tantangan ilmu gizi di era globalisasi

32
Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS Lahir di Pekanbaru, S1 & S2 di IPB, S3 (PhD) University of Queensland, Brisbane, Australia Profesor di Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB; juga nara sumber dan penulis. Ketua Komisi Penghargaan &Tanda Kehormatan, Dewan Guru Besar IPB Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia & Ketua Umum AP-CSR-Indonesia Penghargaan: Pelajar Teladan Pekanbaru 1977, Peserta terbaik Pelatihan Kepemimpinan Pemuda 1990. Dosen Teladan Dosen Teladan IPB 1997.The Best participant on International Training on Community Development 2005. Penulis artikel terbaik bidang inovasi, Jurnal Kedokteran 2009. Pernah : Ketua Departemen GMSK Faperta IPB, Direktur Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi IPB, Direktur Kerjasama IPB, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, visiting Scholar di Cornell University-USA. Ketua PERSAGI, Sekjen PERGIZI PANGAN Indonesia Alamat : Jl Wijaya Kesuma Raya no 45 Taman Yasmin Sektor I Bogor Hp 08129192259, Email [email protected]

Upload: astidio-noviardhi

Post on 20-Jan-2016

150 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS

• Lahir di Pekanbaru, S1 & S2 di IPB, S3 (PhD) University of Queensland, Brisbane, Australia

• Profesor di Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB; juga nara sumber danpenulis.

• Ketua Komisi Penghargaan &Tanda Kehormatan, Dewan Guru Besar IPB

• Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia & Ketua Umum AP-CSR-Indonesia

• Penghargaan: Pelajar Teladan Pekanbaru 1977, Peserta terbaik PelatihanKepemimpinan Pemuda 1990. Dosen Teladan Dosen Teladan IPB 1997.The Best participant on International Training on Community Development 2005. Penulisartikel terbaik bidang inovasi, Jurnal Kedokteran 2009.

• Pernah : Ketua Departemen GMSK Faperta IPB, Direktur Pusat Studi KebijakanPangan dan Gizi IPB, Direktur Kerjasama IPB, Dekan Fakultas Ekologi Manusia(FEMA) IPB, visiting Scholar di Cornell University-USA. Ketua PERSAGI, SekjenPERGIZI PANGAN Indonesia

• Alamat : Jl Wijaya Kesuma Raya no 45 Taman Yasmin Sektor I Bogor Hp 08129192259, Email [email protected]

Page 2: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

TANTANGAN ILMU GIZI DI ERA GLOBALISASI

Prof Dr. Ir. Hardinsyah, MS

Departemen Gizi Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB

Ketua Umum PERGIZI PANAGN Indonesia,

2010

Page 3: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Ilmu Gizi & Perkembangannya

Pengembangan profesi Gizi

Arah Pengembangan Ilmu Gizi

Masalah & Tantangan Ipteks Gizi

Upaya memperkuat Ilmu Gizi &

Lulusan Gizi

FOKUS

Page 4: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

1. Ilmu Gizi & Perkembangannya

Science is a process that uses observation & investigation to gain knowledge about events in nature. When we study natural patterns, we are

using science.

The progress of science is a process of continual correction rather than a completereplacing of the old by the new. By knowing

the history we can better understand its trends and new considerations (Cohen: Studies in Philosophy and science, 1956)

Page 5: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Mempelajari pangan dan zat-zat dari pangan yg bermanfaat bg kesehatan, proses yg terjadi pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap sampai digunakan tubuh & dampaknya terhadap tumbuh kembang,produktivitas kerja & kelangsungan hidup manusia serta faktor yg berpengaruh (Tim Pakar Gizi, 2000).

The study of food, nutrients and other substances therein, their action, interaction, and balance in relation to health and disease and the processes by which the organism ingests, digests, absorbs, transports, utilizes and excretes food substances.(AMA Council on FN, 1990)

Ilmu Gizi

Page 6: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

1. Uji klinik jeruk menyembuhkan scurvy (1747) & Penelitianmakanan menghasilkan energi (1785)

2. Buku memuat Epidemiologi: “Handbook of Historical and Geographical Pathology” oleh Hirsch (1885)

4. Penemuan sintetis asam folat (1945), polakebutuhan asam amino & asam lemak esensial, serta hubungan kolesterol & lemak jenuh dgnPenyakit Jantung Koroner

3. Istilah vitamin digunakan, dimulai berbagai animal essay & uji klinik tentang vitamin (1912)

Perkembangan Ilmu Gizi

5. Gizi–digital & gizi-genomik pasca pemetaangenome manusia: Gen & personelized nutrition (2005)

Page 7: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Perkembangan Ilmu Gizi sejalan denganperkembangan Ilmu Biokimia, Pangan,

