lp ansietas siap print
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS
1. Definisi :• Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat
dibenarkan yang disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004)
• Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan,
tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih
tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality),
perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari,
2002)
• Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan
terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan
rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang
berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian
tersebut
Klasifikasi ansietas adalah :
a. Ansietas ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan
persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan serta kreativitas
b. Ansietas sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan
mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah
c. Ansietas berat
Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang
cenderung untuk memusatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan
hal lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak
pengarahan/ tuntutan
d. Panik
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah
terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak
dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/ tuntutan.
2. Faktor Predisposisi : a. Biologis
1) Latar belakang genetik :
a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen genetik yang
sedang dan dihubungkan dengan fobia sosial dan depresi mayor
b. Sensitivitas laktat
c. Kembar monozigot 5 x > dizigot
d. Sindrom kromosom 13 terkait dengan gangguan panik, sakit
kepala berat, hipotiroid
2) Status nutrisi :
a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)
3) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki riwayat penyakit fisik
a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)
b. Riwayat gangguan pada paru-paru : (seperti ada pada penyakit paru
obstruksif kronik, oedema paru, sumbatan jalan nafas, asma,
embolus)
c. Riwayat gangguan jantung
(Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan
jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)
d. Riwayat penyakit endokrin
(Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual sindrom,
menopause)
e. Riwayat penyakit neurologis
(Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis, Organic Brain
Syndrome)
f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus Peptik, CH
g. Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela, Eskoriasis
h. Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan Amputasi,
i. Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid, Infertil,
j. Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilis
k. Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom Steven Johnson
4) Riwayat penggunaan zat
a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen
termasuk phenchiclidine, steroid dan simpatomimetik
5) Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik
6) Sensitivitas biologi :
a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks
frontal.
b. Sistem neurokimia :
GABA (Gama Amino Butiric Acid) defisiensi relatif atau
ketidakseimbangan GABA ,
Norepinephrin : terlalu aktif atau kurang aktif di bagian otak yang
berkaitan dengan ansietas
Serotonin : kekurangan atau ketidakseimbangan
7) Paparan terhadap racun
b. Psikologis1) Intelegensia
Retardasi mental ringan IQ 50-70
Retardasi mental sedang IQ 35-50
Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan
Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi
2) Kemampuan verbal
Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:
- buta - tuli
Adanya kerusakan area motorik bicara :
- pelo - gagap
Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :
- perbedaan budaya - lokasi tempat tinggal yang terisolasi
Proses pengobatan yang menyebabkan gangguan bicara : ICU, NGT, ETT,
trakeostomi
3) Kepribadian ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen,
obsesif
kompulsif/ kepribadian pencemas
4) Pengalaman masa lalu
Pengalaman yang tidak menyenangkan :
di keluarga : masa kecil yang kacau, berpisah dengan orang tua pada
usia awal/ dini, proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua
orang tua
di tempat kerja : mutasi, PHK, pensiun, turun jabatan, konflik di tempat
kerja
di sekolah : tinggal kelas, tidak lulus, sering pindah sekolah
di masyarakat : riwayat pasca trauma yang buruk (pengalaman
berperang, perkosaan, kecelakaan yang serius, deprivasi atau
penyiksaan yang buruk)
5) Konsep diri
a) Gambaran diri: tidak menyukai tubuhnya, merasa tidak sempurna,
ketidakpuasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan
potensi yang dimiliki.
