studi perbandingan ekstrak kemenyan dan …digilib.unila.ac.id/24476/2/skripsi tanpa bab...

58
STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN CAMPURAN EKSTRAK GAMBIR, ASAM BENZOAT, DAN ASAM SITRAT SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT (Skripsi) Oleh Tiand Reno FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: hoangnga

Post on 12-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN CAMPURANEKSTRAK GAMBIR, ASAM BENZOAT, DAN ASAM SITRAT SEBAGAI

INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGANMENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT

(Skripsi)

Oleh

Tiand Reno

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN CAMPURANEKSTRAK GAMBIR, ASAM BENZOAT, DAN ASAM SITRAT SEBAGAI

INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGANMENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT

Oleh

Tiand Reno

Pembentukan kerak CaCO3 dalam pipa-pipa industri terutama pada industriminyak dan gas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Oleh karena itu,dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian dua jenis inhibitor yaitu senyawaekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat, dan asam sitratdengan perbandingan (2:1:2) pada kerak kalsium karbonat (CaCO3) menggunakanmetode penambahan bibit kristal (seeded experiment) dengan suhu 90oC padakonsentrasi larutan pertumbuhan CaCO3 sebesar 0,050; 0,075; 0,100; dan 0,125 Mserta variasi inhibitor dari 50, 150, 250 dan 350 ppm. Efektifitas tertinggi terjadipada konsentrasi pertumbuhan larutan CaCO3 dan konsentrasi inhibitor yangsama, yaitu pada konsentrasi larutan pertumbuhan kristal CaCO3 0,050 M dankonsentrasi inhibitor 350 ppm. Persen efektifitas tertinggi pada ekstrak kemenyanyaitu 31,10% dan pada campuran ekstrak gambir, asam benzoat, dan asam sitratyaitu 78,30%. Berdasarkan analisis kualitatif menggunakan scanning electronmicroscopy (SEM) menunjukan bahwa ukuran kerak CaCO3 tanpa inhibitor lebihbesar dibandingkan dengan penambahan inhibitor sedangkan analisis kuantitatifmenggunakan particle size analyzer (PSA) menunjukan bahwa distribusi ukuranpartikel kerak CaCO3 menjadi lebih kecil dengan adanya penambahan inhibitor.

Kata kunci : Kerak, inhibitor, CaCO3 , ekstrak kemenyan, ekstrak gambir, asambenzoat, asam sitrat.

Page 3: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

ABSTRACT

RATIO STUDY OF KEMENYAN EXTRACT AND MIXTURE GAMBIEREXTRACT, BENZOIC ACID, AND CITRIC ACID AS INHIBITOR OF

CALCIUM CARBONATE SCALE (CaCO3) USING SEEDEDEXPERIMENT METHOD

By

Tiand Reno

Scale formation in the industrial pipes, especially on gas and oil industry can leadto some serious problems. Therefore in this study, it has been tested two types ofinhibitors: the kemenyan extract compounds and the mixture of gambier extract,benzoic acid, and citric acid with ratio (2:1:2) to calcium carbonat (CaCO3) scaleby using seeded experiment method with 90oC in the concentration of CaCO3

growth solution from 0.050; 0.075; 0.100; and 0.125 M and variation of inhibitorfrom 50, 150, 250 and 350 ppm. The highest effectiveness occurs in the sameCaCO3 growth concentration and inhibitor concentration, respectively is 0.050 Mand 350 ppm. The highest effectiveness for kemenyan extract is 31.10% and forthe mixtures of gambier extract, benzoic acid, and citric acid is 78.30%.According to qualitative analysis by using scanning electron microscopy (SEM)showed that the size of the CaCO3 crystal without inhibitor is greater than CaCO3

crystal with addition of inhibitor and from quantitative analysis by using particlesize analyzer (PSA) can be concluded that the particle size distribution of CaCO3

scale become smaller with the inhibitor addition.

Keyword : Scale, inhibitor, CaCO3 , kemenyan extract, gambier extract, benzoicacid, citric acid.

Page 4: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN CAMPURANEKSTRAK GAMBIR, ASAM BENZOAT, DAN ASAM SITRAT SEBAGAI

INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGANMENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT

Oleh

Tiand Reno

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh GelarSARJANA SAINS

Pada

Jurusan KimiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDARLAMPUNG

2016

Page 5: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,
Page 6: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,
Page 7: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,
Page 8: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama lengkap Tiand Reno dilahirkan di

Seputih Banyak 26 April 1994, anak dari Bapak Yusuf

Purnomo dan Ibu Sulistiati, sebagai anak kedua dari 3

bersaudara, menempuh pendidikan dasar di SDN 3 Tanjung

Harapan selesai pada tahun 2006, kemudian melanjutkan di

SMPN 1 Seputih Banyak selesai pada tahun 2009 dan SMA

Negeri 1 Seputih Banyak selesai pada tahun 2012. Saat SMA penulis aktif dalam

organisasi Taekwondo. Pada tahun 2012 diterima sebagai mahasiswa jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengethauan Alam Universitas Lampung melalui

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur ujian tertulis.

Selama masa perkuliahan penulis pernah menjadi asisten Praktikum Kimia

Anorganik 1, dan Praktikum Kimia Anorganik 2. Selain aktif di perkuliahan, penulis

aktif di beberapa organisasi, diantaranya sebagai Anggota Kepelatihan UKM

Taekwondo Unila 2012/2013, Kader Muda Himaki (KAMI) periode 2012/2013,

Anggota Bidang Penerbitan HIMAKI periode 2013/2014, Anggota Bidang

Penerbitan 2014/2015, dan Ketua Devisi Peralatan Taekwondo Unila 2015/2016.

Page 9: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Dengan kerendahan hati dan mengharap ridho Allah SWT

Kupersembahkan karya kecil ini kepada :

Kedua orang tua yang selalu menjadi motivator dan penyemangatutamaku

Kakak dan adiikku yang selalu memberi bantuan dan kebahagianuntuk setiap langkahku

Dengan rasa hormat kepada Prof. Suharso, Ph.D. dan Prof. Dr.Buhani, M.Si.

Sahabat dan teman-temanku yang selalu berbagi keceriaan,menemani dan berjuang bersamaku

Guru-guruku tanpa tanda jasa yang senantiasa membimbing danmembagi ilmu kepadaku

Dan almamater tercinta

Page 10: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

MOTTO

Seseorang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tidak pernah mencoba sesuatu yang baru(Albert Einstein).

Bila takut akan kegagalan, itu berarti ia telah membatasi kemampuannya (Henry Ford).

Page 11: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Atas segala karunia-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Perbandingan Ekstrak

Kemenyan dan Campuran Ekstrak Gambir, Asam Benzoat, dan Asam Sitrat

sebagai Inhibitor Kerak Kalsium Karbonat (CaCO3) dengan Menggunakan

Metode Seeded Experiment” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung.

Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Pembawa rahmat bagi seluruh alam, suri tauladan yang baik bagi seluruh umat

manusia. Semoga kita sebagai umatnya diberikan keistiqomahan dalam menjalankan

sunnah-sunnahnya.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik moril maupun materil kepada

penulis dari awal perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, terutama

kepada :

1. Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi. Ibuku Sulistiati dan Ayahku Yusuf

Purnomo, serta adikku Eryonatha Melino dan kakakku Yuant Tiandho yang

senantiasa sabar, penyemangat terbesar hidupku. Terimakasih atas segala

Page 12: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

totalitas yang diberikan kepadaku, semoga Allah senantiasa memberi kesehatan

dan melindungi kalian.

2. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan

ilmu pengetahuan, bimbingan, gagasan, bantuan, dukungan, semangat,

kesabaran, dan nasehat-nasehatnya kepada penulis dalam proses perencanaan dan

pelaksanaan penelitian serta dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah

memberikan yang terbaik dan membalas segala kebaikan Bapak.

3. Ibu Prof. Dr. Buhani, M.Si. selaku pembimbing 2 yang telah banyak memberikan

ilmu pengetahuan, bimbingan, gagasan, bantuan, dukungan, semangat,

kesabaran, dan nasehat-nasehatnya kepada penulis dalam proses perencanaan dan

pelaksanaan penelitian serta dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah

memberikan yang terbaik dan membalas segala kebaikan Ibu.

4. Ibu Dr. Zipora Sembiring, M.S. selaku pembahas yang telah memberikan kritik ,

saran, arahan, dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Andi Setiawan, Ph. D, selaku pembimbing akademik, penulis ucapkan

terimakasih banyak kepada bapak atas kesediaannya untuk memberikan

bimbingan, bantuan, nasehat dan informasi yang bermanfaat.

6. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T., selaku Ketua Jurusan Kimia FMIPA

Unila.

7. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Page 13: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

8. Seluruh Dosen FMIPA Unila dan guru-guruku yang telah mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna kepada penulis selama

menempuh pendidikan.

9. Partner kerjaku Siti Aisyah. Nila Amalin Nabilah dan Khoirul Anwar terimakasih

atas kepedulian dan bantuannya. Kak Irkham, Kak Nico dan Mbak Melly Antika.

Anorganic Research team : Rifki, Imah, Iin, Indri, Sukamto, Murni, Adi, dan

Jean Terimakasih atas bantuan, saran, dan semangat untuk menyelesaikan

penelitian ini.

10. Sahabatku Apriyanda Kusuma Wijaya dan sahabat terbaik Siti Fatimah yang

telah memberikan semangat.