Kedokteran & Kesehatan

Ilmu Gizi TIDAK LAHIR DAN MAJU tanpa ilmu inti (Central Sciences)

Page 8: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

1. American Association of

Advance Science (1848)

3. American Chemical

Society (1876)

4. American Society of

Bio-chemists (1906)5. Home Economics

Association (1909)

7. American Dietetics

Association (1917)

9. Institute of Food

Science & Tech. (1939)

10. American Society of

Clinical Nutrition (1960)

8. American Society

for Nutrition (1928)

2. American Biology

Society (1865)

6. Ecological Society

of America (1915)

2. Organisasi Profesi Gizi di US & Dunia

July 1946in London

Page 9: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Fortifikasi Iodium

padaGaram(1920)

Fortifikasi Vit. D pada

Susu &margarin

(1934)

FortifikasiTiamin, Niasin & besi pd

roti(1930s) &

terigu(1942)

Fortifikasi

Folat pd terigu(1998)

Rekayasa

genetikgizi

(2000s)Biofor-tifikasiasamamino(1960s)

Food science : The study of physical, biological, & chemical makeup of food and the concepts underlying food processing.

Contoh sukes kebijakan dan program Gizi karena kolaborasiIlmu Gizi, dengan Ilmu & Teknologi Pangan

Page 10: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Arah pengembangan Ilmu Gizi Masa Datang:Semakin dalam (vertikal) & semakin luas (horizontal)

3. Arah Pengembangan Ilmu Gizi

Page 11: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

1. Gizi mengatasi kekurangan gizi – konvensional2. Gizi & komponen pangan funsional3. Gizi holistik mencegah masalah kegemukan, sindrom

metabolik & kanker4. Gizi utk terapi hampir semua penyakit – pendekatan

molekuler & gen5. Gizi utk optimal imunitas – cegah infeksi & radikal bebas6. Gizi untuk kebugaran & stamina7. Gizi utk fungsi syaraf, kognitif & kecerdasan8. Gizi utk kecantikan dan awet muda9. Efikasi/evidence utk layanan, program & kebijakan gizi

Arah Ipteks Gizi utk meningkatkan usia harapan& kualitas hidup:

Page 12: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

1. Masalah gizi ganda - pengaturan diet dan gaya hidup2. Peningkatan polutan lingkungan – anti gizi (radikal bebas dll)

– Gizi anti radikal bebas/gizi imunitas3. Penyakit kronik terkait gizi, gen, gaya hidupo& lingkungan4. Penyakit infeksi baru - (Sars, Avian Flu, DBD dll) semntar

infeksi yang lama msh ada (diare, typus, dll) – Gizi imunitas2. Mobilitas penduiduk tinggi (Bisnis, turis, TKI, klg, peserta

haji&umroh) – makan di luar => food services & keamananpangan

3. Mobilitas pangan => keamanan pangan movement/global & free trade

4. Perkembangan IPTEKS , media & sarana begitu cepat (lbhcepat dari perupahan perilaku sehat)

5. Persaingan SDM gizi global

4. Masalah & tantangan Ipteks Gizi di Era Global

Page 13: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

TANDA GIZI TAK SEIMBANG:

Jenis Kelamin Gemuk 2007(%)

Gemuk 2010(%)

Perempuan 23.8 26.9

Laki-laki 13.9 16.6

Sumber: Riskesdas 2007 & 2010. 2007 >=15 th dan 2010>=19 th

Ayo Suka yang Mana?

A Batau

Ayo Suka yang Mana?

A Batau

Page 14: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

18.9

25.8

32.7

37.8

46.6

46.1

19.7

32.5

0 10 20 30 40 50

Kuintil 5

Kuintil 4

Kuintil 3

Kuintil 2

Kuintil 1

Desa

Kota

Kota+Desa

% Rumahtangga Akses Air Minum dg Kualitas Kurang Baik

Riskesdas (2010)Tdk terlindungi, jarak (>1 km), tdk tersedia sepanjang waktu, kualitas tidak baik (kerus, brbau, berasa, berwarna, berbusa)

Page 15: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

% Rumahtangga Tidak Cukup Air MinumSesuai Anjuran WHO-UNICEF

Riskesdas (2010)Pemakaian < 20 L/org/hr), sarana baikdan dalam radius&jarak>1km

15.7

20.5

26.5

31.9

43.7

38.3

19.9

27.8

0 10 20 30 40 50

Kuintil 5

Kuintil 4

Kuintil 3

Kuintil 2

Kuintil 1

Desa

Kota

Kota+Desa

Page 16: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

16

Penyebab Pangan Tdk Aman

•Cemaran Mikroba

•Cemaran Kimia

•Penyalahgunaan Bahan Berbahaya yang dilarang untuk pangan

•Cemaran fisik & radiasi

BPOM (2010)2/04/2011 Hardin Semianr PDUI semarang

Page 17: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

We’re confused by news that a certain food component is going to kill you outright; and those who seem to accept as fact that this one nutrient or behavior …

If nutrition communicators are confused, then imagine the confusion of consumers, who are just trying to figure out what they are supposed to eat. These people watch TV, or read an article, or hear the latest doomsday advice …

Much more scientific research is needed before we can make an absolute statement about …. In the meantime, it’s good to remember that your mother was right; enjoy all things in moderation and then go out and play.

(Ann Bouchoux, 4/21/11)

Dalam majalah Food Insight April 2011

Page 18: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

NUTRIGENOMICS:the study of food and diet and how each interacts with specific genes to increase the risk of certain diseases.

Terapi gizi dengan pendekatan gen

Page 19: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi
Page 20: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi
Page 21: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Kompetensi gizi saja TIDAK MEMADAI:1. Perlu kompetensi pendukung: IT, bhs asing (english),

leadership dan enterpresneurship2. Perlu sikap humanis, responsif, komunikatif,

kolaboratif dan arif.

5. Saran Solusi

1. Perbaikan & penguatan sistim pendidikan tinggi IlmuGizi => lulusan berkualitas & kompetitif

2. Peningkatan profesionalisme tenaga gizi3. Iklim kondusif pengembangan Ipteks Gizi

1. Peningkatan kerjasama lintas disiplin dan multidisiplin2. Peningkatan kolaborasi regional dan internasional

Page 22: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Pendekatan Gizi Holistik

Page 23: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Perlu Kolaborasi Lebih EratAhli Gizi dgn Ahli Biomedik, Epidemiologis

Page 24: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Penyandang Diabetes dgn genotype Hp2-2 berisiko 5x PJK dibanding yang Hp1-1; dan 3x dibanding yang Hp 2-1

Hp 2-2 menjadi prediktor PJK bagi Diabetesi

Haptoglobin (Hp)Sejenis protein yang dihasilkan hati guna mengikat Hb bebasaagar zat besi dari hemolisis butir darah merah dapat digunakankembali sehingga meminimalkan risiko gangguan ginjal.

Lokasi Gen Hp pada kromosom 16q22. Genotype Hp org Eropah: 16 % Hp 1-1, 48 % Hp 2-1, & 36% Hp 2-2Bagaimana pada orang Indonesia???

Contoh terapi gizi dengan pendekatan gen

Page 25: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Vitamin E Reduces Cardiovascular Disease in Individuals with Diabetes Mellitus and the Haptoglobin 2-2 Genotype

Shany Blum; Moshe Vardi; Jonathan B Brown; Allen Russell; Uzi

Milman; Chen Shapira; Nina S Levy; Rachel Miller-Lotan; Rabea Asleh;

Andrew P Levy. Pharmacogenomics. 2010;11(5):675-684.

While vitamin E provides protection to Hp 2-2 DM individuals, vitamin C appears to be harmful to this population. Vitamin C increases the oxidative activity of Hp 2-2–Hb bound to HDL, thereby not only increasing HDL oxidation but also resulting in an HDL particle that is pro-oxidative, pro-inflammatory and pro-atherogenic.[26] Vitamin C supplementation to Hp 2-2 DM mice does not improve HDL function and blocks the ability of vitamin E to correct their HDL dysfunction.[35]

Vitamin E, on the other hand, blocks Hb-mediated oxidation and prevents the oxidation of HDL by Hp 2-2–Hb.[35]

RR = 0.58 (0.40-0.86)

Page 26: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Discontinuation of vitamin E was associated with a 4.5-fold increase in the incidence of myocardial infarction in Hp 2-2

diabetes mellitus individuals.

Tx: TreatmentD/C: Discontinued;MI: Myocardial infarction;

Page 27: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

TELOMERE MENINGKATKAN USIA HARAPAN HIDUP

Page 28: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi
Page 29: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Pengaruh diet dan latihan fisik dibanding pengaruh diet sajaterhadap penurunan berat badan (kg/bulan) selama studi

intervensi (Diolah dari Curioni et al 2005)

Page 30: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi
Page 31: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi

Contoh zat gizi potensial meningkatkan imunitas

Page 32: Tantangan Ilmu Gizi Di Era Globalisasi