b) Identitas diri: keracuan identitas
c) Peran: konflik peran, peran ganda, ketidakmampuan menjalankan
peranan, tuntutan peran tidak sesuai usia
d) Ideal diri: ideal diri tidak realistis, ideal diri terlalu rendah, ambisius
e) Harga dir: harga diri rendah situasional
6) Motivasi: motivasi rendah
7) Pertahanan psikologis: self kontrol (kadang tidak mampu menahan diri
terhadap, dorongan yang kurang positif), menurut pandangan
Psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua
elemen kepribadian, id dan super ego
c. Sosial Budaya1) Usia : remaja, dewasa awal
2) Gender : wanita : pria = 2 : 1
3) Pendidikan : kurang/ rendah
4) Pendapatan : kurang/ rendah
5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, tidak mandiri dalam ekonomi,
beban kerja yang terlalu tinggi
6) Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga
7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang
bertentangan dengan nilai kesehatan dan nilai dirinya
8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama
dan keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk
9) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome
10) Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya
penerimaan dan penolakan interpersonal, berpisah dengan orang yang
dicintai, kehilangan orang yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan
bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu berhubungan secara intim
dengan lawan jenis
11) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial
12) Keluarga : proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua
3. Faktor Presipitasi a. Nature
Faktor-faktor biologis;1) Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal
(overweight)
2) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah
satu bgn tubuh, kehilangan fungsi tubuh)
3) Sensitivitas biologi :
secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal
sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn,
serotonin
4) Paparan terhadap racun
Faktor-faktor psikologis 1) Intelegensia
Retardasi mental ringan IQ 50-70
Retardasi mental sedang IQ 35-50
Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan
Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi
2) Kemampuan verbal
Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran: buta
dan tuli
Adanya kerusakan area motorik bicara : pelo dan gagap
Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :
perbedaan budaya,lokasi tempat tinggal yang terisolasi proses
pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi
3) Moral konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat
kerja, pelanggaran norma dan nilai di masyarakat, dan terlibat masalah
hukum
4) Kepribadian ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen,
obsesif kompulsif/ kepribadian pencemas
5) Pengalaman yang tidak menyenangkan (korban perkosaan, kehilangan
pekerjaan/ pensiun, kehilangan sesuatu/ orang yang dicintai, saksi
kejadian traumatis, ketegangan peran, kekerasan, penculikan,
perampokan, kehamilan di luar nikah, dan perselingkuhan)
6) Konsep diri
Gambaran diri: tidak menyukai tubuhnya, merasa tidak
sempurna, ketidakpuasan terhadap ukuran tubuh, fungsi,
penampilan dan potensi yang dimiliki
Identitas diri: kerancuan identitas
Peran: konflik peran, peran ganda, ketidakmampuan
menjalankan peran, tuntutan peran tidak sesuai usia.
Ideal diri: ideal diri tidak realistis, ideal diri terlalu rendah,
ambisius
Harga diri: harga diri rendah situasional
7) Motivasi: motivasi rendah
8) Pertahanan psikologis: self kontrol
Faktor sosial budaya1) Usia : remaja, dewasa awal
2) Gender : wanita : pria = 2 : 1
3) Pendidikan : kurang/ rendah
4) Pendapatan : kurang/ rendah
5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, beban kerja yang terlalu
tinggi
6) Status sosial : menengah ke bawah
7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis
8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran
agama
9) dan keyakinannya
10) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power
syndrome
11) Pengalaman sosial : berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan
orang
yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan kriminalitas, bencana
alam, peperangan/ konflik, kecelakaan)
12) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial, gagal membentuk
keluarga baru, belum menikah
b. OriginInternal:
1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain
Eksternal
1) Kurang dukungan kelompok/ peer group
2) Kurang dukungan keluarga
2) Kurang dukungan masyarakat
c. Timing1) Stres terjadi dalam waktu dekat
2) Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama
3) Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus
d. Number1) Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang ada selama usia
tumbang)
2) Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat
4. Penilaian stressor a. Kognitif
1) Kerusakan perhatian
2) Kurang konsentrasi
