ppt ansietas kompre
DESCRIPTION
SEMOGA BERMANFAATTRANSCRIPT
Assalamualaikum Wr.Wb
Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Gangguan Psikososial : Penyakit
Diabetes Melitus Kronik : Ansietas
Nama Kelompok
Ketua : Mardi Supriyan Sah Anggota :
Ayu WandiraIrfanNurul AuliaSiti Nuraini
Latar Belakang Dampak gangguan kesehatan jiwa tidak hanya dirasakan
oleh si penderita, tetapi juga oleh keluarga, teman, pekerja, dan komunitas. Sehingga akan mempengaruhi produktifitas komunitas dan berdampak pada perekonomian serta kesejahteraan.
Kecemasan atau ansietas masih menjadi salah satu masalah kesehatan jiwa yang masih banyak terjadi kasus baik di negara-negara maju maupun di negara berkembang. Gangguan ansietas merupakan gangguan mental emosional yang paling sering terjadi di Amerika serikat. Setidaknya 17% individu dewasa di Amerika serikat menunjukkan satu gangguan ansietas atau lebih dalam satu tahun. Gangguan ansietas lebih sering di alami oleh individu wanita, individu berusia kurang dari 45 tahun, individu yang bercerai atau berpisah, dan individu yang berasal dari status sosio-ekonomi rendah (Videbeck, 2008, hal. 308).
Lanjutan ... Data Riset Kesehatan Dasar tahun
2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan) dialami oleh sekitar 11,6% populasi usia di atas 15 tahun (sekitar 24.708.000 orang). Sedangkan sekitar 0,48% populasi (1.065.000 orang) mengalami gangguan jiwa berat (psikosis).
KONSEP DASAR ANSIETAS
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart & Laraia 2005, hal.260 ).
Ansietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal (Suliswati, 2005, hal. 108 ).
LANJUTAN
Jadi, kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi umum terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti.
Penyebab ansietas
Meski penyebab ansietas belum sepenuhnya diketahui, namun gangguan keseimbangan neurotransmitter dalam otak dapat menimbulkan ansietas pada diri seseorang. Faktor genetik juga merupakan faktor yang dapat menimbulkan gangguan ini.
seseorang dapat tumbuh dalam suatu situasi yang dapat menimbulkan stres berat pada orang lain.
Lanjutan Faktor Predisposisi
a. Dalam pandangan psikoanalisis, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan superego.
b. Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal.
c. Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan.
d. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas biasanya terjadi dalam keluarga.
e. kajian biologis menunjukkan bahwa otak megandung reseptor khususuntuk benzodiasepin, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam-asam gama-aminobutirat (GABA)
Lanjutan
Faktor Presipitasi1. Ancaman terhadap integritas fisik.
Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi :a. Sumber internalb. Sumber ekternal
2. Ancaman terhadap harga diri c. Sumber internald. Sumber ekternal
Rentang Respon Ansietas
respon adaptif respon maladaptif
antisipasi ringan sedang berat
panik
Respon Ansietas
Sistem tubuhKardiovaskuler
Respon : PalpitasiJantung berdebar-debarTekanan darah tinggiRasa mau pingsanPingsan
Tekanan darah menurunDenyut nadi menurun
Sistem tubuh Pernafasan
Respon :Napas cepatNapas pendekTekanan pada dadaNapas dangkalPembengkakan
tenggorokSensasi tercekikTerengah-engah
Respon Ansietas
Sistem tubuh Neuromuskular Respon :
Refleks meningkatReaksi kejutanMata berkedip-kedipInsomniaTremorRigiditasGelisahWajah tegangKelemahan umumKaki goyahGerakkan janggal
Sistem tubuh Gastrointestinal
Respon :Kehilangan napsu makanMenolak makanRasa tidak nyaman pada abdomenMualDiareRasa terbakar pada jantung
Respon ansietas
Sistem tubuhTraktus urinarius
Respon :Tidak dapat menahan kencingSering berkemih
Sistem tubuhKulit
Respon : Wajah kemerahanBerkeringat setempatGatalRasa panas dan dingin pada kulitWjah pucatBerkeringat seluruh tubuh
Respon Perilaku, Kognitif, dan Afektif
