teknik pengambilan sampel - populasi dan sampel

Upload: ihsan

Post on 06-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    1/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 1/10

     beranda

    Search:   SEARCH

    POPULASI DAN SAMPELSubmitted by Wachid Amiruddin di Senin, Mei 07, 2012

    A. Pengertian PopulasiMenurut Suharsimi Arikunto (1998; 115) populasi adalah keseluruhan

    obyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalamwilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau biasadisebut juga penelitian sensus. Sedangkan menurut Sugiono (1994; 57) populasiadalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang mempunyaikuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam pandanganya bukan sajamerupakan jumlah orang tetapi juga merupakan karakter atau sifat yang dimilikioleh obyek yang diteliti.

    Misalnya akan melakukan penelitian di lembaga X, maka lembaga Xmerupakan populasi. Lembaga X yang didalamnya terdiri dari sejumlah orang,maka populasi dalam pengertian ini adalah jumlah. Sedangkan berbagai karakter yang dimiliki oleh sejumlah orang dalam lembaga X yang mungkin sangat

     bervariasi, misalnya kedisiplinan, kepemimpinan, motivasi kerja, maka dalam halini populasi berarti karakter yang menempel dalam obyek penelitian.

    Menurut Sugiono (1994) satu orangpun dapat digunakan populasi, karenasatu orang dapat mempunyai beberapa karakteristik, misalnya gaya bicaranya,disiplin kerjanya, cara bergaulnya dan lain sebagainya. Misalnya akan melakukan

     penelitian terhadap kepala sekolah S maka kepemimpinan merupakan sample darisemua karakteristik yang dimiliki oleh kepala sekolah S.This file created by:

     Name: Yth. Bpk Miftahul Choiri

    Melihat jumlahnya populasi tidak terbatas, oleh karena itu dalam penelitianyang dibatasi oleh berbagai keterbatasan (keterbatasan waktu, dana dan tempat)maka agar hasil penelitian benar-benar menggambarkan keadaan populasi makadiperlukan adanya sample yang representatif sebagai wakil dari populasi yang

     jumlahnya tidak terbatas. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses pengambilangeneralisasi sedapat mungkin terhindar dari berbagai kesalahan, terutama kesalahandari ketidakvalidan data yang diperoleh dari populasi itu sendiri.

    B. Pengertian SampelSugiyono (1996) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah

    dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi terlalu besar makauntuk memudahkan penelitian maka perlu dilakukan pengambilan sampel(sampling). Sedapat mungkin dalam pengambilan sampel harus benar-benar menggambarkan keadaan populasi.

    Pengambilan sampel yang tidak reprensentatif (tidak mewakili), ibaratorang buta menggambarkan keadaan gajah. Satu orang buta memegang telingagajah, maka ia bilang bahwa gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang kaki

    gajah, maka ia bilang bahwa gajah itu seperti bambu yang besar. Orang ketigamemegang badan gajah yang besar, kemudian ia bilang bahwa gajah itu sepertitembok. Begitulah pengambilan sampel yang tidak representatif akanmenggambarkan sesuatu itu salah, karena kesimpulannya terputus-putus, tidak utuh.

    C. Teknik Pengambilan SampelUntuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat

    teknik sampling yang dapat digunakan. Secara umum teknik pengambilan sampeldapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok besar, yakni; probabilitysampling dan non probability sampling.

    Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama terhadap semua anggota populasi untuk dijadikan sampel.Teknik ini meliputi;1. Simple Ramdom Sampling, dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan

    sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

    strata yang ada dalam anggota populasi itu. Cara ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.

    2. Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan bila populasimempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

     proporsional. Suatu perguruan tinggi Islam mempunyai mahasiswa dari berbagailatar belakang yang berbeda, maka populasi mahasiswa tersebut berstrata.Misalnya jumlah mahasiswa yang lulusan, STM = 50, SMEA, 75, SMU = 150dan MA = 750. Jumlah mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

    as loginEnter your username andpassword to enter your Blogger Dasboard 

    Username:

    Password: (?)

    Sign in

    Widget by Kang Salman

    labelsBlogging

    (2)

    Grammar (1)

    Hot News(1)

    kurikulum(2)

    Makalah Bimbingan danKonseling

    (1)

    Makalah Ilmu Kalam

    (5)Makalah PsikologiPendidikan

    (4)

    Makalah Strategi Belajar Mengajar 

    (3)

    Makalah Study Hadits(1)

    Makalah Study Ilmu Fiqih(4)

    Makalah Study Qur'an danB. Indonesia

    (2)

    makalah tasawuf (1)

    Metode Penelitian(1)

    pendidikan tasawuf (1)

    statistik(1)

    TEFL(1)

    Writing(1)

    popular posts

    POPULASI DAN SAMPEL

     A. Penge rtian Po pula si Men urutSuharsimi Arikunto (1998; 115)

    populasi adalah keseluruhanobyek penelitian. Apabilaseseorang ingin meneli...

    THE EFFECTIVENESS OFDEBATE IN IMPROVINGSTUDENTS’ SPEAKING

     ABILITY AT TWELVETHGRADE STUDENT OFSMAN 3 PONOROGO IN

    Makalah Centre pusat dari makalah- makalah perguruan tinggi semuanya akan dan sudah dipostin g disini. free co py paste, tapi jangan lupa tinggalka n

    komentar dan identitas blog (untuk menghargai penulis).

    http://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Haditshttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Strategi%20Belajar%20Mengajarhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Psikologi%20Pendidikanhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/kurikulumhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Blogginghttp://makalah07.blogspot.co.id/http://makalah07.blogspot.co.id/http://makalah07.blogspot.co.id/http://makalah07.blogspot.co.id/2013/01/the-effectiveness-of-debate-in.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Writinghttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/TEFLhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/statistikhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/pendidikan%20tasawufhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Metode%20Penelitianhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/makalah%20tasawufhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Qur%27an%20dan%20B.%20Indonesiahttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Ilmu%20Fiqihhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Haditshttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Strategi%20Belajar%20Mengajarhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Psikologi%20Pendidikanhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Ilmu%20Kalamhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Bimbingan%20dan%20Konselinghttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/kurikulumhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Hot%20Newshttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Grammarhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Blogginghttp://www.kucoba.com/https://www.blogger.com/forgot.ghttp://makalah07.blogspot.co.id/

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    2/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 2/10

    harus meliputi jenis pendidikan yang tertera yang diambil secara proporsional.3. Disproportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan untuk 

    menentukan jumlah sampel apabila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.Misalnya sebuah peguruan tinggi mempunyai dosen; 5 orang lulusan S3, 17orang lulusan S2 dan 105 lulusan S1, maka 5 orang lulusan S3 dan 17 oranglulusan S2 diambil sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecilapabila dibandingkan dengan kelompok S1.

