tugas kel. ot (profil klt) 1

Upload: selvia-aliftiani

Post on 16-Jul-2015

850 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I.

DAUN TAPAK LIMAN

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: ELEPHANTOPI FOLIUM : Elephantopus scaber (L.) : Asteraceae : Flavonoid luteolin-7-glukosida : Anti demam, astringen : Tidak berbau, mula-mula tidak berasa, lama kelamaan agak pahit

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ANALISIS KIMIA FLAVONOID LUTEOLIN-7-GLUKOSIDA: Ada banyak macam sistem pelarut/eluen yang digunakan untuk pemisahan flavonoid menggunakan KLT. Salah satu contoh hasil metilasi atau asetilasi flavon dan flavonol membutuhkan pelarut nonpolar seperti kloroform-metanol (15:1). Sedang aglikon flavonoid seperti apigenin, luteolin dan quercetin dapat dipisahkan dengan chloroform metanol (96:4) atau dengan polaritas yang sama. Secara umum, mobile phase KLT untuk glikosida flavonoid1

adalah etil asetat - asam formiat - asam asetat glasial - air (100:11:11:26). Jika dengan penambahan etil metil keton (etil asetat-etil metil keton-asam formiat- asam aseta glasial air (50:30:7:3:10), rutin dan vitexin-2''-O-ramnosida dapat dipisahkan. Berkenaan dengan deteksi, spot flavonoid pada pelat KLT menghasilkan kuningcoklat bintik latar belakang putih bila direaksikan dengan uap yodium.

Flavonoid dapat muncul sebagai bintik gelap dengan latar belakang hijau berpendar bila diamati pada sinar UV 254 nm pada pelat berisi indikator UV-fluorescent (seperti silika gel F254). Jika dibawah sinar UV 365 nm, warna spot flavonoid tergantung strukturnya, bisa kuning hijau atau biru fluoresen. Akan lebih jelas dan intensif setelah disemprot dengan pereaksi. Untuk flavonoid luteolin dan 7-O-glikosida, warna yang dihasilkan yaitu warna orange.

2

II.

DAUN SAGA

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: ABRI FOLIUM : Abrus precatorius (L.) : Papilionaceae : Glisirizin sampai 15 %, Ca-Oksalat : Obat sariawan : Bau lemah, rasa agak manis, khas

Bagian Yang Digunakan: Anak daun Waktu Panen : Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 9 bulan. Cara panenan daun yang praktis adalah dengan memangkas tanaman setinggi 25 30 cm dari tanah. Dengan cara ini diperoleh kenaikan produksi daun dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3

III. DAUN SALAM

Nama Latin Nama Tanaman Asal

: POLYANTHI FOLIUM : Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Disebut juga Eugenia polyantha (Wight.)

Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: Myrtaceae : Minyak atsiri, tanin : Anti diare : Bau aromatik lemah, rasa kelat

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

ANALISIS KIMIA DAUN SALAM 1. Identifikasi Alkaloid Pada identifikasi alkaloid ini digunakan metoda Culvenor Fitzgerald. Filtrat yang diperoleh dengan cara marajang halus dan menggerus sampel dalam lumpang kemudian ditambahkan amoniak kloroform 0,05 N, larutan H2SO4 diuji dengan beberapa4

pereaksi (Mayer, Wagner dan Dragendorf). Berdasakan data yang diperoleh, diketahui bahwa daun salam tidak mengandung alkaloid. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terbentuknya endapan putih keruh dengan pereaksi Mayer atau endapan coklat dengan pereaksi Wagner dan endapan orange dengan pereaksi Dragendor. Hal ini sesuai dengan literatur yang ada.