Sistem tubuhPerilaku
Respon :GelisahKetegangan fisikTremorGugupBicara cepatKurang koordinasiCenderung mendapat cideraMenarik diri dari hubungan interpersonalMengahalangiMelarikan diri dari masalahMenghidarHiperventilasi
Sistem tubuhKognitif
Respon :Perhatian tergangguKonsentrasi burukPelupaPreokupasiSalah dalam memberikan penilaianHambatan berpikirBidang presepsi menurunKreativitas menurunProduktivitas menurunBingung
Respon Perilaku, Kognitif, dan Afektif
Sistem tubuhAfektif
Respon :Mudah tergangguTidak sabarGelisahTegangNervusKetakutanAlarmTerorGugup
Respon Setiap Tingkat Ansietas
Respon ringana. Respon fisik Ketegangan otot ringan Sadar akan lingkungan Rileks atau sedikit gelisah Penuh perhatian Rajinb. Respon kognitif Lapang persepsi luas Terlihat tenang, percaya diri Perasaan gagal sedikit Waspada dan memperhatikan banyak hal Mempertimbangkan informasi Tingkat pembelajaran optimalc. Respon emosional Perilaku otomatis Sedikit tidak sadar Aktivitas menyendiri Terstimulasi Tenang
Respon sedanga.Respon fisik Ketegangan otot sedang Tanda-tanda vital meningkat Pupil dilatasi, mulai berkeringat Sering mondar-mandir, memukul
tangan Suara berubah : bergetar, nada suara
tinggi Kewaspadaan dan ketegangan
menigkat Sering berkemih, sakit kepala, pola
tidur berubah, nyeri punggungb. Respon kognitif
Lapang persepsi menurun Tidak perhatian secara selektif Fokus terhadap stimulus meningkat Rentang perhatian menurun Penyelesaian masalah menurun Pembelajaran terjadi dengan
memfokuskanc. Respon emosional Tidak nyaman Mudah tersinggung Kepercayaan diri goyah Tidak sabar Gembira
Respon Setiap Tingkat Ansietas Respon berat
a.Respons fisik Ketegangan otot berat Hiperventilasi Kontak mata buruk Pengeluaran keringat meningkat Bicara cepat, nada suara tinggi Tindakan tanpa tujuan dan serampangan Rahang menegang, mengertakan gigi Mondar-mandir, berteriak Meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitifLapang persepsi terbatas Proses berpikir terpecah-pecah Sulit berpikir Penyelesaian masalah buruk Tidak mampu mempertimbangkan informasi Hanya memerhatikan ancaman Preokupasi dengan pikiran sendiri Egosentris
c. Respons emosional Sangat cemas Agitasi Takut Bingung Merasa tidak adekuat Menarik diri Penyangkalan Ingin bebas
Respon Setiap Tingkat Ansietas Respon panik
a.Respons fisik Flight, fight, atau freeze Ketegangan otot sangat berat Agitasi motorik kasar Pupil dilatasi Tanda-tanda vital meningkat
kemudian menurun Tidak dapat tidur Hormon stress dan
neurotransmiter berkurang Wajah menyeringai, mulut
terngangab. Respons kognitif
Persepsi sangat sempit Pikiran tidak logis, terganggu Kepribadian kacau Tidak dapat menyelesaikan
masalah
Fokus pada pikiran sendiri Tidak rasional Sulit memahami stimulus
eksternal Halusinasi, waham, ilusi
mungkin terjadic. Respon emosional
Merasa terbebani Merasa tidak mampu, tidak
berdaya Lepas kendali Mengamuk, putus asa Marah, sangat takut Mengharapkan hasil yang
buruk Kaget, takut Lelah
Ciri-ciri ansietas yaitu : Ansietas Ringan : Lebih waspada, gerakan
mata, ketajaman pendengaran bertambah, dan kesadaran meningkat.
Ansietas Sedang : Berfokus pada dirinya (penyakitnya). Menurunnya perhatian terhadap lingkungan secara terperinci.
Ansietas Berat : Perubahan pola pikir, ketidak selarasan pikiran, tindakan dan perasaan. Lapangan persepsi menyempit.
Panik : Persepsi terhadap lingkungan mengalamidistorsi; ketidakmampuan memahami situasi; respon tidak dapat diduga; aktivitas motorik yang tidak menentu.
Penatalaksanaan
Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress Terapi psikofarmaka Terapi somatik psiko terapi Terapi psikoreligius Terapi psikoreligius
Asuhan Keperawatan Teoritis
Contoh Kasus Asuhan Keperawatan Pasien dengan Ganggguan Psikosisial : Penyakit
Diabetes Melitus Kronik : Ansietas
TERIMA KASIH
assalamualaikum Wr.Wb