11. Teman-teman sekaligus keluargaku KIMIA’12 Adi Setiawan, Aditian Sulung

S,Agus Ardiansyah, Ajeng Wulandari, Ana Maria Kristiani, Apri Welda, Arya

Rifansyah, Atma Istanami, Ayu Imani, Ayu Setianingrum, Deborah Jovita, Derry

Vardella, , Diani Iska Miranti, , Edi Suryadi, Eka Hurwaningsih, Elsa Zulha, Febita

Glyssenda, Feby Rinaldo Pratama Kusuma, Ferdinand Haryanto Simangunsong, Fifi

Adriyanthi, Handri Sanjaya, Hiqi Alim, Indah Wahyu Purnamasari, Indry Yani Saney,

Intan Mailani, Jean Pitaloka, Jenny Jessica Sidabalok, Khoirul Anwar, Muhamad Rizal

R, Nila Amalin Nabilah, Riandra Pratama Usman, Rifki Husnul Khuluk, Rizal Rio

Saputra, Rizki Putriyana, Ruliana Juni Anita, Ruwaidah Muliana, Siti Aisah, Sofian

Sumilat Rizki, Sukamto, Suwarda Dua Imatu Dela, Syathira Assegaf, Tiurma Debora

Simatupang, Tri Marital, Wiwin Esty Sarwita, Yunsi`U Nasy`Ah, dan Zubaidi.

12. Teman-teman UKM Taekwondo Unila yang selalu latihan bersama untuk melatih

jasmani dan keceriannya.

Page 14: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

13. Teman-teman sejak kecil hingga sekarang, terimakasih atas segalanya.

14. Mahasiswa jurusan kimia angkatan 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014

dan 2015.

15. Pegawai Administrasi jurusan kimia FMIPA Unila.

16. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Bandar Lampung, November 2016Penulis,

Tiand Reno

Page 15: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1B. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3C. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 5

A. Kerak ............................................................................................... 5B. Faktor Pembentuk Kerak .................................................................. 9

1. Kristalisasi .................................................................................. 92. Kelarutan Endapan ...................................................................... 10

C. Metode Pencegahan Terbentuknya Kerak CaCO3............................ 111. Pengendalian pH.......................................................................... 112. Penggunaan air bebas mineral........ ............................................. 123. Penggunaan Inhibitor Kerak ........................................................ 12

D. Kemenyan ( Sytrax Benzoin ) ........................................................... 15E. Gambir .... ........................................................................................ 17F. Asam Benzoat ................................................................................... 19G. Asam Sitrat ...................................................................................... 19H. Metode Seeded Experiment .............................................................. 20I. Spektrofotometri Inframerah (IR) ..................................................... 21J. Scanning Electron Microscopy (SEM) .............................................. 21K. Particle Size Analyzer (PSA)............................................................. 23

III. METODOLOGI PERCOBAAN.......................................................... 24

Page 16: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

xii

A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 24B. Alat dan Bahan ................................................................................ 24C. Prosedur Penelitian .......................................................................... 25

1. Pembuatan Inhibitor Ekstrak Kemenyan..................................... 252. Pembuatan Inhibitor Gambir, Asam Benzoat, dan Asam Sitrat.. 253. Uji Ketahanan Larutan Inhibitor ................................................. 264. Preparasi Bibit Kristal ............................................................ .... 275. Pengujian Ekstrak Kemenyan Putih serta Ekstrak Gambir

dengan tambahan Asam Benzoat dan Asam Sitrat SebagaiInhibitor dalam Pengendapan Kristal CaCO3 ............................. 27

D. Analisis Data .................................................................................. 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 30

A. Uji Ketahanan Larutan Inhibitor ..................................................... 30

B. Pengamatan Ekstrak Kemenyan dan Ekstrak GambirMenggunakan Spektrofotometer Infra Merah (IR) ......................... 32

C. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO3 Tanpa Inhibitor padaKonsentrasi Larutan Pertumbuhan yang Berbeda dengan MetodeSeeded Experiment .......................................................................... 34

D. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO3 dengan PenambahanInhibitor Ekstrak Kemenyan pada Konsentrasi LarutanPertumbuhan yang Berbeda dengan Metode Seeded Experiment ... 351. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan Variasi

Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Kemenyan pada LarutanPertumbuhan 0,050 M.............................................................. 36

2. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan VariasiKonsentrasi Inhibitor Ekstrak Kemenyan pada LarutanPertumbuhan 0,075 M.............................................................. 38

3. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan VariasiKonsentrasi Inhibitor Ekstrak Kemenyan pada LarutanPertumbuhan 0,100 M.............................................................. 39

4. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan VariasiKonsentrasi Inhibitor Ekstrak Kemenyan pada LarutanPertumbuhan 0,125 M.............................................................. 40

E. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO3 dengan PenambahanCampuran Inhibitor Ekstrak Gambir, Asam Benzoat, dan AsamSitrat pada Konsentrasi Larutan Pertumbuhan yang Berbedadengan Metode Seeded Experiment ................................................ 421. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan Variasi

Konsentrasi Campuran Inhibitor pada Larutan Pertumbuhan0,050 M .................................................................................... 45

Page 17: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

xiii

2. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan VariasiKonsentrasi Campuran Inhibitor pada Larutan Pertumbuhan0,075 M .................................................................................... 46

3. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan VariasiKonsentrasi Campuran Inhibitor pada Larutan Pertumbuhan0,100 M .................................................................................... 48

4. Penentuan Laju Pertumbuhan Kristal CaCO3 dengan VariasiKonsentrasi Campuran Inhibitor pada Larutan Pertumbuhan0,125 M .................................................................................... 49

F. Karakterisasi Permukaan Kerak CaCO3 dengan MenggunakanSEM................................................................................................. 51

G. Karakterisasi Distribusi Ukuran Partikel Kerak CaCO3 denganMenggunakan PSA ......................................................................... 53

V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 56A. Simpulan ........................................................................................ 56B. Saran ............................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 58

LAMPIRAN ............................................................................................... 65

Page 18: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Variasi perbandingan gambir, asam benzoat, dan asam sitrat ........... 26

2. Nilai pH ekstrak kemenyan setelah ditambahkan larutan CaCO3 ..... 35

3. Data % efektivitas inhibitor ekstrak kemenyan pada kelarutanpertumbuhan 0,050 M........................................................................ 37

4. Data % efektivitas inhibitor ekstrak kemenyan pada kelarutanpertumbuhan 0,075 M ....................................................................... 39

5. Data % efektivitas inhibitor ekstrak kemenyan pada kelarutanpertumbuhan 0,100 M ....................................................................... 40

6. Data % efektivitas inhibitor ekstrak kemenyan pada kelarutanpertumbuhan 0,125 M ....................................................................... 41

7. Nilai pH paduan inhibitor ekstrak gambir, asam benzoat, danasam sitrat setelah ditambahkan larutan CaCO3 ................................ 44

.8. Nilai pH dari masing-masing larutan inhibitor 1000 ppm ................. 44

9. Data % efektivitas inhibitor campuran pada kelarutanpertumbuhan 0,050 M ........................................................................ 46

10. Data % efektivitas inhibitor campuran pada kelarutanpertumbuhan 0,075 M ........................................................................ 47

11. Data % efektivitas inhibitor campuran pada kelarutanpertumbuhan 0,100 M ........................................................................ 49

12. Data % efektivitas inhibitor campuran pada kelarutanpertumbuhan 0,125 M ........................................................................ 50

Page 19: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerak dalam Pipa ............................................................................ 6

2. Reaksi Hidrolisis Polifosfat............................................................. 14

3. Getah Kemenyan ............................................................................. 16

4. Struktur Asam Tanat ....................................................................... 17

5. Struktur Katekin .............................................................................. 18

6. Struktur Kuersetin .......................................................................... 18

7. Asam Benzoat ................................................................................ 19

8. Asam Sitrat ...................................................................................... 20

9. Larutan Inibitor ............................................................................... 31

10. Spektrum IR .................................................................................... 32

11. Grafik perbandingan laju pertumbuhan kerak CaCO3 denganvariasi konsentrasi larutan pertumbuhan dan tanpa penambahaninhibitor ........................................................................................ 34

12. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan inhibitorekstrak kemenyan pada konsentrasi larutan pertumbuhan0,050 M ........................................................................................ 36

13. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan inhibitorekstrak kemenyan pada konsentrasi larutan pertumbuhan0,075 M ........................................................................................ 38

14. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan inhibitorekstrak kemenyan pada konsentrasi larutan pertumbuhan0,100 M ........................................................................................ 39

Page 20: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

xvi

15. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan inhibitorekstrak kemenyan pada konsentrasi larutan pertumbuhan0,125 M ........................................................................................ 41

16. Grafik perbandingan laju pertumbuhan kerak CaCO3 denganvariasi perbandingan berat pada konsentrasi larutan 0,05 M dankonsentrasi inhibitor 350 ppm......................................................... 43

17. Grafik perbandingan laju pertumbuhan kerak CaCO3 denganvariasi perbandingan berat pada konsentrasi larutan 0,075 M dankonsentrasi inhibitor 350 ppm......................................................... 43

18. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan campuraninhibitor pada konsentrasi larutan pertumbuhan 0,050 M. ............. 45

19. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan campuraninhibitor pada konsentrasi larutan pertumbuhan 0,075 M .............. 47

20. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan campuraninhibitor pada konsentrasi larutan pertumbuhan 0,100 M .............. 48

21. Grafik laju pertumbuhan kristal CaCO3 dengan campuraninhibitor pada konsentrasi larutan pertumbuhan 0,125 M .............. 50

22. Morfologi kerak CaCO3 pada konsentrasi 0,050 M denganperbesaran 1000x ............................................................................ 52

23. Morfologi kerak CaCO3 pada konsentrasi 0,050 M denganperbesaran 2000x ............................................................................ 52

24. Kristal kerak CaCO3........................................................................ 53

25. Grafik distribusi ukuran partikel kerak CaCO3 0,050 M tanpainhibitor dan dengan penambahan inhibitor paduan senyawaekstrak gambir, asam benzoat, dan asam sitrat 350 ppm ................ 54

Page 21: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerak (scale) adalah suatu deposit keras dari senyawa anorganik yang sebagian

besar terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

pengendapan partikel mineral dalam air (Bhatia, 2003). Pembentukan kerak

merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pipa di dunia industri

perminyakan (Lestari, 2004). Salah satu contoh adalah perusahaan minyak

Indonesia (Pertamina, Tbk) menghabiskan 6-7 juta dolar untuk mengganti setiap

pipa pada bagian geotermal setiap 10 tahun untuk mengatasi masalah kerak

(Suharso et al.,2010). Penyebab terbentuknya endapan kerak pada pipa-pipa di

industri adalah terdapatnya senyawa-senyawa pembentuk kerak dalam air dengan

jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan sehingga

terbentuk kristal. Kristal tersebut akan memperkecil diameter pipa sehingga dapat

meninngkatkan tekanan dan menyebabkan pipa mengalami kerusakan (Asnawati,

2001). Komponen-komponen kerak yang sering dijumpai pada peralatan industri

yaitu: kalsium karbonat, kalsium fosfat, seng fosfat, kalsium sulfat, silika, dan

magnesium silikat (Lestari, 2004).

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengontrol pembentukan kerak

antara lain dengan cara pembebasan mineral air (Lestari, 2008), pengendalian pH

Page 22: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

2

(Suharso, 2012), dan penggunaan inhibitor (Suharso et al, 2007). Inhibitor kerak

adalah suatu zat yang dapat menghentikan atau mencegah terbentuknya kerak

(Halimatuddahliana, 2003). Dibandingkan metode lainnya metode inhibitor

merupakan metode yang menarik untuk dikembangkan lebih lanjut karena

biayanya relatif lebih murah dan memiliki efektifitas yang lebih tinggi (Asnawati,

2001) serta dapat mencegah kerak dalam periode yang lama (Cowan, 1976).

Inhibitor kerak pada umumnya dibagi menjadi dua macam yaitu inhibitor kerak

organik dan inhibitor kerak anorganik. Namun, inhibitor kerak anorganik bersifat

berbahaya, mahal dan tidak ramah lingkungan. Sehingga digunakan inhibitor

kerak organik bahan alam yang ramah lingkungan, mudah diperoleh dan bersifat

biodagradable (Irianty dan Komalasari, 2013).

Beberapa bahan alam yang dapat digunakan sebagai inhibitor kerak adalah gambir

(Uncaria Gambir) (Suharso, 2012) dan kemenyan (Stryrax Benzoin) (Sabriani,

2016). Kemenyan mengandung asam benzoat yang berperan sebagai pengawet

serta dapat juga digunakan sebagai inhibitor dari kerak CaCO3 (Sthal, 1985),

sedangkan gambir mengandung asam tannat (20-50%), katekin (7-33%), dan

pyrocathechol (20-30%). Sehingga gambir dapat digunakan sebagai inhibitor

kerak yang efektif karena adanya kandungan katekin dan asam tanat (Thorpe dan

whitely, 1921). Keefektifan gambir sebagai inhibitor kerak mencapai 60%

(Suharso et al., 2011) namun tidak seperti kemenyan, gambir mudah mengalami

penjamuran sehingga membutuhkan zat pengawet untuk menghambat

pertumbuhan jamur (Padli, 2014). Jenis zat pengawet yang dapat digunakan untuk

Page 23: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

3

inhibitor adalah asam sitrat dan asam benzoat (Suharso, 2009). Sehingga

campuran antara ekstrak gambir, asam benzoat dan asam sitrat menarik untuk

dilakukan penelitian sebagai inhibitor kerak CaCO3, agar diperoleh inhibitor yang

memiliki efektifitas yang lebih baik dibandingkan dengan inhibitor ekstrak gambir

saja.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui keefektifan

inhibitor dalam menghambat pembentukan kerak kalsium karbonat adalah metode

seeded experiment. Pada metode seeded experiment digunakan penambahan bibit

kristal sehingga laju pertumbuhan kristal dapat berlangsung lebih cepat bila

dibandingkan dengan tanpa penambahan bibit kristal. Keefektifan inhibitor

ditentukan oleh massa endapan yang terbentuk ketika diberikan inhibitor, ukuran

partikel yang dikarakterisasi menggunakan particle size analyzer (PSA), dan

morfologi kerak yang dikarakterisasi dengan scanning electron microscopy

(SEM).

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mempelajari pengaruh penambahan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak

gambir, asam benzoat, dan asam sitrat sebagai inhibitor kerak kalsium

karbonat pada konsentrasi yang berbeda.

2. Mengetahui keefektifan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir,

asam benzoat, dan asam sitrat sebagai inhibitor kerak kalsium karbonat

dengan menggunakan metode seeded experiment melalui analisis data.

Page 24: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

4

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

kemampuan dari ekstrak kemenyan, dan campuran dari ekstrak gambir, asam

benzoat dan asam sitrat dengan menggunakan metode seeded experiment dalam

menghambat pertumbuhan kerak kalsium karbonat.

Page 25: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerak

Kerak adalah suatu deposit keras dari senyawa anorganik yang sebagian besar

terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

pengendapan partikel mineral dalam air (Bhatia, 2003). Penyebab terbentuknya

endapan kerak pada pipa-pipa di industri adalah terdapatnya senyawa-senyawa

pembentuk kerak dalam air dengan jumlah yang melebihi kelarutannya pada

keadaan kesetimbangan sehingga terbentuk kristal. Kristal tersebut akan

memperkecil diameter dan menghambat aliran fluida pada sistem pipa tersebut.

Terganggunya aliran fluida menyebabkan tekanan semakin tinggi sehingga

kemungkinan pipa mengalami kerusakan (Asnawati, 2001). Kerak (Gambar 1)

terbentuk karena tercapainya keadaan larutan lewat jenuh. Dalam keadaan larutan

lewat jenuh beberapa molekul akan bergabung membentuk inti kristal. Kristal-

kristal yang terbentuk mempunyai muatan ion lebih rendah dan cenderung untuk

menggumpal sehingga terbentuk kerak (Lestari, 2008; Hasson dan Semiat, 2005).

Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatan-

peralatan industri yang melibatkan air garam seperti industri minyak dan gas,

proses desalinasi dan ketel serta industri kimia. Hal ini disebabkan karena

Page 26: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

6

terdapatnya unsur-unsur anorganik pembentuk kerak seperti logam kalsium dalam

jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan.

Terakumulasinya endapan-endapan dari senyawa anorganik tersebut dapat

menimbulkan masalah seperti kerak (Weijnen et al.,1983 ; Maley, 1999).

Gambar 1. Kerak dalam Pipa (Anonim, 2016).

Menurut Lestari (2008) dan Nunn (1997) komponen khas kerak yang sering

dijumpai adalah sebagai berikut : kalsium sulfat, kalsium karbonat, kalsium dan

seng fosfat, silika dengan konsentrasi tinggi, besi dioksida, besi fosfat, mangan

dioksida, magnesium silika dan silika, serta magnesium karbonat.

Kalsium karbonat merupakan suatu zat padat putih, tidak berbau, tidak berasa,

tidak beracun, larut dalam asam, dan dijumpai di alam sebagai kalsit, napal,

aragonit, travertin, marmer, batu gamping, dan kapur yang ditemukan bersama

mineral dolomit. Kristal kalsium karbonat berwujud rombik atau rombohedral dan

dimanfaatkan sebagai obat penawar asam, pasta gigi, cat putih, bahan pengisi

kertas, semen, kaca, plastik, dan sebagainya.

Page 27: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

7

Kalsium karbonat dibuat dari reaksi (Arsyad, 2001):

CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2 NaCl

Kalsium karbonat hanya sedikit larut di dalam air dan hasil kali kelarutannya

menurun dengan naiknya ukuran Ca2+ (Cotton and Wilkinson, 1989). Kalsium

karbonat terurai bila dipanaskan menghasilkan kalsium oksida (kapur tohor) dan

kapur dioksida. Senyawa ini dijumpai di alam sebagai mineral kalsit dan aragonit

(Daintith, 1994).

Kalsit merupakan salah satu mineral kalsium karbonat yang mengkristal dalam

sistem rombohedral, biasanya tidak berwarna atau berwarna putih. Kalsit salah

satu mineral pembentuk batuan dan merupakan penyusun utama dalam batu

gamping, marmer dan karbonatit. Aragonit merupakan mineral anhidrat

pembentuk batuan kalsium karbonat yang mengkristal dalam sistem rombus.

Aragonit ini biasanya berwarna putih atau tidak berwarna bila murni, tetapi jika

ada bahan asing dapat bercorak kelabu, biru, hijau, atau merah muda. Aragonit

terjadi sebagai endapan di dalam gua kapur, di sekitar sumber air panas dan

geyser, dalam batuan metamorf bertekanan tinggi serta bersuhu rendah, dan juga

dijumpai dalam cangkang sejumlah hewan (Sen, 2001).

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kerak antara lain yaitu :

1. Kualitas Air

Pembentukan kerak dipengaruhi oleh konsentrasi komponen-komponen

pembentuk kerak, pH, dan konsentrasi bahan penghambat kerak dalam air

(Lestari, 2008).

Page 28: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

8

2. Temperatur Air

Pada umumnya komponen pembentuk kerak cenderung mengendap atau

menempel sebagai kerak pada temperatur tinggi. Hal ini disebabkan karena

kelarutannya menurun dengan naiknya temperatur. Laju pengerakan mulai

meningkat pada temperatur air 50oC atau lebih dan kadang-kadang kerak

terbentuk pada temperatur air di atas 60oC (Lestari, 2008).

3. Laju Alir Air

Laju pembentukan kerak akan meningkat dengan turunnya laju alir sistem. Dalam

kondisi tanpa pemakaian penghambat kerak pada sistem dengan laju alir 0,6

m/detik maka laju pembentukan kerak hanya seperlima dibanding pada laju alir

air 0,2 m/detik (Lestari, 2008).

Di bawah ini adalah tiga prinsip mekanisme pembentukan kerak :

1. Campuran dua air garam yang tidak sesuai (air formasi yang mengandung

banyak kation seperti kalsium, barium, dan stronsium bercampur dengan sulfat

yang banyak terdapat dalam air laut, menghasilkan kerak sulfat seperti CaSO4)

Ca2+ (Sr2+ atau Ba2+) + SO42- CaSO4 (SrSO4 atau BaSO4)

(Badr dan Yassin, 2007).

2. Penurunan tekanan dan kenaikan temperatur air garam, yang akan menurunkan

kelarutan garam (mineral yang paling banyak mengendap adalah kerak karbonat

seperti CaCO3)

Ca(HCO3)2 CaCO3 + CO2 + H2O (Badr dan Yassin, 2007).

Page 29: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

9

3. Penguapan air garam menghasilkan peningkatan konsentrasi garam melebihi

batas kelarutan dan membentuk endapan garam (Badr dan Yassin, 2007).

B. Faktor Pembentuk Kerak

Ukuran kerak yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor

penting yaitu laju pembentukan inti (nukleasi) dan laju pertumbuhan kristal. Laju

pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam

satuan waktu. Apabila laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang

akan terbentuk yang terdiri dari partikel-partikel kecil. Laju pembentukan inti

tergantung pada derajat lewat jenuh dari larutan. Semakin tinggi derajat lewat

jenuh maka semakin besar kemungkinan untuk membentuk inti baru sehingga

akan semakin besar laju pembentukan inti. Laju pertumbuhan kristal merupakan

faktor penting lainnya yang dapat mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk

selama pengendapan berlangsung. Semakin tinggi laju pertumbuhan maka kristal

yang akan terbentuk semakin besar. Laju pertumbuhan kristal juga bergantung

pada derajat lewat jenuh (Svehla, 1990).

1. Kristalisasi

Menurut Brown (1978) kristalisasi adalah suatu proses pembentukan kristal dari

larutannya dan kristal yang dihasilkan dapat dipisahkan secara mekanik.

Pertumbuhan kristal dapat terjadi bila konsentrasi suatu zat terlarut dalam

larutannya melewati kadar kelarutan lewat jenuhnya pada suhu tertentu. Kondisi

kelarutan lewat jenuh dapat diperoleh melalui pendinginan larutan pekat panas,

penguapan larutan encer, kombinasi proses penguapan dan pendinginan, dan

dengan penambahan zat lain untuk menurunkan kelarutannya. Kristalisasi

Page 30: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

10

memiliki dua tahap proses yaitu tahap pembentukan inti yang merupakan tahap

mulai terbentuknya zat padat baru dan tahap pertumbuhan kristal yang merupakan

tahap inti zat padat yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan menjadi kristal

yang lebih besar.

2. Kelarutan Endapan

Menurut Svehla (1990) endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu

fase padat dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal atau koloid yang didapat

dari larutan yang disaring. Endapan terbentuk jika larutan menjadi lewat jenuh

dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan didefinisikan sebagai konsentrasi molar

yang bernilai sama dengan larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai

kondisi, seperti: temperatur, tekanan, konsentrasi, bahan-bahan lain dalam larutan

dan pada komposisi pelarutnya. Kelarutan tergantung juga pada sifat dan

konsentrasi zat-zat lain terutama ion-ion dalam campuran.

Hasil kali kelarutan memungkinkan untuk menerangkan dan juga memperkirakan

reaksi-reaksi pada proses pengendapan. Hasil kali kelarutan dalam keadaan

sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika

kesetimbangan tercapai antara fase padat dari garam yang hanya sedikit larut

dalam larutan. Jika hasil kali ion berbeda dengan hasil kali kelarutan maka sistem

akan berusaha menyesuaikan, sehingga hasil kali ion mencapai nilai hasil kali

kelarutan. Bila hasil kali ion lebih besar dari hasil kali kelarutan maka sistem akan

mengakibatkan garam larutan mengendap. Sebaliknya, jika hasil kali ion lebih

kecil dari hasil kali kelarutan, maka kesetimbangan dalam sistem dicapai kembali

Page 31: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

11

dengan melarutnya sebagian garam padat ke dalam larutan. Hasil kali kelarutan

menentukan kesetimbangan, tetapi tidak memberikan informasi tentang laju ketika

kesetimbangan itu terjadi dan kelebihan zat pengendap yang terlalu banyak dapat

mengakibatkan sebagian endapan melarut kembali sebagai akibat bertambahnya

efek garam atau akibat pembentukan ion kompleks (Svehla, 1990).

C. Metode Pencegahan Terbentuknya Kerak Kalsium Karbonat

Beberapa metode yang digunakan untuk mencegah terbentuknya kerak kalsium

karbonat pada peralatan-peralatan industri adalah sebagai berikut :

1. Pengendalian pH

Pengendalian pH dengan penginjeksian asam (asam sulfat atau asam klorida) telah

lama diterapkan untuk mencegah pertumbuhan kerak garam kalsium, garam

logam bivalen dan garam fosfat. Asam sulfat yang biasa digunakan pada metode

ini akan bereaksi dengan ion karbonat yang ada di dalam air menghasilkan H2O

dan CO2 sehingga pembentukan kerak kalsium karbonat dapat dicegah (Al-

Deffeeri, 2006).

CaCO3 + 2H+ → Ca2+ + H2O + CO2

Kelarutan bahan pembentuk kerak biasanya meningkat pada pH yang lebih

rendah, namun pada pH kurang dari 6,5 korosi pada baja, karbon, tembaga, dan

paduan tembaga dengan cepat akan berlangsung sehingga pH larutan inhibitor

yang efektif digunakan adalah kisaran 7,0. Oleh karena itu, suatu sistem

penginjeksian asam diperlukan untuk mengendalikan pH secara tepat. Contoh

senyawa asam yang dapat digunakan sebagai inhibitor kerak CaCO3 adalah asam

Page 32: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

12

sulfat dan asam klorida, namun kedua jenis asam ini mempunyai tingkat bahaya

yang cukup tinggi dalam penanganannya, sehingga penghambatan kerak dengan

penginjeksian asam semakin jarang digunakan (Lestari et al., 2004).

2. Penggunaan air bebas mineral

Untuk mencegah terjadinya kerak pada air yang mengandung kesadahan tinggi

(± 250 ppm CaCO3) perlu adanya pelunakan dengan menggunakan kapur dan

soda abu (pengolahan kapur dingin). Masalah kerak tidak akan dijumpai jika yang

digunakan adalah air bebas mineral karena pada air bebas mineral tidak ditemukan

adanya mineral sehingga tidak akan terjadi pengendapan kerak. Oleh karena itu,

pemakaian air bebas mineral merupakan cara yang tepat untuk digunakan pada

industri perminyakan (Lestari et al., 2004). Namun penggunaan air bebas mineral

dalam perindustrian tidak efisien dikarenakan biayanya yang cukup tinggi.

3. Penggunaan inhibitor kerak

Inhibitor kerak pada umumnya merupakan bahan kimia yang sengaja ditambahkan

untuk mencegah atau menghentikan terbentuknya kerak bila ditambahkan dengan

konsentrasi kecil ke dalam air (Halimatuddahliana, 2003). Prinsip kerja dari

inhibitor kerak adalah pembentukan senyawa kompleks (kelat) antara inhibitor

dengan unsur-unsur penyusun kerak. Senyawa kompleks yang terbentuk larut

dalam air sehingga memungkinkan pertumbuhan kristal dalam pipa dapat dicegah

(Patton, 1981).

Page 33: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

13

Penggunaan inhibitor untuk mencegah pembentukan kerak didukung dengan

penggunaan bola-bola spons untuk membersihkan secara mekanik permukaan

bagian dalam pipa. Syarat yang harus dimiliki senyawa kimia sebagai inhibitor

kerak adalah sebagai berikut:

1. Inhibitor kerak harus menunjukan kestabilan termal yang cukup dan efektif

untuk mencegah terbentuknya air sadah dari pembentukan kerak.

2. Inhibitor kerak juga harus dapat merusak struktur kristal dan padatan

tersuspensi lain yang mungkin akan terbentuk.

3. Inhibitor kerak juga harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam

penggunaannya sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya

bagi lingkungan sekitar (Al-Deffeeri, 2006).

Inhibitor kerak yang digunakan di ladang-ladang minyak atau pada peralatan

industri dibagi menjadi dua macam yaitu inhibitor kerak anorganik dan inhibitor

kerak organik. Senyawa anorganik yang umum digunakan sebagai inhibitor

adalah kondesat fosfat dan dehidrat fosfat, sedangkan inhibitor kerak organik yang

biasa digunakan adalah organofosfonat ester dan polimer organik (Asnawati,

2001).

Salah satu inhibitor kerak dari polimer yang larut dalam air yaitu polifosfat.

Polifosfat merupakan inhibitor kerak yang murah namun keefektifannya terbatas.

Keunggulan polifosfat sebagai inhibitor kerak kalsium karbonat yaitu mampu

menyerap pada permukaan kristal yang mikroskopik, menghambat pertumbuhan

kristal pada batas konsentrasi rendah dan strukturnya yang mampu merusak

padatan tersuspensi. Sehingga polifosfat dapat mencegah pertumbuhan kristal

Page 34: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

14

kerak kalsium karbonat atau setidaknya memperlambat proses pertumbuhan

kerak. Namun polifosfat memiliki kelemahan utama yaitu mudah terhidrolisis

(Gambar 2) pada temperatur di atas 90°C menghasilkan ortofosfat (Gill, 1999).

Gambar 2. Reaksi hidrolisis polifosfat (Suharso dan Buhani, 2012).

Reaksi di atas adalah reaksi hidrolisis polifosfat yang merupakan fungsi dari

temperatur, pH, waktu, dan adanya ion-ion lain. Ortofosfat yang dihasilkan dapat

menyebabkan menurunnya kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kerak

dan menyebabkan terbentuknya kerak baru dari presipitasi kalsium fosfat (Gill,

1999), sehingga penggunaan polifosfat sebagai inhibitor kerak hanya efektif pada

temperatur rendah. Fosfonat merupakan inhibitor yang sangat baik bila

dibandingkan dengan polifosfat. Namun fosfonat masih memiliki kelemahan yaitu

struktur fosfonat yang monomerik sehingga tidak efektif jika digunakan sebagai

dispersing agents (Al-Deffeeri, 2006). Penggunaan senyawa-senyawa anorganik

(Zhang dan Dawe, 2000), asam amino (Manoli dkk, 2003), polimer-polimer yang

larut dalam air seperti poliaspartat (Donachy dan Sikes, 1994; Jones, 1996),

polifosfat dan senyawa-senyawa lain seperti fosfonat, karboksilat (Al-Deffeeri,

2006), dan sulfonat telah diketahui sangat efektif sebagai inhibitor endapan

kalsium karbonat (He et al., 1999; Choi et al., 2001).

Page 35: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

15

D. Kemenyan (Styrax Benzoin)

Menurut Jayusman, dkk (1999) kemenyan merupakan jenis pohon yang tumbuh di

lereng-lereng bukit dan pada tanah berpasir pada ketinggian 1000 – 5000 meter

diatas permukaan laut. Kedudukan tanaman kemenyan dalam sistematika adalah

sebagai berikut:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Dilleniidae

Ordo: Ebenales

Famili: Styracaceae

Genus: Styrax

Spesies: Styrax benzoin Dryand (Anonim, 2012).

Terdapat 7 (tujuh) jenis kemenyan yang menghasilkan getah tetapi hanya 4 jenis

yang secara umum lebih dikenal dan bernilai ekonomis yaitu:

(a) kemenyan durame (S. benzoine dryand)

(b) kemenyan bulu (S. benzoine var. hiliferum)

(c) kemenyan toba (S. sumatrana j.j.sm)

(d) kemenyan siam (S. tokinensis).

Kemenyan sumatera umumnya tumbuh di daerah kabupaten Tapanuli Utara dan

Tapanuli Tengah yang hasilnya dikenal dengan nama haminjon atau kemenyan

Page 36: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

16

toba (Lubis, dkk , 1984). Kemenyan terdapat pada pohon kayu jenis tertentu yang

telah memadat dan merupakan mata pencaharian sebagaian penduduk. Selama ini

kemenyan tersebut masih diberlakukan sebagai kegiatan agribisnis yaitu tanam,

tumbuh, pelihara, dan panen yang selanjutnya dijual ke pasar, serta belum

digunakan dalam agroindustri, yaitu proses peningkatan nilai tambah dari

kemenyan tersebut melalui proses kimia (Siahaan, 1993).

Kemenyan sumatera mengandung senyawa asam sinamat bebas, asam benzoat,

koniferil sinamat, dan koniferil benzoat (Sthal, 1985). Berdasarkan kandungan

tersebut maka bila kemenyan sumatera ini diolah melalui proses kimia akan dapat

menghasilkan berbagai senyawa seperti: asam sinamat, koniferil alkohol, sinamil

alkohol, serta asam benzoat yang mana senyawa ini masing-masing memiliki

aktivitas dengan kegunaan tersendiri (Ginting, 1997) karena kemenyan

mengandung asam benzoat (Suharso dan Buhani, 2009) maka kemenyan

berpotensi untuk dijadikan inhibitor kerak CaCO3.

Gambar 3. Getah kemenyan (Hendra, 2013).

Page 37: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

17

E. Gambir

Getah gambir yang diekstrak dari daun tanaman gambir (Uncaria gambir)

mempunyai kandungan tanin. Tanin kaya akan senyawa polifenol yang mampu

menghambat proses oksidasi. Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang

mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Fungsi polifenol dapat sebagai

penangkap dan pengikat radikal bebas. Tanin bersifat polar karena mengandung

fenol sehingga dapat larut dalam air atau alkohol (Carter et al, 1978). Menurut

Thorpe dan whitely (1921) kandungan utama gambir adalah asam tannat (20-

50%) (Gambar 4), katekin (7-33%) (Gambar 5), dan pyrocathechol (20-30%).

Gambir juga mengandung sedikit kuersetin (Gambar 6) yang memberi warna

kuning pada gambir (Zeijlstra, 1943). Asam tanat merupakan salah satu golongan

dari tanin terhidrolisis dan termasuk asam lemah rumus kimianya adalah

C41H32O26 serta pusat dari asam tanat ini adalah glukosa.

Gambar 4. Struktur asam tanat (Hagerman, 2002).

Gambir juga mengandung katekin, katekin ini merupakan senyawa flavonoid.

Rumus kimia dari katekin adalah C15H14O6. Katekin dapat berpolimer menjadi

Page 38: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

18

tanin terkondensasi. Tanin terkondensasi merupakan polimer dari 2-50 atau lebih

flavonoid yang dihubungkan oleh karbon-karbon.

Gambar 5. Struktur katekin (Suharso, 2012).

Pada gambir juga terdapat kuersetin. Kuersetin memiliki rumus kimia C15H10O7

dengan massa molekul sebesar 302,236 g/mol, densitas sebesar 1.799 g/cm3, dan

titik lelehnya 316oC.

Gambar 6. Struktur kuersetin (Suharso, 2012).

Page 39: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

19

F. Asam Benzoat

Asam benzoat (C7H6O2 atau C6H5COOH) merupakan suatu senyawa kimia yang

umum digunakan sebagai bahan pengawet dan secara kimia dapat dihasilkan

melalui oksidasi fase cair dari toluena (Srour, 1989). Asam benzoat memiliki

bentuk serbuk kristal padat, tidak berwarna, tidak berbau, sedikit larut di dalam

air, tetapi larut dalam etanol dan sangat mudah larut dalam benzena dan aseton

(WHO, 2000). Asam benzoat dalam bahan pangan selain digunakan sebagai

bahan tambahan umumnya juga dapat ditemukan secara alami pada beberapa jenis

tanaman baik dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat (Hegnauer, 1996).

Secara alami asam benzoat dapat ditemukan pada getah kemenyan dan struktur

kimianya ditunjukan pada Gambar 7. Asam Benzoat telah banyak digunakan

untuk menghambat pertumbuhan mikroba dalam makanan (Chipley, 2005).

Gambar 7. Asam benzoat (Rahmat, 2014).

G. Asam Sitrat

Menurut Bizri (1994) asam sitrat (Gambar 8) adalah asam organik yang secara

alami terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, nanas dan pear. Asam sitrat

pertama kali diekstraksi dan dikristalisasi dari buah jeruk, sehingga asam sitrat

hasil ektraksi dari buah-buahan ini dikenal sebagai asam sitrat alami. Asam sitrat

Page 40: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

20

(C6H8O7) banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan, minuman,

dan obat-obatan. Kurang lebih 60% dari total produksi asam sitrat digunakan

dalam industri makanan, dan 30% digunakan dalam industri farmasi, sedangkan

sisanya digunakan dalam industri pemacu rasa, pengawet, pencegah rusaknya rasa

dan aroma, sebagai antioksidan, pengatur pH dan sebagai pemberi kesan rasa

dingin. Dalam industri makanan dan kembang gula, asam sitrat digunakan sebagai

pemacu rasa, penginversi sukrosa, penghasil warna gelap dan pengkhelat ion

logam. Dalam industri farmasi asam sitrat digunakan sebgai pelarut dan

pembangkit aroma, sedangkan pada industri kosmetik digunakan sebagai

antioksidan.

Gambar 8. Struktur Asam Sitrat (Armansyah, 2015).

H. Metode Seeded Experiment

Menutut Rahmania (2012) metode seeded experiment merupakan salah satu

metode pembentukan kristal dengan cara menambahkan bibit kristal ke dalam

larutan pertumbuhan. Penambahan bibit kristal dilakukan untuk mendorong

terjadinya proses kristalisasi dengan lebih cepat. Adanya area permukaan bibit

kristal akan mempermudah pertumbuhan kristal menjadi lebih besar. Semakin

cepat terjadinya proses kristalisasi maka akan semakin cepat laju pertumbuhan inti

Page 41: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

21

kristal kalsium karbonat untuk membentuk kristal yang lebih besar. Hal ini

dilakukan untuk melihat laju pertumbuhan kerak kalsium karbonat setelah

ditambahkan inhibitor dengan penambahan bibit kristal (seeded experiment).

