lp ansietas siap print

25
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS 1. Definisi : Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004) Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2002) Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut Klasifikasi ansietas adalah : a. Ansietas ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas b. Ansietas sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah c. Ansietas berat

Upload: rizka-yunita

Post on 08-Apr-2016

40 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Ansietas Siap Print

LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

1. Definisi :• Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat

dibenarkan yang disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004)

• Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan

perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan,

tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih

tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality),

perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari,

2002)

• Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan

terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan

rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang

berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian

tersebut

Klasifikasi ansietas adalah :

a. Ansietas ringan

Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan

menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan

persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan

pertumbuhan serta kreativitas

b. Ansietas sedang

Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan

mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang

selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah

c. Ansietas berat

Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang

cenderung untuk memusatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan

hal lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak

pengarahan/ tuntutan

d. Panik

Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah

terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak

dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/ tuntutan.

Page 2: Lp Ansietas Siap Print

2. Faktor Predisposisi : a. Biologis

1) Latar belakang genetik :

a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen genetik yang

sedang dan dihubungkan dengan fobia sosial dan depresi mayor

b. Sensitivitas laktat

c. Kembar monozigot 5 x > dizigot

d. Sindrom kromosom 13 terkait dengan gangguan panik, sakit

kepala berat, hipotiroid

2) Status nutrisi :

a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)

3) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki riwayat penyakit fisik

a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)

b. Riwayat gangguan pada paru-paru : (seperti ada pada penyakit paru

obstruksif kronik, oedema paru, sumbatan jalan nafas, asma,

embolus)

c. Riwayat gangguan jantung

(Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan

jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)

d. Riwayat penyakit endokrin

(Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual sindrom,

menopause)

e. Riwayat penyakit neurologis

(Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis, Organic Brain

Syndrome)

f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus Peptik, CH

g. Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela, Eskoriasis

h. Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan Amputasi,

i. Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid, Infertil,

j. Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilis

k. Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom Steven Johnson

4) Riwayat penggunaan zat

a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen

termasuk phenchiclidine, steroid dan simpatomimetik

5) Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik

6) Sensitivitas biologi :

Page 3: Lp Ansietas Siap Print

a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks

frontal.

b. Sistem neurokimia :

GABA (Gama Amino Butiric Acid) defisiensi relatif atau

ketidakseimbangan GABA ,

Norepinephrin : terlalu aktif atau kurang aktif di bagian otak yang

berkaitan dengan ansietas

Serotonin : kekurangan atau ketidakseimbangan

7) Paparan terhadap racun

b. Psikologis1) Intelegensia

Retardasi mental ringan IQ 50-70

Retardasi mental sedang IQ 35-50

Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan

Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2) Kemampuan verbal

Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:

- buta - tuli

Adanya kerusakan area motorik bicara :

- pelo - gagap

Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :

- perbedaan budaya - lokasi tempat tinggal yang terisolasi

Proses pengobatan yang menyebabkan gangguan bicara : ICU, NGT, ETT,

trakeostomi

3) Kepribadian ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen,

obsesif

kompulsif/ kepribadian pencemas

4) Pengalaman masa lalu

Pengalaman yang tidak menyenangkan :

di keluarga : masa kecil yang kacau, berpisah dengan orang tua pada

usia awal/ dini, proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua

orang tua

di tempat kerja : mutasi, PHK, pensiun, turun jabatan, konflik di tempat

kerja

di sekolah : tinggal kelas, tidak lulus, sering pindah sekolah

Page 4: Lp Ansietas Siap Print

di masyarakat : riwayat pasca trauma yang buruk (pengalaman

berperang, perkosaan, kecelakaan yang serius, deprivasi atau

penyiksaan yang buruk)

5) Konsep diri

a) Gambaran diri: tidak menyukai tubuhnya, merasa tidak sempurna,

ketidakpuasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan

potensi yang dimiliki.

