiklik Ajaran Sosial Gereja. Tetapi, lukisan tentang penebusan umat manusia oleh Yesus Kristus sebagai penebusan yang menyeluruh memungkinkan beberapa gagasan ensiklik ini bersinggungan dengan tema-tema keadilan sosial. Gagasan dasarnya: manusia ditebus oleh Kristus dalam situasi hidupnya secara konkret. Yaitu, dalam hidup situasi di dunia modern. Disinggung mengenai konsekuensi kemajuan dan segala macam akibat yang ditimbulkan. Hakhak asasi manusia dengan sendirinya juga didiskusikan. Misi Gereja dan tujuan hidup manusia. 1979 LABOREM Sebagian besar isinya Dalam periode zaman EXCERCENS (KERJA ialah tentang ini dirasakan sangat MANUSIA) keadilan kerja, yang besar jumlah Ensiklik Paus Yohanes sudah dikatakan pengangguran. Para Paulus II dalam Rerum pekerja migrant Kerja merupakan tema Novarum; memang (tenaga asing) sangat

sentral hidup manusia. Ensiklik ini mudah diperas dan Hanya dengan kerja, dimaksudkan untuk mendapat perlakuan harkat dan martabat memperingati 90 tidak adil. manusia menemukan tahun Rerum pencetusan keluhurannya. Novarum. Manusia berhak bekerja Kerja dan manusia; untuk kelangsungan semua orang berhak hidupnya, untuk membuat atas kerja, termasuk agar hidup keluarga di dalamnya yang bahagia dan cacat; perlunya berkecukupan. Ensiklik jaminan ini mengkritik tajam keselamatan / komunisme dan kesehatan dalam kapitalisme sekaligus kerja; manusia sebagai yang berhak atas pencarian memperlakukan manusia kerja yang lebih baik sebagai alat produktivitas. di mana pun, juga di Manusia cuma sebagai negeri orang. instrumen penghasil kemajuan dan perkembangan. Manusia berhak kerja, sekaligus berhak upah yang adil dan wajar, sekaligus berhak untuk makin hidup secara lebih manusiawi dengan kerjanya. 1987 SOLLICITUDO REI Ensiklik ini Perang berkecamuk SOCIALIS mengajukan makna seputar ideologi pada (KEPRIHATINAN baru tentang zaman ini; Soviet SOSIAL) pengertian the menginvasi Afganistan Ensiklik Paus Yohanes structures of sin; dan setahun kemudian Paulus II pemandangan secara menarik diri dari Ensiklik ini merupakan teliti sumbangsih Afganistan; dan ulang tahun ke-20 dari Ensiklik yang berbagai ketegangan Ensiklik Populorum diperingati, yang dimunculkan Progressio. Jurang antara Populorum oleh persaingan wilayah / negara-negara Progressio; ideologis yang hebat. Selatan (miskin) dan digambarkan pula Utara (kaya) luar biasa panorama zaman ini besarnya. Perkembangan dengan segala dan kemajuan sering kali kemajuannya; sekaligus pemiskinan tinjauan teologis pada wilayah lain. masalah-masalah Persoalannya semakin modern; rumit manakala dirasakan

semakin hebatnya pertentangan ideologis antara Barat dan Timur, antara kapitalisme dan komunisme. Persaingan ini semakin memblokir kerjasama dan solidaritas kepada yang miskin. Negara-negara Barat semakin membabi buta dalam eksplorasi kemajuan. Sementara negara-negara miskin semakin terpuruk oleh kemiskinannya. Konsumerisme dan dosa struktural makin mendominasi hidup manusia. 1991 CENTESIMUS ANNUS Skema jalan pikiran (TAHUN KE SERATUS) Ensiklik ini serupa Ensiklik Yohanes dengan dokumenPaulus II dokumen Menandai ulang tahun sebelumnya: Rerum Novarum yang ke- pertama-tama 100. Dokumen ini dibicarakan dulu memiliki jalan pikiran mengenai Rerum yang kurang lebih sama, Novarum yang paradigma yang diperingati; ditampilkan dalam Rerum berikutnya dengan Novarum untuk menyimak pola menyimak dunia saat ini. Rerum Novarum, Perkembangan baru Ensiklik Centesimus berupa jatuhnya Annus membahas komunisme dan hal-hal baru zaman sosialisme marxisme di sekarang; diajukan wilayah Timur (Eropa pula catatan tahun Timur) menandai suatu 1989 (adalah tahun periode baru yang harus jatuhnya tembok disimak secara lebih teliti. Berlin); prinsip harta Jatuhnya sosialisme benda dunia marxisme tidak berarti diperuntukkan bagi kapitalisme dan semua orang; negara liberalisme menemukan dan kebudayaan; pembenarannya. manusia ialah jalan Kesalahan fundamental bagi Gereja; soal

Jatuhnya komunisme di Eropa Timur yang ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin; Nelson Mandela sang figur penentang diskriminasi bebas dari penjara (1990). Memang ada sekian hal-hal baru yang pantas disimak

dari sosialisme ialah lingkungan hidup tiadanya dasar yang lebih manusiawi atas perkembangan. Martabat dan tanggung jawab pribadi manusia seakanakan disepelekan. Di lain pihak, kapitalisme bukanlah pilihan yang tepat pula. Perkembangan yang mengedepankan eksplorasi kebebasan akan memicu ketidakadilan yang sangat besar. Centesimus Annus mengurus pula soal-soal lingkungan hidup yang menjadi permasalahan menyolok pada zaman ini. 2002 Seputar kehidupan politik dan The Participation pentingnyaumat partisipasi of Catholics beriman Katolik untuk peduli dengan in Political soal-soal politik.

life

Dokumen yang dikeluarkan oleh Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman. Dokumen ini merupakan garis bawah pentingnya partisipasi umat Katolik pada kehidupan politik. Umat Katolik tidak boleh pasif. Tantangan perkembangan dan kemajuan demikian besar, umat Katolik diminta memiliki kesadarankesadaran tanggung jawab dan partisipasi untuk memajukan kehidupan bersama dalam

Zaman ini mengukir soal-soal yang sangat menyolok: hidup manusia ditentukan oleh realitas tata politik; aneka persoalan kemunduran sosial seringkali ditandai dengan kebangkrutan politik dalam hidup bersama; soal-soal yang menyangkut kebebasan beragama dan kebebasan berkembang dalam budayanya juga menjadi perkara yang dominan pada periode sekarang ini.

soal-soal politik. Politik bukanlah lapangan kotor, melainkan lapangan kehidupan yang harus ditata dengan baik.

FOTO YESUS MENGASIHI ANAKANAKNYA,SALAH SATU ASG