2. Identifikasi Flavonoid Pada identifikasi flavonoid, sampel juga dirajang halus kemudian di ekstrak dengan metanol dan dipanaskan selama 5 menit. Ketika pada penambahan berikutnya yaitu penambahan beberapa tetes asam klorida dan sedikit serbuk Mg. Pada tabung reaksi yang dipanaskan terlihat perubahan warna menjadi merah, akibat dari sampel yang telah dirajang halus bewarna hijau ditambah metanol yang larutannya bening dan dingin. Keduanya bereaksi dalam tabung reaksi yang dipanaskan beberapa menit, reaksi keduanya terbentuklah perubahan earna menjadi merah. Flavonoid mempunyai banyak fungsi seperti : sebagai pigmen warna, fungsi fisiologi dan patologi, fungsi farmakologi dan flavonoid dalam makanan, antiflamasi, antikanker, antifertilitas, antiviral, antidiabetes, antidepresant, diuretik dll.

3. Identifikasi steroid/terpenoid Pada identifikasi steroid, lapisan kloroform yang diperoleh pada uji alkaloid ditempatkan pada plat tetes dan dikeringkan. Kemudian ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat. Pada percobaan diperoleh warna biru pada plat tetes. Untuk melihat warna biru pada plat tetes membutuhkan waktu pengeringan yang cukup lama, terbentuknya warnapun akan lama. Pembentukkan warna biru dapat diamati pada bagian pinggir lingkaran bagian plat tetesnya. Saat benar benar kering baru ditambah H2SO4 barulah tampak warna birunya. Hasil ini menunjukkan bahwa daun salam mengandung steroid dan menunjukkan bahwa daun salam tidak mengandung terpenoid.

4. Identifikasi Saponin Pada identifikasi saponin, dilakukan dengan menggunakan sampel yang telah dikeringkan untuk kemudian dihaluskan. Lalu ditambahkan dengan air suling dan dididihkan selama 25

3 menit. Lalu didinginkan, setelah dingin di kocok kuat kuat. Pada pengocokkan yang dilakukan terbentuk busa. Namun busa yang terbentuk tidak permanen, karena busa tersebut cepat hilang.Adanya busa yang tidak permanen tersebut menunjukkan bahwa daun salam tidak mengandung saponin.

6

IV. DAUN SEMBUNG

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: BLUMEAE FOLIUM : Blumea balsamifera : Asteraceae : Minyak atsiri yang mengandung kamfer, tanin, dan damar : Karminativ, sudorifika, obat batuk, pengelat (adstringen) : Bau mirip kamfer, rasa agak pahit

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7

V.

DAUN SIRIH

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama

: PIPERIS FOLIUM : Piper betle (L) us : Piperaceae : Minyak atsiri yang mengandung fenol yang khas disebut betelfenol atau aseptol

Kegunaan Pemerian

: Anti sariawan, obat batuk, antiseptic : Bau aromatik khas, rasa pedas khas

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

8

VI. DAUN KATUK

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: SAUROPI FOLIUM : Sauropus androgynus : Euphorbiaceae : Protein, lemak, kalsium : Memperlancar keluar ASI, obat bisul : Bau aromatik lemah, rasa tawar

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

9

VII. DAUN JAMBU BIJI

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama

: PSIDII FOLIUM : Psidium guajava (L.) : Myrtaceae : Zat penyamak 9 %, minyak atsiri yang berwarna kehijauan dan berisi Egenol

Kegunaan Pemerian

: Anti diare, adstringen : Bau aromatik, rasa sepat

Bagian Yang Digunakan: Daun Waktu Panen Penyimpanan : Dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 9 bulan : Dalam wadah tertutup baik

ANALISIS KIMIA MINYAK ATSIRI 1. Organoleptis : Bau, rasa, warna 2. Fisika : BJ, indek bias, rendemen 3. KLT Fase diam : Silika gel GF 254 Fase gerak : Toluen : EtOAc (9 : 1) v/v10

Cuplikan : 1 % v/v minyak hasil destilasi dilarutkan dalam Etanol pa. Pembanding : 1 % timol. Deteksi : UV 254, UV 366 Anisaldehida-H2SO4, dipanaskan 110oC selama 5 menit.

11

VIII. DAUN JATI BELANDA

Nama Latin Nama Tanaman Asal

: GUAZUMAE FOLIUM : Guazuma ulmifolia (Lamarck) Varietas tomantosa (Schumacher)

Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: Sterculiaceae : Tanin, lendir, dan damar : Adstringen, obat langsing : Bau aromatik lemah, rasa agak kelat

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

12

IX. DAUN KUMIS KUCING

Nama Latin Nama Tanaman Asal

: ORTHOSIPHONIS FOLIUM : Orthosiphon aristatus (BL) Miq, disebut juga Orthosiphon grandiflorus (Bold), dan Orthosiphon stamineus (Benth)

Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: Lamiaceae : Garam kalium, glukosida orthosiphon, minyak atsiri, saponin : Diuretik : Bau khas aromatik lemah, rasa agak asin, agak pahit dan sepet

Jenis Jenis

: 1. Berbunga biru 2. Berbunga putih dengan batang, tulang daun dan tangkai bunga yang berwarna coklat kemerahan 3. Berbunga putih

Sediaan Waktu Panen

: Orthosiphonis infusum ( For.Nas ) : Dikumpulkan pada waktu tanaman mulai mengeluarkan kuncup

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya13

X.

DAUN SELEDRI

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama

: APII GRAVEOLENTIS FOLIUM : Apium graveolens (L) : Apiaceae : Flavo-glukosida (apiin), zat pahit, minyak atsiri, vitamin, kaolin, dan lipase

Kegunaan Pemerian

: Memacu enzim pencernaan (stomakik), diuretik : Bau aromatik, rasa agak asin, sedikit pedas , menimbulkan rasa tebal di lidah

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

14

XI. DAUN BELIMBING WULUH

Nama Latin Nama Tanaman Asal Keluarga Zat Utama Kegunaan Pemerian

: BILIMBII FOLIUM : Averrhoa bilimbi (L) : Oxalidaceae : Flavonoid, saponin, triterpenoid, dan tanin : Antipiretik, antiseptik kulit, sariawan, anti diare : Bau aromatik, rasa agak pahit

Bagian Yang Digunakan: Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ANALISIS KIMIA TANIN Isolasi senyawa tanin dari daun belimbing wuluh dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut aseton : air (7:3) selama 3x24 jam dengan bantuan15

shaker, kemudian dilakukan fraksinasi. Uji fitokimia dilakukan dengan menambahkan reagen FeCl3 1 %, larutan gelatin, formalin 3 % : HCl 1 N (2:1) dan FeCl3 1 % ke ekstrak. Pemisahan senyawa tanin dari ekstrak dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) analitik untuk mencari eluen terbaik dengan variasi eluen yaitu n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5), etil asetat : kloroform : asam asetat 10 % (15:5:2), asam asetat glasial : H2O : HCl pekat (Forestal) (30:10:3), metanol : etil asetat (4:1), etil asetat : metanol : asam asetat (6:14:1), toluen : etil asetat (3:1), kemudian dilanjutkan pemisahan dengan KLT preparatif. Identifikasi senyawa tanin dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari daun belimbing wuluh mengandung senyawa tanin, didukung dari uji fitokimia dari ketiga reagen menunjukkan positif mengandung senyawa tanin. Eluen terbaik dalam pemisahan senyawa tanin dengan KLT analitik adalah n-butanol : Asam asetat : Air (BAA) (4:1:5) yang dapat digunakan dalam pemisahan dengan KLT preparatif. Eluen ini memisahkan 3 noda dengan nilai Rf 0,53; 0,61; dan 0,68. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometer UV-Vis, isolat 2 dengan nilai Rf 0,61 memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 331 nm. Hasil identifikasi dengan FTIR menunjukkan serapan-serapan yang spesifik dari senyawa tanin seperti rentangan asimetri OH pada bilangan gelombang 3372,4 cm-1, overtone aromatik pada bilangan gelombang 2071,8 cm-1, rentangan cincin aromatik pada 1625,8 cm-1 dan benzena pada 782,5 cm-1, sehingga senyawa tanin yang diduga adalah flavan3,6,7,4',5'-pentaol atau flavan-3,7,8,4',5'-pentaol.

16