suryakanta edisi 1, volume 4

24
Laporan Utama Wawancara : Menjadi Great Teacher Melalui PPL Laporan Utama Membuat Karya Tulis Ilmiah Edisi 1 Volume 4 Maret 2015

Upload: nguyenthien

Post on 18-Jan-2017

240 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Laporan UtamaWawancara : Menjadi Great Teacher Melalui PPL

Laporan UtamaMembuat Karya Tulis Ilmiah

Edisi 1 Volume 4 Maret 2015

Page 2: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Buletin STKIP SuryaSURYAKANTAISSN : 977 2339005001

PembinaMauritsius Tuga, Ph.D. (Ketua STKIP Surya)

Pengarah / Dewan Redaksi• Peter John, M.Sc. (Pembantu Ketua

Bidang Akademik)• Johanes Siregar Ph.D. (Pembantu Ketua

Bidang Administrasi Umum)• Fransiskus Ransus, S.S., M.Hum. (Pem-

bantu Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama)

• Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu Ketua BidangPenelitiandanPengabdianMasyarakat)

Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab• Fransiskus Ransus, S.S., M.Hum.

Tim Redaksi• Rully Charitas Indra P., M.Pd.• Anne Sirait, M.Si.• Mira Rosalina, S.Pd. M.T.• Alfi Syukrina Amir, M.Pd.• Jayus Riyadi S, M.Pd.• Wiwik Wiyanti, M.Sc.• Fauzan Joko

Layout & DesainBiro Komunikasi, STKIP Surya

Foto CoverKegiatan Pembelajaran oleh Mahasiswa STKIP Surya

SekretariatBiro Komunikasi STKIP SuryaGedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.AJl. Scientia Boulevard Blok U/7Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, Indonesia

Email : [email protected]

PenerbitSTKIP Surya

Pembaca yang budiman,

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanaan oleh mahasiswa STKIP Surya sebagai prasarat untuk men-capai gelar sarjana pendidikan. Kegiatan PPL mencakup latihan mengajar se-cara terbimbing, terpadu, maupun tugas – tugas keguruan dan kependidikan lain untuk memenuhi persyaratan profesi kependidikan. PPL dilaksanakan mahasiswa di sekolah-sekolah umum disekitar kampus STKIP Surya dituju-kan untuk meningkatkan dan memperdalam ketrampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar dan praktik persekolahan. Dengan demikian kegiatan PPL harus lebih menekankan ketrampilan mahasiswa dalam bidang keguruan, baik itu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan manaje-men sekolah lainnya. Dalam laporan utama pada edisi ini kami sampaikan hasil wawancara dengan pjs Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik bapak Peter John, M.Sc. dan Kepala Pusat Kependidikan Ibu Dr. Meilani Hartono S.Si., M.Pd. mengenai pentingnya kegiatan PPL bagi mahasiswa STKIP Surya. Wawancara tersebut dapat disimak pada halaman 4-7. Pada halaman 8-11 kami juga menampilkan laporan utama perihal Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi seluruh civitas akademi.

Pada kolom sains, kami sajikan tulisan Mira Rosalina, S.Pd., M.Pd yang akan membawa kita lebih memahami tentang Bagaimana siswa belajar, tulisan tersebut dapat dibaca pada halaman 12-13. Sedangkan tulisan Bpk. Markus Estu, Konselor mahasiswa STKIP Surya pada halaman 14-15 akan mengajak kita untuk selalu berpikir positif agar dapat meraih kesuksesan dalam ber-bagai hal. Berbagai rekaman kegiatan dan penelitian mahasiswa STKIPS urya yang semakin aktif dan beragam kami sampaikan di halaman juga tidak lupa kami sajikan di halaman 16-21.

Pada rubrik penelitian di halaman 22 - 23, kami sajikan tiga ringkasan peneli-tian para dosen STKIP Surya yang berhasil mendapat dana hibah Dikti dalam skema Penelitian Fundamental dan Penelitian Dosen Pemula

Masih banyak artikel-artikel lain yang tidak kalah menariknya untuk disimak. Besar harapan kami agar Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus STKIP Surya.

Salam,Tim Redaksi

EDITORIAL

Page 3: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

12 SAINS : Bagaimana Siswa Belajar ?14 SAINS : Berpikirlah Positif !16 Kegiatan Kemahasiswaan19 Seminar Kesehatan Thalasemia20 Science Expo 201521 Program Kreatifitas Mahasiswa 201522 Penelitian Dosen24 Rekam Peristiwa

Menjadi Great Teacher melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Nikmatnya Membuat Karya Tulis Ilmiah

Kebanyakan guru memiliki latar be-lakang yang kokoh dalam bagaima-na caranya mengajar. Tetapi justru yang lebih penting adalah bagaima-na siswa belajar. Selama bertahun-tahun, kita sudah sering menden-gar kata “belajar”. Tetapi, apa yang sesungguhnya terjadi ketika berlang-sungnya pembe-lajaran? Bagaimana proses itu berjalan dalam satu ruang kelas? Apa maksud dari perkataan siswa sudah belajar de-ngan baik? dan banyak pertanyaan lainnya yang masih perlu dicari jawabannya.

Wawancara

48

Laporan Utama

STKIP Surya sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi mencetak guru-gu-ru berkualitas telah membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan baik tentang konten maupun kompetensi pedagodik mahasiswa. Namun, teori hanya akan menjadi tumpukan pengetahuan saja jika tidak dapat diaplikasi-kan. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan ke dalam kehidupan sebagai seorang guru yang sebenarnya. Hal ini merupakan langkah penyempurna menuju great teacher.t.

DAFTAR ISI

Page 4: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Untuk menjadi seorang guru yang ‘great’ dibutuhkan pengetahuan tentang teori

pembelajaran dan keterampilan mengajar yang mumpuni. STKIP Surya sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi mencetak guru-guru berkualitas telah membekali mahasiswa dengan ilmu pengeta-huan baik tentang konten maupun kompetensi pedagodik mahasiswa. Namun, teori hanya akan menjadi

tumpukan pengetahuan saja jika tidak dapat diaplikasikan. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapa-ngan (PPL), mahasiswa diberi ke-sempatan untuk mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan ke dalam kehidupan sebagai se-orang guru yang sebenarnya. Hal ini merupakan langkah penyempurna untuk menuju great teacher. Pada kesempatan kali ini Tim Redaksi Suryakanta berkesem-

patan mewawancarai secara ter-pisah Bapak Peter John, M. Si yang pada saat itu menjabat sebagai Pjs Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Ibu Dr. Meilani Hartono, S. Si., M. Pd selaku Kepala Pusat Penge-mbangan Kependidikan (PPK) STKIP Surya. Wawancara tim redaksi kali ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang Praktek Penga-laman Lapangan (PPL) mahasiswa yang telah berlangsung 2 periode.

Menjadi Great Teacher melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Oleh:JayusRiyadiSolikhin,M.Pd.danAlfiSyukrinaAmir,M.Pd.

“Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutuTapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat”

4

WAWANCARA

Wawancara : Peter John, M. Si., ( Pjs Pembantu Ketua Bidang Akademik ) dan Dr. Meilani Hartono, S. Si., M. Pd. (Kepala Pusat Pengembangan Kependidikan)

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 5: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Tim Redaksi (Red): Selamat sore, Pak. Bagaimana kabarnya, Pak?

Peter John (PJ): Baik.

Tim Redaksi (Red): Selamat Pagi, Bu. Bagaimana kabarnya, Bu?

Meilani Hartono (MH): Pagi. Alham-dulillah baik. Red: Boleh minta waktunya seben-tar, Pak, Bu ? Saya ingin menanya-kan hal-hal yang berkaitan dengan PPL terkait kewenangan Bapak se-bagai Pembantu Ketua 1.

PJ: Boleh - boleh. Ini pembicaraan kita yang tertunda dulu ya.

MH: Silahkan.

Red: Pada semester ini telah dilak-sanakan kembali Praktek Pengala-man Lapangan (PPL) Mahasiswa di beberapa Sekolah. Apa PPL itu dan bagaimana sifatnya untuk maha-siswa STKIP Surya?

PJ:PPLadalahpraktikpengalamanlapangan yang merupakan wadah bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama kuliah dengan praktik di sekolah.PPL merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa STKIP Surya den-gan syarat telah menyelesaikan mata kuliah keahlian kependidikan terutama micro teaching.

MH: PPL kalau dilihat dari singka-tannya adalah Praktik PengalamanLapangan. Artinya, PPL bertujuanuntuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru su-paya dia melaksanakan praktek ke-guruannya yang diterima di kampus ini dan me-link-kan dengan kehidu-pan nyata di sekolah. Jadi, dengan demikian ketika mahasiswa benar-benar terjun sebagai seorang guru

tidak kaget menghadapi masalahyang muncul karena keterampilan sebagaigurutelahdilatihkandiPPL.Dari menghubungkan teori yang diperoleh di kampus dengan kehidu-pan kerja yang sebenarnya yaitu di sekolah.

Red: Siapa saja yang dapat mengi-kuti PPL?

MH: Mahasiswa yang telah me-nyelesaikan 120 SKS, IPK sampai semester 6 minimal 2,00. Tentunya diajukan oleh prodi masing-masing. Telah lulus microteaching dan mata kuliah pendidikan minimal C.

Red: Sudah berapa mahasiswa yang telah melakukan PPL dan di-mana saja?

PJ: Kita sudah melepas mahasiswa PPL sebanyak 2 tahap pada se-mester ganjil 2014-1 dan semester genap 2014-2 tersebar di beberapa sekolah negeri dan sekolah swasta di Tangerang dan sekitarnya. Pada semester 2014-1 ada 61 orang den-gan rincian 32 orang dari Program Studi Pendidikan Matematika, 18orang dari Program Studi Pendidi-kan Fisika, dan 11 orang dari Pro-gram Studi Pendidikan Teknik Infor-matika dan Komunikasi (TIK). Pada

semester 2014-2 ada sebanyak 21 orang yang melaksanakan PPL den-gan rincian 13 orang dari Prodi TIK, 5 orang dari Prodi Pendidikan Fisika, dan 3 orang dari Prodi Pendidikan Matematika.

Red: Hal-hal apa saja yang dilaku-kan oleh mahasiswa selama PPL di sekolah?

PJ: Di sekolah mahasiswa melaku-kanpraktikmengajarsebagaitugasutamanya. Selain itu mereka akan diminta mengobservasi sekolah baik dari segi belajar dengan guru sen-ior di kelas serta observasi sekolah secara keseluruhan. Ada beberapa yang juga dilibatkan dalam adminis-trasisekolahsepertibagianTUsertadilibatkan dalam pengelolaan labo-ratorium komputer.

MH: Pertama, dia akan orientasi se-kolah. Selanjutnya ia harus bekerja sama dengan guru-guru yang ada. Dimana posisinya sebagai prakti-kanberlaku sepertihalnya seorangguru junior yang baru datang di se-kolah. Tentunya, dia akan mendapat tugas-tugas dari sekolah. Dalam hal ini akan mendapat bimbingan dari guru-guru yang serumpun atau sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.