b) Identitas diri: keracuan identitas

c) Peran: konflik peran, peran ganda, ketidakmampuan menjalankan

peranan, tuntutan peran tidak sesuai usia

d) Ideal diri: ideal diri tidak realistis, ideal diri terlalu rendah, ambisius

e) Harga dir: harga diri rendah situasional

6) Motivasi: motivasi rendah

7) Pertahanan psikologis: self kontrol (kadang tidak mampu menahan diri

terhadap, dorongan yang kurang positif), menurut pandangan

Psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua

elemen kepribadian, id dan super ego

c. Sosial Budaya1) Usia : remaja, dewasa awal

2) Gender : wanita : pria = 2 : 1

3) Pendidikan : kurang/ rendah

4) Pendapatan : kurang/ rendah

5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, tidak mandiri dalam ekonomi,

beban kerja yang terlalu tinggi

6) Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga

7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang

bertentangan dengan nilai kesehatan dan nilai dirinya

8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama

dan keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk

9) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome

10) Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya

penerimaan dan penolakan interpersonal, berpisah dengan orang yang

dicintai, kehilangan orang yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan

bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu berhubungan secara intim

dengan lawan jenis

11) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial

Page 5: Lp Ansietas Siap Print

12) Keluarga : proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua

3. Faktor Presipitasi a. Nature

Faktor-faktor biologis;1) Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal

(overweight)

2) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah

satu bgn tubuh, kehilangan fungsi tubuh)

3) Sensitivitas biologi :

secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal

sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn,

serotonin

4) Paparan terhadap racun

Faktor-faktor psikologis 1) Intelegensia

Retardasi mental ringan IQ 50-70

Retardasi mental sedang IQ 35-50

Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan

Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2) Kemampuan verbal

Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran: buta

dan tuli

Adanya kerusakan area motorik bicara : pelo dan gagap

Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :

perbedaan budaya,lokasi tempat tinggal yang terisolasi proses

pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi

3) Moral konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat

kerja, pelanggaran norma dan nilai di masyarakat, dan terlibat masalah

hukum

4) Kepribadian ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen,

obsesif kompulsif/ kepribadian pencemas

5) Pengalaman yang tidak menyenangkan (korban perkosaan, kehilangan

pekerjaan/ pensiun, kehilangan sesuatu/ orang yang dicintai, saksi

kejadian traumatis, ketegangan peran, kekerasan, penculikan,

perampokan, kehamilan di luar nikah, dan perselingkuhan)

Page 6: Lp Ansietas Siap Print

6) Konsep diri

Gambaran diri: tidak menyukai tubuhnya, merasa tidak

sempurna, ketidakpuasan terhadap ukuran tubuh, fungsi,

penampilan dan potensi yang dimiliki

Identitas diri: kerancuan identitas

Peran: konflik peran, peran ganda, ketidakmampuan

menjalankan peran, tuntutan peran tidak sesuai usia.

Ideal diri: ideal diri tidak realistis, ideal diri terlalu rendah,

ambisius

Harga diri: harga diri rendah situasional

7) Motivasi: motivasi rendah

8) Pertahanan psikologis: self kontrol

Faktor sosial budaya1) Usia : remaja, dewasa awal

2) Gender : wanita : pria = 2 : 1

3) Pendidikan : kurang/ rendah

4) Pendapatan : kurang/ rendah

5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, beban kerja yang terlalu

tinggi

6) Status sosial : menengah ke bawah

7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis

8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran

agama

9) dan keyakinannya

10) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power

syndrome

11) Pengalaman sosial : berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan

orang

yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan kriminalitas, bencana

alam, peperangan/ konflik, kecelakaan)

12) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial, gagal membentuk

keluarga baru, belum menikah

b. OriginInternal:

1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain

Page 7: Lp Ansietas Siap Print

Eksternal

1) Kurang dukungan kelompok/ peer group

2) Kurang dukungan keluarga

2) Kurang dukungan masyarakat

c. Timing1) Stres terjadi dalam waktu dekat

2) Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama

3) Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus

d. Number1) Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang ada selama usia

tumbang)

2) Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat

4. Penilaian stressor a. Kognitif

1) Kerusakan perhatian

2) Kurang konsentrasi

3) Pelupa

4) Kesalahan dalam menilai

5) Preokupasi

6) Bloking

7) Penurunan lapangan pandang

8) Berkurangnya kreativitas

9) Produktivitas menurun

10) Bingung

11) Sangat waspadai

12) Berkurangnya objektivitas

13) Takut kehilangan kontrol

14) Takut bayangan visual

15) Takut akan terluka atau kematian

16) Kesadaran diri meningkat

17) Mimpi buruk

b. Afektif1) Mudah terganggu

Page 8: Lp Ansietas Siap Print

2) Tidak sabar

3) Gelisah

4) Tegang

5) Nervous

6) Takut

7) Alarm

8) Frustasi

9) Teror

10) Gugup

11) Gelisah

12) Merasa bersalah

13) Pemalu

14) Frustasi

c. FisiologikCardiovaskuler

1) Palpitasi

2) Jantung berdebar

3) TD meningkat

4) Rasa mau pingsan

5) Pingsan

6) TD menurun

7) Denyut nadi menurun

Pernafasan1) Nafas cepat

2) Nafas pendek

3) Tekanan pada dada

4) Nafas dangkal

5) Pembengkakan pada tenggorok

6) Sensasi tercekik

7) Terengah-engah

Neuromuskular1. Refleks meningkat

2. Reaksi kejutan

3. Mata berkedip-kedip

Page 9: Lp Ansietas Siap Print

4. Insomnia

5. Tremor

6. Rigiditas

7.Gelisah

8.Wajah tegang

Gastrointestinal- Kehilangan nafsu makan

- Menolak makanan

- Rasa tidak nyaman pada abdomen

- Mual

- Rasa terbakar di perut

- Diare

- Perut melilit

T raktus Urinarius Tidak dapat menahan kencing

Sering berkemih

Reproduksi1. Tidak datang bulan (amenore)

2. Darah haid berlebihan

3. Darah haid amat sedikit

4. Masa haid berkepanjangan

5. Masa haid amat pendek

6. Haid beberapa kali dalam sebulan

7. Menjadi dingin

8. Ejakulasi dini

Integumen- Wajah kemerahan

- Berkeringat setempat (telapak tangan)

- Gatal

- Rasa panas dan dingin pada kulit

- Wajah pucat

- Berkeringat seluruh tubuh

Page 10: Lp Ansietas Siap Print

d.Behavioral1. Gelisah

2. Ketegangan fisik

3. Tremor

4. Gugup

5. Bicara cepat

6. Kurang koordinasi

7. Cenderung mendapat cedera

8. Menarik diri dari hubungan interpersonal

9. Menghalangi

10. Melarikan diri dari masalah

11. Menghindari

12. Hiperventilasi

e. Respon Sosial Kadang kadang menghindari kontak sosial/ aktivitas sosial menurun

Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan

5. Sumber Koping a. Personal ability

1) Kurang komunikatif

2) Hubungan interpersonal yang kurang baik

3) Kurang memiliki kecerdasan dan bakat tertentu

4) Mengalami gangguan fisik

5) Perawatan diri yang kurang baik

6) Tidak kreatif

b. Sosial Support1) Hubungan yang kurang baik antar : indiv, keluarga , kelp dan masyarakat

2) Kurang terlibat dalam organisasi sosial/ kelompok sebaya

3) Ada konflik nlai budaya

c. Material Assets1) Kurang memilki penghasilan secara individu.

2) 2. Sulit mendapat pelayanan kesehatan

3) 3. Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi

Page 11: Lp Ansietas Siap Print

d. Positive beliefs1) Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang positif

2) Kurang memiliki motivasi

3) Kurang berorientasi kesehatan pada

4) Pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan)

6. Mekanisme koping Konstruktif Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu

menerimanya sebagai suatu pilihan untuk pemecahan masalah. Seperti :

negosiasi/ kompromi, meminta saran, perbandingan yang positif, penggantian

rewards

Destruktif Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau

konflik tsb. Seperti denial, supresi atau proyeksi, menyerang, menarik diri

INTERVENSI PADA KLIEN ANSIETAS Intervensi GeneralisIndividuTujuan :1. Pasien mampu mengenal ansietas

2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk

mengatasi

ansietas

Tindakan keperawatan1. Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien

merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah

:

a. mengucapkan salam terapeutik

b. berjabat tangan

c. menjelaskan tujuan interaksi

d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2. Bantu pasien mengenal ansietas

a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

Page 12: Lp Ansietas Siap Print

c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas

d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

a. pengalihan situasi

b. latihan relaksasi

1) Tarik nafas dalam

2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

c. teknik 5 jari

4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

KeluargaTujuan :1. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya

2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas

4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas

5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas

Tindakan keperawatan1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala

3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas

4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan

teknik

relaksasi

5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana

merujuk pasien

6. Terapi Aktivitas Kelompok

Intervensi Spesialis1. Terapi individu : Deep Breathing, Relaksasi Progresif, Meditasi, Visualisasi,

Penghentian Pikiran

2. Terapi keluarga : Triangle Terapi, Terapi Komunikasi

3. Terapi kelompok : Logoterapi, Terapi Supportif

4. Terapi komunitas : Psikoedukasi

Page 13: Lp Ansietas Siap Print

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan1. Kondisi Klien

Page 14: Lp Ansietas Siap Print

Ny. M ( 80 tahun), sering mengaku kepikiran dengan kondisi hidupnya dan

yang membuat Ny. M terbebani adalah kondisi putranya yang sering marah-

marah tanpa sebab. Ny. M sering mengeluh pusing, bagian leher sakit dan

kaku, serta nyeri pada seluruh tubuh terutama lutut.

2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas

3. Tujuan :1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya

2. Pasien mampu mengenal ansietas

3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk

mengatasi

Ansietas

4. Tindakan keperawatan1. Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien

merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah

:

e. mengucapkan salam terapeutik

f. berjabat tangan

g. menjelaskan tujuan interaksi

h. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2. Bantu pasien mengenal ansietas

a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas

d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri

a. pengalihan situasi

b. latihan relaksasi

1) Tarik nafas dalam

2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

c. teknik 5 jari

4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

Page 15: Lp Ansietas Siap Print

B. Proses pelaksanaan tindakanOrientasi :”Assalamualaikum mbah, perkenalkan nama saya Endriana Laksitoningrum, panggil

saja saya Endri, saya perawat yang akan merawat mbah selama di rumah sakit ini,

saya akan datang setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore, Apa betul ini mbah

Y? Mbah lebih suka dipanggil siapa?”

”Tujuan saya merawat mbah untuk membantu mengatasi masalah yang mbah

rasakan”

”Bagaimana perasaan mbah Y pagi ini?”

”O, jadi mbah Y semalam tidak bisa tidur?”

”Baiklah, mbah, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang

perasaan yang Mas rasakan?”

’Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?”

”Kita berbincang-bincang disini saja ya mas, di ruangan mbah?”

Kerja”Coba mbah ceritakan apa yang mbah rasakan?”

”Oh, jadi mbah merasa gelisah, cemas karena kondisi mbah sekarang”

”Apakah sebelumnya mbah pernah mengalami sakit sehingga perlu dirawat di RS?”

”Jadi mbah baru pertama kali dirawat di RS ?”

“Selama ini, bila mbah punya masalah yang mengganggu, apa yang mbah lakukan?”

”Jadi kalau mbah punya masalah, mbah akan memikirkan terus masalah itu

sehingga mbah merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”

“Apakah sebelumnya mbah pernah mengalami masalah yang mbah anggap cukup

berat?”

“Apakah mbah mampu menyelesaikan masalah tersebut?”

“Wah, baik sekali, berarti dulu mbah pernah mampu menyelesaikan masalah yang

cukup berat, saya yakin sekali mbah sekarang juga akan mampu menyelesaikan

kecemasan yang mbah rasakan”

“Baiklah mbah, bagaimana kalau sekarang kita coba latihan relaksasi dengan cara

tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara yang cukup mampu untuk

mengurangi kecemasan yang mbah rasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang,

Saya akan lakukan, mbah perhatikan saya, lalu mbah bisa mengikuti cara yang

sudah saya ajarkan. Kita mulai ya mbah.”

“Mbah silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, mbah tarik nafas

dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak

Page 16: Lp Ansietas Siap Print

hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah,

sekarang coba mbah praktikkan. Wah bagus sekali, mbah sudah mampu

melakukannya. Mbah bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai

mbah merasa relaks atau santai”

Terminasi”Bagaimana perasaan mbah setelah kita ngobrol tentang masalah yang mbah

rasakan dan latihan relaksasi?”

”Bagus sekali, jam berapa mbah akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita

masukkan dalam jadual harian mbah. Jadi, setiap mbah merasa cemas, mbah bisa

langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah

kita buat. Latihan relaksasi ini hanya salah satu cara yang bisa digunakan untuk

mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara lain dengan latihan

mengerutkan dan mengendurkan otot, bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua

ini besok pagi, seperti biasa jam 10 pagi di ruangan ini? Assalamualaikum, mbah”

Page 17: Lp Ansietas Siap Print

SCANNING ANSIETASFAKTOR PREDISPOSISI

BIOLOGIS

1) Latar belakang genetik : a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada

komponen genetik yang edang dan dihubungkan dengan fobia sosial dan depresi mayor

b. Sensitivitas laktatc. Kembar monozigot 5 x > dizigotd. Sindrom kromosom 13 terkait dengan

gangguan panik, sakit kepala berat, hipotiroid

2) Status nutrisi : a. a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih

dari BB ideal (overweight)3) Kondisi kesehatan secara umum memiliki riwayat penyakit fisik

a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)b. Riwayat gangguan pada paru-paru (seperti ada pada penyakit paru ostruksif kronik, oedema paru, sumbatan jalan nafas,asma, embolus)

PSIKOLOGIS

1) IntelegensiaRetardasi mental ringan IQ 50-70Retardasi mental sedang IQ 35-50Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusanKadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2) Kemampuan verbaladanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran: -buta -tuliadanya kerusakan area motorik bicara : -pelo - gagapadanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman : perbedaan budaya,lokasi tempat tinggal yang terisolasiproses pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi

3) Moral Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat kerja

SOSIAL BUDAYA

1) Usia : remaja, dewasa awal2) Gender : wanita : pria = 2 : 13) Pendidikan : kurang/ rendah4) Pendapatan : kurang/ rendah5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak

punya pekerjan, tidak mandiri dalam ekonomi, beban kerja yang terlalu tinggi

6) Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga

7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang bertentangan dengan nilai kesehatan dan nilai dirinya

8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama dan keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk

9) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome

Page 18: Lp Ansietas Siap Print

BIOLOGIS

c. Riwayat gangguan jantung (Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)

d. Riwayat penyakit endokrin (Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual

sindrom, menopause)

e. Riwayat penyakit neurologis (Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis,

Organic Brain Syndrome)f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus

Peptik, CHg. Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela,

Eskoriasish. Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan

Amputasi,i. Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid,

Infertil, j. Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilisk. Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom

Steven Johnson4) Riwayat penggunaan zat

a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen

termasuk phenchiclidine, steroid dan simpatomimetik5) Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik6) Sensitivitas biologi :

a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal.

b. Sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid) defisiensi relatif atau

ketidakseimbangan GABA , Norepinephrin : terlalu aktif atau kurang aktif di bagian

otak yang berkaitan dengan ansietasSerotonin : kekurangan atau ketidakseimbangan

7) Paparan terhadap racun

PSIKOLOGIS

3) Moral Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat,

tempat kerja Pelanggaran norma dan nilai di masyarakat

Terlibat masalah hukum1) Kepribadian :

ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif kompulsif/ kepribadian pencemas

2) Pengalaman yang tidak menyenangkan : (korban perkosaan, kehilangan pekerjaan/ pensiun, kehilangan sesuatu/ orang yang dicintai, saksi kejadian traumatis, ketegangan peran, kekerasan, penculikan, perampokan, kehamilan di luar nikah, perselingkuhan)

3) Konsep diri Gambaran diri: - tidak menyukai tubuhnya - merasa tidak sempurna - ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan potensi yang dimiliki Identitas diri - kerancuan identitas Peran - konflik peran - peran ganda - ketidak mampuan menjalankan peran - tuntutan peran tidak sesuai usia

Ideal diri - ideal diri tidak realistis - ideal diri terlalu rendah - ambisius Harga diri - harga diri rendah situasional7) Motivasi - motivasi rendah 8). Pertahanan psikologis - self kontrol

SOSIAL BUDAYA

Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal, berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu berhubungan secara intim dengan lawan jenis10) Peran sosial : gagal melaksanakan

peran sosial11) Keluarga : proses imitasi dan

identifikasi diri terhadap kedua orang tua

Page 19: Lp Ansietas Siap Print

STRESSOR PRESIPITASI

a. Nature

Faktor-faktor biologis;1) Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)2) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah satu bgn tubuh, kehilangan fungsi tubuh) 3) Sensitivitas biologi : secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontalsistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn, serotonin4) Paparan terhadap racunFaktor-faktor psikologis 4) IntelegensiaRetardasi mental ringan IQ 50-70Retardasi mental sedang IQ 35-50Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusanKadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

Origin

Internal:1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain Eksternal1) Kurang dukungan kelompok/ peer group2) Kurang dukungan keluarga2) Kurang dukungan masyarakat

Timing

2) Stres terjadi dalam waktu dekat

3) Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama

4) Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus

Number

1) Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang ada selama usia tumbang)

2) Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat