perbandingan efektivitas ekstrak daun...

69
i PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAMBOJA (PLUMERIA ACUMINATA AIT)DAN EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L) DALAM PENYEMBUHAN STOMATITIS APHTOSA REKUREN (SAR) MINOR I KOMANG YOGA WIDIANTARA 10.8.03.81.41.1.5.044 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2014

Upload: lymien

Post on 30-Jan-2018

257 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

i

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUNKAMBOJA (PLUMERIA ACUMINATA AIT)DAN EKSTRAK

DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L) DALAMPENYEMBUHAN STOMATITIS APHTOSA REKUREN (SAR)

MINOR

I KOMANG YOGA WIDIANTARA10.8.03.81.41.1.5.044

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR2014

Page 2: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

ii

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAMBOJA(PLUMERIA ACUMINATA AIT) DENGAN EKSTRAK DAUN JARAK

PAGAR (JATROPHA CURCAS L) DALAM PENYEMBUHANSTOMATITIS APHTOSA REKUREN (SAR) MINOR

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

Oleh :

I Komang Yoga WidiantaraNPM :10.8.03.81.41.1.5.044

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

I.G.N. Putra Dermawan, drg., Sp.PM Yanuaris Widagdo, drg., M.KesNPK: 826394199 NPK: 826 085 137

Page 3: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

iii

Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigipada Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui carapembuatan skripsi dengan judul: “Perbandingan Efektivitas Ekstrak DaunKamboja (Plumeria acuminata Ait)DanEkstrak Daun Jarak Pagar (Jatrophacurcas L) Dalam Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor” yangtelah dipertanggung jawabkanoleh calon sarjana yang bersangkutan pada tanggal28 Februari 2014.

Atas nama Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi UniversitasMahasaraswati Denpasar dapat mengesahkan

Denpasar, 28 Februari 2014

Tim Penguji Skripsi

FKG Universitas Mahasaraswati Denpasar

Ketua,

I.G.N. Putra Dermawan, drg.,Sp.PMNPK : 826 394 199

Anggota : Tanda Tangan

1. Yanuaris Widagdo, drg.,M.Kes 1. .................NPK :826 085 137

2. Intan Kemala Dewi, drg.,M.Biomed 2. .................NPK :828 207 370

Mengesahkan

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

Putu Ayu Mahendri Kusumawati, drg.,M.Kes,FISIDNIP : 19590512 198903 2 001

Page 4: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kamboja (Plumeria acuminata Ait)Dan

Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L)Dalam Penyembuhan Stomatitis

Aphtosa Rekuren (SAR) Minor” ini tepat waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan bagi Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar untuk memenuhi

Satuan Kredit Semester (SKS) dari akademi dalam rangka mencapai gelar Sarjana

Kedokteran Gigi (SKG).

Mengingat keterbatasan penulis maka penulis sangat menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar tanpa

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Yth. I.G.N. Putra Dermawan, drg, Sp.PM., selaku dosen pembimbing I dan

penguji, atas segala upaya dan bantuan beliau dalam mengarahkan,

membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

2. Yth. Yanuaris Widagdo, drg, M.Kes., selaku pembimbing II dan penguji, yang

telah meluangkan banyak waktu penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

3. Yth. Intan Kemala Dewi, drg, M.Biomed., selaku dosen penguji yang telah

bersedia menguji serta memberikan koreksi dan masukan yang berharga

kepada penulis.

Page 5: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

v

4. Yth. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar

beserta staf.

5. Seluruh civitas akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Mahasaraswati Denpasar, Staf, Dosen, yang telah membantu penulis secara

langsung maupun tidak langsung.

Kepada kedua orang tua penulis yang terkasih Bapak I Ketut Serep dan Ibu

Ni Wayan Jampen serta seluruh keluarga besar, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesarnya atas dukungan, doa, semangat serta materil, yang diberikan

kepada penulis selama menyelesaikan pendidikan sarjana dan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat baik dan teman yang

membantu : Risca Pramana Yudha, Benyamin Pabala, Pramana Surya, Nanda,

Gus adi, Adinda, Indah, Karima, Sandi, Bayu dan kepada seluruh sahabat Cranter

2010 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menulis skripsi ini

serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ni Putu Risa yang sudah

memberikan inspirasi dan semangatnya bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

kurang sempurna karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman

penulis.Namun demikian, skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

yang berkepentingan.

Denpasar, 28 Februari 2014

Penulis

Page 6: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

vi

Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kamboja (Plumeria acuminata Ait)Dengan Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Dalam

Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor

Abstrak

Stomatitis Apthosa Rekuren(SAR) yang dikenal juga dengan namasariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut. Stomatitis aphtosarekuren diklasifikasikan berdasarkan karakteristik klinisnya, yaitu: stomatitisaphtosa rekuren minor, stomatitis aphtosa rekuren mayor dan stomatitis aphtosarekuren herpetifom. Esktrak daun kamboja dan ekstrak daun jarak pagar diketahuimengandung saponin, tannin dan flavonoid yang berfungsi sebagai penyembuhluka dan antimikroba.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakahpemberian ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih efektifmenyembuhkan stomatitis aphtosa rekurendibandingkan dengan ekstrak daunjarak pagar (Jatropha curcas L).Sampel yang digunakan dalam penelitian inisebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beda rerata penurunandiameter stomatitis aphtosa rekurenpada kelompok sampel pertama esktrak daunkamboja (Plumeria Acuminata Ait) adalah 1,13 mm, sedangkan pada kelompoksampel kedua ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,47 mm.Dari hasil uji IndependentT-Test pada ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminataAit) didapatkan nilai sig sebesar 0,002 (p<0,05)dan ekstrak daun jarak pagar(Jatropha curcas L) sebesar 0,002 (p<0,05), menunjukkan bahwa terdapatperbedaan antara penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhanstomatitis aphtosa rekuren. Jadi ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)lebih efektif menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) dibandingkanesktrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L).

Kata kunci :Stomatitis aphtosa rekuren, ekstrak daun kamboja (Plumeriaacuminata Ait) danekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L), penyembuhan.

Page 7: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Persetujuan Pembimbing

Halaman Persetujuan Penguji dan Pengesahan Dekan .................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5D. Hipotesis............................................................................................. 5E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ..................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7

A. Stomatitis Aphtosa Rekuren............................................................... 71. Pengertian Stomatitis Aphtosa Rekuren ........................................ 72. Gambaran Klinis............................................................................ 73. Etiologi .......................................................................................... 114. Pengobatan .................................................................................... 17

B. Kamboja(Plumeria acuminata Ait).................................................... 181. Ciri-ciri Kamboja........................................................................... 182. Klasifikasi Kamboja ...................................................................... 183. Kandungan Ekstrak Daun Kamboja .............................................. 194. Manfaat Kamboja .......................................................................... 19

C. Jarak Pagar(Jatropha curcas L) ......................................................... 201. Ciri-ciri Jarak Pagar....................................................................... 202. Klasifikasi Jarak Pagar .................................................................. 213. Kandungan Ekstrak Daun Jarak Pagar .......................................... 21

Page 8: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

viii

4. Manfaat Jarak Pagar ...................................................................... 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN ....................................................... 24

A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 24B. Identifikasi Variabel ........................................................................... 24C. Definisi Operasional........................................................................... 24D. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 25E. Subyek Penelitian ............................................................................... 25F. Alat dan Bahan ................................................................................... 26G. Instrumen Penelitian........................................................................... 27H. Jalannya Penelitian ............................................................................. 27I. Analisis Data ...................................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 29

A. Karakteristik Responden .................................................................... 30B. Analisis Data ...................................................................................... 32

1. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ............................................ 322. Uji Paired T-test ............................................................................ 333. Uji Perbandingan Perlakuan Menggunakan Independent T-test ... 35

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................... 36

BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 41

A. Kesimpulan......................................................................................... 41B. Saran................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 43

LAMPIRAN................................................................................................... 46

Page 9: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Waktu sembuh kelompok sampel pertama diberi perlakuan dengan

ekstrak daun kamboja ...................................................................... 29

Tabel 4.2 Waktu sembuh kelompok sampel kedua diberi perlakuan dengan

ekstrak daun jarak pagar .................................................................. 29

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Umur dan

Jenis Kelamin .................................................................................. 31

Tabel 4.4 Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk............................... 32

Tabel 4.5 Uji Homogenitas dengan menggunakan uji Levene’s Test .............. 33

Tabel 4.6 Uji Paired Sample T-test.................................................................. 33

Tabel 4.7 Penurunan Diameter SAR Masing-Masing Kelompok.................... 34

Tabel 4.8 Independent Sample T-test ............................................................... 35

Page 10: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Stomatitis aphtosa rekuren minor................................................. 9

Gambar 2.2 Stomatitis aphtosa rekuren mayor ................................................ 10

Gambar 2.3 Stomatitis aphtosa rekuren herpetifom......................................... 11

Gambar 2.4 Kamboja(Plumeria acuminata Ait).............................................. 18

Gambar 2.5 Jarak Pagar(Jatropha curcas L) ................................................... 21