3) Pelupa
4) Kesalahan dalam menilai
5) Preokupasi
6) Bloking
7) Penurunan lapangan pandang
8) Berkurangnya kreativitas
9) Produktivitas menurun
10) Bingung
11) Sangat waspadai
12) Berkurangnya objektivitas
13) Takut kehilangan kontrol
14) Takut bayangan visual
15) Takut akan terluka atau kematian
16) Kesadaran diri meningkat
17) Mimpi buruk
b. Afektif1) Mudah terganggu
2) Tidak sabar
3) Gelisah
4) Tegang
5) Nervous
6) Takut
7) Alarm
8) Frustasi
9) Teror
10) Gugup
11) Gelisah
12) Merasa bersalah
13) Pemalu
14) Frustasi
c. FisiologikCardiovaskuler
1) Palpitasi
2) Jantung berdebar
3) TD meningkat
4) Rasa mau pingsan
5) Pingsan
6) TD menurun
7) Denyut nadi menurun
Pernafasan1) Nafas cepat
2) Nafas pendek
3) Tekanan pada dada
4) Nafas dangkal
5) Pembengkakan pada tenggorok
6) Sensasi tercekik
7) Terengah-engah
Neuromuskular1. Refleks meningkat
2. Reaksi kejutan
3. Mata berkedip-kedip
4. Insomnia
5. Tremor
6. Rigiditas
7.Gelisah
8.Wajah tegang
Gastrointestinal- Kehilangan nafsu makan
- Menolak makanan
- Rasa tidak nyaman pada abdomen
- Mual
- Rasa terbakar di perut
- Diare
- Perut melilit
T raktus Urinarius Tidak dapat menahan kencing
Sering berkemih
Reproduksi1. Tidak datang bulan (amenore)
2. Darah haid berlebihan
3. Darah haid amat sedikit
4. Masa haid berkepanjangan
5. Masa haid amat pendek
6. Haid beberapa kali dalam sebulan
7. Menjadi dingin
8. Ejakulasi dini
Integumen- Wajah kemerahan
- Berkeringat setempat (telapak tangan)
- Gatal
- Rasa panas dan dingin pada kulit
- Wajah pucat
- Berkeringat seluruh tubuh
d.Behavioral1. Gelisah
2. Ketegangan fisik
3. Tremor
4. Gugup
5. Bicara cepat
6. Kurang koordinasi
7. Cenderung mendapat cedera
8. Menarik diri dari hubungan interpersonal
9. Menghalangi
10. Melarikan diri dari masalah
11. Menghindari
12. Hiperventilasi
e. Respon Sosial Kadang kadang menghindari kontak sosial/ aktivitas sosial menurun
Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan
5. Sumber Koping a. Personal ability
1) Kurang komunikatif
2) Hubungan interpersonal yang kurang baik
3) Kurang memiliki kecerdasan dan bakat tertentu
4) Mengalami gangguan fisik
5) Perawatan diri yang kurang baik
6) Tidak kreatif
b. Sosial Support1) Hubungan yang kurang baik antar : indiv, keluarga , kelp dan masyarakat
2) Kurang terlibat dalam organisasi sosial/ kelompok sebaya
3) Ada konflik nlai budaya
c. Material Assets1) Kurang memilki penghasilan secara individu.
2) 2. Sulit mendapat pelayanan kesehatan
3) 3. Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi
d. Positive beliefs1) Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang positif
2) Kurang memiliki motivasi
3) Kurang berorientasi kesehatan pada
4) Pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan)
6. Mekanisme koping Konstruktif Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu
menerimanya sebagai suatu pilihan untuk pemecahan masalah. Seperti :
negosiasi/ kompromi, meminta saran, perbandingan yang positif, penggantian
rewards
Destruktif Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau
konflik tsb. Seperti denial, supresi atau proyeksi, menyerang, menarik diri
INTERVENSI PADA KLIEN ANSIETAS Intervensi GeneralisIndividuTujuan :1. Pasien mampu mengenal ansietas
2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi
ansietas
Tindakan keperawatan1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
:
a. mengucapkan salam terapeutik
b. berjabat tangan
c. menjelaskan tujuan interaksi
d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2. Bantu pasien mengenal ansietas
a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
a. pengalihan situasi
b. latihan relaksasi
1) Tarik nafas dalam
2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
c. teknik 5 jari
4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul
KeluargaTujuan :1. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya
2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas
4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas
5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas
Tindakan keperawatan1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala
3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan
teknik
relaksasi
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana
merujuk pasien
6. Terapi Aktivitas Kelompok
Intervensi Spesialis1. Terapi individu : Deep Breathing, Relaksasi Progresif, Meditasi, Visualisasi,
Penghentian Pikiran
2. Terapi keluarga : Triangle Terapi, Terapi Komunikasi
3. Terapi kelompok : Logoterapi, Terapi Supportif
4. Terapi komunitas : Psikoedukasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
A. Proses Keperawatan1. Kondisi Klien
Ny. M ( 80 tahun), sering mengaku kepikiran dengan kondisi hidupnya dan
yang membuat Ny. M terbebani adalah kondisi putranya yang sering marah-
marah tanpa sebab. Ny. M sering mengeluh pusing, bagian leher sakit dan
kaku, serta nyeri pada seluruh tubuh terutama lutut.