I. Spektrofotometri Inframerah (IR)

Spektrofotometri inframerah merupakan salah satu karakterisasi untuk mengetahui

adanya gugus-gugus fungsional utama dalam suatu sampel. Pada spektrofotometri

inframerah setiap gugus fungsi pada suatu senyawa akan menyerap radiasi

inframerah pada panjang gelombang karakteristik. Menurut Hardjono

Sastrohamidjojo (2007) bila sinar inframerah dilewatkan melalui cuplikan

senyawa organik, maka sejumlah frekuensi diserap sedangkan frekuensi yang lain

diteruskan atau ditransmisikan. Sinar inframerah mempunyai energi yang rendah

dengan bilangan gelombang antara 600-4000 cm-1. Sinar infra merah hanya dapat

menyebabkan vibrasi (getaran) pada ikatan baik berupa rentangan (stretching)

maupun berupa bengkokan (bending) (Marham Sitorus, 2009). Bila radiasi

inframerah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat

menyerap (mengabsorpsi) energi dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi

dasar (ground state) dan tingkat energi tereksitasi (exited state) (Sumar

Hendayana, 1994).

J. Scanning Electron Microscopy (SEM)

Menurut Eko Sulisto (2005) scanning electron microscope (SEM) merupakan alat

yang digunakan untuk pengamatan struktur mikro bahan. Alat ini mempunyai

perbesaran antara 20 sampai 30.000 kali. SEM dapat digunakan untuk

Page 42: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

22

menggambarkan secara detail struktur mikro seluas nanometer dari bagian sel.

Pengamatan srtuktur mikro dari SEM dapat menggambarkan dalam bentuk tiga

dimensi. SEM umumnya digunakan untuk karakterisasi susunan serbuk dan

melihat retakan pada permukaan sampel. Pada SEM pancaran berkas elektron

ditembakan pada sampel dan akan berinteraksi dengan atom-atom atau elektron

dari sampel. SEM menggunakan prinsip scanning yaitu elektron diarahkan dari

titik ke titik yang lain pada suatu obyek. Gerakan berkas elektron dari satu titik ke

titik yang lain pada suatu daerah obyek menyerupai gerakan membaca hal ini

disebut scanning. Gerakan scanning tersebut ditimbulkan oleh scanning coil

sedangkan pantulan dideteksi oleh foto mulfier. Data sinyal dari suatu titik sampel

ke titik yang lain diperkuat oleh video amplifier dan selanjutnya setelah

disinkronkan oleh scanning circuit digambarkan pada layar CRT (Cathode Ray

Tube). Layar CRT yang digunakan pada SEM merupakan CRT dengan daya pisah

yang sangat tinggi.

Pengamatan morfologi permukaan kristal kalsium karbonat dapat dilakukan

menggunakan SEM. Kelebihan menggunakan SEM antara lain material atau

sampel dapat dikarakterisasi tanpa persiapan khusus, karena itu sampel yang tebal

sekalipun (bulk) juga dapat dianalisis (Handayani et al., 1996). Pada prinsipnya

SEM dapat mengamati morfologi, struktur mikro, komposisi dan distribusi unsur.

SEM terdiri dari kolom elektron (electron column), ruang sampel (sampel

chamber), sistem pompa vakum (vacuum pumping system), kontrol elektron dan

sistim bayangan (imaging system) (Handayani et al., 1996).

Page 43: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

23

K. Particle Size Analyzer (PSA)

Particle size analyzer dapat menganalisis partikel suatu sampel yang bertujuan

untuk menentukan ukuran partikel dan distribusinya. Distribusi ukuran partikel

dapat diketahui melalui gambar yang dihasilkan. Ukuran tersebut dinyatakan

dalam jari-jari untuk partikel yang berbentuk bola. Penentuan ukuran dan

distribusi partikel menggunakan PSA dapat dilakukan dengan :

(1) difraksi sinar laser untuk partikel dari ukuran submikron sampai dengan

milimeter, (2) counter principle untuk mengukur dan menghitung partikel yang

berukuran mikron sampai dengan milimeter, (3) penghamburan sinar untuk

mengukur partikel yang berukuran mikron sampai dengan nanometer (Etzler,

2004).

Particle size analyzer (PSA) mampu mengukur partikel distribusi ukuran emulsi,

suspensi dan bubuk kering (Totoki, 2007).

Keunggulan dari PSA antara lain:

1. Akurasi dan reproduksibilitas berada dalam ± 1%.

2. Dapat mengukur sampel dari 0,02 nm sampai 2000 nm.

3. Dapat mengukur distribusi ukuran partikel yang berupa emulsi, suspensi,

dan bubuk kering (Hossaen, 2000).

Page 44: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

27

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Mei

2016 sampai Agustus 2016. Identifikasi gugus fungsi sampel diamati dengan

menggunakan Spektrofotometer IR yang dilakukan di Laboratorium Kimia

Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah

Mada. Permukaan sampel diamati dengan menggunakan instrumen Scanning

electron microscopy (SEM) dan ukuran sampel diamati dengan Particle size

analyzer (PSA). SEM dan PSA dilakukan di Laboratorium Biomassa Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: alat-alat gelas, waterbath,

wadah-wadah plastik, pengaduk magnet, kertas saring, oven, pH meter, neraca

analitik merk Airshwoth AA-160, Spektrofotometer IR, Particle size analyzer

(PSA) Coulter LS 1000, dan Scanning electron microscopy (SEM).

Page 45: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

25

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: CaCl2, Na2CO3, akuades,

gambir, kemenyan, asam benzoat dan asam sitrat.

C. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Inhibitor Ekstrak Kemenyan

Kemenyan dihaluskan dengan mortar sampai halus hingga berbentuk serbuk.

Selanjutnya dibuat larutan ekstrak kemenyan konsentrasi 1000 ppm dengan cara :

1 g serbuk kemenyan dilarutkan dengan akuades sehingga dihasilkan larutan

dengan volumenya mencapai 1 liter dalam gelas kimia. Larutan tersebut diaduk

menggunakan pengaduk magnet selama 3 jam dengan suhu 90°C kemudian

larutan disaring menggunakan kertas saring. Larutan yang telah disaring adalah

ekstrak dari kemenyan. Untuk identifikasi gugus fungsi asam benzoat yang

terdapat pada kemenyan dilakukan karakterisasi gugus fungsi menggunakan

spektrofotometer IR.

2. Pembuatan Inhibitor Gambir, Asam Benzoat dan Asam Sitrat

Gambir dihaluskan dengan mortar sampai halus berbentuk serbuk. Selanjutnya

dibuat campuran inhibitor dari larutan ekstrak gambir, Asam benzoat, dan asam

sitrat dengan konsentrasi 1000 ppm menggunakan variasi perbandingan berat

2:2:2, 2:1:1, 2:2:1 dan 2:1:2 dengan variabel tetap berupa gambir. Jumlah dari

masing-masing perbandingan ini adalah 1 g. Variasi perbandingan gambir, asam

benzoat, dan asam sitrat dapat dilihat pada Table 1.

Page 46: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

26

Tabel 1. Variasi perbandingan gambir, asam benzoat, dan asam sitrat

No. Perbandingan Gambir (g) Asam Benzoat (g) Asam Sitrat (g)

1 2:2:2 0,33 0,33 0,332 2:1:1 0,50 0,25 0,253 2:2:1 0,40 0,40 0,204 2:1:2 0,40 0,20 0,40

Berdasarkan data pada Tabel 1, perbandingan yang paling efektif akan digunakan

sebagai inhibitor kerak pada penelitian ini. Pada mulanya ditimbang serbuk

gambir, asam benzoat dan asam sitrat sesuai perbandingan pada Tabel 1 kemudian

dilarutkan dengan akuades sehingga dihasilkan larutan dengan volumenya

mencapai 1 liter dalam gelas kimia. Larutan tersebut diaduk menggunakan

pengaduk magnet selama 3 jam dengan suhu 90°C kemudian larutan disaring

menggunakan kertas saring. Larutan yang telah disaring tersebut digunakan

sebagai inhibitor kerak CaCO3.

3. Uji Ketahanan Larutan Inhibitor

Larutan ekstrak gambir merupakan salah satu larutan yang mudah untuk

mengalami penjamuran (Padli, 2014) sehingga digunakan paduan asam benzoat

dan asam sitrat. Pada mulanya 1 g gambir dilarutkan pada 1 L akuades setelah itu

disaring dan didiamkan selama 4 minggu. Kemudian gambir, asam benzoat, dan

asam sitrat dengan perbandingan yang terbaik dilarutkan pada 1 L akuades

kemudian disaring dan didiamkan selama 4 minggu. Setelah itu, 1 g kemenyan

dilarutkan pada 1 L akuades setelah itu disaring dan didiamkan selama 4 minggu.

Dari ketiga larutan ini akan dilihat perubahan pada larutannya.

Page 47: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

27

4. Preparasi Bibit Kristal

Bibit kristal dibuat dari CaCl2 27,75 g yang dilarutkan pada 250 mL akuades

diaduk dengan menggunakan magnetik stirer pada suhu 90oC selama 15 menit dan

Na2CO3 26,5 g dilarutkan pada 250 mL akuades diaduk dengan magnetik stirer

pada suhu 90oC selama 15 menit. Larutan Na2CO3 dan CaCl2 dicampurkan serta

diaduk dengan magnetik stirer 90oC hingga mengendap sempurna. Kemudian

endapan dipisahkan dengan kertas saring dan endapan dikeringkan dengan

menggunakan oven pada suhu 105oC (Suharso, et al., 2009).

