tugas agama kelompok 4 fix

11

Click here to load reader

Upload: alpascafirdaus

Post on 22-Jun-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fix

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Agama Islam mengatur kehidupan penganutnya dari berbagai aspek, seperti

fiqih, akidah, muamalah, akhlak, dan lain-lain. Seorang muslim dapat dikatakan

sempurna apabila mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek tersebut sesuai

dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu

menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk, dengan menggunakan

etika, moral dan akhlak sebagai tolok ukur. Penerapan nilai-nilai akhlak, moral,

dan etika pada masing-masing individu berbeda karena adanya pengaruh dari

lingkungan internal dan eksternal.

Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di

dunia. Era globalisasi dan keterbukaan arus informasi menyebabkan nilai-nilai

etika, moral dan akhlak di Indonesia pada saat ini memudar. Hal ini dibuktikan

dengan semakin meningkatnya penyimpangan-penyimpangan seperti kasus

korupsi, tawuran antarsiswa, dan pergaulan bebas. Perkembangan perilaku umat

Islam pada saat ini sudah mulai menjauh dari ajaran Islam menyebabkan

terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut.

Penanaman nilai-nilai etika, moral dan akhlak sebaiknya dilakukan sejak usia

dini, mengingat anak merupakan generasi penerus bangsa dan proses

pembelajaran berlangsung lebih cepat pada masa anak-anak. Oleh karena itu,

penulis membuat makalah ini dengan harapan agar nilai-nilai akhlak, moral, dan

etika yang sudah mulai ditinggalkan dapat kembali ditanamkan pada generasi

penerus sesuai dengan ajaran Islam.

Page 2: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

2

1.2. Batasan Masalah

Dalam makalah ini, penulis hanya akan membahas peranan orang tua dalam

pendidikan etika, moral dan akhlak pada anak.

Page 3: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Etika, Moral dan Akhlak

2.1.1. Etika

Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya

yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran

tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan

manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang

berarti watak kesusilaan atau adat. Di dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia, etika diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang azas-azas

akhlak (moral). Dari pengertian-pengertian ini, terlihat bahwa etika

berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.

Pengertian etika dari segi terminologis telah dikemukakan para ahli

dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya.

Menurut para ulama, etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan

buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,

menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan

mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya

diperbuat.

Etika penting untuk dipelajari guna membuat seseorang lebih

menghargai individu lain, menyadari dan memaknai arti pentingnya

kehidupan, serta mengajari seseorang untuk sadar dalam bertindak.

Dengan kesadaran itu, seseorang akan mengetahui hal-hal yang harus

dilakukan serta menghindari hal-hal yang tidak boleh dilakukan.

2.1.2. Moral

Page 4: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

4

Secara etimologis, kata moral berasal dari bahasa Latin, mores, yaitu

bentuk jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Kamus Umum

Bahasa Indonesia menyatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk

terhadap perbuatan dan kelakuan.

Selanjutnya, moral dalam arti terminologis adalah suatu istilah yang

digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak,

pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah,

baik atau buruk. Singkatnya, moral adalah istilah yang digunakan untuk

memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan)

baik atau buruk, benar atau salah.

Apabila pengertian etika dan moral dihubungkan, kita dapat

mengatakan bahwa etika dan moral memiliki kesamaan objek dan tujuan,

yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk selanjutnya

menentukan posisinya (baik atau buruk). Namun demikian dalam

beberapa hal, etika dan moral memiliki perbedaan. Dalam konteks etika,

untuk menentukan baik buruknya perbuatan digunakan akal pikiran atau

rasio sebagai tolok ukur. Sementara itu, moral menggunakan norma-

norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat

sebagai tolok ukur. Dengan demikian, etika lebih bersifat pemikiran

filosofis yang berada dalam konsep-konsep, sedangkan moral berada

dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang

di masyarakat. Selain itu, perbedaan lainnya adalah moral atau moralitas

dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai

untuk pengkajian sistem nilai yang ada.

Dalam kehidupan sehari-hari kerap kita temukan anak dengan

kepribadian yang kurang terpuji misalnya sikapnya cenderung nakal,

tidak sopan, suka berkata kasar dan jorok, tidak disiplin, tidak mau

bekerjasama dengan teman, malas beribadah dan tidak mau berperilaku

hormat pada orang yang lebih tua. Hal ini terjadi karena proses

Page 5: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

5

pengasuhan dan pembinaan yang salah pada anak. Selain itu, dampak

negatif dari perkembangan teknologi informasi dan lingkungan sekitar

yang kurang kondusif juga dapat berpengaruh.

Orang tua berperan penting terhadap pembentukan karakter anak,

seperti sikap, pengetahuan, penalaran dan sebagainya. Keluarga sebagai

ajang sosialisasi dan mempunyai kedudukan multifungsional sehingga

proses pendidikan keluarga sangat berpengaruh bagi anak. Setiap

interaksi dengan anak merupakan kesempatan untuk menanamkan nilai-

nilai terutama nilai moralitas dan agama karena kedua nilai ini

merupakan pendidikan fundamental bagi anak dalam bersikap untuk

mengarungi kehidupannya kelak dimasa yang akan datang.

2.1.3. Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab, Khuluqun, yang bererti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara garis besar, dalam Islam akhlak

dibagi menjadi akhlak yang mulia atau terpuji (Al-Akhlak Mahmudah)

dan akhlak yang buruk atau tercela (Al-Akhlak Mazmumah). Menurut

Imam Ghazali, akhlak yang mulia mempunyai empat perkara, yaitu

bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian

(menundukkan hawa nafsu) dan bersifat adil.

Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi

dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan

juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai

akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu yang merugikan orang

lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan perbuatan yang

tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya.

2.2. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Etika, Moral dan Akhlak pada

Anak

Page 6: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

6

Anak dapat dikatakan sebagai “sumber harapan” bagi orang tuanya.

Selain itu, anak juga merupakan calon-calon penerus bangsa yang akan

menggantikan dan melanjutkan peran generasi sebelumnya dalam

memimpin bangsa. Potensi maksimal yang dapat dicapai oleh seorang

anak setelah ia dewasa bergantung pada berbagai faktor, dan salah satu

faktor yang berperan penting adalah faktor pendidikan.

Pendidikan bertujuan untuk membantu manusia mencapai puncak

kualitas hidup, yang ditandai dengan dimilikinya kemampuan fisik

berupa daya tubuh, ketangguhan dalam menghadapi tantangan dan

kemampuan adaptasi, kemampuan akal untuk mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kalbu yang senantiasa berpegang

teguh pada nilai-nilai akhlak terpuji, moral dan etika.

Orang tua sebagai pendidik utama bagi anak diharapkan tidak hanya

mampu mengembangkan kemampuan akal, tetapi juga menanamkan

nilai-nilai etika, moral dan akhlak sejak usia dini. Hal ini penting

mengingat akal bisa saja menimbulkan kekeliruan, dan adanya petunjuk

moral yang sesuai dengan nilai-nilai akhlak terpuji, moral dan etika akan

meluruskan kembali kekeliruan yang timbul. Selain itu, akal juga tidak

hanya berupa daya untuk memahami atau menggambarkan sesuatu, tetapi

pada hakikatnya juga tidak dapat dipisahkan dari dorongan moral.

Page 7: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

7

BAB III

KESIMPULAN

Peranan orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dalam

menanamkan nilai-nilai etika, moral dan akhlak karimah terhadap anak yang

bersumberkan ajaran agama Islam sangat penting. Oleh karena itu, orang tua

diharapkan mampu mendidik anak-anaknya sesuai dengan nilai-nilai tersebut agar

anak dapat menghiasi hidupnya dengan akhlak yang baik sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya di masa depan sesuai dengan norma agama,

hukum dan kesusilaan.

Page 8: Tugas Agama Kelompok 4 Fix

8

DAFTAR PUSTAKA

Azra, A., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam, Jakarta, Indonesia.

Bertens, K. 2007. Etika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

Shihab, M.Q. 2007. Anak-Anak Kita: “Hiasan Hidup” dan “Sumber Harapan”. Dalam: Shihab, M.Q. 2007. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan. Mizan, Bandung, Indonesia.

Shihab, M.Q. 2007. Makna Kualitas Hidup Manusia. Dalam: Shihab, M.Q. 2007. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan. Mizan, Bandung, Indonesia.

Shihab, M.Q. 2007. Nurani. Dalam: Shihab, M.Q. 2007. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan. Mizan, Bandung, Indonesia.

Shihab, M.Q. 2009. Bagaimana Memfungsikan Akal Menurut Islam? Dalam: Shihab, M.Q. 2009. M. Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui. Lentera Hati, Jakarta, Indonesia.

Shihab, M.Q. 2009. Tentang Fitrah Anak. Dalam: Shihab, M.Q. 2009. M. Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui. Lentera Hati, Jakarta, Indonesia.