2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
3. Tujuan :1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi
Ansietas
4. Tindakan keperawatan1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
:
e. mengucapkan salam terapeutik
f. berjabat tangan
g. menjelaskan tujuan interaksi
h. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2. Bantu pasien mengenal ansietas
a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
a. pengalihan situasi
b. latihan relaksasi
1) Tarik nafas dalam
2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
c. teknik 5 jari
4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul
B. Proses pelaksanaan tindakanOrientasi :”Assalamualaikum mbah, perkenalkan nama saya Endriana Laksitoningrum, panggil
saja saya Endri, saya perawat yang akan merawat mbah selama di rumah sakit ini,
saya akan datang setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore, Apa betul ini mbah
Y? Mbah lebih suka dipanggil siapa?”
”Tujuan saya merawat mbah untuk membantu mengatasi masalah yang mbah
rasakan”
”Bagaimana perasaan mbah Y pagi ini?”
”O, jadi mbah Y semalam tidak bisa tidur?”
”Baiklah, mbah, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang Mas rasakan?”
’Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?”
”Kita berbincang-bincang disini saja ya mas, di ruangan mbah?”
Kerja”Coba mbah ceritakan apa yang mbah rasakan?”
”Oh, jadi mbah merasa gelisah, cemas karena kondisi mbah sekarang”
”Apakah sebelumnya mbah pernah mengalami sakit sehingga perlu dirawat di RS?”
”Jadi mbah baru pertama kali dirawat di RS ?”
“Selama ini, bila mbah punya masalah yang mengganggu, apa yang mbah lakukan?”
”Jadi kalau mbah punya masalah, mbah akan memikirkan terus masalah itu
sehingga mbah merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”
“Apakah sebelumnya mbah pernah mengalami masalah yang mbah anggap cukup
berat?”
“Apakah mbah mampu menyelesaikan masalah tersebut?”
“Wah, baik sekali, berarti dulu mbah pernah mampu menyelesaikan masalah yang
cukup berat, saya yakin sekali mbah sekarang juga akan mampu menyelesaikan
kecemasan yang mbah rasakan”
“Baiklah mbah, bagaimana kalau sekarang kita coba latihan relaksasi dengan cara
tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara yang cukup mampu untuk
mengurangi kecemasan yang mbah rasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang,
Saya akan lakukan, mbah perhatikan saya, lalu mbah bisa mengikuti cara yang
sudah saya ajarkan. Kita mulai ya mbah.”
“Mbah silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, mbah tarik nafas
dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah,
sekarang coba mbah praktikkan. Wah bagus sekali, mbah sudah mampu
melakukannya. Mbah bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai
mbah merasa relaks atau santai”
Terminasi”Bagaimana perasaan mbah setelah kita ngobrol tentang masalah yang mbah
rasakan dan latihan relaksasi?”