Page 11: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Perjanjian Tindakan Medis (Informed Consent)................................. 46

2. Form Penelitian ............................................................................................ 47

3. Data Sampel ................................................................................................. 48

4. Olah Data ..................................................................................................... 49

5. Dokumentasi ................................................................................................ 53

Gambar 1 :Alat Dan Bahan .................................................................. 53

Gambar 2 : Daun Kamboja Sebelum Di Ekstrak................................... 53

Gambar 3 : Ekstrak Daun Kamboja....................................................... 54

Gambar 4 : Daun Jarak Pagar Sebelum Di Ekstrak............................... 54

Gambar 5 : Ektsrak Daun Jarak Pagar................................................... 55

Gambar 6 : Pengukuran Stomatitis Pada Sampel Pertama .................. 55

Gambar 7 : Pemberian Ekstrak Daun Kamboja..................................... 56

Gambar 8 : Pengukuran Stomatitis Pada Sampel Kedua....................... 56

Gambar 9 : Pemberian Ekstrak Daun Jarak Pagar................................. 57

Page 12: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mulut merupakan gerbang utama untuk masuknya makanan ke dalam

tubuh, melalui mulut masuk makanan dan minuman yang merupakan sumber

energi bagi tubuh kita, sebelum makanan itu masuk ke dalam tubuh, makanan

terlebih dahulu akan dilembutkan untuk lebih mempermudah proses pencernaan,

dan yang akan melakukan fungsi tersebut adalah gigi. Jadi mulut dan gigi saling

bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bagi tubuh kita. Apabila terjadi

gangguan pada kedua daerah tersebut maka seluruh tubuh akan mengalami

gangguan. Ini dikarenakan suplay makanan dan minuman yang menjadi sumber

energi bagi tubuh kita tidak dapat terpenuhi secara maksimal, selain itu syaraf gigi

sangatlah sensitif dan langsung berhubungan dengan syaraf-syaraf di otak,

sehingga jika gigi mengalami suatu peradangan dan tidak segera ditindak lanjuti

akan membahayakan bagi kita (Yuanita 2009).

Berbagai penyakit mulut sering mengganggu atau berjangkit di kalangan

anak-anak, remaja, maupun orang tua. Salah satu contoh adalah penyakit

sariawan.Sariawan atau stomatitis aphtosa rekuren (SAR) adalah salah satu

penyakit mulut yang paling umum di dunia. Penyakit sariawan merupakan

penyakit yang sangat menganggu, karena penyakit tersebut berjangkit di mulut

sehinggamengganggu pada saat makan, berbicara, bahkan dapat mengeluarkan

bau yang tidak sedap. Apabila penanganan kurang baik penyakit tersebut dapat

berjangkit cukup lama dan juga dapat menjadi gejala awal kanker mulut.

Page 13: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

2

Sebenarnya penyakit ini relatif ringan, tidak membahayakan jiwa, tetapi dapat

menurunkan kualitas hidup penderitanya, terutama pada penderita yang selalu

berulang kejadiannya. Selain kurang vitamin C, sariawan biasanya terjadi karena

tanpa sengaja tergigit dan membuat luka di lidah dan mulut.Kalau sudah terserang

sariawan di mulut, rasa perih terkadang membuat bibir pecah-pecah, muka pucat,

dan letih(Haikal 2010).

Beberapa kalangan yang menderita sariawan diobati dengan menggunakan

ramuan tradisional yaitu daun kamboja atau daun jarak pagar, ternyata pemakaian

obat tradisional ini sangat efektif dan efisien karena dapat menyembuhkan

sariawan selama 2-3 hari, mudah diproses. Akhir - akhir ini sedang marak di

galakkan slogan “Back to Nature”, dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat

tentang penggunaan bahan-bahan alami yang dapat digunakan dalam pengobatan

tradisional yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Penggunaan obat tradisional

secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini

disebabkan oleh karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih

sedikit dari pada obat modern. Bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai

obat tradisional, dapat berasal dari tumbuh-umbuhan, maupun dari bahan yang

berasal dari hewan (Sari 2006).

Daun kamboja (plumeria acuminata Ait) maupun daun jarak pagar

(Jatropha curcas L) gampang dicari dan sangat mudah diproses menjadi obat.

Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5-6 m, bengkok, dan

mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai

tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan, atau

tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah 1-700 m di atas permukaan

Page 14: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

3

laut. Tanaman kamboja (Plumeria acuminataAit) mengandung senyawa

agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid

merupakan suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah tanaman ini adalah

damar dan asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan

kulitnya mengandung zat pahit beracun. Akar dan daun kamboja mengandung

senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung

alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya

mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara

lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool. Kulit batang

kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol yang memiliki daya

antibakteri (Mursito dan Prihmantoro 2011).

Jarak pagar (Jatropha curcas L) sudah lama dikenal oleh masyarakat kita

sebagai tanaman obat dan penghasil minyak lampu. Pada masa penjajahan Jepang,

minyak yang diolah dari jarak pagar digunakan untuk bahan bakar pesawat

terbang. Hampir semua bagian tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L), mulai

dari biji, daun, dan batang segarnya dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Minyak jarak merupakan obat pencuci perut dan dapat mengurangi rasa sakit

akibat reumatik. Daun yang dikeringkan dapat dipakai sebagai obat batuk dan

antiseptik pasca melahirkan. Getah jarak pagar (Jatropha curcas L) bersifat

antimikroba sehingga dapat mengusir bakteri seperti jenis Staphylococcus,

Streptococcus, dan Escherichia coli, di samping itu juga dapat menghentikan

pendarahan pada luka. Jarak pagar (Jatropha curcas L) mengandung zat

penyamak sebesar 11-18%, biji berisi minyak curcos 35-45% yang terdiri dari

Page 15: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

4

gliserida, asam palmitat, stearat dan kurkanolat. Minyaknya mengandung krusin,

alkaloid, saponin (Suryono 2013).

Menurut Widodo dkk (2010) dalam penelitiannya menggunakan sampel

biakan murni Staphylococcus aureus dan ekstrak etanol daun kamboja (Plumeria

acuminata Ait) dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% memiliki aktivitas

antibakteri. Sedangkan menurut Nuria dkk (2009) dalam penelitiannya

menggunakan 3 sampel biakan murni, yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia

coli, Salmonella thypi dan ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas

L)dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% memiliki aktivitas

antibakteri yang baik, disamping aquadest sebagai kontrol negatif.

Dengan demikian penulis berkeinginan menggali atau mengetahui

manfaat dan keefektifan yang lain dari pemberian ekstrak daun kamboja

(Plumeria acuminata Ait) dengan konsentrasi 20%dan ekstrak daun jarak pagar

(Jatropha curcas L)dengan konsentrasi 20% dalam penyembuhan stomatitis

aphtosa rekuren(SAR) minor.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang kami kemukakan

adalah :

1. Adakah pengaruh pemberian ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan

stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor?

2. Manakah yang lebih efektif penyembuhan dengan pemberian ekstrak daun

(Plumeria acuminata Ait)atau ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L)?

Page 16: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

5

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak daun

kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih efektif menyembuhkan stomatitis

aphtosa rekuren(SAR) minor dibandingkan dengan ekstrak daun jarak pagar

(Jatropha curcas L).

D. Hipotesis

Dari tujuan tersebut, dapat ditulis hipotesis sebagai berikut :

1. Bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata

Ait)dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam

penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor.

2. Bahwa penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih

efektif daripada ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam

penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini kita dapat memberikan informasi

tentang manfaat ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) atau ekstrak

daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebagai alternatif dalam penyembuhan

stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor kepada masyarakatdan demi

kemajuan di dunia penelitian.

F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Kami membatasi penelitian ini pada :

1. Daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan daun jarak pagar (Jatropha

curcas L) dalam keadaan segar. Untuk kamboja (Plumeria acuminata

Page 17: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

6

Ait)daun yang digunakan, sedangkan untuk jarak pagar (Jatropha curcas

L)cara yang digunakan sama seperti kamboja yaitu hanya daunnya saja

sebagai bahan ekstrak.

2. Orang yang digunakan sebagai sampel adalah remaja dan dewasa berumur 19

tahun sampai 26 tahun.

3. Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)dan ektrak daun jarak pagar

(Jatropha curcas L) hanya untuk menyembuhkan stomatitis aphtosa

rekuren(SAR) minor.

Page 18: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR)

1. Pengertian Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR)

Stomatitis aphtosa rekuren (SAR) yang dikenal juga dengan nama

sariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut,biasanya berupa

bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat

berupa bercak tunggal maupun kelompok. Stomatitis apthosa rekuren (SAR)

merupakan radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa ulser putih

kekuningan.Ulser ini dapat berupa ulser tunggal maupun lebih dari satu.Stomatitis

apthosa rekuren (SAR)dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir

bagian dalam, lidah, serta palatum dalam rongga mulut.Penyakit ini relatif ringan

karena tidak bersifat membahayakan jiwa dan tidak menular. Tetapi bagi orang-

orang yang menderita stomatitis apthosa rekuren (SAR) dengan frekuensi yang

sangat tinggi akan merasa sangat terganggu. Beberapa ahli menyatakan bahwa

stomatitis apthosa rekuren (SAR) bukan merupakan penyakit yang berdiri sendiri,

tetapi lebih merupakan gambaran beberapa keadaan patologis dengan gejala klinis

yang sama(Haikal2010).