5

WAWANCARA

Peter John, M. Si, Pjs Pembantu Ketua Bidang Akademik

Dr. Meilani Hartono, S. Si., M. Pd, Kepala Pusat Pengembangan Kependidikan

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015

Page 6: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 3 | September 20146

WAWANCARA

Red : Apakah ada kaitan antara PPL dengan skripsi?

MH: Sangat berkaitan. Terutama jika mahasiswa sudah memiliki proposal skripsi sehingga pada PPL bisa mengambil data. Jadi, ada ke-untungan jika telah menyelesaikan proposal bisa sekaligus mengambil data sehingga tidak perlu bolak-balik ke sekolah setelah PPL untuk mengambil data.

Red: Terakhir, apa pesan yang ingin disampaikan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL?

PJ: Bagi mahasiswa yang akan PPL di semester- semester mendatang, sebaiknya sudah mulai berlatihdan membiasakan diri mengajar di kelas. Bisa dengan cara mencari sekolah-sekolah atau bimbel untuk latihan mengajar. Selain itu perlu

juga menggali pengalaman dari kakak-kakaknya yang telah melak-sanakan PPL disekolah. Dari infor-masi beberapa mahasiswa yang telah melaksanakan PPL umumnya mereka senang di sekolah. Ada yang ingin mengajar kembali di sekolah, bahkan juga ada yang diminta se-cara khusus oleh sekolah untuk la-njut mengajar sebagai guru honorer di sekolah tempat mereka PPL.

MH: PPL adalah suatu kesempatan emasyangtidakterulangdalamse-jarahhidupseorangpraktikan.Jadi,harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan hendaknya dijalani bukan se-bagai beban tetapi sebagai suatu kesempatan istimewa dimana diadapat belajar banyak hal di dalam dunia nyata.

Red: Baik, terima kasih banyak atas kesempatan dan waktunya.

PJ : Iya, sama-sama.MH : sama-sama

Berdasarkan hasil wawancara terse-but dapat disimpulkan bahwa PPL merupakan mata kuliah yang sa-ngat bermanfaat dan penting bagi mahasiswa. PPL merupakan aku-mulasi dan kulminasi dari teori dan praktek dari seluruh mata kuliah. Tri Dharma perguruan tinggi (Penga-jaran, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat) juga dapat dilak-sanakan dalam kegiatan PPL. Penga-jaran jelas dilakukan oleh praktikan dalam kegiatan PPL ini. Penelitian dapat pula dilakukan dengan meng-identifikasi masalah yang terjadi ketika pengajaran. Pengabdian pada masyarakat oleh praktikan diterjemahkan dengan menjadi ba-gian dalam masyarakat sekolah yang mampu menjalankan tugas dan we-wenangnya.

Page 7: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

WAWANCARA

Yosep Lelis, Prodi Pendidikan Fisika

“PPL merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilak-sanakan oleh mahasiswa calon guru untuk mendapat-kan gelar sarjana pendidikan. PPL dapat meningkat-kan dan memperdalam keterampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar dan praktik perse-kolahan, baik itu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan-kegiatan administrasi lainnya yang ber-hubungan dengan kependidikan. Beberapa manfaat yang saya rasakan antara lain dapat mengembangkan pengetahuan, mempraktekan ilmu yang telah diper-oleh dibangku kuliah ke dalam kehidupan nyata, dan dapat memperdalam interaksi sosial di lingkungan se-kolah.”

“Sebagai saran, saya pesankan untuk adik-adik yang akan melaksanakan PPL : sebaiknya benar-benar siap sebelum mengajar di kelas, siap mental, menguasai materi yang akan diajarkan dan mampu menangani serta mengatur kelas dengan baik. Hendaknya mel-akukan kerjasama yang baik antar teman PPL, guru pamong maupun guru-guru yang lain, guna menda-patkan masukan-masukan yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan praktek.“ Ingri Lalan, Prodi Pendidikan Matematika

“Saya melaksanakan PPL di SMP Nusa Putra Kota Tangerang. Saya mendapat banyak pengalaman mengajar selama PPL. Saya menjadi tahu karakter siswa pada um-umnya dan ini membantu saya untuk menentukan sikap saya sebagai seorang guru bagi mereka. Ada saat dimana siswa bersemangat dalam belajar dan ada saat dimana siswa kurang bersemangat. Ini tantangan bagi saya untuk menghidupkan kembali suasana kelas agar pembelajaran berlangsung dengan baik. “

“Saya berharap kegiatan PPL pada tahun-tahun beri-kutnya dapat berlangsung dengan baik sehingga setiap calon guru di STKIP Surya dapat mengasah keterampilan menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya sebelum kembali ke daerah masing-masing. “

“Sikap seorang guru menentukan bagaimana siswanya bersikap juga”

Agustinus A. Sanyar, Prodi Pendidikan Fisika

“Saya melaksanakan PPL di SMP Bhakti Pertiwi. Kesan selama mengikuti PPL sangatlah banyak tapi ada satu hal yang sangat berkesan bagi saya, yaitu saat menga-jar. Para siswa begitu dekat dengan saya. Hal tersebut juga dirasakan oleh beberapa rekan-rekan juga, pa-dahal saya dan rekan-rekan baru beberapa hari di se-kolah tersebut. Di sini saya dapat belajar menjadi guru yang sebenarnya. Pesan saya dari PPL ini kepada ma-hasiswa yang akan mengikuti PPL, siapkan mental dan persiapkan segala sesuatu untuk mengajar dengan baik seperti metode, media, desain pembelajaran maupun evaluasi untuk menindaklanjuti proses pembelajaran.”

Yandri Pono, Prodi Pendidikan TIK

“Saya melaksanakan PPL di SMK Yuppentek 7 Tangerang. Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama PPL, teru-tama pengalaman dalam mengajar. Awalnya saya merasa kurang percaya diri dalam mengajar, tetapi begitu banyak dukungan dari rekan-rekan praktikan, dosen pembimb-ing, dan para guru di sekolah sehingga saya dapat me-nyelesaikan PPL dengan lancar. Ketika mengajar, ada be-berapa siswa yang sering ribut dan tidak mendengarkan saya tetapi saya selalu menegur mereka dengan cara yang sopan sehingga mereka mau mengikuti pelajaran dengan baik. Pengalaman seperti ini dapat membuat saya belajar bagaimana cara untuk membuat siswa selalu aktif dalam pembelajaran.

Pesan kepada rekan-rekan yang akan PPL berikutnya “agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Tanamkan si-kap sabar dan pantang menyerah dalam menghadapi siswa kelak. Selain itu, diharapkan juga untuk mengua-sai materi pelajaran yang akan kita ajar kepada siswa agar kita selalu percaya diri dalam mengajar”.

&Yosef Lelis Ingri Lalan Yandi Pono Agustinus A. Sanyar

Page 8: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Karya tulis ilmiah dalam ling-kungan perguruan tinggi me-miliki kedudukan yang sangat

penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal lingkungan akade-mik. Penulisan karya tulis ilmiah di-harapkan dapat menjadi budaya di lingkungan akademis sehingga da-pat mengabadikan berbagai pene-muan maupun pemikiran berbagai disiplin ilmu secara tertulis dan ter-dokumentasi.

Makhluk Itu Bernama Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan suatu karya tulis yang menceritakan suatu hasil kajian ilmiah, baik beru-pa studi pustaka maupun hasil suatu

penelitian, untuk memberikan infor-masi yang logis dan sistematis ber-dasarkan atas suatu metode peneli-tian tertentu. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan atau membuk-tikan suatu teori melalui metode ilmiah. Istilah tersebut mengacu kepada suatu karya tulis yang disu-sun dan disajikan berdasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Karya tulis ini memaparkan penda-pat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan den-gan kegiatan keilmuan. Karya ilmiah ditulis dengan tujuan untuk mem-beri penjelasan, komentar atau pe-nilaian, dan saran, menyampaikan

sanggahan atas suatu hal, dan mem-buktikan suatu hipotesis penelitian. Beberapa jenis karya ilmiah, diantaranya artikel ilmiah, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya ber-beda-beda, tetapi semuanya ber-tolak dari laporan hasil penelitian, yang kemudian diberi pembahasan, komentar, dan saran. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedala-man pembahasan dan uraiannya, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan peneli-tian. Semua penulisan karya ilmiah, biasanya, didahului oleh studi pus-taka dan observasi lapangan untuk mencari suatu permasalahan yang

Nikmatnya Membuat Karya Tulis IlmiahOleh : Rully Charitas Indra Prahmana

8

LAPORAN UTAMA

Gam

bar :

htt

p://

ww

w.q

csd.

org/

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 9: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

ingin diteliti. Selanjutnya, berdasar-kan bobot isinya, karya ilmiah dibagi atas tiga jenis yaitu (1) karya ilmiah, seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi; (2) karya semi ilmiah atau ilmiah popular, sep-erti artikel, editorial, opini, feature, dan reportase; dan (3) karya non ilmiah, seperti anekdot, opini, don-geng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Terakhir, ketiga jenis karya ilmiah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karya ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggu-naan bahasa. Sedangkan, karya non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku dan karya semi ilmiah berada diantara keduanya.

Aturan Main dan Karakteristik dalam Penulisan Karya IlmiahTerdapat tiga hal mendasar yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu : 1. Objektif, artinya setiap pernya-

taan ilmiah dalam karya ilmiah harus didasarkan kepada data dan fakta;

2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalar-an induktif dan deduktif. Pena-laran induktif adalah proses ber-pikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan di-akhiri kesimpulan umum. Pe-nalaran deduktif adalah proses berpikir logis yang diawali de-ngan penyajian fakta yang bersi-fat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri simpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus; dan

3. Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis karya il-miah dalam menganalisis data

harus menggunakan pengala-man dan pikiran secara logis.

Sedangkan, 12 karakteristik dalam penulisan karya ilmiah adalah 1. Logis, artinya segala keterangan

yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat;

2. Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya kesinambungan;

3. Objektif, artinya segala ketera-ngan yang dikemukakan meru-pakan apa adanya;

4. Lengkap, artinya segi-segi masalah yang diungkapkan di-kupas selangkap-lengkapnya;

5. Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok;

6. Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapa pun kecilnya;

7. Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat men-gungkapkan maksud secara jernih;

8. Kebenaran dapat diuji (empiris);9. Terbuka, yakni konsep atau pan-

dangan keilmuan dapat beru-bah seandainya muncul penda-pat baru;

10. Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya;

11. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim; dan

12. Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

Pada dasarnya, suatu metode ilmiah yang digunakan sebagai dasar dalam penulisan karya ilmiah, mengguna-kan dua pendekatan yaitu pendeka-tan rasional, berupaya merumus-kan kebenaran berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan (literature) dan pendeka-tan empiris, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium). Selain itu, bahasa yang digunakan juga merupakan suatu hal yang penting dalam penulisan karya ilmiah. Suatu karya ilmiah harus menggunakan bahasa ilmu yang memiliki ciri-ciri, yaitu :1. jelas, lugas dan cermat. Jelas un-

tuk menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (am-biguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa-basi. Cermat artinya, berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa cacat atau salah; Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya bahasa ilmu itu berusaha tidak menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata;

2. objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perse-orangan (gaya impersonal) se-hingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis;

3. mengutamakan informasi, bu-kan imajinasi yang menjadi cirik has bahasa kesusasteraan;

4. gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan;

5. cenderung membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya pem-beriannya;

6. Runtun, ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam ka-limat maupun dalam paragraf;

9

LAPORAN UTAMA

“Cara paling ampuh untuk menulis karya

ilmiah adalah dengan MENULIS sekarang juga”

(Rully Charitas Indra Prahmana )-

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015

Page 10: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

pemikiran (kajian literatur) maupun hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam menulis karya ilmiah, penulis harus melalui 3 tahapan penulisan, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan perbaikan (editing). Untuk im-plementasinya, proses penulisan ini, dapat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu 1. tahap persiapan (prapenulisan),

kegiatan penulis dalam menyi-apkan diri, mengumpulkan in-formasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran ter-hadap realitas yang dihadap-inya, dan berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya;

2. tahap inkubasi, kegiatan penu-lis dalam memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkan-nya pada ditemukannya peme-cahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Saat pengumpu-lan data, penulis harus memper-hatikan pencarian keterangan dari bahan bacaan, pengumpu-lan keterangan dari pihak-pihak

yang mengetahui masalah yang akan ditulis, pengamatan lang-sung ke objek yang akan diteliti, dan percobaan serta pengujian di lapangan atau laboratorium;

3. tahap iluminasi, kegiatan pe-nulis ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan da-tang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat dan waktu; dan

4. tahap verifikasi, kegiatan penu-lis sebagai hasil dari tahap ilumi-nasi itu diperiksa kembali, dise-leksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada ba-gian yang tidak perlu dituliskan (dibuang) atau ditambahkan.

Belajar Menulis Karya Sebelum Karya Ilmiah Karya ilmiah populer meru-pakan suatu karya ilmiah yang ditu-lis dengan menggunakan bahasa yang popular, sehingga mudah di-pahami oleh masyarakat dan me-narik untuk dibaca. Selain itu, karya ilmiah populer dapat juga dikatakan sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, namun diungkapkan secara penuturan yang mudah dimengerti alias tidak harus mengikuti standar baku bahasa ilmiah. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Karya tulis ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan bi-asa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Jika karya ilmiah harus dis-ajikan mengikuti standar baku ter-tentu, karya ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi standard dan nonstandar. Penyusun karya ilmiah populer akan tetap di-sebut penulis dan bukan pengarang, karena proses penyusunan karya il-

7. bahasa ilmu itu khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang abstrak; dan

8. ditinjau dari sudut perkem-bangan bahasa, kata dan istilah ilmiah lebih mantap umurnya daripada kata-kata sehari-ha-ri dalam bentuk, makna dan fungsinya.

Jenis-jenis Karya Ilmiah Secara garis besar, karya il-miah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian. Karya ilmiah pendidikan dibagi menjadi karya tulis (paper atau laporan PPL), pra-skripsi (karya ilmiah sebagai syarat kelulusan D3), skripsi (karya ilmiah sebagai S1), tesis (karya ilmiah seba-gai syarat kelulusan S2), dan diser-tasi (karya ilmiah sebagai syarat ke-lulusan S3). Sedangkan untuk karya ilmiah penelitian dibagi menjadi makalah seminar, laporan hasil pe-nelitian, dan jurnal penelitian.

Indahnya Menulis Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan suatu bentuk karya tulis yang di-hasilkan seseorang melalui hasil

10

LAPORAN UTAMA

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 11: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

popular. Oleh sebab itu, karya ilmiah popular biasanya disajikan melalui media surat kabar dan majalah, bi-asanya format penyajianya mengi-kuti format yang berlaku dalam laras jurnalistik dengan gaya selingkung tertentu. Pemilihan dan perumusan tema harus dilakukan dengan cer-mat. Tema itu kemudian dikerjakan dengan jenis karangan tertentu mi-salnya narasi, eksposisi, argumenta-si, atau deskripsi. Secara lebih terinci lagi, penulis dapat mengembangkan gagasannya dalam berbagai bentuk pengembangan paragraf seperti pemecahan masalah, kronologis, perbandingan, atau sudut pandang.

Selamat menulis karya ilmiah….

miah populer sama dengan penyu-sunan karya ilmiah. Perbedaannya terjadi hanya dalam cara penyajian-nya. Seperti diuraikan di atas, per-syaratan yang berlaku bagi sebuah karya ilmiah berlaku pula bagi karya ilmiah populer. Akan tetapi, dalam karya ilmiah populer terdapat pula persoalan lain seperti krtitik terha-dap pemerintah, analisis atas suatu peristiwa yang sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi persoalan yang sedang dihadapi masyarakat, atau sekedar informasi baru yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Apabila karya ilmiah memi-liki struktur baku, maka tidak de-mikian halnya dengan karya ilmiah

Daftar Bacaan• Basuki, I.A. (2013). Penelaahan

SubstansiArtikel Ilmiah. Penloknas Pembinaan Jurnal Ilmiah Malang

• Saukah, A., & Waseso, M.G. (eds). (2012). MenulisArtikeluntukJurnalIlmiah. Malang: UM Press

• Supriyadi. (2013). Modul Perkuli-ahan Bahasa Indonesia: Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Mercu Buana

• Zulkarnain. (2012). Menghindari Perangkap Plagiarisme dalam Menghasilkan Karya Tulis Ilmiah. Makalah disampaikan pada Pelati-han Penulisan Artikel Ilmiah Lem-baga Penelitian Universitas Jambi. Jambi: Fakultas Pertanian Universi-tas Jambi

LAPORAN UTAMA

KUIS SURYAKANTA : Defying Gravity!1. Pada suatu masa, emas batangan dihargai berdasarkan

beratnya (w = m.g) - bukan massa emas. Seorang pengu-saha emas hendak mendapatkan untuk sebanyak-banyak-nya dengan menggunakan prinsip diatas. Untuk mencapai tujuan tersebut, dia bersedia berkeliling bumi (biaya per-jalanan tidak menjadi masalah baginya). Strategi dagang apa yang dapat dia terapkan agar tujuan mendapat un-tung sebanyak – banyaknya dapat tercapai?

2. Pada suatu waktu di masa depan, manusia sudah dapat melakukan ekspedisi mencari galaksi baru. Pada suatu ekspedisi, ditemukan sebuah galaksi yang terdiri dari 5 planet. Kelima planet itu mereka beri nama Alpha; Beta; Gamma; Delta and Epsilon. Pada suatu hari, beberapa il-muwan hendak meluncurkan tiga roket identik dari planet Beta, Gamma dan Epsilon. Planet Gamma adalah planet terbesar dan Beta adalah planet terkecil diantara ketiga-nya, dan ketiganya memiliki kandungan alam yang sama. Roket dari planet manakah yang dapat mencapai keting-gian paling jauh setelah diluncurkan?

Petunjuk untuk no. 1 dan 2:

• bentuk bumi tidak bulat, melainkan lonjong• Medan gravitasi dipengaruhi oleh massa jenis benda• Ukuran, bahan dan kecepatan peluncuran tiap roket

adalah sama

g = percepatan gravitasi m = massa planetr = jarak benda dari pusat planetV = volume planet

Page 12: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

SAINS

Kebanyakan guru memiliki latar be-lakang yang kokoh dalam bagaima-na caranya mengajar. Tetapi justru

yang lebih penting adalah bagaimana siswa belajar. Selama bertahun-tahun, kita sudah sering mendengar kata “be-lajar”. Tetapi, apa yang sesungguhnya terjadi ketika berlangsungnya pembe-lajaran? Bagaimana proses itu berjalan dalam satu ruang kelas? Apa maksud dari perkataan siswa sudah belajar de-ngan baik? dan banyak pertanyaan lain-nya yang masih perlu dicari jawabannya.

OTAK SELAMA PROSES PEMBELAJARAN Pembelajaran baru memben-tuk koneksi sinaptik baru. Setiap tubuh sel atau neuron memiliki cabang-cabang seperti kumparan yang disebut dengan dendrit dan proyeksi tunggal yang dise-but dengan axon, axon dari satu sel ter-hubung dengan dendrit-dendrit dari sel

lain. Perhatikan gambar struktur neuron pada Gambar 1.1. Berbagai kejadian/pengala-man yang baru dan koheren memben-tuk koneksi-koneksi tersebut, jika peng-alaman itu dikenal baik, maka koneksi yang ada hanya bisa diperkuat, jika pe-ngalaman itu tidak koheren, tidak ada pembelajaran yang dihasilkan. Dalam otak siswa, tahap pencapaian (aqcuisi-tion) adalah tahap terciptanya koneksi. Dalam dua dasawarsa yang lalu, penge-tahuan baru sudah ditanamkan oleh revolusi dalam ilmu saraf kognitif, ada beberapa variabel penting yang harus kita pertimbangkan dalam proses pembelajaran dalam otak yang dianta-ranya adalah :

1. RIWAYAT SARAF (LATAR BELAKANG OTAK SISWA) Setiap siswa datang ke sekolah

dengan otak yang disesuaikan dengan pengalaman hidup. Pengalaman hidup siswa memiliki efek yang besar ter-hadap pembelajaran mereka. Riwayat saraf mereka tidak sekedar nilai dan skor tes, kecelakaan yang tampaknya sepele, seperti benjol di kepala dapat menciptakan gangguan otak dalam lo-bus (lobe) temporal ventral anterior, suatu area yang bertanggung jawab atas jenis memori semantik tertentu. Ini berarti walaupun memori seorang siswa bisa menjadi baik untuk mengingat nama-nama dan tempat-tempat yang umum, namun jelek untuk mengingat tempat-tempat dan nama diri. Tipe fungsi memori ini memang umum, na-mun membingungkan guru yang sering berpikir bahwa siswa itu cuma seorang yang tidak berusaha cukup keras. Apakah kerusakan otak anak atau IQ anak yang lebih rendah dari

“ Tidak ada masalah yang dapat diselesaikan dari tingkat kesadaran yang sama yang menciptakan masalah tersebut, kita harus belajar untuk melihat

dunia dengan cara yang baru “ (Albert Einstein)

BAGAIMANA SISWA BELAJAR ?Oleh : Mira Rosalina, S.Pd. M.Pd.

SAINS

12 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 13: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

SAINS

normal bisa membatasi pembelajaran-nya? Jawabannya adalah ya dan tidak. IQ sangat prediktif bagi keberhasilan anak. Tetapi sesungguhnya usaha (kerja keras dan ketekunan) merupakan pe-nentu yang jauh lebih besar atas ke-suksesan siswa ketimbang IQ. Apakah gen mempengaruhi hidup kita? Selama banyak dasawarsa, kita berpikir tentang tubuh dan otak sebagai semacam jalan satu arah, tetapi sesungguhnya ilmu baru menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan jalan dua arah, di mana gen mempengaruhi hidup kita, dan hidup mempengaruhi gen kita. Fakta bahwa proses itu berlangsung dua arah ada-lah revolusi dalam biologi yang dike-nal dengan ekspresi gen. Berdasarkan hal tersebut, dapat diartikan bahwa terlepas dari DNA dan IQ siswa be-rapa, mereka memiliki kapasitas untuk berubah. Ekspresi gen dipicu oleh ban-yak faktor yang mempengaruhi emosi pembelajaran, level strees, gizi, dan lati-han. Ketika siswa merasa aman, diper-hatikan, ditantang, didukung, dan diberi keyakinan, maka dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang merupa-kan hasil dari kemenangan lingkungan atas pembentukan genetik dalam otak siswa. Para ilmuwan sekarang mengeta-hui bahwa gen rentan terhadap input lingkungan.

2. LINGKUNGAN PEMBELAJARAN Faktor-faktor yang paling ber-korelasi dengan prestasi siswa men-cakup suhu ruangan, akustik, pene-rangan, tempat duduk, dan kondisi sosial. Setiap faktor mempengaruhi

siswa secara fisik, kognitif, dan emo-sional dengan cara-cara berikut :• Mempengaruhi stress • Mengubah akses ke isi• Menantang bagaimana memproses

pembelajaran• Mempengaruhi motivasi belajar

3. PENANGKAPAN ISI Kemampuan siswa dan guru untuk mengelola status pembelajaran adalah unsur penting bagi pembelaja-ran, seorang siswa yang penuh harapan akan belajar secara berbeda dari siswa yang kecil hati. Dalam hal ini, peruba-han kimia dari emosi-emosi yang kita alami sangat mempengaruhi perhatian, arti dan pengartian. Emosi kita mem-pengaruhi perhatian kita. Walaupun menjaga perhatian itu sangat berman-faat, ada beberapa kekurangannya. Terlalu banyak perhatian pada sesuatu menimbulkan tuntutan besar terhadap otak. Penekanan yang berlebihan dari seorang guru dengan meminta siswa memberikan perhatian atau fokus dalam waktu yang cukup lama meng-abaikan poin penting bahwa banyak pembelajaran terjadi bukan hanya dari guru, tapi bisa secara tidak langsung, seperti teman-teman, internet, ataupun rangsangan dari lingkungan. Hal terse-but juga dapat menciptakan pembelaja-ran yang tidak menyenangkan. Seorang guru harus memilah kapan waktu input dan kapan waktu pengolahan, seba-gai contoh, dalam pelajaran 55 menit, siswa harus mendapatkan masukan baru selama tidak lebih dari 25 menit.

4. ELABORASI PEMBELAJARAN Elaborasi berarti memberi-kan cukup langkah untuk memasti-kan pembelajaran, itu artinya isi harus cukup luas, dalam, bermakna, dan aku-rat. Menetapkan waktu elaborasi atas waktu total kelas tergantung pada varia-bel-variabel: latar belakang pembelajar, kerumitan isi, dan akuntabilitas. Guru harus merencanakan 55 sampai 80% waktu untuk mengolah, tetapi kebanya-kan guru tidak melakukan hal tersebut, kebanyakan guru menggunakan banyak sekali waktu untuk mengajar ulang. Pembelajaran yang lebih men-dalam menuntut formasi jaringan saraf multilapis yang rumit, diperlukan um-pan balik dan yang akurat dan tepat agar neuron belajar siswa membuat rangsangan untuk lebih memahami pembelajaran. Tidak ada cukup waktu bagi guru manapun untuk memberikan umpan balik kepada setiap siswa, maka guru harus memastikan bahwa siswa mendapatkan umpan balik itu dari ban-yak sumber, misalnya jurnal, diskusi, rubrik, videotapping, audiotapping, tokoh-tokoh orang dewasa dari luar, dll.

5. PENGKODEAN INFORMASI Pengingatan kembali memori yang baru diciptakan tergantung ban-yak faktor, termasuk istirahat, intensitas emosional, konteks, nutrisi, kuantitas asosiasi, status pencocokan dan jalur yang dipelajari. Emosi yang intens se-lama atau seletah proses pembelajaran menghasilkan pengkodean jangka pan-jang, sebagai seorang guru, ada baiknya sering memanfaatkan strategi-strategi yang melibatkan emosi yang memadai seperti penulisan kreatif, humor, pre-sentasi, tenggat waktu, kompensasi, dan sebagainya.

Referensi :• Duckworth, A.L., Peterson, C., Mat-

thews, M.D., & Kelly, D.R (2007). Grit : Perseverance and Passion for Long term goals. Journal of Persenality and social psychology, 92,1087-1101.

• Jensen, Eric. (2010). Super Teaching. California. Corwin Press

Gambar 1.1 Struktur Neuron (Sumber: wikipedia.org)

Mira Rosalina, S.Pd. M.T.Menyelesaikan sarjana kependidikan dari Pendidikan Kimia UPI, dan pasca sarjana dari STEI ITB, Jurusan teknik ele-ktro. Sejak Agustus 2011 bergabung di STKIP Surya sebagai dosen dan peneliti pada program studi pendidikan Kimia.

13Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015

Page 14: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Berpikir positif merupakan suatu sikap mental di mana Anda me-masukkan pikiran-pikiran, kata-

kata, dan gambaran-gambaran yang membangun perkembangan pikiran, perasaan dan tingkah laku Anda menuju tahapan hidup yang lebih realistis dan lebih unggul. Kebiasaan berpikir positif menghasilkan kebahagiaan, kesehatan, kesuksesan dan bahkan kepuasan hidup dalam setiap situasi dan tindakan Anda.

Berpikir Positif itu Pilihan Tidak semua orang dapat setu-ju dengan kebiasaan berpikir positif. Anda mungkin menemukan seseorang yang serius beranggapan bahwa ber-pikir positif itu bohong atau omong ko-song. Atau ada yang telah merasa diri telah berpikir positif tetapi tidak men-dapatkan hasil yang baik.

Memang pada akhirnya, ber-pikir positif itu merupakan pilihan. Diantara adanya orang-orang yang tidak setuju dengan kebiasaan berpikir positif, namun banyak pula orang yang menyadari bahwa berpikir positif itu sangat penting dan perlu dipelajari ser-ta dilakukan setiap hari. Pada saat Anda mengalami masalah, sahabat Anda mungkin pernah mengatakan kepada Anda, “Bersabar-lah…Berpikirlahpositif…” Saran untuk berpikir positif seakan-akan dipersem-pit sebagai saran bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, kekece-waan, kekhawatiran atau penderitaan. Tepatkah hal itu? Berpikir positif bukan sekedar penghibur untuk orang yang sedang menghadapi masalah atau kesulitan. Apabila berpikir positif itu sekadar

untuk orang-orang yang sedang men-galami masalah atau kesulitan, efek dari berpikir positif itu menjadi kurang efektif kekuatannya atau bahkan terke-san sekadar mengajak kita untuk meng-hibur atau melarikan diri dari masalah. “Ya…kamu harus sabar… Berpikirlah positifdarisikapkerastemanmuitu.” Lebih dari itu, sikap atau kebi-asaan berpikir positif perlu ditularkan kepada siapapun terutama bagian yang berjiwa muda dan mempunyai cita-cita hidup agar berpikir positif itu menjadi jiwa yang menggerakkan (motus anima) orang untuk selalu berusaha dengan ha-ti-hati dan penuh rencana matang dalam menata hidupnya. Berpikir positif akan mengarahkan Anda untuk mudah meli-hat kesempatan hidup yang lebih baik selalu ada di depan mata kita dan men-gajak kita merencanakan secara konkrit

Berpikir Positif Untuk Keberhasilan!Penulis : Markus Estu S.W (Konselor STKIP Surya).

“berpikir POSITIF dapat menghancurkan tembok pemisah antara TIDAK BISA dan BISA”

(pepatah kuno - anonim)

14 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 15: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

mencapai kesempatan hidup yang lebih baik itu langkah demi langkah sehingga resiko kegagalan atau resiko munculnya masalah dapat diminimalisir. Apabila berpikir positif telah menjadi kebiasaan hidup (habit), Anda tidak akan pernah mengalami perasaan negatif (sedih dan menderita) yang berat. Sebaliknya, Anda akan selalu merasa bersemangat dalam hidup, bahagia, bersyukur, opti-mis, rendah hati, dan perasaan positif lainnya karena Anda telah menempat-kan semua rencana hidup secara jelas dan tepat.

Perhatikan ilustrasi berikut: Gogon seorang mahasiswa semester dua. Semester satu telah di-jalani Gogon dengan pikiran-pikiran buruk bahwa dia hanyalah orang dari desa yang jauh di daerah terpencil yang diminta oleh orang tuanya mengi-kuti progam beasiswa di STKIP Surya. Gogon berpikir bahwa lolos seleksi beasiswa merupakan satu keberuntun-gan saja karena ia masuk pada ranking bawah dari seleksi tersebut. Selama perjalanan dari Sumatera ke Jakarta dan Tangerang pikirannya selalu dipe-nuhi oleh ketakutan-ketakutan bahwa dia akan sulit mendapatkan nilai kuliah yang baik nantinya, berpikir bahwa akan sulit memahami kuliah matematika ka-rena dia hanyalah lulusan SMK Otomo-tif, berpikir bahwa teman-teman yang akan ditemui di STKIP Surya pastilah mahasiswa yang sangat berprestasi ba-gus dan dia akan menjadi yang paling buruk prestasinya. Gogon sering tidak bersemangat datang kuliah dan hanya bermalas-malasan di asrama. Sering ia menyalahkan orang lain dan Pemdanya serta mengeluh mengapa ia harus men-jalani hidup seperti ini. Semester satu yang lalu ia memperoleh IP 1.5. Sama seperti Gogon, Jojon juga lolos dalam seleksi untuk kuliah beasiswa di STKIP Surya. Jojon berasal dari sebuah kabupaten di dareah ter-pencil lainnya. Semester satu telah di-jalani Jojon dengan pikiran-pikiran yang baik dan mulia. Ia berkeinginan kuat un-tuk menjadi guru matematika yang han-dal setelah lulus dari STKIP Surya dan kembali untuk membangun daerahnya

yang kekurangan guru. Selama per-jalanannya dari desa menuju Jakarta, ia amat bersemangat ingin segera sam-pai di STKIP Surya karena yakin bahwa ia akan memiliki kesempatan belajar lebih dalam tentang matematika. Di STKIP Surya dia akan bertemu dengan dosen-dosen yang dapat mengajarinya matematika dengan lebih bagus dan be-lajar bersama teman-teman mahasiswa lainnya. Meskipun Jojon lulusan SMK Bisnis, namun ia yakin bahwa ia akan dapat mengikuti kuliah dengan baik dan memperoleh nilai yang baik. Ia belajar dan mengerjakan tugas dengan serius dan sungguh-sungguh. Setiap kali rasa bosan, capek dan jenuh datang, ia sela-lu berpikir tentang awal perjalanannya menuju Jakarta sehingga dia bahagia dan bersemangat lagi dalam kuliah. Se-mester satu yang lalu ia berhasil menca-pai IP 3.5. Apa yang bisa Anda pelajari dari dua cerita tersebut? Jika Anda me-miliki pikiran dan juga sikap yang positif, pikiran dan sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang kon-struktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Motus anima kita terarah pada rencana dan langkah-langkah yang tepat dan terukur sehingga kita tidak mudah salah atau mengalami penderitaan. Pada saat seperti ini, pelan tapi pasti Anda telah mengarah kepada kesuksesan hidup se-bagai mahasiswa, dosen, karyawan atau pengusaha. Perasaan bangga, bahagia, percaya diri dan sebagainya akan kita alami dengan sendirinya dan bahkan diri anda juga akan memancarkan ke-baikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menun-jukkan perasaan kita.

Cara Latihan Berpikir Positif Menjadi pribadi yang positif dan sukses dalam setiap rencana itu mudah. Anda hanya diminta melatih ingatan kita untuk tekun memikirkan segala sesuatu secara positif dan men-

cari hal-hal positif dari setiap masalah ataupun kegagalan. Setiap kali Anda melihat suatu benda atau peristiwa atau bertemu dengan musuh kita sekalipun, berpikir-lah positif dan berilah senyuman. Selalu seperti itu. Apabila Anda menemui satu masalah atau kesulitan, dengarkanlah masalah itu dengan tenang dan buatlah diri Anda yakin akan dapat mengatasi masalah itu dengan baik. Selalu seperti itu. Saat pikiran negatif (prasangka buruk) memasuki pikiran Anda, Anda harus mewaspadainya dan menggan-tikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih membangun (konstruktif). Pikiran negatif akan mencoba memasu-ki pikiran Anda lagi, dan sekali lagi Anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Apabila tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri Anda ke-tika berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut menjadi pikiran yang lebih membangun, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiran-pikiran yang positif dan buatlah Anda tersenyum. Pikirkanlah hanya pemeca-han masalah (solusi) yang membangun, memungkinkan kita dapat melakukan-nya secara terukur dan dapat kita laku-kan dengan bertanggung jawab. Jika itu Anda lakukan, pasti Anda akan merasa nyaman, tenang, damai dan bahagia untuk melakukan itu. Solusi yang tidak sehat dan tidak membangun segeralah lupakan dari pikiran. Pikiran yang paling memba-hayakan dalam hidup manusia adalah pikiran yang merendahkan kemampuan dan harga diri Anda, seperti: saya bo-doh, saya pasti gagal, saya tolol, saya lupa, saya tidak berguna, dan lain-lain. Pikiran semacam itu membuat otak alam bawah sadar Anda meng-afirmasi bahwa perilaku Anda harus melakukan hal seperti itu: melakukan kebodohan, melakukan ketotolan, merasa tidak ber-guna, mudah lupa, dsb. Hindari pikiran-pikiran yang merusak diri seperti itu karena Anda memiliki masa depan yang sama dengan orang yang sukses di hari depan.

15Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015

Page 16: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Pelatihan analisis SWOT – Himpunan mahasiswa Prodi Fisika (HIMAFI) Pelatihan Analisis SWOT di-laksanakan pada Sabtu, 13 September 2014 bertempat di SURE. Kegiatan yang diketuai oleh Aspri Ayu (Fisika/2012) ini bertujuan untuk mengevaluasi keku-atan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dalam berbagai kondisi yang dihadapi. Kegiatan ini diikuti oleh selu-ruh anggota HIMAFI, pelatihan diberi-kan oleh bapak Agus Rohman sekaligus pembimbing HIMAFI.

Pelatihan Penulisan Laporan Fisika Dasar – HIMAFI Dilaksanankan pada Sabtu, 27 September 2014 di gedung SURE ber-temakan “mengembangkan kemam-puan dengan menulis” ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa bagaimana menulis laporan praktikum fisika dasar yang sistematis

dan benar, menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa.

Pengabdian Kepada Masyarakat – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Diselenggarakan Badan Ekse-kutif Mahasiswa pada bulan Nove-mber dan Desember 2014. Kegiatan yang diketuai oleh Ria Anggraini ini bertujuan mewadahi mahasiswa dalam menyalur-kan dan mengaplikasikan ilmu yang di-miliki sekaligus melatih keterampilan mengajar mahasiswa. Sasaran kegiatan pada Pengabdian kepada Masyarakat kali ini adalah siswa SD Miftahul Huda sebanyak 64 orang siswa. Rangkaian kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 27 September dalam kegiatan persia-pan berupa pelatihan dan pembuatan alat peraga, RPP, program mingguan, dan disain pembelajaran bagi para calon pendidik kemudian dilanjutkan kegiatan pengajaran pada tanggal 1 November – 6 Desember 2014.

Upgrading (BEM) Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 28 September 2014 di SURE Center dengan tema “Bangkitkan Semangat Pemuda” diikuti 43 orang anggota BEM. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan softskill dan meningkat-kan motivasi pengurus BEM STKIP Surya periode 2014-2015. Materi yang diberi-kan antara lain : Time management, Su-per Body, Organisasi Eksternal, Visioner dan Leadership.

Rapat pleno 2 – Badan Legislatif Maha-siswa (BLM) Rapat Pleno ke 2 diselengga-rakan BLM STKIP Surya untuk melaku-kan kordinasi kerja BEM. Rapat pleno dilaksanakan pada Sabtu, 18 Oktober 2014 di SURE, dengan dipimpin oleh ketua sidang (Akhmad Fakhri), Wakil Sidang (M Romzy) dan sekretaris (Yuan-nisa Walimun). Pleno 2 ini diisi dengan pemaparan laporan BEM oleh presiden

16

KEGIATAN KEMAHASISWAAN

KEMAHASISWAAN

Mahasiswa hakekatnya adalah individu yang memiliki perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat, maupun kemampuan akademik Perbedaan-perbedaan ini menjadikan perlunya maha-

siswa-mahasiswa tersebut diberikan wadah untuk menyalurkan energinya ke dalam kegiatan-kegiatan positifnonakademisyangakanmelengkapikemampuanparamahasiswadalamduniakerjanyakelak,dimanadibutuhkankemampuansoftskillmahasiswaselaintentunyakemampuanhardskillnya.Demiki-anjugadiSTKIPSuryanupayameningkatkankemampuansoftskillmahasiswadituangkandalamberba-

gai kegiatan kemahasiswaan berikut ini :

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 17: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

mahasiswa (Tri Suhartono), sesi tanya jawab dan tanggapan dari perwakilan BEM, BLM dan UKM serta terakhir pe-nyusunan kesimpulan, evaluasi dan re-komendasi.

Pembaretan – UKM Menwa Pembaretan Menwa dilak-sanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 bertempat di lingkungan kampus STKIP Surya dan kampung Legok. Diikuti oleh seluruh anggota Menwa angkatan 1, bertujuan untuk meningkatkan keber-samaan, loyalitas, dan sebagai tradisi korps organisasi dalam proses untuk mendapatkan baret ungu sebagai lam-bang ilmu pengetahuan dan pengamal-an Panca Dharma Satya Resimen Maha-siswa Indonesia.

Studi banding ke ITB – BEM Dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 di BEM ITB, kegiatan ber-tema “We Learn we Share” ini diikuti perwakilan Anggota BEM STKIP Surya sebanyak 22 orang, dan dihadiri oleh anggota BEM ITB sebanyak 15 orang. Kegiatan ini dipimpin oleh sdr. Tri Suhartono, bertujuan untuk mengembangkan sayap STKIP Surya sebagai sarana untuk sosialisasi al-mamater STKIP Surya, memberikan pengetahuan dan wawasan kepada anggota BEM STKIP Surya tentang ak-tivitas, struktur dan hal-hal yang dapat dijadikan pembenahan di BEM STKIP Surya serta menjalin silaturahmi dan re-lasi mahasiswa antar perguruan tinggi.

Training Web Design – UKM Bengkel Komputer Dilaksanakan Sabtu, 6 Desem-ber 2014 di Lab Komputer mengusung

tema “Percantik Komunikasi dan In-formasi Untuk Kembangkan Organi-sasi” menghadirkan pembicara Bapak Dominggus Oktavianus dan Rachmad Rinaldie. Kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi permasalahan organisasi di STKIP Surya dalam pengadaan website bagi para ormawa, memberdayakan sumber daya manusia di organisasi yang ada dalam hal web design, membim-bing ormawa untuk memanfaatkan web design sebagai media komunikasi dan informasi serta menyalurkan minat dan bakat mahasiswa.

Wonder Women Wonder Teacher Dilaksanakan pada tanggal 25 November 2014 di SURE. Diketuai oleh Oryza Zavifani mengambil tema “Hari Guru Sebagai Wadah Inspiratif Untuk Perempuan Muda Indonesia”, dilaksan-akan juga bertepatan dengan hari peng-hapusan kekerasan kepada wanita yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada guru/dosen/tutor di lingkungan STKIP Surya, menjalin silaturahmi antar sivitas akademika STKIP Surya.

Berbagai bentuk acara yang diselengga-rakan yaitu :1. Pemberian reward kepada maha-

siswa dan dosen yang dilaksanakan mulai tangal 10-14 November 2014 dengan hasil pemilihan dosen ter-favorit adalah bapak Peter John dan mahasiswa terfavorit adalah John Hendry Tafui.

2. Talk Show (25 November 2014)dengan para pembicara yaitu Ibu Anne Meilani (Fisika), Ibu Meilani Hartono (Matematika), Ibu Patmah Fatoni (TIK) dan Ibu Nancy Susiana (Kimia) dengan tema “Guru perem-

puan inspiratif”, 3. Lomba Memasak Nasi Goreng (25

November 2014) , dengan hasil yai-tu Juara I : Sarri Yulli Safitri dan Tri Ulandari, Juara II : Qopa Almasurie dan Mutiarani dan Juara III : Tassa Khairunninsa dan Kenny Septia Anugerah,

4. Lomba Cerpen (5 – 20 November 2014), dengan hasil yaitu juara 1 : Syiroja Isyatirrodiyah, Fisika 2012 dan juara II : Ria Rizki, Fisika 2012).

5. Lomba Stand Up Komedi (25 No-vember 2014) , dengan tema Guru dan Kekerasan Kepada Wanita, pemenang lomba ini adalah Padli Pical, TIK 2012).

Pra Pendidikan dan Latihan Dasar MENWA angakatan II Dilaksanakan pada 21 – 23 No-vember 2014 diikuti oleh 10 orang pe-serta, dimana 1 orang adalah pradiksar susulan dan 9 orang anggota menwa angkatan II. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan calon anggota Menwa STKIP Surya yang akan mengikuti pendidikan lanjutan di Infan-tri II Depok. Materi yang disamapaikan dalam Pra Pendidikan ini anatara lain : Tata Upacara Militer, Peraturan Urusan Dinas Dalam, Peraturan Penghormtan Militer, Dasar-dasar Kepemimpinan, Se-jarah Menwa, Kemenwaan, Peraturan Baris Berbaris, Cara Memberikan In-struksi, Keorganisasian, Emotional Quo-tion dan Aplikasi Lapangan.

Selasar (Sepuluh dua belas bersama) – FIM Pada hari Selasa, 2 Februari 2015 telah diadakan kegiatan Selasar

KEMAHASISWAAN

Page 18: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

melalui aktivitas fisik dan meningkatkan kesehatan bagi penghuni asrama. Keg-iatan ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilaksanakan rutin bulanan.

FIRE – RUBIKS UKM RUBIKS (Rekreasi Unik Belajar Matematika dan Sains) STKIP Surya menyelenggarakan kegiatan FIRE (Festival Inspiratif RUBIKS) yang dilak-sanakan pada 29 - 30 November 2014 bertempat di STKIP Surya. UKM RUBIKS merupakan salah satu UKM mahasiswa di STKIP Surya yang bergerak pada bidang kreasi bela-jar matematika dan sains yang menye-nangkan. FIRE merupakan salah satu program unggulan UKM RUBIKS dimana kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 120 peserta (siswa SD &SMP se -Tangerang Selatan) dan 25 peserta (umum). Kegiatan yang di ketuai oleh Sdri Chairunnisa ini, diharapkan dapat menjadi sarana alternatif pembelaja-ran Matematika dan Sains yang meny-enangkan bagi pelajar melalui eksplo-rasi permainan. Dalam rangkaian acaranya juga diadakan berbagai lomba di bidang sains dan matematika. Berikut nama-nama juaranya :1. Pemenang Puzzle Compettion fot

Primary Level• Juara I : Nazifa Salwa• Juara II : Isyana Permata W• Juara III : Yudha Juliana

2. Pemenang Puzzle Competition for Secondari Level• Juara I : Sheryl Helena D• Juara II : Putri Nir Rahmah Z• Juara III : M. Sigit Hidayat

Kursus Pemimpin Menwa Jayakarta Dilaksanakan pada 20 – 22 November 2014 bertempat di Bogor, kegiatan yang diselenggarakan oleh

memberikan contoh dan inspirasi bagi mahasiswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar..

Menjadi Duta Kampus Kegiatan “pergi menjadi duta kampus” dilaksanakan pada Kamis, 18 Desember 2014 bertempat di SURE. Kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang kemahasiswaan bertujuan untuk men-jalin komunikasi antar pimpinan beser-ta jajaran STKIP Surya bersama dengan mahasiswa STKIP Surya, memberikan wejangan, himbauan, masukan-masuk-an dan hal-hal lainnya yang bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak di-inginkan pada saat liburan berlangsung. Kegiatan yang dibuka dengan tarian dari Papua ini diikuti oleh 135 orang peserta, diisi dengan wejangan-wejangan dari Kaprodi sekaligus Puket I Bapak Peter John, Kaprodi Pend. Fisika Ibu Jutri Taruna, Kaprodi Pend. Kimia Bapak Doddy Kustaryono, Kepala BAAK Bapak Surya Darmawan, Koordinator asrama Ibu Nita Wijaya, Puket IV Ba-pak Agus Purwanto, dan Puket III Bapak Fransiskus Ransus sekaligus menutup acara tersbut, acara yang diisi dengan berbagai macam pentas seni, dianta-ranya penampilan beat box, menari, menyanyi dari UKM Tari, dan diakhiri dengan pembagian doorprize.

Senam aerobik Massal – UKM Senam Aerobik Bidang Kemahasiswaan STKIP Surya bekerjasama dengan asrama me-nyelenggarakan kegiatan Senam Aero-bik masal sebelum libur akhir tahun yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 De-sember 2014 Diikuti oleh lebih dari 60 orang mahasiswa baik putra maupun putri. Senam Aerobik masal ini bertujuan un-tuk menciptakan suasana kekeluagaan

(Sepuluh Dua Belas Bersama) ke-2 yang sebelumnya mengangkat tema: Cerdas Insan Pendidik Muda, sedangkan untuk kegiatan selasar kali ini khusus mengu-sung tema: Roadshow Pelatihan Forum Indonesia Muda 17. Tujuan dari kegi-atan ini adalah ingin membagikan infor-masi mengenai Forum Indonesia Muda sekaligus sosialisasi mekanisme pendaf-taran FIM 17. Peserta yang mengikuti rangkaian acara selasar ini sebanyak 20 orang dari berbagai program studi ang-katan 2011, 2012, hingga 2013. Rangkaian acara SELASAR yang kedua ini menyediakan sesi diskusi ber-sama Alumni FIM, diantaranya adalah Bapak Rully Charitas I.P, Jhon Hendry, Suhery Handoko, Falethino Sampow, Hastuti, dan Asri Gita. Selasar menjadi wadah informasi FIM untuk seluruh ma-hasiswa STKIP Surya.

Bakti Sosial MENWA Menwa STKIP Surya melakukan bakti sosial di lingkungan asrama maha-siswa Il-Lago. Kegiatan yang mengusung tema “sampah bersih penghuni sehat” diadakan pada Sabtu, 24 Januari 2015. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan yai-tu melaksanakan kerja bakti memungut sampah dan membersihkan lingkungan sekitar asrama IL Lago. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Pembantu Ketua III Bidang Kemaha-siswaan dan Pemasaran/Kerjasama Bapak Fransiskus Ransus, Koordinator Asrama Ibu Nita Wijaya, Bidang Kema-hasiswaan Ibu Tju Suminar Ayu, Bapak Markus dan Bapak M Irvan, pembina Asrama Bapak Jatmiko dkk., UKM dan beberapa penghuni asrama. Sekitar 35 mahasiswa yang terlibat, baik UKM maupun dari peng-huni asrama. Bakti sosial ini merupa-kan salah satu program kerja Menwa. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat

KEMAHASISWAAN

18 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 19: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Menwa Jayakarta provinsi DKI Jakarta ini bertujuan untuk mewujudkan ke-pribadian anggota Menwa yang memi-liki kesadaran kecintaan terhadap tanah air, bangsa, dan negara Indonesia ber-dasarkan Panca Dharma Satya dan Pan-casila dan terbentuknya sumber daya manusia yang intelek melalui pendidi-kan karakter. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 60 peserta yang berasal dari ber-bagai perguruan tinggi di provinsi DKI Jakarta dan Tangerang.

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) Kegiatan PPBN Resimen Ma-hasiswa Jayakarta dilaksanakan pada 4 – 19 Desember 2014 bertempat di divisi Infantri 2 Kostrad - Depok, kegiatan ini diikuti oleh 180 mahasiswa dari berba-gai perguruan tinggi di DKI Jakarta dan Banten.

Tujuan dilaksanakannya PPBN yaitu untuk mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki kecintaan terha-dap tanah air Indonesia, melatih mental dan fisik yang kuat serta membentuk jiwa-jiwa patriot yang tangguh.

Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana MENWA Jayakarta Latihan Gabungan MENWA Jayakarta dilaksanakan pada 29 – 30 November 2014 bertempat di UIN dan Situ Gintung, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 26 mahasiswa dari kampus UIN dan STKIP Surya. Tujuan kegiatan ini yaitu : mempersiapkan sumber daya manusia agar memiliki keterampilan dalam menghadapi bencana alam.

LOGIKA (Lomba dan Kegiatan Matema-tika) tahun 2015 Konferensi Logika UI 2015 Subtema Pendidikan Matematika di-

KEGIATAN

lakasanakan pada 29 Januari 2015 di Balairung Universitas Indonesia. Peser-ta kegiatan ini terdiri dari 25 tim yang lolos dalam tahap abstrak yang kemu-dian terseleksi sehingga menjadi 9 tim yang lolos dalam tahap full paper. Ma-hasiswa STKIP Surya mewakilkan 4 tim yang lolos dalam tahap abstrak. Serta 2 tim yang lolos dalam tahap full paper. Dua tim STKIP Surya yang lolos tahap full paper adalah tim atas nama Novi Purnama Sari, Ayu Mentari, serta Ramadhanil Fajri Islami. Tim ke dua atas nama Ria Anggraini Nurhidayah, Adleti Martha Romana, serta Lilis Srijayanti M (keenam mahasiswa tersebut merupa-kan Angkatan 2012). Kedua tim adalah putra dan putri mahasiswa asal Palem-bang yang telah berjuang keras sehing-ga membawa harum nama baik kampus dengan menyabet juara 1 dan 2 dalam kategori konferensi bidang Pendidikan Matematika.

Seminar Kesehatan Thalassemia

Bekerjasama dengan Program CSR Bank OCBC NISP dan Klinik Prodia, STKIP Surya mengadakan Seminar

Pendidikan Kesehatan dan Skrinning Thalassemia pada tanggal 27 Novem-ber 2014 di Aula SU. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua STKIP Surya (Bapak Mauritsius Tuga), Puket II Bapak Yo-hanes Siregar, Puket III Bapak Fransiskus Ransus, Dosen STKIP Surya Ibu Meilani, Direktur Bank OCBC NISP Bapak Rama, dan menghadirkan pakar kesehatan dari Klinik Prodia, dr. Diah Syarifah sebagai narasumber dalam seminar tersebut. Kegaitan seminar dihadiri oleh kurang lebih 270 mahasiswa dan 23 orang do-sen/karyawan. Acara diawali dengan penam-pilan paduan suara dari para penderi-ta Thalassemia, dalam seminar terse-but narasumber menjelaskan bahwa, Thalassemia merupakan penyakit ketu-runan dimana sel darah merah mudah

hidung penderita masuk ke dalam dengan tulang pipi menonjol, dima-na keadaan ini disebut faces cooley (ciri khas thalassemia mayor)

Frekuensi pembawa sifat thalassemia atau disebut juga thalas-semia trait di Indoensia cukup besar, berkisar 6-10%, artinya untuk setiap 100 orang terdapat 6 – 10 orang pem-bawa sifat thallasemia. Angka kejadian penyakit thalas-semia dapat dicegah atau dikurangi jika setiap orang memeriksakan darahnya untuk mengetahui apakah dirinya pem-bawa sifat thalassemia atau tidak dan menghindari pernikahan antara sesa-ma pembawa sifat thalassemia. Untuk itu perlunya penyebarluasan wawasan dan pengetahuan tentang penyakit thalassemia kepada masyarakat demi membebaskan Indonesia dari Penyakit thalassemia.

rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah merah normal (120 hari), sehingga penderita akan mengalami anemia. Penyebab Thalassemia adalah sel-sel darah tidak mengandung cukup hemoglobin karena adanya kelainan/perubahan pada salah satu bagian he-moglobin. Thalassemia memiliki gejala antara lain :1. Anemia : Pucat, sukar tidur, lemas,

tidak nafsu makan dan infeksi tu-lang

2. Jantung Berdebar-debar : jantung bekerja keras untuk memenuhi ke-butuhan hemoglobin dan semakin lama jantung akan menjadi lemah dan mudah berdebar-debar

3. Tulang tipis dan rapuh : sel darah diproduksi dalam sumsum tulang. Pada keadaan thalassemia sum-sum tulang bekerja keras menga-tasi kekurangan hemoglobin. Hal ini sering menyebabkan batang

Page 20: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

SCIENCE EXPO 2015

KEGIATAN

Daftar Pemenang SCIENCE EXPO 2015:

1. Kompetisi Teknologi Tepat Guna• Juara 1, Aulia Ramadhan & Rhemasilvina Yuniardhini, SMA Dharma Karya,

Judul : “Smart Anti Hijack Vehicle System”• Terfavorit, Kevin Chandra & Maharani Sulistyowati, SMA Dharma Karya,

Judul “Smart and Portable Incubator From Outo Recycle Component”

2. Olimpiade Kimia• Emas : Hanief Alfiansyah (SMAN 1 Cilegon)• Perak : M. Sayyid Naufal (SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon)• Perunggu : Aldy Alfiansyah (SMAN 3 Kab. Tangerang)

3. Olimpiade Matematika• Emas : Didi Setiawan (SMAN 1 Kota Serang)• Perak : Alexander Charlie (SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon)• Perunggu : Arif Rahman Hakim (SMAN 1 Rangkasbitung)

4. Olimpiade Fisika• Emas : Jepi Dwiansyah (SMA Gen-IUS)• Perak : Elisabeth Odje (SMA Gen-IUS)• Perunggu : Djulio Djara Rona (SMA Gen-IUS)

laman “scipo2015stkipsurya.wordpress.com”. Kegiatan puncak SCIENCE EXPO 2015 dilaksanakan di Kampus STKIP Surya, Gading Serpong pada tang-gal 9 Februari 2015. Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua STKIP Surya, Bpk. Mauritsius Tuga, MS, Ph.D dan dipandu oleh sdri. Asri Gita (Pend. Matematika 2012) dan sdr. Falenthino Sampouw (Pend. Matematika 2012), dimeriahkan dengan pameran media pembelaja-ran matematika oleh mahasiswa STKIP Surya yang mendapat sambutan yang cukup meriah dari para peserta. SCIENCE EXPO 2015 ditutup dengan gelaran seni MASTERPIECE of

STKIP Surya yang diselenggarakan di Broadway Stage, Summarecon Mal Ser-pong pada tanggal 10 Februari 2015 dengan menampilkan kolaborasi kese-nian daerah asal mahasiswa STKIP Surya (Papua, Pegunungan Arfak, Kupang, Ambon, Palembang, Belitung Timur, dan Kalimantan Tengah), UKM Paduan Suara Voice of STKIP Surya, UKM Seni Tari Krida Satya, Rapper El Millor, dan Beatbox. Dalam acara ini juga dilakukan pengumuman pemenang Olimpiade Sains dan KTTG SCIENCE EXPO 2015 di akhir acara. Acara ini ditutup oleh Ba-pak. Fransiskus Ransus, S.S., M.Hum selaku Puket III Bidang Kemahasiswaan dan Pemasaran/Kerjasama STKIP Surya.

SCIENCE EXPO 2015 merupakan ajang kompetisi sains yang dibalut dalam kemasan menyenangkan

layaknya pesta. Kegiatan ini diselengga-rakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Surya didukung penuh oleh STKIP Surya dan dilaksanakan pada tanggal 9 - 10 Februari 2015. Pada debutnya yang pertama ini, dengan tema “Ciptakan Generasi Berprestasi Dengan Kreativitas Tanpa Batas”, SCIENCE EXPO 2015 dirancang menjadi kegiatan skala besar dengan berbagai kompetisi dan kegiatan keil-muan didalamnya. Kompetisi yang di-adakan berfokus pada Olimpiade Sains yang meliputi: Olimpiade Matema-tika, Fisika, dan Kimia, serta Kompetisi Teknologi Tepat Guna (KTTG) yang ditu-jukan untuk siswa tingkat SMA/SMK/MA se-Provinsi Banten. Untuk menjaring para peserta Olimpiade Sains, dilakukanlah seleksi di beberapa sekolah di Provinsi Ban-ten secara serentak pada tanggal 10 Januari 2015, diantaranya SMA Surya Bangsa, SMAN 3 Rangkasbitung, SMAN 1 Kibin, SMAN 1 Cilegon, SMAN 3 Kab. Tangerang, dan SMA Gen-IUS. Peserta yang mengikuti seleksi sebanyak 236 siswa dengan rincian 56 siswa peserta Olimpiade Fisika, 85 orang peserta Ol-impiade Kimia, dan 95 orang peserta Olimpiade Matematika. Seluruh peser-ta tersebut disebar ke beberapa sekolah yang menjadi tuan rumah kegiatan se-leksi. Dari seluruh peserta seleksi, dip-ilih 30 besar dari tiap kategori olimpiade dan berhak mengikuti babak final. Un-tuk menjaring para peserta KTTG, di-lakukanlah pengumpulan makalah full paper secara online melalui website di

20 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015

Page 21: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA 2015

gram ini kemudian dituangkan sebagai kegiatan pengabdian masyarakat yang dikemas dalam program kelas pintar dan kreatif. Program dijalankan melalui berbagai gerakan PKK yang memberikan keahlian khusus bagi Ibu-Ibu. Gerakan PKK yang akan dikombinasikan dalam proses belajar misalnya masak-mema-sak, menyulam, dan merajut diharap-kan dapat menciptakan proses belajar yang menarik bagi kalangan Ibu-Ibu. Melalui program ini, diharap-kan dapat meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keahlian yang dimiliki oleh kalangan Ibu-Ibu tersebut. Selain itu, Ibu-Ibu tersebut juga akan dibekali dengan kemampuan matematika yang gampang asyik dan menyenangkan se-bagai kegiatan tambahan dalam pro-gram kelas pintar ini. Tahapan-tahapan pelaksanaan program adalah sebagai berikut:1. Pendekatan, diawali dengan sosial-

isasi kegiatan kepada masyarakat di lokasi program, khususnya ibu-ibu tuna aksara.

2. Pelaksanaan program pembelaja-ran calistung. Seluruh tim melak-sanakan proses belajar-mengajar dengan memberikan materi yang berbeda setiap minggunya.

3. Monitoring pelaksanaan program, dilakukan dengan cara melakukan pengawasan langsung pada saat program berlangsung.

4. Evaluasi, evaluasi secara berkala dilaksanakan berkala mingguan dengan tujuan program yang telah dan yang akan dilaksanakan bisa terpantau secara baik.

PKM – Karsa Cipta (PKM-KC) Sabol (Sampah Botol) Sebagai Alternatif Dielektrik Kapasitor Leyden Jar Peng-ganti Dielektrik Ruang Hampa

Pembimbing : Agus Purwanto, Ph.D.Anggota Tim :• Nur Amanah (Fis, 12)

Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu mahasiswa di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang me-miliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya na-sional. Kegiatan PKM diwujudkan dalam program pendanaan kegiatan peneli-tian/kreatifitas mahasiswa di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2015, dua kelom-pok mahasiswa STKIP Surya berhasil mendapatkan hibah pendanaan kegia-tan ini, mereka adalah :

PKM-Pengabdian Masyarakat Pro-KPK (Program Kelas Pintar dan Kre-atif) sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Ibu-ibu Desa Curug Sangereng

Pembimbing : Bobbi Rahman,S.Si.,M.Pd.Anggota tim• Novi Purnama Sari (Mat, 12)• Dinna Cilvia Asri (Mat, 12)• Ira Silviana Rahman (Mat, 12)• Lilis Sri Jayanti Manullang

(Mat, 12)• Ramadhanil Fajri Islamy (Fis, 12)

Masih banyaknya warga desa Curug Sangereng kampung Cicayur Bubulak yang mengalami buta aksara menjadi salah satu hal yang melatar belakangi ide pelaksanaan program ke-las pintar ini. Kebanyakan warga yang mengalami buta aksara adalah ibu-ibu dengan usia produktif. Mengingat pent-ingnya peranan keaksaraan bagi setiap warga terutama ibu-ibu maka dibuatlah suatu program khusus pemberantasan buta aksara bagi ibu-ibu tersebut. Pro-

• Chairunnisa (Fis, 12)• Dyah Indah Adrelia (Fis, 12)• Muthmainah (Fis, 12)• Rahma Ramadayanti (Fis, 12)

Tujuan dari PKM – KC ini ada-lah untuk mempermudah pengadaan media pembelajaran berupa alat prakti-kum materi kapasitor untuk siswa SMA kelas XII di sekolah dengan harga mu-rah, dan berkualitas serta efektif saat di-gunakan serta membantu guru menje-laskan materi dan menanamkan konsep kapasitor kepada siswa dengan penga-matan secara langsung oleh siswa. Tema PKM – KC ini dipilih ka-rena dalam proses penyampaian materi yang berkaitan dengan kapasitor masih dilakukan dengan metode ceramah dan kurang dilakukan dengan metode eksperimen. Kendala utama dari peng-adaan alat eksperimen adalah kendala biaya/harga alat eksperimen yang be-lum tentu terjangkau oleh pihak se-kolah. Untuk itu diperlukan alternatif lain untuk dapat melakukan eksperimen dengan menggunakan alat atau media dengan harga yang lebih terjangkau dan berkualitas. Dengan alternatif media pembelajaran kapasitor ini diharapkan siswa bisa lebih memahami materi fisi-ka mengenai kapasitor. Dalam kegiatan PKM-KC ini, teknis pelaksanaan adalah berupa:1. Studi literatur2. Perancangan prototipe 3. Pembuatan prototipe 4. Uji coba dan analisis5. Finalisasi dan penyempurnaan Hasil yang diharapkan dari kegiatan karsacipta yang akan dilaku-kan ini adalah memberikan solusi atas kurangnya media pembelajaran fisika khususnya kapasitor yakni menyedia-kan alat praktikum di sekolah-sekolah. Membantu sekolah, guru, dan siswa dalam proses belajar mengajar teru-tama mengaplikasikan teori fisika khu-susnya kapasitor dalam kehidupan se-hari-hari.

PENELITIAN

21Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015

Page 22: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Kegiatan penelitian di lingkungan STKIP Surya secara aktif terus dilakukan dan dikembangkan seba-gai salah satu strategi STKIP Surya untuk mencapai visi perguruan tinggi yaitu menjadi institusi pen-didikan terdepan yang menghasilkan tenaga pendidik global dan berkualitas di bidang sains dan

teknologi menuju Indonesia jaya. Secara garis besar kegiatan riset/penelitian yang dilakukan telah men-cakup (namun tidak terbatas pada) kegiatan penelitian dalam bidang ilmu dasar, sistem pembelajaran, dan aplikasi sains dan teknologi. Beberapa peneliti dari STKIP Surya kembali memperoleh dana hibah peneli-tian tahun 2015. Tiga proposal penelitian berhasil memperoleh dana hibah penelitian dari Dirjen DIKTI. Proposal tersebut adalah kelompok penelitian fundamental terdiri dari dua kelompok, dan dosen pemula satu kelompok. Berikut gambaran proposal penelitian yang lolos pendanaan Dikti 2015.

HIBAH PENELITIAN DOSENOleh:WiwikWIyati,M.Sc.

PENELITIAN

Penelitian yang diajukan dalam pro-posal ini merupakan kelanjutan dari penelitian penelitian sebel-

umnya yang dilakukan peneliti utama dalam bidang Kombinatorik khususnya Combinatorial Optimization. Penelitian ini diawali dengan penelitian peneli-tian dalam teori graf yang telah dimu-lai sejak lebih dari sepuluh tahun lalu, khususnya dalam bidang pelabelan graf. Disadari bahwa salah satu varian dari masalah pelabelan graf dijumpai dalam kehidupan sehari hari dalam bentuk masalah penjadwalan. Masalah ini muncul di antaranya di bidang transpor-tasi (penjadwalan penerbangan, kereta api), di bidang pelayanan kesehatan (penjadwalan dokter dan paramedis di rumah sakit) di bidang industri (penjad-walan karyawan, mesin) dan di institusi pendidikan (jadwal pelajaran/ ujian di semua tingkat pendidikan). Masalah penjadwalan merupa-kan masalah yang NP-complete, sehing-ga belum didapatkan pendekatan deter-ministik untuk menyelesaikan persoalan ini. Metaheuristik merupakan salah satu pendekatan alternatif yang sangat po-puler saat ini, yang penerapannya telah

menjangkau hampir semua bidang ilmu dan rekayasa, termasuk dalam bidang penjadwalan. Penelitian dalam bidang penjadwalan dengan pendekatan me-taheuristik berkembang sangat pesat dalam 2 dekade terakhir. Dalam proposal penelitian ini para pengusul berencana melakukan investigasi yang lebih mendalam, dalam upaya meningkatkan unjuk kerja dan kompatibilitas Simulated Annealing (SA), salah satu teknik metaheuristik, ketika harus diterapkan dalam menye-lesaikan masalah riil penjadwalan aka-demik di tanah air, dan dalam masalah penjadwalan dalam The Third Interna-tionalTimetablingCompetition. Penulis telah melakukan studi yang kompre-hensif dalam berbagai masalah pen-jadwalan dan juga telah menerapkan hasil kajian tersebut dalam menyele-saikan masalah riil penjadwalan kuliah di institusi tempat penulis bekerja. Ber-dasarkan pengalaman ini, terdapat dua aspek penting yang akan diteliti lebih jauh, yaitu pertama; menelaah sistem penjadwalan umum dan menentukan model penjadwalan yang cocok untuk instans yang diteliti dengan mengguna-

kan pendekatakan graf, dan yang kedua adalah menentukan cooling schedule dan struktur neighbourhood yang kom-patibel dengan model tersebut. Dua hal yang disebut terakhir ini adalah elemen utama dalam metode simulated anneal-ing. Tujuan utama penelitian ada-lah menemukan suatu model (berbasis graph) yang dapat merepresentasikan masalah penjadwalan akademik untuk instans yang diteliti, dan metode ber-basis SA yang memiliki kemampuan eksploratif dan exploitative yang lebih efektif, efisien dan robust dalam me-nyelesaikan masalah masalah penjad-walan tersebut. Diharapkan metode yang dihasilkan mempunyai unjuk kerja yang bagus sehingga dapat diterapkan dan layak dipublikasi melalui berbagai forum ilmiah dan jurnal, baik yang bert-araf nasional maupun internasional. Di samping itu, dalam jangka panjang model dan pendekatan ini akan dapat pula dikembangkan untuk menyelesai-kan masalah Combinatorial Optimiza-tion yang lain, termasuk penjadwalan di bidang pelayanan umum dan Bioinfor-matics.

Penelitian Fundamental : Pengembangan Variable Neighbourhood Untuk Meningkatkan Kemampuan Eksploratif dan Exploitatif Simulated Annealing Dalam Pencarian Solusi Masalah Riil PenjadwalanPeneliti :MauritsiusTuga,Ph.D

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 201522

Page 23: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Diabetes Melitus (DM) atau lebih sering dikenal dengan nama kencing manis merupakan penya-

kit kelainan yang bersifat kronik yang ditandai dengan adanya gangguan me-tabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang diikuti komplikasi pembuluh darah kecil dan pembuluh darah besar. Masalah gangguan gula darah memiliki dampak yang sangat besar bagi kese-jahteraan manusia. Tingginya penderita Diabetes Melitus (DM) dan perkiraan adanya peningkatan pada tahun yang akan datang menyebabkan perlunya an-tisipasi terhadap DM. Penentuan gula darah untuk terapi diabetes memer-lukan faktor penunjang yaitu berupa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko DM. Jika beberapa faktor resiko dia-betes terpenuhi, maka harus dilakukan pendeteksian penyakit dibetes dengan melakukan Tes Gula Darah Puasa dan Tes Gula Darah 2 jam setelah makan. Metode konvensional dengan melaku-kan pemeriksaan di laboratorium meru-pakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat

resiko diabetes. Penggunaan metode konvensional dalam mendeteksi ting-kat resiko DM memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya yang relatif mahal. Per-masalahan tersebut dapat diatasi den-gan sebuah sistem yang memungkinkan untuk mendeteksi tingkat resiko diabe-tes dengan waktu yang relatif cepat. Support Vector Machine (SVM) adalah salah satu metode pengenalan pola yang akhir-akhir ini banyak menda-pat perhatian. SVM dikembangkan oleh Boser, Guyon, Vapnik, dan pertama kali dipresentasikan pada tahun 1992 di Annual Workshop on ComputationalLearning Theory. Prinsip dasar SVM adalah klasifikasi biner, dan selanjutnya dikembangkan agar dapat bekerja pada kasus multiclass. SVM dikenal sebagai metode pembelajaran mesin (machine learning) paling mutakhir dalam pen-genalan pola. Pembelajaran digunakan dengan menggunakan pasangan data input dan data ouput berupa sasaran yang diinginkan. Hal inilah yang telah mendasa-ri peneliti untuk mencoba melakukan

Penelitian Dosen Pemula : Diagnosa Penyakit Diabetes dengan Metode Support Vector MachinePeneliti :AbdulAzizAbdilah,S.Pd,M.SidanSuwarno,S.Si

penelitian untuk mendiagnosa penyakit diabetes dengan metode SVM. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model klasifikasi yang optimal untuk diagnosa penyakit diabetes serta mel-akukan simulasi deteksi penyakit den-gan metode SVM dan membangun GUI yang berguna untuk diagnosa penyakit diabetes. Penelitian ini menggunakan beberapa tahapan yaitu studi pus-taka, pengumpulan data, identifikasi masalah, praproses, data mining, dan evaluasi dan analisis hasil. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kinerja dan implementasi diagnosa penyakit di-abetes menggunakan metode SVM. Pe-nelitian ini diharapkan dapat memberi-kan kontribusi bagi bidang kedokteran dalam pengembangan sistem diagnosa penyakit diabetes secara otomatis, seh-ingga dapat membantu dokter spesialis untuk mendiagnosa dan menganalisa penyakit dengan lebih efisien. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat mem-berikan gambaran tentang aplikasi dan implementasi diagnosa penyakit diabe-tes menggunakan metode SVM

Penelitian ini merupakan peneli-tian teoritis yang bertujuan un-tuk memodelkan superkonduktor

dengan menggunakan prinsip holografi atau biasa juga disebut sebagai prinsip korespondensi AdS/CFT. Prinsip holo-grafi ini pertama kali diterapkan pada studi partikel energi tinggi, belakangan mulai juga diterapkan pada studi mate-rial. Belakangan ini banyak material ditemukan memiliki sifat superkonduk-tor pada temperatur tinggi. Meskipun demikian, dari aspek teori, superkon-

duktor-superkonduktor tersebut masih belum banyak dieksplorasi. Langkah pertama dalam pe-nelitian ini adalah studi literatur, den-gan cara mereproduksi ulang hasil dari pemodelan yang menggunakan prinsip holografi yang sudah ada sebelumnya.Selanjutnya dalam penelitian ini, kami (peneliti) berusaha memodelkan su-perkonduktor di 2+1 dimensi dengan menggunakan model dekonstruksi ko-respondensi di ruang AdS 3+1 dimensi. Sebagian besar superkonduktor non-konvensional bertemperatur tinggi

memiliki order-parameter dalam kon-figurasi triplet (p-wave). Oleh karena itu, model yang dibangun diharapkan dapat memberi gambaran aspek-aspek tertentu yang teramati pada superkon-duktor bertipe p-wave tersebut. Model dekonstruksi untuk superkonduktor bertipe p-wave ini sejauh yang kami (peneliti) ketahui belum pernah dilaku-kan sebelumnya. Hasil yang diharapkan dari penelitian teoritis ini adalah makalah ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal in-ternasional.

PENELITIAN

Penelitian Fundamental : Penerapan Prinsip Holografi pada Superkonduktor Peneliti :ZainulAbidin,Ph.D,HerryJohnyKwee,Ph.DdanTanJongAnly,Ph.D

23Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015

Page 24: Suryakanta Edisi 1, Volume 4

Lomba Penelitian Belia (LPB) se Banten (11/10/2014). Kegiatan ini diikuti 16 makalah dari 30 siswa sekolah menengah di Banten yang terbagi dalam 4 kategori bidang lomba, Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan iklim penelitian di sekolah dan menyediakan peluang kepada siswa untuk berlomba di tingkat internasional.

Fun Active Learning Strategies (20/11/14). Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Kimia STKIP Surya, berupa pelatihan sebuah strategi pemb-elajaran yang menyenangkan dan mendorong siswa untuk berperan ak-tif dalam belajar. Pelatihan ini menfasilitasi guru agar dapat merancang pembelajaran dengan rubrik sebagai instrumen penilaian siswa.

Pelatihan Pengembangan Kontek Digital Bahan Ajar (2-3/2/ 2015), Diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan TIK STKIP Surya se-bagai bagian pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan peng-embangan konten digital bahan ajar edukatif. Diikuti sebelas guru dari beberapa sekolah negeri dan swasta di wilayah Tangerang Selatan.

Pengenalan Budaya Daerah (5/3/2015). Diberikan secara berkala ke-pada dosen, tutor maupun staff dengan menghadirkan nara sumber dari dalam maupun luar institusi. Kegiatan ini sangat penting diberikan untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin muncul dalam proses belajar engajar akibat perbedaan budaya dari para mahasiswa.

Sosialisasi SPMI (25/3/ 2015). Bertujuan agar seluruh civitas akademika STKIP Surya mengetahui standar mutu yang telah ditetapkan dan do-kumen apa saja yang tersedia sebagiai acuan pelaksanaan kegiatan di STKIP Surya.. Adapun yang disosialisasikan adalah dokumen-dokumen buku kebijakan, buku standar, buku manual, dan buku formulir dari 24 Standar Nasional Pendidikan.

Gathering Akhir Tahun (19/12/14). Dengan konsep dari kita untuk kita, acara ini melibatkan semua elemen STKIP Surya mulai dari unsur pimpi-nan, dosen, tutor, staf, petugas kebersihan, pengemudi maupun securi-ty. Bertujuan sebagai sarana mewujudkan rasa syukur atas keberhasilan melalui tahun 2014 dan kesiapan menyambut tahun yang baru 2015.

REKAM PERISTIWA