    4. Cluster Sampling, teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampelapabila obyek penelitian yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,misalnya pelajar dari suatu propinsi, kabupaten atau karisidenan. Teknik sampling ini sering dilakukan melalui dua tahap, pertama menentukan sampeldaerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu

     juga secara sampling.

     Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang yangsama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik inimeliputi:1. Sampling Sistematis, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari

    anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi terdiridari 1000 orang. Semua anggota diberi nomor mulai nomor 1 sampai 1000.Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja ataukelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan lima dan seterusnya.

    2. Sampel Kuota, adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yangmempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagaicontoh, akan melakukan penelitian terhadap calon jemaah haji tentang alasan apayang melatar belakangi mereka menunaikan ibadah haji, kemudian ditentukan

     jumlah kuota calon jemaah yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.3. Sampel Aksidental, adalah teknik penentuan sampel, berdasarkan kebetulan,

    yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakansebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

    sumber data. Sebagai contoh, penelitian tentang ketaatan para pemakai jalanterhadap peraturan berlalu lintas, kemudian seorang peneliti tidak menentukansiapa yang akan dijadikan sampel, namun mencatat jumlah orang yangmelakukan pelanggaran terhadap rambu-rambu berlalu lintas, terutama

     pelanggaran yang terjadi di tempa yang ada lampu rambu-rambu lalu lintas.Berapa jumlah pemakai jalan yang melanggar rambu-rambu lalu lintas dalamsetiap jamnya. Dari jumlah pelanggar ini, kemudian ditentukan jumlahsampelnya.

    4. Sampel Purposive, adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja.Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin guru dalam mengajar dikabupaten X, maka sampel yang dipilih adalah seluruh guru yang mengajar disekolah yang dikehendaki oleh peneliti sebagai obyek penelitian.

    5.  Sampel Jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasidigunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimanasemua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.

    6. Sampel Snowball, adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya

    kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikansampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bolasalju yang bila menggelinding , makin lama makin besar.

    D. Menentukan Jumlah Sampel

    Jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampelyang 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Jadi jumlah

     populasi 10000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orangtersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan

     jumlah populasi tersebut. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlahsampel menjauhi populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi (Sugiono,1994; 63)

    Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian. Tetapi dalam buku ini disajikancara menentukan ukuran sampel yang praktis, yaitu dengan tabel. Tabel yang

    digunakan adalah tabel Krejcie.Krejcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas

    kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu itu mempunyai tingkat kepercayaan95% terhadap populasi. Tabel Krejcie ditunjukkan pada tabel 5.1. Dari tabel initerlihat bila jumlah populasi 100 maka jumlah sampelnya 80, bila populasi 1000maka sampelnya 278, bila jumlah populasi 100.000 maka jumlah sampelnya 384.Dengan demikian makin besar populasi semakin kecil persentasi sampel. Olehkarena itu tepat bila ukuran populasinya berbeda persentase sampelnya, misalnya10%.

    Berikut contoh menentukan ukuran sampel. Penelitian dilakukan terhadap persepsi mahasiswa terhadap gaya mengajar dosen suatu perguruan tinggi. Sumber data yang digunakan adalah para mahasiswa dari suatu perguruan tinggi yang terdiridari 3 (tiga) jurusan yang berbeda. Jumlah mahasiswanya 700 (populasi), terdiridari mahasiswa jurusan Tarbiyah 350 orang, mahasiswa jurusan Syariah 250 orangdan mahasiswa jurusan Dakwah 200 orang (populasi berstrata).

     TABEL 5.1

    TABLE FOR DETERMINING NEEDED SIZE S OF A RAMDOMLY CHOSENSAMPLE FROM A GIVEN FINITE POPULATION OF N CASES SUCH THAT

    THE SAMPLE PROPORTION  WILL BE WITHIN + .05 OF THE

    POPULATION PROPORTION  WITH A 95 PERCENT LEVEL OF CONFIDENCE

     N S N S N S 

     ACADEMIC Y EAR2012/2013

    this file presented by: Nashihatur 

    rosyida h (MANY THANKS FORHER) I. RESEARCH TITLE TheEffectiveness of Debate inImproving Stu...

    Hadits Maudhu'

    BAB II

    PEMBAHASAN  A. PengertianHadist Maudhu’Maudhu’ adalah

    isim maf’ul dari : ا 

    ضع

     

     – ع 

    ض

     

     – ع 

    ض

     

    ...

    NEED

     ANALYSIS,GOAL ANDOBJECTIVE,MATERIALS

    This Paper Organized To FulfillOne of the Tasks on CurriculumDevelopment INTRODUCTION A.  Backgroun d Historical ly, ...

    Kode Etik Bimbingan danKonseling

    KODE ETIK BIMBINGAN Makalahini diajukan untuk memenuhisalah satu tugas mata kuliah “Bimbingan dan Konseling ”

    Disusun Oleh Roudho tul Ja...

    Strategi Belajar Mengajar 

    THE POWER OF TWO Makalahini diajukan untuk memenuhitugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen pengampu :

     Athok Fuad hi, M.Pd Disusun ...

    MAKALAHMENINGKATKANMOTIVASI BELAJARDENGAN METODE KARYAWISATA

    THIS FILE PRESENTED BY PIPITSURYA DEWI (many thanks for her) KATA PENGANTAR Pujisyukur kami panjatkan kehadiran

     Alloh SWT yang ...

    ZAKAT PETERNAKAN  ZAKAT PETERNAKANPengertian Zakat PeternakanYaitu zakat yang harusdikeluarkan atas binatang ternakyang dimiliki. Para ulama’sepakat ...

    Diagnosis Kesulitan Belajar 

    BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Belajar merupakan tugas utama siswa, disamping tugas-tugas yang lain.Keberhasilan dalam belajar ...

    THE GRAMMAR-TRANSLATION METHOD

     A. INTRODUCTION TheGrammar-Translation Method i snot new. It has had d ifferent

    names, but it has been used bylanguage teachers for many ye...

     wahidamiruddin ishere

    Kumpulan makalahmakalah perguruan tinggi

    Pejabat Tarakan Bersaing Jadi

     Kaltim PostBerdasar surat bernomor 

    005/PANSEL-JPT MADYA-KT/11/2015, seleksi kedua

    berupa tes menulis makalah akanberlangsung pada 16 November di Gedung Assessment Center Kaltim di Jalan Kartini. Prosesseleksi perebutan kursi nomor satu pegawai ...

    Seelio, Situs 'Wajib' untuk Cari

     OkezoneSitus tersebut menyajikan banyak

    http://techno.okezone.com/read/2015/11/08/207/1245694/seelio-situs-wajib-untuk-cari-ide-penelitian-mahasiswahttp://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/249247-pejabat-tarakan-bersaing-jadi-sekprov-kaltim.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/_nolink_http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/_nolink_http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/the-grammar-translation-method.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/diagnosis-kesulitan-belajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/zakat-peternakan.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2013/01/makalah-meningkatkan-motivasi-belajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/04/strategi-belajar-mengajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/04/kode-etik-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/10/need-analysisgoal-and-objectivematerials.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/09/hadits-maudhu.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2013/01/the-effectiveness-of-debate-in.html

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    3/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 3/10

    10152025303540455055606570

    7580859095

    100110120130140150160170180190200

    210

    10141924283236404448525659

    636670737680869297

    103108113118123127132

    136

    220230240250260270280290300320340360380

    400420440460480500550600650700750800850900950

    1000

    1.100

    140144148152155159162165169175181186191

    196201205210214217226234242248254260265269274278

    285

    1.2001.3001.4001.5001.6001.7001.8001.9002.0002.2002.4002.6002.800

    3.0003.5004.0004.5005.0006.0007.0008.0009.000

    10.00015.00020.00030.00040.00050.00075.000

    100.000

    291297302306310313317320322327331335338

    341346351354357361364367368370375377379380381382

    384

    Catatan : N = populasi  S = sampel

    Contoh : populasi 200 sampelnya 132. Tabel ini khusus untuk tingkatkesalahan 5 %

    Jumlah populasi = 700. Bila kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya =248. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Strata menurut

     jumlah mahasiswa masing-masing jurusan. Dengan demikian masing-masingsampel untuk masing-masing jurusan harus proporsional sesuai dengan

     populasinya.Jadi jumlah sampel untuk:

    Tarbiyah = 270 x 248 =  700

    Syariah = 230 x 248 =  700Dakwah = 200 x 248 =

      700  Jumlah sampel = 248

    Angka yang terdapat koma dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnyalebih akurat mendekati angka 248 secara keseluruhan.

     

    E. Menentukan Anggota Sampel

    Pada bagian awal bab ini telah dikemukakan terdapat dua teknik  pengambilan sampel yaitu probability sampling dan non probability sampling.Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang yang samakepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikiansering disebut dengan random sampling atau cara pengambilan sampel secara acak.

    Pengambilan sampel secara random atau acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukandengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuaidengan humlah anggota populasi. Misalnya jumlah populasi = 100, maka setiapanggota diberi nomor mulai dari nomor 1 sampai nomor 100. Selanjutnya bilakesalahan 5% maka jumlah sampelnya = 80.

    Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota populasi.Untuk contoh di atas peluang setiap anggota populasi = 1/100. Dengan demikiancara pengambilannya bila satu nomor telah diambil maka perlu dikembalikan lagi.

     

    BAB VISKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

    Penelitian adalah upaya sistematis untuk menenmukan jawaban dari suatu

     beranda

    sekali ragam informasi menariksecara ilmiah, seperti temuanbaru, alat-alat unik, makalahilmiah, robotika, gadget, danlainnya. Pantauan Okezone,untuk melihat kumpulan temuanitu Anda dapat masuk pada menugallery ...

    Susah Cari Ide Penelitian?

     SoloposSeperti dilansir Okezone, Senin(9/11/2015), situs Seeliomenyajikan banyak sekali ragaminformasi menarik secara ilmiah,seperti temuan baru, alat-alatunik, makalah ilmiah, robotika,

    gadget, dan lainnya. Untukmelihat kumpulan temuan itu

     Anda dapa t ...

    NASA Buktikan Ada Air Asin di

     CNN IndonesiaNASA Buktikan Ada Air Asin diPlanet Mars Foto batu di planetMars yang difoto oleh kendaraanpenjelajah Curiosity yang sejakOktober 2012 berada di Mars.(Dok NASA). Jakarta, CNNIndonesia -- Badan antariksa

     Amerika Serikat, NASA,mengatakan ...

    powered by

    Diberdayakan oleh Blogger .

    categoriesBlogging

    (2)

    Grammar (1)

    Hot News(1)

    kurikulum(2)

    Makalah Bimbingan danKonseling

    (1)

    Makalah Ilmu Kalam(5)

    Makalah PsikologiPendidikan

    (4)

    Makalah Strategi Belajar Mengajar 

    (3)

    Makalah Study Hadits(1)

    Makalah Study Ilmu Fiqih(4)

    Makalah Study Qur'an danB. Indonesia(2)

    makalah tasawuf (1)

    Metode Penelitian(1)

    pendidikan tasawuf (1)

    statistik(1)

    TEFL(1)

    Writing(1)

    mengenai saya

    https://plus.google.com/102597741129192006572http://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Writinghttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/TEFLhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/statistikhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/pendidikan%20tasawufhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Metode%20Penelitianhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/makalah%20tasawufhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Qur%27an%20dan%20B.%20Indonesiahttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Ilmu%20Fiqihhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Study%20Haditshttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Strategi%20Belajar%20Mengajarhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Psikologi%20Pendidikanhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Ilmu%20Kalamhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Makalah%20Bimbingan%20dan%20Konselinghttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/kurikulumhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Hot%20Newshttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Grammarhttp://makalah07.blogspot.co.id/search/label/Blogginghttps://www.blogger.com/http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150929023816-199-81480/nasa-buktikan-ada-air-asin-di-planet-mars/http://www.solopos.com/2015/11/10/aplikasi-terbaru-susah-cari-ide-penelitian-aplikasi-ini-bisa-membantu-659584http://makalah07.blogspot.co.id/

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    4/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 4/10

     permasalahan. Oleh karena itu setiap langkah yang dilakukan juga harus sistematik,terencana, serta mengikuti aturan-aturan dan persyaratan-persyaratan tertentu.Aturan-aturan ini mencakup keseluruhan aspek penelitian sejak dari identifikasimasalah dan penjabaran variabel, penyusunan desain penelitian, sampai penarikankesimpulan dan pengkaitan hasil analisis data dengan hipotesis dan pokok 

     permasalahan dasarnya (Tuckman, 1978:11).Selain sistematik penelitian juga bersifat logis, empiris, rediktif dan dapat

    diulang dengan harapan akan hasil yang (seharusnya) tidak terlalu berbeda, selamatidak terjadi perubahan yang mendasar dalam diri subyek penelitiannya. Ciri-ciri iniharus diusahakan untuk selalu dapat terwujud dalam setiap penelitian karena hal iniakan sangat mempengaruhi validitas dan reabilitas penelitian itu sendiri.(SuhadiIbnu, 1994; 1).

    Permasalahan validitas dan reabilitas penelitian berpusat pada mutu data

    yang ada dan bagaimana data tersebut diolah. Sedangkan mutu data itu sendirisangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebelumnyaseperti identifikasi permasalahan dan penjabarannya ke dalam variabel-variabel

     penelitian, penyusunan desain penelitian dan bagaimana piranti atau instrumen pengumpul data tersebut dikembangkan.

    Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen penelitiansebagai alat untuk mendapatkan data yang akurat, sedangkan dalam penelitiankualitatif peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen untuk mendapatkan datayang lebih lengkap, mendalam dan data-data yang tidak dapat diukur dengankunatifikasi (angka-angka). Dengan demikian data yang dijaring dengan instrumen

     penelitian akan lebih bersifat obyektif, karena lebih empiris.Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

    Dengan demikian jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.Bila variabel penelitiannya tiga, maka jumlah instrumen yang akan digunakan tiga

     juga. Instrumen sudah ada dan dibakukan dan ada juga yang harus dibuat oleh peneliti sendiri. Setiap instrumen akan mempunyai skala dan bermacam-macam

    skala pengukuran.

    A.  Jenis Skala Pengukuran

    Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk menguantifikasikan data dari pengukuran suatu variabel. Dengan pengukuran inimaka variabel yang diukur akan termasuk gradasi 37 derajat celcius. Sikapsekelompok orang akan termasuk gradasi dari suatu skala sikap. Macam-macamskala pengukuran dapat berupa skala nominal, ordinal, interval dan ratio.

    1.  Data NominalPenelitian dengan menggunakan skala nominal sebenarnya tidak 

    melakukan pengukuran tetapi lebih pada mengkategorikan atau mengklasifikasikan,memberi nama dan menghitung fakta-fakta dari obyek yang diteliti. Contoh,

     peneliti mengkategorikan bahasa; bahasa Jawa, Sunda, Padang, Madura dan lainsebagainya. Memberi nama; kepala desa, sekretaris desa, pamong dan lainsebagainya. Menghitung fakta-fakta; jumlah pegawai, jumlah sarana dan lainsebagainya.

    Skala nominal akan menghasilkan data yangdisebut data nominal atau datadiskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama danmenghitung fakta-fakta dari obyek yang diobservasi.

    2.  Data OrdinalPenelitian dengan menggunakan skala ordinal berarti peneliti akan

    melakukan pengukuran terhadap variabel yang diteliti. Skala ordinal adalah skalayang berjenjang dimana sesuatu mempunyai nilai lebih atau nilai kurangdibandingkan dengan yang lain.

    Contoh Juara I mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan Juara II. JuaraII mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan Juara III atau dengan kata lain JuaraIII nilainya lebih sedikit dibanding dengan Juara I dan Juara II. Jarak antara satu

     jenjang dengan jenjang yang lain tidak harus mempunyai nilai yang sama, tetapidilihat karena adanya selisih perbedaan walaupun perbedaan tersebut sedikit

     jumlahnya.Juara I : nilai rata-rata 8, 5

    Juara II : nilai rata-rata 8, 3Juara III : nilai rata-rata 7,9

    3.  Data IntervalSkala interval adalah skala yang jarak antara satu data dengan data yang

    lain sama tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut (nol yang tidak ada nilainya).Sebagai contoh; ada tiga tingkatan penilaian;Kurang : 1 - 33Sedang : 34 - 66Baik : 67 - 99Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa masing-masing tingkatan mempunyai jarak atau interval 32. Teknik pembuatan interval yang lazim digunakan adalah membagi

     jumlah tingkatan dengan angka 100 %.

    4.  Data RatioSkala ratio digunakan untuk mengukur variabel yang mempunyai data

    yang antara interval satu dengan interval lainnya mempunyai nilai nol absolut.

    Contoh berat 0 kg berarti memang tidak ada berat, panjang 0 cm berarti memangtiada ada panjang.

    B.  Beberapa Tipe Skala Pengukuran

    Dari empat macam skala pengukuran seperti yang telah dibicarakan di atas,skala intervallah yang lebih banyak digunakan untuk mengukur fenomena ataugejala sosial. Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala menurut fenomena

    Wachid Amiruddin 

    Ikuti   24

    Lihat profil lengkapku

    followers

    Join this site

    with Google Friend Connect

    There are no members yet.Be the first!

     Already a member? Sign in

    recent posts

    unordered list

     blog archive

    ►2013(4)

    ▼2012(22)

    ►Oktober (2)

    ►September (1)

    ► Agustus(1)

    ►Juni(1)

    ▼Mei(11)

    Transfer dan MotivasiBelajar 

    Strategi PemilihanKartu

    TEORI ANALISISPSIKOLOGI

    THE GRAMMAR-

    TRANSLATIONMETHOD

      NARRATIVETEXTThe Legend ofCoban RondoOnce...

    POPULASI DANSAMPEL

    sholat

    Hadist Maudhu’

    “Resume Of Grammar”THE USE OF

     ANOTHER, THEOTHER...

    ZAKAT PETERNAKAN

    Diagnosis Kesulitan

    Belajar 

    ► April(5)

    ►Januari(1)

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/diagnosis-kesulitan-belajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/diagnosis-kesulitan-belajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/sholat.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012_01_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/2012_04_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/diagnosis-kesulitan-belajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/zakat-peternakan.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/resume-of-grammar-use-of-another-others.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/hadist-maudhu.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/sholat.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/narrative-text-legend-of-coban-rondo.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/the-grammar-translation-method.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/teori-analisis-psikologi.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/strategi-pemilihan-kartu.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/transfer-dan-motivasi-belajar.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012_05_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/2012_06_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/2012_08_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/2012_10_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=22http://void%280%29/http://makalah07.blogspot.co.id/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=4http://void%280%29/https://plus.google.com/102597741129192006572https://plus.google.com/102597741129192006572

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    5/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 5/10

    sosial yang diukur yaitu;1.  Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian.2.  Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan

    sosial.Yang termasuk tipe yang pertama adalah; skala sikap, skala moral test

    karakter, skala partisipasi sosial. Yang termasuk tipe kedua adalah skala untuk mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dankondisi kerumahtanggaan.

    Berbagai jenis skala yang dapat digunakan untuk mengukur fenomenasosial dan dapat dianalisis dengan metode statistik yaitu; skala untuk mengukur intelegensi, kepribadian, sikap, status sosial dan lain sebagainya. Pada pembahasan

     bab ini akan dijelaskan tipe skala untuk mengukur fenomena sosial yang dibatasi pada pengukuran sikap. Beberapa skala sikap yang sering digunakan dapat

    dijelaskan sebagai berikut;1.  Skala Likert2.  Skala Guttman3.  Rating Scale4.  Sematict Defferensial5.  Skala Thurstone

    Kelima jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran akanmendapatkan data interval atau ratio. Hal ini akan tergantung pada bidang yangakan diukur. Pada penjelasan ini skala Thurstone tidak akan dibahas.

    1.  Skala LikertSkala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitianfenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnyadisebut dengan variabel penelitian.

    Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

    sub variabel. Kemudian sub variabel dijabarkan menjadi komponen-komponenyang dapat terukur. Komponen-komponen yang terukur ini kemudian dijadikansebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaanatau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden.

    Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likertmempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupakata-kata antara lain;

    1.  Sangat setuju2.  Setuju3.  Ragu-ragu4.  Tidak setuju5.  Sangat tidak setuju

    1.  Sering2.  Kadang-kadang3.  Hampir tidak pernah4.  Tidak pernah

     

    Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberiskor, misalnya;

    1.  Sangat setuju/ selalu/ sangat positif diberi skor 2.  Setuju/ sering/ positif diberi skor 3.  Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral diberi skor 4.  Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif diberi skor 5.  Sangat tidak setuju/ tidak pernah/ sangat positif diberi skor 

    54321

    Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk cheklist ataupun pilihan ganda.a.  Contoh bentuk cheklist

     No. Pernyataan Jawaban

    SS ST RG TS STS

    1.

    2.

    Bagi setiap guru yangmampu meningkatkankualitas proses pembelajaran

    akan diberi insentif tambahan.……………………..

    X

    Keterangan:SS = sangat setujuST = setujuRG = ragu-raguTS = tidak setujuSTS = sangat tidak setuju

     b.  Contoh bentuk pilihan ganda1.  Bagi setiap guru yang mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran

    akan diberi insentif tambahan.a.  Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju

     b.  Tidak setuju d. Setuju

    2.  Skala GuttmanSkala pengukuran Guttman mempunyai ciri jawaban yang tegas, antara

     jawaban positif dan negatif, ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak  pernah. Data yang diperoleh dapat berbentuk interval atau ratio dikotomi (duaalternatif). Kalau skala Likert terdapat 1,2,3,4,5 interval dari sangat setuju sampaisangat tidak setuju, maka skala Guttman hanya dua interval yaitu setuju atau tidak setuju. Contoh;

    ►2011(17)

     bloggertemplates

     blogger news

    http://makalah07.blogspot.co.id/search?updated-min=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=17http://void%280%29/

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    6/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 6/10

    1.  Bagaimana pendapat anda, bila seorang guru mendapat kemudahan untuk melanjutkan studi kembali?a.  Setuju

     b.  Tidak setuju2.  Pernahkah pimpinan anda memberikan pembinaan secara terjadwal di kantor 

    anda?a.  Tidak pernah

     b.  Pernah

    3.  Semantic DefferensialSkala pengukuran ini dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga

    digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda ataupuncheklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawaban sangat positifnya

    terletak bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri baris atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan biasanya skaladigunakan untuk mengukur sikap atau karakter tertentu yang dimiliki seseorang.

    Dalam pengukuran ini, responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsiresponden kepada yang dinilai. Responden yang memberikan penilaian denganangka 5 berarti persepsinya sangat positif, sedangkan bila memberi penilain denganangka 3 berarti netral dan jika memberikan penilaian dengan angka 1 berartiresponnya sangat negatif. Sebagai contoh model pengukuran ini adalah sebagai

     berikut;

    Beri nilai gaya kepemimpinanKepala Bagian anda

    1. Bersahabat   5 4 3 2 1   Tidak bersahabat

    2. Tepat janji   5 4 3 2 1   Lupa janji

    3. Bersahabat   5 4 3 2 1   Memusuhi

    4. Ramah   5 4 3 2 1   Suka marah5. Suka mendelegasikan   5 4 3 2 1   Mendominasi

    4.  Rating ScaleTiga model pengukuran sebelumnya mempunyai ciri data dari kualifikasi

     baru ke kuantifikasi, rating scale data mentahnya berbentuk angka kemudian baruditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Sebagai penjelas, ketika respondenmenjawab senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak 

     pernah, maka data ini berbentuk kualitatif. Dalam model pengukuran rating scaleresponden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang tersedia,melainkan menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang tersedia. Sebagai contoh;Seberapa baik tata ruangan yang ada di Lembaga X Berikan jawaban angka;4 bila tata ruang sangat baik 3 bila tata ruang cukup baik 2 bila tata ruang kurang baik 

    1 bila tata ruang sangat tidak baik 

    Jawaban dengan melingkari nomor jawaban

     No. Pernyataan tentang tataruang kelas

    Interval Jawaban

    1.2.3.4.5.

    Penataan meja dan kursi belajar Pencahayaan ruanganSirkulasi udaraWarna dinding ruangan

      4 3 2 1  4 3 2 1  4 3 2 1  4 3 2 1  4 3 2 1

    C. Instrumen Penelitian

    Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadapfenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya melakukan pengukuran,maka penelitian harus mempunyai alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian

     biasa dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alatyang digunakan untuk mengukur fenomena sosial maupun alam yang diamati.Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

    Ditinjau dari strategi pengumpulan data yang digunakan, penelitian dapatdibedakan menjadi dua kelompok besar; survai dan eksperimental (Suhadi Ibnu,1994; 2). Dalam penelitian survai dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.Penelitian survai biasa digunakan untuk mengkaji masalah-masalah sosial, yanginstrumen penelitiannya meliputi; field research, observasi terstruktur, dankuesioner.

    1. Field ResearchUntuk memahami secara mendalam adat istiadat atau tradisi suatu

    kelompok etnis, field research merupakan pilihan yang paling prospektif. Model penelitian ini menuntut kehadiran langsung peneliti di lokasi penelitian. Olehkarena itu untuk menghindarkan berkembangnya situasi artifisial selamakeberadaannya di lingkungan masyarakat tersebut, maka sedapat mungkin peneliti

    dapat menhindarkan diri untuk tidak membawa alat-alat yang dapat menimbulkankecurigaan masyarakat, seperti; kamera, alat perekam, alat-alat pencatat dan lainsebagainya. Dalam penelitian ini biasanya peneliti menggunakan cacatan kancah(filed notes) yang kadang-kadang dibedakan menjadi beberapa suku catatan seperticacatan observasional, cacatan anekdotal, cacatan metodologis dan cacatan analitik.

    Secara umum cacatan kancah digunakan untuk menuturkan pengamatandan persepsi peneliti akan kejadian, proses dan fenomena-fenomena kehidupanyang disaksikan dan dialaminya selama berparsitipasi dalam kehidupan masyarakat

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    7/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 7/10

    sasaran penelitian. Untuk memudahkan pengolahan data beberapa ahli seperti;Erickson, Mc. Call, Simmon, dan Strauss, menyarankan agar cacatan kancahdijabarkan menjadi beberapa suku cacatan sesusi dengan jenis informasi yangdicatat.

    Catatan observasional untuk mencatat hal-hal yang teramati di lapangan baik konteks maupun fenomena yang terjadi. Sepintas catatan ini akan tampak trivial seperti catatan tentang ucapan, peran seorang tokoh, sapaan dan cacatantentang situasi di mana dan kapan ucapan, peran dan sapaan tersebut diperlihatkan.Catatan anekdotal digunakan untuk mencatat hal-hal khusus yang dianggapmenyimpang dari kerutinan yang mapan.

    Catatan metodologis digunakan untuk mencatat hal-hal yang berhubungandengan modifikasi-modifikasi metodologis atau langkah-langkah penelitian yangdilakukan peneliti di lapangan, yang dihubungkan misalnya ketidakefektifan disain

     penelitian yang direncanakan semula. Sedangkan catatan analitik digunakan untuk merangkum seluruh cacatan observasional, anekdotal dan cacatan metodologis danuntuk menarik kesimpulan sementara atau persepsi peneliti akan kejadian-kejadianyang dialaminya di lapangan.

    Tidak ada bentuk baku dari catatan-catatan di atas walaupun penelitiseharusnya membedakan catatan yang satu dari yang lain dengan menggunakanidentitas atau kode tertentu. Dapat juga dibedakan dengan menggunakan spesifikasifisik catatan seperti bentuk, warna, ukuran dan sebagainya. Bentuk-bentuk sepertitabel dan daftar dapat digunakan selama tidak mengurangi kekomprehensifancatatan yang sangat essensial artinya dalam penelitian etnografis.

    2. Observasi TerstrukturObservasi mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan survai

    dalam kaitan dengan kualitas data yang dapat dijaring. Survai mengandalkan self report dari responden untuk mendiskripsikan fenomena-fenomena yang menjadi

     pusat perhatian peneliti, yang terkadang responden sering mendapatkan kesulitan

    untuk mengkonsepkan apa yang dilihat atau dialaminya. Sementara itu, observasi bebas dari hambatan untuk mengumpulkan data, karena peneliti langsungmengamati sendiri data-data yang dicarinya.

     Namun demikian observasi juga mempunyai kelemahan-kelemahantersendiri. Subyektifitas peneliti relatif tinggi dan data yang terkumpul sering kalisangat supervisial karena hanya berdasar pada apa yang dapat dilihat oleh peneliti.Peneliti tidak mungkin mendapatkan data yang berhubungan dengan persepsi, sikapdan gejala-gejala kejiwaan yang lain dengan teknik observasi.

    Dalam melakukan observasi seorang peneliti perlu mengembangkandisiplin yang tinggi agar observasi atau pengamatannya tidak menjadi terlalu luasdan bias, menjangkau hal-hal yang tidak relevan. Observasi terstruktur diharapkandapat mengurangi ketidakrelevanan dan kebiasan pengamatan. Observasi terstruktur tidak sebebas observasi partisipatori dan tidak dapat diharapkan memberikan datayang bersifat komprehenship dan mendalam seperti yang dihasilkan lewat observasi

     partisipatori. Walaupun demikian teknik ini mempunyai kelebihan jikadibandingkan dengan observasi partisipatori. Keluasan subyek sasaran dankemungkinannya untuk divalidasi secara eksternal merupakan kelebihan observasi

    terstruktur dibandingkan dengan field research.Secara garis besar observasi terstruktur memiliki kelebihan-kelebihan,

     berikut;  Pertama, observasi terstruktur lebih jelas kaitannya dengan teori jikadibandingkan dengan observasi partisipatori.  Kedua,  penstrukturan pengamtanmungkin akan mendorong dilakukannya evaluasi terhadap teori yang sudahdianggap mapan. Ketiga, dibandingkan dengan interview atau kuesioner, observasiterstruktur memiliki reabilitas yang lebih tinggi.  Keempat, observasi terstruktur lebih mudah disesuaikan dengan kondisi subyek penelitian dan lingkungan ataukonteks sosial yang ada.  Kelima, dalam kenyataannya partisipan atau respondentidak selalu mampu menagkap maksud pertanyaan peneliti, misalnya jika iadihadapkan seorang pewawancara atau diminta untuk menjawab kuesioner.

    Sesuainya dengan namanya maka dalam melakukan observasi terstruktur seorang petugas lapangan dibekali dengan suatu daftar isian yang harus diisinyaselama ia melakukan pengamatan. Aspek-aspek yang harus diamati secara eksplisitsudah tercantum dalam instrumen penelitian yang telah dikembangkan. Berikutadalah petikan dari sebuah contoh instrumen untuk observasi terstruktur yang

    disusun oleh Smith (1981; 127) disebut Pedoman interview Diri Sendiri untuk  pengamat atau observer Self Interview Schedule.

    Contoh Pertanyaan Dalam Self Interview Schedule Model A

    32.  Adakah penggledahan atas barang-barang atau orangdilakukan oleh petugas? (1) Ya (Lanjutkan ke no. 33) (2)Tidak (Lanjutkan ke no. 38)

    33.  Penggledahan apa yang dilakukan? (1) Penggledahan diri(lanjutkan ke no. 37) (2) Penggledahan atas barang-

     barang (lanjutkan ke no. 36)34.  Jika penggeldahan diri dilakukan, adakah tindakan ini

    menimbulkan reaksi menolak dari pengungsi (1) ya(lanjutkan ke no. 35) (2) Tidak (lanjutkan ke no. 36)

    35.  Wujud reaksi penolakan tersebut adalah (beri tanda v padawujud pernyataan yang sesuai):(1)  Penampilan wajah menolak (…….)(2)  Kata-kata yang keras (……..)(3)  Keengganan (……..)(4)  Lain-lain (nyatakan…………….)

     Model B

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    8/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 8/10

    11. Adakah perubahan tingkah laku warga belajar setelahmendapatkan penyuluhan tentang belajar mandiri (A) Ya(B) Tidak 

    12.  Jika warga belajar menunjukkan perubahan sikap tanda-tanda apakah yang dapat anda lihat? (Boleh lebih dari satu)(A). Mereka lebih rajin mengikuti kegiatan (…….)(B). Merekalebih tertib menyelesaikan tugas

    yang diberikan tutor (…….)(C). Pertanyaan mereka lebih beragam (……..)(D). Kerjasama antar warga menjadi lebih baik (…….)

    Dari kedua contoh di atas terlihat bahwa observasi terstruktur jauh lebih

    mudah dilakukan daripada observasi partisipasi. Hal ini disebabkan karena butir- butir tingkah laku yang harus diamati sudah diklasifikasikan dengan jelas di dalaminstrumen penelitian. Di samping memudahkan petugas lapangan, data dariobservasi terstruktur lebih mudah untuk untuk dianalisis, dapat mencakup sampel

     penelitian yang lebih banyak, lebih ekonomis dalam arti waktu dan biaya.Tetapi observasi terstruktur juga mempunyai kelemahan-kelemahan

    tertentu. Kedalaman pengamatan tidak akan mencapai sejauh apa yang dapatdijangkau oleh observasi partisipasi. Selain itu kadang-kadang ada tingkah lakuyang ditampakkan oleh subyek yang belum termasuk di dalam format penelitian.

    Terdapat beberapa langkah penyusunan instrumen observasi terstruktur sebagai berikut;1.  Identifikasi pola tingkah laku, gejala-gejala dan atribut-atribut lain subyek dan

    lingkungan yang akan dijadikan fokus pengamatan. Ini dilakukan sesuai denganhakekat permasalahan dan tujuan penelitian.

    2.  Penulisan draf pertanyaan-pertanyaan pengamatan dengan format yang sesuai.3.  Validasi isi dan perwajahan dari draf instrumen yang telah disusun dengan

    mendiskusikannya dengan orang-orang yang dianggap kompeten atau tahu.

    4.  Uji coba instrumen untuk mengetahui apakah ada butir-butir yang belumdimasukkan.

    5.  Penulisan dan instrumen bentuk akhir.

    3.  Kuesioner dan Pedoman Wawancara

    Survai adalah disain yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial.Di negara-negara maju survai biasa dilakukan dengan menggunakan salah satu daritiga teknik pengumpulan data sebagai berikut; kuesioner, wawancara ( face to faceinterview) dan wawancara lewat telepon. Di Indonesia wawancara lewat telepon

     belum begitu lazim digunakan. Oleh karena itu dalam bab ini tidak akandibicarakan secara khusus.

    Ketiga teknik pengumpulan data di atas biasanya dilakukan denganmenggunakan sebuah daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden, baik diajukan secara  face to face(tertulis atau lisan), dikirim lewat suratmaupun

     pembicaraan lewat telepon. Dalam bagian berikut akan dibicarakan tipe-tipe pertanyaan, baik dalam bentuk kuesioner maupun pedoman wawancara.

    Adadua tipe pertanyaan yang biasanya digunakan dalam kuesioner: pertanyaan tertutup atau terstruktur dan pertanyaan terbuka atau tidak terstruktur.Jika pertanyaan tertutup maka peneliti menyediakan jawaban-jawaban yang dapatdipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.Berikut contoh;Bagaimana pendapat anda dengan anjuran Pemerintah untuk mengadakan sarasehanantar umat beragama?a.  Sangat setuju d. Tidak Setuju

     b.  Setuju e. Sangat tidak setujuc.  Ragu-ragu

    Pertanyaan terbuka atau pertanyaan tidak terstruktur digunakan apabila peneliti ingin menjajagi seluas-luasnya opini atau pendapat responden atas hal-halyang menjadi pokok kajian. Dalam kuesioner tidak disediakan pilihan jawabansebagaimana dalam pertanyaan terstruktur (tertutup), tetapi responden dimintauntuk memikirkan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Sebagai contoh;

    BAGAIMANAKAH  PENDAPAT ANDA TENTANG KEBIJAKAN-KEBIJAKAN  PEMERINTAH TERKAIT

    DENGAN OTONOMI PENDIDIKAN YANG DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT?Jawab:______________________________________________________________________________ 

    Baik pertanyaan terbuka maupun tertutup masing-masing memilikikekurangan dan kelebihan. Salah satu kelemahan dari model pertanyaan terbukaadalah bahwa data yang terjaring kadang-kadang sulit untuk dianalisis secarakuantitatif, hal ini disebabkan oleh kategorisasi jawaban responden hanya dapatdilakukan sesudah data terkumpul. Dalam beberapa kasus jawaban yang diberikanoleh responden begitu beragam sehingga sulit untuk dapat diidentifikasi adanyasuatu pola jawaban umum. Masalah ini tidak akan terjadi jika menggunakan bentuk 

     pertanyaan yang tertutup. Namun demikian pada sisi lain pertanyaan terbuka memungkinkan

    responden untuk menghayati pertanyaan dalam pemahaman mereka sendiri danmenjawab pertanyaan tersebut dalam bahasa mereka sendiri. Sayangnya jawaban-

     jawaban yang diberikan responden seringkali sulit dipahami maksudnya dan sulit pula dianalisa (Suhadi Ibnu, 1994; 15).

    Untuk menyusun sebuah kuesioner perlu diperhatikan beberapa pedoman

    sebagai berikut;1.  Kuesioner biasanya terdiri dari tiga atau empat bagian; pengantar, petunjuk 

     pengisian, isi kuesioner dan penutup. Pengantar berisi tentang maksud atautujuan penelitian yang sedang dilakukan. Hal ini diperlukan untuk menghindariadanya rasa kekuatiran dan curiga dari responden sehingga mereka bersediauntuk memberikan jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Petunjuk berisitentang bagaimana cara responden memberikan jawaban. Isi kuesioner dapatdipilah menjadi dua bagian; identitas responden dan pertanyaan-pertanyaan

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    9/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/populasi-dan-sampel.html 9/10

     penjaring informasi yang diperlukan. Penutup kuesioner antara lain berupaucapan terima kasih kepada responden.

    2.  Urutan pertanyaan dalam kuesioner hendaknya disusun secara random saja,tetapi mengikuti pola tertentu. Pola tersebut diantaranya ialah dari pertanyaanyang sederhana ke yang kompleks, dari pertanyaan yang mudah ke yang sukar,

     pertanyaan yang bersifat umum ke yang khusus dan sebaiknya pertanyaan yang bersifat pribadi sebaiknya disampaikan paling akhir.

    3.  Rincian dari bentuk pertanyaan, seperti yang telah dijelaskan di atas dasar  pemilihan bentuk pertanyaan adalah hakekat permasalahan yang sedang dikajidan tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian yang dilakukan.

    4.  Kejelasan pertanyaan penting bagi responden. Dengan kata lain peneliti harusmenuliskan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dalam bahasa yangdimengerti oleh responden. Walaupun demikian harus dijaga agar peneliti tidak 

    memandang rendah kemampuan responden apalagi menampakkan sikapmenggurui.

    5.  Hindarkan bentuk pertanyaan yang menggiring. Karena peneliti merasamempunayi beban untuk membuktikan bahwa hipotesisnya benar sering terjadi

     peneliti menuliskan pertanyaan yang sedemikian rupa sehingga respondenmenjadi terpengaruh untuk membenarkan atau menilai suatu fenomena yang

     bertentangan dengan suara hatinya sendiri. Model-model pertanyaan ini biasanya menggunakan kata-kata “ setujukah, benarkah, dan lain sebagainya.

    6.  Cross chek (pengujian silang). Untuk menguji atau mengetahui keteguhanresponden dalam menyatakan sesuatu kadang-kadang dianggap perlu adanyasuatu pengujian silang antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan yanglain. Sebuah pertanyaan positif perlu dichek dengan pertanyaan yang lain yangmemiliki arah yang negatif, tetapi dalam pokok persoalan yang sama..

    7.  Pengendalian. Kuesioner yang disusun dengan baik selain berfungsi sebagaisarana pengumpul data sekaligus juga merupakan modal bagi peneliti untuk melakukan improvisasi di lapangan sehingga pertanyaan-pertanyaan yang

    disampaikan kemudian (khususnya dalam wawancara) menjadi lebih terarah.Data yang terkumpul dari penggunaan kuesioner sekaligus juga merupakansarana untuk mengetahui valid atau tidaknya penelitian yangtelah dilakukan.

    8.  Uji-coba. Untuk mendapatkan instrumen penelitian yangbenar-benar baik perludilakukan sebuah uji coba penggunaan instrumen yang telah disusun. Sejumlahresponden “bayangan” (antara 10 – 100 orang) diminta untuk mengisikuesioner seperti halnya dalam penelitian yang sesungguhnya. Dari hasil ujicoba ini sendiri banyak yang bisa diungkapkan terutama yang berhubungandengan reabilitas dan validitas penelitian.

    C.  Validitas dan Reabilitas InstrumenPerlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan releabel dengan

    instrumen penelitian yang valid dan releabel. Hasil penelitian yang valid, terdapatkesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi padaobyek yang diteliti. Kalau dalam obyek penelitiannya berwarna merah maka datayang terkumpul juga memberikan data merah. Kalau dalam obyek berwarna merah,sedangkan data yang terkumpul memberikan data putih maka hasil penelitian tidak 

    valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalamwaktu yang berbeda. Kalau dalam obyek penelitian kemarin berwarna merah makasekarang maupun besok tetap berwarna merah (Sugiono, 1994; 97).

    Instrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkandata (mengukur) yang valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang

     bila digunakan berkali-kali akan mendapatkan hasil (data) yang sama. Contoh alatukur yang tidak reliabel adalah meteran yang berasal dari karet.

    Dengan menggunakan intrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid danreliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat utama untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

    1.  Pengujian Validitas Instrumen

    a.  Validitas Konstruk Untuk menguji validitas konstruksi, maka dapat digunakan pendapat para

    ahli. Dalam hal ini setelah instrumen di konstruksi tentang aspek-aspek yang akandiukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikandengan para ahli.

    Setelah pengujian konstruksi dari ahli selesai, maka diteruskan dengan ujicoba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut diujicobakan padasampel. Jumlah anggota sampel sebagai kelompok ujicoba paling tidak terdiri dari30 orang. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitaskonstruksi dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antaraskor item instrumen. Untuk emudahkan hal ini diperlukan sebuah program analisastatistik.

    B. Validitas isi

    Untuk instrumen yang berbentuk test, maka pengujian validitas isi dapatdilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi pelajaranyang telah diajarkan. Seorang guru yang memberikan ujian di luar pelajaran yangtelah disampaikan berarti instrumen ujian tersebut tidak mempunyai validitas isi.Untuk instrumen yang akan mengukur efektifitas pelaksanaan program, maka

     pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan isi atau rancangan program yangtelah ditetapkan.

    Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantudengan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi tersebut terdapat variabel yang diteliti,indikator sebagai tolak ukur, dan nomor butir (item) pertanyaan dan pernyataanyang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen tersebut maka

     pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiono, 1994;

  • 8/17/2019 Teknik Pengambilan Sampel - Populasi Dan Sampel

    10/10

    11/19/2015 Makalah Centre: POPULASI DAN SAMPEL

    h // k l h0 bl id/2012/0 / l i d l h l 10/10

    Posting Lebih Baru Posting Lama

    101).

    C. Validitas eksternalValiditas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk 

    mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-faktaempiris yang telah terjadi di lapangan. Misalnya instrumen untuk mengukur kinerjasekelompok pegawai, maka kriteria kinerja pada instrumen tersebut dibandingkandengan catatan-catatan di lapangan (empiris) tentang kriteria kinerja pegawai yang

     baik. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengan fakta dilapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternalyang tinggi.

    Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi akanmengakibatkan hasil penelitian yang mempunyai eksternal yang tinggi p ula.

    Penelitian yang mempunyai validitas eksternal bila, hasil penelitian dapatdigeneralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.Untuk meningkatkan validitas eksternal instrumen maka dapat dilakukan denganmemperbesar jumlah anggota sampel.

    2.  Pengujian Reliabilitas Instrumen

    Pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupuninternal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan test-retest, eqiuvalen dangabungan keduanya. Sedangkan secara internal reabilitas instrumen dapat diujidengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.a.  Test-retest

    Instrumen yang reliabilitasnya diuji dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali kepada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama,respondennya sama dan waktunya yang berbeda. Reabilitas diukur dari koefiensikorelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi

     positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Pengujianinstrumen dengan cara ini disebut stability.

     b.  EquivalenIntrumen yang equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda,

    tetapi maksudnya sama. Sebagai contoh (untuk satu butir pertanyaan saja); Berapatahun anda kuliah di perguruan tinggi ini? Pertanyaan tersebut equivalen dengan

     pertanyaan berikut. Tahun berapa anda masuk di perguruan tinggi ini?Pengujian reabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali,

    tetapi intrumennya dua pada responden yang sama, waktu yang sama, instrumen berbeda. Reabilitas instrumen dihitung dengan cara mengkorelasikan antara datainstrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan equivalen. Bilakorelasinya positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.

    c.  GabunganPengujian reliablitas ini dilakukan dengan mencobakan dua intrumen yang

    eqiuvalen bebrapa kali, ke responden yang sama Jadi cara ini merupakan gabungancara pertama dan kedua. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan

    dua instrumen yang equivalen pada pengujian pertama, setelah dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan secara silang.

    Jadi dengan dua kali pengajian dalam waktu yang berbeda, akan dapatdianalisis enam koefisien reliabilitas. Bila enam koefisien korelasi itu kesemuanya

     positif dan signifikan, maka dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel.

    0 komentar:

    Poskan Komentar 

    Masukkan komentar Anda...

    Beri komentar sebagai:  Google Accou

    Publikasikan 

    Pratinjau

    Beranda

     

    Copyright © 2011 Makalah Centre. Template by New Blogger Template

    http://www.newbloggertemplate.net/http://makalah07.blogspot.co.id/http://makalah07.blogspot.co.id/http://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/sholat.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/05/narrative-text-legend-of-coban-rondo.html