5. Pengujian Ekstrak Kemenyan dan Campuran Ekstrak Gambir, AsamBenzoat serta Asam Sitrat Sebagai Inhibitor dalam Pengendapan KristalCaCO3

Pada pengujian ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat

dan asam sitrat sebagai inhibitor kerak CaCO3 dengan metode seeded experiment

dilakukan dengan rangkaian percobaan sebagai berikut:

a. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO3 Tanpa Inhibitor pada KonsentrasiLarutan Pertumbuhan yang Berbeda dengan Metode Seeded Experiment

Larutan pertumbuhan dibuat dari larutan 0,075 M CaCl2 dalam 200 mL akuades

dan larutan 0,075 M Na2CO3 dalam 200 mL akuades. Kemudian, setiap larutan

diaduk hingga menjadi larutan yang homogen, masing-masing larutan CaCl2

0,075 M dan larutan Na2CO3 0,075 M dicampurkan agar terbentuk kerak CaCO3

dan diukur nilai pH-nya menggunakan pH meter. Lalu dimasukan ke dalam 7

wadah plastik sebanyak 50 mL dan ditambahkan 200 mg bibit kristal. Setelah itu

diletakan dalam waterbath pada suhu 90oC selama 15 menit untuk mencapai

kesetimbangan. Pengamatan dilakukan selama 45 menit, pada waktu 15 menit

pertama satu wadah diambil, selanjutnya diambil setiap 5 menit sekali dan pada

Page 48: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

28

wadah yang terakhir dibiarkan selama 45 menit. Setelah itu larutan pada wadah

plastik disaring untuk memisahkan endapannya, endapan yang didapat

dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 90oC, selanjutnya percobaan

diulang dengan variasi konsentrasi larutan CaCl2 dan Na2CO3 sebesar 0,050;

0,100 dan 0,125 M.

b. Penentuan Laju Pertumbuhan CaCO3 dengan Penambahan Inhibitorpada Konsentrasi Larutan Pertumbuhan yang Berbeda dengan MetodeSeeded Experiment

Larutan pertumbuhan dibuat dengan cara melarutkan 0,075 M CaCl2 dan 0,075 M

Na2CO3 masing-masing dalam larutan ekstrak kemenyan 50 ppm hingga mencapai

volume 200 mL. Masing-masing larutan dimasukan ke dalam gelas kimia dan

diaduk menggunakan magnetik stirer selama 15 menit dengan suhu 90°C untuk

menghomogenkan larutan. Selanjutnya, kedua larutan tersebut dicampur agar

terbentuk kerak CaCO3 dan diukur nilai pH-nya menggunakan pH meter

kemudian dimasukan ke dalam 7 wadah plastik masing-masing 50 mL dan

ditambahkan 200 mg bibit kristal, lalu diletakan dalam waterbath pada suhu 90°C

selama 15 menit untuk mencapai kesetimbangan. Pengamatan akan dilakukan

selama 45 menit. Pada 15 menit pertama, satu tabung diambil, selanjutnya wadah

diambil setiap 5 menit dan tabung terakhir diambil saat menit ke 45. Kemudian

larutan dalam wadah disaring menggunakan kertas saring, dan endapan

dikeringkan menggunakan oven pada suhu 90°C selama 3 jam. Selanjutnya,

endapan ditimbang untuk mengetahui berat kristal yang terbentuk.

Percobaan diulang dengan variasi konsentrasi larutan CaCl2 dan Na2CO3 sebesar

0,050; 0,100 dan 0,125 M serta pada variasi konsentrasi inhibitor 50, 150, 250 dan

Page 49: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

29

350 ppm serta perlakuan yang sama terhadap inhibitor yang kedua yaitu campuran

dari ekstrak gambir, asam benzoat dan asam sitrat. Campuran dengan

perbandingan terbaik yang akan digunakan sebagai inhibitor kerak kalsium

karbonat.

D. Analisa Data

Data yang diperoleh berupa massa endapan terhadap waktu dengan variasi

konsentrasi larutan pertumbuhan dan variasi konsentrasi inhibitor, masing-masing

akan diplot sebagai massa endapan terhadap waktu menggunakan Microsoft

Excel. Nilai yang diperoleh dari masing-masing grafik merupakan pertumbuhan

kerak CaCO3. Morfologi kerak CaCO3 sebelum dan sesudah penambahan

inhibitor diamati menggunakan SEM dan ukuran partikelnya diamati dengan PSA.

Page 50: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

57

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Senyawa ekstrak kemenyan dan paduan ekstrak gambir, asam benzoat, serta

asam sitrat (2:1:2) dapat digunakan sebagai inhibitor kerak CaCO3. Hal ini

dilihat dari perbedaan nilai laju pertumbuhan, morfologi dan ukuran partikel

kerak CaCO3 sebelum dan sesudah penambahan inhibitor.

2. Pada penelitian ini paduan senyawa ekstrak gambir, asam benzoat, dan asam

sitrat memiliki persen efektifitas inhibitor yang lebih tinggi bila dibandingkan

dengan senyawa ekstrak kemenyan yaitu sebesar 78,30% sedangkan pada

senyawa ekstrak kemenyan sebesar 31,10% pada konsentrasi laju pertumbuhan

kerak CaCO3 0,050 M dan konsentrasi larutan 350 ppm.

3. Pengamatan menggunakan SEM menunjukan bahwa morfologi permukaan

kerak CaCO3 sebelum penambahan inhibitor permukaannya rata dan bersih,

namun setelah ditambahkan inhibitor perpaduan senyawa ekstrak gambir, asam

benzoat, dan asam sitrat permukaannya menjadi tidak teratur dan rusak.

Page 51: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

57

4. Pengamatan menggunakan PSA menunjukan bahwa distribusi ukuran partikel

kerak CaCO3 mengalami penurunan setelah ditambahkan inhibitor paduan

senyawa ekstrak gambir, asam benzoat, dan asam sitrat yang terlihat pada nilai

rata-rata (mean) ukuran partikel kerak CaCO3.

B, Saran

Untuk meningkatkan mutu penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

memberikan saran agar perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut terhadap

penghambatan kerak CaCO3 dengan menggunakan variasi waktu dan konsentrasi

inhibitor, serta menggunakan variasi inhibitor yang lain dengan metode seeded

experiment dalam proses pencegahan kerak. Selain itu perlu dipelajari cara

penghambatan senyawa organik yang terdapat pada inhibitor terhadap

pertumbuhan kerak CaCO3.

Page 52: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

DAFTAR PUSTAKA

Al-Deffeeri, N.S. 2006. Heat Transfer Measurement as a Criterion ForPerformance Evaluation of Scale Inhibition in MSF Plants in Kuwait.Desalination.Vol. 204. Pp. 423-436.

Anonim. 2012. Kemenyan. Diakses pada tanggal 10 April 2016 pukul 09.00 WIB.http://www.plantamor.com/index.php?plant=1204.

Anonim. 2016. Scale Build-up. Diakses pada 20 April 2016 pukul 07.00 WIB.http://www.h2oconcepts.com/ws-scale-buildup.php.

Armansyah, W. Rumus Kimia Asam Sitrat. 09 Desember 2015. Diakses padatanggal 16 April 2016 pukul 10.00 WIB.http://www.rumuskimia.net/2015/12/rumus-kimia-asam-sitrat.html

Arsyad, M.N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia, Jakarta.

Asnawati. 2001. Pengaruh Temperatur terhadap Reaksi Fosfonat dalam InhibitorKerak pada Sumur Minyak. Jurnal Ilmu Dasar. vol.2 no.1.

Badr, A. and A.A.M. Yassin. 2007. Barium Sulfate Scale Formation in OilReservoir During Water Injection at High-Barium Formation Water.Journal of Applied Sciences. 7 (17) Pp. 2393-2403.

Bhatia, A. 2003. Cooling Water Problems and Solutions. Continuing Educationand Development. Inc. 9 Greyridge Farm Court Stony Point. NY10980. Pp.5-9.

Bizri, N.J. and A.L.Wahem. 1994. Citric Acid and Antimicrobials AffectMicrobiological Stability and Quality of Tomato Juice. Journal ofFood Science 59 (1). Pp. 130-134.

Page 53: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Brown, G. G. 1978. Unit Operation. John Wiley and Sons Inc. Wiley EasternLimited. Charles E. Tuttle co. New York.

Carter, F.L., A.M. Carlo, and J.B. Stanley. 1978. Ter-miticidal Components ofWood Extracts : 7-Methyljuglone from Diospyros virginia.Journal Agriculture Food Chemistry. 26(4). Pp. 869-873.

Chipley, J.R. 2005. Sodium Benzoate and Benzoid Acid. In Antimicrobials infoods. Journal N. Sofos, and A. L. Branen. New York: CRC Press. Pp.11-48.

Choi, B.C.K., L.M. Tennassee, and G.J.M. Eijkemans. 2001. DevelopingRegional Workplace Health and Hazard Surveillance in TheAmericas. Pan Am Journal Pub Health(10). Pp. 376-381.

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI-Press. Jakarta.

Cowan, J.C. and D.J. Weintritt. 1976. Water Formed Scale Deposit. Houston,Texas. Gulf Publishing Co. Pp.1-484.

Daintith, J.C. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Diterjemahkan oleh S. Achmadi.Erlangga. Jakarta.

Donachy, J.E. and C.S. Sikes. 1994. Thermal Polycondensation Synthesis ofBiomimetic Serine-Containing Derivatives Polyaspartate: PotentInhibitors of Calsium Carbonate Phosphate Crystallisation.Journal Polymer Science. Vol. 32. Pp. 789-795.

Eko, S. 2005. Mekanisme Penguatan mortar terhadap penambahan bubuk silica.Departemen Fisika. Medan.

Etzler, F.M. 2004. Particle Size Analysis: A Comparison of Methods. AmericanPharmaceutical Review. American.

Fardiaz, S., Suliantari dan R. Dewanti. 1988. Bahan Pengajaran : SenyawaAntimikroba. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Page 54: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Gill, J.S. 1999. A Novel Inhibitor For Scale Control in Water Desalination.Desalination. Vol. 124. pp. 43-50.

Ginting, M. dan A. Ginting. 1997. Transformasi Asam Sinamat Hasil Isolasi danKemenyan Sumatera (Sytrax Benzoin ) Menjadi n-propil Sinamat.FMIPA-USU. Medan.

Hagerman, A.E. 2002. Condensed Tannin Structural Chemistry. Departemen ofChemistry and Biochemistry. Miami University. Oxford. OH 45056

Halimatuddahliana. 2003. Pencegahan Korosi dan Scale Pada Proses ProduksiMinyak Bumi. FMIPA-USU. Medan.

Handayani, A. dan A.S. Sitompul. 1996. Teknik Pengamatan Struktur mikrodengan SEM-EDAX. Makalah Kunjungan dan Demo PTBIN BATAN.Serpong.

Harjono , S. 2007. Spektroskopi. Liberty. Yogyakarta.

Hasson, D. and R. Semiat. 2005. Scale Control in Saline and WastewaterDesalination. Israel Journal of Chemistry.Vol. 46. Pp. 97-104.

He, S., A.T. Kan, and M.B.Tomson. 1999. Inhibition of Calsium CarbonatePrecipitation in NaCl Brines From 25 to 90°C. AppliedGeochemistry.Vol. 14. Pp. 17-25.

Hegnauer, R. 1966. Chemotaxonomie der Pflanzen. Basel. Birkhäuser Verlag.

Hendra, W.W. Kemenyan lebih dari sekedar mistis. 27 April 2013. Diakses padatanggal 20 April 2016 pukul 08.00 WIB.http://www.satuharapan.com/read-detail/read/kemenyan-lebih-dari-sekadar-mistis.

Irianty, R.S., dan Komalasari. 2013. Ekstraksi Daun Gambir MenggunakanPelarut Metanol-Air Sebagai Inhibitor Korosi. Jurnal Teknobiologi,IV(1) Pp. 7 – 13.

Page 55: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Jayusman, R., Pasaribu dan W. Sipayung. 1999. Budidaya Kemenyan (Styraxspp). Pedoman Teknis. Badan Penelitian dan PengembanganKehutanan dan Perkebunan. Balai Penelitian Kehutanan PematangSiantar. Konifera. Vol.2 No. 1.

Hossaen, A. 2000. Particle Size Analyzer. King Fahd Petroleum & Mineral. ArabSaudi.

Jones, D.A. 1996. Principles and Prevention of Corrosion 2nd

edition. PrenticeHall. USA.

Lestari, D.E. 2008. Kimia Air, Pelatihan Operator dan Supervisor Reaktor Riset.Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN. Serpong.

Lestari, D.E., G.R. Sunaryo, Y.E. Yulianto, S. Alibasyah, dan S.B. Utomo. 2004.Kimia Air Reaktor Riset G.A.Siwabessy. Makalah Penelitian P2TRRdan P2TKN BATAN. Serpong.

Lubis Iskandar, H.M., P. Nasution, S. Aman, dan A.W. Lubis. 1984. LaporanAkhir Pemeriksaan Mutu Kemenyan Yang Ditanam Oleh Rakyat diTapanuli Utara. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; DirektoratJendral PendidikanTinggi; Proyek P3T Universitas Sumatera Utara.Medan.

Maley, M. 1999. Inhibition of Calcite Nucleation and Growth UsingPhosphonate. Curtin University of Technology Western Australia.Australia.

Manoli, F., J. Kanakis, P. Malkajand, and E. Dalas. 2003. The Effect ofAminoacids on The Crystal Growth of Calsium Carbonate. Journal ofCrystal Growth. Vol. 53. Pp. 105-111.

Marham Sitorus. 2009. Spektroskopi Eludasi Struktur Molekul Organik.GrahaIlmu.Yogyakarta.

Nunn, R.G. 1997. Water Treatment Essentials far Boiler Plant Operation.McGraw Hill. NewYork. Capillary Zone Electrophoresis.Elsevier B.V.Journal of Chromatography A, 934. Pp.113-122.

Page 56: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Padli, M. 2014. Efek Penambahan Perbaduan Senyawa Ekstrak Gambir denganAsam Benzoat sebagai Inhibitor Kerak Kalsium Sulfat(CaSO4).Skripsi Jurusan Kimia FMIPA Unila. Lampung.

Patton, C. 1981. Oilfield Water System.2 ed. Cambeel Petroleum Series.Oklahoma. Pp. 49-79.

Rahmania, Y. 2012. Studi Pendahuluan Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma CacaoL.) dan Nalco 72990 sebagai Inhibitor Pembentukan Kerak KalsiumKarbonat (CaCO3). Skripsi Jurusan Kimia FMIPA Unila. Lampung.

Rahmat, K. Mengenal Benzena dan Turunannya. 11 Desember 2014. Diaksespada tanggal 13 Januari 2016 pukul 19.00 WIB.http://kimiakurnia1987.blogspot.co.id/2014/12/mengenal-benzena-dan-turunanya.html

Sabriani, N. A. 2016. Pengaruh Penggunaan Kemenyan (Styrax benzoin dryand)sebagai Inhibitor Pembentukan Kerak Kalsium Karbonat (CaCO3).Tesis Universitas Lampung.

Sen, G. 2001. Earth Materials Minerals and Rock. Prentice Hall. New Jersey. Pp.150-153

Siahaan, N. 1993. Pemanfaatan Asam Sinamat yang Berasal dari KemenyanSumatera ( styrax benzoin ) sebagai Sumber Pembuatan Ester n-propil dan Etil Sinamat. Skripsi Jurusan Kimia FMIPA-USU. Medan.

Srour, R. 1989. Benzoid Acid : Aromatic Intermediate and Derivatives. Paris.

Sthal, E. 1985. Analisa Obat secara Kromatografi Mikroskopi. Alih Bahasa K.Padmawinata, I. Sudiro, dan S. Niksolihin. ITB Bandung.

Suharso dan Buhani. 2009. Efek Penambahan Aditif Golongan Karboksilat dalamMenghambat Laju Pembentukan Endapan Kalsium Sulfat. JurnalNatur Indonesia. 13(2).Pp.100-104.

Page 57: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Suharso, Buhani, S. Bahri, and T. Endaryanto. 2010. The Use of Gambier Extractsfrom West Sumatra as a Green Inhibitor of Calcium Sulfate (CaSO4)Scale Formation. Asian Journal of Chemistry.Vol. 3(1). Pp. 183-187.

Suharso, Buhani, S. Bahri, T. Endaryanto. 2011. Gambier Extract as an Inhibitorof Calcium Carbonate (CaCO3) scale formation. Desalination.265(2011). Pp. 102-106.

Suharso dan Buhani. 2012. Penanggulangan Kerak. Lembaga PenelitianUniversitas Lampung. Lampung.

Suharso, Buhani, T. Suhartati. 2009. Peranan C-metil-4,10,16,22-TetrametoksiKaliks(4)arena sebagai Inhibitor Kerak Kalsium Karbonat (CaCO3).Indonesian Journal of Chemistry. 9(2). Pp. 206-210.

Sumar, H. 1994. Kimia Analitik Instrumen. IKIP Semarang Press. Semarang.

Surya Indra, D. 2004. Kimia Dari Inhibitor Korosi. Fakultas Teknik-USU.Sumatra Utara.

Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Alih Bahasa Oleh L. Setiono dan A.H pudjaatmaka. PT.KalmanMedia Pustaka. Jakarta.

Thorpe, J.F. and M.A. Whiteley. 1921. Thorpe's Dictionary of AppliedChemistry. Fourth Edition, Vol H. Longman, Green and Co. LondonPp. 434-438.

Totoki, S., Y. Wada, N. Moriya, and H. Shimaoka. 2007. DEP active gratingmethod: a new approach for size analysis of nano-sized particles.Shimadzu Review 62 . Pp. 173-179.

Weijnen, M.P.C., W.G.J. Marchee, and G.M.V. Rosmalen. 1983. A Quantificationof The Effectiveness of an Inhibitor on The Growth Process of aScalant. Desalination.Vol. 47. Pp. 81-92.

WHO. 2000. Benzoic Acid and Sodium Benzoate. World Healt Organization.USA.

Page 58: STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK KEMENYAN DAN …digilib.unila.ac.id/24476/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · studi perbandingan ekstrak kemenyan dan campuran ekstrak gambir, asam benzoat,

Zeijlstra, F. Z. N. 1943. Sirih, Pinang, dan Gambir, Dalam C. J.J. Van Hall en C.Van de Kohalel (Eds). Ldanbouw in Indhische Archipel, W. VanHoeve’s. Gravenhage.

Zhang, Y. and Dawe, R. A. 2000. Influence of Mg2+ on The Kinetics of CalcitePrecipication and Calcite Crystal Morphology. ChemicalGeology.Vol. 163. Pp. 129-138.