tetanus

24
Asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis tetanus By Qurotul A’yun.Skep.,Ns

Upload: unmer-surabaya-n-smk-roudlotul-hikmah

Post on 23-Jun-2015

211 views

Category:

Health & Medicine


6 download

DESCRIPTION

Tetanus

TRANSCRIPT

Page 1: Tetanus

Asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis tetanus

ByQurotul A’yun.Skep.,Ns

Page 2: Tetanus

Pengertian • tetanus adalah penyakit infeksi yang

diakibatkan oleh toksik kuman Cloctradium tetani (tatanospasmin) yang dimanifestasikan berupa kejang otot proksimal, diikuti oleh kekuatan otot seluruh tubuh.

• Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekauan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran, sebagai akibat dari toksin kuman closteredium tetani

Page 3: Tetanus

Reservoir kuman

• Tanah yang mengandung kotoran ternak

• Kotoran manusia • Kotoran hewan

Page 4: Tetanus

Gejala Klinis

• Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2-21 hari.

• Timbulnya gejala klinis biasanya mendadak yang didahului oleh ketegangan otot pada rahang dan leher

• Timbul kesukaran membuka mulut• Trismus• Kejang ototini akan berlanjut kekuduk

dinding perut dan sepanjang tulang belakang

Page 5: Tetanus

Keadaan khas

• Badan kaku dengan episttonus• Tungkai dalam keadaan ekstensi• ‘lengan kaku dan tangan mengepal

Page 6: Tetanus

Klasifikasi

Berdasarkan keadaan klinis• Tetanus local– Ditandai dengan otot terasa sakit, lalau

timbul rebiditas dan spasme pada bagian proksimal luar.

– Gejala menetap dalam beberapa minggu dan kemudian hilang

Page 7: Tetanus

• Tetanus general– Timbul mendadak dengan kaku kuduk,– Trismus– Gelisah– Mudah tersinggung– Sakit kepala merupakan manifestasi awal– Dalam waktu singkat kontraksi otot

somatic meluas– Menimbulkan aduksi lengan– Dan ekstensi ekstremitas bagian bawah– Spasme berlangsung beberapa detik

sampai beberapa menit dan terdapat jeda relaksasi

Page 8: Tetanus

• Tetanus segal– Termasuk dalam kategori tetanus vocal– Masa inkubasi 1-2 hari terjadi sesudah

otitis media atau luka kepala dan muka– Gejala tetanus umum

Page 9: Tetanus

Berdasarkan berat gejala• Trismus (3cm) tanpa kejang torik

umum meskipun dirangsang• Trismus (3 cm atau lebih kecil) dengan

kejang torik umum bila dirangsang• Trismus (1 cm) dengan kejang torik

umum spontan

Page 10: Tetanus

Etiologi • Toksik kuman clostridium tetani yang

dapat masuk melalui– Luka tusuk– Gigitan binatang– Luka bakar– Luka operasi yang tidak dirawat dan tidak

dibersihkan dengan baik– Caries gigi– Pemotongan tali pusat yang tidak steril– Dan penjahitan luka robek yang tidak steril– Klien yang belum imunisasi lebih beresiko

Page 11: Tetanus

penatalaksanaan• Farmakologi– Antitoksin – Antikonvulsan

• Non farmakologi– Merawat dan membersihkan luka dengan steril– Diit TKTP– Isolasi pada ruang yang tenang, bebas dari

rangsangan luar– Manjaga jalan nafas agar tetap baik– Mengatur cairan elektrolit

Page 12: Tetanus

Pemeriksaan penunjang

• Elektrolit ( tidak seimbang sebagai pencetus kejang ).

• Glukosa ( hipoglikemi sebagaipencetus kejang)

• Ureum/ kreatinin ( peningkatannya dapat meningkatkan resiko kejang)

• Sel darah merah• Kadar obat dalam racun.

Page 13: Tetanus

Komplikasi

• Pneumonia aspirasi• Asfiksia• Atelektasis

Page 14: Tetanus

Asuhan keperawatan

• A.Identitas : alamat penting untuk Mengetahui adanya faktor resiko thd timbulnya serangan tetanus.

Page 15: Tetanus

• Aktifitas dan istirahat : Gejala yg timbul biasanya : berupa keletihan, keterbatasan dalam beraktifitas dan bekerja yg ditimbulkan oleh diri sendiri atau orang terdekat atau pemberi asuhan keperawatan.

Tandanya : perubahan tonus dan kekuatan otot, gerakan involunter atau kontrasi

otot ataupun kelompok otot.

Page 16: Tetanus

• . Sirkulasi : Gejala : hipertensi, peningkatan nadi, sianosis atau bisa juga depresi dgn penurunan Nadi dan RR dan penurunan tanda vital

Page 17: Tetanus

• Neoru sensori :– Gejala : aktifitas berulang,

pingsan,pusing, infeksi serebri.– Tanda : karakteristik kejang : prodromal,

kejang umum, kejang parsial ( komplek), kejang parsial sederhana.

Page 18: Tetanus

• Nyeri dan kenyamanan : Nyeri otot punggung ssakit kepala.

• Pernafasan : – Gejala :, gigi mengatup, sianosis,

pernafasan menurun atau cepat, peningkatan sekresi mukus sampai apnea.

Page 19: Tetanus

Prioritas masalah

1 Mencegah atau mengendaklikan aktifitas kejang

2. Melindungi klien dfari cedera atau akibat kejang

3. Mempertahankan fungsi nafas yg efektif

4. Meningkatkan pengetahuan klien

Page 20: Tetanus

. Diagnosa Keperawatan: 1. Resiko tinggi terhadap trauma atau

penghentian pernafasan b.d kehilangan koordinasi otot-otot besar dan kecil.

2. Bersihan jalan nafas atau pola nafas tidak efektif b.d kerusakan neuro ,obstrusi tracheobronchial.

3. Kurang pengetahuan atau kebutuhan bejar mengenai kondisi dan aturan penatalaksanaan b.d kurangnya informasi , keterbatasan kognitif.

Page 21: Tetanus

Dx 1 Intervensi Rasaional

1. Gali bersama klien berbagai stimulus

pencetus kejang

2. Pertaahankan bantalan lunak, pada

penghalang tempat tidur yg aman.

3. Pertahankan tirah baring secara ketat

jika klien menunjukkan gejala

prodromal kejang.

4. Tinggallah bersama klien bbrp lama

setelah timbulnya kejang.

5. Miringkan kepala, masukkan tong

spatel kemulut, dan lakukan

pengisapan.

6. Catat tipe aktifitas kejang

7. Kolaborasi pembelian obat-obat anti

kejang.

1. Untuk menghindari faktor resiko

terjadinya kejang.

2. Untuk mencegah klien dari trauma.

3. Untuk mencegah/ mengambil

tindakan secara mudah jika terjadi

serangan kejang,klien bebas dari

trauma.

4. Mengobservasi timbul;nya serangan

kejang berulang.

5. Mencegah aspiras, gigitan lidah, dan

aspirasi oleh cairan pd jalan nafas.

6. Memberi pengaman thd pencegahan

serangan kejang berikutnya.

7. Mencegah terjadinya serngan kejang

yang berulang.

Page 22: Tetanus

Dx 2 Intervensi Rasional

1. Anjurkan klien untuk mengosongkan

mulut dari benda tertetu seperti gigi

palsu jika fase aura terjadi atau tanpa

gejala kejang.

2. Letakkan klien pd posisi miring

permukaan datar , miringkan kepala

selama serangan kejang.

3. Tanggalkan pakain pd derah dada /

abdomen dan leher.

4. Masukkan spatel lidah atau jalan nafas

buatan atau gulungan benda lunak

sesuai indikasi.

5. Lakukan pengisapan sesuai indikasi

6. Berikan tambahan oksigen sesuia

indikasi.

7.Siapkan alat atau bantu intubasi jika

ada indikasi.

1. Menurunkan resiko aspirasi atau

masuknya benda asing ke faring.

2. Mencegah aspirasi.

3. Untuk memfasilitasi usaha bernafas

atau ekspansi dada.

4. Untuk mencegah gigitan lidah,

mengefektifkan jalan nafas.

5. Mempertahankan bersihan jalan nafas

6. Memenuhi kebutuhan klien terhadap

oksigen.

7. Menjaga jika terjadinya obstruksi

jala nafas.yg permanent oleh

rangsangan kejang.

Page 23: Tetanus

Dx 3 Intervensi Rasional

1. Jelaskan mengenai penyakitnya,

patifisiologi, gejala tanda serangan,

dan penenganan yg dilakukan pada

saat serangan timbul.

2. Jelaskan pentingnya minum obat

secara teratur.

3. Jelaskan pentingnya menghindari

rangsangan sabagai faktor pencetus

terjadinya serangan..

1. Klien mengerti tentang keadaan dan

mampu mengambil tindakan yang

berguna untuk dirinya.

2. Menghindari terjadinya serangan yang

disebabkab oleh karena putus obat.

3. Klien dapat terhindar dari stimulus

terjadinya serangan berulang.

Page 24: Tetanus

Terima Kasih