strategi pelaksanaan ansietas

7
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS Pertemuan ke-1 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data Subjektif : a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah. b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya. c. Klien mengatakan sulit tidur d. Klien mengatakan tidak nafsu makan. Data Objektif a. Klien terlihat seperti orang bingung 2. Diagnosa Keperawatan Ansietas 3. Tujuan Tindakan Keperawatan a. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien. b. Tujuan Khusus : 1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya 2) Pasien mampu mengenal ansietas 3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi 4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas 4. Tindakan Keperawatan a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah 1) Mengucapkan salam terapeutik 2) Berjabat tangan 3) Menjelaskan tujuan interaksi 4) Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien b. Membantu pasien mengenal ansietas : 1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya 2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas 3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas 4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi B. Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada pagi i ni, nama saya YUSUF. Saya adalah mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA III. Nama Ibu siapa?” “Ibu senangnya dipanggil apa?” b. Evaluasi/validasi

Upload: arik-kristiawan

Post on 07-Jul-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Strategi Pelaksanaan Ansietas

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pelaksanaan Ansietas

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif :

a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.

b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.

c. Klien mengatakan sulit tidur

d. Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif

a. Klien terlihat seperti orang bingung

2. Diagnosa Keperawatan

Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.

b. Tujuan Khusus :

1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya

2) Pasien mampu mengenal ansietas

3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas

4. Tindakan Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat

berinteraksi

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah

1) Mengucapkan salam terapeutik

2) Berjabat tangan

3) Menjelaskan tujuan interaksi

4) Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien

b. Membantu pasien mengenal ansietas :

1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas

4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini,

nama saya YUSUF. Saya adalah mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA III.

Nama Ibu siapa?”

“Ibu senangnya dipanggil apa?”

b. Evaluasi/validasi

Page 2: Strategi Pelaksanaan Ansietas

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”

c. Kontrak :

Topik

“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara

mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”

Waktu

“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja”

Tempat

“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jikadiruangan ini saja kita

berbincang-bincang”

Tujuan

“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”

2. Fase Kerja

“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”

“Coba Ibu ceritakan pada saya”

Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan

kepada ibu. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”

“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan

yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu

mampu menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang

perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang

sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan

cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan

Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan

latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu

cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”

“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan

saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu

silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam

perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu

hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang

coba ibu praktikkan”

“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini

selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara

tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode

pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga,

menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu

juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

Subyektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan

dan latihan relaksasi?

Obyektif

Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.

Page 3: Strategi Pelaksanaan Ansietas

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”

“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas,

ibu bisa langsung praktikkan cara ini”

c. Kontrak yang akan datang

Topik

“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana jika kita

latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan ibu ya”

Waktu

“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini. Berapa

lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”

Tempat

“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita melakukannya

disini saja”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif :

e. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.

f. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.

g. Klien mengatakan sulit tidur

h. Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif

b. Klien terlihat seperti orang bingung

2. Diagnosa Keperawatan

Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum Mengatasi gangguan ansietas klien

b. Tujuan Khusus - Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas - Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi

- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasiansietas

4. Tindakan Keperawatan

a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi ansietas : 1) Melakukan hal yang disukai 2) Menonton TV 3) Mendengarkan music yang disukai 4) Membaca koran, buku atau majalah

Page 4: Strategi Pelaksanaan Ansietas

b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul

B. Strategi Komunikasi

4. Fase Orientasi d. Salam Terapeutik

“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibu ! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, sayayusuf, Ibu bisa

memanggil saya Teguh. Saya adalah mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA III. Nama ibu siapa? Ibu

senangnya dipanggil apa?”

e. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk

menghilangkan kecemasan ibu?”

f. Kontrak : Topik

“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan tentang latihan

distraksi dengan tehnik pengalihan.”

Waktu ” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”

Tempat

“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”

Tujuan

“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol kecemasanpada diri ibu dan ibu

dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari ibu.”

5. Fase Kerja

“Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh badan ibu tegang, baik

pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas ibu sehingga

membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat

membuat ibu relak misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku atau majalah

yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa

saja yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu

bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.

6. Fase Terminasi d. Evaluasi

Subjektif “Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”

Objektif

“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa cemas, ibu

dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”

e. Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa cemas,ibu bisa langsung

mempraktikkan cara ini.”

f. Kontrak yang akan datang

Topik “Nah, ibu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu yaitu dengan teknik hipnotis

diri sendiri atau hipnotis dengan 5 jari.”

Page 5: Strategi Pelaksanaan Ansietas

Waktu “Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam yang sama seperti hari ini?”

Tempat

“Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau ditanyakan bu? Baiklah

kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-3

A. Proses Keperawatan

5. Kondisi Klien

Data Subjektif :

Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.

Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.

Klien mengatakan sulit tidur

Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif

Klien terlihat seperti orang bingung

Klien tampak seperti orang bingung

Klien sulit berkonsentrasi

6. Diagnosa Keperawatan

Ansietas

7. Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum :

Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari

b. Tujuan Khusus :

Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi ansietas

8. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

b. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari

c. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam jadwal

d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi

7. Fase Orientasi

g. Salam Terapeutik

Page 6: Strategi Pelaksanaan Ansietas

“Selamat pagi ibu”

h. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur?Apakah yang kemaren

saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya.

Bagus bu”

i. Kontrak :

Topik, Waktu, Tempat, Tujuan

“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? Dan

saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah ibu. Kita akan

berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.”

Tujuan

“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa gelisah ibu

dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu

datang kembali.”

8. Fase Kerja

“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu,

kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi ibu merasa takut jika dijahati oleh tetangga ibu,

ouw. Dulu ibu pernah dihipnotis oleh tetangga ibu dan tetangga ibu mengambil barang berharga ibu. Dan

ibu takut jika kejadian itu terulang lagi. Nah ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi

degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu

dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu,

bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan

ketika ibu di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling

indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi.

Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa

langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”

9. Fase Terminasi

g. Evaluasi

Subyektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan

mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”

Obyektif

“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih ingat apa

yang telah saya ajarkan.”

h. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan lupa

untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”

i. Kontrak yang akan datang

Topik, Waktu, Tempat

Page 7: Strategi Pelaksanaan Ansietas

“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah cara ke-3 yang

bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau keteganganibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan

melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa bu?

Seperti biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau

tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”