2. Gambaran Klinis Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR)

Gambaran klinis stomatitis apthosa rekuren (SAR) penting untuk diketahui

karena tidak ada metode diagnosa laboratorium yang spesifik yang dapat

diandalkan untuk menegakkan diagnosa stomatitis apthosa rekuren (SAR).

Page 19: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

8

Karakter klinis stomatitis apthosa rekuren (SAR) dibagi menjadi 4 tahap yaitu

premonitori, pre-ulseratif, ulseratif dan penyembuhan.

Tahap premonitori terjadi pada 24 jam pertama perkembangan lesi

stomatitis apthosa rekuren (SAR). Pada waktu prodormal, pasien akan merasakan

sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi akan muncul. Secara mikroskopis

sel-sel mononuklear akan menginfeksi epitelium, dan oedema akan mulai

berkembang. Tahap pre-ulserasi terjadi pada 18-72 jam pertama perkembangan

lesi stomatitis apthosa rekuren (SAR). Pada tahap ini, makula dan papula akan

berkembang dengan tepi eritematous. Intensitas rasa nyeri akan meningkat

sewaktu tahap preulserasi ini. Tahap ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari

hingga 2 minggu. Pada tahap ini papula-papula akan berulserasi dan ulser itu akan

diselaputi oleh lapisan fibromembranous yang akan diikuti oleh intensitas nyeri

yang berkurang. Tahap penyembuhan terjadi pada hari ke – 4 hingga 35. Ulser

tersebut akan ditutupi oleh epitelium. Penyembuhan luka terjadi dan selalu tidak

meninggalkan jaringan parut dimana lesi stomatitis apthosa rekuren (SAR) pernah

muncul. Oleh karena itu, semua lesi stomatitis apthosa rekuren (SAR)

menyembuhkan dan lesi baru berkembang (Haikal 2010).

Stomatitis apthosa rekuren (SAR) diklasifikasikan berdasarkan karakteristik

klinisnya, yaitu:

a. Stomatitis Aphtosa Rekuren Minor

Stomatitis aphtosa rekuren minor adalah penyakit yang paling sering

ditemui, sekitar 70 sampai 90 persen dibandingkan tipe stomatitis apthosa rekuren

(SAR)yang lainnya. Pada stadium awal stomatitis apthosa rekuren (SAR) tipe

minor timbul rasa sakit dan terbakar pada mukosa 1 sampai 2 hari sebelum ulser

Page 20: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

9

terlihat.Kadang-kadang dapat diketahui adanya vesikel. Epitelium hilang dan

dalam beberapa jam terlihat papula kecil berwarna putih. Dalam 2 sampai 3 hari

terjadi ulserasi yang berangsur-angsur membesar dengan rasa yang sangat sakit,

terutama jika terkena lidah, rangsangan, atau makanan.Pasien mengalami demam

ringan, kelenjar limpa dan malaise.Lesi bentuknya bundar atau oval dengan

diameter <1 cm. Permukaan abu-abu sampai kuning.Tepi lesi dikelilingi

jaringaneritematous menggembung dengan lesi yang dangkal.Jumlah lesi 2

sampai 6 dan kadang-kadang bisa sampai 8.Lokasi biasanya di daerah mukosa

bukal, dasar mulut, dan lidah.Penyembuhan dapat terjadi dalam beberapa hari

sampai 2 minggu tanpa meninggalkan jaringan parut(Haikal2010).

b. Stomatitis Aphtosa Rekuren Mayor

Stomatitis apthosa rekuren (SAR) mayor merupakan bentuk yang lebih

besar dari stomatitis apthosa rekuren (SAR)minor, dengan ukuran diameter lebih

dari 1 cm, stomatitis aptosa mayor yang rekuren, yang diderita oleh kira-kira 10%

dari penderita stomatitis apthosa rekuren (SAR), lebih hebat daripada stomatitis

aphtosa rekuren (SAR) minor. Secara klasik, ulser ini berdiameter kira-kira 1-3

cm, berlangsung selama 4 minggu atau lebih, dan dapat terjadi di bagian mana

Gambar 2.1Stomatitis Aphtosa Rekuren Minor (Haikal 2010).

Page 21: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

10

saja dari mukosa mulut, termasuk daerah-daerah berkeratin. Tanda pernah adanya

ulser seringkali dapat dilihat pada penderita stomatitis apthosa rekuren (SAR)

mayor, jaringan parut terjadi karena keseriusan dan lamanya lesi.(Lewis dkk.

1998).

c. Stomatitis Apthosa Rekuren Herpetiform

Tipe stomatitis apthosa rekuren (SAR) yang terakhir adalah ulserasi

herpetiformis (HU). Istilah “herpetiformis” digunakan karena bentuk klinis dari

HU (yang dapat terdiri atas 100 ulser kecil-kecil pada satu waktu) mirip dengan

gingivostomatitis herpetik primer, tetapi virus-virus herpes tidak mempunyai

peran etiologi pada HU atau dalam setiap bentuk ulserasi aptosa. Walaupun

sekarang secara klinis sudah dibedakan tiga jenis stomatitis apthosa rekuren

(SAR), tetap belum jelas apakah lesi merupakan varian dari satu penyakit atau

mewakili kelainan-kelainan yang berbeda yang bermanifestasi sebagai ulserasi

oral rekuren.Walaupun telah diperkenalkan berbagai teori penyebab stomatitis

apthosa rekuren (SAR) belum ada satupun faktor penyebab yang bisa

diidentifikasi(Lewisdkk1998).

Gambar 2.2 Stomatitis Aphtosa Rekuren Mayor(Haikal 2010).

Page 22: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

11

3. Etiologi

Etiologi stomatitis apthosa rekuren (SAR) sampai saat ini masih belum

diketahui dengan pasti. Ulser pada stomatitis apthosa rekuren (SAR) bukan karena

satu faktor saja tetapi multifaktorial yang memungkinkannya berkembang menjadi

ulser. Faktor-faktor ini terdiri dari pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl

sulphate (SLS), trauma, genetik, gangguan immunologi, alergi dan sensitifitas,

stres, defisiensi nutrisi, hormonal, merokok, infeksi bakteri, penyakit sistemik,

dan obat-obatan(Swain dkk 2012).

a. Faktor Genetik

Ada beberapa bukti untuk predisposisi genetik.Sejarah keluarga kadang positif

dan penyakit tampaknya mempengaruhi kembar identik lebih sering daripada non-

identik.Namun, hal ini mungkin berlaku untuk minoritas.Berbagai asosiasi HLA

telah dilaporkan tapi tidak ada haplotype tampaknya konsisten.Dalam penyakit

Behcet mungkin terkait ini bukti kecenderungan genetik jauh lebih kuat(Cawson

dan Odell2002).

Gambar 2.3 Stomatitis Apthosa Rekuren Herpetiform (Haikal 2010).

Page 23: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

12

b. Trauma

Ulser dapat terbentuk pada daerah bekas terjadinya luka penetrasi akibat

trauma.Pendapat ini didukung oleh hasil pemeriksaan klinis, bahwa sekelompok

ulser terjadi setelah adanya trauma ringan pada mukosa mulut.Umumnya ulser

terjadi karena tergigit saat berbicara, kebiasaan buruk, atau saat mengunyah,

akibat perawatan gigi, makanan atau minuman terlalu panas, dan sikat

gigi.Trauma bukan merupakan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya

stomatitis apthosa rekuren (SAR) pada semua penderita tetapi trauma dapat

dipertimbangkan sebagai faktor pendukung(Cawson dan Odell2002).

c. Gangguan imunologi

Tidak ada teori yang seragam tentang adanya imunopatogenesis dari stomatitis

apthosa rekuren (SAR), adanya disregulasi imun dapat memegang peranan

terjadinya stomatitis apthosa rekuren (SAR).Salah satu penelitian mungungkapkan

bahwa adanya respon imun yang berlebihan pada pasien stomatitis apthosa

rekuren (SAR) sehingga menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.Respon imun

itu berupa aksi sitotoksin dari limfosit dan monosit pada mukosa mulut dimana

pemicunya tidak diketahui.Menurut Bazrafshani dkk, terdapat pengaruh dari IL-

1B dan IL-6 terhadap resiko terjadinya stomatitis apthosa rekuren (SAR).Menurut

Martinez dkk, pada stomatitis apthosa rekuren (SAR) terdapat adanya hubungan

dengan pengeluaran IgA, total protein, dan aliran saliva.Sedangkan menurut

Albanidou-Farmaki dkk, terdapat karakteristik sel T tipe 1 dan tipe 2 pada

penderita stomatitis apthosa rekuren (SAR) (Swaindkk2012).

Page 24: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

13

d. Stres

Stres merupakan respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan yang terjadi terus menerus yang berpengaruh terhadap fisik dan

emosi.Stres dinyatakan merupakan salah satu faktor yang berperan secara tidak

langsung terhadap stomatitis aphtosa rekuren ini.Banyak orang yang menderita

stomatitis menyatakan bahwa stomatitis yang mereka alami disebabkan oleh stres.

Terkadang orang secara objektif menghubungkan timbulnya stomatitis dengan

peningkatan stress(Cawson dan Odell2002).

e. Faktor Nutrisi

Isu-isu lain dieksplorasi dalam upaya untuk menentukan penyebab stomatitis

apthosa rekuren (SAR) termasuk kemungkinan hubungan serangan kelebihan atau

kekurangan berbagai faktor gizi, seperti besi serum, asam folat dan vitamin B12

dan spekulasi bahwa borok aphtous merupakan manifestasi dari reaksi alergi

terhadap makanan tertentu. Para peneliti meneliti pada 330 pasien stomatitis

apthosa rekuren (SAR) dengan hasil 47 pasien menderita defisiensi nutrisi yaitu

terdiri dari 57% defisiensi zat besi, 15% defisiensi asam folat, 13% defisiensi

vitamin B12, 21% mengalami defisiensi kombinasi terutama asam folat dan zat

besi dan 2% defisiensi ketiganya. Penderita stomatitis apthosa rekuren (SAR)

dengan defisiensi zat besi, vitamin B12 dan asam folat diberikan terapi subtitusi

vitamin tersebut hasilnya 90% dari pasien tersebut mengalami perbaikan.

Faktor nutrisi lain yang berpengaruh pada timbulnya stomatitis apthosa rekuren

(SAR) adalah vitamin B1, B2 dan B6. Dari 60 stomatitis apthosa rekuren (SAR)

yang diteliti, ditemukan 28,2% mengalami penurunan kadar vitamin-vitamin

tersebut. Penurunan vitamin B1 terdapat 8,3%, B2 6,7%, B6 10% dan 33%

Page 25: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

14

kombinasi ketiganya. Terapi dengan pemberian vitamin tersebut selama 3 bulan

memberikan hasil yang cukup baik, yaitu ulserasi sembuh dan rekuren

berkurang.(Swain dkk 2012).Dilaporkan adanya defisiensiZink pada penderita

stomatitis apthosa rekuren (SAR), pasien tersebut diterapi dengan 50 mg Zink

Sulfat peroral tiga kali sehari selama tiga bulan. Lesi stomatitis apthosa rekuren

(SAR) yang persisten sembuh dan tidak pernah kambuh dalam waktu satu tahun.

Beberapa peneliti lain juga mengatakan adanya kemungkinandefisiensi Zink pada

pasien stomatitis apthosa rekuren (SAR) karena pemberian preparat Zink pada

pasien stomatitis apthosa rekuren (SAR) menunjukkan adanya perbaikan,

walaupun kadar serum Zink pada pasien stomatitis apthosa rekuren (SAR) pada

umumnya normal(Swain dkk2012).

f. Hormonal

Pada wanita, sering terjadinya stomatitis apthosa rekuren (SAR) di masa pra

menstruasi bahkan banyak yang mengalaminya berulang kali.Keadaan ini diduga

berhubungan dengan faktor hormonal.Hormon yang dianggap berperan penting

adalah estrogen dan progesteron. Dua hari sebelum menstruasi akan terjadi

penurunan estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan estrogen

mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke

perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel-sel termasuk rongga

mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi yang

berlebihan terhadap jaringan mulut dan rentan terhadap iritasi lokal sehingga

mudah terjadi stomatitis apthosa rekuren (SAR). Progesteron dianggap berperan

dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut(Porter dkk 2000).

Page 26: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

15

g. Infeksi

Tidak ada bukti bahwa aphtae secara langsung karena ada mikroba, dan ada bukti

yang minim antigen silang bereaksi dari streptokokus atau bentuk L memainkan

peran penting.Dengan hipotesis bahwa mungkin ada cacat regulasi immun

disebabkan oleh herpes atau virus lainnya yang terbukti(Cawson dan Odell2002).

h. Alergi & Sensitifitas

Alergi adalah suatu respon imun spesifik yang tidak diinginkan (hipersensitifitas)

terhadap alergen tertentu.Alergi merupakan suatu reaksi antigen dan

antibodi.Antigen ini dinamakan alergen, merupakan substansi protein yang dapat

bereaksi dengan antibodi, tetapi tidak dapat membentuk antibodinya

sendiri.stomatitis apthosa rekuren (SAR) dapat terjadi karena sensitifitas jaringan

mulut terhadap beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur,

lipstik atau permen karet dan bahan gigi palsu atau bahan tambalan serta bahan

makanan. Setelah berkontak dengan beberapa bahan yang sensitif, mukosa akan

meradang dan edematous. Gejala ini disertai rasa panas, kadang-kadang timbul

gatal-gatal, dapat juga berbentuk vesikel kecil, tetapi sifatnya sementara dan akan

pecah membentuk daerah erosi kecil dan ulser yang kemudian berkembang

menjadi stomatitis apthosa rekuren (SAR)(Porter dkk2000).

i. Obat-obatan

Penggunaan obat nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID), beta blockers, agen

kemoterapi dan nicorandil telah dinyatakan berkemungkinan menempatkan

seseorang pada resiko yang lebih besar untuk terjadinya stomatitis apthosa

rekuren (SAR)(Swain dkk 2012).

Page 27: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

16

j. Penyakit Sistemik

Beberapa kondisi medis yang berbeda dapat dikaitkan dengan kehadiran stomatitis

apthosa rekuren (SAR).Bagi pasien yang sering mengalami kesulitan terus-

menerus dengan stomatitis apthosa rekuren (SAR) harus dipertimbangkan adanya

penyakit sistemik yang diderita dan perlu dilakukan evaluasi serta pengujian oleh

dokter.Beberapa kondisi medis yang dikaitkan dengan keberadaan ulser di rongga

mulut adalah penyakit Behcet’s, penyakit disfungsi neutrofil, penyakit

gastrointestinal, HIV-AIDS, dan sindroma Sweet’s (Porter dkk2000).

k. Merokok

Adanya hubungan terbalik antara perkembangan stomatitis apthosa rekuren (SAR)

dengan merokok.Pasien yang menderita stomatitis apthosa rekuren (SAR)

biasanya adalah bukan perokok, dan terdapat prevalensi dan keparahan yang lebih

rendah dari stomatitis apthosa rekuren (SAR)diantara perokok berat berlawanan

dengan yang bukan perokok.Beberapa pasien melaporkan mengalami stomatitis

apthosa rekuren (SAR) setelah berhenti merokok (Swaindkk 2012).

4. Pengobatan

Banyak obat-obatan, termasuk vitamin, obat kumur antiseptik, steroid

topical dan imuno modular sistemik, dianjurkan sebagai pengobatan untuk

stomatitis apthosa rekuren (SAR), walaupun demikian hanya sebagian kecil yang

secara ilmiah terbukti efisien. Kombinasi vitamin B1 (thiamin, 300 mg sehari) dan

vitamin B6 (py-ridoxine, 50 mg setiap 8 jam) diberikan selama 1 bulan dianjurkan

sebagai penatalaksanaan empiris tahap awal. Beberapa pasien memberikan respon

yang baik terhadap obat kumur klorheksidin serta kortikosteroid topical, seperti

hidrokortison hemisuksinat (pellet 2,5 mg diletakkan pada luka 3 kali sehari) atau

Page 28: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

17

betametason natrium fosfat (tablet 0,5 mg dilarutkan dalam air dan digunakan

sebagai obat kumur 3 kali sehari). Penggunaan terapi anxiolytic atau rujukan

untuk hipnoterapi dapat membantu bagi penderita yang diperkirakan memiliki

faktor prespitasi berupa stres.Sebagian kecil penderita stomatitis aphtosa rekuren

(SAR) menghubungkan timbulnya ulserasi dengan makanan tertentu, sehingga

pemeriksaan terhadap makanan-makanan yang menimbulkan sensitivitas perlu

dilakukan (Lewis dkk1998).

Obat-obat sistemik, seperti levamisole, inhibitor monoamine oksidase,

thalidomide, atau dapsone digunakan untuk penderita yang sering mengalami

ulserasi oral yang serius.Tetapi, penggunaan obat-obatan ini harus

dipertimbangkan secara hati-hati berdasarkan pertimbangan efektivitas serta efek

sampingnya(Lewis dkk1998).

Page 29: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

18

B. Kamboja(Plumeria acuminata, Ait)

1. Ciri – Ciri Kamboja(Plumeria acuminata, Ait)

Kamboja dikenal juga dengan nama Plumeria rubra karena bunganya

berwarna putih dengan semburat merah jambu dan dibagian tengahnya kuning.

Tangkai bungannya merah jambu. Tanaman ini berupa pohon dengan ketinggian

mencapai 5 m. Daunnya mengilap dengan warna hijau gelap. Batangnya mudah

patah dan gampang mengeluarkan getah bila terluka. Getahnya lengket mirip

dengan getah karet. Pada musim hujan, biasanya tanaman ini tumbuh rimbun

(Mursito dan Prihmantoro 2011).

2. Klasifikasi Kamboja(Plumeria acuminata Ait)

a. Divisi : Spermatophyta

b. Subdivisi : Angiospermae

c. Kelas : Dicotiledoneae

d. Bangsa : Apocynales

e. Suku : Apocynaceae

f. Marga : Plumeria

g. Jenis : Plumeria Acuminata Ait

( Mursito dan Prihmantoro 2011)

Gambar 2.4Kamboja (Plumeria acuminata Ait) (Farooque dkk 2012)

Page 30: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

19

3. Kandungan Kamboja (Plumeria acuminata Ait)

Kamboja bisa menjadi ramuan tradisional dengan berbagai kelebihan yang

dimilikinya. Mulai dari bunga hingga daun kamboja bisa dijadikan ramuan

tradisional untuk mengobati banyak penyakit.Obat tradisional yang murah,mudah

didapat, tapi kaya khasiat.Ramuan tradisional memang masih digemari pada saat

ini karena diyakini tubuh manusia lebih gampang menerimaobat yang berbahan

alami seperti obat tradisional dibandingkan dengan obat modern,karena obat

tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern.

Disamping itu obat tradisional juga memiliki efek samping yang relatif lebih

sedikit dari pada obat modern (Sari 2006).

Menurut hasil uji FMIPA UNUD (2014) pada ekstrak daun kamboja

(Plumeria acuminata Ait) kandungan yang sudah teridentifikasi yaitu

mengandung senyawa saponin, steroid, fenol, tannin, glikosida, minyak atsiri, dan

flavonoid. Dari kandungan ekstrak daun kamboja yang sudah teridentifikasi,

kandungan yang dapat menjadi alternatif dalam menyembuhkan stomatitis

aphtosa rekuren (SAR) minor yaitu saponin, tannin, dan flavonoid.

4. Manfaat Kamboja (Plumeria acuminata Ait)

Kamboja bisa menjadi ramuan tradisional dengan berbagai kelebihan yang

dimilikinya. Mulai dari bunga hingga daun kamboja bisa dijadikan ramuan

tradisional untuk mengobati banyak penyakit.Obat tradisional yang murah, mudah

didapat, tapi kaya khasiat. Penyakit yang dapat disembuhkan yakni mengurangi

sakit akibat bengkak, antibakteri,obat sakit gigi, bisul, kutil, rematik/asam urat,

disentri, demam, batuk, telapak kaki pecah-pecah (Mursito dan Prihmantoro

2011).

Page 31: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

20

C. Jarak Pagar(Jatropha curcas L)

1. Ciri-Ciri Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

Jarak Pagar (Jatropha curcas L) sudah lama dikenal oleh masyarakat kita

sebagai tanaman obat dan penghasil minyak. Pada masa penjajahan Jepang,

minyak yang diolah dari jarak pagar digunakan untuk bahan bakar pesawat

terbang. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di Amerika Tengah dan saat ini

telah tersebar diberbagai tempat Afrika dan Asia. Tanaman jarak pagar berupa

perdu dengan tinggi 1-7 meter, bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu

silindris dan jika terkelupas mengeluarkan getah. Daun jarak pagar berupa daun

tunggal, bersudut 3 atau 5, berwarna hijau dan lebih pucat di bandingkan dengan

permukaan atas, daun lebar berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan

panjang 5-15 cm, dan tersebar di sepanjang batang. Bunga tanaman jarak pagar

majemuk berbentuk malai, berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggul dan

berumah satu (putik dan benang sari dalam satu tanaman). Buah tanaman jarak

pagar berupa buah kotak berbentuk bulat telur dengan diameter 2-4 cm. Panjang

buah 2 cm dengan ketebalan 1 cm, berwarna hijau ketika muda serta abu-abu

kecoklatan atau kehitaman ketika masak (Suryono 2013).

Tanaman jarak pagar merupakan tanaman yang serbaguna, tahan kering

dan tumbuh dengan cepat, dapat digunakan untuk kayu bakar, mereklamasi lahan-

lahan tererosi atau sebagai pagar hidup di pekarangan dan kebun karena tidak

disukai oleh ternak. Selain sebagai bahan bakar, jarak pagar juga digunakan

sebagai bahan untuk pembuatan sabun dan kosmetika. Tanaman ini sangat

potensial sebagai penghasil minyak nabati yang dapat diolah menjadi bahan bakar

minyak pengganti minyak bumi (solar dan minyak tanah). Tanaman ini secara

Page 32: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

21

umum terdapat dirumah-rumah pedesaan di tanah air, diperkebunan, bahkan

tumbuh liar di tepi-tepi jalan (Suryono 2013).

2. Klasifikasi Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

a. Divisi : Spermatophyta

b. Subdivisi : Angiospermae

c. Kelas : Dicotyledonae

d. Ordo : Euphorbiales

e. Famili : Euphorbiaceae

f. Genus : Jatropha

g. Spesies : Jatropha curcas L (Suryono 2013)

3. Kandungan Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

Saat ini tanaman jarak pagar tidak hanya dimanfaatkan sebagai penghasil

biodiesel, tetapi masih dimanfaatkan untuk dijadikan obat tradisional oleh

masyarakat di pedesaan.Kandungan kimia dari jarak pagar( Jatropha Curcas L)

yaitu pada daun mengandung saponin, flavonoida, tannin dan senyawa polifenol.

Gambar 2.5 Jarak pagar (Jatropha curcasL) (Suryono 2013)

Page 33: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

22

Batang mengandung saponin, flavonoid, tannin dan senyawa-senyawa polifenol.

Getahnya mengandung tannin, flavonoid dan saponin. Bijinya mengandung

berbagai senyawa alkaloida, saponin, dan sejenis protein beracun yang disebut

curcin. Biji mengandung 35–45 % minyak lemak, yang terdiri dari berbagai

trigliserida asam palmitat, stearat, dan kurkanolat(Suryono 2013).

Menurut hasil uji FMIPA UNUD (2014) pada ekstrak daun jarak pagar

kandungan yang sudah teridentifikasi yaitu mengandung senyawa saponin, tannin,

glikosida, dan minyak atsiri. Dari kandungan ekstrak daun jarak pagar yang sudah

teridentifikasi, kandungan yang dapat menjadi alternatif dalam menyembuhkan

stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor yaitu saponin, tannin.

4. Manfaat Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

Seluruh bagian tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) dapat digunakan

sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit. Hampir semua bagian

tanaman mulai dari biji, daun, dan batang segarnya dapat digunakan sebagai obat

tradisional. Minyak jarak merupakan obat pencuci perut dan dapat mengurangi

rasa sakit akibat reumatik. Daun yang dikeringkan dapat dipakai sebagai obat

batuk dan antiseptik pasca melahirkan. Batangnya jika dilukai mengeluarkan

getah, getah jarak pagar (Jatropha curcas L) bersifat antimikroba sehingga dapat

mengusir bakteri seperti jenis bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan

Escherichia coli, di samping itu juga dapat menghentikan pendarahan pada luka.

Jarak pagar digunakan sebagai obat rakyat atau etnomedicine, di antaranya

adalah untuk penyakit kanker, luka bakar, batuk, penyakit kulit, sakit perut

(diare), disentri, eksim, demam, gonorhoe, sipilis hernia, reumatik, tetanus,

peradangan, penyakit kuning, penyakit syaraf, kelumpuhan, proses kelahiran,

Page 34: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

23

pneumoni, kudis, pegal-pegal pada pinggang, luka, sariawan, tumor, borok, bisul,

framboesia (patek), asam urat, dsb (Kaswan 2013).

Page 35: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah mencatat perancangan dari cara berpikir

dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian eksperimen

semu (quasi experiment design) dengan pre test dan post test (Notoatmodjo

2012).

Penyembuhan stomatitis apthosa rekuren(SAR) minor yang dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu satu kelompok dengan perlakuan menggunakan

ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan satu kelompok dengan

ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L).

B. Identifikasi Variabel

1. Variabel pengaruh : Efektifitas ekstrak daun kamboja (Plumeria

acuminata Ait) dan ekstrak daun jarak pagar

(Jatropha curcasL).

2. Variabel terpengaruh : Stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor

C. Definisi Operasional

1. Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan ekstrak daun jarak

pagar (Jatropha curcas L) adalah ekstrak yang dalam keadaan segar yang

diperoleh dengan cara mengekstrak daun kamboja dan daun jarak pagar

menggunakan larutan etanol 96% yang diperoleh secara maserasi. Pada

penelitian ini dibuat konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata

Page 36: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

25

Ait) dan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) setelah diencerkan

dengan akuades hingga masing-masing ekstrak mencapai konsentrasi 20%.

2. Stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor adalah suatu kelainan mukosa

mulut seperti mukosa labial, bukal dan dasar mulut yang ditandai oleh ulser

bulat atau oval, dangkal, dengan diameter kurang dari 1 cm dan dikelilingi

oleh pinggiran yang eritematus.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Mahasaraswati Denpasar pada tanggal 13 sampai 27 Januari 2014.

E. Subyek Penelitian

1. Populasi

Subyek penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar.

2. Besar sampel

Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel

yang dibagi 2 kelompok yaitu 15 sampel kelompok pertama

menggunakan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan 15

sampel kelompok kedua menggunakan ekstrak daun jarak pagar

(Jatropha curcas L).

3. Teknik sampling

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud

atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel

karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut

Page 37: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

26

memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya (Sastroasmoro

dan Ismael 2011).

4. Kriteria sampel

a. Kritria Inklusi

1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Mahasaraswati Denpasar yang bersedia mengikuti penelitian.

2. Berusia 19-26 tahun.

3. Kooperatif.

4. Menderita stomatitis apthosa rekuren(SAR) minor.

b. Kriteria Ekslusi

1. Mahasiswa yang menderita penyakit sistemik.

2. Mahasiswa yang sedang menggunakan obat-obatan.

F. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :

a. Kaca mulut dan nerbeken

b. Masker

c. Hand Scone

d. Form penelitian

e. Informed consent

f. Tisu

g. Cotton bud

2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

b. Ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcasL)

Page 38: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

27

c. Aquades steril

G. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian menggunakan jangka sorong digital untuk melihat

penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor yang telah diolesi

dengan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)dan ekstrak daun jarak

pagar (Jatropha curcasL) pada hari pertama dan ketiga, diharapkan pada hari

ketiga ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)dan ekstrak daun jarak

pagar (Jatropha curcasL) meresap atau berpenetrasi ke dalam jaringan mukosa

sehingga stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor sembuh.

H. Jalannya Penelitian

1. Sebelum melakukan penelitian, calon sampel diminta untuk mengisi dan

menandatangani informed consent untuk kesediaan menjadi sampel.

2. Sampel diberi penjelasan secara singkat tentang tujuan melakukan

penelitian ini.

3. Kelompok pertama sebanyak 15 orang diberi dan diolesi ekstrak daun

kamboja (Plumeria acumniata Ait) dan kelompok sampel kedua sebanyak

15 orang diberi dan diolesi ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L).

4. Sampel diintruksikan untuk mengoleskan ekstrak daun kamboja (Plumeria

acumniata Ait) dan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) yang

dilakukan tiga kali dalam sehari (pagi, siang, malam) sampai stomatitis

aphtosa rekuren (SAR) minor sembuh.

5. Kemudian dilakukan pengukuran pada hari pertama dan hari ketiga.

6. Pengukuran dicatat pada form penelitian yang telah tersedia.

Page 39: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

28

I. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diolah dengan

menggunakan SPSS versi 20 :

1. Uji Normalitas dan Homogenitas

a. Uji Normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-wilk(SW).

b. Uji Homogenitas dengan menggunakan uji Levene’s Test.

2. Uji Efek Perlakuan

Uji efek perlakuan dengan menggunakan uji Paired T-Test dan

Independen T-Test untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok

(Riwidikdo, 2009).

Page 40: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari pengamatan yang saya lakukan terhadap 30 orang sampel dalam

penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Penurunan diameter kelompok sampel 1 diberi perlakuan dengan

ekstrak daun kamboja :

Tabel 4.2 Penurunan diameter kelompok sampel 2 diberi perlakuan dengan

ekstrak daun jarak pagar :

NoDiameter sariawan

SelisihHari ke-1 Hari ke-2

1 4,4 2,5 -1,92 2,71 2,2 -0,513 4,62 4,12 -0,54 2,67 1,92 -0,755 3,21 1,19 -2,026 2,04 2,03 -0,017 2,61 1,21 -1,48 3,41 3,01 -0,4

NoDiameter sariawan

SelisihHari ke-1 Hari ke-31 4,02 4,02 0,002 3,84 3,36 -0,483 3,22 3,22 0,004 3,88 2,35 -1,535 2,5 2,11 -0,396 3,68 3,68 0,007 2,55 2,13 -0,428 5,24 4,48 -0,769 3,92 3,33 -0,5910 4,31 4,38 0,0711 4,01 4,01 0,0012 2,75 2,65 -0,1013 4,33 3,79 -0,5414 2,68 1,54 -1,1415 3,41 2,74 -0,67

Page 41: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

30

NoDiameter

Hari ke-1 Hari ke-2Selisih

9 4,15 3,15 -110 3,2 2,21 -0,9911 2,92 1,31 -1,6112 4,71 3,55 -1,1613 4,18 2,59 -1,5914 2,53 1,44 -1,0915 3,73 1,64 -2,09

Hasil dari data yang didapat terlihat bahwa sampel kelompok pertama yang

diberikan perlakuan dengan ekstrak daun kamboja dan pada kelompok sampel

kedua yang diberikan perlakuan dengan ekstrak daun jarak pagar waktu

penyembuhan dari stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor adalah 1 - 3 hari

dengan beda rerata penurunan diameter stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor

pada kelompok sampel pertama esktrak daun kamboja (Plumeria Acuminata Ait)

adalah 1,13 mm, sedangkan pada kelompok sampel kedua ekstrak daun jarak

pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,47 mm.

A. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar yang berjumlah 30 sampel yang

dibagi menjadi 2 kelompok. Dimana 15 sampel sebagai kelompok sampel

pertama dengan ekstrak daun kamboja ( Plumeria acuminata Ait) dan 15

sampel lainnya sebagai kelompok sampel kedua dengan menggunakan

ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) yang keduanya merupakan

kelompok perlakuan dengan karakteristik respoden sebagai berikut :

Page 42: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

31

Tabel 4.3 Karasteristik responden berdasarkan umur dan jenis kelamin

Karakteristik sample Jumlah orang Persentase

Jenis KelaminLaki-Laki 16 53,3%

Perempuan 14 46,7%

Total 30 100%

Umur

19-20 7 23,3%

21-22 8 26,6%

23-24 10 33,3%

25-26 5 16,6%

Total 30 100%

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah sampel terbanyak adalah

sampel dengan jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 16 orang dengan

persentase 53,3% sedangkan sampel dengan jenis kelamin perempuan

berjumlah 14 orang dengan persentase 46,7%. Berdasarkan karakteristik

umur dapat juga dilihat bahwa jumlah sampel terbanyak adalah sampel

dengan umur 23-24 tahun yaitu sebanyak 10 orang dengan persentase 33,3%,

pada sampel dengan umur 21-22 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase

26,6% pada sampel dengan umur 19-20 tahun sebanyak 7 orang dengan

persentase 23,3% dan sampel yang paling sedikit yaitu sampel dengan umur

26-25 tahun yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase 16,6%.

Page 43: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

32

B. Analisis Data Statistik

1. Uji Normalitas

Hasil penelitian yang diperoleh dari masing-masing kelompok diuji

normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Dari hasil uji

normalitas untuk kelompok ekstrak daun kamboja diperoleh nilai sig.

0,419 (p>0,05) sehingga data berdistribusi normal, kemudian untuk

kelompok ekstrak daun jarak pagar diperoleh nilai sig. sebesar 0,662

(p>0,05) sehingga data yang didapatkan berdistribusi normal.

Tabel 4.4 Uji Normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk

Hari

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

DaunJarak

Hari ke-1 .144 15 .200* .940 15 .384

Hari ke-3 .115 15 .200* .958 15 .662

2. Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas data yang diperoleh kemudian dilakukan

uji homogenitas dengan menggunakan Levene’s Test. Dari hasil uji

homogenitas kelompok ekstrak daun kamboja diperoleh nilai sig. sebesar

0,959 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan berasal dari satu varian

yang sama, kemudian pada kelompok ekstrak daun jarak pagar diperoleh

nilai sig. sebesar 0,436 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan berasal

dari satu varians yang sama.

Hari

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

DaunKamboja

Hari ke-1 .144 15 .200* .941 15 .391

Hari ke-3 .128 15 .200* .943 15 .419

Page 44: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

33

Tabel 4.5 Uji Homogenitas dengan uji Levene’s Test

Daun_Kamboja

Levene Statistic df1 df2 Sig.0,03 1 28 .959

Daun_Jarak

Levene Statistic df1 df2 Sig.6,26 1 28 .436

3. Analisis Efek Pemberian Ekstrak Daun Kamboja dan Ekstrak Daun

Jarak Pagar Terhadap Penyembuhan Stomatitis Aphtosa

Rekuren(SAR) Minor

Analisis penurunan diameter stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor diuji

berdasarkan rerata diameter stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor pre-

test dan post-test pada masing-masing kelompok dengan menggunakan uji

Paired Sample T-Test.

Tabel 4.6 Rerata diameter stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor sebelum

dan sesudah diberikan perlakuan

Kelompok pre postBedarerata

t P

Ekstrak daun kamboja 3,41 0,27 1,13 6,965 0,000Ekstrak daun jarak pagar 3,59 3,13 0,47 3,641 0,003

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa beda rerata penurunan diameter

stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor pada kelompok sampel pertama

esktrak daun kamboja (Plumeria Acuminata Ait) adalah 1,13 mm,

sedangkan pada kelompok sampel kedua ekstrak daun jarak pagar

Page 45: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

34

(Jatropha curcas L) sebesar 0,47 mm. Analisis kemaknaan dengan uji

Paired Sample T-Test menunjukkan bahwa terjadi penurunan diameter

stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor secara bermakna pada kelompok

sampel pertama ekstrak daun kamboja dan kelompok sampel kedua

ekstrak daun jarak pagar p<0,05.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Daun Jarak Pagar Daun Kamboja

Pre

Post

Tabel 4.7 Penurunan diameter stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor

masing-masing kelompok

Gambar 4.1 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun

kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih efektif menyembuhan stomatitis

aphtosa rekuren (SAR) minor dibandingkan dengan ekstrak daun jarak

pagar (Jatropha curcas L).

Page 46: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

35

4. Analisis Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren(SAR) Minor

Antar Kelompok

Analisis kemaknaan selisih diameter stomatitis aphtosa rekuren(SAR)

minor pada hari pertama dan ketiga antara kelompok sampel 1 ekstrak

daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan kelompok sampel 2 ekstrak

daun jarak pagar dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test.

Tabel 4.8 Hasil uji Indenpendent T-Test antar kelompok.

Kelompok N T df F P

Ekstrak daunkamboja

15 3,450 28

1,831

0,002

Ekstrak daun jarakpagar

15 3,450 25,729 0,002

Berdasarkan hasil uji Independent T-test pada ekstrak daun kamboja

(Plumeria acuminata Ait) didapatkan nilai sig sebesar 0,002 (p<0,05)dan

ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,002 (p<0,05),

menunjukkan bahwa Ho ditolak Ha diterima sehingga terdapat perbedaan

antara penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dengan

ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan

stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor.

Page 47: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

36

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian perbandingan efektivitas ekstrak daun

kamboja (Plumeria acuminata Ait) dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha

curcas L) dalam penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor dengan

menggunakan sampel penelitian sebanyak 30 yang dibagi menjadi 2 kelompok

perlakuan, yaitu kelompok pertama diberikan ekstrak daun kamboja (Plumeria

acuminata Ait) dan kelompok kedua diberikan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha

curcas L). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-27 januari 2014 bertempat di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Jumlah sampel

dalam penelitian sebanyak 30 orang, sampel terbanyak adalah sampel dengan

jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 16 orang dengan persentase 53,3%

sedangkan sampel dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 14 orang dengan

persentase 46,7%.

Berdasarkan karakteristik umur dapat juga dilihat bahwa jumlah sampel

terbanyak adalah sampel dengan umur 23-24 tahun yaitu sebanyak 10 orang

dengan persentase 33,3%, pada sampel dengan umur 21-22 tahun sebanyak 8

orang dengan persentase 26,6% pada sampel dengan umur 19-20 tahun sebanyak

7 orang dengan persentase 23,3% dan sampel yang paling sedikit yaitu sampel

dengan umur 26-25 tahun yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase 16,6%.

Sampel dibagi 2 kelompok yaitu kelompok sampel pertama dengan menggunakan

ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan kelompok kedua

menggunakan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L). Pada kelompok

pertama dengan menggunakan esktrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

Page 48: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

37

terdapat penurunan rerata sebesar1,13 mm, sedangkan pada kelompok sampel

kedua dengan menggunakan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L)

terdapat penurunan sebesar 0,47 mm.

Stomatitis apthosa rekuren(SAR) yang dikenal juga dengan nama sariawan

adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih

kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak

tunggal maupun kelompok. Stomatitis apthosa rekuren (SAR) diklasifikasikan

berdasarkan karakteristik klinisnya, yaitu stomatitis aphtosa rekuren minor,

stomatitis aphtosa rekuren mayor, dan stomatitis aphtosa rekuren herpertiform.

Etilogi dari stomatitis apthosa rekuren (SAR) sampai saat ini masih belum

diketahui dengan pasti. Ulser pada stomatitis apthosa rekuren (SAR) bukan karena

satu faktor saja tetapi multifaktorial yang memungkinkannya berkembang menjadi

ulser. Faktor-faktor ini terdiri dari pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl

sulphate (SLS), trauma, genetik, gangguan immunologi, alergi dan sensitifitas,

stres, defisiensi nutrisi, hormonal, merokok, infeksi bakteri, penyakit sistemik,

dan obat-obatan (Swain dkk 2012).

Proses perjalanan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) dibagi menjadi 4 tahap

yaitu premonitori, pre-ulseratif, ulseratif dan penyembuhan. Tahap premonitori

terjadi pada 24 jam pertama perkembangan lesi stomatitis apthosa rekuren (SAR).

Pada waktu prodormal, pasien akan merasakan sensasi mulut terbakar pada

tempat dimana lesi akan muncul. Secara mikroskopis sel-sel mononuklear akan

menginfeksi epitelium, dan oedema akan mulai berkembang. Tahap pre-ulserasi

terjadi pada 18-72 jam pertama perkembangan lesi stomatitis apthosa rekuren

(SAR). Pada tahap ini, makula dan papula akan berkembang dengan tepi

Page 49: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

38

eritematous. Intensitas rasa nyeri akan meningkat sewaktu tahap preulserasi ini.

Tahap ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari hingga 2 minggu. Pada tahap

ini papula-papula akan berulserasi dan ulser itu akan diselaputi oleh lapisan

fibromembranous yang akan diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang. Tahap

penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) terjadi pada hari ke – 4 hingga

35. Ulser tersebut akan ditutupi oleh epitelium. Penyembuhan luka terjadi dan

selalu tidak meninggalkan jaringan parut dimana lesi stomatitis apthosa rekuren

(SAR) pernah muncul. Oleh karena itu, semua lesi stomatitis apthosa rekuren

(SAR) menyembuhkan dan lesi baru berkembang (Haikal 2010).

Hasil penelitian yang diperoleh dari masing-masing kelompok kemudian

uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Dari hasil uji

normalitas untuk kelompok ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

diperoleh nilai sig. 0,419 (p>0,05) sehingga data berdistribusi normal, kemudian

untuk kelompok ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) diperoleh nilai sig.

sebesar 0,662 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan berdistribusi normal.

Setelah melakukan uji normalitas data yang diperoleh kemudian dilakukan uji

homogenitas dengan menggunakan Levene’s Test. Dari hasil uji homogenitas

kelompok ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) diperoleh nilai sig.

sebesar 0,959 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan berasal dari satu varian

yang sama, kemudian pada kelompok ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas

L) diperoleh nilai sig. sebesar 0,436 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan

berasal dari satu varian yang sama. Berdasarkan hasil uji Independent T-test pada

ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) didapatkan nilai sig sebesar

0,002 (p<0,05)dan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,002

Page 50: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

39

(p<0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak Ha diterima sehingga terdapat

perbedaan antara penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan

stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor. Pemberian eksrtrak daun kamboja

(Plumeria acuminata Ait) lebih efektif dari pada ektstrak daun jarak pagar

(Jatropha curcas L) dalam penyembuhanstomatitis aphtosa rekuren(SAR)

minorhal ini didapatkan dari hasil uji Anova didapatkan hasil rerata pada

kelompok kontrol pada pemakaian ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata

Ait) sebesar 1,13 mmdan pada hasil kelompok dengan menggunakan hasil rerata

pada pemakaian ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar0,47

mmsehingga dapat dinyatakkan bahwa pemberian ekstrak daun kamboja

(Plumeria acuminata Ait) memberikan penurunan rerata sebesar 1,13 mm

sedangkan untuk ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) memiliki rerata

penurunan sebesar 0,47 mm.

Proses penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor

menggunakan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan ekstrak daun

jarak pagar (Jatropha curcas L) dikarenakan dari kandungan kimia yang terdapat

dalamnya. Menurut hasil uji FMIPA UNUD (2014) pada ekstrak daun kamboja

kandungan yang sudah teridentifikasi yaitu mengandung senyawa saponin,

steroid, fenol, tannin, glikosida, minyak atsiri, dan flavonoid, sedangkan pada

ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) kandungan yang sudah

teridentifikasi yaitu mengandung senyawa saponin, tannin, glikosida, dan minyak

atsiri. Dari kandungan senyawa ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

Page 51: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

40

dan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) yang sudah teridentifikasi

diatas, kandungan senyawa yang dapat menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren

(SAR) minor yaitu saponin, tannin dan flavonoid.

Page 52: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

41

BAB VI

KESIMPUL DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna antara ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dengan

ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan stomatitis

aphtosa rekuren(SAR) minor. Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata

Ait) lebih efektif menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor

dibandingkan esktrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L).

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pemberian

ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih efektif

menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor dibandingkan

dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dengan jumlah

sampel yang lebih banyak, kosentrasi ekstrak yang berbeda dan frekuensi

pemberian yang lebih sering.

2. Adanya kandungan saponin, steroid, fenol, tannin, glikosida, minyak atsiri,

dan flavonoid dalam ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan

saponin, tannin, glikosida, dan minyak atsiri pada ekstrak daun jarak pagar

(Jatropha curcas L) sehingga dapat dipertimbangkan sebagai obat

alternatif dalam menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor.

Page 53: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

42

3. Mengingat potensi dan keefektifannya cukup tinggi, maka hendaknya

pemakaian tanaman kamboja (Plumeria acuminata Ait) dantanaman jarak

pagar (Jatropha curcas L) lebih ditingkatkan untuk mendapatkan khasiat

yang optimal bagi kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.

Page 54: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

43

DAFTAR PUSTAKA

Farooque, A. M. D., Mazumder, A., Shambhawee, S., Mazumder, R. 2012,‘Review On Plumeria Acuminata’, Noida Institute of Engineering andTechnology, vol. 2, no. 2, hlm. 467-469.

Ganesan, S. 2008, ‘Traditional Oral Care Medicinal Plants Survey of TamilNadu’, Natural Product Radiance, vol. 7, no. 2, hlm. 166-172.

Haikal, M. 2009, AspekImmunologi Stomatitis AftosaRekuren, Disertasi,Universitas Sumatra Utara , Medan.

Kaswan. 2013, Pengaruh Getah Tumbuhan Jarak (Jatropha Curcas L.) TerhadapPertumbuhan Bakteri Streptococcus Hasil Isolasi Pasca Pencabutan Gigi,Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Koybasi, S., Parlak, A. H., Serin, E., Yilmaz, F., Serin, D. 2006, ‘RecurrentAphtousstomatitis : Investigation of Possible Etiologic Factors’, ElsevierInc., hlm. 229-232.

Lewis, M. A. O. dan lamey, P-J., 1998, TinjauanKlinisPenyakitMulut, Ed. Ke-1,WidyaMedika, Jakarta.

Mursito, B. dan Prihmantoro, H. 2011, Tanaman Hias Berkhasiat Obat, Ed. ke-4,Penebar Swadaya., Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Ed. Ke-2, RinekaCipta., Jakarta.

Nuria, M. C., Fazatun, A., Sumantri. 2009, ‘Uji Aktivitas Antibakteri EkstrakEtanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap BakteriStaphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, DanSalmonella typhi ATCC 1408’, Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian, vol 5, no 2,hlm. 26 – 37.

Porter, S. R., Hegarty, A., Kaliakatsou, F., Hodgson, T, A., Scully, C. 2000,‘Reccurentaphtous Stomatitis’, Elsevier Science Inc., hlm. 569-578.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan AplikasiProgram R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Sari, L. O. R .K., 2006, ‘Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan PertimbanganManfaat Dan Keamanannya’, Majalah Ilmu Kefarmasian, vol 3, no 1, hlm.1–7.

Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Ed.ke-4, Sagung Seto.

Page 55: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

44

Suryono. 2013, Budidaya Tanaman Jarak Pagar & Kepyar Sumber EnergiAlternatif Terbarukan, Ed. ke-1, Pustaka Baru Press.,Yogyakarta.

Swain, N., Pathak, J., Poonja, L, S., Penkar, Y. 2012, ‘Etiological Factors ofRecurrent Aphtous Stomatitis’, J. Contempt Dent, vol. 2, no. 3, hlm. 96-100.

Widodo, G. P., Ningsih, D., Aprilia, M . 2010, ‘Aktivitas Antibakteri danPenyembuhan Luka Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Daun Kamboja (Plumeriaacuminata Ait) pada Kulit Kelinci yang Diinfeksi Staphylococcus aureus’,Jurnal Farmasi Indonesia, vol 7, no 2, hlm. 73 – 77.

Yuanita. 2009, Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan ArsitekturRumah Sakit Gigi Dan Mulut Unissula Di Semarang, Skripsi, UniversitasDiponegoro.

Zain, R, B. 1999, ‘Classification, Epidemiologi and Aetiology of Oral RecurrentAphtous Ulceration / Stomatitis’, Dent Univ Malaya, vol. 6, hlm. 34-37.

Page 56: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 57: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

46

PERJANJIAN TINDAKAN MEDIS

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : L / P

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk diikutsertakan sebagai sampel

dalam penelitian yang berjudul “Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kamboja

(Plumeria acuminata Ait) dengan Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

dalam Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor”, yang dilakukan

oleh : I Komang Yoga Widiantara, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Segala hal menyangkut penelitian ini telah saya pahami dan akan saya

ikuti sesuai prosedur yang dijelaskan oleh peneliti.

Denpasar

Yang Membuat Pernyataan

(….…………….………)

Page 58: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

47

Page 59: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

47

Form Penelitian

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Menderita stomatitis sejak : hari

Ekstrak Daun :

Hari 1 3

Ukuran Stomatitis

47

Page 60: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

48

Lampiran 1. Data Hasil Penelitian

Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)

No Diameter sariawan SelisihHari ke-1 Hari ke-3

1 4,4 2,5 -1,92 2,71 2,2 -0,513 4,62 4,12 -0,54 2,67 1,92 -0,755 3,21 1,19 -2,026 2,04 2,03 -0,017 2,61 1,21 -1,48 3,41 3,01 -0,49 4,15 3,15 -110 3,2 2,21 -0,9911 2,92 1,31 -1,6112 4,71 3,55 -1,1613 4,18 2,59 -1,5914 2,53 1,44 -1,0915 3,73 1,64 -2,09

Ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L)

No

Diameter sariawan

SelisihHari ke-1 Hari ke-31 4,02 4,02 0,002 3,84 3,36 -0,483 3,22 3,22 0,004 3,88 2,35 -1,535 2,5 2,11 -0,396 3,68 3,68 0,007 2,55 2,13 -0,428 5,24 4,48 -0,769 3,92 3,33 -0,59

10 4,31 4,38 0,0711 4,01 4,01 0,0012 2,75 2,65 -0,1013 4,33 3,79 -0,5414 2,68 1,54 -1,14

15 3,41 2,74 -0,67

Page 61: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

49

Lampiran 2. Hasil Uji Normalitas

1. Dengan Ekstrak Daun Kamboja

Tests of Normality

Hari

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Daun_Kamboja Harike 1 .144 15 .200* .941 15 .391

Harike 3 .128 15 .200* .943 15 .419

2. Dengan Ekstrak Daun Jarak PagarTests of Normality

Hari

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Daun_Jarak Harike 1 .144 15 .200* .940 15 .384

Harike 3 .115 15 .200* .958 15 .662

Page 62: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

50

Lampiran 3. Hasil Uji Homogenitas1. Dengan Ekstrak Daun Kamboja

Oneway

Test of Homogeneity of VariancesDaun_Kamboja

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.003 1 28 .959

ANOVADaun_Kamboja

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9.656 1 9.656 12.842 .001Within Groups 21.054 28 .752

Total 30.710 29

2. Dengan Ekstrak Daun Jarak Pagar

Oneway

Test of Homogeneity of VariancesDaun_Jarak

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.626 1 28 .436

ANOVADaun_Jarak

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.430 1 1.430 2.035 .165Within Groups 19.673 28 .703

Total 21.103 29

Page 63: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

51

Lampiran 4. Hasil Uji Paired T-Test

T-Test DaunKamboja

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 hari_ke1 3.4060 15 .84642 .21854

hari_ke3 2.2713 15 .88738 .22912

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 hari_ke1 & hari_ke3 15 .736 .002

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviatio

n

Std.ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 hari_ke1 -hari_ke3

1.13467

.63094 .16291 .78526 1.48407 6.965 14 .000

T-Test DaunJarakPagar

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 hari_ke1 3.6227 15 .77322 .19964

hari_ke3 3.1860 15 .89853 .23200

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 hari_ke1 & hari_ke3 15 .856 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviatio

n

Std.ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 hari_ke1 -hari_ke3

.43667 .46448 .11993 .17945 .69388 3.641 14 .003

Page 64: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

52

Lampiran 5. Hasil Uji Independent T-Test

T-Test

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. DeviationStd. Error

Mean

Hasil EkstrakDaunJarakPagar 15 -.4367 .46448 .11993

EkstrakDaunKamboja 15 -1.1347 .63094 .16291

Independent Samples Test

Levene's Testfor Equality of

Variances t-test for Equality of Means95% Confidence

Interval of theDifference

F Sig. t df

Sig.(2-

tailed)

MeanDifferenc

eStd. ErrorDifference Lower Upper

Hasil Equalvariancesassumed

1.831 .187 3.450 28 .002 .69800 .20229 .28363 1.11237

Equalvariancesnotassumed

3.450 25.729

.002 .69800 .20229 .28197 1.11403

Page 65: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

53

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Alat dan bahan

Gambar 2. Daun Kamboja

Page 66: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

54

Gambar 3. Ekstrak Daun Kamboja

Gambar 4. Daun Jarak Pagar

Page 67: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

55

Gambar 5. Ekstrak Daun Jarak Pagar

Gambar 6. Pengukuran stomatitissebelum diberi perlakuan dengan JangkaSorong Digital

Page 68: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

56

Gambar 7. Sample diberi perlakuan dengan ekstrak daun kamboja

Gambar 8. Pengukuran Stomatirtis Sebelum diberi perlakuan dengan JangkaSorong Digital

Page 69: PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan

57

Gambar 9. Sample diberi perlakuan dengan ekstrak daun jarak pagar