”Bagus sekali, jam berapa mbah akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita
masukkan dalam jadual harian mbah. Jadi, setiap mbah merasa cemas, mbah bisa
langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah
kita buat. Latihan relaksasi ini hanya salah satu cara yang bisa digunakan untuk
mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara lain dengan latihan
mengerutkan dan mengendurkan otot, bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua
ini besok pagi, seperti biasa jam 10 pagi di ruangan ini? Assalamualaikum, mbah”
SCANNING ANSIETASFAKTOR PREDISPOSISI
BIOLOGIS
1) Latar belakang genetik : a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada
komponen genetik yang edang dan dihubungkan dengan fobia sosial dan depresi mayor
b. Sensitivitas laktatc. Kembar monozigot 5 x > dizigotd. Sindrom kromosom 13 terkait dengan
gangguan panik, sakit kepala berat, hipotiroid
2) Status nutrisi : a. a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih
dari BB ideal (overweight)3) Kondisi kesehatan secara umum memiliki riwayat penyakit fisik
a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)b. Riwayat gangguan pada paru-paru (seperti ada pada penyakit paru ostruksif kronik, oedema paru, sumbatan jalan nafas,asma, embolus)
PSIKOLOGIS
1) IntelegensiaRetardasi mental ringan IQ 50-70Retardasi mental sedang IQ 35-50Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusanKadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi
2) Kemampuan verbaladanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran: -buta -tuliadanya kerusakan area motorik bicara : -pelo - gagapadanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman : perbedaan budaya,lokasi tempat tinggal yang terisolasiproses pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi
3) Moral Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat kerja
SOSIAL BUDAYA
1) Usia : remaja, dewasa awal2) Gender : wanita : pria = 2 : 13) Pendidikan : kurang/ rendah4) Pendapatan : kurang/ rendah5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak
punya pekerjan, tidak mandiri dalam ekonomi, beban kerja yang terlalu tinggi
6) Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga
7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang bertentangan dengan nilai kesehatan dan nilai dirinya
8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama dan keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk
9) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome
BIOLOGIS
c. Riwayat gangguan jantung (Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)
d. Riwayat penyakit endokrin (Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual
sindrom, menopause)
e. Riwayat penyakit neurologis (Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis,
Organic Brain Syndrome)f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus
Peptik, CHg. Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela,
Eskoriasish. Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan
Amputasi,i. Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid,
Infertil, j. Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilisk. Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom
Steven Johnson4) Riwayat penggunaan zat
a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen
termasuk phenchiclidine, steroid dan simpatomimetik5) Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik6) Sensitivitas biologi :
a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal.
b. Sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid) defisiensi relatif atau
ketidakseimbangan GABA , Norepinephrin : terlalu aktif atau kurang aktif di bagian
otak yang berkaitan dengan ansietasSerotonin : kekurangan atau ketidakseimbangan
7) Paparan terhadap racun
PSIKOLOGIS
3) Moral Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat,
tempat kerja Pelanggaran norma dan nilai di masyarakat
Terlibat masalah hukum1) Kepribadian :
ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif kompulsif/ kepribadian pencemas
2) Pengalaman yang tidak menyenangkan : (korban perkosaan, kehilangan pekerjaan/ pensiun, kehilangan sesuatu/ orang yang dicintai, saksi kejadian traumatis, ketegangan peran, kekerasan, penculikan, perampokan, kehamilan di luar nikah, perselingkuhan)
3) Konsep diri Gambaran diri: - tidak menyukai tubuhnya - merasa tidak sempurna - ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan potensi yang dimiliki Identitas diri - kerancuan identitas Peran - konflik peran - peran ganda - ketidak mampuan menjalankan peran - tuntutan peran tidak sesuai usia
Ideal diri - ideal diri tidak realistis - ideal diri terlalu rendah - ambisius Harga diri - harga diri rendah situasional7) Motivasi - motivasi rendah 8). Pertahanan psikologis - self kontrol
SOSIAL BUDAYA
Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal, berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu berhubungan secara intim dengan lawan jenis10) Peran sosial : gagal melaksanakan
peran sosial11) Keluarga : proses imitasi dan
identifikasi diri terhadap kedua orang tua
STRESSOR PRESIPITASI
a. Nature
Faktor-faktor biologis;1) Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)2) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah satu bgn tubuh, kehilangan fungsi tubuh) 3) Sensitivitas biologi : secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontalsistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn, serotonin4) Paparan terhadap racunFaktor-faktor psikologis 4) IntelegensiaRetardasi mental ringan IQ 50-70Retardasi mental sedang IQ 35-50Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusanKadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi
Origin
Internal:1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain Eksternal1) Kurang dukungan kelompok/ peer group2) Kurang dukungan keluarga2) Kurang dukungan masyarakat
Timing
2) Stres terjadi dalam waktu dekat
3) Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama
4) Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus
Number
1) Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang ada selama usia tumbang)
2) Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat